Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SURVEILANS K3

CONTOH STUDI KASUS 2

MATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGI

Disusun oleh :

ALFIEN FACHRYANSYAH LUBIS

152011713050

D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fakultas Vokasi

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2021
PEMBAHASAN

Kecelakaan kerja merupakan hal yang sering kita temui di setiap perusahaan atau industri yang
beroperasi. Secara pengertian sendiri, kecelakaan kerja menurut Sumakmur adalah suatu
peristiwa atau momen yang tidak diharapkan yang merugikan pada manusia, mengakibatkan
kerusakan harta benda atau kerugian pada proses. Sedangkan menurut OHSAS adalah peristiwa
yang terkait dengan pekerjaan yang bisa mengakibatkan cidera atau kesakitan (bergantung dari
keparahannya) peristiwa kematian atau peristiwa yang bisa mengakibatkan kematian.
Kecelakaan keja biasanya disebabkan oleh

1. Keadaan yang beresiko (unsafe condition) yakni beberapa faktor lingkungan fisik yang
bisa memunculkan kecelakaan seperti mesin tanpa pengaman, penerangan yang tidak
cocok, alat pelindung diri (APD) tidak efisien, lantai yang berminyak, dan sebagainya.
2. Aksi yang beresiko (unsafe act) yakni tingkah laku atau kesalahan-kesalahan yang bisa
memunculkan kecelakaan seperti asal-asalan, tidak menggunakan alat pelindung diri, dan
sebagainya, perihal ini dikarenakan oleh gangguan kesehatan, gangguan pandangan,
penyakit, risau dan minimnya pengetahuan dalam proses kerja, langkah kerja, dan
sebagainya.

Selain faktor diatas, kecelakaan kerja juga bisa disebabkan oleh pekerja tersebut melakukan
pekerjaannya. Karena industri satu dengan lainnya memiliki hazard yang berbeda. Salah satu
yang bisa menjadi penyebab kecelakaan adalah pada kategori industri. Seperti pada contoh studi
kasus 2 terdapat data mentah kecelakaan berbagai bidang industri mulai dari tahun 2014 hingga
tahun 2019. Penulis mencoba untuk menganalisis jumlah kecelakaan kerja menurut kategori
accident yang menurut penulis merupakan kumpulan faktor penyebab terbesar kondisi yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja dari industri-industri tersebut.
Fatal Injuries to workers (employees and the self-employed) in manufacturing
Great Britain, by kind of accident from 2014-2019
120
100
80
60
40
20
0

Workers Employee Self-Employed

Pada sajian data tersebut, cedera fatal pada pekerja di bidang manufaktur Inggris Raya
selama tahun 2014-2019 memiliki jumlah kecelakaan sebanyak 150 kasus dengan kasus
terbanyak pada employed (karyawan) berjumlah 94 kasus dibandingkan dengan self employed
(wiraswasta) dengan perbedaan yang cukup jauh yaitu 11 kasus. Sedikitnya angka cedera fatal
pada self employed ini menurut saya karena self employed adalah seseorang yang tidak bekerja
untuk perusahaan tertentu yang memberikan gaji atau upah konsisten. Sedangkan employed
merupakan pekerja yang langsung turun ke lapangan dengan kemungkinan besar untuk terpapar
hazard.

Berdasarkan pada analisis fatal Injuries to workers, Pada berbagai kategori yang terdapat
pada diagram tersebut, falls from a height menjadi kategori cedera fatal paling tinggi dari seluruh
tipe pekerja diantara kategori accident yang lain yaitu 18 kasus. Sedangkan kategori cedera fatal
paling banyak kedua dari seluruh tipe pekerja ada pada Contact with moving machinery yaitu
berjumlah 15 kasus. Lalu kategori cedera fatal paling banyak ketiga dari seluruh tipe pekerja ada
pada Struck by moving, including flying/falling, object dengan jumlah 13 kasus. Seluruh kasus
kecelakaan tersebut terjadi pada rentang tahun 2014 hingga 2019. Dari ketiga penyebab
kecelakaan terbanyak tersebut dapat dilakukan pengendalian sebagai berikut
1. Menginstruksikan operator peralatan untuk mewaspadai karyawan yang bekerja di sekitar
peralatan dengan melakukan pengendalian 5R (rapi, resik, ringkas, rawat, resik)
2. Menginstruksikan pekerja untuk waspada dan menyadari lingkungan mereka setiap saat
dan untuk memahami bahaya yang terkait dengan tugas yang mereka lakukan
3. Melindungi karyawan agar tidak terluka karena jatuhnya benda dengan menggunakan
papan kaki yang sesuai, mengidentifikasi dan membarikade area di bawah zona kerja
4. Pengawasan efektif, penilaian risiko yang lebih baik, dan pelatihan
5. Penggunaan APD lengkap (safety helmet, safety gloves, safety harness, self recuer, dll)

Kesadaran akan lingkungan sekitar dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat
dapat berjalan jauh dalam menghindari cedera di industri manufaktur. Penting bagi pengusaha
untuk memperingatkan semua pekerja di daerah-daerah di mana ada potensi yang lebih besar
untuk dilanda kecelakaan terjadi dan membatasi akses karyawan ke daerah-daerah tersebut.
Fatal Injuries to Workers (employees and the self-employed) in Construction
Great Britain, by kind of accident form 2014-2019
200
180
Total Accident

160
140
120
100
80
60
40
20
Struck Strike Trappe Exposu Contac
Contac by against d by re to, t with
Struck Exposu
All t with movin somet somet Drown or electri Other
by Falls re to
accide movin g, hing hing ing or contac city or kind of
movin from a an
nt g includi fixed collaps asphyx t with, electri accide
g height explosi
kinds machi ng or ing/ov iation a cal nt
vehicle on
nery flying/f station erturni harmf dischar
alling… ary ng ul… ge
Workers 180 4 18 19 2 89 26 2 2 3 7 6
Employee 119 2 12 19 1 50 21 1 2 3 3 4
Self-Employed 61 2 6 1 39 5 1 4 2

Konstruksi menjadi bidang dengan angka kecelakaan paling tinggi setiap tahun diantara bidang
lainnya. Ini karena pekerja konstruksi sangat banyak dan hal yang paling dibutuhkan dalam
pembangunan infrastruktur dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Dari diagram
diatas, akan didapati kasus penyebab kecelakaan tiga terbanyak bidang konstruksi di Inggris
Raya sepanjang tahun 2014-2019 sebagai berikut :

1. Employee
 Falls from a height (jatuh dari ketinggian) : penyebab kecelakaan terbanyak
pertama pada karyawan lapangan dengan jumlah 50 kasus.
 Trapped by something collapsing/overtuning (terjebak atau tertimpa sesuatu yang
runtuh) : penyebab kecelakaan kedua terbanyak pada karyawan lapangan dengan
jumlah 26 kasus.
 Struck by moving vehicle (tertabrak) : penyebab kecelakaan ketiga terbanyak
pada karyawan lapangan dengan jumlah 19 kasus
2. Self-Employed
 Falls from a height (jatuh dari ketinggian) : penyebab kecelakaan terbanyak
pertama pada wiraswasta pemberi upah dengan jumlah 39 kasus.
 Struck by moving, including flying/falling (tertabrak sesuatu hingga jatuh) :
penyebab kecelakaan terbanyak kedua pada wiraswasta pemberi upah dengan
jumlah 6 kasus.
 Trapped by something collapsing/overtuning (terjebak atau tertimpa sesuatu yang
runtuh) : penyebab kecelakaan ketiga terbanyak pada wiraswasta pemberi upah
dengan jumlah 5 kasus.

Kebanyakan pekerja yang mengalami jatuh dari ketinggian akibat dari kelalaian pekerja itu
sendiri seperti tidak menggunakan APD, kurang berhati-hati dan waspada, kondisi mengantuk,
tidak memperhatikan pijakan atau langkah kaki. Oleh Karena itu, perusahaan tempat bekerja
harus Memberikan pembelajaran bagi setiap pekerja yang hendak masuk kerja di proyek, bisa
diajarkan mengenai cara menjaga keselamatan diri dan bagaimana cara memakai alat-alat
pelindung diri, Memasang rambu-rambu pengaman untuk mengingatkan pekerja agar selalu
berhati-hati, Memasang ralling pengaman pada tepian struktur gedung, agar pekerja tidak terlalu
ketepian, Setiap pekerja yang bekerja di ketinggian wajib memakai alat pelindung diri seperti
safety belt, safety body harnest, helm dll, dan Meningkatkan kompetensi dan skill pekerja di
ketinggian melalui pelatihan atau training yang sudah ditunjuk oleh badan pemerintahan,
sehingga pekerja memiliki lisensi yang diakui dalam menjalankan pekerjaan di ketinggian.
Non-fatal injuries to employees in Transportation and
Storage Great Britain. by kind of accident from 2017-
2019
7000
Total Accident

6000
5000
4000
3000
2000
1000 Total reported non-fatal injury
0
Specified
Over-7-day

Kind of Accident

Dari diagram diatas, akan didapati hasil 3 penyebab kecelakaan non-fatal terbanyak pada industri
transportasi dan penyimpanan yang memiliki klasifikasi specified dan over-7-day sebagai
berikut:

1. Specified
Kasus terbanyak pertama pada kategori cedera non-fatal adalah Slips, trips or falls on
same level, terbanyak kedua pada Falls from a height, terbanyak ketiga pada Struck by
moving, including flying/falling, object.

2. Over-7-day
Kasus terbanyak pertama pada kategori cedera non-fatal adalah Injured while handling,
lifting or carrying, terbanyak kedua pada Struck by moving, including flying/falling,
object, terbanyak ketiga pada Other kind of accident.

Pada kategori cedera non-fatal yang ditentukan (specified) terbanyak pada Slips, trips or falls on
same level. Kejadian terpeleset, tersandung, dan terjatuh sering terjadi pada pekerja industry
transportasi dan penyimpanan karena aktivitas yang dilakukan lebih dominan berdiri dan
berjalan atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Slip Trip Fall merupakan salah
satu kecelakaan yang paling banyak dan dapat menyebabkan cidera serius pada pekerja. Bahaya
seperti ini dapat dilakukan pengendalian eliminasi pada kontaminasi lantai dengan menggunakan
pelapis lantai, memperbaiki kebocoran ruangan yang menyebabkan risiko licin, rencanakan rute
pejalan kaki dengan baik untuk menghindari area yang terkontaminasi, lalu dapat juga
memastikan pencahayaan cukup sehingga sepatu dan langkah kaki bisa jelas terlihat hingga
penggunaan APD sepatu safety.

Anda mungkin juga menyukai