PKM-RSH - BP - Muhamad Fauzan Azhima Safari
PKM-RSH - BP - Muhamad Fauzan Azhima Safari
1. Latar Belakang
Dinas Sosial Kota Medan menyebutkan bahwa selama pandemi COVID-19,
jumlah anak terlantar di Kota Medan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dibandingkan sebelum adanya pandemi. Kepala Bidang Rehabilitasi
Dinas Sosial Kota Medan, Bapak Fakhrul Rozi Pane menjelaskan, salah satu
faktor yang menyebabkan jumlah anak terlantar di jalanan kota Medan
dikarenakan pemberlakuan sistem pembelajaran daring bagi para pelajar.
Sehingga lebih banyak waktu luang untuk mencari uang tambahan di luar.
2. Ide
Dari paparan tersebut, kami memiliki gagasan untuk mengkaji tentang dampak
pandemi terhadap proses pendidikan anak, terutama anak tingkat sekolah
dasar. Hal ini didasari karena saat pandemi, anak-anak tidak efektif belajar di
sekolah. Serta keadaan ekonomi orang tua mereka yang mengakibatkan anak-
anak harus terlibat dalam mencari uang untuk membantu orang tua nya.
Biasanya anak-anak aktif belajar di sekolah dari pagi hingga siang hari.
Bahkan ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran full day,
anak-anak bisa belajar dari pagi hingga sore hari. Hal itu mampu
memaksimalkan proses pembelajaran anak anak tersebut dalam dunia
pendidikan sekolah dasar. Lokasi penelitian masalah tersebut berada di Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi tersebut dipilih karena terdapat
permasalahan yang mencakup keterbatasan hak anak untuk mendapatkan
pendidikan secara maksimal pada masa pandemi.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode mix method yang
menggabungkan antara data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan
data menggunakan tahapan studi kasus dan lapangan, analisis media massa ,
observasi partisipan. wawancara, penyebaran kuesioner, serta dokumentasi.
3. Kesimpulan
Adanya pandemi COVID-19, menyebabkan sistem pembelajaran harus beralih
menjadi sistem daring. Sistem ini memiliki banyak kekurangan. Salah satunya
adalah, durasi KBM daring yang lebih singkat daripada KBM normal.
Mengakibatkan banyaknya waktu luang yang dimiliki anak khususnya usia
sekolah dasar yang mereka gunakan untuk mencari uang tambahan dengan
dalih membantu orang tua.