Anda di halaman 1dari 6

Nama:Muhammad Alfikri Akbar

Nim:1912030049

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam bahasa asing yang sering disebut Leadership


menurut George Terry dalam bukunya “ Principle of Management”
mengatakan : Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas untuk
mempengaruhi serta menggiatkan orang-orang dalam usaha bersama untuk
mencapai sutu tujuan.

Kepemimpinan tampak dari dalam proses di mana seseorang


mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi dan menguasai pikiran-
pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain.[1]

B. Pengertian Supervisi

Sebelumya akan kami utarakan terlebih dahulu pengertian


Supervisi Menurut pendapat para Ahli yaitu :

Menurut Boardman: “Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,


mengkoordinir dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru
sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pegnajarna,
sehingga dengan demikian mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi
dalam masyarakat demokrasi modern.

Menurut Mc. Nurney meninjau suervisi sebagai suatu process


penilaian mengatakan: supervisi adalah prosedure memberi arah serta
mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

H. Burton & Leo J. Bruckner: Supervisi adalah suatu teknik


pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Supervisi pendidikan ialah bantuan yang diberikan kepada personel


pendidikan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebib baik dan
upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:

1.Menyampaikan gagasan, prosedur dan bahan material untuk menilai dan


mengembangkan kurikulum.
2.Mengembangkan pedoman, petunjuk, cara dan bahan penunjang lainnya
untuk melaksanana kurikulum.

3.Merencanakan perbaikan metode proses belajar-mengajar secar aformal


melalui penataran, lokakarya, seminar, sanggar kerja, diskusi dan
kunjungan dinas.

4.Membina dan megnembangkan organisasi profesi seperti: Musyawarah


Guru Bidang Studi, Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS), Kelompk Kerja Penilik Sekolah (KKPS).

5.Membina, membimbing dan mengarahkan guru-guru kepada


peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan melaksanakan
pross belajar mengajar.

6.Menilai kurikulum sarana prasarana, prosedur berdsarkan tujuan


pendidikan.

Asas adalah nilai-nilai yang dipegang teguh untuk dijadikan


sumber, arahan, rujukan atau acuan tindakan dan upaya mencapai tujuan.
Kalau tujuan itu berfungsi memberi tumpuan atau landasan untuk
bertindak dan berupaya. Tanpa asas yang dianut dan disepakati bersama,
maka dari batas-batas ketentuan dan peraturan, hak dan kewajiban, ruang
lingkup yang ditetapkan dan disepakati. Hal ini akan menimbulkan
benturan dengan bidang yang lain, kekacauan dalam pelaksanaan, dan
konflik diantara nailai-nilai sendiri.

Supervisi mempunyai asas-asas sendiri yang mungkin berbeda


dengan asas-asas bidang yang lain. Perbedaan ini justru memberikan sifat
tersendiri kepada supervisi. Secara garis besarnya asas-asas supervisi
dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.Supervisi pendidikan adalah bagian terpadu dari program pendidikan

2.Supervisi ini memperlakukan manusia sebagai manusia seutuhnya baik


sebagai manusia perorangan, sosial ataupun makhluk ciptaan Tuhan.

3.Tujuan supervisi pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan di


sekolah dalam rangka mencapai tujuan epdndiidkn nasional

4.Pelaksanaan supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan secara


musyawarah, saling menghormati, bersedia menerima pendapat orang lain
dan menyatakan pendapatnya sendiri.

5.Supervisi pendidikan hendaknya memperhatikan kesejahteraan personel


pendidikan yang meliputi pemenuhan kebutuhan perorangan dan sosialnya
6.Supervisi pendidikan hendaknya dilaksanakan oleh yang telah mendapat
pendidikan atau latihan dalam bidang supervisi.

C.Administrasi Kepemimpinan dan Supervisi

Dalam kajian kepemimpinan supervisi ini kami akan memaparakn


mengenai proses Administrasi supervisor (kepala sekolah) dalam lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.

Sebagai manajer yang memimpin institusi, kepala sekolah


memiliki sejumlah tugas yang harus dilakukannya dalam mengelola
sekolah. Tugas kepala sekolah dalam mengelola sekolah menurut
Departemen Pendidikan (1999: terdiri dari empat tahapan yaitu:

1.perencanaan (planning),

2.mengorganisasikan (organizing),

3.penggerakan (actuating),

4.pengawasan (controlling).

Dalam tahap perencanaan kepala sekolah merencanakan kegiatan


apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam tahap pengorganisasian, kepala sekolah menetapkan
dan memfungsikan organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut. Pada
tahap penggerakan, kepala sekolah menggerakan seluruh orang yang
terkait untuk secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sesuai dengan
tugas masing-masing. Pada tahap pengawasan, kepala sekolah
mengendalikan dan melakukan supervisi kegiatan tersebut, sehingga dapat
mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Memperhatikan ketentuan Departemen pendidikan di atas dan


konsep manajerial, dapat dinyatakan bahwa tugas kepala sekolah sebagai
pengelola sekolah adalah:

1.Pertama, proses penyusunan rencana mencakup:

a.mengkaji kebijakan yang relevan,

b.menganalisa kondisi sekolah

c.merumuskan tujuan,

d.mengumpulkan data informasi yang terkait,

e.menganalisis data dan informasi,


f.merumuskan alternatif program,

g.menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan.

2.Kedua, untuk melaksanakan program atau kegiatan sekolah yang


telah disusun diperlukan orang atau tenaga. Orang tersebut harus
diorganisasikan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Dengan
demikian, mengorganisasikan berarti melengkapi program yang telah
disusun dengan susunan organisasi pelaksanaannya. Dalam organisasi,
setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan
apa targetnya. Empat kata kunci (apa, oleh, siapa, kapan dan apa
targetnya) itu harus tergambar dengan jelas dalam pengorganisasian.
Dalam pengorgani-sasian sekolah, kepala sekolah harus mengetahui
kemampuan dan karakteristik guru dan staff lainnya sehingga dapat
menempatkan mereka pada posisi atau tugas yang sesuai. Harus diketahui
pula tugas apa yang sedang dikerjakan, sehingga tidak terjadi beban tugas
yang berlebihan (overloaded). Jika pelaku kegiatan terdiri dari lebih satu
orang, harus jelas siapa penanggung jawabnya. Suatu program biasanya
terdiri dari beberapa bagian yang mungkin sekali dikerjakan oleh orang
yang berbeda, maka dalam pengorganisasian harus jelas bagaimana
hubungan antar bagian tersebut dan siapa yang bertanggung jawab untuk
mengoordinasikan.

3.Ketiga, setelah organisasi pelaksana tersusun, maka tugas kepala


sekolah adalah menggerakan orang-orang dalam organisasi sekolah
tersebut untuk bekerja secara optimal. Salah satu cara menggerakan guru
dan staf lain adalah dengan menerapkan prinsip motivasi. Artinya, kepala
sekolah merangsang agar guru dan staf lain termotivasi untuk mengerjakan
tugas.

4.Ke empat, agar berhasil baik dalam melaksanakan pengawasan/


supervisi, kepala sekolah harus melaksanakan prinsip dasar supervisi,
yaitu:

a.pengawasan bersifat membimbing dan membantu mengatasi kesulitan


dan bukan mencari kesalahan,

b.bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Artinya,


diupayakan agar yang bersangkutan merasa mampu mengatasi sendiri,
sedangkan kepala sekolah hanya membantu,

c.balikan atau saran perlu segera diberikan,

d.pengawasan dilakukan secara periodik,


e.pengawasan dilaksanakan dalam suasana kemitraan.

Deskripsi tugas kepala sekolah sebagai berikut:

1.membantu para guru lebih memahami peranan sekolah dalam


menyelesaikan masalah-masalah social.

2.mengkreasikan kondisi yang memungkinkan para personalia, para siswa,


dan anggota masyarakat berpartisipasi secara maksimum memajukan
pendidikan.

3.berinisiatif menyelesaikan masalah yang mengganggu program


pendidikan.

4.merekrut dan menyeleksi personalia pendidikan yang dapat memajukan


kreativitas, terbuka, mampu memecahkan masalah, dan akuntabel terhadap
program pendidikan.

5.mengarahkan personalia untuk menerima dan menunjukkan performanya


secara maksimal dalam pengembangan kebijakan dan implementasi.

6.menciptakan interasi yang erat antara sekolah, para siswa, dan orang tua
siswa.

7.mengusahakan pemakaian personalia, waktu dan ruang secara fleksibel


dan beragam.

8.melibatkan semua siswa dalam semua kegiatan sekolah .

9.mengadakan relasi dengan semua sekolah dan tokoh masyarakat sekitar


sekolah.

Agar Kepala Sekolah dapat bertindak sebagai pemimpin yang


efektif ia perlu mengidentifikasi kriteria yang menjadi dasar kehidupan
yang berbeda-beda di antara siswa, para personalia pendidikan dan
masyarakat.

Seorang pimpinan selayaknya mempunyai kemampuan manajerial


yang mencakup berbagai aktivitas, terdiri dari perencanaan (planning),
pengor-ganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), penilaian
(evaluating), pembinaan (supervising). Fungsi perencanaan antara lain
penentuan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan tertentu. Hal ini dilakukan berdasarkan kondisi obyektif
kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan
ancaman, menentukan strategi, kebijakan, taktik, kiat dan program. Fungsi
pengorganisasian meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur.
Fungsi dalam konteks ini merupakan tugas yang di bagi kedalam fungsi
garis, staf dan fungsional. Hubungan terdiri atas tanggung jawab dan
wewenang, sedangkan strukturnya dapat horizontal maupun vertikal.
Fungsi pemimpin adalah bagaimana kegiatan manajerial dapat
mengarahkan dan mempengaruhi semua potensi dan sumber daya yang
dimiliki untuk kepentingan organisasi, sedangkan fungsi pengawasan
meliputi penentuan standar, supervisi, dan mengukur kompetensi yang
menyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai