Anda di halaman 1dari 2

Makalah Seminar Tugas Akhir

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK


UNTUK ANALISIS TINGKAT FOKUS PADA CITRA MIKROSKOP
DIGITAL MENGGUNAKAN PROSES EKSTRAKSI CIRI
Damar Wicaksono1), R Rizal Isnanto2), Oky Dwi Nurhayati2)
Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
email: wicaksono.damar@gmail.com
ANTAR BUTIR DARI MATERIAL BAJA
TAHAN
Abstrak—Mikroskop Digital merupakan salah satu
pengembangan dari mikroskop cahaya yang KARAT AUSTENITIK SETELAH
memungkinkan gambar untuk ditampilkan pada MENGALAMI
layar monitor komputer. Mikroskop Digital
terkini memungkinkan proses pengamatan
preparat dilakukan dengan lebih detail. PROSES PEMANASAN
Pengamatan dapat dilakukan secara tidak
langsung menggunakan bantuan aktuator ANWAR BUDIANTO*
mikroskopik untuk mendapatkan susunan elemen-
elemen citra dasar yang nantinya akan
, KRISTINA PURWANTINI*
digabungkan menjadi sebuah citra tunggal dengan
resolusi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
merancang perangkat lunak pada mikrostepper. , BA.TJIPTO SUJITNO**
Perangkat lunak ini bertujuan untuk menentukan
citra yang paling fokus dari beberapa dataset citra *
masukan.
Perangkat lunak yang dibuat untuk
menentukan fokus citra digital yakni Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – BATAN
menggunakan Delphi. Tahap perancangan berisi
tentang prosedur pengembangan program yang Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
terdiri dari pengumpulan sampel data citra 55281,
mikroskop digital, pengubahan citra menjadi aras
keabuan, ekstraksi fitur citra hingga didapatkan
E-MAIL: TAUFAD@YAHOO.COM
nilai cost function tertinggi. Algoritma ekstraksi
ciri yang digunakan dalam pencarian nilai cost
function (C) citra digital mikroskopik antara lain **Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan –
Teknik Penurunan Laplacian, Teknik Statistikal BATAN,
Variansi Ternormalisasi, Teknik Histogram
Entropi.Tahap implementasi pengambilan sampel Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 YKBB, Yogyakarta,
citra digital, pengubahan citra menjadi aras
keabuan, konvolusi citra digital dan kuantisasi 55281.
nilai fokus citra.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Abstrak
dataset citra masukan dapat diproses dengan
benar melalui proses pengubahan citra masukan PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO PADA
menjadi aras keabuan, tahapan konvolusi dan
KOROSI ANTAR BUTIR DARI
nilai cost function mampu didapatkan sesuai
dengan teknik pencarian menggunakan ekstraksi
fitur. Citra terpilih dapat ditentukan setelah MATERIAL BAJA TAHAN KARAT
mengetahui perbandingan masing-masing nilai AUSTENITIK SETELAH
cost function pada citra masukan. Perangkat lunak
dapat berjalan baik pada sistem operasi Windows MENGALAMI PROSES HEAT PEMANASAN.
7. Pada bagian antarmuka, tomboltombol dan
prosedur program telah berfungsi sesuai dengan
Telah dilakukan pengamatan
fungsionalitasnya masing-masing.
Korosi antar butir pada material baja tahan karat
Kata kunci : Ekstaksi Ciri, Bahasa Pemrograman austenitik jenis SS 304 setelah
Delphi, Aras Keabuan, Laplacian, Cost Function
Mengalami proses perlakuan panas (heat
treatment) pada selang suhu (400-950) oC
PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO PADA KOROSI
Dengan variasi waktu pemanasan (holding time)
yaitu 1 jam, 3 jam, 3,5 jam, dan 4

Jam. Sebelum dan sesudah proses perlakuan panas,


struktur mikro sampel dianalisis

Menggunakan mikroskop optik dan SEM


(Scanning Electron Microscope).

Komposisi kimia pada daerah di sekitar batas butir


diamati menggunakan SEM-EDS

(Energy Dispersive X-ray Spectrometer). Hasil


pengamatan menunjukkan bahwa

Sampel yang mengalami perlakuan panas di bawah


suhu sensitisasi yakni pada suhu

400 oC, ternyata korosi antar butir tidak teramati.


Untuk sampel yang mengalami

Perlakuan panas pada suhu sensitisasi yakni pada


selang suhu (500-900) oC, ternyata

Korosi antar butir dapat teramati dengan jelas.


Sedangkan untuk sampel yang

Mengalami perlakuan panas di atas suhu sensitisasi


yaitu pada suhu 950 oC, ternyata

Korosi antar butir masih dapat teramati tetapi tidak


sejelas sampel yang mengalami

Perlakuan panas pada suhu sensitisasi. Dari analisis


komposisi kimia di sekitar batas

Butir ditemukan adanya penurunan kandungan


karbon (C) yaitu dari 0,61 % massa

Menjadi 0,47 %massa, dan untuk khrom (Cr) dari


18,37 % massa menjadi 17,76 %

Massa.

Kata kunci : korosi antar butir, austentitik,


perlakuan panas, struktur mikro,

Mikroskop optik, SEM-EDS.

Anda mungkin juga menyukai