Anda di halaman 1dari 35

KAWASAN BERIKAT

DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015 tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2009 tentang
Tempat Penimbunan Berikat

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018


tentang Kawasan Berikat

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor PER-


19/BC/2018 tentang Tata Laksana Kawasan Berikat
KETENTUAN UMUM

“Kawasan Berikat adalah TPB untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang
berasal dari TLDDP guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor
untuk dipakai”
Kegiatan Pengolahan  Mengolah barang/bahan dengan atau tanpa
bahan penolong menjadi barang hasil poduksi
dengan nilai tambah yg lebih tinggi, termasuk
perubahan sifat dan fungsinya
 Budidaya flora dan fauna

Kegiatan Penggabungan

Kegiatan menggabungkan dan/atau menggenapi


barang Hasil Produksi KB ybs sebagai produk utama
dengan barang jadi

KB merupakan Kawasan Pabean dan sepenuhnya berada di bawah pengawasan DJBC

Dalam rangka pengawasan KB dilakukan pemeriksaan pabean dengan tetap


menjamin kelancaran arus barang yang dilakukan secara selektif berdasarkan
manajemen risiko
PELAYANAN PERIZINAN KAWASAN BERIKAT

Pemberian Izin KB Janji Layanan Masa Berlaku


Kanwil/KPUBC 3 Hari Kerja di KPPBC s.d. Izin KB Dicabut
1 Jam di Kanwil/KPUBC

Perizinan Transaksional KB
3

Izin pengeluaran Izin menerima pekerjaan Izin Pengeluaran Bahan Baku


sementara dari KB ke dan/atau Sisa Bahan Baku serta KPPBC
lain dari Badan Usaha di
TLDDP TLDDP Bahan Penolong dan/atau sisa
Bahan Penolong ke TLDDP
PERLAKUAN TERTENTU

“One Size Doesn’t Fit All”


Penambahan perlakuan tertentu oleh Kepala Kanwil
DJBC/KPUBC pada izin Kawasan Berikat berupa:

 Toleransi penyusutan/penguapan/pengurangan sesuai dengan


bisnis proses perusahaan dengan melampirkan data dari lembaga
atau instansi yang kompeten
Kepala Kanwil/KPUBC dapat  Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang
memberikan izin curah
 Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang
penambahan lokasi KB tidak contoh
 Kemudahan subkontrak
dalam satu hamparan
 Tata cara pemasukan dan/atau pengeluaran barang
di Kawasan Berikat yang berbeda hamparan dalam 1
• Untuk keperluan penimbunan Bahan Baku (satu) persetujuan izin
dan/atau barang Hasil Produksi
 Perlakuan tertentu lainnya dengan tetap
• Karena kapasitas sudah tidak mencukupi atau
mempertimbangkan aspek pengawasan
karakteristik Hasil Produksi memerlukan
dan/atau pelayanan
penimbunan khusus
• Kriteria sama seperti Izin KB kecuali batasan
luas
• Profil risiko rendah
KETENTUAN PEMASUKAN BARANG
KE KAWASAN BERIKAT

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PEMASUKAN BARANG KE KAWASAN BERIKAT
Pasal 19 PMK 131/2018, Pasal 29 Per Dirjen 19/2018
 LDP
 TPB lain
 Kawasan Bebas
 TLDDP
 KEK
 Kawasan Ekonomi lain Kawasan Berikat
Pemasukan
a Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu pengemas,
barang contoh, Barang Modal, bahan bakar, peralatan perkantoran,
dan/atau untuk keperluan litbang (RnD) pada KB

b Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan


hasil produksi
c Barang yg dimasukkan kembali dari kegiatan pengeluaran sementara
d Hasil produksi yg dimasukkan kembali; dan/atau
e Hasil produksi KB lain
 Bukan barang untuk dikonsumsi di KB
 Berkaitan dengan kegiatan produksi
 Setelah mendapat persetujuan pejabat atau SKP
Pemasukan Barang dari LDP diberikan Fasilitas:
(Pasal 20 PMK 131/2018)
1. diberikan penangguhan Bea Masuk;
2. diberikan pembebasan Cukai; dan/atau
3. tidak dipungut PDRI.

Barang yang berasal dari luar daerah pabean yang dimasukkan dari Tempat Penimbunan
Berikat, Kawasan Bebas, kawasan ekonomi khusus, atau kawasan ekonomi lainnya yang
ditetapkan oleh Pemerintah ke Kawasan Berikat:
Pasal 20 (2) PMK 131/2018
1. diberikan penangguhan Bea Masuk;
2. diberikan pembebasan Cukai;
3. tidak dipungut PDRI; dan/atau
4. tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM

Barangnya apa saja?


Pasal 20 ayat 3 – 5 PMK 131/2018
Pasal 29 Per Dirjen 19/2018
Lampiran K
KETENTUAN PENGELUARAN
BARANG KELUAR KAWASAN
BERIKAT

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BERIKAT
Pasal 23 PMK 131/2018, Pasal 34 Per Dirjen 19/2018

 TPB lain
 Kawasan Bebas
 TLDDP
 KEK
Kawasan Berikat  Kawasan Ekonomi lain

Pengeluaran
Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu a
Bahan baku dan/atau sisa bahan baku
pengemas, barang contoh, Barang Modal, bahan bakar,
peralatan perkantoran, dan/atau untuk keperluan litbang bBahan penolong dan/atau sisa bahan penolong
(RnD) pada KB
Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan c Pengemas dan alat bantu pengemas
hasil produksi d Hasil produksi yg telah jadi maupun setengah jadi
e Barang contoh Dilakukan setelah
f Barang modal persetujuan Kepala Kantor
Pabean
g Peralatan perkantoran
h Barang untuk keperluan litbang perusahaan
i Sisa dari proses produksi memiliki nilai ekonomis

j Sisa pengemas dan limbah sisa/ limbah yg tidak memiliki nilai


ekonomis
Pengeluaran Barang Modal
Pasal 30 PMK 131/2018, Pasal 41 Per Dirjen 19/2018

TLDDP

Pengeluaran Barang Modal asal impor ke TLDDP dibebaskan dari kewajiban


membayar BM, cukai, dan PDRI, dalam hal telah dimasukkan ke KB selama lebih
dari 4 tahun

Pengeluaran dan penyelesaian kewajiban pabean terhadap Barang Modal asal


impor yang pada saat pemasukannya mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk
untuk pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal
(master list BKPM), dilakukan sesuai PMK nomor 131/PMK.04/2018

Pengusaha KB/PDKB dibebaskan dari kewajiban pembayaran bea


masuk terutang dalam hal Barang Modal dimasukkan ke KB selama
lebih dari 4 tahun atau telah diimpor selama lebih dari 5 tahun
Pengeluaran Sementara dan Subkontrak (I)
Pasal 32 PMK 131/2018, Pasal 44 Per Dirjen 19/2018
Tujuan Keperluan
 Luar daerah pabean  Subkontrak
 TPB lainnya  Perbaikan/reparasi
 Kawasan Bebas  Peminjaman Barang Modal untuk produksi
 TLDDP  Pengetesan atau pengembangan kualitas produksi
 Kawasan Ekonomi Khusus  Penggunaan returnable package
 Tujuan lain dg persetujuan Kepala Kantor Pabean
 Kawasan ekonomi lain yg
ditetapkan pemerintah
 BM, cukai, dan pajak menjadi tanggungjawab TPB
tujuan penerima barang terhitung sejak barang
 Dilakukan setelah mendapat dan/atau bahan diterima oleh TPB tujuan sampai dg
persetujuan Ka. Kantor Pabean, diterima kembali KB asal
dengan menetapkan batas waktu  Untuk keperluan subkontrak, kegiatan ekspor dapat
pemasukan kembali barang dan/atau langsung dilakukan oleh Pengusaha KB pemberi
bahan ke KB subkontrak dari lokasi penerima subkontrak
 Mempertaruhakan jaminan, sebesar
BM, cukai, dan PDRI terurang dalam
hal barang asal impor
 Tidak perlu mempertaruhakan  Jaminan dicairkan
jaminan, jika barang/bahan asal  Denda 100% dari BM yang seharusnya dibayar
TLDDP dari KB ke TLDDP
 Wajib membuat faktur pajak dan
memungut PPN atau PPN dan PPnBM
Tidak dimasukkan kembali
 Dikecualikan dari kewajiban membuat faktur
Terlambat dimasukkan kembali pajak dan memungut PPN atau PPN dan
PPnBM
Pengeluaran Sementara dan Subkontrak (II)

Ketentuan pengeluaran sementara ke TLDDP untuk subkontrak

 Dilakukan berdasarkan perjanjian subkontrak


 Batas waktu persetujuan kepala kantor sesuai batas waktu perjanjian subkontrak
 Pemeriksaan awal dan akhir harus dilakukan oleh Pengusaha KB/PDKB pemberi subkontrak
 Perusahaan di TLDDP penerima subkontrak dapat menambahkan barang
untuk kepentingan pengerjaan subkontrak
 Pengusaha KB atau PDKB dapat meminjamkan Barang Modal kepada penerima subkontrak

Pengusaha KB/PDKB dapat menerima


pekerjaan dari Badan Usaha di TLDDP
berupa:
 Subkontrak
 Perbaikan/reparasi
 Pekerjaan lain

setelah mendapatkan persetujuan Kepala Kantor Pabean

Pasal 32 Ayat 2 (a) – Psl 35 PMK 131/2018, Pasal 44 ayat 2 (a) – Psl 47 Per Dirjen 19/2018
PERLAKUAN PERPAJAKAN PADA PERUSAHAAN
PENERIMA FASILITAS KAWASAN BERIKAT

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
DASAR PENGENAAN BEA MASUK, CUKAI, DAN PDRI

Harga Penyerahan Harga Pemasukan


Bea Nilai pabean sesuai harga jual saat Nilai pabean dan klasifikasi yg
Masuk pengeluaran ke TLDDP berlaku saat barang impor masuk ke
KB
Klasifikasi barang yg dikeluarkan ke TLDDP Pembebanan pada saat
pemberitahuan pabean impor untuk
Pembebanan pada saat pemberitahuan
dipakai didaftarkan
pabean impor untuk dipakai didaftarkan
Cukai Ketentuan peraturan di bidang cukai Ketentuan peraturan di bidang cukai
PDRI Harga jual dan tarif saat pengeluaran barang Nilai impor yg berlaku saat barang
ke TLDDP impor masuk ke KB (Nilai Pabean +
Bea Masuk)
Tarif saat pemberitahuan pabean
Jika tarif BM untuk bahan baku > tarif BM impor untuk dipakai didaftarkan
barang hasil produksi, maka dasar pengenaan
BM yaitu pembebanan tarif BM barang hasil
produksi yg berlaku pada saat dikeluarkan Syarat :
dari KB  Konversi pemakaian bahan baku
dan/atau bahan penolong jelas
Penghitungan BM, cukai, dan/atau PDRI
 Saat masuk sudah ada transaksi
menggunakan NDPBM yg ditetapkan oleh Menkeu
pada saat pemberitahuan pabean impor untuk Dilakukan pengujian secara periodik oleh
dipakai didaftarkan Kepala Kanwil BC atau Pejabat BC yg
ditunjuk
Out TLDDP
Pasal 21 Ayat 5 (a) – (6), 24 (4), PMK 131/2018. Psl 31 Ayat (5) c, Ayat (6-7) Per 19
PASAL 34 PER-19/BC/2018
PASAL 23 PMK no. 131/PMK.04/2018

Barang dari Dapat di Keluarkan ke


Kawasan • dapat di keluarkan ke :
Berikat
• Daerah Pabean
• Tempat Lain dalam Daerah Pabean
• Kawasan Ekonomi Khusus
 Bahan Baku • Kawasan Ekonomi yang di tetapkan
 Bahan Penolong
 Bahan Pengemas
Pemerintah
 Barang sudah jadi • Kawasan Bebas


Barang Modal
Barang Contoh
• Luar Daerah Pabean
 Barang Perkantoran

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


KEWAJIBAN PERUSAHAAN
PENERIMA FASILITAS KAWASAN BERIKAT

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (I)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Penyelenggara Kawasan Berikat
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan ruangan, sarana kerja, dan fasilitas yg layak bagi petugas BC
Menyediakan sarana/prasarana dalam rangka pelayanan kepabeanan, berupa:
komputer dan media komunikasi data elektronik yg terhubung dg SKP DJBC
Menyampaikan laporan tertulis kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg belum
perpanjang waktu sewa lokasi maksimal 30 hari sebelum berakhir waktu sewa
Melaporkan kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg tidak beroperasi
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil atau KPUBC
jika ada perubahan data dalam izin KB
Membuat pembukuan/catatan serta menyimpan dokumen atas Barang
Modal dan peralatan yg dimasukkan untuk keperluan
pembangunan/konstruksi dan peralatan perkantoran KB
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg
berkaitan dg kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yg berlaku umum di Indonesia; dan
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan
audit oleh DJBC dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (II)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018
Kewajiban Pengusaha KB atau PDKB
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan sarana dan prasarana untuk pertukaran data secara elektronik
Mendayagunakan IT Inventory yg merupakan subsistem dari sistem informasi
akuntansi yg akan menghasilkan informasi laporan keuangan, digunakan secara kontinu
dan realtime serta dapat diakses oleh DJBC serta DJP
Mendayagunakan CCTV yg dapat diakses secara realtime dan online oleh DJBC dan DJP
serta memiliki data rekaman minimal 7 hari sebelumnya
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil/KPUBC jika ada perubahan data dalam izin KB
Melakukan pencacahan (stock opname) dg mendapatkan pengawasan dari Kantor Pabean
minimal sekali dalam 1 tahun
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg
berkaitan dg kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh DJBC
dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Menyampaikan laporan keuangan dan/atau laporan tahunan perusahaan kepada kepala Kantor Pabean; da
Menyampaikan laporan dampak ekonomi KB paling sedikit memuat info mengenai nilai fasilitas
fiskal, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan nilai pernjualan hasil produksi kepada kepala
Kantor Pabean minimal 1 tahun sekali (Psl 24 Per Dirjen 19/2018)
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (III)
Pasal 14-16 PMK 131/2018, Pasal 16-20 Per Dirjen 19/2018

Kriteria Kelayakan Ruangan, Sarana Kerja dan Fasilitas bagi


Petugas BC
memiliki akses untuk memonitor aktivitas pengeluaran dan pemasukan barang
memiliki akses untuk memonitor CCTV
tersedia sarana pendukung perkantoran seperti pengatur suhu ruangan (air
conditioner), meja kerja, kursi, lemari/ruang arsip
tersedianya komputer (personal computer) dan printer dengan spesifikasi
teknis yang mencukupi untuk menggunakan aplikasi-aplikasi perkantoran
terkini dan dapat dioperasikan dengan baik
tersedianya sarana komunikasi akses internet 24 (dua puluh empat) jam
sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan berupa ruang
istirahat dan toilet yang bersih dan memadai
PAPAN NAMA KAWASAN BERIKAT
TANGGUNG JAWAB KAWASAN BERIKAT
Bea masuk dan/atau cukai dan PDRI yang terutang atas
Tanggung Jawab barang impor yg berada atau seharusnya berada di KB
Penyelenggara KB,
Pengusaha KB,
Cukai serta PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang atas
dan/atau PDKB
barang asal TLDDP yg berada atau seharusnya berada di
KB

Meliputi selisih kurang yg terjadi akibat:


Penguapan atau penyusutan
Pembebasan dari tanggung jawab
Force majeure
a Musnah tanpa sengaja
bDiekspor dan/atau diekspor kembali
c
Diimpor untuk dipakai dengan menyelesaikan kewajiban pabean, cukai, dan perpajakan
dDikeluarkan ke Tempat Penimbunan Pabean
eDikeluarkan ke TPB lainnya
f Dikeluarkan ke pengusaha di Kawasan Bebas yg mendapat izin Badan Pengusahaan Kawasan Bebas
g
Dikeluarkan ke pengusaha di KEK atau kawasan ekonomi lain yg ditetapkan pemerintah; dan/atau
h Dimusnahkan dibawah pengawasan BC
LAIN – LAIN

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
JAM LAYANAN KAWASAN BERIKAT
Pasal 47 PMK 131/2018, Pasal 64 Per Dirjen 19/2018

Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB diberikan pelayanan


24 Jam 7 Hari oleh DJBC melalui SKP dan/atau oleh Pejabat BC

Kepala Kantor Pabean dapat melakukan pengaturan penugasan


Pejabat BC dalam rangka pelaksanaan pelayanan dengan
mempertimbangkan:
 profil risiko layanan Kawasan Berikat;
 jam kerja pada Kawasan Berikat;
 permohonan Kawasan Berikat; dan
 ketersedian SDM Bea dan Cukai dan norma waktu beban kerja
PENDAMPINGAN
Pasal 47 PMK 131/2018, Pasal 64 Per Dirjen 19/2018

Upaya mendukung peningkatan investasi & efektivitas pelayanan


operasional
Penyelenggara
KB
Pengusaha KB Pendampingan
(Asistensi)
PDKB

DJBC DJP

Menunjuk minimal 1 (satu)


orang

Perwakilan Resmi
PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN BARANG
Pasal 37 PMK 131/2018, Pasal 49-50 Per Dirjen 19/2018 Lampiran Huruf N

Barang dalam KB
(Sifat & Bentuk)

Dapat Dimusnahkan Tidak Dapat Dimusnahkan


Persetujuan
Kepala Kantor
Pabean
Dibawah
Pemusnahan Barang Perusakan Barang
pengawasan pejabat
BC
Berita Acara

BA Pemusnahan tidak dibuat dalam hal Merusak kegunaan/fungsi secara


barang berupa sisa pengemas atau permanen dg cara dipotong-potong atau
limbah, dan pemusnahannya di dalam dg cara lain
KB
MONITORING DAN EVALUASI (II)
Pasal 48-49 PMK 131/2018, Pasal 65-66 Per Dirjen 19/2018 SE-12 Hal 2-6
+
Hasil Monev Selisih Lebih

 Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT


Dapat dipertanggungjawabkan Inventory

Karena kesengajaan serta  Dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai


terdapat dugaan tindak pidana ketentuan peraturan perundang-undangan
kepabeanan

Penelitian secara mendalam dilakukan oleh Ka Kantor Pabean terhadap indikasi


pelanggaran kepabeanan dan/atau cukai atas pemasukan dan/atau pengeluaran
barang ke dan/atau dari KB
Hasil penelitian

Ditemukan pelanggaran administratif Ditemukan bukti permulaan yang cukup telah


terjadi tindak pidana kepabeanan dan/atau
cukai
Pengenaan Penyidika
sanksi
Jika Penanggungjawab KB terbukti melakukan tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai n
yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan
orang tersebut merupakan WNA, Dirjen BC memberitahukan instansi yg berwenang menangani bidang keimigrasian untuk ditindaklanjuti
sesuai ketentuan
PELAYANAN MANDIRI
Pasal 50 PMK 131/2018, Pasal 67 Per Dirjen 19/2018
Self Managed Bonded Penetapan KB Mandiri oleh Kepala Kantor Pabean
mempertimbangkan:
a. Profil risiko layanan rendah
b. KSWP valid
c. Memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Memiliki sertifikat AEO dan/atau sertifikat lain yang menunjukkan kinerja
dan/atau manajemen perusahaan yang baik yang diterbitkan oleh
badan/lembaga yang berwenang
 Mendayagunakan IT Inventory sesuai kriteria dan dapat diintegrasikan
dengan SKP
 Memiliki kegiatan dengan volume tinggi dan memerlukan layanan
kepabeanan dan cukai 24/7
 Pertimbangan lain Kepala Kantor Pabean berdasarkan manajemen risiko
Pelayanan Mandiri
Pengadministrasian dan pelakatan tanda pengaman
Pengadministrasian dan pelepasan tanda pengaman
SKP
Pelayanan pemasukan barang
Pelayanan pembongkaran barang Laporan
Pelayanan penimbunan barang
Pelayanan pemuatan barang SKP
Pelayanan pengeluaran barang
Pelayanan lainnya
LARANGAN DAN PEMBATASAN

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Larangan dan Pembatasan
Pasal 17-18 PMK 131/2018, Pasal 27-28 Per Dirjen 19/2018

Ketentuan Pembatasan di Bidang Impor dalam Kawasan Berikat

LDP In Out TLDDP

Psl 17 & 18 (PMK-131) Psl 27 & 28 Per Dirjen 19/2018


Belum berlaku ketentuan pembatasan, Tidak berlaku ketentuan pembatasan
kecuali terkait dengan:
Berlaku ketentuan pembatasan dalam
Kesehatan hal:
Keamanan
a. Pengeluaran barang impor berupa
Keselamatan Bahan Baku dan/atau Bahan
Lingkungan
Penolong yang tidak diolah;
b. Pada saat pemasukannya belum
dipenuhi ketentuan pembatasan;
Terhadap Penyelenggara KB/Pengusaha dan
KB/PDKB, berlaku ketentuan mengenai: c. Instansi teknis terkait secara
Pemasukan barang yg dilarang untuk diimpor khusus memberlakukan ketentuan
pembatasan pada saat pengeluaran
Ekspor barang yg dilarang ekspornya barang dari Kawasan Berikat
sesuai dg ketentuan perundang-undangan
PEMBERITAHUAN PABEAN
DAN KOREKSI

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Pemberitahuan Pabean
Pasal 39 PMK 131/2018, Pasal 52-53 Per Dirjen 19/2018

Penyelenggara KB Pemasukan ke KB
Pemberitahuan KSWP
Pengusaha KB Pabean
Pengeluaran dari KB
PDKB
PPJK = Dokumen Cukai
Khusus pemasukan barang
impor melalui PJT
Dikecualikan
Pengeluaran sisa Dikecualikan
BKC dimasukkan
pengemas dan limbah ke
/dikeluarkan dari dan ke
TLDDP TLDDP

Menyampaikan laporan ke
petugas BC

Selisih jumlah barang impor yg dibongkar dengan yg diberitahukan dalam


Pemberitahuan Pabean
Selisih kurang dan tidak dapat Wajib membayar bea masuk atas impor
membuktikan kesalahan terjadi di luar barang yg kurang pada saat dibongkar +
kemampuan - sanksi
Selisih lebih dan tidak dapat Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB
membuktikan kesalahan terjadi di luar dikenai sanksi sesuai ketentuan
kemampuan + perundang-undangan
sejarah-presentation7-10-638.webp
PEMBATALAN EKSPOR

Pengusaha KB/PDKB dapat mengajukan permohonan pembatalan ekspor kepada


Kepala Kantor Pabean pemuatan dengan tata cara dan ketentuan mengikuti
peraturan perundang-undangan mengenai ekspor

Permohonan pembatalan ekspor disertai keterangan mengenai:


a. posisi barang saat diajukan pembatalan ekspor
b. rencana penimbunan barang setelah disetujui pembatalan ekspor, yaitu
 barang akan dimasukkan kembali ke KB
 barang akan ditimbun sementara di TPS sampai dengan pemuatan kembali
barang untuk diekspor
 barang akan ditimbun sementara di lokasi konsolidator barang ekspor sampai
dengan pemuatan kembali barang untuk diekspor; atau
 barang akan ditimbun sementara di luar TPS atau di luar KB disertai dengan
alamat yang jelas sampai dengan pemuatan kembali barang untuk diekspor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai