Anda di halaman 1dari 5

Rumus Penghitungan BOR, ALOS, TOI, BTO, NDR, GDR

A. Penghitungan BOR

Penghitungan BOR atau Bed Occupancy Ratio dalam artinya angka penggunaan
tempat tidur. Penghitungan BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
penggunaan kasur atau bed di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal
adalah antara 60—85% (Depkes RI, 2005).

Rumus penghitungan BOR pengurangan/penambahan tempat tidur:

Jumlah Hari Perawatan Rumah Sakit


x 100%
((Jumlah Tempat Tidur x Jumlah Hari dalam Satu Periode))

Contoh kasus:

Rumah Sakit Harapan Ayah memiliki tempat tidur 100 buah. Pada tanggal 25
Januari 2019 terjadi pengurangan sebanyak 10 tempat tidur. Jumlah hari
perawatan hingga akhir periode Januari 2019 adalah 2.500 hari. Maka rumus BOR
yang digunakan adalah:

Jumlah Hari Perawatan Rumah Sakit


x 100%
((Jumlah Tempat Tidur x Jumlah Hari dalam Satu Periode))

menjadi:

2500
x 100%
((100 x 24) + (95 x 7))

2500
= 82,5082 bila dibulatkan
x 100%
3030 menjadi 82,51
B. Perhitungan ALOS
Perhitungan ALOS atau AVLOS adalah akronim dari Average Length of
Stay. Menurut Depkes, RI (2005) adalah rata-rata lama rawat inap seorang
pasien. Indikator ini dapat menggambarkan tingkat efisiensi perawatan,
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada sebuah diagnosis dan kasus
tertentu dapat dijadikan suatu evaluasi yang mendalam. Secara umum rata-
rata ALOS yang ditetapkan oleh Depkes RI, 2005 adalah 6—9 hari.
Rumus penghitungan ALOS seperti berikut:

Jumlah Lama Rawat


ALOS = Jumlah Pasien Keluar
(Hidup + Mati)

Contoh kasus penghitungan ALOS:

Dalam sebuah rumah sakit Harapan Ayah dalam 30 hari atau satu kali
periode terdapat lama perawatan selama 6000 hari dan terdapat 2000
pasien yang keluar baik hidup maupun mati.

Jumlah Lama Rawat


ALOS = Jumlah Pasien Keluar
(Hidup + Mati)

6000
ALOS = 2000

ALOS = 30 hari.
C. Perhitungan TOI
Perhitungan TOI adalah akronim dari Turn Over Interval yang memiliki
arti menurut Depkes RI, (2005) adalah rata-rata tempat tidur tersebut tidak
terisi atau kosong saat setelah ditinggalkan pasien hingga terisi kembali
oleh pasien yang baru. Dalam hal ini nilai ideal TOI adalah 1—3 hari.
Rumus perhitungan TOI:

TOI= ((Jumlah Tempat Tidur x periode) – Hari Perawatan)

Jumlah Pasien Keluar (Hidup +Mati)

Contoh kasus:

Dalam suatu Rumah Sakit Z, setelah dilakukan perhitungan selama 30 hari


didapatkan jumlah hari perawatan sebanyak 6000 dan ada 400
tempat  tidur. Jumlah pasien yang keluar 2000 orang. Berapa TOI di
rumah sakit tersebut?

TOI= ((Jumlah Tempat Tidur x periode) – Hari Perawatan)

Jumlah Pasien Keluar (Hidup +Mati)

TOI= ((400 x 30 ) – 6000)

2000
TOI= (12000) — 6000

2000
TOI= 6000 : 2000
TOI= 3 hari
D. Perhitungan BTO
Perhitungan BTO yang merupakan akronim dari Bed Turn Over yang
mana jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti perputaran
serta perpindahan tempat tidur. Namun, menurut Depkes RI, 2005
menyatakan bahwa BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur
dalam satu periode dan dapat pula diartikan dalam suatu waktu berapa
kalikah tempat tidur tersebut terisi dan kosong. Nilai idealnya adalah 40—
50 kali guna.

Rumus penghitungan BTO:

BTO= Jumlah Pasien yang Keluar (Hidup + Mati)


Jumlah Tempat Tidur

Contoh Kasus Perhitungan BTO:


Dalam sebuah rumah sakit Harapan Ayah dalam 30 hari atau satu kali
periode terdapat 200 tempat tidur dan terdapat 2000 pasien yang keluar
baik hidup maupun mati. Berapakah BTO nya?

BTO= Jumlah Pasien yang Keluar (Hidup + Mati)


Jumlah Tempat Tidur

BTO= 2000
200

BTO= 10 kali pemakaian selama 30 hari.

E. Perhitungan NDR ( Net Death Rate)


Perhitungan NDR yang merupakan akronim dari Net Death Rate jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti angka rata-rata
kematian dalam suatu rumah sakit di satu periode. Menurut Depkes RI,
2005 bahwa angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk setiap 1000
penderita yang keluar. Indikator ini menjadi salah satu tolak ukur sebagai
pelayanan mutu dan kualitas sebuah rumah sakit.
Rumus perhitungan NDR:

NDR= Jumlah Pasien Mati > 48 jam


(jumlah pasien keluar (hidup + mati))x 100%

F. Perhitungan GDR
Perhitungan GDR atau Gross Death Rate yang dalam bahasa Indoneisa
berarti angka rata-rata kematian secara umum dalam sebuah rumah sakit
untuk setiap 1000 penderita keluar.
Rumus perhitungan GDR:

GDR= Jumlah pasien mati seluruhnya   × 100%


  (jumlah pasien keluar (hidup + mati))

Anda mungkin juga menyukai