Anda di halaman 1dari 13

“EXPLANASI”

DISUSUN

O
L
E
H

Nama: Gegoh Aulia B


Rahima Aulia
Tera Permata
Nopita Sari
Rafly Nopliza
Sari Yani
Hidayati

SMA NEGERI 1 KUTACANE


KUTACANE ACEH TENGGARA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kutacane, Agustus 2021

Penyusun,

                                                                           

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
PETA KONSEP.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Pengertian............................................................................................................2
2.2 Ciri-Ciri...............................................................................................................2
2.3 Struktur................................................................................................................2
2.4 Kaidah Kebahasaan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Materi Bahasa indonesia kelas XI semester 2 yaitu menjelaskan tentang  Teks
Eksplanasi. Eksplanasi berasal dari bahasa asing yang berarti tindakan menerangkan atau
menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary
English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi adalah sebuah teks yang
berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial,
ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
Teks eksplanasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa,
sehingga dalam struktur teks eksplanasi terdapat banyak pernyataan sebab akibat. Contoh
teks eksplanasi misalnya banjir, pelangi, hujan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
bencana alam atau sosial yang mengakibatkan dampak yang besar bagi populasi manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari teks eksplanasi ?
2. Apa saja ciri-ciri teks eksplanasi ?
3. Bagaimana struktur dalam teks eksplanasi ?
4. Apa saja aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut      :
1. Untuk mengetahui Pengertian Teks eksplanasi
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Teks eksplanasi
3. Untuk Mengetahui struktur dalam teks eksplanasi
4. Untuk mengetahui Aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai suatu akibat dari sesuatu
yang terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain terjadi kemudian. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka teks eksplanasi kompleks dapat diartikan suatu teks yang
menjelaskan suatu keadaan atau proses terjadinya sesuatu. Teks eksplanasi mempunyai
fungsi sosial yang bertujuan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai peristiwa
atau proses terjadinya sesuatu berdasarkan prinsip sebab akibat. Teks eksplanasi berkaitan
dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial, contohnya: tentang banjir, tentang terjadinya
pelangi, terjadinya kabut asap, dsb.

2.2 Ciri-Ciri
Teks eskplanasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya, yaitu:
1. Berisi informasi berdasarkan fakta.
2. Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat keilmuan.
3. Bersifat informatif namun tak berupaya mempengaruhi si pembaca
untuk mempercayai apa yang dibahas dalam teks.
4. Memakai sequence markers, misalnya pertama, kedua, ketiga atau berikutnya,
    terakhir.

2.3 Struktur
Teks ekplanasi terdiri dari bagian – bagian seperti di bawah ini :
1. Pernyataan umum
Bagian pertama teks ekplanasi adalah general statement atau yang disebut juga
dengan pernyataan umum. Bagian ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di
bahas pada teks ekplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan mengapa suatu
fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik mungkin agar
para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.
2. Deretan Penjelas
Bagian ini mengandung penjelasan – penjelasan mengenai sebuah topik yang akan
dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how,

2
bagaimana dan urutan sebab – akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian ini biasanya
ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
3. Penutup
Bagian terakhir dari teks ekplanasi adalah closing yang mengandung intisari atau
kesimpulan dari fenomena yang telah dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan
saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.

2.4 Kaidah Kebahasaan


Dalam sebuah teks eksplanasi terdapat beberapa kaidah kebahasaan diantaranya
adalah Frasa, konjungsi, kohesi, dan istilah.
1. Frasa
Frasa adalah gabungan kata atau lebih yang menduduki satu fungsi saja. Berdasarkan
kategori atau jenis katanya :
a. Frasa verba
Frasa verba ialah frasa yang dibentuk oleh kata kerja.
b. Frasa nomina
Frasa nomina ialah frasa yang dibentuk dari kata benda.
c. Frasa adjektif
Frasa adjektif ialah frasa yang dibentuk dari kata sifat.
2. Kohesi
Pengertian kohesi menurut Anton M. Moelino (1988:34) menyatakan bahwa wacana
yang baik dan utuh mensyaratkan kalimat-kalimat kohesif. Konsep kohesif sebenarnya
mengacu kepada hubungan bentuk. Artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang
digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
Kohesi wacana terbagi dalam dua aspek yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.
Kohesi gramatikal artinya kepadua bentuk sesuai dengan tata bahasa. Kohesi gramatikal
meliputi :
a. Referensi (Pengacuan)
Referensi merupakan pengacuan satuan lingual tertentu terhadap satuan lainnya.
Dilihat dari klasifikasinya, referensi terbagi atas :
1. Referensi persona yaitu pengacuan satual lingual berupa pronomina atau kata ganti
orang.
2. Referensi demonstrasi yaitu pengacuan satual lingual yang dipakai untuk menunjuk.
3. Referensi interogatif yaitu pengacuan satual lingual berupa kata tanya.

3
4. Referensi komparatif yaitu pengacuan atual lingual yang dipakai untuk
membandingkan satual lingual lain.
b. Substitusi (Penggantian)
Substitusi diartikan sebagai penggantian satuan lingual dengan satuan lingual lain
dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. Substitusi dilihat dari satual lingualnya
dapat dibedakan atas :
1. Substitusi nominal yaitu penggantian satual lingual dengan satuan lingual lain yang
berupa kata benda.
2. Substitusi verbal yaitu pergantian satuan lingual dengan satuan lingual lain yang
berupa kata kerja.
3. Substitusi frasa yaitu pergantian satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain
yang berupa frasa.
4. Substitusi klausal yaitu pergantian satuan satuan lingual tertentu dengan satuan
lingual lain yang berupa klausa.
c. Konjungsi (perangkaian)
Konjungsi adalah kohesi gramatikal yang dilakukan dengan menghubungkan unsur
yang satu dengan unsur lain. Unsur yang dirangkai berupa kata,frasa,klausa, dan paragraf.
Macam-macam konjungsi sebagai berikut :
Konjungsi eksternal :
1. Penambahan (dan, atau)
2. Perbandingan (tetapi, sementara)
3. Waktu (setelah, sebelum,sejak, ketika)
4. Sebab akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun)

3. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus adalah
istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat dipahami oleh
orang yang berkecimbung dalam bidang tersebut.
a. Istilah asing
Istilah asing ialah kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan
penulisannya masih mengikuti istilah asing
b. Istilah serapan

4
Istilah serapan ialah kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan
penulisannya sudah mengalami penyesuaian atau perubahan(pemaknaan) sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia.

CONTOH WACANA
TANAH LONGSOR

Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut
geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut. 
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh
gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau
lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran.
Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya
curah hujan,  jika musim penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi
retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk
sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian
terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon,
karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa
meminimalisir. 
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari
bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian
materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun
oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena
karena kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian
pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran

5
stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti bunuh
diri. 
a. Struktur Teks Eksplanasi
1. Penyataan Umum
Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut
geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara
garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut. 
2. Deretan Penjelas
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh
gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau
lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya
longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran.
Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya
curah hujan,  jika musim penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau
rongga tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke
bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu
menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya
longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan
cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir. 
3. Penutup
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari
bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian
materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun
oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena
karena kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam
kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian
pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar
suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran
stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti bunuh
diri. 

6
b. Aspek kebahasaan
ASPEK
NO KEBAHASAA KALIMAT ATAU KATA KETERANGAN
N
1 FRASA  Harta benda yang harus Frasa Nominal
direlakan karena tetimbun oleh
longsoran
 Selain itu setelah kejadian pun Frasa Verba
korban selamat tidak
sedikit akan mengalami trauma
yang mendalam.
 Tanah longsor atau amblas Frasa Adjektiv
secara garis besar bisa terjadi
karena dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu.
2 KONJUNGSI  Tanah longsor atau amblas Konjungsi
secara garis besar bisa terjadi penambahan
karena dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu.
 Setelah penguapan maka akan Konjungsi Waktu
muncul pori-pori atau rongga
tanah, kemudian terjadi retakan
di permukaan.
 Untuk pencegahan terjadinya Konjungsi sebab-
longsor bisa dengan akibat
menggunakan
pohon, karena akar pohon akan
banyak membantu dengan cara
menyerap air hujan sehingga
bisa meminimalisir
3 KOHESI  Akibat dari bencana ini tentu Referensi
tidak sedikit kerugian paling demontrasi
parah adalah korban jiwa.

7
(Tanah longsor)
 Akibat dari bencana ini tentu Referensi
tidak sedikit kerugian paling komparatif
parah adalah korban jiwa, selain
itu kerugian materi seperti
kehilangan rumah, tanah, harta
benda yang harus direlakan
karena tetimbun oleh longsoran
4 ISTILAH  Faktor pendorong merupakan Istilah Asing
faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah
faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.
 Kebanyakan disebabkan oleh Istilah Serapan
gempa sehingga menggerakkan
lempeng bawah tanah sehingga
mengakibatkan elemen atau
lempeng bawah permukaan
menjadi tergeser sehingga
menimbulkan pecahan dan
terjadinya longsor.

BAB III

8
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teks ekplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya fenomena-fenomena
alam, sosial, dan budaya.
Ciri-ciri teks eksplanasi :
1. Berisi informasi berdasarkan fakta
2. Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat keilmuan
3. Bersifat informatif namun tak berupaya mempengaruhi si pembaca untuk
mempercayai apa yang dibahas dalam teks
4. Memakai sequence markers, misalnya pertama, kedua, ketiga atau berikutnya,
terakhir.
Struktur teks eksplanasi :                                                                                      
1. Pernyataan umum                                                                                              
2. Deretan penjelas ( sebab-akibat )                                                                      
3. Penutup ( bisa ada ataupun tidak)                                                                       
Kaidah kebahasaan :                                                                                              
1. Frasa : verba , nomina , adjektif                                                                       
2. Konjungsi : sebab-akibat , penambahan , perbandingan ,waktu                       
3. Kohesi : Referensi , subtitusi                                                                            
4. Istilah : istilah asing , istilah serapan

DAFTAR PUSTAKA

9
 "Teks Eksplanasi; Pengertian, Kriteria, Struktur, dan Contoh". marnulis.blogspot.com. 9
Agustus 2019.
"Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi". Marnulis D. 15 Oktober 2019. Diakses
tanggal 12 Desember 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai