Anda di halaman 1dari 19

Agribisnis Ternak Unggas

BAB. 15
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA UNGGAS

Usaha ayam memerlukan informasi harga pakan, obat, DOC dan harga produk
yang akurat. Informasi harus terus dipantau setiap hari, karena harga-harga
sarana produksi dan produk ayam berubah terus. Bahkan untuk ayam broiler
perubahan harga bisa terjadi setiap jam. Informasi dapat diperoleh melalui survey
pasar atau mencari di situs-situs yang tersedia di Internet. Beberata situs internet
selalu memberika daftar harga setiap hari. Daftar harga juga bisa diperoleh
melalui PINSAR (Pusat Informasi Pasar) yang diperbaharui setiap hari.

Analisis usaha ayam akan dibahas dengan harga yang berlaku pada saat buku
disusun. Harga juga berlaku di Cianjur, dengan kemungkinan harga bisa berbeda
di daerah yang berbeda. Disini dibahas prinsip dasar perhitungan agribisnis ayam,
diharapkan pembaca bisa menyesuaikan dengan harga setempat dimana
pembaca berada.

1. Analisa Usaha Ayam Broiler

1.1. DOC

Strain ayam yang dipelihara disesuaikan dengan ketersediaan DOC dimasing-


masing wilayah. Harga DOC bervariasi antara Rp1500 sampai 6.000 per ekor.
Sebagai dasar perhitungan harga DOC pada tanggal 12 Desember 2008, yaitu
Rp1.500 per ekor.

1.2. Pemanas

Pemanas yang digunakan adalah tipe gas, dengan merek gasolex, dilengkapi
dengan selang dan regulator. Tabung gas menggunakan tabung kecil dengan
kapasitas 12,5 kg. Harga gasolex Rp900.000 per unit, selang gas Rp 100,000 dan
harga tabung gas Rp.800,000 perunit. Kebutuhan gas untuk pemeliharaan ayam
10,000 ekor sebanyak 21 tabung

1.3. Chick Guard

Chick guard (pembatas ayam) menggunakan bahan seng lebar 50 cm, dan dijepit
dengan bambu untuk penguat. Harga seng plat bervariasi antara 20.000-35.000
permeter.

1.4. Tempat Pakan dan Minum

Tempat pakan yang digunakan berbahan plastik dengan kapasitas 5 kg untuk 36


ekor ayam , harga per unit Rp.20.000. Tempat pakan DOC menggunakan model
nampan dengan harga Rp10,000 perunit. Tempat minum berbahan plastik

Direktorat Pembinaan SMK 2008 348


Agribisnis Ternak Unggas

kapasitas 7 liter, dapat digunakan untuk 50 ekor ayam (6 minggu), dengan harga
per unit: Rp15.000,-

1.5. Kandang

Kandang yang kita gunakan yang paling murah terbuat daru bambu dan atap seng
gelombang. Untuk menhemat ruang kandang kita buat panggung. Biaya kandang
per meter peresegi Rp100,000,-

1.6. Pakan dan Minum

Pakan yang diberikan terdiri dari starter dan finisher. Harga pakan starter Rp5.200
per kg, sedang pakan finisher 5000 per kg. pemberian pakan starter 0,9 kg
perekor, dan pakan grower 2,5 kg perekor. Air minum diberikan secara adlibitum
selama 6 minggu perkiraan 4,8 Liter untuk temperatur 30*C (koreksi dengan
menambah 7% untuk setiap kenaikan temperatur 1*C dan mengurangi 7% setiap
penurunan temperatur 1*C). Secara rinci kebutuhan air minum pada temperatur
30*C tertera oada tabel…. Sebagai panduan umum kebutuhan air minum antara
1,5-2 kali banyaknya pakan yang diberikan. Misalnya pakan yang diberikan 2 kg
perekor, maka kebutuhan airminum maksimum 4 liter perekor.

Tabel 63. kebutuhan Air Minum

Umur Ml/ekor/ ml per Ml/ekor


(Mg) hari minggu perhari
(30*C) (30*C) (20*C)
1 37,6 263,2 18
2 59,7 417,9 31
3 83,5 584,5 45
4 137,9 965,3 77
5 168,5 1179,5 95
6 192,3 1346,1 109
7 222,9 1560,3 127
8 246,7 1726,9 141

Kebutuhan air lainnya adalah untuk membersihkan kandang, tempat minum dan
peralatan lainnya. Untuk memudahkan perhitungan kita perkirakan kebutuhan air
tersebut 1 m3 perhari, untuk pemeliharaan ayam sebanyak 10,000 ekor.
Perkotaan harga air Rp10,000 per meter kubik (1000 liter).

1.7. Pemeliharaan

Pemeliharaan ayam selama 6 minggu (42 hari). Target produksi berat badan rata-
rata 2,25 kg. Feed Confersi Ratio (Rasio konfersi pakan) 1,75, kematian maks 3%,
ayam yang bisa dijual 97%. Pemasangan liter setebal 7 cm, dengan luas kandang
1240 meter persegi akan membutuhkan 360 karung. Jika harga sekarung Rp.
1.500,- maka biaya sekam Rp. 540.000,-

Direktorat Pembinaan SMK 2008 349


Agribisnis Ternak Unggas

1.8. Biaya Produksi

1.8.1. Biaya Tetap

Biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai.
Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan dan peralatan. Secara rinci
dijelaskan pada tabel 64 biaya tetap.

Tabel 64. Biaya Tetap

satuan Harga satuan Biaya


No Jenis Volume   (Rp) (Rp)
1.   Tanah 2.000 m2 30.000 60.000.000
2.   bangunan tingkat 1.280 m2 50.000 64.000.000
3.   tempat pakan doc 20 unit 10.000 200.000
4.   tempat pakan 280 unit 20.000 5.600.000
5.   tempat minum 20 unit 15.000 300.000
6.   pemanas 10 unit 900.000 9.000.000
7.   Tabung 5 unit 800.000 4.000.000
8.   selang gas 10 unit 100.000 1.000.000
9 drum plastik 2 unit 200.000 400.000
10 semprotan gendong 1 unit 3.500.000 3.500.000
11 ember plastik 5 unit 10.000 50.000
12 timbangan salter 1 unit 300.000 300.000
13 timbangan duduk 1 unit 700.000 700.000
14 Sekop 2 unit 50.000 100.000
15 kereta dorong 1 unit 1.500.000 500.000
16 Gudang 30 m2 500.000 15.000.000
17 Seng 20 m2 20.000 400.000
18 sumur air 1 unit 2.000.000 2.000.000
19 pompa air 1 unit 1.200.000 1.200.000
20 tower air 1 unit 2.000.000 2.000.000
21 Kelistrikan 1 unit 1.500.000 1.500.000
22 jaringan air 1 unit 500.000 500.000
23 Jalan 40 m2 50.000 2.000.000
          175.250.000

1.8.2. Biaya Tidak Tetap

Direktorat Pembinaan SMK 2008 350


Agribisnis Ternak Unggas

Biaya tidak tetap (variable cost) merupakan biaya yang habis pakai dan bisa
berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri dari
pakan, obat, air minum, vitamin, tenaga kerja, DOC, gas, tenaga kerja, listrik
bulanan, sekam, Koran, kardus bok, desinfektan dll. Biaya tidak tetap secara rinci
tertera pada table 65.
Tabel 65. Biaya Tidak Tetap

1 pakan 8.952,00 kg 5.200,00 46.550.400


2 pakan finisher 25.660,00 kg 5.000,00 128.300.000
3 Vaksin 10.000,00 ekor 150,00 1.500.000
4 obat-obatan 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
5 Vitamin 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
6 Doc 10.000,00 ekor 1.500,00 15.000.000
7 desinfektan 10.000,00 ekor 75,00 750.000
8 Sekam 360,00 karung 1.500,00 540.000
9 gas LPG 21,00 tabung 70.000,00 1.470.000
10 Listrik 10.000,00 ekor 100,00 1.000.000
11 tenaga kerja 10.000,00 ekor 300,00 3.000.000
12 air minum 100,00 m3 10.000,00 1.000.000
13 pemasaran 10.000,00 ekor 50,00 500.000
          203.110.400

Harga pokok penjualan (HPP) dari biaya variabel adalah total biaya variable(Tidak
tetap) dibagi dengan volume (jumlah bobot) ayam yang dijual. Total biaya tidak
tetap Rp203.110.400, sedangkan ayam yang dijual 21.825 kg, sehingga HPP =
Rp203.110.400/21.825 = Rp9.306,-

1.8.3. Total Biaya

Total biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan tidak tetap. Jika semua
harus dibeli tunai maka besarnya modal yang diperlukan sebesar Rp175.250.000
+ 203.110.000 = Rp 378.360.400 . Dalam beberapa hal pakan bisa pinjam ke
pabrik pakan dan dibayar setelah panen, jika ini bisa dilakukan maka akan
mengurangi biaya pakan.

1.9. Analisa Usaha

Pertama yang harus dihitung adalah pemasukan. Pemasukan usaha ayam broiler
diperoleh dari jual ayam hidup, kotoran (litter) dan karung bekas pakan. Kemudian
kita menghitung semua biaya pengeluaran. Pendapatan kotor dapat dihitung
dengan jumlah pemasukan dikurangi dengan jumlah pengeluaran.

Direktorat Pembinaan SMK 2008 351


Agribisnis Ternak Unggas

Direktorat Pembinaan SMK 2008 352


Agribisnis Ternak Unggas

Tabel 66. Perhitungan Pendapatan

Pemasukan
1 Jual Ayam 21.825,00 kg 10.750,00 234.618.750
2 jual Limbah 4.000,00 karung 3.000,00 12.000.000
3 Karung 292,00 unit 1.500,00 438.000
247.056.750
Pengeluaran
1 Pakan 8.952,00 kg 5.200,00 46.550.400
2 Pakan Finisher 25.660,00 kg 5.000,00 128.300.000
3 Vaksin 10.000,00 ekor 150,00 1.500.000
4 Obat-Obatan 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
5 Vitamin 10.000,00 ekor 175,00 1.750.000
6 Doc 10.000,00 ekor 1.500,00 15.000.000
7 Desinfektan 10.000,00 ekor 75,00 750.000
8 Sekam 360,00 karung 1.500,00 540.000
9 Gas LPG 21,00 tabung 70.000,00 1.470.000
10 Listrik 10.000,00 ekor 100,00 1.000.000
11 Tenaga Kerja 10.000,00 ekor 300,00 3.000.000
12 Air Minum 100,00 m3 10.000,00 1.000.000
13 Pemasaran 10.000,00 ekor 50,00 500.000
203.110.400

1.9.1. Analisis Laba Rugi

Pendapatan dan biaya varibel dihitung dalam waktu 1 periode pemeliharaan.


3. Biaya Tetap = 175.250.000
Penyusutan dihitung sebesar 10% pertahun dari biaya tetap, umur peralatan
dianggap dan bangunan 10 tahun, jika dalam 1 tahun dapat memelihara 6
periode, maka biaya penyusutan 1 periode biaya tetap . 175.250.000 dibagi 10
tahun dibagi 6 periode .

Penyusutan per periode = Rp175.250.000/10 tahun/6


periode = Rp 2.920.833.

EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan
pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan.
Bunga modal 2% periode pemeliharaan. Besarnya bunga 378.360.400 x 0,02
= Rp 7.567.208

EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak diganti
dengan restribusi ayam ke Pemda perekor Rp 125. Biaya ini dapat berbeda untuk
kabupaten yang berbeda. Biaya restribusi 10,000 ekor x Rp125 = Rp1.250,000,-
EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah bunga dan pajak, dihitung
dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak perusahaan. Laporan laba rugi
tertera pada Tabel 67.

Direktorat Pembinaan SMK 2008 353


Agribisnis Ternak Unggas

Tabel 67. Laporan Laba Rugi

No Uraian Jumlah
1 Pendapatan 247.056.750
2 Biaya 203.110.400
3 Penyusutan 2.920.833
4 EBIT 41.025.517
5 intersest 7.617.808
6 EBT 33.407.709
7 restribusi 1.250.000
8 EAT 32.157.709

1.9.2. Break Event Point (BEP)

BEP merupakan suatu kondisi dimana diperoleh kalkulasi yang impas usaha ayam
broiler dalam kondisi tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat
dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing
dijelaskan sbb:

1.9.2.1. BEP Rupiah

BEP = biaya tetap


1-(Biaya Variabel/Harga)

Biaya tetap = Rp175.250.000


Biaya variable ayam broiler Rp203.110.400
Harga broiler Rp 247.056.750
BEP = 175.250.000 = 985.217.098
1- 203.110.400/247.056.750

1.9.2.2. BEP Unit

BEP= biaya tetap


Harga –biaya variabel

Direktorat Pembinaan SMK 2008 354


Agribisnis Ternak Unggas

Biaya tetap = Rp175.250.000


Biaya variable ayam broiler Rp203.110.400 /10.000 = 20.311
Harga broiler Rp 247.056.750 /10,000 = 24.706

BEP =175.250.000 = 39.878 ekor


24.706-20.311
Dengan produksi broiler setahun 60.000 ekor, maka BEP dicapai pada tahun ke 3,
atau pemeliharaan periode ke 13.

1.9.2.3. Analisis BCR

Analisis BCR (Benefit Cost Ratio) bertujuan membandingkan antara pendapatan


dan biaya. Jika diperoleh angka BCR lebih dari 1 maka usaha tersebut
menguntungkan, makin tinggi angka BCR semakin menguntungkan usaha
tersebut.
R/C ratio (return of cost)
BCR = Pendapatan/Biaya

= Rp234.618.750 / Rp203.110.400

= 1,16

Perhitungan BCR diperoleh angka 1,16, hal ini menunjukkan bahwa usaha ayam
broiler cukup menguntungkan.
R/C RATIO
2. Analisa Usaha Ayam Petelur

2.1. Pullet

Harga pullet perekor umur 16 minggu Rp.45.000,- untuk latihan analisa, misal
kita membeli pullet 5000 ekor.

2.2. Pakan dan Minum

Pakan yang diberikan sebanyak 120 gram perhari per ekor , dengan pemeliharaan
selama 65 minggu maka kebutuhan pakan per ekor dari pullet sampai afkir =
120x65x7 = 54,6 kg. Harga pakan per kg Rp 3.200

Air minum, Kebutuhan air minum selama pemeliharaan sebanyak 136 liter per
ekor

2.3. Kandang

Kandang yang digunakan adalah kandang batery. 5000 ekor, dengan ukuran 8x54
meter = 430 m2. Konstruksi kayu dan atap seng diperkirakan biaya per meter
Rp.100,000.

Direktorat Pembinaan SMK 2008 355


Agribisnis Ternak Unggas

Tempat pakan dari pralon 4 inchi dan mimum terbuat dari pralon 3 inchi yang
dibelah menjadi 2 dan masing-masing ujungnya ditutup. Harga pralon 1 batang
ukuran 3 inchi Rp. 40.000 sedang harga diameter 4 inchi Rp55.000. I batang
parlon dapat menampung (kebutuhan 20 cm perekor) 4 x 2 x 4 m x 100 cm /20
cm =40 ekor.

Biaya tempat pakan per ekor Rp 55.000/40 = Rp1.400


Biaya tempat minum per ekor Rp40.000/40 ekor = Rp1.000

Kadang batery bahan besi (kawat) kapasitas 8 ekor, dengan harga Rp130.000 per
unit atau biaya kandang batery per ekor 130.000 / 8 = Rp16.250,-

2.4. Listrik

Pemakaian lampu 100 watt, sebanyak 16 buah. Lama penambahan cahaya 4 jam
perhari. Kebutuhan cahaya untuk penerangan ayam 4 jam 65 minggu x 7 hari x
1600 watt = 2.912 kwh (kilo watt jam). Jika biaya per KWH = Rp600,-
Listrik penerangan umum kita gunakan 300 watt, yang akan dinyalakan selama 12
jam sehari.

Perhitungan listrik sebesar 300 watt x 65 minggu x 7 hari x 12 jam = 1.638 KWH.

Biaya listrik semua = (2.912 KWH + 1.638 KWH) x 600 = Rp.2.730.000

2.5. Biaya Pemasaran

Pemasaran telur dilakukan dengan mengantar ke pengecer di kota tempat usaha.


Pengantaran dilakukan dengan sepeda motor roda 3 yang memiliki bak
dibelakangnya. Harga motor rp16.000.000. biaya pemasaran perbulan
diperkirakan Rp1.500.000.

2.6. Pemeliharaan

Target produksi telur perbulan dengan mempertimbangkan kematian ayam,


persentase produksi dan berat telur menggunakan data yang diterbitkan oleh
pembibit ayam petelur. Produksi dihitung perbulan Selma 17 bulan pemeliharaan.
Pullet yang dibeli umur 16 minggu, sehingga pada bulan pertama 9minggu ke 17
dan 18) belum bertelu. Data produksi dan penjualan tertera pada table 68 asumsi
harga Rp12.000 per kg telur

Tabel 68. Produksi dan Penjualan Telur

bulan Produksi Penjualan


(Kg) (Rp)
1 0 0
2 2,169.004 26,028,050
3 7,178.431 86,141,176
4 7,966.922 95,603,062

Direktorat Pembinaan SMK 2008 356


Agribisnis Ternak Unggas

bulan Produksi Penjualan


(Kg) (Rp)
5 8,083.387 97,000,638
6 8,064.449 96,773,384
7 8,013.699 96,164,385
8 7,921.212 95,054,542
9 7,801.330 93,615,956
10 7,837.875 94,054,495
11 7,755.073 93,060,870
12 7,594.892 91,138,698
13 7,415.335 88,984,014
14 7,186.487 86,237,844
15 6,921.698 83,060,376
16 6,645.037 79,740,444
17 4,799.452 57,593,424
total 113,354.280 1,360,251,358

Perhitungan produksi telur berdasarkan tabel dari ISA Brown dengan


mempertimbangkan persentase bertelur, berat telur, dan kematian ayam.
Perhitungan berdasarkan produksi perbulan (dihitung per empat minggu).

2.7. Analisa Biaya

2.7.1. Biaya Tetap

Biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai.
Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan dan peralatan dll. Secara rinci
dijelaskan pada tabel 69 biaya tetap.

Harga yang digunakan data disekitar Cianjur Jawa Barat pada bulan desember
2008, untuk daerah lain harga bisa berbeda. Data yang dikemukakan untuk
kepentingan belajar, untuk kepentingan bisnis harus dicek harga yang berlaku
didaerah dimana usaha ayam dijalankan dan pada waktu yang sesuai.

Tabel 69. Biaya Tetap

Direktorat Pembinaan SMK 2008 357


Agribisnis Ternak Unggas

Harga
No Jenis Volume Satuan Satuan Biaya
1. Tanah 1,000 M2 30,000 30,000,000
2. Kandang 430 M2 100,000 43,000,000
3. Tempat Pakan 5,000 Ekor 1,400 7,000,000
4. Tempat Minum 5,000 Ekor 1,000 5,000,000
5 Drum Plastik 2 Unit 100,000 200,000
6 Semprotan Gendong 1 Unit 3,500,000 3,500,000
7 Ember Plastik 4 Unit 50,000 200,000
8 Timbangan Duduk 1 Unit 300,000 300,000
9 Sekop 1 Unit 50,000 50,000
10 Kereta Dorong 2 Unit 800,000 1,600,000
11 Gudang 1 Unit 1,500,000 1,500,000
12 Sumur Air 1 Unit 2000000 2,000,000
13 Pompa Air 1 Unit 1,200,000 1,200,000
14 Tower Air 1 Unit 2,000,000 2,000,000
15 Kelistrikan 1 Unit 1,500,000 1,500,000
16 Jaringan Air 1 Unit 500,000 500,000
17 Jalan Farm 40 M2 50,000 2,000,000
18 Egg Trays 350 Unit 9,000 3,150,000
19 Motor 1 Unit 16,000,000 16,000,000
20 Kandang Battery 5000 Ekor 16,250 81,250,000
Total Biaya Tetap 201,950,000

2.7.2. Biaya tidak tetap (Variabel Cost)

Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost merupakan biaya yang habis
pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak
tetap terdiri dari pakan, obat, air minum, vitamin, tenaga kerja, pullet, gas, tenaga
kerja, listrik dll. Biaya tidak tetap secara rinci tertera pada tabel 70. Besarnya biaya
variabel selama 1 periode pemeliharaan 16 bulan (65 minggu) sebesar Rp1.
204.130.000.

Tabel. 70. Rincian Biaya Variabel

No Uraian Volume Satuan Harga Sat Jumlah


   
1 Pakan 5.000 Ekor 54,60 Kg 3.200 873.600.000
2 Pullet 5.000 Ekor     45.000 225.000.000
3 Air Minum 5.000 Ekor 136,00 Liter 10 6.800.000
4 Obat 5.000 Ekor 16,00 Bulan 500 40.000.000

Direktorat Pembinaan SMK 2008 358


Agribisnis Ternak Unggas

5 Tenaga 2 Orang 16,00 Bulan 1.000.000 32.000.000


6 Listrik 4.550 Kwh     600 2.730.000
7 Pemasaran 16 Bulan     1.500.000 24.000.000
1.204.130.000

2.7.3. Total Biaya

Total biaya merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pada
simulasi ini = Rp 201,950,000+ Rp1.204.130.000 = Rp ,406,080,000 namun
karena ayam petelur sudah mulai bertelur pada minggu ke 18, maka kebutuhan
modal investasi tidak perlu semuanya. Setelah mencapai puncak produksi pada
umum 24 minggu, penjualan telur dapat membiaya operasional usaha. Modal
yang diperlukan biaya tetap 201.950.000 + biaya variabel 2 bulan Rp 347.391.250
= Rp 549,341,250.-

2.8. Analisis Laba Rugi

Perhitungan pemasukan dan pengeluaran tertera pada tabel 71. Analisis laba rugi
usaha ayam petelur dilakukan dengan dasar perhitungan sebagai berikut.
 Pendapatan dan biaya varibel dihitung dalam waktu 1 periode pemeliharaan 64
minggu tu setara 16 bulan.
 Penyusutan dihitung sebesar 10% pertahun dari biaya tetap, umur peralatan
dianggap 10 tahun. Satu periode pemeliharaan sekitar 1,5 tahun (18 bulan).
Penyusutan = Rp. 201.950.000 / 10 tahun X 1,5 tahun = Rp. 30,292,500

EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan
pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan.
Bunga modal 12% per tahun, pemeliharan 1,5 tahun jadi bunga 15% X Rp
557.041.250 = Rp 82.401.000,-

EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak diganti
dengan restribusi ayam ke Pemda perekor Rp 250. Biaya ini dapat berbeda untuk
kabupaten yang berbeda. EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah
bunga dan pajak, dihitung dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak
perusahaan. Besarnya restribusi 5000 ekor x Rp250 = Rp 1.250.000. Laporan
laba rugi tertera pada Tabel 72

Tabel. 71 Pemasukan dan Pengeluaran

No Uraian Vol Satuan     Harga Jumlah


  Pemasukan            
1 Jual Telur 113,354.28 Kg 12,000 1,360,252,000
2 Kotoran 5000 Ekor 21 Kg 100 10,500,000
3 Karung 1000 Karung     1500 1,500,000
4 Ayam Afkir 4800 Ekor 2 Kg 8900 85,440,0
Sub Total 1,457,692,00
Pengeluaran          

Direktorat Pembinaan SMK 2008 359


Agribisnis Ternak Unggas

1 Pakan 5,000 Ekor 54.60 Kg 3,20 873,600,00


2 Pullet 5,000 Ekor     45,00 225,000,0
3 Air Minum 5,000 Ekor 136.00 Liter 10 6,800,00
4 Obat 5,000 Ekor 16.00 Bulan 50 40,000,00
5 Tenaga 2 Orang 16.00 Bulan 1,000,00 32,000,000
6 Listrik 4,550 Kwh     60 2,730,00
7 Pemasaran 16 Bulan     1,500,00 24,000,00
Sub Total 1,204,130,00
Saldo 253,562,00

Tabel 72.Laporan Laba Rugi

No Uraian Jumlah
1 Pendapatan 1,457,692,000
2 Biaya 1,204,130,000
3 Penyusutan 30,292,500
4 EBIT 223,269,500
5 interest 82,401,000
6 EBT 140,868,500
7 restribusi 2,500,000
8 EAT 138,368,500

2.9. Break Event Point (BEP)

BEP merupakan suatu kondisi dimana diperoleh kalkulasi yang impas usaha ayam
broiler dalam kondisi tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat
dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing
dijelaskan sbb:

2.9.1. BEP Rupiah

BEP = biaya tetap


1-(Biaya Variabel/Harga)

Biaya tetap = Rp. 201.950.000

Biaya variable ayam petelur Rp. 1.204.130.000

Direktorat Pembinaan SMK 2008 360


Agribisnis Ternak Unggas

Harga ayam petelur Rp. 1.360.252.000

BEP =201.950.000 = Rp1,759,539,920


1-1.204.130.000/1.360.252.000

BEP dicapai pada saat pendapatan mencapai Rp.1.759.539.920.-

2.9.2. BEP Unit

BEP= biaya tetap


Harga –biaya variabel

Biaya tetap = Rp. 201.950.000

Biaya variable per ekor ayam Rp240.826


Harga per ekor ayam = pendapatan dibagi jumlah ayam = Rp. 274.800

BEP =201.950.000 = 6.467 ekor


272.050 - 240.828

BEP dicapai pada pemeliharaan ke 2, pada pemeliharaan pertama (5000 ekor)


belum dicapai BEP.

2.10. Aliran Dana (Cash Flow)

Aliran dana atau cash flow menggambarkan uang yang keluar dan yang masuk.
Perhitungan dibuat bulanan selama 1 tahun. Model-model penyusunan cash flow
ada bermacam-macam, pada kali ini akan kita ambil satu contoh saja yang sudah
banyak digunakan. Masing-masing dijelaskan sebagai berikut.

2.10.1. Kas Awal

Kas awal pada saat mulai usaha merupakan modal sendiri yang dimiliki oleh
pemilik usaha. Pada kalkulasi ayam layer diperlukan modal Rp. 257.041.000. Kas
awal pada bulan berikutnya merupakan kas akhir pada bulan sebelumnya.
Misalnya kas akhir bulan Januari Rp. 88.735.000,- akan menjadi kas awal bulan
Februari, demikian seterusnya. Setalah ganti tahun, maka kas akhir tahun
pertama akan menjadi kas awal tahun kedua.

2.10.2. Pemasukan

Pemasukan pada tahun pertama jual telur, karung, pupuk kandang. Perhitungan
pemasukan produksi telur memperimbangkan presentase bertelu, berat telur per
butrin dan kematian ayan. Harga telur yang dipakai ádalah Rp12.000 per kg. Pada
akhir tahun ke dua menerima pemasukan dari jual ayam afkir sebesar
Rp.85.440.000,-

Total Pemasukan
Pemasukan merupakan penjumlahan dari kas awal dan semua pemasukan.

Direktorat Pembinaan SMK 2008 361


Agribisnis Ternak Unggas

2.10.3. Pengeluaran

Pengeluaran pada tahun pertama terdiri biaya tetap dan biaya variabel. Pada
tahun berikutnya pengeluaran hanya biaya variabel saja dan biaya perawatan.
Kemudian semua pengeluaran dijumlahkan pada kolom total pengeluaran.

2.10.4. Surplus/Defisit

Surplus/Defisit dihitung dengan menjumlahkan kas awal ditambah total


pemasukan kemudian dikurangi total pengeluaran. Pada tahun pertama karena
biaya investasi besar maka terjadi defisit, untuk itu diperlukan pinjaman untuk
operasional usaha ayam petelur.

2.10.5. Pembiayaan

Pembiayaan terdiri dari pinjaman, bunga pinjaman dan restribusi ayam ke penda.
Pada tahun bulan pertama ayam Belum bertelur, sehingga tidak ada pemasukan.
Besarnya bunga bank 1% perbuan. Restribusi dibayarkan setahun sekali.

2.10.6. Kas Akhir

Kas akhir dihitung dengan menjumlahkan nilai surplus/defisit dengan total


pembiayaan. Kas akhir ini akan menjadi kas awal bulan berikutnya, cash flow
usaha ayam petelur tertera pada Tabel 73 dan Tabel.74.

Direktorat Pembinaan SMK 2008 362


Tabel. 73. Cash Flow Tahun 1

NO URAIAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES TOTAL
A KAS AWAL 257,041 88,735 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 257,041
B PEMASUKAN                          
1 Jual Telur 0 26,028 86,141 95,603 97,001 96,773 96,164 95,054 93,616 94,055 93,061 91,139 964,635
2 Jual Karung 0 0 0 375 0 0 0 375 0 0 0 375 1,125
3 Jual Pupuk 0 0 0 0 0 3,500 0 0 0 0 0 3,500 7,000
  Total pemasukan 257,041 114,763 139,698 174,470 210,265 249,332 284,290 318,513 350,923 383,772 415,627 449,435 1,229,801
C PENGELUARAN                          
1 Biaya Tetap 209,650 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 209,650
2 pullet 225,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225,000
3 pakan 27,300 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 627,900
4 air minum 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 435 5,220
5 obat-obatan 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 30,000
6 tenaga kerja 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 24,000
7 listrik 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 171 2,052
8 pemasaran 0 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 16,500
  Total Pengeluaran 467,056 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 1,140,322
-
D SURPLUS DEFISIT 210,015 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 388,229 89,479
E PEMBIAYAAN                          
1 pinjaman 300,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300,000
2 restribusi 1,250 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,250
3 Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66,845 66,845
  Total Pembiayaan 298,750 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -66,845 231,905
F KAS AKHIR 88,735 53,557 78,492 113,264 149,059 188,126 223,084 257,307 289,717 322,566 354,421 321,384 321,384
Tabel. 74 Cash Flow Tahun Kedua

NO URAIAN JAN FEB MARET APRIL MEI TOTAL


A KAS AWAL 321,384 347,912 372,944 394,798 413,708 321,384
B PEMASUKAN            
1 Jual Telur 88,984 86,238 83,060 79,741 57,594 395,617
2 Jual Karung 0 0 0 375 375 750
3 Jual Pupuk 0 0 0 0 3,500 3,500
4 Jual Ayam afkir 0 0 0 0 85,440 85,440
  Total pemasukan 410,368 434,150 456,004 474,914 560,617 806,691
C PENGELUARAN            
3 pakan 54,600 54,600 54,600 54,600 54,600 273,000
4 air minum 435 435 435 435 435 2,175
5 obat-obatan 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500 12,500
6 tenaga kerja 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 10,000
7 listrik 171 171 171 171 171 855
8 pemasaran 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 7,500
  Total Pengeluaran 61,206 61,206 61,206 61,206 61,206 306,030
D SURPLUS DEFISIT 349,162 372,944 394,798 413,708 499,411 500,661
E PEMBIAYAAN            
1 pinjaman 0 0 0 0 0 0
2 restribusi 1,250 0 0 0 0 1,250
4 Bunga 0 0 0 0 27,852 27,852
  Total Pembiayaan -1,250 0 0 0 -27,852 -29,102
F KAS AKHIR 347,912 372,944 394,798 413,708 471,559 471,559
Lembar Aplikasi Konsep

Pada saat kita akan mencari modal usaha atau investor pasti akan ditanyakan
studi kelayakan usaha. Coba susunlah suatu study kelayakan usaha ayam broiler
dengan populasi 5000 ekor. Gunakan data srana produksi yang ada disekitar
sekolah.

Lembar Pemecahan Masalah


Dikalangan peternak kita sering mendengar istilah BEP. Jika ditanya berapa BEP
ayam broiler maka dengan cep[at akan menjawab misalnya Rp10,000 per ekor.
Sebenarnya perhitungan tersebut hanya dari biaya produksi saja, coba latihan
menghitung biaya produksi per ekor dengan menggunakan data yang
dikumpulkan

Lembar Pengayaan
1. Biaya yang tidak habis pakai untuk sekali produksi disebut:
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Modal

2. Analisa BCR (Benefit Cost Ratio) dihitung dengan


a. Biaya/pendapatan
b. Pendapatan/biaya
c. Pendapatan/biaya variabel

3. Total biaya dihitung dengan sbb:


a. Biaya tetap-biaya variabel
b. biaya variabel-biaya tetap
c. biaya tetap + biaya variabel

4. Pada perhitungan cashflow (aliran dana) maka kas akhir bulan januari
merupakan:
a. Kas awal februari
b. kas akhir februari
c. Total pemasukan bulan februari

5. BEP singkatan dari :


a. Break Event Point
b. Break Everage Point
c. Break Event Production

Anda mungkin juga menyukai