Askep Gastritis 220306
Askep Gastritis 220306
Disusun Oleh :
SWT yang telah memberikan rahkat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis
dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
Gombong
3. Kepala Ruang Hidayah beserta staf Keperawatan dan karyawan RSU PKU
Muhammadiyah Gombong.
4. Bapak Basirun, S.Pd. M.Kes selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Riset
Keperawatan.
5. Bapak, Ibu dan teman-teman yang telah memberikan bantuan berupa tenaga,
masih jauh dari kriteria sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Pennulis harapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN …………………………………………………….. 1
B. ETIOLOGI ………………………………………………………... 2
C. ANATOMI PATOLOGI…………………………………………… 2
F. PATH WAY………………………………………………………… 8
A. PENGKAJIAN ……………………………………………………. 13
KEPERAWATAN …………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Gastrits adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
B. Penyebab
sebagian besar kasus, gastritis erosif menyertai timbulnya keadaan klinis yang
trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal nafas, penyakit hati yang
berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septikimia.
Gastritis akut sering disebut gastritis akut stress. Penyebab lain adalah
pemakaian obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin yang tanpa
C. Patofisiologi
kelenjar gaster atau getah lambung, sehingga mukosa dalam antrum lambung
Maka terjadi iritasi dan peradangan pada mukosa lambung dan nekrosis yang
mukosal dan regenerasi epitel. Bahan-bahan seperti aspirin, alkohol dan Anti
asam lambung. Kontak antara lesi dan asam juga merangsang mekanisme
sekresi pepsin. Selain itu nikotin juga dapat mengurangi sekresi bikarbonat
dapatberdampak pada gangguan sel chief dan sel parietal, sel parietal ini
antibody maka faktor intrinsik tidak mampu untuk menyerap vitamin B12
berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah, merupakan salah satu
inflamasi, atrofi, metaplasia intestinal dan helicobacter pylori dan dari biopsi
pada mukosa lambung akan dihasilkan Ropid Ureum Test (CLO) dan PA
jika ditemukan ulkus pada lambung dan duodenum dan pada pemeriksaan
Hormon gastrin
Peningkatan
Stimulan sel parietal
asam lambung
tentang tanda dan gejala yang dialami yaitu nyeri ulu hati, anoreksia, rassa
haus, mukosa kering, oliguria, otot lemah mual dan muntah darah. Sedangkan
tanda yang didapat selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan abdomen,
sistemik.
keluhan itu terjadi atau hilang, apakah sebelum atau sesudah makan, perlu juga
penyakit lambung, ansietas, stress, alergi, pembedahan lambung dan jenis diet
yang baru dimakan selama 72 jam, karena akan membantu perawat untuk
ini. Sehingga perlu diidentifikasi juga tentang metode pasien dalam mengatasi
196).
G. Fokus Intervensi
cukup dan kehilangan cairan yang berlebihan karena muntah ( Smeltzer, 2001:
1063)
jenis normal, tanda-tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit
perdarahan arterial akut / ulkus gaster. Kedua, awasi tanda-tanda vital, untuk
pertahankan tirah baring untuk mencegah muntah dan ketegangan pada saat
2. Nyeri akut atau kronis berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi
bahwa nteri hilang, postur tubuh tampak rileks dan mampu tidur atau istirahat
dengan tepat.
keluhan nyeri, lokasi, durasi dan intensitas nyeri ( skala 0-10) untuk
dengan gejala nyeri yang ada. Kedua, Kaji ulang faktor yang meningkatkan
dan kebutuhan terapi. Ketiga, Berikan makanan sedikit tapi sering sesuai
indikasi yang berguna untuk penetralisir asam dan mencegah distensi dan
haluaran gastrin. Keempat, Bantu pasien latihan rentang gerak aktif dan pasif
nyamanan. Kelima, Beri perawatan oral dan ketidak nyamanan dengan tehnik
pijat punggung, dan ubah posisi minimal dua jam sekali untuk
nafsu makan dan mual. Keenam, Berikan obat sesuai indikasi yang terdiri dari
gaster. Keempat, Catat berat badan saat masuk dan dibandingkan dengan
diet dan cairan. Kelima, Berikan cairan Intra Vena sesuai indikasi untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi. Keenam, Berikan obat sesuai dengan
indikasi yang meliputi antikolinergik yang digunakan untuk meningkatkan
metabolik sekunder terhadap steres berat atau nyeri (Carpenito, 1998: 110).
1998: 126).
keamanan pasien atau terhadap resiko terjadinya cedera. Ketiga, awasi tekanan
darah, nadi, pernapasan baik selama atau sesudah aktifitas untuk mengetahui
manifestasi dari Kardio Pulmonal dan upaya iantung dan paru untuk membawa
jumlah oksigen yang adekuat ke jaringan. Keempat, Ubah posisi pasien dengan
perlahan dan pantau terhadap keluhan pusing, untuk mengetahui adanya tanda-
sambil duduk atau duduk dalam melakukan tugas-tugasnya agar pasien dalam
palpitasi, nyeri dada, nafas pendek, kelemahan atau pusing untuk memberikan
575).
informasi atau keputusan tentang masa depan dan kontrol masalah kesehatan,
atau netralisir hidroklorida. Ketiga, Kaji ulang tanda atau gejala muntah
berwarna kopi gelap, feses hitam, distensi abdomen dan nyeri pada
Ruang : Hidayah B2
I. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
No. Rm : 095697
Penanggung Jawab:
Nama : Ny. D
Umur : 27
a. Keluhan utama
2005 dengan keluhan panas / nyeri perut didaerah ulu hati, BAK dan
BAB tindak lancar, ekspresi wajah tampak kesakitan dan nafsu makan
Hidayah pada tanggal 11 Juli 2005 dan keluar 15 Agustus 2005 dengan
2. Nutrisi
saat dikaji
pasien mengatakan makaan 3x4 hari dengan porsi dari runah sakit
3. Eliminasi
4. Gerak Keseimbangan
bantuan orang lain, dan saat dikaji pasien mengatakan lemas dan
sempoyongan.
dengan baik, saat dingin dengan selimut dan panas dengan baju
tipis, dan saat dikaji pasien hanya mengenakan kaos dan rok dan
6. Personal higiene
Saat dikaji pasien terlihat rambut kotor dan kusam dan sebelum
sakit pasien mengatakan biasa mandi 2x sehari siang dan sore dan
7. Berpakaian
Sebelum sakit pasien dapat berpakaian dan berhias diri dengan
9. Komunikasi
jawa.
10. Spiritual
kesembuhannya.
11. Bekerja
hanya berbaring dan tidur ditempat tidur, karena kalau jalan masih
sempoyongan.
dan saat kaji pasien dan keluarga mengatakan pasien kalau malam
14. Belajar
PEMERIKSAAN FISIK
RR : 20 kali/ menit
N : 62 kali/ menit
S : 36,7 oC
Telinga : Simetris, tidak ada serumen dan tidak ada nyeri tekan
Mulut : Bbibir kering, gigi terlihat bersih dan lidah bersih, fungsi
pengecapan normal.
tiroid.
Dada : Tidak ada nyeri tekan, bunyi jantung normal (S1 dan S2)
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, peristaltik 12 kali per menit dan
Ekstremetas bawah : Tidak ada lesi, tidak ada kelainan, koordinasi baik.
DATA PENUNJANG
Hematologi Normal
Hb 12,6 12-18 gr %
Kimia klinik
SGOT 20 0 – 31 U/L
SGPT 16 0 – 32 U/L
Therapi 10-8-05
Bradixidin 3x1
Lanagoquin 3x1
Ziproz 2x1
Capsul 2x1
Lapraz 1x1
Motiral 1
Injeksi
Ampi 3 x 1000 mg
Ranitidin 2 x 1 amp
Infus RL 20 tts / mt
Diit
Bubur kasar
Px Rongen
Tak tampak bayangan batu opoque didaerah proyeksi sistem uropoetin adanya
batu.
ANALISA DATA
Nama : Ny. S
No Rm : 095697
menahan nyeri.
liter).
DAFTAR MASALAH
Nama : Ny. S
No : 095697
nyeri berhubungan
dengan peradangan
akibat peningkatan
asam lambung.
beraktifitas.
berhubungan dengan
Nama : Ny. S
Ruang : 095692
memenuhi higieni
personal klien
tiap hari
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
No Dx : 095692
mentis TD : 100/70
mmHg, RR : 20 x/menit,
N : 62 x / menit, S : 36,7
o
C.
08.35 3 Kaji tungor kulit dan peristaltik usus Turgor buruk, dehidrasi,
mg segar dengan
mengucapkan
Alhamdulillah terus
meenerus
miring
TD : 100/80 mmHg, RR :
20 x/menit, N : 60 x /
Nama: Ny. S
RM : 095697
A : Masalah teratasi