Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PERKESMAS PUSKESMAS

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajad kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan di Kabupaten/ Kota.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
merupakan upaya kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam
semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk dalam upaya
kesehatan wajib (Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA/
KB, P2, Gizi dan Pengobatan) tetapi dapat juga sebagai upaya
kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu.
Dengan terintegrasinya upaya perkesmas kedalam upaya kesehatan
wajib maupun upaya pengembangan, diharapkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan
secara holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan
profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di
puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat. Perawat puskesmas
mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan
Pedoman Pelayanan Perkesmas dalam bentuk asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Agar pelayanan perkesmas dapat berjalan dengan baik maka
Puskesmas KAMPUNG TELENG menyusun PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERKESMAS DI PUSKESMAS
KAMPUNG TELENG.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Sebagai Acuan dalam melaksanakan Pelayanan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas Kampung
Teleng.

halaman1PedomanPerkesmasKampungTeleng
2. TUJUAN KHUSUS
a. Diperolehnya persepsi yang sama dalam penyelenggaraan
perawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kampung Teleng
b. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di Puskemas Kampung Teleng.
c. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan pada
masyarakat, terutama kelompok rentan dan resiko tinggi.
d. Diperolehnya dukungan sumber daya yang memadai dalam
penyelenggaraan upaya perawatan kesehatan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun
upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang
diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif meliputi
pencegahan tingkat pertama (primary prevention), pencegahan tingkat
kedua (secondary prevention) maupun pencegahan tingkat ketiga
(tertiary prevention).
D. SASARAN
Kepala Puskemas, penanggungjawab, pelaksana dan Tim
Mutu/ Akeditasi Puskesmas Kampung Teleng.
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan yang profesional
harus dapat dipertanggungjawabkan baik dalam aspek teknis maupun
administrative. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan dokumentasi
yang tepat dan benar antara lain melalui pencatatan dan pelaporan
kegiatan.
1. Pencatatan
Meliputi:
a. Formulir pengkajian keperawatan
Formulir pengkajian keperawatan baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Register rawat jalan
Merupakan catatan klien yang mendapat asuhan keperawatan,
dapat terintegrasi dengan register rawat jalan (Rekam Medis)
yang sudah ada.
c. Catatan keperawatan
Dimaksudkan untuk mencatat rencana tindakan, pelaksanaan
dan evaluasi keperawatan.

halaman2PedomanPerkesmasKampungTeleng
d. Family folder
Merupakan kumpulan kartu status kesehatan (Rekam Medis)
setiap anggota keluarga rawan kesehatan yang dibina.
e. Buku register Kohort Keluarga Pembinaan Keluarga Rawan
Merupakan catatan untuk mengetahui identitas, masalah
kesehatan yang dihadapi serta kemajuan pembinaan keluarga
rawan kesehatan yang dibina.
f. Buku Register Pembinaan Kelompok/ Desa/ Masyarakat
Merupakan catatan untuk mengetahui identitas, masalah
kesehatan yang dihadapi serta kemajuan pembinaan kelompok
khusus/ masyarakat/ desa yang dibina.
2. Pelaporan
Disesuaikan dengan kebutuhan informasi untuk mengukur
keberhasilan upaya perawatan kesehatan masyarakat sesuai
dengan indikator yang sudah ditetapkan. Bentuk format laporan
terintegrasi dengan sistem pelaporan yang berlaku
F. LANDASAN HUKUM
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan Perkesmas di
Puskesmas diperlukan peraturan perundang-undangan pendukung (legal
aspect) antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/
MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.

halaman3PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan perawatan


kesehatan masyarakat dibutuhkan sumber daya manusia yang
mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Adapun tenaga
pelayanan perkesmas di Puskesmas Wonogiri II sebagai berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH

1 Perawat Minimal D III 1


Koordinator Keperawatan+Pelatihan
Perkesmas keperawatan kesehatan
komunitas+Pengalama
n dalam pelaksanaan
perkesmas

2 Perawat Minimal D III 7


Pelaksana Keperawatan
Perkesmas di
Puskesmas

3 Perawat Minimal D III 7


Penaggungjawa Keperawatan
b Desa/ Daerah
Binaan (Darbin)

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Perawat Koordinator Perkesmas Perawat Kooordinator
Perkesmas bertangung jawab kepada Kepala Puskesmas
terhadap keberhasilan upaya perkesmas di puskesmas, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta penilaian.
Koordinator perkesmas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
dengan kualifikasi Minimal D III Keperawatan, telah mengikuti
pelatihan keperawatan kesehatan komunitas dan memiliki
pengalaman dalam pelaksanaan perkesmas.
2. Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas
Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas adalah semua
tenaga fungsional perawat di puskesmas. Perawat pelaksana
perkesmas memberikan pelayanan/ asuhan keperawatan baik
kepada individu, keluarga maupun kelompok. Penilaian kinerja

halaman4PedomanPerkesmasKampungTeleng
perawat pelaksana menggunakan instrumen penilaian jabatan
fungsional bagi perawat di puskesmas.
3. Perawat Penaggungjawab Desa/ Daerah Binaan (Darbin)
Perawat Penaggungjawab Desa/ Daerah Binaan (Darbin)
merupakan pelaksana sekaligus membantu perawat
koordinator perkesmas dalam merencanakan, melaksanakan,
memantau dan menilai asuhan keperawatan terhadap individu,
keluarga, kelompok, masyarakat di satu atau lebih desa/
daerah binaan yang menjadi tanggung jawabnya.
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Pelayanan Perkesmas Kesehatan UPT Puskesmas
Kampung Teleng
No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan

1. Perkesmas 07.30 – 12.30 Jadwal


dalam gedung WIB pelayanan
puskesmas khusus hari
Jumat sampai
2. Perkesmas luar Sesuai jadwal pukul 10.30 WIB
gedung pertemuan rutin dan hari Sabtu
puskesmas lintas sektor sampai pukul
/sesuai jadwal 11.00 WIB
yang dibuat
untuk
pertemuan yang
tidak rutin
08.00 – 13.30
WIB ataupun
diluar pukul
kerja sesuai
kesepakatan

halaman5PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
LAYOUT RUANG PERKESMAS, KONSULTASI GIZI DAN
KONSELING SANITASI DI UPT PUSKESMAS KAMPUNG TELENG
( UKURAN RUANGAN 3 M X 3 M )

KETERANGAN RUANGAN :
1. Kursi Pasien/Klien
2. Meja Petugas Perkesmas
3. Lemari Food Model & Leaflet
4. Jendela
5. Meja Pet. Kesling
6. Meja Konsultasi
7. Kursi Konsultan
8. Kursi Pasien/Klien
9. Pintu Masuk dan Keluar
B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja
b. Kursi
c. Almari alat
d. Wastafel
e. Komputer
f. Printer

halaman6PedomanPerkesmasKampungTeleng
2. PERALATAN
SPESIFIKASI PAKET PHN KIT
UNTUK KEGIATAN PERKESMAS
NO NAMA BARANG SPESIFIKASI BARANG JUMLAH
1 Tas PHN Kit Bahan Tas : Nylon tahan air 1 buah
(Waterproof). Warna Tas :
Biru Donker dengan List
Kuning. Model Tas : Jenis
Ransel dengan tulisan di
muka tertera "PHN Kit"

ALAT KESEHATAN

A. PEMERIKSAAN
TTV
2 1 buah
Stetoskop Stainless Steel (Dual
Head)
3 1 buah
Tensimeter Air Model Meja
Raksa
4 1 buah
Palu Reflek Karet Stainless Steel, Kepala
Segitiga Segitiga terbuat dari karet
5 1 buah
Termometer Digital LCD Display
6 1 buah
Pen Light Stainless Steel dengan 2
AAA Batery

B.PEMERIKSAAN TATUS
GIZI & DARAH
1 buah
Timbangan Badan Bentuk timbangan dari
7
Digital bahan kaca. Berfungsi untuk
anak-anak dan dewasa,
menggunakan baterai. LCD
Display
8 1 buah
Meteran Terdapat ukuran cm dan
inchi pada sisi tali meteran 1
buah 9 Alat Test Darah
Portable Alat untuk

halaman7PedomanPerkesmasKampungTeleng
memonitor kadar gula
darah, asam urat dan
kolesterol.

C. PERAWATAN
LUKA
10 1 buah
Dressing Forceps Stainless Steel
14 cm
11 1 buah
Tissue Forceps Stainless Steel
14cm 1x2 teeth
12 1 buah
Kom (lodine Cup) Stainless Steel
6cm
13 1 buah
Kom + Tutup 12cm Stainless Steel
14 1 buah
Bak Instrument Stainless Steel
Sedang
15 1 buah
Gunting verband Stainless Steel
16 1 buah
Gunting Jaringan Stainless Steel
17 1 buah
Gunting Iris Lurus Stainless Steel
18 1 buah
Klem Arteri/ Pean Stainless Steel
Lurus 14cm
19 1 buah
Nierbeken 20cm Stainless Steel
20 1 buah
Gunting Angkat Stainless Steel
Jahitan

D. BAHAN HABIS
PAKAI
21 1 kotak
Alkohol Swab Disposible, Isi 100 buah
22 1 kotak
Refill Stick Gula Disposible, Isi 25 buah
Darah
23 1 kotak
Refill Stick Disposible, Isi 10 buah
Kolesterol
24 1 kotak
Refill Stick Disposible, Isi 25 buah

halaman8PedomanPerkesmasKampungTeleng
Trigliserida
25 1 kotak
Tongue spatel Disposible, Isi 50 buah,
terbuat dari kayu
26 1 kotak
Masker Tali Telinga Disposible, Isi 50 buah,
masker hidung dan mulut,
non woofen dibuat dari serat
kapas 3 lapis
27 1 kotak
Blood Lancets Disposible, Isi 100 buah

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
meliputi kegiatan di dalam maupun di luar puskesmas baik upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan atau upaya kesehatan masyarakat
(UKM).
A. Kegiatan dalam gedung puskesmas
Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat yang
dilakukan di poli rawat jalan meliputi:
1. Penemuan kasus baru pada pasien rawat jalan: pneumoni,
suspek campak dll.
2. Penyuluhan/ pendidikan kesehatan.
3. Pemantauan keteraturan berobat.
4. Rujukan kasus/ masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan
lain di puskesmas.
5. Melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai
pelimpahan wewenang yang diberikan dan atau prosedur
yang telah ditetapkan (pengobatan, penanggulangan kasus
gawat darurat, dll)
B. Kegiatan di luar gedung puskesmas

halaman9PedomanPerkesmasKampungTeleng
Melakukan kunjungan ke keluarga/ kelompok/ masyarakat
untuk melakukan asuhan keperawatan di keluarga/ kelompok/
masyarakat.
1. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di
rumah (individu dalam konteks keluarga). Merupakan asuhan
keperawatan individu di rumah dengan melibatkan peran serta aktif
keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Penemuan suspek/ kasus kontak serumah.
b. Penyuluhan/ pendidikan kesehatan kepada individu dan
keluarganya.
c. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program
pengobatan.
d. Kunjungan rumah (home visit/ home health nursing) sesuai
rencana.
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care)
maupun tidak langsung (indirect care).
f. Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/ keperawatan.
g. Dokumentasi keperawatan

2. Asuhan keperawatan keluarga. Merupakan asuhan keperawatan


yang ditujukan kepada keluarga rawan kesehatan/ keluarga miskin
yang mempunyai masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat dan dilakukan di lakukan di rumah keluarga.
Kegiatannya antara lain:
a. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/ keluarga miskin
dengan masalah kesehatan di masyarakat.
b. Penemuan dini supek/ kasus kontak serumah.
c. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan terhadap keluarga
(lingkup keluarga)..
d. Kunjungan rumah (home visit/ home health nursing) sesuai
rencana.
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care)
maupun tidak langsung (indirect care).
f. f. Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau
keteraturan berobat pasien dengan pengobatan jangka
panjang.
g. Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/ keperawatan di
rumah.
h. Dokumentasi keperawatan.
3. Asuhan keperawatan kelompok khusus.
Merupakan asuhan keperawatan pada kelompok
masyarakat rawan kesehatan yang memerlukan perhatian khusus,
baik dalam suatu instansi maupun non instansi. Kegiatannya antara
lain:

halaman10PedomanPerkesmasKampungTeleng
a. Identifikasi faktor – faktor resiko terjadinya masalah
kesehatan di kelompok.
b. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan
c. Pelayanan keperawatan keperawatan langsung (direct care)
pada penghuni yang memerlukan keperawatan.
d. Memotivasi pembentukan, membimbing dan memantau
kader – kader kesehatan sesuai jenis kelompoknya.
e. Dokumentasi keperawatan.
4. Asuhan keperawatan di daerah binaan.
Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada
masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan. Kegiatannya meliputi kegiatan
kunjungan ke daerah binaan untuk:
a. Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi di suatu daerah
dengan masalah kesehatan spesifik.
b. Meningkatkan partisipasi melalui kegiatan memotivasi
masyarakat untuk membentuk upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
c. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan masyarakat.
d. Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau
kader – kader kesehatan di masyarakat.
e. Ikut serta melaksanakan dan memonitor kegiatan PHBS.
f. Dokumentasi keperawatan

halaman11PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Kampung
Telengdirencanakan dalam renstra, POA. Pengadaan logistik berasal dari
Dinas Kesehatan Kabupaten dan pengadaan sendiri oleh Puskesmas.
Untuk pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun
membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas
tinggal menunggu logistik datang dari DKK.
Untuk yang pengadaan Puskesmas, tergantung kebutuhan
Puskesmas yang habis logistik yang mana, karena logistik yang datang
dari DKK belum bisa mencukupi kebutuhan Puskesmas, sehingga
Puskesmas harus mencukupi sendiri disesuaikan dengan keuangan
Puskesmas.

halaman12PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) perlu diperhatikan
keselamatan sasaran kegiatan/program dengan melakukan identifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
kegiatan harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang wajib
dilaksanakan oleh tenaga pelayanan Perkesmas meliputi:
A. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
B. Surveilans
C. Pendidikan dan Pelatihan Penerapan Kewaspadaan Isolasi :
1. Kewaspadaan Standar:
a. Kebersihan tangan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Manajemen limbah dan benda tajam

halaman13PedomanPerkesmasKampungTeleng
d. Manajemen lingkungan
e. Penanganan linen
f. Peralatan perawatan pasien
g. Perlindungan kesehatan karyawan
h. Penyuntikan yang aman
i. Etika batuk
2. Kewaspadaan Berdasarkan transmisi
a. Transmisi airborne/udara
b. Transmisi droplet/percikan
c. Transmisi kontak

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Setiap kegiatan Perkesmas yang dilakukan dapat
menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di
dalam ruang maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi /
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas Perkesmas harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan
kerja Perkesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
A. Di tempat kerja dan lingkungan kerja
1. Desain tempat kerja yang menunjang K3
a. Ruang pelayanan Perkesmas dalam gedung dirancang
khusus untuk memudahkan proses kerja.
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
c. Pencahayaan cukup dan nyaman
d. Ventilasi cukup dan sesuai
e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah di
jangkau jika diperlukan.

halaman14PedomanPerkesmasKampungTeleng
2. Sanitasi lingkungan
a. Semua ruangan harus bersih
b. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi
dengan kantong plastik dan diberi tanda khusus.
c. Tata ruang pelayanan Perkesmas dalam gedung harus
baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat.
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir
dan dibersihkan secara teratur.
e. Pengelolaan bahan kimia yang benar
1) Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya)
2) Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani kecelakaan.
3) Semua bahan kimia yang ada, harus diberi label/etiket dan tanda
limbah cair Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair :
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik
tank
b) Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku
B. Perlindungan Kesehatan Karyawan
1. Imunisasi
Tenaga pelayanan Perkesmas harus diberikan imunisasi atau
memperoleh booster terhadap infeksi yang umum terjadi: tetanus, difteri,
poliomyelitis, tifoid, meningococcal, hepatitis A, hepatitis B, rubella,
tuberkulosis, measles, batuk rejan, mumps. dan
mencatat/mendokumentasikan imunisasi yang telah dilakukan.
2. Manajemen pasca pajanan
3. Pencegahan pajanan darah dan bahan infeksius lainnya
a. Tempatkan limbah tajam dalam kontainer tahan tusuk, tahan air,
dan anti bocor
b. Jangan memanipulasi jarum syringe atau benda tajam setelah
digunakan

halaman15PedomanPerkesmasKampungTeleng
c. Jangan membengkokkan, mematahkan atau melepas jarum
setelah digunakan
d. Gunakan tehnik satu tangan atau peralatan lain jika harus
menutup kembali jarum setelah digunakan
e. Jangan pernah menerima limbah jarum atau benda tajam dari
orang lain
4. Pencegahan Kecelakaan kerja Instrumen tajam yang digunakan dalam
memberikan pelayanan Perkesmas (misalnya:sonde, jarum dan ampul
anestesi yang telah digunakan) memiliki potensi mengakibatkan luka dan
menyebarkan penyakit menular:
a. Penanganan minimal jarum, syringe dan instrumen tajam
lainnya setelah penggunaan
b. Tangani instrumen tajam dengan hati-hati
c. Buang instrumen/alat tajam dalam wadah yang tidak dapat robek
segera setelah digunakan. Apabila wadah tersebut penuh,
keluarkan isinya dan bakar atau diisi dengan semen selanjutnya
dikubur
d. Selalu gunakan utility gloves ketika mencuci instrumen yang
tajam
e. Apabila instrumen tajam harus diberikan dari aisten ke operator
selama perawatan maka instrumen tersebut tidak boleh dipegang
secara bersamaan oleh keduanya. Asisten meletakkan instrumen
tajam dalam baskom atau baki yang telah didisinfeksi, beritahukan
pada operator bahwa instrumen tersebut telah siap untuk
digunakan
f. Gunakan “tehnik satu-tangan” apabila perlu menutup kembali
jarum suntik. Letakkan tutup jarum suntik di atas permukaan datar.
Dengan satu tangan memegang syringe dan jarum dimasukkan ke
tutupnya. Apabila tutup jarum suntik telah menutup jarum, tekan
tutup jarum suntik pada permukaan datar jangan menggunakan
tangan yang lainnya untuk mengencangkan tutup.

halaman16PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu
merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang
dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang
diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada unit pelayanan
Perkesmas UPT Puskesmas Kampung Telengdiperlukan agar terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai sasaran.
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui
berbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen
yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Check, Action)
yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous
improvement) atau kaizen mutu pelayanan promosi kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa
kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan
merencanakan proses untuk suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk
melaksanakan peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan
dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada
upaya peningkatan mutu.

halaman17PedomanPerkesmasKampungTeleng
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Penyelenggaraan pelayanan kesehatan KIA/KB
Puskesmas Kampung Teleng ini digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan
serta mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan
dilaksanakan yang pada akhirnya tujuan kepuasan pelanggan akan
tercapai.

halaman18PedomanPerkesmasKampungTeleng
Gambar 1. Cara mencuci tangan yang benar
Gambar 2. Cara mencuci tangan dengan menggunakan handrub/cairan
berbasis alkohol
Gambar 3. Alat Pelindung Diri (APD)
Gambar 4. Wadah pembuangan instrumen tajam disposible
Gambar 5. Menutup jarum suntik dengan teknik satu tangan

halaman19PedomanPerkesmasKampungTeleng
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia, Penetapan Standar
Asuhan Keperawatan; Individu, Keluarga dan Kelompok/ Komunitas di
Idonesia dengan Pendekatan NANDA/ ICNP, NIC, NOC, 2014
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/
MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Nurarif, A.H, Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda NIC – NOC, Edisi Revisi, 2015
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014,Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

halaman20PedomanPerkesmasKampungTeleng

Anda mungkin juga menyukai