10.0O
Mutu baja BJ 44
Tegangan leleh baja (fy) = 280
Tegangan dasar (fs) = 187
Mudulus Elastisitas baja Es = 210,000
Spesific grafity
Berat baja (ws) = 77
Berat beton bertulang (wc) = 25
Berat lapisan aspal (wa) = 22
berat air hujan (wh) = 9.80
Profil baja
Berat profil baja (Wprofil) = 2.86
Tinggi (d) = 912
Lebar (b) = 312
Tebal badan (tw) = 18
Tebal sayap (tf) = 34
Luas Penampang (A) = 36,400.0
Tahanan momen (Wx) = 10,900,000.00
Momen inersia (Ix) = 4,980,000,000
Panjang bentang girder (L) = 20,000
Tebal slab beton (h) = 200
Jarak antara girder (s) = 2,200
L/d = 21.9
1.25*b / tf = 11
L/d > 1.25*b/tf
d/tw = 50.7
d/tw = 75.0
Gambar 4.6 Potongan melintang profil
Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok difragma yang
berfungsi sebagai pengaku samping yang merupakan dukungan lateral
dengan jarak,
L1 = L/3 = 6,667 mm
c1 = L1 * d (b * tf) = 573
c2 = 0.63 * Es / fs = 709
karena nilai, 250 < c1 < c2 maka : tegangan kip dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - (c1 - 250) / ( c2 - 250) 0.3 x fs
Penampang balok setelah komposit dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawa
Gambar 4.7 Penampang komposit
Tegangan ijin
Tegangan ijin lentur beton Fc = 0.4 x fc' =
Tegangan ijin lentur baja Fs = 0.8 x fs =
4.4.5 Kondisi Girder Sebelum Komposit
Beban girder sebelum komposit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Berat total beban mati sebelum komposit
No. Jenis Beban
Berat sendiri girder sesudah komposit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Total berat sendiri girder sesudah komposit
No. Jenis Beban
Untuk beban mati tambahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Total beban mati tambahan
No. Jenis Beban
Beban kenderaan yang berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi
rata (uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),
KEL seperti pada Gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang
besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas atau
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8 x (0.5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m
Tegangan pada saat komposit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Wtc = 36,919,497
Wts = 16,026,499.5
Wbs = 90,975,557.0
n = 8.95
KOMBINASI - 1
Tegangan ijin beton : 100% x Fc = 9.96
Tegangan ijin baja : 100% x Fs = 149
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Beban angin (EW) - - -
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.42 153.12
< 100% x Fc
OK(AMAN)
KOMBINASI - 2
Tegangan ijin beton : 125% x Fc =
Tegangan ijin baja : 125% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) - - -
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.58 156.39
< 125% x Fc
OK(AMAN)
KOMBINASI - 3
Tegangan ijin beton : 140% x Fc =
Tegangan ijin baja : 140% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No.Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) 45.55 0.14 2.84
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) - - -
7.72 159.23
< 140% x Fc
OK(AMAN)
KOMBINASI - 4
Tegangan ijin beton : 150% x Fc =
Tegangan ijin baja : 150% x Fs =
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja
No. Jenis Beban Momen ftc fts
M (kNm) (MPa) (MPa)
1 Berat Sendiri (MS) 721.40 2.18 45.01
2 Beban mati tambahan (M 174.90 0.53 10.91
3 Beban lajur "D" (TD) 1557.60 4.71 97.19
4 Gaya rem (TB) 45.55 0.14 2.84
5 Beban angin (EW) 52.50 0.16 3.28
6 Beban gempa (EQ) 89.63 0.27 5.59
7.99 164.83
< 150% x Fc
OK(AMAN)
KOMBINASI - 1 100%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 2 125%
No.
Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 3 140%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
KOMBINASI - 4 150%
No. Jenis Beban
1 Berat Sendiri (MS)
2 Beban mati tambahan (MA)
3 Beban lajur "D" (TD)
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V max =
b = 2d + 7d + 2d = 11d
= 11 x 20 =
= 220 mm
Kp = Vmaks = 2,425.9 kg
n
KMx = M x Yi = 105.107 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
KMy = M x Xi = 22.992 kg
Σ(Xi2 + Yi2)
= √KMx + (Kmy + Kp)
2 2
Kr = 2,451.1 kg
Kf = Mcf = ### kg
H
Adapun beban yang bekerja pada sambungan diafragma dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
4.13 Pembebanan pada sambungan diafragma
e = 1/2 tw + 45 = 54 mm
L = 2,200 mm = 2.2 m
Kp = Vmaks = 37.334 kg
n
KH = M x Yi = 30.241 kg
2(Yi2 + Yi2)
= √KH + Kp
2 2
Kr = 48.045 kg
Kontrol Tegangan
Menentukan kekuatan baut
Ngeser= Φ x 0.5Fyb x Abaut x m = 1,730.93
Ntump= δmin x d x 2.4 fy x Φ = 5,443.20
Jadi, N baut = 5,443.20
Kr < Nbaut = 46,14 kg < 5443,20 kg = OK(AMAN)
1.60 1.00
m
m
m
m
m
m
m
m
MPa
MPa
210,000 MPa
MPa
23,453.0 MPa
kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m
mm
mm
mm
mm
36,400.0 mm2
10,900,000.00 mm3
4,980,000,000 mm4
20,000 mm
mm
2,200 mm
1.25*b/tf OK
OK
g yang berupa balok difragma yang
ng merupakan dukungan lateral
mm
8.95
49,140 mm2
85,540 mm2
136.6 mm
336.6 mm
9.96 MPa
149.3 MPa
dilihat pada tabel dibawah ini.
Beban
kN/m
2.86
0.57
1.75
11.00
= 16.18
kan beban hidup pekerja pada saat
2.00 kN/m2
4.40 kN/m
20.58 kN/m
20 m
1,028.9 kNm
94.39 MPa
147.2 MPa
OK (AMAN)
210,000,000 kPa
0.00 m4
0.04 m
0.08 m
OK (AMAN)
n balok sebelum komposit dibawah ini.
apat dilihat pada tabel dibawah ini.
Beban
kN/m
2.86
0.57
11.00
= 14.43
Beban
kN/m
2.42
1.08
= 3.50
m
perhitungkan sebagai gaya
ekerja pada jarak 1.80 m
ya gaya rem tergantung
untuk Lt ≤ 80 m
untuk 80 < Lt < 180
untuk Lt ≥ 180 m
2.19 m
14.43 kN/m
3.50 kN/m
1.79 kN/m
20.00 m
at transfer beban gempa
hat pada gambar dibawah ini.
36,919,497 mm3
16,026,499.5 mm3
90,975,557.0 mm3
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
0.99
MPa
MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
-
-
-
26.97
< 100% x Fs
TDK OK(TDK AMAN)
12.45 MPa
186.7 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
-
0.58
-
27.55
< 125% x Fs
OK(AMAN)
13.94 MPa
209.1 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
-
28.05
< 140% x Fs
OK(AMAN)
14.94 MPa
224.0 MPa
bawah baja
fbs
(MPa)
7.93
1.92
17.12
0.50
0.58
0.99
29.04
< 150% x Fs
OK(AMAN)
m
KOMB-4
Lendutan
(kN)
0.01152
0.00279
0.02271
0.00006
0.00084
0.00143
0.03791
< L/240 < L/240
OK(AMAN) OK(AMAN)
Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
4.56
10.50
17.93
Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
-
-
-
423.02
Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
-
10.50
-
433.52
Gaya geser
V (kN)
144.28
34.98
243.76
4.56
10.50
-
438.08
Gaya geser
V (kN)
137.07
33.23
234.96
4.80
9.58
17.03
436.66
100 % Vmax
(kN)
423.02
346.82
312.91
291.11
423.02
49,139.520 mm2
yang ditransformasikan
= 13
mm2
MPa
42,240 N
kgcm
g bekerja pada sambungan
kN/m
kNm
15,534,723 kgcm
1,730.93 kg
5,443.20 kg
5,443.20 kg
OK(AMAN)