Oleh:
Elsa Ofiana
17301059
MD: Antenatal
KA:
1. Amenorrhea
Nd 1. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
2. Fatique Nd.2 Intoleransi aktivitas b.d peningkatan
makanan
3. Mual dan muntah berat, gangguan tidur, ansietas
Ds:
4. Nafsu makan menurun (Anoreksia) Ds:
1. Cepat kenyang setelah makan 1. Mengeluh lelah
2. Mual 5. Frekuensi BAK meningkat
2. Dispnea saat atau seteleah beraktifitas
3. Muntah 6. Areola mamae hiperpigmentasi 3. Merasa lemah
Do: 7. USG menunjukkan adanya janin
1. Kram abdomen 8. Terdengar DJJ Do:
2. Nyeri abdomen 9. Nyeri abdomen 1. Tampak lemah
2. Tampak hanya tidur di bed
3. Bb menurun
4. Bising usus hiperaktif
5. IMT rendah
NOC/ NIC/
SLKI SIKI
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan asupan Aktivitas: Manajemen Nutrisi
nutrisi pasien membaik
Kriteria Hasil:
- Keinginan untuk meningkatkan nutrisi a) Observasi
meningkat - Identifikasi status nutrisi
- Nyeri abdomen menurun - Identifikasi alergi dan intoleransi
- Mual muntah menurun makanan
- Frekuensi makan meningkat - Identifikasi makanan yang disukai
- Nafsu makan membaik - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
- Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
b) Mandiri
- Lakukan oral hygiene sebelum makan,
jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis. piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
c) Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
d) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis, pereda nyeri,
antiemetik). Jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumiah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Diagnosa Kepererawatan : Intoleransi aktivitas b.d peningkatan berat, gangguan tidur, ansietas
Batasan Karakteristik/ Gejala dan Tanda:
Subjektif :
1. Mengeluh lelah
2. Dispnea saat atau seteleah beraktifitas
3. Merasa lemah
Objektif:
1. Tampak lemah
2. Tampak hanya tidur di bed
NOC/ NIC/
SLKI SIKI
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan toleransi Aktivitas: Manajemen energi
aktivitas pasien meningkat
Kriteria Hasil:
- Kemudahan melakukan aktivitas sehari- a) Observasi
hari meningkat - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Keluhan lelah menurun mengakibatkan kelelahan
- Dispnea saat beraktivitas menurun - Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Dispnea setelah aktivitas menurun - Monitor pola dan jam tidur
- Aritmia saat aktivitas menurun - Monitor lokasi dan ketidaknyannaian
- Sianosis menurun selama melakukan aktivitas
- Frekuensi nadi membaik b) Mandiri
- Perasaan lemah menurun - Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan
c) Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
d) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Diagnosa Kepererawatan : Nyeri akut b.d Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis
kehamilan.
Batasan Karakteristik/ Gejala dan Tanda:
Subjektif :
1. Nyeri abdomen
2. Nyeri seperti ditusuk tusuk
Objektif :
1. Tampak meringis
2. Tampak gelisah
3. Sulit tidur
4. Menarik diri
5. Skala nyeri tinggi
6. TD meningkat
NOC/ NIC/
SLKI SIKI
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan nyeri yang Aktivitas: Manajemen Nyeri
dirasakan pasien menurun
Kriteria Hasil:
- Keluhan nyeri menurun a) Observasi
- Gelisah menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Kesulitan tidur menurun frekuensi, kualitas, Intensitas nyeri
- Pola tidur membaik identifikasi skala nyeri Identifikasi
- Nafsu makan membaik respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri identifikasi
pengetahuan dan keyaninan tentang
nyeri identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan
analgetik
- b) Mandiri
- - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
niph akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing
- Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan,
- Kompres hangat/dingin, terapi bermain)
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
c) Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
d) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
DAFTAR PUSTAKA
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi10 editor
T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru.Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016).
Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia: Elsevier.
Bulechek, M.G dkk.(2013). Nursing Interventions Classification (NIC),
6thIndonesian edition. Indonesia: Mocomedia.
TimPokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(I). Jakarta.
Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.