Anda di halaman 1dari 17

i

PROPOSAL

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN TEKNIK


PACKET TRACER DI SMK NEGERI 1 TANA TORAJA

OLEH

ALVIAN SAMARA

216611070

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN TEKNIK


PACKET TRACER DI SMK NEGERI 1 TANA TORAJA

Disusun Oleh

Nama : Alvian Samara


Stambuk : 216611070
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Eko Suripto Pasinggi’,S.T.,M.Eng. Melki Garonga’,S.Kom.,M.Kom.


NIDN. 0916029003 NIDN. 09060338601

Mengetahui
Ketua Program Studi
Teknik Informatika

Srivan Palelleng,S.Kom.,M.T.
NIDN. 0904028201
iii

PRAKATA
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PRAKATA....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1.....................................................................................................................Latar

Belakang..................................................................................................... 1

1.2.....................................................................................................................Rumusa

n Masalah.................................................................................................... 2

1.3.....................................................................................................................Tujuan

Penelitian.................................................................................................... 2

1.4.....................................................................................................................Batasan

Masalah....................................................................................................... 3

1.5.....................................................................................................................Manfaat

Penelitian ................................................................................................... 3
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jaringan internet telah berkembang pesat di Indonesia dengan cakupan wilayah


ketersediaan layanan internet yang semakin mudah di jangkau, sehingga kualitas
layanan menjadi sangat penting. Maka perlu ada sebuah analisa untuk mengukur
kualitas layanan internet, serta bisa menjadi bukti bagi pengguna maupun ISP untuk
memvalidasi letak permasalahan kualitas layanan internet.[1]

Kualitas kinerja jaringan komputer yang baik menjadi faktor krusial dalam
memastikan konektivitas yang lancar dan efisiensi penggunaan sumber daya di SMK
Negeri 1 Tana Toraja. Dalam lingkungan pendidikan, jaringan komputer yang andal
dan cepat menjadi kebutuhan utama untuk mendukung kegiatan pengajaran dan
pembelajaran yang efektif. Dengan memiliki koneksi jaringan yang stabil, siswa dan
guru dapat mengakses sumber daya pendidikan yang diperlukan, berkomunikasi, dan
berkolaborasi dengan lancar.

Namun, dalam mengelola jaringan komputer, seringkali muncul berbagai


tantangan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan dan mengatasi masalah yang
mungkin muncul. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis kinerja yang
komprehensif guna mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah tersebut. Salah
satu teknik yang sangat berguna dalam menganalisis kinerja jaringan komputer
adalah menggunakan teknik Packet Tracer.

Packet Tracer merupakan alat bantu yang memungkinkan penggunanya bisa


membuat simulasi jaringan topologi dengan menyeret dan menjatuhkan router,
switch dan berbagai jenis lain dari perangkat jaringan. Berbagai koneksi fisik antara
perangkat diwakili oleh “kabel” item. Packet Tracer mendukung sedasar routing
dengan RIP, OSPF, EIGRP, BDP, untuk luasan yang diperlukan oleh arus CCNA
kurikulum.[2]
2

Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk melakukan analisis kinerja
jaringan komputer di SMK Negeri 1 Tana Toraja dengan menggunakan teknik Packet
Tracer. Dengan melakukan analisis ini, diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan, seperti latensi dan throughput, serta
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi jaringan komputer
saat ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat untuk
meningkatkan kinerja jaringan dan memberikan rekomendasi yang tepat guna dalam
mengoptimalkan infrastruktur jaringan di SMK Negeri 1 Tana Toraja.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini, terdapat pertanyaan yang perlu dijawab yaitu, bagaimana
kinerja jaringan komputer di SMK Negeri 1 Tana Toraja saat ini dan apa faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja jaringan komputer di SMK Negeri 1 Tana Toraja, seperti
latensi dan throughput menggunakan Teknik Packet Tracer. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi dalam meningkatkan kinerja jaringan.

1.4. Batasan Masalah


Dalam penelitian ini, terdapat batasan yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Penelitian ini akan difokuskan pada analisis kinerja jaringan komputer di SMK
Negeri 1 Tana Toraja.
b. Pengukuran kinerja jaringan akan dilakukan menggunakan teknik Packet
Tracer.
c. Analisis kinerja akan difokuskan pada pengukuran latensi dan throughput .

1.5. Manfaat Penelitian


3

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan,
antara lain:
a. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja jaringan komputer di
SMK Negeri 1 Tana Toraja.
b. Memberikan rekomendasi yang dapat di pertimbangkan untuk meningkatkan
kinerja jaringan komputer di SMK Negeri 1 Tana Toraja.
c. Menjadi sumbangan pengetahuan baru dalam bidang analisis kinerja jaringan
komputer menggunakan teknik Packet Tracer.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif bagi pengembangan infrastruktur jaringan komputer di SMK Negeri 1 Tana
Toraja dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut
dalam bidang ini.

BAB II
4

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Penelitian ini menyertakan beberapa penelitian yang relevan dengan topik


analisis kinerja jaringan komputer menggunakan teknik Packet Tracer dalam
lingkungan pendidikan yang di tunjukan pada table 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terkait
Jurnal/
Nama Peneliti propos
No Judul Pembahasan
(Tahun) al/
skripsi
Adanya perbedaan kualitas
jaringan internet yang
Internet Quality disediakan oleh Internet
Wicaksono, Measurement of Service Provide (ISP)

1 Hayyu Ilham Mobile Jurnal dengan kondisi di lapangan,


(2020) Broadband membuat perlu adanya
Access sebuah analisis atau alat
pengukuran kualitas
jaringan internet.[1]
2 Dudih Gustian Konsep Jaringan Jurnal Packet Tracer merupakan
(2022) Komputer alat bantu yang
CISCO memungkinkan
PACKET penggunanya bisa membuat
TRACER simulasi jaringan topologi
yang mencakup router,
switch dan berbagai jenis
lain dari perangkat jaringan.
Berbagai koneksi fisik
antara perangkat diwakili
oleh “kabel” item. Packet
Tracer mendukung sedasar
5

routing dengan RIP, OSPF,


EIGRP, BDP, untuk luasan
yang diperlukan oleh arus
CCNA kurikulum.[2]
Menganalisis perbandingan
peforma jaringan di
Universitas Tanri Abeng
dalam pengiriman paket
Analisis dan
data menggunakan tiga
Perancangan
metode routing yaitu static
Simulasi
routing dan BGP. Penulis
Perbandingan
menggunakan beberapa
Kinerja Jaringan
parameter untuk mengukur
Sahril Amuda, Komputer
peforma jaringan, dan akan
Muhammad Menggunakan
melakukan proses ping
3 Femy Mulya, Metode Protokol Jurnal
sebanyak 10-100 kali
Felix Indra Routing Statis
menggunakan Cisco Packet
Kurniadi (2021) dan Border
Tracer. Setiap metode
Gateway
routing akan dibandingkan
Protocol (BGP)
dengan mengirim paket data
(Studi Kasus
sebesar 32 byte. Penulis
Tanri Abeng
juga melakukan beberapa
University)
skenario pengujian untuk
setiap parameter yaitu
throughput dan
latency/delay.[3]
4 Lalu Delsi Penggunaan Jurnal Cisco Packet Tracer dapat
Samsumar, Aplikasi Cisco digunakan sebagai simulasi
Moh. Subli Untuk Desain, jaringan yang dapat
(2019) Simulasi, dan dimanfaatkan sebagai
Pemodelan informasi keadaan koneksi
6

suatu komputer apabila


Jaringan
terjadi masalah dalam akses
Komputer
jaringan.[4]
Penggunaan serta
perkembangan jaringan
komputer yang sangat pesat
di masa kini, pada penelitian
tersebut penulis
menganalisis kinerja routing
dinamis pada model
arsitektur jaringan di SMKN
Analisis Kinerja
XYZ. Model arsitektur pada
Sampurna Dadi Metode Routing
penelitian tersebut
Riskiomo, OSPF dan RIP
menggunakan Cisco Packet
5 Donaya Pasha, Pada Model Jurnal
Tracer dengan
Muhamad Arsitektur
menggunakan beberapa
Trianto (2018) Jaringan di
router, switch, dan PC client
SMKN XYZ
di setiap jaringan, router
pada simulasi ini di
perumpamakan sebagai
gedung-gedung pada objek
penelitian, sehingga tiap
gedung dapat terkoneksi
sesuai topologi yang telah di
rancang.[5]

2.2. Landasan Teori


SMK Negeri 1 Tana Toraja didirikan pada tanggal 29 Agustus 1965, yang
pada awalnya di beri nama STM Instruktur dan bertujuan memfasilitasi siswa-siswi
yang melanjutkan studi di rana kejuruan.

2.2.1. Jaringan Komputer


7

Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar


komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Tujuan dari jaringan
komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta/menerima layanan di sebut klien (client). Desain ini di sebut dengan system
client-server, dan digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer.[6]
Ada beberapa jenis jaringan komputer yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari dan di klasifikasikan menurut cakupan ruang/area, yaitu:

1. LAN (Local Area Network)


Jaringan ini memiliki konsep yang menghubungkan suatu perangkat jaringan
dengan jarak yang relative pendek. Biasanya digunakan untuk gedung pendidikan,
kantor, rumah.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan ini memiliki konsep yang menghubungkan perangkat jaringan dari
satu Kota ke Kota lainnya. Jika penggunaan LAN sudah tidak memungkinkan untuk
membangun jaringan maka jaringan MAN adalah solusi yang akan digunakan, karna
cakupannya lebih besar dari LAN, maka MAN menggunakan perangkat khusus dan
memerlukan operator telekomunikasi yang bertugas sebagai penghubung antar
jaringan komputer.
3. WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini memiliki konsep yang menghubungkan perangkat jaringan
komputer yang mencakup wilayah yang sangat luas dan perlu menggunakan
peralatan yang sangat canggih apabila di bandingkan dengan MAN dan LAN.
Konsep jaringan ini biasanya digunakan untuk menghubungkan suatu
jaringan dari suatu negara dengan negara lainnya atau antar negara, bahkan bias juga
antar benua. Salah satu contoh peralatan yang sangat canggih tadi adalah fiber optic
dimana pemasangannya ditanam di dalam tanah maupun di bawah laut.

2.2.2. WLAN (Wireless Local Area Network)


WLAN merupakan sebuah system komunikasi yang fleksibel dan dapat
diaplikasikan sebagai ekstensi ataupun sebagai alternatif pengganti jaringan LAN
8

kabel. Jarigan ini menggunakan teknologi frekuensi radio, mengirim dan menerima
data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel.
Dengan begitu, WLAN dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan
mobilitas user.[7]
Teknologi Wireless mengikuti standar yang ditetapkan oleh Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Standar ini mengatur berbagai varian
Wi-Fi yang digunakan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa standar Wi-Fi yang
telah ditetapkan oleh IEEE:
a. Standar IEEE 802.11a: Standar ini merujuk pada jaringan Wi-Fi dengan
frekuensi 5 GHz. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 54 Mbps,
dengan jangkauan jaringan sekitar 300 meter.
b. Standar IEEE 802.11b: Standar ini mengacu pada jaringan Wi-Fi dengan
frekuensi 2,4 GHz. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 11 Mbps,
dengan jangkauan jaringan sekitar 100 meter.
c. Standar IEEE 802.11g: Standar ini berkaitan dengan jaringan Wi-Fi dengan
frekuensi 2,4 GHz. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 54 Mbps,
dengan jangkauan jaringan sekitar 300 meter.
d. Standar IEEE 802.11n: Standar ini mengacu pada Wi-Fi dengan kecepatan
yang lebih tinggi, yakni antara 108 hingga 120 Mbps. Standar ini menggunakan
frekuensi 2,4 GHz atau 5 GHz dan dapat menjangkau jarak yang cukup luas.[8]
Heriadi, D. (2005). Teknologi Jaringan Nirkabel Wi-Fi. Bandung: Informatika.

2.2.3. Topologi Jaringan


Topologi jaringan mengacu pada struktur fisik atau logis dari jaringan
komputer yang menggambarkan bagaimana perangkat-perangkat dalam jaringan
terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Setiap topologi memiliki karakteristik
unik yang mempengaruhi kinerja, keandalan, dan skalabilitas jaringan.
9

Terdapat empat jenis topologi jaringan yang umum digunakan, yaitu topologi
star, topologi bus, topologi ring, dan topologi mesh. Setiap topologi memiliki cara
kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda. Berikut masing-masing topologi:
1. Topologi Star:
Topologi Star adalah tipe topologi jaringan di mana setiap perangkat
terhubung langsung ke satu pusat kontrol atau switch. Pusat kontrol tersebut berperan
sebagai titik pusat yang mengatur dan mengarahkan aliran data antara perangkat-
perangkat yang terhubung. Data yang dikirim dari satu perangkat akan melewati
pusat kontrol sebelum sampai ke perangkat tujuan. Bentuk dari topologi star dapat di
lihat pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Topologi Star

Cara Kerja: Pada topologi Star, setiap perangkat terhubung secara langsung
ke satu pusat kontrol atau switch. Data yang dikirim dari perangkat dikirim ke pusat
kontrol terlebih dahulu, kemudian diteruskan ke perangkat tujuan.
 Kelebihan: Topologi Star mudah dikelola karena setiap perangkat terhubung ke
satu titik pusat. Jika satu perangkat mengalami gangguan, perangkat lainnya
tetap dapat beroperasi. Penambahan atau penggantian perangkat juga dapat
dilakukan dengan mudah.
 Kekurangan: Ketergantungan pada pusat kontrol membuat jaringan menjadi
rentan jika pusat kontrol mengalami kerusakan. Jika kabel yang menghubungkan
perangkat dengan pusat kontrol putus, perangkat tersebut tidak dapat terhubung
ke jaringan.
2. Topologi Bus:
10

Topologi Bus adalah tipe topologi jaringan di mana semua perangkat


terhubung ke satu jalur komunikasi utama yang disebut "bus". Setiap perangkat
memiliki akses ke bus tersebut dan dapat mengirim dan menerima data melalui bus
tersebut. Data yang dikirim dari satu perangkat akan diterima oleh semua perangkat
yang terhubung ke bus. Topologi bus terlihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Topologi Bus


Cara Kerja: Pada topologi Bus, semua perangkat terhubung ke satu jalur
komunikasi utama atau "bus". Setiap perangkat dapat mengirim dan menerima data
melalui jalur tersebut.
 Kelebihan: Topologi Bus relatif mudah diimplementasikan dan biaya yang
dibutuhkan relatif rendah. Jika satu perangkat mengalami gangguan, jaringan
masih dapat beroperasi karena perangkat lain masih terhubung ke jalur utama.
 Kekurangan: Gangguan pada jalur utama dapat menyebabkan seluruh jaringan
terganggu. Terdapat juga potensi tabrakan data jika dua perangkat mengirimkan
data secara bersamaan

3. Topologi Token Ring:


Topologi Token Ring adalah tipe topologi jaringan di mana setiap perangkat
terhubung secara langsung dengan dua perangkat tetangga, membentuk sebuah
lingkaran atau cincin. Data dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat tetangganya
secara berurutan hingga mencapai perangkat tujuan. Setiap perangkat berfungsi
11

sebagai repeater untuk memperkuat sinyal sebelum diteruskan ke perangkat


berikutnya seperti terlihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Topologi Token Ring


Cara Kerja: Pada Topologi Token Ring, setiap perangkat terhubung secara
berurutan membentuk lingkaran atau cincin. Data dikirimkan dari satu perangkat ke
perangkat tetangganya hingga mencapai perangkat tujuan.
 Kelebihan: Topologi Ring memiliki kecepatan transfer data yang konsisten
karena data mengalir dalam satu arah. Tidak ada tabrakan data dalam topologi
ini. Pemulihan jaringan cepat jika ada gangguan karena sinyal dapat mengalir
melalui jalur alternatif.
 Kekurangan: Jika salah satu perangkat mengalami gangguan, seluruh jaringan
dapat terganggu. Topologi Ring juga memiliki keterbatasan dalam
menambahkan perangkat baru ke dalam jaringan.
4. Topologi Mesh:
Topologi Mesh adalah tipe topologi jaringan di mana setiap perangkat
terhubung langsung dengan setiap perangkat lain dalam jaringan. Ini berarti terdapat
jalur komunikasi yang langsung antara setiap pasangan perangkat. Dalam topologi
ini, data dapat dikirimkan melalui jalur yang paling efisien, dan jika terjadi masalah
pada satu jalur, jaringan masih tetap dapat beroperasi melalui jalur alternatif. Seperti
pada Gambar 2.4 berikut.
12

Gambar 2.4
Cara Kerja: Pada topologi Ring, setiap perangkat terhubung secara berurutan
membentuk lingkaran atau cincin. Data dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat
tetangganya hingga mencapai perangkat tujuan.
 Kelebihan: Topologi Ring memiliki kecepatan transfer data yang konsisten
karena data mengalir dalam satu arah. Tidak ada tabrakan data dalam topologi
ini. Pemulihan jaringan cepat jika ada gangguan karena sinyal dapat mengalir
melalui jalur alternatif.
 Kekurangan: Jika salah satu perangkat mengalami gangguan, seluruh jaringan
dapat terganggu. Topologi Ring juga memiliki keterbatasan dalam
menambahkan perangkat baru ke dalam jaringan.
2.2.4. Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah
2.2.5. Standarisasi TIPHON

2.2.6. QoS (Quality of Service)


2.3. Kerangka Pikir

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian


13

3.1.1. Waktu Penelitian


3.1.2. Lokasi Penelitian
3.2. Instrumen (Bahan dan Alat) Penelitian
3.2.1. Bahan Penelitian
3.2.2. Alat Penelitian
3.3. Tahapan Penelitian
3.3.1. Pengumpulan Data
3.3.2. Analisis Data
3.3.3. Analisis Kinerja Jaringan
3.3.4. Pengujian Kinerja Jaringan
3.3.5. Kesimpulan
3.3.6. Pembuatan Laporan
3.3.7. Jadwal Penelitian

DAFTAR REVERENSI

Anda mungkin juga menyukai