Anda di halaman 1dari 129

TEMPAT

PENIMBUNAN BERIKAT

Disampaikan oleh :
Mohamad Jafar
email : jafarbjn@yahoo.com
PERAN DJBC
Peran DJBC dalam mendukung Perbaikan Perekonomian
Nasional dalam menghadapi Persaingan Global:
DEFINISI

Tempat Penimbunan Berikat:


 Bangunan, tempat,atau kawasan yang memenuhi
persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun
barang dengan tujuan tertentu dengan mendapatkan
penangguhan Bea Masuk

 merupakan kawasan yang sepenuhnya berada


dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT

Gudang Berikat (GB)

Kawasan Berikat (KB)

T Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat

P Toko Bebas Bea


B
Tempat Lelang Berikat

Kawasan Daur Ulang Berikat


GUDANG BERIKAT

DASAR HUKUM :
 UU No. 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan yo. UU No. 17 Th 2006
 PP NO. 32 / 2009 tentang Tempat
Penimbunan Berikat
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
143/PMK.04/2011
 Peraturan Dirjen Bea dan Cukai Nomor :
PER-50/BC/2011
Tempat untuk menimbun barang impor,
dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan

berupa pengemasan /pengemasan


kembali, penyortiran, penggabungan
(kitting), pengepakan, penyetelan,
pemotongan,

atas barang-barang tertentu

dalam jangka waktu tertentu untuk


dikeluarkan kembali.
FILOSOFI GUDANG BERIKAT

 LOGISTIC CENTRE
 SUPPORTING INDUSTRY
 TIDAK ADA PROSES PRODUKSI, HANYA BOLEH PEKERJAAN
SEDERHANA
 BERLAKU KETENTUAN LARANGAN DAN PEMBATASAN
 BERLAKU SKEMA FTA/PTA
 TIDAK UTK MENIMBUN FINISHED PRODUCT YANG LANGSUNG
DITUJUKAN KEPADA END USER
ISTILAH GUDANG BERIKAT
KMK No. 399 tahun 1996 PMK 143 tahun 2011

PGB PT A Penyelenggara GB PT A

A A

PGB merangkap PPGB PT A Penyelenggara GB sekaligus Pengusaha GB PT A

A A

PPGB PT B Pengusaha di GB merangkap Penyelenggara di GB


(PDGB) PT B

B B
A A
A
A
JENIS GUDANG BERIKAT

 GB PENDUKUNG INDUSTRI (KB / TLDDP)


 Industri Manufaktur
 Industri Pertambangan
 Industri Alat berat
 Industri Perminyakan
 GB PUSAT DISTRIBUSI KHUSUS TBB
 GB TRANSIT (TUJUAN EKSPOR)

Satu lokasi GB hanya boleh memilih salah satu


fungsi / jenis GB
PERSYARATAN GB

 Dapat langsung dimasuki dari jalan umum dan


dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut peti
kemas
 Mempunyai batas yang jelas berupa pagar
pemisah dengan tempat/bangungan lain
 Tidak berhubungan langsung dengan
bangunan lain
 Mempunyai satu pintu utama
 Digunakan utk menimbun sesuai jenis GB
JANGKA WAKTU IZIN  Yang bersangkutan harus
mengajukan permohonan
perpanjangan sebelum izin
Penyelenggara GB berakhir

• JANGKA WAKTU IZIN 5 TAHUN  Apabila saat izin berakhir tidak


diajukan permohonan
perpanjangan, maka izin otomatis
Penyelenggara sekaligus dicabut tanpa diterbitkan Skep
Pengusaha GB Pencabutan
• JANGKA WAKTU IZIN 3 TAHUN  Apabila permohonan sudah
diajukan sebelum izin berakhir
namun pada saat jatuh tempo izin
PDGB perpanjangan belum terbit, maka
ybs tidak mendapat fasilitas atas
• JANGKA WAKTU IZIN 3 TAHUN pemasukan barang ke GB sejak
tanggal jatuh tempo sampai
dengan diterbitkannya izin

Harus sudah memiliki


Here comes your footer  Page 11 Nomor
DIREKTORAT FASILITAS Identitas
KEPABEANAN Kepabeanan
– DIREKTORAT
Your Logo (NIK)
JENDERAL BEA DAN CUKAI
WAKTU PELAYANAN PERIJINAN

- Meneliti
KPPBC kelengkapan
- Mengajukan dokumen KP-DJBC
PERSETUJUAN
permohonan (15 - - Meneruskan
PEMOHON (10 HARI / PENOLAKAN
- Lampiran HARI ke KPDJBC
KERJA)
Dokumen KERJA) - BAP
- Rekomendasi

Dalam hal Disetujui, harus menyampaikan


pemberitahuan secara tertulis tentang saat akan
dimulainya kegiatan GB kepada KPPBC
PEMASUKAN BARANG KE GB

1. LUAR DAERAH PABEAN;


2. KB / TBB (BARANG RETUR / APKIR);
3. GB LAINNYA (MANAJEMEN YG SAMA);
4. GB YANG DICABUT IZINNYA;
GB
5. KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
PELABUHAN BEBAS;

Izin Penimbunan Barang Impor di Gudang Berikat


diberikan Jangka Waktu 1 (Satu) Tahun Sejak Tanggal
Pemberitahuan Pabean Impor)
PERLAKUAN KEPABEANAN & PERPAJAKAN

PENANGGUHAN BEA
BARANG YANG MASUK
DIMASUKKAN
DARI LDP, KB, PEMBEBASAN CUKAI;
DAN/ATAU
TBB
TIDAK DIPUNGUT PDRI

BARANG MODAL YANG DIGUNAKAN UNTUK GB, BARANG MODAL


DAN/ATAU PERALATAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN PERLUASAN
GUDANG, PERALATAN KANTOR, DAN BARANG UNTUK DIKONSUMSI
DI GB TIDAK MENDAPAT FASILITAS
PENGELUARAN BARANG DARI GB

1. KB;
2. LUAR DAERAH PABEAN;
3. TBB;
4. GB LAINNYA (MANAJEMEN
GB TUJUAN YG SAMA);
5. KAWASAN PERDAGANGAN
BEBAS DAN PELABUHAN
BEBAS;
6. TLDDP.
PERLAKUAN KEPABEANAN & PERPAJAKAN

WAJIB MELUNASI BM, CUKAI,


TLDDP PDRI & BUAT FAKTUR PAJAK
BARANG YANG KE PENERIMA
DIBERIKAN
DIKELUARKAN FASILITAS
PENANGGUHAN /
PENANGGUHAN /
DARI GB PEMBEBASAN
PEMBEBASAN & WAJIB
PUNGUT PPN, PPnBM &
BM/CUKAI BUAT FAKTUR PAJAK

TIDAK BERLAKU UNTUK


FASILITAS EKS KITE

BARANG MODAL YANG DIGUNAKAN UNTUK GB, BARANG MODAL


DAN/ATAU PERALATAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN PERLUASAN
GUDANG, PERALATAN KANTOR, DAN BARANG UNTUK DIKONSUMSI
DI GB TIDAK MENDAPAT FASILITAS
PERHITUNGAN BM DAN PDRI
 BEA MASUK, berdasarkan :
 Nilai pabean dan klasifikasi yang berlaku pada saat
barang impor dimasukan ke GB
 Pembebanan (tarif) pada saat Pemberitahuan
Pabean Impor didaftarkan.

 PDRI, berdasarkan :
 Tarif pada saat Pemberitahuan Pabean Impor
didaftarkan
 Nilai impor yang berlaku pada saat barang impor
dimasukan ke GB (nilai impor = nilai pabean saat
pemasukan ke GB + BM)
PEMUSNAHAN

 PEMUSNAHAN hanya dilakukan untuk


barang-barang yang busuk
 Pemusnahan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Kepala Kantor
 Pemusnahan dilakukan di bawah
pengawasan Pejabat BC dan dibuatkan BA
Pemusnahan
KEWAJIBAN GB

❀ MEMASANG TANDA NAMA PERUSAHAAN SERTA NOMOR


DAN TANGGAL IZIN GB
❀ MENYEDIAKAN RUANGAN, SARANA KERJA, DAN FASILITAS
YANG LAYAK UTK PEJABAT BC
❀ MENYEDIAKAN SARANA PRASANA (KOMPUTER) UNTUK
PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK
❀ MEMBUAT LAPORAN REKAPITULASI PEMASUKAN DAN
PENGELUARAN SETIAP BULAN SEKALI
❀ PENCACAHAN (STOCK OPNAME) PALING KURANG 1 (SATU)
KALI DALAM KURUN WAKTU 1 (SATU) TAHUN
KETENTUAN LARANGAN

1. memasukkan barang impor yang


tidak sesuai dengan izin GB;
2. memasukkan barang yang
dilarang untuk diimpor;
3. menimbun barang asal TLDDP;
4. mengeluarkan barang dengan
tujuan berbeda dengan yang
tercantum dalam izin GB.
PEMBEKUAN
 Penyelenggara/Pengusaha tdk
melaksanakan kewajiban, misal :
menyediakan ruangan kerja yg layak
utk pejabat BC
 Melakukan kegiatan menyimpang
dari izin yang diberikan :
 Memasukan barang impor yang tidak
sesuai dnegan izin
 Memasukan barang yang dilarang
 Menimbun barang asal TLDDP
 Mengeluarkan barang tujuan yang
berbeda dengan yang tercantum dalam
izin GB
PEMBEKUAN

 Menunjukan ketidakmampuan
dalam mengusahakan GB:
 Tidak menyelenggarakan pembukuan
 Tidak melakukan kegiatan dalam
jangka waktu 6 bulan
 Tidak melunasi hutang dalam jangka
waktu yang ditentukan

Selama Pembekuan tidak diperkenankan


memasukan barang ke GB
PENCABUTAN

 Atas izin yang dibekukan, bilamana :


 Terbukti melakukan kegiatan yang menyimpang
dari izin yang diberikan.
 Tidak mampu lagi melakukan penyelenggarakan
/ pengusahaan GB berdasarkan rekomendasi
audit Bea Cukai.
 Tidak melakukan kegiatan dalam jangka
waktu 12 bulan secara berturut-turut
PENCABUTAN

 Menggunakan izin usaha yang sudah tidak


berlaku
 Bertindak tidak jujur (menyalahgunakan fasilitas
GB dan melakukan tindak pidana)
 Dinyatakan pailit
 Mengajukan permohonan pencabutan

Setelah Pencabutan, barang impor yang masih


ada di GB harus diselesaikan (paling lama 30 hari)
KAWASAN BERIKAT
 PP 32 Tahun 2009 ttg Tempat
Penimbunan Berikat
 Peraturan Menteri Keuangan :
 147/PMK.04/2011
 255/PMK.04/2011
 44/PMK.04/2012
 120/PMK.04/2013
 Peraturan Dirjen Bea dan Cukai :
 PER-57/BC/2011
 PER-2/BC/2012
 PER-17/BC/2012
 PER-35/BC/2013
KAWASAN adalah jenis TPB untuk
BERIKAT menimbun barang impor
dan/atau barang yang
berasal dari tempat lain
dalam daerah pabean guna
diolah atau digabungkan,
yang hasilnya terutama
untuk diekspor
Here comes your
footer  Page 27
PENGAWASAN KB

 KB diklasifikasi menjadi :
 Jalur Hijau (dpt menggunakan corporate
guarantee)
 Jalur Kuning
 Jalur Merah

 Klasifikasi didasarkan dari tingkat


resiko tiap-tiap KB
GAMBARAN UMUM ISTILAH KB
KMK No. 291 tahun 1997 PMK 147 tahun 2011
PKB PT A Penyelenggara KB PT A

A A

PKB merangkap PDKB PT A Penyelenggara KB sekaligus Pengusaha KB PT A

A A

PDKB PT B Pengusaha di KB merangkap Penyelenggara di KB


(PDKB) PT B

B B
A A
A
A
Here comes your
footer  Page 29
PERSYARATAN PENDIRIAN KB

 Diajukan oleh Perusahaan yang


berkedudukan di Indonesia dan berbadan
hukum Indonesia
 Tidak diajukan oleh perusahaan / orang
yang bertanggung jawab thd perusahaan
yang pernah melakukan tindak pidana
kepabeanan dan/atau dinyatakan pailit
 Memenuhi syarat lokasi dan syarat fisik
Here comes your
footer  Page 30
SYARAT LOKASI KB

 KB HARUS BERLOKASI DI KAWASAN INDUSTRI

 KB DAPAT BERLOKASI DI KAWASAN


BUDIDAYA YANG DIPERUNTUKKAN BAGI
KEGIATAN INDUSTRI UNTUK :
a. Perusahaan yang bahan bakunya / proses
produksinya memerlukan lokasi khusus SYARAT LUAS
MINIMAL 1 HA
b. Perusahaan mikro dan kecil
c. Perusahaan industri di daerah yg tidak
terdapat Kawasan Industri / kapling di
Kawasan Industri habis
Here comes your
footer  Page 31
SYARAT LOKASI KB

Terhadap Izin KB yang diterbitkan sebelum


berlakunya 147/PMK.04/2011 yang tidak memenuhi
persyaratan lokasi dapat diberikan perpanjangan
sampai dengan 31 Desember 2016

(PMK Nomor 44/PMK.04/2012)


Here comes your
footer  Page 32
SYARAT FISIK KB

 Dapat langsung dimasuki dari jalan umum dan dapat dilalui


oleh kendaraan pengangkut peti kemas
 Mempunyai batas yang jelas berupa pagar dengan tinggi
min 2m
 Tidak berhubungan langsung dengan bangunan lain
 Mempunyai satu pintu utama untuk pemasukan dan
pengeluaran barang yang dapat dilalui kendaraan
 Digunakan untuk melakukan kegiatan industri pengolahan
Bahan Baku menjadi barang hasil produksi

Untuk KB di lokasi khusus batas pemisah dapat berupa


pembatas buatan / pembatas alam dan tidak ada syarat dapat
JANGKA WAKTU IZIN
 Yang bersangkutan harus
Di Kawasan Industri mengajukan permohonan
perpanjangan sebelum izin
• JANGKA WAKTU IZIN SAMPAI IZIN USAHA berakhir
INDUSTRI / IZIN KB DICABUT
 Apabila pada saat izin berakhir
Di Luar Kawasan Industri : ybs tidak mengajukan
permohonan perpanjangan, maka
izin otomatis dicabut tanpa
Penyelenggara KB
diterbitkan Skep Pencabutan
• JANGKA WAKTU IZIN 5 TAHUN
 Apabila permohonan sudah
diajukan sebelum izin berakhir
Penyelenggara sekaligus
Pengusaha KB namun pada saat jatuh tempo izin
perpanjangan belum terbit, maka
• JANGKA WAKTU IZIN 3 TAHUN ybs tidak mendapat fasilitas atas
pemasukan barang ke KB sejak
PDKB tanggal jatuh tempo sampai
dengan diterbitkannya izin
• JANGKA WAKTU IZIN 3 TAHUN
PERMOHONAN IJIN KB

 Diajukan ke Dirjen BC melalui Kantor Pabean (KPPBC)


 Pengajuan Permohonan :
 Penyelenggara KB
• Sebelum fisik bangunan berdiri (khusus KB di
kawasan industri)  2 tahun sejak izin harus sudah
selesai (produksi, gudang, ruangan dan sarana kerja
BC)
• Setelah fisik bangunan berdiri
 Pengusaha KB / PDKB
• Setelah fisik bangunan berdiri
 Harus sudah mempunyai NIK
KEPASTIAN WAKTU PELAYANAN PERIZINAN KB

- Meneliti
KPPBC kelengkapan
- Mengajukan dokumen KP-DJBC
PERSETUJUAN
permohonan (15 - - Meneruskan
PEMOHON (10 HARI / PENOLAKAN
- Lampiran HARI ke KPDJBC
KERJA)
Dokumen KERJA) - BAP
- Rekomendasi

Dalam hal disetujui, harus menyampaikan pemberitahuan secara


tertulis saat akan dimulainya kegiatan KB ke KPPBC dg lampiran :
 Saldo awal barang modal dan alat kantor
 Saldo awal persediaan bahan baku, bahan dlm proses & brg
jadi
PERPANJANGAN IZIN KB

 KB dapat mengajukan perpanjangan izin KB


sebelum penetapan izin berakhir

 Permohonan perpanjangan izin diajukan kepada


Direktur Jenderal melalui KPPBC

 Jangka waktu pelayanan perpanjangan izin


 KPPBC  7 hari kerja
 Direktur Jenderal  10 hari kerja
PERUBAHAN IZIN KB

PERUBAHAN PERUBAHAN NAMA PERUBAHAN


NAMA PERUSH PERUSH BUKAN ALAMAT, NPWP,
DLM HAL MERGER MERGER, JENIS NAMA & ALAMAT
/ DIAKUISISI HASIL PRODUKSI / PENANGGUNG
LUAS KB JAWAB / TATA
LETAK
 Permohonan Perusahaan : BANGUNAN KB
Pencabutan KB Permohonan kepada
sekaligus Kanwil melalui KPPBC  Permohonan ke
mengajukan KPPBC
permohonan ijin KPPBC :
baru  BAP Lokasi, Peta
 KB yang lama Lokasi dan Denah
dicabut dan Lokasi yang
diterbitkan ijin baru ditandasahkan
untuk KB yang baru  Rekomendasi Kepala
KPPBC
IJIN PENAMBAHAN PINTU

Pintu Khusus Masuk dan Keluar Barang


 Termasuk : pipa, saluran transmisi, dan ban
berjalan (conveyor belt)
 Harus memenuhi kriteria :
• Terdapat CCTV utk membantu pengawasan keluar
masuk barang & dapat diakses Pejabat BC
• Terdapat alat ukur elektronik yang terhubung dengan
sistem teknologi informasi perusahaan (khusus
pipa, saluran transmisi, dan ban berjalan (conveyor
belt))
IJIN PENAMBAHAN PINTU

Pintu Khusus Masuk dan Keluar Orang


 Harus memenuhi kriteria :
• Tidak dapat dilalui kendaraan pengangkut barang
dan hanya berfungsi pintu masuk keluar orang
• Terdapat CCTV utk membantu pengawasan keluar
masuk orang
• Pintu tambahan hanya digunakan pada saat jam
keluar masuk orang/karyawan
IJIN PENAMBAHAN PINTU

PERUSAHAAN KPPBC KPPBC

 Permohonan kepada  BA Pemeriksaan  Kondisi Bangunan,


Kanwil melalui KPPBC Lokasi lahan, lingkungan
 Surat Permohonan  Rekomendasi geografis sekitar
disertai alasan dan data Kepala KPPBC, KB
lalu lintas kendaraan, meliputi :  Jumlah lalu lintas
volume barang, dan  Profil (Past kendaraan &
jumlah karyawan, Performance) KB volume barang
dilampiri:  Data pelanggaran yang keluar masuk
• FC SKEP KB KB KB
• Denah lokasi & tata
letak KB yg
menggambarkan lokasi
rencana penambahan
pintu
Here comes your
footer  Page 41
PENCACAHAN

 Pengusaha KB/PDKB wajib melakukan pencacahan minimal 1


kali dalam 1 tahun
 Sebelum melakukan pencacahan, ybs wajib melaporkan ke
KPPBC
 Hasil pencacahan dituangkan dalam Berita Acara
 Hasil pencacahan disampaikan bersamaan dengan laporan 4
bulanan pada periode ybs
 Hasil pencacahan menjadi dasar perhitungan persediaan
barang KB selanjutnya

DJBC MELAKUKAN PENGAWASAN PENCACAHAN BERDASARKAN


MANAJEMEN RISIKO
Here comes your
footer  Page 42
SISTEM IT INVENTORY

 Pengusaha KB/PDKB wajib memiliki sistem informasi persediaan


berbasis komputer (IT Inventory)

 Kriteria minimal :
 Dipergunakan untuk melakukan pencatatan pemasukan/pengeluaran
barang secara kontinu dan real time di KB ybs
 Dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan laporan sesuai
format yang ditentukan
 Mencatat riwayat perekaman
 Memberikan akses secara realtime dan/atau online kepada pejabat BC
 Pencatatan hanya oleh orang yang memiliki akses khusus
 Perubahan pencatatan hanya dapat dilakukan oleh orang yang
memiliki akses paling tinggi
Here comes your
footer  Page 43
PELAPORAN

Sistem IT Inventory KB harus dibuat sedemikian rupa sehingga


dapat membuat Laporan :
1. Lap Pemasukan brg per dokumen pabean
2. Lap Pengeluaran brg per dok pabean
3. Lap Posisi barang dalam proses
4. Lap Pertanggungjawaban mutasi barang
a. Mutasi bahan baku
b. Mutasi barang jadi
c. Mutasi barang sisa dan scrap
d. Mutasi mesin dan peralatan perkantoran

DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN – DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


Here comes your
footer  Page 44
PELAPORAN

 Pejabat BC melakukan penelitian adanya


selisih atas laporan
 Dalam hal terdapat selisih dilakukan
penelitian mendalam
 Apabila ada pidana, dilakukan penyidikan
 Apabila ada selisih kurang dilakukan
penagihan
Here comes your
footer  Page 45
RUANGAN UNTUK PENGAWASAN BC

 Pengusaha KB/PDKB harus menyediakan ruangan, sarana


kerja, dan fasilitas yang layak bagi Petugas Bea dan Cukai untuk
menjalankan fungsi pelayanan dan pengawasan

 Kriteria layak :
 Ruangan memiliki akses untuk memonitor aktifitas
pengeluaran dan pemasukan barang
 Adanya CCTV dan monitor untuk pengawasan DJBC
 Adanya ruangan kerja, serta sarana dan prasarana lainnya
untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
Here comes your
footer  Page 46

PEMASUKAN KE KAWASAN BERIKAT

1. LDP
2. KB LAIN
3. GB
4. TPPB
5. TLB KB
6. KAWASAN BEBAS
7. TLDDP
8. K E K
Here comes your
footer  Page 47
PERLAKUAN PERPAJAKAN

PEMASUKAN DARI LUAR DAERAH PABEAN (IMPOR),


DARI TPB LAIN, ATAU KAWASAN BEBAS (EKS BARANG IMPOR)

Bahan baku, bahan


penolong

Barang modal

Peralatan perkantoran
Penangguhan BM,
Hasil produksi KB Lain
(untuk diolah/dijadikan
Pembebasan Cukai, dan KB
tidak dipungut PDRI
barang modal)

Barang Jadi untuk


digabungkan tujuan ekspor

Pengemas dan alat bantu


pengemas
Here comes your
PEMASUKAN BARANG IMPOR footer  Page 48

Barang Impor Ke KB

Penangguhan BM Tanpa Fasilitas


& tidak dipungut PDRI (Bayar BM dan PDRI)

BC 2.3 BC 2.0

BC 4.0
Here comes your
footer  Page 49
IJIN PEMASUKAN BARANG IMPOR DG FASILITAS

Bahan baku, bahan Langsung


penolong
BC 2.3
Barang modal

Barang Jadi untuk


digabungkan tujuan
ekspor
Ijin
Pengemas dan alat
Kepala KPPBC
bantu pengemas

Barang Contoh

• Spare Part &


Peralatan Pabrik
• Peralatan
perkantoran
Here comes your
footer  Page 50
DEFINISI BARANG MODAL

Barang yg digunakan oleh PKB / PDKB berupa :

peralatan utk pembangunan, perluasan, atau konstruksi KB

mesin
peralatan pabrik
cetakan (moulding)

suku cadang
2. TIDAK DIPUNGUT PPN / PPN DAN PPnBM (EX TLDDP)

PEMASUKAN BARANG DARI TLDDP


KE KB UNTUK DIOLAH LEBIH LANJUT

PEMASUKAN KEMBALI BARANG DALAM RANGKA SUBKONTRAK DARI


DAN HASIL PRODUKSI KB LAIN KB LAIN ATAU TLDDP
PEMASUKAN KEMBALI MESIN / DALAM RANGKA PEMINJAMAN DARI
CETAKAN KB LAIN ATAU TLDDP
PEMASUKAN HASIL PRODUKSI KB UNTUK DIOLAH LEBIH LANJUT OLEH
LAIN ATAU TLDDP KB
PEMASUKAN HASIL PRODUKSI DIGABUNGKAN DENGAN BARANG
ASAL KB LAIN ATAU TLDDP HASIL PRODUKSI KB UTK DIEKSPOR

PEMASUKAN PENGEMAS DAN UTK MENJADI SATU KESATUAN


ALAT BANTU PENGEMAS DARI DENGAN HASIL PRODUKSI KB
TLDDP KE KB
1 PERSETUJUAN PEMASUKAN BARANG MODAL
(KPPBC)

Dokumen yang dilampirkan :


 Izin KB (Penyelenggara/Pengusaha/PDKB)
 data Barang Modal yang akan dimasukkan (jumlah, jenis,
kondisi, dan spesifikasi)
 dokumen pembelian seperti proforma invoice atau purchase
order
 Brosur/katalog
 Pernyataan mengenenai kegunaan barang dimaksud di KB
ybs, jumlah barang sejenis yang telah dimiliki ybs, posisi
barang (sudah masuk KB atau belum)
2 PERSETUJUAN PEMASUKAN BARANG JADI
UNTUK DIGABUNG DENGAN HASIL PRODUKSI

Dokumen yang dilampirkan :


 Izin KB (Penyelenggara/Pengusaha/PDKB)
 Data Barang Jadi yang akan dimasukan (jumlah, jenis, kondisi,
dan spesifikasi)
 Alasan impor barang jadi untuk digabungkan dan alasan
kenapa tidak membeli dari pasar lokal
 Rincian kebutuhan barang yang akan dimasukkan serta
dokumen permintaan dari buyer terkait dengan
penggabungan dimaksud apabila permintaan dari buyer
 Daftar realisasi ekspor sejenis yang pernah dilakukan
3 PERSETUJUAN PEMASUKAN BARANG CONTOH
(KPPBC)

Dokumen yang dilampirkan :


 Izin KB (Penyelenggara/Pengusaha/PDKB)
 daftar berisi data barang contoh yang akan dimasukan ke KB
meliputi jumlah, jenis, dan kondisi barang contoh
 dokumen pembelian seperti proforma invoice atau purchase
order
 Fungsi dari barang dimaksud di KB
4 PERSETUJUAN PEMASUKAN PERALATAN
PERKANTORAN (Kanwil)

Dokumen yang dilampirkan :


 Izin KB (Penyelenggara/Pengusaha/PDKB)
 Data peralagtan perkantoran meliputi jumlah, jenis, dan
kondisi
 surat keterangan mengenai fungsi peralatan perkantoran
dimaksud dan rencana penempatannya dalam KB
 dokumen pembelian seperti proforma invoice atau purchase
order
 brosur atau katalog peralatan perkantoran dimaksud
PENGELUARAN HASIL PRODUKSI DARI
KAWASAN BERIKAT

1. LDP
2. KB LAIN
3. TPPB
KB 4. KAWASAN BEBAS
5. TLDDP
6. K E K
PENGELUARAN HASIL PRODUKSI KE TLDDP

 Max 50% (dapat lebih dr 50% bila direkomendasi kemenperin)


 Dasar perhitungan :
nilai ekspor + nilai penjualan ke KB lain + nilai penjualan ke FTZ + nilai
penjualan ke kawasan ekonomi lainnya  tahun sebelumnya
 Jika Over Kuota  % penjualan ke TLDDP tahun brktnya dikurangi
 Jika tahun berikutnya over kuota lgi  izin dibekukan 3 bulan
 Dalam periode pembekuan :
 Tidak boleh mengeluarkan barang ke TLDDP
 Harus melakukan ekspor/penyerahan ke KB lain minimal 4 kali nilai
kelebihan pengeluaran  jika tidak, pembekuan dilanjutkan
Here comes your
footer  Page 58

BATASAN PENJUALAN HASIL PRODUKSI


KE TLDDP

PMK Nomor 44/PMK.04/2012:


Batasan penjualan hasil produksi ke TLDDP bagi KB yang
Izin KBnya diterbitkan sebelum berlakunya 147/PMK.04/2011
yang hasil produksinya berupa intermediate goods (tidak
dapat langsung digunakan oleh konsumen akhir) berlaku
KMK No. 291/KMK.05/1997 j.o. 101/PMK.04/2005 (60% dan
75% dari nilai produksi)
PERHITUNGAN BM & PDRI
Hasil Produksi

Tidak Rusak Rusak


1. BM :
• Nilai Pabean & klasifikasi 1. BM :
 saat brg impor masuk KB • Nilai Pabean  harga
• Pembebanan  saat BC 2.5 penyerahan
didaftarkan • Klasifikasi  barang jadi
• Dalam hal Tarif Bhn Baku > • Pembebanan  saat BC
Tarif Brg Jadi  Tarif Brg Jadi 2.5 didaftarkan

2. PDRI  nilai impor saat brg 2. PDRI  Harga Jual


impor masuk ke KB
1. Memungut PPN / PPN dan PPnBM
2. Membuat faktur pajak sesuai ketentuan perpajakan
CONTOH PERHITUNGAN

 Barang Jadi berasal dari Bahan Baku


 A = 5 PCS (CIF per PCS : $ 5, Tarif : 10%)
 B = 2 PCS (CIF per PCS : $ 10, Tarif 5%)
 NDPBM / Kurs saat pembaran Rp. 10.000

 BM : Tarif x Nilai Pabean


 A = 10% x (5 PCS x $ 5 x Rp. 10.000) = 10% x Rp. 250.000 = Rp. 25.000
 B = 5% x (2 PCS x $ $10 x Rp10.000)= 5% x Rp. 200.000 = Rp. 10.000
BM = Rp. 35.000

Here comes your footer 


CONTOH PERHITUNGAN

 PPN : Tarif x Nilai Impor (Nilai Pabean + BM)


PPN = 10% x Rp. (250.000 + 200.000 + 35.000)
= 10% x Rp. 485.000
= Rp. 48.500

 PPh Psl 22 : Tarif x Nilai Impor (Nilai Pabean + BM)


PPh Psl 22 = 2,5% x Rp. (250.000 + 200.000 + 35.000)
= 2,5% x Rp. 485.000
= Rp. 12.125

Here comes your footer 


PENGELUARAN BAHAN
BAKU RUSAK KE GB

 KB dapat mengeluarkan bahan baku/bahan


rusak/apkir yang sama sekali tidak diproses ke GB

 Harus mengajukan ijin ke Kepala KPPBC

 KB harus dapat membuktikan bahwa bahan baku /


bahan rusak / apkir tsb sama sekali tidak diproses
PENGELUARAN BAHAN BAKU RUSAK
ASAL TLDDP KE TLDDP

 KB dapat mengeluarkan bahan baku/bahan


rusak/apkir yang sama sekali tidak diproses asal
TLDDP ke TLDDP
 Dalam hal pengeluarannya ke perusahaan asal
barang tidak dipungut PPN/PPN dan PPnBM
 Harus mengajukan ijin ke Kepala KPPBC
PENGELUARAN BAHAN BAKU / SISA
BAHAN BAKU EX IMPOR

 tujuan :
 Luar Daerah Pabean (izin Kepala KPPBC)
 Kawasan Berikat lainnya (izin Kepala Kanwil)
 TLDDP (izin Kepala Kanwil)

 Pengeluaran bahan baku / sisa bahan baku ke TLDDP


membayar BM dan PDRI
PERHITUNGAN BM & PDRI
Bahan Baku /
Sisa Bahan Baku

Tidak Rusak Rusak


1. BM : 1. BM :
• Nilai Pabean & klasifikasi • Nilai Pabean  harga
 saat bahan baku / sisa transaksi saat keluar dr KB
bahan baku masuk ke KB • Klasifikasi  saat brg
• Pembebanan  saat BC 2.5 impor masuk KB
didaftarkan • Pembebanan  saat BC
2.5 didaftarkan
2. PDRI  nilai impor saat brg
impor masuk ke KB 2. PDRI  Harga Jual
1. Memungut PPN / PPN dan PPnBM
2. Membuat faktur pajak sesuai ketentuan perpajakan
PEMINDAHTANGANAN BARANG MODAL
yang belum diselesaikan pembayaran BMnya dapat
dikeluarkan dengan tujuan :

 Diekspor kembali ke negara asal / perusahaan yg


sama di LN (izin Kepala KPPBC)

 KB lain :
• sebelum 2 tahun (izin Kepala Kanwil)  PMK-44/2012
• setelah 2 tahun (izin Kepala KPPBC)

 TLDDP (membayar BM dan PDRI) :


• sebelum 4 tahun (izin Kepala Kanwil)
• setelah 4 tahun (izin Kepala Kanwil, dpt mengajukan
pembebasan)
PERHITUNGAN BM & PDRI

Barang Modal

< 4 Tahun > 4 Tahun


1. BM :
• Nilai Pabean & klasifikasi 1. BM :
 saat barang modal masuk • Dapat mengajukan
ke KB pembebasan BM
• Pembebanan  saat BC 2.5 kepada Kepala Kantor
didaftarkan
Wilayah
2. PDRI  nilai impor saat brg
impor masuk ke KB

1. Memungut PPN / PPN dan PPnBM


2. Membuat faktur pajak sesuai ketentuan perpajakan
Here comes your
footer  Page 68
PEMINDAHTANGANAN BARANG MODAL

PMK Nomor 44/PMK.04/2012:

Terhadap KB yang telah mendapat izin sebelum berlakunya


147/PMK.04/2011, maka atas pemindahtangan barang modal yang
diimpor sebelum berlakunya 147/PMK.04/2011, tetap diberlakukan
291/KMK.05/1997 j.o. 101/PMK.04/2005.

(Sebelum 2 tahun, bayar BM dan PDRI, setelah 2 tahun


pembebasan BM, dengan mengajukan permohonan ke Direktur
Jenderal Bea dan Cukai)

DIREKTORAT
DIREKTORAT
FASILITAS
FASILITAS
KEPABEANAN
KEPABEANAN
– DIREKTORAT
– DIREKTORAT
JENDERAL
JENDERAL
BEA DAN
BEA CUKAI
DAN CUKAI
PENGELUARAN PERALATAN PERKANTORAN
yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran
BM-nya dapat dikeluarkan dengan tujuan :

 Diekspor kembali (izin Kepala KPPBC)


 ke KB lain (izin Kepala KPPBC)
 ke TLDDP (membayar BM dan PDRI) :
 sebelum 4 tahun (izin Kepala Kanwil)
 setelah 4 tahun (izin Kepala Kanwil)
PERHITUNGAN BM & PDRI

Peralatan Perkantoran

< 4 Tahun > 4 Tahun


1. BM : 1. BM :
• Nilai Pabean & klasifikasi • Nilai Pabean  harga
 saat barang modal masuk transaksi saat keluar dr KB
ke KB • Klasifikasi  saat brg
• Pembebanan  saat BC 2.5 impor masuk KB
didaftarkan • Pembebanan  saat BC
2.5 didaftarkan
2. PDRI  nilai impor saat brg
impor masuk ke KB 2. PDRI  Harga Jual

1. Memungut PPN / PPN dan PPnBM


2. Membuat faktur pajak sesuai ketentuan perpajakan
BRG MODAL & PERALATAN PERKANTORAN

PEMINDAHTANGAN

izin Kepala KPPBC


Barang Modal / Peralatan
Perkantoran yg saat
masuk KB telah dilunasi
BM & PDRI LDP

KE KB LAIN
Barang Modal asal TLDDP
TLDDP
REPARASI BARANG MODAL

 utk tujuan :
 Luar daerah pabean
 TLDDP (dengan jaminan)
 KB lain
Dengan izin Kepala KPPBC

 Pengeluaran reparasi tujuan TLDDP / KB lain


harus dikembalikan paling lama 3 bulan sejak
tanggal pengeluaran
 Dalam hal tertentu dapat diperpanjang satu kali paling
lama 3 bulan (ijin Kepala KPPBC)
REPARASI BARANG MODAL
Reparasi Tidak Kembali
(jangka waktu habis)

TLDDP KB lainnya
1. Jaminan dicairkan untuk
melunasi BM dan PDRI yang
terutang 1. Wajib membayar BM dan
2. Wajib memungut PPN atau PDRI yang terutang
PPN dan PPnBM dan membuat
faktur pajak sesuai ketentuan 2. Dikenai sanksi administrasi :
perpajakan denta 100% dari BM
3. Dikenai sanksi administrasi :
denda 100% dari BM
BARANG CONTOH / SAMPLE
 KB dapat mengeluarkan Brg Contoh dengan tujuan :
 Luar daerah pabean
 TLDDP (dengan jaminan)
 KB lain
 Dengan izin Kepala KPPBC
 Pengeluaran barang contoh tujuan TLDDP / KB lain
harus dikembalikan paling lama 14 hari sejak tanggal
pendaftaran pemberitahuan pabean
 Jika barang contoh tidak dikembalikan sesuai waktu
yang ditentukan maka permohonan selanjutnya tidak
dilayani
BARANG CONTOH / SAMPLE
Brg Contoh Tidak Kembali
(jangka waktu habis)

TLDDP KB lainnya
1. Jaminan dicairkan untuk
melunasi BM dan PDRI yang
terutang 1. Wajib membayar BM dan
2. Wajib memungut PPN atau PDRI yang terutang
PPN dan PPnBM dan membuat
faktur pajak sesuai ketentuan 2. Dikenai sanksi administrasi :
perpajakan denta 100% dari BM
3. Dikenai sanksi administrasi :
denda 100% dari BM
Here comes your
footer  Page 76
SUBKONTRAK
 Memberikan pekerjaan subkontrak sebagian kegiatan pengolahan
kepada Pengusaha KB / PDKB lain
 Memberikan pekerjaan subkontrak sebagian kegiatan pengolahan
kepada perusahaan industri di TLDDP (dengan jaminan)
 Menerima pekerjaan subkontrak dari pengusaha KB / PDKB lain
 Menerima pekerjaan subkontrak dari perusahaan industri di TLDDP

 Pekerjaan pemeriksaan awal / penyortiran dan


pemeriksaan akhir / pengepakan harus
dilakukan di KB ybs
 Barang hasil subkontrak harus dimasukkan kembali ke KB
termasuk barang/bahan sisa, dan/atau potongan
Here comes your
footer  Page 77
JANGKA WAKTU SUBKONTRAK

Izin Subkontrak diberikan dengan jangka waktu :

 Paling lama 60 hari sejak surat ijin


 Permohonan ijin ke KPPBC
 Lebih dari 60 hari sejak surat ijin
 Permohonan ijin ke Kanwil DJBC

Jangka waktu pekerjaan subkontrak tidak


dapat diperpanjang
Here comes your
PENGAJUAN IJIN SUBKONTRAK footer  Page 78

Pengajuan Permohonan ijin dilampiri:


1. FC Ijin KB yang bersangkutan
2. FC Ijin KB penerima subkontrak
3. FC ijin usaha perusahaan TLDDP penerima subkon
4. Perjanjian subkontrak, meliputi :
a. Uraian pekerjaan yang dilakukan
b. Jangka waktu pekerjaan subkontrak
c. Data konversi, meliputi : data jml brg yang
disubkontrakan, data jml hasil pekerjaan
subkontrak, jumlah brg / sisa / potongan
SUBKONTRAK
Subkontrak Tidak Kembali
(jangka waktu habis)

TLDDP KB lainnya
1. Jaminan dicairkan untuk
melunasi BM dan PDRI yang
terutang
2. Wajib memungut PPN atau PPN 1. Wajib membayar BM dan
dan PPnBM dan membuat PDRI yang terutang
faktur pajak sesuai ketentuan
perpajakan 2. Dikenai sanksi administrasi :
3. Dikenai sanksi administrasi : denta 100% dari BM
denda 100% dari BM
4. Jika barang terkena pembatasan
 KB dicabut
PEMINJAMAN BRG MODAL

 Peminjaman dalam rangka subkontrak


 Barang modal digunakan untuk pengerjaan
pekerjaan subkontrak

 Peminjaman selain dalam rangka


subkontrak
 Harus dalam rangka mengerjakan barang yang
hasilnya akan dikirim ke KB yang meminjamkan
dan bahan baku disediakan sendiri oleh
perusahaan penerima pinjaman
JANGKA WAKTU PEMINJAMAN

 Jangka waktu peminjaman


 6 bulan (Ijin Kepala KPPBC)
 Lebih dr 6 bulan (Ijin Kepala Kanwil)

 Dapat diperpanjang paling lama 6 bulan (ijin Kepala


KPPBC) / lebih dr 6 bulan (ijin Kanwil)

 Peminjaman Barang Modal ke perusahaan industri di


TLDDP harus menyerahkan jaminan
PEMINJAMAN BARANG MODAL
Barang Modal Tidak Kembali
(jangka waktu habis)

TLDDP KB lainnya

1. Jaminan dicairkan untuk


melunasi BM dan PDRI yang
terutang 1. Wajib membayar BM dan
2. Wajib memungut PPN atau PPN PDRI yang terutang
dan PPnBM dan membuat
faktur pajak sesuai ketentuan 2. Dikenai sanksi administrasi :
perpajakan denta 100% dari BM
3. Dikenai sanksi administrasi :
denda 100% dari BM
Here comes your
footer  Page 83
PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN

 Pemusnahan dilakukan terhadap  Barang yang tidak dapat


barang yang busuk dan/atau dimusnahkan  PERUSAKAN
karena sifatnya dapat
 Perusakan  merusak kegunaan
dimusnahkan dan :
secara permanen dan dipotong
 tidak dapat dipergunakan
menjadi scrap
 tidak dapat dipindahtangankan
 bukan barang dari logam  Perusakan dilakukan dibawah
pengawasan DJBC dan dibuatkan
 Pemusnahan  barang tidak dapat
berita acara
dipergunakan dan tidak memiliki
nilai ekonomis  Scrap hasil perusakan 
dikeluarkan ke TLDDP dengan
 Pemusnahan dilakukan dibawah
membayar BM dan PDRI
pengawasan DJBC dan dibuatkan
berdasarkan harga penyerahan
berita acara
PENGELUARAN HASIL PERUSAKAN (SCRAP)

 Penghitungan BM :
 Nilai pabean  harga transaksi saat pengeluaran
 Klasifikasi  saat brg impor masuk ke KB
 Pembebanan  saat BC 2.5 didaftarkan

 Penghitungan PDRI  harga jual

 PPN / PPN dan PPnBM :


 Wajib memungut PPN atau PPN dan PPnBM
 Wajib membuat faktur pajak sesuai ketentuan
perpajakan
Here comes your
footer  Page 85
KETENTUAN LARTAS

 Penyelenggara/Pengusaha KB dilarang memasukkan barang


yang dilarang impornya dan mengekspor barang yang
dilarang ekspornya
 Pemasukan barang asal LDP ke KB belum diberlakukan
ketentuan pembatasan di bidang impor kecuali ditentukan
lain berdasarkan ketentuan perundangan
 Pengeluaran barang dari KB ke TLDDP berlaku ketentuan
pembatasan di bidang impor, kecuali sudah dipenuhi pada
saat pemasukannya
Here comes your
footer  Page 86
PEMBEKUAN IZIN
1. Tidak melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan
2. Melakukan kegiatan yang menyimpang dari izin, berdasarkan bukti
permulaan yang cukup :
• Memasukkan bahan baku yang tidak sejenis dengan bahan baku
yang digunakan untuk produksi
• Memasukkan barang impor yang tidak berhubungan dengan izin
• Memproduksi barang yang berbeda dengan izin
3. Menunjukkan ketidakmampuan dalam
menyelenggarakan/mengusahakan KB
• Tidak menyelenggarakan pembukuan dalam kegiatannya
• Tidak melakukan kegiatan dalam jangka waktu 6 bulan berturut2
• Tidak melunasi utang dalam jangka waktu yang ditentukan
4. Tidak melaksanakan ketentuan batasan penjualan hasil produksi ke
TLDDP
Here comes your
footer  Page 87
PENCABUTAN IZIN

1. Terbukti telah melakukan kegiatan yang menyimpang


dari dari izin
2. Tidak mampu lagi menyelenggarakan/mengusahakan GB
berdasarkan rekomendasi hasil audit
3. Tidak melakukan kegiatan 12 bulan berturut2
4. Menggunakan izin usaha yang sudah tidak berlaku
5. Dinyatakan pailit
6. Bertindak tidak jujur dalam usahanya
7. Mengajukan permohonan pencabutan
8. Tidak memenuhi ketentuan subkontrak
DOK PEMASUKAN & PENGELUARAN

Semua Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan Dari


TPB harus dilindungi dengan dokumen kepabeanan :

KODE DOK URAIAN


BC 2.3 Impor (TPS ke KB)
BC 2.4 Pengeluaran brg impor dg mendapat fasilitas KITE
(KITE ke KB)
BC 2.5 PIB TPB (Penjualan lokal brg ex impor)
BC 2.6.1 Pengeluaran brg dengan jaminan
BC 2.6.2 Pemasukan kembali brg yg keluar dg jaminan
BC 2.7 Pengeluaran dan pemasukan antar TPB
BC 3.0 Ekspor
BC 4.0 Pemasukan brg dr TLDDP
BC 4.1 Pengeluaran brg dr KB ex TLDDP
DOK PEMASUKAN & PENGELUARAN

(Diberikan pembebasan)
SPPB
SPPB – TPB Merah
 Brg re-impor
 Brg contoh
 Brg modal/ peralatan yg tdk berhubungan
langsung dengan kegiatan produksi
 Peralatan perkantoran

SPPB – TPB
Untuk barang selain diatas
TEMPAT PENYELENGGARAAN
PAMERAN BERIKAT
 UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
yo. UU No. 17 Th 2006
 PP No. 32 / 2009 tentang TPB
 Kep Menkeu No 123/KMK.05/2000 tentang
Entrepot Untuk Tujuan Pameran
 Kep Dirjen BC No. 02/BC/2003 tentang
Tatacara Pendirian dan Tatalaksana
Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan
dari Entrepot Untuk Tujuan Pameran
 Per DJBC No P-20/BC/2008 tentang Tata
Laksana Pengeluaran Barang Impor dari
Kawasan Pabean untuk ditimbun di TPB jo P-
35/BC/2010
bangunan atau kawasan dengan
batas-batas tertentu yang didalamnya dilakukan kegiatan usaha
penyelenggaraan pameran barang hasil industri asal impor
dan/atau barang hasil industri dari dalam
Daerah Pabean yang penyelenggaraannya bersifat internasional
Luar Daerah
Pabean
a. Diberikan penangguhan Bea
Masuk; dan/atau
b. Tidak dipungut Pajak Dalam
Tempat Rangka Impor.
Penimbunan
Berikat
wajib membuat faktur pajak Tempat
yang dibubuhi cap PPN atau Penyelenggaraan
Tempat lain PPN Bm tidak dipungut. Pameran Berikat
dalam daerah
pabean

tidak dipungut
Barang
PPN atau
Pameran
PPN Bm.

tujuan diimpor untuk


wajib melunasi Bea Masuk dan Pajak dipakai
Dalam Rangka Impor.
PENYELENGGARA TPPB (1)
• Penetapan sebagai TPPB dan pemberian izin penyelenggara TPPB
utk jkwt tttt ditetapkan Menteri

• Utk mendpt penetapan dan izin dimaksud yang bersifat tetap,


penyelenggara harus memenuhi persyaratan :

a. memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu tempat atau bangunan


yang mempunyai batas-batas yang jelas berikut peta lokasi/tempat dan
rencana tata letak/denah yang akan dijadikan TPPB

b. memiliki Surat Izin Tempat Usaha, Dokumen Lingkungan Hidup, dan izin
lainnya yang diperlukan dari instansi teknis terkait; dan

c. telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan telah


menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak terakhir
bagi yang sudah wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan.
PENYELENGGARAAN TPPB (2)

 Untuk mendapatkan penetapan tempat sebagai TPPB dan izin


penyelenggaraan TPPB sementara, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

a. memiliki bukti penggunaan suatu tempat atau bangunan


yang mempunyai batas-batas yang jelas berikut peta
lokasi/tempat dan rencana tata letak/denah yang akan
dijadikan TPPB ; dan

b. telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai


Pengusaha Kena Pajak dan telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak
terakhir bagi yang sudah wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan.
PENGUSAHA TPPB

 Pemberian izin pengusaha TPPB untuk jangka waktu tertentu


ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

 Untuk mendapatkan izin pengusaha TPPB dimaksud , pihak


yang akan menjadi pengusaha TPPB harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki Surat Izin Usaha Pameran, Dokumen


Lingkungan Hidup, dan izin lainnya yang diperlukan dari
instansi teknis terkait; dan
b. telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP dan telah menyampaikan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan tahun pajak terakhir bagi yang sudah wajib
menyampaikan SPT
PENGUSAHA DI TPPB

 Pemberian izin pengusaha di TPPB dan penetapan sebagai


penyelenggara di TPPB untuk jangka waktu tertentu
ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

 pihak yang akan menjadi pengusaha merangkap sebagai


penyelenggara di TPPB harus memenuhi syarat :

a. memiliki Surat Izin Usaha Pameran, Dokumen


Lingkungan Hidup, dan izin lainnya yang diperlukan dari
instansi teknis terkait,

b. telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai


PKP dan telah menyampaikan SPT PPh tahun pajak
terakhir bagi yang sudah wajib menyampaikan SPT, dan

c. mendapat rekomendasi dari penyelenggara TPPB .


FASILITAS TPPB
IMPOR BRG MODAL/PERALATAN UNTUK PENANGGUHAN BM, PDRI TDK DIPUNGUT
PEMBANGUNAN TPPB
PERALATAN/SARANA : MEJA, KURSI, AC PENANGGUHAN BM, PDRI TDK DIPUNGUT

FASILITAS BRG PAMERAN


GOLONGAN URAIAN FASILITAS
A AKAN DIREEKSPOR (MESIN, MOBIL, BEBAS BM, C, TAK DIPUNGUT PDRI
ETC)
B BRG CETAKAN, PROMOSI, PAMFLET IDEM, MAX US $ 1,000 TIAP PESERTA
LEAFLET, BROSUR REKLAME

C STAN PAMER : DEKORASI, POSTER IDEM B

D SOUVENIR CUMA-CUMA : PULPEN, IDEM A :


KOREK API, DOMPET - US $ 5,000/ TIAP PESERTA
- US $ 25,000 / KOLEKTIF, MAX 5
PESERTA
E BHN HABIS PAKAI, PERAGAAN, DEMO, IDEM A
UJI COBA MESIN
F MAMIN, BUKA TUTUP PAMERAN BEBAS BM, C + PDRI TAK DIPUNGUT

G BRG DIJUAL BAYAR BM, C, PDRI


PENGAWASAN

 Barang pameran tidak diselesaikan dalam waktu 30 hari


sejak pameran berakhir menjadi barang dinyatakan tidak
dikuasai, lebih 30 hari tidak diselesaikan menjadi barang
dikuasai negara.

 Barang pameran berasal dari PDKB harus dimasukkan


kembali ke PDKB dalam waktu 30 hari sejak pameran
berakhir, bila tidak
 PDKB wajib bayar bea masuk dan PDRI + denda sebesar
100% dari BMSD
TOKO BEBAS BEA
 UU No. 10/1995 tentang
Kepabeanan yo. UU No. 17/2006
 PP NO. 32 / 2009 tentang TPB
 Permenkeu No 37/PMK.04/2013
tentang TBB
 Perdirjen No 19/BC/2013 tentang
TBB

 Per DJBC No P-20/BC/2008 tentang Tata Laksana


Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean
untuk ditimbun di TPB jo P-35/BC/2010
Toko Bebas Bea

Penyelenggaraan dan pengusahaan


Toko Bebas Bea.

Penyelenggara Toko Bebas Bea sekaligus pengusaha Toko


Bebas Bea yang berbadan hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
KAWASAN
PABEAN
KOTA
TOKO BEBAS
TOKO BEBAS
BEA
BEA
Terminal keberangkatan bandar udara
internasional di kawasan pabean

Pelabuhan utama di kawasan pabean


Toko Bebas
Bea di Tempat transit pada terminal keberangkatan
bandar udara internasional yang merupakan
tempat khusus bagi penumpang transit tujuan
kawasan luar negeri di kawasan pabean

pabean Pelabuhan utama yang merupakan tempat


khusus bagi penumpang transit tujuan luar
negeri di kawasan pabean

Pelabuhan utama yang merupakan tempat


khusus bagi penumpang transit tujuan luar
negeri di kota
YANG BERHAK MEMBELI DI TBB
(bebas BM dan tidak dipungut PDRI)

di terminal keberangkatan bandar udara internasional di


kawasan pabean / pelabuhan utama di kawasan pabean /
tempat transit pada terminal keberangkatan bandar udara
internasional dan pelabuhan utama adalah :

 orang yang akan bepergian ke luar negeri, atau


 penumpang yg sedang transit di kawasan pabean
YANG BERHAK MEMBELI DI TBB
(bebas BM dan tidak dipungut PDRI)

• di dalam kota (Down Town):


 anggota korps diplomatik beserta keluarganya yang
berdomisili di Indonesia (dibatasi jumlahnya oleh instansi teknis
terkait berdasarkan asas timbal balik)
 Pejabat / tenaga ahli pada Badan Internasional di Indonesia
beserta keluarganya ( dibatasi 10 liter MMEA per orang dewasa
per bulan &/ 300 batang sigaret atau 100 batang cerutu atau 500
gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya per orang dewasa per
bulan)
 turis asing yang akan keluar dari Daerah Pabean (penyerahan di
TBB bandara / pelabuhan)

• Pengusaha TBB wajib meneliti dan mendata orang yang


membeli barang di TBB
TPS
(barang impor) BC 2.3 PPB-2
Supplier
PPB-1
barang lokal

PPB-4 Ruang
Penimbunan
BC 2.7
PPB-3

Ruang
Penjualan TPB
*Termasuk TBB Lain

PERPINDAHAN BARANG PADA TBB


orang yang membeli
barang di TBB adalah
Memastikan orang tertentu
yang berhak
 tidak dpt diwakilkan

Pengusaha laporan rekapitulasi


TBB
Menyampaikan bulanan
 paling lambat
tanggal 10

KPPBC
TEMPAT LELANG
BERIKAT
 UU No. 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan yo. UU No. 17 Th
2006
 PP NO. 32 / 2009 tentang Tempat
Penimbunan Berikat
 Per DJBC No P-20/BC/2008
tentang Tata Laksana Pengeluaran
Barang Impor dari Kawasan
Pabean untuk ditimbun di TPB jo
P-35/BC/2010
Tempat lelang berikat

Penyelenggaraan dan pengusahaan


Tempat lelang berikat

Penyelenggara Tempat lelang berikat


sekaligus pengusaha Tempat lelang berikat
yang berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
a. diberikan
penangguhan BM
luar Daerah Pabean
b. tidak dipungut
PDRI

wajib membuat Faktur Pajak yang dibubuhi cap PPN dan PPN Bm tidak dipungut. Tempat lelang
berikat

Tidak dipungut
TLDP
PPN dan PPN Bm

Wajib membuat
Faktur Pajak yang TLDP
Wajib melunasi
dibubuhi cap PPN (Impor untuk
BM dan PDRI
dan PPN Bm tidak dipakai)
dipungut
PENYELENGGARAAN/PENGUSAHAN

• Penetapan TLB / pemberian izin penyelenggara


TLB sekaligus pengusaha TLB dengan Keputusan
Menteri.

• Persyaratan :
a. memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu
tempat atau bangunan yang mempunyai batas-batas
yang jelas
b. memiliki Surat Izin Tempat Usaha, Dokumen
Lingkungan Hidup, Surat Izin Usaha Lelang, dan izin
lainnya dari instansi teknis terkait
c. Telah dikukuhkan sebagai PKP dan telah
menyampaikan SPT PPh tahun pajak terakhir
KAWASAN
DAUR ULANG BERIKAT

 UU No. 10 Tahun 1995 tentang


Kepabeanan yo. UU No. 17 Th 2006
 PP NO. 32 / 2009 tentang Tempat
Penimbunan Berikat
 Per DJBC No P-20/BC/2008 tentang
Tata Laksana Pengeluaran Barang
Impor dari Kawasan Pabean untuk
ditimbun di TPB jo P-35/BC/2010
PENYELENGGARAAN / PENGUSAHAN

 Di dalam KDUB dilakukan penyelenggaraan dan pengusahaan


KDUB.

 Penyelenggaraan KDUB dilakukan oleh penyelenggara KDUB


yang berbadan hukum dan berkedudukan di Indonesia.

 Penyelenggara KDUB melakukan kegiatan menyediakan dan


mengelola kawasan untuk kegiatan pengusahaan KDUB.

 Dalam satu penyelenggaraan KDUB dapat dilakukan satu atau


lebih pengusahaan KDUB.
PENYELENGGARAAN & PENGUSAHAN

Pengusaha KDUB atau pengusaha di KDUB


merangkap sebagai penyelenggara di KDUB :

 menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu


 di dalamnya dilakukan kegiatan pengolahan berupa proses
daur ulang limbah asal impor dan/atau asal Daerah Pabean
 dengan mempergunakan teknologi yang telah disetujui oleh
kementerian yang menangani masalah lingkungan hidup
 sehingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah serta
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
a. diberikan
penangguhan BM
luar Daerah Pabean
b. tidak dipungut
PDRI
wajib membuat Faktur Pajak yang dibubuhi cap PPN dan PPN Bm tidak dipungut.

a. diberikan
penangguhan BM
TPB Tempat Daur Ulang
b. tidak dipungut Berikat
PDRI

Tidak dipungut
TLDP
PPN dan PPN Bm

Wajib membuat
Faktur Pajak yang TLDP
Wajib melunasi
dibubuhi cap PPN (Impor untuk
BM dan PDRI
dan PPN Bm tidak dipakai)
dipungut
PERIZINAN

Keputusan Menteri Mendapat Rekomendasi dari Menteri


Lingkungan hidup
Berlokasi di kawasan industri yang
ditunjuk khusus untuk daur ulang

Memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan


suatu kawasan, tempat, atau bangunan yang
mempunyai batas-batas yang jelas, berikut
Untuk mendapatkan peta lokasi/tempat dan rencana tata
letak/denah yang akan dijadikan KDUB
penetapan tempat
sebagai KDUB dan izin
penyelenggara KDUB, Memiliki Surat Izin Tempat Usaha, Dokumen
Lingkungan Hidup, dan izin lainnya yang
penyelenggara harus diperlukan dari instansi teknis terkait
memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
telah melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP dan telah
menyampaikan SPT Pajak Penghasilan
tahun pajak terakhir bagi yang sudah wajib
menyampaikan SPT
PERIZINAN
Pernyataan tertulis dari pengusaha di KDUB merangkap
sebagai penyelenggara di KDUB yang menyatakan kesediaan
untuk mengekspor kembali limbah dalam hal tidak diolah
dalam waktu paling lama 3 bulan atau izin pengusaha dicabut.
Keputusan Menteri
Memiliki bukti sebagai importir produsen limbah non
bahan berbahaya dan beracun (B3)

Mendapat rekomendasi dari menteri yang menangani


masalah lingkungan hidup
Persyaratan
mendapatkan Berlokasi di kawasan industri yang ditunjuk khusus untuk daur
ulang
izin pengusaha
di KDUB dan Memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu kawasan,
penetapan tempat, atau bangunan yang mempunyai batas-batas yang
jelas, berikut peta lokasi/tempat dan rencana tata letak/denah
penyelenggara
yang akan dijadikan Kawasan daur Ulang Berikat
di KDUB
Memiliki Surat Izin Tempat Usaha, Dokumen
Lingkungan Hidup, dan izin lainnya yang diperlukan dari
instansi teknis terkait
Telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak dan telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak
terakhir bagi yang sudah wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan
Kawasan Daur
Kriteria bahan baku berupa limbah Ulang Berikat
non bahan berbahaya dan beracun
(B3), berupa:
Harus diolah 3
bulan sejak
Limbah padat yang tersortir tanggal
pemasukan.
Bukan limbah B3
Bukan sampah yang berasal dari kegiatan
Wajib melakukan pengendalian
rumah tangga atau sejenis sampah rumah
tangga atau sampah spesifik; pencemaran lingkungan sesuai
ketentuan perundang-undangan
Tidak berbentuk cair, debu, lumpur, pasta, di bidang lingkungan hidup.
sludge, dan tidak terkontaminasi limbah
bahan berbahaya danberacun wajib mengelola lebih lanjut
limbah yang dihasilkannya
Limbah yang telah dipotong, dihancurkan sesuai dengan ketentuan
atau diubah dalam bentuk yang ramah perundang-undangan
lingkungan lingkungan hidup.
TATA KERJA PENGEL
BARANG DARI TPS KE TPB
P-20/BC/2008

1. menggunakan Media Penyimpan Data


Elektronik.

2. menggunakan Sistem PDE.


Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan Media Penyimpan Data Elektronik
Pendaftaran BC 2.3

Pengusaha TPB Bea Cukai


di TPB
1. Mengisi modul BC 2.3
2. Mencetak BC 2.3 1. Upload data dari Disket
3. Menyimpan data ke Disket 2. Mencocokan data antara yg di layar
komputer dengan hasil cetak BC 2.3
Perbaikan BC 2.3 Tidak Sesuai ; Kembalikan
BC 2.3 + Catatan
Atau
Sesuai : Cetak SPPB +
Pengeluaran barang pengesahan

Daftar
Rekapitlulasi

KPPBC
Pengawasan
KPPBC
Pembongkaran
Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan Media Penyimpan Data Elektronik
Pengeluaran Barang dari TPS

KPPBC
BC 2.3 Pembongkaran
Pengusaha TPB
SPPB

1. Mencocokkan dengan Daftar


Rekapitulasi BC 2.3
2. Penutupan Pos BC 1.1.
3. Persetujuan pengeluaran barang
4. Penyegelan

SPPB
BC 2.3

Arsip...
KPPBC
Pembongkaran
Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan Media Penyimpan Data Elektronik
Pemasukkan ke TPB

Bea Cukai
SPPB
Pengusaha TPB di TPB
1. Pembukaan Segel
2. Stripping
3. Pemeriksaan fisik (SPPB
Merah)
4. Input data pemasukkan

BC 2.3
selesai
masuk
KPPBC Laporan periodik
Pengawasan
Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan sistem PDE
Pendaftaran BC 2.3

Kantor
Pengusaha TPB Pusat

1. Mengisi Modul BC 2.3


2. Mengirim data
Respons:
Izin

Respons: KPPBC
NPP, NPPD, SPPD Pengawasan

Respons:
SPPD

Bea Cukai KPPBC


di TPB Pembongkaran
Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan Sistem PDE
Pengeluaran Barang dari TPS

KPPBC
Pengusaha TPB SPPB Pembongkaran

1. Penutupan Pos BC 1.1.


2. Persetujuan pengeluaran barang
3. Penyegelan

Bea Cukai Selesai


di TPB Keluar

KPPBC
Pengawasan

SPPB
Tata kerja pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di
TPB dengan menggunakan Sistem PDE
Pemasukkan ke TPB

Bea Cukai
SPPB
Pengusaha TPB di TPB
1. Pembukaan Segel
2. Stripping
3. Pemeriksaan fisik (SPPB
Merah)
4. Input data pemasukkan

Selesai
KPPBC Masuk
Pengawasan

KPPBC
Pembongkaran
SPPB
SPPB – TPB Merah
 Brg re-impor
 Brg contoh
 Brg modal / peralatan yg tdk berhubungan
langsung dengan kegiatan produksi
 Peralatan perkantoran

SPPB – TPB
Untuk barang selain diatas
RINGKASAN MATERI TPB
Pokok Bahasan Uraian
Jenis-jenis TPB Gudang berikat (GB), kawasan berikat (KB), toko bebas bea (TBB), tempat
penyelenggaraan pameran berikat (TPPB), tempat lelang berikat (TLB), kawasan
daur ulang berikat (KDUB)
Fasilitas • Penangguhan bea masuk, pajak tidak dipungut
• Dijaga aparat BC, diperlakukan sebagaimana kawasan pabean
GB • Pengerjaan sederhana
• 3 jenis : GB supporting industri dlm negeri (KB/non KB), GB transit LDP, GB
distribusi TBB
• Laporan tiap bulan
• Dokumen yg digunakan : BC 2.3, BC 2.5, BC 2.7 , BC 3.0
• Penjualan ke TLDDP tdk dibatasi

KB • Tujuan produksi/manufaktur
• Laporan tiap 4 bulan
• Penjualan ke TLDDP dibatasi maks 50% dr realisasi ekspor/penyerahan ke KB
(pake BC 2.5) th sebelumnya
• Boleh pintu tambahan untuk orang/barang
• Boleh subkontrak maks 60 hari (ke TLDDP dg jaminan)
• Boleh peminjaman/perbaikan barang (ke TLDDP dg jaminan)
• Larangan subkontrak jika hanya pengerjaan awal/akhir/sortir
• Dokumen yg digunakan : BC 2.3, BC 2.5, BC 2.6, BC 2.7, BC 3.0, BC 4.0, BC
4.1
RINGKASAN MATERI TPB
Pokok Bahasan Uraian
TBB • Di bandara / pelabuhan internasional dan di tengah kota (down town)
• Pembeli di terminal bebas (siapa saja penumpang yang akan keluar
negeri/transit)
• Pembeli di down town bebas bea masuk bila pejabat perwakilan negara asing
(dengan pembatasan secara resiprocal), bila pejabat badan internasional
bebas bea masuk dengan pembatasan tertentu
• Pembeli di down town bila ekspatriat wajib bayar bea masuk

TPPB • Pameran berskala internasional


• Barang dapat dari impor atau produk lokal
• Kelompok barang golongan A s.d G
• Dapat dijual (gol G) dengan membayar bea masuk (pake BC 2.5)

TLB • Barang dapat dari impor atau produk lokal


• Yg laku dilelang bayar bea masuk sebelum keluar ke TLDDP

KDUB • Bila tdk diolah, maks 3 bulan sejak ditimbun hrs direekspor
• Yg dapat ditimbun limbah yg ramah lingkungan
• Tidak boleh limbah B3, limbah rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai