Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

METODE PENELITIAN ILMIAH

Disusun oleh :
Fiqo Pramudia
NPM. 09.2018.1.00609

Dosen pembimbing:
Dr. Lukmandono, ST., MT.

INSITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


2020
Daftar Isi

1. Jurnal 1 Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah
Sakit Reomani Muhammadiyah Semarang
2. Jurnal 2 Kajian Timbulan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Tangga
di Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang
3. Jurnal 3 Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat B3 Hasil Insinerasi di RSUD Dr Soetomo
Surabaya
4. Jurnal 4 Kajian Pengelolaan Limbah B3 Hasil dari Kegiatan Pertambangan Batubara
5. Jurnal 5 Evaluasi Fungsi Insinerator dalam Memusnahkan Limbah B3 di Rumah Sakit
TNI Dr.Ramelan Surabaya
6. Jurnal 6 Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat B3 Fasilitas Puskesmas di Kabupaten
Sidoarjo
7. Jurnal 7 Sistem Pengelolaan Limbah B3 Terhadap Indeks Proper di RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso
8. Jurnal 8 Pengelolaan Limbah B3 Di Rumah Sakit X Kota Batam
9. Jurnal 9 Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) di Rumah Sakit TK. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang
10. Jurnal 10 Hukum dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Wilayah Perbatasan Negara di Kepulauan Riau
11. Jurnal 11 Kajian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. YTK
Indonesia
12. Jurnal 12 Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. X
13. Jurnal 13 Kualitas Manajemen Pengelolaan Limbah B3 Terhadap Indeks Proper DI
RSUD RAA Soewondo Pati
14. Jurnal 14 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Berdasarkan
Peringkat Proper di RSUD Ungaran
15. Jurnal 15 Identifikasi Timbulan dan Analisis Pengelolaan Limbah B3 di Pabrik Kertas
PT X
16. Jurnal 16 Studi Pengelolaan Limbah B3 di RSUD dr Drajat Prawiranegara Kabupaten
Serang
17. Jurnal 17 Aplikasi Pelaporan dan Monitoring Data Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Pada Tempat Penyimpanan Sementara Berbasis Web di PT. PLN (Persero)
Sektor Pengendalian Pembangkitan Bandar Lampung
18. Jurnal 18 Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah
Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang
19. Jurnal 19 Pengelolaan Sampah Medis Rumah Sakit atau Limbah B3 (Bahan Beracun
dan Berbahaya) di Sumatera Barat
20. Jurnal 20 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Laboratorium
Klinik di Sumber Limbah
Meta Analisis Jurnal Pengelolaan Limbah B3
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
1. Vindia Pertiwi, 100 % Limbah B3 di Rumah Sakit Roemani
Tri Joko, Hanan Muhammadiyah Semarang telah dikelola oleh
Lanang Dangiran pihak ketiga pemusnah limbah B3 yang sesuai
(2017) dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan v
Kehutanan No. 56 Tahun 2015. Namun, untuk
pengangkutan dan penyimpanan belum sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur.
2. Nenti Diah Masyarakat Kelurahan Sendangmulyo kurang
Kusuma mengetahui tentang limbah B3 yang dihasilkan
Prasetyaningrum, dari rumah tangga. Sekitar 58% responden kurang
v
Tri Joko, Nikie mengetahui limbah B3 sehingga penyimpanan dan
Astorina (2017) pemilahan limbah B3 belum dilaksanakan dengan
baik
3. Vijay Egclesias Rata-rata timbulan limbah medis di RSUD Dr
Girsang, Welly Soetomo 38563,3 kg/bulan atau 1285 kg/hari.
Herumurti (2013) Limbah tersebut diinsinerasi dengan
menggunakan 2 unit insinerator (1 sebagai
cadangan).Untuk proses penimbunan akhirnya, v v
abu insinerator ditimbun di Secure Landfill
kategori I sesuai Kep Bapedal No. 4 Tahun 1994.
Sebelum ditimbun, abu insinerasi disolidifikasi
dan dicuring selama 28 hari.
4. E. Oktarinasari, pengelolaan limbah B3 hasil dari kegiatan industri
M.Yusuf , T. pertambangan batubara di Kab. Lahat khususnya
Arief di PT.X telah berjalan dengan cukup baik. v
Pengelolaannya meliputi identifikasi dari limbah
B3 yang terdiri dari oli bekas, hose bekas, majun
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
terkontaminasi, dan lain-lain. Tempat
pengumpulan dan penyimpanan sementara limbah
B3 telah dilakukan dengan baik. Selanjutnya
untuk pengumpulan, pengangkutan, pengolahan
serta pemanfaatan dilakukan oleh pihak ketiga.
5. Jahn Leonard Beban insinerator Rumah Sakit TNI Angkatan
Saragih, Welly Laut Dr. Ramelan adalah 89,98 Kg/hari dengan
Herumurti (2013) volume 0,56 m3 /hari dengan komposisi limbah
campuran. Pengangkutan, pewadahan dan
pengumpulan limbah di Rumah Sakit TNI
Angkatan Laut Dr. Ramelan sudah berjalan
dengan baik. Tempat penyimpanan sementara
v
(TPS) limbah B3 Rumkital Dr.Ramelan tidak
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tingkat
removal insinerator limbah Rumkital Dr.Ramelan
Surabaya adalah 82,63% dan belum sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1995 dimana
dikatakan bahwa efesiensi penghancuran dan
penghilangan insinerator ialah 99,99%.
6. Gloria Mayonetta, Komposisi limbah padat B3 terbesar pada
Idaa Puskesmas rawat inap adalah botol infus bekas
Warmadewanthi 59%, pada Puskesmas rawat jalan adalah infeksius
non benda tajam 73%, dan pada Pustu adalah v
infeksius benda tajam 39%. Kondisi eksisting
pengelolaan limbah padat B3 di Puskesmas dan
penggunaan APD belum berjalan optimal.
7. Fauziah Sumber limbah bahan berbahaya dan beracun
Anggraini, (LB3) medis berasal dari 7 pelayanan utama v
Mursid rumah sakit. Pengelolaan limbah bahan berbahaya
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
Rahardjo,Onny dan beracun (LB3) di RSPI Prof. Dr. Sulianti
Setiani (2015) Saroso belum memenuhi persyaratan sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan. Hasil
penilaian pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun (LB3) sebesar 70 % dari nilai
minimal 80%
8. Salma Savira Pengelolaan limbah padat medis di Rumah Sakit
Siddik, Eka X Kota Batam sudah sesuai dari sumber sampai
Wardhani (2020) pengangkutan limbah B3 eksitu. Namun, masih
ada yang harus ditingkatkan yaitu pengikatan
kantong limbah, dimana masih ada beberapa
v
petugas cleaning service yang tidak patuh dalam
pengikatan kantong sampah dengan melakukan
kepang plastik ikat kelinci, kemudian efisiensi dan
temparatur minimal ruang bakar insinerator yang
masih belum memenuhi.
9. Nila Himayati, Untuk tahap pengurangan dan pemilahan,
Tri Joko, Hanan penyimpanan, dan pengangkutan limbah B3 sudah
Lanang Dangiran memenuhi syarat berdasarkan Permen LHK No 56
tahun 2015. Namun, masih ada hal-hal sekunder
yang perlu ditingkatkan lagi. Evaluasi pengelolaan
v
limbah medis padat B3 di Rumah Sakit Tk.II
04.05.01 dr. Soedjono Magelang memiliki
prosentase 76,39 % sehingga dapat dinyatakan
bahwa masih belum memenuhi ketentutan
persyaratan berdasarkan Peraturan Menteri
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 56 tahun
2015.
10. Ukas , Zuhdi Upaya pengelolaan pencemaran bahan berbahaya
Arman (2019) dan beracun (B3) di wilayah perairan perbatasan
khususnya di Kepulauan Riau harus dilakukan
secara sistematis, terpadu, melibatkan instansi
yang terkait (pemangku kepentingan) dan
masyarakat, agar wilayah perairan tersebut dapat
v
mengurangi pencemaran dari bahan berbahaya dan
beracun (B3) dan menjadikan lingkungan ini
berfungsi dengan baik, terutama memberi manfaat
bagi masyarakat dan nelayan yang khususnya
yang berdomisili diwilayah tersebut yang mana
sebahagian pencahariannya ada dilaut.
11. Nisa Nurhidayanti Pengelolaan Limbah B3 yang dilakukan oleh PT. v
(2019) YTK Indonesia meliputi pengurangan,
penyimpanan, pewadahan, pengangkutan internal,
pengangkutan ekternal, dan pemanfaatan. Tidak
ada proses pengolahan limbah B3 yang dilakukan
oleh PT. YTK Indonesia, semua limbah B3
diserahkan kepada pihak ketiga yaitu PT.
Menembus Batas Langit dan PT. Bina Karya
Bumi Persada. Semua proses pengelolaan limbah
B3 yang ada di PT. YTK Indonesia secara
keseluruhan telah memenuhi peraturan
pemerintah, namun terdapat ketidaksesuaian
dengan PP No. 101 Tahun 2014 yaitu tentang
kemasan limbah B3 yang tidak terdapat label dan
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
simbol serta terdapat tempat penyimpanan limbah
B3 yang sudah karat.
12. Siti Amalia Pengelolaan limbah B3 PT X Divisi Pemintalan
Fajriyah, Eka dilakukan dengan melihat aspek teknis dan non
Wardhani (2020) tekns. Aspek non teknis pengelolaan limbah B3
terdiri atas dasar hukum pelaksanaan dan
kelembagaan, sedangkan aspek teknis yaitu
v
pengelolaan mulai dari pemilahan, pengurangan,
pewadahan, simbol dan label, pengumpulan, dan
penyimpanan. Tahap pengangkutan dan
pengolahan dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu PT
Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
13. Nia Dhesti Sumber daya pengelolaan limbah B3 di RSUD
Arindita, Mursid RAA Soewondo Pati terdiri dari tenaga pengelola
Rahardjo, Nikie limbah B3 sebanyak 6 orang. Hasil penilaian
Astorina Yunita pengelolaan limbah B3 belum memenuhi
v
Dewanti (2016) persyaratan sesuai standar yang ditetapkan
Kepmenkes Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
sebesar 47%.
14. Bella Arieza Pengelolaan limbah B3 RSUD Ungaran masih
Andriyana Putri, belum memenuhi persyaratan berdasarkan PP No
Tri Joko, Hanan 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Lanang Dangiran Bahan Berbahaya dan Beracun, Peraturan Menteri
(2017) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik v
Indonesia Nomor P.56/MenlhkDetjen/2015 serta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persaryaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
Sakit terkait teknis pemilahan, penyimpanan, dan
pengangkutan limbah B3 yang memiliki
persentase sebesar 57,1% yang berarti masih
kurang dari 100%
15. Eka Wardhani, Limbah B3 ysng dihasilkan paling besar yaitu
Rosmeiliyana lumpur IPAL yang mencapai 88,23% dari seluruh
(2020) LB3 yang dihasilkan PT. X. Perusahaan ini telah
melakukan pemanfaatan kembali lumpur IPAL
sehingga dapat mereduksi jumlah lumpur yang
dihasilkan sebesar 99,83%. Sistem pengelolaan
LB3 di PT X mengikuti work instruction yang
telah disusun mengacu pada PP No. 101 Tahun
v
2014. PT X melakukan 3 (tiga) jenis pengelolaan
LB3, yaitu pemanfaatan, penyimpanan, dan
pengangkutan. Secara keseluruhan, sistem
pengelolaan LB3 di PT X terbilang sangat baik.
Hanya saja perlu ditingkatkan dibagian
penyimpanan, khususnya dalam peletakkan
limbah di dalam TPS agar lebih sesuai dan diberi
pallete dasar.
16. Ade Keputusan kepala Bapedal No: 02 tahun 1995
Ariesmayana, tentang dokumen limbah B3. Rumah Sakit Umum
Hajali (2018) Daerah dr. Drajat Prawiranegara Kabupaten
Serang sudah memiliki dokumen yang lengkap
tentang limbah B3, Rumah Sakit Umum Daerah v
Kabupaten Serang sudah memiliki SOP
pengelolaan limbah medis dan non medis dan
pengelolaan limbah benda tajam. Pada tahapan
pengemasan, pengangkutan dan pengumpulan
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
limbah medis padat sudah sesuai dengan peraturan
Bapedal No. 01 tahun 1995. Namun pada tahap
penyimpanan dan persyaratan bangunan tidak
sesuai dengan peraturan.
17. Ade Irma Rilyani, Kegiatan pembuatan aplikasi pelaporan dan
Imam Asrowardi, monitoring data limbah B3 dihasilkan sebuah
Kurniawan aplikasi berbasis website yang memiliki manfaat
Saputra (2018) yaitu membantu staf K3L kantor sektor dan staf
v
LK2 unit pembangkit dalam melakukan proses
pelaporan dan monitoring data limbah B3 yang
ada pada tempat penyimpanan sementara di unit
pembangkit.
18. Hetti, Rahmi Ekstrak morinda citrifolia yang efektif
Amir (2020) mensterilkan limbah ifeksius (kain kasa) B3
adalah konsentrasi 70% dengan jumlah koloni
yang dihambat sebanyak 0,58 mm, sehingga
semakin banyak jumlah konsentrasi yang
v
diberikan maka jumlah daya hambat semakin
besar. Kemasan produk ekstrak morinda citrifolia
yang dibuat adalah konsentrasi 70% untuk
menstrerilisasi limbah infeksius (kain kasa) B3 di
Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang.
19. Farida Aini Adanya beberapa kasus pada Rumah Sakit di
(2019) Sumatera Barat, dianggap pihak RS tidak
melaksanakan aturan pengelolaan Sampah medis v
dan limbah B3 sesuai dengan aturan perundang-
undangan
Metode
No Nama, Tahun Hasil Observasi
Insenerasi Solidifikasi Scaling Biologis
data
20. Talent Nia Laboratorium klinik belum mampu mengolah LB3
Pramestyawati secara mandiri, sehingga pengelola bekerjasama
(2019) dengan 2 perusahaan sebagai pihak ketiga untuk
mengangkut dan mengolah limbah yang
dihasilkan. Jenis LB3 yang dihasilkan dari
v
laboratorium klinik adalah limbah klinis (benda
tajam), limbah klinis (bukan benda tajam),
kemasan bekas B3, sludge IPAL, minyak pelumas
bekas, kain majun (terkontaminasi minyak
pelumas), lampu TL, dan aki bekas.

Anda mungkin juga menyukai