Anda di halaman 1dari 6

Nama : Destyzhavia Clearesta

NIM : 1401204525

Kelas : MB4411

Pertemuan 5: Proses Produksi dan Biaya

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Economic efficiency?


 Jawab :
Efisiensi ekonomi (economic efficiency) adalah keadaan dimana sumber daya
dialokasikan untuk penggunaan bernilai tertinggi di dalam perekonomian. Ini
melibatkan penggunaan sumber daya sebaik mungkin dan menghindari
pemborosan. Dicapai ketika perusahaan memproduksi output tertentu dengan
biaya total serendah mungkin, itu mengasumsikan perekonomian
menghasilkan produk barang dan jasa pada biaya rata-rata minimum dan
menciptakan total surplus yang maksimum.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Quasi- fixed input?


 Jawab :
Input "kental" atau tidak dapat dibagi yang jumlah tetapnya harus digunakan
untuk setiap tingkat output positif. Tidak ada yang dibeli ketika outputnya nol.

3. Jelaskan apakah perbedaan short run dan long run dalam teori produksi?
 Jawab :
- Short run : mengacu pada jangka waktu dengan salah satu faktor atau lebih
faktor produksi tidak bisa diubah atau konstan. Faktor-faktor yang tidak
dapat divariasikan selama periode ini disebut dengan masukkan tetap
(fixed input), setidaknya satu input diperbaiki, semua perubahan output
dicapai dengan mengubah penggunaan input variabel.
- Long run : masa dimana semua jumlah input atau sumber daya dapat
disesuaikan, termasuk modal. Keputusan jangka panjang biasanya sulit
dibalik. Konsekuensinya adalah biaya yang muncul dan tidak dapat
dikembalikan, semua input adalah variabel, output diubah dengan
memvariasikan penggunaan semua input.
4. Jelaskan jenis-jenis biaya dalam teori produksi serta berikan contohnya.
 Jawab :
- Biaya Tetap (Fixed Cost), biaya yang besarannya tidak tergantung pada
banyak sedikitnya hasil produksi (output). Biaya tetap ini sangat
dipengaruhi oleh waktu, dimana biaya tetap digunakan untuk periode
produksi yang panjang (tidak habis dalam satu kali produksi). Faktor
produksi tetap adalah input atau faktor produksi yang tidak berubah
jumlahnya dalam satu kali proses produksi. Contohnya, biaya modal,
biaya gedung, biaya alat produksi, biaya pajak tahunan, dan lain
sebagainya.
- Biaya Variabel (Variable Cost), biaya yang besarannya tergantung pada
banyak sedikitnya hasil produksi (output). Biaya variabel disebut juga
sebagai biaya yang berubah sebagai respon terhadap perubahan dalam
tingkat keluaran yang diproduksi perusahaan. Faktor produksi variabel
adalah input atau faktor produksi yang berubah-ubah dalam satu kali
proses produksi. Contohnya, biaya bahan baku, bahan tambahan lain yang
habis dalam satu kali produksi.
- Biaya Total Tetap (Total Fixed Cost), keseluruhan total biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh input atau faktor - faktor produksi tetap
yang besarannya tidak berubah dalam jangka pendek. Biaya ini hanya
mempunyai arti dalam jangka pendek, dimana faktor-faktor produksi yang
dipergunakan merupakan faktor aproduksi tetap. Jumlah biaya ini tidak
tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya, biaya tetap
pajak atas bangunan pabrik dan biaya sewa kantor.
- Biaya Variabel Total (Total Variable Cost), mewakili jumlah biaya-
biaya untuk faktor-faktor produksi variabel. Biaya ini dapat berbentuk
uang tunai, barang atau nilai uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak
dibayarkan. Besar biaya variabel total ditentukan oleh fungsi produksi atau
oleh produk total dari proses produksi yang bersangkutan. Contohnya,
biaya BBM, biaya transportasi.
- Biaya Total (Total Cost), merupakan penjumlahan biaya tetap total
dengan biaya variabel total. Tanpa memperhatikan apakah produksi
berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah atau berkurang, secara
umum dapat dikatakan, bahwa semakin banyak produk yang dihasilkan
semakin besar biaya total yang digunakan. Contohnya, biaya membeli
mesin, biaya mendirikan bangunan pabrik.
- Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost), pembagian antara biaya
tetap total dengan jumlah produk yang dihasilkan pada tiap tingkat
produksi. Semakin banyak produk yang dihasilkan, makin rendah biaya
tetap rata-rata yang dikeluarkan, akan tetapi tidak pernah sampai nol
ataupun negative. Kurva Biaya tetap rata-rata turun dari kiri atas ke kanan
bawah semakin mengecil biayanya akan tetapi tidak akan nol atau
negative. Hal ini disebabkan dalam jangka pendek, sebuah perusahaan
selalu menggunakan factor produksi tetap, sehingga jumlah rata-ratanya
akan semakin kecil dengan semakin bertambahnya jumlah produksi dan
tidak akan sama dengan nol. Contohnya, harga sewa, biaya mesin, gaji
karyawan.
- Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost), hasil bagi antara
biaya variabel total dengan jumlah produk yang dihasilkan, pergerakan
kurva biaya variabel rata-rata mengikuti pergerakan kurva produk rata-
rata. Apabila produk rata-rata naik, maka kurva biaya variabel rata-rata
menurun, begitu sebaliknya pada saat kurva produk rata-rata turun maka
kurva biaya variable rata-rata naik.
- Biaya Total Rata-Rata (Average Cost), hasil bagi biaya total dengan
jumlah produk, atau dapat juga dimaksudkan penjumlahan biaya tetap rata-
rata dengan biaya variabel rata-rata, biaya total rata-rata di tiap tingkat
produksi lebih besar daripada biaya variabel rata-rata, dikarenakan adanya
tambahan biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC).
- Biaya Marjinal (Marginal Cost), tambahan biaya yang dikeluarkan
pengusaha untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu
tingkat produksi tertentu. Contohnya, ketika menggunakan satu tenaga
kerja lagi, perusahaan melaporkan total biaya yang meningkat dari Rp150
per unit menjadi Rp160 per unit, maka Rp10 (US Rp160 – Rp150) adalah
biaya marjinal.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sunk cost dan berikan contohnya.
 Jawab :
Sunk Cost, pembayaran untuk input yang, setelah dibuat, tidak dapat diperoleh
kembali jika perusahaan tidak lagi ingin menggunakan input tersebut, bukan
bagian dari biaya ekonomi produksi, harus diabaikan untuk tujuan
pengambilan keputusan artinya biaya yang telah dikeluarkan dalam suatu
bisnis dan tidak dapat dipulihkan kembali. Contoh biaya yang akan mengalami
sunk cost misalnya biaya pembelian persediaan atau biaya bahan baku. Sunk
cost tidak dapat dipulihkan sehingga tidak boleh dipertimbangkan ketika
membuat keputusan.

6. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara short run- cost dan proses produksi?
 Jawab :
Dalam short run cost, modal adalah tetap, hanya perubahan input tenaga kerja
variabel yang dapat mengubah tingkat output. Mengacu pada jangka waktu
dengan salah satu faktor atau lebih faktor produksi tidak bisa diubah atau
konstan. Faktor-faktor yang tidak dapat divariasikan selama periode ini
disebut dengan masukkan tetap (fixed input), setidaknya satu input diperbaiki,
semua perubahan output dicapai dengan mengubah penggunaan input variabel.
Fungsi produksi jangka pendek :
Q = f (L, K) = f (L)

7. Apakah yang dimaksud dengan average fix cost dan jelaskan bagaimana
menghitung AFC
 Jawab :
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost), pembagian antara biaya tetap
total dengan jumlah produk yang dihasilkan pada tiap tingkat produksi.
Semakin banyak produk yang dihasilkan, makin rendah biaya tetap rata-rata
yang dikeluarkan, akan tetapi tidak pernah sampai nol ataupun negative.
Kurva Biaya tetap rata-rata turun dari kiri atas ke kanan bawah semakin
mengecil biayanya akan tetapi tidak akan nol atau negative. Hal ini disebabkan
dalam jangka pendek, sebuah perusahaan selalu menggunakan factor produksi
tetap, sehingga jumlah rata-ratanya akan semakin kecil dengan semakin
bertambahnya jumlah produksi dan tidak akan sama dengan nol.
Rumus Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) :
AFC didapat dari hasil bagi antara jumlah total biaya tetap (Total Fixed Costs
atau TFC) yang dikeluarkan dalam produksi barang atau jasa dengan jumlah
barang atau jasa yang dihasilkan (Quantity atau Q). Jadi, jika dirumuskan
adalah sebagai berikut:
AFC = TFC / Q
Dimana:
AFC : Average Fixed Cost
TFC : Total Fixed Cost
Q : Quantity (Jumlah Produk)

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan total fix cost?


 Jawab :
Biaya Total Tetap (Total Fixed Cost), keseluruhan total biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh input atau faktor - faktor produksi tetap yang
besarannya tidak berubah dalam jangka pendek. Biaya ini hanya mempunyai
arti dalam jangka pendek, dimana faktor-faktor produksi yang dipergunakan
merupakan faktor aproduksi tetap. Jumlah biaya ini tidak tergantung pada
jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya, biaya tetap pajak atas bangunan
pabrik dan biaya sewa kantor.

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan total variabel cost?


 Jawab :
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost), mewakili jumlah biaya-biaya
untuk faktor-faktor produksi variabel. Biaya ini dapat berbentuk uang tunai,
barang atau nilai uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak dibayarkan.
Besar biaya variabel total ditentukan oleh fungsi produksi atau oleh produk
total dari proses produksi yang bersangkutan. Contohnya, biaya BBM, biaya
transportasi.
10. Jelaskan bagaimana menghitung marginal product?
 Jawab :
Biaya Marjinal (Marginal Cost), tambahan biaya yang dikeluarkan pengusaha
untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu tingkat produksi
tertentu. Contohnya, ketika menggunakan satu tenaga kerja lagi, perusahaan
melaporkan total biaya yang meningkat dari Rp150 per unit menjadi Rp160
per unit, maka Rp10 (US Rp160 – Rp150) adalah biaya marjinal.
Rumus untuk menghitung produk marjinal :
MP = ΔTP/ΔL
Dimana :
MP = Produk marjinal (marginal product)
TP = Produk total (total product)
L = Tenaga kerja (Labor)
Δ = Perubahan (selisih)

Anda mungkin juga menyukai