Suatu jembatan beton komposit, balok induk (main beam) dan balok melintang
(diafragma) beton pratekan precast sedangkan plat lantai jembatan tebal 25 cm
dari beton bertulang dicor setempat. Sketsa potongan memanjang dan melintang
seperti pada gambar dibawah ini.
Rencanakan dimensi balok induk tengah (h, a, b, t, ha, hb, dan seterusnya).
Luas baja prategang (AP) dan posisinya untuk ditengah-tengah bentangan
jembatan dengan persyaratan tidak diperbolehkan terjadi tegangan tarik
pada penampang baik pada saat stressing maupun pada saat layan (jembatan
sudah berfungsi).
Untuk perencanaan ini kehilangan gaya prategang total diperkirakan 20%.
Referensi : Untuk baja prategang dapat dipergunakan tabel-tabel dibawah ini :
Tabel Tipikal Baja Prategang
Penyelesaian :
Dicoba balok dengan spesifikasi berikut :
Perhitungan Properti Balok :
Tegangan tekan yang diijinkan pada saat layan, sesuai SNI 03-2874-2002
Fc = 0,60 x fc’ = 0,60 x 415 = 249 kg/cm2
Persyaratan tidak diijinkan adanya tegangan tarik disisi bawah balok, jadi :
fb1 + fb2 + fb3 + fb4 + fb5 = 0
PE = 250729,333 kg
Tegangan tekan yang diijinkan pada pelat : Fcpelat = 0,6 x 207,5 = 124,5 kg/cm2
Tegangan tekan pada pelat : fpelat =
Jadi tegangan tekan pada pelat : fpelat = 8,518 kg/cm2 ≤ Fcplat = 124,5 kg/cm2 OK
Kehilangan gaya prategang 20%, jadi :
Pi = 1,20 x PE = 1,20 x 250729,333 = 300875,199 kg
fpy = 0,85 x fpu = 0,85 x 1725 = 146,25 MPa = 14662,50 kg/cm2
Ap = Pi / fpy = 300875,199 / 14662,50 = 20,52 cm2
fcb = -98,055 (Tekan)
Jadi tegangan tekan disisi bawah balok : fcb = 98,055 kg/cm2 ≤ Fc = 249 kg/cm2
OK