Sejarah Singkat Lembaga Yudikatif
Sejarah Singkat Lembaga Yudikatif
LEMBAGA YUDIKATIF
ZIF HIBRA PRAPANCA SATYA
X MIPA 2
MAHKAMAH AGUNG
(MA)
Mahkamah Agung Republik Indonesia
adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Konstitusi dan bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan
lainnya.
MA pertama kali didirikan pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah hari
kemerdekaan Indonesia. Dengan metode penyusunan yang didominasikan
oleh Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR dan penetapan Presiden.
Sejarah berdirinya Mahkamah Agung RI tidak dapat dilepaskan dari masa
penjajahan atau sejarah penjajahan di bumi Indonesia ini. Hal mana terbukti
dengan adanya kurun-kurun waktu, dimana bumi Indonesia sebagian waktunya
dijajah oleh Belanda dan sebagian lagi oleh Pemerintah Inggris dan terakhir
oleh Pemerintah Jepang.
MAHKAMAH KONSTITUSI
(MK)
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung.
Sejarah lembaga Komisi Yudisial dimulai pada 9 November 2001, saat sidang
tahunan Majelis Permusyarawatan Rakyat RI mengesahkan amendemen ketiga
pada UUD 1945. Dalam sidang itulah Komisi Yudisial resmi menjadi salah satu
lembaga yudikatif negara Indonesia yang diatur secara khusus dalam konstitusi
atau dasar negara dalam Pasal 24B UUD 1945.
WEWENANG LEMBAGA YUDIKATIF
Mahkamah Agung:
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi.
2. Mengajukan 3 orang anggota hakim konstitusi.
3. Menguji perundang-undangan dibawah undang-undang.
4. Memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.
Mahkamah Konstitusi:
1. Menguji undang-undang terhadap UUD.
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga yang kewenangannya diberikan oleh UUD.
3. Memutus pembubaran partai politik.
Komisi Yudisial:
1. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martbat, serta perilaku hakim.
2. Menetapkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama dengan MA.
3. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan (KEPPH).