DASAR HUKUM
“Kawasan Berikat adalah TPB untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang
berasal dari TLDDP guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor
untuk dipakai”
Kegiatan Pengolahan Mengolah barang/bahan dengan atau tanpa
bahan penolong menjadi barang hasil poduksi
dengan nilai tambah yg lebih tinggi, termasuk
perubahan sifat dan fungsinya
Budidaya flora dan fauna
Kegiatan Penggabungan
Perizinan Transaksional KB
3
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PEMASUKAN BARANG KE KAWASAN BERIKAT
Pasal 19 PMK 131/2018, Pasal 29 Per Dirjen 19/2018
LDP
TPB lain
Kawasan Bebas
TLDDP
KEK
Kawasan Ekonomi lain Kawasan Berikat
Pemasukan
a Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu pengemas,
barang contoh, Barang Modal, bahan bakar, peralatan perkantoran,
dan/atau untuk keperluan litbang (RnD) pada KB
Barang yang berasal dari luar daerah pabean yang dimasukkan dari Tempat Penimbunan
Berikat, Kawasan Bebas, kawasan ekonomi khusus, atau kawasan ekonomi lainnya yang
ditetapkan oleh Pemerintah ke Kawasan Berikat:
Pasal 20 (2) PMK 131/2018
1. diberikan penangguhan Bea Masuk;
2. diberikan pembebasan Cukai;
3. tidak dipungut PDRI; dan/atau
4. tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BERIKAT
Pasal 23 PMK 131/2018, Pasal 34 Per Dirjen 19/2018
TPB lain
Kawasan Bebas
TLDDP
KEK
Kawasan Berikat Kawasan Ekonomi lain
Pengeluaran
Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu a
Bahan baku dan/atau sisa bahan baku
pengemas, barang contoh, Barang Modal, bahan bakar,
peralatan perkantoran, dan/atau untuk keperluan litbang bBahan penolong dan/atau sisa bahan penolong
(RnD) pada KB
Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan c Pengemas dan alat bantu pengemas
hasil produksi d Hasil produksi yg telah jadi maupun setengah jadi
e Barang contoh Dilakukan setelah
f Barang modal persetujuan Kepala Kantor
Pabean
g Peralatan perkantoran
h Barang untuk keperluan litbang perusahaan
i Sisa dari proses produksi memiliki nilai ekonomis
TLDDP
Pasal 32 Ayat 2 (a) – Psl 35 PMK 131/2018, Pasal 44 ayat 2 (a) – Psl 47 Per Dirjen 19/2018
PERLAKUAN PERPAJAKAN PADA PERUSAHAAN
PENERIMA FASILITAS KAWASAN BERIKAT
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
DASAR PENGENAAN BEA MASUK, CUKAI, DAN PDRI
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (I)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Penyelenggara Kawasan Berikat
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan ruangan, sarana kerja, dan fasilitas yg layak bagi petugas BC
Menyediakan sarana/prasarana dalam rangka pelayanan kepabeanan, berupa:
komputer dan media komunikasi data elektronik yg terhubung dg SKP DJBC
Menyampaikan laporan tertulis kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg belum
perpanjang waktu sewa lokasi maksimal 30 hari sebelum berakhir waktu sewa
Melaporkan kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg tidak beroperasi
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil atau KPUBC
jika ada perubahan data dalam izin KB
Membuat pembukuan/catatan serta menyimpan dokumen atas Barang
Modal dan peralatan yg dimasukkan untuk keperluan
pembangunan/konstruksi dan peralatan perkantoran KB
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg
berkaitan dg kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yg berlaku umum di Indonesia; dan
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan
audit oleh DJBC dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (II)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Pengusaha KB atau PDKB
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan sarana dan prasarana untuk pertukaran data secara elektronik
Mendayagunakan IT Inventory yg merupakan subsistem dari sistem informasi
akuntansi yg akan menghasilkan informasi laporan keuangan, digunakan secara kontinu
dan realtime serta dapat diakses oleh DJBC serta DJP
Mendayagunakan CCTV yg dapat diakses secara realtime dan online oleh DJBC dan DJP
serta memiliki data rekaman minimal 7 hari sebelumnya
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil/KPUBC jika ada perubahan data dalam izin KB
Melakukan pencacahan (stock opname) dg mendapatkan pengawasan dari Kantor Pabean
minimal sekali dalam 1 tahun
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg
berkaitan dg kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh DJBC
dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Menyampaikan laporan keuangan dan/atau laporan tahunan perusahaan kepada kepala Kantor Pabean; da
Menyampaikan laporan dampak ekonomi KB paling sedikit memuat info mengenai nilai fasilitas
fiskal, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan nilai pernjualan hasil produksi kepada kepala
Kantor Pabean minimal 1 tahun sekali (Psl 24 Per Dirjen 19/2018)
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (III)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
JAM LAYANAN KAWASAN BERIKAT
Pasal 47 PMK 131/2018, Pasal 64 Per Dirjen 19/2018
DJBC DJP
Perwakilan Resmi
PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN BARANG
Pasal 37 PMK 131/2018, Pasal 49-50 Per Dirjen 19/2018 Lampiran Huruf N
Barang dalam KB
(Sifat & Bentuk)
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Larangan dan Pembatasan
Pasal 17-18 PMK 131/2018, Pasal 27-28 Per Dirjen 19/2018
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Pemberitahuan Pabean
Pasal 39 PMK 131/2018, Pasal 52-53 Per Dirjen 19/2018
Penyelenggara KB Pemasukan ke KB
Pemberitahuan KSWP
Pengusaha KB Pabean
Pengeluaran dari KB
PDKB
PPJK = Dokumen Cukai
Khusus pemasukan barang
impor melalui PJT
Dikecualikan
Pengeluaran sisa Dikecualikan
BKC dimasukkan
pengemas dan limbah ke
/dikeluarkan dari dan ke
TLDDP TLDDP
Menyampaikan laporan ke
petugas BC