INTISARI
Dengan semakin berkembangnya Instansi/lembaga maka akan semakin kompleks juga
kebutuhan dalam manajemen jaringan Komputer. Salah satu manajemen yang cukup penting yaitu
manajemen pada Router dan Proxy Server. Untuk manajemen Router dan Proxy Server agar sesuai
dengan kebutuhan yang berkembang dalam sebuah Instansi/lembaga maka perlu dilakukan
pengaturan secara coding/script yang cukup rumit.
Dengan menggunakan Mikrotik Routerbord mikrotik kita dapat mengatur konfigurasi router
dengan menggunakan Graphic User Interface (GUI) melalui fasilitas Winbox sehingga lebih User
friendly. Sistem manajemen baru menggunakan routerbord mikrotik pada jaringan internet di SMK Negeri
Jumantono dapat mengontrol arus lalu lintas data dan sistem manajemen Load balancing dengan metode
Fail Over dan PCC mampu menghindari permasalahan overload pada salah satu jalur koneksi dan dapat
mengoptimalkan trafik yang ada. Metode HTB yang ada pada router mikrotik mampu melakukan limitasi
bandwidth terhadap user sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai bandwidth limiter dan metode Per
Connection Queue (PCQ) mampu membatasi maksimal data rate untuk setiap sub queue (pcq-rate) dan
jumlah paket data (pcq-limit).
Sistem manajemen hotspot pada routerbord mikrotik dapat mengatur hak akses dari tiap-tiap
user dan penerapan sistem Single sign on dapat meminimalisir penggunaan username dan password serta
dengan adanya sistem keaaman memfilter virus, spam, trojan ataupun malware lain.
Sistem manajemen proxy server dan filtering dapat meningkatkan akses jaringan internet dan
dapat memfilter konten-konten web yang negatif atau tidak sehat untuk diakses dilingkungan pendidikan
SMK Negeri Jumantono.
Metode pengembangan system yang penulis gunakan dalam menyusun tesis ini yaitu metode
Network Development Life Cycle (NDLC) karena sesuai dengan pokok bahasan yaitu konfigurasi jaringan
komputer yang berkelanjutan yang mencakup tahap Analisis, Design, Simulation Prototype,
Implementation, Monitoring dan Managemen.
Berdasarkan monitoring yang dihasilkan, sistem baru jaringan yang penulis lakukan telah
memenuhi kebutuhan yang ada pada SMK Negeri Jumantono dan telah menjawab semua permaslahan
sesuai kondisi disekolah.
Metode untuk pengukuran kualitas akses jaringan mengunakan metode QoS yang dapat untk yang
membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan kinerja yang
handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. Aliran paket data dapat ditentukan melalui lima parameter
yang ada pada QoS yaitu Throughput, Delay, Jitter, Packet Loss dan Bandwidth.
Kata Kunci: Routerbord Mikrotik, Manajemen Jaringan, NDLC, Proxy Server, QoS.
zaman sekarang ini yang begitu pesat mendorong guru dan siswa. Pada saat ini SMK Negeri
salah satu lembaga pendidikan yaitu SMK Jumantono merupakan sekolah yang berbasis
67
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
teknologi informasi, dimana sekolah ini telah masuk melalui port-port terbuka yang tidak
memiliki fasilitas Internet dan Laboratorium digunakan dalam sistem jaringan.
Komputer yang lengkap. Namun pada Sedangkan untuk mengurai kemacetan
penerapannya jaringan komputer yang ada masih dan keamanan jaringan dibutuhkan suatu alat
sangat sederhana, dimana belum diterapkannya yang berupa router yang berfungsi dalam
manajemen jaringan yang baik. memanajemen jaringan dan traffic yaitu
SMK Negeri Jumantono memiliki routerbord mikrotik dan proxy server.
layanan internet yang digunakan oleh seluruh Routerbord mikrotik dan proxy server adalah
warga sekolah. Layanan sumber internet suatu distribusi linux yang menyediakan fitur
menggunakan 2 ISP Speedy telkom. Mengingat simple-to-manage firewall appliance berbasis
jumlah bandwith yang terbatas besarnya hanya perangkat keras (Clancey dkk. 2009).
20 Mbps untuk line speedy 1 dan 20 Mbps line Di dalam sistem komputer dan
speedy 2 serta penggunaan internet oleh siswa, modem speedy secara umum sudah terdapat
guru, kariyawan dan publik yang banyaknya beberapa fitur tentang ip address, bandwitch,
kurang lebih 1215 user dan pengunaan pratikum hotspot, firewall dan proxy server yang
8 laboratorium komputer pada program berfungsi untuk mengatur ip address,
keahlian TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) penghematan bandwitch, memfilter, malware,
dikhawatirkan akan membuat penuh jaringan virus, spam, trojan dan sebagainya, namun
dan mengakibatkan akses jaringan dengan kemampuan yang sangat terbatas. Oleh
lambat/overload. karena itu dibutuhkan perangkat tambahan yang
Sedangkan untuk menunjang proses dapat membantu tugas manajemen jaringan.
pembelajaran yang baik tentunya dibutuhakan Salah satu perangkat yang memungkinkan
akses internet yang baik dan didukung melaksanakan tugas tersebut adalah adanya
infrastruktur serta pengelolaan jaringan internet router dan proxy server. Dengan penambahan
yang pula. Akses internet yang tidak stabil, router dan proxy server diharapkan akses internet
lambat, sering mati, dan penggunaan hotspot lebih stabil, cepat di SMK Negeri Jumantono.
yang banyak sering menambah lambat akses Dari berbagai masalah yang telah
internet serta mengganggu proses pembelajaran. diuraikan tersebut diatas telah mendorong
Terlepas dari banyaknya maanfaat dan penulis untuk melakukan penelitian sistem
kegunaan internet dalam menunjang proses manajemen jaringan internet menggunakan
pembelajaran banyak juga dikeluhkan para guru, router mikrotik dan proxy server yang
68
kariyawan dan siswa dampak negatif yang memperhatikan segi manajemen jaringan,
ditimbulkan dari internet, diantaranya masuknya kestabilan, akses lebih baik, penghematan
konten-konten negatif seperti: malware, virus, bandwidth, keamanan jaringan dan internet yang
spam, trojan dan serangan dari luar lainnya yang sehat, yang dapat diakses di lingkungan
dapat membahayakan sistem komputer dan pendidikan. Dalam hal inilah yang
menurunkan performa jaringan. Mereka dapat mendorong penulis untuk melakukan penelitian
2
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
3
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
4
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
dengan adanya proxy server dan filtering 1) Sumber daya manajemen dan topologi
maka diharapkan: jaringan yang digunakan pada sistem
a. Dapat menginplementasikan yang berjalan.
manajemen jaringan internet sekolah yang 2) Sumberdaya peralatan jaringan yang
ada secara optimal yang dapat meningkatan digunakan di pada sistem berjalan.
motivasi belajar peserta didik dalam mengali 3) Sumberdaya akses jaringan yang
informasi melalui teknologi dengan baik. digunakan di pada sistem berjalan.
b. Untuk memudahkan dalam 4) Evaluasi
memperbaiki sistem jaringan yang ada saat b. Metodelogi Wawancara (interview)
ini. Pengumpulan data dan informasi dengan
c. Pemanfaatan resource atau sumber daya cara melakukan wawancara secara langsung
sehingga dapat lebih optimal. dengan Kepala Sekolah SMK Negeri
d. Meningkatkan semangat belajar siswa- Jumantono. Data-data yang penulis
siswi dan meningkatkan kinerja para staf dan dikumpulkan dari hasil wawancara
pendidik warga sekolah. diantaranya adalah :
METODOLOGI PENELITIAN 1) Spesifikasi perangkat keras dan perangkat
Metodologi penelitian ini digunakan tesis ini adalah Network Development Life
sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan Cycle (NDLC), yaitu suatu pendekatan proses
penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak dalam komunikasi data yang menggambarkan
menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan siklus yang tiada awal dan akhirnya dalam
sekolah yang telah dirumuskan. Berikut adalah b) Analisis sistem yang sedang berjalan
5
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
f) Analisis Performama Jaringan yang yang akan dibangun dan sebagai bahan
berjalan pertimbangan sebelum jaringan benar-benar
2. Design akan diterapkan. Untuk simulasi sistem
Berdasarkan dari data-data yang manajemen jaringan menggunakan paket
didapatkan sebelumnya, terhadap tracare, untuk simulasi load balancing
permasalahan topologi dilakukan dengan metode PCC, manajemen
perancangan topologi jaringan ulang bandwidth, dan user management penulis
menggunakan topologi tree, perancangan menggunakan VM Ware Workstation yang
ini bersifat memperbaiki kekurangan pada di dalamnya diinstall mikrotik Router OS
topologi jaringan yang saat ini telah versi 6.
diterapkan, hal ini berdasarkan hasil 4. Implementation
evaluasi yang telah dilakukan. a) Implementasi Konfigurasi Routerbord
Berdasarkan hasil dari identifikasi mikrotik.
permaslahan/kelemahan sistem terdapat b) Implementasi Instalasi dan konfigurasi
beberapa kekurangan terutama pada Proxy Server dan squid lusca.
manajemen jaringan internet dan 5. Monitoring
batasan/rules akses client yang terlalu a) Pengujian Permasalahan Topologi
bebas dalam mengakses internet sehingga b) Pengujian Load Balancing.
client dapat dengan mudah mengakses c) Pengujian Permasalahan Bandwidth
konten-konten negatif yang tidak ada d) Pengujian Hotspot dan Login User (user
hubungan dalam pendidikan. manajemen)
a. Rancangan topologi sistem baru yang e) Pengujian Keamanan Jaringan (virus,
diusulkan spam, trojan)
b. Perbedaan sistem baru dengan sistem f) Pengujian Permasalahan Proxy Server
lama dan Filtering
3. Simulasi prototype 6. Manajemen
Pada tahap ini, dilakukan simulasi atau uji a) Kebijakan Fail Over
coba dari sistem yang dibangun. bertujuan b) Manajemen Password
untuk melihat kinerja awal dari jaringan
Alur Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membuat alur penelitian sebagai berikut:
6
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Start
a. Manajemen IP Address
b. Manajemen Load Balancing
Implementation c. Manajemen Bandwidth
d. Manajemen Hotspot dan Login User
e. Manajemen Proxy Server dan Filtering
jaringan ini pernah dilakukan oleh Ependi memberikan efisiensi pemakaian bandwidth
dkk(2014) dengan penelitian yang berjudul internet dan istem keamanan jaringan yang
"Implementasi Manajemen Bandwidth dan diberikan oleh mikrotik dapat terfasilitasi dengan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk Rachman dan Aminullah (2013), dalam
mengakses internet. Terlebih bila jumlah Bangun Proxy Server dan Analisis Pemakaian
komputer tersebut memiliki jumlah workstation Internet dengan Menggunakan SARG (Studi
Menurut Anwar (2013), dengan judul bahwa Proxy server merupakan salah satu solusi
“Analisis dan Perancangan Manajemen Jaringan yang dapat digunakan dimana dengan proxy
dengan Menggunakan Mikrotik RouterOS”, server pihak manajemen perusahaan akan dapat
mikrotik mempunyai harga yang relatif murah pengaturan penggunaan internet dan mengurangi
73
7
75
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
8
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
e. Dapat berupa penggambaran, Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus,
perancangana dan pembuatan sketsa atau digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star
pengaturan dari beberapa element yang Network. Masing- masing topologi ini
terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
dan berfungsi. kekurangannya sendiri. (Supriyanto, 2013)
Manajemen jaringan IP Addressing
a. Pengertian Manajemen Jaringan IP address adalah alamat logika yang
Pengelolaan jaringan dapat didefinisikan diberikan ke peralatan jaringan yang
sebagai OAM & P (operasional, menggunakan protokol TCP/IP. IP address
administrasi, pemeliharaan, dan penyediaan) terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis
jaringan dan layanan. Tipe pengoperasian dalam empat kelompok terdari dari 8 bit (oktat)
berkaitan dengan operasi sehari-hari yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya:
dalam menyediakan layanan jaringan. 11000000.00010000.00001010.00000001
(Subramanian, 2000) Atau dapat ditulis dalam bentuk empat
Jaringan komputer adalah sebuah kelompok format desimal (0-255) misalnya :
sistem yang terdiri atas komputer dan 192.16.10.1. Baik bilangan binary dan desimal
perangkat jaringan lainnya yang bekerja merepresentasikan nilai yang sama. Namun IP
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan address lebih mudah dimengerti dalam notasi
yang sama. Tujuan dari jaringan komputer bilangan desimal. Salah satu masalah dengan
untuk membagi sumber daya.(Anbar penggunaan bilangan binary adalah pengulangan
Ardiansyah Rusmana, dkk, 2011:4) bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat
b. Konsep dasar jaringan computer kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
IP address yang terdiri atas 32 bit angka
Jaringan Komputer adalah sekelompok
dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP address
komputer yang berdiri sendiri yang saling
terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host
berhubungan antara satu dengan
ID, dimana network ID menentukan alamat
lainnya.Sehingga dapat saling
jaringan sedangkan host ID menentukan alamat
berkomunikasi melalui media jaringan
host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address
ini.Jadi dalam jaringan ini tiap-tiap
memberikan alamat lengkap suatu komputer
computer dapat saling berbagi informasi,
berupa gabungan alamat jaringan dan alamat
program-program, dan penggunaan
host. Berapa jumlah kelompok angka yang
bersama perangkat keras computer seperti
termasuk network ID dan berapa yang termasuk
harddisk, printer dan sebagainya. (Dimas
host ID adalah bergantung pada kelas IP address
Syamsudin, dkk. 2010)
yang dipakai.
Topologi
a. Pembagian Class IP Addressing
Topologi adalah suatu cara
IP address dapat dibedakan menjadi lima
menghubungkan komputer yang satu dengan
kelas, yaitu A, B, C, dan D,
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.
9
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
(Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini address ini biasanya digunakan untuk broadcast
kelas A, B, dan C digunakan untuk address ke semua host dalam jaringan lokal.
biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting Bandwidth
(224.0.0.0-239.255.255.255) Bandwidth Komputer Di dalam jaringan
1) Class A address Komputer, sering digunakan sebagai suatu
2) Class B address sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah
3) Class C address data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik
4) Class D address lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya
Agar peralatan dapat mengetahui kelas dalam detik). Bandwidth ini biasanya diukur
suatu IP address, maka setiap IP harus dalam bps (bits per second). Adakalanya juga
memiliki subnet mask. Dengan dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu
memperhatikan default subnet mask yang modem yang bekerja pada 57,600 bps
diberikan, kelas suatu IP address dapat mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari
diketahui. Berikut tabel 2.1 dijelaskan modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara
mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar
address beserta dengan jumlah jaringan dan atau tinggi memungkinkan pengiriman
jumlah host per jaringan dapat digunakan informasi yang besar seperti pengiriman gambar
beserta default subnet mask- nya. dalam video presentasi. Artinya semakin besar
Tabel 2.1 Pembagian Class IP Addressing bandwidth suatu media, semakin tinggi
Dalam penggunaan IP address ada komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja
peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu: bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan
a) Angka 127 pada oktat pertama digunakan Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki
untuk loopback. layer komunikasi jaringan menurut OSI. Namun
b) Network ID tidak boleh semuanya terdiri pengertian Proxy Server sebagian besar adalah
Jika host ID berupa angka binary 0, IP Proxy server adalah sebuah komputer
address ini merupakan network ID jaringan. Jika server atau program komputer yang dapat
host ID semuanya berupa angka binary 1, IP bertindak sebagai komputer lainnya untuk
10
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
melakukan request terhadap content dari internet Protokol routing dinamik terbagi atas tiga
atau intranet. kategori luas : distance-vector, link state,
Proxy Server bertindak sebagai gateway dan hybrids. Salah satu cara alternatif ke
terhadap dunia internet untuk setiap komputer dalam dynamic routing adalah static routing.
client. Proxy server tidak terlihat oleh komputer Sebuah router yang di program untuk static
client, seorang pengguna yang berinteraksi routing meneruskan paket ke dalam port-
dengan internet melalui sebuah proxy server port yang telah di tentukan. Setelah static
tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy routing di konfigurasi, router tidak perlu
server sedang menangani request yang lagi untuk mencari route atau komunikasi
dilakukannya. Web server yang menerima informasi tentang route. Peran dari router
request dari proxy server akan hanya secara mudah meneruskan paket-
menginterpretasikan request- request tersebut paket. Static routing sangat bagus untuk
seolah-olah request itu datang secara langsung jaringan yang kecil yang hanya mempunyai
dari komputer client, bukan dari proxy server. jalur tunggal ke dalam tujuan yang telah
(Wisnanu, 2013). ditentukan. Di dalam kasus seperti ini, static
Proxy server juga dapat digunakan routing dapat menjadi mekanisme routing
untuk mengamankan jaringan pribadi yang yang paling efisien karena tidak memakan
dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti bandwidth untuk menemukan router atau
halnya internet). Proxy server memiliki lebih komunikasi dengan router lain.
banyak fungsi daripada router yang memiliki Sebagaimana jaringan bertambah luas dan
fitur packet filtering karena memang proxy redudansi ditambah ke dalam tujuan, static
server beroperasi pada level yang lebih tinggi routing menjadi kewajiban labor-intensive.
dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh Segala perubahan yang terdapat di dalam
terhadap akses jaringan. Proxy server yang router atau fasilitas transmisi di dalam
berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" WAN harus secara manual ditemukan dan
untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal diprogram. WAN yang mempunyai fitur
sebagai firewall. (Wisnanu, 2013) topologi yang makin kompleks
Routing menawarkan potensi yang lebih banyak
Protokol routing dinamik digunakan memerlukan routing dinamik. Apabila
oleh router untuk menjalankan tiga fungsi menggunakan static routing di dalam
dasar yaitu: (Norton, 1999) jaringan kompleks, WAN yang mempunyai
1. Menemukan route yang baru. banyak jalur mengatasi redundansi route.
2. Komunikasi informasi dengan route yang (Wisnanu, 2013)
baru ditemukan dengan router lain. Sertrerver
3. Forward paket dengan menggunakan route Server adalah sebuah sistem komputer yang
tersebut. menyediakan jenis layanan (service) tertentu
dalam sebuah jaringan komputer.Server
11
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
didukung dengan prosesor yang bersifat scalable serangan atau gangguan yang berasal dari
dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan jaringan internet dengan cara melakukan filtering
sistem operasi khusus, yang disebut sebagai atas paket yang lewat dari dank e jaringan-
sistem operasi jaringan (network operating jaringan yang dihubungkan dan dapat
system).Server juga menjalankan perangkat dikonfigurasi untuk menolak akses ke website
lunak administratif yang mengontrol akses tertentu. (Pungky Sulistyo, dkk. 2011 : 2)
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat Ubuntu
di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat Ubuntu adalah sistem operasi turunan
pencetak (printer), dan memberikan akses dari distro Linux jenis Debian unstable (sid),
kepada workstation anggota jaringan.(Anbar Ubuntu merupakan project untuk komunitas,
Ardiansyah Rusmana, dkk,2011:4) yang bertujuan untuk menciptakan sebuah
Web Server sistem operasi beserta dengan paket aplikasinya
Web server atau server adalah komputer yang bersifat free dan open source, karena
yang dikhususkan untuk menaruh data website, Ubuntu mempunyai prinsip untuk selamanya
hanya saja dalam hal ini server harus 24 jam bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada
online, jika tidak maka data tak bisa diakses oleh tambahan untuk versi enterprise edition. Ubuntu
pengunjung website. Semua komputer memiliki berbagai kelebihan distribusi debian
logikanya bisa dijadikan server, namun server diantaranya adalah(Sandy Arjuni,2010:2):
yang khusus untuk website punya spesifikasi a. Pemaketan (Packaging)
khusus.(Anbar Ardiansyah Rusmana, b. Pemilihan aplikasi yang luas (Application
dkk,2011:4). choice)
Cache c. Siklus pembaharuan dilakukan secara rutin
Cache adalah suatu tempat untuk menyimpan (Updates)
sesuatu secara sementara, mekanisme untuk d. Dikenal stabilitas dan kualitasnya terutama
mempercepat transfer data dengan cara di sisi Server (Stability and quality)
menyimpan data yang telah di akses di suatu Perangkat Jaringan :
buffer, dengan harapan jika data yang sama akan a. Switch
diakses, akses akan menjadi lebih cepat. Dalam b. Router
Internet, sebuah proxy cache dapat mempercepat c. Access Point
proses browsing dengan cara menyimpan data d. UTP
yang telah diakses di computer yang berjarak e. Konekor RJ45-Male
dekat dengan komputer pengakses.(Sandy f. Virtual LAN ( VLAN )
Arjuni, 2010:2). Mikrotik
Filtering Mikrotik merupakan sistem operasi
Bekerja pada layer aplikasi sehingga jaringan (Operating System Network) yang
berfungsi sebagai firewall packing filtering yang banyak digunakan oleh internet Service Provider
digunakan untuk melindungi jaringan local dari untuk keperluan firewall atau router network.
12
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Mikrotik menjadikan router network yang handal 1, hingga level 6. Untuk level 1-5 fiturnya
yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan dibatasi, sedangkan level 6 unlimited. Utuk
tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless. aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200
(Wisnanu, 2013) user),level 5 (500 user),dan level 6(unlimited
Mikrotik Router OS hadir dalam user). Detail masing-masing level dapat dilihat
berbagai level. Tiap level memiliki pada tabel 2.2 di bawah ini :
kemampuanya masing-masing, mulai dari level
Tabel 2.2 Level-Level Mikrotik
Level 1 3 4 5 6
Number (DEMO) (ISP) (WISP) (WISPAP) (Controller)
Wireless Client and Bridge - - yes yes yes
Wireless AP - - - yes yes
Synchronous Interfaces - - yes yes yes
EoIP tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
PPPoE tunnels 1 200 200 500 unlimited
PPTP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
L2TP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
VLAN interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
13
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Open DNS yang mulai beroperasi bulan Teknik pembagi bandwidth dengan
Juli 2006 lebih dikenal di Indonesia PCQ (Per Connection Queue) prinsipnya
dibandingkan ScrubIT yang beroperasi setahun menggunakan metode antrian untuk
kemudian. OpenDNS pula yang mengilhami menyamakan bandwidth yang dipakai pada
pengagas DNS Nawala menyediakan layanan multiple user. Didalam Mikrotik PCQ (Per
sejenis di Indonesia. Jadi tidak berlebihan Connection Queue) sudah terinstal default dan
kalau pada awalnya DNS Nawala sering saya merupakan program untuk mengatur traffic
sebut OpenDNS citarasa Indonesia. Citarasa ini jaringan Quality of Service (QoS). Untuk
pula yang membedakan bagaimana prosedur memecahkan beberapa imperfectnes SFQ, Per
penggunaannya. (Nawala.org) Connection Queue (PCQ) diciptakan. Ini adalah
Internet Sehat satu-satunya.
Internet sehat adalah penggunaan Hierarchical Token Bucket (HTB)
internet sesuai dengan batas-batasnya, beretika HTB adalah aplikasi yang berfungsi
dan tidak membuat seseorang menjadi anti untuk mengatur pembagian bandwidth,
sosial. Dapat memberikan manfaat diantaranya pembagian dilakukan secara hirarki yang
untuk menambah pengetahuan, belajar, dan dibagi - bagi kedalam kelas sehingga
mendukung aktifitas positif (pendidikan, sosial, mempermudah pengaturan bandwidth. HTB
budaya). Sedangkan internet tidak sehat adalah diklaim menawarkan kemudahan pemakaian
penggunaan internet dengan kategori di bawah dengan teknik peminjaman dan implementasi
ini (Setya Wijayanta, 2013) : pembagian trafik yang lebih akurat. Teknik
1) Untuk mengakses pornografi dan konten- antrian HTB memberikan fasilitas pembatasan
konten ilegal (negatif) lainnya. traffic pada setiap level maupun klasifikasi,
2) Menggunakan internet tanpa mengikuti bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan
jalur etika yang ada, melanggar privasi oleh klasifikasi yang lebih rendah [7]. Ada tiga
orang lain, membuka password orang lain tipe kelas dalam HTB, yaitu : root, inner, dan
dan cyber crime. leaf. Root class berada paling atas, dan semua
3) Penggunaan social networking yang tidak trafik harus melewati kelas ini. Inner class
memiliki manfaat untuk dirinya dan memiliki parent class dan child classes.
lingkungan. Diselewengkan Sedangkan leaf class adalah terminal class yang
pemanfaatannya (berlebihan), misal : mempunyai parent class tetapi tidak mempunyai
chating yang berlebihan serta menyebabkan child class. Pada leaf class, trafik dari layer
efek sosial yang berlebihan yaitu untuk yang lebih tinggi disuntikkan melalui
melakukan teror dan kekerasan. klasifikasi yang harus digunakan.
4) Melanggar hak cipta orang lain baik melalui Simple Queues
blog ataupun sumber referensi lainnya yang Simple queues adalah cara pelimitan dengan
akhirnya muncul plagiatisme. menggunakan pelimitan sederhana berdasarkan
Per Connection Quque (PCQ) data rate. Simple queues juga merupakan cara
14
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
15
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
16
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Kabel FO Kabel FO
IP Address = DHCP
IP Address = DHCP
PC Client +40M
2 Unit +20M
+35M
Swith/Hub Switch/Hub Swith/Hub
PC Client Access Point Lab. Instalasi WAN R.Admin TKJ Lab. LKS TKJ
4 Unit R. Guru Dan Multimedia
17
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
internet sinyal Internet didistribusikan ke client Gambar 3.1. Pada Gambar 3.1 menunjukkan
melalui media kabel (LAN) dan media nirkabel kondisi bandwith sedang terpakai seluruhnya
(WLAN). Konfigurasi yang digunakan yang ditunjukkan dengan garis-garis vertikal yang
menggunakan access point (AP) yang berfungsi rapat. Sedangkan uji performa pada saat jam tidak
sebagai hub di jaringan wireless. Access point padat menunjukkan sedikitnya jumlah bandwith
(AP) tersambung ke jaringan LAN & Internet yang terpakai yang ditunjukkan dengan garis
melalui kabel UTP/LAN yang tersedia di vertikal yang pendek.
belakang access point (AP).
Analisis Permasalahan Awal
Analisa masalah awal digunakan untuk
mengetahui kinerja jaringan pada saat belum
diterapkan manajemen jaringan dengan routerbord
mikrotik dan proxy server. Metode yang Gambar 3.4. Trafik Bandwith Padat
proxy server yaitu delay, jitter, packet loss dan kinerja jaringan saat padat maupun tidak dengan
throughput. Analisa masalah dilakukan selama 4 parameter QoS. Langkah tersebut diantaranya :
kemudian di rata-rata lagi sehingga diperoleh satu sebagai acuan bandwith nyata yang terukur
Analisis Awal Performa Jaringan Internet Jumantono memiliki besar bandwith sebesar 1
Analisis performa jaringan internet mbps. Saat dilakukan pengujian pada waktu
merupakan metode awal yang digunakan untuk jam tidak padat dengan mendownload file
Jumantono. Metode analisis performa internet IDM, maka bandwith aktual yang terukur rata-
berupa throughput, delay, jitter dan packet loss Sedangkan pengujian pada saat jam
ratio. Pengukuran dilakukan pada dua waktu padat dengan kondisi pengujian download yang
yang berbeda yaitu pada saat jam padat dan tidak sama, hasil yang diperoleh tidak tentu
padat. Jam padat berkisar antara pukul 07.00 - dikarenakan kecenderungan saling berebut
12.00 WIB dan pukul 13.00 - 16.00 WIB dimana bandwith. Rata-rata bandwith yang terukur
18
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
19
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Seperti yang bisa kita lihat dalam Tabel Sedangkan nilai packet loss yang terukur adalah
7 jitter rata-rata hasil jam pada jam padat adalah 0% maka tergolong kategori sangat bagus.
sebesar 1.490 ms, maka menurut kategori Analisis Kebutuhan
TIPHON adalah sangat bagus. Sedangkan nilai Untuk melakkan penelitian penulis
packet loss yang terukur adalah 16.25% maka membutuhakan Kebutuhan terhadap sistem yang
tergolong kategori jelek. akan dibangun terkait dengan pemecahan
Untuk jam tidak padat rata-rata jitter terhadap permasalahan yang ada. Baik itu
yang terukur sebesar 0.000078ms, maka menurut kebutuhan perangkat keras, maupun perangkat
kategori TIPHON adalah sangat bagus. lunak. Berikut tabel kebutuhan perangkat
penelitian:
20
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
21
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Simulasi (Prototype)
Simulasi jaringan menggunakan paket tracer
22
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
23 89
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Login:
Password:
Log in
24
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
1) Implementasi yang dilakukan sebagai solusi sebagainya. Teknik yang dilakukan dengan
permasalahan keamanan jaringan (scurity) sistem filtering port-port yang digunakan
terhadap gangguan virus, spam, trojan dan untuk akses seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.11 Rancangan port yang akan diblokir
No Nama Port Jenis Port Keterangan
1. 135-139 TCP Drop Blaster Worm
2. 135-139 UDP Drop Messenger Worm
3. 445 TCP Blaster Worm
4. 445 UDP Blaster Worm
5. 593 TCP Trojan
6. 1024-1030 TCP Worm
7. 1080 TCP Drop MyDoom
8. 1214 TCP Worm
9. 1363 TCP ndm requester
10. 1364 TCP ndm server
11. 1368 TCP screen cast
12. 1373 TCP hromgrafx
13. 1377 TCP cichlid
14. 1433-1434 TCP Worm
15. 2745 TCP Bagle Virus
16. 2283 TCP Drop Dumaru.Y
17. 2535 TCP Drop Beagle
18. 2745 TCP Drop Beagle.C-K"
19. 3127-3128 TCP Drop MyDoom
20. 3410 TCP Drop Backdoor OptixPro
21. 4444 TCP Worm
22. 4444 UDP Worm
23. 5554 TCP Drop Sasser
24. 8866 TCP Drop Beagle.B
25. 9898 TCP Drop Dabber.A-B
26. 10000 TCP Drop Dumaru.Y
27. 10080 TCP Drop MyDoom.B
28. 12345 TCP Drop NetBus
29. 17300 TCP Drop Kuang2
30. 27374 TCP Drop SubSeven
DNS Nawala
NS1 Nawala : 180.131.144.144 NS2 Nawala : 180.131.145.145
DNS Nawala dipilih untuk dihasilkan situs-situs yang mengandung kata
memblokir situs-situs yang mengandung muatan porn. Kemudian uji coba dilakukan dengan
asusila karena sudah mempunyai 800.000 situs membuka situs yang berada di urutan paling atas
yang diblokir dan jumlah itu akan terus dari hasil pencarian. Maka ditampilkan
ditambah karena sudah mempunyai kerjasama pemberitahuan bahwa situs yang dibuka tersebut
dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet tidak dapat dibuka.
Indonesia (APJII, 2014). Untuk menguji Implementasi Instalasi dan Komfigurasi Proxy
apakah DNS Nawala sudah bekerja maka server dan Paket Squit Lusca.
dilakukan uji coba dengan memasukkan 1) Instalasi Linux Unbuntu Server 16.04
kata porn di mesin pencari google maka
91
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Sistem operasi yang penulis gunakan untuk Server 16.04 LTS yang terbaru, dengan
penelistian proxy server adalah Ubuntu tampilan sebagai berikut:
26
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
27
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
6) Pengujian Caching
Pengujian caching dilakukan untuk menguji sistem caching apakah bekerja dengan baik yaitu
melakukan pengecachean.
94
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Nilai rata-rata yang terukur pada jam diatas menurut standar TYPHON termasuk
padat sebesar 243.25 ms. Maka delay untuk data bagus.
95
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Untuk jam tidak padat diperoleh nilai Routerbord mikrotik dan proxy server di SMK
rata-rata yang terukur pada jam padat sebesar Negeri Jumantono yaitu dengan pengujian jitter
65.75 ms. Maka delay untuk data diatas menurut dan loss packet. Metode yang dilakukan untuk uji
standar TYPHON termasuk bagus. jitter dan throughput sama dengan metode yang
Hasil Uji Jitter dan Loss Packet dilakukan pada analisis sebelumnya. Maka
Uji terakhir yang dilakukan untuk didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:
mengetahui kinerja jaringan setelah implementasi
Tabel 3.14 Hasil Uji Jitter
Uji Jitter
Pengujian ke-
Saat Padat Saat Tidak Padat
1 0.022 ms 0.0001 ms
2 0.020 ms 0.0001 ms
3 0.022 ms 0.0001 ms
4 0.019 ms 0.0001 ms
Rata-rata 0.021 ms 0.0001 ms
adalah sangat bagus. Sedangkan nilai packet loss Setelah menggunakan metode
yang terukur adalah 5.75 % maka tergolong Routerbord mikrotik dan proxy server untuk
30
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Berikut adalah hasil perbandingan dari Hasil yang di dapat pada pengukuran
pengukuran saat kondisi awal dan yang ada pada rata-rata di analisis awal dan setelah
SMK Negeri Jumantono dengan pada saat telah implementasi Routerbord mikrotik dan proxy
di implementasi routerbord mikrotik dan proxy server di peroleh hasil seperti yang ditunjukkan
server : pada tabel berikut:
Hasil Perbandingan Uji Throughput
Tabel 3.16 Perbandingan Hasil Uji Throughput
Uji Throughput
No Kondisi
Saat Padat Saat Tidak Padat
1 Sebelum Implementasi Routerbord 13.5 121.5
mikrotik dan proxy server
2 Setelah Implementasi Routerbord 16.5 16.8
mikrotik dan proxy server
Bandwith yang terukur menunjukkan proxy server bandwith sudah terbatasi. Sehingga
perbedaan. Pada saat analisa awal bandwith SMK dihasilkan nilai yang terukur konstan.
Negeri Jumantono belum ada pembagian Hasil Perbandingan Uji Delay
bandwith yang bertujuan untuk membatasi agar Hasil yang didapat rata-rata sebelum
setiap user memperoleh bandwith yang sama, dan sesudah implementasi Routerbord mikrotik
yang mengakibatkan adanya distribusi bandwith dan proxy server pada saat pengujian delay
yang tidak merata. Sedangkan setelah di adalah sebagai berikut
implementasi dengan Routerbord mikrotik dan
Tabel 3.17 Hasil Perbandingan Uji Delay
Uji Delay
No Kondisi
Saat Padat Saat Tidak Padat
1 Sebelum Implementasi Routerbord mikrotik 398 ms 76,75 ms
dan proxy server
2 Setelah Implementasi Routerbord mikrotik 243,25 ms 65.75 ms
dan proxy server
31
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Tabel 4.7 dan 4.8 menunjukkan hasil Agar load balancing yang telah
jitter dan loss packet baik padat maupun tidak diterapkan bisa berjalan lebih optimal,
padat setelah implementasi Routerbord mikrotik penulis membuat suatu kebijakan untuk
dan proxy server mengalami penurunan. Adanya membuat suatu rule routing Fail Over yang
limit bandwith di setiap user mengurangi berguna untuk pengalihan akses koneksi
terjadinya tabrakan antar paket yang berpengaruh internet ke koneksi yang lain apabila terjadi
terhadap hasil jitter dan loss packet. Penurunan dissconnection pada salah satu ISP.
hasil jitter menandakan terjadi penurunan beban Kebijakan diatas akan membuat router selalu
trafik pada jaringan sehingga mengurangi mengecek kondisi kepada tiap-tiap gateway
congestion. Sedangkan berkurangya loss packet dengan cara melakukan ping ke tiap-tiap
dapat mengurangi data yang hilang saat gateway dan memberikan prioritas jarak
pengiriman paket ke tujuan. respon pada tiap gateway sehingga apabila
Manajemen salah satu gateway tidak me-reply
Berdasarkan pemantauan terhadap komunikasi ping dari router, maka router
sistem yang dijalan berikut adalah beberapa akan menganggap gateway tersebut dalam
kebijakan yang diterapkan dalam sistem jaringan kondisi down dan akan mengalihkan koneksi
SMK Negeri Jumantono terkait permasalahan ke gateway yang lainnya yang masih berjalan
yang sudah ditangani. dengan baik.
a. Kebijakan Routes dengan Mekanisme Fail b. Manajemen Password
Over Password merupakan kode-kode
rahasia yang harus dijaga keamanannya.
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Banyak hal negatif yang dapat terjadi ketika 4) Mannajemen baru pada sistem Load
password bocor ketangan orang lain. Maka balancing dengan metode Fail Over dan PCC
dari itu, perlu dilakukan suatu manajemen yang disimulasikan mampu menghindari
password agar tidak terjadi hal yang tidak permasalahan overload pada salah satu jalur
diinginkan pada sistem jaringan yang telah koneksi dan dapat mengoptimalkan trafik
dibangun. Manajemen password yang yang ada dalam sistem jaringan SMK Negeri
diberlakukan antara lain: Jumantono.
a. Tidak menggunakan default password 5) Sistem manajemen baru metode HTB mampu
yang diberikan. melakukan limitasi bandwidth terhadap user
b. Melakukan perubahan password secara sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai
berkala, karena semakin sering merubah bandwidth limiter dan metode Per Connection
password akan semakin baik dan Queue (PCQ) mampu membatasi maksimal
semakin aman. data rate untuk setiap sub queue (pcq-rate) dan
c. Penggunaan password yang kuat saat jumlah paket data (pcq-limit).
dilakukan perubahan password. semakin 6) Sistem manajemen baru pada hotspot dapat
panjang password maka akan semakin mengatur hak akses dari tiap-tiap user dan
kuat keamanan password tersebut. penerapan sistem Single sign on dapat
PENUTUP meminimalisir penggunaan username dan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat 7) Sistem manajemen baru Scurity jaringan yang
1) Dari hasil analisis Quality of Service (QoS) 8) Penambahan peratan baru penggunaan Proxy
jaringan internet yang meliputi bandwidth, server dapat meningkatkan akses jaringan
delay, packet loss, dan throughput di SMK internet dan dapat memfilter konten-konten
Negeri Jumantono, dapat disimpulkan hasil web yang negatif atau tidak sehat untuk
terstruktur dan lebih terarah sesuai dengan 1) Agar sistem manajemen bandwidth yang
kebutuhan di SMK Negeri Jumantono. baru diusulkan dapat lebih optimal sebaiknya
lalu lintas serta sistem manajemen jaringan lokal dan bandwidth internasional.
internet mampu membuat suatu jaringan 2) Supaya keamanan dalam jaringan yang
33
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
Menentukan alamat IP dan port mana saja Muhammad Radhitia Furqan Pratama, 2014,
Analisis Dan Perancangan Proxy Serve
yang diizinkan untuk diakses ataupun tidak
Dengan Menggunakan Squid Pada
boleh diakses. Kantor Pusat Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
3) Dari sisi hak akses pada sistem yang baru,
Dian Yuliana, 2013, Perancangan dan Analisis
perlu diterapkan penjadwalan terhadap Jaringan LAN dan Keamanan Wireless
Internet Hotspot Berbasis Mikrotik
akses-akses tertentu. Seperti situs jejaring
Router Pada PAMDAM II Sriwijaya,
sosial yang hanya bias diakses pada saat jam Fakultas Ilmu Komputer Untversitas
Binadarma, Palembang.
istirahat.
Rachman, A. Aminullah, M. 2013. "Rancangan
4) Untuk pengembangan lebih lanjut, SSO Bangun Proxy Server dan Analisis
Pemakaian Internet dengan
dapat diterapkan untuk tidak hanya untuk
Menggunakan SARG (Studi Kasus di
dua akses aplikasi, tetapi dapat mengakses BMKG Juanda Surabaya). Jurnal
IPTEK". Volume 17. Nomor 1.
multi aplikasi.
Rosyi, 2013, Perancangan Dan Implementasi
Proxy Server Menggunakan Ubuntu
Linux 12.04 Untuk Jaringan Internet
DAFTAR PUSTAKA Sehat Pada Smk Penerbangan
Pustaka Majalah, Jurnal Ilmiah Atau Yogyakarta, AMIKOM, Yogyakarta.
Catur Andi Kurnianto, dkk. 2013.
Prosiding "Manajemen Bandwith Menggunakan
Muhammad Hidakyah, (2015), Analisisa Dan Delay Pools di Squid Proxy (studi Kasus
Perancangan Manajemen Jaringan Dengan : SMA N 1 Sragen)". Jurnal JARKOM.
Mikrotik Routeros, Jurnal Teknik Volume 1. Nomor 1.
Informatika STMIK Atma Luhur, 4 Muhammad Hafizh, 2011, Load Balancing
Desember, 2015, Pangkalpinang. Dengan Metode Per Connection
Khanal, S. (2015). Computer Networking, Classifier (Pcc) Menggunakan Proxy
Internet & Online Services, diakses dari Server Sebagai Caching, Fakultas Sains
http://mcqsets.com/s/fundame Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
ntals/computer-networking (diakses tanggal Syarif Hidayatullah, Jakarta
15 April 2016). Nanang Khaerul Anwar, 2010, Analisis dan
Wikipedia Indonesia (2015), Ubuntu. Perancangan Manajemen Jaringan
http://id.wikipedia.org/wiki/Ubuntu. 5 Mei dengan Menggunakan Mikrotik
2014 (21:43) RouterOSTM, Fakultas Sains Dan
Setya Wijayanta & Muslihudin, (2013), Teknologi Universitas Islam Negeri
Pembangunan Web Proxy Dengan Mikrotik Syarif Hidayatullah, Jakarta
Untuk Mendukung Internet Sehat Di Smk Santoso P. Insap, 2010, The Effect Of
Muhammadiyah 1 Patuk Gunungkidul, Information Seeking Behavior On An
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Online Purchase Intention, Nasional
Nomor 1, Bulan 2013, Yogyakarta. University of Singapore.
Riadi, 2011, Optimalisasi Keamanan Jaringan
Pustaka Buku
Menggunakan Pemfilteran Aplikasi
Berbasis Mikrotik, JUSI (Jurnal Sistem Rendra Towidjojo dan Mohammad Eno Farhan,
Informasi) Universitas Ahmad Dahlan, Vol. (2015), Implementasi Wireless LAN Indoor
1, No. 1 Februari 2011, Yogjakarta. dengan Router Mikrotik, Jasakom,
Drs. Krisno Aggoro, M.Pd., 2016, Kepala www.jasakom.com
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Dr. Sudaryono, (2014), Metodologi Riset di
Jumantono Karanganyar, Periode 2015- Bidang TI, Andi Yogyakarta, Tanggerang
2018 Imam Cartealy, (2013), Linux Networking Ubuntu
Kubuntu Debian dll, Jasakom,
Pustaka Laporan Penelitian www.jasakom.com.
34
Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430
35