Pleomorphic Adenomas.
dalam tulang, kartilago, dan gigi dari tikus yang baru lahir, serta pada jaringan ikat yang
1. Tenascin-C: Pada embrio dibuat oleh sel-sel yang bermigrasi seperti pada tonjolan
neural; yang juga berlimpah pada tendon, tulang, dan kartilago yang sedang
berkembang.
2. Tenascin-R: Ditemukan pada sistem saraf yang sedang berkembang dan pada dewasa
3. Tenascin-X: Ditemukan terutama pada jaringan ikat longgar; mutasi dari gen tenascin
4. Tenascin-W: Dapat ditemukan pada ginjal dan tulang yang sedang berkembang
Tenascin-C adalah yang paling banyak dipelajari secara intens. Tenascin ini memiliki
kemampuan adhesif, mengakibatkan sel-sel pada kultur jaringan menjadi membulat setelah
diaplikasikan pada mediumnya. Hal tersebut mungkin dapat dijelaskan akibat kemampuannya
fibronectin dengan syndecans spesifik. Interaksi dari Tenascin-C dalam stroma pada beberapa
Fibronectin, dan Kolagen tipe IV pada spesimen kelenjar ludah normal, kelenjar ludah pada
Tenascin dapat ditemukan pada komponen normal dari matriks periduktal, mirip
dengan matriks intralobular dan periduktal dari jaringan payudara, dan mirip dengan
keberadaannya dalam morfogenesis dari kelenjar ludah. Kolagen tipe IV dan fibronectin
tampak pada seluruh membran basal, sedangkan tenascin terputus. Hal ini mungkin akibat
Tenascin halo juga nampak pada kedua kluster sel epiteloid dan matriks kondroid dan
mixoid, hal ini menunjukkan bahwa sel-sel epitelial dari pleomorfik adenoma melepas
gambaran adanya peran dari sel-sel dengan tenascin halo dalam memproduksi matriks
myxoid dan kondroid. Persebaran dari tumor ini memerlukan studi lebih lanjut, khususnya
perannya dalam interaksi epitelial-mesenkimal dan di dalam formasi matriks myxoid dan
kondroid.