Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sofyan Rosyadi

NIM : 1403619060
Mata Kuliah : Penelitian Pendidikan Sejarah

CARA MENGAJARKAN MATERI SEJARAH


KONTROVERSIAL

Pengertian Sejarah Kontroversial


Pembahasan Sejarah Kontroversial mulai berkembang di indonesia dimulai ketika
runtuhnya orde Baru tahun 1999 yang dianggap oleh masyarakat sejarah hanya tertutup oleh
kepentingan penguasa saat itu yang dikenal dengan "sejarah resmi versi pemerintah".
Lahirnya sejarah kontroversial di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu sudah tidak adanya
kekuasaan diktator yang memegang sejarah sebagai penguatan kekuasaan, sistem undang-
undang yang mendukung, dan semakin masifnya informasi yang tersebar di masyarakat yang
dapat berimbas adanya kritik, baik secara lisan maupun tulisan yang membahas persoalan
sejarah.
Sejarah Kontroversial dapat diartikan sebagai peristiwa sejarah yang simpang siur,
yang disebabkan oleh fakta dan interpretasi yang tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak jelas
(Sumardiansyah, 2015). Secara sederhana sejarah kontroversial membahas masalah-masalah
yang cukup pelik yang masih terdapat kemungkinan bertolak belakang dengan fakta yang
diketahui oleh khalayak umum, contoh dari sejarah kontroversial yang sampai saat ini masih
terdapat perdebatan adalah tentang lahirnya pancasila, serangan umum 1 Maret 1949, posisi
Soekarno dan Soeharto dalam Gerakan 30 September dan lain-lain.
Namun dalam pengertian lain Sejarah Kontroversi muncul dalam konteks dimana
keduanya tidak setuju dan menimbulkan ketegangan dan perdebatan baru, kemudian menurut
Imorgio-yang dan Damasio dalam (Alongi et al., 2016) menyatakan pemikiran historis
terutama yang menyangkut isu-isu kontroversi merupakan proses kognitif dan afektif yang
disisipkan dalam konteks sosiokultural. (Woolley, 2017) dalam Jurnalnya menyebutkan
beberapa topik yang berkaitan dengan sejarah kontroversi yaitu mengenai sejarah agama dan
etnis, kemudian sejarah komunitas migran seperti sejarah hitam dan sejarah Irlandia serta
mengajarkan tentang perbudakan seperti apartheid dan Holocaust.
Pada pendekatan aliran Sejarah Baru (New Historisism) lebih menekankan pada
perlunya sajian fakta sejarah secara lebih objektif, lugas atau apa adanya. Sejarah, oleh
karenanya harus tidak usah dikaitkan dengan usaha mendidik (didaktis) untuk
membangkitkan semangat kepahlawanan dan sebagainya, pada generasi baru. Sejarah oleh
karenanya harus disusun atas dasar fakta yang sesungguhnya terjadi, sehingga diperlukan
proses studi sejarah kritis. Hasilnya disajikan dalam wujud sejarah sebagai karya llmu
(history as science) dalam bentuk buku sejarah (history as written) (Su’ud, 2011)

Arti Pentingnya Sejarah Kontroversial


Pembelajaran sejarah kontroversial merupakan sebuah usaha upaya pendekatan,
maupun strategi guru dalam mengajarkan tema yang bertolak dari pemikiran sejarah umum.
Yang mana arti penting dari sejarah kontroversi adalah untuk melihat dari berbagai perspektif
secara berimbang. Kemudian lebih lanjut pembahasan isu kontroversi berusaha
menghilangkan dimensi kebenaran mutlak tanpa diimbangi pemikiran sejarah (Elly, 2008)
dalam jurnal (Sumardiansyah, 2015)
Isu-isu kontroversial sebagai pendekatan pedagogis dapat secara efektif
mengembangkan pemikiran kritis di kelas. (Alongi et al., 2016) yang mana mempersiapkan
siswa dengan kebiasaan intelektual yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam mempelajari
sejarah. Conway dalam (Woolley, 2017) menjelaskan studi sejarah kontroversial dapat
mengembangkan pengetahuan khususnya kognitif yang mana memungkinkan akan
menemukan kesimpulan yang rasional dari kontroversial.
Pembelajaran kontroversi juga lebih menekankan pada proses yang bertujuan agar
peserta didik mampu memberdayakan nalarnya secara logis, kritis, dan kreatif. Kreatif disini
yaitu membayangkan suatu peristiwa masa lampau yang berkaitan erat dengan masa
sekarang, termasuk mencoba melihat Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa
yang akan datang.

Cara Guru mengajarkan Sejarah Kontroversial.


Studi menjelaskan bahwa guru dapat menemukan cara yang efektif untuk
menggunakan topik kontroversial sebagai Strategi pedagogis. Barton dan McCully (2007)
dalam (Alongi et al., 2016) mengamati bagaimana guru Irlandia Utara menggunakan topik
kontroversial di kelas sejarah dan menemukan strategi sukses untuk diskusi konstruktif.
Mereka menganjurkan guru memaparkan siswa pada keragaman ideologis dan menyoroti apa
yang mereka sebut "bentuk halus". Mereka juga menyarankan menggunakan pendekatan
rasionalistik yang meminta siswa untuk menimbang bukti dan mengungkapkan sudut
pandangnya.
Kemudian sebelum mempelajari sejarah Kontroversial guru diharapkan mengenal
siswa dengan baik terlebih dahulu mengenai latar belakang agama, suku, ras dan bangsa.
Karena dalam mengajarkan sejarah kontroversial sangat berhubungan erat sekali dengan
agama dan etnis. Untuk itu guru sejarah harus membantu siswa dalam memahami
kompleksitas kehidupan masyarakat, proses perubahan, keragaman masyarakat dan hubungan
antara kelompok yang berbeda. (James, 2009)
Dalam mengajarkan sejarah Kontroversi Joyce, Weil dan Calhoun dalam
(Sumardiansyah, 2015) dibagi menjadi 6 yaitu (1 ) menanyakan Situasi yang rumit, yaitu
guru dapat menemukan tema-tema kontroversi seperti kasus serangan umum satu Maret 1949
aktor intelektualnya adalah Sultan Hamengkubuwono IX, bukan Soeharto. (2) Menjelaskan
menguraikan Reaksi terhadap situasi, yang mana peserta didik mengidentifikasi setiap reaksi
yang diperlihatkan, dan peserta didik dapat mencoba menjelaskan apa yang harus dilakukan
selanjutnya dalam mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap. (3) merumuskan definisi
masalah, peran, tugas, pembelajaran, yaitu guru merumuskan tugas yang harus dikerjakan
peserta didik dan membagi dan mengumpulkan sumber mengenai serangan umum Satu Maret
1949. (4) Studi mandiri dan Kelompok, yaitu setiap kelompok menjelaskan fakta yang
memperkuat peran sri Sultan Hamengkubuwono Ix dalam serangan umum Satu Maret 1949.
(5) menganalisis perkembangan dan proses, yaitu peserta didik saling berbagi informasi dan
konfirmasi mengenai jawaban atau fakta yang diperoleh. Dan (6) mendaur ulang aktivitas,
yaitu setelah jawaban semua didapat setiap kelompok merumuskan langkah yang lebih efektif
dalam menyelesaikan tugas.

Kesimpulan
Sejarah Kontroversial sudah mulai berkembang sejak runtuhnya rezim Soeharto yaitu
orde baru pada Tahun 1999, sejarah kontroversial bisa dikatakan sebagai sejarah yang fakta
dan interpretasinya tidak tepat, tidak lengkap dan tidak jelas. Pengertian lain mengungkapkan
bahwa sejarah kontroversial muncul dalam konteks dimana keduanya tidak setuju dan
menimbulkan ketegangan dan perdebatan baru. Sejarah kontroversial juga dapat
disandingkan dengan pendekatan aliran sejarah baru (New historicism) yang menekankan
pada perlunya sajian fakta dan data sejarah secara objektif, lugas, dan apa adanya.
Pentingnya mempelajari sejarah Kontroversial yaitu untuk menanamkan pemikiran
bukan hanya satu perspektif saja tetapi dari berbagai macam pandangan walaupun
bertentangan, yang mana sejarah Kontroversial berusaha menghilangkan dimensi kebenaran
mutlak tanpa diimbangi pemikiran sejarah. Isu sejarah kontroversial juga dapat menjadikan
peserta didik memberdayakan nalarnya secara logis, kritis dan kreatif dalam menghadapi
realitas sejarah.
Cara guru dalam mengajarkan sejarah kontroversial menggunakan pendekatan
rasionalistik yang menentukan dan menimbang posisi dalam sudut pandangnya, kemudian
dalam mempelajari sejarah kontroversial guru dihadapkan mengenal siswa lebih dalam
mengenai latar belakang agama, ras, etnis dan suku bangsa, karena sejarah kontroversial
sering bersinggungan dengan hal tersebut. John, Weil dan Calhoun juga mengembangkan
langkah mengajarkan sejarah kontroversial yaitu (1) menanyakan situasi yang rumit. (2)
menjelaskan dan menguraikan reaksi terhadap situasi. (3) merumuskan definisi, masalah,
peran, tugas dan pembelajaran dalam membahas tema Sejarah kontroversial. (4)
melaksanakan Studi mandiri dan kelompok. (5) menganalisis perkembangan dan proses. (6)
mendaur ulang aktivitas.

Daftar Pustaka
Alongi, M. D., Heddy, B. C., & Sinatra, G. M. (2016). Real-world engagement with
controversial issues in history and social studies: Teaching for transformative
experiences and conceptual change. Journal of Social Science Education, 15(2), 26–41.
https://doi.org/10.4119/UNIBI/jsse-v15-i2-1479
James, J. H. (2009). Reframing the Disclosure Debate : Confronting Issues of Transparency
in Teaching Controversial Content. Social Studies Research and Practice, 4(March),
82–94.
Su’ud, A. (2011). PENGGUNAAN ISU KONTROVERSIAL DALAM KELAS PKn /
SEJARAH DI ERA REFORMASI. Ilmiah CIVIS, I(2), 71–86.
Sumardiansyah. (2015). Paradigma dalam Pembelajaran Sejarah Kontroversi. Jurnal
Pendidikan Sejarah, 4(2), 77–88.
Woolley, M. (2017). The attitudes and perceptions of beginning teachers in relation to
teaching controversial issues in the history classroom Actitudes y percepciones de los
profesores principiantes en relación a la enseñanza de temas polémicos en la clase de
historia. Revista Electrónica Interuniversitaria de Formación Del Profesorado, 20(2),
1–16.

Anda mungkin juga menyukai