Anda di halaman 1dari 95

1/25

Logistic Management

SURACHMAN.ST.,MT
PT. SRI REJEKI SEJAHTERA JAKARTA , 4 – 5 OKTOBER 2021

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 1/96


TRAINER : SURACHMAN. ST., MT.
SURACHMAN merupakan Profesional Consultant yang memfokuskan diri pada bidang, Supply Chain & Warehouse
management yang telah membantu banyak perusahaan industri manufaktur dan jasa berskala nasional dan
multinasional. Surachman berpengalaman dalam implementasi program peningkatan produktivitas,Quality
improvement & development, efisiensi dan cost reduction, operation management. Surachman memiliki latar
belakang Sarjana Teknik Mesin, dan Magister Teknik Industri, Sebagai lulusan AOTS Association for Overseas
Technical Scholarship Japan. Yokohama Kenshu center pada bidang Quality Improvement
Surachman memiliki pengalaman sebagai praktisi industri lebih dari 22 tahun. Sebagai Deputy General Manager,
Serta lebih dari 12 tahun sebagai konsultan manajemen, yang telah membantu banyak perusahaan Nasional dan
Multinasional dalam program peningkatan daya saing perusahaan
•PT. Plasindo Lestari
•PT.LG Innotek Indonesia
•PT. Tiga Raksa Tbk.
•PT.Sampoerna Strategic Square
•PT Astra Honda Motor
•PT.Lafarge Cement Indonesia Aceh
•PT. Indo kordsa
•PT Enkei Indonesia 2/25
•PT.Indofood Sukses Makmur
•PT. NSK Bearing
•PT. Amanah Prima Indonesia.
•PT. ROKI
•PT. SANYO Indonesia
•PT. Saitama Stamping Indonesia
•PT. PLN Distribusi JaTim.
•PT. Tirta Investama Danone Aqua.
•PT. Knauf Gypsum.
•PT. Volex Indonesia Batam.
•PT. Travira Air.
•PT. Alvindo Catur Sentosa.
• PT. NSK Bearing Mfg Indonesia
•PT. Bumi Mulia Lestari.
•UPN “Veteran” Jakarta
•PT. Angkasa Pura II Jakarta.
•PT. Sumatra Prima Fidbreboard
•PT. ISTW
•PT. Indolakto
•PT. Taroco Indonesia.
•PT. Garuda Maintenance Facility
•PT. Medion
•PT. Kompas Gramedia
•PT. Bansu Electronik
•PT. Medion Bandung
•PT. Semen Padang
•Dll.
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 2/96
Sasaran pelatihan
Setelah mengikuti workshop ini, para peserta diharapkan
mampu:
Memahami supply chain dan pentingnya fungsi pergudangan
Memahami kegiatan-kegiatan utama dalam Manajemen Inventory
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kegiatan
pergudangan
3/25
Membekali pengetahuan bagaimana mengoptimalkan fungsi Inventory
Memahami pentingnya manajemen Inventory
Memahami konsep dan manfaat program 5S di dalam Manajemen
Pergudangan. Inventory kontrol kebutuhan material.
Memahami proses pengadaan barang
Memahami dan mampu menyusun KPI Warehousing

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 3/96


Agenda Training

Hari-1 09.00 ~ 10.00 Peningkatan produktifitas dan daya saing

10.00 ~ 10.15 Coffe Break

10.15 ~ 12.00 Supply chain & Procurement Management

12.00 ~ 13.00 Istirahat

13.00 ~ 14.00 Peran logistic dalam dunia usaha

14.00 ~ 15.00 Pengelolaan gudang dengan 5S


4/25

Hari-2 09.00 ~ 10.00 Inventory control kebutuhan barang

10.00 ~ 10.15 Coffe Break

10.15 ~ 12.00 Vendor management & Partnership

12.00 ~ 13.00 Istirahat Makan siang

13.00 ~ 14.00 Kualitas logistic & Transportasi

14.00 ~ 15.00 KPI Logistic

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 4/96


5/25

Peningkatan Produktivitas & Daya Saing

SURACHMAN.ST.,MT
PT. SRI REJEKI SEJAHTERA JAKARTA , 4 – 5 OKTOBER 2021

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 5/96


Sasaran Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta
diharapkan mampu :

• Memahami konsep Peningkatan


produktivitas melalui kualitas dan
pengendalian biaya 6/25

• Memahami mengapa perusahaan harus


melakukan cost reduction strategy
• Untuk meningkatkan daya saing

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 6/96


FENOMENA TOYOTA

GM + Ford + VW + DCX

+ Peugeot + Hyundai =
$125.4 million

7/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 7/96


Mengapa Cost Reduction?

Profit = Harga - Biaya


atau
Harga = Biaya + Profit
8/25

Bagian mana dari rumus


diatas yang ada dibawah
kendali Anda?

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 8/96


Cost Reduction Strategy

HARGA JUAL – BIAYA = LABA


PRINSIP PENURUNAN BIAYA

HARGA JUAL
LABA
BIAYA
LABA
9/25

STRATEGI MONOPOLI STRATEGI COST REDUCTION

Biaya terdiri dari 2 :


q Value Added
q Non Value Added
(Waste)
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 9/96
MENGAPA MELAKUKAN Cost Reduction ?

“There is no a best way, there is always a better way”

PERSAINGAN SEMAKIN “SENGIT”

Pelanggan dihadapkan
pada beragam pilihan.
10/25

“Jika Anda tidak melakukan


perubahan, maka pesainglah
yang akan berubah”

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 10/96


Cost Reduction di Starbucks
Sebuah tim improvement terdiri dari 10
analyst secara kontinyu melakukan
perbaikan, pada:

Proses tanda tangan kartu Penghematan 8 detik11/25


kredit di bawah pembelian $25 per transaksi

Perubahan ukuran sekop es Penghematan 14 detik


per order minuman
modifikasi mesin espresso Penghematan 12 detik
per shot

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 11/96


Cost Reduction di Starbucks
Sebuah tim improvement terdiri dari 10
analyst secara kontinyu melakukan
perbaikan, pada:

Peningkatan proses telah


membantu Starbucks 12/25
Proses tanda tanganmeningkatkan
kartu Penghematan
pendapatan 8 detik
tahunan
kredit di bawah pembelian
per$25 per$200,000
saluran dari transaksi ke
$940,000 selama enam tahun.
Perubahan ukuran sekop es
Produktifitas Penghematan
telah 14 detik
meningkat 27%,
per order
atau sekitar 4.5% minuman
per tahun.
modifikasi mesin espresso Penghematan 12 detik
per shot
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 12/96
Tantangan Peningkatan Produktivitas

Produktivitas adalah rasio dari output yang dihasilkan


(produk atau palayanan) dibagi dengan input

Output
Produktivitas = Pekerja + Material + Energi + Modal + Metode +
lain-lain
13/25

Tantangan!
Meningkatkan Produktivitas
BERARTI
meningkatkan efisiensi
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 13/96
Mengapa Cost Reduction?
Jelaskan Cost Reduction Strategy perlu untuk perusahaan Anda,
Mengapa!
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
14/25
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 14/96


Supply Chain Management

15/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 15/96


ERA SCM
Perkembangan Teknologi Komunikasi & Informasi

GLOBAL -- INTERNET

16/25

Mengutamakan
Produktifitas, efisiensi, kualitas,
keragaman produk,
Kecepatan respon, inovasi,
fleksibilitas

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 16/96


Keunggulan Bersaing
Untuk dapat memenangkan persaingan
maka
Perusahaan harus dapat menyediakan
produk :
• Murah 17/25

• Berkualitas
• Tepat waktu
• Bervariasi
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 17/96
Aspirasi pelanggan dan Kemampuan
Perusahaan

Kemp. Perusahan Aspirasi Pelanggan

Effisien Murah
Kualitas Berkualitas
Cepat Tepat waktu 18/25

Fleksibel Bervariasi
Inovatif

Supplly Chain Management

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 18/96


Supply Chain Management

19/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 19/96


Masalah yang mungkin terjadi pada rantai pasok

Delay delivery Salah label


Kendaraan mogok Barang rusak
Premanisme / pemalakan
Barang tercampur
Kecelakaan lalilintas
Pencurian 20/25
Lampu gudang mati
Salah lokasi
stock out cost
Demo
Barang sulit di temukan
Salah keputusan inspeksi
Lama pengambilan barang
Selisih saat stok opname

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 20/96


Masalah yang mungkin terjadi pada rantai pasok
Costs of quality Pendapatan Valuta Asing (Valas)

Biaya Produksi,
Ordering costs
Biaya riset dan pengembangan

Perbedaan Nilai Bunga Laporan Keuangan & Akun Bank

Biaya Valuta Asing (Valas) Biaya Pemasaran,


21/25
Carrying costs Biaya Administrasi dan
Purchasing costs Nilai TukarUmum
Mata Uang Asing

Jumlah Transaksi Unauthorized

Biaya tenaga kerja Shrinkage Inventory

Biaya Penalty Stockout costs

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 21/96


BELANJA MASALAH
NO MASALAH PENYEBAB

22/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 22/96


Tujuan Pengadaan

5T 23/25
 TEPAT KUALITAS
 TEPAT KUANTITAS (VOLUME)
 TEPAT WAKTU (DELIVERY/SERAH TERIMA)
 TEPAT SUMBER
 TEPAT HARGA

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 23/96


Supply Positioning Model (SPM).

24/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 24/96


TENTUKAN BARANG CRITICAL
NO NAMA BARANG ALASAN

25/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 25/96


Supply chain& Procurement Management 26/25

SURACHMAN.ST.,MT
PT. SRI REJEKI SEJAHTERA JAKARTA , 4 – 5 OKTOBER 2021

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 26/96


Supply Chain Management

27/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 27/96


28/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 28/96


Siklus Operasi

29/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 29/96


Masalah yang mungkin terjadi pada rantai pasok

Adalah sumber bahaya potensial yang dapat


menyebabkan menyebabkan kecelakaan
Kerugian Material
Korban manusia -Bangunan
Meninggal
Luka berat -Peralatan/Mesin
Luka ringan -Bahan Baku

-Bahan setengah jadi


Sumber kecelakaan -Bahan jadi

Alat transmisi mekanik Perkakas kerja tangan30/25

Penggerak mula dan pompa Truk Fork lift


Lift
Ceceran kimia
Pesawat angkat Converyor
Trailer
Pesawat uap dan bejana tekan Container

Pesawat angkut Bahan kimia


Faktor lingkungan
Radiasi dan bahan radioaktif
Kebakaran Kimia
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 30/96
ERA SCM
TAHUN ’90
Perkembangan Teknologi Komunikasi &
Informasi

GLOBAL -- INTERNET
31/25

Mengutamakan
Produktifitas, efisiensi, kualitas,
keragaman produk,
Kecepatan respon, inovasi,
fleksibilitas

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 31/96


Keunggulan Bersaing
Untuk dapat memenangkan persaingan
maka
Perusahaan harus dapat menyediakan
produk :

5T
• Murah 32/25

• Berkualitas
• Tepat waktu
• Bervariasi

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 32/96


Aspirasi pelanggan dan Kemampuan
Perusahaan
Kemp. Aspirasi
Perusahan Pelanggan
Effisien Murah
Kualitas Berkualitas 33/25

Cepat Tepat waktu


Fleksibel Bervariasi
Inovatif

Supplly Chain Management

33
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 33/96
Berapakah kekuatan suatu rantai?

34/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 34/96


Supply Chain Concept
S C
U U
P S
P DISTRIBUTION T
MANUFACTURER
L SYSTEM O
I M 35/25
E E
R R

Physical Manufacturing
Supply Planning and Physical Distribution
Control

Dominant Flow of Products and Services


Dominant Flow of Demand and Design Information

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 35/96


DEFINISI SCM
• Fortune Magazine (artikel Henkoff,1994):
SCM dianggap sama artinya dengan distribusi, sama dengan logistik, yaitu merupakan
proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen dan produk ke pelanggan
dalam jumlah yang tepat, lokasi tepat, dan tepat waktu, sehingga dapat bersaing dengan
para kompetitor dalam hal harga maupun kualitas.

• Stanford Supply Chain Forum (1999) yang dicetuskan oleh Kepala Forum Hau
Lee:
SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi, dan 36/25
finansial dalam suatu jaringan yang terdiri dari supplier, perusahaan, distributor,
dan pelanggan.

• Simchi-Levi, et al. (2000):


SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan
supplier, pengusaha, gudang (warehouse), dan tempat penyimpanan lainnya secara
efisien sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi
tepat, waktu tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 36/96


KONSEP SCM
• Chain 1 : Suppliers
Jaringan bermula dari sini, dimana mata rantai
penyaluran barang akan mulai. Kata
Suppliers ini termasuk juga suppliernya
supplier (sub-supplier). Jumlah supplier bisa
banyak atau sedikit, dan biasanya sub-
supplier berjumlah banyak sekali.

37/25
• Chain 1 – 2 : Suppliers  Manufacture
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai
kedua, yaitu manufacturer. Hubungan antara
suppliers dan manufacturer ini sudah
mempunyai potensi untuk melakukan
penghematan, misalnya inventories dan
biaya gudang. Penghematan ini bisa
mencapai sebesar 40% - 60% dengan
menggunakan konsep supplier partnering.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 37/96


KONSEP SCM
• Chain 1 – 2 – 3 : Suppliers  Manufacture 
Distributors
Barang yang sudah jadi yang dihasilkan oleh
Manufacturer harus disalurkan kepada pelanggan
dengan melalui distributor. Dan pada waktunya
nanti, distributor akan menyalurkannya dalam
jumlah yang lebih kecil kepada pengecer.

 Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers  Manufacture 


Distributors  Retailers
Dari gudang distributor hasil produksi disalurkan ke
38/25
gudang pengecer yang nantinya akan diletakkan di
rak-rak (outlets) pengecer. Pada tahap ini dapat
diperoleh kesempatan penghematan dalam bentuk
jumlah inventories dan biaya gudang.

 Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 : Suppliers  Manufacture


 Distributors  Retailers  Customers
Barang yang diletakkan di outlets ditawarkan
langsung kepada pelanggan atau pembeli atau
pengguna barang tersebut. Dan mata ranti supply
baru betul-betul berhenti pada tahap ini.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 38/96


Supply Chain Economics
Supply Chain Costs as a Percent of Sales

Industry % Purchased
All industry 52
Automobile 67 39/25

Food 60
Lumber 61
Paper 55
Petroleum 79
Transportation 62
Table 11.2
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 39/96
Keunggulan Kompetitif
(Competitive Advantage)

high Service Cost and


Leader Service Leader
Value Advantage

40/25

Commodity Cost
low

Market Leader

low high

Logistic Management - Surachman. ST.,MT


Productive Advantage 40/96
40
Supply Chain (SCM)

• Mencapai keunggulan kompetitif melalui


aktivitas logistik, pada hakekatnya juga
menunjang aktivitas supply chain karena
aktivitas supply chain merupakan
perpanjangan atau perluasan kegiatan
logistik. 41/25

41
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 41/96
KONSEP PROCUREMENT DALAM SCM

42/25

Supplier : Pemasok bahan baku untuk diproses / diolah ke tahap


selanjutnya, supplier didalam SCM bisa lebih dari satu, atau berafiliasi
seperti Supplier Partnership supaya mata rantai pemasok tidak terputus,
dalam hal ini bisa dibuatkan urutan prioritas Supplier atau Back Up
Supplier apabila Pemasok yang satu kehabisan material ;
Material : Bahan Baku untuk dijadikan suatu barang yang bernilai,
Material dibuat berdasarkan pada Spesifikasi, Jenis, Tipe dan Grade yang
diinginkan oleh Buyer

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 42/96


Kenapa Pengadaan itu Penting?

Pembelian memberikan peluang besar pengurangan biaya dan


peningkatan marjin kontribusi, maka strategi pembelian yang 43/25

efektif merupakan sesuatu yang vital dalam konsep Supply Chain


Management, karena porsi terbesar dari pendapatan digunakan
untuk melakukan pembelian.

Kebutuhan akan strategi pembelian dan penerapan strategi itu


mengarah kepada dibentuknya fungsi pembelian.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 43/96


Tujuan Fungsi Pembelian

Pembelian berarti perolehan


barang dan jasa, tujuan
kegiatan pembelian adalah:
a. Membantu mengidentifikasi
produk
barang dan jasa yang dapat
diperoleh
secara eksternal. 44/25

b. Mengembangkan,
mengevaluasi dan
menentukan supplier, harga
dan pengiriman yang terbaik
bagi produk barang dan jasa
tersebut.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 44/96


Monitoring Supply Risk
Resiko terhadap supply / pasokan selalu ada,
tetapi buyer harus mengantisipasinya, maka dari
itu buyer harus tetap memonitor seberapa resiko
akan pasokan mulai dari faktor tidak terduga
seperti bencana alam, kerusuhan, dll, fluktuatif
harga (apabila pasokan mengikuti kurs mata uang
asing), seberapa sering pasokan tersebut
terlambat (delay time), sumber daya manusia
yang ada di perusahaan pembeli maupun
perusahaan supplier, faktor kebijakan pemerintah
45/25
atas pasokan barang (import), faktor kebijakan
internal perusahaan buyer itu sendiri, dan resiko-
resiko lainnya.

Apabila terdapat resiko tersebut, harus dilakukan


mapping dan strategi mengantisipasinya terlebih
apabila buyer juga mempunyai jadwal yang ketat
untuk menciptakan barang yang ada.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 45/96


PROCUREMENT & PURCHASING PRINCIPLES

The Best
Value For
Money

Continuous Effective &


Improvement Efficient

PROCUREMENT & PURCHASING 46/25


PRINCIPLES
Compliance & Apple to
Accountability Apple

Code of Competitive &


Conduct Fair Dealing

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 46/96


PROCUREMENT & PURCHASING PRINCIPLES

Proses Procurement & Purchasing di tempat anda, sudah memiliki


pencapaian apa:
 Sistem & prosedur yang sudah komprehensif atau masih dalam
pembenahan?
 Otomasi transaksi atau masih proses manual?
 Fungsi yang overlapping & belum independen atau telah sepenuhnya
spesialis & independen?
 Order kebutuhan pembelian sudah terintegrasi dengan perencanaan 47/25
strategis, atau masih order yang sporadis?
 Orientasi pembelian, masih mencari harga termurah atau sudah
mencari harga terbaik?
 Pelaksana & pengambil keputusan pembelian sudah “the right person in
the right position”, masih “the wrong person in the right position”, atau
malah “the right person in the wrong position” ?
 Sudah mencapai tahap “How To” (improvement) atau masih berkutat
“How Come” (good governance)?

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 47/96


PROCUREMENT CYCLE’S
2. Strategic
Sourcing
1. Planning & 3. Internal Order
Budgeting Management
4. Selection
method
9. Vendor
Evaluation &
Procurement 48/25
5. Contract
Reporting
management &
8. Invoicing & isuing Order
Payment
6. Progress
Monitoring
7. Acceptance of
Goods &
Services

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 48/96


Kenapa Pengadaan(sangat) Penting?

Tujuan Pengadaan
Value for Money ( V )

49/25

Tujuan Pengadaan: Mendapatkan


Barang/Jasa dengan V yang tinggi
Q=Quality, SL=Service level Penyedia ,C=Cost, T=Time
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 49/96
Tujuan Pengadaan
Mendapatkan Barang/Jasa yang:

5T
 TEPAT KUALITAS (Q)
 TEPAT
50/25
KUANTITAS (VOLUME/Q)
 TEPAT WAKTU (T)
 TEPAT SUMBER (SL)
 TEPAT HARGA (C)
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 50/96
Supply Positioning Model
(Grouping Goods/Services)

High

Effect/Risk to operations/ Bottle neck Critical


Items/ Items/
52/25

Routine Leverage
Items/ Items/
Low

80 % items=20 % of value 20 % items=80 % of value


Low cost($)/ High

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 52/96


Disain Program Pengadaan

No Hal PARADIGMA LAMA PARADIGMA


BARU
1 Jumlah paket Banyak (individual) Sedikit
Pengadaan (group/shared)
(Kontrak)
2 Harga beli Diatas harga pasar Harga pasar atau lebih
murah (market driven)
3 Pelaksanaan Transactional/ SOP Strategik
Klerikal Baru 53/25

4 Proses Panjang/ Rumit Sederhana

5 Kontrak Jangka Pendek Jangka Panjang

6 Biaya Tinggi Rendah


administrasi
7 Metoda Manual Memakai alat bantu
elektonik (e-proc)
8 Lingkup Kecil/fungsional Luas , Bagian dari
strategi organisasi

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 53/96


Bagaimana Menurunkan Resiko?

• Periksa spesifikasi item untuk


menstandarisasi item
• Mencari sumber / penyedia

Menurunkan Resiko
54/25
baru.
• Membantu meningkatkan
kemampuan penyedia
barang/jasa

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 54/96


Strategi Pengadaan Barang

• Keputusan Buat atau Beli • Outsourcing/subcontractor


– Pedagang eceran atau grosir
– Memindahkan sebagian dari
membeli semua barang yang
apa yang biasanya merupakan
mereka jual
sumber daya dan proses
– Perusahaan manufaktur,
restoran dan perakitan produk internal ke luar perusahaan.
55/25
membeli komponen untuk – Keputusan outsourcing :
dijadikan produk akhir. diperlukan spesialisasi
– Keputusan buat atau beli : vendor bekerja sama
Mana yang lebih
menguntungkan bagi
perusahaan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 55/96


Strategi Pengadaan Barang
Banyak Supplier
• Supplier memberikan penawaran (request for
quotation), dan pemilihan supplier berdasarkan
penawaran terendah.
• Strategi ini menandingkan satu vendor drngan
vendor lain.
Low
Cost 56/25

Sedikit Supplier
• Pembeli menekankan pada hubungan jangka
panjang, penciptaan nilai, membangun
komitmen dan berpartisipasi dalam sistem JIT
JI
T

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 56/96


Strategi Pengadaan Barang
Jaringan Keiretsu
• Banyak perusahaan Jepang menerapkan
Vendor 2 /
sistem ini.
subcont
• Dimana dilakukan kerjasama jangka
panjang dengan vendor dalam jumlah
sedikit, dengan integrasi vertikal (melalui
Vendor 1/ sub
57/25
kepemilikan atau pinjaman –
cont
subcontractor).
• Vendor merupakan koalisi perusahaan
(keiretsu) – group dari perusahaan. Pelanggan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 57/96


Mengapa Pengendalian Vendor?

• Apa masalah yang terjadi di perusahaan


Anda terkait Vendor?
• Apa dampak yang dialami?
• Apa pemicu utama Anda perlu mengelola
58/25
Vendor perusahaan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 58/96


Peran Logistik dalam dunia 59/25

Usaha

SURACHMAN.ST.,MT
PT. SRI REJEKI SEJAHTERA JAKARTA , 4 – 5 OKTOBER 2021

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 59/96


Key Point

 Mengapa perlu gudang?


 Fungsi Pergudangan
 Macam-Macam gudang 60/25

 Jenis-jenis biaya gudang


 Tantangan pergudangan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 60/96


APAKAH GUDANG DIPERLUKAN OLEH PERUSAHAAN?

PEMASOK PENGGUNA

61/25
Menerima Mengeluarkan
barang barang
TEMPAT
PENYIMPANAN

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 61/96


DEFINISI PERGUDANGAN
Tempat penyimpanan sementara dan
pengambilan sediaan untuk
mendukung kegiatan operasi

62/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 62/96


MENGAPA PERLU GUDANG?

Barang
Musiman 63/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 63/16


63/96
MENGAPA GUDANG PERLU DIMANAJEMENI?

Barang tidak Jelas


Kepemilikannya
Barang tidak jelas
keberadaannya
Barang tidak jelas
pemakaiannya
Pergerakan barang
sulit 64/25

Barang tidak dalam


Gudang terlalu kondisi baik (rusak)
sempit
Letak Gudang terlalu
Keselamatan kerja jauh
tidak terjamin

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 64/16


64/96
MACAM-MACAM GUDANG

1. Gudang Bahan Baku dan Suku Cadang

2. Gudang Work In Process

3. Gudang Barang Jadi

4. Gudang Distribusi dan Pusat Pendistribusian 65/25

5. Gudang Pasokan dan Pusat Pasokan

6. Gudang Lokal

7. Gudang Jasa Nilai Tambah

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 65/96


Inventory is Enemy
$$$$$$ Waste of Inventory $$$$$$
$$$$$$ $$$$$$
$$$$$$ $$$$$$
Waste of Motion
$$$$$$ $$$$$$
$$$$$$ $$$$$$ 66/25
Waste of Transportation
$$$$$$ $$$$$$
$$$$$$ $$$$$$
Waste of Defect
$$$$$$ $$$$$$
$$$$$$ $$$$$$
$$$$$$$$$$$$$$
Logistic Management - Surachman. ST.,MT 66/96
Biaya-Biaya Persediaan
• Biaya simpan (holding cost atau carrying cost)
– Biaya untuk menyimpan/menjaga atau merawat inventory
• Misal : sewa gudang, biaya keusangan, asuransi, biaya penjaga gudang, listrik, biaya
peralatan untuk perawatan.

• Biaya pemesanan (ordering cost)


– Biaya yang timbul selama proses pemesanan
• Misal : biaya administrasi pemesanan, biaya proses pesan, biaya bongkar, dll

• Biaya penyiapan (setup cost) 67/25


– Biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk produksi jika
barang/komponen yang diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan
• Misal : biaya membersihkan dan menyiapkan mesin, menyetel mesin, biaya penjadwalan
perawatan, dll

• Biaya kehabisan bahan (stock out cost)


– Biaya yang timbul jika terjadi kehabisan bahan
• Misal : biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan pelanggan, selisih harga beli antara
harga supplier, dll

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 67/96


TIPE GUDANG

TIPE ACAK TIPE SUPERMARKET

68/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 68/96


Proses Pergudangan

Pengendalian Inventory Pengendalian Database 69/25

Menangani masalah Menangani input dan up date


inventarisasi material dalam data material di gudang
gudang penyimpanan penyimpanan

Pengendalian Supply Chain


Menangani keluar masuk
material, berikut distribusinya

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 69/96


Pengendalian Gudang Penyimpanan

•Memeriksa dan melaporkan keadaan gudang


sebelum digunakan

•Memeriksa dan mengatur tata letak penyimpanan


material di gudang

•Memeriksa dan memastikan bahwa perangkat kontrol 70/25

gudang penyimpanan dalam kondisi baik

•Memeriksa dan melaporkan persediaan yang ada di gudang

•Penerapan 5S di gudang

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 70/96


Fungsi Gudang

Penerimaan Barang
Menerima barang dari sumbernya
(Periksa identitas, kuantitas dan
kualitas barang yang dibeli, barang
Menyimpan barang
titipan, barang retur) hingga diperlukan
(inspeksi mutu, 71/25
Penyimpanan mengalokasikan,
Barang menentukan lokasi,
Pengiriman Barang penelusuran lokasi
Mengirim barang sediaan, penyusunan
sediaan dan
kepada pengguna
mengendalikan
yang tepat (internal
jumlahnya)
dan eksternal)

Mengambil barang pada saat diperlukan


Pengambilan
(bahan baku, WIP, barang jadi)
Barang

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 71/16


71/96
GUDANG YANG EFEKTIF

Memaksimalkan efektivitas Memaksimalkan efektivitas Memaksimalkan efektivitas


penggunaan ruang penggunaan peralatan penggunaan tenaga
kerja
72/25

Memaksimalkan Memaksimalkan
kemudahan mengakses perlindungan semua
semua item yang disimpan item yang disimpan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 72/16


72/96
TANTANGAN PERGUDANGAN
1 2
Kemampuan Peningkatan
untuk menyimpan tuntutan layanan
item yang kepada
semakin beragam Pelanggan

73/25

3 4
Tuntutan untuk
Tuntutan untuk meningkatkan
menurunkan efisiensi operasi
Persediaan dan penggunaan
ruang

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 73/16


73/96
TANTANGAN PERGUDANGAN
5 6 Peningkatan
Tuntutan
peningkatan kebutuhan
untuk produk- integrasi gudang
produk pesanan di dalam sistim
khusus logistik
keseluruhan

74/25

7
Peningkatan 8
kebutuhan respon Perubahan
yang sangat cepat filosofi logistik
pada Lean
dari “push”
Management,
Just In Time menjadi “pull”

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 74/96


LATIHAN-1:

1. Sebutkan macam-macam gudang yang ada di


Perusahaan

2. Gambarkan gudang-gudang tersebut beserta aliran


barangnya 75/25

3. Menurut gudang Anda, faktor-faktor apa sajakah yang


perlu dipertimbangkan dalam merencanakan gudang?

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 75/96


Pengelolaan Gudang dengan 76/25

5S

SURACHMAN.ST.,MT
PT. SRI REJEKI SEJAHTERA JAKARTA , 4 – 5 OKTOBER 2021

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 76/96


Key Point

 Definisi 5S
 Sasaran 5S
 Teknik implementasi 5S 77/25

 Best practices dan contoh

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 77/23 77/96


PENERAPAN 5S
SARANA DASAR MEMBANGUN BUDAYA KERJA
PERUSAHAAN KELAS DUNIA

5S 5S 5R 5P
Seiri Short Ringkas Pemilahan

Seiton Set in Order Rapi Penataan


78/25

Seiso Shine Resik Pembersihan

Seiketsu Standardize Rawat Pemantapan

Shitsuke Sustain Rajin Pembiasaan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 78/23 78/96


DAMPAK NYATA PENERAPAN 5S

Sebuah Warehouse yang Bersih dan Teratur:

• Memiliki tingkat Produktivitas yang lebih tinggi

• Menghasilkan lebih sedikit kesalahan

• Mencapai Sasaran yang lebih baik 79/25

• Memiliki Tempat Kerja yang lebih aman dari Kecelakaan


Kerja

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 79/23 79/96


MISI PENERAPAN 5S

PERUBAHAN PERILAKU MELALUI


PERUBAHAN TEMPAT KERJA

PENATARAN

Sikap Perilaku Tempat Kerja 80/25

PENERAPAN 5S

Budaya Sikap Kebiasaan Perilaku Tempat Kerja

( 3 Asas Penerapan: Konsistensi, Kontinu & Sederhana )

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 80/23 80/96


RINGKAS
Definisi, Aktivitas, dan Sasaran

AKTIVITAS
DEFINISI SASARAN
UTAMA
Membedakan Menyingkirkan • Memberikan pendidikan untuk
antara barang- semua barang- mengambil tindakan yang cepat
barang yang barang yang tidak terhadap pengambilan
diperlukan diperlukan dari keputusan serta memusnahkan
dengan yang tempat kerja serta barang-barang yang tidak
tidak diperlukan, memformulasikan diperlukan.
serta kebijakan untuk • Pengelompokan barang-barang 81/25
memusnahkan mencegah masalah berdasarkan tingkat
barang-barang pada sumbernya. kebutuhannya (Sering-Kadang-
yang tidak Jarang).
diperlukan. • Tindakan eliminasi pada
sumbernya.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 81/23 81/96


Aplikasi 5R
• R1- Ringkas :
– Tidak ada barang yang tidak
diperlukan berada di tempat kerja

– Tidak ada barang yang berlebih


jumlahnya 82/25

– Ada upaya untuk menurunkan


stock barang yang ada di tempat
kerja

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 82/23 82/96


DIAGRAM RINGKAS
RINGKAS = PEMILIHAN
Subyek Produksi: mesin, alat, sarana, ruang, dll.
Obyek Produksi:bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dll

Ragu-ragu
Tidak diperlukan Diperlukan

Tidak Bernilai Tempat Penyimpanan Sementara


Eliminasi
Bernilai •Tentukan tempat yang aman &
Pengurangan Jumlah:
• mudah diakses
•Stok Barang
•Tentukan koordinator TPS
•Barang dalam proses
•Tetapkan batas waktu untuk : 83/25
•Alat yg bersirkulasi
•Pemindahan dari area kerja TPS
Tetapkan
•Keputusan Manjemen
Skrap / •Stok maksimum
Buang / •Titik pesan kembali
Musnahkan •Stok minimum

Keputusan Manajemen

Diperlukan oleh Masih diperlukan oleh perusahaan ini Dikeluarkan dari lokasi Diskrap /
bagian lain pada masa yang akan datang Perusahaan ini (Dilelang, dihibahkan Dimusnahkan
(ditempatkan pada bagian Ybs.) (Ditempatkan di Gudang) pada group).

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 83/23 83/96


Aplikasi 5R
• R2 - Rapi :
– Semua barang yang ada ditempat
kerja mempunyai tempat yang
pasti, dan jelas statusnya

– Semua barang dan tempat


penyimpananya mempunyai nama 84/25

dan kode yang distandarkan

– Semua orang mematuhi aturan


penyimpanan dan ada mekanisme
pemastiannya

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 84/23 84/96


RAPI
Definisi, Aktivitas, dan Sasaran

AKTIVITAS
DEFINISI SASARAN
UTAMA
Menyediakan Menciptakan • Menciptakan tempat kerja
sistim sarana sistim yang teratur.
penyimpanan penyimpanan • Menciptakan sistim
serta lay-out untuk dan lay-out penyimpanan dan lay-out 85/25
menjamin bahwa sarana kerja. berdasarkan fungsinya
barang-barang (Mutu, Efisiensi dan Safety).
yang diperlukan • Meningkatkan efisiensi kerja
menjadi mudah dengan mempercepat
dikenali dan proses mencari dan
mudah ditemukan mengembalikan barang yang
dan mudah diperlukan.
dikembalikan.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 85/96


SIAPA YANG DAPAT
MENEMUKAN 50
MASALAH DI 86/25

RUANGAN INI ?

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 86/96


87/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 87/23 87/96


Aplikasi 5R
• R3-Resik :
– Bersihkan semua yang ada di
tempat kerja

– Membersihkan berarti memeriksa

– Hilangkan sumber penyebab kotor 88/25

– Mengupayakan kondisi optimal

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 88/96


RESIK
Definisi, Aktivitas, dan Sasaran

AKTIVITAS
DEFINISI SASARAN
UTAMA
Membebaskan Kegiatan • Kebersihan alat kerja menyatu
dari kotoran, kebersihan dan dengan fungsi dan
debu, dan benda- Mencegah kebutuhannya, memusnahkan
benda asing untuk Sumber Kotor. kotoran dan debu.
89/25
menciptakan • Mendeteksi gejala kerusakan
tempat kerja yang dengan menjalankan aktivitas
bersih. Arti dari kebersihkan/inspeksi sarana
membersihkan kerja.
adalah • Mendapatkan kesadaran
memeriksa. bahwa membersihkan adalah
memeriksa.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 89/96


PENERAPAN RESIK

90/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 90/96


Aplikasi 5R
• R4-Rawat :
– Mempertahankan proses
implementasi R1-R2-R3

– Standarisasi proses

– Melakukan audit 5R dan


memasukan faktor safety 91/25
ke dalam kriteria audit

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 91/96


RAWAT
Definisi, Aktivitas, dan Sasaran

AKTIVITAS
DEFINISI SASARAN
UTAMA
Penerapan menyeluruh Penerapan • Standarisasi kegiatan 5S
dari tiga langkah Visual serta menciptakan dan
sebelumnya (Ringkas- Control mempertahankan kondisi
Rapi-Resik) serta tempat kerja dengan
92/25
dengan penerapan control standard.
secara terus menerus • Menghasilkan bagaimana
menjadikan tempat kerja masalah yang
yang sehat dan ramah tersembunyi menjadi
terhadap lingkungan. mudah dikenali dan
menciptakan Visual
Control System.

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 92/96


PENERAPAN RAWAT

93/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 93/96


Aplikasi 5R
• R5-Rajin :
– Melakukan pengendalian visual di
tempat kerja

– Keterlibatan setiap karyawan dan


5R dan safety
94/25

– Menerima kritik dan saran untuk


peningkatan berkelanjutan

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 94/96


RAJIN BERARTI ...

• Terbiasa merawat Ringkas, Rapi dan Resik


• Terbiasa melaksanakan Standar Kerja (Rawat)
• Mengembangkan kebiasaan positif
• Ing ngarso sung tulodo (Keteladanan Pimpinan-Leading
95/25
by example)
• Ing madyo mangun karso (Kreativitas-Do)
• Tut wuri handayani (Mendukung-Supporting)

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 95/96


96/25

Logistic Management - Surachman. ST.,MT 96/96

Anda mungkin juga menyukai