Anda di halaman 1dari 4

Nama :Bobbi Muhammad Adam

Nim :1912030074

Lokal :MD-B

Matkul :ADM

KAPITAL SELEKTA

A. Pengertian Kapita Selekta Pendidikan Islam


Bila ditinjau dari segi etimologi, kapita selekta pendidikan sebenarnya
tersusun dari dua kata, yaitu : “Kapita Selekta” dan “Pendidikan”, yang dipadukan
sehingga menjadi satu istilah yang memiliki satu kesatuan makna.Dalam “Kamus Besar
Bahasa ” kata “Kapita Selekta”, diartikan dengan “garis besar mengenai hal-hal penting
dan terpilih”. Dan kata “Pendidikan” dalam kamus itu, diartikan dengan “Proses yang
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan-latihan”[1]

Secara istilah/terminologi yaitu : suatu mata kuliah yang membahas kumpulan


masalah dari pendidikan yang penting dan terpilih untuk dicari penyebabnya dan
ditentukan jalan keluarnya. Dan pendidikan Islam sendiri memiliki pengertian yang
sangat luas, seorang ilmuan muslim, pakar pendidikan islam DR. Muhammad S.A.
Ibrahimy ( Bangladesh), mengungkapkan pendidikan islam sebagai berikut :

Napas keislaman dalam pribadi seorang muslim merupakan elane vitale yang
menggerakkan perilaku yang diperkokoh dengan ilmu pengetahuan luas, sehingga ia
mampu memberikan jawaban yang tepat dan berguna terhadap tantangan perkembangan
ilmu dan teknologi. Karena itu pendidikan Islam memiliki ruang lingkup yang berubah-
ubah menurut waktu yang berbeda-beda. Ia bersikap lentur terhadap pekembangan
kebutuhan umat manusia dari waktu ke waktu.[3]

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kapita Selekta Pendidikan Islam adalah mata
kuliah pendidikan Islam yang membicarakan tentang masalah-masalah pokok/pilihan
dalam pendidikan (khususnya pendidikan Islam) yang aktual, untuk inovasi pendidikan
Islam.
B.Ruang Lingkup Kapita Selekta Pendidikan Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi :

a. keserasian

b. keselarasan

c. keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT

d. hubungan manusia dengan sesama manusia

e. hubungan manusia dengan dirinya sendiri

f. hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.[4]

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek


Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan
perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :

1. Pengajaran keimanan

Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan,


dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah
tentang rukun Islam.

2. Pengajaran akhlak

Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan


jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.

3. Pengajaran ibadah

Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.

4. Pengajaran fiqih

Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang


segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-
dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti
tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pengajaran Al-Quran

Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat


membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-
Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam
materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.

6. Pengajaran sejarah Islam

Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui
tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman
sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.[5]

Jadi, kesimpulannya adalah keserasian, keselarasan, keseimbangan antara


hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia,
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain
dan lingkungannya itu merupakan ruang lingkupnya. Jika dikaitkan dengan pendidikan
disekolah, maka terdapat berbagai pengajaran-pengajaran.

C Pokok Bahasan Kapita Selekta Pendidikan Islam

Dari penjelasan tentang pengertian kapita selekta pendidikan Islam, maka pokok
bahasan yang dibahas adalah sebagai berikut :[6]

a. Obyek Pembahasannya adalah masalah dari pendidikan Islam

Yang dimaksud dengan masalah disini dapat disinonimkan dengan problematika.


Dalam kaitannya dengan pendidikan, masalah itu dapat berupa adanya kesenjangan
antara teori dengan kenyataan.

Maka dapat disimpulkan bahwa masalah pendidikan adalah ketidaksesuaian


antara yang seharusnya dengan kenyataan yang timbul dalam penyelengaraan system
pendidikan nasional yang perlu dicari kejelasannya, terutama mengenai hal-hal yang
melatarbelakangi munculnya permasalahan itu, supaya dapat diketahui dengan jelas
masalahnya dan dapat ditentukan jalan keluarnya.

b. Permasalahannya yang dibahas bersifat penting dan terpilih


Kapita selekta pendidikan Islam secara selektif membahas permasalahan yang
aktual, yang hangat-hangatnya dibahas pemerintah, diperbincangkan oleh para pakar dan
pengelola pendidikan.

Disadari bahwa semakin maju peradaban suatu masyarakat akan bertambah


banyak masalah yang harus dihadapi, termasuk dalam bidang pendidikan. Oleh
karenanya, permasalahn pendidikan yang menjadi sasaran kajian “Kapita Selekta
Pendidikan Islam” tidaka akan pernah habis dan kadaluarsa, melaikan akan selalu
berkembang sesuai denagn tuntutan perkembangan zaman

Jadi, permasalahan yang menyangkut tentang pendidikan itu tidak akan berhenti
selama manusia sendiri masih bercita-cita untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Tujuan pembahasannya adalah untuk menemukan penyebab yang menimbulkan


permasalahan pendidikan kemudian menentukan jalan keluarnya.

Jika orang berfikir administratife, maka dalam setiap kegiatan yang dilakukan
selalu ditetapkan tujuan yang akan dicapai. Hal ini membawa konsekwensi, bahwa dalam
mengkaji permasalahan pendidikan diharuskan menerapkan pendekatan sebab-akibat,
bukan menerapakan pendekatan gejala. Hasil penyelesaian permasalahan pendidikan
yang ditentukan melalui penerapan pendekatan pertama, akan menjurus pada jalan keluar
yang lebih memungkinkan membawa perbaikan secara integral. Sedangkan hasil
penyelesaian permasalahan dengan pendekatan kedua biasanya akan menjerumus pada
satu macam jalan keluar yang dimungkinkan hanya membawa perbaikan secara parsial.

Jadi, jelaslah bahwa kapita selekta pendidikan Islam merupakan suatu mata kuliah
yang menuntut da mengarahkan mahsiswa agar berfikir analisis lagi kritis terutama
dengan menerapkan kaidah deduktif dan induktif, agar mahasiswa berwawasan luas
dalam menanggapi permasalahan pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai