Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

Logika

Nama : Elis Wanda Sari


NIM : 043647046
Fakultas : Fakultas Ilmu Hukum, Sosial dan Politik
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis
UPBJJ-UT : Samarinda
A. Pengertian Sesat Pikir

Kesempurnaan manusia adalah dengan adanya akal, dengan akal inilah manusia bisa
berpikir dengan sebaik-baik dan seluas-luasnya. Namun, ada juga manusia berpikir tidak
menggunakan akal sehat sehingga menyalahi aturan berpikir dan berada dalam sesat pikir
yang bisa membahayakan bagi dirinya sendiri dalam berpikir maupun orang lain.

Untuk menghindari sesat pikir atau menghindari kekeliruan berpikir perlu kiranya
mempelajari ilmu logika (filsafat) khususnya bagi mahasiswa, dengan logika membantu kita
berpikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan. Ilmu yang berasal dari Aristoteles ini menyampaikan berpikir benar, lepas dari
berbagai prasangka dan emosi; karena ilmu logika mendidik pikiran manusia bersikap obyektif
tegas dan berani.

Prinsip penalaran dengan kaidah-kaidah logika dapat menghindari kesesatan berpikir


atau sesatpikir, yang merupakan proses penalaran kebalikannya. Sesatpikir adalah kekeliruan
dalam penalaran berupa pembuatan kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah
karena melanggar kaidah-kaidah logika maupun berupa perbincangan yang bercorak
menyesatkan karena sengaja atau tidak sengaja memasukkan hal-hal yang membuat
kesimpulannya tidak sah. Sesatpikir memiliki banyak macamnya sehingga dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu sesatpikir normal (formal fallacies) dan sesatpikir infornal (informal
fallacies). Sedangkan sesatpikir informal dibagi dua macam kelompok, yaitu sesatpikir pertalian
dan sesatpikir kemaknagandaan.

B. Berbagai Jenis Sesatpikir

Rapart (1996:92) mengemukakanpada umumnya sesat pikirdibagi kedalam tiga jenis, yaitu
sesatpikir karena sesatpikir verbal, sesatpikir formal, sesatpikir material :

1. Sesatpikir Verbal

Sesatpikir verbal adalah kekeliruan penalaran berdasarkan kata-kata, yakni bertalian


dengan penggunaan yang salah atau kemaknagandaan dari suatu kata dan dikenal juga
sebagai sesatpikir arti kata (semantic fallacies). Sesat piker banyak ragamnya, misalnya
“susunanpikir terdiri atas empat konsep”. Aturannya tiga konsep, tetapi konsep pembandingnya
bermaknaganda.
Dalam susunanpikir katagori atau silogisme katagori (categorical syllogism) yang sah
hanya terdiri tiga konsep, yaitub konsep sebagai subjek, konsep sebagai predikat dan konsep
tengah yang menjembatani subjek dan predikat tersebut menjadi kesimpulan.

Sesatpikir karena bahasa dapat terjadi karena kesalahan semantik (bahasa) yang terjadi
sebagai berikut :

- Menggunakan term ekuivokal yang artinya adalah term yang memiliki makna ganda.

- Menggunakan term metaforis yang artinya adalah kata atau sekelompok kata yang
digunakan bukan dalam arti yang sebenarnya.

- Menggunakan aksen yang membedakan arti suatu kata, ada kata-kata yang apabila
aksennya diubah akan memiliki arti yang berbeda.

- Menggunakan kontruksi kalimat bermakna ganda, kalimat yang bermakna ganda


disebut amfiboli (amphiboly). Amfiboli terjadi apabila sebuah kalimat disusun sedemikian
rupa sehingga arti kalimat itu dapat ditafsirkan secara berbeda-beda.

2. Sesatpikir Formal

Sesatpikir normal adalah kekeliruan penalaran berdasarkan bentuk atau sering disebut
sesatpikir menurut logika (logical fallacies). Sesat piker ini banyak ragamnya, salah satunya
“meniyakan suatu pilihan dalam suatu susunanpikir pengetahuan yang merangkum”.
Susunanpikir pengetahuan dapat merangkum yang disebut silogisme disjungsi inklusif.

Contoh perbincangan sesatpikir ialah “Peserta kursus adalah mahasiswa atau guru, dan
ternyata mahasiswa yang kursus, berarti bukan guru”. Penyimpulan seperti perbincangan diatas
itu meragukan. Sesatpikir demikian ini sering dilakukan orang sebab mirip dengan cara
menetapkan salah satu bagian kesimpulannya mengingkari.

Sesatpikir formal terjadi karena melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi


bentuk (form) penalaran yang sahih. Jenis-jenis sesatpikir formal adalah sebagai berikut :

- Sesatpikir empat term (Fallacy of for terms) adalah bentuk silogisme yang sahih ialah
silogisme yang masing-masing disebut dua kali.

- Sesatpikir proses tak sah (Fallacy of illicit process) sesat piker yang terjadi karena term
premis tidak berdistribusi tetapi term konklusi berdistribusi.
- Sesatpikir term tengah tak berdistribusi (Fallacy of two negative premises) sesatpikir ini
terjadi karena menarik konklusi dari dua buah premis negatif padahal dari dua premis
negatif tidak dapat ditarik konklusi yang benar.

3. Sesatpikir Material

Sesatpikir material ialah sesatpikir yang terjadi bukan karena bahasa atau bentuk

penalaran yang tidak sahih, melainkan yang terjadi pada materi atau isi penalaran itu sendiri.
Jenis-jenis sesatpikir material adalah sebagai berikut :

- Argumen terhadap orangnya (Argumentum ad hominem) sesatpikir ini terjadi karena


argumentasi yang diberikan tidak tertuju pada persoalan yang sesungguhnya, tetapi
terarah kepada pribadi orang yang menjadi lawan bicara.

- Argumen untuk mempermalukan (Argumentum ad verecundiam) sesatpikir ini terjadi


karena argumentasi yang diberikan memang sengaja tidak terarah kepada persoalan
yang sesungguhnya, tetapi dibuat sedemikian rupa untuk membangkitkan perasaan
malu kepada lawan pembicara.

- Argumen berdasarkan kewibawaan (Argumentum auctoritatis)

- Argumen ancaman (Argumentum ad Baculum) mendesak orang untuk menerima suatu


konklusi tertentu dengan alasan bahwa jika menolak akan membawa akibat yang tidak
diinginkan.

- Argumen Belas Kasihan (Atgumentum ad misericordiam) sesatpikir ini sengaja terarah


untuk membangkitkan rasa belas kasihan si lawan bicara dengan tujuan untuk
memperoleh pengampunan

- Argumen demi rakyat (Argumentum ad populum) argument ini dibuat bertujuan untuk
menghasut massa, rakyat, kelompok untuk membakar emosi mereka dengan alasan
bahwa pemikiran yang melatarbelakangin suatu usul atau program adalah demi
kepentingan rakyat atau kelompok itu sendiri.

- Argumen ketidaktahuan (Argumentum ad ignorantiam) Apabila kita memastikan bahwa


sesuatu itu tidak ada karena kita tidak mengetahui apa pun juga mengenai sesuatu itu,
hal itu adalah sesatpikir. Belum tentu bahwa apa yang tidak diketahui itu benar-benar
tidak ada. Sesatpikir yang demikian disebut argumentum ad ignorantiam.
Referensi Tugas :

- Buku Materi Pokok ISIP 4211 Modul Logika

- http://firman25.blogspot.com/2013/09/sesat-pikir.html

Anda mungkin juga menyukai