Penyusun:
JURUSAN AKUNTANSI
Menurut Myers dan Lamm (dalam Goetsh dan Davis, 1994:168), grouthink merupakan
fenomena yang terjadi manakala orang dalam suatu kelompok lebih banyak berfokus pada
usaha untuk mencapai suatu keputusan yang baik. Beberapa faktor penyebabnya yaitu:
kepemimpinan kelompok terlalu banyak memberikan ketentuan, tekanan untuk mencapai
kesesuaian, isolasi kelompok, dan penerapan teknik-tenik pengambilan keputusan kelompok
yang tidak terampil. Strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi groupthink antara lain
sebagai berikut :
-Mendorong disampaikan kritik-kritik.
-Mendorong pengembalian berbagai alternatif.
-Menugaskan salah seorang atau beberapa orang untuk memainkan peranan sebagai
penentang ide atau saran yang diajukan.
-Melibatkan orang yang tidak familiar dengan isu yang dibatasi.
-Menyelenggarakan pertemuan tindak lanjut.
-Groupshift merupakan fenomena yang timbul bila anggota kelompok melebih-lebihkan
keadaan awal dan berharap bahwa akhirnya keputusan akan disesuaikan dengan apa yang
benar-benar mereka butuhkan. Manajer dapat mencoba mengurangi pengaruh groupshift
dengan mengurangi penguatan terhadap sudut pandangan awal dan dengan menugaskan
anggota kelompok untuk bertindak sebagai penentang ide.
•Nominal group technique
Merupakan salah satu bentuk dari brainstroming. Teknik ini terdiri atas lima langkah yaitu:
-Merumuskan permasalahan
-Mencatat ide masing-masing anggota kelompok
-Mencatat ide kelompok
-Memperjelas atau klarifikasi ide-ide
Masing-masing anggota kelompok memilih ide yang dianggapnya sesuai
•Gugus kalitas (quality circle)
Kelompok karyawan yang mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengidentifikasi,
menganjurkan, dan membuat perbaikan lingkungan kerja. Perbedaan utama antara gugus
kualitas dan brainstroming adalah bahwa anggota gugus kualitas adalah para sukarelawan
yang melaksanakan pertemuan sendiri sedangkan brainstroming umumnya dilakukan oleh
manajer.
•Kotak saran
Cara ini dilakukan dengan jalan menyediakan suatu wadah atau kotak tertentu ditempat-
tempat yang sesuai dan mudah didatangi agar karyawan dapat meletakan saran-saran
tertulisnya.
•Manajemen berkeliling dan berbicara (mangement by walking around) Jalan-jalan ditempat
kerja dan berbicara dengan para karyawan dapat menjadi cara yang efektif untuk
mengumpulkan data. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka dan tidak
biasa maka manajer memperoleh banyak maskan yang berharga.
PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN PRESTASI
Tujuan penilaian kinerja adalah sebagai alat diagnostik dan proses penilaian terhadap
perkembangan individu, tim, dan organisasi. Penilaian digunakan untuk menentukan
besarnya penghargaan, uji validitas, dan perkembangan karir, memperbaiki komunikasi,
serta mendukung pemahaman terhadap fungsi. Penilaian kinerja sangat efektif apabila
difokuskan pada tujuan perusahaan. Oleh karena hasil dari semua pekerjaan adalah b erupa
kualitas dan kepuasan pelanggan, mka penilaian seharusnya berkaitan dengan hasilnya
(tujuan perusahaan).
Di dalam model TQM peranan penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi karyawan,
seperti penilaian kinerja, kompensasi, program pengakuan prestasi, dan sistem promosi
merupakan motivasi untuk mencapai sasaran perusahaan. Banyak manajer dan penyelia
yakin bahwa uang merupakan motivator terpenting bagi karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya. Akan tetapi, ternyata dari hasil penelitian dan survei diperoleh hasil bahwa
pengakuan prestasi kinerja merupakan motivator yang paling kuat.
Sistem kompensasi yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip kunci manajemen kualitas
sebagai berikut :
•Kompensasi harus berorientasi pada pelanggan (customer driven)
Upah atau gaji diberikan pada karyawan yang memiliki keterampilan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan eksternal.
•Kompensasi harus berorientasi pada tim
TQM mensyaratkan dibentuknya tim. Jadi kompensasi didasarkan pada pencapaian sasaran
tim bukan sasaran individual.
•Kompensasi harus dapat diukur
Pengukuran digunakan untuk menentukan seberapa besar upah atau gaji yang harus
diberikan sebagai hasil dari kerja tim.
•Sistem kompensasi harus mengikutsertakan partisipasi seluruh karyawan Baik secara
individual maupun tim harus berpartisipasi dalam menentukan sasaran, mengidentifikasi
indikator kunci, memantau serta mengevaluasi kemajuan perkembangan. Perusahaan harus
memberikan pelatihan untuk menolong karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
Penilaian kerja dapat mendukung perbaikan kualitas bila keadaan dibawah ini dapat
terpenuhi :
•Penilaian kinerja harus dipisahkan dari sistem kompensasi
•Penilaian harus didasarkan pada observasi, pengukuran perilaku, dan hasil
•Penilaian kinerja harus mendorong partisipasi karyawan
Perhargaan berbeda dengan pengakuan. Penghargaan biasanya dalam bentuk moneter,
sedangakan pengakuan adalah tindakan atau kegiatan dalam bentuk nonmoneter.
Penghargaan bisa dalam bentuk bonus, uang, liburan, dan lain-lain. Sedangkan pengakuan
dapat berupa ucapan terima kasih, award dari perusahaan, dan lain-lain. Program
pengakuan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
•Konsisten.
•Memerlukan biaya.
•Sering dilakukan.
•Orang yang memberikan pengakuan menggunakan keterampilan interpersonal untuk
memberikan informasi mengenai pencapaian prestasi.
•Pengakuan yang berasal dari rekan sejawat.
•Public display.
•Pengakuan harus didasarkan pada kepercayaan dan penghormatan
•Umpan balik spesifik diberikan untuk menunjukan bahwa seseorang melakukan sesuatu
yang bernilai.
•Semakn banyak orang yang dibutuhkan dalam proses seleksi semakin subjektif pendapat
yang diberikan.
•Pengakuan yang dilakukan secara berkala, semakin pendek jarak antara tindakan dan
pengakuan, semakin baik untuk menghindari hilangnnya efek pengakuan tersebut.
•Pengakuan bersifat win/win(setiap orang adalah pemenang).
SISTEM SARAN: KONSEP DAN IMPLEMENTASI
Peranan manajemen dalam implementasi dan operasi sitem saran terdiri atas 7 tahap yaitu:
•Membuat kebijakan
Langkah ini mencangkup usaha mengembangkan suatu kebijakan akan menjadi pedoman
bagi sistem saran.
•Mengadakan sistem saran
•Meminta dan mengumpulkan masukan dari karyawan
•Mencatat dan menjawab saran
•Memantau saran-saran
•Melaksanakan atau menolak saran
•Mempromosikan sistem saran
Langkah ini dilakukan dalam rangka meningkatkan minat dan partisipasi karyawan dalam
sistem saran yang diterapkan.
•Evaluasi saran dan sistem saran
Langkah ini meliputi usahan melatih penyelia dan manajer mengenai cara mengevaluasi
setiap saran dan sistem saran secara keseleruhan.
•Melaksanakan saran
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting, karena apabila saran yang baik tidak
segera dilaksanakan maka sistem saran tersebut akan kehilangan kredibilitas.
•Menghargai karyawan
Penghargaan terhadap saran yang diterima dapat diberikan dalam berbagai bentuk,
misalnya dalam bentuk uang, pengakuan secara umum, dan hadiah liburan.
•Memperbaiki sistem saran
Identifikasi dan koreksi terhadap kelemahan sistem saran yang diterapkan sangat perlu
dilakukan.
Sistem saran yang diterapkan harus dipantau dan diperbaiki terus menerus.
Perbaiakn sistem saran ini meliputi dua aspek yaitu:
•Perbaikan pemrosesan saran
Merupakan kumpulan proses yang digunakan untuk meminta, mengumpulkan,
mengevaluasi, dan menerima atau menolak saran. Pendekatan sistem saran yang
sebaiknya diterapkan adalah sistem saran yang menggunakan bantuan komputer sehingga
mudah penyampaian, pemantauan, dan pembaharuan saran secara terus meneur. Adapun
kriteria sistem saran yang baik adalah sebagai berikut:
•Semua saran mendapatkan tanggapan formal.
•Semua saran ditanggapi dengan segera.
•Prestasi setiap departemen dalam memberikan dan menanggapi saran dipantau oleh
manajemen.
•Biaya dan penghematan sitem dilaporkan.
•Penghargaan dan pengakuan ditangani sengan segera.
•ide-ide yang bagus dilaksanakan.
•Konflik kepribadian diminimumkan.
•Perbaiakn setiap saran
•Agar dapat membuat saran yang baik setiap karyawan harus memahami dua hal berikut:
•Identifikasi masalah dan perumusan ide untuk perbaikan.
•Menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas dalam bentuk tulisan.
Ada tiga tahap perumusan ide untuk perbaikan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan
jumlah dan kualitas ide yang dihasilkan karyawan, yaitu :
•Identifikasi masalah
Dalam tahap ini karyawan tidak perl menentukan penyebab masalah, tetapi mereka hanya
mendata situasi masalah yang perlu diperbaiki.
•Penelitian
Tahap ini menentukan penyebab timbulnya masalah yang telah diidentifikasikan. Dengan
demikian, dapat ditentukan masalah yang sebenarnya dihadapi, bukanya gejala dari suatu
masalah.
•Pengembangan ide
Tahap ini meliputi pengembangan ide-ide untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasikan pada tahap pertama dengan mengatasi penyebab yang diidentifikasi pada
tahap kedua.
Manajer dapat membantu para karyawanya untuk memperbaiki saranynya masing-masing
dengan melatih mereka dalam hal-hal berikut.
•Menjelaskan situasi saat ini yang menciptakan masalah secara singkat dan jelas.
•Menyampaikan perubahan yang diusulkan secara langsung dan spesifik.
•Mempersiapkan penjelasan atau uraian untuk memperjelas perubahan yang diusulkan.
•Menjelaskan manfaat-manfaat yang diharapkan dengan menggunakan ukuran yang dapat
dikuantitatifikasikan (persentase, uang, waktu, jumlah atau ukuran lainnya yang sesuai.
Supaya sistem saran suatu perusahaan dapat berhasil maka diperlukan partisipasi dari
karyawannya. Semakin banyak karyawan yang berpartisipasi, semakin baik pula sistem
sarannya.
•Menghilangkan hambatan tersembunyi
Faktor hambatan tersembunyi yang paling sering ditemui antara lain sebagai berikut:
•Perilaku negatif
•Keterampilan menulis yang kurang baik
•Khawatir sarannya ditolak
•Ketidakmudahan
•Mendorong karyawan baru agar terlibat
Strategi yang perlu diterapkan terhadap mereka adalah sebagai berikut:
•Menjelaskan kepada karyawan baru mengenai pentingnya saran-saran (misalnya
perbaikan kualitas,efisiensi,pengurangan biaya,peningkatan produktivitas,peningkatan
keamanan,dan lain-lain ).
•Melakukan suatu perbaikan kecil pada tugas karyawan,kemdian di tulis sebagai contoh
suatu saran, dan contoh tersebut di gunakan untuk menggambarkan bagaimana proses
kerjanya.
•Menugaskan karyawan baru untuk bekerja sama dengan karyawan yang berpengalaman
untuk mengembangkan beberapa saran.
•Memberikan umpan balik positif atas beberapa usaha awal karyawanbaru.
•Melatih karyawan yang segan berpartisipasi
Pendekatan-pendekatan dapat digunakan para manajer untuk mencocokkan karyawan dan
pekerjaannya serta untuk mengubah karyawan yang enggan berpartisipasi menjadi
partisipan dalam setiap usaha perbaikan kerja yaitu sebagai berikut :
•Menilai
•Memeriksa atau meneliti
•Mencocokkan
•Memilih
•Menggoda