Anda di halaman 1dari 14

PERANAN PERKEMBANGAN APLIKASI SMARTPHONE

TERHADAP PELAYANAN PARBANKAN DI INDONESIA


Oleh : Bagus Kusuma Ardi & Subchan

Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini berjalan sangat cepat sekali. Hal ini
terjadi pula dengan perkembangan gadget smartphone dan aplikasinya. Seiring
dengan perkembangan smartphone atau telepon pintar ini dari dunia perbankan
memanfaatkannya untuk media transaksi. Semua bank di Indonesia membangun
aplikasi untuk mendukung kegiatan perbankan dengan menggunakan smartphone.
Banyak kemudahan – kemudahan transaksi yang diperoleh dari menggunakan
smartphone ini. Dari segi keamanan juga sudah mulai dikembangkan sistem
keamanan yang menunjang proses transaksi perbankan tersebut secara online 24
jam. Dengan adanya pengembangan kecepatan jaringan juga ikut menunjang
perkembangan layanan perbankan dengan menggunakan layanan aplikasi
smartphone.

Kata kunci : Teknologi Informasi, Smarphone, perbankan, keamanan.

A. PENDAHULUAN
Perkembangan komunikasi massa berkembang juga seiring dengan
perkembangan teknologi hardware seperti televisi, handphone. Sejak tahun 2010
perkembangan teknologi handphone sangat cepat, pasaran paling konsumtif
untuk pemasaran handphone adalah pasaran asia, lebih khusus indonesia. Saat ini
juga sudah mulai ramai dengan teknologi smartphone yaitu sejenis handphone
yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari handphone biasa. Smartphone sudah
dikategorikan sebagai sebuah komputer kecil yang bisa mengolah data,
melakukan browsing dll.
Smartphone saat ini sudah menjadi sebuah barang dengan tingkatan
kebutuhan tinggi yang penting bagi sebagian orang, dalam upaya menunjang
produktivitas kerja mereka. Hal ini disebabkan karena smartphone bisa
digunakan dimana saja dan bisa dibawa kemana saja, berbeda dengan komputer
pc ataupun laptop yang ukurannya agak lebih besar. Smartphone
kelebihan utamanya adalah akses internet yang begitu cepat dan canggih,
kemudian menunjang aktivitas orang dalam melakukan interaksi sosial melalui

Dosen STIE Dharmaputra 1


fitur-fitur jejaring sosial atau media networking, seperti facebook, twitter, skype
dan lain-lain.( Jocom, Nekie. 2013)
Perbankan di Indonesia pada masa sekarang ini telah mengikuti
perkembangan teknologi dan komunikasi. Mobile banking pada umunya disebut
M-Banking yang merupakan sebuah sistem layanan dari sebuah lembaga
keuangan seperti Bank untuk melakukan sejumlah transaksi keuangan yang dapat
diakses langsung oleh nasabah melalui perangkat mobile seperti telepon seluler
atau smartphone. Fasilitas mobile banking adalah sebuah fasilitas dari bank dalam
era modern ini yang mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi. Fasilitas
mobile banking ini merupakan fasilitas dalam komunikasi yang bergerak dan
diakses melalui telepon selular berbasis GSM.
M-Banking digunakan dengan menu yang sudah tersedia di SIM Card
yang saat ini menggunakan media Short Message Service. Dalam telepon seluler,
kemampuannya mampu bergerak (hal ini disebut dengan mobile) tanpa batas
ruang dan waktu, juga memungkinkan manusia untuk berjalan dengan aktivitas
yang sedang dijalankan seperti yang diungkapkan oleh Sunarto. Telepon seluler
bekerja dengan cara menerima sinyal elektromagnetik dari sebuah pemancar.
Pemancar telepon seluler disebut dengan Base Transceiver Station . BTS biasanya
diletakan pada tempat tertentu dengan cara irisan-irisan daerah yang disebut cell
dan ditandai dengan antena yang dipasang pada daerah tersebut. Jika salah
seorang sedang ada yang melakukan perjalanan jarak jauh maka ponsel mereka
akan menerima sinyal dari satu BTS ke BTS lainya.
Teknologi pada telepon seluler yang digunakan saat ini menggunakan
GSM dan CDMA. Perbedaan antara GSM dan CDMA terletak pada bagaimana
suara yang dikirimkan dari pengirim ke penerima. Sistem kerja dari jaringan GSM
(Global System for Mobile Communications) bekerja dengan mengompresi suara
yang masuk ke jaringan GSM ke dalam format digital sehingga mempunyai
jaringan yang terkadang bersifat kecil untuk ditangkap dari sebuah telepon seluler
jika sedang berada di tempat yang terpencil Setiap pengguna GSM memiliki
sebuah SIM Card (Subscriber Identity Module) untuk mendapatkan layanan dari
operator GSM.

2
Telepon seluler merupakan sebuah sistem komunikasi yang sudah
dipastikan pada masa sekarang ini dipakai sebagai alat komunikasi yang berguna
bagi setiap orang. Dalam sistem perbankan yang memiliki akses M-banking,
dimana setiap orang dapat dengan mudah memakai fasilitas seperti transfer dana,
informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar uang, pembayaran kartu
kredit, telepon, listrik dan asuransi, juga dapat digunakan untuk pembelian isi
ulang pulsa. Dalam keunggulan dari M-banking tersebut, dikeluarkan aturan oleh
Bank Indonesia mengenai pengelolaan dan manajemen risiko penyelenggaraan
kegiatan internet banking (termasuk pada mobile banking) berdasarkan peraturan
Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen Risiko pada
aktifitas pelayanan jasa bank melalui sistem internet.
Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini pada mobile banking
telah menciptakan jenis-jenis dan peluang bisnis yang baru dimana transaksi-
transaksi bisnis semakin banyak dilakukan secara elektronik. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi dan komunikasi tersebut memungkinkan setiap orang
dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti transaksi melakukan jual-beli.
Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam
segala aspek kehidupan kita. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada
pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Bank di
Indonesia mulai memasuki dunia maya yaitu mobile banking yang merupakan
bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui media internet. Mobile
banking juga dipergunakan sebagai transaksi perbankan antara pihak bank dan
nasabah dengan menggunakan smartphone.
Smartphone merupakan sebuah perangkat telepon yang memiliki fitur
fasilitas yang menggunakan mobile internet seperti email, chatting, dan fitur
aplikasi langsung dari Bank. Banyak konsumen yang menggunakan mobile
banking pada telepon selular mereka karena mempermudah mereka dalam
memberikan akses informasi yang cepat pada jumlah tabungan dan catatan
transaksi. Dalam sistem mobile banking harus ada sistem mekanisme yang dapat
menelusuri sistem mobile banking padasmartphone berjalan dengan baik dan

3
lancar saat digunakan oleh nasabah-nasabah bank tersebut (
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronik_Perbankan_M-Banking).

B. DEFINISI SMARTPHONE

Smartphone atau bisa disebut dengan telepon pintar/cerdas sudah

menjadi sebuah kebutuhan bagi sekian orang di dunia ini sebagai penunjang

aktivitas kerja maupun sekedar lifestyle atau gaya hidup.

Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai

komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi

beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan

seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan

mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah

merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat

elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau

terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan

penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil

yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.

Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-


mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem
operasi yang diluar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini. Belum
ada kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat telepon
menjadi “pintar”, dan pengertian dari telepon pintar itu pun berubah
mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian
OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua
cara fundamental: bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan.”

4
Pengertian lainnya memberikan penekanan berbeda dari dua faktor ini
Sacha Wunsch-Vincent pada OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi) mengatakan bahwa smartphone tidak lagi berfungsi
sebagai telpon genggam/ handphone tetapi sudah terintegrasi dengan sistem dan
bisa berfungsi untuk menunjang kegiatan transaksi didunia ekonomi.
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar
menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon
pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal
yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik
QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung
kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen
bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet,
atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel (surat elektronik)
perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry. Fitur yang paling sering
ditemukan dalam telepon pintar adalah kemampuannya menyimpan daftar nama
sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai
batasan maksimum penyimpanan daftar nama ( Jocom, Nekie. 2013).

C. SEJARAH SMARTPHONE
Ponsel cerdas pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM pada
1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah
pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Ponsel cerdas tersebut dipasarkan ke
publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah
telepon genggam, ponsel cerdas tersebut juga memiliki kalender, buku telepon,
jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan
permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol.
Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor
telepon dengan jari atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus.
Teks dimasukkan dengan papan ketik “prediksi” yang unik di layar. Bagi standar
masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada
saat itu sangatlah canggih.

5
Nokia Communicator merupakan ponsel cerdas pertama Nokia, dimulai
dengan Nokia 9000, pada tahun 1996. Ponsel cerdas yang serupa dengan
komputer tangan yang unik ini adalah hasil dari usaha penggabungan model PDA
buatan Hewlett Packard yang sukses dan mahal dengan telepon Nokia yang laris
pada waktu itu. Nokia 9210 merupakan komunikator berlayar warna pertama dan
juga merupakan ponsel cerdas sejati yang menggunakan sistem operasi.
Komunikator 9500 menjadi komunikator berkamera dan ber-WiFi pertama.
Komunikator 9300 memiliki perubahan dalam bentuk yang lebih kecil dan
komunikator yang terbaru E90 menyertakan GPS. Meskipun Nokia 9210 dapat
diargumentasikan sebagai ponsel cerdas sejati pertama dengan sistem operasi,
Nokia tetap menyebutnya sebagai komunikator.
Ericsson R380 dahulu terjual sebagai ‘ponsel cerdas’ tetapi tidak bisa
menjalankan aplikasi pihak ketiga. Pada Oktober 2001, Handspring
mengeluarkan ponsel cerdas Palm OS Treo, dengan papan ketik penuh digabung
dengan jelajah jejaring tanpa kabel, surel, kalender, dan pengatur daftar nama,
dengan aplikasi pihak ketiga yang dapat diunduh atau diselaraskan dengan
komputer. Tahun 2002, RIM mengeluakan BlackBerry pertama yang merupakan
ponsel cerdas pertama dengan penggunaan surel nirkabel yang optimal dan
penggunanya telah mencapai 8 juta (sampai Juni 2007), tiga perempat
pemakainya berada di Amerika Selatan.
Handspring menyajikan ponsel cerdas yang popular dipasaran Amerika
dengan bergabung dengan Palm OS berbasis Visor PDA dengan jaringan telepon
GSM, VisorPhone. Tahun 2002, Handspring menjual ponsel cerdas terintegasi
bernama Treo; perusahaan ini bergabung karena penjualan PDA sudah mulai
mati, tetapi ponsel cerdas Treo secara cepat menjadi populer sebagai telepon
berfitur PDA. Pada tahun yang sama, Microsoft mengumumkan Windows CE
komputer kantong OS dinobatkan sebagai "Microsoft Windows Powered
Smartphone 2002".
Pada tahun 2005 Nokia menerbitkan seri-N ponsel cerdas 3G yang
dijual bukan sebagai telepon genggam tetapi sebagai komputer multimedia.
Android, OS untuk ponsel cerdas keluaran tahun 2008. Android didukung oleh

6
Google, bersama pengusaha piranti keras dan lunak yang terkemuka lainnya
seperti Intel, HTC, ARM, Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open
Handset Alliance. Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC
Dream, merk keluran dari T-Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar
sentuh secara utuh, papan ketik QWERTY, dan bola jalur untuk menavigasikan
halaman web. Piranti lunak cocok dengan aplikasi Google, seperti Maps,
Calendar, dan Gmail, juga Google's Chrome Lite. Aplikasi pihak ketiga juga
tersedia lewat Android Market, ada yang gratis ataupun dengan biaya.
Pada Juli 2008 Apple memperkenalkan App Store dengan aplikasi gratis
dan dengan biaya. App store dapat menyampaikan aplikasi ponsel cerdas yang
dikembangkan oleh pihak ketiga langsung dari iPhone atau iPod Touch dengan
WiFi atau jaringan selular tanpa menggunakan komputer untuk mengunduh. App
Store telah menjadi suatu kesuksesan bagi Apple dan pada Juni 2009 terdapat
lebih dari 50,000 aplikasi yang ada. App store menembus satu juta unduh aplikasi
pada 23 April 2009. Mengikuti popularitas App Store dari Apple, banyak yang
membuat toko aplikasinya sendiri. Palm, Microsoft dan Nokia telah
mengumumkan toko aplikasi yang mirip milik Apple. RIM juga baru-baru ini
membuat toko aplikasinya yaitu BlackBerry App World
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas) .

D. SISTEM OPERASI SMARTPHONE


Sistem operasi yang dapat ditemukan di ponsel cerdas yaitu :
1. Symbian OS
2. iOS
3. RIM BlackBerry
4. Windows Mobile
5. Linux
6. Palm
7. WebOS
8. Android.
Android dan WebOS dibuat oleh Linux, dan iOS dibuat oleh BSD dan sistem

7
operasi NeXTSTEP berhubungan dengan Unix.

E. PERKEMBANGAN SMARTPHONE DI INDONESIA


Perkembangan pasar ponsel cerdas dunia yang begitu pesat akhir-akhir
ini, tidak terkecuali dengan Indonesia. Banjir ponsel cerdas dan tablet sudah mulai
terasa. Derasnya permintaan pasar terhadap ponsel cerdas ini, khususnya yang
menggunakan sistem operasi Android membuat para produsen semakin giat untuk
berinovasi dan menggempur pasar ponsel Indonesia dengan berbagai produk. Para
produsen ponsel cerdas pun mulai datang dari produsen lokal seperti Polytron dan
Axioo. Mereka menyadari betapa besarnya pangsa pasar ponsel cerdas di
Indonesia.
Ponsel cerdas di Indonesia sendiri memiliki segmentasi yang secara
umum bisa dikelompokkan menjadi 3 kelas berdasarkan level harga dan
spesifikasinya, yaitu:

1. Ponsel cerdas kelas atas (high-end)


2. Ponsel cerdas kelas menengah (middle level)
3. Ponsel cerdas kelas bawah (entry level)
Ponsel cerdas kelas atas merupakan ponsel cerdas yang memiliki
spesifikasi perangkat keras yang sangat tinggi. Ponsel ini biasanya dilengkapi
dengan fitur-fitur unggulan yang membuatnya sangat menonjol dan lengkap
dalam pengoperasiannya. Selain dari sisi prosesor, memori, GPU, ukuran layar,
jenis layar, dan kamera, ponsel cerdas kelas atas ini biasanya memiliki desain
yang premium. Beberapa vendor ponsel cerdas yang bermain di level ini di
antaranya:
 Apple dengan produk andalannya iPhone
 Samsung dengan jajaran seri ponsel cerdas Galaxy S dan Galaxy Note
 HTC dengan seri HTC One
 LG dengan seri Optimus G dan L9
 Nokia dengan seri Lumia 9XX
 Blackberry dengan seri Qxx

8
Harga dari ponsel cerdas kelas atas ini bisa berkisar antara 4 juta hingga
10 juta rupiah. Harga ponsel cerdas yang memang cukup mahal ini biasanya
memang memiliki fitur-fitur unggulan selain itu juga lebih terkesan bergengsi.
Ponsel cerdas kelas menengah biasanya menyasar target pasar yang
menginginkan ponsel cerdas canggih namun dengan harga dan spesifikasi yang
lebih rendah. Level ini cukup banyak peminatnya, khususnya di Indonesia. Para
pemainnya juga semakin banyak, karena produsen lokal ikut bermain di segmen
ini. Sebut saja Samsung, Acer, LG, Nokia, Polytron, Lenovo, Asus, Blackberry,&
sebagian ponsel cerdas Sony.
Ponsel cerdas kelas entry level juga semakin banyak peminatnya di
Indonesia. Sebagian besar porsi untuk ponsel cerdas entry level ini dikuasai oleh
Android, karena mampu menghadirkan pengalaman ponsel cerdas dalam harga
yang sangat terjangkau. Di Indonesia sendiri ponsel cerdas entry level ini sudah
bisa diperoleh dari harga 500 ribu rupiah hingga berkisar 1 juta rupiah. Pilihannya
pun semakin banyak dan spesifikasi yang ditawarkan juga tidak terlalu buruk.
Mungkin ponsel cerdas kelas bisa menjadi pilihan awal bagi para pengguna
telepon genggam yang masih awam dengan ponsel cerdas dan ingin mencoba
belajar dulu.

F. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN M-BANKING


Dengan adanya aturan penggunaan telepon seluler yang terdapat pada
nasabah dan bank untuk saling menjaga privacy dan mempergunakannya dengan
baik dan benar, pada fasilitas mobile banking terdapat sistem kontrol agar para
pengguna dapat mengakses fasilitas tersebut maka Bank diharuskan untuk
melakukan suatu hal yang memadai untuk menguji keaslian identitas dan otoritas
dari bank kepada nasabahnya yang melakukan transaksi dari mobile banking.
Dalam mobile banking, pengujian sebuah transaksi juga harus terbukti asli dan
mendapat jaminan bahwa transaksi yang dilakukan oleh nasabah tidak dapat
disangkal, juga tetap memiliki tanggung jawab setiap melakukan transaksi mobile
banking. Bank yang memberikan fasilitas mobile banking perlu memastikan
bahwa setiap transaksi selalu melakukan akses PIN ( Personal Identification

9
Number) agar terhindar dari kejahatan sosial. Bank perlu memastikan tersedianya
prosedur untuk melindungi sistem keamanan pada data, aplikasi dan setiap
transaksi yang dilakukan pada saat pemakaian mobile banking. Keunggulan dari
menggunakan mobile banking adalah dapat diakses oleh semua pengguna telepon
selular dengan tipe jaringan GSM. Beberapa keuntungan lainnya seperti mobile
banking lebih praktis dibandingkan internet banking karena dalam mobile banking
dapat diakses asalkan nasabah memiliki konekvitas mobile pada saat kapanpun
sedangkan internet banking diharuskan untuk memiliki akses internet sehingga
apabila kita tidak memiliki akses internet maka kita tidak dapat mengaksesnya.
Sedangkan dengan mobile banking dapat lebih menghemat waktu karena kita
tidak memperhatikan sistem pembayaran dan transfer setiap nasabah untuk antri
langsung seperti yang biasa dilakukan di bank. Bank harus memiliki sistem
privacy dan keamanan guna mengetahui apakah ada rekening yang salah untuk
ditransfer. Bank harus memastikan adanya pengendalian terhadap otorisasi dan
hak akses yang tepat terhadap sistem mobile banking, database dan aplikasi
lainnya. Bank harus memiliki prosedur keadaan darurat dan berkesinambungan
dalam usaha yang efektif untuk memastikan tersedianya sistem dan jasa mobile
banking. Kemudian bank juga harus memperhatikan dan tidak membocorkan data
base setiap nasabah yang menyimpan dana dan melakukan transaksi dalam bank
tersebut. Perlu diketahui bahwa sistem tampilan pada mobile banking mudah
dimengerti bagi setiap nasabah. Berbagai layanan yang ada dalam mobile banking
seperti pembayaran, transfer, history, dan lain sebagainya menjadikan setiap
nasabah lebih mudah dan praktis. Selain keuntungan pada nasabah, dengan
adanya mobile banking menjadikan Bank lebih praktis dan menguntungkan
karena menjadikan hal-hal yang biasa semua nasabah bank melakukan akses
apapun langsung ke bank tetapi dapat lebih praktis karena dilakukan sendiri.

G. KETERKAITAN SISTEM MOBILE BANKING

10
Dibalik keuntungan menggunakan mobile banking yang dapat diakses
melalui telepon seluler, nasabah diwajibkan untuk menjaga sistem keamanan pada
telepon selularnya diperlukan juga masyarakat penggunanya untuk menjamin
bahwa telepon seluler tersebut memakai password. Banyak ahli keamanan yang
secara umum setuju bahwa mobile banking lebih aman dibandingkan internet
banking karena jika pada telepon selular virus dalam internet tidak mudah untuk
masuk. Tindak kejahatan yang ada pada mobile banking memungkinkan adanya
SMS atau telepon palsu yang menyamar atau bisa sampai menghipnotis agar
nasabah bank memberikan PIN dari ATM dan terjebak oleh seorang hacker.
Hacker merupakan sesorang yang ingin atau sudah mengetahui secara
mendalam cara kerja suatu sistem pada sebuah computer dengan menggunakan
internet. Perlu diingat juga, bahwa telepon selular dapat dicuri atau hilang jadi
untuk setiap nasabah diperlukan untuk tetap memakai PIN atau password pada
telepon seluler milik pribadinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ().
Nasabah memerlukan telepon seperti telepon selular ataupun smartphone
untuk dapat mengunakan mobile banking secara maksimal. Mobile banking tidak
tersedia pada setiap telepon seluler dan ada beberapa bank yang bahkan tidak
menyediakan fasilitas mobile banking sama sekali. Pada zaman sekarang ini,
banyak sekali smartphone seperti blackberry, iphone dan android yang memang
sedang ramai dipasaran dan menjadikan smartphone tersebut sistem dari teknologi
dan komunikasi bagi bank yang menjadikan mobile banking sebagai fasilitas bagi
nasabah. Software mobile banking tidak selalu mendukung semua jenis telepon
selular. Jika nasabah tidak memiliki telepon selular atau smartphone, tipe dari
mobile banking yang dapat digunakan biasanya sangatlah terbatas. Melakukan
pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi masalah, akan tetapi
fitur yang lebih canggih seperti transfer antar rekening dan rekening bank lainnya
umumnya tidak tersedia bagi pengguna telepon selular dengan fitur yang sudah
lama dikarenakan akses tersebut tidak tersedia.
Fasilitas mobile banking memungkinkan tidak dapat diakses lebih bagi
nasabah yang memakai telepon seluler yang tidak memiliki software tersebut. Hal
ini menjadikan nasabah yang memakai fitur SMS harus mengeluarkan data biaya

11
sms, sama halnya jika nasabah memakai mobile banking. Biaya ekstra ini akan
cepat bertambah apabila nasabah sering mengkases mobile banking. Saluran ini
pada dasarnya merupakan sebuah evolusi lebih lanjut dari Phone Banking yang
memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via telepon selular dengan perintah
SMS. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak
merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam
pengetikan sms. Selain terdapatnya SMS banking, dalam mobile banking juga
terdapat phone banking yang merupakan saluran yang melakukan transaksi bank
via telepon. Pada awalnya phone banking ini dilakukan dapat dilakukan dengan
telepon rumah akan tetapi dengan seiring perkembangan zaman menjadikan phone
banking dapat dilakukan dengan menggunakan telepon selular. Dalam phone
banking akan dilayani oleh Customer Service Operator (CSO) mengenai
pemindahan buku antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik dan telepon),
pembelian dan transaksi transfer. Perlu diketahui, fasilitas-fasilitas apapun yang
terdapat akibat dari perkembangan teknologi dan komunikasi pada saat ini tetap
memerlukan sistem keamanan, apalagi fasilitas tersebut menggunakan telepon
selular. Sistem keamanan dalam telepon selular biasanya disebut dengan password
yang merupakan alat terbaru yang digunakan oleh penyedia system keamanan
dalam telepon selular. Pada zaman sekarang ini, banyak telepon selular terlebih
pada smartphone yang langsung menggunakan fingerscan pada sebuah
smartphone.
Untuk stabilitas para nasabah pengguna mobile banking memiliki
tantangan bagi pendiri bank yang berskala infrastruktur mobile banking dalam
menangani pertumbuhannya. Mobile banking memang mempermudah setiap
nasabah yang mengerti dan mau mempelajari tata cara penggunaannya, jadi pada
saat kapanpun dan dimanapun nasabah tetap dapat mengakses segala macam fitur
yang ada dalam mobile banking. Agar sistem mobile banking dapat berjalan
dengan baik, bank yang memberikan fasilitas mobile banking harus memastikan
bahwa sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Harapan bagi setiap nasabah
pengguna mobile banking biasanya lebih meningkat dan banyak nasabah yang
memiliki kepercayaan dalam menggunakan mobile banking. Banyak manfaat,

12
contoh, keunggulan dan kekurangan dari mobile banking yang sudah diuraikan
diatas, jadi tergantung pada bagaimana nasabah menggunakan dan memanfaatkan
fasilitas mobile banking secara baik, benar dan berguna.

H. KESIMPULAN
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau yang biasa disebut dengan
M-Banking merupakan sebuah kemajuan teknologi dan komunikasi yang dipakai
sebagai fasilitas dari Bank kepada setiap nasabah bank. Fasilitas M-banking
adalah sistem layanan dari lembaga keuangan atau Bank yang dapat diakses
langsung melalui telepon seluler untuk sebuah transaksi seperti transfer,
pembayaran dan pembelian. Ada tiga cara untuk dapat mengakses perbankan
dengan menggunakan mobile banking, tergantung pada kompabilitas telepon
seluler. Pertama, mobile banking dapat dilakukan melalui SMS dimana informasi
saldo dan password perbankan dapat dikirim ke nasabah melalui SMS. Kedua,
beberapa lembaga keuangan telah mendedikasikan aplikasi perangkat lunak yang
dapat di download di telepon seluler seperti smartphone. Terakhir, telepon seluler
dapat mengakses melalui fasilitas dari SIM Card. Fasilitas yang diberikan dari
lembaga keuangan berupa M-Banking mempermudah setiap nasabah untuk
mengakses transaksi dari Bank.

I. DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. Malayu. S.p. 2004.Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta:Aksara.

Kasmir.2001 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada.

Jocom, Nekie. 2013. Journal “Acta Diurna”. Vol.I. No.I. Th. 201.
Putri, Amanda Terrena, dkk. 2013. Sistem Antrean Bank Yang Terintegrasi Pada
Smartphone Berbasis Android. Univerisitas gunadharma.

Riswandi, Budi Agus. 2005. Aspek Hukum Internet Banking. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Sunarto, 2004. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.

13
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronik_Perbankan_M-Banking. 4 Desember
2014.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas. 8 Desember 2014.

14

Anda mungkin juga menyukai