Anda di halaman 1dari 14

Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Produk Bernilai Ekonomis

di Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur

Manufacture and Utillization of Coconut Fiber Waste Telaga Waru Village, Pringgabaya
District, East Lombok Regency
Taqiuddin, M [1]., Taritsu H.F [2]., Wulan F.F [3]., Tati N. [4].,
Habiburrahman [5]., Muhammad F.H [6]., Janwar W [7]., Maulidini [8]., Siti F [9].,
Muhammad S.I [10]

Mataram University Press


Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, Indonesia
Email : m.taqiudin@unram.ac.id[1], icuutaritsu18@gmail.com [2], wullanfebrian62@gmail.com [3],
tatinuriawati244@gmail.com[4]habiburrahman@gmail.com[5],firmanhidayat2302
@gmail.com [6] , Janwarwahyu7@gmail.com [7] , intantamara23@gmail.com [8],
Maulidini1103@gmail.com [9] , muhammadsulthanulimam@gmail.com [10],

ABSTRAK

Serabut kelapa merupakan salah satu komponen buah kelapa yang bila diolah dan diurai
menjadi produk yang dibutuhkan bagi pasar domestik dan bahkan menjadi produk bernilai ekspor
tinggi. Desa Telaga Waru merupakan salah satu sentral pengerajin serabut kelapa terbesar di
Lombok karena mayoritas masyarakatnya merupakan pengerajin serabut kelapa. Penggunaan
Serabut kelapa banyak dimanfaatkan karena serabut kelapa memiliki sifat tahan lama, sangat ulet,
kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap air, tidak mudah membusuk, tahan
terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Serabut kelapa dapat diolah
menjadi cocofiber (serat serabut kelapa) dan cocopeat (serbuk serabut kelapa atau gabus) yang
dapat di manfaatkan menjadi berbagai produk diantaranya serabut kelapa menjadi keset, sapu, isi
bantal dan media tanam holtikultura, serta masih banyak lagi. Semua produk tersebut dapat
diproses dengan mudah oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Telaga Waru.

Kata Kunci : Serabut Kelapa, Cocopeat, Kerajinan Tangan.

KKN-Tematik Telaga Waru | 1


ABSTRACT
Coconut coir is one of the coconut components that can be processed and decomposed
into products needed for domestic and foreign markets. Telaga Waru village is one of the biggest
coconut coir craftsmen in Lombok because the people are coconut coir craftsmen. The use of
coconut fiber is widely used because coconut fiber has long-lasting properties, is very resilient,
strong against friction, is not easily broken, is resistant to air, does not rot easily, is resistant to
fungi and pests also not inhabited by birds and rats. Coconut fibers can be processed into cocofiber
(coco fiber) and cocopeat (coconut coir powder or cork) which can benefit from being a source of
coconut fiber products into equality, brooms, pillow contents and horticulture planting media, and
much more. can be done easily by the community and has a high economic value so that it can
improve the economy of the community in Telaga Waru village.

Key Word : Coconut Fiber, Cocopeat, Handicraft.

KKN-Tematik Telaga Waru | 2


PENDAHULUAN bahan material yang digunakan adalah bahan
material terbaik dan mempunyai keunikan
Kerajinan merupakan bagian dari Seni yang tidak dimiliki oleh gerabah yang
rupa terapan yang diartikan sebagai proses dihasilkan dari pengusaha gerabah lain yang
produksi yang melibatkan keterempilan ada di kasongan dan daerah lainya. Namun
manual dalam membuat benda benda dari keunikan gerabah serta bahan material
kebutuhan hidup dengan tujuan fungsional terbaik yang dimiliki oleh gerabah Kasongan
(kegunaan) serta memiliki nilai keindahan. ini, terdapat kendala dalam pembuatan dan
Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari penyediaan bahan baku. Bahan baku yang
berbagai bahan, bisa saja dari barang – digunakan tersebut tidak tahan banting
barang bekas seperti botol bekas, kardus, dan artinya mudah sekali pecah. Penyediaan
plastik makanan. bahan baku masih terbatasan karena tanah
Kerajinan tangan adalah suatu produk liat yang digunakan dalam pembuatan
yang diciptakan dengan menggunakan gerabah sudah semakin langka untuk
tangan sehingga memiliki nilai jual. Kerjian didapatkan dan belum ada material pengganti
tangan meruakan karya seni yang lebih bahan tersebut. Selain itu proses pembuatan
mengutamakan keterampilan tangan sebagai gerabah yang sulit sehingga membutuhkan
pembuat karya seni. Semakin tinggi kualitas tenaga kerja yang ahli dibidang kerajinan
kerajinan tangan yang dibuat makasemakin gerabah. Namun hal itu semakin selit untuk
mahal harga dari kerajinan yang dibuat didapatkan karena minimnya sumber daya
tersebut. Di indosesia sendiri sudah banyak manusia yang berminat untuk mempelajari
kerajinan tanagan yang terkenal bahkan teknik pembuatan gerabah.
mendunia. Setiap daerah di Indonesia Kelapa merupakan salah satu
memiliki keindahan tersendiri yang tumbuhan yang dapat hidup di iklim tropis
memperlihatkan kebudayaan masing-masing seperti Indonesia.Semua bagian dari pohon
daerah. Salah satu kerajinan tangan khas kelapa dapat dimanfaatkan menjadi suatu
Indonesia yang telah menembus pasar yang lebih berharga. Di Indonesia dikenal
internasional adalah gerabah. memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di
Kerajinan gerabah daerah Kasongan dunia yaitu 3.712 juta ha, sebagian besar
merupakan produk hasil kerajinan yang merupakan perkebunan rakyat (96,9%)
dibuat dengan kreativitas tinggi, dimana sisanya milik negara (0,7%) dan swasta

KKN-Tematik Telaga Waru | 3


(2,7%). Potensi produksi sebesar 15 milyar Semua bagian dari pohon kelapa dapat
butir pertahun ternyata baru dimanfaatkan dimanfaatkan menjadi suatu yang lebih
sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar berharga. Sabut kelapa adalah bagian
50% dari potensi produksi. (Fahruddin., et.all mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat
2018). kasar kelapa. Ketika sabut kelapa diolah
Serabut kelapa dapat dimanfaat dalam maka akan menghasilkan cocofiber yaitu
bidang industri manufaktur maupun serat sabut kelapa yang mempunyai banyak
kehidupan rumah tangga, serta bisa di manfaat (Pratiwi 2013).
manfaatkan untuk pembuatan berbagai Cocofiber (serat sabut kelapa)
material yang berguna. Misalnya bahan merupakan hasil dari olahan sabut kelapa
pembuat sapu, tali, keset, matras, karpet, jok yang dikatagorikan sebagai limbah, karena
mobil, kasur, Tali tambang, cocomesh jaring merupakan produk sampingan dari
sabut kelapa, Coir Net Untuk Pengerasan pengolahan buah kelapa. Cocofiber adalah
Jalan, Peredam Getar dan Suara, Cocosheet bagian terbesar dari buah kelapa. Dilihat dari
sebagai rambatan media tanam, Cocopot persentase komponennya, buah kelapa terdiri
Sabut Kelapa, Cocopeat sebagai Media dari 35% sabut kelapa,12% tempurung, 28%
Tanam. Penggunaan sabut kelapa banyak daging kelapa, 25% air kelapa. Dari
dimanfaatkan karena sabut kelapa memiliki persentase tersebut bisa kita bayangkan
sifat tahan lama, sangat ulet, kuat terhadap berapa limbah sabut kelapa yang bisa
gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap dihasilkan dari kegiatan pengolahan kelapa,
air, tidak mudah membusuk, tahan terhadap dan hal ini bisa meningkatkan perekonomian
jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap masyarakat dengan cara mengoptimalkan
dan tikus. manfaat dari sabut kelapa itu sendiri
Sabut kelapa terdiri dari serat dan (Anggoro, 2009).
gabus yang menghubungkan satu serat Pemanfaatan cocofiber ini bisa
dengan serat lainnya yang merupakan bagian dijadikan berbagai macam produk, salah satu
berharga dari sabu. Setiap butir kelapa rata- yang bisa kita hasilkan adalah membuat sapu,
rata mengandung serat 525 gram (75% dari keset, tali tambang gantungan kunci, kotak
sabut), dan gabus 175 gram (25% dari sabut) tisu dan lain-lain
(Isroful, 2009). Pulau Lombok sangat terkenal dengan
keindahan-keindahan wisata alam yang

KKN-Tematik Telaga Waru | 4


didalamnya, namun tidak hanya wisata alam dimana bahan yang digunakan sebagai
saja tetapi juga kerajianan-kerajinan yang gagang sapu sulit untuk didapatkan,
dihasilkan oleh setiap daerah di pulau pengerjaan yang cukup lama, model sapu
Lombok juga sangat terkenal di berbagai yang masih tradisional, dan harga yang
daerah hingga luar negri, seperti tenunan ikat rendah.
dan songket, gerabah, anyaman bambu dan Maka dari itu Mahasiswa KKN
masih banyak kerajinan yang lain. Salah satu Tematik Universitas Mataram yang
daerah dengan penghasil kerajinan yang ditugaskan di desa Telaga Waru membuat
cukup terkenal di pulau Lombok adalah program utama terkait tentang bagaimana
Kabupaten Lombok Timur tepatnya di Desa memberikan inovasi kepada masyarakat di
Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya. desa Telaga Waru untuk meningkatkan usaha
Desa Telaga Waru merupakan desa kerajinan dan pemanfaatan limbah sabut
pemekaran dengan mayoritas masyarakatnya kelapa yang masih belum diolah oleh
merupakan pengerajin sapu dimana kegiatan masyarakat, sehingga memiliki nilai
tersebut merupakan sumber mata ekonomis yang tinggi.
pencahariaan masyarakat yang ada di Desa
Telaga Waru. METODE PELAKSANAAN
Meski mayoritas penduduk didesa
telaga waru adalah sebagai pengerajin, Waktu dan Tempat
namun hasil dari kerajinan sapu tersebut Kegiatan dilakukan selama 45 Hari mulai
masih belum bisa meningkatkan dari 28 Januari sampai 16 Maret 2019 di Desa
perekonomian masyarakat. Kurangnya Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya
pengetahuan masyarakat tentang Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara
pemanfaatan limbah serat serabut kelapa Barat.
menbuat masyarakat hanya dapat Alat dan Bahan
memproduksi dua buah kerajinan saja yakni Alat dan bahan yang digunakan pada
sapu dan kemoceng. program pengelolaan dan pemanfaatan sabut
Selain dari kurangnya pengetahuan kelapa menjadi produk yang bernilai
masyarakat tentang pemanfaatan limbah ekonomis di desa Telaga Waru yakni : sabut
serat sabut kelapa, masyarakat juga memiliki kelapa yang sudah kering, pewarna alami
kendala dalam proses pembuatan sapu, (mandong), pewarna buatan (wantex),

KKN-Tematik Telaga Waru | 5


Wadah (Panci), Kompor, Gunting, Cutter, Gambar. 1. Pewarna alami yang sudah
Alat Lem Tembak, Tali, Ganggang Sapu, dipanaskan
Jarum Jahit, Lem Kayu, Lem Tembak, Pita,
Manik-manik, Gantungan Kunci, Benang
Wol, Kardus, Triplex.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses Pembuatan Kerajinan Sapu
Termodifikasi
a. Persiapaan Pewarnaan Sabut Kelapa
• Dipanaskan air keran sebanyak ½
panci sampai mendidih Gambar.2. Proses pencelupan sabut kelapa
• Dimasukkan pewarna alami kedalam kedalam pewarna
panci dan diaduk rata
• Dicelupkan sabut kelapa kedalam
perwarna tersebut dan direndam
beberapa menit sampai pewarna
terserap kedalam pori-pori sabut
kelapa
• Diangkat sabut kelapa yang terendam
dari panci, kemudian dijemur
beberapa menit sampai pewarna
kering. Gambar. 3. Proses penjemuran
Keterangan :
b. Proses Pembuatan Kerajinan Sapu
Termodifikasi
• Disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
• Disiapkan ganggang sapu yang akan
menjadi tumpuan untuk merangkai
pola sapu

KKN-Tematik Telaga Waru | 6


• Kemudian, masukkan tali kedalam Berdasarkan pelatihan yang telah
jarum jahit untuk membentuk pola dilakukan pembuatan sapu dari serabut
sapu kelapa ini mampu memproduksi sekitar 40-
• Digabungkan gulungan (bungkul) 50 buah per hari dalam setiap kelompok.
sabut kelapa yang satu dengan Kata Junaidi yang merupakan sekertaris
lainnya, kemudian dijahit sampai KUB Sumber Rezeki, untuk satu biji sapu
terbentuk pola sapu yang diinginkan. dibutuhkan 2 butir kelapa, sedangkan jumlah
Satu sapu membutuhkan 3-4 anggota dari KUB Sumber Rezeki sebanyak
gulungan (bungkul) sabut kelapa. 30 orang dan menghasilkan 50 biji sapu
Keterangan: sehari. Jika dikumpulkan sapu yang sudah
jadi dari beberapa KUB yang ada di Dusun
Benyer Desa Telaga Waru ini, untuk
penjualan sapu bisa sampai 1000 biji dalam
sehari sedangkan dedak atau sisa dari serabut
kelapa dijual seharga 30 ribu per 100 kilo satu
karung. tangkai sapu.
Sebelum menjadi kerajinan sapu,
Gambar.4. Proses Penjahitan Sabut Kelapa sabut kelapa melaui beberapa proses olahan
Menjadi Sapu diantaranya proses perendaman,
menghilangkan dedak serabut, penjemuran,
pewarnaan, belum lagi proses penghalusan
batang kayu untuk tangkai sapu. Kerajinan
sapu sebelum dimodifikasi memiliki harga
Rp.5.000 per buah, harga ini merupakan
harga yang tergolong murah dan tidak sesuai
dengan lama pengerjaan sapu tersebut. Untuk
itu dilakukan modifikasi sapu tersebut
dengan harapan dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat sekitar. Harga kerajinan
Gambar.5. Hasil Kerajinan Sapu Setelah sapu yang sudah dimodifikasi sebesar
Dimodifikasi Rp.25.000 – 30.000. Dengan demikian,

KKN-Tematik Telaga Waru | 7


modifikasi sapu ini kedepannya dapat Proses Pembuatan Gantungan Kunci
mendapatkan pendapatan masyarakat Desa dan Kotak Tissue
Telaga Waru dalam memenuhi berbagai jenis a. Prosedur Pengeleman
kebutuhan hidup. Berikut hasil kerajinan • Disiapkan campuran air dan lem
sapu sebelum dan setengah mengalami kayu
modifikasi :

• Dipisahkan serat sabut kelapa dari


Gambar.6. Hasil Kerajinan Sapu sebelum gulungan (bungkul)
dimodifikasi

• Dilem sabut kelapa dengan


campuran air dan lem kayu
sampai berbentuk seperti cetakan
pada gambar.

Gambar.7. Hasil Kerajinan Sapu setelah


dimodifikasi

KKN-Tematik Telaga Waru | 8


dapat dijadikan sebagai cinderamata.
• Ditaburi lagi dengan bubuk sabut Dengan bentuk - bentuk desain yang
kelapa agar teksturnya lebih halus menarik dan unik, maka akan lebih
dan padat menarik perhatian para konsumen.
• Dijemur sampai lem yang ada Adapun hasil gantungan kunci yang
pada sabut mengering terbuat dari sabut kelapa sebagai berikut
b. Proses Pembuatan Gantungan Kunci :
dan Kotak Tissue
• Dari sabut kelapa yang sudah dilem dan
telah dijemur, digunting pola sesuai
dengan kerajinan apa yang akan dibuat (
seperti Gantungan Kunci dibentuk pola
karakter apa yang diinginkan, begitu
juga dengan kotak tissue).
• Setelah terbentuk pola, pola dilem
dengan lem tembak dan disatukan pola Demikian juga dengan gantungan
yang satu dengan yang lainnya sehingga kunci yang dibuat dari limbah sabut kelapa.
membentuk kotak untuk kotak tissue dan Kualitas bahan baku yang digunakan dalam
membentuk seperti karakter yang berproduksi akan sangat mempengaruhi
diinginkan untuk gantungan kunci. kualitas produk. Demi kepuasan para
• Diberikan hiasan dan manik – manik konsumen maka bahan baku yang dipakai
sehinggan terbentuk produk yang indah selalu berkualitas tinggi. Proses produksi
dan unik. yang cermat dan tepat sangat diperlukan pula
• Gantungan kunci adalah sebuah hiasan untuk menghasilkan gantungan kunci yang
kunci yang biasanya dihubungkan sesuai dengan permintaan pasar, dengan hasil
dengan rantai kecil dengan ukuran dan yang memuaskan. Selain itu gantungan kunci
bentuk yang bervariasi, sehingga mudah ini diharapakan dapat mencapai target pasar
dikenal oleh pemiliknya. Gantungan sehingga memberi dampak yang sangat
kunci juga merupakan salah satu pernak- besar, selain sebagai peluang, juga
pernik yang sangat unik. Selain sebagai merupakan salah satu cara untuk
hiasan kunci, gantungan kunci juga meningkatkan angka penjualan dan

KKN-Tematik Telaga Waru | 9


pendapatan masyarakat khususnya Dalam Kegiatan ini Teknik yang
masyarakat Desa Telaga Waru. digunakan untuk membuat kotak tissue yaitu
Salah satu cara agar produk gantungan Teknik Mozaik dan Kolase. Pembuatan kotak
kunci ini dapat dikenal oleh konsumen luas Tisu dengan teknik Kolase, adalah proses
juga dapat dilakukan dengan media promosi, pembuatan kotak tisu dengan penambahan
jika dikemas dengan menarik akan menjadi pada tekstur luar kotak Tisu dengan berbagai
nilai plus tersendiri bagi produk lokal yang bahan yang ditempelkan pada bagian luar
akan dijual. Salah satu cara bisa dilakukan kotak Tisu yang materialnya berupa kertas,
dengan promosi via online. Gantungan kunci kain, daun kering, biji-bijian dan lain-lain
ini didesain dan tata rapi dalam bentuk yang dapat dipadukan. Kolase sendiri
gambar dan dipisahkan antara konsep satu menggunakan bahan bermacam-macam,
dengan yang lain. Hal ini tentu saja akan selama bahan tersebut dapat dipadukan
membuat gantungan kunci ini berbeda dengan bahan dasar lainnya yang sehingga
dengan yang lainnya, karena gantungan menjadi satu kesatuan karya yang memiliki
kunci ini terbuat dari sabut kelapa yang nilai estesis (Riswanto, A. dan Eliyana, N.
merupakan kearifan lokal dari Desa Telaga 2017).
Waru. Selain lebih praktis, juga dapat Sedangkan pembuatan kotak Tisu
memudahkan konsumen untuk memilih dengan teknik pembuatan Mozaik, adalah
desain unik yang sesuai dengan keinginan. pada bagian tekstur luar kotak tisunya
Kotak Tisu yang dikenal sekarang umumnya ditempel dengan menggunakan material yang
berbentuk persegi Panjang.Dari beberapa dipotong - potong dan belum berbentuk
pengamatan awal ternyata ada alternatif baru dimana potongannya kemudian disusun.
untuk model kotak tissue tersebut, misalnya Kepingan potongan tersebut antara lain:
dengan menerapkan kreasi baru dari material Kepingan pecahan batok kelapa, potongan
limbah sabut kelapa. Penggunaan sabut kaca, potongan kayu, bebatuan dan lainnya.
kelapa pada tekstur luar kotak Tisu ini selain Semuanya hanya berbeda- beda warnanya
kreatif, unik dan teknik yang digunakan juga baik warna alam maupun warna buatan.
menjadi salah satu faktor yang Adapun hasil dari kerajinan Kotak Tissue
memepengaruhi sehingga menghasilkan dari limbah sabut kelapa sebagai berikut :
kotak Tisu yang menarik.

KKN-Tematik Telaga Waru | 10


• Kemudian tambahkan 1 tutup botol
EM4 dan diaduk sampai semua bahan
tercampur rata.

Pembuatan Media Tanam dari Limbah


Sabut Kelapa

Media tanam yang dibuat pada • Dimasukkan campuran tersebut


kegiatan ini yaitu cocopeat. Sebelum diolah (media tanam) kedalam polybag,
menjadi cocopeat, sabut kelapa direndam kemudian dimasukkan bibit kedalam
selama 6 bulan untuk menghilangkan media tanam tersebut dan disiram
senyawa-senyawa Kimia yang dapat dengan air keran secukupnya.
merugikan tanaman seperti tanin. Senyawa
itu dapat menghambat pertumbuhan
tanaman.Setelah dikeringkan, sabut kelapa
itu dimasukkan ke dalam mesin untuk
memisahkan serat dan jaringan empulur.
Adapun proses pembuatan media tanam dari
limbah sabut kelapa sebagai berikut :
 Prosedur Pembuatan :
• Campurkan bahan – bahan seperti Keterangan :
tanah dan bubuk sabut kelapa dengan Salah satu bahan organik yang dapat
perbandingan 1 : 2. digunakan sebagai media tumbuh adalah
limbah sabut kelapa, olahan sabut kelapa
yang digunakan sebagai media tumbuh semai
disebut dengan cocopeat. Cocopeat
merupakan salah satu media tumbuh yang
dihasilkan dari proses penghancuran sabut

KKN-Tematik Telaga Waru | 11


kelapa, proses penghancuran sabut KESIMPULAN
dihasilkan serat atau fiber, serta serbuk
halus atau cocopeat (Irawan dan Hidayah, 1. Sabut kelapa merupakan salah satu
2014). komponen buah kelapa yang bila
Kelebihan cocopeat sebagai media diolah dan diurai menjadi produk
tanam dikarenakan karakteristiknya yang yang dibutuhkan bagi pasar
mampu mengikat dan menyimpan air dengan domestik dan bahkan menjadi
kuat, serta mengandung unsur-unsur hara produk bernilai ekspor tinggi.
esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium 2. Cocofiber (serat sabut kelapa)
(Mg), kalium (K), natrium (Na), dan fosfor merupakan hasil dari olahan sabut
(P) (Hanum, M.S. 2015). kelapa yang dikatagorikan sebagai
Media tumbuh berperan penting bagi limbah, karena merupakan produk
pertumbuhan semai, pada saat benih sudah sampingan dari pengolahan buah
berkecambah dan tumbuh menjadi semai kelapa. Cocofiber adalah bagian
membutuhkan nutrisi dan tempat tumbuh terbesar dari buah kelapa.
yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan 3. cocofiber ini bisa kita manfaatkan
pertumbuhan semai. Indriyanto (2008) menjadi berbagai macam produk,
mengatakan tujuan dari penyapihan adalah salah satu yang bisa kita hasilkan
untuk memberikan kemungkinan adalah membuat sapu, gantungan
pertumbuhan akar, cabang dan bulu akar konci, dan kotak tisu.
dengan baik, sehingga apabila semai ditanam 4. Cocopeat adalah serbuk sabut
di area penanaman akan diperoleh tanaman kelapa yang dihasilkan dari proses
yang tumbuh baik dengan persentase hidup memisahkan cocofiber dengan kulit
tinggi (Ramadhan,2017). kelapa, sehingga dihasilkan serbuk
Berikut hasil dari kegiatan pembuatan media kelapa yang bisa dimanfaatkan
tanam tersebut : untuk berbagai macam produk.
Salah satunya adalah dengan
menjadikan cocopeat sebagai media
untuk tanaman Hortikultura.

KKN-Tematik Telaga Waru | 12


Pratiwi, Wiwit Sri Werdi. 2013.
DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan sabut kelapa sebagai
media tanam.
Allwar, dkk. 2018. KKN-PPM Pengolahan
Limbah Kelapa Di Watuduwur, Ramadhan, 2017. Usaha Produksi Kerajinan
Bruno, Kabupaten Purworejo. AJIE – Sapu Berbahan Serabut Kelapa
Volume. 03, Hal 217-222. Berbasis Wilayah. International
Journal of Community Service
Anggoro, N.P 2009. Hasil Sampling Learning. Volume 2, Number 2,
Tanaman Kelapa. Tabloid Sinar Tari Tahun 2017, pp. 93-99.
edisi 22-28 april 2009.
Riswanto, A. dan Eliyana, N. 2017.Analisis
Fahruddin, dkk. 2018. Meningkatkan Pengaruh Usaha Kerajinan Serabut
Kesejahteraan Masyarakat Melalui Kelapa dengan Peningkatan
Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Masyarakat Dusun Benyer
Pemanfaatan potensi Sumber Daya Desa Telaga Waru Kecamatan
Alam.Mataram. CV Arga Puji Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur. JPEK, HAL 108 - 129
Hartini, S., A.B. Wijaya, N. Widjojo, M. Volume 1, Nomor 2.
sosilowati, dan G. petriana. 2013.
Pemanfaatan srabut kelapa Ruawau, E., dkk. 2011. Kajian Pengelolaan
termodifikasi menjadi produski Usahatani Kelapa di Desa
barang yang bernilai tinggi. Tolombukan Kecamatan Pasan
Kabupaten Minahasa Tenggara. ASE
Hanum, M.S. 2015. Eksplorasi Limbah Sabut – Volume 7 Nomor 2, Halaman : 39 –
Kelapa (Studi Kasus: Desa 50.
Handapherang Kecamatan Cijeunjing Saputro, D.H., dkk. 2018. Usaha Produksi
Kabupaten Ciamis). e-Proceeding of Kerajinan Sapu Berbahan Serabut
Art & Design : Vol.2, Nomor.2. Kelapa Berbasis Wilayah.
International Journal of Community

KKN-Tematik Telaga Waru | 13


Service Learning. Volume 2, Number
2, Tahun 2018, pp. 93-99.

Wiryanta BTW. 2008. Media tanam untuk


tanaman hias. Jakarta. Agromedia
Pustaka.

KKN-Tematik Telaga Waru | 14

Anda mungkin juga menyukai