PASAL 17C UU KUP PASAL 17D UU KUP PASAL 9 AYAT (4C) UU PPN
Gambaran Umum
Pengembalian
Kelebihan Bayar
Pajak
KELEBIHAN
PEMBAYARAN
PAJAK
PENGHASILAN
(PPH) KELEBIHAN
PEMBAYARAN
PAJAK
PERTAMBAHAN
NILAI (PPN)
KRITERIA WAJIB PAJAK
KRITERIA TERTENTU
ditetapkan sebagai Wajib Pajak Kriteria Tertentu
WAJIB PAJAK
TEPAT WAKTU KRITERIA TERTENTU
DALAM MENYAMPAIKAN SPT
TELAH MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN DALAM 3 (TIGA) TAHUN PAJAK TERAKHIR YANG
WAJIB DISAMPAIKAN SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN SEBELUM PENETAPAN WAJIB
PAJAK KRITERIA TERTENTU, DENGAN TEPAT WAKTU
TIDAK MEMPUNYAI
TUNGGAKAN PAJAK
ADALAH KEADAAN WAJIB PAJAK PADA TANGGAL
31 DESEMBER TAHUN TERAKHIR SEBELUM PENETAPAN
SEBAGAI WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU TIDAK
MEMILIKI UTANG PAJAK YANG MELEWATI BATAS AKHIR
PELUNASAN, KECUALI TERHADAP TUNGGAKAN PAJAK
YANG PEMBAYARANNYA TELAH MEMPEROLEH IZIN
PENUNDAAN ATAU PENGANGSURAN
WAJIB PAJAK
PENETAPAN WP KRITERIA TERTENTU KRITERIA TERTENTU
Penetapan
Terlambat menyampaikan SPT Tahunan
Terlambat menyampaikan SPT Masa atas suatu jenis pajak dalam 2 (dua)
Masa Pajak berturut-turut
Terlambat menyampaikan SPT Masa atas suatu jenis pajak untuk 3 (tiga)
Masa Pajak dalam 1 (satu) tahun kalender
Memenuhi Dilakukan pemeriksaan bukper secara terbuka/penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan
Satu atau Lebih Menyampaikan LK pada suatu Tahun Pajak setelah ditetapkan sebagai WP
Kriteria Tertentu yang tidak diaudit oleh akuntan publik atau lembaga
pengawas keuangan pemerintah
Menyampaikan LK pada suatu Tahun Pajak setelah ditetapkan sebagai WP
Kriteria Tertentu yang diaudit oleh akuntan publik atau lembaga pengawas
keuangan pemerintah dengan pendapat selain wajar tanpa pengecualian
KPP tidak
menerbitkan
SKPPKP dan
memberitahukan
kepada Wajib
KPP
KPP Pajak
Wajib Pajak melakukan
melakukan
mengajukan penelitian
kewajiban penelitian
permohonan
formal terhadap
KPP
menerbitkan
SKPPKP
WAJIB PAJAK
Pengembalian KRITERIA TERTENTU
pendahuluan dalam
SPT-PPN MASA
WAJIB PAJAK
Pengembalian KRITERIA TERTENTU
pendahuluan dalam
SPT-PPh Badan
PENELITIAN WAJIB PAJAK
KRITERIA TERTENTU
Kewajiban Formal
Apabila jangka waktu tersebut terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak
menerbitkan SKPPKP atau pemberitahuan, permohonan Wajib Pajak
dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPPKP
setelah jangka waktu tersebut
WAJIB PAJAK
KRITERIA TERTENTU
Dalam hal, jumlah kelebihan
pembayaran pajak pada SKPPKP
tidak sama dengan jumlah dalam
permohonan Pengembalian
Pendahuluan
MINTA DIKEMBALIKAN
Wajib Pajak dapat mengajukan
permohonan dengan surat
tersendiri
terdapat selisih kelebihan
pembayaran pajak yang belum
dikembalikan
TIDAK MINTA DIKEMBALIKAN
KELEBIHAN
PEMBAYARAN
PAJAK
PENGHASILAN
(PPH) KELEBIHAN
PEMBAYARAN
PAJAK
PERTAMBAHAN
NILAI (PPN)
Wajib Pajak
Persyaratan
Tertentu
TATA CARA WAJIB PAJAK
PERSYARATAN TERTENTU
Pengajuan Permohonan Pengembalian Pendahuluan
KPP tidak
menerbitkan
SKPPKP dan
memberitahukan
kepada Wajib
KPP Pajak
Wajib Pajak melakukan
mengajukan penelitian
permohonan terhadap
KPP
menerbitkan
SKPPKP
WAJIB PAJAK
Pengembalian PERSYARATAN TERTENTU
pendahuluan dalam
SPT-PPh Badan
WAJIB PAJAK
JANGKA WAKTU PERSYARATAN TERTENTU
Penerbitan SKPPKP atau Pemberitahuan
Apabila jangka waktu tersebut terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak
menerbitkan SKPPKP atau pemberitahuan, permohonan Wajib Pajak
dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPPKP
setelah jangka waktu tersebut
WAJIB PAJAK
PERSYARATAN TERTENTU
Dalam hal, jumlah kelebihan
pembayaran pajak pada SKPPKP
tidak sama dengan jumlah dalam
permohonan Pengembalian
Pendahuluan
MINTA DIKEMBALIKAN
Wajib Pajak dapat mengajukan
permohonan dengan surat
tersendiri
terdapat selisih kelebihan
pembayaran pajak yang belum
dikembalikan
TIDAK MINTA DIKEMBALIKAN
PER-04/PJ/2021
Pabrikan/
Produsen yg
menghasilkan
BKP atau JKP
PERSYARATAN PENGUSAHA KENA PAJAK
BERISIKO RENDAH
ditetapkan sebagai PKP Berisiko Rendah
PER-04/PJ/2021
Diatur dalam PMK yg
mengatur batasan
kegiatan dan jenis JKP
yg atas ekspornya
dikenakan PPN
PMK-32/PMK.010/2019
TATA CARA PENGUSAHA KENA PAJAK
BERISIKO RENDAH
Penetapan Sebagai PKP Berisiko Rendah
Penetapan
Dilakukan pemeriksaan bukper dan/atau penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan
Memenuhi
Dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan
Satu atau Lebih putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Tidak lagi memenuhi ketentuan sebagai PKP Berisiko Rendah
KPP
menerbitkan
SKPPKP
PENGUSAHA KENA PAJAK
Pengembalian BERISIKO RENDAH
Penetapan PKP Berisiko Rendah masih berlaku, kecuali PKP yang termasuk Wajib Pajak
Persyaratan Tertentu
Tidak sedang dilakukan pemeriksaan bukper dan/atau penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan
PKP tidak dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu
5 (lima) tahun terakhir
PENGUSAHA KENA PAJAK
JANGKA WAKTU BERISIKO RENDAH
Penerbitan SKPPKP atau Pemberitahuan
Apabila jangka waktu tersebut terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak
menerbitkan SKPPKP atau pemberitahuan, permohonan Wajib Pajak
dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPPKP
setelah jangka waktu tersebut
PENGUSAHA KENA PAJAK
BERISIKO RENDAH
Dalam hal, jumlah kelebihan
pembayaran pajak pada SKPPKP
tidak sama dengan jumlah dalam
permohonan Pengembalian
Pendahuluan
MINTA DIKEMBALIKAN
Wajib Pajak dapat mengajukan
permohonan dengan surat
tersendiri
terdapat selisih kelebihan
pembayaran pajak yang belum
dikembalikan
TIDAK MINTA DIKEMBALIKAN
ditindaklanjuti
dengan
Pemeriksaan
(Pasal 17 B UU KUP)
Tambahkan subjudul
KETENTUAN KHUSUS
KETENTUAN KHUSUS
KRITERIA
PERSYARATAN
RISIKO
RENDAH
TERTENTU TERTENTU
2 5
Ketentuan Umum Tindak Lanjut Pengawasan
Wajib Pajak
3 6
Perencanaan Pengawasan Pemantauan dan Evaluasi
Wajib Pajak Pengawasan Wajib Pajak
7
Ketentuan lain-lain
KETENTUAN UMUM
A. Wajib Pajak : Pengawasan Pembayaran Masa (PPM) adalah pengawasan terhadap Wajib Pajak
melalui Penelitian Kepatuhan Formal yang jatuh tempo di Tahun Pajak berjalan dan
1. WP Strategis
Penelitian Kepatuhan Material atas Tahun Pajak berjalan serta Kunjungan.
2. WP Lainnya
B. Objek Pajak, baik yang telah Pengawasan Kepatuhan Material (PKM) adalah pengawasan terhadap Wajib Pajak
maupun yang belum dikenakan melalui Penelitian Kepatuhan Formal yang jatuh tempo sebelum Tahun Pajak berjalan
dan Penelitian Kepatuhan Material, antara lain melalui kegiatan analisis data
kewajiban PBB
perpajakan atas Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak berjalan, serta Kunjungan.
Ph PPN
P
Proses bisnis
Pajak
Tdk
Langs
ung PPnBM
Lainny
a pengawasan meliputi
pengawasan atas
Pa sun
La
B
ja
ng
PB
k g
Bea
Materai
Pengawasan Wajib Pajak
Pengawasan didahului dengan penyusunan perencanaan pengawasan melalui pembahasan DSP3 dan penetapan DPP
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak mengenai implementasi Compliance Risk Management
dan Business Intelligence
memiliki NPWP
WP Baru
Objek PBB
WP Telah/
Objek Pajak yg Belum
belum dikenai Ber NPWP
PBB
Pengawasan Wajib
Pajak Lainnya
Wajib Pajak Lainnya yang telah memiliki NPWP, Wajib Pajak baru
hasil kegiatan ekstensifikasi, dan Objek Pajak yang telah
dikenakan kewajiban PBB
Daftar Nominatif (Dafnom) 4. Bunga, antara lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (2), Pasal 8 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2b),
Hasil Penelitian Kepatuhan
Pasal 14 ayat (3), Pasal 14 ayat (5), Pasal 19 ayat (2) dan
Formal
Pasal 19 ayat (3) UU KUP; dan/atau
F Dafnom Lainnya
Ditindaklanjuti dengan penerbitan
D Surat Teguran
Ditindaklanjuti dengan
pengusulan perubahan
E administrasi layanan dan/atau
fasilitas perpajakan Wajib Pajak
secara jabatan
Terdiri dari kegiatan Validasi dan Analisis atas Data dan/atau Keterangan
untuk kemudian menentukan simpulan dan tindak lanjut. Data yang
dimaksud adalah :
berikut:
dikirimkan melalui faksimili;
dikirimkan menggunakan jasa pos/kurir/ekspedisi dengan bukti
pengiriman surat; dan/atau
diserahkan langsung kepada Wajib Pajak melalui Kunjungan
atau pada saat Wajib Pajak datang ke KPP Wajib Pajak dianggap tidak
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penerbitan SP2DK. tidak bersedia menyampaikan
menerima penjelasan
SP2DK
Wajib Pajak diberikan kesempatan untuk menyampaikan penjelasan Penyampaian penjelasan secara tertulis dapat berupa:
atas SP2DK yang disampaikan kepadanya sebagaimana dimaksud SPT yang disampaikan oleh Wajib Pajak;
pada angka 1) huruf b) paling lama 14 (empat belas) hari kalender surat yang disampaikan secara langsung ke KPP, dikirimkan
sejak: melalui faksimili, atau dikirimkan melalui jasa
tanggal SP2DK; pos/ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat;
tanggal kirim SP2DK menggunakan faksimili/jasa penjelasan secara elektronik yang disampaikan melalui
pos/ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat; atau akun DJP Online; dan/atau
tanggal penyerahan SP2DK secara langsung kepada Wajib Pajak. bentuk lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Penelitian
atas Wajib Pajak tidak
Penjelasan menyampaikan
penjelasan dalam
Dapat ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Kunjungan.
Pajak
Pelaksanaan penelitian
atas penjelasan
ternyata belum dapat Kepala KPP berwenang mengundang Wajib Pajak untuk
menghasilkan simpulan menghadiri Pembahasan.
dan rekomendasi
tindak lanjut
Pembahasan dengan Wajib Pajak
Surat Undangan Pembahasan disampaikan kepada
Tidak ditemukan adanya indikasi dan modus direkomendasikan untuk dinyatakan kegiatan P2DK telah
ketidakpatuhan selesai melalui penerbitan SP3 P2DK;
Wajib Pajak menyampaikan penjelasan yang sesuai hasil direkomendasikan pengawasan penyampaian
penelitian dan/atau bersedia melakukan atau pembetulan SPT
penyampaian/pembetulan SPT sesuai hasil penelitian
Penyusunan Laporan Hasil Permintaan Penjelasan
atas Data dan/atau Keterangan (LHP2DK)
Wajib Pajak memiliki data dan/atau status yang tidak direkomendasikan pengusulan perubahan data
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan/atau status Wajib Pajak secara jabatan
ditemukan adanya kesalahan dalam produk hukum direkomendasikan pengusulan pembetulan produk
berupa kesalahan tulis, kesalahan hitung, atau kekeliruan hukum secara jabatan
penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan
terdapat Data dan/atau Keterangan baru dalam Sistem direkomendasikan pelaksanaan Penelitian
Informasi Pengawasan yang terkait dengan KKPt dan Kepatuhan Material ulang
LHPt yang menjadi dasar penerbitan SP2DK
Penyusunan Laporan Hasil Permintaan Penjelasan
atas Data dan/atau Keterangan (LHP2DK)
Berdasarkan hasil penelitian
Wajib Pajak terindikasi melakukan tindak pidana direkomendasikan pengusulan pemeriksaan bukti
perpajakan permulaan
Wajib Pajak terindikasi melakukan tindak pidana direkomendasikan tindak lanjut lain sesuai dengan
perpajakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Tindak lanjut berupa pengawasan penyampaian atau
pembetulan SPT
1 Jangka waktu penyampaian atau
3 Jangka waktu perpanjangan yang
Wajib Pajak tidak bersedia untuk dilakukan Kunjungan direkomendasikan pengusulan pemeriksaan
terdapat indikasi pelanggaran terhadap ketentuan terkait direkomendasikan pengusulan perubahan administrasi
layanan atau fasilitas perpajakan yang diterima atau layanan dan/atau fasilitas perpajakan secara jabatan
dimiliki oleh Wajib Pajak
terdapat ketidaksesuaian antara data atau status Wajib direkomendasikan pengusulan perubahan data dan/atau
Pajak menurut administrasi DJP dengan kondisi status Wajib Pajak secara jabatan
sebenarnya
terdapat temuan lainnya direkomendasikan tindak lanjut lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan