Anda di halaman 1dari 13

LEMBAGA SOSIAL DAN LEMBAGA AGAMA

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester
dalam Mata Kuliah Pengantar Sosiologi
Semester II Jurusan MD-B
Tahun Akademik 2019/2020

Oleh :
Bobi Muhammad Adam : 1912030074

Dosen Pembimbing:
Dra. Hermawati M. si

JURUSAN MENAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) IMAM BONJOL
PADANG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia Nya
sehingga masih memberikan suatu kesempatan untuk hidup dan bernafas sampai hari ini. Yang
mana dengan nikmat itulah, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah untuk mata
kuliah Pengantar Sosiologi” ini, dengan mengangkat judul Lembaga Sosial dan Lembaga
Agama.”
Dalam kesempatan kali ini, penulis akan mencoba menjelaskan beberapa hal lain yang
terkait dengan tema makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ke dua
orang tua penulis, yang selalu mendukung dan mendo’akan setiap langkah kaki yang penulis
ayunkan, serta selalu bisa menjadi motivasi bagi penulis untuk selalu bangkit dari keterpurukan.
Selanjutnya, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dan membantu penulis selama proses persiapan makalah ini. Dan juga terima kasih
kepada dosen pembimbing Ibuk Dra. Hermawati, M.Si yang senantiasa bersedia untuk selalu
membimbing dan memberikan arahan atas kegiatan-kegiatan penulis, khususnya untuk
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya
khususnya untuk penulis sendiri.

Bengkulu, 19 Juni 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................3


B. Rumusan Masalah..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Lembaga dan Asosiasi ...........................................................................5


B. Peran Hubungan Agama dan Solidaritas Sosial Dalam Pencegahan Covid-19
......................................................................................................................................5

C. Gerakan Lembaga Agama dan Lembaga Sosial Terhadap Covid....................9


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga atau lembaga sosial merupakan pola yang muncul sebagai konsekuensi dari
individu-individu yang hidup bersama. Ketika seorang individu menghadapi permasalahan
bersama, dibuatlah patokan dan pedoman mengenai bagaimana cara-cara berperilaku. Apabila
cara-cara tersebut memberikan banyak keuntungan, maka lambat laun ditetapkan menjadi norma
dan nilai yang lingkupnya semakin berkembang.Jika memang demikian proses terjadinya suatu
kelembagaan, maka di lain sisi lembaga sosial acapkali menghadapi kesulitan untuk didefinisikan
terutama di Indonesia.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt juga menegaskan bahwa lembaga berbeda dengan
asosiasi. Lembaga selalu merupakan sistem gagasan dan perilaku yang terorganisasi yang ikut
serta dalam perilaku itu. Setiap lembaga mempunyai asosiasinya, dan melalui aosisasi itulah
norma-norma lembaga dilaksanakan Baginya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Konsep Lembaga dan Asosiasi ?


2. Bagaimana Peran Hubungan Agama dan Solidaritas Sosial Dalam Pencegahan Covid-19?

3. Apa Gerakan Lembaga Agama dan Lembaga Sosial Terhadap Covid-19 ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Lembaga dan Asosiasi

Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh
masyarakat dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang
berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.

Lembaga dan Asosiasi


Berikut ini adalah perbedaan antara lembaga dan asosiasi. Lembaga perbankan
merupakan prosedur yang dibakukan untuk mengelola transaksi keuangan tertentu; bankir adalah
orang yang memimpin transaksi tersebut; bank adalah sekelompok bankir yang terorganisasi
(bersama-sama para karyawannya). Yang perlu kita ingat hanyalah bahwa lembaga selalu
merupakan sistem gagasan dan perilaku yang teorganisasi. Setiap lembaga mempunyai
asosiasinya, dan melalui asosiasi itulah norma-norma lembaga dilaksanakan.

B. Peran Hubungan Agama dan Solidaritas Sosial Dalam Pencegahan Covid-19

(WHO) World Health Organization menetapkan status pandemi secara global COVID-19
sebagai Virus yang sangat berbahaya dan telah merebah dibanyak wilayah didunia, terutama
Indonesia. Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk 267,7 juta dengan luas
wilayah terdiri dari 17.000 pulau, tentu hal ini akan menjadi masalah yang cukup pelik dalam
penanganan virus ini. Berbeda dengan malaysia atau singapura yang memiliki luas wilayah yang
lebih kecil.
Walau pemerintah telah menetapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), berbagai
aktivitas dihentikan dengan meliburkan kampus, sekolah mulai dari SD-SMA, konferensi, tempat
hiburan, wisata dll serta melakukan lockdown dibeberapa daerah tentu hal ini belum bisa
mencegah penyebaran virus secara maksimal.

5
Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah korban virus ini semakin bertambah bukan semakin
berkurang. Data yang tercatat di Kemenkes pada tanggal 15/04/2020 sejumlah  5136 Positif
COVID-19, 468 Meninggal karena Positif COVID-19. Walau vaksin telah ditemukan namun
vaksin yang dilansir dari kompas.com pada 14 april lalu yang mana ada 3 vaksin yang
dimungkinkan bisa menekan virus namun itu belum diproduksi secara masal dan masih dalam
pengembangan.
Kemajuan pengembangan vaksin dilakukan dengan sangat cepat lantaran patogen virus
corona yang dihadapi belum dapat dihilangkan jika hanya melalui tindakan pengendalian saja.
Industri obat pun berharap dapat menekan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh vaksin ke
pasar, yang biasanya sekitar 10-15 tahun. Begitu yang disebutkan dalam kompas.com
14/04/2020.
Maka selama vaksin ini belum bisa digunakan secara masal maka virus ini masih menjadi
problem darurat yang bisa dilakukan sebagi ikhtiar dengan memutus mata rantai penularan dan
mengandalkan imun yang ada pada tubuh menjadi solusi. Dengan melakukan physical distance
dengan isolasi diri serta mengikuti anjuran dokter.
Indonesia adalah mayoritas penduduknya beragama islam sehingga memiliki peran yang
cukup penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Tentu disini yang memiliki
peran yang sangat disegani dan lebih didengar oleh masyarakat adalah para ulama.
Ulama Menurut Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulum Ad-din memiliki kedudukan yang
sangat mulia didalam Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam. Mereka seperti penerang dalam
kegelapan, juga sebagai pemimpin yang membawa petunjuk bagi umat Islam, yang dapat
mencapai kedudukan al-akhyar (orang-orang yang penuh dengan kebaikan), dan derajat orang-
orang yang bertakwa. Dalam kehidupan kesehariannya, ulama mempunyai peran yang sangat
penting di tengah kehidupan umat Islam, dan ulama juga bisa terus eksis sebagai ahli agama
dengan posisinya yang terhormat.Ulama memiliki beberapa tugas  yang dijelaskan dalam buku
yang dikarang oleh M. Quraish Sihab, yang berjudul  Membumikan al-Qur’an  disitu disebutkan
tugas ulama sebagai Warosatul ambiya (penerus para nabi) yakni:  
1.Menyampaikan ajaran sesuai dengan perintah Allah dan meninggalkan larangannya.
2. Menjelaskan ajaran Allah Swt berdasarkan Alquran.
3. Memutuskan perkara yang terjadi dimasyarakat.

6
4. Memberikan contoh pengalaman sebaqgai media dan contoh terhadap masyarakat.
Sehingga disinilah untuk mencegah penyebaran COVID-19, Ulama memiliki tanggung
jawab untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk bisa bersama-sama mematuhi
anjuran pemerintah untuk bersama mencegah penyebaran virus berbahaya berikut. Dengan
mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan umat. Sehingga wabah pagebluk ini saegera
berakhir dan masyarakat besa kembali dalam aktifitas kesehariannya dengan aman.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI)  Denny JA merilis hasil survei soal profesi yang paling
berpengaruh di Indonesia. Hasilnya, sosok ulama menjadi profesi yang paling berpengaruh untuk
masyarakat. Profesi ulama mengalahkan profesi politisi yang hanya sebesar 11 persen. Sejumlah
prosfesi yang lebih kecil pengaruhnya ke masyarakat di antaranya yakni pengamat sebesar 4,5
persen, pengusaha sebesar 3,5 persen, akademisi sebesar 1,8 persen, aktivis LSM sebesar 1,7
persen, dan artis terkenal sebesar 1,1 persen. Sedangkan sebanyak 24,7 persen memilih untuk
tidak menjawab atau tidak tahu. Dari hasil survei diatas dapat disimpulkan bahwa Ulama lebih
didengar dan dipatuhi oleh masyarakat dari pada pemerintah.
MUI dan pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan
termasuk dalam peribadatan seperti sholat jumat dan dilarangnya mudik. Walau MUI dan
beberapa ulama telah menjelaskan tentang bolehnya mengganti sholat jum’at dengan sholat
dhuhur dirumah dikarenakan ditakutkan akan menjadi sebab menularnya virus ini. Walaupun
begitu namun masih banyak yang tak menghiraukan tetap melakukan sholat jumat. Tentu hal
tersebut tidak lain mengikuti ulama setempat.
Maka disini penting adanya saling memahami untuk bisa satu frame pandangan bersama
dan melawan musuh yang sama yakni virus corona. Demi mengedepankan maslahah yang besar
sehingga masyarakat terhindar dari mala petaka virus tersebut.Semoga virus tersebut segera bisa
diatasi dan hilang dari muka bumi. Amin…
Seluruh dunia sekarang tengah berusaha untuk menghadapi wabah Covid-19 yang
penyebarannya sangatlah cepat. Bahkan hampir seluruh belahan dunia mengalami dampak yang
besar akibat dari wabah Covid-19 ini , dari benua Eropa diantaranya Italia, Spanyol , Inggris dan
masih banyak lagi . Kemudian, benua Amerika yaitu Amerika serikat yang sekarang merasakan
dampak yang serius serta benua Asia yang merupakan Awal penyebaran wabah Covid-19 yaitu
China , Korsel, Singapura, India , dan termasuk Indonesia. Beberapa negara kesulitan dalam
menghadapi pandemi virus Covid-19 ini , dengan merencanakan berbagai kebijakan-kebijakan

7
yang diterapakan untuk negaranya tersebut , namun tidak semua kebijakan tersebut berhasil.
Dampak dari pandemi virus Covid-19 ini menyerang hampir semua sektor kehidupan , mulai dari
kesehatan, ekonomi, pendidikan, politik, dan bahkan kegiatan keagamaan ikut merasakan
dampaknya.
Oleh karena itu untuk mengurangi dampak lebih besar yang ditimbulkan dari wabah virus
Covid-19 , perlu ditingkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat agar membantu pemerintah
negara dalam menghadapi pandemi virus Covid-19. Disinilah pentingnya lembaga keagamaan
dalam membantu mengurangi penyebaran virus Covid-19 , dengan berbagai cara diantaranya
mengeluarkan fatwa atau himbauan kepada pengikut agama agar tidak berkumpul di area publik.
Contohnya dengan membatasi perkumpulan dalam kegiatan di tempat ibadah publik , hal ini
merupakan bentuk kerja sama dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19. Jadi semua
kegiatan keagamaan yang merujuk untuk perkumpulan massa dibatasi, hal ini berlaku untuk
semua agama yang ada baik Islam, Kristen , Hindu , Budhha dan lainnya. Himbauan ini bisa
diberikan ke pusat kegiatan ibadah di wilayah tertentu. Karena pengikut agama akan patuh
terhadap aturan yang dikeluarkan oleh penanggung jawab atau pemuka agamanya masing-masing
, hal itulah yang menunjukkan pentingnya peran Agama dalam bekerja sama untuk mengurangi
dampak serta penyebaran virus Covid-19.
 Dalam islam sendiri telah disebutkan dalam Quran surah Al-baqarah ayat 186 yang
berarti "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." Yang
pertama ,virus Covid-19 ini juga merupakan makhluk sebagaimana makhluk-makhluk Allah
lainnya, dan ia tidaklah bergerak kecuali atas perintah dan izin Allah ta'ala yang menciptakannya.
Oleh karenanya, kita berlindung dari wabah ini kepada Allah sebelum kita berlindung kepada
kemampuan diri kita sendiri atau kemampuan makhluk lainnya. Kedua,  selain meminta
perlindungan kepada Allah dengan cara selalu berdoa dan selalu beribadah ,kita juga harus
berikhtiar dengan melakukan usaha-usaha pencegahan agar virus ini tidak menular kepada diri
kita atau kepada orang-orang yang kita sayangi seperti halnya menjaga kebersihan, menjaga pola
makan, selalu mencuci tangan sesudah atau sebelum makan dan akan berpergian. Yang terakhir

8
ialah tawakkal dan yakin kepada Allah apa yang akan terjadi semua atas keinginan Allah dan itu
yang terbaik untuk kita.
Menurut ajaran Buddha, sumber wabah dikarenakan perilaku mengkonsumsi hewan liar
yang berlebihan dan kurangnya memahami proses sebab akibat yang terjadi. Dalam sudut
pandang ajaran Buddha pun juga menekankan akan kesehatan sebagai keuntungan terbesar yang
dimiliki setiap manusia. Berbeda dengan agama Kristen, dalam kitab mereka telah dijelaskan
bahwah, Alkitab memberikan cara supaya terhindar dari wabah penyakit di akhir zaman ini
dengan memberikan petunjuk pola hidup sehat. Salah satunya adalah petunjuk pola makanan
taman eden yang terdiri dari buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.
Disamping pentingnya peran agama itu, diperlukan juga Solidaritas Sosial antar
masyarakat untuk membantu mengurangi dampak virus Covid-19. Banyak bentuk gerakan Sosial
yang dilakukan contohnya himbauan untuk sosial distancing , mengurangi perkumpulan kegiatan
sosial , dan juga bisa melakukan galang dana untuk membantu masyarakat yang sedang
kesusahan atau para tenaga medis. Banyak para artis maupun selebgram juga turut andil dalam
gerakan sosial ini baik membantu secara langsung dengan memberi bantuan dan juga ada yang
mengadakan penggalang dana dan inilah yang dilakukan para publik figur dengan jiwa sosialnya
untuk dapat membantu dalam hal ini.
Jadi, perlu diingat disamping pentingnya peran agama dan gerakan solidaritas sosial juga
kita harus menyadarkan diri kita di tengah pandemi ini apa yang harus kita lakukan dalam
membantu mengurangi dampak dari penyebaran virus Covid-19. 

C. Gerakan Lembaga Agama dan Lembaga Sosial Terhadap Covid

9
Bengkuluprov-Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, ajak mahasiswa yang tergabung
dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Bengkulu untuk ambil peran dalam
penanganan dampak maupun pencegahan Covid-19 atau Virus Corona di Bengkulu.
Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Provinsi Bengkulu Ifansyah Putra usai menerima 583 karung beras
bersama 6 OKP di markas GMKI Bengkulu, Sabtu, 25/04.
“Pak Gubernur ajak kami ikut berperan dalam menanganan Covid-19. Baik dari sisi
pencegahan ataupun penanggulangan dampak sosial,” terang Ifansyah. Ia menambahkan bahwa
langkah yang diambil bapak Gubernur Bengkulu kesepuluh ini sangat tepat. Pasalnya, pandemi
global yang membuat situasi sosial ekonomi dan psikologis masyarakat berubah drastis, harus
ditangani dengan keterlibatan semua elemen. Sesuai peran dan fungsinya di dalam masyarakat.
“Pastinya kami siap. Salah satunya bantuan ini. Kita bantu pemprov untuk mendistribusikan pada
mahasiswa terdampak langsung. Khususnya mahasiswa perantau yang bertahan tinggal di
Bengkulu karena melaksanakan imbauan pemerintah,” ungkap dosen muda IAIN ini.
Bukan hanya itu, tambah Ifansyah, bahwa OKP siap bersinergi jika dibutuhkan lebih.
“Intinya kami selalu siap. Ini soal kemanusiaan. Jadi memang harus bersama-sama dan
membantu pemerintah agar wabah ini cepat berlalu,” tegasnya. Kandidat doktor termuda UIN
Sunan Kalijaga Jogjakarta ini pun mendokan agar bapak Gubernur Rohidin
selaludiberikesehatanlebih. “Di saat-saat seperti ini, bukan hanya kita butuh motivasi dari orang
tua, tapi kita juga wajib mendokan orang tua kita bersama yaitu bapak Gubernur Rohidin sehat

10
dan diberi kekuatan hingga Covid-19 berlalu dari bumi Rafflesia,” tutup mantan Ketua Cabang
PMII Bengkulu ini.
Untuk diketahui, 6 OKP yang dimaksud terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM),
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Dari data yang kita lihat diatas peran hubungan antara organisasi sosial dan agama sangat
lah penting peranan nya dalam menangani atau mencegah penyebaran pandemi yang di landa kita
pada saat ini, Maka diharapkan kepada Ormas dan bagian ke Agamaan sangatlah dibutuhkan
peranannya dalam memperkuat kekokohan gerakan dan antusias terhadap kalangan masyarakat
untuk bisa melawan dan memberikan motivasi terhadap masyrakat agar lebih berhati-hati dan
lebih menjaga kebersihan dan kedekatan kita kepada sang pencipta, agar kita selalu mendapatkan
lindungan dan kesehatan dari nya.
Dari data yang saya dapat bahnwasahnya penyebaran virus covid-19 ini di daerah saya
Bengkulu Utara , Alhamdulillah 70% mengalami kesembuhan. Dari peningkatan Kesmbuhan ini
sangat disenangkan sekali dan sangat berterima kasih atas partisipasinya masyarakat, lembaga
sosial, dan lembaga agama dalam pencegahan virus ini, sehingga atas gerakan dan peran hbungan
ini bisa membuahkan sebuah kesenangan sehingga bisa mensejahterahkan kehidupan kita
kelaknya dan terhindar dari perkembangan virus covid-19 ini, berikut data tersebut:
Bengkulu - Terjadi penambahan tiga kasus positif Corona di Provinsi Bengkulu atau
menjadi 98 kasus pada Sabtu (16/6). Namun, 70 persen dari total kasus Corona di Provinsi
Bengkulu telahsembuh. Dari data Pemprov Bengkulu, sebanyak 58 dari 98 pasien telah sembuh
dari kasus Corona (COVID-19). "Kasus yang dinyatakan sembuh hari ini adalah 9 orang, dari
Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan rincian dari Kota Bengkulu kasus 80,
kasus 79, kasus 48, kasus 45, kasus 44, kasus 47 dan kasus 46, sedangkan untuk Bengkulu Utara
kasus 90 dan kasus 91," jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, dalam
keterangannya,Sabtu (16/6/2020). Ditambahkan Herwan Antoni bahwa perkembangan kasus di
Provinsi Bengkulu dibandingkan bulan lalu mengalami penurunan. Tetapi. dia menghimbau agar
masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan kerena virus Covid-19 masih belum hilang.
"Tetap kita harus terus waspada bagaimana upaya kita dalam pencegahan dengan melaksanakan

11
protokol - protokol kesehatan yang selalu kita sampaikan, di manapun kita, apapun aktivitas kita
protokol kesehatan harus terus di patuhi," ujar Herwan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh
masyarakat dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang
berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.
Lembaga atau institusi sosial di Indonesia mengalami pergeseran makna menjadi pranata
sosial. Hal ini dikarenakan institusi sosial tidak sama dengan asosiasi, terlebih sebagaimana yang
dinyatakan Koentjaraningrat, pranata merujuk pada kesatuan sistem norma dan juga memiliki
kesamaan persepsi dengan Horton.
Lembaga sosial memiliki beberapa unsur di antaranya simbol kebudayaan, kode perilaku,
dan ideologi. Sehingga disinilah untuk mencegah penyebaran COVID-19, Ulama memiliki
tanggung jawab untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk bisa bersama-sama
mematuhi anjuran pemerintah untuk bersama mencegah penyebaran virus berbahaya berikut.
Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan umat. Sehingga wabah pagebluk ini
saegera berakhir dan masyarakat besa kembali dalam aktifitas kesehariannya dengan aman

B.Saran
12
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

http://fadhil-nugroho.blogspot.com/2012/04/jurnal-lembaga-sosial-bahan-dukung.html?m=1
http://salamadian.com/pengertian-lembaga-sosial/
https://infosos.wordpress.com/kelas-xii-ips/lembaga-sosial/
Peran Ulama Dalam Pencegahan Covid-19 | - IAIN Surakarta
iain-surakarta.ac.id › peran-ulama-dalam-pencegahan-c...

13

Anda mungkin juga menyukai