Nim :1912030074
Sejak dari lahir hingga dewasa, seseorang mengalami proses sosialisasi melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
Tahap meniru
Menjadi tahap pemulaan di mana seorang bayi menanggapi orang lain sebagai
bentuk imitasi atau peniruan. Mereka mengikutu perilaku tertentu tanpa mengetahui
maksud perilaku tersebut. mereka belum mampu menggunakan simbol-simbol.
Tahap bermain
Pada tahap ini anak-anak sudah mulai belajar dalam mengambil peran orang yang
berada di sekelilingnya. Misalnya, menirukan peran yang dijalankan orangtuanya atau
kakaknya di rumah. Di sini, kesadaran anak mulai terbentuk. Seseorang sudah
mengetahui siapa dirinya, siapa orangtuanya dan saudaranya.
Tahap bermain
peran Seorang anak mulai mengurangi proses peniruan. Mereka secara langsung
berani mengeluarkan kemampuan perannya sendiri dengan sadar. Kemampuan tersebut
dengan menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat. Dalam tahap ini,
seseorang mengalami kemantapan diri melebihi dua tahap sebelumnya.
Tahap penerimaan
Pada tahap ini, seorang anak memasuki jenjang yang lebih matang. Mereka
mampu menerima peran yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Mereka mampu
berinteraksi dengan orang lain karena telah memahami perananya sendiri serta peran
orang lain yang telah menjadi pasangan interaksinya. Di tahap ini seorang manusia
membentuk kepribadian yang terakhir dalam membentuk kepribadian yang penuh.
Perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi merupakan
hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial budaya, rentang usia dan
faktor-faktor dari individu:
1. Pengalaman Awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa kanak kanak)
dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah
pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.
2. Pengaruh Budaya
3. Kondisi Fisik
Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kepribadian seseorang.
Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan
seseorang. Secara tidak langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga
dipengaruhi oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang
mempengaruhi kepribadian antara lain adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik,
penyakit menahun, dan gangguan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah,
pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).
4. Daya Tarik
Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih banyak
karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai kurang menarik,
dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang
menguntungkan.
5.Inteligensi
Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan anak yang
kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang pandai tersebut, dan
tidak jarang memberikan perlakuan yang kurang baik.
6. Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak matang.
Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan cenderung kasar, tidak
mau bekerja sama dan sibuk sendiri.
7. Nama
Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap konsep diri,
namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari bagaimana nama itu
mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil
,mereka (karena nama itu mempunyai asosiasi yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan mewarnai penilainya orang terhadap
dirinya.
Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak
konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu.
9. Penerimaan Sosial
Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri
dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya
akan membenci orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung.
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak
adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi sendi dasar kepribadian.
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan kematangan fisik yang
mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah
pada klimakterium dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran
menuju ke arah yang lebih buruk.
• Keaktifan
• Pengulangan
• Tantangan
• Perbedaan individual
Guru : Mengunakan metode yang bervariasi. Mmemilih bahan ajar yang diminati siswa..
2. Keaktifan
Siswa : Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif
baik secara fisik, intelektual dan emosional.
3. Keterlibatan langsung/Pengalaman
Siswa : Dituntut agar siswa me-ngerjakan sendiri tugas yang diberikan guru kepada
mereka.
Guru : Melibatkan siswa dalam mencari informasi, merang-kum informasi dan menyim-
pulkan informasi.
4. Pengulangan
Guru :Memberikan jawaban yang benar dan memberikan kesimpulan dari materi yang
telah dijelaskan atau di bahas.
7. Perbedaan Individual
Yang dimaksud dengan faktor perkembangan internal adalah segala sesuatu yang
ada dalam diri seseorang yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan.
Termasuk ke dalam faktor perkembangan internal tersebut adalah faktor perkembangan
jasmaniah, faktor perkembangan perkembangan psikologis, dan faktor perkembangan
kematangan fisik dan psikis.
Faktor perkembangan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
seseorang yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang
termasuk faktor perkembangan eksternal antara lain : faktor perkembangan sosial, faktor
perkembangan budaya, faktor perkembangan lingkungan fisik, dan faktor perkembangan
lingkungan non fisik.
3. Faktor Perkembangan Pembawaan
Pada waktu seseorang lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada
pada dirinya. Secara umum kemungkinan kemungkinan potensi yang ada pada seseorang
yang baru lahir adalah :
Kecerdasan
Bakat-bakat khusus
Jenis kelamin
Jenis ras
Sifat-sifat fisik
Sifat-sifat kepribadian
Masa seseorang dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan.
Masa seseorang awal dimulai ketika seseorang berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada
masa seseorang awal perkembangan fisik seseorang akan terlihat lambat dibandingkan
dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada seseorang usia ini faktor perkembangan
pembawaan seseorang akan mulai terlihat dan orang tua atau orang yang lebih tua
darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan seseorang.
6. Lingkungan Sekitar
Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta
menanggapi kemauan seseorang. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan
orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang seseorang, selain itu
ada pula faktor perkembangan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan seseorang, seperti halnya dengan kebudayan.
Seseorang yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seseorang yang pandai bergaul, akan
lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Harga diri
Seseorang yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.
Keinginan
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/ dekat dan orang
tersebut dapat memberikan kepercayaan sehingga melalui orang-orang terdekatnya itu
perkembangan konatif seseorang dapat meningkat karena adanya dorongan dari orang-
orang yang tersayang. Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
Orang tua yang mendidik seseorang dengan cara bertahap dalam menjelaskan
sesuatu hal, dan mendidik seseorang dengan penuh kasih sayang, biasanya seseorang
memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang
kepercayaan diri kepada seseorang disertai dengan memberikan dorongan
Gen dari orang tua akan memepengaruhi jasmani dan tidak bisa di ubah oleh
teknologi secanggih apapun.
Sifat – sifat
Warisan dari orang tua sama halnya dengan bentuk tubuh dan warna kulit tidak
dapat diubah. Tipe manusia berdasarkan sifatnya menurut Edward Sparanger adalah
manusia ekonomi, teori, politik, sosial, seni dan agama.
Inteligensi
Yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau masalah. Tes
Inteligensi yang standar antara lain tes binet-simon, tes Wechsler, tes Army Alpha dan
Beta, tes Progressive Matrices
Bakat
Orang yang sehat atau memiliki tubuh lengkap tidak kurang suatu apapun dengan
orang yang memiliki cacat tubuh atau sakit tentu memiliki rasa yang berbeda dalam
memandang diri sendiri, kehidupan, dan sekitarnya sehingga secara langsung akan
berpengaruh pada perkembangan perkembangan psikologinya.
Pertumbuhan dan Perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud
hampir sama namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme
dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi
disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
A. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan ( Growth ) adalah perubahan KUANTITATIF ( berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dst ) pada materiil
sesuatu akibat dari adanya pengaruh dari lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru,
semakin bertambahnya jumlah gigi, semakin bertambahnya tinggi badan, dst.
B. PERKEMBANGAN
Perkembangan ( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat
adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur.
Contoh : pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan,
dst.
Ayat tentang pertumbuhan dan perkembangan : QS. Al Mu’minun:67
ٍة ثُ َّمjjjَ ٍة ثُ َّم ِم ْن َعلَقjjjَطف ْ ب ثُ َّم ِمن ُّن ٍ َراjjjُ َو ٱلَّ ِذى َخلَقَ ُكم ِّمن تjjjُه
يُو ًخا ۚ َو ِمن ُكمj وا ُشj ۟ jُ َّد ُك ْم ثُ َّم لِتَ ُكونjو ۟ا أَ ُشj
ٓ jي ُْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْفاًل ثُ َّم لِتَ ْبلُ ُغ
ون َ َُّمن يُتَ َوفَّ ٰى ِمن قَ ْب ُل ۖ َولِتَ ْبلُ ُغ ٓو ۟ا أَ َجاًل ُّم َس ًّمى َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِل
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu.
(Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya
kamumemahami(nya).