Anda di halaman 1dari 44

1 Perhitungan Gelagar Jembatan

1.00 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60

10.0O

Gambar Potongan melintang gelagar jembatan

4.4.1 Data Konstruksi


Tebal slab lantai jembatan (h) = 0.2
Tebal lapisan aspal (ta) = 0.05
Tebal genangan air hujan (th) = 0.05
Jarak antara girder baja (s) = 1.25
Lebar jalur lalu lintas (b1) = 8.00
Lebar trotoar (b2) = 2.00
Lebar total jembatan (b) = 10.00
Panjang 1 bentang jembatan (l) = 20.00

Mutu baja BJ 44
Tegangan leleh baja (fy) = 280
Tegangan dasar (fs) = 187
Mudulus Elastisitas baja Es = 210,000

Mutu Beton K-300


Kuat tekan beton (fc') = 25
Modulus elastisitas beton (Ec) = 23,453.0

Spesific grafity
Berat baja (ws) = 77
Berat beton bertulang (wc) = 25
Berat lapisan aspal (wa) = 22
berat air hujan (wh) = 9.80
Profil baja
Berat profil baja (Wprofil) = 2.86
Tinggi (d) = 912
Lebar (b) = 312
Tebal badan (tw) = 18
Tebal sayap (tf) = 34
Luas Penampang (A) = 36,400.0
Tahanan momen (Wx) = 10,900,000.00
Momen inersia (Ix) = 4,980,000,000
Panjang bentang girder (L) = 20,000
Tebal slab beton (h) = 200
Jarak antara girder (s) = 2,200

4.4.2 Section Properties Sebelum Komposit


Penampang balok sebelum komposit dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini.

L/d = 21.9
1.25*b / tf = 11
L/d > 1.25*b/tf
d/tw = 50.7
d/tw = 75.0
Gambar 4.6 Potongan melintang profil

Tegangan Izin Kip

Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok difragma yang
berfungsi sebagai pengaku samping yang merupakan dukungan lateral
dengan jarak,

L1 = L/3 = 6,667 mm
c1 = L1 * d (b * tf) = 573
c2 = 0.63 * Es / fs = 709

karena nilai, 250 < c1 < c2 maka : tegangan kip dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - (c1 - 250) / ( c2 - 250) 0.3 x fs

4.4.3 Section Properties Setelah Komposit

Lebar Efektif Slab Beton


Lebar efektif slab beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini :
L/4 = 5,000 mm
s = 2,200 mm
12 x h = 2,400 mm
Diambil lebar efektif slab beton yang t Bef = 2,200

4.4.4 Section Properties Girder Komposit

Rasio perbandingan modulus elastis n = Es / Ec =


Luas penampang beton transformasi Act = Bef x h / n =
Luas penampang komposit Acom = A + Act =
Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok
Acom x ybs = A x d/2 + Act x (d + h/d)
Jarak garis netral terhadap sisi bawah
ybs = [Ax d/2 + Act x (d + h/2)]/ = 775.4 mm
< d maka garis netral dibawah slab beton
Jarak sisi atas profil baja thd. grs. Netral
yts = d - ybs =
Jarak sisi atas slab beton thd. grs. Netral
ytc = h + yts =

Momen inersia penampang komposit :

Penampang balok setelah komposit dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawa
Gambar 4.7 Penampang komposit

1/2 x Bef x h3/n = 982,790,407 mm4


Act x (ytc - h/2)2 = 2,750,740,629 mm4
Ix = 4,980,000,000 mm4
Ax (d/2 - yts)2 = 3,713,463,604 mm4
Icom = 12,426,994,640 mm4
Tahanan momen penampang komposit
Sisi atas beton Wtc = Icom / ytc = 36,919,497.2
Sisi atas baja Wbs = Icom / ybs = 90,975,557.0
Sisi bawah baja Wts = Icom / yts = 16,026,499.5

Tegangan ijin
Tegangan ijin lentur beton Fc = 0.4 x fc' =
Tegangan ijin lentur baja Fs = 0.8 x fs =
4.4.5 Kondisi Girder Sebelum Komposit

Beban girder sebelum komposit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Berat total beban mati sebelum komposit
No. Jenis Beban

1 Berat sendiri profil baja WF 900x300x18x34


2 Berat diafragma WF 300x200x8x12
3 Perancah dan bekesting dari kayu
4 Slab beton 2.2 x 0.2 x 25
Total beban mati girder sebelum komposit (QD)
Beban hidup sebelum komposit merupakan beban hidup pekerja pada saat
pelaksanaan konstruksi, diambil
ql =
Beban hidup girder sebelum komposit QL = s x ql =
Total beban pada girder sebelum komposit
Qt = QD + QL =

Tegangan pada baja sebelum komposit


Panjang bentang girder =
Momen maksimum akibat beban mati
M = 1/8 x Qt x L2 =
f = M x 106/Wx =
< Fskip =
OK (AMAN)
Lendutan pada baja sebelum komposit
Qt = ### kN/m Es210,000,000
L = 20 m Ix =
d = 5/384 x Qt x L / (Es x Ix)
4
=
< L/240 =
OK (AMAN)
Dapat dilihat Gambar diagram tegangan balok sebelum komposit dibawah

Gambar 4.8 Tegangan lentur yang terjadi


4.4.6 Beban Pada Girder Komposit

Berat sendiri girder sesudah komposit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Total berat sendiri girder sesudah komposit
No. Jenis Beban

1 Berat sendiri profil baja WF 900x300x18x34


2 Berat diafragma WF 300x200x8x12
4 Slab beton 1.375 x 0.2 x 25
Total berat sendiri girder QMS

Panjang bentang girder L= 20 m


Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri
MMS = 1/8 x QMA x L2 = 721.4 kNm
VMS = 1/2 x QMA x L = 144.3 kNm

Untuk beban mati tambahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Total beban mati tambahan
No. Jenis Beban

1 Aspal 0.05 x 2.200 x 22


2 Air Hujan 0.05 x 2.200 x 9.8
Total beban mati tambahan QMA

Panjang bentang girder L = 20 m


Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri
MMS = 1/8 x QMA x L2 = 174.90 kNm
VMS = 1/2 x QMA x L = 35 kNm

4.4.7 Beban Lajur "D"

Beban kenderaan yang berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi
rata (uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),
KEL seperti pada Gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang
besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas atau
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

q = 8 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8 x (0.5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m

KEL mempunyai intensitp = 44 kN/m


Faktor beban dinamis (dynamic Load Alloance) untuk KEL diambil sbb :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025 x (L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m

Panjang bentang gird L = 20 m


q = 8 kPa DLA = 0.4 s = 2.20
Beban lajur "D"
QTD = q x s = 17.60 kN/m
PTD = (1 + DLA) x p x s = 135.5 kN

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D"


MTD = 1/8 x QTD x L2 + 1/4 x PTD x L =1,557.600 kNm
VTD = 1/2 x QTD x L+ 1/2 x PTD 243.76 kN
4.4.8 Gaya Rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya


dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m
dari permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem tergantung
panjang total jembatan (Lt) sbb :

Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m


Gaya rem, TTB = 250 + 2.5 x (Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang bentang girder L = 20 m
Jumlah Girder n = 6 bh
Besarnya gaya rem TTB = 250/n = 41.67 kN
Lengan thdp pusat tampang girder
y = ytc + ta + 1.80 =

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D"


MTB = 1/2 x TTB x y = 45.55 kNm
VTB = TTB x y/L = 4.56 kN

4.4.9 Beban Angin (EW)


Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan
lantai jembatan akibat angin yang meniup kenderaan diatas
jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012 x Cw x (Vw2)
Cw = koefisien seret = 1.250
Vw = kecepatan angin renca = 35.00 m/det
TEW = 0.0012 x Cw x (Vw2) = 1.838 kN

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping


kenderaan dengan tinggi 2 m diatas lantai jembatan
h = 2 m
Jarak antara roda kenderaanx = 1.750 m

Transfer beban angin kelantai jembatan


QEW = (1/2h/x x TEW = 1.0500 kNm

Panjang bentang girdL = 20 m


Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin
MEW = 1/8 x QEW x L2 = 52.500 kNm
VEW = 1/2 x QEW x L = 10.500 kNm

4.4.1 Beban Gempa (EQ)


Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan
percepatan vertikal kebawah sebesar 0.1 x g dengan g =
percepatan grafitasi
Gaya gempa vertikan rencana TEW = 0.1 x Wt
Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban merata tam

Beban Berat Sendiri QMS =


Beban Mati Tambahan QMA =
Beban Gempa vertikalQEQ = 0.10 x (QMS + QMA) =
Panjang bentang girder L =
Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban gempa
MEQ = 1/8 x QEQ x L2 = 89.63 kNm
VEQ = 1/2 x QEQ x L = 17.93 kNm
4.4.1 Tegangan Pada Girder Komposit

Tegangan pada saat komposit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Wtc = 36,919,497
Wts = 16,026,499.5
Wbs = 90,975,557.0
n = 8.95

Gambar 4.9 Penampang komposit dan diagram tegangan

Tegangan pada sisi atas beton ftc = M * 106 / ( n * Wtc


Tegangan pada sisi atas baja fts = M * 106 / Wts
Tegangan pada sisi bawah baja fbs = M * 106 / Wbs

Tabel 4.7 Kontrol terhadap kombinasi tegangan


Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No. Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.6 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) 45.55 0.14 2.84
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) 89.63 0.27 5.59

KOMBINASI - 1
Tegangan ijin beton : 100% x Fc = 9.96
Tegangan ijin baja : 100% x Fs = 149
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Beban angin (EW) - - -
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.42 153.12
< 100% x Fc
OK(AMAN)

KOMBINASI - 2
Tegangan ijin beton : 125% x Fc =
Tegangan ijin baja : 125% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.58 156.39
< 125% x Fc
OK(AMAN)

KOMBINASI - 3
Tegangan ijin beton : 140% x Fc =
Tegangan ijin baja : 140% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) 45.55 0.14 2.84
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.72 159.23
< 140% x Fc
OK(AMAN)
KOMBINASI - 4
Tegangan ijin beton : 150% x Fc =
Tegangan ijin baja : 150% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No. Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) 45.55 0.14 2.84
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) 89.63 0.27 5.59
7.99 164.83
< 150% x Fc
OK(AMAN)

4.4.1 Lendutan Pada Girder Komposit

Lendutan max. pada girder akibat :


1 Beban merata Q : δ max = 5/384 x Q x L4 / (Es x Icom)
2 Beban terpusat P : δ max = 1/48 x P x L3 / (Es x Icom)
3 Beban momen M : δ max = 1/(72Ґ3) x M x L2/(Es x Icom)
Panjang bentang girder L = 20.0
Modulus Elastis Es = 210,000,000
momen Inersia Icom = 0.01
Tabel 4.8 Kontrol lendutan terhadap Kombinasi Beban
No. Jenis Beban Q P M
(k/Nm) (kN) (kNm)
1 Berat Sendiri (MS) 14.43 - -
2 Beban mati tambahan (M 3.50 - -
3 Beban lajur "D" (TD) 17.60 135.52 -
4 Gaya rem (TB) - - 45.55
5 Beban angin (EW) 1.05 - -
6 Beban gempa (EQ) 1.79 - -

Batasan lendutan elastis L/240 = 0.08


KOMBINASI BEBAN KOMB-1 KOMB-2 KOMB-3
No. Jenis Beban Lendutan Lendutan Lendutan
(kN/m) (kN) (kN/m)
1 Berat Sendiri (MS) 0.01152 0.01152 0.01
2 Beban mati tambahan (M 0.00279 0.00279 0.00
3 Beban lajur "D" (TD) 0.02271 0.02271 0.02
4 Gaya rem (TB) - - 0.00
5 Beban angin (EW) - 0.00084 0.00
6 Beban gempa (EQ) - - -
0.03702 0.0379 0.04
< L/240 < L/240 < L/240
OK(AMAN) OK(AMAN) OK(AMAN)

4.4.1 Gaya Geser Maksimum Pada Girder Komposit

Tabel 4.9 Kombinasi beban geser

No. Jenis Beban


1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)

KOMBINASI - 1 100%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 2 125%
No.
Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 3 140%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 4 150%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =

Persen Vmax 100 % Vmax


No. Kombinasi Beban
Teg. Ijin (kN) (kN)
1 KOMB - 1 100% 423.02 423.02
2 KOMB - 2 125% 433.52 346.82
3 KOMB - 3 140% 438.08 312.91
4 KOMB - 4 150% 436.66 291.11
Vmax (rencana) = 423.02

4.4.1 Perhitungan Shear Connector

Gambar 4.10 Detail posisi shear connector

Gaya geser maksimum rencVmax = 423.0 kN


ytc = 336.6 mm
h = 200.0 mm
Luas penampang beton yang ditransformasiAct = 49,139.520
Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan
Sc = Act x (ytc - h/2) = 11,626,266.6 mm3
qmax = Vmax x Sc / Ico = 395.76 N/mm

Untuk shear connector digunakan besi beton bentu D

Luas penampang geser Asv = π/4 x D2 x2 = 265


Tegangan ijin geser fsv = 0.6 x fs = 159
Kekuatan 1 buah shear connectorQsv = Asv x fsv = 42,240

Jumlah shear connector dari tumpuan sampai 1/4L :


n = 1/4 x qmax x L / Qsv= 46.85
s = L / (4 x n) = 106.73
Digunakan shear connector 2 D13-100
Jumlah shear connector 1/4L sampai tengah bentang :
n = 1/8 x qmax x L / Qsv= 23.42
s = L / (4 x n) = 213.46
Digunakan shear connec 2 D13-200

4.4.1 Perhitungan Balok Diafragma

Diafragma berfunsi sebagai pengaku sisi melintang gelagar memanjang


Gaya yang mempengaruhi :
- Berart Sendiri Profil WF 300x200x8x1 = 0.57 kN/m
- RP1 = ΣP1 (dimana P1 = 5 % dari V = 126.9 kN

Mmax = 1/8 q x l2 + 1/4 x RP1 x l = 70.14 kNm


= 701,419.400
W = M max = 469.7 cm3
Fs
Wprofil = 771 cm3

W < Wprofil = 469.70 cm3 < 771 cm3


Profil WF 300x200x8x12 aman untuk dipakai

4.4.1 Perhitungan Sambungan Gelagar

Sambungan gelagar memanjang


Data :
Profil IWF 900x300x34x18
V maks= 436.66 kN
δ = 12 mm
fy = 280 Mpa
fu = =
Jumlah budang geser (m= 2
Mutu baut= A 490, fy baut = 490 Mpa
ф = 0.9
Diasumsikan diameter b= 20 mm
Untuk lebih jelas lihat gambar sambungan dibawah ini.
Gambar 4.11 Beban yang bekerja pada sambungan

Nilai resultan pada gelagar memanjang

b = 2d + 7d + 2d = 11d
= 11 x 20 =
= 220 mm

e = 1/2 b = 1/2 x 220


= 110 mm

QMS = 14.43 kN/m


QMA = 3.50 kN/m
QUDL = 17.6 kN/m
Qtot = 14.43 + 3.50 + 14.43 = 32.4

Mc = ( Qtot x L/2 x 12 ) - ( Qtot x 12 x 6 ) = 1,553

Momen yang terjadi (M) = ( Vmaks x e ) + Mc = 15,534,723

Tabel 4.10 Penentuan jarak baut pada sambungan gelagar memanjang


No. Xi Yi Xi2 Yi2
cm cm cm cm
1 7 32 49 1024
2 7 24 49 576
3 7 16 49 256
4 7 8 49 64
5 7 0 49 0
6 7 8 49 64
7 7 16 49 256
8 7 24 49 576
9 7 32 49 1024
10 7 32 49 1024
11 7 24 49 576
12 7 16 49 256
13 7 8 49 64
14 7 0 49 0
15 7 8 49 64
16 7 16 49 256
17 7 24 49 576
18 7 32 49 1024
Jumlah 882 7680
Kp = Vmaks = 2,425.9 kg
n
KMx = M x Yi = 58,060 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
Kmy = M x Xi = 12,701 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
= √KMx + (Kmy + Kp)
2 2
Kr = 59,998 kg

Menentukan kekuatan baut

Ngeser= Φ x 0.5Fyb x Abaut x m = 13.847 ton


= 13,847 kg

Ntump= δmin x d x 2.4 fy x Φ = 25.40 ton


= 25,402 kg
Jadi, N baut = 25,402 kg

Syarat sambungan aman : Kr ≤ Nbaut = TIDAK OK


Kr ≤ Nbaut Sambungan tidak aman maka harus ditambah di flens
hw = H - 2tf = 84.40 cm
Ixw = 1/12 x hw3 x tw = 90,182 cm4

Ixs = 498,000 cm4

Mcw = Mc x Ixw = 28,123 kgcm


Ix
Mu = Vmaks x e + Mcw = 508,446.451 kgcm

Kp = Vmaks = 2,425.9 kg
n
KMx = M x Yi = 105.107 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
KMy = M x Xi = 22.992 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
= √KMx + (Kmy + Kp)
2 2
Kr = 2,451.1 kg

Nbaut yaitu = 25,401.6 kg


Syarat sambungan aman : Kr ≤ N OK(AMAN)

Sambungan Baut Pada Flens

Mcf = Mc + Mcw = 15,558,042.8 kgcm

Kf = Mcf = ### kg
H

Menentukan kekuatan baut pada flens

Ngeser= Φ x 0.5Fyb x Abaut x m = 6,923.7 kg


Ntump= δmin x d x 2.4 fy x Φ = 25,402 kg
Nbaut = 25,402 kg
N = Kf = 6.72 bh
Nbaut 6 bh

Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini.


Gambar 4.12 Sambungan diafragma

Sambungan gelagar diafragma


Data :
Profil IWF 300x200x8x12
V maks= 2425.88 kN
δ = 9 mm
fy = 280 Mpa
fu = =
Mutu baut= A 490, fy baut = 490 Mpa
ф = 0.9
Diasumsikan diameter b= 10 mm

Adapun beban yang bekerja pada sambungan diafragma dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
4.13 Pembebanan pada sambungan diafragma

e = 1/2 tw + 45 = 54 mm

L = 2,200 mm = 2.2 m

V = 1/2 x q x l + 1/2 P = 11.200 kN 112.00

M = Vxe = 604.82 kgcm

Kp = Vmaks = 37.334 kg
n
KH = M x Yi = 30.241 kg
2(Yi2 + Yi2)
= √KH + Kp
2 2
Kr = 48.045 kg

Kontrol Tegangan
Menentukan kekuatan baut
Ngeser= Φ x 0.5Fyb x Abaut x m = 1,730.93
Ntump= δmin x d x 2.4 fy x Φ = 5,443.20
Jadi, N baut = 5,443.20
Kr < Nbaut = 46,14 kg < 5443,20 kg = OK(AMAN)
1.60 1.00

m
m
m
m
m
m
m
m

MPa
MPa
210,000 MPa

MPa
23,453.0 MPa

kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m
mm
mm
mm
mm
36,400.0 mm2
10,900,000.00 mm3
4,980,000,000 mm4
20,000 mm
mm
2,200 mm

lihat pada gambar 4.6 dibawah ini.

1.25*b/tf OK

OK
g yang berupa balok difragma yang
ng merupakan dukungan lateral

ngan kip dihitung dengan rumus :


147.2 MPa

nilai terkecil berikut ini :

mm

8.95
49,140 mm2
85,540 mm2

136.6 mm
336.6 mm

at dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini.


36,919,497.2 mm3
90,975,557.0 mm3
16,026,499.5 mm3

9.96 MPa
149.3 MPa
dilihat pada tabel dibawah ini.

Beban
kN/m
2.86
0.57
1.75
11.00
= 16.18
kan beban hidup pekerja pada saat

2.00 kN/m2
4.40 kN/m
20.58 kN/m

20 m
1,028.9 kNm
94.39 MPa
147.2 MPa
OK (AMAN)

210,000,000 kPa
0.00 m4
0.04 m
0.08 m
OK (AMAN)
n balok sebelum komposit dibawah ini.
apat dilihat pada tabel dibawah ini.

Beban
kN/m
2.86
0.57
11.00
= 14.43

at pada tabel dibawah ini.

Beban
kN/m
2.42
1.08
= 3.50

jur "D" terdiri dari beban terbagi


an beban garis (Knife Edge Load),
yai intensitas q (kPa) yang
l L yang dibebani lalu-lintas atau
ut :

oance) untuk KEL diambil sbb :


untuk L ≤ 50 m
untuk 50 < L < 90 m
untuk L ≥ 90 m

m
perhitungkan sebagai gaya
ekerja pada jarak 1.80 m
ya gaya rem tergantung

untuk Lt ≤ 80 m
untuk 80 < Lt < 180
untuk Lt ≥ 180 m

2.19 m

zontal pada permukaan


up kenderaan diatas

akan bidang samping


tai jembatan

at transfer beban angin


g dengan menggunakan
1 x g dengan g =

erat sendiri dan beban merata tambahan

14.43 kN/m
3.50 kN/m
1.79 kN/m
20.00 m
at transfer beban gempa
hat pada gambar dibawah ini.

36,919,497 mm3
16,026,499.5 mm3
90,975,557.0 mm3

ftc = M * 106 / ( n * Wtc )


fts = M * 106 / Wts
fbs = M * 106 / Wbs

bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
0.99

MPa
MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
-
-
-
26.97
< 100% x Fs
TDK OK(TDK AMAN)

12.45 MPa
186.7 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
-
0.58
-
27.55
< 125% x Fs
OK(AMAN)

13.94 MPa
209.1 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
-
28.05
< 140% x Fs
OK(AMAN)
14.94 MPa
224.0 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
0.99
29.04
< 150% x Fs
OK(AMAN)

5/384 x Q x L4 / (Es x Icom)


1/48 x P x L3 / (Es x Icom)
1/(72Ґ3) x M x L2/(Es x Icom)
m
210,000,000 kPa
m4
Lendutan
δ max
0.01152
0.00279
0.02271
0.00006
0.00084
0.00143

m
KOMB-4
Lendutan
(kN)
0.01152
0.00279
0.02271
0.00006
0.00084
0.00143
0.03791
< L/240 < L/240
OK(AMAN) OK(AMAN)

Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
4.56
10.50
17.93

Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
-
-
-
423.02

Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
-
10.50
-
433.52

Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
4.56
10.50
-
438.08

Gaya geser
V (kN)
137.07
33.23
234.96
4.80
9.58
17.03
436.66

100 % Vmax
(kN)
423.02
346.82
312.91
291.11
423.02

49,139.520 mm2
yang ditransformasikan
= 13

mm2
MPa
42,240 N

i melintang gelagar memanjang

kgcm
g bekerja pada sambungan

kN/m

kNm

15,534,723 kgcm

ambungan gelagar memanjang


Yi2
cm
1024
576
256
64
0
64
256
576
1024
1024
576
256
64
0
64
256
576
1024
7680
TIDAK OK
an maka harus ditambah di flens
ungan diafragma dapat dilihat pada
112.00 kg

1,730.93 kg
5,443.20 kg
5,443.20 kg
OK(AMAN)

Anda mungkin juga menyukai