garis singgung kurva, kita harus tahu dulu mengenai gradien garis
yang disimbolkan dengan m, dimana :
Jika terdapat kurva y = f(x) disinggung oleh sebuah garis di titik (x1,
y1) maka gradien garis singgung tersebut bisa dinyatakan dengan m
= f'(x1). Sementara itu x1 dan y1 memiliki hubungan y1 =
f(x1). Sehingga persamaan garis singgungnya bisa dinyatakan
dengan y – y1 = m(x – x1).
adversitemens
Jadi intinya jika kita akan mencari persamaan garis singgung suatu
kurva jika diketahui gradiennya m dan menyinggung di titik (x1,y1)
maka kita gunakan persamaan
y-y1=m(x-x1)
Sedangkan jika diketahui 2 titik, misalnya (x1,y1) dan (x2,y2) maka
untuk mencari persamaan garis singgung dari dua titik tersebut kita
dapat gunakan persamaan
Misal garis g menyinggung kurva y = f(x) pada titik (x0, f(x0)) maka
persamaan garis g adalah y - f(x0) = f'(x0) (x - x0).
Nomor 1
Gradien garis singgung kurva y = 3x3 + 2x2 + x + 1 pada titik (0,1)
adalah...
A. 1
B. 2
C. 5
D. 7
E. 14
Pembahasan
y1 = 9x2 + 4x + 1
Ganti x = 0
y 1 = 9 . 02 + 4 . 0 + 1
y1 = 1
Jawaban: A
Nomor 2
Jika garis y = x + 3 menyinggung kurva y = x2 – 3x + 7 maka koordinat
titik singgungnya adalah...
A. (1,5)
B. (1,4)
C. (1,3)
D. (2,7)
E. (2,5)
Pembahasan
Gradien garis y = y1 = 1
Gradien kurva y1 = 2x – 3
Sehingga:
2x – 3 = 1
2x = 1 + 3 = 4
x = 4/2 = 2
y = x2 – 3x + 7 = 22 – 3 . 2 + 7
y=5
Jadi titik singgung (2,5)
Jawaban: A
Nomor 3
Diketahui kurva yaitu y = 3x2 + 2x + 1. Persamaan garis singgung kurva
di titik (2,17) adalah...
A. 12 x
B. 12x – 7
C. 14x – 11
D. 17x – 2
E. 17x – 7
Pembahasan
Gradien garis:
m = y1 = 6x + 2
m = 6 . 2 + 2 = 14
Persamaan garis singgung:
y – y1 = m (x – x1)
y – 17 = 14 (x – 2)
y – 17 = 14 x – 28
y = 14x – 11
Jawaban: C
Nomor 4
Persamaan garis singgung kurva y = x2 – 2x + 1 yang sejajar dengan garis
2x – y + 7 = 0 adalah...
A. y = 2x – 1
B. y = 2x – 2
C. y = 2x – 3
D. y = - 2x – 1
E. y = - 2x – 2
Pembahasan
m1 = 2x – 2
m2 = 2
Karena sejajar
m1 = m 2
2x – 2 = 2
2x = 4
x=2
y = x2 – 2x + 1 = 22 – 2 . 2 + 1 = 1
Titik singgung (2,1)
Persamaan garis singgung
y – y1 = m (x – x1)
y – 1 = 2 (x – 2)
y – 1 = 2x – 4
y = 2x – 3
Jawaban: C
Nomor 5
Persamaan garis singgung kurva y = 2x2 + x + 1 yang tegak lurus dengan
garis x + 5y + 7 = 0 adalah...
A. y = 5x – 1
B. y = 5x
C. y = 5x + 1
D. y = – 1/5x + 4 (1/5)
E. y = – 1/5 x – 4 (1/5)
Pembahasan
m1 = y1 = 4x + 1
m2 = y1 = - 1/5 (y = - 1/5 x – 7)
Karena tegak lurus
m1 = - 1/m2
4x + 1 = - 1/(-1/5) = 5
4x = 5 – 1 = 4
x=1
y = 2x2 + x + 1 = 2 . 12 + 1 + 1 = 4
Persamaan garis singgung:
y – y1 = m (x – x1)
y – 4 = 5 (x – 1)
y – 4 = 5x – 5
y = 5x – 5 + 4 = 5x - 1
Jawaban:
FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN
Fungsi f(x) dikatakan naik jika f'(x) > 0
Fungsi f(x) dikatakan turun jika f'(x) < 0
Fungsi f(x) dikatakan stasioner jika f'(x) = 0
Fungsi f(x) dikatakan tidak naik jika f'(x) ≤ 0
Fungsi f(x) dikatakan tidak turun jika f'(x) ≥ 0
Contoh soal 1 :
-2 ≤ x ≤ 6
Contoh soal 6 :
Dari syarat stasioner f′(x)=0 , akan kita peroleh nilai x yang
memenuhi persamaan tersebut, anggap saja x=c yang memenuhi f
′(c)=0. Akan kita peroleh :
Titik (c,f(c)) disebut sebagai titik stasioner, dan
Nilai fungsi y=f(c) disebut sebagai Nilai stasionernya.
Catatan :
*). Banyaknya nilai x yang memenuhi persamaan f′(x)=0 bisa
lebih dari satu, ini tergantung dari bentuk fungsinya.
*). Untuk menentukan jenis stasionernya, ada dua cara yaitu
menggunakan turunan pertama atau menggunakan turunan kedua.
Suatu fungsi f(x) dikatakan naik di titik x= xo, jika untuk h
positip dan
cukup kecil, f(x0 – h) ≤ f(xo) ≤ f(xo + h), suatu fungsi f(x)
dikatakan tu
run di x=xo jika untuk h positip dan cukup kecil,
f(x0 – h) > f(xo) > f(xo + h),
Jika f’(xo)>0, maka f(x) adalah fungsi naik di x=xo;
Jika f’(xo)<0, maka f(x) adalah fungsi turun di x=xo;
Jika f’(xo)=0, maka f(x) adalah fungsi stasioner di x=xo;
Contoh Soal :
f(x) = 2 + 3x2 – x3
Jawab :
f’(x) = 6x – 3x2
f’(x) = 0
6x – 3x2 = 0
2x – x2 = 0
x (2 – x) = 0
x = 0 | x = 2
Apabila x = 1
(Tengah)
f’(1) = 2(1) – (1)2 = 1 (positif)
Fungsi Turun
x < 0 atau x > 2
Fungsi Naik
0<x<2
Titik Stationer
x = 0 à y = 2 + 3(0)2 – (0)3 = 2 || (0,2) à Titik Minimum
x = 2 à y = 2 + 3(2)2 – (2)3 = 6 || (2,6) à Titik Maximum
Jenis Nilai Stasioner
(0,2) Titik Minimum à Nilai Minimum = 2
(2,6) Titik Maksimum àNilai Maksimum = 6
a. Tentukan nilai stasioner fungsi f(x) = 3x2 – 6x + 5.
b. Tentukan nilai stasioner dan jenisnya untuk fungsi f(x) = x3 + 4x2 – 3x + 2.
Pembahasan :
f '(x) = 0
6x – 6 = 0
x = 1.
f(1) = 3.12 – 6. 1 + 5 = 2
b. f(x) = x3 + 4x2 – 3x + 2
f '(x) = 3x2 + 8x – 3
untuk f '(x) = 0
3x2 + 8x – 3 = 0
(3x – 1) (x + 3) = 0
x = 1/3 atau x = –3
Untuk mengetahui nilai f '(x) pada selang x < –3, –3 < x < 1/3, dan x > 1/3, substitusikan nilai x
untuk selang interval tersebut pada f '(x) sehingga diperoleh
• untuk x = –4, f '(–4) = 13 > 0 sehingga f(x) naik untuk x < –3;
• untuk x = 0, f '(0) = –3 < 0 sehingga f(x) turun untuk interval –3 < x < 1/3;
• untuk x = 1, f '(1) = 8 > 0 sehingga f(x) naik untuk x > 1/3.
Contoh
Penyelesaian:
f (0) = 03 + 1 = 1
Oleh karena f ”(0) = 6.0 = 0 maka f tidak memiliki titik balik maksimum dan titik balik
minimum.
Mudah bukan? Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan latihan soal-soal yang ada.