Edi Eskak
Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jl. Kusumanegara No. 7 Yogyakarta, Indonesia
Telp. 08562888520, E-mail: eskakedi@gmail.com
ABSTRAK
Rotan merupakan hasil hutan yang melimpah di Sumbawa Barat sehingga mempunyai potensi yang
besar untuk pengembangan industri mebel rotan. Di Sumbawa Barat saat ini tidak terdapat industri
pengolahan rotan asalan menjadi iratan dan pitrit, sebagai bahan anyaman untuk mebel. Tujuan kajian
ini adalah untuk mencari solusi pengembangan mebel rotan di Sumbawa Barat yang bahan bakunya
masih berupa rotan asalan yaitu berupa rotan batangan menjadi produk mebel. Metode yang
digunakan yaitu deskriptif analitis untuk mengkaji objek desain beserta ruang lingkupnya yaitu mebel
yang dirancang dari bahan baku rotan batangan. Dari kajian ini dihasilkan kesimpulan bahwa industri
mebel rotan di Sumbawa Barat dapat ditumbuhkan dengan pembuatan desain mebel khusus berbahan
baku rotan batangan.
ABSTRACT
Rattan is the abundant forest produce in West Sumbawa thus it has a big potential considerably for
the development of the rattan furniture industry. Nowadays in West Sumbawa is no rattan processing
industry/bars currently into thin strip and pitrit, as for as plaiting materials for furniture. The aim of
this study to create furniture designs that explore the rattan material which is still a bullion into
furniture products. The method used is a descriptive analysis to describe the design objects those are
furniture designed of rattan sticks. From this study is produce insights on a rattan furniture design for
rattan sticks industrial development in West Sumbawa, and it can inspire the development of other
areas experiencing similar problems.
dunia yang menguasai 85% pasar dunia Kabupaten ini memiliki batas-batas sebagai
(Rini, 2009). Sisanya 15% pasok rotan berikut: sebelah timur berbatasan dengan
dunia tersebar di banyak negara, seperti: Kabupaten Bima; sebelah barat berbatasan
Tiongkok, Filipina, Myanmar, Vietnam, dengan Lautan Indonesia; sebelah utara
negara-negara Afrika dan Amerika Latin. berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa;
Negara-negara penghasil rotan lain tersebut sebelah selatan berbatasan dengan Lautan
rata-rata hanya menghasilkan 2% dari Indonesia. Luas total daerah Sumbawa Barat
produksi rotan dunia (Rini, 2009). Beberapa 1.849.021 Ha, yang terdiri dari 8 Kecamatan
tahun yang lalu, produk rotan Indonesia (Sumbawa Barat Selayang Pandang, 2013).
telah merambah ke berbagai pelosok dunia, Secara demografis Sumbawa Barat memiliki
seperti Jepang, negara-negara Eropa dan jumlah penduduk yang masih sedikit.
Amerika Serikat, sehingga produk rotan Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional
menjadi salah satu sumber penghasil devisa 2009, jumlah penduduk Sumbawa Barat
negara yang cukup besar. Dari produk rotan adalah berkisar 105.000 orang, dengan
berupa mebel rata-rata setiap tahun kepadatan penduduk rata-rata 52 orang per
menghasilkan devisa sebesar US$ 310 km2. Wilayah terpadat adalah kecamatan
sampai 325 juta (Maryana, 2009). Di Taliwang dengan tingkat kepadatan 95
samping itu kegiatan pengolahan rotan dapat orang per km2. Secara keseluruhan laju
menampung banyak tenaga kerja, sejak dari pertumbuhan di Sumbawa Barat rata-rata
pemungutan rotan di hutan, pembersihan, 2,12 %. Meskipun penduduknya termasuk
pengangkutan, perdagangan dan kategori sedikit, namun Sumbawa Barat
pengolahannya di pabrik mebel, maupun memiliki potensi sumber daya alam sangat
pembuatan mebel pada industri kecil/rumah besar, luas hutannya mencapai sekitar 95 %
tangga. dari luas wilayahnya yang mencapai
Sumbawa Barat merupakan kabupaten 1.849.021 Ha, sisanya berbentuk tanah
baru hasil pemekaran dari Kabupaten kering 5 % (BPS Kabupaten Sumbawa
Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat Barat, 2007).
(NTB) berdasarkan Undang-undang No. 30 Eksploitasi tambang emas oleh PT
tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003. Visi Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) sejak
dari Kabupaten Sumbawa Barat adalah tahun 2004 di Sumbawa Barat masih belum
membangun pelayanan publik yang prima memberikan dampak terhadap peningkatan
dan produktivitas pertanian menuju kesejahteraan masyarakat secara
agroindustri. Untuk mencapai visi tersebut menyeluruh. Untuk itu pemerintah perlu
pemerintah kabupaten telah menetapkan mengelola potensi sumber daya alam
misi antara lain: memanfaatkan potensi lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan
geografis dan sumber daya alam sesuai masyarakat. Seiring dengan kebijakan
dengan daya dukung lingkungan agar pemerintah pusat melalui Perpres No. 28
tercipta pembangunan yang berkelanjutan. tahun 2008 tentang pengembangan industri
Secara geografis Kabupaten Sumbawa Barat nasional, yang menekankan pada
terletak di bagian barat Pulau Sumbawa, pengembangan industri daerah berbasis
berada pada posisi : 9º11º - 10º20º LS dan kompetensi inti daerah, pemerintah
118º55º - 120º23º BT. Kabupaten Sumbawa kabupaten ini telah merencanakan
Barat merupakan gerbang masuk Pulau pengembangan industri daerah berbasis
Sumbawa melalui pelabuhan Poto Tano. komoditas unggulan daerah. Hasil Studi
E s k a k , K a j i a n P e n g e m b a n g a n M e b e l R o t a n . . . | 55
III. PEMBAHASAN
Produk mebel rotan merupakan
komoditas yang prospektif. Mebel rotan
dibutuhkan manusia masa kini sebagai salah
satu pilihan perabot dalam menunjang
aktivitas hidup sehari-hari. Mebel dapat
berupa kursi, meja, pembatas ruang, rak,
Gambar 1. Rotan asalan/batangan dan aksesoris pendukungnya misalnya
(Sumber: Yusuf, 2012) tempat majalah, bingkai kaca cermin, kap
lampu, dan lain sebagainya. Produk rotan
Sumbawa Barat merupakan pendatang baru dapat beradaptasi dengan dinamika desain
yang mempunyai potensi rotan alam yang modern tetapi masih tetap memperlihatkan
cukup besar untuk pengembangan industri kesan alami sehingga dapat ditempatkan
rotan secara berkesinambungan. Menurut sesuai dengan tema dan gaya interior yang
Kasie Industri Disperindagkop UMKM diinginkan.
Dimas Bayu Fajar Bagaskhara, ST bahwa Sebagai bahan alami, rotan mempunyai
potensi hutan alam penghasil rotan di keunggulan fisik dan artistik yang unik,
Kabupaten Sumbawa Barat mencapai sehingga mebel rotan disukai banyak
52.000 hektar (Wawancara, tanggal 25 konsumen baik dalam maupun luar negeri.
Oktober 2013). Pada tahun 2013 berhasil Prospek ekonomi yang cukup menjanjikan
dipanen 102 ton rotan asalan, terjadi kesejahteraan, bila masyarakat mau dan
peningkatan dari tahun sebelumnya yang mampu memanfaatkan rotan menjadi
masih di bawah 100 ton (Kustadi, produk-produk yang mempunyai nilai
wawancara, 1 April 2014). Di Sumbawa manfaat. Produk yang mempunyai nilai
Barat saat ini belum ada industri pengolahan manfaat dapat menjadi komoditas
rotan asalan menjadi iratan dan pitrit, perdagangan yang menghasilkan banyak
sebagai bahan anyaman untuk mebel. Bahan uang. Regulasi pelarangan ekspor rotan
baku yang tersedia adalah rotan asalan yang mentah tahun 2012 lalu, berdasarkan
masih berbentuk batangan yang diawetkan Peraturan Menteri Perdagangan yaitu No.
secara tradisional. Tujuan kajian ini adalah 35/M-DAG/PER/11/2011 tentang Kebijakan
untuk mencari solusi pengembangan mebel Ekspor Rotan dan Produk Rotan,
56 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , V o l . 3 1 , N o . 1 , J u n i 2 0 1 4
dalam berbagai keperluan hidup sehari-hari, umur rotan saat dipungut, dan posisi batang
bahkan di beberapa tempat rotan telah rotan yang digunakan. Makin rendah kadar
menjadi pendukung perkembangan budaya air pada rotan, makin tinggi tingkat
dan perekonomian setempat. Dengan kekerasan dan elastisitasnya. Makin tua
semakin berkembangnya zaman, ide-ide dan umur rotan yang dipungut akan makin baik,
kreativitas pun berkembang. Hal ini dan posisi rotan yang makin ke pangkal
berdampak dalam desain mebel dan batang juga akan semakin baik (Januminro,
kerajinan rotan pun ikut berkembang juga. 2000).
Warna dan kilap pada batang rotan
bervariasi pada jenis rotan yang berbeda
maupun yang sama. Dalam perdagangan,
warna pada batang rotan sangat berperan
penting, makin baik warnanya maka makin
mahal harganya. Warna pada batang rotan
yang muda berbeda dengan batang yang tua.
Begitu pula warna pada pangkal rotan
berbeda dengan warna pada bagian tengah
dan ujungnya. Warna yang baik pada rotan
adalah batang rotan yang berwarna hijau
daun pada saat masih hidup. Kilap
merupakan sifat batang rotan untuk
memantulkan cahaya. Rotan yang berkilap
atau suram dapat memberikan ciri yang Gambar 3. Kursi ayunan anak yang dibuat
khusus dari suatu jenis rotan dan dapat dengan memanfaatkan sifat elastis rotan
menambah keindahan dari rotan itu sendiri. (Sumber: Serena, 2013)
Kilap rotan dipengaruhi oleh kandungan air
dalam rotan. Makin tinggi kadar air, kilap Besar kecilnya diameter rotan sangat
batang rotan akan makin suram. Adanya zat- berpengaruh pada tujuan penggunaannya.
zat yang mengandung lemak dan berminyak Rotan yang diameternya besar biasanya
akan mengurangi kilap rotan (Januminro, digunakan untuk konstruksi mebel,
2000). sedangkan yang diameter kecil digunakan
Rotan merupakan material alami yang untuk pengikat dan anyaman. Selain sifat
relatif ringan. Hal ini merupakan fisiknya, rotan juga memiliki sifat mekanik
keuntungan saat pengangkutan, mebel rotan yang merupakan sifat rotan dalam menahan
relatif ringan dibanding bobot mebel kayu. kekuatan dari luar. Sifat ini dapat
Berat pada rotan disebabkan oleh menjadikan rotan berubah bentuk dan
kandungan zat air dalam batangnya. Cara ukuran (Januminro, 2000).
mengurangi berat pada rotan dapat Keteguhan tekan pada rotan adalah
dilakukan dengan pengeringan (Jamaludin, daya tahan rotan terhadap tekanan yang
2013). dapat menghancurkannya. Sifat kekakuan
Kekerasan dan elastisitas pada rotan rotan merupakan kekuatan rotan dalam
menunjukkan ketahanan rotan pada tekanan mempertahankan bentuknya. Sedangkan
dan gaya tertentu. Tingkat kekerasan dan keuletan rotan adalah kemampuan rotan
elastisitas sangat dipengaruhi oleh kadar air, untuk menahan kekuatan yang terjadi secara
58 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , V o l . 3 1 , N o . 1 , J u n i 2 0 1 4
mendadak dalam waktu yang singkat. Rotan menghasilkan barang-barang dari rotan yang
yang digunakan untuk rangka mebel, telah siap pakai seperti: anyaman,
biasanya yang memiliki sifat ulet tikar/lampit, kipas, tas rotan, keranjang,
(Januminro, 2000). aneka mebel dan sebagainya (Kasmudjo,
Keteguhan tarik merupakan daya tahan 2011).
rotan terhadap kekuatan yang dapat
memisahkan bagian-bagian rotan. Jika Mebel Rotan
keteguhan tarik pada sebuah rotan tinggi, Mebel biasa disebut juga furnitur
maka rotan tersebut akan baik, kuat, dan merupakan alat atau perabot penunjang yang
awet. Bilamana rotan pecah akan memiliki diperlukan manusia untuk aktivitas
kecenderungan untuk membelah ke arah kehidupan sehari-hari. Mebel adalah
serat karena rotan berserat lurus dan perabotan yang memiliki fungsi, yaitu
panjang. Oleh karena itu, rotan lebih mudah digunakan untuk aktivitas manusia dan atau
pecah ke arah radial sebagaimana bahan tempat untuk menyimpan sesuatu dengan
bambu (Eskak, 2012). Namun justru inilah posisi tetap atau memiliki tempat tertentu di
yang menjadikan rotan dapat diirat untuk dalam ruangan yang berdiri sendiri. Kata
bahan anyaman. mebel berasal dari bahasa Prancis meubel,
Dalam perdagangan dikenal nama-nama atau bahasa Jerman mobel, sedangkan
yang baku dari rotan yaitu: rattan, bin- furnitur berasal dari bahasa Inggris
rattan, canes dan corepeel. Rattan dan bin- furniture. Kedua istilah itu mempunyai arti
rattan merupakan istilah umum (ilmiah dan yang sama yaitu benda pakai yang dapat
perdagangan) untuk jenis rotan bulat dan dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup
belum diolah. Canes merupakan istilah manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja,
untuk rotan belahan, iratan atau anyaman. makan, bermain dan sebagainya, yang
Corepeel merupakan istilah untuk jenis memberi kenyamanan dan keindahan bagi
rotan hati atau pitrit, yaitu rotan yang telah para pemakainya (Marizar, 2005).
dibelah dan dikupas kulitnya. Produk berupa Rotan batangan bahan untuk mebel
canes dan corepeel dimaksudkan untuk perlu diawetkan terlebih dahulu. Rotan yang
menambah dan meningkatkan daya guna sudah siap diproses kemudian dipotong-
rotan (Kasmudjo, 2010). Nama-nama ini potong sesuai dengan ukuran yang
berdasarkan pada tempat atau negara tujuan diinginkan dengan menggunakan gergaji.
ekspor, sedangkan secara bentuk rotan yang Proses selanjutnya adalah pembengkokan.
diperdagangkan umumnya dapat berupa: (1) Alat yang diperlukan untuk
Rotan asalan yaitu rotan bulat mentah yang membengkokkan rotan adalah tandan
belum diberikan perlakuan apapun, (2) pembengkok, kompor gas/sembur api, dan
Rotan W/S yaitu rotan bulat yang telah steaming. Ada beberapa kerusakan pada
diberikan perlakuan pencucian/washed dan proses pembengkokan, seperti pecah, patah
pengasapan dengan belerang/sulfurization, dan putusnya serat pada bagian permukaan
sehingga lebih berwarna muda dan kompak yang dilengkungkan. Kemudian dilakukan
merata, (3) Rotan setengah jadi yaitu produk perakitan kombinasi rotan batangan besar
rotan awal proses berupa iratan/belahan, untuk rangka dan rotan kecil untuk isian.
rotan polis, rotan hati/core, rotan kupasan Pada bagian sambungan mebel, agar lebih
dan sebagainya, (4) Rotan jadi yaitu produk rapi dan semakin kuat maka ditali dan
rotan yang telah diproses lengkap sehingga dibalut dengan iratan kulit rotan. Langkah
E s k a k , K a j i a n P e n g e m b a n g a n M e b e l R o t a n . . . | 59
(d)
(b)
60 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , V o l . 3 1 , N o . 1 , J u n i 2 0 1 4
di Sumbawa Barat untuk mengolah rotan rotan asli Sumbawa Barat. Pemasaran ke
dari hasil hutan daerah sendiri. luar daerah maupun ekspor juga perlu
ditingkatkan dengan promosi lebih gencar
dan terprogram. Pelatihan untuk perajin juga
perlu senantiasa dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan dan wawasan
kewirausahaan. Pengiriman magang perajin
ke sentra industri rotan di Cirebon untuk
meningkatkan skill dan studi banding juga
perlu dilakukan secara terprogram dan
berkelanjutan. Keberadaan perusahaan,
bank, BUMN, BUMD, di Sumbawa Barat
juga bisa dilibatkan peran aktifnya sebagai
NRQVXPHQ GDQ MXJD ³EDSDN DQJNDW´ \DQJ
membina dan memajukan dari industri rotan
tersebut. Pembangunan ruang pameran
bersama juga perlu dibangun di sentra IKM
rotan Sumbawa Barat.