Anda di halaman 1dari 151

Daftar Isi

Bagian 1: Umum dan RPJMN 1


Bagian 2: Puskesmas 13
Bagian 3: Rumah sakit 21
Bagian 4: BPJS Kesehatan 29
Bagian 5: Penyakit Menular 37
Bagian 6: Aturan PNS 49
Bagian 7: Covid 56
Bagian 8: Gizi 61
Bagian 9: MDGs dan SDGs 65
Bagian 10: Karantina Kesehatan 76
Bagian 11: SPGDT 87
Bagian 12: Posbindu PTM 94
Bagian 13: Narkotika 101
Bagian 14: Germas 113
Bagian 15: Promosi Kesehatan 115
Bagian 16: Stunting 127
Bagian 17: TBC 133
Bagian 18: Imuniasasi 141
Bagian 1: Umum & RPJMN

1. Angka harapan hidup laki-laki tahun 2019, adalah


a. 67,44 tahun
b. 68,44 tahun
c. 69,44 tahun
d. 70,44 tahun
e. 71,44 tahun
2. Indeks Pembangunan Manusia tahun 2019 adalah
a. 70,92
b. 71,92
c. 72,92
d. 73,92
e. 74,92
3. Fokus RPJMN 2020-2024 adalah
a. Preventif
b. Promotif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Eradikatif
4. Pengeluaran penduduk tahun 2019 untuk kesehatan paling banyak
digunakan untuk biaya kuratif, yaitu sebesar
a. 60,54 persen
b. 61,54 persen
c. 62,54 persen
d. 63,54 persen
e. 64,54 persen
5. Prevalensi stunting dari setiap 100 balita di Indonesia pada tahun
2019, adalah
a. 25
b. 26
c. 27
d. 28
e. 29
6. Persentase anak usia 0-5 bulan yang diberikan ASI eksklusif adalah
a. 64,69
b. 65,69
c. 66,69
d. 67,69
e. 68,69
7. Presentase anak usia 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar
lengkap adalah
a. 52,33
b. 53,33✅

1
1. 54,33
2. 55,33
3. 56,33
1. Bonus demografi Indonesia diperkirakan mulai terjadi pada tahun
1. 2025
2. 2030✅
3. 2035
4. 2040
5. 2045
2. Bonus demografi Indonesia diperkirakan berakhir terjadi pada tahun
1. 2025
2. 2030
3. 2035
4. 2040✅
5. 2045
1. Satu prioritas pada masa pemerintahan jilid keduanya adalah
pembangunan sumber daya manusia dengan aksentuasi pada,
kecuali
1. kesehatan ibu hamil
2. kesehatan bayi
3. kesehatan balita
4. kesehatan anak usia sekolah
5. kesehatan usia lanjut✅
2. Target 3.4 dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu, mengurangi hingga sepertiga
angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan
pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Yaitu
pada tahun
1. 2025
2. 2030✅
3. 2035
4. 2040
5. 2045
3. Indonesia berkeinginan menjadi Indonesia Emas yaitu pada tahun
1. 2025
2. 2030
3. 2035
4. 2040
5. 2045✅
4. Kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular pada tahun 2018
adalah .. %
1. 43
2. 53
3. 63
4. 73✅

2
1. 83
1. Kematian akibat penyakit tidak menular paling tinggi disebabkan oleh
1. penyakit jantung dan pembuluh darah❤
2. penyakit pernapasan kronis
3. penyakit kanker
4. diabetes
5. DBD
2. Penyebab tertinggi kebutaan adalah
1. Gloukoma
2. Katarak❤
3. Trauma
4. Kelaian refraksi
5. Kelaianan anatomi
3. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi
disabilitas pada penduduk umur 18 – 59 tahun sebesar …
%
1. 20
2. 21
3. 22❤
4. 23
5. 24
4. Kebijakan dalam menanggulangi PTM adalah melalui upaya
1. Promotif & preventif
2. Kuratif, & rehabilitatif
3. Paliatif
4. A dan B benar
5. A, B dan C benar❤
5. Target Global Penurunan kematian dini akibat PTM sebesar 25% yaitu
pada tahun
1. 2023
2. 2024
3. 2025❤
4. 2026
5. 2027
6. Target renstra Kementrian Kesehatan tahun 2015 – 2019 untuk
Pengendalian Terpadu PTM di Puskesmas sebesar… %
1. 40
2. 45
3. 50❤
4. 55
5. 60
7. Target Renstra Kementrian Kesehatan untuk pelaksanaan deteksi dini kanker
serviks dan payudara pada Perempuan usia … tahun
1. 20–50
2. 25–50
3. 30–50❤

3
1. 35–50
2. 40–50
1. Kegiatan di posbindu meliputi, kecuali
1. Pengukuran tekanan darah
2. Pengukuran gula darah
3. Pengukuran indeks massa tubuh
4. Wawancara pertumbuhan perkembangan❤
5. Edukasi perilaku gaya hidup sehat
2. Instruksi Presiden tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tahun 2017
Nomor
1. 1❤
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
3. Sasaran Posbindu PTM adalah setiap warga negara berusia mulai dari
1. tahun
1. 10
2. 13
3. 15❤
4. 17
5. 20
4. Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia
minimal … tahun
1. 35
2. 40❤
3. 45
4. 50
5. 55
5. Sasaran Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) usia
minimal … tahun
1. 13
2. 15❤
3. 17
4. 19
5. 21
6. Standar Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) untuk lingkar
perut laki-laki adalah kurang dari .. cm
1. 75
2. 80
3. 85
4. 90❤
5. 100
7. Standar Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) untuk lingkar
perut perempuan adalah kurang dari .. cm
1. 75
2. 80❤

4
1. 85
2. 90
3. 100
1. Pemeriksaan laboratorium pada Kegiatan Deteksi Dini Thalasemia,
kecuali
1. Hemoglobin
2. Hematocrite
3. MCV
4. Hapus darah tepi
5. Leukosit❤
2. Undang - Undang tentang disabilitas adalah nomor
1. 8 Tahun 2016❤
2. 18 Tahun 2016
3. 28 Tahun 2016
4. 38 Tahun 2016
5. 48 Tahun 2016
3. Menurut WHO, kelebihan berat badan (over weight) dengan resiko
memiliki IMT…
1. 22,0 – 24,9
2. 22,5 – 24,9
3. 23,0 – 24,9❤
4. 23,5 – 24,9
5. 24,0 – 24,9
4. Berdasarkan Klasifikasi Nasional berat ringan memiliki IMT ….
1. 25,1 – 27,0❤
2. 25,2 – 27,0
3. 25,3 – 27,0
4. 25,4 – 27,0
5. 25,5 – 27,0
5. Berikut pernyataan yang sesuai untuk lansia:
1. Sebagian besar lansia 57,66% mendapatkan pelayanan
kesehatan,
2. Lansia belum memiliki JKN32%
3. Lansia dengan ketergantungan sedang/berat/total 3,7%
4. a dan c benar
5. Benar semua❤
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
1. Nomor 15 Tahun 2020
2. Nomor 16 Tahun 2020
3. Nomor 17 Tahun 2020
4. Nomor 18 Tahun 2020❤
5. Nomor 19 Tahun 2020
7. RPJM Nasional merupakan
1. Penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden hasil
Pemilihan Umum tahun 2019❤
2. Hasil consensus nasional tentang pembangunan

5
1. Penjabaran rancana jangka panjang
2. Program lanjutan pemerintahan periode sebelumnya
3. Dibuat mengacu pada road map Indonesia Emas
1. Target RPJMN untuk menurunkan angka kematian ibu hingga …. per 100000
kelahiran hidup
1. 181
2. 182
3. 183❤
4. 184
5. 185
2. Target RPJMN menurunnya prevalensi stunting balita hingga….
1. 12%
2. 13%
3. 14%❤
4. 15%
5. 16%
3. Target RPJMN untuk sanitasi yaitu meningkatnya rumah tangga yang
memiliki akses sanitasi layak menjadi
1. 50%
2. 60%
3. 70%
4. 80%
5. 90%❤
4. Arah kebijakan pembangunan kesehatan yaitu, kecuali
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta
2. Penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
3. Peningkatan pendanaan di pelayanan kesehatan❤
4. Peningkatan upaya promotif dan preventif
5. Didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
5. Strategi pencapaian Arah kebijakan pembangunan kesehatan
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) Dan
Kesehatan Reproduksi
2. Percepatan Perbaikan Gizi
3. Pembudayaan Perilaku Hidup Sehat Melalui Germas
4. Penguatan Sistem Kesehatan & Pengawasan Obat Dan
Makanan
5. Benar semua❤
6. Strategi dalam peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana (KB) Dan Kesehatan Reproduksi, berjumlah
1. 6
2. 7
3. 8
4. 9
5. 10❤

6
1. Jumlah rumah sakit rujukan vertical dan nasional adalah …. buah
1. 12
2. 13
3. 14❤
4. 15
5. 16
2. Upaya Terobosan Penurunan AKI & AKB, kecuali
1. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak
2. Peningkatan Kualitas pelayanan Kesehatan
3. Pemberdayaan Masyarakat
4. Penguatan Tata Kelola
5. Penambahan fasilitas kesehatan❤
3. Target stunting tahun 2024 adalah
1. 11%
2. 12%
3. 14%❤
4. 15%
5. 16%
4. Target anemia pada ibu hamil tahun 2024 adalah
1. 18%
2. 20%❤
3. 22%
4. 24%
5. 26%
5. Target penurunan ibu hamil dengan KEK tahun 2024 adalah
1. 10%❤
2. 11%
3. 12%
4. 13%
5. 15%
6. Provinsi dengan jumlah kabupaten terbanyak yang memiliki kasus
stunting adalah
1. Papua Barat
2. Papua❤
3. Maluku
4. NTT
5. NTB
7. Germas menganjurankan olahraga di tempat kerja dalam seminggu adalah
1. 1 kali❤
2. 2 kali
3. 3 kali
4. 4 kali
5. 5 kali
8. Pesan Germas dalam penguatan Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat,
kecuali
1. Tidak merokok
2. Cuci tangan pakai sabun
7
1. Memasak air minum sampai mendidih
2. Menggunakan jamban sehat❤
3. Kelola stress

1. Arah kebijakam RPJMN 2020-2024 dalam bidang kesehatan adalah


1. Meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
3. Menuju cakupan kesehatan semesta
4. Penekanan & penguatan pelayanan kesehatan dasar
5. Benar semua❤
2. Beberapa program yang dikuatkan dalam RPJMN 2020 – 2024
1. Germas
2. Pelibatan Swasta
3. System informasi terintegrasi
4. Pemanfaatan tehnologi digital
5. System rujukan pelayanan kesehatan❤
1. Penguatan Germas meliputi, kecuali
1. Pengembangan kawasan sehat
2. Peningkatan cukai rokok dan pembatasan iklan rokok
3. Penerapan pajak rendah pada produk yang beresiko tinggi❤
4. Revitalisasi posyandu dan UKBM
5. Pengembanagn pedoman Germas sector non kesehatan

8
Jawaban:
1. C, Angka Harapan Hidup Laki-laki pada tahun 2019 adalah 69,44 tahun.
Sementara anggka harapan hidup perempuan tahun 2019 adalah 73,33
Tahun.
2. B, Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2019 adalah 71,92
3. A, Kegiatan promotif dan preventif terdapat dalam Rencana Strategis
pemerintah bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 yang
berfokus pada berbagai upaya preventif untuk mengendalikan kasus penyakit
yang banyak terjadi di Indonesia. Strateginya melalui peningkatan kesehatan
ibu dan anak, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, percepatan
perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dan penguatan sistem
kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
4. D, Pengeluaran penduduk tahun 2019 untuk kesehatan paling banyak
digunakan untuk biaya kuratif, yaitu sebesar 63,54 persen
5. D, Pada tahun 2019, prevalensi balita stunting Indonesia sebesar 27,7
persen atau dengan kata lain 28 dari 100 balita menderita stunting.
6. C, Persentase anak usia 0-5 bulan yang diberikan ASI eksklusif
adalah 66,69
7. D, Presentase anak usia 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar
lengkap adalah 55,53
8. B, Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mulai mengalami bonus
demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih
besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (usia di bawah 15 tahun
dan di atas 64 tahun).
9. D, Pada tahun 2040 Indonesia diprediksi demografi akan berakhir.
1. E, satu prioritas pada masa pemerintahan jilid keduanya adalah
pembangunan sumber daya manusia dengan aksentuasi pada kesehatan ibu
hamil, bayi, balita, anak usia sekolah; pendidikan vokasi; dan lembaga
manajemen talenta. Salah satu masalah yang mengancam kesehatan
generasi muda Indonesia, terutama yang masih dalam usia sekolah adalah
terkait dengan perilaku merokok.
2. B, Target dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu pada tahun 2030, mengurangi
hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui
pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan
kesejahteraan.
3. E, Indonesia Emas ingin dicapai pada tahun 2045
4. D, 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular.
5. A, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh
penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes,
dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (data WHO, 2018)

9
1. B, Dari seluruh orang yang menderita kebutaan, 77,7% kebutaan disebabkan
oleh katarak. Penyebab lain dari kebutaan di Indonesia adalah kelainan di
segmen posterior bola mata (6%), glaucoma (2,9%), dan kelainan refraksi
yang tidak terkoreksi (2,3%).
2. C, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 disebutkan prevalensi
disabilitas pada penduduk umur 18 – 59 tahun sebesar 22%.

3. E, Melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif


secara komprehensif.
4. C, Target Global Penurunan kematian dini akibat PTM 25% tahun 2025
5. C, Target renstra tahun Kementrian Kesehatan 2015 – 2019 untuk
Pengendalian Terpadu PTM di Puskesmas sebesar 50%
6. C, Target Renstra 2015 -2019 Kementrian Kesehatan adalah 50%
Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini kanker serviks dan payudara
pada Perempuan usia 30-50 tahun.
7. D, Kegiatan di posbindu meliputi Pengukuran tekanan darah, Pengukuran
gula darah, Pengukuran indeks massa tubuh, Wawancara perilaku berisiko,
Edukasi perilaku gaya hidup sehat
8. A, Instruksi Presiden No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat
9. C, Setiap warga negara berusia 15 tahun keatas
10. B, Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia 40
tahun ke atas atau kurang dari 40 tahun yang memiliki faktor risiko obesitas
dan atau hipertensi.
11. B, Sasaran Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) adalah usia
15 tahun ke atas
12. D, Standar Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) untuk lingkar
perut laki-laki adalah kurang dari 90 cm
13. B, Standar Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) untuk lingkar
perut laki-laki adalah kurang dari 80 cm
14. E, Kegiatan Deteksi Dini Thalasemia adalah suatu gerakan skrining pada
kelompok risiko Thalasemia. Kegiatan ini meliputi : Identifkasi populasi
berisiko dan pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht. MCV dan hapus darah tepi).
15. A, Undang - Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

16. C, Kelebihan berat badan (over weight) dengan resiko memiliki IMT 23,0
– 24,9
17. A, Berdasarkan Klasifikasi Nasional berat ringan memiliki IMT 25,1 – 27,0
18. E, Berikut pernyataan yang sesuai untuk lansia: sebagian besar lansia
57,66% mendapatkan pelayanan kesehatan, 32% lansia belum memiliki JKN,
lansia dengan ketergantungan sedang/berat/total 3,7%
19. D, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
20. A, RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
Presiden hasil Pemilihan Umum tahun 2019
10
1. C, Target RPJMN untuk menurunkan angka kematian ibu hingga 183 per
100000 kelahiran hidup
2. C, Target RPJMN menurunnya prevalensi stunting balita hingga14%
3. E, Target RPJMN untuk sanitasi yaitu meningkatnya rumah tangga yang
memiliki akses sanitasi layak menjadi 90%
4. C, Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semestater utama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health
Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
5. E, Strategi pencapaian arah pembangunan kesehatan melalui:
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) Dan
Kesehatan Reproduksi
2. Percepatan Perbaikan Gizi
3. Pembudayaan Perilaku Hidup Sehat Melalui Germas
4. Penguatan Sistem Kesehatan &
5. Pengawasan Obat Dan Makanan
6. E, Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) Dan
Kesehatan Reproduksi
1. Pelayanan di fasyankes
2. Penjaminan pembiayaan
3. Peningkatan kompetensi nakes
4. Perbaikan system rujukan
5. Penyediaan sarana prasarana
6. Pencatatan kematian ibu
7. Imunisasi dasar lengkap
8. Peningkatan gizi remaja putri dan ibu hamil
9. Perluasan akses dan kualitas pelayanan KB serta kesehatan
reproduksi
10. Pelayanan responsive gender
7. C, Jumlah rumah sakit rujukan vertical dan nasional adalah 14 buah
8. E, Upaya Terobosan Penurunan AKI & AKB
a. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak b.
Peningkatan Kualitaspelayanan Kesehatan
c. Pemberdayaan Masyarakat d.
Penguatan Tata Kelola
9. C, Target stunting tahun 2024 adalah 14%
10. B, Target anemia pada ibu hamil tahun 2024 adalah 20%
11. A, Target ibu hamil dengan KEK tahun 2024 adalah 10%
12. B, Provinsi yang memiliki jumlah kabupaten yang memiliki kasus stunting
terbanyak adalah papua yaitu 27 kabupaten
13. A, Anjuran olahraga di tempat kerja adalah 1 kali dalam seminggu

11
1. D, Pesan Germas dalam penguatan Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat: Tidak
merokok, Cuci tangan pakai sabun, Memasak air minum sampai mendidih,
Mengajak berolahraga, Kelola stress
2. E, Arah kebijakan RPJMN 2020-2024 adalah meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care)
dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi
3. E, Penguatan dalam RPJMN 2020-2024
1. Penguatan germas
2. Afirmasi untuk DTPK dan daerah yang kurang diminat
3. Life sciences
4. Pemanfaat tehnologi digital
5. System informasi terintegrasi
6. Pelibatam swasta
4. C, Penguatan Germas meliputi
1. Pengembangan kawasan sehat
2. Peningkatan cukai rokok dan pembatasan iklan rokok
3. Penerapan pajak tinggi pada produk yang beresiko tinggi
4. Revitalisasi posyandu dan UKBM
5. Pengembanagn pedoman Germas sector non kesehatan

12
SKB Umum Bagian 2
1. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi: kecuali
1. paradigma sehat
2. pertanggungjawaban wilayah
3. pemberdayaan masyarakat❤
4. ketersediaan akses pelayanan kesehatan
5. teknologi tepat guna
2. Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
1. Posyandu
2. Posbindu
3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat❤
4. Kerjasama lintas sektor
5. Gotong royong
3. Puskesmas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, merupakan…
1. Kewajiban
2. Target
3. Tugas❤
4. Tujuan
5. Sasaran
4. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
1. Individu
2. Keluarga❤
3. Kelompok
4. Masyarakat
5. Daerah binaan
5. Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dilakukan dengan cara
1. Mendatangi individu
2. Mendatangi keluarga❤
3. Mendatangi kelompok
4. Mendatangi masyarakat
5. Mendatangi daerah binaan
6. Berikut yang benar tentang puskesmas kecuali
1. Didirikan di tiap kecamatan
2. UKP Tingkat pertama
3. UKM tingkat pertama
4. Pendirian mempertimbangkan jumlah penduduk
5. Pembangunan berpedoman pada masukan daerah dan DPRD❤
7. Kredensial diselenggarakan tenaga kesehatan di Puskesmas dilakukan oleh
1. Organisasi profesi

13
1. Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota❤
2. Dinas kesehatan daerah provinsi
3. Kementrian kesehatan
4. Lembaga perizinan
1. Kredensial secara berkala dilaksanakan paling sedikit ….. tahun sekali.
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5❤
5. 6
2. Puskesmas dikategorikan menjadi, kecuali
1. Puskesmas kawasan perkotaan
2. Puskesmas kawasan perdesaan
3. Puskesmas kawasan terpencil
4. Puskesmas kawasan sangat terpencil
5. Puskesmas kasawan perairan❤
1. Jarak pendirian puskesmas kawasan perkotaan ke pasar adalah… KM
1. 1
2. 2❤
3. 3
4. 4
5. 5
2. Izin operasional Puskesmas berlaku untuk jangka waktu … tahun dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5❤
5. 6
3. untuk mendapatkan izin operasional pertama kali dapat memenuhi paling
sedikitpersyaratan peralatan telah terpenuhi paling sedikit .. %
1. 40
2. 50
3. 60❤
4. 70
5. 80
4. Perpanjangan izin operasional dilakukan dengan mengajukan permohonan
perpanjangan selambat-lambatnya …. sebelum habis masa berlakunya izin
operasional
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5
5. 6❤
5. Yang termasuk pada UKM esensial adalah, kecuali:
1. Pelayanan promosi kesehatan

14
1. Pelayanan kesehatan lingkungan
2. Pelayanan kesehatan keluarga
3. Pelayanan haji❤
4. Pelayanan gizi
1. Lebar koridor Puskesmas yang disarankan yaitu … meter
1. 2,1
2. 2,2
3. 2,3
4. 2,40❤
5. 2,5
2. Bentuk segi enam (hexagonal) pada logo puskesmas melambangkan,
kecuali:
1. keterpaduan
2. kesinambungan
3. pemerataan
4. pergerakan
5. peberdayaan❤
3. Warna yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas, dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya, adalah
1. Putih
2. Hijau❤
3. Biru
4. Kuning
5. Merah
4. Warna yang melambangkan pengabdian luhur puskesmas, adalah
1. Putih❤
2. Hijau
3. Biru
4. Kuning
5. Merah
5. Ketinggian langit-langit dari lantai Puskesmas minimal … meter
1. 2,5
2. 2,6
3. 2,7
4. 2,8❤
5. 2,9
6. Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat minimal … cm.
1. 100
2. 110
3. 120❤
4. 130
5. 140
7. Tingkat pencahayaan untuk Ruang rawat pasca persalinan adalah … lux

1. 100
2. 200❤

15
1. 300
2. 400
3. 500

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat Nomor
1. 40 Tahun 2019
2. 41 Tahun 2019
3. 42 Tahun 2019
4. 43 Tahun 2019❤
5. 44 Tahun 2019
2. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan
3. Pelayanan tingkat pertama
4. Mengutamakan upaya promotif dan preventif
5. Benar semua❤
3. Pernyataan yang tidak sesuai dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
adalah
1. Memelihara kesehatan
2. Meningkatkan kesehatan
3. Rujukan masalah kesehatan❤
4. Mencegah masalah kesehatan
5. Menanggulangi masalah
4. Pernyataan yang tidak sesuai dengan upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
1. Peningkatan kesehatan
2. Pencegahan kesehatan
3. Penurunan factor resiko❤
4. Pengurangan penderitaan
5. Memulihkan kesehatan
5. Registrasi Puskesmas yang meliputi
1. Pengajuan Puskesmas
2. Pemberian kode Puskesmas
3. Penggolongan Puskesmas
4. a dan b benar❤
5. a, b dan c benar
6. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat
yang, kecuali
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
16
1. Mendapatkan pelayanan dengan optimal dan gratis❤
2. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat
1. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka
mewujudkan
1. Warga yang sehat
2. Pencapaian cakupan
3. Kecamatan sehat❤
4. Peranserta masyarakat
5. Masyarakat yang mandiri
2. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
1. Paradigma sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Teknologi informasi terkini❤
4. Kemandirian masyarakat
5. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
3. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
1. Kewenangan puskesmas
2. Tugas puskesmas❤
3. Target puskesmas
4. Sasaran puskesmas
5. Peran puskesmas
4. Cara pendekatan Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan
1. Bekerjasama dengan masyarakat
2. Bekerja lintas sector dan program
3. Mendatangi keluarga❤
4. Memaksimalkan potensi di wilayah kerjanya
5. Melakukan penyuluhan kesehatan

17
Jawaban
1. C. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi: paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan.
2. C, Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. C, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
4. B, Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
5. B, Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
6. E, Berikut yang benar tentang puskesmas didirikan di tiap kecamatan, UKP
Tingkat pertama, UKM tingkat pertama, Pendirian mempertimbangkan jumlah
penduduk, pendirian Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis
pembangunan bangunan gedung Negara

7. B, Dalam memberikan pelayanan kesehatan, dokter dan/atau dokter layanan


primer, dokter gigi, dan Tenaga Kesehatan harus memiliki kewenangan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui kredensial. Kredensial
ditujukan untuk memastikan bahwa setiap pelayanan kesehatan dilakukan oleh
dokter dan/atau dokter layanan primer, dokter gigi, dan Tenaga Kesehatan lain
yang kompeten agar mutu pelayanan kesehatan berorientasi pada keselamatan
pasien dan masyarakat di Puskesmas lebih terjamin dan terlindungi. Kredensial
diselenggarakan oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
8. D, Kredensial secara berkala dilaksanakan paling sedikit 5 (lima) tahun sekali.
9. E, Puskesmas dikategorikan menjadi: Puskesmas kawasan perkotaan,
Puskesmas kawasan perdesaan, Puskesmas kawasan terpencil dan Puskesmas
kawasan sangat terpencil.
10. B, Puskesmas kawasan perkotaan wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut: aktivitas lebih dari 50%
(lima puluh per seratus) penduduknya pada sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan, dan jasa. memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah
radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km,
atau hotel. lebih dari 90% (sembilan puluh per seratus) rumah tangga memiliki
listrik, terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
11. D, Izin operasional Puskesmas berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan

18
1. C, untuk mendapatkan izin operasional pertama kali dapat memenuhi paling
sedikit persyaratan peralatan telah terpenuhi paling sedikit 60 % (enam puluh
persen).
2. E, Perpanjangan izin operasional dilakukan dengan mengajukan permohonan
perpanjangan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum habis masa
berlakunya izin operasional
3. D, UKM esensial meliputi; pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit
4. D, Lebar koridor disarankan 2,40 m dengan tinggi langit-langit minimal 2,80 m.
Koridor sebaiknya lurus. Apabila terdapat perbedaan ketinggian permukaan
pijakan, maka dapat menggunakan ram dengan kemiringan tidak melebihi 7°.
5. E, Bentuk segi enam (hexagonal), melambangkan 1) keterpaduan dan
kesinambungan yang terintegrasi dari 6 prinsip yang melandasi
penyelenggaraan Puskesmas 2) makna pemerataan pelayanan kesehatan yang
mudah di akses masyarakat 3) pergerakan dan pertanggung jawaban
Puskesmas di wilayah kerjanya
6. B, Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas, dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya
7. A, Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas
8. D, Ketinggian langit-langit dari lantai minimal 2,8 m
9. C, Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat minimal 120 cm atau
dapat dilalui brankar dan pintupintu yang bukan akses brankar memiliki lebar
bukaan minimal 90 cm.
10. B, tingkat Pencahayaan Ruang kantor, Ruang Kepala Puskesmas, Ruang
pendaftaran dan rekam medik, Ruang pemeriksaan umum, Ruang Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), KB dan imunisasi, Ruang pemeriksaan khusus, Ruang
kesehatan gigi dan mulut, Ruang KIE, Ruang ASI, Ruang farmasi, Ruang rawat
inap, Ruang rawat pasca persalinan.
11. C, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
12. E, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
13. C, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat
14. C, Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan.
15. D, Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan
dan pemberian kode Puskesmas
19
1. D, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat
yang:
1. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat;
2. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
3. hidup dalam lingkungan sehat; dan
4. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat
2. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka
mewujudkan Kecamatan sehat
3. C, Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi: a. paradigma sehat; b.
pertanggungjawaban wilayah; c. kemandirian masyarakat; d. ketersediaan akses
pelayanan kesehatan; e. teknologi tepat guna; f. keterpaduan dan
kesinambungan.
4. B, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
5. C, Pendekatan keluarga salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga

20
Bagian 3: Rumah Sakit

1. Rumah Sakit Kelas D memiliki tempat tidur paling sedikit … buah


1. 50❤
2. 100
3. 150
4. 200
5. 250
2. Rumah Sakit Khusus Kelas A memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
1. 50
2. 100❤
3. 150
4. 200
5. 250
3. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta dengan penanaman modal asing
memiliki tempat tidur paling sedikit … buah
1. 50
2. 100
3. 150
4. 200❤
5. 250
4. Pada rumah sakit khusus pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain diluar
khususannya paling banyak .. %
1. 30
2. 35
3. 40❤
4. 45
5. 50
5. Setiap Rumah Sakit wajib memiliki izin setelah memenuhi
persyaratan meliputi
1. Lokasi dan bangunan
2. Prasarana
3. Tehnologi❤
4. Sumber daya manusia
5. Kefarmasian dan peralatan
6. Pimpinan Rumah Sakit harus melakukan perpanjangan Izin Operasional
paling lambat …… bulan sebelum Izin Operasional berakhir

1. 4
2. 6❤
3. 8
4. 10
5. 12
7. Berapa persen paling sedikit kewajiban Rumah Sakit Pemerintah dalam
menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak

21
mampu atau miskin dilaksanakan dengan menyediakan tempat tidur
perawatan Kelas III?
1. 20
2. 25
3. 30
4. 35
5. 40❤
1. Berapa persen paling sedikit kewajiban Rumah Sakit Swasta dalam
menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau
miskin dilaksanakan dengan menyediakan tempat tidur perawatan Kelas III?
1. 20❤
2. 25
3. 30
4. 35
5. 40
2. Kewajiban Rumah Sakit untuk melaksanakan program yaitu:
1. Imunisasi Dasar
2. Keluarga berencana
3. Inisiasi menyusui dini (IMD)
4. Rujukan kasus gizi sedang – berat❤
5. Pelayanan darah
1. Pasien berhak mengetahui tentang informasi yang berkaitan dengan
pelayanan medis kepada pasien meliputi:
1. Pemberi pelayanan
2. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
3. Tujuan tindakan medis
4. Alternative tindakan
5. Dokter yang akan merawat❤
2. KARS telah memperkenalkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi
1 (SNARS 1), yang diberlakukan mulai tahun:
1. 2016
2. 2017
3. 2018❤
4. 2019
5. 2020
3. Elemen penilaian berupa dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah
sakit yang dapat berupa kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan,
peraturan Direktur rumah sakit, keputusan Direktur rumah sakit dan atau
program, termasuk kepada:
1. Dokumen
2. Regulasi❤
3. Observasi
4. Wawancara
5. Simulasi
4. Peragaaan kegiatan yang dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh
surveyor, disebut dengan
1. Dokumen
22
1. Regulasi
2. Observasi
3. Wawancara
4. Simulasi❤
1. Dalam penilaian Rumah Sakit, skor 0 (tidak terpenuhi) yaitu bila rumah sakit
hanya dapat memenuhi elemen penilaian tersebut kurang dari…. %

1. 10
2. 15
3. 20❤
4. 25
5. 30
2. Bukti kepatuhan tidak dapat ditemukan secara konsisten pada semua bagian/
departemen di mana persyaratan-persyaratan tersebut berlaku (seperti
misalnya ditemukan kepatuhan di IRI, namun tidak di IRJ, patuh pada ruang
operasi namun tidak patuh di unit rawat sehari (day surgery), patuh pada
area-area yang menggunakan sedasi namun tidak patuh di klinik gigi), maka
skornya adalah
1. 0
2. 3
3. 5❤
4. 8
5. 9
3. Apabila Rumah Sakit mampu menyediakan dokumen pelatihan meliputi
Kerangka acuan (TOR) pelatihan yang dilampiri jadwal acara, undangan,
materi/bahan pelatihan, absensi/daftar hadir, laporan pelatihan kelengkapan
bukti dokumen pelatihan 80 %, maka skornya adalah

1. 6
2. 7
3. 8
4. 9
5. 10❤
4. Sebuah Rumah Sakit memiliki rekam jejak kepatuhan pada survei akreditasi
pertama kepatuhan pelaksanaan kegiatan/pelayanan secara
berkesinambungan sejak 2 bulan sebelum survey, maka mendapatkan skor
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5❤
5. KARS Memperoleh Akreditasi dari
1. Kementrian Kesehatan
2. ISQua❤
3. WHO
4. ISO
5. Badan Akreditasi Nasional
23
1. Kenapa Harus Terakreditasi KARS?
1. Persyaratan bekerjasama dengan BPJS❤
2. Persyaratan Ijin Operasional dan Penetapan Kelas
3. Menghindari tuntutan hukum
4. Quality Improvement & Patient Safety
5. Benar semua
20. Registrasi dan akreditasi merupakan persyaratan untuk Izin Operasional dan
perubahan kelas tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
1. 26 Tahun 2014
2. 36 Tahun 2014
3. 46 Tahun 2014
4. 56 Tahun 2014❤
5. 66 Tahun 2014
1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal tiap ….. tahun sekali
1. 2
2. 3❤
3. 4
4. 5
5. 6
2. Pengelompokan Sasaran keselamatan pasien pada SNARs Edisi 1 yaitu
memastikan lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar. Merupakan sasaran ke..
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4❤
5. 5
3. Total standar pada SNARS edisi 1 adalah …. standar
1. 238
2. 338❤
3. 438
4. 538
5. 638
4. Pelayanan geritrik merupakan sasaran nasional yang ada di SNARS Edisi 1,
yaitu sasaran nomor…
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5❤
5. Lama survey pada Rumah Sakit Non Pendidikan dengan tempat tidur kurang
dari 100 tempat tidur adalah …. Hari
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5❤
24
1. 6
1. Jumlah surveyor pada Rumah Sakit Non Pendidikan dengan tempat tidur
kurang dari 100 tempat tidur adalah …. Orang
1. 2
2. 3
3. 4❤
4. 5
5. 6
2. Untuk program regular, dikatakan paripurna apabila mendapatkan nilai
masing masing lebih 80 pada ….. bab
1. 8
2. 12
3. 14
4. 15❤
5. 16
3. Jumlah elemen penilaian pada Sasaran Keselematan Pasien (SKP) ada
1. buah.
1. 8
2. 10❤
3. 12
4. 14
5. 16
4. Jumlah elemen penilaian pada SNARS Edisi 1 adalah …. Buah
1. 1153
2. 1253
3. 1353❤
4. 1453
5. 1553
5. Jumlah elemen penilaian Tata Kelola Rumah Sakit pada SNARS Edisi 1
adalah ….. buah
1. 117
2. 127❤
3. 137
4. 147
5. 157

25
Jawaban

1. A, RSU Kelas D : Paling sedikit 50 buah sementara RSU Kelas A :


Paling sedikit 250 buah, RSU Kelas B : Paling sedikit 200 buah, RSU
Kelas C : Paling sedikit 100 buah,
2. B, RSK Kelas A : Paling sedikit 100 buah, RSK Kelas B : Paling sedikit
75 buah,RSK Kelas C : Paling sedikit 25 buah
3. D, Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta dengan penanaman modal
asing memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 200 (dua ratus) tempat
tidur atau sesuai kesepakatan/kerjasama internasional.
4. B, Pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain di luar kekhususannya paling
banyak 40% dari seluruh jumlah tempat tidur.
5. C, Setiap Rumah Sakit wajib memiliki izin setelah memenuhi
persyaratan meliputi lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan
6. B, Pimpinan Rumah Sakit harus melakukan perpanjangan Izin Operasional
paling lambat 6 (enam) bulan sebelum Izin Operasional berakhir
7. E, Kewajiban Rumah Sakit dalam menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin dilaksanakan dengan menyediakan
tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah.
8. A, Kewajiban Rumah Sakit dalam menyediakan sarana dan pelayanan bagi
masyarakat tidak mampu atau miskin dilaksanakan dengan menyediakan
tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan paling sedikit
20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
swasta.
9. D, Kewajiban Rumah Sakit untuk melaksanakan program pemerintah di
bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan-perundang-undangan. Program pemerintah dibidang
kesehatan antara lain: imunisasi Dasar, keluarga berencana, inisiasi
menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, penyediaan
ruang menyusui, program penanggulangan penyakit (tuberkulosis, HIV/AIDS,
malaria), pelayanan darah, rujukan kasus gizi berat.
10. E, Informasi yang berkaitan dengan pelayanan medis kepada pasien meliputi:
pemberi pelayanan, diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
rehabilitative, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, perkiraan
pembiayaan.
11. C, KARS telah memperkenalkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
edisi 1 (SNARS 1), yang diberlakukan mulai tahun 2018.
12. B, Elemen penilaian terkait dengan Regulasi, yang dimaksud dengan
regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah sakit

26
yang dapat berupa kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan,
peraturan Direktur rumah sakit, keputusan Direktur rumah sakit dan atau
program
1. E, Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaaan
kegiatan yang dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh
surveior
2. C, Selama survei di lapangan, setiap elemen penilaian (EP) pada standar
dinilai sebagai berikut : Skor 10 (terpenuhi lengkap), yaitu bila rumah sakit
dapat memenuhi elemen penilaian tersebut minimal 80 %. Skor 5 (terpenuhi
sebagian) yaitu bila rumah sakit dapat memenuhi elemen penilaian tersebut
antara 20 – 79 %. Skor 0 (tidak terpenuhi) yaitu bila rumah sakit hanya dapat
memenuhi elemen penilaian tersebut kurang dari 20 %.
3. C, Bukti kepatuhan tidak dapat ditemukan secara konsisten pada semua
bagian/ departemen di mana persyaratan-persyaratan tersebut berlaku
(seperti misalnya ditemukan kepatuhan di IRI, namun tidak di IRJ, patuh pada
ruang operasi namun tidak patuh di unit rawat sehari (day surgery), patuh
pada area-area yang menggunakan sedasi namun tidak patuh di klinik gigi),
maka skornya adalah 5 (TS)
4. Dokumen pelatihan meliputi Kerangka acuan (TOR) pelatihan yang dilampiri
jadwal acara, undangan, materi/bahan pelatihan, absensi/daftar hadir,
laporan pelatihan kelengkapan bukti dokumen pelatihan 80 %, maka nilainya
10.
5. E, Rekam jejak kepatuhan pada survei akreditasi pertama kepatuhan
pelaksanaan kegiatan/pelayanan secara berkesinambungan sejak 2 bulan
sebelum survei diberikan skor 5
6. B, KARS Memperoleh Akreditasi ISQua
7. E. Alasan mengapa harus terakreditasi KARS adalah Persyaratan
bekerjasama dengan BPJS, Persyaratan Ijin Operasional dan Penetapan
Kelas, Kewajiban RS (pasal 40 UURS), Menghindari tuntutan hokum, dan
Quality Improvement & Patient Safety
8. D, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Klasifikasi Dan
Perijinan RS Pasal 73 menyatakan bahwa registrasi dan akreditasi
merupakan persyaratan untuk Izin Operasional dan perubahan kelas.
9. B, Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal tiap 3 (tiga) tahun sekali
10. D, Pengelompokan Sasaran keselamatan pasien pada SNARs Edisi 1 terdiri
dari
1. Sasaran 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Sasaran 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Sasaran 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
Diwaspadai (High Alert Medications)
4. Sasaran 4: Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang
benar, pembedahan pada pasien yang benar.
1. Sasaran 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait Pelayanan
kesehatan
2. Sasaran 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
1. B, total standar pada snars edisi 1 adalah 338 standar
27
1. E, Program Nasional pada SNARS Edisi 1
1. Sasaran 1 : Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Serta
Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Bayi
2. Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan Hiv/Aids
3. Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan Tuberkulosis
4. Sasaran IV : Pengendalian Resistensi Antimikroba
5. Sasaran V : Pelayanan Geriatri
2. C, Lama survey pada Rumah Sakit Non Pendidikan dengan tempat tidur
kurang dari 100 tempat tidur adalah 4 hari.
3. B, Jumlah surveyor pada Rumah Sakit Non Pendidikan dengan tempat tidur
kurang dari 100 tempat tidur adalah 3 Orang
4. D, untuk program regular, dikatakan paripurna apabila mendapatkan nilai
masing masing lebih 80 pada 15 Bab
5. B, Jumlah elemen penilaian pada Sasaran Keselematan Pasien (SKP) ada 10
buah.
6. C, Jumlah elemen penilaian pada SNARS Edisi 1 adalah 1353 buah
7. B, Jumlah elemen penilaian Tata Kelola Rumah Sakit pada SNARS Edisi 1
adalah 127 buah

28
Bagian 4: BPJS Kesehatan

1. BPJS Kesehatan mulai beroperasi pada tanggal 01 Januari tahun


1. 2010
2. 2012
3. 2014❤
4. 2016
5. 2018
2. Jumlah anggota keluarga dari peserta Pekerja Penerima Upah (PPU)
paling banyak … orang
1. 2
2. 3
3. 4❤
4. 5
5. 6
3. Batasan usia bagi anggota keluarga yang masih mengikuti pendidikan formal
dari peserta PPU adalah
1. 18
2. 20
3. 22
4. 25❤
5. 27
4. Orang asing harus menjadi anggota BPJS kalau sudah berada di
Indonesia selama … bulan
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5
5. 6❤
5. Tahap kedua dari pentahapan kepesertaan BPJS Kesehatan meliputi
seluruh penduduk yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan
paling lambat pada tanggal 01 Januari
1. 2017
2. 2018
3. 2019❤
4. 2020
5. 2021
6. Beapakah denda administrative untuk keterlambatan pembayaran lunas iuran
jaminan kesehatan, dikenakan denda administratif …. per bulan.

1. 1%
2. 2%❤
3. 3%
4. 4%
5. 5%

29
1. Besaran iuran BPJS ditinjau paling lama setiap … tahun sekali
1. 1
2. 2❤
3. 3
4. 4
5. 5
2. Besaran iuran BPJS ditetapkan oleh …
1. Menteri Kesehatan
2. Direktur BPJS
3. Presiden❤
4. Menteri BUMN
5. Menteri Ekonomi
3. Pelayanan imunisasi dasar meliputi
1. Baccile Calmett Guerin (BCG)
2. Difteri Pertusis Tetanus
3. Hepatitis-B (DOT-HB)
4. Polio dan Campak
5. Benar semua❤
4. Prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional
1. Kegotongroyongan
2. Nirlaba
3. Keterbukaan
4. Kehati-hatian
5. Kemandirian❤
5. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan dasar hidup?
1. Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak❤
2. Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup normal
3. Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup berkecukupan

4. Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup standar


5. Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup modern
6. Apa yang dimaksud dengan prinsip kegotongroyongan?
1. Membayar sesuai kemampuan
2. Membayar sesuai dengan gaji❤
3. Membayar sesuai dengan tanggung jawabnya
4. Membayar sesuai dengan kesanggupan
5. Membayar sesuai jatah masing masing
7. Prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil
pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
seluruh peserta
1. Prinsip kebersamaan
2. Prinsip gotong royong
3. Prinsip nirlaba❤
4. Prinsip esensial
5. Prinsip keterbukaan
8. Prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi
setiap peserta

30
1. Prinsip kebersamaan
2. Prinsip gotong royong
3. Prinsip nirlaba
4. Prinsip kehati-hatian
5. Prinsip keterbukaan❤
1. Prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib
1. Prinsip kebersamaan
2. Prinsip gotong royong
3. Prinsip nirlaba
4. Prinsip kehati-hatian❤
5. Prinsip keterbukaan
2. Pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative, termasuk obat dan
bahan medis habis pakai yang diperlukan
1. Manfaat❤
2. Pelayanan
3. Sasaran
4. Strategi
5. Dukungan
3. Pola rujukan BPJS adalah
1. Bertahap
2. Berjenjang❤
3. Primer
4. Sekunder
5. Terarah
4. System pembayaran PPK tingkat I menggunakan
1. Kapitasi❤
2. INA CBGs
3. Bertahap
4. Bertingkat
5. Berjenjang
5. Prinsip kehati hatian dalam penyelenggaraan BPJS Kesehatan
dinamakan
1. Nirlaba
2. Prudent❤
3. Accountability
4. Empowerment
5. Good government
6. Selain Direksi, Organ BPJS Kesehatan adalah
1. Komisaris
2. Dewan Syariah
3. Dewan Pengawas❤
4. Kementrian Kesehatan
5. Konsultan
7. Visi BPJS Kesehatan adalah
1. Cakupan Semesta 2019

31
1. Cakupan Semesta 2020
2. Cakupan Semesta 2025
3. Asuransi untuk semua penduduk
4. Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualtas tanpa
diskriminasi❤
1. Jumlah anak yang ditanggung sebanyak… orang
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
2. Berapa bulan sejak di PHK, Peserta PPU memperoleh hak Manfaat
Program JKN-KIS
1. 2
2. 3
3. 6❤
4. 12
5. 18
3. Pemberi kerja memiliki kewajiban untuk membayar iuaran BPJS bagi
pekerjanya sebesar …%
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4❤
5. 5
4. Seorang pekerja akan membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar … %
1. 1❤
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
5. Jika ada kelahiran anggota keluarga, peserta wajib melaporkan
pemutakhiran NIK Bayi Baru Lahir paling lambat …. Bulan
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
6. Dalam sebulan peserta dapat mengakses pelayanan rawat jalan tingkat
pertama pada FKTP lain untuk paling banyak …… kali kunjungan.
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5

32
1. Berapa lama meempati kelas 1 tingkat lebih tinggi dalam hal kelas perawatan
yang sesuai penuh?
1. 1 hari
2. 2 hari
3. 3 hari❤
4. 4 hari
5. 5 hari
2. Kapan batas akhir manfaat jaminan kesehatan berakhir paling sejak
dilahirkan?
1. 20 hari
2. 23 hari
3. 25 hari
4. 28 hari❤
5. 30 hari
3. Pelayanan ambulan tidak dijamin BPJS, kecuali
1. Jemput pasien selain dari fasilitas kesehatan (rumah, jalan, lokasi
lain);
2. Mengantar pasien ke selain fasilitas kesehatan;
3. Rujukan parsial (antar jemput pasien atau spesimen dalam rangka
mendapatkan pemeriksaan penunjang atau tindakan, yang
merupakan rangkaian perawatan pasien di salah satu fasilitas
kesehatan);
4. Antar fasilitas kesehatan tingkat pertama❤
5. Pasien rujuk balik rawat jalan.
4. Penyakit kronis yang termasuk dalam cakupan PRB, kecuali
1. Diabetes Mellitus & Hipertensi
2. Penyakit Jantung & Asma
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) & Epilepsy
4. Gangguan Kesehatan Jiwa Kronik & Gagal Ginjal Kronis❤
5. Stroke & Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
5. Nilai ganti dari pembelian kacamata untuk kelas 3 adalah
1. Rp. 100.000,00
2. Rp. 150.000,00❤
3. Rp. 200.000,00
4. Rp. 250.000,00
5. Rp. 300.000,00
6. Pelayanan berikut yang ditangggung oleh BPJS Kesehatan adalah
1. Jatuh saat hiking
2. Melahirkan normal❤
3. Pelayaan infertilitas
4. Operasi kosmetik
5. Ortodonsi

33
Jawaban
1. C, BPJS Kesehatan mulai beroperasi pada tanggal 01 Januari tahun 2014
2. C, Anggota keluarga dari Peserta PPU meliputi istri/ suami yang sah, anak
kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah,
paling banyak 4 (empat) orang.
3. D, Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat
yang sah dengan kriteria: a. tidak atau belum pernah menikah atau tidak
mempunyai penghasilan sendiri; dan b. belum berusia 21 (dua puluh satu)
tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun bagi yang masih
menempuh pendidikan formal.
4. E, Peserta BPJS adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja
paling singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran
5. C, Tahap kedua dari pentahapan kepesertaan BPJS Kesehatan meliputi
seluruh penduduk yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan
paling lambat pada tanggal 01 Januari 2019
6. B, Keterlambatan pembayaran lunas iuran jaminan kesehatan
sebagaimana dimaksud, dikenakan denda administratif 2% (dua persen)
per bulan dari total iuran yang tertunggak dan ditanggung pemberi kerja.
7. B, Besaran iuran jaminan kesehatan ditinjau paling lama 2 (dua) tahun
sekali
8. C, Besaran iuran jaminan kesehatan ditetapkan dengan Peraturan
Presiden
9. E, Manfaat BPJS untuk pelayanan promotif dan preventif meliputi
pemberian pelayanan Pelayanan imunisasi dasar meliputi Baccile Calmett
Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DOT-HB), Polio
dan Campak
10. E, Prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional a.
Kegotongroyongan b. Nirlaba c. Keterbukaan d. Kehati-hatian e.
Akuntabilitas f. Portabilitas g. Kepesertaan bersifat wajib h. Dana amanat i.
Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.
11. A, Kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak, demi
terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
12. B, Prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya
jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta
membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya.
13. C, Prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil
pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
seluruh peserta
14. E, Prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas
bagi setiap peserta
15. D, Prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.

34
1. A, Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa
pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative, termasuk obat dan bahan medis habis pakai
yang diperlukan
2. B, Pola rujukan berjenjang adalah pola pemberian layanan kesehatan
dimana pelayanan primer diberikan oleh PPK tingkat I, namun apabila
diperlukan rujukan spesialistik akan dirujuk ke PPK lanjutan

3. A, Bagaimana dengan sistem pembayaran BPJS Kesehatan? System


pembayaran PPK tingkat I menggunakan sistem pembayaran kapitasi,
sedangkan system pembayaran PPK lanjutan menggunakan sistem
pembayaran INA CBG’s
4. B, Mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan sumber
daya dan pengelolaan risiko usaha dengan penerapan prinsip kehati-
hatian (prudent), akuntabilitas, dan bertanggung jawab sejalan
dengan prinsip-prinsip Good Governance.
5. C, Organ BPJS Kesehatan adalah Dewan Pengawas dan Direksi
6. E, Visi BPJS Kesehatan adalah terwujudnya jaminan kesehatan yang
berkualitas tanpa diskriminasi
7. C, Apabila anak ke-1 (kesatu) sampai dengan anak ke-3 (ketiga) sudah
tidak ditanggung, maka status anak tersebut dapat digantikan oleh anak
berikutnya sesuai dengan urutan kelahiran dengan jumlah maksimal
yang ditanggung adalah 3 (tiga) orang anak yang sah
8. C, Peserta PPU yang mengalami PHK tetap memperoleh hak Manfaat
Program JKN-KIS paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK, tanpa
membayar Iuran. Manfaat Program JKN-KIS yang diberikan berupa
manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
9. D, Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada
Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI,
anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai
negeri sebesar
10. A, 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan :
4% (empat persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 1% (satu persen)
dibayar oleh peserta
11. C, Peserta wajib melaporkan pemutakhiran NIK Bayi Baru Lahir paling
lambat 3 (tiga) bulan sejak bayi dilahirkan.
12. C, peserta dapat mengakses pelayanan rawat jalan tingkat pertama pada
FKTP lain untuk paling banyak 3 (tiga) kali kunjungan dalam waktu paling
lama 1 (satu) bulan di FKTP yang sama.
13. C, Dalam hal kelas perawatan penuh, peserta dapat dirawat di kelas
perawatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi dan paling lama 3 (tiga) hari sampai
ruang sesuai hak kelasnya tersedia.
14. C, Batas akhir manfaat jaminan kesehatan berakhir paling lama 28 (dua
puluh delapan) hari sejak dilahirkan
15. D, Pelayanan ambulan tidak dijamin BPJS jika:
1. Jemput pasien selain dari fasilitas kesehatan (rumah, jalan, lokasi
lain);

35
1. Mengantar pasien ke selain fasilitas kesehatan;
2. Rujukan parsial (antar jemput pasien atau spesimen dalam rangka
mendapatkan pemeriksaan penunjang atau tindakan, yang
merupakan rangkaian perawatan pasien di salah satu fasilitas
kesehatan);
3. Mengantar jenazah; dan
4. Pasien rujuk balik rawat jalan.
1. D, Penyakit kronis yang termasuk dalam cakupan PRB adalah
1. diabetes mellitus;
2. hipertensi;
3. penyakit jantung;
4. asma;
5. penyakit paru obstruktif kronik (PPOK);
6. epilepsy;
7. gangguan kesehatan jiwa kronik;
8. stroke;
9. sindroma lupus eritematosus (SLE)
2. B, Nilai ganti dari pembelian kacamata untuk kelas 3 adalah Rp. 150.000,
00
3. B, Pelayanan yang tidak ditanggung BPJS
1. Jatuh saat hiking
2. Pemasangan IUD
3. Pelayaan infertilitas
4. Operasi kosmetik
5. Ortodonsi

36
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 tentang:
1. Penyakit Tidak Menular
2. Karantina Kesehatan
3. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19♥️
4. Pedoman Posbindu dan Kesehatan Manula
5. BPJS Kesehatan
2. WHO mengatakan Covid 19 adalah penyakit yang bersifat…
1. Epidemic
2. Pandemic♥️
3. Endemic
4. Wabah
5. Benar semua
3. Masa inkubasi rata-rata untuk Covid 19 adalah … hari
1. 1-6
2. 2-6
3. 3-6
4. 4-6
5. 5-6❤
6. hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
4. Masa inkubasi terpanjang untuk COvid 19 adalah… hari
1. 7
2. 9
3. 12
4. 14❤
5. 17
5. Laporan pertama oleh WHO pada tanggal 31 Desember 2019 bahwa ada
penemonia yang tidak diketahui penyebabnya di Cina tepatnya di Kota
1. Beijing
2. Sinzian
3. Wuhan❤
4. Hongkong
5. Peking
6. Tanggal berapakah dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan
masyarakat dunia oleh WHO
1. 31 januari 2020❤
2. 1 Januari 2020
3. 3 Januari 2020
4. 5 Januari 2020
5. 7 Januari 2020
7. Indonesia melaporkan kasus pertama Covid 19 pada tanggal
1. 2 Januari 2020
2. 2 Februari 2020
3. 2 Maret 2020❤
4. 2 April 2020
5. 2 Mei 2020
37
1. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden, tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Yaitu nomor
1. Nomor 9 Tahun 2020
2. Nomor 10 Tahun 2020
3. Nomor 11 Tahun 2020❤
4. Nomor 12 Tahun 2020
5. Nomor 13 Tahun 2020
2. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden, tentang
tentang Penetapan Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Yaitu nomor
1. Nomor 9 Tahun 2020
2. Nomor 10 Tahun 2020
3. Nomor 11 Tahun 2020
4. Nomor 12 Tahun 2020❤
5. Nomor 13 Tahun 2020
1. Negara pertama diluar Cina yang melaporkan kejadian Covid 19 adalah
1. Jepang
2. Thailand❤
3. India
4. Taiwan
5. Italia
2. Kasus Covid 19 paling sedikit menyerang individu dengan usia
1. 0 – 5 tahun❤
2. 5 – 10 tahun
3. 20 – 30 tahun
4. 45 – 54 tahun
5. 55 – 64 tahun
3. Kasus Covid 19 paling banyak menyerang individu dengan usia
1. 0 – 5 tahun
2. 5 – 10 tahun
3. 20 – 30 tahun
4. 45 – 54 tahun❤
5. 55 – 64 tahun
2. Kasus kematian tertinggi karena Covid 19 berada pada rentang usia

1. 0 – 5 tahun
2. 5 – 10 tahun
3. 20 – 30 tahun
4. 45 – 54 tahun
5. 55 – 64 tahun❤
3. Ciri Virus korona adalah
1. Kapsul dan bersegmen
2. Kapsul dan tidak bersegmen❤
3. Bulat dan bersegmen
4. Bulat dan tidak bersegmen
5. Lonjong dan bersegmen
38
1. Nidovirales adalah …..
1. Ordo❤
2. Kelas
3. Genus
4. Keluarga
5. Jenis
2. Covid 19 dapat bertahan pada permukaan berbahan plastik selama
1. jam
1. 24
2. 36
3. 48
4. 62
5. 72❤
1. Covid 19 dapat bertahan pada permukaan berbahan kardus selama
1. jam
1. 24❤
2. 36
3. 48
4. 62
5. 72
2. Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid solvents) kecuali
1. Eter
2. Klorin
3. Ethanol
4. Khlorheksidin❤
5. Asam peroksiasetat
3. Berdasarkan panduan WHO, terdapat 4 skenario transmisi pada pandemi
COVID-19 yaitu:
1. Wilayah yang belum ada kasus (No Cases)
2. Wilayah dengan satu atau lebih kasus, baik kasus import ataupun
lokal, bersifat sporadik dan belum terbentuk klaster (Sporadic
Cases)
3. Wilayah yang memiliki kasus klaster dalam waktu, lokasi geografis,
maupun paparan umum (Clusters of Cases)
4. Wilayah yang memiliki transmisi komunitas (Community
Transmission)
5. Benar semua❤
4. Seseorang dikatakan suspek apabila dia telah bepergian dari tempat yang
terdapat transmisi local dalam 2 minggu sebelumnya dan mengalami
demam
1. ≥ 36,5oC
2. ≥ 37oC
3. ≥ 37,5oC
4. ≥ 38oC❤
5. ≥ 38,5oC

39
1. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan
1. Rapid test
2. RT-PCR❤
3. Darah Tepi
4. Darah lengkap
5. Penampilan umum
2. Kontak Erat adalah Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable
atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam waktu
1. ≥5 menit
2. ≥10 menit
3. ≥15 menit❤
4. ≥20 menit
5. ≥25 menit
3. Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari ….. hari sebelum
kasus timbul gejala.
1. 1
2. 2❤
3. 3
4. 4
5. 5
4. Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung sampai dengan …. hari
setelah kasus timbul gejala.
1. 5
2. 7
3. 10
4. 14❤
5. 21
5. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasilpemeriksaan RT-
PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-turutdengan selang waktu >24
jam.
1. PDP
2. Discarded❤
3. Ex Suspect
4. Probable
5. OTG
6. Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
1. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi
mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
2. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari
sejak tanggal onset dengan

40
ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala
demam dan gangguan pernapasan.
c. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif,
dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan
gejala demam dan gangguan pernapasan.

1. A dan C Benar
2. Benar semua❤
1. Proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini COVID-19 melalui
upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala
COVID-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi
COVID-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi
transmisi local
1. Isolasi
2. Karantina❤
3. Triase
4. Observasi
5. Tracer
2. Proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu
yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala
COVID-19 dengan masyarakat luas.
1. Isolasi❤
2. Karantina
3. Triase
4. Observasi
5. Tracer
3. Petugas kesehatan yang memenuhi kriteria kontak erat yang tidak
menggunakan APD sesuai standar, direkomendasikan untuk segera
dilakukan pemeriksaan RT-PCR sejak kasus dinyatakan sebagai kasus
probable atau konfirmasi. Apabila hasil negatif, petugas kesehatan
tersebut tetap melakukan karantina mandiri selama
1. 10 hari
2. 12 hari
3. 14 hari❤
4. 16 hari
5. 18 hari
4. Istilah untuk menjelaskan tindakan menyiapkan Masyarakat dalam
Penanggulangan COVID-19 yang bertujuan untuk meningkatkan peran
anggota masyarakat dalam upaya deteksi dini kasus COVID-19.

1. Posko penanggulangan
2. Survailance Bebasis Masyarakat❤
3. Desa Tangguh Bencana
4. Kerjasama lintas sector
5. Bukan salah satu diatas
5. Jarak minimal untuk physical distancing adalah … meter
1. 0,5
41
1. 1❤
2. 1,5
3. 2
4. 2,5
1. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil negatif pada pasien yang
terinfeksi meliputi:
1. Kualitas spesimen yang tidak baik, mengandung sedikit material
virus
2. Spesimen yang diambil pada masa akhir infeksi atau masih sangat
awal
3. Spesimen tidak dikelola dan tidak dikirim dengan transportasi yang
tepat
4. Kendala teknis yang dapat menghambat pemeriksaan RT-PCR
(seperti mutasi pada virus)
5. Benar semua❤
2. Suhu pengiriman hasil usap nasofaring dan orofaring akan disimpan
dalam suhu
1. 2 – 4oC
2. 2 – 6oC
3. 2 – 8oC❤
4. 2 – 10oC
5. 2 – 12oC
3. Hasil usap nasofaring dan orofaring yang akan disimpan dalam suhu
-70oC apabila akan disimpan dalam waktu lebih dari … hari
1. 5
2. 7
3. 10
4. 12❤
5. 14
4. Definisi status klinis pasien COVID-19, dibagi menjadi 3 kriteria yaitu:
1. Pasien Suspek
2. Pasien Konfirmasi
3. Pasien Probable
4. A dan C benar
5. A, B, dan C benar❤
5. Pengambilan swab di hari ke-1 dan 2 untuk penegakan diagnosis, bila terjadi
perbaikan klinis, maka untuk follow-up pasien dengan gejala berat/kritis,
dilakukan pengambilan swab 1 kali untuk menilai kesembuhan yaitu pada hari
ke
1. 5
2. 7❤
3. 10
4. 12
5. 14
6. Pada anak dengan tanda kegawatdaruratan (obstruksi napas atau apneu,
distres pernapasan berat, sianosis sentral, syok, koma, atau

42
kejang) harus diberikan terapi oksigen selama resusitasi untuk mencapai
target SpO2
1. ≥ 90%
2. ≥ 92%
3. ≥ 94%❤
4. ≥ 96%
5. ≥ 98%
1. Untuk mengurangi resiko penularan maka Membersihkan tangan secara
teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama

1. 20 – 40 detik
2. 30 – 50 detik
3. 40 – 60 detik❤
4. 50 – 70 detik
5. 60 – 80 detik
2. Untuk mengurangi resiko penularan maka Membersihkan tangan secara
teratur dengan cuci tangan menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol
(handsanitizer) minimal
1. 10 – 20 detik
2. 20 – 30 detik❤
3. 30 – 40 detik
4. 40 – 50 detik
5. 50 – 60 detik
3. Berapa lama aktivitas fisik tiap hari yang dianjurkan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh…
1. 10 menit
2. 20 menit
3. 30 menit❤
4. 40 menit
5. 50 menit
4. Kebersihan tangan dilakukan pada kondisi dibawah ini
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak atau terpapar dengan cairan tubuh
4. Setelah menyentuh pasien
5. Benar semua❤
5. Penggunaan Alat Pelindung diri harus memenuhi unsur berikut, kecuali

1. Indikasi penggunaan APD yang benar


2. Cara “memakai” dengan benar
3. Cara “melepas” dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai
5. Pengunaan bahan yang nyaman❤
6. Dalam melakukan pencegahan maka dilakukan prosedur pembersihan dan
desinfeksi seara rutin sekitar lingkungan dengan cara mengelap seluruh
permukaan lingkungan ruangan dan pengepelan lantai

43
ruangan dengan menggunakan cairan detergen kemudian bersihkan dengan
air bersih selanjutnya menggunakan klorin ….
1. 0.005 %.
2. 0,05%❤
3. 0,5%
4. 5%
5. 50%
1. Jarak tempat tidur pasien Covid 19 adalah 1 meter sampai dengan …
meter
1. 1,5
2. 1,6
3. 1,7
4. 1,8❤
5. 1,9
2. Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi:
1. menjauhi kerumunan atau keramaian
2. menjaga kebersihan tangan
3. menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
4. menerapkan etika batuk atau bersin
5. Benar semua❤

44
Jawaban
1. C. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
2. WHO mengatakan Covid 19 sebagai global pandemic dan di Indonesia
dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan
kesehatan masyarakat serta bencana nonalam.
3. E, Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari.
4. D, masa inkubasi Covid 19 terpanjang 14 hari.
5. C, Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
6. A, Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan
pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemic.
7. C, Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020
8. C, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor
11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
9. D, Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Bencana Nasional.
1. B, Thailand adalah Negara luar Cina pertama yang melaporkan kejadian
Covid 19
2. A, Kasus Covid 19 paling sedikit menyerang anak usia 0 – 5 tahun
3. D, Kasus Covid 19 paling banyak menyerang usia 45 – 54 tahun
4. E, Kasus kematian tertinggi akibat Covid 19 adalah pada rentang usia 55
– 64 tahun
5. Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,
berkapsul dan tidak bersegmen.
6. A, Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae
7. E, Penelitian (Doremalen et al, 2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2
dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless
steel, kurang dari 4 jam pada tembaga
8. A, SARS-CoV-2 dapat bertahan kurang dari 24 jam pada kardus.
9. D, Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti
eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam
peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin)
10. E, Berdasarkan panduan WHO, terdapat 4 skenario transmisi pada
pandemi COVID-19 yaitu: 1. Wilayah yang belum ada kasus (No Cases) 2.
Wilayah dengan satu atau lebih kasus, baik kasus import ataupun lokal,
bersifat sporadik dan belum terbentuk klaster (Sporadic Cases) 3. Wilayah
yang memiliki kasus klaster dalam waktu, lokasi geografis, maupun
paparan umum (Clusters of Cases)

45
4. Wilayah yang memiliki transmisi komunitas (Community Transmission)
1. B, Seseorang dikatakan suspek apabila dia mengalami demam ≥ 38 oC
dan telah bepergian dari tempat yang terdapat transmisi local dalam 2
minggu sebelumnya
2. B, Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR
3. C, Kontak Erat adalah Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus
probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka
waktu15 menit atau lebih.
4. B, Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik),
untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
5. D, Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik),
untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
6. B, Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasilpemeriksaan RT-
PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24
jam.
7. E, Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: a. Kasus
konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan
follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak
pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. b. Kasus probable/kasus
konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan
follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan. c. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala
(simptomatik) yang mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1
kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
8. B, Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi
dini COVID-19 melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum
memiliki gejala COVID-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien
konfirmasi COVID-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang
sudah terjadi transmisi lokal
9. A, Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya
memisahkan individu yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi
laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan masyarakat luas.

10. C, Bagi petugas kesehatan yang memenuhi kriteria kontak erat yang tidak
menggunakan APD sesuai standar, direkomendasikan untuk segera
dilakukan pemeriksaan RT-PCR sejak kasus dinyatakan sebagai kasus
probable atau konfirmasi. 1) Apabila hasil positif, petugas kesehatan
tersebut melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Apabila selama masa
isolasi, muncul gejala dilakukan tata
46
laksana sesuai kriteria kasus konfirmasi simptomatik. 2) Apabila hasil
negatif, petugas kesehatan tersebut tetap melakukan karantina mandiri
selama 14 hari. Apabila selama masa karantina, muncul gejala dilakukan
tata laksana sesuai kriteria kasus suspek.
1. B, Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM): Menyiapkan Masyarakat dalam
Penanggulangan COVID-19 yang bertujuan untuk meningkatkan peran
anggota masyarakat dalam upaya deteksi dini kasus COVID-19 sehingga
setiap kasus dapat ditangani segera, tidak terjadi penularan di lingkungan
masyarakat dan bagi yang sakit dapat segera mendapatkan perawatan
dengan benar sampai sembuh

2. B, Jaga jarak minimal 1 meter (physical distancing)


3. E, Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil negatif pada pasien
yang terinfeksi meliputi: 1. kualitas spesimen yang tidak baik,
mengandung sedikit material virus 2. spesimen yang diambil pada masa
akhir infeksi atau masih sangat awal 3. spesimen tidak dikelola dan tidak
dikirim dengan transportasi yang tepat 4. kendala teknis yang dapat
menghambat pemeriksaan RT-PCR (seperti mutasi pada virus)
4. C, Suhu pengiriman hasil usap nasofaring dan orofaring akan disimpan
dalam suhu 2 – 8oC
5. D, Suhu penyimpanan hasil usap nasofaring dan orofaring akan disimpan
dalam
1. ≤12 hari: 2-8°C
2. >12 hari: -70°C (dry ice)
6. E, Definisi status klinis pasien COVID-19, dibagi menjadi 3 kriteria yaitu:

1. Pasien Suspek
2. Pasien Konfirmasi
3. Pasien Probable
7. B, Pengambilan swab di hari ke-1 dan 2 untuk penegakan diagnosis, bila
terjadi perbaikan klinis, maka untuk follow-up pasien dengan gejala
berat/kritis, dilakukan pengambilan swab 1 kali untuk menilai kesembuhan
yaitu pada hari ke-7
8. C, Pada anak dengan tanda kegawatdaruratan (obstruksi napas atau apneu,
distres pernapasan berat, sianosis sentral, syok, koma, atau kejang) harus
diberikan terapi oksigen selama resusitasi untuk mencapai target SpO2 ≥
94%
9. C, Untuk mengurangi resiko penularan maka Membersihkan tangan secara
teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik
10. B, Untuk mengurangi resiko penularan maka Membersihkan tangan secara
teratur dengan cuci tangan menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol
(handsanitizer) minimal 20 – 30 detik.
11. C, Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS) seperti aktivitas fisik minimal 30 menit sehari

47
1. E, Kebersihan tangan dilakukan pada kondisi dibawah ini sesuai 5 moment
WHO:
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak atau terpapar dengan cairan tubuh
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
2. E, Penggunaan Alat Pelindung diri memerlukan 4 unsur yang harus dipatuhi:
a. Tetapkan indikasi penggunaan APD mempertimbangkan risiko terpapar
dan dinamika transmisi: Transmisi penularan COVID-19 ini adalah droplet
dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker bedah, penutup kepala,
pelindung mata (goggles), sepatu pelindung dan Transmisi airborne bisa
terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol: Gaun, sarung
tangan, masker N95, penutup kepala, goggles, face shield, sepatu
pelindung
b. Cara “memakai” dengan benar c.
Cara “melepas” dengan benar
d. Cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai
3. B, Lakukan prosedur pembersihan dan desinfeksi seara rutin sekitar
lingkungan dengan cara mengelap seluruh permukaan lingkungan ruangan
dan pengepelan lantai ruangan dengan menggunakan cairan detergen
kemudian bersihkan dengan air bersih selanjutnya menggunakan klorin
0,05%
4. D, Pasien COVID-19 dengan menggunakan ruangan tersendiri jika
memungkinkan atau melakukan kohorting dengan memberi jarak tempat tidur
minimal 1 meter - 1.8 meter dengan ventilasi yang baik.
5. E, Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi:
a. menjauhi kerumunan atau keramaian;
b. menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir dan atau menggunakan hand sanitizer ;
c. menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut;
d. menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu membuang tisu ke
tempat sampah tertutup;
e. memakai masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan
melakukan kebersihan tangan

48
Bagian 6: Aturan PNS

1. Pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan PNS berwenang menetapkan


pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS
1. Presiden❤
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
4. Menteri Kesehatan
5. Menteri Sekertaris Negara
2. Penyusunan dan penetapan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS dilakukan
sesuai dengan
1. Kebutuhan
2. Kekosongan jabatan
3. Siklus anggaran❤
4. Permintaan
5. Proyeksi target
3. Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan
PNS berdasarkan
1. Analisis Jabatan
2. Analisis beban kerja
3. Kondisi keuangan
4. a dan b benar❤
5. a dan c benar
4. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS dilakukan untuk jangka
waktu
1. 2 tahun
2. 3 tahun
3. 4 tahun
4. 5 tahun❤
5. 6 tahun
5. Rincian penyusunan kebutuhan PNS setiap tahun untuk penetapan kebutuhan
PNS, ditetapkan pada bulan
1. Januari
2. Pebruari
3. Maret❤
4. April
5. Mei
6. Yang termasuk panitia seleksi nasional pengadaan PNS terdiri atas unsur:
1. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur Negara
2. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pemerintahan dalam negeri
3. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan
4. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan
5. Benar semua❤
7. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan:
1. Perencanaan & pengumuman lowongan
2. Pelamaran seleksi & pengumuman hasil seleksi
3. Pengangkatan calon PNS dan masa percobaan calon PNS
4. Pengangkatan menjadi PNS
5. Benar semua❤
8. Berapa usia terendah saat melamar CPNS?
49
1. 17
2. 18❤
3. 19
4. 20
5. 21
1. Berapa usia tertinggi saat melamar CPNS?
1. 30
2. 33
3. 35❤
4. 37
5. 39
2. Orang yang pernah dipenjara bisa menjadi PNS jika hukuman kurang dari
1. 1 tahun
2. 2 tahun❤
3. 3 tahun
4. 4 tahun
5. 5 tahun
3. Batas usia dapat dikecualikan bagi Jabatan tertentu, yaitu paling tinggi
1. 40 tahun❤
2. 41 tahun
3. 43 tahun
4. 45 tahun
5. 50 tahun
4. Tahapan pada seleksi pengadaan PNS:
1. Seleksi administrasi
2. Seleksi kompetensi dasar
3. Seleksi kompetensi bidang
4. a dan c benar
5. Semua benar❤
5. Materi seleksi untuk standar kompetensi PNS meliputi
1. Karakteristik pribadi
2. Intelegensia umum
3. Wawasan kebangsaan
4. b dan c benar
5. a, b dan c benar❤
6. Masa percobaan calon PNS yaitu selama
1. 1 tahun❤
2. 2 tahun
3. 3 tahun
4. 4 tahun
5. 5 tahun
7. Pembinaan pendidikan dan pelatihan pra jabatan dilakukan oleh
1. Menteri PAN RB
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Terkait dengan jabatan
4. Kepala BKN
5. Kepala LAN❤
8. Calon PNS diberhentikan sebagai calon PNS apabila, kecuali
1. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
2. Meninggal dunia
3. Terbukti melakukan pelanggaran disiplin tingkat ringan❤
4. memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar pada waktu melamar
5. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
9. Berapa tahun pengalaman sebagai jabatan pengawas untuk persyaratan diangkat
dalam Jabatan administrator
50
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
1. Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan pengawas memiliki kualifikasi
dan tingkat pendidikan paling rendah adalah
1. D1
2. D2
3. D3❤
4. D4
5. S1
2. PNS diberhentikan dari Jabatan Administrasi apabila, kecuali
1. Mengundurkan diri dari Jabatan
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS
3. Menjalani cuti di luar tanggungan Negara
4. Menjalani izin belajar❤
5. Ditugaskan secara penuh di luar JA
3. Jenjang Jabatan Fungsional keahlian terdiri atas, kecuali
1. Ahli Pembina❤
2. Ahli Utama
3. Ahli Madya
4. Ahli Muda
5. Ahli Pratama
4. Jenjang Jabatan Fungsional keterampilan terdiri atas:
1. Penyelia
2. Mahir
3. Terampil
4. Pemula
5. Benar Semua❤
5. Jenjang Jabatan Fungsional yang melaksanakan tugas dan fungsi utama
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar yaitu
1. Ahli Pembina❤
2. Ahli Utama
3. Ahli Madya
4. Ahli Muda
5. Ahli Pratama
6. Jenjang Jabatan Fungsional yang melaksanakan tugas dan fungsi koordinasi
dalam JF keterampilan yaitu
1. Penyelia❤
2. Mahir
3. Terampil
4. Pemula
5. Benar Semua
7. Batas usia pengangkatan dalam JF keahlian untuk JF ahli pertama dan JF ahli
muda melalui perpindahan dari Jabatan lain yaitu
1. 51 tahun
2. 52 tahun
3. 53 tahun❤
4. 54 tahun
5. 55 tahun
8. Batas usia pengangkatan dalam JF keahlian untuk JF ahli madya melalui
perpindahan dari Jabatan lain yaitu
1. 51 tahun
2. 52 tahun
3. 53 tahun
4. 54 tahun
51
1. 55 tahun❤
1. Golongan bagi Pegawai Negara Sipil yang memiliki Ijazah Spesialis I adalah
1. IIIa
2. IIIb
3. IIIc.❤
4. IIId
5. IVa
2. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki izasah Doktor (S3) akan memiliki golongan
1. IIIc
2. IIId
3. IVa
4. Ivb❤
5. IVc
3. Berapa lama dalam pangkat terakhir bila seorang Pegawai Negeri Sipil yang
diangkat menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya,
dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada
jenjang pangkat
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4❤
5. 5
4. Lama minimal di pangkat terakhir untuk mendapatkan kenaikan pangkat
selanjutnya yaitu
1. 1 tahun❤
2. 2 tahun
3. 3 tahun
4. 4 tahun
5. 5 tahun
5. Lama minimal di pangkat terakhir untuk Pegawai Negeri Sipil yang sedang
melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau
jabatan fungsional tertentu, dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih
tinggi, apabila sekurang-kurangnya telah
1. 1 tahun
2. 2 tahun
3. 3 tahun
4. 4 tahun❤
5. 5 tahun
6. Pegawai Negeri Sipil yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun
karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat
pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila memiliki masa bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil selama minimal
1. 26 tahun
2. 27 tahun
3. 28 tahun
4. 29 tahun
5. 30 tahun❤
7. Pangkat Penata Muda Tingkat I memiliki golongan dan ruang
1. III/a
2. III/b❤
3. III/c
4. III/d
5. IV/a
8. Pangkat Penata memiliki golongan dan ruang
1. III/a
2. III/b
52
1. III/c❤
2. III/d
3. IV/a
1. Pangkat Penata Muda memiliki golongan dan ruang
1. III/a❤
2. III/b
3. III/c
4. III/d
5. IV/a
2. Pangkat Pembina memiliki golongan dan ruang
1. III/a
2. III/b
3. III/c
4. III/d
5. IV/a❤

53
Jawaban
1. A, Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan PNS berwenang
menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS.
2. B, Penyusunan dan penetapan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS
dilakukan sesuai dengan siklus anggaran
3. D, Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis
Jabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja
4. E, Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang dirinci setian 1 tahun
5. C, Rincian penyusunan kebutuhan PNS setiap tahun untuk penetapan kebutuhan
PNS tahun berikutnya disampaikan oleh PPK Instansi Pemerintah kepada Menteri
dan Kepala BKN paling lambat akhir bulan Maret tahun sebelumnya.
6. E, Panitia seleksi nasional pengadaan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas unsur: a. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendayagunaan aparatur negara; b. kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri; c. kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan; d. kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan; e. BKN; f.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; dan/atau g. kementerian atau
lembaga terkait

7. E, Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan: perencanaan, pengumuman


lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, pengangkatan calon
PNS dan masa percobaan calon PNS, pengangkatan menjadi PNS.
8. B, Usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun pada saat melamar
9. C, Usia paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat melamar
10. B, Syarat jadi PNS adalah tidak pernah dipidana dengan pidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih
11. A, Batas usia dapat dikecualikan bagi Jabatan tertentu, yaitu paling tinggi 40
(empat puluh) tahun, yang ditetapkan oleh presiden
12. E, Tahapan pada seleksi pengadaan PNS: seleksi administrasi, seleksi
kompetensi dasar, seleksi kompetensi bidang.
13. E, Materi seleksi untuk standar kompetensi meliputi karakteristik pribadi,
intelegensia umum, dan wawasan kebangsaan.
14. A, Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun
15. E, Pembinaan pendidikan dan pelatihan pra jabatan dilakukan oleh Kepala LAN.
16. C, Calon PNS diberhentikan sebagai calon PNS. a. mengundurkan diri atas
permintaan sendiri; b. meninggal dunia; c. terbukti melakukan pelanggaran disiplin
tingkat sedang atau berat; d. memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar
pada waktu melamar; e. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; f. menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik; atau g. tidak bersedia mengucapkan
sumpah/janji pada saat diangkat menjadi PNS

17. C, Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan administrator yaitu memiliki
pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun
18. C, Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan pengawas memiliki kualifikasi
dan tingkat pendidikan paling rendah diploma III atau yang setara

19. D, PNS diberhentikan dari Jabatan Administrasi apabila: a. mengundurkan diri dari
Jabatan; b. iberhentikan sementara sebagai PNS; c. menjalani cuti di luar
tanggungan negara; d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam)
54
bulan; e. ditugaskan secara penuh di luar JA; atau f. tidak memenuhi persyaratan
Jabatan.
1. A, Jenjang Jabatan Fungsional keahlian terdiri atas: a. ahli utama; b. ahli madya;
c. ahli muda; dan d. ahli pertama
2. E, Jenjang Jabatan Fungsional keterampilan terdiri atas: a. penyelia; b. mahir; c.
terampil; dan d. pemula.
3. E, Jenjang JF ahli pertama melaksanakan tugas dan fungsi utama yang
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar
4. A, Jenjang Jabatan Fungsional penyelia melaksanakan tugas dan fungsi
koordinasi dalam JF keterampilan.
5. C, Pengangkatan dalam JF keahlian untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda
melalui perpindahan dari Jabatan lain 53 (lima puluh tiga) tahun
6. E, Pengangkatan dalam JF keahlian untuk JF ahli pertama dan JF ahli muda
melalui perpindahan dari Jabatan lain 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli
madya
7. C, Bagi Pegawai Negara Sipil yang memiliki Ijazah Spesialis I dapat dinaikkan
pangkatnya setingkat lebih tinggi menjadi Penata, golongan ruang III/c.

8. D, Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b bagi yang memiliki Ijazah Spesialis II
atau Ijazah Doktor (S3).
9. D, Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan
dari jabatan organiknya, dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih
tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat, apabila sekurang-kurangnya telah 4
(empat) tahun dalam pangkat terakhir
10. A, Kenaikan pangkat dapat diberikan apabila sekurang-kurangnya telah 1 (satu)
tahun dalam pangkat terakhir
11. D, Pegawai Negeri Sipil yang sedang melaksanakan tugas belajar dan
sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, dapat
dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila sekurang-
kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir
12. E, Pegawai Negeri Sipil yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak
pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat
pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila memiliki masa bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil selama 30 (tiga puluh) tahun atau lebih secara terus menerus
13. B, Pangkat Penata Muda Tingkat I memiliki golongan dan ruang III/b
14. C, Pangkat Penata memiliki golongan dan ruang III/c
15. A, Pangkat Penata Muda memiliki golongan dan ruang III/a
16. E, Pangkat Pembina memiliki golongan dan ruang IV/a

55
Bagian 7 Covid 19

1. Untuk perlindungan individu maka masaker kain yang digunakan harus..


lapis
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
2. Untuk menghindari droplet maka jarak dengan orang lain minimal … meter
1. 1❤
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
3. Untuk pencegahan dapat dilakukan promosi kesehatan melalui:
1. Sosialisasi
2. Edukasi
3. Penggunaan berbagai media
4. a dan b benar
5. Semua benar❤
4. Berapakah suhu tubuh yang tidak diperbolehkan masuk ke sebuah ruangan
1. ≥36,3oC
2. ≥37,3oC❤
3. ≥37,5oC
4. ≥38,0oC
5. ≥38,3oC
5. Berapa kali pengukuran suhu, jika ditemukan seseorang yang akan masuk
kesebuah ruangan dengan kategori sub febris
1. 1 kali
2. 2 kali❤
3. 3 kali
4. 4 kali
5. 5 kali

56
1. Jika seseorang menggunakan rapid test untuk masuk hotel maka harus
dipastikan rapid test tersebut dilakukan maksimal .. hari sebelum masuk ke hotel
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
2. RT-PCR dapat digunakan sebagai keterangan bebas covid 19 sampai
dengan
1. 3 hari
2. 5 hari
3. 7 hari❤
4. 10 hari
5. 15 hari
3. Orang yang diketahui sub febris harus diukur ulang suhunya dalam jarak
waktu .. menit
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5❤
4. Berapakah jarak aman jika berada di pusat kebugaran
1. 1 meter
2. 2 meter❤
3. 3 meter
4. 4 meter
5. 5 meter
1. Untuk meningkatkan daya tahan maka lama tidur yang dianjurkan adalah
1. 3 jam
2. 5 jam
3. 7 jam❤
4. 9 jam
5. 11 jam
2. Memastikan seluruh lingkungan restoran/rumah makan dalam kondisi bersih
dengan melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala minimal

57
1. 1 kali per hari
2. 2 kali per hari❤
3. 3 kali per hari
4. 4 kali per hari
5. 5 kali per hari
1. Jarak aman antara pejalan kaki dengan didepannya adalah
1. 3 meter
2. 5 meter❤
3. 5 meter
4. 10 meter
5. 20 meter
2. Jarak aman antara pelari dengan didepannya adalah
1. 3 meter
2. 5 meter
3. 5 meter
4. 10 meter❤
5. 20 meter
3. Jarak aman antara pesepeda dengan didepannya adalah
1. 3 meter
2. 5 meter
3. 5 meter
4. 10 meter
5. 20 meter❤
4. Jarak aman antara peserta olahraga uang dilaksanakan dilapangan luas adalah
1. 1 meter
2. 2 meter❤
3. 3 meter
4. 4 meter
5. 5 meter
5. Jarak aman saat menonton kegiatan olahraga adalah
1. 1 meter❤
2. 2 meter
3. 3 meter
4. 4 meter
5. 5 meter
6. Jarak aman antara penumpang didalam bus adalah
1. 1 meter❤

58
1. 2 meter
2. 3 meter
3. 4 meter
4. 5 meter
1. Seseorang menggunakan instrument self assessment resiko covid 19,
termasuk pada resiko besar apabila nilainya
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4❤
5. 5

59
Jawaban

1. C, Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung,


mulut dan dagu jika akan keluar rumah, jika menggunakan masker kain
sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis
2. A, Untuk menghindari droplet maka jarak dengan orang lain minimal 1 meter
3. E, kegiatan promosi kesehatan dilakukan melalui sosialisasi, edukasi dan
penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan perngertian dan
pemahaman bagi semua orang.
4. B, Apabila ditemukan suhu ≥37,3oC, maka yang bersangkutan dilarang untuk
masuk ke ruangan
5. B, Pengukuran yang dilakukan untuk orang dengan suhu ≥37,3 oC adalah 2
kali pengukuran dengan jarak 5 menit.
6. C, rapid test dapat digunakan sebagai keterangan bebas covid 19
sebelum 3 hari
7. C, RT-PCR dapat digunakan sebagai keterangan bebas covid 19 sampai dengan
7 hari
8. E, Pengukuran yang dilakukan untuk orang dengan suhu ≥37,3 oC adalah
2 kali pengukuran dengan jarak 5 menit
9. B, Jarak aman di pusat kebugaran adalah 2 meter
1. C, Untuk meningkatkan daya tahan maka lama tidur yang dianjurkan adalah 7
jam
2. B, Memastikan seluruh lingkungan restoran/rumah makan dalam kondisi
bersih dengan melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala minimal
2 kali per hari
3. B, Jarak aman antara pejalan kaki dengan didepannya adalah 5 meter
4. D, Jarak aman antara pelari dengan didepannya adalah 10 meter
5. E, Jarak aman antara pesepeda dengan didepannya adalah 20 meter
6. B, Jarak aman peserta yang berolahraga di lapangan luas adalah 2 meter
7. A, Jarak aman antara penonton yang melihat pertandingan olahraga adalah 1
meter
8. A, Jarak aman antara penumpang didalam bus adalah 1 meter
9. D, nilai 0 = resiko kecil, nilai 1 – 4 = resiko sedang dan ≥ 5

60
1. Yang dikatakan balita adalah anak berusia
1. 0 – 59 bulan 27 hari
2. 0 – 59 bulan 28 hari
3. 0 – 59 bulan 29 hari❤
4. 0 – 59 bulan 30 hari
5. 0 – 59 bulan 31 hari
2. Gizi kurang tidak dianggap masalah kesehatan masyarakat jika prevalensi
dibawah … %
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5❤
3. Remaja putri anemia adalah remaja puteri dengan kadar hemoglobin kurang dari
…. g/dl
1. 10
2. 11
3. 12❤
4. 13
5. 14
4. Ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari
1. g/dl
1. 10
2. 11❤
3. 12
4. 13
5. 14
5. Ibu hamil resiko KEK adalah ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang
dari
1. 21,5 cm
2. 22,5 cm
3. 23,5 cm❤
4. 24,5 cm
5. 25,5 cm
6. Dikatakan Berat Badan Lahir Rendah apabila anak lahir dengan berat badan
kurang dari
1. 2300 gram
2. 2400 gram

61
1. 2500 gram❤
2. 2600 gram
3. 2500 gram
1. Pemberian minimal Tablet Tambah Darah selama kehamilan adalah…
1. 60
2. 70
3. 80
4. 90❤
5. 100
2. Frekuensi laporan pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja yaitu setiap…
bulan
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
3. Remaja puteri yang diberikan Tablet Tambah Darah berusia
1. 11 – 18 tahun
2. 12 – 18 tahun❤
3. 13 – 18 tahun
4. 14 – 18 tahun
5. 15 – 18 tahun
1. Inisiasi Menyusui Dini segera setelah melahirkan dan berlangsung minimal

1. 1 jam❤
2. 2 jam
3. 3 jam
4. 4 jam
5. 5 jam
2. Balita yang tidak naik berat badannya harus dirujuk segera ke puskesmas apabila
berturut-turut selama … bulan
1. 1
2. 2❤
3. 3
4. 4
5. 5
3. Dosis Vitamin A untuk bayi umur 6 – 11 bulan adalah
1. 100.000 SI❤

62
1. 200.000 SI
2. 300.000 SI
3. 400.000 SI
4. 500.000 SI
1. Dosis Vitamin A untuk bayi umur 12 – 59 bulan adalah
1. 100.000 SI
2. 200.000 SI❤
3. 300.000 SI
4. 400.000 SI
5. 500.000 SI
2. Dosis Vitamin A untuk ibu nifas adalah
1. 100.000 SI
2. 200.000 SI❤
3. 300.000 SI
4. 400.000 SI
5. 500.000 SI

63
Jawaban

1. C, Balita adalah anak berusia 0 – 59 bulan 29 hari


2. E, Gizi kurang dinilai bukan masalah kesehatan masyarakat apabila prevalensinya
dibawah 5%
3. C, Remaja putri anemia adalah remaja puteri dengan kadar hemoglobin kurang
dari 12 g/dl
4. B, Ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan kadar hemoglobin kurang dari 11
g/dl
5. C, Ibu hamil resiko KEK adalah ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA)
kurang dari 23,5 cm
6. C, Dikatakan Berat Badan Lahir Rendah apabila anak lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram
7. D, Pemberian minimal Tablet Tambah Darah selama kehamilan adalah 90 tablet
8. C, Frekuensi laporan pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja yaitu setiap
3 bulan
9. B, Remaja puteri yang diberikan Tablet Tambah Darah berusia 12 – 18 tahun

1. A, Inisiasi Menyusui Dini segera setelah melahirkan dan minimal berlangsung 1


jam
2. B, Balita yang tidak naik berat badannya selama 2 bulan berturut turut harus
dirujuk segera ke puskesmas
3. A, Dosis Vitamin A untuk bayi umur adalah 6 – 11 bulan adalah 100.000
SI
4. B, Dosis Vitamin A untuk bayi umur adalah 12 – 29 bulan adalah 200.000
SI
5. B, Dosis Vitamin A untuk ibu nifas adalah 12 – 29 bulan adalah 200.000
SI

64
1. Millenium Development Goals (MDGs) merupakan deklarasi milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara yang berupa
delapan tujuan untuk dicapai pada tahun
1. 2014
2. 2015❤
3. 2016
4. 2017
5. 2018
2. MDGs telah menjadi suatu paradigm pembangunan hampir seluruh negara-
negara di dunia Sejak disepakatinya pada bulan September tahun
1. 2000❤
2. 2001
3. 2002
4. 2003
5. 2004
3. MDGs dapat mengurangi laju angka kematian anak turun lebih dari
1. Persen
1. 10
2. 20
3. 30❤
4. 40
5. 50
4. Angka kematian akibat malaria dapat diturunkan sebesar .. %
1. 10
2. 15
3. 20
4. 25❤
5. 30
5. Di Indonesia, pelaksanaan MDGs telah memberikan perubahan yang positif.
1. Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP)
per kapita per hari menurun
2. Ketimpangan gender di tingkat pendidikan lanjutan menurun .
3. Angka kejadian tuberkulosis menurun
4. a dan b benar
5. a, b dan c benar❤
6. Open Working Group (OWG) untuk tujuan pembangunan berkelanjutan yang
beranggotakan
1. 10 anggota
2. 20 anggota
3. 30 anggota❤
4. 40 anggota
5. 50 anggota
7. Berapakah tujuan yang diusulkan oleh Open Working Group (OWG) yang
mencakup isu-isu pembangunan berkelanjutan, termasuk mengakhiri
kemiskinan dan kelaparan, meningkatkan kesehatan dan

65
pendidikan, membuat kota yang lebih berkelanjutan, memerangi perubahan
iklim, dan melindungi hutan.
1. 15
2. 16
3. 17❤
4. 18
5. 19
1. Jumlah target di SDGs sebanyak
1. 163
2. 166
3. 169❤
4. 172
5. 175
2. Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir akhir pada tahun

1. 2012
2. 2013
3. 2014
4. 2015❤
5. 2016
1. Agenda Sustainable Development atau SDGs berakhir pada tahun
1. 2025
2. 2027
3. 2028
4. 2030❤
5. 2035
2. Jumlah pilar di SDGS
1. 3
2. 4❤
3. 5
4. 6
5. 7
3. Tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan
setara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
merupakan pilar pembangunan
1. Social❤
2. Lingkungan
3. Ekonomi
4. Hubung
5. Tata kelola
4. Tercapainya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang
berkelanjutan sebagai penyangga seluruh kehidupan merupakan pilar
pembangunan
1. Social
2. Lingkungan❤
3. Ekonomi
4. Hubung
5. Tata kelola
66
1. Tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang
kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih
yang terjangkau dan didukung kemitraan merupakan pilar pembangunan
1. Social
2. Lingkungan
3. Ekonomi❤
4. Hubung
5. Tata kelola
2. Mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan Dimana Pun merupakan tujuan
SDGs nomor…
1. 1❤
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
3. Menjamin bahwa semua orang dapat menikmati makanan yang aman dan
bernutrisi sepanjang tahu, merupakan tujuan SDGs nomor…
1. 1
2. 2❤
3. 3
4. 4
5. 5
4. Target SGDs yang berkaitan dengan pemerintah daerah pada tahun 2030
dalam mengurangi rasio kematian ibu menjadi kurang dari … /100.000
kelahiran
1. 50
2. 60
3. 70❤
4. 80
5. 90
5. SDGs dilaksanakan oleh negera maju maupun negara berkembang sesuai
dengan prinsip
1. Universality❤
2. Integration
3. No One Left Behind
4. Equality
5. Empowerment
6. SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, sesuai dengan prinsip
1. Universality
2. Integration❤
3. No One Left Behind
4. Equality
5. Empowerment
7. Harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi yang rentan, dan
pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan, sesuai dengan
prinsip
67
1. Universality
2. Integration
3. No One Left Behind❤
4. Equality
5. Empowerment
1. Di SDGS Kesehatan menempati target nomor
1. 1
2. 2
3. 3❤
4. 4
5. 5
2. Jumlah indikator di SDGs, adalah
1. 240❤
2. 241
3. 242
4. 243
5. 244
3. Pilar pembangunan social terdiri dari
1. 5 tujuan, 55 target dan 88 indikator
2. 6 tujuan, 55 target dan 88 indikator❤
3. 7 tujuan, 55 target dan 88 indikator
4. 8 tujuan, 55 target dan 88 indikator
5. 9 tujuan, 55 target dan 88 indikator
4. Target internasional untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan
mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui
serta lansia, pada tahun
1. 2023
2. 2025❤
3. 2027
4. 2029
5. 2031
5. Target SDGs dalam mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah,
dengan menurunkan Angka Kematian Neonatal hingga 12 per 1.000 KH dan
Angka Kematian Balita
1. 05 per 1.000 KH
2. 10 per 1.000 KH
3. 15 per 1.000 KH
4. 20 per 1.000 KH
5. 25 per 1.000 KH❤
6. Perhatian baru di SDGs yaitu
1. kematian akibat PTM, dan penanganan krisis dan kegawatdaruratan
2. penurunan angka kematian ibu❤
3. kecelakaan lalu lintas, universal health coverage
4. kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
5. benar semua
7. Kesetaraan gender merupakan tujuan ke
1. 3
68
1. 4
2. 5❤
3. 6
4. 7
1. Asuransi termasuk kepada tujuan ke
1. 3❤
2. 4
3. 5
4. 6
5. 7
2. Negara dengan prevalensi perokok laki-laki dewasa paling tinggi di dunia
adalah di
1. Amerika Serikat
2. Brasil
3. China
4. India
5. Indonesia❤
3. Salah satu upaya untuk mencapai SDGs dalam Goals 3 adalah
1. Penanggulangan PTM
2. Pengendalian konsumsi rokok
3. Meningkatkan akses ke pelayanan
4. a dan b benar❤
5. a, b dan c benar
4. Capaian Indonesia pada 2015 dari 8 tujuan, 18 target dan 67 indikators
MDGs adalah
1. 18 Belum Tercapai dan 49 Tercapai❤
2. 19 Belum Tercapai dan 48 Tercapai
3. 18 Belum Tercapai dan 50 Tercapai
4. 19 Belum Tercapai dan 47 Tercapai
5. 20 Belum Tercapai dan 46 Tercapai
5. SDGs menyempurnakan MDGs, sehingga sifatnya
1. Lebih komprehensif, memperluas sumber pendanaan,
2. Menekankan hak asasi manusia, inklusif,
3. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
4. Zero goal, memuat cara pelaksanaan
5. Benar semua❤
6. Isu kesehatan di SDGs sebanyak
1. 5 target
2. 10 target
3. 15 target❤
4. 20 target
5. 25 target
7. Perhatian baru dari Tujuan menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan,
adalah
1. Anak pendek
2. Obesitas
3. Merokok
69
1. a dan b benar❤
2. a, b, dan c benar
1. Perhatian baru di Tujuan No 3 SDGs yaitu, kecuali
1. Kematian akibat PTM,
2. Penyalahgunaan narkotika dan alcohol,
3. Pengedalian HIV/AIDS❤
4. Kecelakaan lalu lintas,
5. Universal Health Coverage
2. Instrumen SDGs, kecuali
1. Kelembagaan
2. Pengarusutamaan SDGs
3. Roadmap dan Rencana Aksi
4. Pemberdayaan Masyarakat❤
5. Monitoring dan Evaluasi
3. Dasar hukum SDGs adalah
1. Perpres
2. Permen
3. Regulasi Daerah
4. a dan b benar
5. a, b, dan c benar❤
4. Perpres tentang SDGs adalah nomor
1. 29 tahun 2017
2. 39 tahun 2017
3. 49 tahun 2017
4. 59 tahun 2017❤
5. 69 tahun 2017
5. Pendidikan berkualitas merupakan Tujuan SDGs ke
1. 2
2. 4❤
3. 6
4. 8
5. 10
6. Penghapusan kelaparan merupakan tujuan SDGs ke
1. 2❤
2. 4
3. 6
4. 8
5. 10
7. Alasan Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting
pemerintah daerah.
1. Berada lebih dekat dengan warganya
2. Memiliki wewenang dan dana
3. Dapat melakukan berbagai inovasi
4. Ujung tombak penyedia layanan publik
5. Benar semua❤
8. Dari pengalaman era MDGs (2000–2015), Indonesia ternyata belum berhasil
1. Menurunkan angka kematian ibu
70
1. Akses kepada sanitasi dan air minum
2. Penurunan prevalansi AIDS dan HIV
3. Penurunan prevalensi Tuberkulosa
4. a, b dan c benar❤
1. Di kota manakah sidang umum Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) pada
tanggal 25 September 2015 secara resmi telah mengesahkan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan pembangunan
global dilaksanakan,
1. Atlanta
2. Tokyo
3. Kansas
4. New York❤
5. Washington DC
2. Jumlah Negara yang menyetujuai SDGs sebanyak
1. 190
2. 191
3. 192
4. 193❤
5. 194
3. Siapakah yang mewakili Indonesia Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk Indonesia
1. Joko Widodo
2. Yusuf Kalla❤
3. Susilo Bambang Y
4. Maruf Amin
5. Terawan Agus Putranto
4. SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan adalah Tujuan yang mengatur tata
cara dan prosedur yaitu
1. Masyarakat Yang Damai Tanpa Kekerasan
2. Nondiskriminasi
3. Partisipasi
4. Tata Pemerintahan Yang Terbuka
5. Benar semua♥️
5. Prinsip dalam Penyusunan SDGs adalah
1. Partisipatif
2. Dari bawah ke atas
3. Universal
4. a dan c benar
5. Benar semua♥️

71
Jawaban
1. B, Millenium Development Goals (MDGs) merupakan deklarasi milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara yang berupa
delapan tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.
2. A, Sejak disepakatinya pada bulan September 2000, MDGs telah menjadi
suatu paradigm pembangunan hampir seluruh negara-negara di dunia

3. C, MDGs telah menjadi saksi sejarah laju kematian anak turun lebih dari 30
persen.
4. D, Kematian akibat malaria juga turun hingga seperempatnya (PBB, 2013)
5. E, Di Indonesia, pelaksanaan MDGs telah memberikan perubahan yang
positif. Indonesia berhasil menurunkan proporsi penduduk dengan
pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari dari 20,60 persen
pada tahun 1990 menjadi 5,90 persen pada tahun 2008. Pemerintah juga
telah berhasil menurunkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan
lanjutan. Hal ini dapat dilihat dari penurunan yang signifikan pada indikator
rasio APM perempuan terhadap laki-laki SMA/MA/ Paket C dari 93,67 persen
ada tahun 1993 menjadi 101,40 persen pada tahun 2011. Selain itu, angka
kejadian tuberkulosis di Indonesia sudah berhasil mencapai target MDGs
yaitu dari 343 pada tahun 1990 menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk
pada tahun 2011 (Bappenas, 2012)
6. C, Open Working Group (OWG) untuk tujuan pembangunan berkelanjutan
yang beranggotakan 30 anggota dan telah melakukan 13 kali pertemuan juga
mengusulkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Sustainable
Development Solutions Network (SDSN) di bawah pimpinan Jafrey Sach
mengusulkan 10 tujuan, 30 target dan 100 indikator untuk menjadi agenda
pembangunan berkelanjutan.
7. C, Open Working Group (OWG) mengusulkan 17 tujuan yang mencakup isu-
isu pembangunan berkelanjutan, termasuk mengakhiri kemiskinan dan
kelaparan, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, membuat kota yang
lebih berkelanjutan, memerangi perubahan iklim, dan melindungi hutan.
8. C target SDGs ada 169 target.
9. D, Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir akhir pada tahun
2015
1. D, Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for
Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan
baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah
pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan
kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan
hidup.
2. B, Jumlah pilar di SDGs sejumlah 4 Pilar.
1. Pembangunan Sosial SDGs adalah tercapainya pemenuhan hak dasar
manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
72
1. adalah tercapainya pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga seluruh
kehidupan
2. Pembangunan Ekonomi SDGs adalah tercapainya pertumbuhan
ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan
usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi
bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan
3. Pembangunan Hukum dan Tata Kelola SDGs adalah terwujudnya
kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel
dan partisipatif untuk menciptakan stabilitas keamanan dan mencapai
negara berdasarkan hukum
1. A, pilar pembangunan social yaitu tercapainya pemenuhan hak dasar
manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat merupakan pilar pembangunan

2. B, Pembangunan Pembangunan Lingkungan SDGs Tercapainya pengelolaan


sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga
seluruh kehidupan
3. C, Pembangunan Ekonomi SDGs adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi
berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri
inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung
kemitraan
4. A, Tujuan SDGs no 1 adalah mengentaskan Segala Bentuk Kemiskinan
Dimana Pun
5. B, Tujuan SDGs no 2 adalah menjamin bahwa semua orang dapat menikmati
makanan yang aman dan bernutrisi sepanjang tahun
6. C, Target SGDs yang berkaitan dengan pemerintah daerah pada tahun 2030
dalam mengurangi rasio kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000
kelahiran
7. A, SDGs dilaksanakan oleh negera maju maupun negara berkembang sesuai
dengan prinsip Universality
8. B, SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua
dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, sesuai dengan prinsip Integration
9. C, No One Left Behind harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi
yang rentan, dan pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku
kepentingan
10. C, Di SDGS Kesehatan menempati target nomor 3
11. A, Di SDGs terdapat 240 indikator
12. B, Pilar pembangunan social terdiri dari 6 tujuan, 55 target dan 88 indikator
13. B, Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi termasuk mencapai
target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita
dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui
serta lansia.

73
1. E, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan
menurunkan Angka Kematian Neonatal hingga 12 per 1.000 KH dan Angka
Kematian Balita 25 per 1.000 KH;
2. B, Perhatian baru di SDGs yaitu kematian akibat PTM, penyalahgunaan
narkotika dan alcohol, kecelakaan lalu lintas, universal health coverage,
kontaminasi dan polusi air,udara, tanah, penanganan krisis dan
kegawatdaruratan
3. C, Kesetaraan gender merupakan tujuan ke 5
4. A, Asuransi termasuk pada tujuan ke 3
5. E, Prevalensi perokok laki-laki dewasa di Indonesia paling tinggi di dunia
(68,8%).
6. D, Penanggulangan PTM dan pengendalian konsumsi rokok menjadi salah
satu upaya untuk mencapai SDGs dalam Goals 3
7. A, Capaian Indonesia pada 2015: Dari 8 tujuan, 18 target dan 67 indikators
MDGs adalah 18 Belum Tercapai dan 49 Tercapai
8. E, SDGs menyempurnakan MDGs, sehingga sifatnya lebih komprehensif,
memperluas sumber pendanaan, menekankan hak asasi manusia, inklusif,
melibatkan seluruh pemangku kepentingan, zero goal, memuat cara
pelaksanaan
9. C, Isu kesehatan di SDGs sebanyak 15 target
10. D, Perhatian baru dari Tujuan menghilangkan kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian
berkelanjutan, adalah anak pendek dan obesitas
1. C, Perhatian baru di Tujuan No 3 SDGs yaitu Kematian akibat PTM,
Penyalahgunaan narkotika dan alcohol, Kecelakaan lalu lintas,
Universal Health Coverage, Kontaminasi dan polusi (air, udara, tanah),
Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
1. D, Instrumen SDGs Kelembagaan, Pengarusutamaan SDGs, Roadmap dan
Rencana Aksi, Monitoring dan Evaluasi, Inovasi Data, Alternatif Pembiayaan,
Strategi Komunikasi
2. E, Dasar hukum SDGs adalah Perpres, Permen dan Regulasi Daerah
3. D, Perpres no 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan 3
Berkelanjutan
4. B, Pendidikan berkualitas merupakan tujuan SDGs ke 4
5. A, Penghapusan kelaparan merupakan tujuan SDGs ke 2
6. E, Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting
pemerintah daerah. Karena pemerintah kota dan kabupaten (a) berada lebih
dekat dengan warganya; (b) memiliki wewenang dan dana; (c) dapat
melakukan berbagai inovasi; serta (d) ujung tombak penyedia layanan publik
dan berbagai kebijakan serta program pemerintah.
7. E, Dari pengalaman era MDGs (2000–2015), Indonesia ternyata belum
berhasil menurunkan angka kematian ibu, akses kepada sanitasi dan air
minum, dan penurunan prevalansi AIDS dan HIV.
8. C, Sidang umum Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) pada 25 September
2015 lalu di New York, Amerika Serikat, secara resmi telah mengesahkan
Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan
pembangunan global.
9. D Sekurangnya 193 kepala negara hadir dan menyetujui SDGs
74
1. B termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk Indonesia
2. E, SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan adalah Tujuan yang mengatur
tata cara dan prosedur yaitu masyarakat yang damai tanpa kekerasan,
nondiskriminasi, partisipasi, tata pemerintahan yang terbuka serta kerja sama
kemitraan multi–pihak’
3. E. Prinsip dalam Penyusunan SDGs partisipatif, dari bawah ke atas, universal

75
Bagian 10 Karantina Kesehatan

1. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang …


1. Bencana Alam
2. Kekarantinaan Kesehatan♥️
3. Penanggulangan Wabah
4. Penanganan Covid 19
5. Pembatasan Tembakau
2. Kejadian kesehatan masyarakat yang bersifat luar biasa dengan ditandai
penyebaran penyakit menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh
radiasi nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, dan
pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar
lintas wilayah atau lintas negara.
1. Epidemik
2. Pandemik
3. Wabah
4. Kejadian Luar Biasa Kesehatan
5. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat♥️
3. Tempat masuk dan keluarnya alat angkut, orang, dan/atau barang, baik
berbentuk
1. Pelabuhan
2. Bandar udara
3. Pos lintas batas darat Negara
4. Terminal angkutan darat
5. a, b, dan c benar♥️
4. Pembatasan kegiatan dan/atau pemisahan seseorang yang terpapar penyakit
menular sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundangundangan
meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang berada dalam
masa inkubasi, dan/atau pemisahan peti kemas, Alat Angkut, atau barang
apapun yang diduga terkontaminasi dari orang dan/atau Barang yang
mengandung penyebab penyakit atau sumber bahan, disebut dengan
1. Karantina♥️
2. Isolasi
3. Pembatasan
4. Observasi
5. Pemantauan
5. Tindakan untuk melakukan pemisahan orang sakit dari orang sehat yang
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan
dan perawatan
1. Karantina
2. Isolasi❤
3. Pembatasan

76
1. Observasi
2. Pemantauan
1. Tindakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang
diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk
mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi
1. PSBB♥️
2. Karantina wilayah
3. Karantina rumah
4. Karantina Rumah Sakit
5. Isolasi Sosial
2. Area atau tempat tertentu untuk dapat menyelenggarakan tindakan
Kekarantinaan Kesehatan
1. Zona Karantina♥️
2. Tempat Karantina
3. Sarana Karantina
4. Obsevatorium
5. Ruang Isolasi
3. Kondisi seseorang yang menderita penyakit yang dapat menjadi sumber
penular penyakit yang berpotensi menyebabkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat
1. Terjangkit♥️
2. Terpapar
3. Terinfeksi
4. Tercemar
5. Tertular
4. Kondisi orang, Barang, atau Alat Angkut yang terpajan, terkontaminasi, dalam
masa inkubasi, insektasi, pestasi, ratisasi, termasuk kimia dan radiasi
1. Terjangkit
2. Terpapar♥️
3. Terinfeksi
4. Tercemar
5. Tertular
5. Kekarantinaan Kesehatan berasaskan
1. Perikemanusiaan dan manfaat
2. Pelindungan dan keadilan
3. Nondiskriminatif dan kepentingan umum
4. Keterpaduan, kesadaran huku, dan kedaulatan Negara
5. Benar semua♥️
6. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan bertujuan untuk, kecuali
1. Melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat

77
b. Mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat
c. Meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat
d. Memberikan kesempatan tenaga medis untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat♥️
e. Memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan
petugas kesehatan.
1. Yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan sumber daya yang
diperlukan dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Kementrian Kesehatan
4. Presiden
5. a dan b benar♥️
2. Selama karantina setiap orang mempunyai hak mendapatkan
1. pelayanan kesehatan dasar
2. kebutuhan pangan
3. kebutuhan kehidupan sehari-hari♥️
4. a dan b benar
5. Benar semua
3. Yang berhak menetapkan dan mencabut Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
adalah
1. Presiden
2. Menteri Kesehatan
3. Pemerintah Pusat♥️
4. Gugus Kendali
5. BNPB
4. Sebelum menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, Pemerintah Pusat
terlebih dahulu menetapkan
1. Jenis penyakit dan faktor risiko
2. Daerah area yang terjangkit
3. Potensi penularan
4. Analisi kerugian secara ekonomi
5. Langkah pencegahan yang akan diambil
5. Apakah yang harus jadi dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat?
1. Kedaulatan Negara
2. Keamanan
3. Ekonomi
4. Sosial budaya
5. Benar semua

78
1. Ketentuan lebih lanjut mengenai penanggulangan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat diatur dengan
1. Peraturan Presiden
2. Instruksi Presiden
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Menteri
5. Keputusan Panitia Ad Hoc
2. Dimanakan Pemerintah Pusat dapat menentukan tempat karantina wilayah
dalam keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan
dunia?
1. Pintu Masuk
2. Perbatasan
3. Pulau terluar
4. Area tertentu
5. Pulau khusus
3. Tindakan Kekarantinaan berupa, kecuali:
1. Karantina
2. Isolasi
3. Sterilisasi
4. Pemberian vaksinasi
5. Rujukan
4. Jumlah tindakan kekarantinaan kesehatan adalah
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
5. Berapa cara seorang nakhoda pada siang hari untuk menyampaikan
permohonan dalam memperoleh Persetujuan Karantina Kesehatan
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. Isyarat dari nahkoda dengan menaikan bendera Q, yang berarti
1. Kapal saya sehat
2. Kapal saya tersangka
3. Kapal saya terjangkit
4. Kapal saya perlu tenaga medis
5. Kapal saya siap berlayar lagi
7. Isyarat dari nahkoda dengan menaikan bendera Q di atas panji pengganti
kesatu, yang berarti
1. Kapal saya sehat
2. Kapal saya tersangka

79
1. Kapal saya terjangkit
2. Kapal saya perlu tenaga medis
3. Kapal saya siap berlayar lagi
1. Isyarat dari nahkoda dengan menaikan bendera Q di atas Bendera L, yang
berarti
1. Kapal saya sehat
2. Kapal saya tersangka
3. Kapal saya terjangkit
4. Kapal saya perlu tenaga medis
5. Kapal saya siap berlayar lagi
2. Pada malam hari berupa lampu merah di atas lampu putih dengan jarak
maksimum 1,80 (satu koma delapan nol) meter, yang berarti
1. Saya belum mendapatkan pemeriksaan kesehatan
2. Saya belum mendapat persetujuan karantina kesehatan
3. Saya belum mendapatkan awak kapal yang terjangkit
4. Saya belum memeriksakan awak kapal ke petugas medis
5. Saya belum mendapatkan persetujuan untuk berlabuh
3. Setiap orang yang datang dari negara dan/atau wilayah Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia dan/atau endemis, pejabat
Karantina Kesehatan melakukan, kecuali
1. Penapisan
2. Pemberian kartu kewaspadaan kesehatan
3. Pemberian informasi tentang cara pencegahan, pengobatan, dan
pelaporan suatu kejadian Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
meresahkan dunia
4. Pemantau kondisi setiap orang
5. Pengambilan spesimen dan/atau sampel
4. Orang asing yang tidak bersedia dilakukan tindakan Kekarantinaan
Kesehatan, Pejabat Karantina Kesehatan berwenang mengeluarkan
rekomendasi kepada pejabat imigrasi untuk dilakukan
1. Karantina paksa
2. Penjara
3. Deportasi
4. Penahanan Paspor
5. Karantina Wilayah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana
dimaksud pada ayat ditetapkan oleh
1. Presiden
2. Menteri Kesehatan
3. Gubernur
4. Menteri Dalam Negeri
5. Pengadilan
6. Selama penyelenggaraan Karantina Rumah, kebutuhan hidup dasar bagi
orang dan makanan hewan ternak yang berada dalam Karantina Rumah
menjadi tanggung jawab
1. Pemerintah Daerah Tingkat I
80
1. Pemerintah Daerah Tingkat II
2. Pemerintah Pusat
3. Pemetintah Pusat dan Daerah
4. Masyarakat sekitar
1. Karantina Wilayah dilaksanakan kepada seluruh anggota masyarakat di suatu
wilayah apabila
1. Kecurigaan adanya warga yang terkena penyakit
2. Terjadi penyebaran penyakit antar anggota masyarakat di wilayah
tersebut
3. Ada warga yang datang dari daerah yang terkena wabah penyakit
4. Ada warga yang menunjukan tanda dan gejala terserang penyakit yang
menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat
5. Beberapa warga terjangkit dengan penyakit yang menyebabkan
kedaruratan kesehatan masyarakat
2. Wilayah yang dikarantina diberi garis karantina dan dijaga terus menerus oleh
Pejabat Karantina Kesehatan
1. Kepolisian
2. Masyarakat
3. Polisi Pamong praja
4. Dinas Pehubungan
5. Tentara Nasional Indonesia
3. Tindakan yang diambil jika selama masa Karantina Wilayah ternyata salah
satu atau beberapa anggota di wilayah tersebut ada yang menderita penyakit
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang sedang terjadi maka dilakukan
tindakan
1. Isolasi
2. Karantina rumah
3. Rujuk
4. a dan b benar
5. a dan c benar
4. Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi:
1. Peliburan sekolah dan tempat kerja
2. Pembatasan kegiatan keagamaan
3. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum
4. a, dan b benar
5. a, b dan c benar
5. Dokumen Karantina Kesehatan untuk Alat Angkut terdiri atas:
1. Deklarasi kesehatan
2. Sertifikat Persetujuan Karantina Kesehatan
3. Sertifikat sanitasi
4. Sertifikat obat-obatan dan alat kesehatan
5. Benar Semua
6. Sumber daya dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan meliputi:

81
1. Fasilitas dan perbekalan Kekarantinaan Kesehatan
2. Pejabat Karantina Kesehatan
3. Penelitian dan pengembangan
4. Pendanaan
5. Benar semua
1. Pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan, Bandar Udara,
dan Pos Lintas Batas Darat Negara dilakukan oleh
1. Pemerintah Pusat
2. Kepolisian
3. Tentara Nasional Indonesia
4. BNPB
5. Lembaga independen

82
Jawaban
1. B, Undang Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
2. E, Kedaruratan Kesehatan Masyarakat adalah Kejadian kesehatan
masyarakat yang bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit
menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran
biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, dan pangan yang menimbulkan
bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara.
3. E, Pintu Masuk adalah tempat masuk dan keluarnya alat angkut, orang,
dan/atau barang, baik berbentuk pelabuhan, bandar udara, maupun pos lintas
batas darat negara.
4. A, Karantina adalah pembatasan kegiatan dan/atau pemisahan seseorang
yang terpapar penyakit menular sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundangundangan meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau
sedang berada dalam masa inkubasi, dan/atau pemisahan peti kemas, Alat
Angkut, atau Barang apapun yang diduga terkontaminasi dari orang dan/atau
Barang yang mengandung penyebab penyakit atau sumber bahan
kontaminasi lain untuk mencegah kemungkinan penyebaran ke orang
dan/atau Barang di sekitarnya.

5. B, Isolasi adalah pemisahan orang sakit dari orang sehat yang dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan
perawatan.
6. A, Pembatasan Sosial Berskala Besar adalahpembatasan kegiatan tertentu
penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau
terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran
penyakit atau kontaminasi.
7. A, Zona Karantina adalah area atau tempat tertentu untuk dapat
menyelenggarakan tindakan Kekarantinaan Kesehatan.
8. A, Terjangkit adalah kondisi seseorang yang menderita penyakit yang dapat
menjadi sumber penular penyakit yang berpotensi menyebabkan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat.
9. Terpapar adalah kondisi orang, Barang, atau Alat Angkut yang terpajan,
terkontaminasi, dalam masa inkubasi, insektasi, pestasi, ratisasi, termasuk
kimia dan radiasi.
10. E, Kekarantinaan Kesehatan berasaskan perikemanusiaan, manfaat,
pelindungan, keadilan, nondiskriminatif, kepentingan umum, keterpaduan,
kesadaran huku, kedaulatan negara.
11. D, Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan bertujuan untuk: a.
melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat; b. mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor Risiko
Kesehatan Masyarakat yang berpotensi

83
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat; c. meningkatkan
ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat; dan d. memberikan
pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas kesehatan.
1. E, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap
ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan.
2. C, Setiap Orang mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
sesuai kebutuhan medis, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan
sehari-hari lainnya selama Karantina
3. C, Pemerintah Pusat menetapkan dan mencabut Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat.
4. A, Sebelum menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, Pemerintah
Pusat terlebih dahulu menetapkan jenis penyakit dan faktor risiko yang dapat
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

5. E, Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan pada Kedaruratan Kesehatan


Masyarakat dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat secara cepat dan tepat
berdasarkan besarnya ancaman, efektivitas, dukungan sumber daya, dan
teknik operasional dengan mempertimbangkan kedaulatan negara,
keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya.
6. C, Ketentuan lebih lanjut mengenai penanggulangan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat diatur dengan Peraturan Pemerintah.
7. A, Dalam keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan
dunia, pemerintah pusat dapat menetapkan Karantina Wilayah di pintu Masuk
8. C, Tindakan Kekarantinaan berupa:
1. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis, rujukan,
disinfeksi, dan/atau dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi

2. Pembatasan Sosial Berskala Besar


3. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat
Angkut dan Barang
4. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media
lingkungan.
9. D, Jenis Tindakan Kekarantinaan berupa:
1. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis, rujukan,
disinfeksi, dan/atau dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi

2. Pembatasan Sosial Berskala Besar


3. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat
Angkut dan Barang
4. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media
lingkungan.
10. C, Pada Siang Hari Nakhoda menyampaikan permohonan untuk memperoleh
Persetujuan Karantina Kesehatan atau memberitahukan suatu keadaan di
Kapal dengan memakai isyarat sebagai berikut:

84
a. Bendera Q, yang berarti Kapal saya sehat atau saya minta Persetujuan
Karantina Kesehatan
b. Bendera Q di atas panji pengganti kesatu, yang berarti Kapal saya
tersangka
1. Bendera Q di atas Bendera L, yang berarti Kapal saya Terjangkit
1. A, Bendera Q, yang berarti Kapal saya sehat atau saya minta Persetujuan
Karantina Kesehatan
2. B, Bendera Q di atas panji pengganti kesatu, yang berarti Kapal saya
tersangka
3. C, Bendera Q di atas Bendera L, yang berarti Kapal saya Terjangkit
4. B, Pada malam hari berupa lampu merah di atas lampu putih dengan jarak
maksimum 1,80 (satu koma delapan nol) meter, yang berarti saya belum
mendapat Persetujuan Karantina Kesehatan
5. D, Setiap orang yang datang dari negara dan/atau wilayah Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia dan/atau endemis, pejabat
Karantina Kesehatan melakukan:
1. penapisan
2. pemberian kartu kewaspadaan kesehatan
3. pemberian informasi tentang cara pencegahan, pengobatan, dan
pelaporan suatu kejadian Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
meresahkan dunia
4. pengambilan spesimen dan/atau sampel
6. Orang asing yang tidak bersedia dilakukan tindakan Kekarantinaan
Kesehatan, Pejabat Karantina Kesehatan berwenang mengeluarkan
rekomendasi kepada pejabat imigrasi untuk dilakukan deportasi
7. B, Karantina Wilayah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana
dimaksud pada ayat ditetapkan oleh Menteri
8. C, Selama penyelenggaraan Karantina Rumah, kebutuhan hidup dasar bagi
orang dan makanan hewan ternak yang berada dalam Karantina Rumah
menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
9. B, Karantina Wilayah dilaksanakan kepada seluruh anggota masyarakat di
suatu wilayah apabila dari hasil konlirmasi laboratorium sudah terjadi
penyebaran penyakit antar anggota masyarakat di wilayah tersebut.

10. A, Wilayah yang dikarantina diberi garis karantina dan dijaga terus menerus
oleh pejabat Karantina Kesehatan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang berada di luar wilayah karantina
11. E, Selama masa Karantina Wilayah ternyata salah satu atau beberapa
anggota di wilayah tersebut ada yang menderita penyakit Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang sedang terjadi maka dilakukan tindakan Isolasi
dan segera dirujuk ke rumah sakit
12. E, Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi: a. peliburan
sekolah dan tempat kerja; b. pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau c.
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
13. E, Dokumen Karantina Kesehatan untuk Alat Angkut terdiri atas: a. deklarasi
kesehatan; b. sertifikat Persetujuan Karantina Kesehatan; c. sertifikat sanitasi;
d. sertifikat obat-obatan dan alat kesehatan; e. buku
85
kesehatan untuk Kapal; dan f. Surat Persetujuan Berlayar Karantina
Kesehatan (Port Health Quarantine Clearance) untuk Kapal.
1. E, Sumber daya dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan meliputi:
a. fasilitas dan perbekalan Kekarantinaan Kesehatan; b. Pejabat Karantina
Kesehatan; c. penelitian dan pengembangan; dan d. pendanaan
2. A, Pemerintah Pusat melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan,
Bandar Udara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara

86
1. SPGDT berpedoman pada respon cepat yang menekankan:
1. time saving is life dan limb saving
2. melibatkan pelayanan oleh masyarakat,
3. melibatkan tenaga kesehatan dan ambulan
4. melibatkan sistem komunikasi
5. benar semua
2. Mengecek kesadaran dengan menggunakan metode
1. Look, feel and listen
2. AVPU
3. PQRST
4. ABCD
5. CABD
3. Jika pasien tidak memberikan respon, maka dilakukan pengecekan nadi
karotis selama… detik
1. 5
2. 7
3. 10
4. 15
5. 20
4. Perbandingan pemberian kompresi dengan pemberian napas dengan 1
penolong adalah
1. 30:1
2. 30:2
3. 15:1
4. 15:2
5. 3:2
5. Pemberian napas buatan permenit adalah
1. 10 – 12 kali
2. 10 – 14 kali
3. 10 – 16 kali
4. 10 – 18 kali
5. 10 – 20 kali
6. Cek kesadaran dan pernapasan tiap…
1. 1 menit
2. 2 menit
3. 3 menit
4. 4 menit
5. 5 menit
7. Rangsang nyeri dapat diberikan melalui penekanan keras di pangkal kuku
atau penekanan dengan menggunakan sendi jari tangan yang dikepalkan
pada tulang
1. Sternum
2. Frontal

87
1. Temporal
2. Oksipital
3. Klavikula
1. Pada neonatus perbandingan kompresi dan ventilasi adalah
1. 3:2
2. 15:1
3. 15:2
4. 30:1
5. 30:2
2. Pada neonatus setiap 10 detik dievaluasi nadi di area …
1. Brakialis
2. Karotis
3. Femoralis
4. Radialis
5. Fontanel
1. Kecepatan kompresi pada bayi adalah … kali per menit
1. 80 – 100
2. 90 – 110
3. 90 – 120
4. 100 – 120
5. ≥ 120
2. Kedalaman kompresi pada bayi adalah …. Cm
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5
5. 6
3. Nadi pada saat kompresi bayi di hitung setiap ….. menit
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
4. Kedalaman kompresi pada anak adalah …. Cm
1. 2
2. 3
3. 4
4. 5
5. 6
5. Dilakukan penghentian resusitasi jika tidak ada respon setelah … menit

1. 15
2. 20
88
1. 25
2. 30
3. 35
1. Label merah diberikan apabila luka bakar meliputi … persen bagian tubuh
1. 10
2. 15
3. 20
4. 25
5. 30
2. Yang termasuk label merah pada luka bakar yaitu, kecuali
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien tidak bernafas normal
3. Penurunan tingkat kesadaran
4. Suara serak
5. Luka bakar kimia pada mata
3. Label kuning diberikan apabila jatuh dari ketinggian kurang dari
1. 5 kaki
2. 10 kaki
3. 15 kaki
4. 20 kaki
5. 25 kaki
4. Gejala Heat Stroke kecuali
1. Suhu tubuh tinggi
2. Tidak berkeringat
3. Nadi cepat
4. Mual muntah
5. Halusinasi
5. Berikut label merah karena luka tembak atau penusukan, kecuali
1. Tidak sadar
2. Tidak dapat bernafas normal
3. Cidera di bawah lutut atau siku
4. Kesadaran menurun
5. Cedera di kepala, leher, paha
6. Termasuk label merah apabila
1. Proses kelahiran tertunda dimana kepala bayi belum terlihat di jalan lahir
2. Perdarahan dengan usia kehamilan >20 minggu
3. Cedera Abdomen dengan usia kehamilan < 20 minggu
4. Keram
5. Nyeri Panggul
7. Urutan dalam RJP yang disarankan untuk satu-satunya penolong adalah

1. ABC
2. BAC
3. CAB
4. CBA
5. ACB

89
1. Kedalaman kompresi untuk dewasa tidak lebih dari
1. 4 cm
2. 5 cm
3. 6 cm
4. 7 cm
5. 8 cm
2. Menghentikan kompresi saat RJP tidak boleh lebih dari
1. 5 detik
2. 10 detik
3. 15 detik
4. 20 detik
5. 30 detik
3. Pemberian Nolakson 0,4 mg pada pasien dengan penggunaan opoid
dilakukan melalui rute
1. IM
2. IV
3. IC
4. SC
5. Intranasal
4. Pemberian Nolakson 2 mg pada pasien dengan penggunaan opoid dilakukan
melalui rute
1. IM
2. IV
3. IC
4. SC
5. Intranasal
5. Pemberian napas buatan pada pediatrik adalah tiap
1. 2 – 5 detik
2. 3 – 5 detik
3. 4 – 5 detik
4. 5 – 8 detik
5. 5 – 10 detik
6. Pada saat melakukan RJP pada pediatrik tanda perfusi buruk bila denyut
jantung ≤
1. 50 x/menit
2. 55 x/menit
3. 60 x/menit
4. 65 x/menit
5. 70 x/menit
7. Suhu bayi baru lahir tanpa mengalami asfiksia harus dijaga antara
1. 36,4oC hingga 37,5oC
2. 36,5oC hingga 37,5oC
3. 36,6oC hingga 37,5oC
4. 36,7oC hingga 37,5oC
5. 36,8oC hingga 37,5oC
8. Rasio kompresi berbanding ventilasi pada bayi baru lahir (neonatal) adalah
1. 3 : 1
90
1. 9 : 2
2. 15:1
3. 30:1
4. 30:2
1. Presentase pemberian oksigen pada resusitasi pada bayi baru lahir
premature kurang dari 35 minggu masa kehamilan maksimal
1. 25%
2. 30%
3. 35%
4. 40%
5. 45%
2. Penderita diabet dengan hipoglikemia simptomtis ringan dan sadar dapat
diberikan
1. Tablet glukosa
2. Makanan mengandung glukosa
3. Minuman mengandung glukosa
4. Injeksi Glukosa
5. a, b dan c benar
3. Dalam kondisi anafilaksis yang mengancam jiwa disarankan untuk digunakan
1. Nolakson
2. Adrenalin
3. Epinefrin
4. Antihistamin
5. Aspirin
4. Secara umum pemberian napas buatan pada dewasa dan anak anak dapat
dilakukan tiap
1. 4 detik
2. 5 detik
3. 6 detik
4. 7 detik
5. 10 detik
5. Suhu yang harus dipertahankan pada semua pasien dewasa yang tidak
sadarkan diri setelah serangan jantung adalah
1. 31oC - 36oC
2. 32oC - 36oC
3. 33oC - 36oC
4. 34oC - 36oC
5. 35oC - 36oC
6. Tujuan penolong tidak bertumpu diatas dada diantara kompresi pada pasien
dewasa saat mengalami serangan jantung supaya
1. Recoil penuh
2. Udara dapat masuk
3. Udara tidak tertahan
4. Meningkatkan kekuatan denyutan jantung
5. Dapat menyebabkan fraktur tulang dada pasien

91
Jawaban
1. E. SPGDT berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is
life and limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat, tenaga
kesehatan, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi
2. B, Mengecek kesadaran dengan menggunakan metode AVPU
3. Jika pasien tidak memberikan respon, maka dilakukan pengecekan nadi
karotis selama 10 detik
4. Perbandingan pemberian kompresi dengan pemberian napas dengan 1
penolong adalah 30:2
5. A, Pemberian napas buatan diberikan 10 – 12 per menit
6. Cek kesadaran dan pernapasan tiap 2 menit
7. A, Rangsang nyeri dapat diberikan melalui penekanan keras di pangkal kuku
atau penekanan dengan menggunakan sendi jari tangan yang dikepalkan
pada tulang sternum/tulang dada. Pastikan bahwa sebelum melakukan
tindakan ini tidak ada tanda cedera di daerah tersebut.

8. A, Pada neonates setiap siklus terdiri dari 3 kali kompresi dan 2 kali ventilasi
(3 : 2).
9. A, Pada neonatus setiap 10 detik dievaluasi nadi brakialisnya.
1. D Kompresi pada bayi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan
setidaknya 100-200 x/menit
2. C, Kedalaman kompresi 1/3 anterior dan posterior tubuh (4 cm).
3. B, Nadi pada saat kompresi bayi di hitung setiap 2 menit
4. B, Kedalaman kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (5 cm)
5. D, Pertolongan kegawatdaruratan dihentikan apabila :
1. Denyut nadi leher (karotis) korban teraba dan korban dapat bernapas
spontan.
2. Bantuan tim medis datang.
3. Penolong kelelahan dan tidak ada orang lain yang menggantikan.
4. Setelah 30 menit dilakukan resusitasi tetapi tidak ada tanda-tanda
kehidupan.
5. Korban dinyatakan meninggal.
6. C, Luka bakar lebih dari 20% permukaan tubuh maka diberi label merah.

7. E, Yang termasuk label merah pada luka bakar yaitu tidak sadar, tidak
bernafas normal, penurunan tingkat kesadaran, suara serak, kesulitan
berbicara dan menelan, membakar lebih dari 20% permukaan tubuh, luka
bakar listrik berasal dari sumber listrik 220v atau lebih, luka bakar derajat dua
atau tiga. Didaerah Tangan, kaki atau selangkangan

1. B, Label kuning diberikan apabila jatuh dari ketinggian kurang dari 10 kaki

92
1. D, Gejala Heat Stroke : suhu tubuh tinggi, tidak berkeringat, nadi cepat,
perilaku aneh, halusinasi, agitasi, tidak sadar sampai koma
2. Berikut label merah karena luka tembak atau penusukan
1. Tidak sadar
2. Tidak dapat bernafas normal
3. Kesadaran menurun
4. Perdarahan yang tidak dapat dikontrol
5. Cedera diatas lutut atau siku
6. Cedera di kepala, leher, paha
7. Insiden beberapa
3. B, Termasuk label merah apabila perdarahan dengan usia kehamilan >20
minggu
4. C, Urutan dalam RJP yang disarankan untuk satu-satunya penolong adalah
CAB
5. C, Kedalaman kompresi untuk dewasa minimum 5 cm namun tidak lebih dari
6 cm
6. B, Menghentikan kompresi tidak boleh lebih dari 10 detik
7. A, Pemberian Nolakson 0,4 mg pada pasien dengan penggunaan opoid
dilakukan melalui rute intranasal
8. E, Pemberian Nolakson 2 mg pada pasien dengan penggunaan opoid
dilakukan melalui rute intranasal
9. B, Pemberian napas buatan pada pediatrik adalah tiap 3 – 5 detik
10. C, Pada saat melakukan RJP pada pediatrik tanda perfusi buruk bila denyut
jantung ≤ 60 x/menit
11. C, Suhu bayi baru lahir tanpa mengalami asfiksia harus dijaga antara 36,6 oC
hingga 37,5oC
12. A, Rasio kompresi berbanding ventilasi pada bayi baru lahir (neonatal) adalah
3:1 atau 90 kompresi dan 30 napas buatan
13. D, Resusitasi pada bayi baru lahir premature kurang dari 35 minggu masa
kehamilan harus mulai diberikan dengan oksigen rendah (21% sampai
dengan 30%)
14. E, Penderita diabet dengan hipoglikemia ringan dan sadar dapat diberikan
tablet glukosa, makanan atau minuman umum
15. C, Epinefrin disarankan untuk digunakan dalam kondisi anafilaksis yang
mengancam jiwa
16. C, Secara umum pemberian napas buatan dapat dilakukan tiap 6 detik
17. B, Suhu yang harus dipertahankan pada semua pasien dewasa yang tidak
sadarkan diri setelah serangan jantung adalah 32 oC sampai dengan 36oC
18. A, Penting bagi penolong untuk tidak bertumpu diatas dada diantara kompresi
untuk mendukung recoil penuh dinding dada pada pasien dewasa saat
mengalami serangan jantung.

93
Bagian 12 Posbindu PTM

1. Sasaran Posbindu PTM adalah seluruh warga negara yang ada di wilayah
Posbind dan berusia:
1. ≥10 tahun
2. ≥15 tahun♥️
3. ≥20 tahun
4. ≥25 tahun
5. ≥30 tahun
2. Waktu pelaksanaan posbindu dalam sebulan paling sedikit …
1. 1x♥️
2. 2x
3. 3x
4. 4x
5. 5x
3. Pengelola Posbindu adalah
1. Masyarakat
2. Lembaga kemasyarakatan
3. Organisasi kemasyarakatan
4. Institusi pemerintah/ swasta
5. Benar semua♥️
2. Jumlah Tahapan Posbindu adalah
1. 3 tahap
2. 4 tahap
3. 5 tahap♥️
4. 6 tahap
5. 7 tahap
3. Pengisian data peserta di pelaksanaan kegiatan di Posbindu ada di
1. Tahap I♥️
2. Tahap II
3. Tahap III
4. Tahap IV
5. Tahap V
4. Wawancara factor resiko PTM ada di tahap
1. Tahap I
2. Tahap II♥️
3. Tahap III
4. Tahap IV
5. Tahap V
5. Menghitung IMT di pelaksanaan kegiatan di Posbindu ada di tahap
1. Tahap I
2. Tahap II
3. Tahap III♥️
4. Tahap IV
5. Tahap V

94
1. Pengukuran tekanan darah (tensimeter) di pelaksanaan kegiatan di Posbindu
ada di tahap
1. Tahap I
2. Tahap II
3. Tahap III
4. Tahap IV♥️
5. Tahap V
2. Pengukuran gula darah/ glucometer di pelaksanaan kegiatan di Posbindu ada
di tahap
1. Tahap I
2. Tahap II
3. Tahap III
4. Tahap IV♥️
5. Tahap V
1. Tahap V pelaksanaan kegiatan di Posbindu adalah kecuali
1. Identifikasi faktor risiko PTM
2. Edukasi faktor risiko PTM
3. Pengisian data peserta♥️
4. Tindak lanjut dini faktor risiko PTM
5. Pengisian hasil layanan
2. Kategori berat badan kurang pada orang dewasa jika IMT
1. <18,2
2. <18,3
3. <18,4
4. <18,5♥️
5. <18,6
3. Berat badan normal memiliki IMT antara
1. 18,5 sampai dengan 22,9♥️
2. 18,6 sampai dengan 22,9
3. 18,5 sampai dengan 23
4. 18,6 sampai dengan 23
5. 18,7 sampai dengan 22,9
4. Kelebihan berat badan dengan resiko jika memiliki IMT antara
1. 23 sampai dengan 24,9❤
2. 23 sampai dengan 25,0
3. 23 sampai dengan 25,1
4. 23 sampai dengan 25,2
5. 23 sampai dengan 25,3
5. Obesitas tahap II jika memiliki IMT lebih dari
1. 28
2. 29
3. 30♥️
4. 31
5. 32
6. Pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit dilaksanakan

1. 1 tahun sekali♥️
2. 1 tahun dua kali
95
1. 1 tahun tiga kali
2. 1 tahun empat kali
3. 1 tahun lima kali
1. Apabila hasil pengukuran tekanan darah satu dan kedua terdapat selisih > 10
mmHg, ulangi pengukuran ketiga dengan melepaskan manset pada lengan
dan setelah istirahat selama
1. 5 menit
2. 10 menit♥️
3. 15 menit
4. 20 menit
5. 25 menit
2. Sebelum melakukan pemeriksaan tekanan darah jika pasien baru saja
melaksanakan olahraga maka sebaiknya istirahat dalam waktu
1. 10 menit
2. 15 menit
3. 20 menit
4. 25 menit
5. 30 menit♥️
3. Tekanan darah sistolik dengan klasifikasi pre hipertensi adalah
1. 120 – 139 mmHg♥️
2. 120 – 140 mmHg
3. 120 – 141 mmHg
4. 120 – 142 mmHg
5. 120 – 143 mmHg
4. Dikatakan hipertensi derajat 2 apabila tekanan diastolic lebih dari
1. 100 mmHg♥️
2. 105 mmHg
3. 110 mmHg
4. 115 mmHg
5. 120 mmHg
5. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dalam rangka deteksi dini kanker
leher Rahim dilakukan pada wanita yang telah menikah dan berusia dalam
rentang 30 sampai dengan
1. 40 tahun
2. 45 tahun
3. 50 tahun♥️
4. 55 tahun
5. 60 tahun
6. Aktivitas yang disarankan per minggu adalah >
1. 50 menit
2. 100 menit
3. 150 menit♥️
4. 200 menit
5. 250 menit
7. Faktor resiko terjadinya PTM jika IMT lebih dari
1. 20
2. 21
3. 22
96
1. 23♥️
2. 24
1. Lingkar perut yang di sarankan untuk perempuan adalah kurang dari
1. 70 cm
2. 75 cm
3. 80 cm♥️
4. 85 cm
5. 90 cm
2. Lingkar perut yang di sarankan untuk laki-laki adalah kurang dari
1. 70 cm
2. 75 cm
3. 80 cm
4. 85 cm
5. 90 cm♥️
3. Faktor resiko terjadinya PTM jika gula darah lebih dari
1. 150 mg/dl
2. 175 mg/dl
3. 200 mg/dl♥️
4. 225 mg/dl
5. 250 mg/dl
4. Faktor resiko terjadinya PTM jika kolesterol darah lebih dari
1. 170
2. 180
3. 190♥️
4. 200
5. 210
5. Target Globa untuk penurunan kematian dini akibat PTM pada tahun 2025
adalah
1. 15%
2. 20%
3. 25%♥️
4. 30%
5. 35%
6. Target Global untuk penurunan prevalensi kebutaan yang dapat dicegah
sebesar 25% pada tahun
1. 2020♥️
2. 2022
3. 2023
4. 2025
5. 2030
7. Pengendalian obesitas nasional dari mulai dari usia ≥
1. 15 tahun
2. 16 tahun
3. 17 tahun
4. 18 tahun♥️
5. 19 tahun
8. Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia ≥
1. 30 tahun
97
1. 35 tahun
2. 40 tahun♥️
3. 45 tahun
4. 50 tahun

98
Jawaban
1. B, Sasaran Posbindu PTM adalah seluruh warga negara yang ada di wilayah
Posbind dan berusia ≥15 tahun
2. A, Waktu pelaksanaan posbindu paling sedikit satu kali dalam sebulan
3. E, Pengelola Posbindu a. Masyarakat. b. Lembaga kemasyarakatan. c.
Organisasi kemasyarakatan. d. Institusi pemerintah/ swasta.
4. C, Jumlah tahapan pelaksanaan kegiatan di posbindu ada 5 tahap
5. A, Pengisian data peserta ada di tahap I pelaksanaan kegiatan di Posbindu
6. B, Wawancara factor resiko PTM ada di tahap II pelaksanaan kegiatan di
Posbindu
7. C, Menghitunng IMT ada di tahap III pelaksanaan kegiatan di Posbindu
8. D, Pengukuran tekanan darah (tensimeter) ada di tahap IV pelaksanaan
kegiatan di Posbindu
9. D, Pengukuran gula darah/ glukometer ada di tahap IV pelaksanaan kegiatan
di Posbindu
1. C, Tahap V pelaksanaan kegiatan di Posbindu adalah Identifikasi faktor risiko
PTM, Edukasi faktor risiko PTM, Tindak lanjut dini faktor risiko PTM,
Pengisian hasil layanan.
2. D, Kategori berat badan kurang pada orang dewasa jika IMT <18,5
3. A, Berat badan normal jika memiliki IMT antara 18,5 sampai dengan 22,9

4. Kelebihan berat badan dengan resiko jika memiliki IMT antara 23 sampai
dengan 24,9
5. C, Obesitas II jika memiliki IMT ≥30
6. A, Pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit dilaksanakan 1
tahun sekali dan bagi peserta dengan obesitas, dilakukan pemeriksaan paling
sedikit 1 -2 kali dalam setahun
7. B, Apabila hasil pengukuran tekanan darah satu dan kedua terdapat selisih >
10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga dengan melepaskan manset pada
lengan dan setelah istirahat selama 10 menit
8. E, Sebelum melakukan pemeriksaan tekanan darah jika pasien baru saja
melaksanakan olahraga maka sebaiknya istirahat dalam waktu 30 menit

9. A, Tekanan darah sistolik dengan klasifikasi pre hipertensi adalah 120


– 139 mmHg
10. Dikatakan hipertensi derajat 2 apabila tekanan diastolic lebih dari 100mmHg
11. C, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dalam rangka deteksi dini
kanker leher Rahim dilakukan pada wanita yang telah menikah dan berusia
dalam rentang 30 sampai dengan 50 tahun
12. C, Aktivitas yang disarankan per minggu adalah > 150 menit
13. D, Faktor resiko terjadinya PTM jika IMT lebih dari 23
14. C, Lingkar perut yang di sarankan untuk perempuan adalah kurang dari 80
cm
15. E, Lingkar perut yang di sarankan untuk laki-laki adalah kurang dari 90 cm
16. C, Faktor resiko terjadinya PTM jika gula darah lebih dari 200 mg/dl
99
1. C, Faktor resiko terjadinya PTM jika kolesterol darah lebih dari 190
2. C,Target Global untuk penurunan kematian dini akibat PTM 25% tahun 2025
3. A, Target Global untuk penurunan prevalensi kebutaan yang dapat dicegah
sebesar 25% pada tahun 2020
4. D, Pengendalian obesitas nasional dari mulai usia ≥18 tahun tetap 15,4%

5. C, Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia 40


tahun ke atas atau kurang dari 40 tahun yang memiliki faktor risiko obesitas
dan atau hipertensi

100
Bagain 13 Narkotika

1. Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam
pembuatan Narkotika disebut dengan
1. Bahan
2. Prekursor♥️
3. Bibit
4. Biang
5. Racikan
2. Yang benar tentang Narkotika Golongan I, kecuali
1. Dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan
2. Dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan
3. Dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan teknologi
4. Dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan reagensia diagnostic
5. Penggunaan atas persetujuan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan♥️
3. Siapa yang dapat menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
1. Presiden
2. Menteri♥️
3. Kepala BPOM
4. Rektor
5. Kapolri
4. Industri Farmasi yang memproduksi Narkotika tertentu dan telah memiliki izin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah dilakukan
audit oleh
1. Kementrian Kesehatan
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan♥️
3. Auditor BPKP
4. Auditor Keuangan
5. Auditor Independen
5. Siapakan yang melakukan pengawasan terhadap bahan baku, proses
produksi, dan hasil akhir dari produksi Narkotika sesuai dengan rencana
kebutuhan tahunan Narkotika.
1. BPOM♥️
2. Kementrian Kesehatan
3. Kementrian Pertanian
4. Kepolisisan
5. Bea cukai
6. Lembaga ilmu pengetahuan yang berupa lembaga pendidikan dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan oleh pemerintah
ataupun swasta dapat memperoleh, menanam,

101
menyimpan, dan menggunakan Narkotika untuk kepentingan ilmu
pengetahuan danteknologi setelah mendapatkan izin
1. Presiden
2. Menteri♥️
3. Kepala BPOM
4. Rektor
5. Kapolri
1. Yang boleh menyimpan/menguasai secara khusus narkotika adalah
1. Industri farmasi dan Pedagang besar farmasi
2. Pemerintah, Apotek dan Rumah sakit
3. Pusat kesehatan masyarakat dan lembaga ilmu pengetahuan
4. Balai pengobatan & dokter
5. Benar semua
2. Surat Persetujuan Impor Narkotika Golongan I dalam jumlah yang sangat
terbatas hanya dapat diberikan untuk kepentingan
1. Pengobatan
2. Pengembangan Iptek
3. Rekreasi
4. Penyelidikan
5. Pembuktian di Pengadilan
3. Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
1. Pedagang besar farmasi tertentu
2. Apotek
3. Lembaga ilmu pengetahuan
4. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
5. Rumah sakit.
4. Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika
kepada, kecuali
1. Pedagang besar farmasi tertentu lainnya
2. Apotek
3. Dokter
4. Rumah sakit
5. Lembaga ilmu pengetahuan.
5. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu hanya dapat
menyalurkan Narkotika kepada:
1. Rumah sakit pemerintah
2. Pusat kesehatan masyarakat
3. Balai pengobatan pemerintah tertentu.
4. a dan c benar
5. Benar semua
6. Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh, kecuali
1. Apotek
2. Rumah sakit
3. Puskesmas pembantu
4. Balai pengobatan
5. Dokter
7. Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk:

102
a. Menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui
suntikan
b. Menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan
Narkotika melalui suntikan
1. Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek
2. a dan b benar
3. Semua benar
1. Pengaturan prekursor dalam Undang-Undang bertujuan:
1. Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan
2. Mencegah dan memberantas peredaran gelap
3. Mencegah terjadinya kebocoran dan penyimpangan
4. a dan b benar
5. Benar semua
2. Pemerintah menyusun rencana kebutuhan tahunan Prekursor Narkotika untuk
kepentingan
1. Industri farmasi
2. Industri nonfarmasi
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi
4. a dan c benar
5. Benar semua
3. Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter dapat
memberikan Narkotika
1. Golongan I
2. Golongan II
3. Golongan III
4. b dan c benar
5. a, b can c benar
4. Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika selain wajib
menjalani rehabilitasi Medis juga wajib menjalani rehabilitasi
1. Fisik
2. Sosial
3. Psikologi
4. Perilaku
5. Mental
5. Pendekatan untuk penyembuhan pecandu narkotikan dapat dilakukan
melalui, kecuali
1. Pengobatan medis
2. Rehabilitasi medis
3. Pendekatan keagamaan
4. Pendekatan tradisional
5. Pendekatan kelompok khusus
6. Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang
berhubungan dengan Narkotika yang meliputi upaya, kecuali
1. Memenuhi ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mencegah generasi muda dan anak usia sekolah dalam
penyalahgunaan Narkotika, termasuk dengan memasukkan
103
pendidikan yang berkaitan dengan Narkotika dalam kurikulum sekolah
dasar sampai lanjutan atas
c. Mendorong dan menunjang kegiatan penelitian dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Narkotika
untuk kepentingan pelayanan kesehatan
d. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis bagi Pecandu
Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat.
1. Bukan salah satu diatas
1. Badan dunia yang mengurusi masalah narkotika adalah
1. UNICEF
2. WHO
3. UNODC
4. UNESCO
5. UNCHR
2. Presentase penduduk dunia dengan rentang usia antara 15 sampai 64 tahun
telah mengonsumsi narkoba, setidaknya orang tersebut pernah
mengkonsumsi narkotika di tahun 2017 adalah
1. 4,0%
2. 4,5%
3. 5,0%
4. 5,5%
5. 6,0%
3. Program Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (Bang Wawan) yang
fokusnya melibatkan semua pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta,
pendidikan dan masyarakat. Kegiatan utamanya yaitu
1. Tes urine
2. Penyuluhan anti narkoba
3. Pembentukan satgas di lingkungan masyarakat
4. a dan b benar
5. a, b, dan c benar
4. BNN mengajak generasi milenial mengambil peran dalam kampanye cegah
narkoba. Program ini berisikan konten-konten kreatif seperti video, vlog,
mural, artikel maupun poster yang bertemakan kampanye cegah narkoba.
Nama program tersebut adalah
1. Rumah Magadon Milenial
2. Rumah Edukasi Anti Narkoba
3. Rumah Cemara
4. Ruman Pulih Bersama
5. Rumah Rehabilitasi Remaja
2. Jumlah wilayan yang termasuk rawan narkoba adalah
1. 654
2. 655
3. 657
4. 658
5. 659
3. Program unggulan Grand Design Alternative Development (GDAD) yang
diimplementasikan dalam alih fungsi lahan ganja menjadi lahan
104
produktif baik itu untuk pertanian ataupun peternakan. Delain dilaksanakan di
wilayah Aceh Besar, dan Gayo Lues juga dilaksanakan di wilayah
1. Medan
2. Bukit tinggi
3. Bireun
4. Deli Serdang
5. Lampung
1. BNN mengembangkan layanan rehabilitasi di beberapa provinsi yaitu kecuali:
1. Bali
2. Jawa Barat
3. Sulawesi Selatan
4. Kalimantan Timur
5. Kepulauan Riau
2. Dalam rangka meningkatkan akses rehabilitasi, BNN mengembangkan
program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan mengkolaborasikan
program
1. Skrining Intervensi Lapangan (SIL),
2. Pemulihan Berbasis Masyarakat (PBM)
3. Agen Pemulihan (AP).
4. Penyuluhan Anti Nakotika (PAN)
5. a, b dan c benar
3. Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) telah dilakukan, kecuali
1. Aceh
2. Bandung
3. Padang
4. Semarang
5. Yogjakarta
4. Tanaman yang memiliki dampak negatif 13 kali lebih kuat dari morfin dan
tumbuh di Kalimantan Barat adalah
1. Ganja
2. Kratom
3. Marijuana
4. Cannabis
5. Mashroom
5. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Provinsi Kalimantan Barat ini
termasuk pada narkotika golongan
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
6. Ganja dikenal juga dengan istilah, kecuali
1. Marijuana
2. Pot
3. Crack
4. Cimeng
105
1. Mary Jane
1. Flipper nama lain dari
1. Ecstasy
2. Shabu
3. Cocain
4. Heroin
5. Ganja
2. Ciri Penyalahguna Narkoba pada perilaku, kecuali
1. Prestasi turun secara mendadak
2. Pola tidurnya berubah
3. Selera makan bertambah
4. Banyak mengurung diri dikamar
5. Perubahan kelompok pertemanan
3. Untuk menanggulangi bahaya narkotika maka dibentuk Agen Pemulihan yang
terdiri dari, kecuali
1. Babinsa
2. Babinkamtibmas
3. Puskemas Pembantu (Pustu)
4. Bidan Desa
5. Kader
4. Program Agen Pemulihan Narkotika di Desa adalah
1. Pendampingan klien
2. Mengajak klien dalam kegiatan positif
3. Membantu pelaksanaan destigmatisasi
4. Memberikan informasi mengenai rehabilitasi berkelanjutan
5. Memberikan informasi tentang pascarehabilitasi lanjut
5. Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan,
merupakan narkotika golongan
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
6. Ekgonina merupakan narkotika golongan
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
7. Etilmorfina merupakan narkotika golongan
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
8. Daun koka merupakan narkotika golongan
106
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
1. Kodeina merupakan narkotika golongan
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V

107
Jawaban
1. B, Prekursor Narkotika adalah Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika
2. E, Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan. Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan
untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah
mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
3. B, Menteri menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. B, Industri Farmasi yang memproduksi Narkotika tertentu dan telah memiliki
izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah
dilakukan audit oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
5. A, Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan pengawasan terhadap
bahan baku, proses produksi, dan hasil akhir dari produksi Narkotika
sesuai dengan rencana kebutuhan tahunan Narkotika

6. B, Lembaga ilmu pengetahuan yang berupa lembaga pendidikan dan


pelatihan serta penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan oleh
pemerintah ataupun swasta dapat memperoleh, menanam, menyimpan,
dan menggunakan Narkotika untuk kepentingan ilmu pengetahuan
danteknologi setelah mendapatkan izin Menteri

7. E, Narkotika yang berada dalam penguasaan industri farmasi, pedagang


besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek,
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan
lembaga ilmu pengetahuan wajib disimpan secara khusus
8. B, Surat Persetujuan Impor Narkotika Golongan I dalam jumlah yang sangat
terbatas hanya dapat diberikan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
9. C, Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada: a.
pedagang besar farmasi tertentu; b. apotek; c. sarana penyimpanan
sediaan farmasi pemerintah tertentu; dan d. rumah sakit.
10. C, Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika
kepada: a. pedagang besar farmasi tertentu lainnya; b. apotek; c. sarana
penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu; d. rumah sakit; dan e.
lembaga ilmu pengetahuan.
11. E, Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu hanya dapat
menyalurkan Narkotika kepada: a. rumah sakit pemerintah; b. pusat
kesehatan masyarakat; dan c. balai pengobatan pemerintah tertentu.

108
1. C, Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh: a. apotek; b. rumah
sakit; c. pusat kesehatan masyarakat; d. balai pengobatan; dan e. dokter.
2. E, Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk: a.
menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui
suntikan; b. menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan
memberikan Narkotika melalui suntikan; atau c. menjalankan tugas di
daerah terpencil yang tidak ada apotek.

3. E, Pengaturan prekursor dalam Undang-Undang ini bertujuan: a. melindungi


masyarakat dari bahaya penyalahgunaan Prekursor Narkotika; b.
mencegah dan memberantas peredaran gelap Prekursor Narkotika; dan c.
mencegah terjadinya kebocoran dan penyimpangan Prekursor Narkotika
4. E, Pemerintah menyusun rencana kebutuhan tahunan Prekursor Narkotika
untuk kepentingan industri farmasi, industri nonfarmasi, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5. D, Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter
dapat memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah
terbatas dan sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
6. B, Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi social
7. E, Selain melalui pengobatan dan/atau rehabilitasi medis, penyembuhan
Pecandu Narkotika dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau
masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan tradisional.
8. E, Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang
berhubungan dengan Narkotika yang meliputi upaya: a. memenuhi
ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; b. mencegah
penyalahgunaan Narkotika; c. mencegah generasi muda dan anak usia
sekolah dalam penyalahgunaan Narkotika, termasuk dengan
memasukkan pendidikan yang berkaitan dengan Narkotika dalam
kurikulum sekolah dasar sampai lanjutan atas; d. mendorong dan
menunjang kegiatan penelitian dan/atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Narkotika untuk kepentingan
pelayanan kesehatan; dan e. meningkatkan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis bagi Pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun masyarakat.

9. C, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sebagai Badan dunia
yang mengurusi masalah narkotika
10. D, 5,5 % dari jumlah populasi global penduduk dunia dengan rentang usia
antara 15 sampai 64 tahun telah mengonsumsi narkoba, setidaknya orang
tersebut pernah mengkonsumsi narkotika di tahun 2017

109
1. E, Program Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (Bang Wawan) yang
fokusnya melibatkan semua pemangku kepentingan baik pemerintah,
swasta, pendidikan dan masyarakat. Kegiatan utamanya yaitu tes urine,
penyuluhan anti narkoba, dan pembentukan satgas di lingkungan
masyarakat
2. B, Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN.ID). Melalui program ini, BNN
mengajak generasi milenial mengambil peran dalam kampanye cegah
narkoba. REAN.ID ini berisikan konten-konten kreatif seperti video, vlog,
mural, artikel maupun poster yang bertemakan kampanye cegah narkoba.
3. A, BNN telah melakukan pemetaan terhadap 654 wilayah yang termasuk
daerah rawan narkoba di seluruh Indonesia
4. C, Program unggulan Grand Design Alternative Development (GDAD) di
wilayah Aceh Besar, Bireun dan Gayo Lues, yang diimplementasikan
dalam alih fungsi lahan ganja menjadi lahan produktif baik itu untuk
pertanian ataupun peternakan.
5. A, BNN mengembangkan layanan rehabilitasi di beberapa provinsi yaitu Balai
Besar Rehabilitasi Lido di Bogor Jawa Barat, Balai Rehabilitasi Baddoka di
Makasar Sulawesi Selatan, Balai Rehabilitasi Tanah Merah di Samarinda
Kalimantan Timur, Loka Rehabilitasi Batam di Kepulauan Riau, Loka
Rehabilitasi Deli Serdang di Medan Sumatera Utara, Loka Rehabilitasi
Kalianda di Lampung

6. E, Dalam rangka meningkatkan akses rehabilitasi, BNN mengembangkan


program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan
mengkolaborasikan program Skrining Intervensi Lapangan (SIL),
Pemulihan Berbasis Masyarakat(PBM) dan Agen Pemulihan (AP).
7. E, Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) telah dilakukan Aceh,
Padang, Bandung, Semarang, Makassar dan NTT
8. B, Selain ganja, tanaman lainnya yang harus menjadi atensi bersama adalah
Kratom atau Mitragyna Speciosa. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah
Provinsi Kalimantan Barat dan termasuk dalam daftar bahan yang dilarang
digunakan dalam suplemen makanan dan obat tradisional. Kratom
mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari Kratom ini adalah efeknya 13 kali
lebih kuat dari morfin

9. A, Karena dampaknya yang sangat berbahaya tersebut, maka sejak bulan


Desember 2017 BNN telah merekomendasikan Kratom masuk ke dalam
Narkotika Golongan I (satu).
10. C, Ganja Dikenal juga istilah ganja, marijuna, pot, cimeng, Mary Jane, gele’,
grass, weed
11. A, Flipper nama lain dari Ecstasy
12. C, Ciri Penyalahguna Narkoba pada perilaku a. Prestasi di sekolah/ di tempat
kerja turun secara mendadak, membolos, tidak menyelesaikan tugas; b.
Pola tidurnya berubah : malam suka begadang dan pagi hari sulit
dibangunkan; c. Selera makan
110
berkurang; d. Banyak menghindari pertemuan dengan keluarga lainnya
karena takut ketahuan menggunakan. Banyak mengurung diri dikamar &
menolak diajak makan bersama – sama oleh anggota keluarga lainnya; e.
Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan
dengan sebelumnya; f. Perubahan kelompok pertemanan
1. E, Membentuk Agen Pemulihan yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas,
Puskemas Pembantu (Pustu), Bidan Desa, Karang Taruna
2. A, Program Agen Pemulihan Narkotika di Desa adalah
1. Pemantauan pemulihan klien (pecandu) dalam kehidupan sehari-hari
untuk mengembalikan nama baik;
2. Mengajak klien (pecandu) dalam kegiatan positif di masyarakat seperti
kegiatan social kemasyarakatan, keagamaan, olah raga dan
kebudayaan;
3. Membantu pelaksanaan destigmatisasi (menghilangkan anggapan)
terhadap para klien (pecandu) dengan memberikan informasi dan
edukasi terkait rehabilitasi dan pascarehabilitasi pecandu dan korban
penyalahgunaan narkotika kepada masyarakat;
4. Memberikan informasi mengenai rehabilitasi berkelanjutan, yaitu
rangkaian perawatan rehabilitasi medis, sosial dan pascarehabilitasi
sebagai satuan yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dalam upaya
pemulihan ketergantungan narkoba;
5. Memberikan informasi tentang pascarehabilitasi lanjut, yaitu layanan
lanjutan yang bertujuan untuk membantu penyalahguna yang telah
selesai melaksanakan rehabilitasi para klien (pecandu) dalam
mempertahankan kepulihannya, meningkatkan produktivitas dan
kembali berfungsi sosial di masyarakat.

3. B, Penggolongan Narkotika
1. Narkotika golongan I, adalah narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan;
2. Narkotika golongan II, adalah narkotika berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan;
3. Narkotika golongan III, adalah narkotika berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
4. B, Narkotika golongan II : ekgonina, morfin metobromida, dan morfina;
5. C, Narkotika golongan III : etilmorfina, kodeina, polkodina, dan propiram.

111
1. A, Narkotika golongan I : opium mentah, tanaman koka, daun koka, kokain
mentah, heroina, metamfetamina, dan tanaman ganja;
2. C, Narkotika golongan III : etilmorfina, kodeina, polkodina, dan propiram

112
Bagian 14 Germas

1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Tentang Gerakan Masyarakat Hidup


Sehat Nomor
1. 1 Tahun 2016
2. 1 Tahun 2017
3. 1 Tahun 2018
4. 1 Tahun 2019
5. 1 Tahun 2020
2. Aktivitas fisik yang dianjurkan per hari adalah
1. 15 menit
2. 20 menit
3. 25 menit
4. 30 menit
5. 35 menit
3. Khusus perempuan lakukan tes IVA (Inpeksi Visual Asam cuka) untuk deteksi
dini kanker leher Rahim, pemeriksaan rutin tiap
1. 3 bulan
2. 6 bulan
3. 9 bulan
4. 12 bulan
5. 24 bulan
4. Lama istirahat dan tidur tiap hari dialokasikan waktu antara
1. 6 – 7 jam
2. 6 – 8 jam
3. 6 – 9 jam
4. 6 – 10 jam
5. 6 – 11 jam
2. Focus germas adalah aspek perubahan perilaku melalui:
1. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
2. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
3. Melakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang
ada pada setiap orang
4. a dan b benar
5. Benar semua
3. Ada berapakah Pilar Indonesia Sehat?
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
4. Pilar Indonesia Sehat nomor 1 adalah
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan
2. Penerapan Paradigma Sehat
3. Jaminan Kesehatan Nasional
4. Keluarga Berencana

113
e. Gotong Royong

Jawaban
1. B, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2. D, Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah 30 menit per hari
3. B, Khusus perempuan lakukan tes IVA (Inpeksi Visual Asam cuka) untuk
deteksi dini kanker leher Rahim, pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali

4. B, Istirahat dan tidur dialokasikan waktu antara 6-8 jam per hari
5. E, Focus germas adalah aspek perubahan perilaku melalui melakukan
aktivitas fisik setiap hari, mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari,
melakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang ada
pada setiap orang
6. C, Terdapat 3 Pilar Program Indonesia Sehat
7. B, Pilar Program Indonesia Sehat yaitu Penerapan Paradiga Sehat,
Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

114
Bagian 15 Promosi Kesehatan

1. Promosi Kesehatan tidak terlepas dari Pembangunan Kesehatan Masyarakat


Desa (PKMD) pada tahun
1. 1970
2. 1975
3. 1978
4. 1980
5. 1986
2. Ditingkat Internasional Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care
tersebut sebagai tonggak sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan terjadi tahun
1. 1970
2. 1975
3. 1978
4. 1980
5. 1986
3. Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai
dicetuskan setidaknya pada tahun 1986, ketika diselenggarakannya
Konferensi Internasional pertama tentang Health Promotion di
1. Jakarta
2. Bangkok
3. New York
4. Ottawa
5. Tokyo
4. Piagam Ottawa memiliki 5 butir rumusan upaya promosi kesehatan, kecuali
1. Kebijakan berwawasan kesehatan
2. Pemerintah yang mendukung
3. Reorientasi pelayanan kesehatan
4. Ketrampilan Individu
5. Gerakan Masyarakat
5. Tujuan dari penerapan promosi kesehatan yaitu menciptakan/membuat
masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
4. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan
kesehatannya.
5. Benar semua
2. Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing dikemukakan oleh
1. Bloom
2. Maslow
3. Green
4. Snow
5. Johnson
115
1. Faktor predisposisi (predisposing factor) untuk perubahan perilaku seseorang
menurut Green, yaitu kecuali
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Sarana
4. Keyakinan
5. Kepercayaan
2. Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku disebut
1. Predisposisi
2. Presipitasi
3. Penguat
4. Pemungkin
5. Pendorong
3. Pencegahan tertier menurut Leavell and Clark (1967) adalah
1. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
2. Perlidungan khusus (specific protection)
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
4. Rehabilitasi (rehabilitation)
5. Pembatasan cacat (disability limitation)
1. Metode penyampaian pendidikan kesehatan jika peserta lebih dari 15 orang
yaitu
1. Ceramah
2. Seminar
3. Curah pendapat
4. a dan b benar
5. Benar semua
2. Metode yang digunakan untuk menggambarkan pelayanan di puskesmas
adalah
1. Demontrasi
2. Role Play
3. Snow Ball
4. Ceramah
5. Simulasi
3. Yang paling baik dalam proses mengingat dengan menggunakan metode
1. Membaca
2. Mengerjakan
3. Diskusi
4. Simulasi
5. Melihat video
4. Para pemuka masyarakat dibimbing untuk mengenal masalah kesehatan
yang sering melanda di masyarakat dinamakan
1. Evaluasi diri
2. Survey Mawas Diri
3. Musyawaran Masyarakat
4. Pencarian Kasus
5. Survailance
116
1. Membahas hasil penemuan kasus diantara masyarakan ada dalam kegiatan
1. Evaluasi diri
2. Survey Mawas Diri
3. Musyawaran Masyarakat
4. Pencarian Kasus
5. Survailance
2. Strategi dasar utama promosi kesehatan kecuali
1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
3. Advokasi
4. Kemitraan
5. Pendampingan
3. Upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat dan berperan
aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Merupakan pengertian
dari
1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
3. Advokasi
4. Kemitraan
5. Pendampingan
4. Contoh pemberdayaan individu adalah
1. Penyuluhan keluarga
2. Pendampingan masyarakat desa
3. Usaha Kesehatan Sekolah
4. Pengkaderan
5. Posyandu
5. Tujuan dari pemberdayaan individu adalah
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Meningkatkan keterampilan
3. Mengubah perilaku
4. Sosialisasi perilaku baru
5. Meningkatkan harapan baru
6. Metode yang digunakan untuk pemberdayaan individu, kecuali
1. Dialog
2. Konseling
3. Role play
4. Demontrasi
5. Bimbingan
7. Media yang digunakan dalam pemberdayaan individu adalah
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Poster
4. Brosur
5. Baligo
8. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan keluarga adalah
117
1. Dialog
2. Konseling
3. Role Play
4. Demontrasi
5. Semua benar
1. Media yang digunakan dalam pemberdayaan keluarga adalah
1. Lembar balik
2. Baligo
3. Multimedia
4. Layar lebar
5. Spanduk
2. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan
bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat.
1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
2. Polindes (Pondok Bersalin desa)
3. Desa Siaga
4. Keluarga sadar gizi
5. Semua benar
3. Wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk
kesehatan ibu dan anak adalah
1. Posyandu
2. Polindes
3. Bina keluarga balita
4. Posbindu
5. a, b dan c benar
4. Wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk
kesehatan upaya kesehatan sekolah adalah
1. Dokter kecil
2. Penyertaan guru dan orang tua
3. Saka bakti husada
4. Pos Kesehatan desa
5. Pos kesehatan pesantren
5. Pernyatan yang benar tentang Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan yang berwawasan kesehatan yaitu, kecuali
1. Menggerakan lintas sector dan dunia usaha dalam bidang kesehatan
2. Memantau dan melaporkan secara aktif dampak kesehatan
3. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan
4. Agen tunggal dalam perubahan perilaku kesehatan
5. Pencegahan masalah kesehatan
6. Upaya menciptakan suasana atau lingkungan social yang mendorong
individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkarkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan
berperan aktif dalam setiap penyelengaraan kesehatan
1. Bina suasana
2. Pemberdayaan
3. Pendampingan
118
1. Penggerakan
2. Pembimbingan
1. Peran dalam menghadapi masalah kesehatan terutama dalam sikap dan
tingkah laku yang akan ditiru oleh masyarakat
1. Role model
2. Advocate
3. Change agent
4. Service provider
5. Educator
2. Peran pembaharu dalam bidang kesehatan yang akan diikuti oleh masyarakat
1. Role model
2. Advocate
3. Change agent
4. Service provider
5. Educator
3. Peran Tenaga kesehatan dalam rangka mengupayakan lingkungan
puskesmas dan lingkungan yang bebas asap rokok
1. Role model
2. Advocate
3. Change agent
4. Service provider
5. Educator
4. Kata kunci dalam advokasi kesehatan adalah kecuali
1. Tepat
2. Lengkap
3. Sigap
4. Akurat
5. Menarik
5. Prinsip dasar dalam kemitraan adalah kecuali
1. Kesetaraan
2. Keterbukaan
3. Saling menguntungkan
4. Eklusif
5. Inklusif
6. Dalam kemitraan, jujur dan sesuai fakta adalah contoh prinsip
1. Kesetaraan
2. Keterbukaan
3. Saling menguntungkan
4. Eklusif
5. Inklusif
7. Dalam pemberdayaan masyarakat peningkatan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi merupakan
1. Cara
2. Metode
3. Media
4. Strategi
119
1. Sasaran
1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan mengutamakan
pendekatan
1. Persamaan nasib
2. Promotif dan preventif
3. Keterbukaan
4. Kemandirian
5. Lintas sector dan program
2. Masyarakat menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat dengan
didampingi oleh
1. Kader
2. Tenaga Pendamping
3. Tenaga kesehatan
4. Tokoh masyarakat
5. Tokoh pemuda
3. Tenaga pendamping berperan sebagai, kecuali
1. Katalisator
2. Pemberi dukungan
3. Pemberi solusi
4. Penghubung
5. Pendamping
4. Kader berperan sebagai, kecuali
1. Penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya
kesehatan sesuai kewenangannya
b. Penggerak masyarakat agar memanfaatkan UKBM dan pelayanan
kesehatan dasar
c. Penasihat UKBM
1. Penyuluh kesehatan kepada masyarakat
2. pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
1. Perhatikan urutan berikut
1. pelaksanaan kegiatan,
2. perencanaan partisipatif
3. survei mawas diri
4. musyawarah di desa/kelurahan
5. pembinaan kelestarian
6. pengenalan kondisi desa/kelurahan
Urutan tahapan Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat yaitu
1. 6,4,3,2,5,1
2. 4,3,2,5,1,6
3. 6,3,4,2,1,5
4. 3, 2, 5, 1, 6,4
5. 2,5,1,6,4,3
1. Pembentukan UKBM dapat dilakukan dengan memenuhi syarat sebagai
berikut: kecuali,
1. Memiliki struktur kepengurusan
2. Memiliki Kader sebagai pengelola kegiatan UKBM

120
1. Memiliki Kader sebagai pelaksana kegiatan UKBM
2. Memiliki tempat
3. Memiliki sumber daya
1. Yang dapat melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemberdayaan Masyarakat adalah
1. Menteri
2. Gubernur
3. Bupati
4. Wali kota
5. Kepala Puskesmas
2. Pembinaan dan pengawasan kegiatan UKBM dilaksanakan melalui: kecuali
1. advokasi dan sosialisasi
2. bimbingan teknis
3. dukungan dana
4. pelatihan dan peningkatan kapasitas
5. pemantauan dan evaluasi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
1. Nomor 8 Tahun 2016
2. Nomor 8 Tahun 2017
3. Nomor 8 Tahun 2018
4. Nomor 8 Tahun 2019
5. Nomor 8 Tahun 2020
4. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
1. Edukatif
2. Partisipatif
3. Promotif
4. a dan b benar
5. Benar semua
5. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan adalah
1. Untuk meningkatkan pengetahuan
2. Untuk meningkatkan kesadaran
3. Untuk meningkatkan kemampuan
4. a dan c benar
5. Benar semua
6. Yang harus diperhatikan dalam Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kasehatan adalah
1. Kebutuhan
2. Potensi
3. Social budaya setempat
4. a dan c benar
5. Benar semua
7. Tenaga Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk

121
1. Mendampingi Proses Pengambilan Keputusan
2. Membantu Proses Pengambilan Keputusan
3. Membantu Dalam Mengadopsi Inovasi Di Bidang Kesehatan
4. a dan b benar
5. Benar semua
1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan mengutamakan
pencegahan
1. Primer
2. Sekunder
3. Tertier
4. Primer dan sekunder
5. Primer dan tertier
2. Tenaga Pendamping berasal dari kecuali
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Organisasi Non Pemerintah asing
4. Lembaga kemasyarakatan
5. Perguruan tinggi
3. Survei mawas diri dilakukan untuk mengetahui, kecuali
1. Masalah Kesehatan
2. Urutan Prioritas Penanganannya
3. Faktor Penyebab Masalah Kesehatan
4. Potensi Yang Dimiliki
5. Dukungan Pemerintah

122
Jawaban
1. B, Promosi Kesehatan tidak terlepas dari Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) pada tahun 1975
2. C, Ditingkat Internasional tahun 1978 Deklarasi Alma Ata tentang Primary
Health Care tersebut sebagai tonggak sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan
3. D, Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai
dicetuskan setidaknya pada tahun 1986, ketika diselenggarakannya
Konferensi Internasional pertama tentang Health Promotion di Ottawa,
Canada pada tahun 1986
4. B, Piagam Ottawa memiliki 5 butir rumusan upaya promosi kesehatan, yaitu:
1) Kebijakan berwawasan kesehatan, 2) Lingkungan yang mendukung, 3)
Reorientasi pelayanan kesehatan, 4) Ketrampilan Individu dan 5) Gerakan
Masyarakat.
5. E, Tujuan dari penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi
promosi kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
4. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan
kesehatannya.
5. Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu,
kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

6. A, Ruang lingkup sasaran promosi kesehatan adalah keempat determinan


kesehatan dan kesejahteran seperti terlihat dalam model klasik dari Bloom
(Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing), yaitu: Lingkungan, Perilaku,
Pelayanan kesehatan, dan Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor
kependudukan.
7. C, Faktor predisposisi (predisposing factor) menurut Green, yaitu faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara
lain: pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi
8. C, Faktor penguat (reinforcing factor) yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap
tokoh masyarakat, dukungan suami, dukungan keluarga, tokoh adat
9. D, Dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari Leavell and
Clark (1967):
1. Pencegahan primer, yang terdiri dari: Peningkatan derajat kesehatan
(health promotion) dan Perlidungan khusus (specific protection)
2. Pencegahan sekunder, terdiri dari. Diagnosis dini dan pengobatan
segera (early diagnosis and prompt treatment) dan Pembatasan cacat
(disability limitation)

123
1. Pencegahan tertier: Rehabilitasi (rehabilitation)
1. D, Metode penyampaian pendidikan kesehatan jika peserta lebih dari 15
orang yaitu ceramah dan seminar
2. B, Metode yang digunakan untuk menggambarkan pelayanan di puskesmas
adalah role play
3. B, Yang paling baik dalam proses mengingat adalah pengalaman praktek
nyata sebesar 90%
4. B, Para pemuka masyarakat dibimbing untuk mengenal masalah kesehatan
yang sering melanda di masyarakat dinamakan Survey Mawas Diri
5. C, Membahas hasil penemuan kasus diantara masyarakan ada dalam
kegiatan Musyawarah Masyarakat
6. E, Strategi dasar utama promosi kesehtan adalah pemberdayaan, bina
suasana, advokasi dan kemitraan
7. A, Pemberdayaan masyarakan adalah upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga
dan masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
menciptakan lingkungan sehat dan berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
8. C, Contoh pemberdayaan individu adalah Usaha Kesehatan Sekolah
9. C, Tujuan dari pemberdayaan individu adalah memperkenalkan perilaku baru
kepada individu yang mungkin mengubah perilaku
10. C, Metode yang digunakan untuk pemberdayaan individu adalah dialog,
konseling, demontrasi dan bimbingan
11. E, Media yang digunakan dalam pemberdayaan individu adalah lembar balik,
leaflet, poster dan media lain yang mudah dibawa untuk kunjungan rumah
12. E, Metode yang digunakan dalam pemberdayaan keluarga adalah dialog,
konseling, role play, demontrasi
13. A, Media yang digunakan dalam pemberdayaan keluarga adalah lembar balik,
leaflet, poster dan media lain yang mudah dibawa untuk kunjungan rumah
14. E, Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa
bentuk UKBM yang dikenal adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (Pondok Bersalin desa) dan Desa Siaga serta Keluarga sadar gizi
15. E, Wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk
kesehatan ibu dan anak adalah posyandu, polindes dan bina keluarga balita
16. D, Wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk
kesehatan upaya kesehatan sekolah adalah dokter kecil, penyertaan guru
dan orang tua, saka bakti husada dan pos kesehatan pesantren
17. D, Pernyatan yang benar tentang Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan yang berwawasan kesehatan yaitu menggerakan lintas sector
dan dunia usaha, memantau dan melaporkan secara aktif

124
dampak kesehatan, mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan
1. A, Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan social
yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkarkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan
sehat dan berperan aktif dalam setiap penyelengaraan kesehatan
2. A, Peran Petugas menjadi role model masalah kesehatan terutama dalam
sikap dan tingkah laku
3. C, Peran petugas sebagai pembaharu dan memperkenalkan perilaku baru
dalam bidang kesehatan adalah change agent
4. B, Peran Tenaga kesehatan dalam rangka mengupayakan lingkungan
puskesmas dan lingkungan yang bebas asap rokok merupakan contoh dari
peran advokasi
5. C, Kata kunci dalam advokasi kesehatan adalah tepat, lengkap, akurat dan
menarik
6. E, Prinsip dasar dalam kemitraan adalah kesetaraan, keterbukaan, saaling
menguntungkan, inklusif
7. B, Jujur, sesuai fakta adalah contoh prinsip keterbukaan dalam kemitraan
8. D, Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi merupakan strategi
pemberdayaan masyarakat
9. B, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan mengutamakan
pendekatan promotif dan preventif
10. B, Masyarakat menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat dengan
didampingi oleh Tenaga Pendamping
11. C, Tenaga pendamping berperan sebagai: katalisator dalam proses
Pemberdayaan Masyarakat; pemberi dukungan dalam proses
penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat; penghubung dengan sumber
daya yang dapat dimanfaatkan; pendamping dalam penyelesaian masalah
kesehatan; pendamping dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi; dan
pendamping masyarakat dan/atau melakukan pendekatan kepada pemangku
kepentingan terkait
12. C, Kader berperan sebagai: a. penggerak masyarakat untuk berperan serta
dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya; b. penggerak masyarakat
agar memanfaatkan UKBM dan pelayanan kesehatan dasar; c. pengelola
UKBM; d. penyuluh kesehatan kepada masyarakat;
1. pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan; dan
2. pelapor jika ada permasalahan atau kasus kesehatan setempat pada tenaga
kesehatan
13. C, Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan tahap:
1. pengenalan kondisi desa/kelurahan;
2. survei mawas diri;
3. musyawarah di desa/kelurahan;

125
1. perencanaan partisipatif;
2. pelaksanaan kegiatan; dan
3. pembinaan kelestarian.
1. D, Pembentukan UKBM dapat dilakukan dengan memenuhi syarat sebagai
berikut: a. memiliki struktur kepengurusan; b. memiliki Kader sebagai
pengelola/pelaksana kegiatan UKBM; dan c. memiliki sumber daya.
2. E, Menteri, gubernur, bupati/wali kota melakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat sesuai
kewenangan masing-masing
3. C, Pembinaan dan pengawasan kegiatan UKBM dilaksanakan melalui:
1. advokasi dan sosialisasi
2. bimbingan teknis
3. pelatihan dan peningkatan kapasitas
4. pemantauan dan evaluasi
5. pemberian penghargaan
4. D, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019
Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
5. D, Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, melalui pendekatan
edukatif dan partisipatif
6. E, Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, proses untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga
serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan.

7. E, Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, harus memperhatikan


kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat
8. E, Tenaga Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan,
adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendampingi serta
membantu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh masyarakat
dalam mengadopsi inovasi di bidang kesehatan.
9. A, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan
mengutamakan pendekatan promotif dan preventif (pencegahan
primer)
10. C, Tenaga Pendamping berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, swasta,
perguruan tinggi, dan/atau anggota masyarakat
11. Survei mawas diri dilakukan untuk mengetahui masalah kesehatan, urutan
prioritas penanganannya, faktor penyebab masalah kesehatan, potensi yang
dimiliki

126
Bagian 16 Stunting

1. Dengan adanya kerjasama lintas sektor ini diharapkan dapat menekan angka
stunting di Indonesia sehingga dapat tercapai target Sustainable
Development Goals (SDGs) pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting
hingga
1. 25%
2. 30%
3. 35%
4. 40%.
5. 45%
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar
Antropometri Anak Nomor
1. 1 Tahun 2020
2. 2 Tahun 2020
3. 3 Tahun 2020
4. 4 Tahun 2020
5. 5 Tahun 2020
3. Standar Antropometri Anak wajib digunakan untuk penilaian:
1. Status gizi anak
2. Keadaan nutrisi anak
3. Tren pertumbuhan anak
4. a dan b benar
5. a dan c benar
2. Indeks Berat Badan anak usia 0 (nol) sampai dengan 60 (enam puluh) bulan
digunakan untuk menentukan kategori:
1. Gizi buruk (severely wasted) dan Gizi kurang (wasted)
2. Gizi baik (normal) dan Berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
3. Gizi lebih (overweight) dan Obesitas (obese).
4. Semua benar
5. Semua tidak ada yang benar
3. Standar Antropometri Anak di Indonesia mengacu pada WHO Child Growth
Standards untuk anak usia
1. 0-5 tahun
2. 0-10 tahun
3. 0-18 tahun
4. 5-18 tahun
5. 5-20 tahun
4. Standar Antropometri Anak di Indonesia mengacu pada The WHO Reference
2007 untuk anak
1. 0-5 tahun
2. 0-10 tahun
3. 0-18 tahun
127
1. 5-18 tahun
2. 5-20 tahun

1. Bila anak umur 0-24 bulan diukur dengan posisi berdiri, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan
1. 0,4 cm
2. 0,5 cm
3. 0,6 cm
4. 0,7 cm
5. 0,8 cm
2. Bila anak umur di atas 24 bulan diukur dengan posisi terlentang, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan
1. 0,4 cm
2. 0,5 cm
3. 0,6 cm
4. 0,7 cm
5. 0,8 cm
3. Rata-rata berat badan bayi usia 4 bulan adalah
1. 6 kg
2. 7 kg
3. 8 kg
4. 9 kg
5. 10 kg
4. Rata-rata panjang badan anak laki laki 9 bulan adalah
1. 70 cm
2. 71 cm
3. 72 cm
4. 73 cm
5. 74 cm
5. Kejadian Stunting paling banyak terjadi di
1. Asia Selatan
2. Asia Tenggara
3. Asia Timur
4. Asia Barat
5. Asia Tengah
6. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization
(WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara dengan prevalensi tertinggi di
regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata
prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.
Adapaun posisi Indonesia adalah nomor
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
7. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak
faktor seperti, kecuali

128
1. kondisi sosial ekonomi
2. gizi ibu saat hamil
3. kesakitan pada bayi
4. kurangnya asupan gizi pada bayi
5. Kondisi maternal saat hamil
1. Kekurangan energi kronik disebabkan oleh asupan energi dan protein yang
tidak mencukupi. Kecukupan konsumsi energi ibu hamil dihitung dengan
membandingkan dengan Angka Kecukupan Energi (AKE). Kategori Defisit
apabila kurang dari … AKE
1. 60
2. 70
3. 80
4. 90
5. 100
2. Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya stunting, diataranya:
1. Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD)
2. Gagalnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif
3. Proses penyapihan dini
4. A dan B benar
5. Semua benar
3. Pada tahun 2017 Provinsi dengan persentase tertinggi bayi baru lahir
mendapat IMD adalah
1. Aceh
2. Bali
3. Nusa Tenggara Barat
4. Maluku
5. Papua
4. Pada tahun 2017 Provinsi dengan persentase terendah bayi baru lahir
mendapat IMD adalah
1. Aceh
2. Bali
3. Nusa Tenggara Barat
4. Maluku
5. Papua
5. Pada tahun 2017 Provinsi tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif adalah
1. Aceh
2. Bali
3. Nusa Tenggara Barat
4. Maluku
5. Papua
6. Dampak Jangka Pendek Stunting.
1. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian
2. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal tidak optimal
3. Peningkatan biaya kesehatan
4. A dan C benar
129
1. Benar semua
1. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals
(SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan
1. ke-1
2. ke-2
3. ke-3
4. ke-4
5. ke-5
2. Stunting didefinisikan sebagai kondisi anak usia 0 – 59 bulan, dimana tinggi
badan menurut umur berada di bawah minus ….. dari Standar Deviasi dari
standar median WHO.
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
3. Merujuk UNICEF/Lancet, masalah stunting terutama disebabkan karena ada
pengaruh dari:
1. Pola Asuh
2. Cakupan Dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
3. Lingkungan,
4. Ketahanan Pangan
5. Benar Semua
4. Peraturan Pemerintah tentang ASI yaitu
1. Nomor 13 tahun 2012
2. Nomor 23 tahun 2012
3. Nomor 33 tahun 2012
4. Nomor 43 tahun 2012
5. Nomor 53 tahun 2012
5. The Copenhagen Consensus menetapkan prioritas yang perlu dilakukan
dalam menghadapi 10 tantangan utama dunia terjadi pada tahun

1. 2011
2. 2012
3. 2013
4. 2014
5. 2015
6. Upaya perbaikan gizi di dunia dikembangkan dalam bentuk gerakan gizi
internasional yang dikenal sebagai gerakan Scaling Up Nutrition (SUN) pada
tahun
1. 2010
2. 2011
3. 2012
4. 2013
5. 2014

130
Jawaban

1. D, Dengan adanya kerjasama lintas sektor ini diharapkan dapat menekan


angka stunting di Indonesia sehingga dapat tercapai target Sustainable
Development Goals (SDGs) pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting
hingga 40%.
2. B, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Standar Antropometri Anak
1. E, Standar Antropometri Anak wajib digunakan sebagai acuan bagi tenaga
kesehatan, pengelola program, dan para pemangku kepentingan terkait untuk
penilaian: a. status gizi anak dan b. tren pertumbuhan anak

2. D, Indeks Berat Badan anak usia 0 (nol) sampai dengan 60 (enam puluh)
bulan digunakan untuk menentukan kategori: a. gizi buruk (severely wasted);
b. gizi kurang (wasted); c. gizi baik (normal); d. berisiko gizi lebih (possible
risk of overweight); e. gizi lebih (overweight); dan f. obesitas (obese).
3. A, Standar Antropometri Anak di Indonesia mengacu pada WHO Child
Growth Standards untuk anak usia 0-5 tahun
4. D, Standar Antropometri Anak di Indonesia mengacu pada The WHO
Reference 2007 untuk anak 5 (lima) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun
5. D, Bila anak umur 0-24 bulan diukur dengan posisi berdiri, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm
6. D, Bila anak umur di atas 24 bulan diukur dengan posisi terlentang, maka
hasil pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm
7. B, Rata-rata berat badan bayi usia 4 bulan adalah 7 kg
8. C, Rata-rata panjang badan anak laki laki 9 bulan adalah 72 cm
9. A, Kejadian stunting paling banyak di Asia terjadi di Asia Selatan
10. C, Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health
Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan
prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional
(SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017
adalah 36,4%.
11. E, Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak
faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi,
dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan
datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan
kognitif yang optimal.
12. B, Kekurangan energi kronik disebabkan oleh asupan energi dan protein yang
tidak mencukupi. Kecukupan konsumsi energi ibu hamil dihitung dengan
membandingkan dengan Angka Kecukupan Energi (AKE) yang dikategorikan
menjadi:
1. Defisit jika kurang dari 70% AKE.
2. Defisit ringan antara 70 – 79% AKE.

131
1. Cukup antara 80 – 119% AKE.
2. Lebih jika 120% AKE atau lebih.
1. E, Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya stunting. Tidak
terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD), gagalnya pemberian air susu ibu
(ASI) eksklusif, dan proses penyapihan dini dapat menjadi salah satu faktor
terjadinya stunting. Sedangkan dari sisi pemberian makanan pendamping ASI
(MP ASI) hal yang perlu diperhatikan adalah kuantitas, kualitas, dan
keamanan pangan yang diberikan.
2. A, Provinsi dengan persentase tertinggi bayi baru lahir mendapat IMD adalah
Aceh (97,31%)
3. E, Provinsi dengan persentase terendah adalah Papua (15%)
4. C, Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada Nusa
Tenggara Barat (87,35%)
5. E, Dampak Jangka Pendek Stunting. a. Peningkatan kejadian kesakitan dan
kematian; b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak
optimal; dan c. Peningkatan biaya kesehatan.
6. B, Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals
(SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu
menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030
serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah
menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025

7. B, Stunting didefinisikan sebagai kondisi anak usia 0 – 59 bulan, dimana


tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD)
dari standar median WHO.
8. D, Merujuk pada pola pikir UNICEF/Lancet, masalah stunting terutama
disebabkan karena ada pengaruh dari pola asuh, cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan, lingkungan, dan ketahanan pangan.

9. C, Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang ASI


10. B, Pada tahun 2012, The Copenhagen Consensus menetapkan prioritas yang
perlu dilakukan dalam menghadapi 10 tantangan utama dunia. Tantangan
tersebut meliputi konflik bersenjata, keanekaragaman hayati, penyakit kronis,
perubahan iklim, pendidikan, kelaparan dan malnutrisi, penyakit menular,
bencana alam, pertumbuhan populasi, serta air dan sanitasi.
11. A, Upaya perbaikan gizi di dunia dikembangkan dalam bentuk gerakan gizi
internasional yang dikenal sebagai gerakan Scaling Up Nutrition (SUN) pada
tahun 2010

132
Bagian 17 TBC

1. Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal


1. 24 Maret
2. 24 Mei
3. 24 Juni
4. 24 Juli
5. 24 Agustus
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis Nomor
1. 47 Tahun 2016
2. 57 Tahun 2016
3. 67 Tahun 2016
4. 77 Tahun 2016
5. 87 Tahun 2016
1. Penanggulangan Tuberkulosis ditujukan untuk, kecuali
1. melindungi kesehatan masyarakat
2. menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian
3. memutuskan penularan
4. mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak negatif
5. meningkatkan kemampuan secara ekonomi pada penderita
2. Prinsip penanggulangan TB diselenggarakan secara
1. Terpadu
2. Komprehensif
3. Berkesinambungan
4. a, b dan c benar
5. Hanya a yang benar
2. Target Indonesia bebas TB tahun…
1. 2035
2. 2040
3. 2045
4. 2050
5. 2055
3. Dalam mencapai target program Penanggulangan TB disusun strategi
nasional setiap 5 (lima) tahun yang ditetapkan oleh
1. Presiden
2. Menteri
3. DPR
4. Dirjen
5. Keputusan bersama
4. Strategi nasional Penanggulangan TB terdiri atas:
1. Penguatan kepemimpinan program
2. Peningkatan akses layanan yang bermutu

133
1. Pengendalian faktor risiko
2. Peningkatan kemitraan
3. Benar semua
1. Pengendalian faktor risiko TB dilakukan dengan cara, kecuali
1. membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat,
2. membudayakan perilaku etika berbatuk,
3. melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan
lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat,
4. pemberian makanan tambahan bagi penderita TB
5. penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dan di luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Pemberian obat pencegahan TB ditujukan pada
1. Anak usia < 5 tahun yang kontak erat dengan pasien TB aktif
2. Anak pra sekolah
3. Anak balita dengan ibu beresiko TB
4. Anak dari keluarga dengan riwayat TB
5. Anak dari golongan ekonomi rendah
1. Pemberian obat pencegahan TB pada anak dan orang dengan HIV dan AIDS
(ODHA) dilakukan selama
1. 4 bulan
2. 5 bulan
3. 6 bulan
4. 7 bulan
5. 8 bulan
2. Pelaporan kejadian TB di setiap lini dilakukan setiap … bulan
1. 1
2. 3
3. 6
4. 9
5. 12
3. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengadopsi strategi DOTS, hal itu
diwujudkan dengan pembentukan Gerakan Terpadu Nasional TB (Gerdunas-
TB), pada tahun
1. 1990
2. 1993
3. 1995
4. 1997
5. 2000
4. Basil Tahan Asam yang selanjutnya disingkat BTA adalah kuman
Mycobacterium Tuberculosis, berbentuk
1. Bulat
2. Batang
3. Oval
4. Lonjong
5. Tidak beraturan

5. Mycobacterium Tuberculosis tahan dalam suasana asam pada pengecatan


metode
134
1. Elisa
2. Sentrifugal
3. Ziehl Neelsen (ZN)
4. Ekstraksi
5. Pewarnaan
1. Multi Drug Resistan MDR adalah kondisi dimana pasien resistan kebal
terhadap
1. Isoniazid
2. Rifampisin
3. Etambutol
4. a dan b benar
5. benar semua
2. Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi TB yang meliputi
1. Manajerial
2. Pengendalian administrative
3. Pengendalian lingkungan
4. Pengendalian dengan alat perlindungan diri (APD)
5. Benar semua
3. WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency) pada
tahun
1. 1992
2. 1993
3. 1994
4. 1995
5. 1996
4. Kegagalan program TB selama ini diakibatkan oleh:
1. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan,
2. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB
3. Tidak memadainya tatalaksana kasus
4. Sistem jaminan kesehatan yang belum mencakup
5. Benar semua
5. Tingkat penularan pasien TB BTA positif adalah
1. 50%
2. 60%
3. 65%
4. 70%
5. 75%
6. Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas
1. Desentralisasi
2. Sentralisasi
3. Persamaan hak
4. Keterbukaan
5. Keberlangsungan
7. Manajemen Program TB, kecuali
1. Perencanaan program pengendalian Tuberkulosis
2. Monitoring dan evaluasi program pengendalian Tuberkulosis

135
1. Pengelolaan logistik program pengendalian Tuberkulosis
2. Pengembangan ketenagaan program pengendalian Tuberkulosis
3. Dokumentasi program pengendalian Tuberkulosis
1. Upaya pengendalian TB dilakukan melalui
1. Gerakan Terpadu Nasional Pengendalian Tuberkulosis
2. Gerakan Eradikasi Tuberkulosis Nasional
3. Gerakan Nasional Anti Tuberkulosa
4. Masyarakat Anti Tuberkulosa
5. Gotong royong Stop Tuberkulosa
2. Jumlah strategi utama Pengendalian TB Nasional adalah
1. 5
2. 6
3. 7
4. 8
5. 9
3. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
1. M. tuberculosis.
2. M.africanum
3. M. bovis
4. M. Leprae
5. M. Javanesse
4. Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup dalam jangka
waktu lama pada suhu antara 4°C sampai minus
1. 30°C
2. 40°C
3. 50°C
4. 60°C
5. 70°C
5. Suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau
bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal disebut
1. Dorman
2. Mati Suri
3. Hibernasi
4. Refliaksi
5. Konjungasi
6. Pada ODHA kematian disebabkan oleh TB sebanyak
1. 20%
2. 25%
3. 30%
4. 33%
5. 35%
7. Berdasarkan hasil uji kepekaan OAT, berapa kelompok TB resistan
OAT
1. 2
2. 3

136
1. 4
2. 5
3. 6
1. Resistan terhadap Rifampisin dengan atau tanpa resistensi terhadap OAT
lain.
1. Resistan Rifampisin (TB RR)
2. Monoresistan (TB MR)
3. Polyresistan (TB PR)
4. Multi drug resistan (TB MDR)
5. Extensive drug resistan (TB XDR)
2. Resistan terhadap Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
1. Resistan Rifampisin (TB RR)
2. Monoresistan (TB MR)
3. Polyresistan (TB PR)
4. Multi drug resistan (TB MDR)
5. Extensive drug resistan (TB XDR)

137
Jawaban
1. A, Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret.
2. C, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Penanggulangan
Tuberkulosis Nomor 67 Tahun 2016
1. E, Penanggulangan Tuberkulosis ditujukan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan, mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis
2. D, Prinsip penanggulangan TB diselenggarakan secara terpadu,
komprehensif dan berkesinambungan
3. D, Target program Penanggulangan TB nasional yaitu eliminasi pada tahun
2035 dan Indonesia bebas TB tahun 2050
4. B, Dalam mencapai target program Penanggulangan TB disusun strategi
nasional setiap 5 (lima) tahun yang ditetapkan oleh Menteri
5. E, Strategi nasional Penanggulangan TB terdiri atas: penguatan
kepemimpinan program TB, peningkatan akses layanan TB yang bermutu,
pengendalian faktor risiko TB, peningkatan kemitraan TB, peningkatan
kemandirian masyarakat dalam Penanggulangan TB, penguatan manajemen
program TB.
6. D, Pengendalian faktor risiko TB dilakukan dengan cara: membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat, membudayakan perilaku etika berbatuk,
melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan
lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat, peningkatan daya tahan
tubuh, penanganan penyakit penyerta TB; dan penerapan pencegahan dan
pengendalian infeksi TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan di luar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

7. A, Pemberian obat pencegahan TB ditujukan pada: anak usia di bawah 5


(lima) tahun yang kontak erat dengan pasien TB aktif, orang dengan HIV dan
AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosa TB, populasi tertentu lainnya.

1. C, Pemberian obat pencegahan TB pada anak dan orang dengan HIV dan
AIDS (ODHA) dilakukan selama 6 (enam) bulan
2. B, Pelaporan kejadian TB di setiap lini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan
3. C, Pada tahun 1995 Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengadopsi
strategi DOTS, hal itu diwujudkan dengan pembentukan Gerakan Terpadu
Nasional TB (Gerdunas-TB)
4. B, Basil Tahan Asam yang selanjutnya disingkat BTA adalah kuman
Mycobacterium Tuberculosis, berbentuk batang
5. C. Mycobacterium Tuberculosis tahan dalam suasana asam pada pengecatan
metode Ziehl Neelsen (ZN)
6. D, Multi Drug Resistan MDR adalah kondisi dimana pasien resistan kebal
terhadap isoniazid dan rifampisin, dengan atau tanpa OAT lini pertama yang
lain, misalnya resistan HR, HRE, HRES
7. E, Pencegahan Pengendalian Infeksi adalah upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi TB yang meliputi 4 pilar yaitu : manajerial, pengendalian
administratif, pengendalian lingkungan dan

138
pengendalian dengan alat perlindungan diri (APD) guna mencegah terjadinya
infeksi TB terhadap petugas pelayan kesehatan, pasien, keluarganya dan
pengunjung lainnya
1. B, Pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia
(global emergency).
2. E, Kegagalan program TB selama ini diakibatkan oleh: Tidak memadainya
komitmen politik dan pendanaan, Tidak memadainya organisasi pelayanan
TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus /diagnosis yang tidak
standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan,
pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya), Tidak
memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak
standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis), Salah persepsi
terhadap manfaat dan efektifitas BCG, Infrastruktur kesehatan yang buruk
pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan
masyarakat, Sistem jaminan kesehatan yang belum mencakup masyarakat
luas secara merata.

3. C, Tingkat penularan pasien TB BTA positif adalah 65%


4. A, Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas
desentralisasi dalam kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota sebagai titik
berat manajemen program, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi sert menjamin ketersediaan sumber daya (dana,
tenaga, sarana dan prasarana)
5. E, Manajemen Program TB.
1. Perencanaan program pengendalian Tuberkulosis;
2. Monitoring dan evaluasi program pengendalian Tuberkulosis;
3. Pengelolaan logistik program pengendalian Tuberkulosis;
4. Pengembangan ketenagaan program pengendalian Tuberkulosis;
5. Promosi program pengendalian Tuberkulosis.
6. A, Upaya pengendalian TB dilakukan melalui Gerakan Terpadu Nasional
Pengendalian Tuberkulosis (Gerdunas-TB)
7. C, Mendukung pelaksanaan tujuh strategi utama Pengendalian TB Nasional,
yaitu :
1. Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang bermutu;
2. Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB anak dan kebutuhan
masyarakat miskin serta rentan lainnya;
3. Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat
(sukarela), perusahaan dan swasta melalui pendekatan Pelayanan TB
Terpadu Pemerintah dan Swasta (Public-Private Mix) dan menjamin
kepatuhan terhadap Standar Internasional Penatalaksanaan TB
(International Standards for TB Care);
4. Memberdayakan masyarakat dan pasien TB;
5. Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan
manajemen program pengendalian TB;
6. Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB;

139
1. Mendorong penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi
strategis.
1. A, Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis, M.africanum, M. bovis, M. Leprae.
2. E, Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup dalam jangka
waktu lama pada suhu antara 4°C sampai minus 70°C
3. A, Kuman TB dapat bersifat dorman
4. B, Pada ODHA, 25% kematian disebabkan oleh TB
5. D, Berdasarkan hasil uji kepekaan OAT, terdapat 5 kelompok TB resistan
OAT yaitu:
1. Monoresistan (TB MR): resistan terhadap salah satu jenis OAT lini
pertama saja.
2. Polyresistan (TB PR): resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT lini
pertama selain Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
3. Multi drug resistan (TB MDR): resistan terhadap Isoniazid (H) dan
Rifampisin (R) secara bersamaan.
4. Extensive drug resistan (TB XDR): adalah TB MDR yang sekaligus juga
resistan terhadap salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan minimal
salah satu dari OAT lini kedua jenis suntikan (Kanamisin, Kapreomisin dan
Amikasin).
5. Resistan Rifampisin (TB RR): resistan terhadap Rifampisin dengan atau
tanpa resistensi terhadap OAT lain.
6. A, Resistan Rifampisin (TB RR): resistan terhadap Rifampisin dengan atau
tanpa resistensi terhadap OAT lain.
7. D, Multi drug resistan (TB MDR): resistan terhadap Isoniazid (H) dan
Rifampisin (R) secara bersamaan

140
Bagian 18 Imunisasi

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan


Imunisasi nomor
1. 10 Tahun 2017
2. 11 Tahun 2017
3. 12 Tahun 2017
4. 13 Tahun 2017
5. 14 Tahun 2017
2. Alat suntik sekali pakai untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi
1. Single Use Syringe
2. Auto Disable Syringe
3. Sterile Disable Syringe
4. Disable Syringe for Immunization
5. Auto Syringe for Immunization
3. Sistem pengelolaan Vaksin yang dimaksudkan untuk memelihara dan
menjamin mutu Vaksin dalam pendistribusian mulai dari pabrik pembuat
Vaksin sampai pada sasaran disebut dengan
1. Close Circuit
2. Open Circuit
3. Cold Chain
4. Distribution Chain
5. Supply Chain
4. Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi
1. Imunisasi Program
2. Imunisasi Pilihan
3. Imunisasi Dasar
4. a dan c benar
5. a dan b benar
2. Imunisasi Program terdiri atas:
1. Imunisasi rutin
2. Imunisasi tambahan
3. Imunisasi khusus
4. a dan b benar
5. a, b dan c benar
3. Imunisasi rutin terdiri atas
1. Imunisasi dasar
2. Imunisasi lanjutan
3. Imunisasi khusus
4. a dan b benar
5. a, b dan c benar

141
1. Imunisasi dasar terdiri atas Imunisasi terhadap penyakit, kecuali:
1. Hepatitis B
2. Poliomyelitis
3. Tuberculosis
4. Thyphoid
5. Pertussis
2. Imunisasi khusus terdiri atas Imunisasi terhadap penyakit, kecuali
1. Meningitis Meningokokus
2. Yellow Fever (Demam Kuning)
3. Rabies
4. Poliomyelitis
5. Pertussis
3. Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun
1. 1952
2. 1954
3. 1956
4. 1958
5. 1960
1. The Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2000 yang terkait
dengan imunisasi dan melawan penyakit lainnya yaitu tujuan no:
1. 2,3,4
2. 4,5,6
3. 5,6,7
4. 6,7,8
5. 7,8,9
2. Resolusi Regional Committee, 28 Mei 2012 tentang Eliminasi Campak dan
Pengendalian Rubela, mendesak negara-negara anggota untuk mencapai
eliminasi campak pada tahun
1. 2013
2. 2014
3. 2015
4. 2016
5. 2017
3. Target penyelenggaraan imunisasi adalah tercapainya Universal Child
Immunization/UCI yaitu bayi yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
disuatu desa/kelurahan Prosentase minimal
1. 40%
2. 50%
3. 60%
4. 70%

142
1. 80%
1. Yang dimaksud dengan logistic yaitu mencakup, kecuali
1. Vaksin
2. Alcohol 70%
3. Alat Suntik
4. Safety Box
5. Cold Chain
2. Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi ….. jam pasca
persalinan
1. >24
2. <24
3. <32
4. >32
5. <48
3. Pemberian Hepatitis B didahului dengan suntikan vitamin K1
1. 1 – 2 jam sebelumnya
2. 2 – 3 jam sebelumnya
3. 3 – 4 jam sebelumnya
4. 4 – 5 jam sebelumnya
5. 5 – 6 jam sebelumnya
4. Pemberian Hepatitis B paska melahirkan masih diperkenankan sampai
1. <3 hari
2. <4 hari
3. <5 hari
4. <6 hari
5. <7 hari
5. Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia …. Bulan
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. Bayi yang telah mendapatkan Imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2,
dan DPT-HB-Hib 3, maka dinyatakan mempunyai status
1. Imunisasi T1
2. Imunisasi T2
3. Imunisasi T3
4. Imunisasi T4

143
1. Imunisasi T5
1. Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan
sebelum bayi berusia
1. 1 tahun
2. 2 tahun
3. 3 tahun
4. 4 tahun
5. 5 tahun
2. Baduta yang telah lengkap Imunisasi dasar dan mendapatkan Imunisasi
lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan mempunyai status
1. Imunisasi T1
2. Imunisasi T2
3. Imunisasi T3
4. Imunisasi T4
5. Imunisasi T5
3. Jarak antara pemberian Imunisasi T2 dan Imunisasi T3 adalah … bulan

1. 3
2. 4
3. 5
4. 6
5. 7
4. Yang termasuk dalam kegiatan Imunisasi Tambahan dalam pengangan KLB
adalah
1. Backlog fighting
2. Crash program
3. Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
4. Cath Up Campaign (Kampanye)
5. Outbreak Response Immunization/ORI
5. Meningitis merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di
seluruh dunia. Case fatality rate-nya melebihi
1. 30%
2. 40%
3. 50%
4. 60%
5. 70%
6. Masa berlaku imunisasi meningitis adalah
1. 1 tahun

144
1. 2 tahun
2. 3 tahun
3. 4 tahun
4. 5 tahun
1. Pemberian imunisasi meningitis minimal .. hari sebelum keberangkatan ke
luar negeri
1. 14
2. 28
3. 30
4. 35
5. 40
2. Masa inkubasi demam kuning adalah ….. (enam) hari
1. 1 – 4
2. 2 – 5
3. 3 – 6
4. 4 – 8
5. 5 - 9
3. Vaksin Polisakarida Parenteral diberikan untuk anak usia
1. ≥ 1 tahun
2. ≥ 2 tahun
3. ≥ 3 tahun
4. ≥ 4 tahun
5. ≥ 5 tahun
4. Vaksin Varisela diberikan mulai usia
1. 3 tahun
2. 4 tahun
3. 5 tahun
4. 6 tahun
5. 7 tahun
5. Dinerah endimik Hepatitis A, anak dapat diberikan vakasin Hepatitis A pada
usia
1. ≥ 1 tahun
2. ≥ 2 tahun
3. ≥ 3 tahun
4. ≥ 4 tahun
5. ≥ 5 tahun
6. Vaksin influenza direkomendasikan pada semua orang usia
1. ≥ 45 tahun

145
1. ≥ 50 tahun
2. ≥ 55 tahun
3. ≥ 60 tahun
4. ≥ 65 tahun
1. Vaksin Hepatitis B diberikan diberikan secara
1. Intramuskular
2. Intravena
3. Subcutan
4. Intrakutan
5. Intraosseous
2. Vaksin Dengue diberikan diberikan secara
1. Intramuskular
2. Intravena
3. Subcutan
4. Intrakutan
5. Intraosseous
3. Dosis pemberian imunisasi BCG dengan menggunakan Auto Disable
Syringe/ADS sejumlah
1. 0,05 ml
2. 0,5ml
3. 0,3ml
4. 5 ml
5. 50 ml
4. Dosis pemberian imunisasi DPT-HB-Hib, Campak, DT, Td, dan IPV dengan
menggunakan Auto Disable Syringe/ADS sejumlah
1. 0,05 ml
2. 0,5ml
3. 0,3ml
4. 5 ml
5. 50 ml
5. Dosis pemberian untuk melarutkan vaksin BCG dan Campak dengan
menggunakan Auto Disable Syringe/ADS sejumlah
1. 0,05 ml
2. 0,5ml
3. 0,3ml
4. 5 ml
5. 50 ml
6. Masa pemakaian vaksin sisa untuk polio adalah

146
1. 1 minggu
2. 2 minggu
3. 3 minggu
4. 4 minggu
5. 5 minggu
1. Masa pemakaian vaksin sisa untuk DT adalah
1. 1 minggu
2. 2 minggu
3. 3 minggu
4. 4 minggu
5. 5 minggu
2. Masa pemakaian vaksin sisa untuk BCG adalah
1. 2 jam
2. 3 jam
3. 4 jam
4. 5 jam
5. 6 jam
3. Masa pemakaian vaksin sisa untuk BCG adalah
1. 2 jam
2. 3 jam
3. 4 jam
4. 5 jam
5. 6 jam
40.

147
Jawaban
1. C, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
2. B, Auto Disable Syringe adalah alat suntik sekali pakai untuk pelaksanaan
pelayanan imunisasi.
1. C, Cold Chain adalah sistem pengelolaan Vaksin yang dimaksudkan untuk
memelihara dan menjamin mutu Vaksin dalam pendistribusian mulai dari
pabrik pembuat Vaksin sampai pada sasaran
2. E, Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi
Imunisasi Program dan Imunisasi Pilihan.
3. E, Imunisasi Program terdiri atas: Imunisasi rutin, Imunisasi tambahan,
Imunisasi khusus.
4. D, Imunisasi rutin terdiri atas Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan
5. D, Imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
Imunisasi terhadap penyakit: hepatitis B, poliomyelitis, tuberculosis, difteri,
pertussis, tetanus, pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh
Hemophilus Influenza tipe b (Hib) dan campak.
6. E, Imunisasi khusus meningitis meningokokus, yellow fever (demam kuning),
rabies, dan poliomyelitis
7. C, Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956.
1. B, The Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2000 yang meliputi
goal 4: tentang reduce child mortality, goal 5: tentang improve maternal
health, goal 6: tentang combat HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain
2. C, Resolusi Regional Committee, 28 Mei 2012 tentang Eliminasi Campak dan
Pengendalian Rubela, mendesak negara-negara anggota untuk mencapai
eliminasi campak pada tahun 2015
3. E, Target penyelenggaraan imunisasi adalah tercapainya Universal Child
Immunization/UCI (Prosentase minimal 80% bayi yang mendapat Imunisasi
Dasar Lengkap disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan
4. B, Yang dimaksud dengan logistic yaitu mencakup vaksin, alat suntik, safety
box dan cold chain terstandar
5. B, Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca
persalinan
6. B, Pemberian Hepatitis B didahului dengan suntikan vitamin K1 2-3 jam
sebelumnya
7. E, Pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai <7 hari paska
melahirkan
8. B, Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan
sampai usia <1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux.
9. B, Bayi yang telah mendapatkan Imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib
2, dan DPT-HB-Hib 3, maka dinyatakan mempunyai status Imunisasi T2
10. B, Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan
sebelum bayi berusia 1 tahun

148
1. C, Baduta yang telah lengkap Imunisasi dasar dan mendapatkan Imunisasi
lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan mempunyai status Imunisasi T3.
2. D, Imunisasi T3 diberikan 6 bulan setelah pemberian T2
3. E, Yang termasuk dalam kegiatan Imunisasi Tambahan adalah Backlog
fighting, Crash program, Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Cath Up Campaign
(Kampanye), Sub PIN, Imunisasi dalam Penanggulangan KLB (Outbreak
Response Immunization/ORI)
4. C, Meningitis merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian
di seluruh dunia. Case fatality rate-nya melebihi 50%,
5. B, Imunisasi meningitis meningokokus diberikan kepada masyarakat yang
akan melakukan perjalanan ke negara endemis meningitis, yang belum
mendapatkan Imunisasi meningitis atau sudah habis masa berlakunya (masa
berlaku 2 tahun).
6. C, Pemberian Imunisasi meningitis meningokokus diberikan minimal 30 (tiga
puluh) hari sebelum keberangkatan
7. C, Demam kuning adalah penyakit infeksi virus akut dengan durasi pendek
masa inkubasi 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) hari
8. B, Vaksin Polisakarida Parenteral diberikan untuk anak usia ≥ 2 tahun
9. C, Vaksin Varisela diberikan mulai umur masuk sekolah (5 tahun)
10. B, Anak usia ≥ 2 tahun, terutama anak di daerah endemis Hepatitis A
11. E, Vaksin influenza direkomendasikan pada semua orang usia ≥ 65 tahun
12. A, Vaksin Hepatitis B diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6
atau sesuai dengan petunjuk produsen vaksin. Diberikan di lengan atas
secara intra muskular.
13. C, Vaksin Dengue terdiri dari powder dan pelarut, setiap dosis 0,5ML
diberikan secara subkutan pada lengan
14. A, Dosis pemberian imunisasi BCG dengan menggunakan Auto Disable
Syringe/ADS sejumlah 0,05 ml
15. B, Dosis pemberian imunisasi DPT-HB-Hib, Campak, DT, Td, dan IPV
dengan menggunakan Auto Disable Syringe/ADS sejumlah 0,5 ml
16. D, Dosis pemberian untuk melarutkan vaksin BCG dan Campak dengan
menggunakan Auto Disable Syringe/ADS sejumlah 5 ml
17. B, Masa pemakaian vaksin sisa untuk polio adalah 2 minggu
18. D, Masa pemakaian vaksin sisa untuk DT adalah 4 minggu
19. B, Masa pemakaian vaksin sisa untuk BCG adalah 3 jam
20. E, Masa pemakaian vaksin sisa untuk Campak adalah 6 jam
21. Hepatitis B adalah Intra

149

Anda mungkin juga menyukai