Anda di halaman 1dari 12

Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

SOAL-SOAL LATIHAN BAB V

A. Steady Flow

5.1 Uap air memasuki peralatan aliran steady pada 160 bar dan 560oC dengan
kecepatan 80 m/s. Pada bagian keluar, fluida dalam keadaan uap jenuh pada 2
bar, dengan luas penampang melintang 1000 cm2. Jika laju aliran massa uap air
1000 kg/min , hitunglah:
(a) luas penampang bagian masuk (cm2), dan
(b) kecepatan keluar (m/s).
5.2 Karbondioksida (CO2) memasuki peralatan aliran steady pada 27ºC, kecepatan
25 m/s melewati luas penampang 4800 cm2. Pada bagian keluar alat, tekanan
0,14 MPa dan temperatur 47ºC, dengan kecepatan 9 m/s melewati penampang
7500 cm2. Hitunglah:
(a) laju aliran massa (kg/s), dan [15,6 kg/s]
(b) tekanan inlet (MPa). Asumsi CO2 adalah gas ideal. [0,00738 MPa]
5.3 Refrigerant 134a pada kondisi saturated vapor memasuki peralatan aliran steady
dengan laju aliran massa 0,5 kg/min, tekanan 5 bar, dan kecepatan 4 m/s. Jika
pada bagian keluar luas penampang 0,9 cm2, temperatur 60ºC, dan tekanan 4 bar,
hitunglah:
(a) luas penampang masuk, dalam cm2 dan
(b) kecepatan keluar, dalam m/s.
5.4 Refrigerant 134a memasuki sebuah sistem terbuka yang steady pada 5 bar dan
100ºC dimana diameter pipa inlet 0,10 m dan kecepatan 7 m/s. Pada bagian exit,
tekanan refrigerant 0,60 bar, dengan kualitas uap 70 persen. Jika diameter exit
0,2 m, hitunglah:
(a) laju aliran massa , dalam kg/s, dan
(b) kecepatan keluar, dalam m/s.
5.5 Oksigen memasuki sebuah sistem terbuka yang steady dengan laju aliran massa
18 kg/min, kecepatan 20 m/s, luas penampang 0,008 m2 dan temperatur 27oC.
Fluida meninggalkan sistem pada 50 m/s dan 1,8 bar, dengan luas penampang
0,003 m2. Hitunglah:
(a) tekanan masuk (inlet), dalam bar, dan
(b) temperatur keluar (exit), dalam derajat Kelvin.
A.1 Nozzle dan Diffuser

5.6 Udara memasuki sebuah nozzle pada tekanan 1,8 bar, temperatur 67ºC and
kecepatan 48 m/s. Pada bagian keluar tekanannya 1 bar dengan kecepatan enam
kali kecepatan masuk. Jika luas penampang masuk 100 cm2, hitunglah:
(a) temperatur pada bagian keluar, dalam derajat Celsius, dan
(b) luas penampang keluar nozzle, dalam cm2.
5.7 Argon (monoatomic) mengalir melewati nozzle adiabatik pada 20 kg/s. Keadaan
inlet 500K dan 5 bar, sementara pada exit keadaannya 400 K dan 1 bar. Jika
rasio luas penampang inlet terhadap exit adalah 2, hitunglah kecepatan exit,
dalam m/s.
5.8 Udara memasuki sebuah nozzle adiabatik pada 3 bar, 200oC, dan 50 m/s.
Kondisi udara yang keluar adalah 2 bar dan 150oC. Hitunglah rasio antara luas
penampang exit dengan inlet, A2/A1.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 149


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

5.9 Uap air memasuki sebuah nozzle adiabatik pada 30 bar dan 320ºC dan keluar
pada 15 bar dengan kecepatan 535 m/s. Jika laju aliran massa uap air 8000 kg/h
dan mengabaikan kecepatan uap air pada bagian inlet (kecepatannya cukup
kecil), hitunglah:
(a). Entalpi pada exit, dalam kJ/kg
(b). Temperatur exit, dalam derajaat Celsius
(c). Luas penampang exit nozzle dalam cm2.
5.10 Udara memasuki nozzle pada 5 bar, 320 K melewati luas penampang 0,1 m2.
Udara tersebut keluar dari nozzle pada 1bar, 300 K melewati saluran dengan
luas penampang 0,047 m2. Hitunglah:
(a) kecepatan udara yang keluar nozzle, dalam m/s
(b) laju aliran massa udara, dalam kg/s.
5.11 Gas Nitrogen memasuki nozzle adiabatik pada 200 kPa dengan kecepatan yang
dapat diabaikan. Pada bagian exit nozzle keadaan nitrgoen adalah 120 kPa dan
27ºC dengan luas penampang 10 cm2. Jika laju aliran massa nitrogen 0,2 kg/s,
hitunglah :
a) Kecepatan keluar, dalam m/s
b) Perubahan temperatur, dalam derajat Celcius
5.12 Udara masuk ke difuser sebuah pesawat udara canggih pada 57 mbar, −53oC,
dan 880 m/s melalui luas penampang 0,52 m2. Kecepatan udara yang keluar
difuser 18 m/s dengan luas penampang 0,93 m2. Hitunglah:
(a) temperatur udara yang keluar dari difuser, dalam derajat Kelvin,
(b) laju aliran massa udara, dalam kg/s
(c) tekanan keluar, dalam bar.
5.13 Udara memasuki sebuah difuser pada 0,7 bar, 57ºC, dan kecepatan 200 m/s.
Pada outlet, dimana luas penampangnya 20% lebih besar dari penampang inlet,
tekanan 1,0 bar. Hitung temperatur outlet, dalam derajat Celcius, dan kecepatan
outlet, dalam m/s , jika (a) proses yang adiabatis (b) fluida mengalami
kehilangan kalor 40 kJ/kg selama perjalanan.
5.14 Udara pada 600 kPa dan 500 K memasuki diffuser adiabatis secara steady
dengan mass flow rate 600 kg/h dan keluar pada 100 kPa. Laju aliran udara
berkurang dari 230 m/s ke 30 m/s saat melintasi diffuser. Hitunglah:
(a) temperatur udara yang keluar , dan
(b) luas penampang keluar diffuser.
5.15 Refrigerant 134a memasuki nozzle adiabatis pada 5 bar and 90 m/s dan keluar
sebagai saturated vapor pada 3,2 bar dengan laju uap 177 m/s. Hitunglah:
(a). temperatur inlet (oC), dan
(b). laju aliran massa refrigerant (kg/s), jika luas penampang keluar 6 cm2.
5.16 Refrigerant 134a memasuki diffuser adiabatis sebagai saturated vapor pada 26oC
dengan laju 95 m/s. Pada bagian exit tekanannya 7 bar dan temperatur 30oC. Jika
luas penampang keluar 50 cm2, hitunglah:
a. laju fluida pada bagian exit, dalam m/s
b. laju aliran massa, dalam kg/s.
5.17 Refrigerant 134a enters memasuki diffuser adiabatis pada tekanan 1,8 bar dan
temperatur 20ºC denagn kecepatan 140 m/s. Luas penampang inlet 10 cm2.
Kondisi pada bagian exit adalah tekanan 2 bar dan kecepatan 50 m/s. Htinglah:
(a) laju aliran massa, dalam kg/s

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 150


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

(b) entalpi pada exit, in kJ/kg.


(c) temperatur exit, dalam derajat Celsius
(d) luas penampang keluar, dalam cm2
5.18 Air (H2O) pada 20oC dan 0,2 MPa mengalir melewati selang penyemprot taman
yang mempunyai diameter dalam 2,5 cm. Pada ujung selang terdapat sebuah
nozzle yang mempunyai diameter 0,16 cm. Air keluar dari nozzle pada laju 6
m/s. Hitunglah :
a. Laju aliran massa, dalam kg/s
b. Laju air di dalam selang penyemprot, dalam m/s.
5.19 Air dalam keadaan compressed-liquid mengalir melalui nozzle yang diisolasi
sempurna. Pada bagian inlet tekanan air 4 bar, temperatur 15C, kecepatan 3 m/s,
dan luas penampang 10 cm2. Pada bagian exit, luas penampang 2,5 cm2, dan
temperatur 15,05C. Asumsi air bersifat incompressible, dengan v = 1,001 x 10-3
m3/kg dan cp = 4,19 kJ/kg.K, hitunglah:
(a) laju aliran massa, dalam kg/s,
(b) kecepatan pada bagian exit, dalam m/s, dan
(c) tekanan pada exit, dalam bar.
5.20 Air dalam keadaan compressed-liquid mengalir melalui nozzle yang diisolasi
sempurna secara steady state. Pada bagian inlet tekanan air 3,2 bar, temperatur
20C, kecepatan 4 m/s, dan luas penampang 16 cm2. Pada bagian exit, luas
penampang 4 cm2, dan tekanan 1,5 bar. Asumsi air bersifat incompressible,
dengan v = 1,002 x 10-3 m3/kg dan cp = 4,19 kJ/kg.K, hitunglah:
(a). laju aliran massa, dalam kg/s
(b). kecepatan pada bagian exit, dalam m/s, dan
(c). perubahan temperatur, derajat Celsius.
5.21 Uap air memasuki adiabatic diffuser sebagai saturated vapor pada 110oC dengan
kecepatan 220 m/s. Pada exit tekanannya 1,5 bars dan temperatur 120oC. Jika
luas penampang exit 50 cm2, hitunglah
(a).kecepatan exit, dalam m/s, dan
(b). laju aliran massa, dalam kg/s.
A.2 Turbin dan Kompressor

5.22 Uap air memasuki sebuah turbin pada 60 bar, 500oC dengan kecepatan 100 m/s
dan keluar sebagai saturated vapor pada 0,60 bar. Pipa bagian masuk turbin
berdiameter 0,60 m, sementara bagian exitnya 4,5 m. Hitunglah :
a. laju aliran massa, dalam kg/h
b. kecepatan pada bagian keluar turbin, dalam m/s.
5.23 Uap air memasuki sebuah turbin pada 40 bar, 440oC, dan 100 m/s dengan luas
penampang 0,05 m2. Pada bagian exit kualitas fluida 90 percent dengan tekanan
0,3 bar dan kecepatan 200 m/s. Hitunglah
(a) laju aliran massa, dalam kg/s
(b) luas penampang exit, dalam m2.
5.24 Udara memasuki sebuah kipas yang berdiameter 0,7 m pada 22ºC dan 99 kPa.
Udara kemudian keluar dengan laju aliran volume 0,6 m3/s pada 24ºC dan 102
kPa. Hitunglah :
a) laju aliran massa, dalam kg/s
b) laju aliran volume pada bagian inlet, dalam m3/s
c) kecepatan pada bagian inlet dan exit, dalam m/s

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 151


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

5.25 Refrigerant 134a memasuki sebuah kompressor pada 2,4 bar dan 0oC dengan
laju aliran massa 2 kg/min.
a. Jika kecepatan inlet 10 m/s, tentukan diameter inlet , dalam cm.
b. Jika keadaan akhir adalah 50oC dan 8 bar, dan diameter inlet dan exit sama,
hitunglah kecepatan exit, dalam m/s.
5.26 Sebuah turbin uap adiabatik beroperasi dengan kondisi inlet 120 bar, 480oC, dan
100 m/s, dengan melewati luas penampang 100 cm2. Pada exit kualitas fluida
kerja 90% pada tekanan1 bar dengan kecepatan 50 m/s. Hitung:
(a) perubahan energi kinetik, dalam kJ/kg,
(b) kerja yang dihasilkan, dalam kJ/kg,
(c) laju aliran massa, dalam kg /s,
(d) daya yang dihasilkan, dalam kilowatt,
(e) luas penampang exit, dalam m2.
5.27 Sebuah turbin gas kecil menggunakan hidrogen sebagai fluida kerjanya,
menghasilkan daya 28 kW. Gas memasuki peralatan yang steady-flow pada 75
m/s dengan luas penampang 0,002 m2. Keadaan pada inlet 240 kPa dan 500 K,
sementara keadaan exit 100 kPa dan 380 K dengan luas penampang 0,0016 m2.
Hitunglah:
(a) kecepatan pada exit (m/s), dan
(b) laju perpindahan kalor (kJ/min).
5.28 Uap air mengalir melewati turbin dengan laju aliran massa 20000 kg/h. Uap
masuk turbin pada 40 bar, 440oC, dan keluar pada 0,2 bar dengan kualitas 90%.
Laju kehilangan kalor 20 kJ/kg. Diameter pipa inlet 8 cm dan sedangkan bagian
exit berbentuk segiempat dengan ukuran 0,9m x 1,1m. Hitunglah:
(a). perubahan energi kinetik (kW)
(b). daya output (kW).
5.29 Sebuah turbin dengan udara sebagai fluida kerja menghasilkan daya 240 kW.
Kondisi udara pada inlet 840 K, 1 MPa, and 18 m/s sementara pada exit 420 K
and 0,1 MPa. Baik pipa inlet maupun exit mempunyai diameter 0,1 m.
Hitunglah:
(a) perubahan entalpi, dalam kJ/kg,
(b) perubahan energi kinetik, dalam kJ/kg,
(c) laju aliran massa, dalam kg/min, dan
(d) laju perpindahan kalor, dalam kJ/min.
5.30 Udara masuk ke sebuah turbin pada 6 bar , 740K and 120 m/s. Pada exit udara
pada kondisi 1 bar, 450K, and 220 m/s. Kalor yang hilang 15 kJ/kg, dan luas
penampang inlet 4,91 cm2. Hitunglah:
(a) perubahan energi kinetik, dalam kJ/kg,
(b) daya output, dalam kW
(c) rasio antara diameter pipa inlet terhadap pipa outlet.
5.31 Refrigerant 134a memasuki sebuah turbin pada 10 bar, 70ºC and 35 m/s melalui
luas penampang 32 cm2. Pada exit kondisi R-134a adalah 1 bar, 0ºC and 75 m/s.
Daya yang dihasilkan 200 kW. Hitunglah
(a) laju aliran massa, dalam kg/s
(b) laju perpindahan kalor, dalam kJ/min dan
(c) luas penampang exit, dalam cm2.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 152


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

5.32 Uap air memasuki sebuah turbin pada 80 bar, 440oC, and 49 m/s. Pada exit
keadaannya 0,2 bar, kualitas uap 90%, dan 80 m/s. Daya output18.000 kW dan
luas penampang inlet 0,0165 m2. Hitung laju perpindahan kalor (kJ/min) dan
kemana arahnya.
5.33 Uap air memasuki sebuah turbin yang diisolasi sempurna pada 16 MPa , 480oC
dan 2,2 x 106 kg/h. 20% dari uap diekstrak dari tubin pada 1 MPa and 280oC
dan sisanya berekspansi dan meninggalkan turbin sebagai saturated vapor pada
0,008 MPa. Kecepatan uap yang diesktrak 30 m/s , dan efek dari energi kinetik
dan energi potensial dapat diabaikan. Hitunglah:
(a) diameter pipa ekstrak (m), dan
(b) daya yang dihasilkan oleh turbin (kW).
5.34 Udara masuk kompressor pada 22C dan 1 bar melewati luas penampang 0,03
m2 dan debit 4,5 m3/s. Pada exit kondisinya 400K, 2,4 bar dan 70 m/s. Laju
kehilangan kalor 900 kJ/min. Hitunglah:
(a) kecepatan inlet (m/s),
(b) laju aliran massa (kg/s), dan
(c) daya yang dibutuhkan kompressor (kW)
5.35 Refrigerant 134a memasuki kompressor pada 0C dan 2 bar, dan keluar pada
60C dan 2 bar. Debit inlet 0,5 m3/min dan kehilangan kalor 5 kJ/kg. Hitung
biaya untuk menggerakkan motor selama 30 hari. Tarif listrik $0,12/kWh, dan
motor beroperasi 1/5 dari waktu.
5.36 Kompressor hidrogen mempunyai laju kehilangan kalor 35 kW. Kondisi inlet
320 K, 0,2 MPa, dan 100 m/s. Diameter saluran inlet dan outlet masing-masing
0,1 m. Kondisi exit 1,2 MPa dan 520 K. Hitunglah:
(a) perubahan energi kinetik (kJ/kg), [-4,7 kJ/kg]
(b) laju aliran massa (kg/min) dan [7,08 kg/min]
(c) daya input (kW) [379 kW]
5.37 Udara memasuki sebuah kompressor pada 17oC, 1 bar dengan debit 300 m3/min.
Luas penampang inlet 280 cm2. Pada exit kondisi udara 2,3 bar, 137ºC and 200
cm2. Laju perpindahan kalor 1700 kJ/min. Hitunglah:
(a) kecepatan udara pada inlet dan exit (m/s) and
(b) daya yang dibutuhkan kompressor (kW).
5.38 Kompressor berpendingin air merubah keadaan R-134a dari saturated vapor
pada 1 bar ke 8 bar. Luas penampang inlet 5 cm2, laju aliran massa fluida 0,9
kg/min, dan air pendingin memindahkan kalor dengan laju 140 kJ/min. Jika daya
input 3 kW, hitunglah :
(a) temperatur exit (oC), dan [42,9oC]
(b) kecepatan inlet (m/s). [5,75 m/s]
5.39 Kompressor dari sebuah sistem pendingin skala besar terus mengalirkan R-134a.
Pada inlet kondisi R-134a adalah 0,6 bar dan 0oC dengan laju aliran massa 2000
kg/h dengan diameter dalam pipa 7 cm. Pada exit diameter pipa 2 cm, sedangkan
refrigerant pada 7 bar dan 80oC. Laju kehilangan kalor ke lingkungan 40.000
kJ/h. Hitunglah:
(a) kecepatan refrigerant pada inlet dan exit (m/s), dan
(b) biaya tagihan listrik dalam sehari. Tarif listrik $0,13/kWh, dan motor bekerja
seperempat dari waktu.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 153


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

5.40 Udara dengan laju 18 kg/min dikompressi dari 1 bar dan 290K ke 5 bar dan
450K. Luas penampang inlet 0,025 m2, exit 0,0025 m2, dan terdapat kehilangan
kalor 50 kJ/kg. Dengan menggunakan kalor spesifik pada 400K, hitunglah:
(a) kecepatan inlet dan exit (m/s)
(b) laju aliran volume pada inlet (m3/min), dan
(c) daya input (kW).
5.41 Uap air jenuh dengan laju 50 kg/h pada 0,04 bar memasuki sebuah kompressor
dan keluar pada 1,5 bar dan 120oC. Daya kompressor 2,4 kW, dan luas
penampang inlet 40 cm2. Hitunglah:
(a). Laju perpindahan kalor (kJ/min), dan
(b). Kecepatan pada inlet (m/s)
5.42 Sebuah kipas angin menerima udara pada 970 mbar, 20oC, dan 3 m/s dan
mengeluarkannya pada 1020 mbar, 21,6oC dan 18 m/s. Jika aliran tersebut
adiabatik dan debit udara masuk ke kipas 50 m3/min, hitung daya yang
dibutuhkan kipas.
A.3 Penukar Kalor (Heat Exchanger)

5.43 Refrigerant 134a pada 10 bar, 38ºC, mengalir 10 kg/s memasuki heat exchanger,
dan keluar pada 9 bar dan 80ºC. Bertukar kalor dengan uap air yang masuk pada
1 bar dan 200 ºC.
a. Jika uap air meninggalkan heat exchanger sebagai saturated vapor pada 1
bar, hitung mass flow rate uap air (kg/s).
b. Untuk keadaan pertukaran yang sama, laju aliran massa R-134a dikurangi
menjadi 5 kg/s. Jika laju aliran uap air tetap, hitung temperatur exit uap air
(oC).
5.44 Udara kering memasuki sistem AC pada 30oC dan 0,11 MPa dengan debit 1,2
m3/s. Udara didinginkan dengan bertukar kalor dengan R-134a yang memasuki
heat exchanger pada −12oC dan kualitas 20%. Asumsi pertukaran kalor terjadi
pada tekanan konstan untuk kedua aliran. R-134a keluar sebagai saturated
vapor, dan 22 kJ/s kalor dipindahkan dari udara. Hitunglah:
(a) laju aliran massa R-134a (kg/s), and [0,134]
o
(b) temperatur udara yang meninggalkan heat exchanger ( C). [15,6]
5.45 Uap air dikondensasikan di luar tabung heat exchanger dengan melewati udara
pada bagian dalam tabung. Udara memasuki tabung pada 1,20 bar, 20oC dan 10
m/s dan keluar pada 80oC. Uap air masuk pada 3 bar, 200oC, mass flow rate 5
kg/min, dan keluar sebagai saturated liquid. Hitunglah mass flow rate udara,
dalam m2.
5.46 Udara memasuki sebuah heat exchanger pada 27oC, 130 kPa, and keluar pada
227oC dan 120 kPa. Uap air memasuki heat exchange pada 600oC dan 1500 kPa.
Pada exit uap air memasuki peralatan throttle dan keluar pada 100 kPa dan 80oC.
Perubahan energi kinetik dan potensial dapat diabaikan. Laju aliran massa udara
165 kg/s.
(a). Hitung laju aliran massa uap air (kg/s).
(b). Hitung temperatur uap inlet maksimum agar air yang meninggalkan
peralatan throttle dalam kondisi liquid (oC).
5.47 Udara dipanaskan dengan melewatkannya melintasi tabung yang berisi uap air.
Uap air memasuki tabung heat exchanger pada 300 kPa, 200oC dengan laju

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 154


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

aliran massa 8 kg/min, dan keluar pada 180 kPa dan 100oC. Udara masuk heat
exchanger pada 100 kPa dan 25oC, dan keluar pada 47oC. Kecepatan inlet uap
air 5 m/s dengan diameter dalam tabung 2 cm. Hitunglah :
(a) laju perpindahan kalor ke udara (kW),
(b) debit udara pada inlet (m3/s) and
(c) jumlah tabung yang dibutuhkan.
5.48 Uap air memasuki tabung heat exchanger tipe shell and tube pada 20 bar dan
400C, dan keluar pad 200C. Uap air didinginkan dengan melewatkan udara di
luar tabung. Mula-mula udara pada 1,5 bar dan 27C dengan debit 50 m3/min,
dan keluar pada 277C. Luas penampang tabung 4cm2, dan penurunan tekanan
diabaikan. Hitunglah :
(a) laju perpidahan kalor antara dua fluida (kJ/min), and [22.299 kJ/min]
(b) jumlah tabung yang dibutuhkan jika kecepatan uap yang masuk 2m/s. [30]
A.4 Katup Ekspansi (Throttle)

5.49 Hitunglah perubahan temperatur jika air (H2O) dithrottle


(a). dari 10 bar, 280oC, ke 1 bar
(b). dari 50 bar, 100oC, ke 25 bar.
5.50 Refrigerant 134a dithrottle dari:
a. 48oC dan 14 bar ke 2,4 bar, and
b. saturated vapor pada 12 bar ke tekanan 2 bar.
Tentukan pula volume spesifik dari masing-masing kasus, dalam m3/kg.
5.51 Refrigerant 134a dithrottle dari:
(a) 44oC dan 12 bar ke 2,8 bar, dan
(b) saturated vapor pada 16 bar ke 1 bar.
Tentukan volume spesifik (m3/kg) pada keadaan akhir masing-masing kasus.
5.52 Uap air di-throttle dari (a) 5 bar ke 1 bar dan 100oC; (b) 10 bar ke 0,7 bar dan
100oC. Hitunglah:
(1) Kualitas uap yang memasuki proses throttling
(2) Rasio penampang exit terhadap inlet, jika diasumsi kecepatan inlet dan exit
sama.
5.53 Uap air pada 30 bar dan 280oC di-throttle ke 20 bar sebelum memasuki sebuah
ruang pencampuran. Air (cair) pada 25 bar 180oC di-throttle ke 20 bar sebelum
memasuki ruang. Setalah bercampur aliran saturated vapor keluar pada 20 bar.
Ruang pencampuran diisolasi sempurna dan pengaruh energi kinetik dan
potensial dapat diabaikan. Jika aliran uap air yang masuk ke ruang 20,000 kg/h,
hitunglah laju aliran air (cair) yang memasuki ruang pencampuran (kg/s).
5.54 Refrigerant 134a di-throttle dari (a) saturated liquid pada 32oC ke −20oC dan
(b) 30oC dan 9 bar ke −12oC. Tentukanlah (1) tekanan akhir, dalam bar, dan (2)
volume spesifik akhir, dalam m3/kg.
A.5 Ruang Pencampuran (Mixing Chamber)

5.55 Air dipanaskan di dalam ruang terisolasi dengan mencampurnya dengan uap. Air
masuk dengan laju aliran massa 100 kg/min pada 20C dan 3 bar. Uap masuk
pada 320C and 3 bar, dan campuran keluar dari ruang pencampuran pada 90C
dan 3 bar.
(a) Hitung laju aliran massa uap, dalam kg/min

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 155


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

(b) Jika luas penampang keluar 25 cm2, hitung kecepatan keluar, dalam m/s
5.56 Air masuk mixing chamber dari dua sumber. Satu sumber membawa uap
kualitas 90% dengan laju aliran massa 2000 kg/h dan sumber lainnya membawa
uap pada 280ºC dengan laju aliran massa 2790 kg/h. Proses pencampuran
adiabatik pada tekanan konstan 10 bar, dengan kecepatan exit 8,9 m/s.
Hitunglah:
(a) temperature pada exit (oC) dan
(b) diameter pipa exit (centimeter).
5.57 Air (cair) dan uap dicampur di open fedwater heater. Air dingin masuk pada
50oC, 5 bar dengan laju 100 kg/min. Uap masuk pada 5 bar dan 180oC, dan hasil
pencampuran keluar sebagai saturated liquid pada 5 bar dengan kecepatan 0,6
m/s. Laju kehilangan kalor ke lingkungan 151,920 kJ/min. Hitunglah:
(a) laju aliran massa uap yang masuk (kg/min), dan
(b) diameter pipa exit (cm).
5.58 Open feed-water heater pada PLTU beroperasi pada 7 bar. Air compressed
liquid pada 35oC masuk pada salah satu inlet, uap air superheated masuk pada
bagian inlet lainnya, dan air keluar sebagai saturated liquid. Hitung temperatur
air superheated yang masuk jika rasio laju aliran massa compressed liquid
terhadap uap superheated 4,5:1.
5.59 Refrigerant 134a pada 5 bar dan 4oC masuk ke sebuah mixing chamber pada 2
kg/s. Sumber lain refrigerant 134a pada 6 bar and 50oC terlebih dulu di-throttle
sebelum masuk mixing chamber pada 5 bar. R-134a meninggalkan mixing
chamber sebagai saturated liquid pada 5 bar.
a). Jika laju perpindahan kalor dari lingkungan ke mixing chamber 4 kJ/s, hitung
laju aliran massa gas refrigerant yang masuk ke mixing chamber, dalam kg/s.
(b). Jika diameter pipa exit 4,5 cm, hitung kecepatan exit, dalam m/s.
A.6 Pipa/Saluran (Duct)

5.60 Air (liquid) pada 15oC mengalir sepanjang sebuah pipa. Pada posisi 1 diameter
dalam pipa 15 cm, dan kecepatan aliran 0,9 m/s. Dari posisi 1 searah aliran
dijumpai titik 2 dimana pada posisi ini kecepatan aliran 3,6 m/s .Hitunglah:
(a) laju aliran massa (kg/min) dan
(b) diameter dalam pipa pada posisi 2 (cm).
5.61 Air (cair) 20oC dipompa dengan debit 100 L/min melewati pipa vertikal setinggi
100 m dengan luas penampang pipa yang konstan. Proses tersebut adiabatik dan
temperatur konstant selama proses. Hitunglah daya yang dibutuhkan pompa
(kilowatt) , untuk (a) P1 = P2 dan (b) p = −1 bar. Diketahui g = 9,8 m/s2.
5.62 Air (H2O) pada 20oC dan 1 bar memasuki sebuah pompa dengan laju aliran
volume 0,2 m3/min dengan melewati pipa diameter 15 cm. Saat meninggalkan
pompa, air pada 20oC air terbagi menjadi dua aliran, yang satu memasuki piap
diameter 7 cm dan aliran satu lagi memasuki pipa diameter 5 cm. Laju aliran
massa pada pipa 5 cm adalah 2 kg/s. Hitunglah kecepatan fluida pada masing-
masing pipa keluar, dalam m/s.
5.63 Minyak dengan specific gravity 0,9 memasuki pompa dengan laju aliran volume
0,1 m3/min melewati pipa diameter 10 cm pada 20ºC. Jika diameter pipa exit 7
cm dan aliran isotermal, hitunglah:
(a) laju aliran mass, dalam kg/s

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 156


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

(b) kecepatan inlet, dalam m/s


(c) kecepatan exit, dalam m/s.
5.64 Air (H2O) pada 5 bar dan140oC mengalir melewati di dalam 20 pipa heat
exchanger tipe shell and tube dengan total laju 240 kg/min, dan keluar pada 4,8
bar dan 60oC. Air kemudian didinginkan dengan melewatkan udara yang
awalnya pada 110 kPa dan 25oC pada inlet dengan debit 1000 m3/min melewati
shell dari heat exchanger. Teakan udara pada exit 105 kPa. Hitunglah
(a) temperatur udara pada exit (oC),
(b) luas penampang inlet pada aliran udara (m2), jika kecepatan inlet udara 25
m/s, dan
(c) kecepatan inlet air (m/s), jika masing-masing pipa berdiameter 2 cm.
5.65 Air (H2O) pada 80ºC dan 75 bar memasuki tabung boiler dengan diameter dalam
2 cm dan laju aliran massa 0,76 kg/s. Air meninggalkan tabung boiler pada
440ºC dengan kecepatan 90,5 m/s. Hitunglah:
a) Kecepatan pada bagian inlet tabung (m/s)
b) Tekanan air pada bagian exit (bar)
5.66 Oksigen (O2) pada 180 kPa dan 47oC memasuki kumpulan 200 pipa paralel
dengan diameter dalam masing-masing pipa 2 cm.
a. Hitung kecepatan inlet oksigen (m/s) agar total laju aliran massa 5000 kg/h.
b. Jika kondisi exit 160 kPa dan 12,5 m/s, hitung temperatur, dalam oC.
5.67 Udara pada 300ºC dan 400 kPa memasuki saluran bundar dengan laju aliran
massa 2,22 kg/s.
a. Tentukan diameter inlet saluran (dalam m) jika kecepatan inlet 50 m/s.
b. Jika udara keluar pada 240ºC dan 380 kPa dengan luas penampang saluran
20 cm, hitung kecepatan exit, dalam m/s
5.68 Udara mula-mula pada 0,25 MPa dan 80oC masuk ke pipa yang luas
penampangnya 100 cm2 pada debit 50 kg/min. Pada bagian exit tekanan udara
0,35 MPa, temperatur 100oC, dan kecepatan 20 m/s. Hitunglah:
a. Kecepatan inlet (m/s)
b. Luas penampang exit (cm2).
5.69 Udara mengalir memasuki sebuah pipa pada 6 bar, 27ºC, luas penampang 35
cm2 dan kecepatan 60 m/s. Pada bagian exit kondisinya 5 bar, 50ºC dan luas
penampang 20 cm2. Hitunglah:
(a) laju aliran massa (kg/s), dan
(b) kecepatan pada exit (m/s)
5.70 Air pada 10oC dan 1 bar jatuh 100m dari puncak reservoir melalui pipa diameter
konstan menuju ke inlet sebuah turbin air yang berada pada dasar bendungan.
Pada inlet turbin kecepatan air 20 m/s, kemudian keluar dari turbin pada 1 bar
dan 5 m/s. Keseluruhan proses adalah adiabatik dan isothermal, dan gravitasi
setempat 9,8 m/s2. Jika daya output turbin 50.000 kW, hitunglah:
(a). tekanan pada bagian inlet turbin (bar)
(b). laju aliran massa air (kg/s) dan
(c). diameter pipa pada bagian inlet turbin (meter)
5.71 Pada sebuah gedung, air mengalir melalui perpipaan dari 4 m di bawah
permukaan tanah ke 120 m di atas permukaan tanah. Pada bagian inlet pipa di
bawah permukaan tanah kondisinya adalah 35oC, 0,07 MPa, dan 3 m/s,
sementara pada posisi 120 m di atas tanah keadaannya 33oC, 0,64 MPa, dan 14

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 157


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

m/s. Hitung perpindahan kalor (kJ/kg), jika tak ada kerja dan g = 9,8 m/s2. Jika
abaikan bagian yang bisa dihitung.
5.72 Air masuk ke sistem perpipaan pada 25oC dan 7 m/s. Pada exit kondisinya
adalah 0,2 MPa, 25ºC dan 123 m/s serta elevasinya 10 m di atas inlet.
Percepatan gravitasi lokal 9,6 m/s2 dan fluida kehilangan kalor 0.010 kJ/kg.
Hitunglah
(a) tekanan inlet (MPa), dan
(b) diameter pipa inlet (cm)
B. Transient Flow

5.73 Sistem piston-silinder yang diisolasi awalnya berisi udara 300K, 1bar dan piston
berada 0,5 m dari dasar silinder. Sebuah katup yang menghubungkan sistem
dengan sumber udara bertekanan 8 bar dan temperatur 300K. Tekanan atmosfir 1
bar, dan diameter piston 0,3 m. Katup dibuka sehingga udara mengalir secara
perlahan sampai volume udara di dalam silinder menjadi dua kali. Berat piston
dan segala gesekan dapat diabaikan. Jika udara adalah gas ideal, hitunglah
temperatur akhir dan massa akhir di dalam silinder. [m2 = 0,369 kg; T2 = 379,7K]
5.74 Sebuah tangki kaku dihubungkan ke jalur bertekanan dimana uap air mengalir
secara kontinyu pada 1 MPa dan 280oC. Mulanya katup antara jalur bertekanan
dan tangki ditutup. Saat itu tangki berisi uap air pada 0,2 kg pada 300 kPa dan
160oC. Katup dibuka sehingga uap air mengalir ke tangki secara perlahan sampai
uap air di dalam tangki pada 500 kPa dan 200oC. Hitunglah
a). Massa yang telah memasuki tangki (kg) [mi = 0,1064 kg]
b) Perpidahan kalor selama proses (kJ). [ −27,708 kJ]
5.75 Sebuah tangki kaku mempunyai volume 0,75 m3 tiba-tiba terjadi lubang yang
sangat kecil sehingga udara luar pada 1 bar dan 25oC masuk ke tangki. Pada
akhirnya tekanan di dalam tangki mencapai 1 bar. Proses terjadi cukup perlahan
sehingga perpindahan kalor antara tangki dan lingkungan menjaga tempertur di
dalam tangki konstan pada 25oC. Hitung kalor yang ditransfer (kJ) jika mula-
mula di dalam tangki
a. dalam kondisi kosong [-75 kJ]
b. berisi udara pada 0,7 bar dan 25oC. [-22,5 kJ]
5.76 Sebuah tangki terisolasi volume 0,5 m3 berisi udara pada 100 kPa dan 27oC.
Sebuah katup yang menghubungkan tangki dengan jalur udara bertekanan yang
mengalir secara konstan pada 700 kPa dan 157oC. Ketika katup dibuka, udara
mengalir ke tangki hingga tekanannya menjadi 300 kPa.
a. Berapa massa udara yang melewati katup (kg) [0,579 kg]
b. Hitung temperatur akhir di dalam tangki (oC) [450,56k]
5.77 Sebuah tangki kaku volume 0,75 m3 mula-mula dalam keadaan kosong. Sebuah
lubang terbentuk di dinding sehingga udara dari sekitarnya masuk ke tangki pada
1 bar, 25oC hingga tekanan di dalam tangki mencapai 1 bar. Perpindahan kalor
antara tangki dan lingkungan diabaikan. Hitung temperatur akhir di dalam tangki
(oC) [143,5oC]
5.78 Sebuah tangki kaku yang diisolasi mula-mula dalam keadaan kosong. Udara
atmosfir pada 0,1 MPa and 20oC masuk ke tangki hingga tekanannya menjadi 0,1
MPa.
(a). Tentukan temperatur akhir udara di dalam tangki. [137oC]

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 158


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

(b). Jika mula-mula tangki berisi udara pada 0,05 MPa and 20oC, hitung
temperatur akhirnya. [68oC]
5.79 Sebuah tangki kaku yang diisolasi sempurna mempunyai volume 0,5 m 3 mula-
mula dalam keadaan kosong. Saat t = 0, udara dari lingkungan pada 1 bar, 21oC
mulai mengalir ke dalam tangki. Sebuah hambatan listrik mentransfer energi ke
udara di dalam tangki dengan laju konstan 100 W selama 500 detik, waktu
dimana tekanan di dalam tangki 1 bar. Hitung temperatur akhir udara di dalam
tangki (oC) [392,3oC]
5.80 Sebuah pipa berisi aliran uap air pada 30 bar dan temperatur TL. Untuk
menentukan TL, sebuah tangki tak berisolasi dengan volume 2 m3 disambungkan
ke jalur aliran. Tangki mula-mula berisi uap air jenuh pada 1 bar. Sebuah katup
antara tangki dan pipa kemudian dibuka tangki terisi sampai kondisinya 20 bar
dan 360oC. Jika kalor yang hilang selama proses pengisian 397 kJ, hitunglah TL.
[280oC]
5.81 Sebuah tangki kaku volume 0,06 m3 mula-mula berisi air (H2O) pada 15 bar
dengan kualitas 20%. Selama tangki dipanaskan, katup otomatis mengeluarkan
uap jenuh (saturated vapor) untuk menjaga tekanan tangki konstan. Dengan
mengabaikan efek energi kinetik dan energi potensial, hitunglah massa total di
dalam tangki (kg) dan jumlah perpindahan kalor (kJ) jika pemanasan dilanjutkan
hingga kualitas akhir 0,5. [0,903 kg dan 2.546,5 kJ]
5.82 Sebuah tangki volume 1 m3 separuhnya terisi refrigerant 134a cair dan
separuhnya lagi terisi R-134a uap. Tekanan tangki 8 bar. Tangki dipanaskan
sehingga separuh massa cairan menjadi uap, sementara katup otomatis
mengeluarkan uap jenuh untuk menjaga tekanan tangki konstan. Hitung besarnya
kalor yang disuplai. [50.500 kJ]
5.83 Sebuah tangki kaku volume 10 m3 dihubungkan ke jalur suplai dimana uap air
mengalir secara kontinyu pada 15 bar dan 280oC. Mula-mula tangki dalam
keadaan kosong. Katup dibuka sehingga uap air mengalir ke tangki secara
perlahan sampai tekanan di dalam tangki menjadi P. Hitunglah total massa di
dalam tangki (kg) dan temperatur (oC), ketika P = 15 bar. [425oC dan 47,34 kg]
5.84 Sebuah tangki volume 0,5 m3 separuhnya berisi air (cair) dan sisanya dengan uap
air. Tekanan 30 bar. Kalor ditransfer ke tangki sehingga setengah dari massa cair
menguap sementara katup otomatis melepas uap jenuh agar tekanan tangki tetap
konstan. Hitunglah jumlah kalor yang ditransfer (kJ) [185.000 kJ]
5.85 Sebuah tangki kaku volume 1 m3 mula-mula berisi uap air pada 6 MPa dan
320oC. Uap air dikeluarkan dari tangki secara perlahan sampai tekanan di dalam
tangki menjadi 1,5 MPa. Perpindahan kalor ke isi tangki menjaga temperatur
konstan 320oC. Dengan mengabaikan efek energi kinetik dan energi potensial,
hitunglah besarnya perpindahan kalor. [6.534 kJ]
5.86 Sebuah tangki volume 10 m3 berisi udara yang mula-mula pada 5 bar dan 40oC.
Kalor dimasukkan ke tangki dengan laju konstan 6 kJ/s sementara katup
otomatis mengeluarkan udara dengan laju aliran massa konstan 0,03 kg/s. Hitung
waktu yang dibutuhkan agar udara di dalam tangki menjadi 180oC. [16,4 min]
5.87 Sebuah tangki kaku volume 1 m3 mula-mula berisi udara pada 300 kPa dan
300K. Udara dikeluarkan dari tangki secara perlahan sampai tekanan di dalam
tangki menjadi 100 kPa. Udara yang tersisa mengalami proses PV1,2 = konstan.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 159


Termodinamika I Bab 5 : HT I Pada Sistem Terbuka

Untuk control volume melingkupi seluruh tangki, hitung perpindahan kalor yang
terjadi. Asumsi udara sebagai gas ideal dengan kalor spesifik konstan. [83,39 kJ]
5.88 Sistem piston-silinder yang diisolasi awalnya berisi udara volume 0,1 m3, 30oC
dan 1bar. Sebuah katup yang menghubungkan sistem dengan sumber udara yang
temperatur dan tekanannya selalu konstan. Jalur suplai berada pada 7 bar dan
90oC. Katup dibuka perlahan sehingga piston bergerak karena udara yang masuk
agar tekanan di dalam silinder konstan pada kondisi lingkungan 1 bar. Ketika
volume silinder mencapai 0,2 m3, Hitunglah
a. Massa udara yang melewati katup (kg) [59]
b. Temperatur di dalam silinder (oC)
5.89 Nitrogen ditempatkan di dalam tangki kaku volume 1 m3. Mula-mula nitrogen
pada 10 bar dan 300K. Perpindahan kalor ke isi tangki sehingga temperatur naik
ke 400K. Selama proses, pengatur tekanan melepas nitrogen ke luar agar tekanan
tangki konstan. Asumsi nitrogen sebagai gas ideal dengan kalor spesifik konstan
dievaluasi pada 350K. Dengan mengabaikan pengaruh energi kinetik dan
potensial, hitung massa nitrogen yang keluar dan kalor yang ditransfer selama
proses. [2,904 kg dan 1043 kJ]
5.90 Sebuah botol yang awalnya dalam keadaan kosong diisi dengan air dari jalur
supplai pada 0,7 MPa dan 320oC. Asumsi tak ada perpindahan kalor yang terjadi
dan botol ditutup ketika tekanannya 0,7 MPa. Jika massa akhir 0,75 kg, hitunglah
temperatur akhir dan volume botol. [T2 = 484,49oC, V = 0,3724 m3]

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman : 160

Anda mungkin juga menyukai