Anda di halaman 1dari 7

CONTOH PARAREM:

LOGO DESA ADAT


Kabupaten

PARAREM DESA ADAT.......................


Nomor : ....................................................
.
TENTANG

PELESTARIAN TANAMAN LOKAL BALI SEBAGAI TAMAN GUMI BANTEN,


PUSPA DEWATA, USADA, DAN PENGHIJAUAN

BANDESA ADAT

Menimbang : a. bahwa Tanaman Lokal Bali merupakan anugrah


Hyang Widhi Wasa yang memberikan manfaat bagi
kehidupan dan kesejahteraan krama desa adat

b. bahwa keberadaan Tanaman Lokal Bali sebagai


Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan
Penghijauan sudah semakin langka dan terancam
punah sehingga perlu upaya pelindungan,
pembudidayaan dan pelestarian dalam rangka
mewujudkan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali
melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju Bali Era Baru”;

c. bahwa untuk memberikan landasan hukum


terhadap Pelestarian Tanaman Lokal Bali sebagai
Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan
Penghijauan, diperlukan pararem; dan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Pararem tentang Pelestarian Tanaman
Lokal Bali sebagai Taman Gumi Banten, Puspa
Dewata, Usada, dan Penghijauan;

Mengingat : a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945;

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang


Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3478);

c. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun


2019 tentang Desa Adat di Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2019, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Bali Nomor 4);

d. Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020


Tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai
Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, Dan
Penghijauan. (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun
2020 Nomor 29);

e. Awig-awig Desa Adat…………………………

f …………………………

Memperhatika : Hasil Paruman Desa Adat/Prajuru Desa Adat… setelah


n mendengarkan masukan dan pertimbangan dari Sabha
Desa Adat.......... dan………….. pada Hari….........
Tanggal ……….………..(Berita Acara Paruman Desa
Adat/Prajuru Desa Adat)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pararem Desa Adat…….. Tentang Pelestarian


Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman Gumi Banten,
Puspa Dewata, Usada, Dan Penghijauan.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam pararem yang dimaksud dengan:


1. Desa adat adalah Desa Adat……….. yang merupakan kesatuan masyarakat
hukum adat di Bali yang memiliki wilayah, kedudukan, susunan asli, hak
tradisional, harta kekayaan sendiri, tradisi, tata karma pergaulan hidup
masyarakat secara turun temurun dalam ikatan tempat suci (Kahyangan
Tiga atau Kahyangan Desa), tugas dan kewenangan serta hak mengatur
mengurus rumah tangga sendiri.
2. Banjar Adat atau Banjar Suka duka atau sebutan lain adalah bagian dari
Desa Adat………….
3. Krama Desa Adat adalah warga masyarakat Bali beragama Hindu yang
mipil dan tercatat sebagai anggota Desa Adat…………….
4. Krama Tamiu adalah warga masyarakat Bali beragama Hindu yang tidak
mipil, tetapi tercatat sebagai anggota di Desa Adat……..
5. Tamiu adalah orang selain krama Desa Adat dan krama tamiu yang berada
di wewidangan Desa Adat untuk sementara atau bertempat tinggal dan
tercatat di desa
6. Pelestarian adalah upaya untuk memelihara keberlanjutan keberadaan dan
fungsi Tanaman Lokal Bali yang dilaksanakan melalui pembudidayaan, dan
perlindungan. 3

7. Tanaman Lokal Bali adalah tanaman yang tumbuh, berkembang,


dibudidayakan, dan dimanfaatkan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat
Bali.
8. Taman Gumi Banten adalah areal/kawasan yang berisi/ditanami berbagai
jenis tanaman yang dapat difungsikan sebagai sarana upacara bagi
masyarakat Hindu.
9. Taman Puspa Dewata adalah areal/kawasan yang berisi/ ditanami berbagai
jenis kelompok tanaman bunga-bungaan khas Bali yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana upakara dan persembahyangan.
10. Taman Usada adalah areal/kawasan yang berisi/ ditanami berbagai jenis
tanaman yang mempunyai manfaat sebagai bahan penyehatan tradisional
Bali yang dapat diterapkan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
di masyarakat.
11. Penghijauan adalah segala upaya untuk memulihkan, memelihara, dan
meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi optimal
secara optimal baik sebagai pengatur tata air maupun pelindung
lingkungan.
12. Yang dimaksud dengan Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau
Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
13. Yang dimaksud dengan Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
14. Yang dimaksud dengan Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai
perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan.
15. Yang dimaksud dengan Lembaga Kemasyarakatan atau pihak lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Pararem ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada Prajuru,


Krama Desa Adat, Krama Tamiu, dan Tamiu dalam melaksanakan.
Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman Gumi Banten, Puspa
Dewata, Usada, Dan Penghijauan.

(2) Pararem ini bertujuan untuk: 4

a. Pelindungan dan Pelestarian Tanaman Lokal Bali di wewidangan Desa


Adat……….;
b. Pembudidayaan, Pelindungan dan Pelestarian Tanaman Lokal Bali di
wewidangan Desa Adat……….; dan
c. Meningkatkan peran krama desa adat, krama tamiu, dan tamiu dalam
Pembudidayaan, Pelindungan dan Pelestarian Tanaman Lokal Bali.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup pararem ini meliputi:


a. Pembudidayaan;
b. Pelindungan;
c. Kerjasama;
d. Swadharma dan Swadhikara Krama Desa Adat Krama Tamiu, dan
Tamiu;
e. Larangan dan Sanksi.

BAB IV
PEMBUDIDAYAAN

Pasal 4

Pembudidayaan Tanaman Lokal Bali yang dikembangkan meliputi:


a. kelompok Tanaman Puspa Dewata tanaman bunga khas Bali yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana upakara dan persembahyangan;
b. kelompok Tanaman Usada merupakan jenis tanaman yang mempunyai
kegunaan atau dimanfaatkan dalam dunia kesehatan tradisional Bali; dan
c. kelompok Tanaman Penghijauan tanaman keras/tahunan yang memiliki
fungsi konservasi dan dapat menambah keasrian serta menunjang
pendapatan.

BAB V
PELINDUNGAN

Pasal 5

Desa adat berkewajiban melaksanakan pelindungan Tanaman Lokal Bali


Sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan dalam
bentuk penyediaan benih, bibit, dan sarana produksi. 5

Pasal 6

Desa adat….. melaksanakan pelindungan sebagaimana dimaksud dalam pasal


5 dilaksanakan dengan penanaman dan pemeliharaan pada wewidangan Desa
Adat...........

BAB VI
KERJASMA

Pasal 7

Desa adat dapat bekerjasama dengan pihak Pemerintah Daerah,


Desa/Kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan atau pihak lain dalam
melaksanakan Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman Gumi Banten,
Puspa Dewata, Usada, Dan Penghijauan
BAB VII
SWADHARMA DAN SWADIKARA
KRAMA DESA ADAT, KRAMA TAMIU, DAN TAMIU

Pasal 8

(1) Swadharma Krama Desa Adat, Krama Tamiu, dan Tamiu:


a. Setiap Krama desa adat, krama tamiu, dan tamiu yang tinggal dan atau
memiliki usaha di wewidangan Desa Adat....................... wajib
berpartisipasi menjaga Pelestarian Tanaman Lokal Bali Sebagai Taman
Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, Dan Penghijauan;
b. Setiap krama desa adat karma tamiu dan tamiu yang melaksanakan
kegiatan upacara/upakara/acara lainnya pada pura/kuburan/fasilitas
umum lainnya di wewidangan Desa Adat.….. wajib menggunakan
tanaman lokal Bali;
c. Setiap krama wajib menanam tanaman di lahan pekarangan dan
telajakan masing-masing sesuai keperluan, dibawah koordinasi Kelihan
Banjar.

(2) Swadikara Krama Desa Adat, Krama Tamiu, dan Tamiu di Wewidangan
Desa Adat...... dapat mengelola dan memanfaatkan Tanaman Lokal Bali
Sebagai peluang usaha.

BAB VIII
LARANGAN DAN KETENTUAN SANKSI

Pasal 9

Setiap Krama Desa Adat, Krama Tamiu dan Tamiu dilarang menggunakan
tanaman diluar tanaman lokal Bali sebagai sarana upacara persembahyangan
dan acara lainnya.

Pasal 10

Setiap Krama Desa Adat, Krama Tamiu dan Tamiu yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dikenakan sanksi berupa:
a. pembinaan;
b. peringatan; atau
c. pamindanda (DISESUAIKAN DENGAN DRESTA SETEMPAT)
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

(1) Pararem ini disepakati melalui paruman krama desa adat, ring rahina……
wuku……. Pinanggal ping…….
(2) Pararem ini dilengkapi dengan berita acara, paruman/pasangkepan
mengenai kesepakatan krama desa tentang isi dan pelaksanaan pararem
ini.

Ditetapkan di…….
Desa Adat…………………….

Panyarikan, Bandesa Adat,

………………………………………….. …………………………………………

Anda mungkin juga menyukai