Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PENGUJIAN KECEPATAN AKSES DATA PROVIDER GSM

PADA PENGGUNA SMARTPHONE ANDROID DI KOTA BATAM

Flora Novalina Siburian


Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Putera Batam

Abstrak

Inovasi telekomunikasi saat ini berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena adanya
tuntutan zaman yang mengharuskan informasi ditransfer secara cepat. Smartphone
merupakan ponsel yang dibekali dengan berbagai macam feature serta spesifikasi.
Kemunculan smartphone bisa dibilang seperti sebuah komputer kecil dengan berbagai
macam feature yang dapat membantu setiap orang dalam bekerja. Untuk mengetahui kualitas
jaringan GSM harus dilakukan analisis parameter jaringan tersebut. Di lakukan pengukuran
berdasarkan parameter kualitas jaringan pada infrastruktur jaringan seperti kecepatan akses
dan kapasitas transmisi, dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan, parameter
yang digunakan bandwidth, kuat signal, delay, packet loss, dan throughput. Dari hasil
pengujian kecepatan akses data ketiga operator seluler masuk dalam kategori baik menurut
standar TIPHON. Baik Telkomsel,Indosat, dan XL sangat bisa diandalkan. Berdasarkan hasil
pengukuran Telkomsel lebih unggul dengan kecepatan akses download rata-rata 44,78 Mbps,
kemudian disusul oleh Indosat 15,86 Mbps dan XL 9,92 Mbps. Tetapi pada kecepatan akses
upload XL lebih unggul dengan kecepatan upload 43,5 Mbps, kemudian Indosat 23,55 Mbps,
dan Telkomsel 7,2 Mbps.

Kata Kunci : Smartphone, Bandwidth, Signal, Delay, Packet Loss, Throughput, Download,
Upload

I. PENDAHULUAN

Inovasi telekomunikasi saat ini berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena adanya
tuntutan zaman yang mengharuskan informasi ditransfer secara cepat. Perkembangan ini
memberikan dampak pola hidup dan kebutuhan untuk saling berhubungan satu dengan yang
lainnya tanpa memperdulikan jarak. Selain menyajikan kemudahan dalam penggunaan,
komunikasi juga memberikan kenyamanan dalam hal mobilitas, sehingga trend dalam
komunikasi yang paling berkembang adalah komunikasi selular (Eko Suharyanto &
Gunawan, 2015).
Komunikasi selular menggunakan Wireless Technology atau teknologi nirkabel.
Wireless technology dapat dimanfaatkan untuk komunikasi. Untuk komunikasi selular,
dikenal wireless communication yaitu transfer informasi secara jarak jauh tanpa
menggunakan kabel. Salah satu contohnya yaitu penggunaan smartphone. Smartphone

1
termasuk dari sekian banyak hal yang dibutuhkan dalam perkembangan bisnis di dunia dan di
Indonesia, bahkan kita dapat menyebutnya sebagai salah satu faktor bagi perkembangan
dunia bisnis saat ini. Hampir semua orang dari kalangan bawah hingga kalangan atas
memiliki smartphone sesuai kebutuhan masing-masing. Jenis-jenis smartphone berkembang
sangat pesat, smartphone tersebut diantaranya bersistem operasi Symbian, blackberry OS,
android, Apple’s iOS, dan windows Phone.
Smartphone merupakan ponsel yang dibekali dengan berbagai macam feature serta
spesifikasi. Kemunculan smartphone bisa dibilang seperti sebuah komputer kecil dengan
berbagai macam feature yang dapat membantu setiap orang dalam bekerja. Smartphone juga
memiliki feature yang menarik dan mengubah hoby pengguna untuk browsing, chatting dan
semacamnya yang awalnya dilakukan secara statis, sekarang dengan smartphone dapat
dilakukan dengan mobile atau bergerak. Smartphone tidak hanya digunakan untuk
komunikasi suara (voice) saja, tetapi juga untuk komunikasi data.
Setiap lapisan masyarakat dari berbagai golongan sosial dan umur sudah mengenal
teknologi ini dengan baik. Indonesia adalah negara yang padat penduduk, sehingga pengguna
smartphone pun sangat banyak. Salah satu kegunaan smartphone adalah akses Internet.
Internet adalah jaringan yang saling terhubung antara satu pengguna dengan pengguna
lainnya.
Secara sederhana menurut Harjono (2009: 1), Internet dapat diartikan kumpulan dari
beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau
terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optik,
satelit atau melalui sambungan telepon. Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan
media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh
pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui
sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi
dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran
informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi
seseorang yang ingin mengakses informasi.
Menurut informasi dari Departemen Kominfo yang dapat diakses di
www.kominfo.go.id pada tahun 2016 pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah
mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di
dunia. Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia
15-19 tahun. Untuk pengguna facebook, Indonesia di peringkat ke-4 terbesar dunia. Dengan
demikian smartphone sangat dirasakan manfaatnya bagi penduduk Indonesia khususnya
2
untuk akses internet. Dengan banyaknya pengguna internet, untuk itu kualitas layanan
internet yang diberikan oleh suatu Internet Service Provider (ISP) harus bagus untuk
memberi pelayanan internet kepada para pengguna fasilitas internet.
Perkembangan telekomunikasi bergerak dimulai dengan teknologi generasi pertama
dimana teknologi pada saat itu merupakan suatu teknologi analog yang kehandalannya dapat
dipercaya. Tahapan perkembangan dalam sistem telekomunikasi adalah 1G (sistem
telekomunikasi generasi pertama), 2G (sistem telekomunikasi generasi kedua), 3G (sistem
telekomunikasi generasi ketiga), dan 4G (sistem telekomunikasi generasi keempat).
GSM merupakan layanan yang paling banyak diminati oleh pengguna perangkat
mobile. GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan seluler teknologi
digital yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena tersedianya internasional
roaming. GSM (Global System for Mobile Communication) adalah sebuah teknologi
komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan
pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim
akan sampai pada tujuan. Layanan data bergerak teknologi ini terdiri dari removable ID card
yang biasa disebut SIM (Subscriber Identity Module) card yang mengandung informasi
mengenai data pelanggan.
Global System for Mobile Communication (GSM) memiliki layanan data yang disebut
SIM Card. SIM Card dikelola oleh provider yang terdiri dari operator-operator selular GSM.
Di Indonesia, terdapat banyak operator layanan data Global System for Mobile
Communication (GSM). Diantaranya Telkomsel, Indosat, XL dan Tri. Pada penelitian ini
penulis hanya membahas tiga provider GSM yang sudah meluncurkan layanan jaringan 4G
yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL. Masing-masing provider GSM tersebut berusaha
memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
Pada umumnya layanan akses internet provider di Indonesia hampir merata di seluruh
pelosok negeri termasuk kota Batam, namun kecepatan akses data provider-provider GSM
tentu berbeda-beda. Kecepatan internet merupakan salah satu faktor penting dalam
berinternet. Dengan kecepatan internet yang tinggi kita dapat menikmati konten internet baik
berupa tulisan, audio, maupun video. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan akses
data diantaranya jarak server dengan pengguna, kondisi traffic internet, kekuatan sinyal dan
teknologi yang digunakan oleh penyedia layanan internet (Cosmas Eko Suharyanto, Pastima
Simanjuntak, 2017).
Berdasarkan penelitian Elvina, dkk (2013: 1), diperoleh fakta bahwa perkembangan
teknologi komunikasi di indonesia akan memasuki era LTE-advanced (4G) yang memiliki
3
beberapa kemampuan yang semakin menguntungkan pengguna. Salah satu kemampuan yang
dimiliki adalah meningkatkan performansi user.
Kecepatan akses internet tergantung pada beberapa hal, salah satunya adalah teknologi
yang digunakan oleh peyedia layanan internet. Perkembangan teknologi internet dapat dilihat
dari beberapa jenis generasi, seperti teknologi 1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G dan teknologi 4G yang
merupakan standar terbaru teknologi jaringan bergerak. Teknologi 4G yang digunakan adalah
LTE (Long Term Evolution), teknologi yang merupakan terobosan terbaru di jaringan internet
nirkabel merupakan dasar dari jaringan GSM (Cosmas Eko Suharyanto, 2017).
Berdasarkan penelitian Irsyadi (2009: 1), diperoleh fakta bahwa perkembangan jumlah
pengguna teknologi informasi khususnya internet saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh semakin banyaknya masyarakat yang menyebarkan informasinya melalui internet. Selain
itu sebagian masyarakat menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok dan dari hari kehari
jumlahnya cenderung meningkat.
Pada Quality of service , kualitas pelayanan untuk mengakses konten pada internet juga
berrpengaruh pada handphone yang digunakan, seperti smartphone android dan spesifikasi
yang turut berpengaruh pada kecepatan akses data. Namun masalah yang dihadapi ialah
karena belum meratanya kualitas jaringan sehingga sering terjadinya delay dan packet loss
ketika melakukan browsing di internet.
Bagi suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan internet, memberikan
jasa layanan internet yang baik kepada para pelanggan adalah suatu keharusan, namun
demikian sebagian besar pengguna internet belum tahu apakah kualitas layanan internet
yang mereka peroleh dari Internet Service provider langganan mereka sudah baik atau
belum. Maka ntuk mengetahui kualitas provider GSM penyedia layanan internet, harus
dilakukan analisis parameter jaringan tersebut dengan cara memonitoring, membandingkan
dan mengukur kualitas beberapa jenis provider GSM. Di lakukan pengukuran berdasarkan
parameter quality of service. parameter yang digunakan bandwidth, kuat signal, delay, packet
loss, dan throughput.
Penelitian ini bertujuan Untuk menghasilkan analisa dan bukti- bukti empiris tentang
kecepatan akses data provider-provider GSM di kota batam dengan menggunakan
smartphone berbasis android, sehingga dapat memberikan pertimbangan untuk user dalam
memilih layanan provider, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecepatan akses data provider-provider GSM di
kota Batam.

4
Penelitian ini bermanfaat sebagai suatu karya ilmiah yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Selain itu hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai salah satu
bahan acuan bagi pelaksanaan penelitian-penelitian yang relevan dimasa mendatang.
II. KAJIAN PUSTAKA
Menurut Gunawan & Gunadi (2008: 9) teknologi wireless berevolusi dari generasi
pertama (1G) yang analog, ke 2G yang digital dengan sistem terkenalnya global system for
mobile (GSM) berkembang ke GPRS. Lalu berkembang ke 3G dengan teknologi yang
dikenal sebagai Universal Mobile Telecommunication System (UMTS), lalu ke High Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) dan Long-Term Evolution (LTE).
Menurut Dony Ariyus & Rum Andri K.R. (2008: 393) dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi Data menjelaskan bahwa GSM (Global system for mobile Communication)
merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM
banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya handphone. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu,
sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar
global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak
digunakan orang di seluruh dunia.
Menurut Gunawan & Gunadi (2008: 64) Teknologi 4G yaitu teknologi yang berbasis
teknologi IP yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem serta jaringan-jaringan yang ada.
Kecepatan akses yang dapat diberikan pada teknologi 4G ini dapat mencapai kisaran antara
100 Mbps sampai 1 Gbps, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan Qos yang
terjamin dengan baik, sistem keamanan yang terjamin dan penyampaian informasi yang real-
time di mana pun dan kapan pun.
Menurut William, dkk dengan jurnal yang telah terakreditasi dengan judul “Analisis
Kualitas Layanan Jaringan Internet (Studi Kasus PT. Kawanua Internetindo Manado)”.
2014. Pada penelitian ini, parameter-parameter QoS yang di analisis antara lain bandwidth,
throughput, delay, dan packetloss. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dari throughput,
delay, dan packet loss. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil throughput antara lain
perangkat yang digunakan pada jaringan tersebut, dalam hal ini perangkat komputer server,
router, antena wireless, kabel ethernet, dan juga komputer dari klien itu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi delay antara lain jarak dari server tujuan, dalam hal ini menganalisis delay
pada website facebook.com dan detik .com dimana server dari kedua website tersebut
memiliki jarak yang berbeda. Hasil yang di dapat pada website facebook.com berlokasi di
5
Amerika Serikat dan website detik.com berserver di Indonesia, sehingga delay yang di dapat
dari kedua website tersebut juga pasti berbeda. Perangkat dari komputer juga bisa
berpengaruh pada delay, karena apabila hardware yang digunakan pada komputer tersebut
hardware berteknologi lama, maka hasil delay akan berbeda dengan perangkat komputer
yang menggunakan hardware dengan berteknologi lebih baru. Dan yang paling penting
adalah koneksi internet itu sendiri, biarpun bandwidth yang di pakai besar apabila koneksi
internet tidak bagus, maka delay yang dihasilkan akan besar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi packetloss adalah congestion. Congestion bisa diartikan macet, kondisi ini
diakibatkan ketika seluruh pengguna internet menggunakan internet secara bersamaan,
sehingga dan terjadilah kemacetan.
Menurut William, dkk (2014: 81-82) Parameter Qos terdiri dari :
1. Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
dalam medium transmisi. Frekuensi sinyal di ukur dalam satuan Hertz (Hz). Di dalam
jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk kecepatan
transfer data (transfer rate) yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik
lain dalam jangka waktu tertentu (pada umunya dalam detik).
2. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal hingga ke
tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congesti atau juga waktu proses
yang lama. Rumus untuk menghitung nilai delay adalah : Rata Rata Delay= Total delay /
Total paket yang Diterima. Berdasarkan standar TIPHON, besarnya delay dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 1. Standar Delay/Latensi

Kategoi Latensi Besar Delay


Sangat Bagus < 150 ms
Bagus 150 s/d 300 ms
Sedang 300 s/d 450 ms
Jelek > 450 ms

Sumber : TIPHON
3. Packet Loss

6
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, hal ini dapat terjadi karena
beberapa kemungkinan antara lain terjadinya overload di dalam suatu jaringan atau
tabrakan (congestion) dalam jaringan. Packet loss diukur dalam satuan Persen (%).
Berdasarkan standar TIPHON, besarnya Packet loss dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

Tabel 2. Standar Packet Loss

Kategoi Degredasi Packet Loss


Sangat Bagus 0
Bagus 3%
Sedang 15 %
Jelek 25 %

Sumber : TIPHON
4. Throughput
Throughput adalah bandwidth sebenarnya (aktual) yang di ukur dengan satuan
waktu tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer data dengan ukuran tertentu.
Waktu download terbaik adalah ukuran file di bagi dengan Bandwidth. Sedangkan
waktu aktual atau sebenarnya adalah ukuran file di bagi dengan throughput. Berdasarkan
standar TIPHON, besarnya nilai Throughput dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3. Standar Throughput


Throughput Keterangan
0 sampai 338 Kbps Buruk
338 sampai 700 Kbps Cukup Baik
700 sampai 1200 Kbps Baik
1200 sampai 2,1 Mbps Lebih Baik
Diatas 2,1 Mbps Terbaik
Sumber : TIPHON

Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran adalah dasar-dasar pemikiran dan penelitian yang disintesiskan dari
fakta-fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Oleh karena itu kerangka berpikir memuat
teori, dalil, ataupun kosep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Kerangka
pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

7
Operator Seluler
Parameter yang di uji
Pengujian
Telkomsel 1. Bandwidth
2. Signal
3. Delay
Indosat 4. Packet Loss
5. Throughput
XL

Sumber : William,dkk (2014)


Gambar 1. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut
Margono (2010: 105) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian menjelaskan
bahwa penelitian kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data-
data lengkap yang berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui.
Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 27) menjelaskan bahwa dalam penelitian
kuantitatif banyak dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran data serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga akan pemahaman
penelitian akan lebih baik apabila disertai tabel, grafik, bagan, atau tampilan lainnya.
Tujuan dari metode kuantitatif ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang
kecepatan akses data dari tiap provider GSM di kota Batam. Berdasarkan data dan fakta yang
dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
diajukan.
Lokasi penelitian, analisis dilakukan di beberapa tempat yang berbeda tergantung
kualitas signal yang paling baik dari masing-masing operator diantaranya Telkomsel di Tiban
Indah, Indosat dan XL di Batu Aji. Objek penelitian yang akan dibahas pada tugas akhir ini
adalah “Analisis pengujian kecepatan akses data provider GSM pada pengguna smartphone
android di kota Batam” dengan melakukan pengujian terhadap kualitas akses internet setiap
operator GSM. Penelitian ini tidak menguji perangkat yang dipakai oleh masing-masing
operator. Tahap pengukuran ini dilakukan untuk melihat kualitas layanan akses internet

8
operator Telkomsel, Indosat, dan XL. Metode pengukuran kualitas layanan akses internet
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Signal
Pengukuran kualitas signal dilakukan dengan menggunakan aplikasi Network Info signal dan
open signal. Tabel dibawah ini menunjukkan klasifikasi kuat signal handphone berdasarkan
nilai RSSI.

Tabel 4. Klasifikasi kuat signal pada Handphone

RSSI Signal Strength


> -70 dBm Excellent
-70 dBm to -85 dBm Good
-86 dBm to -100 dBm Poor
-110 dBm No Signal

Untuk angka yang didepannya ada tanda minus (-) maka nilai semakin besar maka
kekuatan sinyal akan semakin kecil. semakin nilai nya mendekati positif maka semakin besar
kuat sinyal nya. Sedangkan ASU yaitu Arbitrary Strength Unit (ASU) adalah sebuah nilai
dalam interger (bilangan buat) sebanding dengan kekuatan sinyal yang diterima yang diukur
oleh perangkat telepon seluler. Semakin tinggi nilai ASU, maka sinyal yang diperoleh
semakin baik

2. Bandwidth
Pengukuran bandwidth dilakukan dengan cara melaksanakan uji kecepatan download dan
upload masing-masing operator dibeberapa lokasi dengan menggunakan aplikasi speedtest.
3. Delay
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran delay dari titik lokasi menggunakan smartphone
android ke server tujuan. Adapun server yang diakses dalam penelitian ini yaitu server yang
paling sering diakses oleh pengguna smartphone seperti server yahoo.com, youtube.com,
facebook.com, google.com. Delay tersebut diperoleh dengan cara mengelola response time
dari hasil monitoring application menggunakan aplikasi NetTools.
4. Packet loss
Packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang pada suatu jaringan paket yang disebabkan
oleh tabrakan (collision), penuhnya kapasitas jaringan, dan penurunan paket yang disebabkan
oleh habisnya TTL (Time To Live) paket. Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang
selama proses transmisi yang akan diukur dalam persen (%). Pengukuran packet loss

9
dilakukan dengan cara melaksanakan uji performance masing-masing operator dalam
mengakses server dengan menggunakan aplikasi Net Tools.
5. Throughput
Throughput adalah perbandingan antara paket data yang berhasil sampai tujuan atau bisa juga
diartikan sebagai bandwidth aktual terukur saat pengiriman data.

Alat Penelitian
Adapun alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hardware dan
software diantaranya :
Hardware yang digunakan dalam Penelitian
1. Smartphone Android Samsung Galaxy J5 dengan spesifikasi:
- OS Android Lollipop 5.1
- Prosesor quad-core berkecepatan 1.2 Ghz
- RAM 1.5 Gb
- Memori Internal 8 Gb, Memori Eksternal Up to 128 Gb
- Kecepatan Internet HSPA 21.1/5.76 Mbps, 4G LTE

2. SIM card provider Telkomsel, Indosat, dan XL

Software yang digunakan dalam Penelitian


1. Aplikasi Network Signal Info
Network Signal Info merupakan aplikasi yang berfungsi melacak keberadaan sebuah sinyal
atau jaringan di ponsel android, aplikasi ini mampu memberikan informasi secara rinci
tentang jaringan yang saat ini digunakan, terlepas apakah anda menggunakan WLAN atau
sambungan seluler. Selain berfungsi menampilkan informasi tentang jaringan yang sedang
gunakan saat ini, aplikasi ini juga dapat melihat beberapa informasi yang lebih menarik.
2. Aplikasi Open signal
OpenSignal - 3G/4G/WiFi adalah alat bantu yang sangat sederhana dan mudah digunakan
untuk banyak informasi yang berguna tentang jaringan data. Open signal akan menunjukkan
grafik sinyal terdekat. Dengan menggunakan open signal, kita dapat melihat semua antena
ponsel dan router WiFi pada peta. Selain itu, OpenSignal - 3G/4G/WiFi dapat menguji
kecepatan perangkat android. Dengan cara ini kita dapat memeriksa dengan cepat kecepatan
unduh dan unggah jaringan data.
3. Aplikasi Speedtest Master

10
Speedtest Master adalah sebuah aplikasi untuk pengguna smartphone android, alat untuk
menguji kecepatan akses data bersih (dukungan untuk Wi-Fi / 2G / 3G / 4G). Hanya satu klik
dan lebih dari 1000 server di seluruh dunia membantu untuk mendapatkan hasil test
kecepatan bersih yang akurat dalam kurang dari 30 detik.
4. Aplikasi Speedtest.net
Speedtest.net adalah salah satu aplikasi yang berfungsi untuk menguji koneksi internet dari
ISP dimana kita berlangganan. Hanya dengan waktu kurang dari 30 detik dan hanya satu
sentuhan kita dapat mengetahui seberapa cepat koneksi internet yang kita pakai.
5. Aplikasi Net Tools
Net Tools adalah kompilasi dari alat jaringan dengan user interface yang sangat sederhana
dan efisien. Aplikasi ini hampir sama seperti software cmd yang ada pada komputer yang
dapat memberikan hasil delay dan packet loss dengan perintah Ping kemudian server yang
dituju.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer: adalah data yang terkait langsung dengan masalah penelitian dan dijadikan
bahan analisis serta penarikan kesimpulan dalam penelitian. Data primer pada penelitian ini
adalah data hasil pengukuran yang diambil secara langsung ketika melakukan pengujian atau
pengukuran, yaitu kualitas signal, kecepatan akses Upload dan Download, delay, Packet
Loss dan Throughput.
b. Data sekunder: adalah data yang terkait tidak langsung dengan masalah penelitian dan
tidak dijadikan acuan utama dalam analisis dan penarikan kesimpulan penelitian. Data
sekunder pada penelitian ini adalah data yang standar atau ketentuan yang telah ditetapkan
tanpa melalui proses pengukuran, yaitu data jumlah BTS dan titik-titik lokasi yang sudah
tercover jaringan 4G di kota Batam, yang digunakan sebagai data awal untuk menentukan
titik lokasi pengukuran saat akan melaksanakan kegiatan penelitian.
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka
yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara (Interview)


Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

11
2. Teknik Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah pengamatan yang diakukan secara sengaja, sistematis mengenai
fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Penulis
mengadakan penelitian langsung dengan cara melakukan pengukuran kecepatan akses data
provider Telkomsel, Indosat, dan XL dengan menggunakan software dan kemudian menarik
kesimpulan dari hasil pegujian yang telah dilakukan.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan berdasarkan pengetahuan teoritas yang telah diterima penulis
selama masa perkuliahan, serta membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan
penyusunan skripsi ini yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan dan dokumentasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pengukuran
Untuk memudahkan penelitian, langkah pertama adalah melakukan wawancara
dengan pihak operator jaringan GSM masing masing, dari hasil wawancara tersebut
didapatkan informasi mengenai lokasi titik-titik 4G. dari hasil wawancara tersebut juga
didapatkan informasi bahwa syarat untuk dapat menikmati jaringan 4G adalah dengan berada
di lokasi yang ter-cover jaringan 4G, memiliki perangkat yang support 4G, memiliki kartu
SIM khusus 4G dan mengaktifkan paket internet 4G. Pengujian dilakukan pada titik jaringan
4G yang didapatkan melalui tanya jawab dengan pihak operator jaringan, dan mengunjungi
situs website masing-masing operator jaringan. Tahap selanjutnya adalah menentukan lokasi
BTS 4G dari masing-masing operator GSM di kota Batam dengan menggunakan aplikasi
pendukung seperti Open signal dan Network Signal info. Aplikasi tersebut membantu untuk
menunjukan jumlah bar sinyal yang kuat dan menunjukkan lokasi yang mendekati BTS.
Kemudian dilakukan pengukuran kecepatan akses data untuk provider GSM yang diteliti
diantaranya Telkomsel, Indosat, dan XL dilakukan dengan menggunakan smartphone
android Samsung Galaxy J5. internet yang digunakan adalah paket internet pada masing-
masing operator. Adapun skenario pengujian yang dilakukan yaitu :
1. Lokasi /Tempat Pengujian dilakukan di tempat yang dijangkau BTS masing-masing
operator yang memiliki signal paling kuat. Dalam Hal ini penulis menggunakan software
Network Signal Info dan Aplikasi Open signal untuk melihat kualitas signal dari masing-
masing operator seluler. Network Signal Info dan Open signal merupakan aplikasi yang
berfungsi melacak keberadaan sebuah sinyal atau jaringan di ponsel android, aplikasi ini

12
mampu memberikan informasi secara rinci tentang jaringan yang saat ini sedang digunakan
dan menunjukan area yang mendekati BTS.
2. Waktu pengujian dilakukan sama untuk setiap operator yaitu pada jam sepi (00:00-06:00).
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya pengaruh congest (tabrakan) antar pelanggan.
Sehingga di dapatkan hasil pengujian yang fair untuk menguji kecepatan akses data terhadap
masing-masing operator seluler.
3. Pengujian dilakukan beberapa kali . Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
4. Pengujian Pengukuran pada kualitas bandwidth dengan memanfaatkan aplikasi speedtest
yaitu speedtestMaster dan Speedtest.net.

Analisa Hasil Pengukuran


Dari hasil pengukuran akan didapatkan sejumlah data yang dapat dianalisa untuk
menganalisa kualitas komunikasi data masing-masing provider GSM, kualitas komunikasi
data tersebut adalah kualitas akses internet yang di dapat dari hasil pengukuran dengan cara
melakukan pengukuran kualitas bandwidth, kuat signal, delay, packet loss dan throughput
masing-masing provider pada lokasi yang memiliki signal paling kuat.

Analisa Pengujian Kualitas Signal


Kualitas signal menentukan baik tidak nya konektivitas dari operator seluler tersebut.
Satuan khusus untuk kuat signal handphone menggunakan satuan dBm. dBm (decibel
miliWatt) adalah nilai logaritmik dari satuan miliwatt yang menunjukkan ukuran daya. Kuat
signal handphone secara internasional disebut juga RSSI (Received Signal Strength
Indicator) dengan besaran -110 dBm adalah no signal dan nilai mendekati 0 dBm adalah
strong signal.
Sesuai dengan skenario pengujian, maka penulis memulai penelitian dengan mengukur
kualitas signal masing-masing operator seluler, kemudian menentukan lokasi dimana
operator tersebut memiliki signal paling kuat.
Dari hasil pengujian di peroleh bahwa tiap-tiap provider memiliki kualitas signal
berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh jarak atau lokasi BTS dengan user. Maka lokasi
BTS sangat mempengaruhi kualitas sinyal sebuah ISP (Internet Service Provider). Dalam
penelitian ini dipilih lokasi yang dekat dengan BTS, hal tersebut agar hasil pengujian ketiga
provider fair dengan rata-rata kekuatan signal yang tidak jauh berbeda. Lokasi dan kualitas
signal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
13
Tabel 5. Lokasi dan Kualitas Signal Operator seluler

Operator Seluler
Pengujian
Telkomsel Indosat XL
Kualitas signal -77 -85 dBm -74 dBm
Lokasi Tiban Indah Batu Aji Batu Aji

Berdasarkan Tabel 5 yaitu klasifikasi kuat sinyal pada Handphone , maka penulis
memilih range -70 dBm to -85 dBm, hal tersebut agar pengujian ini nantinya fair untuk
masing-masing provider. Dari pengukuran yang dilakukan , maka dalam penelitian ini
ditentukan Area Tiban Indah sebagai area yang tercover jaringan 4G dengan signal
Telkomsel paling kuat. Indosat dan XL memiliki jaringan 4G terkuat di area Batu aji.

Analisa pengujian Bandwidth

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat
dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Jika di analogikan, bandwidth ibarat lebar
jalan dan motor/mobil adalah data (website/video/text/mp3/dll) yang dilewatkan. Semakin
besar jalannya, semakin banyak mobil yang bisa dilewatkan dan perjalanan semakin cepat
karena jalan tidak mudah padat (bebas macet). Analisa pengujian kualitas bandwidth
dilakukan dengan melakukan pengujian menggunakan aplikasi Speedtest Master dan Speed
test.net. Agar pengukuran yang dilakukan fair, maka pengujian dilakukan di jam sepi (00:00-
06:00). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya congest antar pelanggan seperti
yang terjadi di jam sibuk. Adapun hasil pengujian masing-masing provider dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 6. Hasil Pengujian Kualitas Bandwidth Provider Telkomsel

Speedtest Master Speedtest.net


Pengujian Downloa Upload Pin Download Upload Ping
ke d (Mbps) g (Mbps) (Mbps) (ms)
(Mbps) (ms)
1 44,4 4,1 33 44,96 17,20 63
2 47,4 8,5 37 45,98 16,77 63
3 47,6 6,7 37 46,42 17,76 64
4 52,0 12,4 35 46,61 17,10 63
5 53,3 5,3 37 51,11 17,38 63
6 24,0 6,2 37 44,49 16,09 63
Rata-Rata 44,78 7,2 36 46,60 17,05 63,16

14
Tabel 7. Hasil Pengujian Kualitas Bandwidth Provider Indosat

Speedtest Master Speedtest.net


Pengujian Downloa Upload Ping Download Upload Ping
ke d (Mbps) (ms) (Mbps) (Mbps) (ms)
(Mbps)
1 28.6 12.9 38 24,96 20,53 37
2 22.4 14.7 37 25,11 19,57 37
3 22.5 15.7 38 26,03 21,02 38
4 23.3 17.8 40 28,31 20,73 37
5 16.4 17.5 39 26,93 20,93 38
6 28.1 16.6 39 29,08 19,73 38
Rata-Rata 23.55 15.86 38.5 26,73 20,41 37,5

Tabel 8. Hasil Pengujian Kualitas Bandwidth Provider XL

Speedtest Master Speedtest.net


Pengujian
Download Upload Ping Download Upload Ping
ke
(Mbps) (Mbps) (ms) (Mbps) (Mbps) (ms)
1 22,9 9,8 41 19,27 18,51 58
2 21,6 8,9 44 17,80 17,44 58
3 21,6 8,9 44 15,75 20,09 60
4 17,7 10,3 46 24,85 19,25 59
5 27,1 10,1 44 15,73 18,35 59
6 20,0 11,5 42 25,65 21,58 59
Rata-Rata 21,8 9,92 43,5 19,8 19,2 58,8

Tabel 9. Hasil pengujian rata-rata Provider GSM


Speedtest Master Speedtest.net
Operator Ping Downloa Uploa Ping Downloa Uploa
d d d d
Telkomsel 36 44,78 7,2 63,16 46,60 17,05
Indosat 38,5 15,86 23,55 26,73 20,41 37,5
XL 21,8 9,92 43,5 19,8 19,2 58,8

Grafik 1. Grafik Kecepatan Akses Download dan Upload

Analisa pengujian Delay

Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran delay dari titik lokasi menggunakan
smartphone android ke server tujuan. Adapun server yang penulis gunakan yaitu server yang
paling sering diakses oleh masing masing provider diantaranya server yahoo.com,
youtube.com, facebook.com, google.com. Delay tersebut diperoleh dengan cara mengelola

15
response time dari hasil monitoring application . adapun aplikasi yang digunakan untuk
menguji delay pada smartphone android yaitu aplikasi Net Tools dan menggunakan perintah
ping (Packet Internet Gropher).
Tabel 10. Klasifikasi perhitungan delay operator Telkomsel

Server Rata-Rata Delay (ms) TIPHON


yahoo.com 250,23 Bagus
google.com 30,77 Sangat Bagus
youtube.com 49,90 Sangat Bagus
facebook.co 128,80 Sangat Bagus

Dari hasil pengujian rata-rata delay didapat hasil seperti tabel 10 dan terbukti
Telkomsel memiliki rata-rata delay sangat bagus menurut standar TIPHON. Untuk
mengakses server www.yahoo.com , Telkomsel menghabiskan delay rata-rata 250,23 ms,
untuk mengakses server www.google.com menghabiskan delay 30,77 ms, untuk mengakses
server www.youtube.com menghabiskan delay 49,90 ms dan server www.facebook.com
menghabiskan delay 128,80 ms.

Tabel 11. Klasifikasi perhitungan delay operator Indosat

Server Rata-Rata Delay TIPHON


yahoo.com 277,76 Bagus
google.com 39,83 Sangat Bagus
youtube.com 58,92 Sangat Bagus
facebook.com 52,89 Sangat Bagus

Dari hasil pengujian rata-rata delay didapat hasil seperti tabel 11 dan terbukti Indosat
memiliki rata-rata delay sangat bagus menurut standar TIPHON. Untuk mengakses server
www.yahoo.com , Indosat menghabiskan delay rata-rata 277,76 ms, untuk mengakses server
www.google.com menghabiskan delay 39,83 ms, untuk mengakses server www.youtube.com
menghabiskan delay 58,92 ms dan server www.facebook.com menghabiskan delay 52,89 ms.

Tabel 12. Klasifikasi perhitungan delay operator XL

Server Rata-Rata Delay TIPHON


yahoo.com 233,08 Bagus
google.com 81,47 Sangat Bagus
youtube.com 48,04 Sangat Bagus
facebook.com 41,80 Sangat Bagus

16
Dari hasil pengujian rata-rata delay didapat hasil seperti tabel 12 dan terbukti XL memiliki
rata-rata delay sangat bagus menurut standar TIPHON. Untuk mengakses server
www.yahoo.com , XL menghabiskan delay rata-rata 233,08 ms, untuk mengakses server
www.google.com menghabiskan delay 81,47 ms, untuk mengakses server www.youtube.com
menghabiskan delay 48,04 ms dan server www.facebook.com menghabiskan delay 41,80 ms.

Analisa pengujian Packet Loss

Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi


pengukuran pada jaringan yang menunjukan jumlah total paket yang hilang. Pada penelitian
ini untuk mengukur nilai packet loss digunakan aplikasi Net Tools. Berikut hasil pengukuran
packet loss terhadap ketiga provider:

Tabel 13. Nilai packet loss masing-masing provider

Packet Loss (%) TIPHON


Server
Telkomsel Indosat XL
yahoo.com 0 0 0 Sangat Bagus
google.com 0 0 0 Sangat Bagus
youtube.com 0 0 0 Sangat Bagus
facebook.com 0 0 0 Sangat Bagus

Dari hasil penelitian didapat nilai packet loss seperti tabel diatas. Ketiga provider
memiliki nilai packet loss sebesar 0%, dan hasilnya sangat bagus menurut standar TIPHON.

Analisa pengujian Throughput

Adapun pengujian throughput dilakukan dengan melihat hasil dari paket data yang
digunakan dan waktu yang diperlukan, kemudian menghitung dengan menggunakan rumus
seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka.
Dari hasil pengukuran nilai throughput didapatkan hasil bahwa ketiga provider
memiliki nilai throughput yang baik menurut standar TIPHON, namun walaupun demikian
tiap-tiap provider memiliki nilai yang berbeda yaitu Indosat dengan nilai throughput 1986,35
Kbps, kemudian Telkomsel 1751,01 Kbps , dan XL 1491,99 Kbps.

17
Throughput adalah bandwidth sebenarnya (aktual) yang di ukur dengan satuan
waktu tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer data dengan ukuran tertentu.
Dengan demikian, makin tinggi average throughput yang dihasilkan, maka makin tinggi pula
efektifitas pemakaian bandwidth dalam jaringan tersebut.
Berikut ini nilai throughput ketiga provider dijelaskan dalam bentuk tabel dan grafik :

Tabel 14. Hasil perhitungan Throughput

Throughput (Kbps)
Pengujian ke
Telkomsel Indosat XL
1 1722,18 2025,74 1532,21
2 2150,4 2094,55 1386,06
3 1875,78 1914,43 1451,38
4 1596,51 1843,2 1575,38
5 1596,51 1874,37 1511,28
6 1564,67 2165,76 1495,77
Rata-Rata 1751,01 1986,34 1491,99
TIPHON Lebih Baik Lebih Baik Lebih Baik

2500

2000

1500

1000

500

0
1 2 3 4 5 6

Telkomsel Indosat XL

Grafik 2. Grafik Pengujian Throughput

18
V. SIMPULAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh bukti empiris mengenai
kecepatan akses data provider GSM. Setelah melakukan analisis dan pengujian kecepatan
akses data provider GSM pada pengguna Smartphone android di kota Batam maka didapat
kesimpulan yaitu syarat untuk menikmati jaringan 4G adalah dengan berada di lokasi yang
ter-cover jaringan 4G, memiliki perangkat yang support 4G, memiliki kartu SIM khusus 4G
dan mengaktifkan paket internet 4G, Kecepatan akses data ketiga operator masuk dalam
kategori baik menurut standar TIPHON. Baik Telkomsel, Indosat, dan XL sangat bisa
diandalkan. Berdasarkan hasil pengukuran Telkomsel lebih unggul dengan kecepatan akses
download rata-rata 44,78 Mbps, kemudian disusul oleh Indosat 15,86 Mbps dan XL 9,92
Mbps. Tetapi pada kecepatan akses upload XL lebih unggul dengan kecepatan upload 43,5
Mbps, kemudian Indosat 23,55 Mbps, dan Telkomsel 7,2 Mbps.
Meski klaim operator jaringan data itu secara teoritis memiliki kecepatan hingga 70
Mbps, nyatanya yang terjadi pada konsumen berbeda. Soal ini banyak dalih bisa
disampaikan mulai dari tidak ratanya jaringan data operator hingga tingkat konsumsi data
konsumen yang berlebih di satu tempat sehingga mengganggu pelanggan lain. Pendeknya,
konsumen amat jarang mendapatkan akses mobile data sesuai bandrol yang ditawarkan
operator.
Berdasarkan penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
akses data yaitu kualitas signal, waktu, perangkat mobile yang digunakan, tingginya nilai
delay, rendahnya nilai packet loss, serta tingginya nilai throughput dapat menjadi acuan
kecepatan akses data Internet service provider (ISP).

DAFTAR PUSTAKA

Agus Eka Pratama, I Putu.(2015). Handbook Jaringan Komputer.Informatika.Bandung.


ISBN: 978-979-29-0615-8.

Arifin Hasnul.(2011). Kitab Suci Jaringan Komputer dan Koneksi


Internet.MediaKom.Yogyakarta. ISBN: 978-979-87-7166-8.

Arikunto, Suharsimi.(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka


Cipta.Jakarta. ISBN : 978-979-518-998-5.

19
Ariyus, Dony dan Rum A.K.R.(2008) Komunikasi data.Andi Offset.Yogyakarta. ISBN: 978-
602-1514-58-0.

Azmi, Zulfian, dkk.(2014). Deteksi dan Koreksi Kesalahan pada Komunikasi Data. Jurnal
SAINTIKOM Vol 13 No. 2 (Mei 2014). ISSN : 1978-6603.

Budiman, Edy.(2016). Analisis Spasial Data Jaringan Internet Service Provider di


Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda berbasis Mobile.Jurnal Ilmiah ILKOM
Vol 8 No. 1,(April 2016) ISSN: 2087-1716.
Cosmas Eko Suharyanto, Pastima Simanjuntak, F. E. G. (2017). Quality of Service of GSM,
A Comparative Internet Access Analysis of Provider in Batam. International Journal of
Open Information Technologies, 5(6), 26–32.
Cosmas Eko Suharyanto, P. S. (2017). Potential Threat Analysis Hypertext Transfer Protocol
and Secure Hypertext Transfer Protocol of Public WiFi Users (Batam Case).
International Journal of Scientific & Engineering Research, 8(3), 320–326.
Eko Suharyanto, C., & Gunawan, F. E. (2015). The Role of Information Communication &
Technology as Enabler of Knowledge Management Process to Bring Innovation in
Creative Industries (Batam Case). 22–23.
Dewangga, Aditya Rachma dan Mushlihudi. (2014). Analisis Kualitas Komunikasi Data
Pada Tower Bersama. Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol 1 No.2 (2014).
ISSN: 2338-5197.

Elvina.(2013). Evaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi


LTE-Advanced dengan Relay.Jurnal Teknik Pomits Vol 2 No.2,(2013) ISSN: 2337-
3539 (2301-9271 Print).

Forouzan,A.B.(2012). Computer Network a Top Down Approach.McGraw Hill.USA.

Hasibuan, Zainal A.(2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi. Universitas Indonesia.Depok.
Herawati, Nuniek.(2012). Analisis Perbandingan antara Teknologi GPRS (2,5G/GSM) dan
teknologi Wi-Fi untuk teknologi perangkat bergerak, (November 2012) ISSN:
1979-911X.

Irsyadi.(2012). Kajian Implementasi Standar Long-Term Evolution (LTE) pada Sistem


Komunikasi Taktis Militer.Jurnal Teknik ITS Vol 1, No. 1,(SePT.2012) ISSN :
2301-9271.

20
Iskandar, Iwan dan Alvinur.(2015). Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan Internet
Kampus (Studi Kasus: UIN Suska Riau). Jurnal CoreIT Vol 1 No.2 (Desember
2015). ISSN: 2460-738X.

Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha


Ilmu.Yogyakarta. ISBN: 978-979-756-146-8.

Margono, S.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Melwin Syafrizal.(2005). Pengantar Jaringan Komputer.Andi Offset.Jogja. ISBN: 979-763-


003-X.

Nazir, Moh.(2013). Metode Penelitian.Penerbit Ghalia Indonesia.Bogor. ISBN: 979-450-173-


5.
Santoso, Bambang wahyu, dkk.(2015). Teknologi 4G pada Jaringan GSM Untuk Kebutuhan
Mobile Internet di Kota Yogyakarta. Jurnal JARKOM Vol 2 No. 2 (Agustus 2015).
ISSN: 2338-6313.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Alfabeta.Bandung.
ISBN: 979-8433-64-0

Wibisono Gunawan dan Gunadi D.H.(2010).Mobile Broadband.Informatika.Bandung.


ISBN: 978-979-1153-42-3.

Widjaja, Damar dan Joseph Anthonyus.(2009). Pengukuran Kualitas Sinyal pada jaringan
GSM. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009, (20 Juni 2009)
ISSN:1907-5022.
William, dkk.(2014). Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet (Studi Kasus PT.
Kawanua Internetindo Manado). Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2014) .
ISSN: 2301-8402.

21

Anda mungkin juga menyukai