Anda di halaman 1dari 5

Mahasiswa Peserta KKN Back To Village II UNEJ 2021 Dukung Gerakan Cuci Tangan

Dengan Membuat Alat “Automatic Handsanitizer”

Universitas Jember kembali menyelenggarakan KKN Back To Village periode II.


KKN BTV II ini mengusung konsep “kembali ke desa” yang bermakna mahasiswa
melaksanakan KKN di daerah asal mahasiswa masing - masing. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan salah satu Mata Kuliah yang harus ditempuh untuk memenuhi syarat kelulusan di
jenjang Universitas. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi point ketiga yaitu “Pengabdian Pada Masyarakat”.

KKN selama pandemi ini berbeda dengan KKN pada umumnya. Biasanya, mahasiswa
secara berkelompok terjun langsung ke desa tertentu untuk melaksanakan kegiatan KKN.
Selama pandemi ini KKN Universitas Jember dilakukan secara mandiri dan hampir semua
kegiatannya dilakukan secara daring (online). Dengan demikian kegiatan ini dapat dilakukan
dengan protokol kesehatan sehingga aman dilakukan.

Penggunaan westafel atau hand-sanitizer manual di tempat publik tidaklah efektif.


Karena setelah penggunaan westafel atau hand-sanitizer gagang kran air dan alat penyemprot
akan terpegang lagi oleh pengguna. Gagang kran air dan hand-sanitizer dapat menjadi media
berkumpulnya virus Corona bahkan bakteri dari pengguna-pengguna alat tersebut. Solusinya
adalah dengan alat otomatis baik kran air maupun hand-sanitizer agar pengguna tidak perlu
menyentuh sehingga meminimalisir penyebaran virus Corona maupun bakteri.

Alat ini berfungsi mengeluarkan semprotan Handsanitizer tanpa disentuh


menggunakan tangan. Alat ini dirancang untuk menggeser instalasi cuci tangan menggunakan
kaki yang dianggap masih memerlukan “sentuhan” yang juga dapat menyebarkan virus
COVID – 19. Alat ini dilengkapi dengan sensor berbasis “obstacle infrared” yang dapat
membaca pergerakan dimana jika kita mendekatkan tangan ke sensor tersebut maka akan
langsung terdeteksi dan otomatis akan menyemprotkan cairan handsanitizer. Alat ini
diproyeksikan mampu menggeser instalasi cuci tangan yang notabene masihi menggunakan
air dan sabun dimana air dan sabun sendiri akan terbuang percuma sebagai limbah bagi tanah
Pada minggu pertama penulis melaksanakan Observasi dan Identifikasi permasalahan
dengan mengajukan pertanyaan seputar profil desa seperti luas wilayah, jumlah penduduk,
jumlah RT dan RW untuk bahan pengerjaan Berita Desa yang nantinya permasalahan
tersebut akan dianalisa dan menjadi dasar pembentukan suatu program kerja. Pelaksanaan itu
dibarengi dengan penerjaan Roadmap yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dan
panduan dalam pengerjaan Program Kerja.

Gambar 1. Observasi dan Identifikasi pada Minggu Pertama

Pada minggu kedua penulis melakukan penghitungan “Cost”, pembelian bahan dan
perancangan “Design” alat yang nantinya akan memberikan gambaran mengenai alat yang
akan dibuat. Disini bahan yang dimaksud ada beberapa macam seperti beberapa komponen
elektronik seperti mini water pump dan sensor obstacle infrared melalui Toko Online
“Shopee”, lalu beberapa komponen elektronik seperti Lampu LED kecil, Kabel, dan Selang
Bakar dengan beberapa komponen seperti Triplek, Amplas, Pernish, dan Kuas,  di beberapa
toko
Gambar 2. Penghitungan Cost dan Pembelian bahan

Pada minggu ketiga penulis melaksanakan pelatihan dan pendampingan dalam


perakitan alat “Automatic Handsanitizer” dimana sasaran akan diberikan pelatihan dan
pendampingan dalam merakit alat tersebut. Disini penulis mulai mencoba mengaplikasikan
Proses “planning”, pemotongan, dan pengamplasan bahan triplex lalu step ke 2 yaitu
Pengaplikasian “Politur” dan proses pengeringan lalu step ke 3 Proses perakitan dan
pengeleman dan step terakhir yaitu Proses instalasi komponen elektronik.

Gambar 3. Proses Perakitan “Casing” dan Komponen Elektronik

Pada minggu keempat penulis melaksanakan pelatihan dan pendampingan dalam


pembuatan cairan “Handsanitizer” secara mandiri dan diharapkan sasaran bisa membuat
tanpa harus membeli yang tentunya akan lebih hemat. Disini penulis mempraktekkan
pembuatan cairan “Handsanitizer” dengan beberapa bahan dan alat seperti Alkohol 70%,
Aloe Vera Gel 98% untuk mengurangi dampak korosif alkohol bagi tangan, dan Essential Oil
yang digunakan sebagai pengharum dimana bau dari alkohol terlalu menyengat
Gambar 4. Peracikan cairan“Handsanitizer” secara mandiri

Pada minggu kelima penulis melaksanakan pemasangan alat sekaligus pelatihan dan
pendampingan dalam penggunaan dan perawatan alat kepada sasaran dimana kegiatan
tersebut dilakukan agar sasaran bisa merawat alat “Automatic Handsanitizer” secara mandiri.
Di minggu ini telah dilaksanakan serah terima alat kepada Ketua RT 11 RW VI dan
Perwakilan Karang Taruna Kelurahan Pakis sebagai simbol bahwa Alat tersebut diserahkan
untuk digunakan di lapangan.

Gambar 5. Serah terima alat kepada Ketua RT 11 RW VI dan Karang Taruna Pakis

Pada minggu keenam penulis melaksanakan pengawasan serta pelatihan dan


pendampingan dalam pemeliharaan alat “Automatic Handsanitizer” sehingga alat tersebut
akan bertahan lebih lama dan bisa digunakan secara terus menerus sehingga akan
memberikan manfaat pada sasaran. Di minggu ini juga dilaksanakan penyemprotan
desinfektan dan operasi penertiban masker dimana penulis sebagai perwakilan Universitas
Jember ikut serta dalam program kerja yang digalakkan oleh Kelurahan sebagai bentuk
sinergitas
Gambar 6. Penyemprotan Desinfektan dan Operasi Penertiban Masker

Pada minggu terakhir, penulis menyusun artikel dan membuat video yang berisikan
hasil gabungan dari dokumentasi selama 45 hari berkegiatan KKN dan artikel tersebut
disusun berdasarkan data yang diperoleh penulis selama merealisasikan program kerja KKN.
Di hari terakhir penulis juga mengurus berkas penarikan dan pamitan dengan perangkat
kelurahan serta anggota karang taruna kelurahan pakis

Gambar 7. Berfoto dengan sasaran A.n. Nur Widadul Athiyah dan Rahmat Budianto

Kesimpulan dari kegiatan KKN ini adalah dimana masyarakat dibina dan dibimbing
dalam pembuatan alat “Automatic Handsanitizer” yang mana dapat membantu mengurangi
penyebaran virus COVID – 19 dan masyarakat sangat puas dan antusias dalam menyambut
Mahasiswa KKN BTV II Unej 2021. Output dari kegiatan selama 45 Hari ini adalah alat
“Automatic Handsanitizer” yang dapat digunakan masyarakat khususnya Warga RT 11 RW
VI dan Karang Taruna Kelurahan Pakis. Dampak dari kegiatan selama 45 hari ini adalah
dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat seputar alat “Automatic Handsanitizer” dari
awal perencanaan sampai perakitan dan pemeliharaan sehingga mempunyai dampak yang
besar dan bermanfaat. Saran untuk acara KKN ini agar lebih dimatangkan kembali untuk
angkatan selanjutnya dan lebih ditingkatkan lagi pemikiran untuk memberikan inovasi yang
lebih maju bagi masyarakat.
(Yudha Satria Rahaditya / KKN 20 / Kelurahan Pakis Surabaya/ Ir. Setiyono, MP.)

Anda mungkin juga menyukai