Anda di halaman 1dari 36

1.

DATA KONSTRUKSI

Tebal slab lantai jembatan h =


Tebal lapisan aspal ta =
Tebal genangan air hujan th =
Lebar jalur lalu-lintas b1 =
Jarak antara girder baja s =
Jumlah gelagar nd =
Lebar trotoar b2 =
Lebar total jembatan b =
Panjang bentang jembatan L =

MUTU BAJA U = 32
Tegangan leleh baja, fy =
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 =
Modulus elastis baja, Es =

MUTU BETON K =
Kuat tekan beton, fc' =
Modulus elastis beton, Ec = 4700 fc' =

SPESIFIC GRAFITY
Berat baja ws =
Berat beton bertulang wc =
Berat lapisan aspal wa =
Berat air hujan wh =

PROFIL BAJA : WF 800.300.14.26

Berat profil baja, wprofil =


Tinggi, d =
Lebar, b =
Tebal badan, tw =
Tebal sayap, tf =
Luas penampang, Tahanan momen, A =
Tahanan momen Wx =
Momen inersia, Ix =
Panjang bentang girder, L =
Tebal slab beton, h =
Jarak antara girder, s =

2. SECTION PROPERTIES SEBELUM KOMPOSIT

2.1 kontrol penampang

>> L/d =
1.25*b / tf =
L/d >

>> d / tw =
d / tw <

>> Compact section (OK)

2.2 Tegangan ijin KIP

Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa


balok diafragma yang berfungsi sebagai pengaku samping
yang merupakan dukungan lateral dengan jarak,

L1 = L / 3 =
c1 = L1 * d / (b * tf) =
c2 = 0.63 * Es / fs =

Karena nilai, 250 < c1 < c2 maka : Tegangan kip dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - ( c1 - 250 ) / ( c2 -250 ) * 0.3 * fs =

3. SECTION PROPERTIES SETELAH KOMPOSIT

3.1 Lebar efektif slab beton

Lebar efektif slab beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini

L/4 =
S =
12*h =
Diambil lebar efektif slab beton Be =

3.2 Section Propertis Girder Komposit

Rasio perbandingan modulus elastis, n = Es/Ec


Luas penampang beton transformasi, Act = Be* h / n
Luas penampang komposit, Acom = A + Act

>> Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok,


Acom * ybs = A * d / 2 + Act * (d + h / 2)

>> Jarak garis netral terhadap sisi bawah,


ybs = [ A * d / 2 + Act * (d + h / 2) ] / Acom =

< d maka garis netral di bawah slab beton

Jarak sisi atas profil baja thd. grs. netral,


yts = d - ybs =
Jarak sisi atas slab beton thd. grs. netral,
ytc = h + yts =
Momen inersia penampang komposit

1/12 * Be* h3 / n =
Act * (ytc - h/2)2 =
Ix =
A * (d/2 - yts)2 =
Icom =
Tahanan momen penampang komposit :
Sisi atas beton, Wtc = Icom / ytc =
Sisi atas baja, Wts = Icom / yts =
Sisi bawah baja, Wbs = Icom / ybs =

3.3 Tegangan Ijin

Tegangan ijin lentur beton, Fc = 0.4 * fc' =


Tegangan ijin lentur baja, Fs = 0.8 * fs =

4. KONDIS GIRDER SEBELUM KOMPOSIT

4.1 Beban sebelum komposit

No Jenis Beban Beban (


1 Berat sendiri profil baja WF800.300.14.26 2.5
2 Berat Diafragma WF300.150.5,5.8 0.15
3 Perancah dan bekisting dari kayu 1.75
4 Slab Beton 1.4 x 0.20 x 25 7.0
QD 11.

p =
=
=

q =

=
=

Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat pelaksanaan
konstruksi, dan diambil
qL =
Beban hidup girder sebelum komposit, QL = s * qL =
Total beban pada girder sebelum komposit, Qt = QD + QL =
4.2 Tegangan pada baja sebelum komposit

Panjang bentang girder, L =


Momen maksimum akibat beban mati, M = 1/8 * Qt * L2 =

Tegangan lentur yang terjadi,


f = M * 106 / Wx =
< Fskip =

4.3 Lendutan pada baja sebelum komposit

Qt =
L =
E =
lx =
d = 5/384 * Qt * L4 / (E * Ix) =
< L/240 =

5. BEBAN PADA GIRDER KOMPOSIT

5.1 Berat Sendiri

No Jenis Beban Beban (


1 Berat sendiri profil baja WF.. 2.5
2 Berat Diafragma WF 0.15
3 Slab Beton 1.4 X 0.20 X 25 7.0
Total berat sendiri girder (QMS) 9.6

Panjang bentang girder, L =


Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri,
MMS = 1/8 * QMS * L2 =
VMS = 1/2 * QMS * L =

5.2 Beban Mati Tambahan (MA)

No Jenis Beban Beban (


1 Aspal 0,07 X 1,4 X 22,00 2.1
2 Air Hujan 0,05 X 1,4 X 9,80 0.6
Total beban mati tambahan (QMA) 2.8

Panjang bentang girder, L =


Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan,
MMA = 1/8 * QMA * L2 =
VMA = 1/2 * QMA * L =

5.3 Beban Lajur (D)

Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata
(Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load),
KEL seperti pada Gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya
tergantung pada panjang total L yg dibebani lalu-lintas atau dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut :

q = 9 Kpa untuk L 30 m
q = 9.0 *( 0.5 + 15 / L ) Kpa untuk L > 30 m

KEL mempunyai intensitas, P =

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil


sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L -50) untuk 50 < L < 90
DLA = 0.3 untuk L 90 m

Panjang bentang girder, L =


q = 9 Kpa
DLA = 0.4

s =
QTD = q * s =
PTD = (1 + DLA) * p * s =

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",


MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD*L =
VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2 * PTD =

5.4 Gaya Rem (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sbg gaya dalam arah


memanjang dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m dari permukaan lantai
jembatan. Besarnya gaya rem tergantung panjang total jembatan (Lt)
sebagai berikut :
untuk Lt 80 m
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) KN untuk Lt 180 m
Gaya rem, TTB = 500 Kn
Panjang bentang girder, L =
Jumlah girder, n =
Besarnya gaya rem, TTB = 250 / n =
Lengan thd. pusat tampang girder, y = ytc + ta + 1.80 =

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",


MTB = 1/2 * TTB * y =
VTB = TTB * y / L =

5.5 Beban Angin

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai


jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung
dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)

Cw = koefisien seret =
Vw = Kecepatan angin rencana =

TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 =
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan
dengan tinggi :
> 2.00 m di atas lantai jembatan. h =
> Jarak antara roda kendaraan x =
? Transfer beban angin ke lantai jembatan,
QEW = [ 1/2*h / x * TEW ] =

Panjang bentang girder, L =


Momen dan gaya geser maksimum transfer beban angin,
MEW = 1/8 * QEW * L2 =
VEW = 1/2 * QEW * L =

5.6 Beban Gempa (EQ)

Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan


vertikal kebawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi
Gaya gempa vertikal rencana :

TEW = 0.10*Wt
Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan

Beban berat sendiri, QMS =


Beban mati tambahan, QMA =
Beban gempa vertikal, QEQ = 0.10 * (QMS + QMA) =
Panjang bentang girder, L =

Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,


MEQ = 1/8 * QEQ * L2 =
VEQ = 1/2 * QEQ * L =
0.200 m
0.07 m
0.05 m
7 m
1.4 m
6
1.00 m
9 m
17 m

320 Mpa
213.3333333333 Mpa
210000 Mpa

300
24.9 Mpa
23452.95 Mpa

77.00 KN/m3
25.00 KN/m3
22.00 KN/m3
9.80 KN/m3

2.52 KN/m
800 mm
300 mm
14 mm
26 mm
26740 mm2
6700000 mm3
2920000000 mm4
17000 mm
200 mm
1400 mm

21.250
14.4230769231
1.25*b / tf (OK)

57.143
75.00

5666.67 mm
581.20
620.15625

an rumus :
156.0694584249 Mpa

4250 mm
1400 mm
2400 mm
1400 mm ?????????

8.95410
31270.6038743525 mm2
58010.60 mm2 ?????????

669.5248953285

130.4751046715 mm

330.48 mm

104235346.248 mm4
1661056136.0849 mm4
2920000000 mm4
1942491714.45675 mm4
6627783196.79 mm4 ?????????
20055317.6414819 mm3
50797301.2435969 mm3
9899233.38629236 mm3

9.96 Mpa
170.667 Mpa

Beban (KN/m)
2.52
0.1581
1.7500
7.00
11.43

Q Xl
32 x 1. 4
44.8 kg

6 x 4.48
17
15.8117647059 kg/m
0.1581176471 KN/m

a saat pelaksanaan

2.00 kN/m2
2.8 kN/m2
14.23 kN/m3
17 m
513.99075 KNm

81.3179395522 Mpa
156.0694584249 Mpa

14.2281176471 kN/m
17 m
210000000 kPa
0.00292 m2
0.0252 m
0.0708333333 m
(OK)

Beban (KN/m)
2.52
0.1581
7.00
9.68

17

349.622 kNm
82.264 KN

Beban (KN/m)
2.156
0.686
2.842

17

102.66725 kNm
24.157 KN

bagi rata

besarnya

44 KN/m

17 m
1.4 m
12.6 KN/m
86.24 KN

821.695 KN/m
150.22 KN

Lt < 180 m

17 m
6.00000
41.6666666667 KN
2.2 m

45.8432313473 KN/m
5.393321335 KN

1.2
35 m/det

1.764 KN
2.000 m
1.75 m

1.008 KN/m

17

36.414 kNm
8.568 KN

rcepatan

i tambahan

9.68 KN/m
2.842 KN/m
1.2520117647 KN/m
17 m

45.228925 kNm
10.6421 KN
25.714286
5. TEGANGAN PADA GIRDER KOMPOSIT

Wtc = 20055317.6414819
Wts = 50797301.2435969
Wbs = 9899233.38629236
n = 8.9540963496

Tegangan pada sisi atas beton, ftc = M *10^6 / ( n * Wtc )


Tegangan pada sisi atas baja, fts = M *10^6 / Wts
Tegangan pada sisi bawah baja, fbs = M *10^6 / Wbs

Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton


Momen ftc
No Jenis Beban
M (kNm) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 350 1.947
2 Beban mati tamb (MA) 102.667 0.572
3 Beban lajur "D" (TD) 821.695 4.576
4 Gaya rem (TB) 46 0.255
5 Beban angin (EW) 36 0.203
6 Beban gempa (EQ) 45 0.252

KOMBINASI - 1
Tegangan ijin beton : 100% * Fc = 9.96
Tegangan ijin baja : 100% * Fs = 170.667

Tegangan yang terjadi


atas beton atas baja
pada sisi
Ftc Fts
No Jenis Beban (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.947 6.8827
2 Beban mati tamb (MA) 0.572 2.0211
3 Beban lajur "D" (TD) 4.576 16.1760
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
7.094 25.080

< 100% * Fc < 100% * Fs


OK (AMAN) OK (AMAN)

KOMBINASI - 2
Tegangan ijin beton : 125% * Fc = 12.45
Tegangan ijin baja : 125% * Fs = 213.3333333333

Tegangan yang terjadi


atas beton atas baja
pada sisi
Ftc Fts
No Jenis Beban (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.947 6.8827
2 Beban mati tamb (MA) 0.572 2.0211
3 Beban lajur "D" (TD) 4.576 16.1760
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 0.203 0.717
6 Beban gempa (EQ)
7.297 25.797

< 125% * Fc < 125% * Fs


OK (AMAN) OK (AMAN)

KOMBINASI - 3
Tegangan ijin beton : 140% * Fc = 13.944
Tegangan ijin baja : 140% * Fs = 238.933

Tegangan yang terjadi


atas beton atas baja
pada sisi
ftc fts
No Jenis Beban (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.947 6.883
2 Beban mati tamb (MA) 0.572 2.021
3 Beban lajur "D" (TD) 4.576 16.176
4 Gaya rem (TB) 0.255 0.902
5 Beban angin (EW) 0.203 0.717
6 Beban gempa (EQ)
7.552 26.699
< 140% * Fc < 140% * Fs
OK (AMAN) OK (AMAN)

KOMBINASI - 4
Tegangan ijin beton : 150% * Fc = 14,94 MPa
Tegangan ijin baja : 150% * Fs = 192,00 MPa

Tegangan yang terjadi


atas beton atas baja
pada sisi
ftc fts
No Jenis Beban (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.947 6.883
2 Beban mati tamb (MA) 0.572 2.021
3 Beban lajur "D" (TD) 4.576 16.176
4 Gaya rem (TB) 0.255 0.902
5 Beban angin (EW) 0.203 0.717
6 Beban gempa (EQ) 0.252 0.890
7.804 27.589

< 150% * Fc < 150% * Fs


OK (AMAN) OK (AMAN)

7. LENDUTAN PADA GIRDER KOMPOSIT

Lendutan max. pada girder akibat :

1. Beban merata Q : d max = 5/384 * Q * L4 / (Es * Icom)


2. Beban terpusat P : d max = 1/48 * P * L3 / (Es * Icom)
3. Beban momen M : d max = M * L2 3
27 EI

Panjang bentang girder, Modulus elastis, L =


Momen inersia, Es =
Icom =

No Jenis Beban Q (Kn/m) P (kN)


1 Berat sendiri (MS) 9.68
2 Beban mati tamb (MA) 2.842
3 Beban lajur "D" (TD) 12.6 86.24
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 1.008
6 Beban gempa (EQ) 1.252
Batasan lendutan elastis, L/240 = 0.071

Tegangan yang terjadi


KOMB-1 KOMB-2
pada sisi
Lendutan Lendutan
No Jenis Beban (Kn/m) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 0.007562 0.007562
2 Beban mati tamb (MA) 0.002221 0.002221
3 Beban lajur "D" (TD) 0.016187 0.016187
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 0.000788
6 Beban gempa (EQ)
Total 0.025970 0.026757

< L/240 < L/240


(OK) (OK)

8. GAYA GESER MAKSIMUM PADA GIRDER KOMPOSIT

No Jenis Beban Gaya geser V (KN)


1 Berat sendiri (MS) 82.264
2 Beban mati tamb (MA) 24.157
3 Beban lajur "D" (TD) 150.220
4 Gaya rem (TB) 5.393
5 Beban angin (EW) 8.568
6 Beban gempa (EQ) 10.642

Kombinasi 1 = 100%

No Jenis Beban Gaya geser V (KN)


1 Berat sendiri (MS) 82.264
2 Beban mati tamb (MA) 24.157
3 Beban lajur "D" (TD) 150.220
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
Vmax 256.64100
Kombinasi 2 = 125%

No Jenis Beban Gaya geser V (KN)


1 Berat sendiri (MS) 82.264
2 Beban mati tamb (MA) 24.157
3 Beban lajur "D" (TD) 150.220
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 8.568
6 Beban gempa (EQ)
Vmax 265.20900

Kombinasi 3 = 140%

No Jenis Beban Gaya geser V (KN)


1 Berat sendiri (MS) 82.264
2 Beban mati tamb (MA) 24.157
3 Beban lajur "D" (TD) 150.220
4 Gaya rem (TB) 5.393
5 Beban angin (EW) 8.568
6 Beban gempa (EQ)
Vmax 270.60232

Kombinasi 4 = 150%

No Jenis Beban Gaya geser V (KN)


1 Berat sendiri (MS) 82.264
2 Beban mati tamb (MA) 24.157
3 Beban lajur "D" (TD) 150.220
4 Gaya rem (TB) 5.393
5 Beban angin (EW) 8.568
6 Beban gempa (EQ) 10.642
Vmax 281.2444

Persen Vmax
No Kombinasi Beban
Teg. Ijin (kN)
1 KOMB-1 100% 256.64100
2 KOMB-2 125% 265
3 KOMB-3 140% 271
4 KOMB-4 150% 281.2444
Vmax rencana
8. PERHITUNGAN SHEAR CONECTOR

Gaya geser maksimum rencana, Vmax = 256.64


Icom = 6627783196.79
ytc = 330
h = 200
Luas penampang beton
Act = 31270.6038743525
yang ditransformasikan
Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan
Sc = Act * (ytc - h / 2) = 7207095.70108331
Gaya geser maksimum, qmax = Vmax * Sc / Icom = 279.073137

Untuk shear connector digunakan besi beton bentuk U,

Luas penampang geser, Asv = 3.14/ 4 * D2 * 2 =


Tegangan ijin geser, fsv = 0.6 * fs =
Kekuatan satu buah shear connector, Qsv = Asv * fsv =

Jumlah shear connector dari tumpuan sampai 1/4 L n = 1/4*qmax * L / Qsv =


Jarak antara shear connector, s=L/(4*n) =
Digunakan shear connector, 2 D 13

Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang n = 1/8*qmax * L / Qsv =


Jarak antar conectorr, s=L/(4*n) =
Digunakan shear connector, 2 D 13
mm2
mm2
mm2

*10^6 / ( n * Wtc )
*10^6 / Wts
*10^6 / Wbs

atas baja bawah baja


Fts Fbs
(MPa) (MPa)
6.883 35.318
2.021 10.371
16.176 83.006
0.902 4.631
0.717 3.678
0.890 4.569
141.5736

Mpa
Mpa

bawah baja

Fbs
(MPa)
35.318
10.371
83.006
128.695

Mpa
Mpa

bawah baja

Fbs
(MPa)
35.318
10.371
83.006

3.678

132.374

Mpa
Mpa

bawah baja
Fbs
(MPa)
35.318
10.371
83.006
4.631
3.678

137.005
bawah baja
Fbs
(MPa)
35.318
10.371
83.006
4.631
3.678
4.569
141.574

17 m
210000000 Kpa
0.00663 m4

M (kN/m) Lendutan
0.007562
0.002221
0.016187
46 0.000611
0.000788
0.000978
m

KOMB-3 KOMB-4
Lendutan Lendutan
(kN/m) Max
0.007562 0.007562
0.002221 0.002221
0.016187 0.016187
0.000611 0.000611
0.000788 0.000788
0.000978
0.027368 0.028346

< L/240 < L/240


(OK) (OK)
100% Vmax
(kN)
256.641
212.1672
193.2873723821
187.49628089
256.64
kN
mm4
mm
mm
mm2

mm3
N/mm

D 13

4/ 4 * D2 * 2 = 265.33 mm2
fs = 102.4 Mpa
* fsv = 27169.792 N

ax * L / Qsv = 43.65 Buah


n) = 103.08 mm
- 100 mm

max * L / Qsv = 23.11 Buah


n) = 194.71 mm
- 192 mm

Anda mungkin juga menyukai