BAB. 15
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA UNGGAS
Usaha ayam memerlukan informasi harga pakan, obat, DOC dan harga produk
yang akurat. Informasi harus terus dipantau setiap hari, karena harga-harga
sarana produksi dan produk ayam berubah terus. Bahkan untuk ayam broiler
perubahan harga bisa terjadi setiap jam. Informasi dapat diperoleh melalui survey
pasar atau mencari di situs-situs yang tersedia di Internet. Beberata situs internet
selalu memberika daftar harga setiap hari. Daftar harga juga bisa diperoleh
melalui PINSAR (Pusat Informasi Pasar) yang diperbaharui setiap hari.
Analisis usaha ayam akan dibahas dengan harga yang berlaku pada saat buku
disusun. Harga juga berlaku di Cianjur, dengan kemungkinan harga bisa berbeda
di daerah yang berbeda. Disini dibahas prinsip dasar perhitungan agribisnis ayam,
diharapkan pembaca bisa menyesuaikan dengan harga setempat dimana
pembaca berada.
1.1. DOC
1.2. Pemanas
Pemanas yang digunakan adalah tipe gas, dengan merek gasolex, dilengkapi
dengan selang dan regulator. Tabung gas menggunakan tabung kecil dengan
kapasitas 12,5 kg. Harga gasolex Rp900.000 per unit, selang gas Rp 100,000 dan
harga tabung gas Rp.800,000 perunit. Kebutuhan gas untuk pemeliharaan ayam
10,000 ekor sebanyak 21 tabung
Chick guard (pembatas ayam) menggunakan bahan seng lebar 50 cm, dan dijepit
dengan bambu untuk penguat. Harga seng plat bervariasi antara 20.000-35.000
permeter.
kapasitas 7 liter, dapat digunakan untuk 50 ekor ayam (6 minggu), dengan harga
per unit: Rp15.000,-
1.5. Kandang
Kandang yang kita gunakan yang paling murah terbuat daru bambu dan atap seng
gelombang. Untuk menhemat ruang kandang kita buat panggung. Biaya kandang
per meter peresegi Rp100,000,-
Pakan yang diberikan terdiri dari starter dan finisher. Harga pakan starter Rp5.200
per kg, sedang pakan finisher 5000 per kg. pemberian pakan starter 0,9 kg
perekor, dan pakan grower 2,5 kg perekor. Air minum diberikan secara adlibitum
selama 6 minggu perkiraan 4,8 Liter untuk temperatur 30*C (koreksi dengan
menambah 7% untuk setiap kenaikan temperatur 1*C dan mengurangi 7% setiap
penurunan temperatur 1*C). Secara rinci kebutuhan air minum pada temperatur
30*C tertera oada tabel…. Sebagai panduan umum kebutuhan air minum antara
1,5-2 kali banyaknya pakan yang diberikan. Misalnya pakan yang diberikan 2 kg
perekor, maka kebutuhan airminum maksimum 4 liter perekor.
Kebutuhan air lainnya adalah untuk membersihkan kandang, tempat minum dan
peralatan lainnya. Untuk memudahkan perhitungan kita perkirakan kebutuhan air
tersebut 1 m3 perhari, untuk pemeliharaan ayam sebanyak 10,000 ekor.
Perkotaan harga air Rp10,000 per meter kubik (1000 liter).
1.7. Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam selama 6 minggu (42 hari). Target produksi berat badan rata-
rata 2,25 kg. Feed Confersi Ratio (Rasio konfersi pakan) 1,75, kematian maks 3%,
ayam yang bisa dijual 97%. Pemasangan liter setebal 7 cm, dengan luas kandang
1240 meter persegi akan membutuhkan 360 karung. Jika harga sekarung Rp.
1.500,- maka biaya sekam Rp. 540.000,-
Biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai.
Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan dan peralatan. Secara rinci
dijelaskan pada tabel 64 biaya tetap.
Biaya tidak tetap (variable cost) merupakan biaya yang habis pakai dan bisa
berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri dari
pakan, obat, air minum, vitamin, tenaga kerja, DOC, gas, tenaga kerja, listrik
bulanan, sekam, Koran, kardus bok, desinfektan dll. Biaya tidak tetap secara rinci
tertera pada table 65.
Tabel 65. Biaya Tidak Tetap
Harga pokok penjualan (HPP) dari biaya variabel adalah total biaya variable(Tidak
tetap) dibagi dengan volume (jumlah bobot) ayam yang dijual. Total biaya tidak
tetap Rp203.110.400, sedangkan ayam yang dijual 21.825 kg, sehingga HPP =
Rp203.110.400/21.825 = Rp9.306,-
Total biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan tidak tetap. Jika semua
harus dibeli tunai maka besarnya modal yang diperlukan sebesar Rp175.250.000
+ 203.110.000 = Rp 378.360.400 . Dalam beberapa hal pakan bisa pinjam ke
pabrik pakan dan dibayar setelah panen, jika ini bisa dilakukan maka akan
mengurangi biaya pakan.
Pertama yang harus dihitung adalah pemasukan. Pemasukan usaha ayam broiler
diperoleh dari jual ayam hidup, kotoran (litter) dan karung bekas pakan. Kemudian
kita menghitung semua biaya pengeluaran. Pendapatan kotor dapat dihitung
dengan jumlah pemasukan dikurangi dengan jumlah pengeluaran.
Pemasukan
1 Jual Ayam 21.825,00 kg 10.750,00 234.618.750
2 jual Limbah 4.000,00 karung 3.000,00 12.000.000
3 Karung 292,00 unit 1.500,00 438.000
247.056.750
Pengeluaran
1 Pakan 8.952,00 kg 5.200,00 46.550.400
2 Pakan Finisher 25.660,00 kg 5.000,00 128.300.000
3 Vaksin 10.000,00 ekor 150,00 1.500.000
4 Obat-Obatan 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
5 Vitamin 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
6 Doc 10.000,00 ekor 1.500,00 15.000.000
7 Desinfektan 10.000,00 ekor 75,00 750.000
8 Sekam 360,00 karung 1.500,00 540.000
9 Gas LPG 21,00 tabung 70.000,00 1.470.000
10 Listrik 10.000,00 ekor 100,00 1.000.000
11 Tenaga Kerja 10.000,00 ekor 300,00 3.000.000
12 Air Minum 100,00 m3 10.000,00 1.000.000
13 Pemasaran 10.000,00 ekor 50,00 500.000
203.110.400
EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan
pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan.
Bunga modal 2% periode pemeliharaan. Besarnya bunga 378.360.400 x 0,02
= Rp 7.567.208
EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak diganti
dengan restribusi ayam ke Pemda perekor Rp 125. Biaya ini dapat berbeda untuk
kabupaten yang berbeda. Biaya restribusi 10,000 ekor x Rp125 = Rp1.250,000,-
EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah bunga dan pajak, dihitung
dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak perusahaan. Laporan laba rugi
tertera pada Tabel 67.
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan 247.056.750
2 Biaya 203.110.400
3 Penyusutan 2.920.833
4 EBIT 41.025.517
5 intersest 7.617.808
6 EBT 33.407.709
7 restribusi 1.250.000
8 EAT 32.157.709
BEP merupakan suatu kondisi dimana diperoleh kalkulasi yang impas usaha ayam
broiler dalam kondisi tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat
dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing
dijelaskan sbb:
= Rp234.618.750 / Rp203.110.400
= 1,16
Perhitungan BCR diperoleh angka 1,16, hal ini menunjukkan bahwa usaha ayam
broiler cukup menguntungkan.
R/C RATIO
2. Analisa Usaha Ayam Petelur
2.1. Pullet
Harga pullet perekor umur 16 minggu Rp.45.000,- untuk latihan analisa, misal
kita membeli pullet 5000 ekor.
Pakan yang diberikan sebanyak 120 gram perhari per ekor , dengan pemeliharaan
selama 65 minggu maka kebutuhan pakan per ekor dari pullet sampai afkir =
120x65x7 = 54,6 kg. Harga pakan per kg Rp 3.200
Air minum, Kebutuhan air minum selama pemeliharaan sebanyak 136 liter per
ekor
2.3. Kandang
Kandang yang digunakan adalah kandang batery. 5000 ekor, dengan ukuran 8x54
meter = 430 m2. Konstruksi kayu dan atap seng diperkirakan biaya per meter
Rp.100,000.
Tempat pakan dari pralon 4 inchi dan mimum terbuat dari pralon 3 inchi yang
dibelah menjadi 2 dan masing-masing ujungnya ditutup. Harga pralon 1 batang
ukuran 3 inchi Rp. 40.000 sedang harga diameter 4 inchi Rp55.000. I batang
parlon dapat menampung (kebutuhan 20 cm perekor) 4 x 2 x 4 m x 100 cm /20
cm =40 ekor.
Kadang batery bahan besi (kawat) kapasitas 8 ekor, dengan harga Rp130.000 per
unit atau biaya kandang batery per ekor 130.000 / 8 = Rp16.250,-
2.4. Listrik
Pemakaian lampu 100 watt, sebanyak 16 buah. Lama penambahan cahaya 4 jam
perhari. Kebutuhan cahaya untuk penerangan ayam 4 jam 65 minggu x 7 hari x
1600 watt = 2.912 kwh (kilo watt jam). Jika biaya per KWH = Rp600,-
Listrik penerangan umum kita gunakan 300 watt, yang akan dinyalakan selama 12
jam sehari.
Perhitungan listrik sebesar 300 watt x 65 minggu x 7 hari x 12 jam = 1.638 KWH.
2.6. Pemeliharaan
Biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai.
Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan dan peralatan dll. Secara rinci
dijelaskan pada tabel 69 biaya tetap.
Harga yang digunakan data disekitar Cianjur Jawa Barat pada bulan desember
2008, untuk daerah lain harga bisa berbeda. Data yang dikemukakan untuk
kepentingan belajar, untuk kepentingan bisnis harus dicek harga yang berlaku
didaerah dimana usaha ayam dijalankan dan pada waktu yang sesuai.
Harga
No Jenis Volume Satuan Satuan Biaya
1. Tanah 1,000 M2 30,000 30,000,000
2. Kandang 430 M2 100,000 43,000,000
3. Tempat Pakan 5,000 Ekor 1,400 7,000,000
4. Tempat Minum 5,000 Ekor 1,000 5,000,000
5 Drum Plastik 2 Unit 100,000 200,000
6 Semprotan Gendong 1 Unit 3,500,000 3,500,000
7 Ember Plastik 4 Unit 50,000 200,000
8 Timbangan Duduk 1 Unit 300,000 300,000
9 Sekop 1 Unit 50,000 50,000
10 Kereta Dorong 2 Unit 800,000 1,600,000
11 Gudang 1 Unit 1,500,000 1,500,000
12 Sumur Air 1 Unit 2000000 2,000,000
13 Pompa Air 1 Unit 1,200,000 1,200,000
14 Tower Air 1 Unit 2,000,000 2,000,000
15 Kelistrikan 1 Unit 1,500,000 1,500,000
16 Jaringan Air 1 Unit 500,000 500,000
17 Jalan Farm 40 M2 50,000 2,000,000
18 Egg Trays 350 Unit 9,000 3,150,000
19 Motor 1 Unit 16,000,000 16,000,000
20 Kandang Battery 5000 Ekor 16,250 81,250,000
Total Biaya Tetap 201,950,000
Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost merupakan biaya yang habis
pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak
tetap terdiri dari pakan, obat, air minum, vitamin, tenaga kerja, pullet, gas, tenaga
kerja, listrik dll. Biaya tidak tetap secara rinci tertera pada tabel 70. Besarnya biaya
variabel selama 1 periode pemeliharaan 16 bulan (65 minggu) sebesar Rp1.
204.130.000.
Total biaya merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pada
simulasi ini = Rp 201,950,000+ Rp1.204.130.000 = Rp ,406,080,000 namun
karena ayam petelur sudah mulai bertelur pada minggu ke 18, maka kebutuhan
modal investasi tidak perlu semuanya. Setelah mencapai puncak produksi pada
umum 24 minggu, penjualan telur dapat membiaya operasional usaha. Modal
yang diperlukan biaya tetap 201.950.000 + biaya variabel 2 bulan Rp 347.391.250
= Rp 549,341,250.-
Perhitungan pemasukan dan pengeluaran tertera pada tabel 71. Analisis laba rugi
usaha ayam petelur dilakukan dengan dasar perhitungan sebagai berikut.
Pendapatan dan biaya varibel dihitung dalam waktu 1 periode pemeliharaan 64
minggu tu setara 16 bulan.
Penyusutan dihitung sebesar 10% pertahun dari biaya tetap, umur peralatan
dianggap 10 tahun. Satu periode pemeliharaan sekitar 1,5 tahun (18 bulan).
Penyusutan = Rp. 201.950.000 / 10 tahun X 1,5 tahun = Rp. 30,292,500
EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan
pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan.
Bunga modal 12% per tahun, pemeliharan 1,5 tahun jadi bunga 15% X Rp
557.041.250 = Rp 82.401.000,-
EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak diganti
dengan restribusi ayam ke Pemda perekor Rp 250. Biaya ini dapat berbeda untuk
kabupaten yang berbeda. EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah
bunga dan pajak, dihitung dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak
perusahaan. Besarnya restribusi 5000 ekor x Rp250 = Rp 1.250.000. Laporan
laba rugi tertera pada Tabel 72
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan 1,457,692,000
2 Biaya 1,204,130,000
3 Penyusutan 30,292,500
4 EBIT 223,269,500
5 interest 82,401,000
6 EBT 140,868,500
7 restribusi 2,500,000
8 EAT 138,368,500
BEP merupakan suatu kondisi dimana diperoleh kalkulasi yang impas usaha ayam
broiler dalam kondisi tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat
dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing
dijelaskan sbb:
Aliran dana atau cash flow menggambarkan uang yang keluar dan yang masuk.
Perhitungan dibuat bulanan selama 1 tahun. Model-model penyusunan cash flow
ada bermacam-macam, pada kali ini akan kita ambil satu contoh saja yang sudah
banyak digunakan. Masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
Kas awal pada saat mulai usaha merupakan modal sendiri yang dimiliki oleh
pemilik usaha. Pada kalkulasi ayam layer diperlukan modal Rp. 257.041.000. Kas
awal pada bulan berikutnya merupakan kas akhir pada bulan sebelumnya.
Misalnya kas akhir bulan Januari Rp. 88.735.000,- akan menjadi kas awal bulan
Februari, demikian seterusnya. Setalah ganti tahun, maka kas akhir tahun
pertama akan menjadi kas awal tahun kedua.
2.10.2. Pemasukan
Pemasukan pada tahun pertama jual telur, karung, pupuk kandang. Perhitungan
pemasukan produksi telur memperimbangkan presentase bertelu, berat telur per
butrin dan kematian ayan. Harga telur yang dipakai ádalah Rp12.000 per kg. Pada
akhir tahun ke dua menerima pemasukan dari jual ayam afkir sebesar
Rp.85.440.000,-
Total Pemasukan
Pemasukan merupakan penjumlahan dari kas awal dan semua pemasukan.
2.10.3. Pengeluaran
Pengeluaran pada tahun pertama terdiri biaya tetap dan biaya variabel. Pada
tahun berikutnya pengeluaran hanya biaya variabel saja dan biaya perawatan.
Kemudian semua pengeluaran dijumlahkan pada kolom total pengeluaran.
2.10.4. Surplus/Defisit
2.10.5. Pembiayaan
Pembiayaan terdiri dari pinjaman, bunga pinjaman dan restribusi ayam ke penda.
Pada tahun bulan pertama ayam Belum bertelur, sehingga tidak ada pemasukan.
Besarnya bunga bank 1% perbuan. Restribusi dibayarkan setahun sekali.
NO URAIAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES TOTAL
A KAS AWAL 257,041 88,735 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 257,041
B PEMASUKAN
1 Jual Telur 0 26,028 86,141 95,603 97,001 96,773 96,164 95,054 93,616 94,055 93,061 91,139 964,635
2 Jual Karung 0 0 0 375 0 0 0 375 0 0 0 375 1,125
3 Jual Pupuk 0 0 0 0 0 3,500 0 0 0 0 0 3,500 7,000
Total pemasukan 257,041 114,763 139,698 174,470 210,265 249,332 284,290 318,513 350,923 383,772 415,627 449,435 1,229,801
C PENGELUARAN
1 Biaya Tetap 209,650 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 209,650
2 pullet 225,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225,000
3 pakan 27,300 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 627,900
4 air minum 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 5,220
5 obat-obatan 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 30,000
6 tenaga kerja 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 24,000
7 listrik 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 2,052
8 pemasaran 0 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 16,500
Total Pengeluaran 467,056 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 1,140,322
-
D SURPLUS DEFISIT 210,015 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 388,229 89,479
E PEMBIAYAAN
1 pinjaman 300,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300,000
2 restribusi 1,250 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,250
3 Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66,845 66,845
Total Pembiayaan 298,750 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -66,845 231,905
F KAS AKHIR 88,735 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 321,384 321,384
Tabel. 74 Cash Flow Tahun Kedua
Pada saat kita akan mencari modal usaha atau investor pasti akan ditanyakan
studi kelayakan usaha. Coba susunlah suatu study kelayakan usaha ayam broiler
dengan populasi 5000 ekor. Gunakan data srana produksi yang ada disekitar
sekolah.
Lembar Pengayaan
1. Biaya yang tidak habis pakai untuk sekali produksi disebut:
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Modal
4. Pada perhitungan cashflow (aliran dana) maka kas akhir bulan januari
merupakan:
a. Kas awal februari
b. kas akhir februari
c. Total pemasukan bulan februari