Anda di halaman 1dari 22

Sebelum kita belajar ke materi inti yaitu cara mencari persamaan

garis singgung kurva, kita harus tahu dulu mengenai gradien garis
yang disimbolkan dengan m, dimana :

 gradian garis untuk persamaan y=mx+c adalah m


 gradien garis untuk persamaan ax+by=c, maka m=-a/b
 gradien garis jika diketahui dua titik, misal (x1,y1) dan (x2,y2)
maka untuk mencari gradien garisnya                            m=(y2-
y1)/(x2-x1)
Gradien dua garis lurus, berlaku ketentuan :

 jika saling sejajar maka m1=m2


 jika saling tegak lurus maka m1.m2=-1 atau m1=-1/(m2)
Persamaan Garis Singgung Kurva

Jika terdapat kurva y = f(x) disinggung oleh sebuah garis di titik (x1,
y1) maka gradien garis singgung tersebut bisa dinyatakan dengan m
= f'(x1). Sementara itu x1 dan y1 memiliki hubungan y1 =
f(x1). Sehingga persamaan garis singgungnya bisa dinyatakan
dengan y – y1 = m(x – x1).
adversitemens

Jadi intinya jika kita akan mencari persamaan garis singgung suatu
kurva jika diketahui gradiennya m dan menyinggung di titik (x1,y1)
maka kita gunakan persamaan
y-y1=m(x-x1)
Sedangkan jika diketahui 2 titik, misalnya (x1,y1) dan (x2,y2) maka
untuk mencari persamaan garis singgung dari dua titik tersebut kita
dapat gunakan persamaan

Agar lebih memahami mengenai materi persamaan garis singgung


tersebut, perhatikan beberapa contoh soal berikut ini :
1. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x³ – 3x di
titik (2, 3) ?
Jawab :
f(x) = x³ – 3x
f ‘(x) = 3x² – 3
m = f ‘(2) = 12 – 3 = 9
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah
y – y1 = m(x – x1)
y – 3 = 9 (x – 2)
y – 3 = 9x – 18
y = 9x – 15
2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x4 – 7x2 + 20 
di titik yang berabsis 2 ?
Jawab :
x=2
y = x4 – 7x2 + 20 = y = 24 – 7.22 + 20 = 16 – 28 + 20 = 8
m =y’ = 4x3 – 14 x = 4.23 – 14.2 = 32 – 28 = 4
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah
y – y1 = m(x – x1)
y – 8 = 4(x – 2)
y – 8 = 4x – 8
y = 4x
3. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x3 + 10 di
titik yang berordinat 18 ?
Jawab :
Ordinat adalah nilai y, maka
y = 18
x3 + 10 = 18
x3 = 8
x=2
m = y’ = 3x2 = 3.22 = 12
Sehingga persamaan garis singgungnya
y – y1 = m(x – x1)
y – 18 = 12(x – 2)
y – 8 = 12x – 24
y = 12x – 16
5. Persamaan garis singgung pada kurva y = x4 – 5x2 + 10 di titik
yang berordinat 6 adalah
Jawab :
ordinat = 6
x4 – 5x2 + 10 = 6
x4 – 5x2 + 4 = 0
(x2 – 1)(x2 – 4) = 0
(x + 1)(x – 1)(x + 2)(x – 2) = 0
x = -1 atau x = 1 atau x = -2 atu x = 2
untuk x = -1
m = 4x3 – 10x = -4 + 10 = 6
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = 6(x + 1)
y – 6 = 6x + 6
y = 6x + 12
Untuk x = 1
m = 4x3 – 10x = 4 – 10 = -6
y – y1 = m(x – x1)
y –  6 = -6(x – 1)
y – 6 = -6x + 6
y = -6x + 12
Untuk x = -2
m = 4x3 – 10x = 4(-2)3 – 10(-2) = 4(-8) + 20 = -32 + 20 = -12
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = -12(x + 2)
y – 6 = -12x – 24
y = -12x – 18
Untuk x = 2
m = 4x3 – 10x = 4.23 – 10.2 = 4.8 – 20 = 32 – 20 = 12
y – y1 = m(x – x1)
y – 6 = 12(x – 2)
y – 6 = 12x – 24
y = 12x – 18
Jadi, ada 4 persamaan garis singung, yaitu y = 6x + 12, y = -6x = 12,
y = -12x – 18 dan y = 12x – 18
6. Persamaan garis singgung pada kurva y = 3x4 – 20 yang sejajar
dengan garis y = 12x + 8 adalah
Jawab :
y = 3x4 – 20
y’ = 12x3
Persamaan garis yang sejajar dengan garis singgung adalah
y = 12x + 8
maka gradien garis ini adalah m1 = 12
Karena sejajar maka gradiennya sama sehingga gradien garis
singgung (m2) adalah
m2 = m1 = 12
gradien garis singgung ini sama dengan turunan kurva sehingga
y’ = 12
12x3 = 12
x3 = 1
x=1
maka y = 3x4 – 20 = 3 – 20 = – 17
Persamaan garis singgungnya adalah
y – y1 = m(x – x1)
y + 17 = 12(x – 1)
y + 17 = 12x – 12
y = 12x – 29
7. Garis yang menyinggung kurva y = 12  – x4  dan tegak lurus
dengan x – 32y = 48 mempunyai persamaan ….
Jawab :
y = 12  – x4
y’ = – 4x3
Sedangkan
x – 32y = 48
32y = x – 48

Garis ini memiliki gradien m1=1/32


Karena garis singgungnya tegak lurus dengan garis ini maka
m1.m2 = -1
(1/32)m2=-1
m2= -32
m2 ini adalah gradien garis singgung, sehingga sama dengan turunan
y’ = -32
– 4x3 = -32
x3 = 8
x=2
y = 12  – x4 = 12-24 = -4
maka persamaan garis singgungnya
y – y1 = m(x – x1)
y + 4 = -32(x – 2)
y + 4 = -32x + 64
y = -32x + 60
Gradien dan persamaan garis singgung
Garis atau kurva yang saling bersinggungan mempunyai satu titik
persekutuan yang disebut titik singgung. Gradien garis singgung
merupakan turunan pertama dari sebuah fungsi. Pada garis singgung
suatu kurva, diketahui satu titik yang dilalui yaitu titik singgung dan
gradiennya dapat ditentukan dengan menggunakan turunan pertama
fungsi kurva yang disinggung. Dengan demikian persamaan garis
singgung kurva dapat kita tentukan dengan persamaan sebagai berikut:

Misal garis g menyinggung kurva y = f(x) pada titik (x0, f(x0)) maka
persamaan garis g adalah y - f(x0) = f'(x0) (x - x0). 

Gradien dan persamaan garis singgung kurva merupakan salah satu


bagian dari bab turunan. Jadi bahasan ini adalah lanjutan dari turunan
atau differensial. Postingan ini akan membahas beberapa contoh soal
gradien dan garis singgung yang dapat digunakan sebagai bahan belajar
siswa dalam menghadapi ulangan disekolah seperti ulangan harian,
UTS, UAS, UKK, UN dan ulangan lainnya.

Nomor 1
Gradien garis singgung kurva y = 3x3 + 2x2 + x + 1 pada titik (0,1)
adalah...
A. 1
B. 2
C. 5
D. 7
E. 14
Pembahasan
y1 = 9x2 + 4x + 1
Ganti x = 0
y 1 = 9 . 02 + 4 . 0 + 1
y1 = 1
Jawaban: A

Nomor 2
Jika garis y = x + 3 menyinggung kurva y = x2 – 3x + 7 maka koordinat
titik singgungnya adalah...
A. (1,5)
B. (1,4)
C. (1,3)
D. (2,7)
E. (2,5)

Pembahasan
Gradien garis y = y1 = 1
Gradien kurva y1 = 2x – 3
Sehingga:
2x – 3 = 1
2x = 1 + 3 = 4
x = 4/2 = 2
y = x2 – 3x + 7 = 22 – 3 . 2 + 7
y=5
Jadi titik singgung (2,5)
Jawaban: A
Nomor 3
Diketahui kurva yaitu y = 3x2 + 2x + 1. Persamaan garis singgung kurva
di titik (2,17) adalah...
A. 12 x
B. 12x – 7
C. 14x – 11
D. 17x – 2
E. 17x – 7

Pembahasan
Gradien garis:
m = y1 = 6x + 2
m = 6 . 2 + 2 = 14
Persamaan garis singgung:
y – y1 = m (x – x1)
y – 17 = 14 (x – 2)
y – 17 = 14 x – 28
y = 14x – 11
Jawaban: C

Nomor 4
Persamaan garis singgung kurva y = x2 – 2x + 1 yang sejajar dengan garis
2x – y + 7 = 0 adalah...
A. y = 2x – 1
B. y = 2x – 2
C. y = 2x – 3
D. y = - 2x – 1
E. y = - 2x – 2

Pembahasan
m1 = 2x – 2
m2 = 2
Karena sejajar
m1 = m 2
2x – 2 = 2
2x = 4
x=2
y = x2 – 2x + 1 = 22 – 2 . 2 + 1 = 1
Titik singgung (2,1)
Persamaan garis singgung
y – y1 = m (x – x1)
y – 1 = 2 (x – 2)
y – 1 = 2x – 4
y = 2x – 3
Jawaban: C

Nomor 5
Persamaan garis singgung kurva y = 2x2 + x + 1 yang tegak lurus dengan
garis x + 5y + 7 = 0 adalah...
A. y = 5x – 1
B. y = 5x
C. y = 5x + 1
D. y = – 1/5x + 4 (1/5)
E. y = – 1/5 x – 4 (1/5)
Pembahasan
m1 = y1 = 4x + 1
m2 = y1 = - 1/5 (y = - 1/5 x – 7)
Karena tegak lurus
m1 = - 1/m2
4x + 1 = - 1/(-1/5) = 5
4x = 5 – 1 = 4
x=1
y = 2x2 + x + 1 = 2 . 12 + 1 + 1 = 4
Persamaan garis singgung:
y – y1 = m (x – x1)
y – 4 = 5 (x – 1)
y – 4 = 5x – 5
y = 5x – 5 + 4 = 5x - 1
Jawaban:
FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN
Fungsi f(x) dikatakan naik jika f'(x) > 0
Fungsi f(x) dikatakan turun jika f'(x) < 0
Fungsi f(x) dikatakan stasioner jika f'(x) = 0
Fungsi f(x) dikatakan tidak naik jika f'(x) ≤ 0
Fungsi f(x) dikatakan tidak turun jika f'(x) ≥ 0
 
Contoh soal 1 :

Tentukan nilai x agar fungsi f(x) = x2 – 8x – 9 naik


Jawab :
Agar naik maka f'(x) > 0
2x – 8 > 0
x>4
 
Contoh soal 2 :

Tentukan nilai x agar fungsi f(x) = -2x2 + 12x – 5 turun


Jawab :
Agar turun maka f'(x) < 0
-4x + 12 < 0
-4x < -12
x>3
 
Contoh soal 3 :

Fungsi f(x) = x3 – 9x2 + 15x – 17 akan naik pada interval ….


Jawab :
Syarat fungsi naiuk adalah f'(x) > 0
3x2 – 18x + 15 > 0
x2 – 6x + 5 > 0
(x -1)(x – 5) > 0

x < 1 atau x > 5


 
Contoh soal 4 :

Nilai x yang menyebabkan fungsi f(x) = x4 – 18x2 turun adalah …


Jawab :
Agar turun maka f'(x) < 0
4x2 – 36x < 0
x3 – 9x < 0
x(x2-9) < 0
x(x – 3)(x + 3) < 0

x < -3 atau 0 < x < 3


 
Contoh soal 5 :

Nilai-nilai x yang menyebabkan fungsi f(x) = -x3 + 6x2 + 36x tidak


turun adalah
Jawab :
Agar tidak turun maka f'(x) ≥ 0
-3x2 + 12x + 36 ≥ 0
x2 – 4x – 12 ≤ 0
(x-6)(x+2) ≤ 0

-2 ≤ x ≤ 6
Contoh soal 6 :

Batas-batas nilai x yang menyebabkan fungsi f(x) = x2 – 4x3 + 4x2 –


10 tidak naik adalah ….
Jawab :
4x3  – 12x2 + 8x ≤ 0
x3  – 3x2 + 2x ≤ 0
x(x2 – 3x + 2) ≤0
x(x -1)(x -2) ≤ 0

x ≤ 0 atau 1 ≤ x ≤ 2


Menentukan Titik Stasioner dan Nilai stasioner suatu fungsi
       Misalkan terdapat fungsi y=f(x) yang dapat diturunkan
(diferentiable), untuk menentukan titik stasionernya kita harus
menentukan nilai x terlebih dulu dengan cara menggunakan syarat
stasioner yaitu :
Syarat Stasioner : f′(x)=0 (turunan pertama = 0).

       Dari syarat stasioner f′(x)=0 , akan kita peroleh nilai x yang
memenuhi persamaan tersebut, anggap saja x=c yang memenuhi f
′(c)=0. Akan kita peroleh :
Titik (c,f(c)) disebut sebagai titik stasioner, dan
Nilai fungsi y=f(c) disebut sebagai Nilai stasionernya.

Catatan :
*). Banyaknya nilai x yang memenuhi persamaan f′(x)=0 bisa
lebih dari satu, ini tergantung dari bentuk fungsinya.
*). Untuk menentukan jenis stasionernya, ada dua cara yaitu
menggunakan turunan pertama atau menggunakan turunan kedua.
Suatu fungsi f(x) dikatakan naik di titik x= xo, jika untuk h
positip dan
cukup kecil, f(x0 – h) ≤ f(xo) ≤ f(xo + h), suatu fungsi f(x)
dikatakan tu
run di x=xo jika untuk h positip dan cukup kecil,
f(x0 – h) > f(xo) > f(xo + h),
Jika f’(xo)>0, maka f(x) adalah fungsi naik di x=xo;
Jika f’(xo)<0, maka f(x) adalah fungsi turun di x=xo;
Jika f’(xo)=0, maka f(x) adalah fungsi stasioner di x=xo;
Contoh Soal :
f(x) = 2 + 3x2 – x3
Jawab :
f’(x) = 6x – 3x2
f’(x) = 0
6x – 3x2 = 0
2x – x2   = 0
x (2 – x)   = 0
x = 0  |  x = 2
Apabila x = 1
(Tengah)
f’(1) = 2(1) – (1)2 = 1 (positif)

Fungsi Turun
x < 0 atau x > 2
Fungsi Naik
0<x<2
Titik Stationer
x = 0 à y = 2 + 3(0)2 – (0)3 = 2            ||       (0,2) à Titik Minimum
x = 2 à y = 2 + 3(2)2 – (2)3 = 6            ||       (2,6) à Titik Maximum
Jenis Nilai Stasioner
(0,2) Titik Minimum à Nilai Minimum = 2
(2,6) Titik Maksimum àNilai Maksimum = 6
a. Tentukan nilai stasioner fungsi f(x) = 3x2 – 6x + 5.
b. Tentukan nilai stasioner dan jenisnya untuk fungsi f(x) = x3 + 4x2 – 3x + 2.

Pembahasan :

a. f(x) = 3x2 – 6x + 5 → f '(x) =6x – 6

Nilai stasioner diperoleh jika f '(x) = 0 sehingga :

f '(x) = 0
6x – 6 = 0
x = 1.

f(1) = 3.12 – 6. 1 + 5 = 2

Jadi, nilai stasioner f(x) = 3x2 – 6x + 5 adalah f(1) = 2

b. f(x) = x3 + 4x2 – 3x + 2
f '(x) = 3x2 + 8x – 3
untuk f '(x) = 0
3x2 + 8x – 3 = 0
(3x – 1) (x + 3) = 0
x = 1/3 atau x = –3

↔ f ' (1/3) = 0 dan f '(–3) = 0

sehingga untuk x = 1/3 diperoleh :

untuk x = –3 diperoleh f(–3) = (–3)3 + 4 (3)2 – 3.3 + 2 = 2

Jadi, nilai stasioner f(x) = x3 + 4x2 – 3x + 2  adalah f (1/3) =  dan f(–3) = 2.

Titik  dan (–3, 2) dinamakan titik stasioner.

Untuk menentukan jenis stasioner, pelajari interval f '(x) di bawah.

Untuk mengetahui nilai f '(x) pada selang x < –3, –3 < x < 1/3, dan x > 1/3, substitusikan nilai x
untuk selang interval tersebut pada f '(x) sehingga diperoleh

• untuk x = –4, f '(–4) = 13 > 0 sehingga f(x) naik untuk x < –3;
• untuk x = 0, f '(0) = –3 < 0 sehingga f(x) turun untuk interval –3 < x < 1/3;
• untuk x = 1, f '(1) = 8 > 0 sehingga f(x) naik untuk x > 1/3.

Jadi, nilai f '(x) dapat digambarkan pada selang interval di atas.

Dari gambar untuk selang interval tersebut :

• titik (–3, 2) adalah titik maksimum,


• titik  adalah titik minimum.
Misalkan fungsi f kontinu dan mempunyai turunan pertama dan turunan kedua pada interval
Dfyang memuat x = c dan f ‘(c) = 0 atau f ‘(c) tidak ada.

1. Jika f “(c) < 0, maka f(c) adalah nilai maksimum fungsi f.


2. Jika f “(c) > 0, maka f(c) adalah nilai minimum fungsi f.
3. Jika f “(c) = 0, maka nilai stasioner f(c) belum dapat ditentukan. Dalam kasus f “(c) = 0,
penentuan jenis-jenis nilai stasioner kembali menggunakan uji turunan pertama.

Contoh

Diketahui fungsi f(x) = x3 + 1, untuk x ∈ R.

1. Coba tentukan titik stasioner fungsi f.

2. Coba tentukan titik balik maksimum dan titik balik minimum.

Penyelesaian:

1. Dari f(x) = x3 + 1, diperoleh f ‘(x) = 3x2 .

Syarat titik stasioner adalah f ‘(x) = 0.

Akibatnya, 3x2 = 0. Diperoleh x = 0.

Untuk mendapatkan nilai stasioner fungsi f, substitusi x = 0 ke fungsi

f (0) = 03 + 1 = 1

Nilai stasioner fungsi f adalah f (0) = 1 sehingga titik stasionernya (0,1).

2. Dari f ‘(x) = 3x2 diperoleh f ”(x) = 6x.

Pada jawaban 1, kamu telah mendapatkan f ‘(x) = 0 dipenuhi untuk x = 0.

Oleh karena f ”(0) = 6.0 = 0 maka f tidak memiliki titik balik maksimum dan titik balik
minimum.

Mudah bukan? Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan latihan soal-soal yang ada.

Anda mungkin juga menyukai