Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan


suatu karya tulis ilmiah  berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas
suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-
kaidah yang berlaku. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu
karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi
dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami,
menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang
keilmuan yang diambilnya.

Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap


Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di
Indonesia. Skripsi suatu karya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan atau sesuatu yang dapat
di pertanggung jawabkan secara ilmiah dan di kerjakan menurut aturan dan tata cara tertentu
di bawah pengawasan atau pengarahan Dosen Pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria
kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing.

Pada Skripsi ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan seluruh kemampuan


akademik yang dimilikinya. Sebagai suatu karya ilmiah, Skripsi harus disusun melalui kajian
yang mendalam dan obyektif dengan menggunakan metode ilmiah yang baik dan benar.
Untuk memberikan keseragaman bentuk dan penetapan kaidah baku penulisan, serta
memberikan bimbingan mengenai prosedur penulisan Skripsi, maka pedoman ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai acuan yang berlaku di Lingkup Program Studi Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sembilan Belas November Kolaka.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 1


BAB II
PERSYARATAN PENULISAN SKRIPSI
A. Persyaratan Penulisan Proposal
Mahasiswa dapat mengajukan proposal, apabila telah memenuhi persyaratan:
1. Telah meluluskan sekurang-kurangnya 134 sks;
2. Telah meluluskan Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum dengan nilai
minimal “BC”;
3. Semua nilai mata kuliah yang telah diluluskan harus tercantum dalam Program
SIAKAD dan telah diverifikasi secara faktual oleh Program Studi terkecuali bagi
mahasiswa yang belum menggunakan Program Siakad.
B. Persyaratan Penulisan Skripsi
Mahasiswa dapat menulis Skripsi, apabila telah memenuhi persyaratan :
1. Telah meluluskan sekurang-kurangnya 140 sks;
2. Telah mengambil semua mata kuliah dan lulus tanpa nilai E dan telah memprogram
Skripsi pada KRS serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2.75;
3. Telah meluluskan Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum dengan nilai
minimal “BC”;
4. Semua nilai mata kuliah yang telah diluluskan harus tercantum dalam Program
SIAKAD dan telah diverifikasi secara faktual oleh Program Studi terkecuali bagi
mahasiswa yang belum menggunakan Program Siakad.
C. Prosedur Pengajuan Penulisan Skripsi
Proses/tahapan pengajuan penulisan Skripsi adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengajukan Judul Skripsi maksimal 3 (tiga) judul, dan selanjutnya
ditetapkan 1 (satu) judul yang terpilih. Judul tersebut harus sesuai dengan minat
studi yang ditempuhnya, dan bukan merupakan duplikasi/pengulangan dari Skripsi
terdahulu:
2. Mengajukan judul penelitian untuk penyusunan Skripsi kepada Ketua
Bagian/Kosentrasi masing-masing;
3. Ketua Bagian/Kosentrasi mengusulkan Pembimbing kepada Koordinator Program
Studi setelah mempertimbangkan judul penelitian skripsi yang diajukan mahasiswa
sesuai dengan bidang keahlian calon Pembimbing, baik Pembimbing I maupun
Pembimbing II;

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 2


4. Koordinator Program Studi berwenang untuk menyatakan layak atau tidaknya judul
Skripsi, dan meminta perbaikan judul Skripsi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sejak formulir usulan judul Skripsi diterima;
5. Formulir Usulan Judul Skripsi yang telah ditandatangani oleh Koordinator Program
Studi dikembalikan kepada Ketua Bagian/Kosentrasi untuk di arsipkan.
D. Prosedur Bimbingan Skripsi
1. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing
a. Mahasiswa yang berhak mendapatkan bimbingan adalah mahasiswa yang telah
disetujui usulan Judul Skripsinya dan mendapatkan Dosen Pembimbing dari
Ketua Bagian/Konsentrasi berdasarkan Persetujuan dari Koordinator Program
Studi.
b. Pembimbing Skripsi adalah Dosen yang diberi tugas untuk memberikan
bimbingan Skripsi. Pembimbing Skripsi terdiri dari Pembimbing I dan
Pembimbing II;
c. Dosen pembimbing adalah dosen tetap PNS maupun dosen tetap Non PNS yang
ditentukan oleh Ketua Bagian/Kosentrasi;
d. Pembimbing II adalah Dosen yang memenuhi syarat kepangkatan akademik
minimal Asisten Ahli dan berpendidikan Magister (S2), sedangkan Pembimbing I
adalah Dosen Yang memenuhi syarat Doktor (S3) dengan minimal syarat
kepangkatan Lektor, atau Pendidikan Magister (S2) dengan syarat kepangkatan
Lektor Kepala;
e. Pengecualian terhadap ketentuan mengenai pembimbing I dan pembimbing II
dapat disesuaikan dengan ketersediaan SDM di Fakultas Hukum USN Kolaka
f. Mahasiswa terbimbing dapat mengajukan pergantian Pembimbing pada setiap
tahapan proses bimbingan apabila terdapat hal-hal diluar substansi penulisan
Skripsi;
g. Pembimbing Skripsi dapat menolak menjadi Pembimbing yang dinyatakan secara
tertulis paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima formulir penunjukan
Pembimbing disertai dengan alasan yang jelas.
2. Proses Bimbingan
a. Proses bimbingan dimulai setelah penunjukan Pembimbing Skripsi disetujui oleh
Koordinator Program Studi;
b. Bimbingan dapat dilakukan secara tatap muka maupun melalui online;
c. Proses bimbingan diusahakan berjalan secara efisien dan efektif;

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 3


d. Bimbingan dilakukan di kampus atau di tempat lain yang telah disepakati
bersama (antar Pembimbing dan Mahasiswa), sepanjang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai moral dan perundang-undangan yang berlaku;
e. Proses pembimbingan diharuskan memperhatikan kualitas akademik dan
kemampuan Mahasiswa, dengan harapan Skripsi dapat selesai tepat waktu;
f. Kegiatan bimbingan di mulai dari pembuatan Proposal sampai Skripsi selesai.
g. Proses bimbingan dicatat pada matriks bimbingan yang selanjutnya di validasi dan
diketahui oleh ketua jurusan
h. Pembimbing Skripsi dapat mengarahkan mahasiswa terbimbing untuk mengganti
judul yang telah dipilih, apabila dalam proses bimbingan terdapat kendala yang
disebabkan oleh ketidakmampuan terbimbing yang tidak mampu menjelaskan
maksud dan arah penelitian atau kendala lain yang menyebabkan terbimbing tidak
dapat melanjutkan penulisan Skripsinya;
3. Batas Waktu
a. Bimbingan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) semester;
b. Skripsi yang disusun pada semester berjalan, berakhir maksimal pada akhir
semester yang diprogram, apabila tidak terpenuhi maka nilai Skripsi pada KHS
akan dikosongkan. Mahasiswa wajib memprogram kembali melalui KRS, tanpa
harus memperbarui formulir bimbingan Skripsi;
c. Tahapan penyelesaian Skripsi dapat dilaksanakan setelah pembimbingan
berlangsung maksimal 2 (dua) semester sejak ditandatanganinya persetujuan
pembimbing dengan tahapan waktu minimal sebagai berikut:
1. Rentan waktu antara Seminar Proposal dengan Hasil minimal 30 (tiga puluh)
hari;
2. Rentan waktu antara Seminar Hasil dan Sidang Skripsi minimal 3 hari
3. Rentan waktu antara Sidang Skripsi dan Ujian pengulangan minimal 7 (Tujuh)
hari;
4. Ujian Pengulangan hanya dapat terjadi 1 (satu) kali dan apabila mahasiswa
dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa dinyatakan mengulang dari proses
awal Pengajuan Judul.
d. Penulisan Skripsi maksimal 2 (dua) semester, apabila tidak terpenuhi akan di
evaluasi oleh Koordinator Program Studi, dan Ketua Bagian/Kosentrasi untuk
diambil kebijakan Penggantian Judul dan/ atau Pembimbing;

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 4


e. Judul Skripsi yang telah disetujui harus telah diseminar proposalkan selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah usulan judul disetujui. Jika tidak diseminar
proposalkan dalam jangka waktu tersebut maka judul skripsi dianggap kadaluarsa
dan mahasiswa yang bersangkutan wajib mengajukan usulan judul baru.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 5


BAB III
KERANGKA PENULISAN SKRIPSI

A. Kerangka Penulisan Proposal


Proposal Skripsi terdiri dari Bagian Awal, Bagian Isi dan Bagian Akhir. Tiap-tiap
bagian Proposal Skripsi tersebut disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. Bagian Awal
Bagian Awal Skripsi secara berurutan berisi Halaman Sampul Judul, Halaman
Persetujuan dan Daftar Isi.
1) Halaman Sampul Judul secara berurutan dari baris atas ke bawah berisi:
tulisan Judul Penelitian, diikuti kata PROPOSAL PENELITIAN, selanjtnya
tertera tulisan kalimat: Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian
Proposal Skripsi, Lambang Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Oleh,
nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa, lalu bagian paling
bawah sampul tertera tulisan: Bagian Hukum (PIDANA/PERDATA/TATA
NEGARA), Fakultas Hukum, Universitas Sembilanbelas November Kolaka ,
Kolaka dan tahun proposal skripsi diajukan.
2) Halaman Persetujuan memuat: Judul Penelitian, nama lengkap mahasiswa,
nomor induk mahasiswa, tanggal persetujuan, persetujuan Pembimbing I dan
Pembimbing II.
3) Daftar isi memuat judul bab dan sub bab, daftar pustaka lengkap dengan
nomor halamannya.
b. Bagian Isi/Utama
Bagian isi proposal skripsi terdiri dari:
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
A. Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan tentang apa yang menjadi tema pokok
permasalahan, mengapa dipermasalahkan, apa relevansi pemecahan tema pokok
permasalahan tersebut dan sejauhmana kajian tema pokok permasalahan tersebut
dan telah dilakukan oleh penelitian atau penulis sebelumnya. Selain itu, perlu
diuraikan pula tentang situasi atau keadaan yang diduga bahwa masalah yang
ingin diteliti tadi timbul, alasan-alasan atau sebab-sebab mengapa peneliti ingin
menelaah masalah/isu hukum yang telah dipilih secara mendalam, hal-hal yang
sudah diketahui atau belum diketahui mengenai masalah hukum yang akan diteliti,

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 6


pentingnya penelitian tersebut baik secara teoritik maupun praktis, dan penelitian
yang dilakukan itu dapat mengisi kekosongan-kekosongan yang ada. Pada bagian
latar belakang masalah inilah, tugas tersebut harus dilakukan oleh seorang
peneliti.
Uraian tersebut hendaknya disesuaikan dengan jenis penelitian hukum
yang diajukan, yaitu termasuk dalam jenis penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum empiris. Untuk jenis penelitian hukum empiris, uraian latar
belakang mengemukakan kondisi objektif yang menjadi latar belakang munculnya
permaslahan. Permasalah itu muncul terutama karena adanya kesenjangan antara
das sollen dan das sein; atau antara normatif dan empiris atau antara idealita dan
realita. Oleh karena itu, sebelum sampai kepada perumusan masalah, pemaparan
das sollen dan das sein pada penelitian hukum empiris ini mutlak diperlukan.
Pemaparan demikian akan membantu penelitian memperoleh gambaran yang jelas
tentang alasan permasalahan itu muncul dan penting untuk diteliti.
Pemaparan atau penguraian realitas objektif yang memberi penjelasan
mengapa suatu permasalahan itu muncul, sedapat mungkin dimulai dengan
menguraikan “keharusan” dan berakhir pada “kenyataan” objek yang akan diteliti,
sehingga ditemukan masalah-masalah yang akan dijadikan titik tolak penelitian
secara cepat. Untuk memperjelas adanya kesenjangan antara das sollen dan das
sein itu, pergunakan bahan-bahan kepustakaan atau hasil-hasil penelitian orang
lain yang relevan dan representatif. Dengan demikian sedapat mungkin titik
perhatian yang akan diteliti merupakan hal yang baru dan hindarilah hal-hal yang
telah berulang kali diteliti (duplikasi).
Pada jenis penelitian hukum normatif uraian pada latar belakang masalah
tetap harus mengemukakan adanya kesenjangan antara das sollen dan das sein,
misalnya: terjadinya conflict of law antar beberapa peraturan perundang-undangan
atau antar beberapa asas hukum atau adanya aturan hukum yang tidak jelas/kabur
Dengan demikian, latar belakang masalah paling tidak harus memuat
hal-hal sebagai berikut:
1. Sebab-sebab mengapa suatu masalah perlu diteliti
2. Gambaran permasalahan yang akan diteliti.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah seharusnya memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 7


1. Menunjukkan permasalahan hukum yang dituangkan dalam kalimat tanya
(misalnya; apa, bagaimana, mengapa) dan memuat isu hukum atau masalah
yang dapat diperdebatkan;
2. Rumusan masalah wajib sejalan dengan uraian latar belakang.
3. Dapat dituangkan dalam lebih dari satu pertanyaan hukum (legal issues)
4. Dirumuskan dengan jelas permasalahan yang akan diteliti, masalah penelitian
harus fokus dan spesifik, masalah yang dikaji orisinil, aktual dan memiliki
nilai guna bagi masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian seharusnya:
1. Tujuan penelitian memuat pernyataan spesifik tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian;
2. Bersifat khusus dan erat kaitannya dengan rumusan masalah;
3. Dirumuskan dalam kalimat pernyataan dari penelitian yang menggambarkan
tentang apa yang akan diperoleh dari penelitian;
4. Jumlah poin dalam tujuan penelitian disesuaikan dengan rumusan permasalah
pada penelitian.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskan kegunaan secara
teoritik dan apli katif dari penelitian yang telah dilakukan. Manfaat Penelitian,
memuat 2 hal yang mendasar:
Manfaat Teoritik, apabila hasil penelitian akan menghasilkan sebuah
pendapat baru atau hasil penerapan hukum. Manfaat Aplikatif, apabila terdapat
manfaat atau nilai guna hasil penelitian bagi stakeholders atau pihak-pihak
yang terkait langsung dengan hasil penelitian.
E. Hipotesis (Jika diperlukan)
Hipotesis pada umumnya diperlukan untuk jenis penelitian hukum empiris
yang bersifat verifikatif dengan uji statistik. Hipotesis adalah anggapan dasar atau
jawaban sementara terhadap masalah-masalah yang dirumuskan. Jawaban itu
masih lemah dan memerlukan pengujian lebih lanjut dengan mengadakan
penelitian. Dalam perumusan hipotesis, penelitian harus memperhatikan rumusan
masalah dan tinjauan pustaka secara cermat.
Hipotesis dirumuskan atas dasar rumusan masalah dan tinjauan pustaka.
Dengan kata lain perumusan hipotesis terkait erat dengan tinjauan pustaka yang

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 8


dijadikan titik tolak. Bila tidak demikian, maka perumusan hipotesis tidak
mempunyai kekuatan teoritik, yang berarti hanya asumsi lepas dari penetian dan
karena itu harus dihindari. Hipotesis dirumuskan dengan kata-
kata:”Pengaruh..terhadap..”, atau “hubungan antara..dan…”
F. Keaslian Penelitian
Keaslian Penelitian adalah hasil identifikasi hasil penelitian serupa yang
memiliki kemiripan tetapi terdapat perbedaan yang dapat mengindarkan dari
perbuatan Palgiarisme maupaun Predator karya ilmiah, baik karya ilmiah pada
satu Perguruan Tinggi yang sama maupun Perguruan Tinggi Lainnya di Indonesia.

Bab II Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka hendaknya berisi landasan teori, pendapat para ahli,
doktrin, hasil penelitian atau informasi lainnya yang dijadikan pedoman bagi
pemecahan masalah. Perumusan tinjauan pustaka hendaknya memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah yang terbaru, relevan, dan
asli dari karya ilmiah;
b. Apabila sumber informasi dan data yang dirujuk berasal dari buku,
penulis diharapkan mencari terbitan edisi paling akhir, (minimal 5 tahun
terakhir); disertai dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan
gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan;
c. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan;
d. Uraian dalam tinjauan pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam penelitian;
e. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka.

Bab III Metode Penelitian


Metode penelitian menguraikan cara pelaksanaan penelitian, mulai dari
merumuskan pendekatan penelitian yang digunakan hingga bagaimana
menganalisis hasil penelitian. Penelitian hukum pada prinsipnya terbagi dalam dua
jenis, yaitu, penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Namun, dalam
perkembangannya banyak yang menggabungkan metode penelitian tersebut yaitu

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 9


dengan menggunakan metode penelitian normative empiris. Penelitian Hukum
normatif adalah penelitian hukum yang mengkonsepsikan hukum sebagai Law in
Doctrine meliputi nilai-nilai, norma-norma hukum positif atau putusan pengadilan.
Sedangkan penelitian hukum empiris adalah penelitian hukum yang mengkonsepsikan
hukum sebagai perilaku ajeg dan atau hukum sebagai interaksi sosial. Kedua jenis
penelitian tersebut masing-masing memiliki metode tersendiri.
Menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad penelitian hukum normatif adalah
penelitian hukum yang meletakan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma.
Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari
peraturan perundangan, putusan pengadilan, perjanjian, serta doktrin (ajaran).
Sedangkan menurut Bahder Johan Nasution pangkal tolak penelitian ilmu hukum
empiris adalah fenomena hukum masyarakat atau fakta sosial yang terdapat dalam
masyarakat.
Penelitian hukum yang dilakukan dengan memilih bahan pustaka atau data
sekunder disebut penelitian hukum normatif, sedangkan penelitian hukum yang
utamanya meneliti data primer disebut penelitian hukum empiris. Dalam penelitian
normatif-empiris ini, pertama yang diteliti adalah data sekunder, kemudian
dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau masyarakat.
Berikut akan diuraikan tentang Metode Penelitian pada penelitian normatif
dan penelitian normatif empiris.
1. Penelitian Normatif
Metode Penelitian Normatif memuat uraian tentang:
A. Pendekatan
Menjelaskan tentang pendekatan yang digunakan dan memberikan alasan
mengapa pendekatan tersebut digunakan.
B. Jenis dan Sumber Bahan Hukum
Jenis/macam dan sumber bahan hukum, menjelaskan berbagai macam
bahan hukum yang diperlukan dalam penelitian baik yang sifatnya primer
maupun sekunder. Menjelaskan pula darimana bahan hukum primer dan
sekunder tersebut diperoleh. Biasanya bahan hukum dalam penelitian
hukum normatif diperoleh melalui penelusuran bahan hukum atau studi
pustaka terhadap bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
C. Teknik Memperoleh Bahan Hukum
Menjelaskan tentang bagaimana data atau bahan hukum, baik primer

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 10


maupun sekunder diperoleh.
D. Teknik Analisis Bahan Hukum
Mendiskripsikan prosedur, cara dan teknik pengelolan bahan hukum dan
analisa bahan hukum. Menganalisis kesenjangan norma yang terjadi antar
aturan dalam isu hukum yang terjadi. Pendekatan penelitian normatif
menggunakan teknik analisa isi atau content analysis.
2. Penelitian Normatif Empiris
Metode Penelitian Normatif Empiris memuat uraian tentang:
A. Tipe/ Jenis Penelitian
Menjelaskan tentang Tipe/ Jenis Penelitian yang digunakan dan memberikan
alasan mengapa pendekatan tersebut digunakan.
B. Lokasi Penelitian
Berisi diskripsi penjelasan tentang: (1) Lokasi Penelitian secara definitif,
(2) Alasan pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan obyektif,
sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, tidak boleh didasarkan
pada pertimbangan yang subyektif, misalnya karena keterbatasan anggaran,
dekat lokasi penelitian dengan tempat tinggal, dan sebagainya.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis/macam dan sumber data, menjelaskan berbagai macam data yang
diperlukan dalam penelitian baik yang sifatnya primer maupun sekunder.
Menjelaskan pula darimana data primer dan sekunder tersebut diperoleh.
D. Teknik Memperoleh Data
Menjelaskan tentang bagaimana data, baik primer maupun sekunder diperoleh.
Data primer dalam penelitian hukum sosiologis/empiris biasanya diperoleh
melalui wawancara, baik terstruktur ataupun tidak terstruktur, pengamatan, dan
Focus Group Discussion (FGD). Metode penelusuran data atau bahan
hukum primer ini dapat digunakan salah satu atau lebih sesuai dengan
permasalahan yang diteliti dan metode pendekatan yang dipergunakan. Data
sekunder dalam penelitian hukum normatif empiris diperoleh dengan
menggunakan studi kepustakaan atau literatur, penelusuran situs di internet,
klipping koran dan/atau studi dokumentasi berkas-berkas penting dari
institusi yang diteliti serta penelusuran peraturan perundang-undangan
dariberbagai sumber.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 11


E. Populasi dan Sampel
Mendiskripsikan populasi penelitian yang meliputi himpunan orang dan
atau benda, kejadian, kasus-kasus, waktu, tempat dengan sifat maupun ciri
yang sama. Disamping itu juga endiskripsikan cara, teknik atau prosedur
pengambilan sampel.
F. Teknik Analisis Data
Mendiskripsikan prosedur, cara dan teknik pengolahan data dan analisa
fakta dan data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pendekatan penelitian normatif empiris menggunakan
teknik diskriptif kualitatif.
G. Definisi Operasional
Mendiskripsikan cara bekerjanya atau kriteria atau batasan operasional masing
masing variabel yang tercantum dalam judul penelitian.
Catatan untuk Metode Penelitian Hukum Normatif
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan hal-hal yang akan diteliti sebagai yang
tertuang dalam rumusan masalah dan dirumuskan dalam kalimat
pertanyaan.
2. Nara Sumber (Jika Dibutuhkan)
Nara sumber merupakan pihak-pihak yang dapat memberikan pendapat,
informasi atau keterangan terhadap masalah yang diteliti dan dipilih karena
kompetensi/kepakarannya, jabatannya, maupun pengalamannya.
3. Bahan Hukum
Bahan-bahan hukum dapat berupa:
a. Bahan hukum primer, yakni bahan yang mempunyai kekuatan
mengikat secara yuridis, seperti peraturan perundang-undangan,
putusan pengadilan, perjanjian
b. Bahan hukum sekunder, yakni bahan yang tidak mempunyai kekuatan
mengikat secara yuridis, seperti rancangan peraturan perundang-
undangan, literatur, jurnal, hasil wawancara serta hasil penelitian
terdahulu
c. Bahan Hukum Tersier, seperti kamus dan ensiklopedi
4. Cara Pengumpulan Bahan Hukum
Cara mengumpulkan bahan-bahan hukum dapat dilakukan dengan:

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 12


a. Studi Pustaka, yakni dengan mengkaji jurnal, hasil penelitian hukum,
dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
b. Studi dokumen, yakni dengan mengkaji berbagai dokumen resmi
institusional yang berupa peraturan perundang-undangan, putusan
pengadilan, risalah sidang dan lain-lain yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian.
c. Wawancara, yakni dengan mengajukan pertanyaan kepada nara sumber
baik secara bebas maupun terpimpin
5. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan ialah sudut pandang yang digunakan penelitian dalam
memahami dan mendekati fokus penelitian. Pendekatan penelitian dapat
berupa pendekatan perundang-undangan, komparatif, konseptual, studi
kasus, dan historis.
a. Pendekatan Perundang-undangan ialah menelaah semua UU dan
regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani
atau diteliti
b. Pendekatan komparatif ialah membandingkan UU suatu negara dengan
UU dari satu atau lebih negara lain, atau putusan pengadilan di
beberapa negara untuk kasus yang sama.
c. Pendekatan konseptual ialah mempelajari pandangan-pandangan
dengan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum
d. Pendekatan kasus ialah melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi yang telah menjadi putusan
pengadilan dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
e. Pendekatan historis ialah menelaah latar belakang lahirnya dan
perkembangan pengaturan mengenai masalah yang diteliti.
6. Pengolahan dan Analisis Bahan-bahan Hukum
Pengolahan bahan-bahan hukum merupakan kegiatan mengorganisasikan
bahan-bahan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan
dinterpretasikan. Kegiatan tersebut meliputi menggolongkan-golongkan
bahan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dan pemberian kode-kode
tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Analisis bahan-bahan hukum
merupakan kegiatan menguraikan/menarasikan, membahas,menafsirkan
temuan-temuan penelitian dengan perspektif atau sudut pandang tertentu.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 13


Catatan Untuk Metode Penelitian Hukum Empiris

1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal-hal yang akan diteliti yang tertuang dalam
rumusan masalah dan sebaiknya dirumuskan dalam kalimat pertanyaan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan pihak-pihak atau orang yang dipilih oleh
penelitian untuk memberikan pendapat, informasi atau keterangan terhadap
terhadap masalah yang diteliti.
Untuk penelitian yang akan melakukan generalisasi diperlukan populasi,
sampel dan tehnik sampling, populasi adalah keseluruhan dari responden,
sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang dipilih dengan tehnik
sampling. Pada umumnya tehnik sampling ada dua, yaitu:
a) Random Sampling, ialah tehnik mengambil sampel dengan cara acak
b) Non-Random Sampling, ialah tehnik mengambil sampel dengan cara
dipilih yang didasarkan atas adanya kesesuaian sampel dengan
permasalahan penelitian. Non-random sampling (menentukan sampel
berdasarkan tujuan penelitian terhadap satu populasi yang homogen,
misalnya kelompok orang dalam profesi tertentu) dan stratified random
sampling (menentukan sampel berdasarkan klasifikasi-klasifikasi
tertentu, misalnya berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan)
3. Sumber Data
Sumber data penelitian terdiri dari:
a) Data Primer, yakni data yang diperoleh penelitian secara langsung dari
subjek penelitian yang dapat berupa hasil wawancara dan atau angket
(field research)
b) Data Sekunder, yakni data yang diperoleh penelitian secara tidak
langsung melalui kepustakaan (library research) dan dokumen.
4. Tehnik Pengumpulan Data
Data primer dapat dilakukan dengan cara:
a) Wawancara, yang dapat berupa wawancara bebas maupun terpimpin
b) Angket, yang dapat berupa angket terbuka, tertutup maupun gabungan
c) Observasi dapat dilakukan terhadap pihak terlibat atau tidak terlibat

Data Sekunder dapat dilakukan dengan cara:

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 14


a) Studi Kepustakaan, yakni dengan menelusuri dan mengkaji berbagai
peraturan perundang-undangan atau literatur yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian
b) Studi Dokumen, yakni dengan mencari, menemukan dan mengkaji
berbagai dokumen seperti putusan pengadilan, risalah sidang dan lain-
lain yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
5. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan ialah sudut pandang yang digunakan penelitian dalam
memahami dan mendekati objek penelitian. Pendekatan yang digunakan
dapat berupa:
a) Pendekatan yuridis normatif, ialah pendekatan dari sudut pandang
ketentuan hukum atau perundang-undangan yang berlaku
b) Pendekatan yuridis-sosiologis, yakni pendekatan dari sudut pandang
hukum yang berlaku dalam masyarakat
c) Pendekatan yuridis-komparatif, yakni membandingkan baik kesamaan
atau perbedaan norma hukumnya maupun berlakunya hukum dalam
suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, atau membandingkan
sistem hukum yang berlaku di negara lain.
d) Pendekatan yuridis-historis, yakni pendekatan dari sudut pandang
sejarah perkembangan hukum dalam masyarakat.
6. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data adalah kegiatan mengorganisasikan data penelitian
sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan diinterprestasikan. Untuk jenis
data kualitatif proses pengolahan data dapat meliputi kegiatan editing,
coding, dan tabulating.
Editing adalah meneliti data yang diperoleh untuk mengetahui atau jaminan
apakah sudah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataannya.
Editing dilakukan dengan pembetulan data yang keliru dan menambah data
yang kurang. Coding adalah mengkategorisasikan data dengan memberikan
kode atau simbol untuk dapat ditabulasikan. Tabulating adalah kegiatan
memindahkan data dari daftar pertanyaan ke dalam bentuk tabel.
Analisis data adalah kegiatan menguraikan, membahas, menafsirkan
temuan-temuan penelitian dengan perspektif atau sudut pandang tertentu
baik yang disajikan dalam bentuk narasi untuk data kualitatif maupun

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 15


dalam bentuk tabel-tabel untuk data kuantitatif. Kegiatan analisis ini
merupakan proses untuk merumuskan kesimpulan atau generalisasi dari
pertanyaan penelitian yang diajukan.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir proposal skripsi berisi daftar pustaka dan daftar lampiran.
1. Daftar Pustaka
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan usulan
skripsi harus tercantum di dalam daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan daftar pustaka adalah:
- Tatacara penyusunan menggunakan sistem alfabetis,
- Kemutakhiran dan relevansi rujukan (jangan dirujuk kepustakaan yang
sudah kuno, kecuali menyangkut grand theory atau teori hukum dasar
yang perkembangannya relatif lama),
- Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian,
- Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uraian baik dalam latar
belakang masalah, tinjauan pustaka, maupun dalam pembahasan,
- Jangan sekali-sekali mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka,
pada hal tidak pernah dirujuk dalam uraian.
2. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan
dalam teks dan nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar
lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam.

B. Kerangka Penulisan Skripsi


Kerangka Skripsi dibagi dalam tiga bagian : Bagian Awal, Bagian Isi, dan Bagian Akhir.
A. Bagian awal
1. Halaman Sampul
Halaman sampul judul secara berurutan dari baris atas ke bawah berisi:
tulisan, judul penelitian, PROPOSAL PENELITIAN tulisan kalimat: Diajukan
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum, lambang
Universitas Sembilanbelas November Kolaka, oleh, nama lengkap penulis (tanpa
gelar), nomor induk mahasiswa, tulisan: Bagian Hukum (PIDANA /PERDATA
/TATA NEGARA), Fakultas Hukum, Universitas Sembilanbelas November
Kolaka, Kolaka dan tahun skripsi diajukan.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 16


2. Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan
Halaman Sampul.
3. Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusun
adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan
ilmiah.
4. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau
pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skrispi oleh institusi penulis.
5. Kata Pengantar
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman
Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terimakasih atau penghargaan kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya,
ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang
mereka berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber
informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir.
6. Abstrak/Abstract
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan,
metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan
pembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu
membaca lebih lanjut atau tidak.
7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing,
yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas
dan jelas, sub bab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis.
8. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain
Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel,
gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel,
gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).
B. Bagian isi
Bagian isi/utama Skripsi merupakan bagian terpenting dari tulisan ilmiah yang
memuat kebenaran ilmiah dan secara detail didiskripsikan dalam setiap bab. Kebenaran
ilmiah harus dinyatakan dengan uraian yang benar dan baik dalam kajian teoritik,

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 17


empiris dan analisis keduanya merupakan dasar untuk mengambil kesimpulan
terhadap permasalahan yang dikaji. Sehingga dalam penulisan skripsi memuat
tentang: (1) argumen teori yang benar, sahih dan relevan, (2) dukungan fakta
yang akurat dan terjaga validitasnya. Analisis kajian, (3) Analisis kajian yang
mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta terhadap permasalahan yang
dikaji.
Adapun bagian isi/utama Skripsi memuat 5 (lima) bab yang terdiri dari:
Bab Pendahuluan, Bab Kajian Pustaka, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil dan
Pembahasan, dan Bab Penutup. Isi masing-masing bab memuat hal yang sangat
spesifik sebagaimana diuraikan di bawah ini:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah (penjelasannya merujuk pada kerangka penulisan
proposal)
B. Rumusan Masalah (penjelasannya merujuk pada kerangka penulisan proposal)
C. Tujuan Penelitian (penjelasannya merujuk pada kerangka penulisan proposal)
D. Manfaat Penelitian (penjelasannya merujuk pada kerangka penulisan proposal)
E. Keaslian Penelitian
Keaslian Penelitian adalah hasil identifikasi hasil penelitian serupa yang
memiliki kemiripan tetapi terdapat perbedaan yang dapat mengindarkan dari
perbuatan Palgiarisme maupaun Predator karya ilmiah, baik karya ilmiah pada
satu Perguruan Tinggi yang sama maupun Perguruan Tinggi Lainnya di
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu
digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah
tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka,yaitu dipakainya referensi yang
sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Sumber-sumber
bacaan, baik berupa buku-buku teks, jurnal, skripsi, dan lain-lain, merupakan dasar
argumentasi keilmuan. Argumentasi ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan
ahli, namun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya pada umumnya
merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat kokoh.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan,

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 18


yaitu adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas dan
kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa
isinya harus ditinggalkan.
Sering dijumpai skripsi mencantumkan daftar pustaka yang sangat banyak,
tetapi tidak berkaitan dengan masalah yang dibahas. Hal semacam itu harus
dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang
tercantum dalam daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakannya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian
teoritis melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Teori yang digunakan tersusun sesuai materi teori;
c. Teori yang dicantumkan pada tinjauan pustaka wajib digunakan pada bab
pembahasan;
d. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan;
e. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang berisi
jawaban sementara (hiposkripsi) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman
argumentasi teoritik yang akan digunakan hasil kajian.
BAB III
METODE PENELITIAN
(penjelasannya merujuk pada kerangka penulisan proposal)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dituliskan laporan rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai
hasil berikut hasil-hasil kajiannya. Skripsi dapat berupa penelitian lapang, studi
literatur, studi perbandingan, atau studi kasus, maka laporan kegiatannya pun berbeda-
beda. Sub bab pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian pustaka (teori dan
lain-lain) dengan fakta-fakta empirik atau bahan hukum yang telah diperoleh
dalam upaya pengambilan kesimpulan.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian (Untuk penelitian empiris)
Bagian ini mendiskripsikan secara ringkas tentang gambaran umum lokasi
penelitian. Bagian ini berisi keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya dan agama

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 19


masyarakat setempat.
B. Diskripsi Data atau Bahan Hukum (Untuk penelitian normatif)
Bagian ini mendiskripsikan dan menjelaskan data atau bahan hukum yang
dipergunakan, tingkat kesulitan dan keterbatasan data atau bahan hukum yang
diperoleh serta relevansi bahan hukum yang dipergunakan untuk menganalisis
permasalahan penelitian.
C. Pembahasan
Bagian pembahasan memuat diskripsi atau uraian serta pembahasan secara kritis
seluruh permasalahan penelitian. Masing-masing permasalahan menjadi sub bab
bahasan tersendiri. Misalnya, dalam skripsi terdapat 3 permasalahan, maka ketiga
permasalahan tersebut dijadikan dasar penulisan sistematika dalam bab
pembahasan. Dengan demikian banyaknya sub bab dalam pembahasan sangat
ditentukan oleh banyaknya permasalahan yang dikaji dalam penelitian.
Memasukkan permasalahan ke dalam sub-sub bahasan sangat membantu dalam
menjaga konsistensi dan relevansi antara permasalahan yang dikaji dengan
pembahasan skripsi.
BAB V : PENUTUP
Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas
dua sub-bab yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian jawaban dari rumusan masalah yang telah
dijabarkan di dalam pembahasan. Oleh karena itu, disarankan agar pernyataan-
pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimat-kalimat deskriptif yang
konkrit/ ringkas tetapi padat isi.
B. Saran
Setiap saran yang ditulis setidak-tidaknya harus mengungkapkan (a) kepada siapa
saran itu diberikan, (b) apa saran yang diberikan dan (c) mengapa saran tersebut
diberikan. Tentu saja saran itu harus didapat berdasar pada hasil kajian.
C. Bagian Akhir
1. Daftar pustaka/ Daftar Bacaan
Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip penulis,
terkecuali bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh dalam
perpustakaan. Bahan-bahan tersebut, seperti keterangan pribadi teman penulis,
bahan kuliah, bahan stensilan, brosur dan sebagainya harus dijelaskan

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 20


dalam,catatan kaki dalam teks dan tidak dicanturnkan dalam daftar pustaka.
Skripsi yang tidak dipublikasikan merupakan perkecualian, karena biasanya dapat
dibaca di perpustakaan. Oleh karena itu bahan tersebut dicantumkan dalam
daftar pustaka, bukan sebagai catatan kaki.
Tujuan utama daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai cara
orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkandalam
penyusunan laporan.
2. Lampiran (jika ada)
Lampiran merupakan tambahan informasi yang secara langsung digunakan
untuk keperluan penafsiran dalam bab hasil penelitian danpernbahasan, yang
berfungsi sebagai penunjang. Bentuk lampiran dapat berupa tabel, contoh
perhitungan rancangan percobaan, proses atau mekanisme alat yang digunakan
dan sebagainya.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 21


BAB IV
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Judul Skripsi
Judul skripsi harus merupakan rangkaian dua proposisi atau lebih dan minimal
mengandung satu konsep hukum.
1. Judul harus dapat menggambarkan permasalahan hukum (legal Issue) yang akan
diteliti
2. Judul sebaiknya sudah mencerminkan tipologi penelitian hukum yang akan dilakukan,
yakni penelitian hukum normatif atau empiris
3. Judul sebaiknya ditulis singkat, padat, dan jelas. Jika lebih dari 12 kata sebaiknya
dibuat anak judul
4. Judul di tempatkan dibagian Sampul
5. Judul harus mengandung minimal dua variabel yang saling berkaitan
B. Pengetikan
1) Jenis atau bentuk huruf : Times New Roman dengan ukuran 12.
2) Jarak antar baris : 2 (dua) spasi
3) Batas tepi
Diukur dari tepi kertas sebagai berikut :
a. Batas tepi atas : 4 cm
b. Batas tepi bawah : 3 cm
c. Batas tepi kiri : 4 cm
d. Batas tepi kanan : 3 cm
4) Spesifikasi kertas yang digunakan:
a. Jenis : HVS
b. Warna : Putih polos
c. Berat : 80 gram
d. Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
5) Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh mulai dari batas
tepi kiri sampai batas tepi kanan, jangan ada ruangan kosong, kecuali alinea baru,
sub judul atau hal-hal khusus.
6) Alinea baru
Dimulai 1 (satu) centimeter dari marjin kiri atau menggunakan fasilitas firsline atau 7
(tujuh) ketukan;

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 22


7) Judul, sub judul, sub sub judul, dan lain-lain
a. Judul Bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital), dicetak tebak, semua diatur
simetris dimulai pada batas tepi atas, tanpa diakhiri titik.
b. Sub judul diketik mulai pada batas tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf
besar (kapital), kecuali kata penghubung atau kata depan, tidak diakhiri
dengan titik, dicetak tebal. Kalimat pertama sesudah Sub Judul dimulai dengan
alinea baru.
c. Sub sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, hanya huruf pertama saja
menggunakan huruf besar (kapital), tanpa diakhiri titik, dicetak tebal. Kalimat
pertama sesudah sub sub judul dimulai dengan alinea baru.
8) Perincian ke bawah
Jika ada perincian yang harus disusun ke bawah, dipakai nomor urut dengan angka
atau huruf sesuai dengan derajat perincian. Penggunaan tanda selain angka dan
huruf tidak dibenarkan.
9) Huruf miring
Huruf miring digunakan untuk:
a. Penekanan sebuah kata atau kalimat
b. Menyatakan kata atau frasa asing.
C. Penomoran
1. Dua halaman judul dihitung, tetapi tidak diberi nomor.
2. Halaman-halaman bagian awal skripsi (sampai Daftar Isi) diberi nomor urut angka
Romawi kecil (dimulai dari nomor iii dan seterusnya) ditulis di bagian bawah di
tengah halaman, dua spasi di bawah teks;
3. Halaman-halaman berikutnya (mulai Pendahuluan) diberi nomor urut angka (1, 2,
3, dan seterusnya) ditulis di sudut atas kanan/bawah kiri, dua spasi di atas teks,
kecuali pada halaman bab.
4. Nomor halaman tiap-tiap bab ditulis dengan angka Arab di bagian bawah tengah
halaman, dua spasi di bawah teks.
5. Tiap-tiap bab diberi nomor urut angka Romawi besar (I, II, III, dan seterusnya) di atas
judul bab.
D. Footnote (Catatan Kaki)
Setiap pendapat atau fakta (dapat bersumber dari buku, peraturan perundang-undangan,
jurnal, majalah, koran, dan data elektronik lainya) yang dikutip dalam tugas akhir harus
dibuat catatan kaki (footnotes) dengan ketentuan sebagai berikut:

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 23


1. Nomor catatan kaki harus ditulis di kaki halaman yang sama dengan halaman letak
kutipan
2. Nomor catatan kaki disusun secara berurutan di dalam setiap bab. maksudnya, catatan
kaki dari setiap bab dimulai dari nomor 1 (pertama), dengan tetap berpedoman pada
tata cara penulisan catatan kaki (footnote)
3. Penulisan identitas sumber kutipan urutan-urutanya adalah: nama pengarang tanpa
gelar akademik, tahun, judul buku dengan cetak miring, cetakan, edisi (jika ada),
nama penerbit, kota penerbit, dan halaman letak sumber kutipan.
4. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari kutipan orang lain, urutan penulisan
identitasnya adalah, nama pengarang asli dan judul buku dengan cetak miring,
(disambung dengan kata-kata: dikutip dari) dan nama pengarang yang mengutip,
tahun, judul buku, nomor cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun
penerbitan, dan halaman letak sumber kutipan
5. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari bunga rampai, urutan penulisan
identitasnya adalah, nama pengarang dan judul tulisan dengan tanda kutip,
(disambung dengan kata-kata: dalam) dan nama editor, tahun, judul buku, nomor
cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan, dan
halaman letak sumber kutipan.
6. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari jurnal, urutan penulisan identitasnya
adalah, nama pengarang dan judul tulisan dengan tanda kutip, (disambung dengan
kata-kata: dalam) dan nama jurna, volume/edisi, dan halaman letak sumber kutipan.
7. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari makalah yang diseminarkan, urutan
penulisan identitasnya adalah, nama pengarang dan judul tulisan dengan tanda kutip,
(disambung dengan kata-kata:dalam) tema seminar, penyelenggara, tempat
penyelenggara, tanggal dan halaman letak kutipan diambil.
8. Penulisan identitas sumber kutipan terjemahan dari bahasa asing, urutan-urutannya
adalah: nama pengarang tanpa gelar akademik, tahun, judul buku dengan cetak
miring, (ditambah dengan kata-kata: (terjemah oleh: nama penerjemah), tempat
penerbitan,penerbit,cetakan,tahun terbit, dan halaman letak sumber kutipan.
9. Catatan kaki untuk kutipan dari putusan Pengadilan Tinggi, kasasi/PK, ditulis dengan
cara: menuliskan kata “putusan” dilanjutkan dengan penyebutan pengadilan pada
tingkat mana perkara diajukan, dilanjutkan dengan nomor perkara tersebut dilanjutkan
dengan nomor halaman yang dirujuk.
10. Catatan kaki untuk putusan badan internasional, misalnya resolusi PBB, ditulis

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 24


dengan cara: mencantumkan kata “resolusi” dilanjutkan dengan organisasi yang
menerbitkan, diikuti oleh nomor resolusi tersebut, lengkap dengan nomor halaman
yang dirujuk.
11. Catatan kaki kutipan dari artikel pada internet ditulis dengan cara: nama pengarang
(jika ada), judul artikel dicetak miring, ditambah kata: terdapat dalam, alamat
URL(theuniform Resource Locator) atau alamat yang nampak pada address window
internet.
12. Catatan kaki untuk kutipan dari artikel jurnal pada internet ditulis dengan cara: nama
pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal dicetak miring,
ditambah kata: terdapat dalam, alamat URL (the Uniform Resource Locator) atau
alamat yang nampak pada address window internet.
13. Catatan kaki untuk kutipan informasi selain artikel atau buku dalam internet ditulis
dengan cara: alamat URL (the uniform resource locator) atau alamat yang nampak
pada addres window internet, dan dibelakangnya ditambah dengan tanggal tayang,
jam tayang.
14. Catatan kaki untuk kutipan dari CD ROM ditulis dengan cara: Nama penulisan,
judul tulisan, halaman, kata-kata: edisi CD Rom, penerbit, kota penerbitan, tahun
penerbit.
15. Apabila mengutip dari e-mail (electoral mail), maka harus ditulis: nama pengirim
email, inisial pelengkapan penulis misalnya jabatan yang dipengang (apabila ada),
nama penerima e-mail, ditambah bulan, tanggal, tahun dan jam pengiriman, ditulis
dalam kurung. Sesudah itu ditambah lagi keterangan pada siapa email itu berada,
juga ditulis dalam kurung
16. Pengutipan kembali dari sumber kutipan, menggunakan pedoman memakai
penunjukan identitas referensi dengan ibid, op.cit, dan loc.cit, kecuali untuk data
elektronik, ditulis seperti semula. Ibid (singkatan ibidium, artinya sama dengan di
atas) dipergunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki
yang tepat di atasnya. op.cit (singkatan opere citati, yang berarti dalam karya yang
telah dikutip) dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang,
op. cit, nomor halaman, Loc.it (singkatan loco citati, artinya tempat yang dikutip)
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip dan pengutipan
diambil dari halaman yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber
yang lain. Urutannya: nama pengarang, loc.cit (tanpa nomor halaman).

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 25


17. Catatan kaki untuk hasil wawancara ditulis dengan cara: wawancara dengan nama
subjek penelitian/nara sumber, jabatan, tempat wawancara dan waktu wawancara
yang mencakup tanggal, bulan dan tahun yang ditulis dalam kurung).
E. Kutipan
1. Kutipan langsung
a. Harus sama dengan aslinya baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya,
maupun tanda-tanda bacanya.
b. Jika panjangnya kurang dari lima baris, pengetikannya diintegrasikan dalam
teks/naskah dengan dua spasi dan diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
c. Jika panjangnya lima baris atau lebih menggunakan spasi satu tanpa tanda kutip
pada awal dan akhir kutipan, dimulai setelah 1,5 cm dari batas tepi kiri. Jarak
antara kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih dan teks adalah dua spasi.
Contoh :
B
erdasarkan ajaran perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) jika
ternyata terbukti Direksi tidak menjalan kewajibannya secara pantas
(kennelijk onbehoorlijk taakvervulling) dan akibat dari kelalaiannya itu
menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka pihak yang dirugikan
berhak menuntut anggota Direksi secara pribadi sebagai pihak yang
telah melakukan perbuatan melawan hukum, yang menurut hukum
Indonesia berdasarkan pasal 1365 KUH Perdata (di Negara Belanda
17
Pasal 1639 N.B.W.)

d. Apabila dalam kutipan perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka
pada bagian yang dihilangkan diganti 3 titik.
Contoh:
“… program restrukturisasi kredit perbankan yang dilaksanakan selama ini…
berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank.”
e. Kalau dari suatu kutipan yang dihilangkan itu langsung sampai pada akhir
kalimat, maka diganti dengan 4 titik.
Contoh:
“Permohonan pengesahan dana pensiun diajukan oleh bank atau perusahaan
asuransi jiwa ….”
f. Titik 4 juga digunakan jika yang dihilangkan bagian awal kalimat
berikutnya atau lebih.
Contoh:
“…. yang diperlukan untuk bertindak sebagai pengurus”

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 26


g. Kalau perlu disisipkan sesuatu ke dalam kutipan, dipergunakan tanda kurung
besar [ …].
Contoh:
Bentuk utang pajak tagihan yang lahir dari Undang-Undang No. 6 Tahun 1983
[sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1999]. (Pertimbangan
Putusan No. 015K/N/1999 tanggal 4 Juli 1999)
h. Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris terdapat tanda kutip (dua koma),
maka tanda kutip itu diubah menjadi tanda kutip satu koma.
Contoh:
Ketentuan mengenai actio pauliana di dalam UUK merupakan ketentuan yang
lazim ada pada bankruptcy law dari banyak negara. Pencantuman ketentuan
ini, yang dikenal pula dengan nama “claw back provision” , didalam Undang-
Undang Kepailitan sangat perlu.
Jika dikutip maka pengetikannya seperti berikut ini:
”Ketentuan mengenai actio pauliana di dalam UUK merupakan ketentuan yang
lazim ada pada bankruptcy law dari banyak negara. Pencantuman ketentuan
ini, yang dikenal pula dengan nama ’claw back provision’, didalam Undang-
Undang Kepailitan sangat perlu.”
i. Kata-kata yang tidak bergaris dalam aslinya, tetapi oleh pengutip dianggap perlu
diberi garis, dibubuhi catatan langsung di belakang bagian yang diberi garis
di antara tanda kurung besar.
Contoh :
“Dalam hal seperti itu, ternyata Presiden sama sekali tidak [garis miring dari
penulis] mempunyai pengaruh apa-apa”.
Cara ini berlaku bagi setiap perubahan dan tambahan terhadap bentuk asli bahan
yang dikutip.
j. Tiap-tiap kutipan diberi nomor kutipan pada akhir kutipan. Nomor diketik
setengah spasi di atas baris kalimat, langsung sesudah akhir kutipan. Nomor
kutipan berurut sampai bab terakhir, tidak dibubuhi titik, tanda kurung, dan
lain-lain.
k. Kutipan dari bahasa asing dicetak miring. Contoh “supremation of power” adalah
indikator penilaian pada negara hukum.
2. Kutipan tidak langsung (parafrasa)
a. “Paraphrase” (parafrase) adalah “a restatement of the sense of a text or

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 27


passage in other words, as for clearness; afree rendering or translation, as of a
passafe ….” ( tulis dalam catatan kaki : lihat The New Grolier Webster
International Dictionary. Vol II, 1976, h. 668). Yang diutamakan dalam kutipan
tidak langsung adalah semata-mata isi, maksud, atau jiwa kutipan bukan cara
dan bentuk kutipan.
b. Pada kutipan tidak langsung harus dicantumkan nomor kutipan dan sumber
kutipan yang dimuat dalam footnote dengan nomor yang sama.
F. Daftar Pustaka/ Daftar Bacaan
1. Yang dimaksud dengan daftar pustaka (Bibliografi) adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang
sedang dikerjakan.
2. Fungsi daftar pustaka adalah memberikan deskripsi yang penting tentang buku,
majalah, harian secara keseluruhan, yang dirujuk dalam skripsi.
3. Unsur-unsur daftar pustaka:
a. Nama pengarang dikutip secara lengkap;
b. Tahun terbit;
c. Judul buku;
d. Data publikasi: tempat terbit, penerbit, tahun terbit, cetakan, nomor jilid;
e. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor dan tahun.
4. Ketentuan-ketentuan penulisan daftar pustaka:
a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar akademik.
b. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet.
c. Nama yang dipakai dalam urutan adalah Nama Keluarga. Jika tidak ada nama
keluarga, maka nama pengarang tidak perlu dibalik. Nama yang dibalik
diberi tanda koma antara nama keluarga dan nama pengarang sendiri,
sedangkan nama yang tidak dibalik tidak perlu diberi tanda koma.
d. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan alfabet.
e. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu ditulis lagi,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 7 (tujuh) ketukan.
f. Jarak antara baris dengan baris dalam satu referensi adalah 1 spasi, tetapi

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 28


jarak antara referensi yang satu dengan yang lainnya adalah 2 spasi.
g. Baris pertama dimulai dari marjin kiri. Baris kedua dan seterusnya dalam satu
referensi diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin kiri.
h. Minimal buku untuk penulisan proposal 10 buku
i. Minimal buku untuk penulisan skripsi 15 buku
5. Penyusunan Daftar pustaka hendaknya diurutkan sebagai berikut:
a. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Buku
Daftar pustaka berupa buku disusun berdasarkan urutan abjad (alvabet) nama
pengarang, dengan tata urutan: nama pengarang diakhiri titik, tahun, judul buku
dengan cetak miring, jilid atau bagian, cetakan, penerbit, kota penerbit, tahun
penerbitan. Beberapa buku yang ditulis oleh satu orang diurutkan sesuai dengan
terbitan terawal.
1) Nama pengarang yang mempunyai lebih dari satu satuan nama, penulisannya
tidak perlu dibalik
2) Penulisan nama satu pengarang yang menulis lebih dari satu buku tidak perlu
menuliskan kembali nama pengarang tetapi cukum menulis garis datar (……..)
3) Awal penulisan nama pengarang dimulai dari tepi atau magir kiri, baris kedua
(lanjutan dan seterusnya) menjorok kedalam 7 ketukan
4) Penulisan daftar pustaka 1 spasi
5) Judul buku dicetak miring untuk menandai judul buku

Contoh :
CST.Kansil. 1986, Memahami Pemilihan Umum dan Referendum, ctk. Pertama,
Ind-Hill co, Jakarta.
Daniel S. Lev. 1990, Hukum dan Politik di Indonesia:Kesinambungan dan
Perubahan, diterjemahkan oleh Aswab Mahasin, ctk. Pertama, LP3ES,
Jakarta.
b. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Jurnal dan Makalah
Daftar pustaka berupa jurnal adalah ditulis dengan urutan; nama jurnal, edisi,
volume, tahun terbit. Untuk makalah ditulis dengan urutan; nama penulis, titik,
judul makalah dengan tanda petik pembuka dan penutup, keterangan dimana
makalah dipresentasikan, dan kapan makalah dipresentasikan.
Contoh :
Erman Rajagujguk “Kontrak Internasional” makalah disampaikan pada ceramah
Program Contiuning Legal Education, Badan Pembinaan Hukum
Nasional, Departemen Kehakiman, Jakarta, 14 Mei 1994

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 29


c. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Peraturan Perundang-Undangan
Penyusunan daftar pustaka yang berupa peraturan perundang-undangan diurut
berdasarkan hierarki yaitu dari Peraturan perundang-undangan yang tingkatannya
tertinggi sampai yang terendah. Jika ada peraturan perundang-undangan yang
tingkatannya sama, maka harus diurut berdasarkan tahun dikeluarkannya
peraturan perundang-undangan tersebut. Apabila terdapat peraturan perundang-
undangan yang tingkatannya dan tahun dikeluarkanya sama, maka diurut
berdasarkan nomor peraturan perundang-undangan bersangkutan.
Contoh:
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 1 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Perkawinan

d. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Putusan Pengadilan


Daftar pustaka ditulis sama seperti penulisan dalam catatan kaki, hanya nomor
halaman ditiadakan, yakni ditulis dengan cara: menulis kata “putusan” dilanjutkan
dengan penyebutuan pengadilan pada tingkat mana perkara diajukan.
e. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Putusan atau Resolusi Organisasi
Internasional.
Daftar Pustaka untuk putusan badan internasional, misalnya Resolusi PBB, ditulis
sebagaimana dalam catatan kaki, hanya tidak usah diberikan nomor halamannya,
yakni dengan cara: mencantumkan kata “Resolusi” dilanjutkan dengan organisasi
yang menerbitkan, diikuti oleh nomor resolusi tersebut.
f. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Majalah dan Surat Kabar
Penyususnan daftar pustaka yang berupa majalah dan surat kabar adalah
berdasarkan nama majalah atau surat kabar, nomor penerbitan (khusus untuk
majalah), tanggal penerbitan, serta disusun berdasarkan abjad nama majalah lebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan urutan abjad nama surat kabar.
Contoh:
1. Kendari Pos, Tanggal 3 Januari 2020.
2. Kendari Ekspres, Tanggal 4 Maret 2020.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 30


g. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Data Elektronik
Penulisan daftar pustaka untuk data elektronik ditulis sama seperti untuk catatan
kakinya, kecuali, apabila naskah yang dikutip itu mencantumkan nomor halaman,
maka nomor halaman tersebut dihapus. Daftar pustaka dari artikel jurnal pada
internet ditulis dengan cara: nama pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda
kutip, nama jurnal cetak miring, ditambah kata; terdapat dalam, alamat URL (The
Uniform Resource locator) atau alamat yang nampak pada address window
internet.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 31


BAB V
PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI

A. Ketentuan Ujian Skripsi


1. Tahapan Ujian Skripsi :
a. Seminar Proposal Penelitian
b. Seminar Hasil
c. Sidang Skripsi
2. Tata Tertib
a. Hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum ujian dimulai;
b. Berpakaian rapi dan sopan (kemeja putih berlengan panjang dengan dasi hitam
dan celana formal warna hitam bagi laki-laki, kemeja putih berlengan panjang
dengan rok formal warna hitam bagi perempuan) dan mengenakan jas almamater.
c. Menggunakan sepatu formal warna hitam.
d. menggunakan power point tanpa pemandu.
3. Persyaratan Mengikuti Ujian Skripsi :
a. Telah menyerahkan skripsi ke pembimbing dan penguji minimal 2 hari sebelum
pelaksanaan ujian.
b. Telah menyerahkan undangan ujian ke pembimbing dan penguji minimal 2 hari
sebelum pelaksanaan ujian.
c. Telah menyelesaikan proses bimbingan Skripsi, dibuktikan dengan persetujuan
pembimbing Skripsi pada lembar Persetujuan Skripsi.
d. Telah disetujuinya persyaratan administrasi ujian.
e. Menandatangani surat pernyataan keaslian tulisan (materi skripsi).
4. Dewan Penguji :
a. Dewan Penguji terdiri dari 2 (dua) Pembimbing Skripsi (Pembimbing I dan
Pembimbing II) dan Tim Penguji dapat terdiri dari-------------------+++++++++++
++++++6++++++ 3 (tiga) orang.
b. Penguji adalah Dosen Tetap FH USN;
c. Penguji Dosen PNS minimal mempunyai Jabatan Akademik Asisten Ahli
berpendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3);
d. Penguji Dosen Tetap Non PNS minimal telah mempunyai Jabatan Akademik
Asisten Ahli berpendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3).
5. Prosedur :

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 32


a. Menyerahkan skripsi (soft cover) sebanyak 5 (lima) eksemplar, kepada
penguji dan pembimbing serta kartu kontrol bimbingan skripsi, dan mengisi
formulir ujian kepada BAK.
b. Mengambil seluruh persyaratan adminstrasi ujian terdiri dari matrix bimbingan,
kartu kontrol bimbingan, kesediaan menguji sekaligus melakukan pembayaran
biaya ujian skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan bagi
mahasiswa non UKT;
6. Pelaksanaan
a. Ujian Skripsi dihadiri oleh 5 (lima) penguji termasuk pembimbing dan ketua
penguji dengan memenuhi syarat Quorum.
b. Syarat Quorum terpenuhi apabila dihadiri tim penguji 3 (tiga) orang yang terdiri
dari 1 (satu) orang pembimbing dan 2 (dua) orang penguji;
c. Apabila tidak memenuhi syarat quorum maka akan ditunjuk penguji pengganti
oleh Ketua Bagian/Kosentrasi.
d. Penggantian penguji hanya dapat dilakukan pada tahapan ujian proposal;
e. Ujian skripsi berlangsung dalam rentang waktu maksimal dua jam per
mahasiswa;
f. Bagi anggota Tim Penguji yang tidak dapat melaksanakan tugasnya pada
hari/tanggal/waktu yang telah ditetapkan, wajib memberitahukan 1 (satu) hari
sebelumnya kepada Ketua Bagian/Konsentrasi;
B. Penilaian Ujian Skripsi
1. Penilaian
a. Unsur Penilaian Skripsi terdiri :
1) Tutur kata dan Sikap yang ditunjukan selama mengikuti ujian dengan
bobot nilai 10%;
2) Penyajian skripsi (kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan
skripsinya) dengan bobot nilai 20%;
3) Mutu skripsi (dengan memperhatikan ketaatan kepada Norma Penulisan
Karya Ilmiah) dengan bobot nilai 30%;
4) Kemampuan menjawab (ketepatan jawaban atas pertanyaan penguji)
dengan bobot nilai 40%

b. Rentang Nilai Ujian Skripsi :

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 33


Kategori Nilai Tingkat
Keterangan
Huruf Angka Derajat Mutu Kemampuan
A 4,0 Istimewa 86,00 - 100,00
AB 3,5 Baik Sekali 81,00 - 85,99
B 3,0 Baik 76,00 - 80,99
BC 2,5 Cukup Baik 71,00 - 75,99
Batas Minimum
C 2,0 Cukup 61,00 - 70,99 kelulusan jenjang
S2 dan S3
CD 1,5 Kurang Cukup 51,00 - 60,99
Batas Minimum
D 1,0 Kelulusan Jenjang
Kurang 41,00 - 50,99 S1
Harus Program
E 0,0
Gagal < 40,99 Ulang

2. Cara Penilaian
a. Penilaian dilakukan secara individual oleh masing-masing Penguji dan
dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100;
b. Dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan menjawab, harus
diperhatikan pula kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dari
Penguji lain;
c. Toleransi selisih nilai angka antara Tim Penguji tidak boleh lebih dari 20 (dua
puluh) point;
d. Dalam hal terjadi selisih lebih dari 20 (dua puluh) point maka harus
dirundingkan diantara Tim Penguji;
e. Apabila terdapat 1 (satu) atau 2 (dua) penguji tidak memberi nilai atau Nilai 0,
maka mahasiswa dinyatakan tidak Lulus;
f. Pemberian nilai 0 harus disertai dengan berita acara catatan alasan pemberian
nilai;
g. Hasil penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari masing-masing Penguji,
kemudian dibagi sesuai dengan jumlah penguji untuk kemudian dikonversi
dalam bentuk huruf.
3. Lulus Dengan Perbaikan
a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan kewajiban untuk memperbaiki
Skripsi, harus menyerahkan perbaikan tersebut dalam jangka waktu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja;
b. Hasil perbaikan Skripsi dinilai berdasarkan catatan perbaikan ujian yang

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 34


disampaikan oleh dewan penguji.
c. Jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan tidak lulus, dan wajib menempuh ujian ulang;
4. Tidak Lulus Ujian Skripsi
a. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian skripsi apabila mendapat nilai D atau E,
atau salah 1 (satu) atau 2 (dua) penguji memberi nilai 0;
b. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan satu kali
untuk diuji ulang.;
c. Apabila pada ujian ulang kembali dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa yang
bersangkutan diwajibkan mengganti judul dan menempuh prosedur dari awal
Proposal;
d. Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya kemampuan menjawab, maka
kepada mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan ujian ulang dalam
jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak ujian
dilaksanakan;
e. Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya mutu skripsi, kepada mahasiswa yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk memperbaiki skripsi dalam jangka
waktu maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ujian dilaksanakan;
f. Jika ujian ulang atau perbaikan/ penyerahan skripsi melampaui batas waktu yang
ditentukan, maka yang bersangkutan tidak dapat mendaftar yudisium pada
semester berjalan;
5. Prosedur Ujian Ulang
Persyaratan untuk perbaikan ujian skripsi adalah sebagai berikut :
a. Menyelesaikan administrasi keuangan untuk perbaikan nilai ujian skripsi;
b. Melakukan proses bimbingan ulang pada Pembimbing Skripsi;
c. Memperbaiki materi skripsi;
d. Menyampaikan hasil perbaikan atas masukan dewan penguji kepada masing-
masing penguji;
e. Mengajukan jadwal ujian ulang.

C. Kewajiban Menyerahkan Skripsi


1. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi dalam bentuk hardcopy maupun softcopy
yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan paling lama 14 (empat belas) hari
kerja setelah tanggal ujian.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 35


2. Skripsi dalam bentuk hardcopy sesuai dengan ketentuan konvensi naskah.
3. Skripsi dalam bentuk soft copy disimpan dalam bentuk file dengan program PDF,
yang tidak dapat diubah, disalin dan dicetak.
4. Karya ilmiah hasil skripsi dengan program PDF untuk dipublikasikan dalam jurnal
lokal/nasional.
5. Kewajiban menyerahkan skripsi merupakan prasyarat untuk mengikuti yudisium.

D. Sanksi
1. Skripsi yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak dapat diproses;
2. Skripsi yang secara substantif tidak memenuhi ketentuan dalam buku pedoman ini
dinyatakan batal;
3. Skripsi yang terbukti merupakan hasil plagiat dinyatakan batal dan yang
bersangkutan diproses sesuai ketentuan Peraturan Akademik;
E. Ketentuan Khusus
Hal-hal yang belum diatur atau yang memerlukan pengaturan khusus ditetapkan oleh
Dekan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Fakultas.

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 36


Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul/Judul Proposal

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KORPORASI SEBAGAI


PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Proposal


Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sembilanbelas November Kolaka

OLEH :

SENDI VIOLA.L
NIM E1A116073

BAGIAN HUKUM PIDANA


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2020

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 37


Lampiran 2 : Contoh Halaman Sampul/Judul Skripsi

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KORPORASI SEBAGAI


PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Oleh :

SENDI VIOLA.L
NIM E1A116073

BAGIAN HUKUM PIDANA


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2020

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 38


Lampiran 3 : Contoh Berita Acara Perbaikan
BERITA ACARA PERBAIKAN UJIAN
Nama :
Stambuk :
Judul :
Tahapan Ujian :

NO KOREKSI HALAMAN
1.

2.

3.

4.

Kolaka, 2020
Penguji
TTD
NAMA

Pedoman Penyusunan Skripsi Lingkup Fakultas Hukum USN Kolaka 39


Lampiran 4 : Contoh Catatan Pantauan Pelaksanaan Bimbingan Skripsi (Matriks)
Catatan Pantauan Pelaksanaan Bimbingan Skripsi (Matriks)
Nama :
Stambuk :
Konsentrasi :
Pembimbing I :
Pembimbing II :

Jenis Bimbingan Waktu Bimbingan Materi Tanda Tangan


Hari/Tanggal/Tahu
No Tatap Bimbinga Bimbinga Saran Perbaikan/Rekomendasi
n Online
Muka Pukul n Ke... n Pembimbing Mahasiswa
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   

Mengetahui

Ketua Program Studi


Lampiran 5 : Contoh Pernyataan Originalitas

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,


di dalam Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiat saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Kolaka, 2020

TTD

Materai Rp 6.000,-

Sendi Viola.L
Lampiran 6 : Contoh Halaman Persetujuan

HALAMAN PERSETUJUAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KORPORASI SEBAGAI


PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Di Susun Oleh :

Nama : Sendi Viola.L


Stambuk : E1A116073
Program Studi : Ilmu Hukum
Peminatan : Hukum Pidana

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan pada ujian Skripsi di hadapan tim penguji
Fakultas Hukum Universitas Sembilanbelas November Kolaka.

Kolaka, 11 Agustus 2020


Pembimbing 1 Pembimbing II

_____________ _______________
NIP NIP
Lampiran 7 : Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KORPORASI SEBAGAI


PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Di Susun Oleh :

Sendi Viola.L
NIM 16111112

Telah dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsi Bagian Hukum Pidana Fakultas
Hukum, Universitas Sembilanbelas November Kolaka guna memperoleh gelar Sarjana
Hukum Strata satu (S1) pada hari.....tanggal................. dan dinyatakan lulus dengan
predikat...............

Panitian Ujian
Ketua : ................................ ( .........tanda tangan...........)
Sekretaris : ................................ (.......... tanda tangan .........)
Pembimbing I : ................................ ( .......... tanda tangan ........)
Pembimbing II : ............................... ( .......... tanda tangan ........)
Tim Penguji : 1. ............................... ( .......... tanda tangan ........)
2. ............................... ( .......... tanda tangan ........)
3. ............................... ( .......... tanda tangan ........)

Kolala, 2020
Disahkan Oleh :
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Lampiran 8 : Contoh Format Kata Pengantar

Kata Pengantar

Paragraf I Ucapan puji syukur kehadirat Allah SWT atas


tersusunya Skripsi, Dst (menggunakan Bahasa
Indonesia yang baku serta tetap menjaga etika
dalam tutur kalimat)

Paragraf II Uraian penjelasan atas judul skripsi serta


skripsi sebagai syarat gelar Sarjana, Dst
(menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
serta tetap menjaga etika dalam tutur kalimat)

Paragraf III Ucapan terima kasih kepada: Orang Tua

Selanjutnya terima kasih kepada:

1. Rektor USN
2. Dekan FH
3. Ketua Jurusan/ Program Studi Ilmu
Hukum
4. Ketua Kosentrasi
5. Pembimbing
6. Pada Dosen
7. Dst (menggunakan Bahasa Indonesia yang
baku serta tetap menjaga etika dalam tutur
kalimat)
Paragraf IV Penutup

Lampiran 9 : Contoh Format Rincian Materi Abstrak

Abstrak
Paragraf I IDENTITAS PENULIS (Nama,
NIM/Stambuk)

JUDUL SKRIPSI

IDENTITAS PEMBIMBING I

IDENTITAS PEMBIMBING II

Paragraf II Tujuan penelitian

Paragraf III Metode Penelitian dan Teknis Analisis

Paragraf IV Hasil Penelitian dan Gambaran Kesimpulan

*Keyword (kata kunci) yang menjadi substansi skripsi yang disusun


Lampiran 10 : Contoh Format Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................
Halaman Persetujuan...............................................................
Halaman Pengesahan...............................................................
Kata Pengantar........................................................................
Daftar Isi..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah............................................................
C.Tujuan Penelitian ............................................................
D.Manfaat Penelitian............................................................
1. Manfaaat Teoritis.......................................................
2. Manfaat Praktis.........................................................
E.Hipotesis
F. Keaslian Penelitian ..............................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah landasan teoritis atau konsep yang membantu


pembahasan dalam penelitian. Yang disusun dalam sub bab A, B,C…dst.
BAB III METODE PENELITIAN

A.Tipe Penelitian
B.Metode Pendekatan...........................................................
C.Jenis Dan Sumber Data/Bahan........................................
D.Tehnik Pengumpulan Data/Bahan...................................
E.Analisis Data/Bahan........................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan
B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai