Anda di halaman 1dari 357

ACCOUNTING PRINCIPLES

MUHAMMAD NUH, SE.


&
SUHAJAR WIYOTO, Drs., Ak., CPA., MM.
ACCOUNTING PRINCIPLES

© 2011
MUHAMMAD NUH, SE.
SUHAJAR WIYOTO, Drs., Ak., CPA., MM.

Hak Cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 19/Th. 2002/Republik Indonesia.
Hak Penerbitan ada pada CV Lentera Ilmu.
All rights reserved.

Cetakan Pertama: Agustus, 2011

Editor
Tim Dosen LP3I

Desain Sampul
AanKhan.com

Tata Letak
Arkhanuddin

Jln. Kramat Raya No. 7-9 Senen Jakarta Pusat


Telp. 021-315 6126 Fax. 021-315 6126
e-mail : ilmulentera@gmail.com

ISBN : 978-602-8969-41-3
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji syukur hanya kepada Allah Swt dan sholawat untuk Nabi Muhammad SAW, karena
berkat Rahmat, HidayahNya buku Accounting Principles ini dapat selesai.

Buku Accounting Principles ini disajikan dengan singkat dan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami serta
dalam penyajiannya berusaha sebisa mungkin dikaitkan dengan basis PSAK terkait.

Penulis berharap buku ini bermanfaat untuk pembaca baik mahasiswa maupun praktisi sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing serta pihak lain terutama dalam menghadapi perubahan dalam dunia akuntansi menuju tahap
pemahaman akuntansi yang bertaraf global Internasional dengan adanya perubahan mendasar yang berbasis
IFRS (International Financial Reporting Standard).

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan buku ini, kiranya saran dan kritik dapat menambah
manfaat baik secara format serta isi substansi buku ini.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan dukungan moral dari semua pihak terutama dari
keluarga dan para sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tanpa bantuan semua rasanya buku
ini tidak akan pernah selesai.

Agustus 2011

Penulis

Prinsip Dasar Akuntansi iii


iv Accounting Principles
Daftar Isi

Kata Pengantar iii

Bab 1 PRINSIP DASAR AKUNTANSI 1


Definisi Akuntansi 1
Kegunaan Akuntansi 1
Profesi Akuntansi 1
Bidang-Bidang Akuntansi 2
Proses Akuntansi 2
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan 3
Jenis-Jenis Usaha Perusahaan 3
Prinsip-Prinsip Akuntansi 3
Transaksi dan Persamaan Dasar Akuntansi 4
Laporan Keuangan 7
Bentuk neraca ada 2 macam 7
Laporan Keuangan Perusahaan Perorangan. 8
Laporan Keuangan Perusahaan Persekutuan. 9
Laporan Keuangan Perusahaan Perseroan. 11
Arus kas dari kegiatan Operasi. 12
Arus kas dari kegiatan Investasi. 12
Arus kas dari kegiatan pendanaan. 12

bab 2 siklus akuntansi perusahaan jasa 31


Pendahuluan 31
Jurnal Umum (General Jurnal) 31
Cara mendebet dan mengkredit. 32
Buku Besar (General Ledger). 34
Klasifikasi Akun 34
Aset (Assets). 34
Liabilitas/Liabilities. 35
Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity). 35
Pendapatan (Revenues). 36
Beban (Expenses). 36
Bagan akun (Chart of Account) 36
Bentuk Akun 36
Pemindahan (Posting) 37
Neraca Saldo 38

Bab 3 SIKLUS AKUNTANSi tahap penyelesaian 65


Dasar Pembukuan 65
Penyesuaian (adjusted) 65
Pos-Pos Deferred 65
Pos-Pos Accrued 69
Work Sheet 74
Prosedur Penyusunan Work Sheet 75
Jurnal penutup (Closing Journal) 77
Neraca saldo setelah penutup 81

Prinsip Dasar Akuntansi v


Jurnal Pembalik 82
Pos-Pos Accrued 85
A. Soal latihan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik 86
B. Soal latihan penyusunan laporan keuangan dan jurnal penutup 92

Bab 4 SIKLUS AKUNTANSI untuk perusahaan dagang 111


Pendahuluan 111
Pencatatan Pembelian 111
Pencatatan Penjualan 113
Harga Pokok Penjualan 114
Penyesuaian Persediaan Barang Dagang 117
Penyusunan Worksheet 118
Jurnal Penutup 129

Bab 5 JURNAL KHUSUS DAN buku besar pembantu 154


Pendahuluan 154
Pencatatan Jurnal Khusus 154

Bab 6 AYAT JURNAL KOREKSI 178


Pendahuluan 178
Cara-cara Pembetulan 178

Bab 7 Siklus Akuntansi perusahaan industri 181


Pengendalian Internal Atas Persediaan 181
Pengumpulan Biaya Produksi 182
Pencatatan Biaya Produksi 182
Metode Pencatatan Persediaan 183
Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Perhitungan Laba Rugi 184
Proses Pencatatan dan Penyusunan Laporan Laporan Keuangan 186

BAB 8 Undang Undang Sarbanes Oxley, Kas dan Pengendaliannya 276


Undang-Undang Sarbanes-Oxley Tahun 2002 276
Pengendalian Internal 276
Karakteristik Kas dan pentingnya pengendalian internal atas kas 278

BAB 9 Piutang 284


Jenis- Jenis Piutang 284
Pengendalian Internal atas Piutang Usaha 284
Pengakuan Piutang Usaha dan Pencatatannya 285

BAB 10 ASET TETAP 293


Akunting saat Perolehan Aset Tetap 293
Akuntansi untuk Penggunaan Aset Tetap 294

Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek Dan Liabilitas Bersyarat 302


Liabilitas Jangka Pendek 302

BAB 12 Akuntansi Untuk Persekutuan (Partnership) 307


Partnership 307
Pembagian Laba Bersih atau Rugi Bersih 307

vi Accounting Principles
Laporan Modal Pemilik Persekutuan 309
Akuntansi Persekutuan untuk Masuknya Rekan Baru 309
Likuidasi Persekutuan 311
Kerugian Penjualan Aset Nonkas Dengan Defisit Modal Rekan 314

BAB 13 PEMBENTUKAN PERUSAHAAN PERSEROAN, TRANSAKSI SAHAM DAN SALDO LABA 317
Perseroan 317
Ekuitas Pemegang Saham (Stockholders’ Equity). 317
Penerbitan Modal Saham 318
Premium atas Modal Saham 318
Saham Tanpa Nilai Nominal (No-Par Stock) 318
Penerbitan Saham untuk Memperoleh Aset selain Kas 319
Saham Perbendaharaan (Treasury Stock) 319
Ekuitas per Lembar saham (Equity per Share) 320
Saldo Laba (Retained Earning) 320
Kebijakan Dividen (Dividend Policy) 321
Dividen Tunai (Cash Dividend) 321
Dividen Saham (Stock Dividen) 322

BAB 14 Utang Jangka Panjang 325


Karakteristik Utang Obligasi 325
Akuntansi untuk Utang Obligasi. 325

BAB 15 Laporan Arus Kas 333


Tujuan Laporan Arus Kas 333
Aktivitas dalam Laporan Arus Kas 333
Penyusunan Laporan Arus Kas 335
Lain-lain 335

BAB 16 A nalisis Laporan Keuangan 344


Analisis Horisontal 344
Analisis Vertikal 346
Analisis Rasio 346

Daftar pustaka

Prinsip Dasar Akuntansi vii


viii Accounting Principles
Bab 1

PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Definisi Akuntansi
Dalam perkembangan dunia ekonomi sekarang ini peranan akuntansi sangat penting untuk sesuatu usaha
agar dalam menjalankan kegiatan tidak menimbulkan kerugian. Kegiatan yang dilakukan oleh akuntansi dalam
kegiatan ekonomi mencakup kegiatan mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan dan menginterpretasikan data
dasar ekonomi untuk kepentingan baik perorangan, pengusaha, pemerintah dan anggota masyarakat lainnya.
Dalam hal mengartikan pengertian Akuntansi ada beberapa pendapat yang pada prinsipnya sama, oleh
karena itu pengertian Akuntansi yang umum dan mudah dimengerti yaitu pengertian akuntansi yang berasal dari
“American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)” berikut ini.
Akuntansi adalah kegiatan atau proses pencatatan (record), penggolongan (classifying), peringkasan
(summarizing) transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada suatu organisasi dan melaporkan/menyajikan
serta menafsirkan (interpret) hasilnya.
Akuntansi tersebut dipakai baik oleh organisasi-organisasi yang bersifat untuk semata-mata mencari
keuntungan maupun organisasi-organisasi yang sifatnya tidak mencari keuntungan. Pemakaian ini untuk mencatat
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada organisasi tersebut yang kemudian hasilnya salah satunya untuk
memberikan informasi laporan keuangan.

Kegunaan Akuntansi
Kalau dipelajari bahwa kegunaan akuntansi adalah memberikan informasi yang sangat diperlukan baik oleh
pihak-pihak yang memerlukan baik pihak intern sendiri maupun pihak ekstern. Pihak-pihak tersebut antara lain :
Manajer-manajer perusahaan sangat memerlukan akuntansi dalam hal pengambilan keputusan-keputusan
perusahaan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Misalnya untuk mengetahui
perkembangan perusahaan sendiri, untuk mengembangkan perusahaan tersebut dan lain-lainnya.
Pemilik perusahaan yang telah menanamkan ekuitasnya ke perusahaannya pada suatu waktu pasti
memerlukan informasi akuntansi. Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui posisi keuangan sampai dengan hasil
yang dicapai oleh perusahaannya.
Investor dan Kreditur. Investor ini yang akan menanamkan ekuitasnya ke perusahaan-perusahaan yang
diminati tentu dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena investor sebelum menanamkan
ekuitasnya ke perusahaan tersebut atau kreditur sebelum meminjamkan kreditnya kepada perusahaan tersebut,
maka investor / kreditur tersebut memerlukan akuntansi perusahaan tersebut lebih dahulu untuk dianalisis. Hal ini
untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Pemerintah menghendaki bahkan ada yang diwajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyelenggarakan
akuntansi, agar pemerintah dapat mengetahui besarnya penghasilan yang akan dikenakan pajak dlama laporan
Surat pemberitahuan tahunan yang dibuat oleh perusahaan.

Profesi Akuntansi
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam berbagai bidang. Pada umumnya
akuntansi dibedakan menjadi dua bidang akuntansi publik dan akuntansi intern.
Akuntan publik (public accountants atau external accountants) adalah akuntan yang memberikan jasanya
untuk melayani kebutuhan masyarakat. Untuk itu akuntan publik menerima imbalan dari pemakaian jasa, seperti
halnya dokter atau penasehat hukum. Jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh para akuntan publik adalah
pemeriksaan laporan keuangan (auditing), bantuan dibidang perpajakan dan konsultasi manajemen. Untuk dapat
menjadi akuntan publik harus dipenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Akuntan intern (internal accountants) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan tertentu.

Prinsip Dasar Akuntansi 1


Berbeda dengan akuntan publik, akuntan intern hanya melakukan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan
dimana ia bekerja. Akuntan intern sangat beraneka ragam, ada yang disebut kontroler, bendahara, atau kepala
bidang keuangan.
Akuntan Pemerintah (govermental accountants) adalah akuntan yang dipekerjakan pada sebuah lembaga
pemerintah. Perlu diketahui bahwa dalam pemerintahan sendiri dalam pengelolaaan keuangan sering terjadi
kebocoran-kebocoran uang negara, oleh karena pemerintah perlu adanya akuntan pemerintah yang dapat
mengontrol pengelolaan uang negara.

Bidang-Bidang Akuntansi
Seperti apa yang dijelaskan pengelompokkan profesi akuntansi diatas, maka dalam praktek dijumpai berbagai
macam bidang pekerjaan akuntansi seperti ;
Akuntan Publik (public accounting). Pemeriksaan laporan keuangan (Auditing) adalah bidang pekerjaaan
profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Pemeriksaan laporan keuangan adalah
pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen bagi para
investor, kreditur dan pihak luar lainnya.
Akuntansi Perpajakan (tax accounting) adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberi jasa ini adalah untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku
dan untuk menekan pajak seminimum mungkin.
Konsultan Manajemen (management consult) adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang luas
sebagai pemeriksa, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan
yang diperiksanya. Oleh karena itu, akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada
manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
Akuntansi Biaya (cost accounting). Akuntansi ini menganalisis biaya perusahaan untuk membantu
manajemen dalam pengawasan biaya. Biasanya akuntansi biaya ditentukan pada biaya produksi, akuntansi
biaya yang baik akan membantu manajemen dalam penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba
yang lebih besar. Selain itu, akuntansi biaya dapat memberi informasi kepada manajemen tentang produk mana
yang tidak menguntungkan sehingga produksinya harus dihentikan dan produk mana yang menguntungkan.
Peranggaran (budgeting) adalah penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa lalu yang
dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan
melalui pembandingan antara data yang sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu, perusahaan biasanya
memandang kegiatan peranggaran sebagai aspek yang penting dari sistem akuntansinya.
Perancangan sistem informasi mengidentifikasikan kebutuhan informasi untuk kepentingan intern maupun
ekstern. Setelah kebutuhan informasi diketahui, selanjutnya dirancang dan dikembangakan sistem yang sesuai.
Sistem informasi akuntansi sangat dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan.
Pemeriksaan Intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan intern perusahaan. Para akuntan
intern bertugas untuk mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya adalah untuk membantu
manajemen dalam memperbaiki efisiensi operasi dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian
perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen.
Akuntansi Keuangan adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi keuangan untuk
kepentingan pihak luar. Yang dimaksud dengan pihak luar adalah pihak-pihak di luar manajemen perusahaan,
seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya.
Akuntansi Manajemen adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi untuk kepentingan
manajemen. Umumnya informasi untuk keperluan manajemen bersifat sangat mendalam. Informasi semacam ini
biasanya tidak dipublikasikan kepada umum.

Proses Akuntansi
Laporan keuangan adalah hasil daripada proses kegiatan akuntansi selama satu periode. Dalam definisi akuntansi
diatas disebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi :
1) Pencatatan
2) Penggolongan
3) Peringkasan
4) Pelaporan
5) Penganalisisan data keuangan dari suatu organisasi

2 Accounting Principles
Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang
setiap kali terjadi transaksi keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya
dilakukan pada waktu tertentu. Kegiatan pencatatan dan penggolongan yang bersifat rutin dapat dilakukan
dengan tulis tangan yang dijumpai pada perusahaan-perusahaan kecil dan ada pula yang dikerjakan dengan
mesin-mesin otomatis seperti yang kita jumpai pada perusahaan-perusahaan besar.

Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan


Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang
kegiatannya adalah melakukan produksi atau distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan
ekonomi seperti tersebut pada umumnya untuk memperoleh keuntungan, tetapi ada pula yang tidak mencari
keuntungan. Bentuk perusahaan secara umum ada tiga macam, yaitu perusahaan perorangan, perusahaan
persekutuan dan perusahaan perseroan.
Perusahaan Perorangan (sole proprietorship) adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu orang. Pemilik
perusahaan biasanya merangkap juga sebagai manajer. Perusahaan perseorangan umumnya berupa perusahaan
pengecer yang berskala kecil atau perusahaan jasa perorangan seperti misalnya praktik dokter, pengacara
dan kantor-kantor akuntan. Perusahaan semacam ini jarang berkembang menjadi perusahaan besar karena
ekuitasnya sangat terbatas.
Persekutuan (partnership) adalah suatu organisasi perusahaan yang merupakan gabungan dari berbagai
orang (lebih dari satu orang) pemilik untuk menyelenggarakan usaha dengan menggunakan nama bersama. Para
pemilik disebut sekutu atau partner. Secara hukum para sekutu mempunyai tanggung jawab penuh atas utang-
utang persekutuan, tetapi di lain pihak mereka mempunyai hak atas laba perusahaan. Persekutuan yang banyak
dijumpai dalam dunia bisnis di Indonesia adalah Firma dan CV.
Perseroan (corporation) adalah perusahaan yang ekuitasnya terdiri atas saham-saham. Setiap pemegang
saham adalah pemilik perusahaan yang tanggung jawabnya terbatas sebesar saham yang dimilikinya. Ini berarti
bahwa para pemegang saham secara pribadi tidak bertanggung jawab penuh atas seluruh utang perusahaan,
melainkan hanya terbatas sebesar pertanyaannya dalam perusahaan tersebut. Itulah sebabnya organisasi
perusahaan semacam ini disebut perseroan terbatas (PT).

Jenis-Jenis Usaha Perusahaan


Dalam usaha kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dapat melakukan kegiatan-kegiatan
usahanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan konsumen, maka
jenis usaha perusahaan bisa melakukan jenis-jenis usaha. Jenis-jenis usaha secara umum ada tiga macam, yaitu
perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri.
Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang menawarkan jasa untuk mendapatkan
keuntungan. Seperti usaha bengkel, usaha salon, usaha bioskop, usaha biro jasa, usaha konsultan, usaha
perantara dan masih banyak contoh lainnya.
Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang dagangan dan menjual
kembali barang tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Seperti Toko Klontong, Bahan Bangunan, Departement
Store, Supermarket dan masih banyak contoh lainnya.
Perusahaan industri yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi yang kemudian dijualnya untuk mendapatkan keuntungan. Seperti perusahaan mebel, perusahaan
percetakan, perusahaan mesin besar, perusahaan textil, perusahaan semen, perusahaan cat, perusahaan asbes
dan masih banyak contoh lainnya.

Prinsip-Prinsip Akuntansi
Hasil pekerjaan akuntansi yang merupakan informasi ekonomi yang akan disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan, harus dapat disusun dan dilaporkan secara obyektif. Untuk keperluan hal tersebut, maka perlu
ada standar atau pedoman akuntansi yang berlaku di Indonesia yang telah dibuat oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
yang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
terdiri atas sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia dan
masih akan berkembang di masa yang akan datang sehingga laporan-laporan keuangan yang dihasilkan dapat
diterima umum.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan disusun dengan maksud antara lain untuk menghimpun prinsip-

Prinsip Dasar Akuntansi 3


prinsip akuntansi yang telah lazim berlaku di Indonesia baik cara-cara, metode-metode dari segala sesuatu
yang mencakup dalam pengertian akuntansi yang bersangkutan dengan pertanggungjawaban pada pihak luar
perusahaan.

Transaksi dan Persamaan Dasar Akuntansi


Transaksi adalah kejadian-kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi yang dapat dinilai dengan uang. Transaksi
ini akan dicatat dalam akuntansi. Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi maka terlebih dahulu kita
harus mempelajari persamaan dasar akuntansi (Accounting Equation) adalah posisi yang menunjukkan aset
sama dengan sumber. Sumber aset bisa berasal dari liabilitas dan ekuitas. Dengan demikian dapat digambarkan
dalam rumus di bawah ini.

Rumus => Assets = Liabilities + Owner’s Equity


atau :
Rumus => Aset = Liabilitas + Ekuitas

Assets (Aset / aset) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas (Cash), piutang usaha
(Accounts Receivable), piutang wesel (Notes Receivable), perlengkapan (Supplies), biaya-biaya dibayar dimuka
(Prepaid Expenses), peralatan (Equipment), gedung (Building), tanah (Land) dan lain-lainnya. Assets dalam
neraca (Balance sheet) dikelompokkan dua kelompok yaitu aset lancar (Current Assets) dan aset tetap (Fixed
Assets).
Liabilities (Liabilitas) adalah liabilitas atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus segera dibayar,
seperti utang usaha (Accounts Payable), utang wesel (Notes Payable), pendapatan-pendapatan diterima dimuka
(Unearned Revenues), utang bank jangka panjang (Loan Bank) dan lain-lainnya. Liabilities dalam Balance sheet
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu utang lancar (Current Liabilities) dan utang jangka panjang (Long
Term Liabilities).
Owner’s Equity (Ekuitas Pemilik) adalah hak para pemilik perusahaan yang ditanamkan dalam perusahaan.
Pencatatan ekuitas dalam balance sheet tergantung bentuk perusahaan. Untuk perusahaan perseorangan dicatat
ekuitas disertai dengan nama pemiliknya, sedangkan perusahaan perseroan ditulis Ekuitas Saham dan Laba Tak
Dibagi.
Untuk memberikan contoh transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan yang akan dicatat dalam
Accounting Equation adalah sebagai berikut. Misalnya dari perusahaan Bengkel Service Maju milik Saudara
Ilham melakukan transaksi pertamanya Saudara Ilham menginvestasikan uang tunai kedalam perusahaannya
berupa uang tunai sebesar Rp. 25.000.000,-. Kemudian kalau angka-angka tersebut dimasukkan dalam rumus
Accounting Equation akan mengakibatkan perubahan akibat Assets berupa Cash bertambah sebesar sebesar
Rp. 25.000.000 dan Ilham, Capital (ekuitas Tn. Ilham) bertambah sebesar Rp. 25.000.000. lebih jelasnya kita lihat
di bawah ini :

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Equity


Cash = - + Ilham, Capital

Rp. 25.000.000 = - + Rp. 25.000.000

Transaksi kedua Saudara Ilham membeli Peralatan seharga Rp. 5.000.000 dari Toko Cerah yang pembayarannya
dilakukan dengan tunai Rp. 5.000.000.
Dengan adanya transaksi kedua akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang sebesar Rp. 5.000.000
dan disisi lain assets berupa equipment bertambah sebesar Rp. 5.000.000 dan dalam accounting equation tetap
akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Equity


Cash + Equipment = - + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -

Transaksi ketiga Saudara Ilham membeli tambahan peralatan seharga Rp. 2.000.000 dari Toko Cerah yang

4 Accounting Principles
pembayarannya akan dilakukan bulan depan.
Dengan adanya transaksi ketiga akan mengakibatkan assets berupa equipment bertambah sebesar Rp.
2.000.000 dan disisi lain accounts payable (utang usaha) bertambah sebesar Rp. 2.000.000 dan dalam accounting
equation tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Equity


Cash + Equipment = Accounts Payable + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -
3). - Rp. 2.000.000 = Rp.2.000.000 + -

Transaksi keempat Ilham menerima uang dari langganan atas jasa service yang ditawarkan Rp. 600.000 dengan
adanya transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash bertambah sebesar Rp. 600.000 dan diisi
lain revenue (pendapatan) bertambah yang mempengaruhi capital/ekuitas, sehingga capital bertambah sebesar
Rp. 600.000 dan dalam accounting equation tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai
berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Eqiuty


Cash + Equipment = Account Payable + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -
3). - Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000 + -
4). Rp. 600.000 Rp. - = - + Rp. 600.000

Transaksi kelima Ilham membayar upah/gaji karyawan sebesar Rp. 300.000


Dengan adanya transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang sebesar Rp. 300.000
dan disisi lain salaries expense (biaya gaji) bertambah yang mempengaruhi capital sehingga capital berkurang
sebesar Rp. 300.000 dan dalam accounting equation tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu
sebagai berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Eqiuty


Cash + Equipment = Accounts Payable + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -
3). - Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000 + -
4). Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000
5). (Rp. 300.000) - = - +(Rp. 300.000)

Transaksi keenam Ilham membayar biaya iklan sebesar Rp. 100.000


Dengan adanya transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang sebesar Rp.
100.000 dan disisi lain advertising expense (biaya iklan) bertambah yang mempengaruhi capital sehingga
capital berkurang sebesar Rp. 100.000 dan dalam accounting equation tetap akan menunjukkan keadaan yang
seimbang, yaitu sebagai berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Equity


Cash + Equipment = Accounts Payable + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -
3). - Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000 + -
4). Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000
5). (Rp. 300.000) - = - +(Rp. 300.000)
6). (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000)

Transaksi yang ketujuh Ilham membayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 1.000.000
Dengan adanya transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang sebesar Rp.

Prinsip Dasar Akuntansi 5


1.000.000 dan disisi lain liabilitas berupa accounts payable berkurang sebesar Rp. 1.000.000 dan dalam
accounting equation tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut

Rumus : Assets = Liabilities + Owner’s Eqiuty


Cash + Equipment = Accounts Payable + Ilham, Capital
1). Rp. 25.000.000 - = - + Rp. 25.000.000
2). (Rp. 5.000.000) Rp. 5.000.000 = - + -
3). - Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000 + -
4). Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000
5). (Rp. 300.000) - = - +(Rp. 300.000)
6). (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000)
7). (Rp. 1.000.000) - = (Rp. 1.000.000) + -

Untuk lebih jelas bila semua transaksi di atas diringkas dalam persamaan dasar akuntansi akan nampak
seperti di bawah ini:

Jawaban no. 1 Accounting Equation (Persamaan Dasar Akuntansi).

Assets Liabilities Owner’s Equity Keterangan


No.
Cash Equipment Accounts Payable Ilham, Capital
01. 25.000.000 - - 25.000.000 Ekuitas awal
02. (5.000.000) 5.000.000 - -
Saldo 20.000.000 5.000.000 - 25.000.000
03. - 2.000.000 2.000.000 -
Saldo 20.000.000 7.000.000 2.000.000 25.000.000
04. 600.000 - - 600.000 Pendapatan jasa
Saldo 20.600.000 7.000.000 2.000.000 25.600.000
05 (300.000) - - (300.000) Beban gaji
Saldo 20.300.000 7.000.000 2.000.000 25.300.000
(200.000) - - (200.000) Beban iklan
Saldo 20.100.000 7.000.000 2.000.000 25.100.000 Beban iklan
07 (1.000.000) - (1.000.000) -
Saldo 19.100.000 7.000.000 1.000.000 25.100.000

Contoh 2 :
Tn. Nauval pada bulan Januari 2010 membuka bengkel service dengan nama “BERKAH JAYA” di Jakarta,
melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut :
1) Nauval menginvestasikan (menanamkan) uang pribadinya untuk perusahaannya Rp. 50.000.000 dan
peralatan bengkel senilai Rp. 3.000.000.
2) Dibeli perlengkapan bengkel tunai seharga Rp. 500.000.
3) Dibeli peralatan bengkel dari Toko Restu seharga Rp. 1.000.000 uang dibayar per kas Rp. 600.000. dan
sisanya akan dibayar kemudian hari.
4) Diterima perkas dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 800.000.
5) Diterima dari pekerjaan dari langganan atas jasa servis sebesar Rp. 1.500.000 yang uangnya akan diterima
satu minggu berikutnya.
6) Diterima sebagian pembayaran dari langganan kredit transaksi no. 5 sebesar Rp. 500.000
7) Dibayar biaya iklan sebesar Rp. 100.000 dan biaya listrik bulan ini sebesar Rp. 200.000
8) Dibayar biaya gaji karyawan sebanyak Rp. 1.500.000
9) Diambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000
10) Pada akhir bulan perlengkapan bengkel yang terpakai sebanyak Rp. 250.000
11) Nilai peralatan disusutkan sebesar Rp. 200.000 (diperhitungkan biaya penyusutan)

6 Accounting Principles
Diminta:
1) Susunlah transaksi-transaksi diatas kedalam persamaan dasar akuntansi bila:
Aset : Kas; Piutang, Perlengkapan, Peralatan, Akumulasi penyusutan peralatan
Utang : Utang dagang
Ekuitas : Ekuitas Tn. Nauval
2) Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari :
a. Laporan perhitungan laba rugi (Income statement) per 31 Januari 2010
b. Laporan perubahan ekuitas (Capital statement) per 31 Januari 2010
c. Laporan neraca (Balance sheet) per 31 Januari 2010

Analisis:
01 Kas (A) +Rp. 50.000.000 ; Peralatan (A) +Rp. 3.000.000 ; Ekuitas (M) +Rp. 53.000.000
02 Perlengkapan (A) +Rp. 500.000 ; Kas (A) – Rp. 500.000
03 Peralatan (A) + Rp. 1.000.000 ; Kas (A) – Rp. 600.000 ; Utang (U) + Rp. 400.000
04 Kas (A) + Rp. 800.000 ; M (Pendapatan service +) + Rp. 800.000
05 Piutang (A) + Rp. 1.500.000 ; M (Pendapatan service +) + Rp. 1.500.000
06 Kas (A) + Rp. 500.000 ; Piutang (A) – Rp. 500.000
07 Ekuitas (biaya iklan +) – Rp. 100.000 ; Ekuitas (biaya listrik +) – Rp. 200.000 ; Kas (A) – Rp. 300.000
08 Ekuitas (biaya gaji +) ber – Rp. 1.500.000 ; Kas (A) – Rp. 1.500.000
09 Ekuitas (Prive +) – Rp. 500.000 ; Kas (A) – Rp. 500.000
10 Perlengkapan (A) – Rp. 250.000 ; Ekuitas (biaya perlengkapan +) – Rp. 250.000
11 Akumulasi penyusutan + Rp. 200.000 ; Ekuitas (biaya penyusutan +) – Rp. 200.000

Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri
dari laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (Capital statement) dan neraca
(balance sheet) serta laporan-laporan tambahan seperti laporan arus kas (cash flow).

Income Statement (laporan perhitungan laba rugi) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan-
pendapatan dan beban-beban pada akhir periode akuntansi serta selisih laba atau rugi. Pendapatan yang dimaksud
di sini adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode. Sedangkan pendapatan itu sendiri
ada dua macam yaitu pendapatan yang benar-benar merupakan pendapatan pokok (usaha) dan pendapatan
yang bukan merupakan pendapatan pokok (usaha). Pendapatan pokok disebut pendapatan usaha sedangkan
pendapatan yang bukan berasal dari penghasilan pokok disebut pendapatan non usaha. Beban yang dimaksud
disini adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi. Beban itu sendiri ada
dua macam yaitu beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan pokok yang disebut beban usaha,
sedangkan beban yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok disebut beban non usaha.

Capital Statement (laporan perubahan ekuitas) adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas
awal adanya ekuitas baru, laba (menambah) atau rugi (mengurangi) dan prive (untuk perusahaan perseorangan)
atau dividen (untuk perusahaan perseroan).

Balance Sheet (neraca) adalah laporan posisi keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan aset, utang
dan ekuitas pada suatu saat tertentu.

Bentuk neraca ada 2 macam


1) Bentuk skontro/horizontal/T account
2) Bentuk staffel/vertical/laporan

Prinsip Dasar Akuntansi 7


Jawaban soal di atas Accounting equation (dalam ribuan)
Assets Liabilities + Owner’s Equity
No Cash Accounts Supplies Equipment (Accumula- Accounts Nauval, Ket
Receivable ted Depr) Payable Capital
01 50.000 - - 3.000 - - 53.000
02 (500) - 500 - - - -
S 49.500 - 500 3.000 - - 53.000
03 (600) - - 1.000 - 400 -
S 48.900 - 500 4.000 - 400 53.000
04 1.800 - - - - - 1.800 Pendapatan
S 50.700 - 500 4.000 - 400 54.800
05 - 1.500 - - - - 1.500 Pendapatan
S 50.700 1.500 500 4.000 - 400 56.300
06 500 (500) - - - - -
S 51.200 1.000 500 4.000 - 400 56.300
07 (300) - - - - - (200) Biaya listrik
(100) Biaya iklan
S 50.900 1.000 500 4.000 - 400 56.000
08 (1.500) - - - - - (1.500) Biaya Gaji
S 49.400 1.000 500 4.000 - 400 54.500
09 (500) - - - - - (500) Prive
S 48.900 1.000 500 4.000 - 400 54.000
10 - - (250) - - - (250) B. Perlengkapan
S 48.900 1.000 250 4.000 - 400 53.750
11 - - - - 200 - (200) B. Penyusutan
S 48.900 1.000 250 4.000 (200) 400 53.550
53.950 53.950
Keterangan S = Saldo

Laporan Keuangan Perusahaan Perorangan.


Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan, diambilkan dari contoh soal di atas,
maka laporan keuangan perusahaan Bengkel Berkah akan nampak sebagai berikut:

1) Laporan perhitungan laba rugi (Income Statement)


Untuk menyusun laporan ini lihat lajur ekuitas yaitu yang menambah (pendapatan) dan yang mengurangi
(biaya-biaya) ekuitas.
Bengkel Berkah Jaya
Income Statement
For the Month Ended January, 31 ,2010
Revenue :
Service Revenue Rp. 3.300.000

Operating Expense :
Advertising expense Rp. 100.000
Electricity expense Rp. 200.000

8 Accounting Principles
Salaries expense Rp. 1.500.000
Supplies expense Rp. 250.000
Depreciation equipment – expense Rp. 200.000
Total Operating Expenses Rp. 2.250.000
Net Income Rp. 1.050.000

2) Laporan perubahan ekuitas (Capital Statement)


Susunan laporan perubahan ekuitas pada perusahaan perseorangan, terdiri dari ekuitas pemilik awal ditambah
penambahan investari baru bila ada dan ditambah laba bersih atau dikurangi rugi bersih dan dikurangi prive,
hasilnya ekuitas pemilik akhir. Ekuitas pemilik akhir dilaporkan dalam neraca.

Bengkel Berkah Jaya


Capital Statement
For the Month Ended January, 31 . 2010

Nauval, Capital Januari,1, 2010 Rp. 53.000.000


Added investment Rp. 0
Net income Rp. 1.050.000
Withdrawals (Rp. 500.000)
Rp. 550.000
Nauval, Capital Januari,31, 2010 Rp. 53.550.000

3) Neraca (balance sheet)


Untuk membuat neraca bentuk perusahaan perseorangan seperti soal di atas, maka lihat saldo angka-angka
akun yang ada dipersamaan dasar akuntansi pada bagian akhir dan disusun dalam bentuk sekontro seperti
di bawah ini:
Bengkel Berkah Jaya
Balance Sheet
January, 31 2010

Cuurent Assets : Liabilities :


Cash Rp. 48.900.000 Accounts Payable Rp. 400.000
Accounts receivable Rp. 1.000.000
Supplies Rp. 250.000
Fixed Assets Owner’s Eqiuty :
Equipment Rp. 4.000.000 Nauval, Capital Rp. 53.550.000
Accumulated Depreciation – Equipment Rp. (200.000)
Total Assets Rp. 53.950.000 Liabilities + Owner’s Eqiuty Rp. 53.950.000

Laporan Keuangan Perusahaan Persekutuan.


Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan persekutuan, bisa diambilkan dari
contoh soal diatas. Untuk perusahaan persekutuan pemiliknya lebih dari satu orang, anggap saja Firma Berkah
Jaya ini dimiliki oleh Amir dan Bahrudin, sebagai berikut:
1) Laporan perhitungan laba rugi (Income Statement):

Prinsip Dasar Akuntansi 9


Firma Berkah Jaya
Income Statement
For the Month Ended January, 31 ,2010
Revenue :
Service Revenue Rp. 3.300.000
Operating Expense :
Advertising expense Rp. 100.000
Electricity expense Rp. 200.000
Salaries expense Rp. 1.500.000
Supplies expense Rp. 250.000
Depreciation equipment – expense Rp. 200.000
Total Operating Expenses Rp. 2.250.000
Net Income Rp. 1.050.000

2) Laporan perubahan ekuitas (Capital Statement)


Untuk susunan laporan perubahan ekuitas pada perusahaan persekutuan, terdiri dari ekuitas pemilik awal
masing-masing ditambah penambahan investasi baru bila ada dan ditambah laba bersih atau dikurangi rugi
bersih (setelah laba/rugi diadakan pembagian laba/rugi sesuai dengan perjanjian awal) dan dikurangi prive,
hasilnya ekuitas pemilik akhir. Ekuitas pemilik akhir masing-masing dilaporkan dalam neraca. Misalkan contoh
diatas bentuk perusahaan persekutuan dan perusahaan tersebut dimiliki oleh Tn. Amir dan Tn. Bahrudin,
yang ekuitas dan labanya sebagian-sebagian, maka laporan perubahan ekuitas seperti dibawah ini (hanya
dimisalkan) :
Firma Bengkel Berkah Jaya
Capital Statement
For the Month Ended January, 31 2010
Keterangan Amir, capital Bahrudin, capital
Capital Januari, 1. 2010 Rp. 26.500.000 Rp. 26.500.000
Added Investment Rp. - Rp. -
Net Income Rp. 525.000 Rp. 525.000
Withdrawals (Rp. 250.000) (Rp. 250.000)
Capital Januari, 1. 2010 Rp. 26.775.000 Rp. 26.775.000

3) Neraca (balance sheet)


Firma Berkah Jaya
Balance Sheet
January, 31 2010
Cuurent Assets : Liabilities :
Cash Rp. 48.900.000 Accounts Payable Rp. 400.000
Accounts receivable Rp. 1.000.000
Supplies Rp. 250.000
Fixed Assets Owner’s Eqiuty :
Equipment Rp. 4.000.000 Amir, Capital Rp. 26.775.000
Accumulated Depreciation–Equipment Rp. (200.000) Bahrudin, Capital Rp. 26.775.000
Total Assets Rp. 53.950.000 Liabities + Owner’s Eqiuty Rp. 53.950.000

10 Accounting Principles
Laporan Keuangan Perusahaan Perseroan.
Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan perseroan, diambilkan dari contoh soal
diatas anggap saja bentuk perseroan sehingga ekuitas yang ada adalah ekuitas saham yang beredar. Contoh
sebagai berikut :
1) Laporan perhitungan laba rugi (Income Statement)

PT Berkah Jaya
Income Statement
For the Month Ended January, 31 ,2010
Revenue :
Service Revenue Rp. 3.300.000

Operating Expense :
Advertising expense Rp. 100.000
Electricity expense Rp. 200.000
Salaries expense Rp. 1.500.000
Supplies expense Rp. 250.000
Depreciation equipment – expense Rp. 200.000
Total Operating Expenses Rp. 2.250.000
Net Income Rp. 1.050.000

2) Laporan Perubahan Saldo Laba


Bila bentuk perusahaan perseroan maka laporan perubahan ekuitas tidak ada, yang ada adalah laporan
perubahan saldo laba (retained earning statement). Laporan perubahan saldo laba susunannya adalah saldo
laba awal ditambah laba bersih atau dikurangi rugi bersih dan dikurangi dividen, hasilnya saldo laba akhir.
Saldo Laba akhir akan dilaporkan dalam neraca yaitu di bawah Ekuitas saham. Contoh laporan perubahan
saldo laba seperti berikut ini. Misalkan contoh di atas bentuk perusahaan perseroan, maka laporan perubahan
saldo laba adalah:
PT. Bengkel Berkah Jaya
Retained Earning Statement
For the Month Ended January, 31 2010
Retained earning Januari, 1, 2010 Rp. 0
Net income Rp. 1.050.000
Dividends (misal) (Rp. 500.000)
Rp. 550.000
Retained earning January, 31 , 2010 Rp. 550.000

3) Neraca atau Posisi Keuangan


Untuk membuat neraca bentuk perusahaan perseroan terbatas, saldo laba akhir masuk dalam neraca di
bawah ekuitas saham akhir seperti berikut ini:

Firma Berkah Jaya


Balance Sheet
January, 31 2010

Cuurent Assets : Liabilities :


Cash Rp. 48.900.000 Accounts Payable Rp. 400.000
Accounts receivable Rp. 1.000.000

Prinsip Dasar Akuntansi 11


Supplies Rp. 250.000
Fixed Assets Owner’s Eqiuty :
Equipment Rp. 4.000.000 Common Stock Rp. 53.000.000
Accumulated Depreciation–Equipment Rp. (200.000) Retained Earning Rp. 550.000
Total Assets Rp. 53.950.000 Liabities + Owner’s Eqiuty Rp. 53.950.000

4) Laporan Arus Kas (Cash Flow)


Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.1 (revisi 2009) yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia,bahwa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (financial statement) adalah laporan
yang terdiri dari laporan perhitungan laba rugi komprehensif selama periode (Income Statement), laporan
perubahan ekuitas selama periode (Capital Statement) dan laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir
periode (Balance Sheet), laporan arus kas selama periode (cash flow) dan catatan atas laporan keuangan
serta laporan posisi keuangan pada awal periode yang disajikan kembali (karena perubahan kebijakan
akuntansi, penyajian dan reklasifikasi akun). Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan-
penerimaan kas dan pengeluaran pembayaran kas untuk suatu periode tertentu. Arus kas menunjukkan
3 bagian yaitu 1) kegiatan operasi, 2) kegiatan investasi, 3) kegiatan pendanaan. Informasi tersebut bila
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain akan membantu para investor, kreditor dan pihak
lain dalam menilai profitabilitas dan solvabilitas dari suatu usaha itu (kemampuan untuk membayar utang
masa berjalan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun).

Penyusunan laporan arus kas ada 2 metode yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak
langsung (indirect method). Dalam PSAK disarankan lebih baik menggunakan metode langsung.

Arus kas dari kegiatan Operasi.


Arus kas dari kegiatan operasi, yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan dalam penentuan laba
bersih, yang mempengaruhi aset lancar dan utang jangka pendek misalnya :
• Penerimaan kas dari penjualan tunai
• Penerimaan kas dari langganan (piutang)
• Pengeluaran untuk membayar utang langganan
• Pengeluaran untuk membayar utang jangka pendek
• Pengeluaran untuk pembelian perlengkapan
• Pengeluaran untuk membayar biaya-biaya lain seperti biaya iklan, biaya gaji, biaya listrik dll.

Arus kas dari kegiatan Investasi.


Arus kas dari kegiatan investasi, yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan dalam kaitannya dengan
investasi jangka panjang/aset tetap, misalnya :
• Penerimaan hasil penjualan tanah
• Penerimaan hasil penjualan gedung
• Penerimaan hasil penjualan peralatan
• Pengeluaran untuk pembelian peralatan
• Pengeluaran untuk pembelian gedung
• Pengeluaran untuk pembelian tanah dll

Arus kas dari kegiatan pendanaan.


Arus kas dari kegiatan pendanaan, yang mencakup transaksi kas yang dimasukkan dalam kaitannya
dengan peminjaman uang jangka panjang dan investasi kas pemilik perusahaan, misalnya :
• Penerimaan dari penambahan investasi
• Penerimaan hasil penjualan saham
• Penerimaan hasil penjualan obligasi
• Penerimaan hasil pinjaman jangka panjang
• Pengeluaran untuk penarikan keperluan pemilik

12 Accounting Principles
• Pengeluaran untuk penarikan saham
• Pengeluaran untuk penarikan obligasi
• Pengeluaran untuk pembayaran hutan jangka panjang dan lain-lain.

Untuk penyelesaian soal di atas perusahaan Berkah Jaya bila dibuat laporan arus kas (cash flow) sebagai
berikut:
Bengkel Berkah Jaya
Statement of Cash Flows
For the Month ended January, 31 2010

Cash flows from operating activities :


- Penerimaan kas dari langganan penjualan tunai Rp. 1.800.000
- Penerimaan kas dari langganan dan debitur Rp. 500.000
- Pengeluaran kas untuk perlengkapan dan biaya-biaya Rp. (500.000)
- Pengeluaran kas untuk biaya listrik dan iklan Rp. (300.000)
- Pengeluaran kas untuk biaya gaji Rp. (1.500.000)
Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp. 0
Cash flows from investing activities :
- Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan Rp. (600.000)

Cash flows from financing activities :


- Penerimaan kas dari pemilik ekuitas sebagai investasi Rp. 50.000.000
- Pengambilan kas untuk keperluan prive pemilik Rp. (500.000)
Arus kas bersih dari kegiatan keuangan Rp. 49.500.000
Penambahan dari arus kas Rp. 48.900.000
Saldo kas per 1 Januari 2010 Rp. 0
Saldo kas bersih per 31 Januari 2010 Rp. 48.900.000

Soal Latihan

Soal 1.
Perusahaan Jasa yaitu Biro Iklan Zaki milik Tn. Zaki yang telah beroperasi sejak bulan Januari 2011. Kemudian
pada awal bulan Maret 2011 memberikan data neraca awal dan transaksi-transaksinya sebagai berikut :

Biro Jasa Iklan Zaki


Balance sheet per 1 Maret 2011

Current Assets: Current Liabilities:


Cash 17.800.000 Accounts Payable 5.900.000
Accounts Receivable 7.500.000
Supplies 1. 600.000
Prepaid Rent -

Fixed Assets : Owner’s Equity (Ekuitas)


Equipment 20.000.000 Zaki, Capital 40.000.000
Accumulated Depreciation (1.000.000)
Total Assets 45.900.000 Liabilities and Owner’s equity 45.900.000

Prinsip Dasar Akuntansi 13


Kemudian selama bulan Maret dalam operasinya melakukan transaksi-transaksinya sebagai berikut:

Maret 02 Diterima uang dari debitur sebesar Rp. 2.500.000


04 Dibeli tambahan perlengkapan tunai sebesar Rp. 500.000
07 Dibayar sewa kantor tempat usaha untuk 6 bulan sebesar Rp. 6.000.000 dicatat pada akun aset
(Sewa dibayar dimuka)
09 Diterima uang pembayaran dari debitur bulan lalu sebesar Rp. 2.500.000
10 Diterima uang atas jasa pembuatan Bill Board sebesar Rp. 1.500.000
11 Dibeli peralatan dari Toko Merpati sebesar Rp. 6.000.000 baru dibayar Rp. 2.000.000
12 Dibayar listrik kepada PLN sebesar Rp. 650.000
18 Diterima uang dari langganan atas jasa periklanan dan desin ke suatu surat kabar harian Rp.
750.000
20 Dibayar utang bulan lalu kepada kreditur sebesar Rp. 2.900.000
20 Diterima pesanan 10 buah spanduk seharga Rp. 2.000.000 yang uangnya akan diterima dua
kali setelah pesanan selesai
25 Diterima uang dari langganan per 20 Maret yang lalu untuk tahap pertama Rp. 1.000.000
31 Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 1.500.000
31 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 900.000
31 Peralatan yang disusutkan karena nilainya berkurang sebesar Rp. 500.000
31 Sewa yang dibayar dimuka telah terpakai satu bulan (diperhitungkan biaya sewa).

Diminta :
1) Cantumkanlah saldo-saldo Aset, liabilitas dan ekuitas yang ada hitung serta susunlah Accounting equation
yang pos-posnya adalah sebagai berikut :
Assets = Cash + Accounts Receivable + Supplies + Prepaid Rent + Equipment + (Accumulated
Depreciation)
Liabilities = Accounts Payable
Owner’s Equity = Zaki, Capital

2) Susunlah Financial statement yang terdiri dari :


a. Income Statement per 31 Maret 2011
b. Capital Statement per 31 Maret 2011
c. Balance sheet per 31 Maret 2011
d. Cash Flow per 31 Maret 2011

14 Accounting Principles
Lembar jawaban soal no. 1 :

a. Accounting equation (dalam ribuan).

Prinsip Dasar Akuntansi 15


16 Accounting Principles
Prinsip Dasar Akuntansi 17
Soal 2.
Pada awal bulan April 2011 Tn. Zaki melanjutkan usahanya dari perusahaan perorangan jenis usaha Jasa Biro
Iklan Zaki. Pada awal bulan April memberikan neraca awal sebagai berikut :

Biro Jasa Iklan Zaki


Balance sheet January 1, 2011
Current Assets : Current Liabilities :

Cash 13.000.000 Accounts Payable 7.000.000


Accounts Receivable 6.000.000
Supplies 700.000 Long Term Debt :
Prepaid Rent 5.000.000 -

Fixed Assets : Ekuitas :


Equipment 26.000.000 Mr. Zaki, Capital 42.200.000
Accum.Depr. quipment (1.500.000)
Total Assets 49.200.000 Liabilities and Owner’s equity 49.200.000

Selanjutnya selama bulan Januari menyelesaikan transaksi-transaksinya adalah sebagai berikut :

April 02 Tn. Zaki menyetor uang tunai ke kas perusahaan Rp. 50.000.000,- untuk investasi tambahan
04 Dibayar utang kepada kreditur bulan lalu sebesar Rp. 2.000.000
06 Diterima uang dari langganan untuk pembuatan Bill Board sebesar Rp.4.500.000
08 Diterima uang dari langganan atas tagihan bulan lalu sebesar Rp. 2.000.000
10 Dibeli tambahan perlengkapan periklanan tunai dari Toko Indah sebesar Rp. 1.000.000
12 Dibeli tunai telephone seluler tunai seharga Rp. 2.000.000 (masuk peralatan)
15 Diterima pekerjaan Neon Box harga Rp. 3.000.000 baru diterima uang muka Rp. 2.000.000
20 Dibayar biaya listrik kepada PLN bulan ini sebear Rp. 300.000
22 Dibayar pulsa hand phone sebesar Rp. 210.000 ( biaya telephone)
24 Diambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 500.000
26 Diterima uang atas pekerjaan pembuatan spanduk dari PT Karya Utama sebesar Rp. 500.000
31 Perlengkapan yang terpakai bulan ini sebesar Rp. 1.200.000

18 Accounting Principles
31 Peralatan bulan ini disusutkan sebesar Rp. 750.000
31 Sewa dibayar dimuka yang terpakai satu bulan sebesar Rp. 1.000.000
31 Dibayar gaji karyawan untuk bulan ini sebesar Rp. 1.500.000

Diminta :
a. Susunlah hasil analisis dalam accounting equation dengan formula :
Assets (Cash, Accounts Receivable, Supplies, Prepaid Rent, Equipment, (accumulated Depreciatin) =
Liabilities + Owner’s Equity

b. Susunlah financial statement yang terdiri dari : 1. Income Statement per 31 Januari 2011 2. Capital
Statement per 31 Januari 2011 3. Balance Sheet per 31 Januari 2011 dan 4. Laporan arus kas (metode
langsung) per 31 Januari 2011.

Prinsip Dasar Akuntansi 19


Lembar jawaban no. 2 A :

20 Accounting Principles
Financial Statement

Prinsip Dasar Akuntansi 21


22 Accounting Principles
Soal 3.
Ny. Mega membuka Kantor Akuntan pada tanggal 1 Desember 2010. Selama bulan Desember 2010, terjadi
transaksi-transaksi sebagai berikut :

Des. 01 Diinvestasikan uang pribadi ke kas perusahaan Rp. 50.000.000


Des. 03 Dibeli inventaris kantor (meja dan lain-lain) Rp. 5.000.000 secara tunai.
Des. 05 Dibeli perlengkapan kantor (kertas dan lain-lain) perkas Rp. 500.000
Des. 06 Dibayar sewa gedung kantor sebesar Rp. 1.500.000 untuk satu bulan ini.
Des. 08 Diterima perkas dari langganan atas jasa pemeriksaan Rp. 5.000.000
Des. 10 Dibayar kepada kreditur utang atas pembelian inventaris per 3 Desember sebesar Rp. 3.000.000
Des. 12 Diterima proyek auditing dari langganan dengan biaya Rp. 7.500.000 pembayaran akan
dilakukan dua kali.
Des. 15 Dibayar biaya listrik untuk bulan ini sebesar Rp. 250.000
Des. 18 Diambil uang perusahaan oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 500.000
Des. 19 Dibeli peralatan secara kredit dari Toko Bagus sebesar Rp. 3.500.000
Des. 20 Diterima dari debitur uang perkas Rp. 3.750.000 (tertanggal 12 Desember)
Des. 25 Dibayar gaji karyawan bulan Desember sebesar Rp. 2.500.000
Des. 28 Dibeli tambahan perlengkapan kantor sebesar Rp. 500.000
Des. 30 Perlengkapan kantor yang terpakai sebesar Rp. 550.000
Des. 30 Peralatan kantor yang disusutkan sebesar Rp. 250.000

Diminta :
1) Catatlah transaksi-transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi :
Aset : cash, notes receivable, supplies, equipment, (Accum. Depr. Equipment)
Utang : accounts payable, notes payable
Ekuitas : Ny. Mega, Capital

2) Susunlah Financial statement yang terdiri dari :


a. Income Statement per 31 Desember 2010
b. Capital Statement per 31 Desember 2010
c. Balance sheet per 31 Desember 2010
d. Cash Flow Statement per 31 Desember 2010

Prinsip Dasar Akuntansi 23


Lembar jawaban soal no. 3 :
a. Accounting equation (dalam ribuan)

24 Accounting Principles
Financial Statement

Prinsip Dasar Akuntansi 25


26 Accounting Principles
Soal 4.
Tn. Pangestu pada tanggal 1 Februari 2010 membuka usaha dalam bidang jasa sebagai “PERANTARA DAGANG”,
selama bulan Februari 2010 tersebut terjadi transaksi-transaksi berikut ini :

Feb. 01 Tn. Pangestu menanamkan uang tunainya untuk ekuitas usaha Rp. 80.000.000
Feb. 03 Dibeli peralatan kantor dengan harga Rp. 25.000.000 yang dibayar dengan uang tunai
Rp. 17.500.000 sedangkan sisanya dibayar kemudian
Feb. 05 Dibeli perlengkapan kantor dengan tunai Rp. 3.800.000
Feb. 06 Dibayar sewa gedung tempat managemen perkas Rp. 1.500.000
Feb. 07 Dibayar beban pemeliharaan gedung Rp.500.000
Feb. 08 Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 2.500.000
Feb. 14 Menerima komisi penjualan sebanyak Rp. 10.500.000
Feb. 18 Membayar biaya-biaya yang berikut ini :
• Beban iklan sebesar Rp. 300.000
• Beban rupa-rupa Rp. 500.000
Feb. 24 Tn. Pangestu mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk pribadinya Rp. 1.750.000
Feb. 25 Menerima komisi penjualan secara tunai Rp. 7.500.000 kredit Rp. 2.500.000
Feb. 26 Penyusutan peralatan kantor ditetapkan untuk periode yang bersangkutan Rp. 500.000
Feb. 28 Dari perlengkapan kantor yang dibeli telah terpakai Rp. 1.300.000
Feb. 28 dibayar beban gaji karyawan sebesar Rp. 2.800.000

Diminta :
1) Buatlah persamaan dasar akuntansi dengan susunan sebagai berikut :
Cash + Accounts Receivable + Supplies + Equipment + (Accum. Depr.) = Accounts Payable + Owner’s
equity
2) Buatlah laporan keuangan yang terdiri dari :
a. Income statement per 28 Februari 2010
b. Capital statement per 28 Februari 2010
c. Balance sheet per 28 Februari 2010
d. Cash flow statement per 28 Februari 2010

Soal 5.
Pada bulan Januari 2009 Tn. Budiman memulai membuka usaha service Komputer di Jakarta yang diberi nama
Service “Komputer Budiman Jaya”. Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Januari 2009 adalah
sebagai berikut :

Jan 2 Tn. Budiman menginvestasikan uang pribadinya Rp. 85.000.000 dan peralatan Rp. 15.000.000
untuk perusahaannya.
3 Dibeli 2 buah kendaraan dengan harga @ Rp. 15.000.000 dari Pelangi Motor dengan uang muka
sebesar Rp. 12.000.000.
5 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000 (dicatat pada akun assets).
6 Diterima uang dari para langganan atas jasa service komputer sebesar Rp. 6.750.000.
8 Diterima uang dari Tn. Budi atas sebuah kendaraan motor yang disewakan kepadanya untuk 4
bulan @ Rp. 500.000 (dicatat pada akun utang).
12 Dibayar iklan kepada harian Media Indonesia untuk 5 kali terbit sebesar Rp. 500.000 (dicatat

Prinsip Dasar Akuntansi 27


pada akun beban).
16 Diterima pekerjaan jasa service computer dari langganan sebesar Rp. 4.500.000 dan tagihan
difakturkan kepada langganan.
20 Dibayar beban lain-lain selama bulan Januari 2009 sebesar Rp. 1.750.000
24 Diterima uang dari langganan atas penjualan jasa service tertanggal 16 Januari sebesar Rp.
2.500.000 sisanya bulan depan.
25 Diambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 500.000
27 Dibayar beban gaji karyawan bulan Januari sebesar Rp. 2.500.000
28 Dibeli perlengkapan tambahan secara tunai sebesar Rp. 1.800.000 (dicatat pada akun aset)
31 Perlengkapan kantor per 31 Januari 2009 yang masih ada sebesar Rp. 1.950.000
31 Iklan yang dibayar untuk 5 kali terbit yang belum diterbitkan sebesar 2 kali
31 Pendapatan sewa diterima tanggal 8 Januari untuk 4 bulan, ada yang sudah jadi pendapatan.
31 Gaji seorang karyawan yang belum dibayar sampai akhir bulan Januari sebesar Rp. 1.500.000
31 Komisi yang mestinya diterima tanggal 28 Januari 2009 sebesar Rp. 1.800.000 belum diterima.
31 Penyusutan untuk peralatan ditetapkan untuk bulan Januari sebesar Rp. 500.000.
31 Kendaraan ditetapkan penyusutannya untuk bulan Januari sebesar Rp. 750.000.

Diminta :
a. Catatlah transaksi-transaksi diatas kedalam Accounting Equation dengan susun sebagai berikut :
Assets (Cash + Accounts Receivable + Supplies + Prepaid Advertising + Vehicle + (Accum. Depr.);
Liabilities (Accounts Payable + Unearned Rent); Owner’s Equity (Mr. Budiman Capital)
b. Susunlah Financial statement yang terdiri dari Income statement, Capital statement dan Balance sheet
serta cash flow statement

Soal 6.
Perusahaan Jasa Service Komputer didirikan pada tanggal 1 Oktober 2010 oleh Tn. Awaludin. Transaksi-transaksi
untuk bulan pertama operasi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

Okt 1 Tuan Awaludin menginvestasikan uang pribadinya dari Bank ke perusahaannya sebesar Rp.
30.000.000
Okt 4 Dibayar sewa gedung untuk bulan Oktober sampai Desember sebesar Rp. 3.000.000 dicatat
pada akun aset.
Okt 5 Dibayar untuk membayar iklan usahanya di harian “KOMPAS” sebesar Rp. 100.000 untuk
bulan ini.
Okt 6 Dibeli perlengkapan tunai untuk kelengkapan jasa servise sebesar Rp. 500.000
Okt 8 Menerima dari pelanggan baru sebesar Rp. 1.500.000 terdiri dari pendapatan tunai sebesar
Rp. 1.000.000 dan sisanya sebagai piutang
Okt 10 Dibeli peralatan dari Toko Ikhlas sebesar Rp. 2.000.000, dibayar tunai sebesar Rp. 500.000
dan sisanya utang
Okt 11 Dibayar biaya transport sebesar Rp. 50.000
Okt 13 Dibayar biaya telepon sebesar Rp. 250.000
Okt 14 Diterima uang dari pelanggan service computer atas jasa sebesar Rp.1. 600.000
Okt 16 Menerima uang pelunasan dari pelanggan pada transaksi tanggal 8 Oktober
Okt 17 Menyelesaikan jasa servise computer sebanyak 5 unit per unit Rp. 300.000, uang belum
diterima
Okt 18 Dibeli perlengkapan sebesar Rp. 750.000
Okt 20 Dibayar utang kepada Toko Ikhlas sebesar Rp. 500.000
Okt 20 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 1.500.000
Okt 20 Dibayar listrik dan air sebesar Rp. 250.000
Okt 26 Tn. Awaludin mengambil untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 700.000
Okt 31 Biaya penyusutan peralatan untuk bulan ini sebesar Rp. 125.000
Okt 31 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 750.000

Diminta :

28 Accounting Principles
1) Buatlah persamaan dasar akuntansi transaksi-transaksi diatas dengan akun-akun yang dibutuhkan pada
masing-masing unsure persamaan akuntansi
2) Buatlah laporan keuangan yang terdiri dari :
a. Income Statement
b. Capital Statement
c. Balance Sheet
d. Cash Flow Statement

Soal 7.
Perusahaan jasa pengetikan dan penjili dan skripsi yang diberi nama SIP didirikan pada bulan Mei 2010 oleh Tn.
Rahmat. Sejak itu perusahaannya beroperasi mengalami transaksi-transaksi sebagai berikut :
a. Tn. Rahmat menginvestasikan uangnya Rp. 25.000.000 dan peralatan sebesar Rp. 5.000.000
b. Membeli satu unit computer sebesar Rp. 7.500.000 dan perlengkapan sebesar Rp. 1.500.000
c. Membayar biaya sewa gedung sebesar Rp. 1.000.000
d. Menerima jasa pengetikan sebesar Rp. 2.000.000
e. Menerima jasa pengetikan sebesar Rp. 1.750.000 dan baru diterima sebesar Rp. 500.000
f. Membeli peralatan secara kredit sebesar Rp. 5.000.000
g. Dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 400.000 secara kredit
h. Menerima jasa pengetikan dari pelanggan sebesar Rp. 500.000 belum dibayar oleh pelanggan
i. Dibayar biaya advertising sebesar Rp. 300.000
j. Membeli sebuah komputer lagi senilai Rp. 6.000.000 secara kredit
k. Menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp. 1.250.000
l. Dibayar untuk biaya gaji pegawai sebesar Rp. 1.200.000
m. Dibayar biaya listrik sebesar Rp. 300.000
n. Diambil oleh Tn. Rahmat untuk keperluannya sebesar Rp. 500.000
o. Dikeluarkan biaya lain-lain sebesar Rp. 250.000
p. Perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp. 500.000
q. Peralatan disusutkan sebesar Rp. 250.000 untuk bulan ini

Diminta :
a. Susunlah kedalam persamaan dasar akuntansi transaksi-transaksi diatas, analisislah lebih dahulu dan
baru susun akun yang diperlukan.
b. Buatlah laporan keuangan perusahaan jasa pengetikan SIP per 31 Oktober 2010

Soal 8.
Berikut ini disajikan ringkasan saldo-saldo aset liabilitas, ekuitas PT. BERDIKARI untuk periode 1 Januari s/d 30
Juni 2011 beserta pendapatan dan beban-bebannya :

Accounts Payable Rp. 500.000


Capital Stock Rp. 7.000.000
Retained Earning, beginning Rp. 600.000
Supplies Expense Rp. 350.000
Rent Expense Rp. 450.000
Salaries Expense Rp. 1.200.000
Advertising Expense Rp. 300.000
Insurance Expense Rp. 200.000
Other Expense Rp. 500.000
Dividends Rp. 500.000
Cash Rp. 3.200.000
Accounts Receivable Rp. 2.500.000
Prepaid Insurance Rp. 600.000
Supplies Rp. 950.000
Prepaid Rent Rp. 1.350.000
Service Revenue Rp. 4.000.000

Prinsip Dasar Akuntansi 29


Diminta :
1) Susunlah Income Statement per 30 Juni 2011 PT. BERDIKARI
2) Susunlah Retained Earning per 30 Juni 2011
3) Susunlah Balance Sheet per 30 Juni 2011

Soal 9.
Saudara diminta untuk mengisi kolom-kolom yang masih kosong dibawah ini :

2010 2011 2010

Total Assets 1 January 2.000.000 2.600.000 1.200.000


Liabilities 1 January 500.000 ……… 1.200.000
Owner’s Equity 1 January ……… 3.700.000 ………
Withdrawel 250.000 300.000 500.000
Added Invesment 0 500.000 300.000
Owner’s Equity 31 December ……… 3.450.000 4.750.000
Net Income 750.000 ……… 650.000

30 Accounting Principles
bab 2

siklus akuntansi perusahaan jasa


tahap pencatatan jurnal umum - buku besar - neraca saldo

Pendahuluan
Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan selama periode tertentu dalam akuntansi yang telah
dipelajari pada bab satu adalah dicatat dalam persamaan dasar akuntansi sampai pada akhir periode tertentu
menyusun hasilnya yaitu Laporan Keuangan. Namun demikian bila transaksi-transaksinya cukup banyak dan
periode akuntansinya lebih dari satu bulan maka jelas pencatatan kedalam persamaan dasar akuntansi tidak
praktis.
Pencatatan yang dapat diterima umum maka transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan dicatat dalam
buku harian yang disebut jurnal dan selanjutnya diposting (dimasukkan ) dalam buku besar sesuai dengan akunnya
masing-masing serta pada akhir periode akuntansi disusun neraca saldo yang tujuannya untuk menyusun laporan
keuangan.

Jurnal Umum (General Jurnal)


Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam
suatu badan atau lembaga sejak awal periode sampai dengan akhir periode dan kembali lagi ke awal periode.
Siklus akuntansi dapat digambarkan seperti di bawah ini :

Balance sheet

Dokumen General General Trial – Adjusting


Transaksi Journal Ledger Balance Journal

Post Closing Closing Financial Work -


Trial Balance Journal Statement Sheet

Sesuai dengan proses kerja siklus akuntansi maka transaksi-transaksi yang berdasarkan dokumen-
dokumen pembukuan dicatat dalam buku harian yang disebut jurnal dan langsung diposting (dimasukkan) dalam
buku besar dan langkah selanjutnya seperti alur diatas. Namun demikian yang akan dipelajari terlebih dahulu
adalah jurnal, buku besar dan neraca saldo.
Ayat Jurnal (journal entry) adalah tempat untuk mencatat akun yang harus di debet beserta jumlahnya dan
akun yang harus di kredit beserta jumlahnya, namun pencatatan yang di kredit agak menjorok ke kanan. Setiap
ayat jurnal dicatat beserta keterangan singkat dan jelas, kemudian untuk mencatat jurnal berikutnya dilongkap
satu baris.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 31


Contoh bentuk General Journal (Jurnal Umum)

Date Account Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

Keterangan :
• Lajur Tanggal adalah untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
• Lajur Akun dan Keterangan adalah untuk mencatat akun yang di debet dan akun yang di kredit, akun
yang di kredit dicatat agak menjorok ke dalam.
• Lajur Ref. (referensi) adalah untuk mengisi nomor akun yang telah dipindahkan (dibukukan) ke buku
besar pada akunnya masing-masing yang dilakukan setiap tanggal terjadinya transaksi.
• Lajur Debit dan lajur Credit adalah besarnya angka yang seimbang antara debet dan kredit.

Cara mendebet dan mengkredit.


Akun (account) adalah tempat untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis, misalnya akun kas untuk
mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas; akun piutang untuk mencatat transaksi-transaksi
yang berhubungan dengan piutang saja; akun perlengkapan, akun utang dan akun utang dan akun ekuitas serta
lain-lainnya. Untuk menetukan akun mana yang di debet dan mana yang di kredit maka penentuan rumus untuk
menentukan mana yang di debhet dan mana yang dikredit diambil dari rumus persamaan dasar akuntansi yaitu
sebagai berikut :

Rumus : Assets + Expenses + Drawing = Liabilities + Owner’s equity + Revenue


____________________________ ____________________________________
V V
+ Debet - Kredit
- Kredit + Debet
Atau :
Jenis Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal

Assets Debit Credit Debit


Liabilities Credit Debit Credit
Owner’s Equity Credit Debit Credit
Withdrawel/Drawing Debit Credit Debit
Revenue Credit Debit Credit
Expenses Debit Credit Debit

Contoh :
Transaksi pertama, misalkan tanggal 01 Desember 2010 Ny. Dewi menginvestasikan uang pribadinya sebesar
Rp. 50.000.000 ke perusahaannya.

Menentukan debet dan kredit :

Kas (Aset) ...................................................... bertambah Rp. 50.000.000 ………… dicatat debet


Ekuitas Ny. Dewi…. …………………………….... bertambah Rp. 50.000.000 ………… dicatat kredit

32 Accounting Principles
General Journal

Date Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

2010
Des. 01 Cash Rp. 50.000.000
Ny. Dewi, Capital - Rp. 50.000.000

Transaksi kedua, misalkan tanggal 03 Desember Ny. Dewi membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp.
1.500.000
Menentukan debet dan kredit :
Perlengkapan (Aset) ………………………… bertambah Rp. 1.500.000 ………… dicatat debet
Kas (/Aset) ……..……………………………… berkurang Rp. 1.500.000 ………… dicatat kredit

General Journal

Date Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

2010
Des. 03 Supplies Rp. 1.500.000
Cash - Rp. 1.500.000

Transaksi ketiga, misalkan tanggal 05 Desember Ny. Dewi membeli peralatan kredit dari Toko Mebel Indah Rp.
8.000.000
Menentukan debet dan kredit
Peralatan (Aset) ……………………………… bertambah Rp. 8.000.000 ………… dicatat debet
Utang Usaha (Utang) …………………………… bertambah Rp. 8.000.000 ………… dicatat kredit

General Journal
Date Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

2010
Des. 05 Equipment Rp. 8.000.000
Account Payable - Rp. 8.000.000

Transaksi keempat, misalkan tanggal 15 Desember menerima uang dari langganan selama seminggu sebesar
Rp. 2.500.000
Menentukan debet dan kredit
Kas (Aset) ...................................................... bertambah Rp. 2.500.000 ………… dicatat debet
Pendapatan Jasa ………………………………. bertambah Rp. 2.500.000 .………... dicatat kredit

General Journal
Date Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

2010
Des. 15 Cash Rp. 2.500.000
Service Revenue - Rp. 2.500.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 33


Transaksi kelima, misalkan tanggal 20 Desember dibayar biaya listrik Rp. 250.000
Menentukan debet dan kredit
Beban Listrik ..................................................... bertambah Rp. 250.000 ………… dicatat debet
Kas (Aset) ...................................................... bertambah Rp. 250.000 ………… dicatat kredit

General Journal
Date Titles and Explanation Post. Ref. Debit Credit

2010
Des. 20 Electricity expense Rp. 250.000
Cash - Rp. 250.000

Buku Besar (General Ledger).


Buku besar (general ledger) adalah kumpulan dari beberapa akun yang dipakai dalam perusahaan. Akun-akun
dalam buku besar harus disusun secara teratur sesuai dengan klasifikasi akun.

Klasifikasi Akun
Akun-akun dalam buku besar secara umum disusun secara berurutan dari akun-akun neraca dan dilanjutkan
akun-akun laporan perhitungan laba-rugi. Akun-akun neraca diklasifikasikan sebagai akun-akun aset, liabilitas dan ekuitas
sedangkan akun-akun laporan laba rugi diklasifikan sebagai pendapatan dan beban-beban (Perusahaan Jasa).
Akun-akun yang dilaporkan kedalam neraca yaitu aset, liabilitas dan ekuitas sering disebut akun Riil sedangkan akun yang
dilaporkan kedalam perhitungan laba rugi yaitu pendapatan dan beban sering disebut akun nominal atau akun sementara.
Setiap kelompok masih dapat dipecah-pecah ke dalam pos-pos akun seperti berikut ini :
Aset (Assets).
Aset atau assets adalah semua aset atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Kekayaan yang dimiliki
suatu perusahaan tentu jumlahnya cukup banyak. Oleh karena aset dapat dikelompokkan lagi ke dalam pos-pos
seperti berikut ini.
1) Aset lancar (Current Assets) adalah aset yang berupa uang tunai yang cepat menjadi uang atau yang cepat
menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun.
Contoh :
• Kas (Cash)
• Effek / surat-surat berharga (Marketable Securities)
• Piutang dagang (Account Receivable); Tagihan secara tertulis tetapi tidak disertai perjanjian diatas
wesel atau promes
• Piutang wesel / wesel tagih (Notes Receivable); Tagihan secara tertulis yang disertai dengan perjanjian
diatas wesel atau promes
• Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory)
• Pendapatan yang masih harus ditagih (Accrued Revenues)
• Biaya dibayar dimuka / perskot biaya (Prepaid Expense)
a. Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
b. Iklan dibayar dimuka (Prepaid Advertising)
c. Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
• Perlengkapan (Supplies) : kertas, pensil, penggaris, pita tik dan lain-lain

2) Investasi jangka panjang (long term investment)


Investasi yang dimaksud adalah investasi perusahaan ke perusahaan lain dalam bentuk saham atau obligasi
untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Kalau investasinya berupa saham biasanya untuk mengontrol
perusahaan lain dan untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen. Sedangkan invetasinya berupa obligasi

34 Accounting Principles
biasanya untuk mendapatkan bunga tetap. Contoh :
• Investasi dalam saham PT AA (investment in stock PT AA)
• Investasi dalam obligasi PT BB (investment in bonds PT BB)

3) Aset Tetap (Fixes Assets) adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipakai lebih dari satu tahun
atau yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun yang berupa set tetap berwujud (tangible fixed assets)
Jenis aset ini milik perusahaan yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan mempunyai bentuk fisik
yang nampak. Nilai yang tercatat adalah sebesar harga perolehan, walaupun dipakai nilainya berkurang.
Berkurangnya nilai aset tetap berwujud dapat dicatat pada akun Akumulasi penyusutan yang sifatnya
mengurangi harga perolehan aset tersebut. Aset yang nilainya tidak berkurang adalah tanah. Contoh :
• Tanah
• Gedung / Bangunan (building)
• Mesin-mesin (machinery)
• Peralatan (equipment)
• Truk pengangkutan (delivery truck)

4) Aset tak berwujud (intangible fixed assets)


Jenis aset ini milik perusahaan yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk
fisik yang nampak. Nilai yang tercatat adalah sebesar harga perolehan, Berkurangnya nilai aset tetap tak
berwujud dapat dicatat langsung mengurangi harga perolehan aset tersebut. Contoh :
• Goodwill
• Hak Patent (hak yang diberikan kepada pembuat pertama suatu barang)
• Trand Mark/Merk dagang (hak yang diberikan kepada pemilik merk atas barang)

Liabilitas/Liabilities.
Liabilitas/utang adalah liabilitas atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayar. Liabilitas ini
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Utang Jangka Pendek (current liabilities) adalah utang kepada pihak lain yang pembayarannya kurang dari
satu tahun. Contoh :
• Utang dagang (accounts payable) : utang secara tertulis tanpa perjanjian diatas wesel
• Utang wesel/wesel bayar (notes payable) : utang tertulis dengan perjanjian diatas wesel/promes
• Biaya-biaya yang masih harus dibayar (accrued expenses) misalnya :
a. Listrik yang masih harus dibayar (electricity payable)
b. Gaji yang masih harus dibayar (salaries payable)
• Pendapatan-pendapatan diterima dimuka (deferred revenue/unearned revenue) Misalnya :
a. Sewa diterima dimuka (unearned rent revenue)
b. Bunga diterima dimuka (unearned interest revenue)

2) Utang jangka panjang (long term liabilies) adalah utang kepada pihak lain yang harus dilunasi dalam jangka
waktunya lebih dari satu tahun. Contoh :
• Utang hipotik (mortgage payable) : utang jangka panjang disertai dengan jaminan activa tetap tak
bergerak
• Utang obligasi (bonds payable) : utang jangka panjang yang disertai surat pengakuan utang dengan
membayar bunga setiap waktu yang telah ditentukan
• KIK (kredit investasi kecil)
• KMKP (kredit ekuitas kerja permanen)

Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity).


Ekuitas adalah hak para pemilik perusahaan yang ditanamkan kedalam perusahaan.
Pencatatan ekuitas dalam neraca.
1) Perusahaan perseorangan (Sole Proprietorship)
Ekuitas ………… (…………, Capital)
2) Perusahaan persekutuan (Partnership)
Ekuitas ………… (…………, Capital)
Ekuitas ………… (…………, Capital)

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 35


3) Perusahaan Perseroan (Corporation)
Modal Saham (capital stock)
Saldo Laba (retained earning)

Pendapatan (Revenues).
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode. Sedangkan pendapatan
itu sendiri ada dua macam yaitu pendapatan yang benar-benar merupakan pendapatan pokok (usaha) dan
pendapatan yang bukan merupakan pendapatan pokok (usaha). Pendapatan pokok disebut pendapatan usaha
sedangkan pendapatan yang bukan berasal dari penghsilan pokok disebut pendapatan non usaha.

Beban (Expenses).
Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi. Beban itu sendiri
ada dua macam yaitu beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan pokok yang disebut beban usaha
sedangkan beban yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok disebut beban non usaha.

Bagan akun (Chart of Account)


Daftar akun didalam buku besar sering disebut bagan akun (Chart of account). Urutan akun dalam bagan akun
harus sesuai dengan urutan pos-pos dalam neraca dan perhitungan laba rugi. Akun-akun tersebut diberi nomor
untuk mempermudah pengkodean baik dalam buku besar maupun referensi pembukuan.
Pemberian nomor pada akun-akun aset dalam buku besar diawali nomor 1, liabilitas nomor 2, ekuitas
nomor 3, pendapatan nomor 4 dan beban-beban nomor 5. Kemudian masing-masing akun akan diberi nomor
urut dari nomor 1, 2, 3 dan seterusnya. Setiap akun bias dua digit atau tiga digit atau empat digit sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Contoh menentukan nomor akun.
Untuk akun Assets dengan menggunakan angka pertama angka 1.. s/d 199
Untuk akun Liabilities dengan menggunakan angka pertama angka 2.. s/d 299
Untuk akun Owner’s Equity menggunakan angka pertama angka 3.. s/d 399
Untuk akun Revenues dengan menggunakan angka pertama angka 4.. s/d 499
Untuk akun Expenses dengan menggunakan angka pertama angka 5.. s/d 599

Misalnya :

Current Assets (1.. s/d 12.) : Long Term Liabilities (22. s/d 299) :
101 Cash 221 Bonds payable
102 Accounts receivable 222 Mortgage payable
103 Supplies
Owner’s Equity (3.. s/d 399) :
Fixed Assets (12. s/d 199) : 301 Tn. Abas, Capital
121 Equipment 302 Tn. Abas, Drawing
122 Accumulated depreciation equipment
123 Machinery Revenues (4 .. s/d 499) :
124 Accumulated depreciation machinery 401 Service revenue
402 Other revenue
Current Liabilities (2.. s/d 22.) :
201 Accounts payable Expenses (5.. s/d 599) :
202 Notes payable 501 Salaries expense
203 Salaries payable 502 Supplies expense

Bentuk Akun
Bentuk akun ada 2 :
1) Bentuk skontro (a. skontro berlajur b. skontro T sederhana)
2) Bentuk staffel (a. staffel bersaldo tunggal b. staffel berlajur rangkap)

36 Accounting Principles
Contoh akun bentuk skontro
a. Bentuk skontro berlajur

Date Explanation Ref. Debit Date Explanation Ref. Credit

b. Bentuk skontro huruf T sederhana

Debit Credit

Contoh akun bentuk staffel

Bentuk staffel bersaldo tunggal

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance

Pemindahan (Posting)
Pemindahan akun-akun pada jurnal ke dalam buku besar pada akun-akun masing-masing. Cara memindahkan
akun-akun yang ada didalam jural dilakukan setiap ayat jurnal dipindahkan pada akun-akun debet pada akun
masing-masing dan selanjutnya akun-akun kredit pada akunnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya contoh
dibawah ini diambil dari contoh diatas seperti di bawah ini :

General Journal

Date Explanation Ref. Debet Credit

Des, 1 Cash 101 Rp. 50.000.000 -


2010 Ny. Dewi, Capital 301 - Rp. 50.000.000
Investasi berupa kas 5 juta
Des, 3 Supplies 103 Rp. 1.500.000 -
Cash 101 - Rp. 1.500.000
Dibeli perlengkapan tunai

General Ledger :
Cash 101
Date Explanation Ref. Debit Credit Balance

2010
Des 1 JU 1 Rp. 50.000.000 - Rp. 50.000.000
3 JU 1 - Rp. 1.500.000 Rp. 48.500.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 37


Supplies 103

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance

2010
Des 3 JU 1 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000

Ny. Dewi, Capital 301

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance

2010
Des 1 JU 1 Rp. 50.000.000 - Rp. 50.000.000

Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah kumpulan dari pada saldo-saldo akun buku besar. Neraca saldo ini disusun
biasanya setiap akhir bulan atau setiap akhir periode akuntansi. Seperti halnya penyelesaian transaksi keuangan
dalam persamaan dasar akuntansi yang selanjutnya disusun laporan keuangan. Dalam pencatatan transaksi-
transaksi sesuai dengan langkah siklus akuntansi seperti pancatatan ke dalam jurnal dan langsung di posting
ke dalam buku besar pada akunnya masing-masing, selanjutnya disusun neraca saldo, maka selanjutnya dapat
disusun laporan keuangan.
Cara menyusun neraca saldo disusun sesuai dengan tata cara penyusuan dalam buku besar dengan
nomor yang urut dan teratur. Kemudian bila akun-akunnya berbentuk hurf T maka angka-angka debet dijumlah
dengan pencil, selanjutnya dicari saldo apakah saldo debet ataukah saldo kredit. Bila jumlah angka debet lebih
besar dari jumlah kredit berarti saldonya debet dan sebaliknya.
Untuk menggambarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan yang dicatat dalam jurnal
dan memindahkan ke dalam buku besar dan disusun neraca saldo maka contoh diatas bias diambil seperti
berikut ini :

Contoh :
Pada bulan Desember 2010 Ny. Dewi membuka perusahaan perorangan yang jenisnya salon Kecantikan di
Jakarta. Kemudian transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember adalah :
Des. 01 Ny. Dewi menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp. 50.000.000 ke perusahaannya
Des. 03 Ny. Dewi membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000
Des. 05 Ny. Dewi membeli peralatan kredit dari Toko Mebel Indah Rp. 8.000.000
Des. 15 Menerima uang dari langganan selama seminggu sebesar Rp. 2.500.000
Des. 20 Dibayar biaya listrik sebesar Rp. 250.000
Des. 25 Dibayar biaya lain-lain sebesar Rp. 500.000
Des. 26 Ny. Dewi mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 250.000
Des. 27 Diterima dari langganan atas jasa yang dengan tunai Rp. 3.000.000 dan yang belum bayar Rp.
1.500.000
Des. 30 Diterima tagihan dari langganan tertanggal 27 Desember sebesar Rp. 1.000.000
Des. 31 Dibayar gaji karyawan sebulan sebesar Rp. 2.000.000

Diminta :
a. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi diatas
b. Posting jurnal tersebut kedalam buku besar pada akun-akun yang berhubungan
c. Susunlah neraca saldo per 31 Desember 2010

Untuk mempermudah pencatatan transaksi kedalam jurnal maka setiap transaksi kita buat analisisnya lebih
dahulu untuk menentukan akun mana yang harus didebet dan mana yang harus dikredit.

38 Accounting Principles
Analisis :
Des 1 Kas (Aset)………………. bertambah Rp. 50.000.000 dicatat debet
Ekuitas Ny. Dewi ………….. bertambah Rp. 50.000.000 dicatat kredit
Des 3 Perlengkapan (Aset) …… bertambah Rp. 1.500.000 dicatat debet
Kas (Aset) ………………. bertambah Rp. 1.500.000 dicatat kredit
Des 5 Peralatan (Aset) ………… bertambah Rp. 8.000.000 dicatat debet
Utang Usaha (Utang) …….. bertambah Rp. 8.000.000 dicatat kredit
Des 15 Kas (Aset) ………………. bertambah Rp. 2.500.000 dicatat debet
Pendapatan Jasa …………… bertambah Rp. 2.500.000 dicatat kredit
Des 20 Beban listrik ……………….. bertambah Rp. 250.000 dicatat debet
Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 250.000 dicatat kredit
Des 25 Beban lain-lain (beban) …… bertambah Rp. 500.000 dicatat debet
Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 500.000 dicatat kredit
Des 26 Prive ……………………….. bertambah Rp. 250.000 dicatat debet
Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 250.000 dicatat kredit
Des 27 Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 3.000.000 dicatat debet
Piutang (Aset) …………… bertambah Rp. 1.500.000 dicatat debet
Pendapatan Jasa …………… bertambah Rp. 4.500.000 dicatat kredit
Des 30 Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 1.000.000 dicatat debet
Piutang Usaha (A) …………. bertambah Rp. 1.000.000 dicatat kredit
Des 31 Beban gaji (Beban) ………... bertambah Rp. 2.000.000 dicatat debet
Kas (Aset) ……………….. bertambah Rp. 2.000.000 dicatat kredit

Jawab : A.)

General Journal

Date Explanation Ref. Dr Cr

Des, 1 Cash Rp. 50.000.000 -


Ny. Dewi, Capital - Rp. 50.000.000
Investasi berupa kas 5 juta
Des, 3 Supplies 1.500.000 -
Cash - 1.500.000
Dibeli perlengkapan tunai
Des, 5 Equipment 8.000.000 -
Accounts payable – 8.000.000
Dibeli peralatan kredt dari Toko
Mebel Indah
Des, 15 Cash 2.500.000 -
Service revenue - 2.500.000
Diterima kas dari langganan atas
jasa salon
Des, 20 Electricity expense 250.000 -
Cash - 250.000
Dibayar beban listrik bulan Januari
Des, 25 Other expense 500.000 -
Cash - 500.000
Dibayar beban lain-lain
Des, 26 Ny. Dewi, drawing 250.000 -
Cash - 250.000
Diambil uang untuk keperluan
pribadi

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 39


Des, 27 Cash 3.000.000 -
Accounts receivable 1.500.000 -
Service revenue - 4.500.000
Diterima pendapatan dari langganan
Des, 30 Cash 1.000.000 -
Accounts receivable - 1.000.000
Diterima pendapatan dari langganan
Des, 31 Salaries expense 2.000.000 -
Cash - 2.000.000
Dibayar gaji karyawan sebulan

Cara untuk memeasukkan (posting) dari jurnal kedalam buku besar yaitu satu persatu tanggal transaksi
diposting ke akunnya masing-masing. Misalnya tanggal 1 Desember Kas Rp. 50.000.000 diposting ke akun Kas
sebelah debet dan Ekuitas Rp. 50.000.000 diposting ke akun Ekuitas Ny. Dewi sebelah kredit dan seterusnya
seperti dibawah ini.

Cash 101 Income summary 303

01/12 50.000.000 03/12 1.500.000


15/12 2.500.000 20/12 250.000
27/12 3.000.000 25/12 500.000
30/12 1.000.000 26/12 250.000
31/12 2.000.000

Accounts receivable 102 Service revenue 401

27/12 1.500.000 30/12 1.000.000 15/12 2.500.000


27/12 4.500.000

Supplies 103 Salaries expense 501

03/12 1.500.000 31/12 2.000.000



Equipment 121 Depreciation expense – equipment 502

05/12 8.000.000

Accumulated depreciation equipment 122 Electricity expense 503

20/12 250.000

40 Accounting Principles
Accounts payable 201 Supplies expense 504

05/12 8.000.000

Expense payable 202 Advertising expense 505

Ny. Dewi, Capital 201 Other expense 506

1/12 50.000.000 25/12 500.000

Ny. Dewi, drawing 202

Bila akun-akunnya menggunakan bentuk bersaldo rangkap akan nampak sebagai berikut :

B).
General ledger :

Cash 101
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000
3 1.500.000 48.500.000
15 2.500.000 51.000.000
20 250.000 50.750.000
25 500.000 50.250.000
26 250.000 50.000.000
27 3.000.000 53.000.000
30 1.000.000 54.000.000
31 2.000.000 52.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 41


Accounts receivable 102
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 27 1.500.000 1.500.000
30 1.000.000 500.000

Supplies 103
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 3 1.500.000 1.500.000

Equipment 121
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 8.000.000 8.000.000

Accumulated depreciation equipment 202


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr


Accounts payable 201
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 8.000.000 8.000.000

Expense payable 202


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

42 Accounting Principles
Ny. Dewi, Capital 301
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000

Ny. Dewi, Drawing 302


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 26 250.000 250.000

Income summary 303


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Service revenue 401


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 15 2.500.000 2.500.000
27 4.500.000 7.000.000

Salaries expense 501


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 2.000.000 2.000.000

Depreciation expense – equipment 502


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 43


Electricity expense 503
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 20 250.000 250.000

Supplies expense 504


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Advertising expense 505


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Other expense 506


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 500.000 500.000

C). “Salon Dewi”


Trial Balance per 31 Desember 2010
No. rek Nama Akun Debet Kredit
101 Cash Rp. 52.000.000
102 Accounts receivable 500.000
103 Supplies 1.500.000
121 Equipment 8.000.000
122 Accumulated depreciation equipment -
201 Accounts payable - Rp. 8.000.000
202 Expense payable -
301 Ny. Dewi, Capital 50.000.000
302 Ny. Dewi, Drawing 250.000 -
303 Income summary
401 Service revenue 7.000.000
501 Salaries expense 2.000.000
502 Depreciation expense – equipment -
503 Electricity expense 250.000
504 Supplies expense -
505 Advertising expense 500.000
506 Other expense
Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

44 Accounting Principles
Soal Latihan

Soal 1
Perusahaan jasa “Cleaning Service” yang dibuka dan dimiliki oleh Tn. Abas pada bulan Maret 2010, melakukan
transaksi-transaksi sebagai berikut :

Maret 01 Tn. Abas membuka perusahaannya dengan investasi sebagai ekuitas pertama berupa uang
tunai sebesar Rp. 75.000.000
Maret 05 Dibayar sewa atas ruangan usaha untuk bulan Maret sebesar Rp. 1.500.000
Maret 08 Dibeli tunai perlengkapan kantor dari Toko Sinar sebesar Rp. 500.000
Maret 10 Dibeli peralatan kantor dan perlatan cleaning service dari PD Logam Mulia di Jakarta
seharga Rp. 12.000.000 dengan uang muka Rp. 5.500.000 sisanya di angsur.
Maret 12 Diterima pekerjaan dari langganan yaitu Cv. Adi Karya untuk jasa cleaning service selama
satu bulan sebesar Rp. 3.500.000 tunai.
Maret 17 Dibayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 2.000.000
Maret 19 Telah diselesaikan pekerjaan atas jasa dari PT Jasa Tani dengan biaya penyelesaian Rp.
1.500.000 jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih
Maret 21 Dibayar beban listrik dan telpone untuk usaha sebesar Rp. 250.000
Maret 23 Diterima uang muka dari langganan PT Ramayana Dept. Store atas jasa cleaning
service sebesar Rp. 1.000.000 sedangkan jasa kontrak yang disepakati untuk 1 bulan Rp.
3.000.000.
Maret 24 Diterima uang pelunasan dari PT Jasa Tani tertanggal 19 Maret yang lalu.
Maret 25 Dibayar angsuran utang Rp. 1.500.000 kepada Toko Logam Mulia Jakarta
Maret 14 Tn. Abas mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp.
1.000.000
Maret 28 Diterima uang pembayaran dari langganan PT Pos & Giro atas pekerjaan yang telah
diselesaikan sebesar Rp. 1.750.000.
Maret 30 Dibayar beban serba serbi usaha sebesar Rp. 500.000
Maret 31 Dibayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 2.000.000

Akun-akun yang digunakan :


111 Cash 312 Tn. Abas, Drawing
112 Accounts receivable 411 Service revenue
113 Office supplies 511 Rent expense
121 Office equipment 512 Salaries expense
211 Accouts payable 513 Electricity and telphone expense
311 Tn. Abas, Capital 514 Misellaneous expene

Diminta :
a. Buatlah general journal atas transaksi-transaksi diatas selama bulan Maret 2010
b. Posting (pindahkan) general journal tersebut kedalam general ledger sesuai dengan akun-akunnya
c. Susunlah trial balance Perusahaan Jasa Cleaning Service per 31 Maret 2010

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 45


Lembar Jawaban No. 1 :
A.
“Cleaning Service”
General Journal
Maret 2010
Date Explanantion Post. Ref. Debit Credit

46 Accounting Principles
B.
General Ledger
Bulan Maret 2010

111 211


311

312


112 411

511

113

512

121

513

514

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 47


C.
“Cleaning Service”
Trial Balance Maret, 31 2010

111
112
113
121
211
311
312
411
511
512
513
514

Soal 2.
Perusahaan jasa perorangan yang diberi nama perusahaan jasa “Cleaning Service” milik Tn. Abas telah menyusun
neraca saldo pada tanggal 31 Maret 2010 sebagai berikut :

Perusahaan Jasa “Cleaning Service”


Trial Balance
Per 31 Maret 2010

111 Cash Rp. 68.000.000


112 Accounts receivable Rp. 2.000.000
113 Supplies Rp. 500.000
114 Equipment Rp. 12.000.000
211 Accounts payable Rp. 5.000.000
311 Tn. Abas, Capital Rp. 75.000.000
312 Tn. Abas, Drawing Rp. 1. 000.000
411 Service revenue Rp. 9.750.000
511 Rent expense Rp. 1.500.000
512 Salaries expense Rp. 4.000.000
513 Electricity and telphone expense Rp. 250.000
514 Micellaneous expense Rp. 500.000
_____________ _____________
Rp. 89.750.000 Rp. 89.750.000

48 Accounting Principles
Selama bulan April 2010 telah terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut :

April 01 Membayar sewa untuk bulan Desember 2010 Rp. 1.500.000


April 02 Diterima uang hasil tagihan dari langganan PT Ramayana Rp. 2.000.000
April 03 Dibeli tambahan perlengkapan cleaning service seharga tunai Rp. 1.250.000
April 10 Diterima uang dari langganan atas jasa servis dari Pt Garuda dengan kontrak sebulan Rp.
3.800.000 uang baru diterima Rp. 2.000.000
April 11 Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 3.000.000
April 15 Membayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 2.000.000
April 17 Diterima uang muka dari langganan Bank BNI atas jasa cleaning service sebesar Rp.
1.000.000 sedangkan jasa kontrak yang disepakati untuk 1 bulan Rp. 3.000.000.
April 18 Dibayar beban listrik dan Telpon bulan ini Rp. 350.000
April 20 Tn. Abas mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk keperluan pribadinya sebanyak Rp.
500.000
April 22 Dibayar biaya serba – serbi untuk keperluan perusahaan sebesar Rp. 600.000
April 23 Diterima uang kontrak jasa cleaning service dari PT Trakindo untuk satu bulan Rp. 3.500.000
April 25 Dibayar biaya keamanan dan kebersihan (dicatat pada akun Serba-serbi) Rp. 250.000
April 30 Dibayar gaji para karyawan untuk 2 minggu sebesar Rp. 2.000.000.

Diminta :
1) Buatlah general journal untuk transaksi di atas
2) Posting general journal tersebut kedalam general ledger yang akun-akunnya bersaldo rangkap
3) Susunlah trial balance per 31 April 2010

Catatan :
Cara untuk mengerjakan pertama selesaikan jurnal umum kemudian untuk mempositng jurnal ke buku besar,
lebih dahulu pindahkan saldo-saldo neraca saldo ke buku besar baru dari jurnal umum ke buku besar.

Lembar jawaban di bawah ini

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 49


General Journal

Date Explanation P/R Debit Credit

50 Accounting Principles
General ledger :
Cash
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Receivable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Supplies

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 51


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Equipment
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Payable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Abas, Capital
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Abas, Withdrall
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Service Revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

52 Accounting Principles
Rent expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Salaries expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Electricity and telephone expense


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Mecelleneaous expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Trial Balance

No. Account Title Debit Credit

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 53


Soal 3
Pada bulan Januari 2009 Tn. Budiman memulai membuka usaha service Komputer di Jakarta yang diberi nama
Service “Komputer Budiman Jaya”. Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Januari 2009 adalah
sebagai berikut :

Jan 2 Tn. Budiman menginvestasikan uang pribadinya Rp. 85.000.000 dan peralatan Rp. 15.000.000
untuk perusahaannya.
3 Dibeli 2 buah kendaraan dengan harga @ Rp. 15.000.000 dari Pelangi Motor dengan uang muka
sebesar Rp. 12.000.000.
5 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000 (dicatat pada akun assets).
6 Diterima uang dari para langganan atas jasa service komputer sebesar Rp. 6.750.000.
8 Diterima uang dari Tn. Budi atas sebuah kendaraan motor yang disewakan kepadanya untuk 4
bulan @ Rp. 500.000 (dicatat pada akun utang).
12 Dibayar iklan kepada harian Media Indonesia untuk 5 kali terbit sebesar Rp. 500.000 (dicatat pada
akun beban).
16 Diterima pekerjaan jasa service computer dari langganan sebesar Rp. 4.500.000 dan tagihan
difakturkan kepada langganan.
20 Dibayar beban lain-lain selama bulan Januari 2009 sebesar Rp. 1.750.000
24 Diterima uang dari langganan atas penjualan jasa service tertanggal 16 Januari sebesar Rp.
2.500.000 sisanya bulan depan.
25 Diambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 500.000
27 Dibayar beban gaji karyawan bulan Januari sebesar Rp. 2.500.000
28 Dibeli perlengkapan tambahan secara tunai sebesar Rp. 1.800.000 (dicatat pada akun aset)

Diminta :
a. Buatlah general journal transaksi-transaksi di atas
b. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger
c. Susunlah Trial Balance per 31 Januari 2009

Akun-akun yang dipakai ;


101 Cash 301 Budiman, Capital

54 Accounting Principles
102 Accounts receivable 302 Buduman, Drawing
103 Supplies 401 Service revenue
121 Equipment 501 Salaries expense
122 Vehicle 502 Advertising expense
201 Accounts payable 503 Other expense
202 Unearned rent

Lembar jawaban no. 3


General Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 55


General ledger :
Cash
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

56 Accounting Principles
Accounts Receivable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Supplies
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Aquipment
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Vihicle
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Payable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Unearned Rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 57


Zaki, Capital
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Zaki, Capital
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Zaki, Drawing
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Service reveneu
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

58 Accounting Principles
Salaries expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Advertising expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Other expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Trial Balance
No. Account Title Debit Credit

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 59


Soal 4
Perusahaan Jasa yaitu Biro Iklan Ridho milik Tn. Ridho yang telah beroperasi sejak bulan Januari 2011. Kemudian
pada awal bulan Maret 2011 memberikan data neraca awal dan transaksi-transaksinya sebagai berikut :

Biro Jasa Iklan Ridho


Balance sheet per 1 Maret 2011
Current Assets : Current Liabilities :

Cash 17.800.000 Accounts Payable 5.900.000


Accounts Receivable 7.500.000
Supplies 1. 600.000
Prepaid Rent -

Fixed Assets : Owner’s Equity (Ekuitas) :


Equipment 20.000.000 Ridho, Capital 40.000.000
Accumulated Depreciation (1.000.000)
Total Assets 45.900.000 Liabilities and Owner’s equity 45.900.000

Kemudian selama bulan Maret dalam operasinya melakukan transaksi-transaksinya sebagai berikut

Maret 02 Diterima uang dari debitur sebesar Rp. 2.500.000


04 Dibeli tambahan perlengkapan tunai sebesar Rp. 500.000
07 Dibayar sewa kanotr tempat usaha untuk 6 bulan sebesar Rp. 6.000.000 dicatat pada akun
aset (Sewa dibayar dimuka).
09 Diterima uang pembayaran dari debitur bulan lalu sebesar Rp. 2.500.000
10 Diterima uang atas jasa pembuatan Bill Board sebesar Rp. 1.500.000
11 Dibeli peralatan dari Toko Merpati sebesar Rp. 6.000.000 baru dibayar Rp. 2.000.000
12 Dibayar listrik kepada PLN sebesar Rp. 650.000
18 Diterima uang dari langganan atas jasa periklanan dan desin ke suatu surat kabar harian Rp.
750.000
20 Dibayar utang bulan lalu kepada kreditur sebesar Rp. 2.900.000
20 Diterima pesanan 10 buah spanduk seharga Rp. 2.000.000 yang uangnya akan diterima dua
kali setelah pesanan selesai
25 Diterima uang dari langganan per 20 Maret yang lalu untuk tahap pertama Rp. 1.000.000
31 Dibayar gaji para karyawan sebesar Rp. 1.500.000

60 Accounting Principles
31 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 900.000
31 Peralatan yang disusutkan karena nilainya berkurang sebesar Rp. 500.000
31 Sewa yang dibayar dimuka telah terpakai satu bulan (diperhitungkan biaya sewa).

Diminta :
a. Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas
b. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger
c. Susunlah Trial Balance per 31 Maret 2011
d. Susunlah financial statement lengkap per 31 Maret 2011

Akun-akun yang terpakai :


101 Cash 301 Tn. Ridho, Capital
102 Accounts payable 401 Service revenue
103 Supplies 501 Salaries expense
104 Prepaid Rent 502 Supplies expense
121 Equipment 503 Rent expense
122 Accum. Depr. Equipment 504 Depreciation expense equipment
201 Accounts payable 505 Electricity expense

Soal 5
Perusahaan Jasa Service Komputer didirikan pada tanggal 1 Oktober 2010 oleh Tn. Awaludin. Transaksi-transaksi
untuk bulan pertama operasi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

Okt 1 Tuan Awaludin menginvestasikan uang pribadinya dari Bank ke perusahaannya sebesar Rp.
50.000.000
Okt 4 Dibayar sewa gedung untuk bulan Oktober sampai Desember sebesar Rp. 6.000.000 dicatat
pada akun aset.
Okt 5 Dibayar untuk membayar iklan usahanya di harian “Pos Kota” sebesar Rp. 500.000 untuk 5
kali terbit.
Okt 6 Dibeli peralatan dari toko Ikhlas sebesar Rp. 12.000.000, dibayar tunai sebesar Rp.
5.000.000 dan sisanya utang
Okt 8 Dibeli perlengkapan kantor tunai sebesar Rp. 1.300.000
Okt 9 Menerima dari pelanggan baru sebesar Rp. 2.500.000 terdiri dari pendapatan tunai sebesar
Rp. 1.000.000 dan sisanya akan dibayar setelah pekerjaan selesai.
Okt 11 Dibayar biaya transport sebesar Rp. 150.000
Okt 15 Dibayar biaya telepon sebesar Rp. 150.000
Okt 16 Diterima uang dari pelanggan service computer atas jasa sebesar Rp. 1.500.000
Okt 19 Menerima uang pelunasan dari pelanggan pada transaksi tanggal 9 Oktober
Okt 17 Menyelesaikan service computer sebanyak 5 unit per unit Rp. 500.000, uang belum diterima
Okt 18 Dibeli perlengkapan servis dari Toko Surya electric sebesar Rp. 1.200.000
Okt 20 Dibayar utang untuk mengangsur kepada Toko Ikhlas sebesar Rp. 3.000.000
Okt 20 Dibayar beban listrik dan air sebesar Rp. 350.000
Okt 26 Tn. Awaludin mengambil untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 600.000
Okt 31 Biaya penyusutan peralatan ditetapkan sebesar Rp. 100.000
Okt 31 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 250.000
Okt 31 Sewa yang dibayar dimuka telah menjadi biaya 1 bulan.

Diminta :
a. Himpunlah akun-akun yang akan dipakai pada perusahaan ini dan berilah nomor setiap akun sebanyak
tiga digit serta susunlah secara teratur sesuai dengan general ledger yang akan dibuat
b. Buatlah general journal transaksi-transaksi di atas
c. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 61


d. Susunlah Trial Balance per 31 Oktober 2010
e. Susunlah Financial Statement yang terdiri dari Income Statement, Capital Statement dan Balance
Sheet per 30 Oktober 2010.

Soal 6
Perusahaan jasa pengetikan dan penjilidan skripsi yang diberi nama SIP didirikan pada bulan Mei 2010 oleh Tn.
Rahmat. Sejak itu perusahaannya beroperasi mengalami transaksi-transaksi sebagai berikut :

Mei 02 Tn. Rahmat menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 35.000.000 dan peralatan sebesar Rp.
5.000.000
04 Membeli tunai tiga unit computer sebesar Rp..5.000.000 dan perlengkapan sebesar rp.
500.000
05 Membayar biaya sewa tempat usaha sebesar Rp. 1.000.000
07 Menerima jasa pengetikan sebesar Rp. 1.000.000
10 Menerima jasa pengetikan sebesar Rp. 1.500.000 dan baru diterima sebesar Rp. 500.000
12 Membeli peralatan secara kredit sebesar Rp. 1.500.000 dari Toko Putra
15 Dibeli tunai perlengkapan kantor sebesar Rp. 500.000
18 Menerima jasa pengetikan dari pelanggan sebesar Rp. 900.000 belum dibayar oleh
pelanggan
19 Dibayar biaya advertising sebesar Rp. 300.000
21 Membeli sebuah computer lagi senilai Rp. 5.000.000 secara tunai
21 Menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp. 1.000.000
25 Dibayar untuk biaya gaji pegawai sebesar Rp. 2.500.000
Dibayar biaya listrik ke PLN sebesar Rp. 400.000
26 Diambil oleh Tn. Rahmat untuk keperluannya sebesar Rp. 1.000.000
27 Dikeluarkan biaya lain-lain sebesar Rp. 650.000
31 Perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp. 400.000
31 Peralatan disusutkan sebesar Rp. 200.000 untuk bulan ini

Diminta :
a. Himpunlah akun-akun yang akan dipakai pada perusahaan ini dan berilah nomor setiap akun sebanyak
tiga digit serta susunlah secara teratur sesuai dengan general ledger yang akan dibuat
b. Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas
c. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger
d. Susunlah Trial Balance per 31 Mei 2010

Soal 7
Perusahaan Art Foto studio milik Tn. Purnomo didirikan pada bulan April 2010. Transaksinya yang terjadi selama
bulan pertama dan kedua selama operasinya adalah sebagai berikut :

April 04 Tn. Purnomo menginvestasikan uangnya untuk perusahaan melalui bank sebesar
Rp.30.000.000 untuk perusahaannya dan juga perlengkapan dan peralatan masing-masing
sebesar Rp. 1.500.000 dan Rp. 14.000.000
April 05 Tn. Purnomo mengeluarkan biaya sewa usaha sebesar Rp. 3.000.000 untuk 3 bulan
April 05 Dibeli tunai perlengkapan sebesar Rp. 500.000 dan perlatan kredit sebesar Rp. 1.000.000
April 06 Diterima dari konsumen sebesar Rp. 1.550.000 dan yang baru diterima Rp. 550.000
April 07 Diterima biaya percetakan foto dengan kontan sebesar Rp. 1.200.000
April 09 Dibayar biaya telepon sebesar Rp. 250.000
April 10 Membayar kepada harian “Media Indonesia” sebesar Rp. 400.000 untuk 8 kali terbit dicatat
pada perki
raan aset.
April 12 Diterima uang untuk pelunasan tagihan dari pelanggan sebesar Rp. 1.000.000
April 14 Pendapatan tunai dari konsumen sebesar Rp. 1.400.000

62 Accounting Principles
April 15 Diterima pekerjaan pencetakan dengan biaya sebesar Rp. 1.500.000 belum diterima
uangnya
April 17 Tn. Purnomo mengambil uang untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. 750.000
April 19 Dikeluarkan biaya lain-lain sebesar Rp. 800.000
April 20 Dibayar biaya listrik bulan ini sebesar Rp. 300.000
April 23 Diterima uang pelunasan atas tagihan dari langganan sebesar Rp. 1.500.000.
April 25 Dibayar biaya transport sebesar Rp. 750.000
April 28 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 3.400.000

Kemudian dilanjutkan transaksi-transaksi selama bulan Mei 2010 sebagai berikut :

Mei 01 Diterima uang dari pendapatan jasa foto sebesar Rp. 1.600.000
Mei 02 Diterima pendapatan dari langgan sebesar Rp. 700.000 dan baru dibayar sebesar Rp.
500.000
Mei 04 Dibayar utang sebesar Rp. 1.000.000 untuk biaya pencetakan bulan April
Mei 06 Dibeli tambahan perlengkapan studio sebesar Rp. 1.350.000
Mei 08 Diterima uang biaya cetak foto sebesar Rp. 2.700.000
Mei 11 Dibayar biaya iklan di harian “KOMPAS” sebesar Rp. 150.000 sekali tayang.
Mei 15 Dibeli peralatan baru dari PT Aneka sebesar Rp. 2.000.000 kredit.
Mei 16 Diterima uang pendapatan foto dari langganan sebesar Rp. 800.000
Mei 18 Dikeluarkan biaya lain-lain sebesar Rp. 1.200.000
Mei 20 Dibayar biaya listrik sebesar Rp. 600.000
Mei 23 Pendapatan dari langganan sebesar Rp. 2.500.000 dan yang baru diterima Rp. 500.000
Mei 27 Diambil untuk keperluan pribadi Tn. Purnomo sebesar Rp. 500.000
Mei 31 Dibayar gaji karyawan bulan ini sebesar Rp. 3.400.000

Diminta :
a. Himpunlah akun-akun yang akan dipakai pada perusahaan ini dan berilah nomor setiap akun sebanyak
tiga digit serta susunlah secara teratur sesuai dengan general ledger yang akan dibuat
b. Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas untuk bulan April dan Mei 2010
c. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger
dalam bentuk bersaldo rangkap
d. Susunlah Trial Balance per 31 Mei 2010

Soal 8
Transaksi-transaksi yang terjadi bulan April pada Perusahaan Jasa Binatu Rapih dalam tahun 2011 milik Tn.
Purwoto adalah sebagai berikut :

April 02 Tn. Purwoto memulai usahanya dengan menginvestasikan sebagai ekuitas pertama sebagai
berikut :
Uang Tunai Rp. 50.000.000
Peralatan Binatu Rp. 25.000.000
April 04 Dibeli tunai perlengkapan Binatu seharga Rp. 2.500.000
April 07 Telah diselesaikan pekerjaan Binatu atas suatu instansi dengan biaya Rp. 2.450.000. jumlah
tersebut difakturkan untuk ditagih
April 09 Dibeli dengan kredit dari Toko “Sido dadi” Jakarta :
Perlengkapan Binatu Rp. 500.000
Peralatan Binatu Rp. 2.500.000
April 10 Diterima tunai pendapatan pekerjaan dari Pemda DKI sebesar Rp. 2.300.000
April 13 Dibayar biaya iklan Bill Bord kecil sebesar Rp. 500.000
April 15 Tn. Purwoto mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya Rp. 1.500.000
April 18 Dibayar angsuran utang kepada Toko “Sido dadi” Jakarta Rp. 3.000.000
April 21 Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan Binatu yang telah diselesaikan 07

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 63


April yang lalu.
April 24 Tn. Purwoto mengadakan investasi tambahan kepada usaha Binatunya dengan menyetor
berupa :
Uang Tunai Rp. 5.000.000
Peralatan Binatu Rp. 2.000.000
April 27 Diterima pendapatan dari Binatu uang tunai atas pekerjaan Binatu yang telah selesai Rp.
1.400.000
April 30 Dibayar gaji karyawan sebulan Rp. 2.000.000
April 30 Nilai perlengkapan Binatu yang masih ada 30 April Rp. 1.500.000
April 30 Peralatan yang dipakai disusutkan bulan ini sebesar Rp. 350.000

Diminta :
a. Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas
b. Posting general journal tersebut kedalam general ledger pada akun masing-masing dengan member
nomor pada kolom referensi di journal dan halaman journal dalam kolom referensi di general ledger
c. Susunlah Trial Balance per 31 Maret 2011
d. Susunlah financial statement lengkap per 31 Maret 2011

64 Accounting Principles
Bab 3

SIKLUS AKUNTANSi tahap penyelesaian

Dasar Pembukuan
Untuk menyusun Laporan Keuangan yang akan dibuat pada akhir periode akuntansi maka harus berpedoman
pada dasar pembukuan yang dipakai ada dua macam dasar pembukuan yaitu dasar kas (Cash Basis) dan dasar
akrual (accrual basis).
Cash basis adalah pelaporan dan pengakuan pendapatan diakui pada saat kas diterima dan beban diakui
pada periode saat kas dibayarkan. Misal pendapatan diakui dan dicatat ketika kas diterima dari pelanggan dan
beba ngaji karyawan diakui dan dicatat ketika kas dibayarkan kepada karyawan. Kedua-duanya baruc dapat
dilaporkan pada Laporan perhitungan laba rugi contoh perusahaan-perusahaan yang memakai Cash Basis
biasanya perusahan kecil.
Accrual Basis adalah pelaporan dan pengakuan pendapatan diakui pada saat periode saat pendapatan
dihasilkan dan beban diakui pada saat periode saat beban itu terjadi dalam usaha untuk menghasilkan pendapatan
dasar pembukuan akrual ini yang umum dipakai perusahaan-perusahaan.
Dengan dasar pembukuan akrual maka untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan memerlukan
penyesuaian-penyesuaian agar dapat melaporkan pendapatan yang harus diperhitungkan periode ini dan biaya-
biaya yang harus dibebankan periode ini.
Sebenarnya setelah pencatatan melalui jurnal umum, buku besar dan neraca saldo, bisa saja langsung
menyusun laporan keuangan. Namun demikian perlu ada pemeriksaan-pemeriksaan yang akhirnya perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian, kalau jurnal penyesuaian sudah dibuat, diposting lagi ke buku besar dan menyusun
neraca saldo kembali yang disebut neraca saldo disesuaikan. Baru bisa menyusun Laporan Keuangan dengan
baik dan benar.

Penyesuaian (adjusted)
Ayat jurnal (adjusting journal entries) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan / memperbaiki
saldo-saldo yang benar, sehingga dapat menyusun laporan keuangan yang benar.
Pos-pos yang perlu diperbaiki atau yang perlu dibuat jurnal penyesuaian antara lain:

1) Pos-pos Deferred yaitu :


a. Biaya-biaya dibayar dimuka. (Prepaid expenses atau deferred expenses)
b. Pendapatan-pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue atau deferred revenue)
2) Pos-pos Accrued yaitu :
a. Biaya-biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expenses atau accrued expenses)
b. Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenue atau accrued revenues)
3) Penyusutan Aset Tetap (Depreciation fixed assets)

Pos-Pos Deferred
Pos-pos deferred adalah pos-pos mengenai biaya-biaya dibayar dimuka dan pendapatan-pendapatan
diterima dimuka yang melebihi batas akhir periode akuntansi. Jadi pos deferred dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu pos-pos dibayar dimuka dan pos-pos diterima dimuka.

1) Biaya-biaya dibayar dimuka, biaya-biaya ini pada akhir periode akuntansi harus diperjelas berapa biaya
yang harus dibebankan pada periode yang bersangkutan dan berapa yang masih berupa aset pada periode
akuntansi berikutnya sehingga akan jelas dalam laporan keuangan beban yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi dan aset yang dilaporkan dalam neraca.

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 65


Biaya-biaya dibayar dimuka, pada saat pembayaran ada 2 cara pencatatan yaitu :
a. Dicatat pada akun aset/assets
Akun-akun aset yang perlu kita kenal pada saat membayar biaya dibayar dimuka, seperti :
• Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
• Iklan dibayar dimuka (Prepaid Advertising)
• Perlengkapan (Supplies) dan lain-lainnya

b. Bisa dicatat pada akun biaya/expense


Akun-akun biaya yang perlu kita kenal pada saat membayar biaya-biaya dibayar dimuka, seperti :
• Biaya asuransi (Insurance Expense)
• Biaya iklan (Advertising Expense)
• Biaya perlengkapan (Supplies Expense) dan lain-lainnya

Pencatatan baik menggunakan sebagai aset maupun sebagai biaya maka biaya yang dibebankan dalam
tahun tutup buku (laporan keuangan) tetap harus sama. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah pada saat
membuat jurnal penyesuaian.

Contoh :
Pada tanggal 1/12/2011 dibayar biaya iklan dusrat kabar untuk 10 kali terbit sebesar Rp. 2.000.000
Buatlah jurnal baik cara a maupun cara b :
a. Saat pembayaran asuransi
b. Saat penyesuaian akhir periode per 31 Desember 2011
Keterangan bahwa iklan yang baru diterbitkan 6 kali

Bila digambarkan dalam buku besar agar dapat mengetahui berapa besarnya beban yang akan dilaporkan
dalam laporan laba rugi dan berapa aset yang masih ada yang akan dilaporkan dalam neraca maka akan Nampak
posisi sebagai berikut :

Tgl Bila dicatat pada akun Aset Bila dicatat pada akun Biaya
2011 Prepaid Advertising 2.000.000 Advertising expense 2.000.000
1/12 Cash 2.000.000 Cash 2.000.000
Pada saat membayar biaya iklan Pada saat membayar biaya iklan
2011
31/12 Advertising expense 1.200.000 Prepaid Advertising 800.000
Prepaid Advertising 1.200.000 Advertising expense 800.000
Adjusting
Penyesuaian dicatat yang sudah jadi biaya 6 Penyesuaian dicatat yang belum jadi biaya 4
kali terbit sehingga Beban iklan muncul Rp. kali terbit sehingga Beban iklan saldonya Rp.
1.200.000 yang akan dilaporkan dalam laba 1.200.000 yang akan dilaporkan dalam laba rugi
rugi dan Iklan dibayar dimuka saldonya Rp. dan Iklan dibayar dimuka muncul Rp. 800.000
800.000 yang akan dilaporkan dalam neraca. yang akan dilaporkan dalam neraca.

Pencatatan sebagai aset :

Prepaid Advertising
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Des Pembayaran 2.000.000 2.000.000
31 Des Penyesuaian 1.200.000 800.000

66 Accounting Principles
Advertisng Expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 1.200.000 1.200.000

Bila pencatatan dilakukan sebagai beban maka akan nampak sebagai berikut :

Prepaid Insurance
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 800.000 800.000

Insurance Expanse
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Des Pembayaran 2.000.000 2.000.000
31 Des Penyesuaian 1.200.000 1.200.000

2) Pendapatan-pendapatan diterima dimuka, pendapatan-pendapatan ini pada akhir periode akuntansi harus
diperjelas berapa pendapatan yang harus diperhitungkan pada periode yang bersangkutan dan berapa yang
masih berupa utang pada periode akuntansi yang bersangkutan sehingga akan jelas dalam laporan keuangan
pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi utang yang dilaporkan dalam neraca.

Pendapatan-pendapatan yang diterima dimuka, metode pencatatan ada 2 cara yaitu :


a. Dicatat pada akun utang. Akun-akun yang perlu kita kenal pada saat penerimaan pendapatan
Contoh :
• Sewa diterima dimuka (unearned rent)
• Bunga diterima dimuka (unearned interest)
• Komisi diterima dimuka (unearned commission)

b. Dicatat pada akun pendapatan. Akun-akun yang perlu kita kenal pada saat pencatatan penerimaan
pendapatan contohnya :
• Pendapatan sewa (rent revenue)
• Pendapatan bunga (interest revenue)
• Pendapatan komisi (commission revenue) dan lain-lain

Pencatatan pos accrual baik dicatat sebagai utang maupun dicatat sebagai pendapatan maka pendapatan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan (yaitu laporan laba rugi) tetap hasilnya harus sama. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah pada saat membuat jurnal penyesuaian.

Contoh :
1/09/2011 diterima perkas uang akan gudang yang di sewakan kepada PT. X untuk 1 tahun sebesar Rp.
24.000.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 67


Buatlah jurnal :
a. Saat penerimaan pendapatan per 1 September 2011
b. Saat membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Saat membuat jurnal penutupan per 31 Desember 2011

Tgl Bila dicatat pada akun Utang Bila dicatat pada akun Pendapatan
2011
1/09 Cash 24.000.000 Cash 24.000.000
Unearned rent 24.000.000 Rent revenue 24.000.000

Pada saat menerima uang sewa 12 bulan. Pada saat menerima uang sewa 12 bulan.
2011
31/12 Unearned rent 8.000.000 Rent revenue 16.000.000
Adj. Rent revenue 8.000.000 Unearned rent 16.000.000

Penyesuaian dicatat yang sudah jadi 4 bulan Penyesuaian dicatat yang belum jadi pendapatan
sehingga pendapatan sewa saldonya Rp. 8 bulan sehingga pendapatan sewa saldonya Rp.
8.000.000 yang akan dilaporkan dalam laba 8.000.000 yang akan dilaporkan dalam laba rugi
rugi dan sewa diterima dimuka saldonya Rp. dan sewa diterima dimuka saldonya Rp. 16.000.000
16.000.000 yang akan dilaporkan dalam neraca. yang akan dilaporkan dalam neraca.

Bila digambarkan dalam buku besar agar dapat mengetahui berapa besarnya pendapatan yang akan
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan berapa utang yang masih ada yang akan dilaporkan dalam neraca maka
akan nampak posisi sebagai berikut :
Bila pencatatan dilakukan sebagai utang:

Unearned rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Sept Penerimaan 24.000.000 24.000.000
31 Des Penyesuaian 8.000.000 16.000.000

Rent revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 8.000.000 8.000.000

Bila pencatatan dilakukan sebagai pendapatan maka akan nampak sebagai berikut :

Unearned rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 16.000.000 16.000.000

68 Accounting Principles
Rent revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Sept Penerimaan 24.000.000 24.000.000
31 Des Penyesuaian 8.000.000 16.000.000

Pos-Pos Accrued
Pos-pos accrued adalah pos-pos mengenai biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar dan
pendapatan-pendapatan yang sudah terjadi pada periode yang bersangkutan tetapi belum diterima. Jadi pos
accrued dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pos-pos biaya-biaya yang masih harus dibayar dan pos-pos
pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima.

1) Biaya-biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang pada akhir periode akuntansi sudah terjadi
tetapi belum dibayar. Biaya tersebut tetap harus dibebankan pada periode tutup buku agar dapat dilaporkan
dalam laporan keuangan walaupun belum dibayar dengan cara membuat jurnal penyesuaian sehingga beban
akan nampak dalam laporan laba rugi dan utang beban akan nampak dalam neraca. Contoh transaksi dan
jurnal penyesuaian, jurnal penutup serta jurnal pembalik sebagai berikut :
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2011 saat tutup buku terdapat gaji karyawan yang belum dibayar untuk
bulan Desember satu orang sebesar Rp. 1.500.000

2011 Adjusting journal :


31/12 Salaries Expense Rp. 1.500.000
Salaries Payable Rp. 1.500.000
Penyesuaian yang dibuat sebesar beban yang
diperhitungkan dalam periode tersebut sehingga
dilaporkan laba rugi akan menunjukkan beban dan
di neraca akan menunjukkan utang beban.

2) Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan-pendapatan yang pada akhir
periode akuntansi sudah terjadi tetapi belum diterima uangnya. Walaupun uangnya belum diterima tetapi
pendapatannya tetap diakui dan dicatat dalam tutup buku agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan
dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Sehingga pendapatan akan nampak dalam laporan laba rugi dan
piutang pendapatan akan nampak dalam neraca. Contoh transaksi dan jurnal penyesuaian , jurnal penutup
dan jurnal pembalik sebagai berikut :
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2011 saat tutup buku terdapat pendapatan sewa ruangan kontor
untuk bulan Desember yang belum diterima sebesar Rp. 1.000.000 janjinya akan dibayar tanggal 5 Januari
2010.

2011 Adjusting journal :


31/12 Rent Receivable Rp. 1.000.000
Rent Revenue Rp. 1.000.000
Penyesuaian yang dibuat sebesar pendapatan
yang diperhitungkan dalam periode tersebut
sehingga dilaporkan laba rugi akan menunjukkan
pendapatan dan di neraca akan menunjukkan
piutang pendapatan.

3) Penyusutan aset tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan yang dapat dipakai lebih dari satu tahun. Aset tetap
yang dipakai perusahaan setiap akhir periode akuntansi nilainya menyusut, penyusutannya diperhitungkan
sebagai biaya yaitu biaya penyusutan aset tetap dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Aset tetap bisa

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 69


dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok aset tetap berwujud dan aset tetap tak berwujud seperti
di bawah ini.
A. Tangible Fixed Assets B. Intangible Fixed Assets
Contoh : Contoh :
Gedung Patent
Peralatan dan lain-lain Biaya Pendirian dan lain-lain
Contoh :
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2011 saat tutup buku terdapat peralatan yang nilainya Rp. 5.000.000
tahun ini disusutkan setahun Rp. 1.250.000

Depreciation expense - Equiment Rp.1.250.000


Accumulated depreciation Equipment Rp. 1.250.000

Contoh lain lanjutan pengusaha perorangan Salon Dewi milik Ny. Dewi bulan Desember 2010 yang lalu,
dimana jurnal, buku besar dan neraca saldo sudah disusun per 31 Desember 2010 seperti di bawah ini:

“Salon Dewi”
Trial Balance per 31 Desember 2010
Number Account Title Debit Credit
Account
101 Cash Rp. 52.000.000
102 Accounts Receivable 500.000
103 Supplies 1.500.000
121 Equipment 8.000.000
122 Accumulated Depreciation-Equipment -
201 Accounts Payable - Rp. 8.000.000
202 Expense Payable -
301 Ny. Dewi, Capital - 50.000.000
302 Ny. Dewi, Drawing 250.000
303 Income Summary -
401 Service Revenue 7.000.000
501 Salaries Expense 2.000.000
502 Depreciation Equipment Expense
503 Electricity Expense 250.000
504 Supplies Expense
505 Advertising Expense
506 Other Expense 500.000
Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

Hasil dari pemeriksaan pada akhir bulan yaitu per 31 Desember 2010 mendapatkan keterangan untuk
penyesuaian sebagai berikut :

70 Accounting Principles
1) Persediaan perlengkapan yang masih ada per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 500.000
2) Peralatan pada bulan ini disusutkan sebesar Rp. 800.000
3) Beban iklan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 1.200.000
4) Beban gaji/upah yang belum dibayar sebesar Rp. 250.000

Adjusting journal per 31 Desember 2010


Date Explanation P.R. Debit Credit
31 Des Supplies expense 1.000.000
a. Supplies 1.000.000
b. Depreciation equipment expense 800.000
Accumulated depreciation equipment 800.000
c. Advertising expanse 1.200.000
Advertising payable (expense payable) 1.200.000
d. Salaries expense 250.000
Salaries payable (expense payable) 250.000

Selanjutnya langkah berikutnya sesuai dengan siklus akuntansi yaitu jurnal penyesuaian diatas harus
diposting kembali ke dalam buku besar yang tersedia (yang sudah ada pada bab 3) seperti berikut ini :

General Ledger

Cash 101
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000
3 1.500.000 48.500.000
15 2.500.000 51.000.000
20 250.000 50.750.000
25 500.000 50.250.000
26 250.000 50.000.000
27 3.000.000 53.000.000
30 1.000.000 54.000.000
31 2.000.000 52.000.000

Accounts Receivable 102


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 27 1.500.000 1.500.000
30 1.000.000 500.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 71


Supplies 103
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 3 1.500.000 1.500.000
31 Penyesuaian 1.000.000 500.000

Equipment 121
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 8.000.000 8.000.000

Accumulated Depreciation Equipment 122


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 800.000 800.000

Accounts Payable 201


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 8.000.000 8.000.000

Expense Payable 202


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian iklan 1.200.000 1.200.000
Penyesuaian gaji 250.000 1.450.000

Ny. Dewi, Capital 301


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000

72 Accounting Principles
Ny. Dewi, Drawing 302
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 26 250.000 250.000

Income Summary 303


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Service Revenue 401


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 15 2.500.000 2.500.000
27 4.500.000 7.000.000

Salaries Expense 501


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 2.000.000 2.000.000
31 Penyesuaian 250.000 2.250.000

Depreciation Equipment Expense 502


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 800.000 800.000

Electricity Expense 503


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 20 250.000 250.000

Supplies Expense 504


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 1.000.000 1.000.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 73


Advertising Expense 505
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 1.200.000 1.200.000

Other Expense 506


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 500.000 500.000

Dan selanjutnya perlu disusun neraca saldo ( trial balance) seperti berikut ini :

“Salon Dewi”
Trial Balance per 31 Desember 2010

No. Rek Nama Akun Debet Kredit


101 Cash Rp. 52.000.000
102 Accounts Receivable 500.000
103 Supplies 1.500.000
121 Equipment 8.000.000
122 Accumulated Depreciation-Equipment -
201 Accounts Payable - Rp. 8.000.000
202 Expense Payable -
301 Ny. Dewi, Capital - 50.000.000
302 Ny. Dewi, Drawing 250.000
303 Income Summary -
401 Service Revenue - 7.000.000
501 Salaries Expense 2.000.000
502 Depreciation Equipment Expense -
503 Electricity Expense 250.000
504 Supplies Expense -
505 Advertising Expense -
506 Other Expense 500.000
Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

Work Sheet
Neraca lajur (Work Sheet) adalah kertas berkolom sebagai kertas kerja untuk membantu menyusun laporan
keuangan. Neraca lajur hanya dipergunakan untuk mempermudah dalam menyusun laporan keuangan pada
akhir periode dalam akuntansi manual. Sebenarnya menyusun laporan keuangan bias disusun setelah dibuat
neraca saldo disesuaikan. Penyusunan neraca lajur dibuat dengan membuat lima lajur yang masing-masing
lajur dibuat kolom debet dan kredit sehingga ada sepuluh kolom. Bentuk dan kolom-kolom neraca lajur 10 kolom
seperti berikut ini :

74 Accounting Principles
Neraca Neraca Saldo
No Nama Akun Penyesuaian Rugi Laba Neraca
Saldo Disesuaikan
D K D K D K D K D K

Prosedur Penyusunan Work Sheet


1) Tulis nama perusahaan diatas lembar kerja dan tulis neraca lajur (Work – Sheet) beserta tanggal akhir
periode, bulan dan tahun.
2) Mengisi nomor akun yang berlaku pada perusahaan tersebut beserta nama akunnya pada lajur nomor dan
nama akun.
3) Mengisi lajur neraca saldo (trial balance) dengan cara memindahkan neraca saldo yang berasal dari saldo-
saldo buku besar atau dari soal yang sudah diketahui.
4) Mengisi lajur penyesuaian (adjustment) dengan cara ayat jurnal penyesuaian yang dibuat lebih dulu
dipindahkan pada akunnya masing-masing. Dalam praktek ayat jurnal penyesuaian yang telah dibuat harus
diposting ke buku besar pada akunnya masing-masing.
5) Mengisi lajur neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance) dengan cara angka-angka akun yang ada
di neraca saldo diperhitungkan dengan angka-angka akun yang ada di lajur penyesuaian pada akun yang
sama, misalnya angka debet sama debet saldonya dijumlah atau kredit sama kredit juga saldonya dijumlah
tetapi debet sama kredit atau sebaliknya dicari saldonya. Sedangkan untuk akun yang tidak ada penyesuaian
dilajur penyesuaian tidak perlu diperhitungkan yang berarti saldonya sama dengan apa yang ada di neraca
saldo.
6) Setelah neraca saldo disesuaikan selesai maka baru kita dapat menyusun laporan keuangan atau kita susun
lebih dahulu dalam lajur neraca lajur yaitu lajur rugi laba dan lajur neraca.

Untuk menyusun lajur rugi laba (income statement) dan lajur neraca (balance sheet), angka-angka yang
diambil adalah dari lajur neraca saldo disesuaikan dengan cara :
• Akun-akun riil/neraca (aset, utang dan ekuitas) dipindahkan pada lajur neraca sesuai dengan debet dan
kreditnya.
• Akun-akun nominal/rugi laba (pendapatan dan biaya-biaya) dipindahkan ke lajur rugi laba sesuai
dengan debet dan kreditnya.

Jumlah angka-angka debet dan kredit pada lajur rugi laba dan lajur neraca tidak sama karena saldo tersebut
merupakan saldo laba (bila jumlah angka kredit lebih besar dari jumlah angka debet) atau saldo rugi (bila jumlah
angka debet lebih besar dari jumlah angka kredit).
Contoh :
Misalkan contoh diatas Salon Dewi dalam menyusun laporan keuangan dengan cara menyusun work –
sheet maka neraca saldo langsung disusun dalam worksheet dan neraca saldo disesuaikan langsung dalam
worksheet sebagai berikut :
Adjusting Journal
Date Explanation P.R. Debit Credit
Des 31 Supplies expense 1.000.000
Supplies 1.000.000

B Depreciation equipment expense 800.000


Accumulated depreciation equipment 800.000

C Advertising expense 1.200.000


Expense payable (Advertising expense) 1.200.000

D Salaries expense 250.000


Expense payable (Salaries expense) 250.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 75


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement
1) Laporan perhitungan laba rugi yang disusun dari neraca lajur yaitu yang angka-angkanya diambilkan dari lajur
rugi laba.
2) Laporan perubahan ekuitas yang dibuat dengan memperhitungkan ekuitas awal ditambah atau dikurangi
dengan laba bersih/rugi bersih yang diperoleh dari laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi prive (untuk
perorangan/persekutuan) atau dividen (perseroan).
3) Laporan neraca yang disusun dari neraca lajur yaitu angka-angka lajur neraca.

“Salon Dewi”
Income Statement
For The Month Ended, 31 Desember 2010
Revenue :
Service Revenue .................................... Rp. 7.000.000

Operating Expenses :
Salaries Expense Rp. 2.250.000
Depreciation Equipment Expense 800.000
Electricity Expense 250.000
Supplies Expense 1.000.000
Advertising Expense 1.200.000
Other Expense 500.000
Total Operating Expense (Rp 6.000.000)

Net Income Rp. 1.000.000

“Salon Dewi”
Capital Statement
For The Month Ended, 31 Desember 2010
Ny. Dewi, Capital Beginning, 1 Desember Rp. 50.000.000
Net income 1.000.000
Dewi, Drawing (250.000)
Rp. 750.000
Ny. Dewi Capital, Ending 31 Desember Rp. 50.750.000

“Salon Dewi”
Balance Sheet, 31 Desember 2010
Current Assets : Current Liabilities :
Cash Rp. 52.000.000 Account Payable Rp. 8.000.000
Accounts Receivable 500.000 Expense Payable 1.450.000
Supplies 500.000
Fixed Asset : Owner’s Equity :
Equipment 8.000.000 Dewi, Capital 50.750.000
Accum. Depr. Equipment (Rp. 800.000)
Rp. 60.200.000 Rp. 60.200.000

Jurnal penutup (Closing Journal)


Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup akun-akun pendapatan, beban-beban, saldo
laba atau rugi dan prive (perorangan/persekutuan) atau dividen (perseroan). Dengan demikian akun-akun yang
ditutup adalah akun nominal yaitu akun-akun yang ada di akun yang dilaporkan dilaporan perhitungan rugi laba.

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 77


Cara membuat ayat jurnal penutup bisa dilihat dari neraca lajur yaitu lajur rugi laba, dimana lajur debet
adalah biaya-biaya dan lajur kredit adalah pendapatan-pendapatan atau ambil akun-akun laba rugi (nominal) :
1) Pendapatan. Semua akun pendapatan atas akun nominal yang mempunyai saldo kredit dipindahkan semua
ke sebelah debet dan lawan akunnya ikhtisa laba rugi. Sejumlah akun-akun pendapatan.
2) Beban. Semua beban atau akun nominal yang mempunyai saldo debet dipindah ke sebelah kredit dengan
lawan akun ikhtisar laba rugi dengan jumlah yang sama.
3) Ikhtisar laba rugi. Memindahkan saldo laba atau saldo rugi ke akun ekuitas pemilik dengan lawan akunnya
ikhtisar laba rugi. Tetapi untuk perusahaan perseroan menutup laba atau atau saldo rugi ke dalam akun laba
tak dibagi (retained earning) dengan lawan akun ikhtisar laba rugi.
4) Prive/dividen. Untuk perusahaan perorangan atau persekutuan akun prive dipindahkan ke akun ekuitas
dengan lawan akun prive (drawing). Tetapi untuk perusahaan perseroan menutup dividen ke akun laba tak
dibagi. Dengan lawan akun dividen.
5)
Closing Journal Entry
Tgl. Akun Ref. Debet Kredit
Des. Service Revenue 7.000.000
31 Income Summary 7.000.000
Menutup akun Pendapatan yang berasal dari lajur
rugi laba sebelah kredit.
Income Summary 6.000.000
Salaries Expanse 2.250.000
Depreciation Equipment Expense 800.000
Electricity Expense 250.000
Supplies Expense 1.000.000
Advertising Expense 1.200.000
Other Expense 500.000
Menutup akun biaya-biaya yang berasal dari lajur
laba rugi sebelah debet.
Income Summary 1.000.000
Ny. Dewi, Capital 1.000.000
Menutup saldo laba bersih ke ekuitas
Ny. Dewi, Capital 250.000
Ny. Dewi, Drawing 250.000
Menutup akun prive ke ekuitas

Kemudian jurnal penutup (closing journal) ini diposting kedalam buku besar kembali sehingga saldo-saldo
akun nominal akan menunjukkan saldo nol dan yang masih menunjukkan saldonya adalah akun-akun riil (neraca)
yaitu akun aset, liabilitas dan ekuitas. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan buku besar di bawah ini :

General Ledger
Cash 101
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000
3 1.500.000 48.500.000
15 2.500.000 51.000.000
20 250.000 50.750.000
25 500.000 50.250.000
26 250.000 50.000.000
27 3.000.000 53.000.000
30 1.000.000 54.000.000
31 2.000.000 52.000.000
78 Accounting Principles
Accounts Receivable 102
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 27 1.500.000 1.500.000
30 1.000.000 500.000

Supplies 103
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 3 1.500.000 1.500.000
31 Penyesuaian 1.000.000 500.000

Equipment 121
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 8.000.000 8.000.000

Accumulated Depreciation Equipment 122


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 800.000 800.000

Accounts Payable 201


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 5 800.000 800.000

Expense Payable 202


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian iklan 1.200.000 1.200.000
Penyesuaian gaji 250.000 1.450.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 79


Dewi, Capital 301
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 1 50.000.000 50.000.000
31 Penutup laba 1.000.000 51.000.000
31 Penutup prive 250.000 50.750.000

Dewi, Drawing 302


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 26 250.000 250.000
31 Penutup 250.000 0

Income Summary 303


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penutup 7.000.000 7.000.000
Pendapatan
Penutupan beban 6.000.000 1.000.000
Penutup laba 1.000.000 0

Service Revenue 401


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 15 2.500.000 2.500.000
27 4.500.000 7.000.000
31 Penutup 7.000.000 0

Salaries Expense 501


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 2.000.000 2.000.000
31 Penyesuaian 250.000 2.250.000
31 Penutup 2.250.000 0

80 Accounting Principles
Depreciation Equipment Expense 502
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 800.000 800.000
31 Penutup 800.000 0

Electricity Expense 503


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 250.000 250.000
31 Penutup 250.000 0

Supplies Expense 504


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 1.000.000 1.000.000
31 Penutup 1.000.000 0

Advertising Expense 505


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 31 Penyesuaian 1.200.000 1.200.000
31 Penutup 1.200.000 0

Other Expense 506


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
Des 25 500.000 500.000
31 Penutup 500.000 0

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 81


Neraca saldo setelah penutup
Neraca saldo setelah penutup (post closing trial balance) yang dibuat dari buku besar yang sudah diposting
dari jurnal penyesuaian dan jurnal penutup seperti berikut ini.

Salon Dewi
Post Closing Trial Balance
31 Desember 2010
101 Cash 52.000.000
102 Accounts Recivable 500.000
103 Supplies 500.000
121 Equipment 8.000.000
122 Accumulated Depreciation Equipment - 800.000
201 Accounts Payable - 8.000.000
202 Expense Payable - 1.450.000
301 Dewi, Capital - 50.750.000
61.000.000 61.000.000

Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik (Reversing Journal) adalah junal yang dibuat untuk mengembalikan metode pencatatan
agar dapat kembali ke metode semula. Akun-akun yang perlu dibuat jurnal pembalik adalah antara lain :
1) Akun Biaya-biaya dibayar dimuka yang dicatat pada akun Beban
2) Akun-akun pendapatan diterima dimuka yang dicatat pada akun Pendapatan
3) Akun Biaya-biaya yang masih harus dibayar
4) Pendapatan - pendapatan yang masih harus ditagih

Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh yang telah dibahas dalam jurnal penyesuaian seperti berikut:
1.Biaya-biaya dibayar dimuka.
Biaya-biaya dibayar dimuka, pada saat pembayaran ada 2 cara pencatatan yaitu :
a. Dicatat pada akun aset/assets
Akun-akun aset yang perlu kita kenal pada saat membayar biaya dibayar dimuka, seperti :
• Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
• Iklan dibayar dimuka (Prepaid Advertising)
• Perlengkapan (Supplies) dan lain-lainnya

b. Bisa dicatat pada akun biaya/expense


Akun-akun biaya yang perlu kita kenal pada saat membayar biaya-biaya dibayar dimuka, seperti :
• Biaya asuransi (Insurance Expense)
• Biaya iklan (Advertising Expense)
• Biaya perlengkapan (Supplies Expense) dan lain-lainnya

Pencatatan baik menggunakan sebagai aset maupun sebagai biaya maka biaya yang dibebankan dalam
tahun tutup buku (laporan keuangan) tetap harus sama. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah pada saat
membuat jurnal-jurnalnya.

Contoh :
Pada tanggal 1/12/2011 dibayar biaya iklan dusrat kabar untuk 10 kali terbit sebesar Rp. 2.000.000

Buatlah jurnal baik cara a maupun cara b :


1) Saat pembayaran asuransi
2) Saat penyesuaian akhir periode per 31 Desember 2011
3) Keterangan bahwa iklan yang baru diterbitkan 6 kali
4) Saat penutupan per 31 Desember 2011
5) Saat awal periode berikutnya (ayat jurnal pembalik) per 1 Januari 2010
82 Accounting Principles
Jawab :
Tgl Bila dicatat pada akun Aset Bila dicatat pada akun Biaya
2011 Prepaid Advertising 2.000.000 Advertising expense 2.000.000
1/12 Cash 2.000.000 Cash 2.000.000
Pada saat membayar biaya iklan Pada saat membayar biaya iklan
2011
31/12 Advertising expense 1.200.000 Prepaid Advertising 800.000
Prepaid Advertising 1.200.000 Advertising expense 800.000
Adjusting
. .
2011 Closing journal : Closing journal :
31/12 Income summary 1.200.000 Income summary 800.000
Advertising expense 1.200.000 Advertising expense 800.000

Menutup akun beban iklan. Menutup akun beban-beban.

2010 Jurnal pembalik


01/01 Tidak ada jurnal pembalik Advertising expense 800.000
Prepaid Advertising - 800.000

Bila digambarkan dalam buku besar agar dapat mengetahui berapa besarnya beban yang akan dilaporkan
dalam laporan laba rugi dan berapa aset yang masih ada yang akan dilaporkan dalam neraca maka akan nampak
sebagai berikut :
Prepaid Advertising
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Des Pembayaran 2.000.000 2.000.000
31 Des Penyesuaian 1.200.000 800.000

Advertisng Expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 1.200.000 1.200.000

Bila pencatatan dilakukan sebagai beban maka akan nampak sebagai berikut :

Prepaid Insurance
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 800.000 800.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 83


Insurance Expanse
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Des Pembayaran 2.000.000 2.000.000
31 Des Penyesuaian 1.200.000 1.200.000

2. Pendapatan-pendapatan diterima dimuka.


Pendapatan-pendapatan yang diterima dimuka, metode pencatatan ada 2 cara yaitu :
a. Dicatat pada akun utang. Akun-akun yang perlu kita kenal pada saat penerimaan pendapatan, contoh :
• Sewa diterima dimuka (unearned rent)
• Bunga diterima dimuka (unearned interest)
• Komisi diterima dimuka (unearned commission)

b. Dicatat pada akun pendapatan. Akun-akun yang perlu kita kenal pada saat pencatatan penerimaan
pendapatan contohnya :
• Pendapatan sewa (rent revenue)
• Pendapatan bunga (interest revenue)
• Pendapatan komisi (commission revenue) dan lain-lain

Pencatatan pos accrual baik dicatat sebagai utang maupun dicatat sebagai pendapatan maka pendapatan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan (yaitu laporan laba rugi) tetap hasilnya harus sama. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah pada saat membuat jurnal-jurnalnya.

Contoh :
1/09/2011 diterima perkas uang akan gudang yang di sewakan kepada PT. X untuk 1 tahun sebesar Rp. 24.000.000

Buatlah jurnal :
a. Saat penerimaan pendapatan per 1 September 2011
b. Saat membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Saat membuat jurnal penutupan per 31 Desember 2011
d. Saat membuat jurnal pembalik pada awal periode berikutnya

Tgl Bila dicatat pada akun Utang Bila dicatat pada akun Pendapatan

2011
1/09 Cash 24.000.000 Cash 24.000.000
Unearned rent 24.000.000 Rent revenue 24.000.000

Pada saat menerima uang sewa 12 bulan. Pada saat menerima uang sewa 12 bulan.
2011
31/12 Unearned rent 8.000.000 Rent revenue 16.000.000
Adj. Rent revenue 8.000.000 Unearned rent 16.000.000
2011 Closing journal : Closing journal :
31/12 Rent revenue 8.000.000 Rent revenue 8.000.000
Income summary 8.000.000 Income summary 8.000.000

2010
01/01 Tidak ada jurnal pembalik Unerned rent 16.000.000
Rent revenue - 16.000.000

84 Accounting Principles
Bila digambarkan dalam buku besar agar dapat mengetahui berapa besarnya pendapatan yang akan
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan berapa utang yang masih ada yang akan dilaporkan dalam neraca maka
akan nampak posisi sebagai berikut :

Bila pencatatan dilakukan sebagai utang :

Unearned rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Sept Penerimaan 24.000.000 24.000.000
31 Des Penyesuaian 8.000.000 16.000.000

Rent revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 8.000.000 8.000.000

Bila pencatatan dilakukan sebagai pendapatan maka akan nampak sebagai berikut :

Unearned rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
31 Des Penyesuaian 16.000.000 16.000.000

Rent revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr
2011
1 Sept Penerimaan 24.000.000 24.000.000
31 Des Penyesuaian 8.000.000 16.000.000

Pos-Pos Accrued
Pos-pos accrued adalah pos-pos mengenai biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar dan
pendapatan-pendapatan yang sudah terjadi pada periode yang bersangkutan tetapi belum diterima. Jadi pos
accrued dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pos-pos biaya-biaya yang masih harus dibayar dan pos-pos
pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima.

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 85


3. Biaya-biaya yang masih harus dibayar.
Adalah biaya-biaya yang pada akhir periode akuntansi sudah terjadi tetapi belum dibayar. Biaya tersebut
tetap harus dibebankan pada periode tutup buku agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan walaupun
belum dibayar dengan cara membuat jurnal penyesuaian sehingga beban akan nampak dalam laporan laba
rugi dan utang beban akan nampak dalam neraca.

Contoh transaksi dan jurnal penyesuaian, jurnal penutup serta jurnal pembalik sebagai berikut :
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2011 saat tutup buku terdapat gaji karyawan yang belum dibayar untuk
bulan Desember satu orang sebesar Rp. 1.500.000

2011 Adjusting journal :


31/12 Salaries Expense Rp. 1.500.000
Salaries Payable Rp. 1.500.000
2011 Closing journal :
31/12 Income summary Rp. 1.500.000
Salaries Expense Rp. 1.500.000
2010 Jurnal pembalik :
01/01 Salaries Payable Rp. 1.500.000
Salaries Expense Rp. 1.500.000

4. Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima.


Adalah pendapatan-pendapatan yang pada akhir periode akuntansi sudah terjadi tetapi belum diterima
uangnya. Walaupun uangnya belum diterima tetapi pendapatannya tetap diakui dan dicatat dalam tutup
buku agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Sehingga
pendapatan akan nampak dalam laporan laba rugi dan piutang pendapatan akan nampak dalam neraca.
Contoh transaksi dan jurnal penyesuaian , jurnal penutup dan jurnal pembalik sebagai berikut :

Misalnya pada tanggal 31 Desember 2011 saat tutup buku terdapat pendapatan sewa ruangan kontor
untuk bulan Desember yang belum diterima sebesar Rp. 1.000.000 janjinya akan dibayar tanggal 5 Januari
2010.
2011 Adjusting journal :
31/12 Rent Receivable Rp. 1.000.000
Rent Revenue Rp. 1.000.000
2011 Closing journal :
31/12 Rent Revenue Rp. 1.000.000
Income summary Rp. 1.000.000
2010 Jurnal pembalik :
01/01 Rent Revenue Rp. 1.000.000
Rent Receivable Rp. 1.000.000

Soal Latihan

A. Soal latihan jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik


Soal 1
Perusahaan jasa service AC dan kulkas milik Tn. Zaki yang diberi nama Service Ilham Jaya pada akhir periode
akuntansi per 31 Desember 2011 memberikan data neraca saldo sebagai berikut :

86 Accounting Principles
Trial Balance
No. Account Title Debit Credit
101 Cash 39.200.000
102 Accounts receivable 1.000.000
103 Supplies 1.300.000
105 Prpaid advertising -
121 Equipment 5.000.000
122 Accumulated depreciation equipment -
123 Vehicle 20.000.000
124 Accumulated depreciation vehicle -
201 Accounts payable 8.000.000
202 Salaries payable -
203 Unearned rent 2.000.000
301 Tn. Zaki, Capital 55.000.000
302 Tn. Zaki, Drawing -
401 Service revenue 4.250.000
402 Rent revenue -
403 Commission revenue -
501 Salaries expense 1.500.000
502 Advertising expense 500.000
503 Supplies expense -
504 Depreciation equipment expense -
505 Depreciation vehicle expense -
506 Mecellaneous expense 750.000
69.250.000 69.250.000

Diminta :
Untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan pada akhir periode akuntansi per 31 Desember 2011
maka perlu laporan biaya-biaya dibayar dimuka yang benar-benar sudah menjadi biaya dan yang belum menjadi
biaya untuk periode yang bersangkutan; pendpatan diterima dimuka yang benar-benar menjadi pendapatan dan
yang belum menjadi pendapatan untuk periode yang bersangkutan; biaya-biaya / pendapatan-pendapatan yang
sudah menjadi beban/pendapatan periode bersangkutan tetapi belum diterima dan beban-beban penyusutan
aset tetap yang dibebankan pada periode bersangkutan. Maka perlu ada stock opname dan membuat jurnal
penyesuaian.
Dengan pertolongan keterangan di bawah ini, buatlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011.
1) Persediaan perlengkapan kantor per 31 Dsember 2011 yang masih ada sebesar Rp. 600.000
2) Iklan yang dibayar untuk 5 kali terbit yang belum diterbitkan sebesar 4 kali
3) Pendapatan sewa diterima tanggal 4 Desember untuk 4 bulan
4) Gaji yang belum dibayar sampai akhir bulan Desember sebesar Rp. 500.000
5) Komisi yang mestinya diterima tanggal 28 Desember 2011 sebesar Rp. 800.000
6) Penyusutan untuk peralatan ditetapkan sebesar Rp. 250.000
7) Kendaraan ditetapkan penyusutannya sebesar Rp. 500.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 87


Jawab :
Adjusting Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Soal 2
Sebuah perusahaan jasa “Segar” yang dimiliki Tn. Segar pada tanggal 31 Desember 2010 memberikan data
neraca saldo sebagai berikut adalah :

Perusahaan Jasa “Segar”


Trial Balance per 31 Desember 2010
Cash Rp. 2.300.000
Accounts receivable 3.030.000
Prepaid insurance 600.000
Prepaid advertising 300.000
Supplies 850.000
Building 12.000.000
Accumulated depreciation building 3.600.000
Equipment 5.500.000
Accumulated depreciation equipment 1.100.000
Tn. Segar, capital 12.880.000
Tn. Segar, drawing 200.000
Accounts payable 3.100.000

88 Accounting Principles
Unearned rent 900.000
Service revenue 8.500.000
Salaries expense 3.500.000
Advertising expense 600.000
Other expense 1.200.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 :


a. Asuransi sebesar Rp. 600.000 dibayar tanggal 2 Oktober 2010 untuk satu tahun
b. Iklan sebesar Rp. 300.000 dibayar pada surat kabar harian untuk 5 kali terbit dan baru diterbitkan 3 kali
c. Perlengkapan yang masih tersedia per 31 Desember 2010 Rp. 250.000
d. Penyusutan aset tetap disusutkan sebvesar 10 % dari harga beli
e. Sewa yang diterima dimuka tanggal 3Desember 2010 untuk 3 bulan
f. Upah karyawan yang belum dibayar sebesar Rp. 750.000
g. Listrik yang masih harus dibayar sebesar Rp. 200.000
h. Biaya komisi bulan Desember 2010 akan dibayar bulan Januari 2003 Rp. 1.750.000
i. Bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 125.000
j. Pengambilan prive pemilik perusahaan sebesar Rp. 500.000 belum dicatat

Diminta :
Buatlah adjusting journal per 31 Desember 2010 dengan pertolongan keterangan-keterangan diatas

Jawab :
Adjusting Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 89


Soal 3
Pengusaha taman hiburan yang diberi nam “TAMAN SENANG” milik Tn. Hari pada tanggal 31 Desember 2011
memberikan data neraca saldo sebagai berikut :

TAMAN SENANG
Trial Balance 31 Desember 2011
101 Cash 11.750.000
102 Office supplies 1.198.000
103 Prepaid insurance 2.400.000
104 Prepaid advertising
121 Building 100.000.000
122 Accumulated depreciation building 12.930.000
123 Equipment 16.000.000
124 Accumulated depreciation equipment 1.900.000
201 Accounts payable 1.375.000
202 Unearned rent
203 Expense payable 2.160.000
301 Tn. Hari, capital 111.193.500
401 Ticket revenue 4.985.000
402 Rent revenue 1.115.000
403 Parking revenue 1.439.500
501 Repair expense 445.000
502 Insurance expense
503 Depreciation building expense
504 Depreciation equipment expense
505 Electricity and wather expense 1.210.000

90 Accounting Principles
506 Salaries expense 1.365.000
507 Office supplies expense -
508 Advertising expense 550.000
509 Other expense 39.500

Data hasil stock opname per 31 Desember 2011 sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan adalah
1) Persediaan kebutuhan kantor ternyata yang masih ada Rp. 48.000
2) Asuransi yang dibayar tanggal 1 November 2011 untuk 3 bulan
3) Iklan yang dibayar untuk 11 kali dan sampai tanggal 31 Desember 2011 yang sudah diterbitkan 8 kali
4) Penyusutan bangunan tetap 10% dari harga pokok dan penyusutan peralatan rekreasi ditetapkan 5% per
tahun dari nilai perolehan
5) Upah seorang karyawan harian yang dibayar setiap hari Sabtu (untuk Senen s/d Sabtu) 6 @ Rp. 100.000 dan
tanggal tutup buku jatuh pada hari Jum’at
6) Beban listrik dan air yang masih harus dibayar per 31 Desember 2011 Rp. 300.000
7) Pendapatan sewa ruangan parkir sebesar Rp. 750.000 merupakan pendapatan bulan Januari 2010

Diminta :
Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011

Soal 4
Pada tanggal 1 Juli 2011 perusahaan menerima uang sewa dari gedung toko yang disewakan sebesar Rp.
24.000.000 untuk masa 2 tahun.

Diminta :
1) Apabila perusahaan menggunakan pendekatan neraca (waktu menerima dicatat sebagai utang), buatlah :
a. Jurnal pada waktu penerimaan sewa
b. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Jurnal penutup per 31 Desember 2011
2) Apabila perusahaan menggunakan metode pendekatan rugi laba (waktu penerimaan dicatat sebagai
pendapatan), buatlah :
a. Jurnal pada waktu menerima sewa
b. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Jurnal penutup per 31 Desember 2011

Soal 5
Pada tanggal 23 April 2011 dibayar beban iklan untuk 8 kali penerbitan di harian pos kota sebesar Rp. 2.400.000
sampai dengan akhir tahun 2011 iklan yang sudah diterbitkan 5 kali.

Diminta :
1) Apabila perusahaan menggunakan metode pendekatan neraca (waktu pembayaran dicatat sebagai aset),
buatlah :
a. Jurnal pada waktu membayar iklan
b. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Jurnal penutup per 31 Desember 2011
2) Apabila perusahaan menggunakan metode pendekatan rugi laba (waktu pembayaran dicatat sebagai biaya),
buatlah :
a. Jurnal pada waktu pembayaran iklan
b. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011
c. Jurnal penutup per 31 Desember 2011

Soal 6
Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2010 akhir tahun buku suatu
perusahaan untuk kejadian-kejadian di bawah ini (satu sama lain tidak berkaitan)

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 91


a. Saldo akun “biaya perlengkapan” pada tanggal 1 Januari 2010 sebesar Rp. 100.000. Pembelian selama
2010 terdiri dari dua kali yaitu tanggal 30 Maret sebesar Rp. 350.000 dan tanggal 10 September Rp.
300.000 pada tanggal 31 Desember 2010 sisa perlengkapan sebesar Rp. 425.000.
b. Selama tahun 2010 pembelian perlengkapan sebesar Rp. 700.000 pada waktu pembelian dicatat pada
akun perlengkapan. Kemudian pada 31 Desember 2010 perlengkapan yang masih ada Rp. 300.000.
c. Saldo akun “biaya asuransi” pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp. 900.000 terdiri dari
pembayaran premi-premi
Tgl. Pembayaran Jumlah Jangka Waktu
02-01-2010 Rp. 600.000 2 tahun
01-07-2010 Rp. 300.000 1 tahun
d. Saldo akun “wesel tagih” di neraca saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 2.500.000 pada tanggal
31 Desember 2010 bahwa wesel tagih ditarik pada tanggal 1 November 2010 untuk 3 bulan berbunga
12% setahun.
e. Saldo akun iklan dibayar dimuka per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 900.000 pada tanggal 31
Desember 2010 menurut informasi bahwa iklan dibayar pada tanggal 1 November 2010 untuk 10 kali
terbit dan baru diterbitkan 7 kali.
f. Saldo akun “peralatan” per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 2.000.000 terdiri dari pembelian 02-
01-2010 sebesar Rp. 1.000.000 dan 01-07-2010 sebesar Rp. 1.000.000 menurut informasi per 31
Desember 2010 peralatan ditetapkan penyusutan pertahun sebesar 20 % dari harga beli.
g. Saldo akun “pendapatan sewa” per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 1.000.000 menurut informasi
bahwa sewa diterima tanggal 01 September 2010 untuk 9 bulan.
h. Saldo akun “bunga diterima dimuka” per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 120.000 menurut informasi
bahwa pendapatan bunga diterima tanggal 01 Desember 2010 untuk 3 bulan.
i. Perusahaan ini untuk pembayaran upah dilakukan mingguan sebesar Rp. 100.000 pada setiap
hari Jum’at untuk periode 5 hari yang berakhir pada hari tersebut (hari Sabtu libur) pada tanggal 31
Desember 2010 jatuh hari Rabu.

B. Soal latihan penyusunan laporan keuangan dan jurnal penutup


Soal 1.
Perusahaan jasa milik Tn. Abadi yang diberi nama Setia Abadi pada akhir periode akuntansi per 31 Desember
2011 memberikan data neraca saldo sebagai berikut:

Trial Balance
No. Account Title Debit Credit
111 Cash 11.350.000
112 Accounts receivable 11.150.000
113 Office supplies 11.400.000
114 Prepaid advertising -
115 Prepaid insurance -
121 Office equipment 25.000.000
122 Accumulated Depr. Office equipment -
211 Accounts payable 350.000
212 Salaries payable - -
311 Abadi, capital 50.000.000
312 Abadi, drawing 1.100.000
411 Service revenue 26.600.000

92 Accounting Principles
511 Salaries expense 10.500.000
512 Rent expense 2.550.000
513 Advertising expense 2.700.000
514 Insurance expense 1.200.000
515 Office supplies expense - -
516 Depreciation expense – office equipment - -
76.950.000 76.950.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :


1) Persediaan perlengkapan kantor 31 Desember 2011 yang masih ada sebesar Rp. 7.600.000
2) Iklan dibayar dimuka yang diterbitkan sebesar Rp. 500.000
3) Asuransi dibayar dimuka pada tanggal 1 Desember 2011 untuk 6 bulan
4) Aset tetap yaitu peralatan disusutkan sebesar Rp. 500.000
5) Gaji yang belum dibayar sebesar Rp. 1.500.000
6) Pendapatan jasa yang seharusnya diterima bulan ini tetapi belum ditagih sebesar Rp. 1.900.000

Diminta :
1) Susunlah adjusting trial balance dalam worksheet dan selesaikan work sheet 10 kolom per 31 Desember
2011
2) Susunlah financial statement per 31 Desember 2011
3) Buatlah closing journal per 31 Desember 2011
4) Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2011

Jawaban :
Adjusting Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 93


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement

…………………………….
………………………………………..
………………………………………………..

…………………………….
………………………………………..
………………………………………………..

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 95


…………………………….
………………………………………..
………………………………………………..

Closing Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

96 Accounting Principles
Post Closing Trial Balance
Per 31 Desember
No. Acc Account Titles Debit Credit

Soal 2.
PT. SEHAT pada tanggal 31 Desember 2010 yang merupakan tanggal tutup buku perusahaan tersebut
memberikan data saldo-saldo akun buku besarnya seperti dibawah ini :

PT. SEHAT
Trial Balance per 31 Desember 2010
101 Cash 32.000.000
102 Accounts receivable 33.000.000
103 Interest receivable -
104 Supplies 5.300.000
105 Prepaid advertising 2.900.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 97


106 Prepaid rent -
107 Prepaid insurance -
121 Equipment 20.000.000
122 Accumulated depreciation equipment - 1.600.000
201 Accounts payable - 1.600.000
202 Unearned rent - 1.800.000
203 Salaries payable -
301 Common stock - 80.000.000
302 Retained earning - 2.000.000
303 Dividen 1.500.000
401 Service revenue - 25.490.000
402 Interest revenue - 210.000
403 Rent revenue -
501 Insurance expense 1.200.000
502 Salaries expense 16.800.000
503 Supplies expense -
504 Advertising expense -
505 Depreciation equipment – expense -
112.700.000 112.700.000

Keterangan dari hasil stock opname untuk membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
a. Perlengkapan yang masih ada per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 3.500.000
b. Iklan yang dibayar dimuka sebesar Rp. 2.900.000 pada tanggal 31 Desember 2010 iklan yang baru
diterbitkan nilainya Rp. 2.000.000
c. Penyusutan peralatan ditetapkan sebesar Rp. 1.600.000
d. Pendapatan sewa diterima pada tanggal 3 September 2010 untuk 6 bulan
e. Asuransi yang telah dibayar tanggal 12 September 2010 untuk 1 semester.
f. Terdapat beban gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 1.500.000
g. Terdapat bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 300.000

Diminta:
1) Dengan pertolongan data diatas buatlah adjusting journal per 31 Desember 2010
2) Susunlah kertas kerja atau worksheet PT SEHAT diatas per 31 Desember 2010
3) Susunlah financial statement PT SEHAT per 31 Desember 2010
4) Buatlah closing journal PT SEHAT per 31 Desember 2010
5) Susunlah post closing trial balance per 31 Desember 2010
6) Buatlah reversing journal bila ada per 1 Januari 2009

98 Accounting Principles
Jawaban :
Adjusting Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 99


100 Accounting Principles
No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet

Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
…………………………….
………………………………………..
………………………………………………..

…………………………….
………………………………………..
………………………………………………..

…………………………….
………………………………………..

102 Accounting Principles


Closing Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 103


Post Closing Trial Balance
No. Acc Account Titles Debit Credit

Reversing Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

104 Accounting Principles


Soal 3.
Perusahaan jasa sewa alat-alat pesta milik Tn. Amat dan Tn. Besar pada akhir periode 31 Desember 2010
menunjukkan data saldo-saldo buku besarnya adalah sebagai berikut :

Fa. “Aneka Sewa Alat Pesta”


Neraca Saldo (Trial Balance)
Per 31 Desember 2010
101 Kas (cash) Rp. 8.100.000
102 Piutang usaha (accounts receivable) Rp. 27.000.000
103 Perlengkapan kantor (office supplies) Rp.
104 Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance) Rp. 2.400.000
105 Iklan dibayar dimuka (prepaid advertising) Rp.
121 Peralatan (equipment) Rp. 20.000.000
122 Akumulasi penys. Peralatan (accumulated depr. Equip) Rp. 2.000.000
123 Truck angkut (delivery) Rp. 97.500.000
124 Akumulasi penys. Kendaraan (accumulated depr. ) Rp. 6.000.000
125 Gedung (building) Rp. 110.000.000
126 Akumulasi penys. Gedung (accumulated depr. Building) Rp. 13.000.000
127 Tanah (land) Rp. 50.000.000
201 Utang usaha (accounts payable) Rp. 9.000.000
202 Utang bunga (interest payable) Rp.
203 Utang wesel (notes payable) Rp. 10.000.000
204 Utang beban (expense payable) Rp.
205 PPh. Terutang (income tax payable) Rp.
221 Utang hipotik (mortgage notes payable) Rp. 20.000.000
222 Utang bank jangka panjang (bank payable) Rp. 20.000.000
301 Ekuitas Tn. Amat (Amat, Capital) Rp. 120.000.000
302 Prive Tn. Amat (Amat, Drawing) Rp. 5.000.000
303 Ekuitas Tn. Besar (Tn. Besir, Capital) Rp. 110.000.000
304 Prive Tn. Besar (Tn. Besir, Drawing) Rp. 3.500.000
401 Pendapatan sewa (Rent revenue ) Rp. 78.000.000
402 Pendapatan komisi (commission revenue) Rp. 5.180.000
501 Beban gaji (salaries expense) Rp. 46.100.000
502 Electricity and telephone expense Rp. 11.280.000
503 Beban perlengkapan (supplies expense) Rp. 6.500.000
504 Beban iklan (advertising expanse) Rp. 1.500.000
505 Beban asuransi (insurance expanse) Rp.
506 Beban penys. Peralatan (depr. Equipment expense) Rp.
507 Beban penys. Kendaraan (depr. Deliv. Expense) Rp.
508 Beban penys. Gedung (depr. Building expense) Rp.
509 Beban kerugian piutang (bad debts expense) Rp.

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 105


510 Beban serba-serbi (miscellaneous expense) Rp. 3.100.000
511 Beban bunga (interest expense) Rp.
512 Pajak perseroan (income tax) Rp. 1.200.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :


1) Ada seorang debitur yang benar-benar tidak dapat membayar dan dinyatakan piutang harus dihapuskan
(dicatat pada akun kerugian piutang didebet dan piutang di kredit) sebesar Rp. 1.500.000
2) Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 4.500.000
3) Beban iklan dibayar untuk 10 kali terbit dan baru diterbitkan 6 kali
4) Asuransi dibayar untuk satu tahun yang dibayar pada tanggal 1 April 2010
5) Beban penyusutan untuk tahun masing-masing adalah :
• Peralatan ditetapkan 20% dari harga beli
• Kendaraan ditetapkan sebesar Rp. 1.500.000
• Sedangkan gedung ditetapkan 5 % dari harga perolehan
6) Beban bunga yang masih harus dibayar terdiri dari :
Beban bunga pinjaman bank jangka panjang dibayar setiap tanggal 1/9 dan 1/3 dengan bunga 12% setahun
dibayar dibelakang beban bunga hipotik yang belum dibayar sebesar Rp. 150.000
7) Beban lain-lain yang belum dibayar adalah :
• Beban gaji Rp. 1.750.000
• Beban listrik dan telepon Rp. 900.000
8) Pajak penghasilan perseroan untuk tahun ini ditaksir sebesar Rp. 1.500.000

Diminta :
1) Buatlah ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) per 31 Desember 2010
2) Susunlah neraca lajur (worksheet) per 31 Desember 2010
3) Susunlah laporan keuangan (financial statement) per 31 Desember 2010
a. Laporan perhitungan laba rugi
Hasil laba atau rugi dibagi kepada para persero dengan ketentuan dibagi sama besar
b. Laporan perubahan ekuitas
c. Neraca
4) Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2010
5) Buatlah neraca saldo setelah penutup per 31 Desember 2010

Soal 4.
Konsultan manajemen “Gajah Putih” sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan manajemen
yang dimiliki oleh Tn. Ilham Zaki Pangestu. Perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansinya satu semester.
Pembukuan yang telah dilakukan adalah bulan Juli sampai dengan bulan November 2010 dan dilanjutkan bulan
Desember 2010. Perusahaan tersebut memberikan data-data transaksi keuangan yang terjadi selama bulan
Desember 2010 dan saldo-saldo akun-akun buku besar per 30 November 2010 adalah sebagai berikut :

106 Accounting Principles


111 Cash 55.400.000
112 Accounts receivable 18.500.000
113 Office supplies 10.000.000
114 Prepaid insurance 12.000.000
115 Prepaid advertising -
151 Equipment 75.000.000
152 Accumulated depreciation equipment - 25.000.000
211 Accounts payable - 21.000.000
212 Electricity payable - -
213 Unearned rent - 7.500.000
311 Ilham, Capital - 103.000.000
312 Ilham, withdrawing 3.000.000 -
411 Manajement revenue - 78.000.000
511 Salaries expense 32.000.000
512 Advertising expense 9.000.000
513 Intertiment expense 3.600.000
514 Supplies expense -
515 Electricity expense 11.000.000
516 Insurance expense -
517 Depreciation equipment – expense -
518 Misselaneous expense 5.000.000
611 Rent revenue -
234.500.000 234.500.000

Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut :
02 Des Diterima uang dari debitur yaitu PT. Seribu Bulan sebesar Rp. 5.500.000
04 Des Dibeli secara tunai perlengkapan sebesar Rp. 750.000
07 Des Diterima uang dari para langganan atas jasa menajemen sebesar Rp. 7.000.000
10 Des Dibeli peralatan dari PT. Delima Merah seharga Rp. 6.000.000 dengan uang muka sebesar
Rp. 2.000.000 sisanya dengan termin n/30
12 Des Dibayar utang kepada PT. Delima Merah sebesar Rp. 4.000.000
15 Des Diterima pekerjaan jasa manajemen dari Cv. Merdeka sebesar Rp. 5.000.000 dengan uang
muka Rp. 3.500.000 dan sisanya seminggu kemudian
17 Des Dibayar utang kepada PT. Sumber Rejeki sebesar Rp. 5.800.000
19 Des Dibayar beban lain-lain sebesar Rp. 2.000.000
20 Des Diterima uang atas tagihan kepada Fa. Cahaya sebesar Rp. 2.500.000
22 Des Diterima uang atas tagihan kepada Cv. Arif Rahma sebesar Rp. 6.000.000
24 Des Diterima uang dari langganan atas jasa manajemen sebesar Rp. 12.500.000
26 Des Dibeli tambahan perlengkapan dari Toko Baru sebesar Rp. 1.500.000 secara kredit
28 Des Dibayar gaji karyawan untuk bulan Desember sebesar Rp. 2.750.000
30 Des Dibayar beban lain-lain sebesar Rp. 800.000

Diminta :
1) Buatlah general journal atas transaksi-transaksi diatas
2) Posting general journal kedalam general ledger sesuai dengan akunnya
3) Susunlah trial balance kedalam worksheet per 31 Desember 2010
4) Buatlah adjusting entries per 31 Desember dengan keterangan serba-serbi berikut :
a. Persediaaan perlengkapan dari hasil pemeriksaan sebesar Rp. 7.000.000
b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Oktober 2010 untuk 6 bulan
c. Iklan dibayar untuk 10 kali terbit yang dibayar bulan November dan sudah diterbitkan 6 kali
d. Peralatan disusutkan sebesar 20% dari harga perolehan
e. Sewa diterima dimuka pada tanggal 1 November 2010 untuk 6 bulan
f. Listrik yang masih harus dibayar sebesar Rp. 400.000
5) Susunlah financial statement per 31 Desember 2010

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 107


6) Buatlah closing journal entries per 31 Desember 2010
7) Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2010
8) Buatlah reversing journal entries per 1 Januari 2009

Soal 5.
Ny. Ratna membuka Kantor Akuntan pada tanggal 1 Desember 2010. Selama bulan Desember 2010, terjadi
transaksi-transaksi sebagai berikut :
Des 01 Diinvestasikan uang pribadi ke kas perusahaan Rp. 50.000.000
Des 03 Dibeli peralatan kantor Rp. 5.000.000 dibayar dengan uang muka Rp. 2.000.000 sisanya dengan
menandatangani sebuah wesel.
Des 05 Dibeli perlengkapan kantor (kertas, pulpen, pensil dan lain-lain) perkas Rp. 2.000.000 dicatat
sebagai aset
Des 06 Dibayar sewa gedung kantor sebesar Rp. 12.000.000 untuk 1 tahun dari Desember 2010 s.d.
November 2009 dicatat sebagai beban
Des 08 Diterima perkas dari langganan atas jasa pemerikasaan Rp. 10.000.000
Des 10 Dibayar kepada kreditur utang promes perkas Rp. 2.500.000
Des 12 Diterima proyek auditing dari langganan dengan baiya Rp. 12.500.000 pembayaran dimuka Rp.
2.500.000 sisanya setelah selesai pekerjaan.
Des 15 Dibayar biaya listrik sebesar Rp. 200.000
Des 18 Diambil uang perusahaan oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000
Des 19 Dibeli peralatan secara kredit dari Toko Bagus sebesar Rp. 2.000.000
Des 20 Diterima dari debitur uang perkas Rp. 7.500.000 (12/12)
Des 25 Dibayar gaji karyawan bulan Januari sebesar Rp. 2.500.000
Des 28 Dibeli tambahan perlengkapan kantor sebesar Rp. 1.500.000

Diminta :
1) Catatlah transaksi-transaksi diatas kedalam general journal selama bulan Desember 2010.
2) Postinglah general journal dan adjusting entries tersebut kedalam general ledger pada akun-akunnya masing-
masing
3) Buatlah trial balance per 31 Desember 2010
4) Buatlah adjusting journal entries per 31 Desember 2010
a. Persediaan perlengkapan per 31 Desember 2010 masih ada Rp. 2.250.000
b. Sewa dibayar dimuka pada tanggal 6 Desember sebesar Rp. 12.000.000 untuk 1 tahun.
c. Penyusutan peralatan bulan Desember sebesar Rp. 250.000
d. Biaya upah kepada seseorang yang telah bekerja tanggal 30 dan 31 Desember 2 hari @ Rp. 125.000
sejumlah Rp. 250.000 belum dibayar
5) Buatlah adjusted trial balance per 31 Desember 2010 dengan keterangan sebagai berikut :
6) Susunlah laporan keuangan (financial statement) yang terdiri dari :
a. Laporan perhitungan laba rugi (income statement) per 31 Desember 2010
b. Laporan perubahan ekuitas (capital statement) per 31 Desember 2010
c. Neraca (balance sheet) per 31 Desember 2010
7) Buatlah closing journal per 31 Desember 2010
8) Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2010

Akun-akun yang dipakai :


101 Cash 301 Ratna, Capital
102 Notes receivable 302 Ratna, Drawing
103 Prepaid rent 303 Income summary
104 Office supplies 401 Service revenue
121 Equipment 501 Salaries expense
122 Accumulated depr. Equipment 502 Electricity expense
201 Accounts payable 503 Supplies expense
202 Notes payable 504 Depreciation equipment expense
203 Unearned rent 505 Rent expense
204 Commission payable
205 Salaries payable
108 Accounting Principles
Soal 6.
Pada akhir periode akuntansi 31 Desember 2010, service Agus menyusun neraca saldo seperti di bawah ini :
101 Cash 28.050.000
102 Accounts receivable 1.000.000
103 Interest receivable 250.000
104 Supplies 6.000.000
105 Prepaid advertising 2.400.000
106 Prepaid rent 3.600.000
121 Land 10.0000.000
122 Building 15.000.000
123 Accumulated depreciation equipment 1.500.000
124 Equipment 10.000.000
125 Accumulated depreciation equipment 1.000.000
201 Accounts payable 2.000.000
202 Commission payable 500.000
203 Expenses payable 750.000
220 Bank Loan (jangka panjang) 25.000.000
301 Agus, Capital 22.000.000
302 Agus, Drawing 1.500.000
401 Service revenue 30.000.000
501 Insurance expense 1.200.000
502 Advertising expense -
503 Rent expense -
504 Office supplies expense -
505 Workshop supplies expense -
506 Depreciation expense – building -
507 Depreciation expense – equipment -
508 Salaries expense 2.500.000
509 Electricity expense 500.000
510 Wather expense 250.000
511 Telephone expense 750.000
512 Commission expense 500.000
601 Interest revenue 750.000
83.500.000 83.500.000

Data penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :


1) Sampai dengan akhir tahun 2009 diketahui bahwa pemakaian perlengkapan adalah sebagai berikut :
• Bagian kantor Rp. 1.000.000
• Bagian bengkel Rp. 1.500.000
2) Iklan dibayar dimuka untuk masa 1 tahun mulai berlaku tanggal 1 April 2010
3) Sewa yang telah menjadi beban tahun 2010 sebesar Rp. 600.000

Siklus Akuntansi Tahap Penyelesaian 109


4) Gedung ditaksir berumur 10 tahun sehingga penyusutan tahun ini Rp. 1.500.000
5) Peralatan ditaksir berumur 10 tahun sehingga penyusutan tahun ini Rp. 1.000.000
6) Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp. 200.000
7) Bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 400.000
8) Pendapatan service termasuk didalamnya untuk pendapatan bulan Januari 2003 Rp. 1.000.000
9) Asuransi untuk masa 1 tahun mulai berlaku tanggal 1 Maret 2010
10) Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 500.000
11) Listrik yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000
12) Air minum yang masih harus dibayar sebesar Rp. 50.000
13) Telpon yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000
14) Komisi yang masih harus dibayar sebesar Rp. 50.000

Berdasarkan data diatas buatlah :


1) Adjusting journal entries
2) Worksheet 10 kolom
3) Financial statement yang terdiri dari :
a. Income statement
b. Capital statement
c. Balance statement

Akun-akun yang diperlukan dibuka :


107 Prepaid insurance
204 Unearned service revenue
513 Interest expense

110 Accounting Principles


Bab 4

SIKLUS AKUNTANSI untuk perusahaan dagang

Pendahuluan
Pada pembahasan yang lalu yaitu akuntansi perusahaan jasa tentang pencatatan, peringkasan dan penyusunan
laporan keuangan telah dibahas. Selanjutnya pada bab ini akan dibahas tentang akuntansi perusahaan dagang
yang pencatatan, peringkasan dan penyusunannya hampir sama. Perbedaan antara perusahaan dagang dengan
perusahaan jasa adalah terletak pada kegiatannya. Perusahaan dagang melakukan kegiatan pembelian dan
penjualan barang dagang untuk mendapatkan keuntungan sedangkan perusahaan jasa menawarkan dan menjual
jasa untuk mendapatkan keuntungan. Untuk proses pencatatan antara perusahaan jasa dengan perusahaan
dagang pada dasarnya sama, hanya permasalahan transaksi yang berbeda adalah di perusahaan dagang adanya
pembelian dan penjualan barang dagangan.

Pencatatan Pembelian
Pembelian barang dagang bisa dilakukan secara tunai dan bisa dilakukan secara kredit. Pembelian secara
kredit biasanya diberikan batas waktu 30 hari atau 60 hari atau sesuai dengan keinginan perusahaan dan bila
mempercepat pembayaran akan diberi potongan sekian % dari harga faktur atau ada syarat lain. Oleh karena
ada ketentuan-ketentuan misalnya :
a. Syarat pembayaran 2/10,n/30 artinya bila mempercepat pembayaran 10 hari atau kurang dari tanggal
beli akan mendapat potongan 2% dari harga faktur dan bila lebih dari 10 hari harus membayar paling
lambat 30 hari. Pembelian atau penjualan barang dagangan dalam dunia bisnis surat buktinya akan
ditulis dalam faktur (invoice) dimana yang asli diberikan kepada pembeli sedangkan tembusannya
disimpan oleh penjual.
b. Syarat E.O.M. (End Of Month) artinya harga faktur harus dibayar pada akhir bulan terjadinya transaksi.
Misalnya pada tanggal 2 Februari PT A membeli barang dagang dari PT B dengan syarat EOM artinya
pembayaran harus dilakukan paling lambat akhir bulan Februari.

Pencatatan pembelian barang dagangan sebenarnya ada 2 metode yaitu metode fisik dan metode
perfectual. Metode fisik untuk pembelian barang dagangan dicatat pada akun “Pembelian (purchase)” sedangkan
metode perfectual dicatat pada akun “Persediaan barang dagang (merchandise inventory)”. Dalam hal ini yang
dipakai metode fisik.

a. Pembelian barang dagang dengan tunai


Misal pada tanggal 1 September 2010 PT A membeli separtai barang dagang dari PT Suka seharga Rp.
3.000.000 tunai dengan bukti kas masuk 223 dari PT Suka.

Date Explanation Ref. Debit Credit


1 Sept. Purchase 3.000.000
Cash 3.000.000

b. Pembelian barang dagang dengan kredit


Misal pada tanggal 2 September 2010 PT A membeli separtai barang dagang dari PT ES seharga Rp.
32.000.000 syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur No. 123 dari PT ES

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 111


Date Explanation Ref. Debit Credit
2 Sept. Purchase 32.000.000
Accounts payable 32.000.000
Pembelian dari PT S Faktur No. 123

c. Beban angkut pembelian dagang


Pada saat membeli barang dagang biasanya biaya pengiriman barang yang dibeli akan tergantung dari
perjanjian. Kalau dalam perjanjian biaya pengiriman ditanggung oleh penjual (FOB Distinaiton) maka bagi pembeli
tidak ada masalah dan tidak ada transaksi pembayaran biaya angkut pembelian. Tetapi bila biaya tersebut
ditanggung oleh pembeli (FOB Shiping Point maka ada transaksi pembayaran pada akun biaya angkut masuk-
pembelian (Freight-in).
Misal pada tanggal 2 September dibayar biaya angkut kepada perusahaan angkutan “Cepat Sampai” atas
barang yang dibeli dari PT ES sebesar Rp. 100.000

Date Explanation Ref. Debit Credit


2 Sept. Freight in 100.000
Cash 100.000
Pembayaran biaya angkut masuk

d. Retur pembelian dan pengurangan harga


Bila barang dagang dikembalikan (retur pembelian) atau tidak dikembalikan tetapi diberikan pengurangan
harga (pengurangan harga) maka pembeli mengirimkan nota debet (debit memorandum) sebagai tanda bukti
yang artinya mendebet utang. Sedangkan penjual akan menerima nota debet dari pembeli yang selanjutnya
panjual akan mengirimkan nota kredit (credit memorandum) sebagai tanda bukti dan tanda telah diterima dan
telah dikurangi piutangnya. Dalam hal pengembalian barang yang dibeli secara kredit, pembeli akan mencatat
utang dagang berkurang di debet dan mencatat retur pembelian dan pengurangan harga (purchase return and
allowances) di sebelah kredit.
Misal pada tanggal 3 September 2010 PT A mengembalikan barang yang rusak dan cacat seharga Rp.
2.000.000 dengan nota debet No. 26 dari PT A sendiri.

Date Explanation Ref. Debit Credit


3 Sept. Accounts payable 2.000.000
Purchase return and allowances 2.000.000
Pengembalian barang rusak kepada PT ES
Nota Debet No. 26

e. Potongan pembelian
Bila pada tanggal 12 September 2010 PT A membayar pelunasan sisa utangnya setelah dikurangi potongan
tunai sebesar 2% dari sisa faktur yang ada.
Maka pembeli akan mencatat utang dagang berkurang di debet dan kas berkurang di kredit serta potongan
dicatat pada akun potongan pembelian (purchase discounts) bertambah dicatat di kredit.

Date Explanation Ref. Debit Credit


12 Sept. Accounts payable 30.000.000
Cash 29.400.000
Purchase discounts 600.000
Kemudian pada akhir bulan atau akhir periode akuntansi dalam laporan keuangan, pembelian bersih yang
dilaporkan dihitung seperti berikut ini:

112 Accounting Principles


Purchase 32.000.000
Freight in 100.000
Purchase returns and allowances (2.000.000)
Purchase discounts (600.000)
Net purchase 29.500.000

Pencatatan Penjualan
a. Penjualan barang dagang
Penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Penjualan-penjualan
barang dagang oleh penjual akan dicatat pada akun penjualan (sales) di sebelah kredit dan bila penjualannya
secara kredit akan dicatat di sebelah debet akun piutang dagang (accounts receivable) atau bila secara tunai kas
bertambah dicatat de sebelah debet. Penjualan barang dagang secara kredit tentu akan diberikan batas waktu
pembayaran yang diberikan kepada pembeli seperti halnya kasus pembelian diatas dan sebagai tanda bukti
penjualan ditulis dalam faktur (invoice).
Contoh :
Pada tanggal 15 September 2010 PT A menjual separtai barang kepada took Sinar sebesar Rp. 17.000.000
dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 dengan faktur No. 211.

Date Explanation Ref. Debit Credit


15 Sept. Accounts receivable 17.000.000
Sales 17.000.000

b. Retur penjualan dan pengurangan harga


Penjualan barang dagang sering terjadi pula barang yang dijual diterima kembali karena rusak/cacat atau
diberikan pengurangan harga yang akan dicatat pada akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return
and allowances) di sebelah debet.
Misal tanggal 16 September 2010 PT A menerima pengembalian barang yang cacat dari Toko Sinar sebesar
Rp. 2.000.000 dan diberikan nota kredit No. 31

Date Explanation Ref. Debit Credit


16 Sept. Sales returns and allowances 2.000.000
Accounts payable 2.000.000

c. Potongan penjualan
Penjualan barang dagang secara kredit biasanya diberikan batas waktu pembayaran dan bahkan penjual
juga memberikan perangsang potongan penjualan bagi pembeli yang mempercepat pembayarannya. Potongan
penjualan tersebut akan dicatat pada akun potongan penjualan (sales discounts) di sebelah debet beserta kas
dan di sebelah kredit piutang dagang.
Misal tanggal 25 September 2010 PT A menerima uang pelunasan dari Toko Sinar setelah dikurangi
potongan tunai 2% dari sisa piutangnya.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 113


Date Explanation Ref. Debit Credit
25 Sept. Cash 14.700.000
Sales discounts 300.000
Accounts receivable 15.000.000

Kemudian pada akhir bulan atau akhir periode akuntansi dalam laporan keuangan, penjualan bersih akan
dilaporkan sebagai berikut:

Sales 17.000.000
Sales discounts 300.000
Sales returns and allowances 2.000.000
(2.300.000)
Net sales 14.700.000

Harga Pokok Penjualan


Untuk menghitung laba atau rugi pada perusahaan dagang, perlu menghitung harga pokok penjualan (cost
of goods sold). Penghitungan harga pokok penjualan diambil dari contoh diatas, misal persediaan barang dagang
awal per 1 September tidak ada, sedang persediaan barang dagangan akhir per 30 September di umpamakan
sebesar Rp. 20.000.000

Cost of goods sold :


Merchandise inventory 1 September (beginning) 0
Added :
Purchase 32.000.000
Freight in 100.000
Purchase returns and allowances (2.000.000)
Purchase discounts (600.000)
Net purchase 29.500.000
Goods available for sale 29.500.000
Merchandise inventory 30 September (ending) (20.000.000)
Cost of goods sold 9.500.000

Selanjutnya untuk menghitung atau menyusun laporan perhitungan laba rugi pada perusahaan dagang
akan menunjukkan bentuk sebagai berikut :

Nama Perusahaan
Income Statement
For the Year ended December 31, 2010
Revenue :
Sales 17.000.000
Sales discounts 300.000

114 Accounting Principles


Sales returns and allowances 2.000.000
2.300.000
Net sales 14.700.000

Cost of goods sold :


Merchandise inventory 1 September (beginning) 0
Added :
Purchase 32.000.000
Freight in 100.000
Purchase returns and allowances (2.000.000)
Purchase discounts (600.000)
Net purchase 29.500.000
Goods available for sale 29.500.000
Merchandise inventory 30 September (ending) (20.000.000)
Cost of goods sold 9.500.000
Gross profit 5.200.000

Contoh kasus :
PT “Asli” pada bulan Maret 2010 melakukan transaksi-transaksi pembelian barang dagangan dengan PT “Berjuan”
adalah sebagai berikut :

Maret 02 PT Asli membeli separtai barang dagangan kepada PT Berjuang sebesar Rp. 21.000.000
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dengan faktur No. 34
Maret 03 PT Asli mengirim kembali barang dagangan kepada PT Berjuang karena rusak seharga Rp.
1.000.000 dengan nota debet No. 12
Maret 04 PT Asli membayar biaya angkut atas barang yang dibeli dari PT Berjuang kepada PO
Angkutan Mas sebesar Rp. 100.000 bukti kas keluar No. 155
Maret 11 PT Asli membayar utang kepada PT Berjuang atas pembelian barang tertanggal 2 Maret
dengan bukti kas keluar No. 144
Maret 12 PT Asli membeli tambahan separtai barang dagangan dari PT Berjuang sebesar Rp.
30.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10.n/30 dengan faktur No. 186
Maret 17 PT Asli membeli perlengkapan bekas dari PT Berjuang secara kredit seharga Rp. 250.000
dengan faktur No. 235
Maret 28 PT Asli membayar utang kepada PT Berjuang sebesar Rp. 3.000.000 dengan bukti kas
keluar No. 155

Diminta :
Buatlah ayat jurnal umum baik untuk PT “Asli” maupun PT “Berjuang” atas transaksi diatas

Analisis Transaksi :
Bagi PT Asli : Bagi PT Berjuang :

02/3 Pembelian tambah 21.000.000 D 02/3 Piutang bertambah 21.000.000 D


Utang bertambah 21.000.000 K Penjualan tambah 21.000.000 K

03/3 Utang berkurang 1.000.000 D 03/3 Retur penj. tambah 1.000.000 D


Retur pem tambah 1.000.000 K Piutanb berkurang 1.000.000 K

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 115


04/3 Beban bertambah 100.000 D
Kas berkurang 100.000 K -

11/3 Utang berkurang 20.000.000 D 11/3 Kas bertambah 19.600.000 D


Kas berkurang 19.600.000 K Pot. Penj. tambah 400.000 D
Pot. Pemb tambah 400.000 K Piutang berkurang 20.000.000 K

12/3 Pembelian tambah 30.000.000 D 12/3 Piutang bertambah 30.000.000 D


Utang tambah 30.000.000 K Penjualan tambah 30.000.000 K

17/3 Perlengk. tambah 2.500.000 D 17/3 Piutang bertambah 2.500.000 D


Utang bertambah 2.500.000 K Perlengk. berkurang 2.500.000 K

28/3 Utang berkurang 30.000.000 D 28/3 Kas bertambah 30.000.000 D


Kas berkurang 30.000.000 K Piutang berkurang 30.000.000 K

Jawab :
General Journal PT “Asli”
Date Explanation P.R Debit Credit
2/3 Purchases 21.000.000
Accounts payable 21.000.000
3/3 Accounts payable 1.000.000
Purchase returns and allowances 1.000.000
4/3 Freight in 100.000
Cash 100.000
11/3 Accounts payable 20.000.000
Cash 19.600.000
Purchase discounts 400.000
Perhitungan :
Harga faktur Rp. 20.000.000
Pot. 2% Rp. 400.000

Dibayar Rp. 19.600.000


12/3 Purchase 30.000.000
Accounts payable 30.000.000
17/3 Supplies 2.500.000
Accounts payable 2.500.000
28/3 Accounts payable 30.000.000
Cash 30.000.000

General Journal PT “Berjuang”


Date Explanation P.R Debit Credit
2/3 Accounts receivable 21.000.000
Sales 21.000.000
3/3 Sales returns and allowances 1.000.000
Accounts receivable 1.000.000
4/3 -
11/3 Cash 19.600.000
Sales discounts 400.000
Accounts receivable 20.000.000

116 Accounting Principles


Perhitungan :
Harga faktur Rp. 20.000.000
Pot. 2% Rp. 400.000

Diterima Rp. 19.600.000


12/3 Accounts receivable 30.000.000
Sales 30.000.000
17/3 Accounts receivable 2.500.000
supplies 2.500.000
28/3 Cash 30.000.000
Accounts receivable 30.000.000

Penyesuaian Persediaan Barang Dagang


Karena sistem pencatatan persediaan barang dagang yang dipakai pada pembahasan ini adalah metode
fisik maka akun persediaan barang dagang (merchandise inventory) yang tercatat adalah persediaan awal.
Pembelian barang dagang dan penjualan serta retur dicatat pada akun-akun sendiri, bukan pada akun persediaan
barang dagang. Sehingga akun persediaan barang dagang sampai dengan akhir periode akuntansi tetap masih
tercatat nilai awal sehingga pada akhir periode akuntansi perlu dibuat penyesuaian agar nilai yang tercantum pada
akhir periode akuntansi harus nilai akhir. Penyesuaian akun persediaan barang dagang ada dua alternative yaitu
pertama menggunakan akun pembantu Ikhtisar Laba Rugi (income summary) dan yang kedua menggunakan
akun pembantu Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold).
Penyesuaian pertama yang menggunakan akun Ikhtisar Laba Rugi ada dua jurnal penyesuaian, yaitu
penyesuaian persediaan barang awal dengan mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit persediaan
barang dagang awal, kedua penyesuaian persediaan barang dagang akhir dengan mendebet akun persediaan
barang dagang akhir dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.

Income summary Rp.


Merchandise inventory (awal) Rp.

Merchandise inventory (akhir) Rp.


Income summary Rp.

Penyesuaian alternative kedua menggunakan akun Harga Pokok Penjualan dengan membuat jurnal
penyesuaian seperti berikut ini :
Cost of goods sold Rp.
Merchandise inventory (awal) Rp.
Purchases Rp.
Freight in Rp.

Merchandise inventory (akhir) Rp.


Purchase returns and allowances Rp.
Purchase discounts Rp.
Cost of goods sold Rp.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 117


Penyusunan Worksheet
Penyusunan neraca lajur dibuat setelah ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian setelah
dipindahkan ke buku besar pada masing-masing akun selanjutnya dipindahkan ke dalam neraca lajur (worksheet)
lajur penyesuaian (adjustment). Akun-akun lajur neraca saldo disesuaikan dengan akun-akun lajur penyeseuaian
dimana akun-akun yang debet dengan debet dijumlah, yang kredit dengan kredit dijumlah dan kalau debet sama
kredit dicari saldonya kalau debet lebih besar berarti saldo debet dan kalau kredit lebih besar berarti saldo kredit.
Hasil penyesuaian dilaporkan dalam neraca lajur neraca saldo disesuaikan. Selanjutnya khusus untuk akun
ikhtisar laba rugi di lajur penyesuaian dan neraca saldo disesuaikan sampai lajur rugi laba (income statement)
dicatat debet dan kredit masing-masing. Selanjutnya untuk lajur rugi laba dan neraca disusun dari akun-akun
neraca lebih dahulu, selanjutnya untuk akun-akun rugi laba disusun dalam lajur rugi laba.
Contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang :
PD Utama Sejahtera milik Tn. Tono akan beroperasi pada bulan April 2010. Perusahaan tersebut sudah
mempunyai aset, uang dan ekuitas yaitu per 1 April 2010 sebagai berikut :

Balance sheet per 1 April 2010


_________________________________________________________________________________________
Cash Rp. 130.000.000,- Bank Loan Rp. 30.000.000,-
Merchandise inventory Rp. 30.000.000,-
Equipment Rp. 40.000.000,- Tono, Capital Rp.170.000.000,-
Rp. 200.000.000,- Rp.200.000.000,-

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan April adalah :


2/4 Dibayar sewa toko untuk 2 tahun sebesar Rp. 24.000.000,- (dicatat pada akun sewa dibayar
dimuka).
4/4 Dibeli peralatan dari Fa. Matahari seharga Rp. 20.000.000,- uang muka Rp. 10.000.000
sisanya bulan depan.
5/4 Dibeli separtai barang dagang dari CV Bintang dengan syarat pembayaran 2/10,4/45
seharga Rp. 23.000.000,-
6/4 Dibayar biaya angkut atas barang yang dibeli sebesar Rp. 500.000,-
7/4 Dibeli perlengkapan secara tunai dari Toko Bulan sebesar Rp. 5.000.000,-
9/4 Dijual separtai barang dagang secara tunai Rp. 5.000.000,- dan dengan syarat 2/15,4/30
kepada Toko AA sebesar Rp. 20.000.000,-
12/4 Dijual separtai barang dagang kepada Toko BB syarat pembayaran 2/15,4/30 sebesar Rp.
22.000.000,-
14/4 Diterima kembali barang dagang dari Toko BB sebesar Rp. 2.000.000,-
15/4 Dibayar lunas utang kepada CV Bintang pembelian tertanggal 5 April setelah dikurangi
potongan tunai
18/4 Dijual separtai barang kepada Toko Intan sebesar Rp. 15.000.000,-
19/4 Dibeli tambahan perlengkapan secara kontan Rp. 2.000.000,-
22/4 Dibayar utang bank sebesar Rp. 20.000.000,-
24/4 Diterima pelunasan dari Toko BB atas penjualan tertanggal 12 April yang lalu
26/4 Dibayar gaji karyawan untuk bulan April Rp. 3.000.000,-
27/4 Diambil uang oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 1.000.000,-

Diminta :
1) Buatlah general journal transaksi diatas selama bulan April 2010
2) Posting general journal diatas kedalam general ledger
3) Susunlah trial balance per 30 April 2010
4) Buatlah adjusting journal per 30 April dengan keterangan sebagai berikut :
a. Persediaan barang dagangan per 30 April hasil pemeriksaan secara fisik sebesar Rp.22.500.000,-
b. Persediaan perlengkapan hasil perhitungan per 30 April masih ada Rp. 4.000.000,-
c. Sewa dibayar dimuka dibayar pada tanggal 2 April 2010 untuk 2 tahun, tutup buku 30 April 2010
d. Peralatan untuk bulan April disusutkan sebesar Rp. 1.000.000,-
e. Biaya yang belum dibayar per 30 April adalah listrik dan telepon sebesar Rp. 1.000.000,-

118 Accounting Principles


5) Posting adjusting journal journal diatas kedalam general ledger
6) Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari :
a. Income statement
b. Capital statement
c. Balance sheet
7) Buatlah closing journal per 30 April 2010
8) Susunlah post closing journal per 30 April 2010

Akun-akun yang dipakai :


101 Cash 401 Sales
102 Accounts receivable 402 Sales returns and allowances
103 Merchandise inventory 403 Sales discounts
104 Prepaid rent 501 Purchase
105 Supplies 502 Freight in
121 Equipment 503 Purchase returns and allowances
122 Accumulated depreciation equipment 504 Purchase discounts
201 Accounts payable 601 Sales expense
202 Telephone and electricity payable 602 Depreciation equipment – expense
203 Bank Loan 603 Supplies expense
301 Tono, Capital 604 Rent expense
302 Tono, Drawing 605 Telephone and electricity expense
303 Income summary

Penyelesaian :
General Journal
Date Explanation P.R Debit Credit
2010
April 2 Prepaid rent 104 24.000.000
Cash 101 - 24.000.000

04 Equipment 121 20.000.000


Cash 101 - 10.000.000
Accounts payable 201 - 10.000.000

05 Purchases 501 23.000.000


Accounts payable 201 - 23.000.000

06 Freight in 502 500.000


Cash 101 - 500.000

07 Supplies 105 5.000.000


Cash 101 - 5.000.000

09 Cash 101 5.000.000


Accounts payable 102 20.000.000
Sales 401 - 25.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 119


12 Accounts receivable 102 22.000.000
Sales 401 - 22.000.000

14 Sales returns and allowances 102 2.000.000


Accounts receivable 401 - 2.000.000

15 Accounts payable 102 2.300.000


Cash 101 - 22.540.000
Purchase discounts 403 - 460.000

18 Cash 101 15.000.000


Sales 401 - 15.000.000

19 Supplies 105 2.000.000


Cash 101 - 2.000.000

22 Bank Loan 203 20.000.000


Cash 101 - 20.000.000

24 Cash 101 19.600.000


Sales discounts 403 400.000
Accounts receivable 401 - 20.000.000

26 Salaries expense 601 3.000.000


Cash 101 - 3.000.000

27 Tono, Drawing 302 1.000.000


Cash 101 - 1.000.000

Adjusting Journal
Date Explanation P.R Debit Credit
2010
30 Apr Income summary 303 30.000.000
Merchandise inventory 103 - 30.000.000

Merchandise inventory 103 22.500.000


Income summary 303 - 22.500.000

b. Supplies expense 603 3.000.000


Supplies 105 - 3.000.000

120 Accounting Principles


c. Rent expense 604 1.000.000
Prepaid rent 104 - 1.000.000

d. Depreciation expense – equipment 602 1.000.000


Accumulated depr. Equipment 122 - 1.000.000

e. Telephone and electricity expense 605 1.000.000


Telephone and electricity payable 202 - 1.000.000

General Ledger
Cash 101
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 1 Saldo JU 1 130.000.000
2 JU 1 24.000.000 106.000.000
4 JU 1 10.000.000 96.000.000
5 JU 1 500.000 95.500.000
7 JU 1 5.000.000 90.500.000
9 JU 1 5.000.000 95.500.000
15 JU 1 22.540.000 72.960.000
18 JU 1 15.000.000 87.960.000
19 JU 1 2.000.000 85.960.000
22 JU 1 20.000.000 65.960.000
24 JU 1 19.600.000 85.560.000
26 JU 1 3.000.000 82.560.000
27 JU 1 1.000.000 81.560.000

Accounts Receivable 102


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 9 Saldo JU 1 20.000.000 20.000.000
12 JU 1 22.000.000 42.000.000
14 JU 1 2.000.000 40.000.000
24 JU 1 20.000.000 20.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 121


Merchandise Inventory 103
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 1 Saldo JU 1 30.000.000
30 Penyesuaian JP 1 30.000.000 0
30 Penyesuaian JP 1 22.500.000 22.500.000

Prepaid Rent 104


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 2 JU 1 24.000.000 24.000.000
30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 23.000.000

Supplies 105
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 7 JU 1 5.000.000 5.000.000
19 JU 1 2.000.000 7.000.000
30 Penyesuaian JP 1 3.000.000 4.000.000

Equipment 121
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 1 Saldo JU 1 40.000.000
4 JU 1 20.000.000 60.000.000

Accumulated Depreciation Equipment 122


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 1.000.000

122 Accounting Principles


Accounts Payable 201
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Apr 4 JU 1 10.000.000 10.000.000
5 JU 1 23.000.000 33.000.000
15 JU 1 23.000.000 10.000.000

Telephone and Electricity Payable 202


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 1.000.000

Bank Loan (Jk. Panjang) 203


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 1 Saldo JU 1 30.000.000
22 JU 1 20.000.000 10.000.000

Tn. Tono, Capital 301


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 1 Saldo JU 1 170.000.000

Tn. Tono, Drawing 302


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 27 JU 1 1.000.000 1.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 123


Income Summary 303
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 30.000.000 30.000.000
30 Penyesuaian JP 1 22.500.000 7.500.000

Sales 401
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 9 JU 1 25.000.000 25.000.000
12 JU 1 22.000.000 47.000.000
18 JU 1 15.000.000 62.000.000

Sales Returns and Allowances 402


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 14 JU 1 2.000.000 2.000.000

Sales Discounts 403


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 24 JU 1 400.000 400.000

Purchases 501
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 5 JU 1 23.000.000 23.000.000

Freight in 502
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 6 JU 1 500.000 500.000

124 Accounting Principles


Purchase Discounts 503
Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 15 JU 1 460.000 460.000

Salaries Expenses 601


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 26 JU 1 3.000.000 3.000.000

Depreciation Equipment Expense 602


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 1.000.000

Supplies Expense 603


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 3.000.000 3.000.000

Rent Expense 604


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 1.000.000

Telephone and Electricity Expense 605


Date Explanation P.R Debit Credit Balance
Dr Cr
2010
Ap 30 Penyesuaian JP 1 1.000.000 1.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 125


PD Utama Sejahtera
Trial Balance per 30 April 2010
Number Title Accounts Debit Credit
Accounts
101 Cash 81.560.000
102 Accounts receivable 20.000.000
103 Merchandise inventory 30.000.000
104 Prepaid rent 24.000.000
105 Supplies 7.000.000
121 Equipment 60.000.000
122 Accumulated depreciation – equipment
201 Accounts payable 10.000.000
221 Bank Loan 10.000.000
301 Tn. Tono, Capital 170.000.000
302 Tn. Tono, Drawing 1.000.000
401 Sales 62.000.000
402 Sales returns and allowances 2.000.000
403 Sales discounts 400.000
501 Purchases 23.000.000
502 Freight in 500.000
503 Purchases discounts 460.000
601 Salaries expense 3.000.000

252.460.000 252.460.000

126 Accounting Principles


Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 127
Laporan keuangan (lembar berikutnya)

PD Utama Sejahtera
Income Statement
For the month edded 30 April 2010.
Revenue :
Sales 62.000.000
Sales returns and allowances (2.000.000)
Sales discounts (400.000)
Net sales 59.600.000

Cost of goods sold :


Merchandise inventory, (beginning) 30.000.000
Purchase 23.000.000
Freight in 500.000
Purchase discounts (460.000)
Net purchase 23.040.000
Goods available for sale 53.040.000
Merchandise inventory, (ending) (22.500.000)
Cost of goods sold (30.540.000)
Gross profit 29.060.000

Operating expenses :
Salaries expense 3.000.000
Depreciation expense – equipment 1.000.000
Rent expense 1.000.000
Telephone and electricity expense 1.000.000
Supplies expense 3.000.000
Total operating expense (9.000.000)
Net income 20.060.000

PD Utama Sejahtera
Capital Statement
For the month ended 30 April 2010
Tn. Tono, Capital 1 April 170.000.000
Net income 20.060.000
Drawing (1.000.000)
Tn. Tono, Capital 30 April 189.060.000

128 Accounting Principles


PD Utama Sejahtera
Balance sheet per 30 April 2010
Current Assets : Current Payable :
Cash 81.560.000 Account Payable 10.000.000
Accounts Receivable 20.000.000 Telephone and Electricity 1.000.000
Payable
Merchandise of inventory 22.500.000 Bank Loan 10.000.000
Prepaid Rent 23.000.000
Supplies 4.000.000
Owner’s Equity :
Fixed Assets : Tn. Tono, Capital 189.060.000
Equipment 60.000.000
Accum. Depr. Equipment (1.000.000)

210.060.000 210.060.000

Jurnal Penutup
Ayat jurnal penutup (closing journal entries) pada perusahaan jasa dan dagang pada dasarnya sama yaitu
menutup akun-akun nominal (rugi laba). Berarti jurnal penutup yaitu menutup akun-akun pendapatan, akun-akun
beban, saldo laba atau saldo rugi dan prive (untuk perusahaan perorangan dan persekutuan) atau dividen (untuk
perusahaan perseroan). Untuk membuat jurnal penutup dapat dengan pertolongan melihat akun-akun laporan
laba rugi atau lihat akun-akun neraca lajur rugi laba.
Setelah ayat jurnal penutup dibuat selanjutnya diposting ke dalam buku besar yang ada pada akunnya
masing-masing. Kalau sudah dimasukkan ke dalam akun masing-masing maka akun nominal akan menunjukkan
saldo nol. Untuk lebih jelasnya lihat contoh closing journal entryberikutnya.

Closing journal :
Closing Journal Hal 3
Date Explanation Ref. Debit Credit
2010 Sales 62.000.000
30 Apr Purchase discount 460.000
Income summary - 62.460.000

Income summary 34.900.000


Sales return - 2.000.000
Sales discount - 400.000
Purchases - 23.000.000
Freight in - 500.000
Salaries expense - 3.000.000
Depr. Equipment – expense - 1.000.000
Rent expense - 1.000.000
Telephone and electricity expense - 1.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 129


Supplies expense - 3.000.000

Income summary 20.060.000


Tn. Tono, Capital - 20.060.000

Tn. Tono, Capital 1.000.000


Tn. Tono, Drawing - 1.000.000

PD Utama Sejahtera
Post Closing Trial Balance per 30 April 2010
101 Cash 81.560.000
102 Accounts receivable 20.000.000
103 Merchandise of inventory 22.500.000
104 Prepaid rent 23.000.000
105 Supplies 4.000.000
121 Equipment 60.000.000
122 Accumulated depreciation – equipment 1.000.000
201 Accounts payable 10.000.000
202 Telephone and electricity payable 1.000.000
221 Bank Loan 10.000.000
301 Tn. Tono, Capital 189.060.000
211.060.000 211.060.000

Soal Latihan

Soal 1
Tn. Usman pada awal bulan Maret 2010 mendirikan sebuah perusahaan dagang. Transaksi-transaksi yang
terjadi selama bulan Maret 2010 sebagai berikut :

Mar 01 Tn. Usman menanamkan ekuitasnya berupa uang tunai Rp. 75.000.000,00 dan barang
dagangannya sebesar Rp. 13.000.000,00 serta peralatan sebesar Rp. 12.000.000,00
Mar 03 Dibeli perlengkapan tunai dari Toko Subur sebesar Rp. 4.000.000,00
Mar 04 Dibeli separtai barang dagangan sebesar Rp. 3.500.000,00 dari Toko Agung dengan syarat
pembayaran 2/10,n/30
Mar 06 Dikirim kembali barang dagangan kepada Toko Agung sebesar Rp. 500.000,00 karena
barang ada yang tidak sesuai dengan pesanan
Mar 07 dijual separtai barang dagang kepada Tn. Rudy Rp. 4.500.000,00 syarat pembayaran
2/10,n/30
Mar 08 Diterima kembali sebagian barang dagang dari Tn. Rudy Rp. 250.000,00 karena rusak
Mar 09 Dibeli peralatan dari Toko Mekar sebesar Rp. 3.600.000,00 yang dibayar perkas sebesar Rp.
1.600.000,00 sisanya akan dibayar dua kali angsuran
Mar 10 Dibayar utang kepada Toko Agung sebesar faktur yang tercatat.

130 Accounting Principles


Mar 12 Dijual separtai barang dagangan sebesar Rp. 3.000.000,00 secara kontan
Mar 15 Dibeli barang dagangan secara tunai dari Toko Sehat sebesar Rp. 1.500.000,00
Mar 17 Dibayar iklan kepada surat kabar harian sebesar Rp. 200.000,00 untuk 4 kali terbit setiap
minggu
Mar 20 Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 5.000.000,00 dengan menandatangani
sebuah promes dengan bunga 12% setahun
Mar 24 Diterima uang pembayaran dari Tn. Rudy sebesar Rp. 2.000.000,00
Mar 25 Dibayar utang kepada Toko Mekar sebesar Rp. 1.000.000,00
Mar 30 Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 2.150.000,00
Mar 30 Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 2.300.000,00

Diminta :
a. Buatlah jurnal umum (general journal) transaksi-transaksi diatas
b. Posting journal umum diatas ke dalam akun-akun yang sesuai
c. Susunlah neraca saldo (trial balance) per 31 Maret 2010.

Daftar akun :
Cash 101 Sales returns and allowances 402
Accounts receivable 102 Sales discounts 403
Merchandise inventory 103 Purchases 501
Supplies 104 Purchase returns and allowances 502
Equipment 121 Purchase discounts 503
Accounts payable 201 Salaries expense 601
Notes payable 202 Supplies expense 602
Tn. Usman, Capital 301 Advertising expense 603
Sales 401

Soal 2
Dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang Suka Maju untuk bulan Januari
2011 yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan sebagai berikut :

Jan 02 Membeli barang dagangan dari PT. Sumber Urip Rp. 5.000.000, syarat pembayaran
2/10,n/30 (Faktur No. 001)
Jan 04 Membeli barang dagangan dari PT. Harapan Jaya Rp. 12.500.000, syarat pembayaran
5/10,n/30 (Faktur No. 234)
Jan 05 Mengembalikan sebagian barang yang dibeli dari PT. Sumber Urip Rp. 500.000 karena
barang rusak (debet nota No. 001)
Jan 07 Membayar utang kepada PT. Sumber Urip untuk itu dikeluarkan cek No. 1003 (bukti
pengeluaran kas No. 011)
Jan 09 Dibeli perlengkapan kantor dari Toko Cemerlang Rp. 400.000 dengan syarat 2/10,n/30
(Faktur No. 002)
Jan 12 Dibeli barang dagangan dari PT. Sango Rp. 8.000.000 dengan tunai. Pembayaran dilakukan
dengan cek No. 1004 (bukti pengeluaran kas No. 012)
Jan 15 Dijual barang dagangan kepada PT. Pelita seharga Rp. 15.000.000 dengan syarat 2/10,n/30
(Faktur No. 203). Beban pengangkutan barang yang dijual kepada PT. Pelita seharga Rp.
500.000 dibayar tunai (BPK No. 013)
Jan 17 Dibayar beban iklan Rp. 3.500.000 dengan cek No. 014 (BPK No. 014), sewa ruangan untuk
bulan Januari sebesar Rp. 2.000.000 dengan cek No. 1005 (BPK No. 015) dan beban serba
serbi sebesar Rp. 500.000 dengan cek No. 1006 (BPK No. 016)
Jan 20 Dibeli tunai dari PT. ABC barang dagangan sebesar Rp. 8.000.000 (BPK 017)
Jan 25 Dijual barang dagangan kepada PT. Jaya Abadi Rp. 27.500.000 dengan syarat 2/10,n/60
(Faktur No. 765)
Jan 26 Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Sonora dengan harga Rp. 7.500.000 dengan
syarat 1/15,n/60 (Faktur No. 1345)
Jan 29 Sebagian barang yang dijual kepada PT. Jaya Abadi diterima kembali karena rusak sebesar

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 131


Rp. 750.000 (nota kredit No. 2)
Jan 31 Dibayar gaji untuk bulan Januari Rp. 3.500.000 (cek No. 1007 BPK 018)

Diminta :
Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas

Jawaban No. 1
General Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

132 Accounting Principles


General Ledger :

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 133


Date Explanation Ref. Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

134 Accounting Principles


Date Explanation Ref. Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 135


Date Explanation Ref. Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation Ref. Debit Credit Balance


Dr Cr

136 Accounting Principles


Trial Balance
No. Account Title Debit Credit
Acc.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 137


Jawaban No. 2
General Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

138 Accounting Principles


Soal 3
Dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang selama bulan Agustus
2011 adalah sebagai berikut :

Ags. 03 Dibeli barang dagangan dari Fa. Komar di Jakarta seharga Rp. 1.500.000 dengan syarat
pembayaran 2/10,n/30
Ags. 04 Dibeli dengan kredit dari Toko Nani di Bandung peralatan Rp. 400.000
Ags. 06 Dijual barang dagangan kepada Hartono di Jakarta seharga Rp. 1.200.000 dengan syarat
pembayaran 2/10,n/30 Faktur No. 20
Ags. 07 Diterima kembali sebagian barang dari Hartono di Jakarta Rp. 200.000 dengan memberikan
nota kredit No. 12
Ags. 08 Dibeli barang dagangan dari Toko Agus di Jakarta Rp. 750.000 syarat pembayaran 2/10,n/60
Ags. 10 Dijual sebidang tanah kepada Sujono di Jakarta seharga Rp. 5.000.000 dengan perjanjian
secara kredit
Ags. 11 Dibeli dengan kredit perlengkapan dari Toko Marta di Jakarta Rp. 250.000
Ags. 13 Dibayar utang kepada FA Komar atas pembelian tertanggal 03/08/2009
Ags. 14 Dijual separtai barang dagangan kepada Budi di Jakarta seharga Rp. 2.500.000 Faktur No.
21 syarat pembayaran 2/10,n/30 Faktur No. 22
Ags. 15 Diterima pembayaran dari Hartono atas penjualan tertanggal 06/08/2009
Ags. 16 Dibeli barang dagangan dari Sartono di Jakarta seharga Rp. 600.000
Ags. 17 Dikirim kembali barang yang dibeli dari Agus di Jakarta seharga Rp. 300.000 karena barang
tersebut rusak
Ags. 19 Dibeli dengan kredit sebidang tanah dari Rudi di Jakarta Rp. 4.500.000
Ags. 21 Dijual barang dagangan kepada Darto di Jakarta seharga Rp. 2.600.000 Faktur No. 23
syarat pembayaran 2/10,n/30
Ags. 22 Dikirimkan nota kredit No. 15 kepada Budi di Jakarta atas barang yang diterima kembali dari
padanya Rp. 250.000
Ags. 25 Dibeli dengan kredit perlengkapan dari Toko Mulya di Jakarta Rp. 150.000
Ags. 27 Dijual barang dagangan kepada Hadi di Jakarta seharga Rp. 950.000 Faktur No. 24 syarat
pembayaran 2/10,n/30
Ags. 28 Dijual dengan kredit peralatan kantor kepada Parto di Jakarta seharga Rp. 50.000 Faktur
No. 25
Ags. 29 Dijual barang dagangan kepada Budi di Jakarta seharga Rp. 1.600.000 Faktur No. 26 syarat
pembayaran 2/10,n/30
Ags. 30 Dijual dengan kredit kendaraan bekas kepada Anton di Jakarta seharga Rp. 1.250.000
Faktur No. 27

Diminta : Buatlah general journal entries atas transaksi-transaksi diatas selama bulan Agustus

Soal 4.
PT. Pantang Mundur yang bergerak dalam bidang perdagangan, pada akhir periode per 31 Maret 2010 memberikan
data neraca saldo dibawah ini :
Trial Balance
Per 31 Maret 2010
101 Cash 20.750.000
102 Accounts receivable 30.000.000
103 Merchandise inventory 8.350.000
104 Supplies 5.000.000
105 Prepaid rent 6.000.000
106 Prepaid advertising -
121 Equipment 25.000.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 139


122 Accumulated depr – equipment - 5.000.000
201 Accounts payable - 10.000.000
301 Common stock - 64.000.000
302 Retained earning - 3.800.000
303 Dividens 2.300.000 -
304 Cost of goods sold - -
401 Sales - 95.500.000
402 Sales returns and allowances 500.000
403 Sales discounts 400.000
501 Purchases 59.000.000
502 Freight in 250.000
503 Purchase returns and allowances 1.750.000
504 Purchase discounts 500.000
601 Salaries expense 17.500.000
602 Supplies expense -
603 Advertising expense 2.500.000
604 Depreciation equipment of sales – expense -
605 Electricity expense 3.000.000
606 Rent expense -
180.550.000 180.550.000

Keterangan untuk penyesuaian :


1) Nilai persediaan barang dagangan per 31 Maret 2010 sebesar Rp. 24.000.000
2) Persediaan perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 3.000.000
3) Sewa yang telah dibayar sebesar Rp. 6.000.000 pada tanggal 1 Januari 2010 untuk 6 bulan
4) Penyusutan peralatan bagian penjualan ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000
5) Beban listrik yang belum dibayar sebesar Rp. 1.000.000
6) Beban iklan untuk 5 kali terbit dan yang belum diterbitkan 1 kali
7) Gaji bagian penjualan yang belum dibayar sampai dengan hari ini sebesar Rp. 500.000

Catatan : buka akun baru bila perlu

Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) per 31 Maret 20097
b. Susunlah neraca lajur (worksheet) per 31 Maret 2010
c. Susunlah laporan keuangan (financial statement) per 31 Maret 2010
d. Buatlah neraca saldo setelah penutup (closing journal) per 31 Maret 2010
e. Buatlah reversing journal per 1 April 2010

140 Accounting Principles


Jawaban No. 4 :
Adjusting Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 141


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 143


………………..
………………………………
…………………………………………

………………….
………………………………..

Closing Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

144 Accounting Principles


Post Closing Trial Balance
No. Acc Accounts Titles Debit Credit

Reversing Journal
1 April 2010
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 145
Date Explanation P/R Debit Credit

Soal 5.
Data trial balance per 31 Desember 2010 dari perusahaan dagang Setia Kawan milik Tn. Budiman adalah sebagai
berikut :
PD Setia Kawan
Trial Balance per 31 Desember 2010
Cash in bank 20.100.000
Accounts receivable 34.500.000
Merchandise inventory 32.500.000
Supplies 3.000.000
Prepaid rent 6.000.000
Building 70.000.000
Accumulated depr – building 7.000.000
Vehicle 40.000.000
Accumulated depreciation – vehicle 4.000.000

146 Accounting Principles


Accounts payable 3.900.000
Unearned rent 6.000.000
Bank payable (jangka panjang) 10.000.000
Budiman, Capital 170.000.000
Withdrawel 2.000.000
Sales 143.500.000
Sales returns and allowances 14.500.000
Rent revenue 6.000.000
Purchases 115.000.000
Freight in 2.800.000
Purchase returns and allowances 12.500.000
Salaries expense 18.000.000
Insurance expense 1.200.000
Advertising expense 1.800.000
Telephone, electricity expense 1.500.000
362.900.000 362.900.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 :


a. Persediaan barang dagang yang masih ada per 31 Desember 2010 Rp. 25.400.000
b. Persediaan perlengkapan kantor yang masih ada per 31 Desember 2010 Rp. 1.300.000
c. Sewa dibayar dimuka yang dibayar pada tanggal 3 Oktober 2010 untuk 12 bulan
d. Penyusutan gedung ditetapkan sebesar 5% dari harga perolehan dan untuk kendaraan 10% dari harga
beli
e. Sewa kendaraan yang diterima dimuka tanggal 1 Desember 2010 untuk 3 bulan
f. Bunga atas pinjaman Bank dibayar dibelakang setiap tanggal 1 September dan 1 Maret dengan suku
bunga 12% setahun
g. Asuransi yang dibayar tanggal 1 Maret 2010 untuk 12 bulan
h. Iklan yang tercatat untuk 5 kali terbit, baru diterbitkan 3 kali
i. Gaji karyawan yang belum dibayar bulan Desember sebesar Rp. 500.000
j. Beban listrik dan telepon yang belum dibayar sebesar Rp. 400.000

Catatan bukalah akun baru bila diperlukan

Diminta :
1) Buatlah jurnal penyesuaian (adjusting journal) per 31 Desember 2010
2) Susunlah neraca lajur (worksheet) per 31 Desember 2010
3) Susunlah laporan keuangan (financial statement) per 31 Desember 2010
4) Buatlah jurnal penutup (closing journal) per 31 Desember 2010
5) Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2010

Soal 6.
Pada akhir periode per 31 Desember 2010 PD Makmur memberikan data trial balance yang telah disusun sebagai
berikut :

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 147


PD Makmur
Trial Balance per Desember 2010
No. Rek Nama Akun Debit Credit
111 Cash 57.800.000
112 Accounts receivable 44.000.000
113 Prepaid insurance 2.400.000
114 Merchandise inventory 42.100.000
115 Supplies 4.300.000
121 Land 60.000.000
122 Store building 110.000.000
123 Accumulated depreciation – store building 33.000.000
124 Store equipment 55.000.000
125 Accumulated depreciation – store equipment 11.120.000
211 Accounts payable 37.900.000
212 Salaries payable -
311 Rehat, Capital 220.180.000
312 Rehat, Withdrawing 700.000
313 Income Summary
411 Sales 550.000.000
412 Sales discounts 3.000.000
413 Sales return and allowances 2.000.000
421 Purchases 312.900.000
422 Purchase discounts 2.600.000
423 Purchase return and allowances 1.400.000
424 Freight in 7.300.000
511 Sales salaries expense 64.000.000
512 Advertising expense 12.000.000
513 Delivery expense 4.600.000
514 Depreciacion Store bulding- expence -
515 Depreciation store equipment - expence -
516 Insurance expence -
517 Office salaries expense 74.000.000
518 Supplies expense -
611 Interest revenue 1.900.000
711 Interest expense 2.000.000

858.100.000 858.100.000

Data untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :


a. Persediaan barang dagang hasil pemeriksaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 55.500.000
b. Asuransi yang telah dibayar pada tanggal 1 Juni tahun 2010 untuk 2 tahun sebesar Rp. 2.400.000
c. Perlengkapan yang masih tersedia per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 2.200.000
d. Beban gaji penjualan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 1.400.000
e. Beban penyusutan gedung toko untuk tahun 2010 sebesar Rp. 2.200.000
f. Beban penyusutan peralatan toko untuk tahun 2010 sebesar Rp. 5.500.000

Diminta :
1) Buatlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2010

148 Accounting Principles


2) Susunlah worksheet per 31 Desember 2010
3) Susunlah financial statement per 31 Desember 2010
4) Buatlah closing entries per 31 Desember 2010 dan reversing journal per 1 Januari 2010

Soal 7.
PD JAYA SAKTI yang dimiliki oleh Nona Maulida memberikan data neraca saldo per 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut :
PD JAYA SAKTI
Trial balance per 31 Desember 2010
101 Cash 19.000.000
102 Accounts receivable 32.500.000
103 Allowance for doubtful accounts 1.000.000
104 Merchandise inventory 72.000.000
105 Store supplies 7.000.000
106 Office supplies 4.000.000
107 Prepaid rent 9.000.000
121 Store equipment 20.000.000
122 Accumulated depreciation – store equipment 8.000.000
123 Office equipment 25.000.000
124 Accumulated depreciation – office equipment 5.000.000
201 Accounts payable 7.500.000
202 Notes payable 13.000.000
221 Mortagage payable 20.000.000
301 Nona Mulida, Capital 100.000.000
302 Nona Maulida, Drawing 1.500.000
401 Sales 158.000.000
402 Sales returns and allowances 2.500.000
403 Sales discounts 2.500.000
501 Purchases 88.000.000
502 Purchase and returns and allowances 3.500.000
503 Purchases discounts 2.000.000
504 Freight in 1.800.000
601 Advertising expense 3.000.000
602 Store salaries expense 9.000.000
701 Office salaries expense 12.000.000
702 Insurance expense 6.000.000
703 Electricity expense 1.000.000
822 Income tax 2.200.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 :


a. Akun Koran yang diterima dari Bank DUTA menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 22.500.000
disebabkan karena Bank telah menagih debitur PD JATI MAKMUR Rp. 3.250.000 dan mendebet Rp.
250.000 untuk biaya inkaso dan mengkredit Rp. 500.000 untuk jasa giro

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 149


b. Taksiran kerugian piutang tak tertagih untuk tahun ini sebesar Rp. 1.000.000
c. Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 69.000.000
d. Persediaan perlengkapan toko Rp. 4.500.000 dan perlengkapan kantor yang terpakai Rp. 1.500.000
e. Sewa yang tercatat sebesar Rp. 9.000.000 dibayar pada tanggal 1 September 2010 untuk 6 bulan.
Beban sewa ini untuk 60% dan untuk kantor 40%
f. Penyusutan peralatan toko ditetapkan 10% dari harga perolehan dan peralatan kantor 10% dari nilai
buku
g. Iklan yang tercatat untuk 10 kali terbit dan baru diterbitkan 6 kali. Beban asuransi di neraca saldo
dibayar pada tanggal 1 November 2010 untuk 6 bulan
h. Listrik yang belum dibayar sebesar Rp. 150.000
i. Pajak untuk tahun ini ditaksir sebesar Rp. 200.000

Diminta :
1) Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2010
2) Susunlah neraca lajur per 31 Desember 2010
3) Susunlah laporan keuangan per 31 Desember 2010

Data akun yang perlu ditambah :


108 Prepaid advertising 605 Store rent expense
109 Prepaid insurance 704 Office supplies expense
203 Tax payable 705 Depreciation expense-office equipment
204 Electricity expense 706 Office rent expense
600 Income summary 707 Bad debts expense
603 Store supplies expense 801 Interest revenue
604 Depreciation expense-Store equipment
821 Bank expense

Soal 8.
PD “Robin” pada akhir periode akuntansi satu tahun yang berakhir 31 Desember 2011 memberikan data trial
balance (neraca saldo) kepada anda di bawah ini :

PD “Robin”
Trial Balance
31 Desember 2011
Cash 26.100.000
Notes receivable 13.000.000
Accounts receivable 48.750.000
Merchandise inventory 1/1/06 91.800.000
Office supplies inventory 470.000
Prepaid insurance 700.000
Prepaid advertising -
Prepaid interest -
Store supplies inventory 900.000
Delivery equipment 7.500.000
Accumulated depreciation – equipment 1.800.000
Furniture and fixtures 8.400.000
Accumulated depreciation – furniture and fixtures 750.000
Accounts payable 31.800.000

150 Accounting Principles


Notes payable 22.000.000
Expenses payable -
Accrued interest -
Robin, Capital 128.700.000
Robin, Drawing 850.000
Income summary -
Sales 142.100.000
Purchases 95.000.000
Advertising expense 4.000.000
Salesmen’s salaries expense 22.700.000
Office salaries expense 7.900.000
Interest expense 520.000
Interest income 240.000
Rent income 1.200.000
Office supplies expense -
Store supplies expense -
Depreciation expense – delivery equipment -
Depreciation expense – furniture and fixtures -
Insurance expense -

Keterangan hasil stock opname per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
1) Persediaan per 31 Desember 2011
• Persediaan barang dagangan sebesar Rp. 80.125.000
• Persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp. 200.000
• Persediaan perlengkapan toko sebesar Rp. 400.000
2) Penyusutan untuk peralatan angkut ditetapkan sebesar 25% dari harga perolehan
3) Penyusutan untuk peralatan kursi ditetapkan sebesar 20% dari harga beli
4) Asuransi yang tercatat kedalam neraca saldo adalah untuk waktu 1 Maret 2010 sampai 28 Februari 2011
sebesar Rp. 600.000 dan untuk per 1 Maret 2011 sampai 28 Februari 2010 sebesar Rp. 600.000
5) Beban iklan yang tercatat di neraca saldo dibayar pada bulan Oktober untuk 20 kali terbit dan baru diterbitkan
12 kali terbit
6) Beban bunga ada yang harus diperhitung untuk 2010 sebesar Rp. 170.000
7) Pendapatan sewa diterima pada tanggal 1 Oktober 2011 untuk satu tahun
8) Terdapat beban-beban yang masih harus dibayar yaitu :
• Gaji bagian toko Rp. 750.000
• Gaji bagian kantor Rp. 600.000
9) Terdapat kesalahan mencatat pengambilan uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000 tercatat pada
akun purchases (pembelian)
10) Kesalahan mencatat pembayaran gaji bagian kantor sebesar Rp. 1.100.000 tercatat pembayaran gaji bagian
penjualan dengan besar yang sama

Diminta :
a. Buatlah adjusting journal entries dengan pertolongan keterangan diatas
b. Susunlah worksheet PD “Robin” per 31 Desember 2011.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 151


c. Susunlah financial statement yang terdiri dari :
• Income statement
• Capital statement
• Balance sheet

Soal 9.
Tn. Ali Sadikin pada awal bulan Januari 2010 mencoba membuak sebuah usaha dagang dengan nama PD
Berkah. Transaksi-transaksi yang terjadi per 1 Januari Tn. Ali menanamkan ekuitasnya berupa uang tunai Rp.
45.000.000 dan barang dagangan Rp. 10.000.000 serta peralatan sebesar Rp. 5.000.000

Transaksi-transaksi berikutnya selama bulan Januari adalah sebagai berikut :


02 Dibeli perlengkapan kantor perkas dari Cv. Pelangi sebesar Rp. 5.000.000
03 Dibayar biaya sewa ruangan toko untuk sebulan sebesar Rp. 1.000.000
06 Dibeli separtai barang dagangan sebesar Rp. 12.500.000 dari Fa. Andika dengan terms
2/10,n/30 FOB Distination (beban angkut akan ditanggung penjual)
08 Dikirim kembali barang dagangan kepada Fa. Andika sebesar Rp. 500.000 karena barang
ada yang tidak sesuai dengan pesanan
09 Dijual separtai barang dagang kepada Toko Murni Rp. 4.200.000 terms 2/10,n/30 harga
pokok penjualan Rp.3.500.000.
11 Diterima kembali sebagian barang dagang dari Toko Murni Rp. 480.000 karena rusak Harga
pokok Rp. 400.000
12 Dibeli peralatan dari Cv. Matahari sebesar Rp. 12.000.000 yang dibayar perkas sebesar Rp.
7.000.000 sisanya akan dibayar bulan depan
15 Dibayar utang kepada Fa. Andika s untuk melunasi faktur tertanggal 6 Januari 2010.
16 Dijual separtai barang dagangan sebesar Rp. 3.000.000 secara kontan kepada Tn. Komar
harga pokok penjualan Rp. 2.500.000.
17 Dibeli separtai barang dagangan secara tunai dari Cv. Samudra sebesar Rp. 2.750.000
19 Diterima uang pembayaran dari Toko Murni sebesar Rp. 2.000.000
20 Dibayar listrik dan telpon serta air sebesar Rp. 400.000
20 Dibeli separtai barang dagangan sebesar Rp. 3.500.000 dari Fa. Indonesia dengan terms
2/10,n/30 FOB Shipping Point (beban angkut akan ditanggung pembeli)
21 Dibayar beban angkut atas barang yang dibeli dari Fa. Indonesia kepada PO Kilat sebesar
Rp. 10
23 Dijual separtai barang kepada Pt Alim Perkasa sebesar Rp. 2.400.000 syarat pembayaran
2/10, n/30 harga pokok penjualan Rp. 2.000.000.
25 Dibayar iklan di harian Pos Kota untuk 4 kali terbit sebesar Rp. 200.000
29 Dibayar pelunasan utang kepada Fa. Indonesia atas faktur tertanggal 20 Januari yang lalu
31 Dibayar gaji karyawan 1 orang @ Rp. 1.000.000 untuk bulan Januari

Diminta : Buatlah journal transaksi-transaksi diatas

Soal 10.
PD Mekar Sari pada pada bulan Januari 2010 memberikan data transaksi sebagai berikut :
03-Jan Dibeli separtai barang dagang dari PT Adi Kurnia Rp. 32.500.000 dengan syarat 2/10. n/30
04-Jan Dibayar biaya angkut atas barang yang dibeli dari PT Adi sebesar Rp. 200.000
05-Jan Dikirim kembali barang yang dibeli dari PT Adi seharga Rp. 2.500.000
08-Jan Dibeli perlengkapan toko dari CV. Makbul secara tunai sebesar Rp. 1.250.000
10-Jan Dibeli peralatan toko dari Fa. Badui Rp. 3.000.000 dengan uang muka Rp. 1.500.000
12-Jan Dijual separtai barang kepada Toko Animo Rp. 9.600.000 syarat 2/15.n/30 harga pokok
Rp. 8.000.000.

152 Accounting Principles


13-Jan Dibayar sisa utang kepada PT Adi Kurnia untuk pelunasan pembelian tertanggal 3 Jan.
14-Jan Diterima kembali barang yang dijual kepada Toko Animo sebesar Rp. 840.000 harga pokok
Rp. 700.000
18-Jan Dibeli separtai barang dagang dari PT Bintang tiga Rp. 17.500.000 dengan syarat 3/10. n/30
22-Jan Diterima uang tunai atas pelunasan tagihan dari Toko Animo
25-Jan Dijual separtai barang kepada Toko Angkasa Rp. 7.200.000 syarat 2/15.n/30 harga pokok
Rp. 6.000.000
30-Jan Dibayar ongkos kirim atas barang yang dijual ke Toko Angkasa Rp. 100.000 kepada PO Cepat

Diminta : Buatlah jurnal umum transaksi diatas baik metode pisik maupun metode perfectual.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 153


Bab 5

JURNAL KHUSUS DAN buku besar pembantu


(special journals and subsidiary ledger)

Pendahuluan
Prosedur pencatatan transaksi baik pada perusahaan jasa maupun perusahaan dagang yang dicatat dalam
jurnal umum dan langsung dibukukan dalam akun masing-masing dalam buku besar masih dapat dikatakan
belum praktis. Misalnya pada perusahaan dagang terdapat banyak penjualan barang secara kredit sehingga
banyak piutang yang timbul yang harus dicatat dalam jurnal dan dalam buku besar begitu pula banyak timbul
akun penjualan yang harus dicatat kedalam akun penjualan dalam buku besar. Banyak pula transaksi pembelian
secara kredit yang menimbulkan banyak akun pembelian dan akun utang dagang. Dan banyak pula transaksi-
transaksi penerimaan-penerimaaan kas dan pengeluaran-pengeluaran kas. Maka dalam hal ini perlu adanya
cara yang lebih praktis yaitu dimana transaksi-transaksi keuangan mengenai penjualan-penjualan secara kredit
yang menimbulkan pencatatan berulang-ulang akun piutang dagang dan penjualan supaya dicatat dalam
jurnal tersendiri begitu pula transaksi-transaksi yang menyangkut pembelian secara kredit, penerimaan kas
dan pengeluaran supaya dicatat tersendiri yaitu kedalam jurnal yang disebut jurnal khusus (Special Journals).
Disamping ini perlu juga pencatatan-pencatatan yang menunjukkan daftar pelanggan yang berutang (debitur)
dan yang menunjukkan daftar pemasok (kreditur) yaitu buku piutang dan buku utang. Buku piutang dagang
dan buku utang dagang disebut buku tambahan atau buku pembantu (Subsidiary) ledger). Jadi salah satu akun
yang memerlukan buku tambahan, misalnya akun piutang dagang (accounts receivable) yang merupakan akun
pengendali (controlling account) harus sama dengan jumlah akun-akun buku tambahan piutang yang merupakan
akun dikendalikan (controlled) oleh akun pengendali.

Pencatatan Jurnal Khusus


Jurnal khusus pada umumnya ada 4 yaitu jurnal penjualan (sales journal), journal pembelian (purchases journal),
jurnal penerimaan kas (cash receipts journal) dan jurnal pengeluaran kas (cash disbursements journal atau cash
payment journal). Transaksi yang tidak dapat dicatat dalam ke empat jurnal diatas maka dicatat dalam jurnal
umum (general journal). Jadi jurnal umum disini dipakai untuk membantu bilamana ada transaksi-transaksi yang
tidak dapat dicatat ke dalam special journal.
Jurnal khusus dapat dipakai baik oleh perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, hanya kalau di
perusahaan jasa tidak terdapat biasanya jurnal penjualan dan jurnal pembelian, karena tidak melakukan pembelian
barang dagang dan penjualan barang dagang. Jadi yang sering dipakai dalam perusahaan jasa hanya jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan dibantu jurnal umum. Dan untuk melengkapi perincian piutang dan
utang akan dicatat ke dalam buku pembantu.
Buku besar pembantu / tambahan contohnya :
1) Buku Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
2) Buku Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)

Pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam jurnal khusus maupun jurnal umum
langsung diposting dalam buku pembantu sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. Kemudian setiap akhir
bulan jurnal khusus dijumlah dan di cek jumlah saldo debet harus sama dengan jumlah saldo kredit, selanjutnya
pemindahan dari jurnal khusus ke dalam buku besar umum dilakukan setiap akhir bulan yang dipindahkan jumlah-
jumlahnya saja. Karena pemindahan dari jurnal khusus itu hanya jumlah-jumlahnya saja pada akun masing-
masing maka tentu setiap akun hanya mendapatkan pemindahan dua atau lebih sedikit atau lebih sedikit atau
yang jelas lebih ringkas. Selanjutnya setelah diposting ke buku besar semua disusunlah neraca saldo sesuai
dengan saldonya masing-masing seperti biasa.

154 Accounting Principles


Dokumen => Jurnal => Buku Besar => dan seterusnya siklus akuntansi sama
Transaksi Khusus Umum

> Buku Besar Pembantu

Sales Journal (SJ) adalah jurnal untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit. Penjualan
barang secara kredit akan menimbulkan piutang bertambah dicatat di debet dan menimbulkan penjualan
bertambah dicatat di kredit. Dengan demikian dalam jurnal penjualan harus ada akun “Piutang” (D) dan akun
“Penjualan” (K). Perlu diingat bahwa yang berhubungan dengan piutang dipindahkan dalam buku pembantu
piutang yang sebelumnya ditulis nama perusahaan dalam keterangan jurnal penjualan dan diberi tanda cek (V).
Teknik untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang secara kredit dalam jurnal penjualan dan langsung
memindahkan kedalam buku pembantu seperti berikut ini :

Sales Journal
Date Invoice Number Customer Post Debit Credit
Ref.
Accounts Sales
Receivable
10/1 Toko AA V 1.750 1.750
Toko BB V 1.500 1.500
22/1 Toko CC V 2.500 2.500
5.750 5.750
(102) (401)

Cash Receipts Journal (CRJ) adalah jurnal untuk mencatat penerimaan kas baik dari hasil penjualan tunai
dari pelunasan debitur ataupun dari hasil penerimaan lainnya. Penerimaan kas seperti diatas akan menimbulkan
kas bertambah dicatat didebet dan mungkin ada potongan jurnal penerimaan kas harus ada akun Kas (D), Potongan
Penjualan (D) dan akun yang dikredit seperti Piutang, Penjualandan akun-akun lain yang cukup disediakan dalam
kolom serba-serbi (Sandry column atau Other Accounts). Tehnik untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan
kas dan potongan penjualan maupun piutang dan penjualan dan akun lain dalam jurnal penerimaan kas dan
langsung memindahkan kedalam buku pembantu piutang khususnya yang ada hubungannya dengan piutang
seperti berikut ini :

Cash Receipts Journal


Date Docum Description Post Debit Credit
Ref.
Cash Sales Sales Accounts Ahter
Discount Receivable Accpumts
2/1 Ekuitas Tn. Joko 301 20.000 20.000
13/1 Penjualan kontan 1.000 1.000
19/1 Toko AA V 1.485 15 1.500
24/1 Penjualan kontan 2.000 2.000
27/1 Peralatan 121 500 500
24.985 15 3.000 1.500 20.500
(101) (403) (401) (102)

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 155


Subsidiary Accounts Receivable : General Ledger :

Toko AA Accounts Receivable


10/1 SJ 1.750.000 11/1 GJ 250.000 31/1 CRJ 24.985 31/1 CDJ 11.500
19/1 CRJ 500.000

Toko BB Sales
10/1 SJ 1.500.000 31/1 SJ 5.750
31/1 CRJ 3.000

Toko CC
22/1 SJ 2.500.000

Purchases Journal (PJ) adalah jurnal untuk mencatat pembelian-pembelian secara kredit (untuk bentuk
labelaris) atau untuk mencatat pembelian barang dagangan saja secara kredit (untuk bentuk single). Pembelian
barang secara kredit menimbulkan pembelian bertambah dicatat di debet dan menimbulkan utang bertambah
dicatat di kredit. Dengan demikian dalam jurnal pembelian harus ada akun “Pembelian” (D) dan mungkin akun
lain cukup disediakan jalur serba-serbi (sandry column) yang isinya nama akun dan jumlah serta akun “Utang”
(K). Perlu diingat bahwa yang berhubungan dengan utang langsung dipindahkan dalam buku pembantu utang
yang sebelumnya diberi nama perusahaan dalam keterangan jurnal pembelian dan diberi tanda cek (V). Tehnik
untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang dagang maupun selain barang dagang secara kredit dalam
jurnal pembelian dan langsung memindahkan kedalam buku pembantu khususnya yang berhubungan dengan
utang seperti berikut ini :

Purchases Journal
Date Invoice Creditor Post Debit Credit
Number Ref.
Other Accounts Purchases A/P
Accounts Amount
4/1 Toko Mebel Indah V/121 Peralatan 2.500 2.500
5/1 PT XX V - 3.100 3.100
PT YY - 2.000 2.000
18/1 PT ZZ - 3.500 3.500
2.500 8.600 11.100
(501) (201)

Cash Disbursements (CDJ) adalah jurnal untuk mencatat pengeluaran kas baik untuk membayar utang,
biaya-biaya ataupun pembelian barang dagang dan pembelian barang selain barang dagang secara tunai.
Pengeluaran kas seperti diatas akan menimbulkan kas berkurang dicatat di kredit dan mungkin ada potongan
pembelian bertambah di kredit dan akun-akun lain yang di debet. Dengan demikian dalam jurnal penerimaan
kas harus ada akun Kas (K). Potongan Pembelian (K) dan akun yang di debet (D) seperti pembelian, utang
dan akun-akun lain yang cukup disediakan dalam kolom serba-serbi (sandry column). Tehnik untuk mencatat
transaksi-transaksi penerimaan kas dan potongan pembelian maupun piutang dan penjualan dan akun lain dalam
jurnal pengeluaran kas dan langsung memindahkan ke dalam buku pembantu piutang khususnya yang ada
hubungannya dengan piutang seperti berikut ini :

156 Accounting Principles


Cash Disbursements Journal
Date Document Description Post Debit Credit
Ref.
Other A/P Purchases Purchase Cash
Accounts Discounts
3/1 Sewa DDM 104 4.800 4.800
8/1 Perlengkapan 103 500 500
15/1 PT XX V 3.000 60 2.940
16/1 Toko Mebel V 1.000 1.000
18/1 Pembelian Kontan 2.000 2.000
25/1 Beban Iklan 602 150 150
30/1 Beban Gaji 601 110 110
5.560 4.000 2.000 60 11.500
(201) (501) (503) (101)

General Ledger : Subsidiary Accounts Receivable :

Accounts Payable PT XX
31/1 CDJ 4.000 31/1 PJ 11.100 6/1 GJ 100 5/1 PJ 3.100
6/1 GJ 100 15/1 CDJ 3.000

Purchases PT YY
31/1 PJ 8.600 5/1 PJ 2.000
31/1 CDJ 2.000

PT ZZ
18/1 PJ 3.500

Toko Mebel Indah


16/1 CDJ 1.000 4/1 PJ 2.500

Contoh di atas dapat digambarkan dalam soal seperti berikut ini :

Toko RAMA milik Tn. Joko dalam pembukuannya memakai buku harian khusus. Dalam bulan Januari 2010
melakukan transaksi-transaksi sebagai beriku :
02 Jan Tn. Joko menginvestasikan uang tunai kekas perusahaannya sebesar Rp. 20.000.000
03 Jan Dibayar sewa toko untuk 2 tahun sebesar Rp. 4.800.000 (dicatat pada akun sewa dibayar
dimuka)
04 Jan Dibeli peralatan (lemari rak dll) dari Toko Mebel Indah secara kredit seharga Rp. 2.500.000
05 Jan Dibeli separtai barang dari PT XX sebesar Rp. 3.100.000 dengan syarat pembayaran
2/10,n/30 dan dari PT YY sebesar Rp. 2.000.000 syarat pembayaran 2/15,n/60
06 Jan Dikirim kembali sebagian barang yang dibeli dari PT XX karena rusak seharga Rp. 100.000
08 Jan Dibeli perlengkapan (kertas bungkus, tali plastik dll) secara kontan dari Toko Cepat sebesar
Rp. 5.000.000
10 Jan Dijual separtai barang kepada Toko AA sebesar Rp. 1.750.000 dengan syarat pembayaran
1/10,n/30 dan kepada Toko BB sebesar Rp. 1.500.000 syarat pembayaran 2/15,n/30
11 Jan Diterima kembalil sebagian barang dari Toko AA karena barang cacat sebesar Rp. 250.000
13 Jan Dijual separtai barang kepada Toko bagus secara kontan Rp. 1.000.000
15 Jan Dibayar perkas kepada PT XX setelah dikurangi potongan tunai 2%
16 Jan Dibayar perkas kepada Toko Mebel Indah untuk angsuran pertama Rp. 1.000.000
18 Jan Dibeli separtai barang dari PT ZZ Rp. 3.500.000 syarat pembayaran 2/10,n/30 dan secara
tunai kepada PT RR Rp. 2.000.000
Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 157
19 Jan Diterima perkas pembayaran dari Toko AA setelah dikurangi potongan tunai 1%
22 Jan Dijual separtai barang kepada Toko CC sebesar Rp. 2.500.000 syarat pembayaran 2/10,n/30
24 Jan Dijual separtai barang kepada Toko Laris sebesar Rp. 2.000.000 secara tunai
25 Jan Dibayar biaya iklan kepada Radio Zero untuk 15 hari sebesar Rp. 150.000 (dicatat pada
akun biaya iklan)
27 Jan Dijual peralatan bekas seharga Rp. 500.000 secara tunai
30 Jan Dibayar gaji penjaga toko untuk bulan Januari sebesar Rp. 110.000

Diminta :

a. Masukkan transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal khusus dan umum :


1) Jurnal Penjualan dengan kolom-kolom :
Tanggal; No. Faktur; Akun yang didebet; Ref; Piutang (D); Penjualan (K)
2) Jurnal Pembelian dengan kolom-kolom :
Tanggal; Akun yang akan di kredit; Ref; Serba-serbi (D); Pembelian (D); Utang (K)
3) Jurnal Penerimaan Kas dengan kolom-kolom :
Tanggal; Keterangan; Ref; Kas (D); Potongan Penjualan (D); Piutang (K); Penjualan (K); Serba-serbi (K)
4) Jurnal Pengeluaran Kas dengan kolom-kolom :
Tanggal; Keterangan; Ref; Serba-serbi (D); Utang (D); Pembelian (D); Potongan Pembelian (K); Kas (K)
5) Jurnal Memorial dengan kolom-kolom :
Tanggal; Keterangan; Ref; Debet; Kredit

b. Posting Jurnal diatas kedalam buku besar umum dan buku pembantu :
Buku besar umum :
Cash 101 Sales return 402
Accounts receivable 102 Sales discounts 403
Supplies 103 Purchases 501
Prepaid insurance 104 Purchase return 502
Equipment 121 Purchase discounts 503
Accounts payable 201 Salaries expense 601
Tn. Joko, Capital 301 Advertising expense 602
Sales 401

Subsidiary Ledger :

Subsidiary Accounts Receivable : Subsidiary Accounts Payable :


1. Toko AA 1. PT. XX
2. Toko BB 2. PT. YY
3. Toko CC 3. PT. ZZ
4. Toko Mebel Indah
c. Susunlah Trial Balance Toko RAMA per 31 Desember 2010.

Jawab :
Sales Journal
Date Invoice Customer Post Debit Credit
Number Ref.
A/R Sales
10/1 Toko AA V 1.750 1.750
Toko BB V 1.500 1.500
22/1 Toko CC V 2.500 2.500
5.750 5.750
(102) (401)

Purchase Journal
158 Accounting Principles
Date Invoice Customer Post Debit Credit
Number Ref.
Other Accounts Purchases A/P
Accounts Amount
4/1 Toko Mebel Indah V/121 Peralatan 2.500 2.500
5/1 PT XX V - 3.100 3.100
PT YY V - 2.000 2.000
18/1 PT ZZ V - 3.500 3.500
2.500 8.600 11.100
(501) (201)

Cash Receipts Journal


Date Document Description Post Debit Credit
Ref.
Cash Sales Sales A/R Other
Discounts Accounts
2/1 Ekuitas Tn. Joko 301 20.000 20.000
13 Penjualan Kontan 1.000 1.000
19 Toko AA V 1.485 15 1.500
24 Penjualan Kontan 2.000 2.000
27 Peralatan 121 500 500
24.985 15 3.000 1.500 20.500
(101) (403) (401) (102)

Cash Disbursement Journal


Date Document Customer Post Debit Credit
Ref.
Other A/P Purchases Purchase Cash
Accounts Discounts
3/1 Sewa DDM 104 4.800 4.800
8/1 Perlengkapan 103 500 500
15/1 PT. XX V 3.000 60 3.000
16/1 Toko Mebel V 1.000 1.000
18/1 Kontan 2.000 2.000
25/1 Beban iklan 602 150 150
30/1 Beban gaji 601 110 110
5.560 4.000 2.000 60 11.500
(201) (501) (503) (101)

General Journal
Date Explanation Post. Debit Credit
Ref.
6/1 Accounts payable, PT. XX V/201 100

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 159


Purchase return 502 - 100
11/1 Sales return 502 250
Accounts receivable, Toko AA V/102 - 250

General Ledger (dalam ribuan) :


Cash Accounts Payable Purchases
31/1 24.985 31/1 11.500 31/1 4.000 31/1 11.100 31/1 8.600

Accounts Receivable Joko, Capital Purchases Return


31/1 5.750 31/1 1.500 2/1 20.000
11/1 250

Supplies Sales Purchase Discounts


8/1 500 31/1 5.750 31/1 60
31/1 3.000

Prepaid Rent Sales Return Salaries expense


3/1 4.800 11/1 250 31/1 110

Equipment Sales Discounts Advertising expense


4/1 2.500 27/1 500 31/1 15 25/1 150

Subsidiary Accounts Receivable : Subsidiary Accounts Payable :

Toko AA PT XX
10/1 1.750.000 11/1 250.000 6/1 100.000 5/1 3.100.000
19/1 1.500.000 15/1 3.000.000

Toko BB PT YY
10/1 1.500.000 5/1 2.000.000

160 Accounting Principles


Toko CC PT ZZ
22/1 2.500.000 18/1 3.500.000

Toko Mebel Indah


16/1 1.000.000 4/1 2.500.000

Schedule A/R per 31 Januari 2010 Schedule A/R per 31 Januari 2010

1. Toko AA Rp. 0 1. PT XX Rp. 0


2. Toko BB Rp. 1.500.000 2. PT YY Rp. 2.000.000
3. Toko CC Rp. 2.500.000 3. PT ZZ Rp. 3.500.000
4. Rp. 0 4. Toko Mebel Rp. 1.500.000
Rp. 4.000.000 Rp. 7.000.000

Trial Balance per 31 Januari 2010


No. Rek Nama Akun Debit Credit
101 Cash 13.485.000 0
102 Accounts receivable 4.00.000 0
103 Supplies 500.000 0
104 Prepaid rent 4.800.000 0
121 Equipment 2.000.000 0
201 Accounts payable 0 7.000.000
301 Joko, Capital 0 20.000.000
401 Sales 0 8.750.000
402 Sales return 250.000 0
403 Sales discounts 15.000 0
501 Purchases 10.600.000 0
502 Purchase return 0 100.000
503 Purchase discounts 0 60.000
601 Salaries expense 110.000 0
602 Advertising expense 150.000 0
35.910.000 35.910.000

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 161


Soal Latihan

Soal 1
Dibawah ini disajikan neraca Perusahaan Dagang “AMAN” pada tanggal 31 Desember 2010. Saldo piutang
dagang pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 350.000 terdiri dari piutang kepada Toko “AA” Rp. 250.000
dan Toko “BB” Rp. 100.000 Utang dagang Rp. 300.000 terdiri dari utang kepada PT. “XX” sebesar Rp. 175.000
PT. “YY” Rp. 125.000

Assets :
Cash Rp. 700.000
Accounts receivable Rp. 350.000
Merchandise inventory Rp. 600.000
Office equipment Rp. 1.000.000
Accumulated depreciation (Rp. 250.000)
Rp. 750.000
Total assets Rp. 2.400.000

Liabilities and owner’s equity :


Accounts payable Rp. 300.000
Tuan Aman, Capital Rp. 2.100.000
Total liabilities and owner’s equity Rp. 2.400.000

Transaksi–transaksi selama bulan Januari 2009 adalah sebagai berikut :

Jan 1 Diterima uang penagihan dari Toko AA sebesar Rp. 250.000 (Kuitansi No. 1)
Jan 3 Dijual barang dagang kepada Toko CC sejumlah Rp. 600.000 dengan syarat 2/10,n/30 (Faktur
No.1)
Jan 8 Penjualan tunai menurut mesin kas (cash register) periode 2 s/d 8 Januari 2001 adalah Rp.
240.000 (Kuitansi No. 2)
Jan 10 Dibeli barang dagang dari PT ZZ sejumlah Rp. 600.000 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30
Jan 11 Dibayar utang kepada PT XX sebesar Rp. 175.000 (bukti pengeluaran kas No. 001)
Jan 13 Diterima uang penagihan dari Toko CC untuk Faktur No. 1 (Kuitansi No. 4)
Jan 14 Dibayar biaya listrik dan telepon Rp. 48.000 Bukti Pengeluaran Kas No. 002
Jan 15 Dibeli barang dagang dari Firma SS dengan tunai sebesar Rp. 450.000 Bukti Pengeluaran Kas No.
003
Jan 15 Penjualan tunai periode 9 sampai dengan 15 Januari 2001 berjumlah Rp. 185.000 (kuitansi No. 5)
Jan 17 Dijual kepada Toko AA barang-barang sejumlah Rp. 400.000 dengan syarat 2/10,n/30 (Faktur No.
2)
Jan 18 Dibayar utang kepada PT ZZ pembelian tanggal 10 Januari 2001 Bukti Pengeluaran Kas No. 004
Jan 19 Dibayar utang kepada PT YY sebesar Rp. 125.000 Bukti Pengeluaran Kas No. 005
Jan 20 Dijual kepada Toko BB barang dagangan sejumlah Rp. 650.000 dengan syarat 2/10,n/30 (Faktur
No. 3)
Jan 20 Dibeli barang dagangan dari PT XX sejumlah Rp. 500.000 dengan syarat 2/10,n/30
Jan 21 Dibeli barang dagangan dari PT YY sebesar Rp. 450.000 dengan syarat 2/10,n/30
Jan 22 Penjualan tunai dari 16 sampai dengan 22 Januari 2001 berjumlah Rp. 250.000 (kuitansi No. 6)
Jan 23 Mengeluarkan nota debit No. 1 sebesar Rp. 100.000 kepada PT YY untuk barang dagang yang
dibeli pada tanggal 21 Januari 2001 karena barang dagangannya ternyata rusak
Jan 25 Dijual kepada Toko AA barang dagangan sebesar Rp. 500.000 dengan syarat 2/10,n/30 (Faktur
No. 4)
Jan 26 Dijual kepada Toko CC barang dagangan sebesar Rp. 400.000 dengan syarat 2/10,n/30 (Faktur
No. 5)
Jan 29 Mengeluarkan nota kredit No. 1 sebesar Rp. 50.000 kepada Toko CC untuk penjualan yang
dilakukan pada tanggal 26 Januari 2001 oleh karena barangnya rusak
Jan 30 Diterima uang penagihan dari Toko AA untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 17 Januari
2001 (kuitansi No. 7)

162 Accounting Principles


Jan 30 Diterima uang penagihan dari Toko BB untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 20 Januari
2001 (kuitansi No. 7)
Jan 31 Dibayar gaji karyawan untuk bulan Januari 2001 sebesar Rp. 450.000 Bukti Pengeluaran Kas No.
006
Jan 31 Penjualan tunai periode 23 sampai dengan 30 Januari 2001 berjumlah Rp. 75.000 (kuitansi No. 9)

Diminta :

a. Catatlah transaksi-transaksi tersebut diatas kedalam Purchase Journal, Sales Journal, Cash Receipts
Journal, Cash Disbursements Journal dan General journal. Catatlah juga transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan Accounts Receivable, Accounts Payable kedalam Subsidiary Accounts Payable
dan Subsidiary Accounts Receivable.
b. Buatlah akun-akun berikut dalam general ledger

No. Perk Nama Akun


------------ ----------------
101 Cash
102 Accounts receivable
103 Allowance for bad debt
104 Merhandise inventory
121 Office equipment
122 Accumulated depr – office equipment
201 Accounts payable
202 Other payable
301 Aman, Capital
302 Income summary
401 Sales
402 Sales discount
403 Sales return
411 Purchases
412 Purchase return
413 Purchase discounts
501 Electricity, water and telephone expense
502 Salaries expense
503 Bad debt expense
504 Other expense
505 Depreciation Equipment expense

Masukkan data yang terdapat dalam buku harian tersebut diatas (Sales Journal, Purchase Journal, Cash
Receipts Journal, Cash Disbursement Journal dan General Journal) kedalam akun-akun yang bersangkutan
dalam general ledger yang sebelumnya saldo yang terdapat dalam balance sheet pada tanggal 31 Desember
2009 dimasukkan terlebih dahulu dianggap sebagai saldo awal pada tanggal 1 Januari 2009

a. Buatlah trial balance PD AMAN pada tanggal 31 Januari 2009


b. Buatlah schedule accounts receivable dan schedule A/P pada tanggal 31 Januari 2009
c. Buatlah adjusting journal dan susunlah worksheet serta financial statement (income statement, capital
statement, balance sheet dan cash flow) per 31 Januari 2009 dengan keterangan penyesuaian di
bawah ini :
• Kerugian piutang bulan ini ditaksir 2% dari saldo penjualan
• Persediaan barang dagangan per 31 Januari 2009 sebesar Rp. 800.000
• Beban penyusutan peralatan kantor ditetapkan bulan ini sebesar Rp. 125.000
• Beban lain-lain yang belum dibayar bulan ini sebesar Rp. 50.000

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 163


Lembar jawaban No. 1

Sales Journal
Date Invoice Customer Post. Ref. A/R (Dr), Sales (Cr)
Number Amount

Purchases Journal
Date Invoice Creditor Termin Post. Ref. A/R (Dr), Sales (Cr)
Number Amount

Cash Receipts Journal


Date Description PR Dr. Cr.

Cash Sales Disc. Sales A/R Other


Accounts

164 Accounting Principles


Cash Disbursements Journal
Date Description PR Cr. Dr.

Cash Purchase Purchases A/P Other


Disc. Accounts

General Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 165


General journal :

166 Accounting Principles


Subsidiary ledger A/R Subsidiary ledger A/P

Schedule of A/R per 31 Januari 2009 Schedule of A/P per 31 Januari 2009

Trial Balance per 31 Januari 2009

Accounts Accounts Title Dr. Cr.


Number
101 Cash
102 Accounts receivable
103 Merchandishe of inventory
121 Equipment
122 Accumulated depreciation equipment
201 Accounts payable
301 Mr. Aman, Capital
401 Sales
402 Sales return and allowance
403 Sales discounts
411 Purchases
412 Purchases return
413 Purchase discounts
501 Electricity, wather and telephone expense
502 Salaries expense

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 167


Adjusting Journal :

Date Explanation Ref. Dr Cr

168 Accounting Principles


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet

Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
170 Accounting Principles
Soal 2
Catatlah transaksi dibawah ini dalam jurnal pembelian, penjualan, penerimaan kas, pengeluaran kas dan jurnal
umum dari transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang “Cepat” milik Tn. Abdullah di Jakarta pada
bulan April 2010. Buat pula postingnya baik ke buku besar umum yaitu akun piutang dagang dan utang dagang
saja, maupun ke buku tambahan “Piutang” dan “Utang” kemudian susun daftar saldo dari masing-masing buku
tambahan.

Transaksi-transaksi selama bulan April 2010 adalah :

01 April Tn. Abdullah mengambil uang pribadinya dari bank untuk dimasukkan dalam perusahaannya
sebesar Rp. 15.000.000 sebagai investasi pertama
02 April Dibeli perlengkapan secara tunai Rp. 500.000 dan peralatan secara kredit dari Fa. “Kasihan”
sebesar Rp. 1.000.000
04 April Dibeli dengan kredit barang dagangan sebesar Rp. 8.500.000 dari PT. “Segar” Jakarta
syarat pembayaran 2/10,n/30
06 April Dijual barang dagangan kepada Toko “Manis” Jakarta seharga Rp. 12.000.000 syarat
pembayaran 2/10,n/30 Faktur No. 126
08 April Dijual dengan kredit barang dagangan kepada Toko “Cempaka” Jakarta seharga Rp.
22.500.000 Faktur No. 127
10 April Diterima kembali barang yang dijual kepada Toko “Cempaka” Jakarta seharga Rp. 2.500.000
Nota Kredit No. 11
12 April Dibeli dengan kredit barang dagangan dari Toko “Mawar” Jakarta seharga Rp. 20.000.000
13 April Dibayar utang kepada PT. “Segar” atas pembelian barang tertanggal 4 April yang lalu
15 April Dibayar utang kepada Fa. “Kasihan” untuk pelunasan pembelian peralatan
15 April Dibeli dengan kredit dari Cv. “Setia” Jakarta barang dagangan seharga Rp. 7.500.000
16 April Diterima uang dari Toko “Manis” di Jakarta untuk pelunasan tagihan atas penjualan barang
tertanggal 6 April yang lalu
17 April Dijual dengan kredit kepada Toko “Harmonis” Jakarta barang dagangan seharga Rp.
12.500.000 Faktur No. 128
20 April Dibeli dengan kredit dari PT. “Segar” Jakarta barang dagangan seharga Rp. 17.500.000
22 April Diterima uang dari Toko “Cempaka” di Jakarta untuk pelunasan atas penjualan barang
tertanggal 8 April yang lalu
24 April Dijual dengan kredit kepada Toko “Budi Asih” Jakarta seharga Rp. 11.000.000 Faktur No.
129

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 171


25 April Diterima kembali barang yang dijual kepada Toko “Budi Asih” Jakarta seharga Rp. 2.500.000
Nota Kredit No. 12
27 April Dibeli dengan kredit barang dagangan dari Fa. “Kasihan” Jakarta seharga Rp. 7.500.000
28 April Dijual dengan kredit barang dagangan kepada Toko “Harmonis”seharga Rp. 10.000.000
Faktur 130
29 April Dibeli dengan kredit barang dagangan dari Toko “Mawar” Jakarta seharga Rp. 12.000.000
30 April Dikirim kembali barang dagangan yang dibeli dari Toko “Mawar” Jakarta seharga Rp.
2.000.000 nota debet No. 35 dari Toko “Mawar”

Catatan :
Tanda-tanda posting journal harus ditulis simbol untuk:
Purchase Journal = PJ Cash Disbursements Journal = CDJ
Sales Journal = SJ Cash Receipts Journal = CRJ
Jurnal Pindahan = V General Journal = GJ

Lembar jawaban No. 1

Sales Journal
Date Invoice Customer Post Debit Credit
Number Ref.
A/R Sales

Purchases Journal
Date Invoice Customer Post Debit Credit
Number Ref.
Other Accounts Purchases Sales
Accounts Amount

172 Accounting Principles


Cash Receipts Journal
Date Document Customer Post Debit Credit
Ref.
Other A/P Purchases Purchase Cash
Accounts Discounts

Cash Disbursements Journal


Date Document Customer Post Debit Credit
Ref.
Other A/P Purchases Purchase Cash
Accounts Discounts

General Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 173


Soal 3
Firma AB perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan barang-barang alat sekolah yang
terdiri dari 3 jenis barang. Firma AB membeli barang dagangannya dari grosir-grosir pasar pagi dan menjual
ke pasar-pasar lainnya seperti toko-toko di Pasar Minggu. Pembukuan menggunakan special jurnal dan buku
pembantunya terdiri dari Accounts Receibvable, Ledger dan Accounts Payable serta Stock Card. Pemindah
bukuan dari Special Journal ke pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi.
Pada awal bulan Januari 2010 Firma AB memberikan data neraca dan melampirkan buku-buku pembantunya
sebagai berikut :

Balance Sheet 1 Januari 2010


Current Assets : Current Liabilities :

Cash Rp. 4.325.000 Accounts payable Rp. 2.375.000


Accounts receivable Rp. 2.345.000 Salaries payable Rp. 250.000
Merchandise inventory Rp. 4.175.000
Supplies Rp. 1.185.000 Owner’s Equity :
Fixed Assets : Tn. Dedi, Capital Rp. 5.425.000
Equipment Rp. 7.500.000 Tn. Wawan, Capital Rp. 9.980.000
Accumulated depreciation (Rp. 1.500.000)

Total Assets Rp. 18.030.000 Total L + OE Rp. 18.030.000

Daftar saldo Accounts Receivable per 1 Januari 2010 Daftar saldo Accounts Payable per 1 Jan 2010
Toko Asep Rp. 590.000 Grosir Pelangi Rp. 950.000
Toko Boneka Rp. 775.000 Grosir Qimos Rp. 750.000
Toko Cahaya Rp. 980.000 Grosir Rejeki Rp. 675.000

Total A/R Rp. 2.345.000 Total A/P Rp. 2.375.000

Persediaan Barang Dagangan per 1 Januari 2010 :


Barang Jenis X 200 unit @ Rp. 5.500 = Rp. 1.100.000
Barang Jenis Y 300 unit @ Rp. 4.000 = Rp. 1.200.000
Barang Jenis Z 250 unit @ Rp. 7.500 = Rp. 1.875.000
Total Persediaan Barang Dagangan = Rp. 4.175.000

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2010 adalah :


02 Januari Dibayar gaji bulan Desember 2010 kepada Tn. Sopoiku yang belum dibayar sebesar Rp. 250.000
(BKK No. 145)
03 Januari Diterima uang dari Toko Asep atas pelunasan faktur tertanggal 26 Desember 2010 setelah
dikurangi potongan tunai 2% sebesar Rp. 578.200 (BTK No. 175)
04 Januari Dijual barang dagangan kepada Toko Asep dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 sebesar Rp.
295.000 (Copy Faktur No. 133) dengan perincian barang yang dibeli :
Barang X 25 unit @ Rp. 6.500 = Rp. 162.500
Barang Y 25 unit @ Rp. 5.300 = Rp. 132.500
07 Januari Diterima uang tunai dari hasil penjualan tunai tanggal 2 sampai dengan 7 Januari sebesar Rp.
2.151.000 (BTK No. 176) dengan perincian :
Barang X 60 unit @ Rp. 6.500 = Rp. 390.000
Barang Y 120 unit @ Rp. 5.300 = Rp. 636.000
Barang Z 125 unit @ Rp. 9.000 = Rp. 1.125.000

174 Accounting Principles


11 Januari Dibeli separtai barang dari grosir Pelangi sebesar Rp. 700.000 (Faktur No. 411) dengan perincian
:
Barang X 50 unit @ Rp. 5.600 = Rp. 280.000
Barang Y 100 unit @ Rp. 4.200 = Rp. 420.000
12 Januari Dibayar utang kepada grosir Qimons atas Faktur tertanggal 30 Desember 2010 setelah dikurangi
potongan tunai 2% sebesar Rp. 735.000 (BKK No. 147)
13 Januari Dijual separtai barang kepada Toko Boneka sebesar Rp. 650.000 (Faktur No. 134) yaitu barang
X sebanyak 100 unit @ Rp. 6.500
14 Januari Diterima uang dari hasil penjualan tunai dari tanggal 8 sampai dengan 14 Januari sebesar Rp.
1.589.000 (BTK No. 177) dengan perincian :
Barang Y 130 unit @ Rp. 5.300 = Rp. 689.000
Barang Z 100 unit @ Rp. 9.000 = Rp . 900.000
15 Januari Dibeli separtai barang dari grosir Qimons sebesar Rp. 770.000 (Faktur No. 228) yaitu barang
jenis Z 100 unit @ Rp. 7.700
17 Januari Diterima uang dari Toko Boneka untuk pelunasan utangnya sebesar Rp. 775.000 (BTK No.
178)
20 Januari Dibayar utang kepada grosir Rejeki sebesar Rp. 675.000 (BKK No. 148)
23 Januari Diterima uang dari hasil penjualan tunai sebesar Rp. 1.040.000 (BTK No. 148) dengan perincian
:
Barang X 50 unit @ Rp. 6.500 = Rp. 325.000
Barang Y 50 unit @ Rp. 5.300 = Rp. 265.000
Barang Z 50 unit @ Rp. 9.000 = Rp. 450.000
26 Januari Dibeli separtai barang dagangan dari grosir Rejeki sebesar Rp. 1.030.000 (Faktur No. 185)
dengan perincian :
Barang X 100 unit @ Rp. 5.800 = Rp. 580.000
Barang Y 100 unit @ Rp. 4.500 = Rp. 450.000
28 Januari Dijual separtai barang dagangan kepada Toko Asep sebesar Rp. 265.000 (Copy Faktur No. 135)
yaitu barang Y 50 unit @ Rp. 5.300

Anda dimintakan untuk membukukan transaksi-transaksi diatas kedalam Special Journal dan memindahkan
kedalam buku pembantu masing-masing.

Soal 4
Konsultan Manajemen “Gajah Putih” sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan manajemen
yang dimiliki oleh Tn. Ilham Zaki Pangestu. Perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansinya satu semester.
Pembukuan yang telah dilakukan adalah bulan Juli sampai dengan bulan November 2010 dan dilanjutkan bulan
Desember 2010. Perusahaan tersebut memberikan data-data transaksi keuangan yang terjadi selama bulan
Desember 2010 dan saldo-saldo akun-akun buku besar per 1 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 175


111 Cash 5.540.000
112 Accounts receivable 2.250.000
113 Office supplies 600.000
114 Prepaid insurance 1.200.000
115 Prepaid advertising -
151 Equipment 7.500.000
152 Accumulated depreciation equipment - 2.500.000
211 Accounts payable - 2.100.000
212 Electric payable - -
213 Unearned rent - 750.000
311 Ilham, Capital - 10.300.000
312 Ilham, Drawing 300.000
411 Manajement revenue - 7.800.000
511 Salaries expense 3.200.000
512 Advertising expense 900.000
513 Intertiment expense 360.000
514 Supplies expense -
515 Electric expense 1.100.000
516 Misselaneous expense 500.000
611 Rent revenue -
23.450.000 23.450.000

Kemudian keterangan saldo-saldo Accounts Receivable menurut buku pembantu (Ledger Accounts
Receivable) adalah kepada PT. Seribu Bulan sebesar Rp. 500.000 Cv. Arif Rahman sebesar Rp. 600.000 Fa.
Cahaya sebesar Rp. 750.000 dan PT. Delima Merah sebesar Rp. 400.000
Sedangkan saldo Accounts Payable menurut buku pembantu adalah dari PT. Subur Makmur sebesar Rp.
600.000 PT. Sumber Rejeki sebesar Rp. 800.000 dan PT. Kampung Jaya sebesar Rp. 700.000

Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut :
02 Des Diterima uang dari debitur yaitu PT. Seribu sebesar Rp. 500.000
04 Des Dibeli secara tunai perlengkapan sebesar Rp. 250.000
07 Des Diterima uang dari para langganan atas jasa manajemen sebesar Rp. 700.000
10 Des Dibeli peralatan dari PT. Kampung Jaya seharga Rp. 600.000 dengan uang muka sebesar
Rp. 100.000 sisanya dengan termin n/30
12 Des Diterima pelunasan dari PT. Delima Merah sebesar Rp. 400.000
15 Des Diterima pekerjaan jasa manajemen danri PT. Cv.Merdeka sebesar Rp. 500.000 dengan
uang muka Rp. 250.000 dan sisanya seminggu kemudian
17 Des Dibayar utang kepada PT. Sumber Rejeki sebesar Rp. 800.000
19 Des Dibayar beban lain-lain sebesar Rp. 200.000
20 Des Diterima uang atas tagihan kepada Cv. Merdeka sebesar Rp. 250.000
22 Des Diterima uang atas tagihan kepada Cv. Arif Rahman sebesar Rp. 600.000
24 Des Diterima uangt dari langganan atas jasa manajemen sebesar Rp. 1.250.000
26 Des Dibeli tambahan perlengkapan dari Toko Baru sebesar Rp. 150.000 secara kredit
28 Des Dibayar gaji karyawan untuk bulan Desember sebesar Rp. 750.000
30 Des Dibayar gaji lain-lain sebesar Rp. 100.000

Diminta :
1) Catatlah transaksi-transaksi diatas kedalam special journal dan general journal sebagai cadangan transaksi
yang tidak dapat dicatat dalam special journal. Kolom-kolom special journal dapat dirancang lebih dahulu dan
halaman diberi nomor 1
2) Posting jurnal dan general journal kedalam subsidiary ledger dan general ledger sesuai dengan akunnya
masing-masing
3) Susunlah trial balance kedalam worksheet per 31 Desember 2010

176 Accounting Principles


4) Buatlah adjusting entries per 31 Desember 2010 dengan keterangan sebagai berikut :
a. Persediaan perlengkapan dari hasil pemeriksaan sebesar Rp. 900.000
b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Oktober 2010 untuk 6 bulan
c. Iklan dibayar untuk 10 kali terbit yang dibayar bulan November dan sudah diterbitkan 6 kali
d. Peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan
e. Sewa diterima dimuka pada tanggal 1 November 2010 untuk 6 bulan
f. Listrik yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000
5) Susunlah financial statement per 31 Desember 2010
6) Buatlah closing journal entries per 31 Desember 2010
7) Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2010
8) Buatlah reversing entries per 1 Januari 2010

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu 177


Bab 6

AYAT JURNAL KOREKSI


(corecting journal entries)

Pendahuluan
Dalam kegiatan pencatatan akuntansi sehari-hari yang begitu banyak, maka kemungkinan terjadi kesalahan-
kesalahan dalam pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh petugas pembukuan. Kesalahan tersebut tidak
dilakukan dengan sengaja tetapi yang jelas terjadi secara tidak sengaja. Kesalahan pencatatan tersebut dapat
diketahui pada hari itu atau mungkin pada hari berikutnya.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi bisa disebabkan :
1) Salah menulis akun
2) Salah menulis angka
3) Lupa mencatat transaksi

Kesalahan-kesalahan yang terjadi harus dibetulkan dengan segera dengan cara membuat jurnal koreksi.
Jadi yang dimaksud dengan jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk membetulkan kesalahan-kesalahan
mencatat. Apabila pembukuan dilakukan secara computer maka mungkin dapat dilakukan dengan membetulkan
/ mengganti jurnal yang salah. Namun demikian agar lebiah konsekuen dalam pencatatan yang dilakukan
dengan sejujurnya tentu akan dilakukan jurnal pembetulan. Jurnal pembetulan secara manual dilakukan apabila
jurnal umum sudah diposting ke masing-masing akun, bila jurnal kesalahan tersebut belum diposting ke akun
pembetulannya cukup dengan mencoret yang salah dan tulis akun yang benar.
Jurnal koreksi biasanya dilakukan setiap saat bila dilakukan koreksi terjadi bila ada kesalahan, sedangkan
jurnal penyesuaian dilakukan setiap akhir periode akuntansi. Namun demikian bila koreksi dilakukan pada akhir
periode maka jurnal koreksi bisa dilakukan pada akhir periode akuntansi. Misalkan saja penerimaan uagn atas
tagihan dari langganan, contoh lain misalnya penjualan barang dagang secara kredit tercatat penjualan barang
secara tunai. Hal ini harus segera dibetulkan dengan membuat jurnal koreksi.

Cara-cara Pembetulan
Cara membuat jurnal koreksi (pembetulan), yaitu :
1) Jurnal yang salah harus dihapus
Dimana akun yang semula di debet dihapus dengan mencatat di kredit dan akun yang semula di kredit
dihapus dengan cara mencatat di debet.
2) Mencatat jurnal yang benar

Contoh :
1) Dibeli perlengkapan secara kredit dari Toko Budi sebesar Rp. 250.000 tercatat pada akun peralatan.
2) Dibeli perlengkapan secara kredit dari Toko Ali sebesar Rp. 200.000 tercatat pada akun peralatan secara
tunai.
3) Dibeli barang dagangan secara tunai dari Fa. Eko sebesar Rp. 500.000 tercatat pembelian secara kredit
sebesar Rp. 550.000
4) Pembayar utang kepada Toko Tio atas pembelian barang dagangan bulan yang lalu sebesar Rp. 750.000
belum tercatat.

Diminta :
Buatlah jurnal pembetulan atas transaksi-transaksi di atas.

178 Accounting Principles


Jawab :
Ayat Jurnal Koreksi
Date Explanation Ref. Debit Credit
1 Accounts payable 250.000
Equipment 250.000

Supplies 250.000
Accounts payable 250.000

2 Cash 200.000
Equipment 200.000

Supplies 200.000
Accounts payable 200.000

3 Accounts payable 550.000


Purchases 550.000

Purchases 500.000
Cash 500.000

Atau :
Accounts payable 550.000
Purchases 50.000
Cash 500.000

4 Accounts payable 750.000


Cash 750.000

Soal Latihan

Soal 1
Buatlah jurnal koreksi diatas kesalahan-kesalahan pencatatan transaksi akuntansi yang terjadi pada salah satu
perusahaan dagang berikut ini :

1) Penjualan barang dagangan secara kredit kepada Toko Eni sebesar Rp. 850.000 tercatat penjualan secara
tunai.
2) Pembelian perlengkapan dari Toko Yani tunai sebesar Rp. 110.000 tercatat pada akun perlengkapan sebesar
Rp. 100.000.
3) Pembelian barang dagangan dari PT. Joko secara kredit sebesar Rp. 650.000 tercatat pembelian barang
dagang secara tunai.
4) Penjualan barang dagang kepada Tn. Herman secara tunai sebesar Rp. 300.000 tercatat pembelian barang
dagang secara kredit.
5) Pembelian sebidang tanah dari H. Abu secara tunai seharga Rp. 2.500.000 tercatat pembelian barang dagang
dengan uang muka Rp. 500.000 dan kekurangannya akan diangsur dua kali.
6) Pembelian barang dagang dari Fa. Sugiarto secara kredit sebesar Rp. 450.000 tercatat penjualan barang
dagang sebesar Rp. 540.000

Ayat Jurnal Koreksi 179


7) Diterima uang dari seorang debitur sebesar Rp. 1.250.000 tercatat penerimaan kas atas penjualan barang
dagang secara tunai.
8) Dibayar utang kepada seorang kreditur sebesar Rp. 2.200.000 tercatat pembelian barang dagang secara
tunai.

Soal 2
Setelah menyusun neraca saldo pada tanggal 31 Desember 2009, ditemukan beberapa kesalahan sebagai
berikut :

1) Pembayaran reparasi kendaraan pemilik perusahaan (toko) sebesar Rp. 152.000 dicatat ke akun beban
pemeliharaan kendaraan dengan jumlah Rp. 125.000
2) Pelunasan sebuah faktur pembelian peralatan seharga Rp. 2.000.000 dengan mendapat potongan 5% di
jurnal dengan:
Utang usaha Rp. 1.900.000
Kas Rp. 1.900.000
3) Pengembalian perlengkapan yang dibeli secara kredit dengan harga yang dikembalikan Rp. 785.000 dicatat
ke akun retur pembelian Rp. 875.000
4) Pembelian tunai barang dagangan seharga Rp. 1.275.000
5) Pembayaran bunga sebesar Rp. 500.000 dicatat sebagai pembayaran sewa.
6) Penerimaan tagihan atas penjualan faktur penjualan dengan harga Rp. 1.000.000 potongan 5% di jurnal :
Kas Rp. 950.000
Piutang usaha Rp. 950.000
7) Pembayaran beban listrik sebesar Rp. 154.000 dicatat sebesar Rp. 145.000
8) Pembelian peralatan toko secara kredit dengan harga Rp. 700.000 dicatat ke akun pembelian
9) Pembayaran angkutan pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 251.000 dicatat ke akun beban angkut
masuk sebesar Rp. 215.000
10) Pengeluaran kas untuk membayar utang sekolah putra milik toko Rp. 25.000 belum dicatat.

Diminta :
Buatlah correcting journal entries dalam general journal

180 Accounting Principles


Bab 7

Siklus Akuntansi perusahaan industri

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri.


Siklus akuntansi perusahaan industri pada dasarnya sama seperti siklus akuntansi keuangan lain baik siklus
akuntansi perusahaan jasa maupun siklus akuntansi perusahaan dagang. Karena perusahaan industri bergerak
dalam bidang mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual hasil produksinya, maka perlu ada
proses yaitu proses produksi yang memerlukan biaya-biaya khusus yang dikumpulkan untuk menentukan harga
pokok produksi. Biaya-biaya yang harus dikumpulkan untuk menentukan harga pokok produksi disebut biya
produksi antara lain seperti bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang memproduksi dan biaya produksi tak
langsung yang sering disebut biaya overhead pabrik.

Persediaan
Dalam PSAK 14 (revisi 2008) Persediaan dinyatakan bahwa :
Persediaan adalah aset :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
b. Barang dalam proses – dalam proses produksi untuk penjualan
c. Bahan mentah atau perlengkapan – bahan/perlengkapan dalam proses produksi.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya
persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Dalam neraca dari sebuah perusahaan dagang, nilai persediaan bisa saja merupakan komponen yang
sangat signifikan (material) dibanding dengan nilai keseluruhan aset lancar. Sedangkan dalam laporan laba rugi,
besarnya harga pokok persediaan (yang dijual) merupakan komponen utama penentu kinerja atau hasil kegiatan
operasional perusahaan selama periode.
Klasifikasi persediaan tergantung pada apakah perusahaan adalah perusahaan dagang atau perusahaan
manufaktur. Untuk perusahaan dagang, persediaannya disebut persediaan barang dagangan (hanya ada satu
klasifikasi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh perusahaan dan telah langsung dalam bentuk siap untuk
dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan sehari-hari.
Namun untuk perusahaan manufaktur, persediaannya diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu bahan mentah,
barang setengah jadi (barang dalam proses), dan barang jadi (produk akhir).
Perusahaan dagang selalu menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan berapa besarnya
barang dagangan yang tersedia untuk dijual dan juga berapa yang telah laku terjual.

Pengendalian Internal Atas Persediaan


Pengendalian internal atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aset ini tergolong cukup lancar dengan
2 tujuan utama yaitu untuk mengamankan atau mencegah aset perusahaan (persediaan) dari tindakan pencurian,
penyelewengan, penyalahgunaan dan kerusakan, serta menjamin keakuratan (ketepatan) penyajian persediaan
dalam laporan keuangan.
Pengendalian internal atas persediaan dimulai saat barang diterima, Laporan penerimaan barang yang
bernomor urut tercetak seharusnya disiapkan oleh bagian penerimaan untuk menetapkan tanggung jawab awal
atas persediaan. Untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan apa yang dipesan, maka setiap
laporan penerimaan barang harus dicocokkan dengan formulir pesanan pembelian yang asli.
Pengendalian internal atas persediaan juga melibatkan bantuan alat pengaman, seperti kaca dua arah,
kamera, sensor magnetik, kartu akses gudang, pengatur suhu ruangan dan sebagainya, termasuk petugas
keamanan.

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 181


Mengenai tempat penyimpanan persediaan, persediaan seharusnya disimpan dalam gudang yang dimana
aksesnya dibatasi hanya untuk karyawan tertentu saja. Setiap pengeluaran barang dari gudang seharusnya
dilengkapi atau didukung dengan formulir permintaan barang, yang telah diotorisasi sebagaimana mestinya.
Penggunaan sistem pencatatan perpetual juga memberikan pengendalian yang efektif atas persediaan.
Informasi mengenai jumlah atas masing-masing jenis barang dagangan dapat segera tersedia dalam buku besar
pembantu untuk masing-masing persediaan.

Pengumpulan Biaya Produksi.


Didalam proses produksi memerlukan pencatatan khusus untuk mengumpulkan biaya-biaya produksi
sampai menghasilkan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Akun-akun yang dilalui untuk proses
produksi biasanya seperti Persediaan Bahan Baku, Gaji dan upah, biaya overhead pabrik, Barang dalam proses,
Persediaan Barang jadi , Persediaan barang dalam proses dan Harga pokok penjualan. Sebetulnya biaya itu
sendiri ada biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi yang masuk ke dalam kelompok harga pokok
produksi antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (seperti
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya perlengkapan pabrik, biaya listrik air telphone
pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan peralatan pabrik, biaya penyusutan mesin pabrik dan lain-lain.
Sedangkan biaya bukan poduksi (non produksi) masuk laporan perhitungan laba rugi seperti biaya-biaya yang
berhubungan dengan biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Jadi jelas pengumpulan biayanya mana
yang masuk laporan harga pokok produksi dan man yang masuk laporan perhitungan laba rugi.

Pencatatan Biaya Produksi.


Pencatatan siklus biaya produksi dari pemakaian bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
macam-macam biaya overhead dicatat melalui akun Barang dalam proses, kemudian setelah selesai menjadi
barang jadi dicatat pada akun Persediaan Barang jadi dan pada saat penjualan dicatat pada akun Harga pokok
penjualan. Secara prosedural pencatatan biaya produksi metode perpetual seperti berikut :

a. Pencatatan dimulai sejak saat pembelian bahan baku.


Persediaan Bahan baku Rp. xxx
Utang usaha/kas - Rp. xxx

b. Pencatatan pemakaian bahan baku


Barang dalam proses (BBL) Rp. xxx
Persediaan Bahan baku - Rp. xxx

c. Pencatatan pembebanan tenaga kerja langsung.
Barang dalam proses (TKL) Rp. xxx
Gaji dan upah - Rp xxx.

d. Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produksi.


Barang dalam proses (BOP) Rp.xxx
Persdiaan bahan baku (penolong) Rp.xxx
Gaji dan upah (tidak langsung) Rp.xxx
Perlengkapan pabrik Rp.xxx
Akumulasi penyusutan mesin pabrik dll Rp. xxx

e. Pencatatan Produk selesai dan barang dalam proses (belum selesai)


Persediaan barang jadi Rp.xxx
Barang dalam proes - Rp.xxx
Persediaan barang dalam proses Rp.xxx
Barang dalam proses - Rp. xxx

182 Accounting Principles


f. Pencatatan penjualan
Piutang/kas Rp.xxx
Penjualan - Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persediaan barang jadi - Rp. xxx

Catatan : BBL = Bahan baku langsung


TKL = Tenaga kerja langsung
BOP = Biaya overhead pabrik

Sedangkan pencatatan biaya produksi metode pisik , untuk pembelian bahan baku dicatat pada akun
Pembelian dan saat mengembalikan bahan yang dibeli dicatat pada akun retur pembelian dan bila mempercepat
pembayaran mendapatkan potongan harga dicata pada akun Potongan pembelian. Sedangkan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya poduksi tak langsung lainnya dicatat pada akunnya masing-masing. Untuk lebih
jelasnya perhatikan pencatatan seperti berikut :

a. Pencatatan dimulai sejak saat pembelian bahan baku.


Pembelian Rp. xxx
Utang usaha/kas - Rp. xxx

b. Pemakaian bahan baku tidak dicatat jurnalnya.

c. Pencatatan pembebanan tenaga kerja langsung dicatat pada akun langsung.


Biaya upah langsung Rp.xxx
Kas/utang gaji - Rp.xxx

d. Pencatatan biaya overhead pabrik langsung pada akunnya masing-masing.


Biaya upah tak langsung Rp.xxx
Kas/utang gaji - Rp.xxx

e. Pencatatan Produk selesai dan barang dalam proses (belum selesai) melalui jurnal penyesuaian.

f. Pencatatan penjualan
Piutang/kas Rp.xxx
Penjualan - Rp. xxx

Untuk lebih jelasnya pencatatan proses pembuatan produk dari bahan baku sampai menjadi barang jadi
akan dibahan dalam akuntansi biaya.

Metode Pencatatan Persediaan.


Pencatatan persediaan baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang dagang pada dasarnya
sama seperti diatas ada 2 (dua) metode yaitu metode pisik dan metode perfectual, oleh karena itu ada perbedaan
dalam pencatatan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Pencatatan biaya produksi metode perfectual
dari pemakaian bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan macam-macam biaya overhead dicatat
melalui akun Barang dalam proses, kemudian setelah selesai menjadi barang jadi dicatat pada akun Persediaan
Barang jadi dan akun Harga pokok penjualan seperti diatas. Untuk pencatatan metode pisik karena setiap membeli
dicatat pada akun Pembelian dan setiap pemakaian tidak ada pencatatan, sehingga untuk menghitung persediaan
akhir dihitung secara pisik baru diketemukan nilai persediaan akhir. Maka diperlukan jurnal penyesuaian baik
untuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses maupun persediaan barang jadi seperti berikut:
Jurnal penyesuaian untuk Persediaan bahan baku :
a. Ikhtisar Produksi Rp. xxx
Persediaan bahan baku (awal) - Rp. xxx
b. Persediaan bahan baku (akhir) Rp. xxx

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 183


Ikhtisar Produksi - Rp. xxx

Jurnal penyesuaian untuk Persediaan barang dalam proses :


a. Ikhtisar Produksi Rp. xxx
Persediaan barang dalam proses (awal) - Rp. xxx
b. Persediaan barang dalam proses (akhir) Rp. xxx
Ikhtisar Produksi - Rp. xxx

Jurnal penyesuaian untuk Persediaan barang jadi :


a. Ikhtisar Laba rugi Rp. xxx
Persediaan barang jadi (awal) - Rp. xxx
b. Persediaan barang jadi (akhir) Rp. xxx
Ikhtisar Laba rugi - Rp. xxx

Sedangkan pencatatan metode perfectual karena pembelian bahan baku dicatat pada akun Persediaan
bahan baku dan pemakaian bahan baku dicatat pada akun Persediaan bahan baku, maka pada akhir periode
akuntansi tidan perlu ada penyesuaian persediaan baik persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses
maupun persediaan barang jadi. Tetapi walaupun pencatatan persediaan menggunakan metode perfectual,
kadang-kadang pelaporan perhitungan harga pokok produksi dan laporan perhitungan laba rugi dibutuhkan sama
seperti metode pisik.

Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Perhitungan Laba Rugi.


Laporan keuangan perusahaan industri sama seperti laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang,
hanya karena ada perhitungan harga pokok produksi, maka ada tambahan laporan sebelum laporan perhitungan
laba rugi yaitu laporan harga pokok produksi. Jadi laporan keuangannya terdiri dari Laporan Perhitungan Harga
Pokok Produksi, Laporan Perhitungan Laba Rugi, Laporan Perubahan Laba Ditahan dan Neraca. Untuk lebih
jelasnya lihat contoh laporan harga pokok produksi dan Laporan perhitungan laba rugi seperti dibawah ini :

PT Cahaya Industri
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010
Persediaan Bahan Baku 01-01-2010 12.500.000
(+)Pembelian bahan baku 48.500.000
Beban angkut masuk 500.000
(-) Retur pembelian (2.300.000)
Potongan pembelian (1.450.000)
Pembelian bersih 45.250.000
57.750.000
Persediaan bahan baku 31-012-08 (17.500.000)
Biaya bahan baku...................................... 40.250.000
Biaya tenaga kerja langung ....................... 24.500.000
Biaya overhead pabrik :
- bahan penolong 2.450.000
- tenaga kerja tak langsung 6.500.000
- biaya perlengkapan pabrik 1.750.000
- biaya listrik dan air telpone 1.500.000
- biaya penyusutan mesin pabrik 4.500.000
- biaya penyusutan peralatan pabrik 2.500.000

184 Accounting Principles


- biaya reparasi mesin pabrik 1.500.000
- biaya pemeliharaan pabrik 3.000.000
Biaya overhead pabrik........................... 23.700.000
Biaya produksi 88.450.000
Pesediaan barang dalam proses 01-01-08 37.750.000
.126.200.000
Persediaan barang dalam proses 31-12-08 (33.450.000)
Harga pokok produksi 92.750.000

PT Cahaya Industri
Laporan Perhitungan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010
Pendapatan :
Penjualan 265.350.000
(-) Retur penjualan (4.500.000)
Potongan penjualan (650.000)
Penjualan bersih 260.200.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan barang jadi 01-01-08 38.500.000
Harga pokok produksi 92.750.000
141.250.000
Persediaan barang jadi 31-12-08 (28.500.000)
Harga pokok penjualan 112.750.000
Laba kotor 157.450.000
Beban usaha :
Beban penjualan :
- beban gaji bagian penjualan 7.500.000
- beban perlengkapan penjualan 1.500.000
- beban listrik air, telphone penjualan 2.800.000
- beban penyusutan peralatan penjualan 2.800.000
- beban penjualan lain-lain 2.750.000
17.350.000
Beban administrasi dan umum :
- beban gaji bagian administrasi dan umum 9.000.000
- beban perlengkapan kantor 2.200.000
- beban listrik air, telephone kantor 2.300.000
- beban penyusutan peralatan kantor 3.500.000
- beban administrasi dan umum lain-lain 4.200.000
21.200.000
Jumlah beban usaha 38.550.000
Laba usaha 118.900.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 185


Proses Pencatatan dan Penyusunan Laporan Laporan Keuangan.
Untuk menggambarkan bagaimana cara pencatatan akuntansinya dalam siklus akuntansi sampai
penyusunan laporan keuangan perusahaan industri, maka lebih jelasnya mari kita perhatikan melalui contoh soal
dibawah ini.

Pada awal bulan Desember 2010 PT Sumber Rejeki memberikan saldo-saldo buku besar dalam neraca
saldo per 1 Desember 2010 sebagai berikut :

Neraca Saldo
Nama Akun
Debet Kredit
Kas          117.000.000  
Piutang usaha            85.500.000  
Perlengkapan            91.250.000  
Persediaan BB          115.750.000  
Persediaan BDP          412.650.000  
Persediaan BJ          535.750.000  
Peralatan          350.000.000  
Akum peny peralatan  -          125.000.000
Kendaraan          500.000.000  
Akum peny kendaraan  -          240.000.000
Mesin          300.000.000  
Akum peny mesin  -          120.000.000
Gedung       1.700.000.000  
Akum peny gedung  -          320.000.000
Tanah          400.000.000  
Utang usaha  -          120.500.000
Utang Bank (jk pjg)  -          420.000.000
Ekuitas saham  -       3.000.000.000
Laba ditahan  -          200.000.000
Dividen            60.000.000  
Ikhtisar Produksi -  
Ikhtisar Produksi -  
Ikhtisar Laba Rugi -  
Penjualan -       1.159.700.000
Retur penjualan            16.800.000  
Potongan penjualan            13.200.000  
Pembelian           296.000.000  
Beban angkut masuk             6.000.000  
Retur pembelian -            31.000.000
Potongan pembelian -             5.950.000
Beban upah langsung          190.250.000  

186 Accounting Principles


Beban bahan penolong            44.850.000  
Beban upah tak langsung          142.250.000  
Beban perlengkapan pabrik  -  
Beban litrik, air, telp pabrik            55.500.000  
Beban penyusutan peralatan pabrik -   
Beban penyusutan kendaraan pabrik -   
Beban penyusutan mesin pabrik -   
Beban penyusutan gedung pabrik -   
Beban gaji penjualan dan umum          169.950.000  
Beban perlengk penjualan/umum  -  
Beban pemasaran            45.000.000  
Beban listrik,air,telphon penjualan             22.500.000  
Beban transpot out            23.000.000  
Beban pemeliharaan umum            16.750.000  
Beban penyusutan peralatan      -  
Beban penyusutan kendaraan      -  
Beban penyusutan gedung   -  
Beban lain-lain            32.200.000  
        5.742.150.000       5.742.150.000

Selanjutnya transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut

02 Des Dibeli separtai bahan baku secara kredit dari PT Merdeka Rp. 31.500.000
03 Des Dibayar biaya angkut atas bahan baku yang dibeli dari PT Merdeka sebesar Rp. 500.000
05 Des Dikirim kembali bahan baku yang rusak kepada PT Merdeka senilai Rp. 500.000
15 Des Dibayar biaya upah tenaga kerja langsung sebesar Rp. 5.500.000
18 Des Dibayar biaya upah tenaga kerja tak langsung sebesar Rp. 3.500.000
20 Des Dibayar biaya listrik, air dan telphone untuk pabrik sebesar Rp. 2.000.000 dan untuk bagian
penjualan dan administrasi umum sebesar Rp. 2.000.000
23 Des Dijual separtai barang jadi kepada langganan Cv. Ayu sebesar Rp. 11.000.000 secara kredit.
25 Des Dijual separtai barang jadi kepada langganan secara tunai sebesar Rp. 35.000.000
30 Des Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp. 5.000.000
31 Des Dibayar gaji bagian penjualan dan bagian administrasi dan umum Rp. 15.000.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah .


1) Persediaan per 31 Desember 2010 untuk :
Persediaan bahan baku sebesar Rp. 123,650,000
Persediaan badang dalam proses sebesar Rp. 585,000,000
Persediaan barang jadi sebesar Rp. 685,000,000
2) Persediaan perlengkapan yang terpakai untuk produksi sebesar Rp. 25.500.000 dan untuk bagian penjualan
dan umum Rp. 46.500.000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 187


3) Aset tetap pabrik yang disusutkan peralatan pabrik sebesar Rp. 32.500.000 kendaraan pabrik sebesar Rp.
40.000.000 mesin pabrik Rp. 40.000.000 gedung pabrik Rp. 45.000.000
4) Aset tetap bagian penjualan dan administrasi umum adalah peralatan Rp. 37.500.000 kendaraan Rp.
47.500.000 gedung Rp. 35.000.000

Diminta :
a. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal umum.
b. Posting jurnal umum tersebut ke dalam buku besar yang ada.
c. Susunlah worksheet (neraca lajur) per 31 Desember 2010
d. Susunlah laporan keuangan perusahaan industri.
e. Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2010.

Jurnal Umum

Tgl Keterangan Ref. Debet Kredit

02 Des Pembelian 31,500,000


Utang usaha 31,500,000

03 Des Beban angkut pembelian 500,000


Kas 500,000

05 Des Utang usaha 500,000


Retur pembelian 500,000

15 Des Beban Upah langsung 5,500,000


Kas 5,500,000

18 Des Beban upah tak langsung 3,500,000


Kas 3,500,000

20 Des Beban listrik, telp dan air pabrik 2,000,000


Beban listrik, telp dan air penj/umum 2,000,000
Kas 4,000,000

23 Des Piutang usaha 11,000,000


Penjualan 11,000,000

25 Des Kas 35,000,000


Penjualan 35,000,000

30 Des Utang Usaha 5,000,000


Kas 5,000,000

31 Des Beban gaji penjualan umum 15,000,000


Kas 15,000,000

188 Accounting Principles


Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2010

31 Des Ikhtisar Produksi (bahan baku awal) 115,750,000
Persediaan bahan baku (awal) 115,750,000

Persediaan Bahan baku (akhir) 123,650,000


Ikhtisar produksi (akhir) 123,650,000

Ikhtisar Produksi (BDP awal) 412,650,000


Persediaan BDP (awal) 412,650,000

Persediaan BDP (akhir) 585,000,000


Ikhtisar produksi (akhir) 585,000,000

Ikhtisar Laba rugi (BJ awal) 535,750,000


Persediaan BJ (awal) 535,750,000

Persediaan BJ (akhir) 685,000,000


Ikhtisar laba rugi (akhir) 685,000,000

31 Des Beban perlengkapan pabrik 25,500,000


Beban perlengkapan penjualan/umum 46,500,000
Perlengkapan 92,000,000

31 Des. Beban penyusutan peralatan pabrik 32,500,000


Beban penyus. peralatan penjualan/umum 37,500,000
Akumulasi penyusutan peralatan 70,000,000

31 Des. Beban penyusutan kendaraan pabrik 40,000,000


Beban penyus. kendaraan penjualan 47,500,000
Akumulasi penyusutan kendaraan 87,500,000

Beban penyusutan mesin 40,000,000


Akumulasi penyusutan mesin 40,000,000

Beban penyusutan gedung pabrik 45,000,000


Beban penyus. gedung penjualan/umum 35,000,000
Akumulasi penyusutan gedung 80,000,000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 189


Kas
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 117,000,000
3-Dec 500,000 117,500,000
15-Dec 5,500,000 112,000,000
18-Dec 3,500,000 107,500,000
20-Dec 4,000,000 103,500,000
25-Dec 35,000,000 138,500,000
30-Dec 5,000,000 133,500,000
31-Dec 15,000,000 118,500,000

Piutang Usaha
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 85,500,000
23-Dec 11,000,000 96,500,000

Perlengkapan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 91,250,000

Persediaan Bahan baku


Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 115,750,000

Persediaan BDP
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 412,650,000


Pesediaan BJ
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 535,750,000


190 Accounting Principles
Peralatan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1 Saldo 350,000,000


Akum Peny Peralatan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 125,000,000


Kendaraan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec saldo 500,000,000


Akum Peny Peralatan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
01 Des. 240,000,000


Mesin
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 300,000,000


Akumulasi Penyusutan Mesin
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 120,000,000


Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 191
Gedung
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 1,700,000,000


Akumulasi penyusutan Gedung
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 320,000,000


Tanah
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 400,000,000

Utang usaha
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 120,500,000
2-Dec 31,500,000 152,000,000
5-Dec 500,000 151,000,000
30-Dec 5,000,000 146,500,000


Utang Bank
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 420,000,000


Modal saham
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 3,000,000,000


192 Accounting Principles
Laba ditahan
Tgl. Kterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 200,000,000


Deviden
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 60,000,000


Ihktisar Produksi
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Ikhtisar Laba Rugi
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Penjualan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 1,159,700,000
23-Dec 11,000,000 1,170,700,000
25-Dec 35,000,000 1,205,700,000


Retur Penjualan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 16,800,000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 193


Potongan Penjualan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 13,200,000


Pembelian
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 296,000,000
2-Dec 31,500,000 327,500,000


Beban angkut masuk
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 6,000,000
3-Dec 500,000 6,500,000


Retur Pembelian
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 31,000,000
5-Dec 500,000 31,500,000


Potongan Pembelian
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 5,950,000

194 Accounting Principles


Beban upah Langsung
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 190,250,000
15-Dec 5,500,000 195,750,000


Beban bahan penolong
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 44,850,000


Beban upah tak langsung
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 142,250,000
18-Dec 3,500,000 145,750,000


Beban perlengkapan pabrik
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban listrik, air telphon pabrik
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 55,500,000
2,000,000 57,500,000


Beban penyusutan peralatan pabrik
Tgl. Kterangan Ref. Debet Kredit Saldo

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 195


Beban penyusutan kendaraan pabrik
Tgl. Kterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban penyusutan mesin pabrik
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban penyusutan gedung pabrik
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban gaji penjualan dan umum
Tgl. Kterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 169,950,000
31-Dec 15,000,000 184,950,000


Beban perlengkapan penjualan dan umum
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban pemasaran
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 45,000,000

196 Accounting Principles


Beban listrik, air, telp penj/umum
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
22,500,000
20-Dec 2,000,000 24,500,000


Beban transpot out
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
23,000,000


Beban pemeliharaan umum
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
16,750,000


Beban penyusutan peralatan
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban penyusutan kendaraan penjualan/umum
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban penyusutan gedung
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo


Beban lain-lain
Tgl. Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
1-Dec Saldo 32,200,000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 197


198 Accounting Principles
PT SUMBER REJEKI
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2010
Persediaan Bahan baku 1/1 10 115,750,000
(+) Pembelian 327,500,000
Beban angkut masuk 6,500,000
(-) Retur pembelian (31,500,000)
Potongan pembelian (5,950,000)
Pembelian bersih 296,550,000
Bahan baku siap dipakai 412,300,000
Persediaan Bahan baku 31/12 10 123,650,000
Biaya bahan baku 288,650,000
Upah langsung 195,750,000
Biaya overhead pabrik : :
Bahan penolong 44,850,000
B. upah tak langsung 145,750,000
B. perlengkapan pabrik 25,500,000
B. litrik, air, telp pabrik 57,500,000
B. peny peralatan pabrik 32,500,000
B. peny kendaraan pabrik 40,000,000
Beban peny mesin pabrik 40,000,000
B. peny gedung pabrik 45,000,000
431,100,000
Biaya produksi 915,500,000
Peresediaan BDP 01/01/ 10 412,650,000
1,328,150,000
Persediaan BDP 31/12/10 585,000,000
Harga Pokok Produksi……. 743,150,000

PT SUMBER REJEKI
Laporan Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Penjualan 1,205,700,000
Retur penjualan 16,800,000
Potongan penjualan 13,200,000
30,000,000
Penjualan bersih 1,175,700,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Jadi 01/01 2008 535,750,000
(+) Harga Pokok Produksi 743,150,000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 199


Barang siap dijual 1,278,900,000
Persediaan Barang Jadi 31/12 2008 (685,000,000)
Harga Pokok Penjualan 593,900,000
Laba kotor 581,800,000
Beban usaha :
B. gaji penj dan umum 184,950,000
B. perlengk penj/umum 46,500,000
Beban pemasaran 45,000,000
B. listrik,air,telp penj 24,500,000
Beban transpot 23,000,000
B. pemeliharaan umum 16,750,000
B. peny. peralatan 37,500,000
B. peny. kendaraan 47,500,000
B. peny. gedung 35,000,000
Beban lain-lain 32,200,000
492,900,000
Laba bersih 88,900,000

PT SUMBER REJEKI
Laporan Perubahan Laba ditahan
per 31 Desember 2010
Laba ditahan 01-01-08 200,000,000
(+) Laba bersih 88,900,000
Deviden (60,000,000)
28,900,000
Laba ditahan 31-12-08 228,900,000


PT SUMBER REJEKI
Neraca per 31 Desember 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Kas 118,500,000
Piutang usaha 96,500,000
Perlengkapan 19,250,000
Persediaan BB 123,650,000
Persediaan BDP 585,000,000
Persediaan BJ 685,000,000
1,627,900,000
Aktiva Tetap :

200 Accounting Principles


Peralatan 350,000,000
Akum peny peralatan (195,000,000)
Kendaraan 500,000,000
Akum peny kendaraan (327,500,000)
Mesin 300,000,000
Akum peny mesin (160,000,000)
Gedung 1,700,000,000
Akum peny gedung (400,000,000)
Tanah 400,000,000
2,167,500,000
Total Aktiva 3,795,400,000

PASSIVA
Utang usaha 146,500,000
Utang Bank (jk pjg) 420,000,000
566,500,000

Modal saham 3,000,000,000


Laba ditahan 228,900,000
3,228,900,000
Total Passiva 3,795,400,000

Jurnal penutup
Per 31 Desember 2010
Tgl. Keterangan Debet Kredit
31 Des Ikhtisar Produksi 960,850,000
Pembelian 327,500,000
Beban angkut Pembelian 6,500,000
B. upah langsung 195,750,000
Beban bahan penolong 44,850,000
B. upah tak langsung 145,750,000
B. perlengkapan pabrik 25,500,000
B. litrik, air, telp pabrik 57,500,000
B. peny peralatan pabrik 32,500,000
B. peny kendaraan pabrik 40,000,000
Beban peny mesin pabrik 40,000,000
B. peny gedung pabrik 45,000,000

31 Des Retur pembelian 31,500,000

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 201


Potongan pembelian 5,950,000
Ikhtisar Produksi 37,450,000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 1,205,700,000


Penjualan 1,205,700,000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 1,266,050,000


Retur penjualan 16,800,000
Potongan penjualan 13,200,000
B. gaji penj dan umum 184,950,000
B. perlengk penj/umum 46,500,000
Beban pemasaran 45,000,000
B. listrik,air,telp penj 24,500,000
Beban transpot 23,000,000
B. pemeliharaan umum 16,750,000
B. peny. peralatan 37,500,000
B. peny. kendaraan 47,500,000
B. peny. gedung 35,000,000
Beban lain-lain 32,200,000
Ikhtisar Produksi 743,150,000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 88,900,000


Laba ditahan 88,900,000

31 Des Laba ditahan 60,000,000


Deviden 60,000,000

Soal Latihan

Soal 1.
PT. “Matahari” adalah perusahaan industri yang memproduksi macam-macam tas sekolah. Pada tanggal 31
Desember 2010 memberikan data neraca saldo dibawah ini

Matahari
Trial balance per 31 Desember 2010 (dalam ribuan)
101 Cash Rp. 6.000
102 Accounts receivable Rp. 7.000
103 Materials inventory Rp. 5.000
104 Work in process inventory Rp. 30.000
105 Finished good inventory Rp. 45.000
106 Supplies Rp. 2.000

202 Accounting Principles


151 Equipment Rp. 5.000
152 Accumulated depreciation equipment Rp. 1.000
153 Building Rp. 25.000
154 Accumulated depreciation building Rp. 3.000
155 Land Rp. 15.000
201 Accounts payable Rp. 6.000
202 Other expense payable Rp. -
203 Salaries payable Rp. -
301 Common stock Rp. 62.500
303 Retained earnings Rp. 5.000
351 Income summary Rp. -
352 Manufacturing summary Rp. -
401 Sales Rp. 220.000
501 Purchases Rp. 35.000
502 Freight in Rp. 500
503 Purchases Rp. 2.000
504 Purchases returns and allowances Rp. 800
551 Direct labor Rp. 35.000
552 Indirect labor Rp. 15.000
557 Factory overhead control Rp. 37.300
601 Advertising expense Rp. 2.500
603 Supplies manufacting expense Rp. -
604 Depreciation fixed assets manufacturing Rp. -
606 Sales expense Rp. 20.000
607 Supplies sales expense Rp. -
609 Depreciation fixed assets salling Rp. -
651 Administrative and general expense Rp. 15.000
653 Supplies administ. And general expense Rp. -
654 Depr. Fixed assets administ.and general expense Rp. -
Rp. 300.300 Rp. 300.300

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut (dalam ribuan) :

1) Persediaan per 31 Desember 2010 :


Persediaan bahan baku Rp. 17.300
Persediaan barang dalam proses Rp. 25.000
Persediaan barang jadi Rp. 35.000
2) Perlengkapan yang terpakai sebesar Rp. 1.500 dialokasikan kepada bagian pabrik (catat ke akun beban
perlengkapan pabrik) 35% bagian penjualan (catat ke beban perlengkapan penjualan) 40% dan bagian
adminisrasi (catat ke beban perlengkapan administrasi) 25%
3) Peralatan disusutkan tahun ini sebesar Rp. 1.200 dialokasikan untuk pabrik (catat ke akun beban penyusutan
peralatan pabrik) 35% bagian penjualan (catat ke beban penyusutan peralatan bagian penjualan) 40% serta
bagian administrasi dan umum (catat ke beban penyusutan peralatan bagaian administrasi dan umum)
sisanya.
4) Gedung disusutkan tahun ini sebesar Rp. 1.200 dialokasikan untuk pabrik (catat ke beban penyusutan
gedung) 35% bagian penjualan (catat ke beban penyusutan gedung bagian penjualan) 40% serta bagian
administrasi dan umum (catat ke beban penyusutan gedung bagian administrasi dan umum) sisanya.

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 203


5) Biaya-biaya yang terpakai dan belum dibayar:
a. Upah langsung Rp. 700
b. Upah tak langsung Rp. 800
c. Gaji bagian penjalan (catat ke akun beban penjualan) Rp. 500
d. Gaji bagian administrasi dan umum (catat ke akun beban adm) Rp. 400

Diminta :
a. Buatlah adjusting journal per 31 Desember 2010
b. Susunlah worksheet perusahaan industry PT. “Matahari” per 31 Desember 2010
c. Buatlah closing journal per 31 Desember 2010
d. Buatlah post closing trial balance per 31 Desember 2010

Catatan : dapat membuka akun baru bila diperlukan

Soal 2.
PT Bola Dunia yang bergerak dalam bidang industry pengolahan barang berupa kertas, memberikan data saldo
saldo dari buku besar pada akhir peiode per 31 Desember 2010 sebagai berikut :

111 Cash 3,650,000


112 Accounts receivable 15,500,000
113 Inventory-Raw Materials 9,300,000
114 Inventory-work in procces 19,420,000
115 Inventory-finished goods 29,800,000
116 Supplies 4,400,000
117 Preparied Rent 3,600,000
121 Fixed Assets 32,000,000
122 Accumulated depreciation Fixed assets - 6,400,000
211 Accounts payable - 3,200,000
311 Common stock Capital - 80,000,000
312 Retained Earnings - 8,400,000
321 Manufacturing Summary -
321 Manufacturing Summary -
322 Income Summary -
411 Sales - 79,490,000
412 Sales Returns and allowances 3,200,000
421 Materials Purchases 22,500,000
422 Freight In 500,000
424 Purchases Discounts - 1,800,000
431 Direct labour 12,770,000
441 Indirect labour 6,500,000
442 Electricity Manufacture expense 1,800,000
443 Depreciation-fixed assets manufacture -
444 Rent manufacture expense -

204 Accounting Principles


445 Supplies manufacture expense -
446 Depreciation expense-fixed assets for manufacture -
447 Other factory overhead 1,500,000
511 Sales salaries Expenses 3,000,000
512 Supplies store Expense -
513 Depreciation expense-fixed assets for sales -
514 Other sales expenses 2,000,000
611 Administrative salaries Expenses 5,800,000
612 Supplies administrative expense -
613 Depreciation expense-fixed assets for administrative -
614 Other administrative expense 2,050,000

179,290,000 179,290,000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 :


1) Persediaan per 31 Desember 2010 adalah
-Bahan baku Rp 13.000.000
-Barang dalam proses Rp. 27.400.000
-Persediaan barang jadi Rp. 24.500.000
2) Persediaan perlengkapan yang masih ada Rp.900.000 karena perlengkapan yang dipakai untuk bagian
penjualan Rp 1.250.000 dan untuk bagian administrasi Rp.1.100.000 dan untuk bagian pabrik sebesar
Rp.1.150.000
3) Penyusutan aset tetap ditetapkan penyusutan aset tetap untuk bagian penjualan 600.000 dan untuk bagian
administrasi Rp.1.400.000 serta untuk bagian pabrik Rp.1.200.000 semuanya
4) Sewa dibayar dimuka untuk sewa pabrik dibayar tanggal 1 november 2001 untuk 6 bulan.
5) Biaya gaji bagian penjualan yang belum dibayar Rp.250.000,-

Diminta :
a. A.Buatlah adjusting journal dengan data-data diatas.
b. B.Susunlah worksheet dan tinancial statement per 31 Desember 2010
c. C.Buatlah closing journal per 31 Desember 2010.

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 205


Jawaban 1 :
Adjusting Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

206 Accounting Principles


Neraca Saldo Harga Pokok
Nama Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Rugi Laba Neraca
Disesuaikan Industri
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial statement

208 Accounting Principles


………………..
………………………………
…………………………………………

………………….
………………………………..

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 209


Closing Journal

Date Explanation Ref. Debit Credit

210 Accounting Principles


Post Closing Trial Balance
No. Acc Accounts Titles Debit Credit

Soal-soal Latihan Siklus Akuntansi

A. Soal Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.

Pada bulan Januari 2009 Tn. Budiman memulai membuka usaha service Komputer di Jakarta yang diberi
nama Service Komputer “Budiman Jaya”. Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Januari
2009 adalah sebagai berikut :

Jan 2 Tn. Budiman menginvestasikan uang pribadinya Rp. 85.000.000 dan peralatan Rp. 15.000.000
untuk perusahaannya.
3 Dibeli 2 buah kendaraan motor dengan harga @ Rp. 15.000.000 dari Pelangi Motor dengan uang
muka sebesar Rp. 12.000.000.
5 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000 (dicatat pada akun assets).
6 Diterima uang dari para langganan atas jasa service komputer sebesar Rp. 6.750.000.
8 Diterima uang dari Tn. Budi atas sebuah kendaraan motor yang disewakan kepadanya untuk 4
bulan @ Rp. 500.000 (dicatat pada akun utang).
12 Dibayar iklan kepada harian Media Indonesia untuk 5 kali terbit sebesar Rp. 500.000 (dicatat
pada akun beban).
16 Diterima pekerjaan jasa service computer dari langganan sebesar Rp. 4.500.000 dan tagihan
difakturkan kepada langganan.
20 Dibayar beban lain-lain selama bulan Januari 2009 sebesar Rp. 1.750.000
24 Diterima uang dari langganan atas penjualan jasa service tertanggal 16 Januari sebesar Rp.
2.500.000 sisanya bulan depan.
25 Diambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 500.000
27 Dibayar beban gaji karyawan bulan Januari sebesar Rp. 2.500.000
28 Dibeli perlengkapan tambahan secara tunai sebesar Rp. 1.800.000 (dicatat pada akun aset)

Siklus Akuntansi Perusahaan Industri 211


Diminta :

1) Buatlah general journal transaksi-transaksi diatas


2) Posting general journal tersebut kedalam general ledger (susun lebih dulu yang teratur dari A, U, M, P dan
biaya-biaya).
3) Susunlah Trial Balance per 31 Januari 2009.
4) Dengan pertolongan keterangan dibawah ini, buatlah jurnal penyesuaian per 31 Januari 2009.
a. Persediaan perlengkapan kantor per 31 Januari 2009 yang masih ada sebesar Rp. 1.950.000
b. Iklan yang dibayar untuk 5 kali terbit yang belum diterbitkan sebesar 2 kali
c. Pendapatan sewa diterima tanggal 8 Januari untuk 4 bulan
d. Gaji seorang karyawan yang belum dibayar sampai akhir bulan Januari sebesar Rp. 1.500.000
e. Komisi yang mestinya diterima tanggal 28 Januari 2009 sebesar Rp. 1.800.000 belum diterima.
f. Penyusutan untuk peralatan ditetapkan untuk bulan Januari sebesar Rp. 500.000.
g. Kendaraan ditetapkan penyusutannya untuk bulan Januari sebesar Rp. 750.000.
5) Susunlah worksheet Perusahaan Service “Komputer Budiman Jaya” per 31 Januari` 2009.
6) Susunlah Laporan keuangan Perusahaan jasa Service Komputer ini per 31 Januari 2009.
7) Buatlah jurnal penutup per 31 Januari 2009
8) Buatlah neraca saldo setelah penutup per 31 Januari 2009.
9) Buatlah jurnal pembalik per 1 Februari 2009.

Akun-akun yang dipakai ;

101 Cash 302 Tn. Budiman, Drawing


102 Accounts receivable 301 Income summary
103 Supplies 401 Service revenue
105 Prpaid aedvertising 402 Rent revenue
121 Equipment 403 Commission revenue
122 Accumulated depreciation equipment 501 Salaries expense
123 Vehicle 502 Advertising expense
124 Accumulated depreciation vehicle 503 Supplies expense
201 Accounts payable 504 Depreciation expense - Equipment
202 Salaries payable 505 Depreciation expense – Vihecle
203 Unearned rent 506 Mecellaneous expense
301 Tn. Budiman, Capital

212 Accounting Principles


Lembar jawaban.
General Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 213


General ledger :
Cash
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Recievable 112


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Supplies 113
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Prepaid Advertising
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

214 Accounting Principles


Equipmet
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accumulated depreciation equipment


Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Vehicle
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accumulated depreciation Vihicle


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Payable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 215


Salaries Payable
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Unearned Rent
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Budiman, Capital
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Budiman, Withdrawell
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Income Summary
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

216 Accounting Principles


Service Revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Rent Revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Commission Revenue
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Salaries Expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Advertising Expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 217


Supplies Expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Depreciation Expense- Equipment


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Depreciation Expense - Equipment


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Mecellaneous expense
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

218 Accounting Principles


Service Komputer “Budiman Jaya”
Trial Balance, 31 Januari 2009
No. Account Title Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 219


Adjusting Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

220 Accounting Principles


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet

Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement

Service Komputer”Budiman Jaya”


Income Statement, 31 Januari 2009

Service Komputer”Budiman Jaya”


Capital Statement, 31 Januari 2009

Service Komputer”Budiman Jaya”


Balance Sheet, 31 Januari 2009

222 Accounting Principles


Service Komputer”Budiman Jaya”
Cash Flow Statement, 31 Januari 2009

Closing Journal 31 Januari 2009


Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 223


Service Komputer “Budiman Jaya”
Post Closing Trial Balance 31 Januari 2009
No. Account Title Debit Credit

Reversing Journal
1 Februari 2009
Date Explanation P/R Debit Credit

224 Accounting Principles


B. Soal Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.

Toko Bintang milik Tn. Slamet mempunyai usaha dagang dan dalam pembukuannya memakai buku harian umum.
Neraca per 1 April 2009 adalah sebagai berikut :

Toko Bintang
Neraca per 1 April 2009
Current Assets : Current Liabilities :
Cash Rp. 22.000.000 Accounts Payable Rp. 2.000.000
Accounts receivable 10.000.000
Supplies 3.000.000 Long Term Debt :
Merchandise Inventory 20.000.000 Bank payable (jangka panjang) Rp. 13.000.000
Fixed Assets :
Equipment 14.000.000 Owner’s Equity :
Accum depr equipment (4.000.000) Slamet, Capital Rp. 50.000.000
Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan April adalah sebagai berikut :

02 April Dibayar sewa toko sebesar Rp. 12.000.000 untuk masa 2 tahun (dicatat sebagai aset
dengan bukti kas keluar No. 223
03 April Dibeli separtai barang dagangan dari PT. Anda seharga Rp. 8.000.000 terms 2/10,n/30
(Faktur No. 22) dan dari PT. Basa seharaga Rp. 6.000.000 terms 2/15,n/60 (Faktur No. 334)
04 April Dibeli peralatan secara kredit dari Toko Murni seharga Rp. 2.500.000 (Faktur No. 331)
06 April Dikirim kembali barang yang dibeli dari PT. Anda karena rusak sebesar Rp. 500.000 (debet
No. 12)
08 April Dibeli perlengkapan secara tunai dari Toko Orari seharga Rp. 500.000 (bukti kas keluar No.
238)
10 April Dijual separtai barang kepada Toko Kondang sebesar Rp. 6.750.000 dengan terms
1/10,n/30 (copy Faktur No. 336) dan Toko Kuncung sebesar Rp. 4.500.000 terms 2/15,n/30
(copy Faktur No. 211)
11 April Diterima kembali sebagian barang dari Toko Kondang karena cacat sebesar Rp. 750.000
(nota kredit No. 45)
12 April Dijual separtai barang dagangan kepada Toko Mulia secara tunai sebesar Rp. 3.000.000
(bukti kas masuk No. 122)
13 April Dibayar perkas kepada PT. Anda setelah dikurangi 2 % (bukti kas keluar No. 255)
16 April Dibayar perkas sebagian angsuran pertama kepada Toko Murni sebesar Rp. 1.000.000
(bukti kas keluar No. 233)
18 April Dibeli separtai barang dari PT. Ceria sebesar Rp. 3.500.000 terms 2/10,n/30 (copy Faktur

Soal Latihan Siklus Akuntansi 225


No. 339) dan secara tunai kepada PT. Dirman sebesar Rp. 2.000.000 (bukti kas keluar No.
235)
19 April Diterima perkas pembayaran dari Toko Kondang setelah dikurangi potongtan 1% (bukti kas
masuk No. 238)
20 April Dibayar biaya listrik untuk bulan ini sebesar Rp. 200.000
22 April Dijual separtai barang kepada PT. Ceria seharga 2.500.000 terms 2/10,n/30 (copy Faktur
No. 223)
24 April Dijual separtai barang kepada Toko Lombok sebesar Rp. 2.000.000 secara tunai (bukti kas
masuk No. 125)
25 April Dibayar beban iklan kepada harian ibukota sebesar Rp. 250.000 (bukti kas keluar No. 245)
30 April Dibayar gaji karyawan toko untuk bulan April sebesar Rp. 1.500.000 (bukti kas keluar No.
248)

Diminta :
1) Catatlah transaksi-transaksi di atas kedalam general journal
2) Poting general journal tersebut kedalam general ledger
3) Susunlah trial balance per 30 April 2009
4) Buatlah adjusting journal per 30 April 2009 dengan data sebagai berikut :
a. Nilai persediaan barang dagang per 30 April 2009 sebesar Rp. 18.400.000
b. Sewa yang diperhitungkan untuk bulan ini hanya satu bulan
c. Persediaan perlengkapan yang masih ada per 30 April 2009 sebesar Rp. 2.500.000
d. Peralatan untuk bulan ini disusutkan sebesar Rp. 500.000
e. Beban telphone yang belum dibayar sebesar Rp. 200.000
5) Poting general journal ke general ledger dan susunlah worksheet per 30 April 2009
6) Susunlah financial statement lengkap 30 April 2009
7) Buatlah closing journal dan posting ke general ledger
8) Susunlah post closing trial balance per 30 April 2009
9) Buatlah Reversing journal per 1 Mei 2009

Tata akun :
101 Cash 202 Electricity and 501 Purchases
102 Accounts receivable Telphone Payable 502 Purchases and return and allow
103 Merchandise inventory 221 Bank Payable 503 Purchases discounts
104 Supplies 301 Slamet, Capital 601 Sales salaries expense
105 Prepaid rent 302 Income summary 602 Advertising expense
121 Equipment 401 Sales 603 Electricity and telephone expense
122 Accum depr. equipment 402 Sales return and 604 Supplies expense
201 Accounts payable Allowance 605 Rent expense
201 Accounts payable 403 Sales discounts 606 Depr equipment – expense

226 Accounting Principles


Lembar jawaban
General Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 227


General ledger :
Cash 101
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Recievable 102


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Merchandise Inventory 103


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Supplies 104

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

228 Accounting Principles


Prepaid Rent 105
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Equipmet 121
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accumulated depreciation equipment 122


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Payable 201


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Electricity and telephone Payable 202


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 229


Bank Payable 221
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Slamet, Capital 301


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Slamet, Withdrawell 302


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Income Summary 303


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Sales 401
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

230 Accounting Principles


Sales return and Allowance 402
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Sales discount 403


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchanse 501
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchase Return and Allowance 502


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchase Discount 503


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 231


Salaries expense 601
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Advertising expense 602


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Supplies expense 603


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Rent expense 604


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Depreciation Expense – Equipment 605


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

232 Accounting Principles


Trial Balance, 30 April 2009
No. Account Title Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 233


Adjusting Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

234 Accounting Principles


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet

Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement

Income Statement, 30 April 2009

Capital Statement, 30 April 2009

Balance Sheet, 30 April 2009

236 Accounting Principles


Cash Flow Statement, 30 April 2009

Closing Journal 30 April 2009


Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 237


Post Closing Trial Balance 30 April 2009
No. Account Title Debit Credit

Reversing Journal
1 Mei 2009
Date Explanation P/R Debit Credit

238 Accounting Principles


C. Soal Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
(Menggunakan special journal)

PD Gotong Royong pada tanggal 1 Desember 2010 memberikan data neraca dan transaksi-transaksi selama
bulan Desember 2010 sebagai berikut :

PD Gotong Royong
Balance Sheet per 1 Desember 2010
Cash 22.000.000 Accounts payable 20.000.000
Accounts receivable 65.000.000 Notes payable 13.000.000
Merchandise inventory 34.000.000 Bank Payable (Jk. Pjg) 50.000.000
Supplies 18.000.000
Prepaid rent 12.000.000 M. Yunus, Capital 100.000.000
Equipment 40.000.000
Accum. Depr. Equipment (8.000.000)
183.000.000 183.000.000

Saldo Accounts Receivable sejumlah Rp. 65.000.000 terdiri dari piutang kepada Toko Angkasa sebesar
Rp. 15.000.000 Toko Burung Gagak sebesar Rp. 20.000.000 dan Toko Cemara sebesar Rp. 30.000.000
Sedangkan saldo Accounts Payable sejumlah Rp. 20.000.000 terdiri dari utang dari PT. Permata Sari sebesar Rp. 10.000.000
dan dari PT. Komala sebesar Rp. 10.000.000

Transaksi-transaksi selama bulan Desember 2010 sebagai berikut :


02 Des Diterima uang tagihan dari Toko Angkasa sebesar Rp. 15.000.000
03 Des Dibayar utang dengan faktur sebesar Rp. 10.000.000 kepada PT. Komala setelah dikurangi
potongan 2%
04 Des Dibeli separtai barang dari PT. Komala Rp. 23.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30
05 Des Dikirim kembali sebagian barang yang dibeli dari PT. Komala sebesar Rp. 3.000.000 karena

Soal Latihan Siklus Akuntansi 239


ada yang cacat
06 Des Dijual separtai barang kepada Toko Angkasa sebesar Rp. 20.000.000 dengan syarat
2/10,n/30
07 Des Dijual separtai barang kepada Toko Semoga Makmur secara tunai sebesar Rp. 25.000.000
08 Des Dibeli perlengkapan secara tunai dari Toko Gemah ripah sebesar Rp. 5.000.000
09 Des Dijual separtai barang dagangan kepada Toko Matahari sebesar Rp. 30.000.000 dengan
menarik wesel jangka waktu 60 hari tanpa bunga
10 Des Dibeli separtai barang dari PT. Permata Sari sebesar Rp. 25.000.000 syarat pembayaran
2/10,n/30
11 Des Dibayar beban angkut atas barang yang dibeli sebesar Rp. 300.000
12 Des Dibayar utang wesel bulan yang lalu kepada PT. Merdeka sebesar Rp. 13.000.000
13 Des Dbayar utang bulan yang lalu kepada PT. Permata Sari sebesar Rp. 10.000.000
15 Des Diterima uang dari Toko Angkasa untuk pelunasan faktur tertanggal 06 Des yang baru lalu
16 Des Dibeli separtai barang dagangan dari PT. Merdeka sebesar Rp. 20.000.000 dengan wesel
jangka waktu 30 hari
17 Des Diterima uang dari Toko Burung Gagak atas faktur penjualan bulan yang lalu sebesar Rp.
20.000.000
19 Des Dibayar beban lain-lain sebesar Rp. 4.000.000
22 Des Dijual separtai barang dagangan kepada Toko Burung Gagak sebesar Rp. 25.000.000 syarat
pembayaran 2/10,n/30
24 Des Dibeli tunai tambahan perlengkapan sebesar Rp. 1.000.000
26 Des Dibayar gaji karyawan untuk bulan Desember sebesar Rp. 8.000.000
29 Des Dijual tunai separtai barang dagangan kepada Toko Pelangi sebesar Rp. 5.000.000

Diminta :
1. Catatlah transaksi-transaksi diatas kedalam special journal dan transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat
dalam special journal dicatat dalam general journal untuk bulan Desember 2010. Kolom-kolom special journal
lebih dahulu dirancang sesuai dengan kebutuhannya dan masing-masing journal diberi nomor halaman 1
2. Posting special journal dan general journal diatas kedalam subsidiary ledger dan general ledger sesuai den-
gan akunnya masing-masing dalam general ledger
3. Susunlah trial balance kedalam worksheet per 31 Desember 2010
4. Buatlah adjusting entries per 31 Desember 2010 dengan keterangan dibawah ini :
a. Nilai persediaan barang dagangan dari hasil inventarisasi secara fisik per 31 Desember 2010 Rp.
58.000.000
b. Persediaan perlengkapan kantor yang masih ada sebesar Rp. 5.000.000
c. Sewa yang dibayar dimuka sebesar Rp. 12.000.000 dibayar pada tanggal 30 November 2010 untuk
6 bulan
d. Peralatan penyusutannya ditetapkan sebesar Rp. 4.000.000
e. Bunga atas bunga bank jangka panjang yang belum dibayar 1 bulan dengan suku bunga 12 % seta-
hun
f. Beban listrik yang belum dibayar sebesar Rp. 500.000
5. Susunlah financial statement lengkap per 31 Desember 2010
6. Buatlah closing entries per 31 Desember 2010
7. Buatlah reversing entries per 1 Januari 2010

Akun-akun yang dipakai adalah :

101 Cash 401 Sales


102 Accounts Receivable 402 Sales Return and Allowances
103 Notes Receivable 403 Sales Discounts
104 Merchandise of Inventory 501 Purchases
105 Supplies 502 Freight in
106 Prepaid rent 503 Purchase Return and Allowances
121 Equipment 504 Purchase Discounts

240 Accounting Principles


122 Accumulated Depreciation – Equipment 601 Salaries expense
201 Accounts Payable 602 Rent Expense
202 Notes Payable 603 Supplies Expense
203 Expenses Payable 604 Electricity Expense
221 Bank Payable (Jangka Panjang) 605 Depreciation Expense – Equipment
301 M. Yunus, Capital 606 Miscellaneous Expense
302 M. Yunus, Drawing 607 Interest Expense

Lembar jawaban No. 1

Sales Journal
Date Invoice Customer Post. A/R (Dr), Sales (Cr)
Number Ref. Amount

Purchases Journal
Date Invoice Creditor Termin Post. A/R (Dr), Sales (Cr)
Number Ref. Amount

Cash Receipts Journal


Date Description PR Dr. Cr.

Cash Sales Sales A/R Other


Disc. Accounts

Soal Latihan Siklus Akuntansi 241


Cash Disbursements Journal
Date Description PR Cr. Dr.

Cash Purchase Purchases A/P Other


Disc. Accounts

General Journal
Date Explanation Ref. Debit Credit

Subsidiary Ledger.

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

242 Accounting Principles


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 243


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

Date Explanation P/R Debit Credit Balance


Dr Cr

244 Accounting Principles


General ledger :
Cash 101
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Recievable 102


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Notes Recievable 103


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Merchandise Inventory 104


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 245


Supplies 105
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Prepaid Rent 106


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Equipmet 121
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accumulated depreciation equipment 122


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Accounts Payable 201


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

246 Accounting Principles


Notes Payable 202
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Expense Payable 203


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Bank Payable 221


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Yunus, Capital 301


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Yunus, Withdrawell 302


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 247


Income Summary 303
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Sales 401
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Sales return and Allowance 402


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Sales discount 403


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchanse 501
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

248 Accounting Principles


Freigth in 502
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchase Return and Allowance 503


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Purchase Discount 504


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Salaries expense 601


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Rent expense 602


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Soal Latihan Siklus Akuntansi 249


Supplies expense 603
Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Electrycity expense 604


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Depreciation Expense – Equipment 605


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Miscellaneuos expense 606


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

Interest expense 607


Date Explanation P/R Debit Credit Balance
Dr Cr

250 Accounting Principles


Trial Balance, 31 Desember 2010
No. Account Title Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 251


Adjusting Journal
Date Explanation P/R Debit Credit

252 Accounting Principles


No Account Title Trial Balance Adjusment Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet

Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Financial Statement

Income Statement, 31 Desember 2010

Capital Statement, 31 Desember 2010

254 Accounting Principles


Balance Sheet, 31 Desember 2010

Closing Journal 31 Desember 2010


Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 255


Post Closing Trial Balance 31 Desember 2010
No. Account Title Debit Credit

256 Accounting Principles


Cash Flow Statement, 31 Desember 2010

Reversing Journal
Per 1 Januari 2010
Date Explanation P/R Debit Credit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 257


D. Soal Siklus Akuntasi Perusahaan Industri.

PT. MANDIRI pada awal bulan Desember memberikan data neraca saldo buku dan transaksi-transaksi
bulan Desember 2010 sebagai berikut :

Neraca saldo per 1 Desember 2010

Kas
33.750.000
Piutang usaha 81.350.000
Perlengkapan 34.650.000
Iklan dibayar dimuka
Persediaan bahan baku 55.125.000
Persediaan barang dalam proses 75.850.000
Persediaan barang jadi 145.500.000
Peralatan 245.000.000
Akum penyusutan peralatan - 120.000.000
Kendaraan 350.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan - 95.000.000
Mesin 200.000.000
Akumulasi penyusutan mesin - 100.000.000
Gedung 850.000.000
Akumulasi penyusutan gedung - 240.000.000
Tanah 200.000.000
Utang usaha - 55.000.000
Utang Bank (jangka panjang) - 150.000.000
Ekuitas saham - 1.500.000.000
Laba ditahan - 150.000.000
Dividen 45.000.000
Ikhtisar Produksi -
Ikhtisar Produksi -
Ikhtisar Laba Rugi -
Penjualan - 1.232.500.000
Retur penjualan 64.500.000
Potongan penjualan 6.500.000
Pembelian  485.000.000
Beban angkut masuk 5.500.000
Retur pembelian - 28.500.000
Potongan pembelian - 4.500.000
Beban upah langsung 175.500.000
Beban bahan penolong 41.500.000
Beban upah tak langsung 120.000.000
Beban perlengkapan pabrik -
Beban litrik, air, telpon pabrik 37.500.000
Beban penyusutan peralatan pabrik -

258 Accounting Principles


Beban penyusutan kendaraan pabrik -
Beban penyusutan mesin pabrik -
Beban penyusutan gedung pabrik -
Beban gaji penjualan dan umum 283.850.000
Beban perlengkapan penjualan/umum -
Beban iklan 12.000.000
Beban penelitian pengembangan 35.750.000
Beban listrik,air,telphon penjualan 28.250.000
Beban transport penjualan 22.500.000
Beban pemeliharaan umum     18.750.000
Beban penyusutan Peralatan umum     -
Beban penyusutan Kendaraan umum -
Bebanpenyusutan gedung umum -
 Beban lain-lain 22.175.000
3.675.500.000 3.675.500.000

Transaksi-Transaksi seama bulan Desember 2010 adalah :


02 Des. Dibeli perlengkapan tambahan sebesar Rp 2.500.000 dari PT.Berkah secara kredit
05 Des. Dibeli bahan baku untuk persediaan proses produksi sebesar Rp.35.000.000
dari PT. Bintang dibayar uang muka Rp.5.000.000
06 Des. Dikirim kembali barang yang dibeli dari PT. Bintang tidak cocok sebesar Rp.1.500.000
09 Des. Dijual sepertai barang kepada Cv Adi Jaya sebesar Rp.77.500.000 syarat pembayaran 2/10,
n/30
14 Des. Dibeli biaya makan untuk karyawan sebesar Rp.150.000 tunai.(dicatat pada beban lain)
16 Des. Dijual tunai barang dagang kepada langganan Fa.Kurnia sebesar Rp.75.000.000
20 Des. Dibayar biaya air, listrik dan telpon sebesar Rp 4.500.000 bagian pabrik 40% dan sisanya bagian
penjualan/ administrasi umum.
20 Des. Diterima kembali barang yang dijual kepada Cv Adi Rp. 1.000.000 karena rusak.
23 Des . Diterima pelunasan piutang atas tagihan sebesar Rp.12.500.000
25 Des. Dibayar upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.8.500.000
28 Des. Dibayar biaya upah tak langsung Rp.6.500.000dan biaya gaji penjualan dan administrasi
Umum sebesar Rp.19.500.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah .


1) Persediaan per 31 Desember 2010 untuk :
bahan baku sebesar Rp.53.500.000
barang dalam proses sebesar Rp.73.450.000
barang jadi sebesar Rp.112.500.000
2) Persediaan perlengkapan yang terpakai untuk pabrik Rp.15.000.000 dan untuk bagian penjualan dan umum
Rp.13.500.000
3) Beban iklan yang telah terbit sebesar Rp. 11.000.000
4) Aset tetap disusutkan untuk mesin pabrik 20% dari harga perolehan.
5) Aset tetap disusutkan untuk peralatan 25%, kendaraan 12,5%, dan gedung 5% masing-masing dari harga
perolehan. Aset tetap tersebut terdiri dari 60% untuk pabrik dan 40 % untuk penjualan/adminstrasi umum.
6) Gaji yang belum dibayar sampai akhir Desember sebesar Rp.1.250.000

Soal Latihan Siklus Akuntansi 259


Diminta :
1. Catatlah transaksi-transaksi diatas ke dalam jurnal umum dan jurnal penyesuian.
2. Posting jurnal tersebut ke dalam buku besar masing-masing.
3. Susunlah worksheet (neraca lajur) per 31 Desember 2010
4. Susunlah laporan keuangan per 31 Desember 2010
5. Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2010.
6. Susunlah Neraca saldo setelah penutup per 31 Desember 2010.

Jurnal Umum
Tgl Keterangan Ref. Debet Kredit

260 Accounting Principles


Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2010

Soal Latihan Siklus Akuntansi 261


Kas
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Piutang Usaha
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Perlengkapan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Persediaan Bahan baku


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Persediaan BDP
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

262 Accounting Principles


Pesediaan BJ
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Peralatan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Akum Peny Peralatan


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Kendaraan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Akum Peny Peralatan


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Mesin
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 263


Akumulasi Penyusutan Mesin
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Gedung
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Akumulasi penyusutan Gedung


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Tanah
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Utang usaha
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

264 Accounting Principles


Utang Bank
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Modal saham
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Laba ditahan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Deviden
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Ihktisar Produksi
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 265


Ikhtisar Laba Rugi
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Penjualan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Retur Penjualan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Potongan Penjualan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Pembelian
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

266 Accounting Principles


Beban angkut masuk
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Retur Pembelian
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Potongan Pembelian
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban upah Langsung


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban bahan penolong


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 267


Beban upah tak langsung
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban perlengkapan pabrik


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban listrik, air telphon pabrik


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban penyusutan peralatan pabrik


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban penyusutan kendaraan pabrik


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban penyusutan mesin pabrik


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

268 Accounting Principles


Beban penyusutan gedung pabrik
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban gaji penjualan dan umum


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban perlengkapan penjualan dan umum


Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit

Beban pemasaran
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban listrik, air, telp penj/umum


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban transpot out


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban pemeliharaan umum


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Soal Latihan Siklus Akuntansi 269


Beban penyusutan peralatan bg umum penjualan
Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban penyusutan kendaraan penjualan/umum


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban penyusutan gedung bg umum


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Beban peny. Mesin


Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit

Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit

Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit

Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit

Tgl. Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit

270 Accounting Principles


PT Mandiri - Worksheet per 31 Desember 2010

Neraca Saldo Harga Pokok


Nama Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Rugi Laba Neraca
disesuaikan Produksi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Neraca Saldo Harga Pokok
Nama Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Rugi Laba Neraca
disesuaikan Produksi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
PT MANDIRI
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2010

Soal Latihan Siklus Akuntansi 273


PT MANDIRI
Laporan perhitungan laba rugi
Per 31 Desember 2010

274 Accounting Principles


PT MANDIRI
Laporan perubahan laba ditahan
Per 31 Desember 2010

PT MANDIRI
neraca
Per 31 Desember 2010

Soal Latihan Siklus Akuntansi 275


jurnal penutup
Per 31 Desember 2010
Tgl keterangan debit kredit

276 Accounting Principles


BAB 8

Undang Undang Sarbanes Oxley, Kas dan


Pengendaliannya

Undang-Undang Sarbanes-Oxley Tahun 2002


Awal tahun 2000-an terjadi saat skandal keuangan Enron, WorldCom, Tyco International,Ltd., Adelphia
Communications, yang menyebabkan kerugian yang luar biasa besarnya untuk pemegang saham, kreditor, dan
investor lainnya di Amerika Serikat. Publik bereaksi luar biasa dan akhirnya m Kongres (DPR Amerika Serikat)
mengesahkan Undang-Undang Sarbanes-Oxley tahun 2002. Undang-undang ini, sering disingkat sebagai
Sarbanes-Oxley (SOX), merupakan salah satu produk hukum yang paling penting dan signifikan sepanjang
sejarah yang memengaruhi perusahaan public tidak hanya di Amerika Serikat namun hamper ke seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Undang-undang ini menekankan perlunya penilaian atas pengendalian serta pelaporan
keuangan bagi seluruh perusahaan.
Tujuan SOX adalah mengembalikan keyakinan dan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan
perusahaan. UntukITU SOX menekankan pentingnya pengendalian internal yang efektif.
SOX mewajibkan perusahaan mempertahankan pengendalian internal yang kuat dan efektif terhadap
pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan. Pengendalian seperti itu sangat penting guna mencegah
kecurangan dan pembuatan laporan keuangan yang menyesatkan.
Beberapa perusahaan Indonesia juga menerapkan SOX khususnya untuk perusahaan Indonesia yang
merupakan anak perusahaan asing dari induk yang tercatat di bursa efek AS. Perusahaan Indonesia yang tercatat
dalam Bursa Efek AS juga harus mematuhi ketentuan ini. Salah satu contoh adalah PT Telkom Indonesia yang
tercatat di Bursa Efek New York.

Pengendalian Internal
Pengendalian internal dimaksud menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Komite Pendukung
Organisasi (Committee of Sponsoring Organizations---COSO), merupakan komite yang dibentuk oleh lima
asosiasi bisnis utama.
Tujuan pengendalian internal adalah memberikan keyakinan yang memadai bahwa (1) aset telah dilindungi
dan digunakan untuk keperluan bisnis, (2) informasi bisnis akurat, dan (3) karyawan mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku.
Perusahaan juga harus mematuhi hukum, peraturan, serta standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Contoh standar serta hukum tersebut mencakup peraturan mengenai lingkungan hidup, klausul perjanjian,
peraturan keselamatan kerja, dan prinsip akuntansi berterima umum (contoh PSAK).
Menurut COSO, unsur – unsur pengendalian internal adalah (1) lingkungan pengendalian, (2) penilaian
risiko (risk assessment), (3) prosedur pengendalian , (4) pengawasan, serta (5) informasi dan komunikasi.4

Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah perilaku manajemen dan karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya
pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional
manajemen.
Struktur organisasi perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
operasi, juga memengaruhi lingkungan pengendalian..
Kebijakan personalia berpengaruh pada lingkungan pengendalian. Kebijakan ini meliputi pemberian
pemberian kontrak kerja, pelatihan, evaluasi, kompensasi, dan promosi karyawan. Deskripsi pekerjaan, kode
etik karyawan, merupakan bagian dari kebijakan personalia. Kebijakan semacam ini dapat membuat lingkungan
pengendalian internal menjadi lebih baik.

Undang-undang SOX, Kas dan Pengendaliannya 277


Penilaian Risiko
Setiap perusahaan menghadapi risiko. Manajemen wajib menilai risiko-risiko tersebut dan melakukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya sehingga tujuan pengendalian internal dapat dicapai.
Jika risiko dapat diidentifikasi maka selanjutnya risiko dapat dianalisis untuk mengestimasi seberapa
mungkin terjadinya risiko tersebut dan menentukan tindakan yang dapat menekan risiko tersebut.

Prosedur Pengendalian.
Prosedur pengendalian dirancang guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat
dicapai, termasuk mencegah kecurangan.

Pengawasan
Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal diperlukan untuk menemukan kelemahan-kelemahan dan
memperbaiki efektivitas pengendalian. Sistem pengendalian internal dapat diawasi melalui usaha manajemen
yang berkelanjutan atau evaluasi terpisah. Bentuk pengawasan yang ada bisa dilihat dengan eksistensi dan
peran dari auditor internal yang independen terhadap operasi. Selain itu eksistensi dan peran komite audit atau
dewan direksi yang independen terhadap manajemen serta auditor eksternal saat mengevaluasi pengendalian
internal sebagai bagian dari audit tahunan atas laporan keuangan.

Informasi dan Komunikasi


Informasi dan komunikasi adalah unsur penting dalam pengendalian internal. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian serta pengawasan dibutuhkan manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan, hukum dan peraturan yang diperlukan.
Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal untuk menilai kejadian dan kondisi yang dapat
berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Sebagai contoh, manajemen menggunakan
informasi dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Indonesia untuk menilai pengaruh kemungkinan
perubahan pada standar pelaporan.

Karakteristik Kas dan pentingnya pengendalian internal atas kas


Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, wesel pos dan deposito. Perangko bukanlah merupakan kas
melainkan biaya yang dibayar dimuka (prepaid expense). Umumnya kas terbagi menjadi dua kelompok yaitu
uang yang tersedia di perusahaan (cash on hand) dan uang yang tersimpan di bank (cash in bank).
PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas menyebutkan bahwa: Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand)
dan rekening giro (demand deposit).
Kas adalah aset yang paling lancar dan merupakan aset yang paling sering dicuri, dimanipulasi dan
diselewengkan. Siklus transaksi dimulai dari kas dan diakhiri dengan kas, perusahaan dapat membeli persediaan
dari supplier, lalu menjual kembali persediaa tersebut ke pelanggan, yang sebagian besar dilakukan secara kredit,
timbulah piutang usaha, dari piutang usaha ini kemudian ditagih untuk menghasilkan kas dan seterusnya dimana
siklus akan terus berlangsung seperti itu. Sangat banyak transaksi mempengaruhi baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap penerimaan dan pembayaran kas. Untuk itulah diperlukan pengendalian internal yang
efektif untukj mengamankan kas dan menjamin keakuratan (ketepatan penyajian) atas catatan akuntansi kas.
A. Pengendalian Internal atas Penerimaan Kas
Berikut ini adalah penerapan prinsip pengendalian internal atas penerimaan kas :
1) Karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk menangani penerimaan kas.
2) Pemisahan tugas antara personil yang menerima kas, mencatat dan yang menyimpan.
3) Semua transaksi penerimaan kas wajib didukung dengan dokumen (sebagai bukti transaksi)
4) Semua penerimaan uang kas harian dikelola oleh Kasir. Salinan lembar pertama dari ikhtisar total penerimaan
kas harian yang telah disusun oleh kasir dikirimkan ke bagian akuntansi, untuk selanjutnya oleh bagian
akuntansi sebagai dasar pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Sedangkan salinan lembar kedua dari ikhtisar
total penerimaan kas harian tadi yang telah disiapkan oleh kasir diserahkan ke bagian keuangan. Dokumen
asli total penerimaan kas harian tetap akan diarsipkan oleh kasir.
5) Uang kas dari hasil penerimaan harian atau daro hasil penagihan piutang dari pelanggan wajib disetor ke

278 Accounting Principles


bank setiap akhir hari oleh kasir.
6) Pengecekan independen atau verifikasi internal oleh pihak yang independen.
7) Mengikat kasir yang mengelola penerimaan kas dengan uang jaminan.

B. Pengendalian Internal atas Pembayaran Kas


Pengendalian internal atas pembayaran kas memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran hanya
dilakukan untuk transaksi-transaksi yang benar-benar telah diotorisasi dengan semestinya. Selain itu, budgeting
juga dapat menjadi sebagai salah satu alat kendali untuk memastikan bahwa uang kas telah digunakan secara
efisien.
Pemisahan tugas diperlukan untuk mencegah employee fraud (tindakan kecurangan yang dilakukan
oleh pegawai). Aplikasi atas pengendalian internal mewajibkan perusahaan untuk mepertimbangkan adanya
pengeluarkan tambahan biaya. Pertimbangan yang digunakan adalah manfaat yang akan diperoleh dari penerapan
pengendalian internal harus lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan.
Beberapa prinsip pengendalian internal atas pembayaran kas melalui cek :
a. Pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi untuk menandatangani cek (biasanya
direktur keuangan).
b. Pemisahan tugas antara personil yang menyetujui pembayaran kas, melakukan pembayaran kas dan
yang mencatat pengeluaran kas.
c. Pemanfaatan cek yang bernomor urut tercetak; dan setiap cek wajib dilampiri dengan bukti tagihan.
d. Pengecekan independen atau verifkasi internal oleh pihak independen.
e. Dokumen tagihan yang telah dibayar lunas wajib segera diberi stempel lunas.

C. Penggunaan Rekening Bank


Pemanfaatan rekening bank dapat meminimalisasi jumlah kas yang harus dibawa kesana kemari, sekaligus
memperkecil risiko terjadinya kehilangan atas uang kas.
Cek adalah dokumen tertulis yang ditandatangani oleh deposan (khusus rekening giro), dimana meminta
bank untuk membayarkan sejumlah uang ke individu atau entitas tertentu.

Laporan Bank (Rekening Koran)


Rekening Koran memuat hal yang sama dengan buku tabungan. Didalamnya sama-sama memuat mengenai
tanggal dan sandi transaksi, mutasi debet, mutasi kredit dan saldo. Bedanya adalah kalau buku tabungan dibuka
untuk nasabah (deposan) perorangan, sedangkan rekening Koran untuk nasabah corporate (entitas).

D. Rekonsiliasi Bank Dua Kolom


Untuk tujuan pengendalian internal, sesaat setelah perusahaan menerima rekening Koran bulanan selanjutnya
perusahaan akan mengecek kebenaran atau kecocokkan saldo rekeningnya yaitu antara saldo menurut catatan
perusahaan, dengan catatan menurut bank. Dalam hal ini mungkin terjadi perbedaan saldo (saldo akhir cash in
bank) diantara ke dua catatan tersebut, untuk itu dilakukanlah rekonsiliasi dua kolom yang biasanya dilakukan
untuk menetapkan atau mendapatkan saldo akhir cash in bank yang benar. Untuk rekonsiliasi dua kolom, tampilan
laporannya atau penyajiannya akan dibagi menjadi dua bagian (sisi)..
Berikut ini beberapa penyebab timbulnya perbedaan saldo antara catatan perusahaan dengan rekening
Koran yang diterbitkan oleh bank.
1) Deposits in Transit (Setoran Dalam Perjalanan)
Setoran yang telah diperhitungkan dalam catatan perusahaan tetapi belum masuk dalam catatan rekening
koran bank (belum di kredit oleh bank bersangkutan).
Untuk tujuan rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan ini sifatnya akan menambah besarnya saldo cash
in bank menurut rekening koran.
2) Outstanding Checks (Cek yang Masih Beredar)
Cekk yang masih beredar adalah pembayaran utang ke kreditur/supplier dengan menggunakan cek, namun
kreditur/supplier tersebut belum mencairkannya ke bank sehingga saldo rekening koran bank belum
mencerminkan pembayaran tersebut.
Untuk tujuan rekonsiliasi bank, cek yang masih beredar ini sifatnya akan mengurangi kas menurut rekening
Koran (catatan bank).

Undang-undang SOX, Kas dan Pengendaliannya 279


3) Not Sufficient Fund Check (Cek Tidak Cukup Dana)
Untuk tujuan rekonsiliasi, cek yang dikembalikan oleh bank karena tidak cukup dana ini sifatnya akan
mengurangi besarnya saldo kas menurut catatan perusahaan. Dalam pembukuan cek tidak cukup dana ini
kemudian akan dibebankan kembali ke pelanggan bersangkutan yaitu dengan cara menimbulkan kembali
akun piutang usaha dan mengkredit akun kas..
4) Notes plus Interest Collected by Bank (Penagihan Piutang Wesel, Beserta Bunganya Lewat Bank) yang
belum dicatat dalam pencatatan perusahaan.
Untuk tujuan rekonsiliasi, maka perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan menambah
saldo kas menurut catatan perusahaan supaya sama dengan catatan bank mengingat dalam hal ini pihak
banklah yang pertama kali mengetahui terlebih dahulu dan mengkredit penerimaan piutang wesel tersebut
beserta bunganya ke dalam rekening perusahaan, sehingga untuk kecocokan saldo maka pihak perusahaan
dalam pencatatannya harus mengoreksi saldo kas . Interest Income atau bunga bank atas saldo rekening
perusahaan yang mengendap atau sering dikenal sebagai jasa giro yang belum dicatat dalam jurnal pada
bulan dimana jasa giro tersebut dihasilkan, telah terjadi perbedaan saldo kas antara menurut catatan bank
dengan menurut catatan perusahaan, pembukuan perusahaan belum mencatat hasil jasa giro tersebut,
karena baru mengetahui jumlahnya di bulan berikutnya.
Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo kas di mana jasa giro dihasilkan, maka perusahaan akan melakukan
jurnal koreksi dengan menambah saldo kas menurut catatan perusahaan supaya sama dengan catatan
bank.
5) Bank Service Charges (Biaya Jasa Bank) yang belum dicatat dalam jurnal perusahaan.
Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo kas dimana biaya administrasi dibebankan, perusahaan dalam
pembukuannya melalui jurnal koreksi akan mengurangi saldo kas menurut catatan perusahaan agar sama
dengan catatan bank.
6) Error in Recording (Kesalahan dalam Pencatatan)
Untuk tujuan rekonsiliasi bank, jika terdapat kesalahan pencatatan oleh perusahaan, maka selisih jumlah
kesalahan tersebut akan ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas menurut catatan perusahaan, disertai
dengan pembuatan jurnal koreksi. Demikian pula jika jumlah tertentu telah salah dicatat oleh bank, maka
selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas menurut catatan
bank, tanpa perlu membuat jurnal koreksi dalam pembukuan perusahaan.

Ilustrasi rekonsiliasi bank


PT Merah Delima telah mengumpulkan data sebagai berikut yang diperlukan untuk menyusun rekonsiliasi bank
per tanggal 31 Juli 2010.
a. Saldo menurut perusahaan Rp. 50.200.000 sedangkan saldo menurut bank Rp. 49.800.000.
b. Bank telah menagih untuk PT Merah Delima sebuah wesel tagih berikut bunganya sebesar Rp.
9.400.000. Nilai nominal wesel tersebut adalah Rp. 9.000.000. Dalam hal ini, pihak bank membebankan
biaya penagihan sebesar Rp 100.000 kepada PT Merah Delima.
c. Setoran uang pada tanggal 31 Juli 2010 sebesar Rp. 14.996.800 belum tampak dalam rekening koran
bank Juli 2010.
d. Bank telah keliru membebankan pengeluaran cek PT Merah Delima sebesar Rp. 803.200 ke dalam
rekening PT Merah Delima.
e. Cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi belum juga diuangkan oleh supplier sampai dengan
akhir bulan Juli 2010 sebesar Rp. 17.600.000.
f. Pembayaran utang kepada kreditur sebesar arp. 1.650.000 telah dicatat keliru dalam pembukuan
perusahaan. Bagian akuntansi PT Merah Delima mencatat akun kas di sebelah debet dan akun utang
usaha di sebelah kredit dakam jurnal.
g. Cek dari pelanggan yaitu PT Kecubung sebesar Rp. 8.456.000 ditolak oleh bank karena tidak ada
dananya.
h. Penerimaan uang sebagai hasil dari penagihan ke pelanggan sebesar Rp. 1.595.200 telah keliru dicatat
oleh bagian akuntansi perusahaan sebesar Rp. 1.559.200.
i. Bank telah membebankan biaya administrasi sebesar Rp. 240.000 ke dalam rekening perusahaan,
tetapi hal ini belum dicatat oleh bagian akuntansi perusahaan.
j. Bank telah mengkredit rekening perusahaan untuk jasa giro bulan Juli 2010 sebesar Rp. 460.000 tetapi
hal ini belum dicatat oleh bagian akuntansi perusahaan.
Rekonsiliasi saldo bank dan saldo buku untuk mencari saldo cash in bank yang benar per tanggal 31 Juli 2010

280 Accounting Principles


PT Merah Delima
Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2010
Saldo menurut catatan bank 49,800,000
Kesalahan dalam pencatatan 803,200
Setoran dalam perjalanan 14,996,800
Cek yang masih beredar (17,600,000)
Saldo bank yang benar 48,000,000

Saldo menurut catatan perusahaan 50,200,000


Piutang wesel dan bunga ditagih oleh bank 9,400,000
Kesalahan dalam pencatatan 36,000
Jasa giro 460,000
Kesalahan dalam pencatatan (3,300,000)
Cek tidak cukup dana (8,456,000)
Biaya penagihan (100,000)
Biaya administrasi bank (240,000)
Saldo buku yang benar 48,000,000

Utang usaha 3,300,000


Kas di bank 3,300,000

Piutang usaha 8,456,000


Kas di Bank 8,456,000

Kas di Bank 9,400,000


Piutang Wesel 9,000,000
Pendapatan bunga 400,000

Kas di Bank 36,000


Piutang Usaha 36,000

Kas di Bank 460,000


Pendapatan bunga 460,000

Beban Administrasi Lainnya 340,000


Kas di Bank 340,000

E. Dana Kas Kecil


Sangat tidak praktis jika perusahaan menggunakan cek atau transfer lewat rekening bank hanya untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, seperti misalnya untuk membeli perangko, vas bunga,
alas meja tamu yang ada di front office, membayar langganan koran (secara harian), ongkos transport untuk

Undang-undang SOX, Kas dan Pengendaliannya 281


menjenguk salah seorang yang sedang sakit, dan lain sebagainya. Untuk itu dibuatlah sebuah cara yang disebut
dana kas kecil.
Dana kas kecil dibentuk dengan cara mengestimasi terlebih dahulu jumlah kas yang dibutuhkan :
Jurnal pembentukan dana kas kecil:

Kas Kecil xxx

Kas di Bank Xxx

Jurnal pembayaran dana kas kecil :


Tidak ada ayat jurnal (No Entry)

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil :

Makanan, minuman xxx

Beban Lainnya xxx

Kas di Bank Xxx

Selain alternatif dari dana kas kecil tetap (imprest fund system), dapat juga digunakan cara dana kas tidak
tetap dalam melakukan pencatatan atau pembukuan atas dana kas kecilnya. Jurnal pembentukan dana kas
kecil

Kas Kecil xxx

Kas di Bank Xxx

Jurnal pembayaran dana kas kecil

Makanan, minuman Xxx

Beban Lainnya xxx

Kas Kecil Xxx

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil

Kas Kecil xxx

Kas di Bank Xxx

Ringkasan
Undang-undang SOX muncul sebagai reaksi berbagai skandal akuntansi yang terjadi di Amerika Serikat.
Penekanan dari SOX adalah pentingnya pengendalian internal yang efektif atas operasional perusahaan
Pengendalian internal atas kas sangat diperlukan dalam suatu perusahaan mengingat kas adalah asset yang
sangat mudah untuk disalahgunakan baik dicuri atau diselewengkan. Pemisahan tugas dalam pengendalian
internal kas dapat berupa pemisahan antara pihak yang mengotorisasi, mencatat dan menyimpan kas. Untuk
keperluan pengeluaran perusahaan yang sifatnya kecil, perusahaan membentuk kas kecil.

282 Accounting Principles


Istilah Penting
Dana Kas Kecil tetap Kas Kecil Pengendalian Internal Sarbanes Oxley Act

Soal Esai

1) Terangkan lahirnya SOX di Amerika Serikat? Apa saja yang melatar belakangi lahirnya SOX/
2) Sejauh mana pengaruh SOX terhadap akuntansi dan auditing di Indonesia?
3) Sebutkan karakteristik dari kas, kenapa kas harus dijaga benar-benar dengan pengendalian internal yang
kuat?

Latihan

Soal 1
Prosedur berikut telah digunakan oleh Butha Locaya Company.
a. Semua penjualan dimasukkan ke register kas, dan tanda terima diberikan kepada pelanggan. Semua
penjualan dicatat pada struk atau pita yang terkunci pada register kas.
b. Voucher dan semua dokumen pendukung dilubangi dan dimasukkan ke folder LUNAS setelah dibayar
oleh bendahara.
c. Cek yang diterima melalui pos setiap hari disampaikan kepada petugas piutang usaha yang
membukukan penagihan piutang usaha dan melakukan penyetoran bank.
d. Pada akhir giliran (shift) kerja, setiap kasir menghitung kas yang terdapat pada register masing-masing,
membuka struknya, dan membandingkan jumlah kas yang ada dengan jumlah yang terdapat pada
struk tersebut untuk menentukan kekurangan dan kelebihan kas.
e. Setiap kasir mendapat laci register kas tersendiri yang tidak bisa diakses oeh kasir lain.
f. Rekonsiliasi bank disiapkan oleh akuntan.
g. Pengeluaran uang dari dana kas kecil dilakukan hanya setelah tanda terima kas kecil dilengkapi dan
ditandatangani oleh penerima kas kecil tersebut.
Diminta :
Identifikasikan apakah masing-masing prosedur pengendalian internal terhadap kas tersebut merupakan (1)
keunggulan atau (2) kelemahan. Untuk setiap kelemahan, tunjukkan mengapa hal itu merupakan kelemahan.

Soal 2
The Butha Grigis Company antara lain melakukan transaksi berikut dalam bulan Juni 2006.
1 Juni Dibentuk dana kas kecil sebesar $ 600
6 Penjualan Tunai pada hari tersebut, berdasarkan struk register kas, berjumlah $ 8.000.
Uang kas yang benar-benar diterima dari penjualan berjumlah $ 7.00.
30 Kas kecil yang tersisa berjumlah $ 150. Dana kas kecil diisi kembali untuk pengeluaran
berikut, yang semuanya didukung oleh tanda terima kas kecil
3 Juni Perlengkapan toko, $ 40
8 Juni beban Angkutan kilat untuk barang dagang yang dibeli, $ 120 (persediaan barang).
12 Juni Perlengkapan Kantor $ 75
15 Juni Perlengkapan Kantor $ 38
19 Juni Prangko Pos, $ 55 (perlengkapan kantor)
20 Juni Reparasi atas mesin Fax, $ 100 (beban administrasi rupa-rupa)
21 Juni Reparasi atas printer, $ 52 (beban administrasi rupa-rupa)
22 Juni Beban pengiriman atas beberapa surat khusus, $ 20 (beban administrasi rupa-rupa)
27 Juni Angkutan ekspres atas barang dagang yang dibeli, $ 60.(persediaan barang dagang)
30 Penjualan tunai pada hari tersebut, berdasarkan struk register kas, berjumlah $ 8.000.
Uang kas yang benar-benar diterima dari penjualan tunai itu berjumlah $ 7.900
30 Dana kas kecil diturunkan sebesar $ 180.

Diminta : Buatlah ayat jurnal atas transaksi transaksi tersebut.

Undang-undang SOX, Kas dan Pengendaliannya 283


BAB 9

Piutang

Piutang merupakan sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas dari pihak lain yang
juga merupakan akibat dari penyerahan barang dan jasa secara kredit.
Timbulnya piutang juga sebagai akibat dari penyerahan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan.
Umumnya pelanggan akan menjadi lebih tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan secara kredit
oleh perusahaan atau penjual dan bagi perusahaan untuk meningkatkan besarnya omset penjualan.

Jenis- Jenis Piutang


Dalam praktik, piutang pada umumnya diklasifikasikan menjadi berikut ini :
1) Piutang Usaha (Accounts Receivable)
Piutang Usaha merupakan jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau
jasa secara kredit.. Piutang usaha dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam
waktu 30 - 60 hari.
2) Piutang Wesel (Notes Receivable)
Piutang Wesel merupakan tagihan perusahaan yang dibuat kepada pembuat wesel. Pembuat wesel adalah
pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit
maupun melalui peminjaman sejumlah uang yang dituangkan dalam bentuk janji pembayaran yang ditulis
secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory note). Ingat bahwa piutang wesel mengharuskan
debitur untuk membayar bunga.
3) Piutang Lain-lain (Other Receivables)
Piutang lain-lain umumnya umumnya adalah piutang yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai piutang usaha
atau terkait piutang usaha. Contohnya adalah piutang bunga, piutang deviden (tagihan kepada investee
sebagai hasil atas investasi), piutang pajak (tagihan perusahaan kepada pemerintah berupa restitusi atau
pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak) dan tagihan kepada karyawan.
Siklus normal operasional perusahaan merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan mulai
dari pembelian barang dagangan dari pemasok lalu menjualnya kepada pelanggan secara kredit sampai
kepada diterimanya penagihan piutang usaha atau piutang dagang
Dalam menentukan batasan lancar dan tidak lancar, perhatikanlah contoh berikut ini. Jika lamanya siklus
normal operasional perusahaan adalah 10 bulan, maka pengertian lancar disini adalah maksimum 12 bulan
(satu tahun). Jadi, piutang yang baru dapat ditagih setelah satu tahun lebih akan diklasifikasikan sebagai tidak
lancar. Namun, jika lamanya siklus normal operasional perusahaan adalah 14 bulan, maka pengertian lancar
di sini adalah maksimum 14 bulan. Jadi piutang yang baru dapat ditagih setelah 14 bulan lebih dikatakan
sebagai tidak lancar.
Disamping klasifikasi yang umum seperti di atas, piutang juga dapat diklasifikasikan sebagai piutang dagang
dan non dagang atau piutang lancar dan tidak lancar.
Piutang dagang (trade receivables) dihasilkan dari kegiatan normal bisnis perusahaan yaitu penjualan
secara kredit barang atau jasa ke pelanggan. Piutang dagang yang dibuktikan dengan sebuah janji tertulis
secara formal oleh pelanggan untuk membayar, diklasifikasikan sebagai piutang wesel. Dalam kebanyakan
kasus, piutang dagang merupakan piutang kepada pelanggan yang tanpa adanya jaminan dari pelanggan
untuk membayar atau open accounts atau yang lebih dikenal sebagai piutang usaha. Sedangkan piutang
nondagang meliputi seluruh jenis piutang lainnya, seperti piutang bunga, piutang deviden, piutang pajak,
tagihan kepada perusahaan asosiasi dan tagihan kepada karyawan.

Pengendalian Internal atas Piutang Usaha


Pengendalian internal atas piutang usaha yang menjadi pusat perhatian adalah bagaimana pengamanan yang
efisien dan efektif dilakukan atas piutang usaha, baik dari segi pengamanan atas perolehan fisik kas, pemisahan

284 Accounting Principles


tugas termasuk masalah otorisasi persetujuan kredit, sampai pada tersedianya data catatan akuntansi yang
akurat.
Setiap pengajuan kredit yang diajukan oleh calon pembeli terlebih dahulu harus diuji atau dievaluasi
kelayakan kreditnya. Persetujuan pemberian kredit hanya boleh dilakukan atau disahkan oleh manajer kredit
Penerapan pengendalian internal tidak terlepas dari biaya-biaya tambahan yang harus dikorbankan
oleh perusahaan. Dalam hal ini, ingat bahwa perusahaan pada dasarnya harus mempertimbangkan atau
membandingkan antara besarnya biaya tambahan yang akan dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh.

Pengakuan Piutang Usaha dan Pencatatannya


Pertama kali piutang usaha akan timbul karena penjualan barang dagangan secara kredit yang kemudian dapat
diikuti dengan transaksi retur penjualan, penyesuaian atau pengurangan harga jual dan pada akhirnya penagihan
(baik tanpa ataupun disertai dengan pemberian potongan penjualan).

Jurnal Penjualan Kredit :


Piutang usaha xxx
Penjualan xxx

Jurnal Retur Penjualan :


Retur penjualan & penyesuaian harga jual xxx
Piutang Usaha xxx

Jurnal saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai (selama periode
potongan) :
Kas xxx
Potongan Penjualan xxx
Piutang Usaha xxx

Piutang Usaha yang Tidak Dapat Ditagih


Beban yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha atau kredit macet akan dicatat dalam pembukuan sebagai
beban operasional sebagai akun beban kredit macet (bad debt expense), beban piutang ragu-ragu (doubtful
accounts expense) atau beban piutang yang tidakdapat ditagih (uncollectible accounts expense).
Ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk menilai, mencatat atau menghapus piutang usaha yang tidak
dapat ditagih, yaitu metode hapus langsung (direct write-off method) dan metode pencadangan (allowance
method). Penggunaan metode ini berdasar pada substansi kemungkinan tertagihnya piutang.

Metode Hapus Langsung


Asumsi dasar metode hapus langsung adalah azas optimis dimana beban kerugian piutang akan benar-
benar diakui jika terdapat fakta bahwa debitur benar-benar tidak dapat membayar utangnya.
Faktor-faktor yang membuat metode hapus langsung digunakan adalah :
1) Terdapatnya sebuah situasi dimana sangat tidak memungkinkan bagi perusahaan untuk mengestimasi
besarnya piutang usaha yang tidak dapat ditagih sampai dengan akhir periode
2) Bagi perusahaan yang khusus, menjual sebagian besar barang atau jasanya secara tunai, sehingga jumlah
beban atas piutang usaha yang tidak dapat ditagih boleh dibilang sangat tidak material. Tentu saja bahwa
jumlah piutang usaha yang ditimbulkan dari kegiatan bisnis perusahaan hampir dapat dipastikan sangat kecil
sekali.
Beban kredit macet atau beban piutang yang tidak dapat ditagih hanya akan dicatat atau diakui jika benar-
benar terjadi debitur tertentu menyatakan tidak bisa membayar, bukan berdasarkan pada kerugian estimasi.
Jurnal yang perlu dibuat oleh perusahaan untuk mencatat besarnya actual loss adalah sebagai berikut :

Beban piutang yang tidak dapat ditagih xxx


Piutang usaha xxx

Metode hapus langsung sangat sederhana, akan tetapi metode ini tidak sesuai dengan konsep penandingan

Piutang 285
(matching concept). Dengan menggunakan metode hapus langsung, perusahaan baru mengetahui piutangnya
tidak dapat ditagih setelah beberapa waktu kemudian atau setelah penjualan terjadi, maka perusahaan tidak
menandingkan beban kredit macet ke periode dimana pendapatan terkait (penjualan) dicatat. Jadi, beban kredit
macet kemungkinan akan diakui atas penjualan yang telah terjadi dalam periode sebelumnya. Beban kredit macet
sering dicatat dalam periode yang berbeda dengan periode dimana pendapatan terkait itu dicatat.
Namun demikian metode hapus langsung ini sejalan dengan tujuan perhitungan pajak penghasilan (income
tax purposes), dimana metode hapus langsung ini justru diwajibkan oleh pajak penghasilan.

Metode Pencadangan
Asumsi dasar metode pencadangan adalah azas konservatis dimana kerugian akan diakui jika kemungkinannya
adalah probable (kemungkinan terjadinya adalah lebih dari 50 %) dan jumlahnya dapat diestimasi secara andal
Umumnya perusahaan dapat memprediksi kondisi ini berdasarkan pada pengalaman masa lampau, mana
saja pelanggannya yang tidak bisa membayar. Besarnya estimasi ini diperoleh dari hasil pengamatan atau
pengalaman masa lampau mengenai jumlah piutang usaha yang macet.
Dalam praktek, Perusahaan yang berskala besar menggunakan metode ini untuk mengestimasi bagian
dari piutang usahanya yang tidak dapat ditagihJika besarnya estimasi atas piutang tak tertagih adalah akurat,
maka akun cadangan seharusnya selalu mendekati nol, akan tetapi estimasi tidak pernah nol karena perusahaan
akan terus melakukan penjualan kredit dan membuat estimasi yang baru.
Jurnal mencatat besarnya estimasi atas beban piutang tak tertagih :
Beban piutang yang tidak dapat ditagih xxx
Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih xxx

Selanjutnya, jurnal saat debitur benar-benar tidak bisa membayar :


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih yyy
Piutang usaha yyy

Walaupun sangat jarang terjadi, setelah perusahaan menghapus piutang usahanya atas pelanggan tertentu,
ternyata pelanggan tersebut mempunyai itikad baik dengan membayar sebagian uang.
Jurnal yang perlu dibuat adalah :
Piutang usaha xx
Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih xx

Kas xx
Piutang usaha xx

Besarnya estimasi atas jumlah piutang tak tertagih dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1) Sebesar persentase tertentu dari jumlah penjualan
Cara ini disebut mengunakan pendekatan laporan laba rugi (income statement approach). Dimana yang
menjadi fokus perhatian manajemen adalah beban tahun sekarang, caranya berdasarkan pada data historis,
sebuah persentase tertentu dari total penjualan kredit yang digunakan untuk menghitung besarnya estimasi
beban kredit macet.
Diasumsikan perusahaan telah mengestimasi bahwa 2% dari total penjualan kreditnya tidak dapat ditagih.
Besarnya penjualan kredit yang telah terjadi sepanjang periode berjalan (tahun 2010) adalah Rp. 1.000.000.000.
Jumlah bruto piutang usaha pada akhir periode (akhir tahun 2010) sebesar Rp 170.000.000 sedangkan akun
cadangan piutang tak tertagih pada awal periode (sebelum ayat jurnal penyesuaian) bersaldo kredit sebesar Rp.
8.000.000.
Pada akhir periode, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat oleh perusahaan untuk mencatat besarnya estimasi
atas beban kredit macet tahun 2010 adalah sebagai berikut.

Beban piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 20.000.000


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 20.000.000
(2% x Rp 1 Milyar)

Setelah jurnal tersebut diposting dalam buku besar maka penyajian di neraca pada akhir tahun adalah :
Piutang usaha Rp. 170.000.000

286 Accounting Principles


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp. (28.000.000)
Piutang usaha bersih Rp. 142.000.000

Sedangkan laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 akan menyajikan beban piutang yang
tak tertagih (beban kredit macet) sebesar Rp. 20.000.000 sebagai beban operasional tahun 2010.

2) Sebesar persentase tertentu dari jumlah piutang usaha (Aging Schedule)


Dengan metode saldo akhir piutang, persentase tertentu dari jumlah saldo akhir piutang usaha yang
diperkirakan tidak dapat ditagih ditentukan.
Diasumsikan bahwa PT Merah Delima, pada akhir tahun 2010 memiliki saldo piutang usaha sebesar Rp.
180.000.000 dan diestimasi bahwa besarnya cadangan kredit macet atas piutang usaha ini adalah 5%. Saat ini,
sebelum ayat jurnal penyesuaian tahun 2010 dibuat, diketahui bahwa besarnya saldo awal cadangan piutang
tak tertagih adalah Rp. 6.000.000 (di sebelah kredit). Dalam hal ini PT Merah Delima harus menambah saldo
awal cadangan piutang tak tertagihnya sebesar Rp. 3.000.000 di sebelah kredit agar supaya menghasilkan saldo
akhir cadangan piutang tak tertagih yang besarnya sama dengan nilai estimasi, yaitu Rp. 9.000.000 (5% x Rp.
180.000.000). Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat oleh PT Merah Delima pada akhir tahun 2010 untuk mencatat
besarnya estimasi beban kredit macet periode berjalan adalah :

Beban piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 3.000.000


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 3.000.000
(Rp. 9 juta – Rp. 6 juta)

Setelah jurnal penyesuaian di atas diposting, maka besarnya piutang usaha bersih yang akan disajikan dalam
neraca per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Piutang usaha Rp. 180.000.000


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp. (9.000.000)
Piutang usaha bersih Rp. 171.000.000

Sedangkan laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 akan menyajikan beban piutang yang
tak tertagih (beban kredit macet) sebesar Rp. 3.000.000 sebagai beban operasional tahun 2010.
Jika menggunakan metode umur piutang, diasumsikan bahwa PT. Semeru, pada akhir tahun 2010 memiliki
saldo piutang usaha sebesar Rp. 172.600.000 dan cadangan kredit macet atas piutang usaha ini diestimasi
berdasarkan masing-masing kelompok umurnya.

Kisaran Umur Piutang Saldo Estimasi Kredit Macet


Persentase Jumlah

Belum jatuh tempo Rp. 150,000,000 2% Rp. 3,000,000


Telah jatuh tempo 1-30 hari 8,000,000 5% 400,000
Telah jatuh tempo 31-60 hari 6,200,000 10% 620,000
Telah jatuh tempo 61-90 hari 3,800,000 20% 760,000
Telah jatuh tempo 91-180 hari 2,400,000 30% 720,000
Telah jatuh tempo 181-365 hari 1,600,000 50% 800,000
Telah jatuh tempo diatas 365 hari 600,000 80% 480,000
Rp. 172,600,000 Rp. 6,780,000

Diasumsikan bahwa saldo awal cadangan piutang tak tertagih yang belum disesuaikan adalah bersaldo
kredit sebesar Rp. 6.400.000, maka jumlah yang akan ditambahkan ke dalam saldo ini adalah Rp. 380.000
dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut :

Beban piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 380.000


Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp. 380.000
(Rp. 6,78 – Rp. 6,4) juta

Manajemen Risiko Atas Pengelolaan Piutang


Perusahaan mencoba untuk memindahkan risiko atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang ke perusahaan

Piutang 287
lain. Salah satu cara yang paling efektif yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mentransfer risiko ke
perusahaan lain selaku penerbit kartu kredit. Dan untuk jasa seperti ini perusahaan akan membayar semacam
fee.
Cara lain untuk memindahkan risiko atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang, perusahaan dapat juga
menjual piutangnya ke faktor, seperti ke bank atau lembaga keuangan lainnya tanpa tanggung renteng ini kepada
faktor dinamakan factoring, dan seluruh hasil pembayaran piutang pelanggan akan menjadi hak faktor. Dalam
kasus faktoring ini, pelanggan akan diberi tahu oleh perusahaan agar utangnya dibayarkan langsung kepada
factor.

Penjualan Piutang Usaha


Piutang usaha merupakan bagian dari siklus normal operasi perusahaan. Siklus normal operasi perusahaan
adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan mulai dari pembelian barang dagangan dari pemasok,
menjualnya kepada pelanggan secara kredit sampai pada diterimanya penagihan piutang usaha atau piutang
dagang. Piutang usaha dapat dikonversi menjadi kas dengan cara dijual (baik dengan atau tanpa tanggung
renteng) atau sebagai jaminan pinjaman.
Diasumsikan PT Bromo menjual piutang usahanya sebesar Rp. 850.000.000 kepada sebuah lembaga
keuangan dengan harga Rp. 800.000.000. Besarnya cadangan piutang tak tertagih atas piutang yang dijual
adalah Rp. 19.200.000. Pembeli menahan 5% dari harga beli sebagai proteksi terhadap kemungkinan terjadinya
retur penjualan atau pengurangan (penyesuaian) harga jual. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat penjualan
piutang usaha tersebut adalah sebagai berikut :
Kas Rp. 760.000.000**
Piutang Faktor 40.000.000*
Cadangan Piutang Tak Tertagih 19.200.000
Kerugian atas Penjualan Piutang 30.800.000***
Piutang Usaha Rp. 850.000.000
*(0,05 x Rp. 800 juta)
**(Rp. 800 juta – Rp. 40 juta)
***([Rp. 850 juta – Rp. 19,2 juta] – Rp 800 juta)

Kerugian atas penjualan piutang ditentukan dengan cara membandingkan antara nilai buku piutang (Rp.
850.000.000 – Rp. 19.200.000) dengan hasil yang diterima dari penjualan (Rp. 800.000.000). Jurnal untuk
mencatat penyelesaian akhir dari penjualan piutang sangat tergantung pada ada tidaknya atau besarnya
retur penjualan aatu pengurangan (penyesuaian) harga jika dijual. Berikut adalah ayat jurnal yang akan
dibuat untuk mencatat penyelesaian akhir.
• Jika diasumsikan tidak ada retur penjualan :
Kas Rp. 40.000.000
Piutang Fakor Rp. 40.000.000
• Jika diasumsikan terdapat retur penjaualn sebesar Rp 15.000.000
Kas Rp. 25.000.000
Retur penjualan 15.000.000
Piutang Faktor Rp. 40.000.000
• Jika diasumsikan terdapat retur penjualan sebesar Rp 45.000.000
Retur penjualan Rp. 45.000.000
Kas Rp. 5.000.000
Piutang Faktor Rp. 40.000.000
Kas juga dapat diperoleh dari penjualan piutang dengan tanggung renteng. Penjualan piutang dengan
tanggung renteng artinya bahwa pembeli (bank atau lembaga keuangan) membayar di muka kas atas
piutang, tetapi tetap memiliki hak untuk menagih piutang tersebut dari penjual jika debitur gagal memenuhi
pelunasannya saat jatuh tempo.
Dari contoh tersebut di atas (PT Bromo), piutang dijual dengan tanggung renteng dan nilai kewajiban tanggung
renteng diestimasi sebesar Rp. 50.000.000.

Jurnalnya :
Kas Rp. 760.000.000
Piutang Faktor 40.000.000

288 Accounting Principles


Cadangan Piutang Tak Tertagih 19.200.000
Kerugian atas Penjualan Piutang 80.800.000
Piutang Usaha Rp. 850.000.000
Kewajiban Tanggung Renteng Rp. 50.000.000
Jika di kemudian hari, misalkan bahwa besarnya estimasi kewajiban tanggung renteng tersebut (Rp. 50.000.000)
lebih kecil dibanding dengan jumlah riil yang harus dibayar oleh penjual sebagai akibat tidak tertagihnya piutang,
maka tambahan kerugian atas penjualan piutang akan diakui.

Penjaminan Piutang Usaha


Pinjaman kadang-kadang berasal dari bank atau lembaga peminjam uang lainnya dengan cara menjaminkan
atau menggadaikan piutang usaha sebagai jaminan. Pinjaman ini dibuktikan dengan janji tertulis dalam bentuk
wesel.
Diasumsikan pada tanggal 1 Maret 2010, PT. Papandayan menjaminkan piutang usahanya sebesar Rp.
600.000.000 kepada Bank Nagara untuk mendapatkan pinjaman dana. Pinjaman yang diterima adalah sebesar
80%nya dan perusahaan dikenakan beban keuangan oleh bank sebesar 2% dari jumlah piutang yang di jaminkan.
Atas pinjaman tersebut, perusahaan menyerahkan sebuah wesel dengan tingkat suku bunga 18% per tahun
Berikut adalah transaksi-transaksi terkait dengan piutang yang dijaminkan.
31 Maret, Terdapat penerimaan dari debitur atas piutang yang dijaminkan sebesar Rp. 360.000.000
dikurangi potongan tunai Rp. 2.000.000. Pada tanggal yang sama, perusahaan juga
menerima retur penjualan dari piutang yang dijaminkan sebesar Rp. 4.000.000.
1 April, Terdapat penerimaan uang kas pada tanggal 31 Maret yang lalu (sebagai hasil dari piutang yang
dijaminkan) dibayarkan ke bank untuk mengangsur nilai nominal pinjaman. Di samping itu,
perusahaan juga mengeluarkan uang kas tambahan guna membayar beban bunga yang
terutang sampai dengan tanggal ini.
30 April, Terdapat penerimaan dari debitur atas sisa piutang uang dijaminkan, kecuali sebesar Rp.
1.600.000 yang dihapuskan karena tidak dapat ditagih.
1 Mei, Terdapat pelunasan sisa pinjaman bank, berikut bunga yang terutang atas wesel sampai dengan
saat ini.
Ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan PT Papandayan maupun Bank Nagara di atas adalah sebagai
berikut :

Tgl PT Papandayan Bank Nagara


1/3 Kas Rp. 468.000.000 Piutang Wesel Rp. 480.000.000

Beban 12.000.000* Pendapatan 12.000.000

Utang Wesel Rp. 480.000.000 Kas Rp. 468.000.000

*(0,02 x Rp. 600 juta)


31/3 Kas Rp. 358.000.000

Potongan Penjualan 2.000.000 Tidak ada jurnal

Retur Penjualan 4.000.000

Piutang Usaha Rp. 364.000.000


1/4 Utang Wesel Rp. 358.000.000 Kas Rp. 365.200.000

Beban Bunga 7.200.000* Piutang Wesel Rp. 358.000.000

Kas Rp. 365.200.000 Pendapatan Bunga 7.200.000

*(Rp. 480 juta x 0,18 x 1/12))

Piutang 289
30/4 Kas Rp. 234.400.000

Cad. Piutang Tak Tertagih 1.600.000 Tidak ada jurnal

Piutang Usaha 236.000.000

*(Rp. 600 juta – Rp. 364 juta )


1/5 Utang Wesel Rp. 122.000.000* Kas Rp. 123.830.000

Beban Bunga 1.830.000** Piutang Wesel Rp. 122.000.000

Kas Rp. 123.830.000 Pendapatan Bunga Rp. 1.830.000

*(Rp. 480 juta – Rp. 358 juta)

**(Rp. 122 juta x 0,18 x 1/12)

RINGKASAN
Piutang merupakan sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan dalam bentuk kas dari pihak lain yang
juga merupakan akibat dari penyerahan barang dan jasa secara kredit. Timbulnya piutang juga sebagai akibat
dari penyerahan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan. Pada umumnya piutang dapat diklasifikasikan
menjadi piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain.

Istilah Penting
Cadangan Penyisihan Faktoring Piutang usaha Piutang wesel

Soal Esai
1) Sebutkan jenis-jenis piutang?
2) Bagaimana cara manajemen mengelola risiko piutang?
3) Terangkan cara menentukan estimasi piutang tidak tertagih? Metode apa yang sering digunakan?
4) Jelaskan apa yang dilakukan dengan factoring, apa keuntungan kerugiannya?

Latihan
Soal 1
Transaksi, ayat jurnal penyesuaian, dan ayat jurnal penutup berikut telah diselesaikan oleh Bajul Bali, selama
tahun fiskal berjalan yang berakhir 31 Desember 2006:
24 Feb Menimbulkan kembali piutang Baju Barat, yang telah dihapus pada tahun sebelumnya
menjadi sebagai tak tertagih. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas sebesar
$1.025 secara penuh.
29 Mar Menghapus saldo piutang sebesar $7.500 atas nama Hompipa yang telah bangkrut.
10 Jul Menerima 40% dari saldo piutang sejumlah $12.000 atas nama Fulus . yang telah bangkrut,
dan sisanya dihapus sebagai tak tertagih.
8 Sep Menimbulkan kembali piutang Limbak Samudera, yang telah dihapus pada 2 tahun
sebelumnya sebagai tak tertagih. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas
sebesar $1.200 secara penuh.
31 Des Menghapus piutang-piutang berikut sebagai tak tertagih (ayat jurnal berganda): Eman.,
$8.050; Darangdan., $6.260; Gurnita, $3.775; Cicingmurti, $2.820.
31 Berdasarkan analisis piutang usaha sebesar $887.550, diestimasikan bahwa sebesar
$30.500 akan tidak tertagih. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat estimasi ini.
31 Buatlah ayat jurnal untuk menutup akun yang terkait ke Ikhtisar Laba Rugi.

290 Accounting Principles


Diminta
1) Catatlah saldo kredit sebesar $28.500 dalam Penyisihan Piutang Tak Tertagih per 1 Januari.
2) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas beserta ayat jurnal penyesuaian dan penutup.
Poskanlah setiap ayat jurnal yang memengaruhi tiga akun terpilih berikut dan tentukan saldo barunya:
115 Penyisihan Piutang Tak Tertagih
313 Ikhtisar Laba Rugi
718 Beban Piutang Tak Tertagih
3) Tentukanlah nilai realisasi bersih yang diharapkan dari piutang usaha per 31 Desember.
4) Seandainya perusahaan tidak mendasarkan provisi piutang tak tertagih pada analisis piutang, melainkan
ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember didasarkan pada estimasi beban sebesar ¼ dari 1% dari penjualan
bersih selama tahun tersebut, yang berjumlah $12.750.000, tentukanlah:
a. Beban piutang tak tertagih untuk tahun yang dimaksud.
b. Saldo akun penyisihan setelah penyesuaian pada tanggal 31 Desember.
c. Nilai realisasi bersih yang diharapkan dari piutang usaha per 31 Desember.

Soal 2
Butha Locaya Company memasok spare part dan produk terkait rambut ke bengkel di seluruh Jakarta dan
Tangerang. Pegawai urusan piutang usaha telah menyiapkan sebagian skedul umur piutang per akhir periode
tanggal 31 Desember 2006, yang diperlihatkan berikut ini.

belum hari setelah jatuh tempo


Pelanggan saldo
jatuh 1-30 31-60 61-90 91-120 >120
ButhaTerong 8,000 8,000
Butha Glemboh 7,500 7,500

Butha Salewah 2,900 2,900


Subtotal 880,000 498,600 197,250 88,750 43,300 29,950 22,150

Beberapa piutang berikut ini secara tidak sengaja dihilangkan dari skedul umur piutang.

Pelanggan Tanggal Jatuh Tempo Saldo


Retna Pengasih 6 Jul 2006 1,000
Pandan Sari 10 Agt 2006 2,500
Ratu Rara Denok 6 Sept 2006 1,800
Butha Grigis 29 Sept 2006 4,000
Baju Barat 10 Okt 2006 1,500
Dadhung Awuk 20 Okt 2006 600
Cingcing Goling 31 Okt 2006 2,000
Cicingmurti 18 Nov 2006 1,200
Kala Katung 23 Nov 2006 1,800
Kala Jangga 30 Nov 2006 3,500
Kala Ludeng 4 Des 2006 1,000
Ondar Andir 3 Jan 2007 5,200

Butha Locaya Company mempunyai kebijakan akunting terkait riwayat piutang tak tertagih berdasarkan kategori
umur, sebagai berikut:

Piutang 291
Kategori Umur Persentase Tak Tertagih
Belum jatuh tempo 1%
1-30 hari telah jatuh tempo 4
31-60 hari telah jatuh tempo 6
61-90 hari telah jatuh tempo 15
91-120 hari telah jatuh tempo 30
Lebih dari 120 hari telah jatuh tempo 70

Diminta
1) Tentukanlah jumlah hari telah jatuh tempo untuk setiap piutang pelanggan tersebut.
2) Lengkapilah skedul umur piutang.
3) Estimasikan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan skedul umur piutang.
4) Diasumsikan penyisihan piutang tak tertagih yang dimiliki Butha Locaya bersaldo debit sebesar $8.350 sebelum
penyesuaian tanggal 31 Desember 2006. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih.

292 Accounting Principles


BAB 10

ASET TETAP

PSAK 16 (Revisi 2007) menyatakan bahwa aset tetap (fixed assets) adalah aset berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijualbelikan. Secara umum ciri aset tetap adalah sebagai berikut:
• Usia manfaatnya lebih dari satu tahun,
• Diperoleh dan digunakan untuk operasi perusahaan,
• Bersifat permanen, dan
• Tidak dimaksudkan untuk dijualbelikan
Secara umum aset tetap dibagi menjadi dua, yaitu:
• Aset tetap yang tidak disusutkan seperti tanah
• Aset tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan & mesin.
Akuntansi atas aset tetap umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Akunting saat perolehan (accounting for acquisition of plant assets),
b. Akunting saat penggunaan (accounting for usage of plant assets), dan
c. Akunting saat pelepasan (accounting for disposal of plant assets).

Akunting saat Perolehan Aset Tetap


Aset tetap pabrik (plant assets) dicatat sebesar harga perolehan (cost of plant assets). Harga perolehan (cost)
adalah semua pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh aset tetap sampai dengan aset tersebut
siap digunakan. Dengan demikian, cost of plant assets terdiri dari harga beli, biaya survai, biaya asuransi dalam
perjalanan, biaya angkut, biaya broker, biaya pemasangan, biaya uji coba, dan biaya lain-lain.
PSAK (Revisi 2007) aset tetap menyatakan, biaya perolehan aset tetap meliputi:
a. Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah
dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain.
b. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban
atas biaya tersebut timbul ketika asset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset
tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

Perolehan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
1) Aset tetap diperoleh melalui pembelian tunai.
2) Aset tetap diperoleh melalui penerbitan surat berharga.
3) Aset tetap diperoleh melalui pertukaran.
4) Aset tetap diperoleh melalui membangun sendiri.
5) Aset tetap diperoleh melalui perjanjian sewa guna usaha.

Contoh perolehan Aset tetap secara tunai ialah sebagai berikut:


Diasumsikan, diperoleh peralatan (equipment) dengan pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut: harga beli
Rp 10.000.000; biaya pajak Rp 1.000.000; biaya angkut salam perjalanan Rp 100.000; biaya asuransi dalam
perjalanan Rp 500.000; biaya pemasangan Rp 200.000; biaya uji coba peralatan Rp 200.000. Harga perolehan
peralatan tersebut dihitung sebagai berikut:
Harga beli Peralatan Rp 20,000,000
Pajak Rp 2,000,000
Biaya asuransi Rp 1,000,000

Aset Tetap 293


Biaya angkut perlatan Rp 200,000
Biaya pemasangan Rp 400,000
Biaya uji coba Rp 400,000
Harga Perolehan Rp 24,000,000

Jurnal dari perolehan peralatan tersebut ialah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan P/R Debit Kredit


Peralatan Rp. 24.000.000 -
Kas - Rp. 24.000.000

Akuntansi untuk Penggunaan Aset Tetap


Penggunaan aset tetap tidak terlepas dari pengertian penyusutan (depreciation). Penyusutan (depreciation)
merupakan proses alokasi harga perolehan (cost) menjadi beban (expenses) selama umur sisa masa manfaat
aset tetap secara rasional dan sistematis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan, antara lain, ialah sebagai berikut:
1) harga perolehan (cost),
2) umur ekonomis aktiva tetap (economic life), dan
3) nilai sisa (salvage / residual value)

Secara umum metode penyusutan terdiri atas:


1) metode garis lurus (straight line method),
2) metode saldo menurun (declining balance method),
3) metode unit ekuitas (units of activity).

Metode Garis Lurus (straight line method)


Metode penyusutan tersebut paling sering digunakan oleh perusahaan, karakteristik metode tersebut:
• sederhana,
• penyusutan per periode tetap, dan
• tidak memperhatikan pola penggunaan aktiva tetap.
Penyusutan per periode dihitung sebagai berikut:

Harga Perolehan - Nilai Sisa


Penyusutan =
Umur Sisa Masa Manfaat

Atau dapat dihitung dengan persentase sebagai berikut:

100 %
Tarif Penyusutan =
Umur Sisa Masa Manfaat

Penyusutan = Tarif X Harga Perolehan

Pada awal tahun 2006 diperoleh peralatan (equipment) dengan harga perolehan (cost) sebesar Rp 20.200.000
dan diperkirakan dapat digunakan selama lima tahun dengan nilai sisa Rp 200.000.
Beban penyusutan secara lengkap dihitung:

294 Accounting Principles


Beban penyusutan per tahun = Rp. 20.200.000 - Rp. 200.000
5
= Rp. 20.000.000 = Rp. 4.000.000
5

Skedul penyusutan disusun sebagai berikut:

Akhir Harga Beban Akumulasi Nilai Buku (Harga perolehan


Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan - Akumulasi Penyusutan)
2006 Rp 20,200,000 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 16,200,000
2007 Rp 20,200,000 Rp 4,000,000 Rp 8,000,000 Rp 12,200,000
2008 Rp 20,200,000 Rp 4,000,000 Rp 12,000,000 Rp 8,200,000
2009 Rp 20,200,000 Rp 4,000,000 Rp 16,000,000 Rp 4,200,000
2010 Rp 20,200,000 Rp 4,000,000 Rp 20,000,000 Rp 200,000

Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)


Metode penyusutan saldo menurun (declining balance) menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun
setiap periode. Karakteristik metode tersebut adalah:
• Tarif penyusutan tetap dan merupakan dua kali tarif garis lurus.
• Beban penyusutan per periode semakin menurun.
• Perhitungan penyusutan tanpa memperhitungkan estimasi nilai sisa.
• Metode ini selalu menghasilkan angka yang harus dibulatkan pada akhir usia sisa masa manfaat.

Ilustrasi:
Pada awal tahun 2006 diperoleh peralatan (equipment) dengan harga perolehan (cost) Rp 26.000.000,00 dan
estimasi nilai sisa Rp 2.000.000,00 diestimasi usia sisa manfaat peralatan (equipment) tersebut selama 5 tahun.
Beban penyusutan dan schedule penyusutan dihitung sebagai berikut:
• Beban penyusutan

Tarif penyusutan = Tarif Garis Lurus X 2
= 100% x 2
5
= 40%

• Skedul penyusutan

Akhir Harga Tarif DBD Beban Akumulasi Nilai Buku (Harga perolehan
Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan - Akumulasi Penyusutan)
2006 Rp 26,000,000 40% Rp 10,400,000 Rp 10,400,000 Rp 15,600,000
2007 Rp 26,000,000 40% Rp 6,240,000 Rp 16,640,000 Rp 9,360,000
2008 Rp 26,000,000 40% Rp 3,744,000 Rp 20,384,000 Rp 5,616,000
2009 Rp 26,000,000 40% Rp 2,246,400 Rp 22,630,400 Rp 3,369,600
2010 Rp 26,000,000 40% Rp 1,347,840 Rp 23,978,240 Rp 2,021,760

Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method)


Metode penyusutan unit of activity akan menghasilkan beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode,
tergantung besar kecilnya aktivitas yang dilakukan. Karakteristik metode tersebut adalah :
• Beban penyusutan per periode berfluktuasi.
• Tarif penyusutan tetap.
• Diperhatikan pola penggunaan.

Aset Tetap 295


Harga Perolehan - Nilai Sisa
Tarif Penyusutan =
Estimasi Aktivitas

Penyusutan = Tarif penyusutan x aktivitas yang dilakukan

Ilustrasi:
Pada awal tahun 2007 diperoleh peralatan (equipment) dengan harga perolehan (costs) Rp 20.200.000,00
dengan estimasi nilai sisa Rp 200.000,00 dan diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan
peralatan tersebut adalah pada tahun 2007 sebanyak 20.000 jam; tahun 2008 sebanyak 30.000 jam; tahun 2009
sebesar 10.000 jam; tahun 2010 sebesar 40.000 jam. Beban penyusutan dan schedule penyusutan dihitung
sebagai berikut:
• Beban penyusutan:
Rp 20.200.000,00 - Rp 200.000,00
Tarif / Jam =
100.000 Jam
= Rp 200/jam

• Skedul penyusutan:

Akhir Harga Tarif per Jam Kerja Beban Akumulasi Nilai Buku (Harga perolehan
Tahun Perolehan Jam Aktual Penyusutan Penyusutan - Akumulasi Penyusutan)
2007 Rp 20,200,000 Rp 200 20,000 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 16,200,000
2008 Rp 20,200,000 Rp 200 30,000 Rp 6,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,200,000
2009 Rp 20,200,000 Rp 200 10,000 Rp 2,000,000 Rp 12,000,000 Rp 8,200,000
2010 Rp 20,200,000 Rp 200 40,000 Rp 8,000,000 Rp 20,000,000 Rp 200,000

Akuntansi untuk Penghentian Aset Tetap


Penghentian aset tetap terjadi pada saat aset tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat masa
manfaat aset tetap tersebut habis masa manfaatnya. Jika aset tetap telah habis masa manfaatnya, maka pada
saat penghentian aset tetap tersebut telah disusut penuh.
Misalnya, pada tanggal 10 Oktober 2010 PT “Ogal Agil” mempunyai peralatan dengan harga perolehan
senilai Rp 40.000.000,00 pada tanggal tersebut aset tersebut telah habis masa manfaatnya sehingga telah
disusut penuh. Jurnal untuk penghentian peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


10 Okt. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 40.000.000
Peralatan Rp 40.000.000

Jika aset tetap dihentikan sebelum habis masa usia ekonomisnya, maka akan timbul adanya laba atau rugi
akibat penghentian aset tetap tersebut. Penghentian aset tetap sebelum habis usia ekonomisnya dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain, dengan:
1) dijual atau
2) ditukar dengan aset tetap lain

Penjualan Aset Tetap


Aset tetap yang dijual sebelum habis usia ekonomisnya akan diperoleh laba atau rugi dari penjualan aset
tersebut. Laba atau rugi dari penjualan aset tetap dihitung dengan cara membandingkan antara harga jual aset
dan nilai buku pada saat dijual. Jika harga jual (selling price) lebih tinggi dari nilai buku (book value) maka akan
diperoleh laba (gain). Jika harga jual (selling price) lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku (book value),
maka akan diperoleh rugi (loss), sedangkan jika harga jual (selling price) sama dengan nilai buku, maka tidak

296 Accounting Principles


terdapat laba atau rugi dari penjualan aset tetap tersebut.

Ilustrasi
Pada tanggal 12 Oktober 2010 peralatan dengan harga perolehan Rp 40.000.000 telah disusut sebesar Rp
24.000.000. Hitung laba atau rugi dari penjualan aktiva tetap tersebut jika dijual seharga (a) Rp 18.000.000, (b)
Rp 16.000.000, dan (c) 14.000.000. Transaksi di atas akan dihitung dan dijurnal sebagai berikut:

a. Jika harga jual Rp 18.000.000


Harga perolehan peralatan 40,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan 24,000,000
Nilai Buku 16,000,000
Harga Jual 18,000,000
Laba penjualan peralatan 2,000,000

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


12 Okt Kas Rp 18,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 24,000,000
Peralatan Rp 40,000,000
Laba penjualan peralatan Rp 2,000,000

b. Jika harga jual Rp 16.000.000


Harga perolehan peralatan 40,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan 24,000,000
Nilai Buku 16,000,000
Harga Jual 16,000,000
Laba (rugi) penjualan peralatan -

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


12 Okt Kas Rp 16,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 24,000,000
Peralatan Rp 40,000,000

c. Jika harga jual Rp 14.000.000


Harga perolehan peralatan 40,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan 24,000,000
Nilai Buku 16,000,000
Harga Jual 14,000,000
Laba (rugi) penjualan peralatan (2,000,000)

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


12 Okt Kas Rp 14,000,000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 24,000,000
Rugi penjualan peralatan Rp 2,000,000
Peralatan Rp 40,000,000

Pertukaran Aset Tetap


Pertukaran aset tetap diklasifikasi ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut:
a. Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pertukaran aset sejenis merupakan pertukaran aset tetap yang fungsinya sama. Pertukaran aset tetap
sejenis jika terdapat laba pertukaran tidak diakui, sedangkan jika terjadi rugi pertukaran diakui. Misalnya, pada
tanggal 10 Oktober 2001, PT “Gendulak” mempunyai truk dengan harga perolehan senilai Rp 13.000.000 pada
saat itu telah disusut sebesar Rp 6.000.000 truk tersebut dihargai dalam pertukaran sebesar Rp 7.500.000. Harga
pasar truk yang diperoleh senilai Rp 8.500.000 dan PT “Gendulak” menyerahkan kas dalam pertukaran tersebut

Aset Tetap 297


sebesar Rp 1.000.000. Transaksi pertukaran tersebut dihitung dan dijurnal oleh PT “Gendulak” sebagai berikut:

Harga perolehan truk Rp 13.000.000


Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000
Nilai buku saat pertukaran Rp 7.000.000
Harga pertukaran Rp 7.500.000
Laba pertukaran truk Rp 500.000

Harga perolehan truk yang diperoleh oleh perusahaan dicatat sebesar nilai pasar truk yang diperoleh
dikurangi dengan laba yang tidak diakui dalam pertukaran Rp 8.500.000 – Rp 500.000 sebesar Rp 8.000.000
Jurnal yang harus dibuat atas pertukaran tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit
12 Okt. Truk (baru) Rp 8.000.000 -
Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000 -
Truk (lama) - Rp 13.000.000
Truk - Rp 1.000.000
Jika harga pertukaran truk tersebut di atas senilai Rp 6.200.000 maka perusahaan mengalami kerugian
senilai Rp 800.000 yaitu merupakan selisih antara nilai buku Rp 7.000.000 dengan harga pertukaran senilai Rp
6.200.000. Kas yang diberikan dalam pertukaran sebesar Rp 2.300.000. Transaksi pertukaran tersebut akan
dijurnal sebagai berikut:

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


10 Okt. Truk (baru) Rp 8.500.000 -
Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000 -
Rugi pertukaran aktiva tetap Rp 800.000 -
Truk (lama) - Rp 13.000.000
Truk - Rp 2.300.000
b. Pertukaran Aset Tetap Tidak Sejenis
Pertukaran tidak sejenis merupakan pertukaran aset tetap yang secara fungsional aset tetap tersebut
berbeda. Dalam hal pertukaran tidak sejenis, maka jika terjadi laba pertukaran dan rugi pertukaran akan diakui
dan muncul dalam jurnal pertukaran. Dalam kasus di atas, truk ditukar dengan komputer dengan nilai pasar Rp
8.500.000, truk dihargai senilai Rp 7.600.000. Kas yang diberikan dalam pertukaran sebesar Rp 900.000.
Dalam pertukaran tersebut diperoleh laba dari pertukaran dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan truk Rp 13.000.000


Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000
Nilai buku saat pertukaran Rp 7.000.000
Harga pertukaran Rp 7.600.000
Laba pertukaran truk Rp 600.000

Harga perolehan komputer dicatat sebesar harga pasar komputer yang diperoleh, yaitu senilai Rp
8.500.000
Transaksi pertukaran di atas dijurnal sebagai berikut:

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


10 Okt Komputer Rp 8,500,000
Akumulasi penyusutan truk Rp 6,000,000
Laba pertukaran aset tetap Rp 600,000
Truk (lama) Rp 1,300,000
Kas Rp 900,000

298 Accounting Principles


Jika truk tersebut ditukar dengan komputer yang mempunyai nilai pasar Rp 8.000.000 dan nilai tukar truk
dihargai sebesar Rp 5.800.000 maka perusahaan akan mengalami kerugian sebesar nilai buku truk dengan nilai
pertukaran, dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan truk Rp 13.000.000


Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000
Nilai buku saat pertukaran Rp 7.000.000
Harga pertukaran Rp 5.800.000
Rugi pertukaran truk Rp 1.200.000

Harga perolehan komputer dicatat sebesar nilai pasar komputer yang diperoleh yaitu sebesar Rp 8.000.000.
Kas yang diberikan dalam pertukaran sebesar Rp 2.200.000. Jurnal yang harus dibuat atas transaksi pertukaran
tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


10 Okt. Komputer Rp 8.000.000 -
Akumulasi penyusutan truk Rp 6.000.000 -
Rugi pertukaran aset tetap Rp 1.200.000 -
Truk - Rp 13.000.000
Kas - Rp 2.200.000

Ilustrasi
1) Pada awal tahun 2010 PT Kenari membeli truk secara tunai dengan pengeluaran biaya-biaya sebagai
berikut:
a. Harga beli peralatan Rp 8.500.000
b. Biaya angkut Rp 200.000
c. Biaya pajak Rp 800.000
d. Biaya pemeliharaan Rp 200.000
e. Biaya pemasangan Rp 300.000
f. Biaya uji coba Rp 250.000

Harga perolehan dari truk yang diperoleh PT Kenari terdiri atas


Harga beli truk Rp 8.500.000
Biaya angkut Rp 200.000
Biaya pajak Rp 800.000
Biaya penyusutan Rp 300.000
Biaya uji coba Rp 250.000 +
Harga perolehan (cost) Rp 10.050.000

Jurnal perolehan
Tanggal Keterangan P/R Debit Kredit
Truk Rp 10.050.000 -
Kas - Rp 10.050.000
2) Truk yang dibeli dengan harga perolehan Rp 10.250.000 diperkirakan mempunyai usia ekonomis 10 tahun
dan estimasi nilai sisa (residual value) sebesar Rp 250.000.
Berikut ini cara menghitung beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.

Harga perolehan truk 10.250.000


Estimasi nilai sisa 250.000
Estimasi usia ekonomis 10 tahun

Penyusutan dengan metode garis lurus

Aset Tetap 299


= Rp 10.250.000 - Rp 250.000 = Rp 1.000.000/tahun
5
Akhir Harga Beban Akumulasi Nilai Buku
Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan (Harga
Truk perolehan -
Akumulasi
Penyusutan)
I Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 9,250,000
II Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 2,000,000 Rp 8,250,000
III Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 3,000,000 Rp 7,250,000
IV Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 4,000,000 Rp 6,250,000
V Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,250,000
VI Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 6,000,000 Rp 4,250,000
VII Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 7,000,000 Rp 3,250,000
VIII Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 8,000,000 Rp 2,250,000
IX Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 9,000,000 Rp 1,250,000
X Rp 10,250,000 Rp 1,000,000 Rp 10,000,000 Rp 250,000

Ringkasan
Aset tetap dipakai dalam operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Penyusutan aset tetap
dilakukan untuk merepresentasikan penurunan nilai aset selama sisa masa manfaat. Laba atau rugi pelepasan
aset tetap akan diakui saat asset tetap telah dipandang tidak bisa lagi memberi manfaat dan diputuskan untuk
dilepas atau dijual.

Istilah Penting
Biaya Perolehan Metode Penyusutan Nilai Sisa Umur sisa

Soal Esai

1) Sebutkan jenis jenis aset tetap, apa saja karakteristik yang menonjol?
2) Apa saja yang dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset tetap?
3) Terangkan metode penyusutan aset tetap, ada berapa jenisnya dan mana yang akan menghasilkan laba
yang lebih kecil pada tahun-tahun pertama.
4) Apa yang disebut dengan nilai sisa aset tetap?
5) Bagaimana cara manajemen menentukan umur sisa manfaat aset tetap?

Latihan

Soal 1
Pembayaran dan penerimaan berikut berhubungan dengan tanah, pengembangan tanah, dan bangunan yang
dibeli untuk digunakan dalam bisnis pencucian dan pengepakan pakaian.
a. Imbal jasa yang dibayarkan kepada pengacara untuk pengurusan sertifikat …………….. $2.500
b. Harga pokok real estat yang dibeli untuk dijadikan lokasi pabrik:
c. Tanah ……………………………………………………………………………………............. 150.000
d. Bangunan …………………………………………………………………………………………. 40.000
e. Tunggakan pajak real estat yang ditanggung pembeli ………………………………………. 13.750
f. Biaya pembongkaran dan peralatan bangunan ………………………………………………. 4.800
g. Biaya khusus yang dibayarkan kepada dewan kota untuk saluran air ke aset dimaksud… 10.200

300 Accounting Principles


h. Penjualan sisa bahan dari bangunan lama ……………………………………………………. 5.000*
i. Biaya pengukuran dan peralatan tanah ……………………………………………………….. 29.700
j. Premi polis asuransi 1 tahun selama konstruksi ……………………………………………… 6.600
k. Biaya reparasi akibat badai selama konstruksi ……………………………………………….. 3.500
l. Biaya pembuatan tempat parkir yang akan digunakan oleh para pelanggan …………….. 12.500
m. Biaya penanaman pohon dan tanaman hias ………………………………………………….. 7.000
n. Honor arsitek dan insinyur untuk perencanaan dan supervise atau pengawasan ……….. 75.000
o. Biaya reparasi akibat pencurian selama konstruksi ………………………………………….. 1.600
p. Bunga atas pinjaman untuk bangunan selama konstruksi ………………………………….. 30.000
q. Biaya pemasangan lampu sorot dalam area parkir ………………………………………….. 8.500
r. Uang yang dipinjam untuk membayar kontraktor bangunan ………………………………. 500.000*
s. Pembayaran kepada kontraktor bangunan untuk bangunan baru ………………………… 750.000
t. Ganti rugi dari perusahaan asuransi atas kerusakan akibat badai dan pencurian ………. 4.000*
u. Pengembalian premi polis asuransi pada butir (h) yang dibatalkan setelah 11 bulan…… 550*

Buatlah
A. Bebankanlah setiap pembayaran dan penerimaan kas ke akun Tanah (umur manfaat tidak terbatas),
Pengembangan Tanah (umur terbatas), Bangunan, atau Akun lainnya. Identifikasi setiap akun menurut huruf
dan cantumkan jumlah-jumlahnya dalam bentuk kolom sebagai berikut:
Akun Tanah Pengembangan Tanah Bangunan Akun Lainnya

B. Tentukan jumlah yang dapat didebit ke Tanah, Pengembangan Tanah, dan Bangunan.

Soal 2
Sapuregel Company membeli peralatan penjilidan pada tanggal 3 Januari 2009 seharga $ 280.000. peralatan
tersebut diperkirakan memiliki umur manfaat 3 tahun, atau 20.320 jam operasi, dan nilai sisa $11.650. peralatan
tersebut telah digunakan selama 12.568 jam pada tahun 2009, 6.000 jam pada tahun 2010, dan 3.820 jam pada
tahun 2011.

Buatlah
Berapa jumlah beban penyusutan untuk tahun berakhir 31 Desember 2009, 2010, dan 2011 dengan (a) metode
garis lurus, (b) metode unit produksi, dan (c) metode saldo menurun (dua kali tariff garis lurus). Juga tentukanlah
total beban penyusutan untuk 3 tahun tersebut menurut setiap metode. Berikan jawaban saudara dalam format
berikut:
Beban Penyusutan
Metode Metode Metode
Tahun Garis Lurus Unit Produksi Saldo Menurun

Aset Tetap 301


Bab 11

Liabilitas Jangka Pendek Dan Liabilitas Bersyarat

Liabilitas Jangka Pendek


Dalam PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan dinyatakan bahwa suatu liabilitas diklasifikasikan
sebagai liabilitas jangka pendek jika :
a. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
b. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode
pelaporan; atau
d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporannya.
Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
Beberapa liabilitas jangka pendek, seperti utang dagang, beberapa akrual untuk biaya karyawan
dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal. Entitas
mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek meskipun liabilitas tersebut jatuh tempo
untuk diselesaikan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan. Jika tidak dapat diidentifikasikan secara
jelas, maka siklus operasi normal entitas diasumsikan dua belas bulan.
Beberapa akun yang tergolong dalam liabilitas jangka pendek antara lain :
• Wesel bayar (note payable),
• Utang bunga (interest payable)
• Utang gaji dan upah (salary and wages payable)
• Utang Pajak Pertambahan Nilai
• Pendapatan diterima di muka (unearned revenue)
• Liabilitas Bersyarat

Wesel Bayar (Note Payable)


Perusahaan dapat menerbitkan wesel bayar kepada krediturnya sebagai pelunasan sementara atas utang
usahanya yang telah jatuh tempo, ataupun pada waktu membeli barang dagangan atau aset lain.
Contoh :
PT Berlian memiliki utang yang telah jatuh tempo pada PT Kecubung sebesar Rp 2.000.000, dan dilunasi
dengan menggunakan wesel Rp 2.000.000, jangka waktu tiga bulan dengan tingkat bunga 12%, wesel tersebut
tertanggal 1 Desember 2010 sebagai pelunasan utang tersebut.

1 Desember 2010 Utang dagang Rp. 2.000.000


Wesel bayar Rp. 2.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2010 dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui akrual bunga yang masih harus
dibayar dari tanggal 1-31 Desember 2010.

31 Desember 2010 Beban bunga Rp. 20.000*


Utang bunga Rp. 20.000.

*(Rp.2.000.000 x 12/100 x 1/12) = Rp. 20.000

302 Accounting Principles


Utang bunga (interest payable) dilaporkan dalam neraca 31 Desember 2010 sebagai liabiliitas jangka
pendek, sedangkan beban bunga dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun 2010 dan pada akhir tahun 2010
diselesaikan denga jurnal penutup. Jika wesel bayar dilunasi saat jatuh temponya dalam tahun 2011 untuk
menghindari kesalahan membuat bunga yang dibayar pada tahun 2011, maka dibuat jurnal pembalik :

1 Januari 2011 Utang bunga Rp. 20.000


Beban bunga Rp. 20.000.

Sedangkan jurnal yang dibuat pada saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

1 Maret 2011 Wesel bayar Rp. 2.000.000


Beban bunga 60.000
Kas Rp. 2.060.000

Utang Gaji dan Upah


Payroll adalah jumlah uang yang harus dibayarkan kepada karyawan untuk suatu periode tertentu biasanya
bulanan
Contoh :
Perusahaan pada bulan Desember 2010 mempunyai perhitungan besarnya gaji dan upah sebesar Rp.
2.500.000.000,00 dan akan dijurnal :

Beban gaji dan upah Rp. 2.500.000.000,00


Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2.500.000.000,00

Jika diasumsikan dari perhitungan terdapat utang pph 21 sebesar Rp. 200.000.000,00 maka jurnalnya adalah :

Beban gaji dan upah Rp. 2.500.000.000,00


Utang PPh 21 200.000.000,00
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2.300.000.000,00

Pajak Pertambahan Nilai – Keluar (Value Added Tax – Out)


Jika konsumen membeli barang dagangan sebenarnya dalam harga barang telah termasuk dengan Pajak
Pertambahan Nilai – Keluar (PPN) sebesar 10 %. Perusahaan yang melakukan penjualan memungut PPN tersebut
setiap terjadi penjualan yang kemudian akan disetorkan kepada pemerintah (Direktorat Jenderal pajak).
Oleh karena itu pada saat terjadi penjualan perusahaan mengakui adanya PPN – Keluar sebagai akun
utang pajak. Diasumsikan 10 Desember 2010 dijual barang dagangan kredit senilai Rp. 100.000.000 dengan
PPN sebesar 10%. Transaksi tersebut akan dihitung dan dijurnal oleh penjual sebagai berikut :

Perhitungan PPN – Keluaran = 10% x nilai penjualan


= 10% x Rp. 100.000.000
= Rp. 10.000.000

Jadi nilai piutangnya sebesar = Rp. 100.000.000 + Rp. 10.000.000


= Rp. 110.000.000

Jurnal untuk traksaksi di atas adalah :

10 Des 2010 Piutang Usaha Rp. 110.000.000


Penjualan 100.000.000
PPN – Keluaran 10.000.000

Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Bersyarat 303


Pendapatan Diterima Dimuka (Un-earned Revenues)
Pada jenis perusahaan tertentu memiliki karakteistik yang unik dimana terjadi penerimaan uang namun jasa
belum diberikan , misalnya agen penjualan tiket pesawat/kapal atau agen tiket untuk sebuah pertunjukan musik
atau konser :
Diasumsikan agen penjualan tiket untuk konser musik rock akan menyelanggarakan konser pada 2 Mei
2010. Pemesanan tiket dapat dilakukan dari awal Desember 2009. Pada tanggal 23 Desember 2009 diterima kas
terkait pesanan tiket sebanyak 1.000 buah dengan harga tiket sebesar Rp.1.000.000 per buah.

Jurnal saat menerima uang tiket (23 Desember 2009)

Kas Rp.1.000.000.000
Pendapatan diterima dimuka Rp.1.000.000.000
(1.000 x Rp. 1.000.000.000)

Jurnal saat mengakui pendapatan (2 Mei 2010)

Pendapatan diterima dimuka Rp1.000.000.000


Pendapatan Rp1.000.000.000

Liabilitas Bersyarat
Dalam PSAK 57(revisi 2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi dinyatakan bahwa :
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas, timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat
mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
Liabilitas kontinjensi adalah :
• Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
• Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena :
• Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
• Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Dalam hal ini provisi dapat dibedakan dari
liabilitas lain, seperti utang dagang dan akrual, karena pada provisi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau
jumlah yang dikeluarkan di masa depan untuk menyelesaikan provisi tersebut. Sedangkan utang usaha adalah
liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima atau dipasok dan telah ditagih melalui faktur atau
secara formal sudah disepakati dengan pemasok.
Contoh :
Selama Juni 2010, PT Safir menjual produk seharga Rp.240.000.000, yang oleh perusahaan diberi jaminan
36 bulan untuk memperbaiki kerusakan pada produk itu. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa biaya rata-
rata untuk memperbaiki kerusakan adalah 5% dari harga jual.

Beban jaminan produk Rp.12.000.000
Taksiran utang jaminan produk Rp. 12.000.000
(5% x Rp240.000.000) = Rp.12.000.000

Saat produk yang rusak diperbaiki, biaya perbaikan dicatat dengan mendebet utang jaminan produk dan
mengkredit kas,
Taksiran utang jaminan produk Rp. 12.000.000
Kas Rp.12.000.000

304 Accounting Principles


Contoh :
Dalam suatu pesta ulang tahun perusahaan ternyatad terjadi musibah dimana setelah menyantap makanan
dan minuman dari catering xx, 10 orang mengalami keracunan makanan terpaksa dirawat, 1 orang meninggal.
Pada akhir tahun, para konsultan hukum perusahaan memberi tahu bahwa kecil kemungkinan akan ada tuntutan
dari para undangan ataupun peserta.
Kejadian seperti ini tidak dapat diketahui berapa besarnya tuntutan yang muncul dalam bentuk liabilitas.

Ringkasan
Liabilitas jangka pendek dilihat sebagai suatu liabilitas yang akan diselesaikan dengan mengeluarkan sumber
daya dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan keuangan akhir tahun. Liabilitas jangka pendek
bersyarat diakui sepanjang besar kemungkinan terjadi dan jumlahnya dapat diestimasikan secara andal.

Istilah Penting
Liabilitas jangka pendek Liabilitas bersyarat Provisi

Soal Esai

1) Sebutkan karakteristik liabilitas jangka pendek, berilah contoh masing-masing minimal dua buah?
2) Terangkan karakteristik liabilitas bersyarat, apakah kontinjensi terkait dengan kemungkinan terjadinya
transaksi?
3) Kapan suatu liabilitas bersyarat harus disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan dan kapan hanya
diungkapkan saja?
4) Apa yang dimaksud dengan provisi? Apakah provisi terkait dengan liabilitas bersyarat?

Latihan

Soal 1
Beberapa bulan yang lalu, PT Singa Barong mencemari lingkungan akibat polusi dari bahan berbahaya di
salah satu pabriknya. Akibatnya Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup mengenakan denda sebesar
Rp560.000.000. Perusahaan ini mengajukan keberatan atas denda tersebut. Selain itu, seorang karyawan
menuntut Rp1.875.000.000 karena kerusakan yang disebabkan polusi tersebut. Terakhir, seorang pemilik rumah
menuntut perusahaan sebesar Rp990.000.000. Pemilik rumah tersebut tinggal sejauh 25 km dari pabrik, tetapi
yakin bahwa kecelakaan tersebut telah menurunkan nilai jual rumahnya hingga Rp590.000.000.
Konsultan hukum PT Singa Barong yakin bahwa kemungkinan besar denda dari Kantor KMLH akan tetap
dikenakan. Di samping itu, konsultan mengindikasikan penyelesaian di luar pengadilan dengan karyawan senilai
Rp950.000.000 belum lama ini telah tercapai. Dokumen final akan ditandatangani pada minggu berikutnya.
Konsultan juga yakin bahwa kasus dengan pemilik rumah lebih lemah dan pengadilan akan berpihak pada PT Singa
Barongi. Tuntutan lain yang terkait dengan polusi tersebut mungkin saja muncul, namun jumlah kerusakannya
belum dapat dipastikan.
a. Apa saja jurnal untuk mencatat kewajiban kontinjensi yang terkait dengan kebocoran bahan berbahaya.
b. Buatlah catatan untuk mengungkapkan kecelakaan ini di laporan keuangan.

Soal 2
Berikut ini adalah aset dan kewajiban lancar PT Klenting Mungil selama dua tahun:

Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Bersyarat 305


31 Des 2010 31 Des 2009
Aset jangka pendek:
Kas Rp 140.000.000 Rp 205.000.000
Piutang Usaha 250.000.000 245.000.000
Persediaan 300.000.000 180.000.000
Total aset jangka pendek Rp 690.000.000 Rp 630.000.000

Liabilitas jangka pendek:


Bagian Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam Rp 50.000.000 50.000.000
jangka pendek
Utang Usaha 200.000.000 190.000.000
Akrual beban 140.000.000 135.000.000
Total Liabilitas jangka pendek Rp 390.000.000 Rp 375.000.000

a. Hitunglah rasio cepat per 31 Desember 2010 dan 2009 !


b. Jelaskan arti perbedaan rasio cepat antara dua tanggal neraca tersebut !

306 Accounting Principles


BAB 12

Akuntansi Untuk Persekutuan (Partnership)

Partnership
Perusahaan yang ada dalam dunia nyata bisa berbentuk perseorangan, persekutuan ataupun perseroan terbatas,
masing-masing bentuk perusahaan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jenis jenis
persekutuan dapat dilihat dalam bentuk kantor-kantor akuntan publik, kantor konsultan dan kantor pengacara
serta bentuk-bentuk lain yang sejenis. Salah satu bentuk perusahaan yang berupa persekutuan memang kurang
banyak digunakan dibandingkan dengan bentuk perusahaan perseorangan dan perseroan. Namun, persekutuan
mempunyai kelebihan yang dapat mengkompensasi kelemahannya.
Kelebihan persekutuan yaitu :
a. Biaya pendiriannya relatif tidak mahal dan mudah,
b. Lebih fleksibel memadukan banyak modal dan lebih banyak keahlian manajerial dibandingkan
perusahaan perseorangan
c. Pajak penghasilan yang dibayarkan oleh setiap rekan relatif lebih rendah dibandingkan pajak
penghasilan perseroan.

Kelemahan persekutuan ialah :


a. Persekutuan mempunyai umur terbatas (limited life)
b. Setiap rekan atau sekutu mempunyai kewajiban yang tak terbatas (unlimited liability)
c. Seorang rekan atau sekutu dapat mengatasnamakan persekutuan untuk membuat kontrak dengan
pihak lain (mutual agency).

Pembagian Laba Bersih atau Rugi Bersih


Hal yang signifikan dari rekan adalah pembagian laba persekutuan karena rekan bukan merupakan karyawan
dan kontribusi modalnya bukan merupakan pinjaman kepada persekutuan sehingga laba bersih atau rugi bersih
dibagi di antara para rekan menurut perjanjian yang telah ditetapkan. Jika tidak ada perjanjian khusus, maka
semua rekan akan mendapatkan bagian yang sama.

Pembagian Laba Bersih


Pembagian laba dengan menggunakan besarnya gaji
Contoh :
Persekutuan Bakekok mencantumkan dalam perjanjian bahwa gaji bulanan untuk tuan Bujubuneng
sebesar Rp 4.000.000 dan tuan Biangkerok Rp 6.000.000. Laba bersih setahun Rp 150.000.000 dan sisa laba
dibagi rata.
Tn. Bujubuneng Tn. Biangkerok
Tunjangan gaji 48,000,000 72,000,000 120,000,000
Sisa laba 15,000,000 15,000,000 30,000,000
Laba Bersih 63,000,000 87,000,000 150,000,000

Bujubuneng 12 x 4.000.000 = 48.000.000


Biangkerok 12 x 6.000.000 = 72.000.000
Pembagian laba bersih tersebut dicatat dalam ayat jurnal penutup, sebagai berikut :

Akuntansi untuk Persekutuan - Partnership 307


31 Des Ikhtisar laba rugi 150.000.000
Modal Tn.Bujubuneng 63.000.000
Modal Tn. Biangkerok 87.000.000

Pembagian laba atas dasar besarnya gaji dan besarnya investasi (bunga modal).
Contoh :
Pembagian laba diatur gaji bulanan untuk tuan Bujubuneng sebesar Rp. 4.000.000 dan Tuan Biangkerok
sebesar Rp. 5.000.000. Modal yang disetorkan oleh Tn. Bujubuneng sebesar Rp. 20.000.000 dan Tn. Biangkerok
sebesar Rp.100.000.000. bunga atas modal diperhitungkan sebesar Rp. 10% setahun. Laba bersih setahun
Rp.150.000.000 sisa laba dibagi rata.

Laba Bersih 150,000,000


Pembagian laba bersih Tuan Buju Tuan Biang
Tunjangan gaji 48,000,000 60,000,000 108,000,000
Tunjangan Bunga 2,000,000 10,000,000 12,000,000
Sisa laba 15,000,000 15,000,000 30,000,000
Laba Bersih 65,000,000 85,000,000 150,000,000

Bujubuneng
12 Bulan x Rp. 4.000.000 = 48,000,000
10 % X Rp. 20.000.000 = 2,000,000
50% X Rp. 30.000.000 = 15,000,000
65,000,000
Pembagian Rugi
Bisa saja terjadi laba bersih lebih kecil jika dibandingkan dengan total beban, baik gaji maupun tunjangan
modal, akibatnya saldo sisanya akan negatif, dan akan dibebankan di antara para rekan sebagai rugi bersih.
Contoh :
Perjanjian diatur bahwa gaji bulanan untuk tuan Bujubuneng Rp. 4.000.000 dan tuan Biangkerok sebesar
Rp. 5.000.000. Modal yang disetorkan oleh Tn. Bujubuneng Rp. 20.000.000 dan Tn. Biangkerok Rp.100.000.000.
Bunga modal diperhitungkan sebesar 10% setahun. Laba bersih Rp. 100.000.000. Bunga modal diperhitungkan
sebesar 10% setahun.

Laba Bersih 100,000,000


Pembagian laba besih Tn. Buju Tn. Biang
Tunjangan gaji 48,000,000 60,000,000 108,000,000
Tunjangan bunga 2,000,000 10,000,000 12,000,000
Total Tunjangan 50,000,000 70,000,000 120,000,000
Kelebihan tunjangan (10,000,000) (10,000,000) (20,000,000)
diatas laba
Laba Bersih 40,000,000 60,000,000 100,000,000

Tn Bujubuneng
1) 12 bulan x Rp. 4.000.000 = Rp. 48.000.000
2) 10% x Rp. 20.000.000 = Rp. 2.000.000
3) 50% x Rp. 20.000.000 = Rp. 10.000.000

308 Accounting Principles


Ayat Jurnal untuk mencatat pembagian laba bersih adalah sebagai berikut :
31 Des Iktisar laba rugi 100.000.000
Modal Tn. Bujubuneng 40.000.000
Modal Tn Biangkerok 60.000.000

Laporan Modal Pemilik Persekutuan


Laporan perubahan modal pemilik persekutuan hampir sama dengan laporan modal pemilik untuk perseorangan,
disajikan sebagai berikut :
Laporan Modal Pemilik
Untuk Tahun yang Berakhir tanggal 31 Desember 2010

Tn. Buju Tn. Biang Total


Modal per 1 Jan 2010 20,000,000 100,000,000 120,000,000
Tambahan Investasi 10,000,000 10,000,000
30,000,000 100,000,000 130,000,000
Laba bersih setahun 65,000,000 85,000,000 150,000,000
95,000,000 185,000,000 280,000,000
Penarikan modal dalam 1 tahun 40,000,000 80,000,000 120,000,000
Modal per 31 Desember 2010 55,000,000 105,000,000 160,000,000

Akuntansi Persekutuan untuk Masuknya Rekan Baru


Rekan yang baru dapat diterima persekutuan hanya dengan persetujuan para rekan yang telah ada, dengan
perjanjian persentase kepemilikan yang baru dan secara hukum persekutuan bubar (limited life).
A. Rekan baru membeli sebagian modal dari salah satu atau lebih rekan lama langsung kepada rekan yang
menjual sebagian modalnya.
Dalam ribuan Rp.
Aset Utang
Kas 200,000 Utang usaha 100,000
Piutang Usaha 100,000 Total Utang 100,000
MODAL :
Modal Tn. A 100,000
Modal Tn. B 100,000
Total Modal 200,000
Total Aset 300,000 Total Utang dan Modal 300,000

Persekutuan AB, memiliki besaran modal Tn. A. Rp. 100.000 dan Tn. B Rp.100.000. Pada tanggal 1 Juni
2010, tiap-tiap rekan menjual 20% bagian modalnya kepada Tn. C secara kas.

Perhitungan Modal Tn. C


Modal Tn. A = Rp. 100.000.000 x 20% = Rp. 20.000
Modal Tn. B = Rp. 100.000.000 x 20% = Rp. 20.000
Total Modal Tn. C = Rp. 40.000

Akuntansi untuk Persekutuan - Partnership 309


Ayat jurnal yang diperlukan dalam perkiraan persekutuan sebagai berikut :
1 Juni Modal Tn. A Rp. 20.000
Modal Tn. B Rp. 20.000
Modal Tn C Rp. 40.000

Persekutuan AB
Dengan masuknya Tn. C mengakibatkan total modal persekutuan tetap sebesar Rp. 200.000 yaitu Tn. C
memiliki 20% atau Rp. 40.000, tetapi Tn. C belum tentu haknya atas pembagian laba rugi tetap sebesar 20 %
karena akan ada ketentuan perjanjian yang baru.

B. Rekan baru menyetorkan sejumlah aset kepada persekutuan.


Rekan baru menyetorkan sejumlah aset kepada persekutuan bisa berupa kas ataupun nonkas sehingga modal
persekutuan menjadi bertambah. Cara seperti ini menimbulkan bonus bagi rekan lama atau rekan baru.

Per 31 Juni 2010


(dalam rupiah)

Aset Utang
Kas 300,000 Utang Usaha 150,000
Piutang Usaha 150,000 Total Utang 150,000
Modal
Modal Tn. A 150,000
Modal Tn. B 150,000
Total Modal 300,000
Total Aset 450,000 Total Utang dan Modal 450,000

Pada tanggal 1 Juli persekutuan AB menerima Tn. C sebagai Rekan baru dengan menyetorkan uang kas
sebesar Rp. 240.000. Semua rekan setuju bahwa kepemilikan Tn. C diakui 40%. Pembagian laba persekutuan
lama 50 % : 50 %.

Perhitungan Kepemilikan Tn. C sebagai :


Total modal persekutuan sebelum Tn. C masuk Rp. 300.000
Investasi Tn. C Rp. 240.000
Total modal setelah Tn. C Rp. 540.000

Pengakuan kepemilikan Tn. C Rp. 216.000


Nilai Investasi Tn. C Rp. 240.000
Bonus kepada para rekan lama Rp. 24.000

Jurnal yang diperlukan dengan masuknya Tn C sebagai berikut :

1 Juli Kas Rp. 240.000 -


Modal Tn. A - Rp. 12.000
Modal Tn. B - Rp. 12.000
Modal Tn. C - Rp. 216.000

310 Accounting Principles


Neraca persekutuan ABC sebagai berikut :

Persekutuan AB
Neraca
per 30 Juni 2010

Aset Utang 150,000


Utang Usaha 150,000
Kas 540,000 Total Utang
Piutang Usaha 150,000 Modal :
Modal Tn. A 162,000
Modal Tn. B 162,000
Modal Tn. C 216,000
Total Modal 540,000
690,000 Total Utang dan modal 690,000

1) Kas = Rp. 300.000 + 240.000 (setoran rekan baru)


2) Modal Tn. A = Rp. 150.000 + 12.000 (bonus dari rekan baru)
3) Modal Tn. B = Rp. 150.000 + 12.000 (bonus dari rekan baru)

Likuidasi Persekutuan
Likuidasi adalah proses pembayaran klaim kepada yang berhak baik kreditur ataupun rekan sebagai pemilik
persekutuan. Proses likuidasi selalu didahului dengan realisasi (penjualan aset non kas menjadi kas), langkah
yang dilakukan adalah :
a. Menjual seluruh aset selain kas
b. Membayar kewajiban kepada kreditur sesuai urutan prioritas (kreditur dari luar didahulukan dibanding
kreditur dari dalam), dan
c. Sisa uang kas jika masih ada akan dibagikan di antara para rekan sesuai dengan bagian persentase
yang disepakati..

Ilustrasi likuidasi persekutuan ABC sebagai berikut.


Tn. Anaconda, Tn. Bajul, Tn.Cheetah sepakat untuk melikuidasi persekutuan mereka. Rasio pembagian
laba rugi adalah 5 : 3: 2. Pada 10 Nopember 2010 kegiatan persekutuan dihentikan dan akun akun ditutup. Posisi
akun akun buku besarnya sebagai berikut :

Kas Rp. 120.000


Aset Nonkas Rp. 240.000
Utang Usaha Rp. 90.000
Modal Tn Anaconda Rp. 120.000
Modal Tn Bajul Rp. 90.000
Modal Tn Cheetah Rp. 60.000
Rp. 360.000 Rp. 360.000

Keuntungan Penjualan Aktivitas Nonkas


Periode tanggal 12 November – 30 November 2001, Tn. Ananconda, Tn. Bajul, dan Tn. Cheetah menjual
aset non kas sebesar Rp. 300.000. dimana penjualan aset non kas memperoleh keuntungan sebesar Rp. 60.000
(nilai jual Rp. 300.000 nilai buku Rp. 240.000).

Akuntansi untuk Persekutuan - Partnership 311


Laporan likuidasi persekutuan yang mengikhtisarkan proses likuidasi adalah sebagai berikut :

Laporan Likuidasi
Untuk Periode 30 November 2010
Aset Kewajiban + Modal

Aset Non Utang


Kas Kas Usaha Tn. AnacondaTn. Bajul Tn Cheetah
Saldo Sebelum Likuidasi 120,000 240,000 90,000 120,000 90,000 60,000
Penjualan Aktiva nonkas 300,000 (240,000) 30,000 18,000 12,000
Saldo setelah Penjualan
aktiva nonkas 420,000 - 90,000 150,000 108,000 72,000
membayar kewajiban (90,000) - (90,000)
saldo setelah membayar
kewajiban 330,000 - 150,000 108,000 72,000
Pembagian uang kas
kepada sekutu (330,000) - (150,000) (108,000) (72,000)
Saldo Setelah likuidasi - - - - - -

Pembagian keuntungan penjualan aset non kas sebagai berikut :

1) 5/10 x Rp. 60.000 = Rp. 30.000


2) 3/10 x Rp. 60.000 = Rp. 18.000
3) 2/10 x Rp.12.000 = Rp. 12.000

Jurnal terkait likuidasi adalah sebagai berikut :

a. Penjualan Aset Non Kas


30 Nov Kas 300.000 -
Aset nonkas - 240.000
Keuntungan - 60.000

b. Pembagian Keuntungan
30 Nov Keuntungan realisasi 60.000 -
Modal Tn. Anaconda - 30.000
Modal Tn. Bajul - 18.000
Modal Tn. Cheetah 12.000

c. Membayar Kewajiban
30 Nov Utang usaha 90.000
Kas 90.000

d. Pembagian Uang Kas kepada Rekan


30 Nov Modal Tn. Anaconda 150.000 -
Modal Tn. Bajul 108.000 -
Modal Tn. Cheetah 72.000 -
Kas 330.000

312 Accounting Principles


Kerugian Penjualan Aset Nonkas Tanpa Defisit Modal Rekan
Periode tanggal 12 November dan 30 November 2010, Tn. Anaconda, Tn. Bajul dan Tn. Cheetah menjual
aset non kas sebesar Rp. 180.000, dimana penjualan aset nonkas mengalami kerugian sebesar Rp. 60.000 (nilai
jual Rp. 180.000 – nilai buku 240.000)
Laporan likuidasi persekutuan adalah sebagai berikut :

Laporan Likuidasi
Untuk Periode 30 November 2010
Aset Kewajiban + Modal

Aset Non Utang


Kas Kas Usaha Tn. Anaconda
Tn. Bajul Tn Cheetah
Saldo Sebelum Likuidasi 120,000 240,000 90,000 120,000 90,000 60,000
Penjualan Aktiva nonkas 180,000 (240,000) (30,000) (18,000) (12,000)
Saldo setelah Penjualan
aktiva nonkas 300,000 - 90,000 90,000 72,000 48,000
membayar kewajiban (90,000) - (90,000)
saldo setelah membayar
kewajiban 210,000 - 90,000 72,000 48,000
Pembagian uang kas
kepada sekutu (210,000) - (90,000) (72,000) (48,000)
Saldo Setelah likuidasi - - - - - -

Pembagian kerugian penjualan aset non kas sebagai berikut :

1) 5/10 x Rp. 60.000 = Rp. 30.000


2) 3/10 x Rp. 60.000 = Rp. 18.000
3) 2/10 x Rp. 60.000 = Rp. 12.000

Jurnal untuk mencatat langkah-langkah likuidasi adalah sebagai berikut :

Penjualan Aset Non Kas


30 Nov Kas 180.000
Kerugian 60.000
Aset Nonkas 240.000

Pembagian Kerugian
30 Nov Modal Tn. Anaconda 30.000 -
Modal Tn. Bajul 18.000 -
Modal Tn. Cheetah 12.000 -
Kerugian 60.000

Membayar Kewajiban
30 Nov Utang Usaha 90.000
Kas 90.000

30 Nov Modal Tn. Anaconda 90.000 -


Modal Tn. Bajul 72.000 -
Modal Tn. Cheetah 48..000 -
Kas 210.000

Akuntansi untuk Persekutuan - Partnership 313


Kerugian Penjualan Aset Nonkas Dengan Defisit Modal Rekan
Defisit modal terjadi jika salah satu atau lebih rekan mengalami deisit modal akibat menanggung kerugian
karena adanya kerugian dari penjualan aset.

Kas Rp. 60.000 -


Aset Nonkas Rp. 240.000 -
Utang usaha Rp. 90.000
Modal Tn. Anaconda Rp. 60.000
Modal Tn. Bajul Rp. 90.000
Modal Tn. Cheetah Rp. 60.000
Rp. 300.000 Rp. 300.000

Periode tanggal 12 November dan 30 November 2010, Tn. Anaconda, Tn. Bajul, dan Tn. Cheetah menjual
aset nonkas sebesar Rp. 90.000 , dari penjualan aset non kas terdapat kerugian sebesar Rp.150.000 (nilai jual
Rp. 90.000 – nilai buku Rp. 240.000).
Laporan likuidasi persekutuan adalah sebagai berikut :

Persekutuan ABC
Laporan Likuidasi
Untuk Periode 30 November 2010
Aset Kewajiban + Modal

Aset Non Utang


Kas Kas Usaha Tn. Anaconda
Tn. Bajul Tn Cheetah
Saldo Sebelum Likuidasi 60,000 240,000 90,000 60,000 90,000 60,000
Penjualan Aktiva nonkas 90,000 (240,000) (75,000) (45,000) (30,000)
Saldo setelah Penjualan
aktiva nonkas 150,000 - 90,000 (15,000) 45,000 30,000
membayar kewajiban (90,000) - (90,000)
saldo setelah membayar
kewajiban 60,000 - (15,000) 45,000 30,000
Pembagian uang kas
kepada sekutu (60,000) - - (36,000) (24,000)
Saldo Setelah likuidasi - - - (15,000) 9,000 6,000

Pembagian kerugian penjualan aset nonkas sebagai berikut :

1) Tn. Anaconda = 5/10 x Rp. 150.000 = Rp. 75.000


2) Tn. Bajul = 3/10 x Rp. 150,000 = Rp. 45.000
3) Tn. Cheetah = 2/10 x Rp. 150.000 = Rp. 30.000

Kerugian Tn. Anaconda sebesar Rp. 75.000 melebihi saldo modal Tn. Andi yang hanya sebesar Rp. 60.000
sehingga terdapat defisit modal Rp.15.000 yang merupakan beban bagi Tn. Bajul dan Tn. Cheetah yang u harus
dibagi menurut pembagian laba rugi ,yaitu : 3: 2 (3/5 dan 2/5) .

314 Accounting Principles


Perhitungannya dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Kewajiban + Modal

Tn. Anaconda Tn. Bajul Tn Cheetah


Saldo Sebelum Likuidasi 60,000 90,000 60,000
Pembagian Kerugian (75,000) (45,000) (30,000)
Saldo setelah Proses Realisasi (15,000) 45,000 30,000
Pembagian Defisit 15,000 9,000 6,000
Modal Tn. Anaconda
Klaim Atas Uang Kas - 36,000 24,000

Pembagian Defisit modal Tn. Andi kepada sekutu lainnya sebagai berikut :
1) 3/5 x Rp. 15.000 = Rp.9.000
2) 2/5 x Rp. 15.000 = Rp. 6.000

Ringkasan
Persekutuan adalah salah satu bentuk perusahaan yang antara lain mempunyai sifat unik yaitu kewajiban tidak
terbatas untuk para rekan sebagai pemilik persekutan, dimana harta pribadi dapat digunakan untuk membayar
utang persekutuan. Selain itu, jika terjadi perubahan baik karena masuknya rekan baru ataupun keluarnya rekan
lama maka secara hukum persekutuan bubar dan lahir persekutuan yang baru.

Istilah Penting
Kewajiban yang tidak terbatas Persekutuan Umur yang terbatas

Soal Esai

1) Sebutkan karakteristik persekutuan dan berikan contoh dari masing-masing karakteristik tersbut?
2) Apa kelebihan dan kekurangan dari bentuk persekutuan jika dibandingkan dengan bentuk perseroan
terbatas?
3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewajiban yang tidak terbatas untuk rekan?

Latihan

Soal 1
Pada tanggal 1 Mei 2009, Pandan Sari dan Pandan Wangi membentuk sebuah persekutuan. Pandan Sari
sepakat untuk menanamkan kas sebesar Rp16.500.000 dan persediaan dinlai sebesar Rp43.500.000. Pandan
Wangi menanamkan aset usaha tertentu dengan penilaian yag disepakati bersama, memidahkan kewajban
usaha, dan meyerahkan kas yang memadai untuk menyediakan jumlah modal sebesar Rp50.000.000.
Rincian mengenai nilai buku aset dan kewajiban usaha, dan penilaian yang disepakati adalah sebagai berikut.

Akuntansi untuk Persekutuan - Partnership 315


Saldo Buku Penilaian yang
Besar Pandan Disepakati
Piutang Usaha Rp 22.600.000 Rp 19.100.000
Penyisihan Piutang T ak T ertagih 1.100.000 1.400.000
Peralatan 86.400.000
53.300.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan 29.300.000
Utang 14.000.000 14.000.000
Wesel Bayar 20.000.000 20.000.000

Perjanjian persekutuan mencakup peyisihan berikut yang berhubungan dengan pembagian laba bersih: bunga atas
investasi awal sebesar 10%, tunjangan gaji masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp25.000.000, dan sisanya
dbagi rata.

Buatlah :
1) Apa saja ayat jurnal untuk mencatat investasi yang dilakukan oleh Pandan Sari dan Pandan Wangi dalam
aku persekutuan.
2) Susunlah neraca pada tanggal pendirian persekutuan Pandan Sari dan Pandan Wangi, per 1 Mei 2009.
3) Setelah dilakukan penyesuaian dan penutupan akun pendapatan dan beban pada akhir tahun pertama
operasi tanggal 30 April 2010, akun ikhtisar laba rugi memiliki saldo kredit sebesar Rp74.000.000, dan akun
prive memiliki saldo debit sebesar Rp22.000.000 (Pandan Sari) dan Rp28.000.000 (Pandan Wangi). Buatlah
ayat jurnal untuk menutup akun ikhtisar laba rugi dan prive per 30 April.

Soal 2
Retna Pengasih dan Ratu Rara Denok sepakat untuk membetuk sebuah persekutuan. Mereka setuju bahwa
Retna Pengasih dan Ratu Rara Denok masing-masing menginvestasikan Rp340.000.000 dan Rp180.000.000.
Retna Pengasih memberikan separuh waktunya sedangkan Ratu Rara Denok meyediakan seluruh waktunya
untuk usaha. Berikut ini adalah rencana pembagian laba yang sedang dipertimbangkan:
a. Pembagian yang merata
b. Berdasarkan rasio investasi awal
c. Berdasarkan rasio waktu yang diberikan untuk usaha
d. Bunga 12% atas investasi awal dan sisanya dibagi rata
e. Bunga 12% atas investasi awal, tunjangan gaji masing-masing sebesar Rp35.000.000 dan
Rp70.000.000 untuk Retna Pengasih dan Ratu Rara Denok, dan sisanya dibagi rata
f. Rencana (e), kecuali Ratu Rara Denok juga mendapatkan bonus setara dengan 20% dari jumlah selisih
laba bersih terhadap tunjangan gaji

Buatlah

Rp114.000.000 Rp210.000.000
Rencana Retna Pengasih Ratu Rara Denok Retna Pengasih Ratu Rara Denok

Untuk setiap rencana, hitunglah pembagian laba bersih berdasarkan masing-masing asumsi berikut ini:
(1) laba bersih sebesar Rp134.000.000 dan (2) laba bersih sebesar Rp320.000.000. Sajikan data dalam tabel
dengan format sebagai berikut.

316 Accounting Principles


BAB 13

PEMBENTUKAN PERUSAHAAN PERSEROAN, TRANSAKSI


SAHAM DAN SALDO LABA

Perseroan
Dalam UU No 40 th 2007 tentang Perseroan Terbatas dinyatakan bahwa modal dasar perseroan terdiri atas
seluruh nilai nominal saham dan penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau
dalam bentuk lainnya. Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain, penilaian setoran modal
saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengah harga pasar atau oleh ahli yang tidak
terafliasi dengan perseroan. Ditegaskan juga bahwa penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak
harus diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta
pendirian ditandatangani atau setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan penyetoran saham
tersebut.
Karakteristik Perseroan antara lain:
1) Badan hukum yang terpisah (separate legal existence).
2) Pemilik perseroan adalah pemegang saham (the ownership are share stock).
3) Kewajiban persero terbatas kepada kepemilikan saham (limited liability of stockholders).
4) Memiliki struktur organisasi (organizational structure).

Ekuitas Pemegang Saham (Stockholders’ Equity).


Dalam PSAK 21 Akuntansi Ekuitas dinyatakan bahwa ekuitas adalah bagian hak pemilik dalam perusahaan
yaitu selisih antara aset dan liabilitas, dan oleh karena itu bukan merupakan ukuran nilai jual perusahaan. Intinya
ekuitas berasal dari investasi pemegang saham dan dari hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang dengan
adanya penarikan kembali investasi oleh pemegang saham, pembagian keuntungan atau terjadi kerugian.
Unsur ekuitas :
a. Modal disetor atau kontribusi modal (contributed capital) dan,
b. Saldo Laba (retained earning)

Ilustrasi

Ekuitas pemegang saham (stock holder's equity)


Modal disetor :
Saham biasa Rp 660,000
Saldo Laba Rp 160,000
Total modal pemilik Rp 820,000

Laporan Saldo Laba


untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010

Saldo Laba, 1 Januari 2010 Rp 112,000


Laba bersih tahun berjalan Rp 80,000
Dividen Rp (32,000)
Kenaikan laba Saldo Laba Rp 48,000
Saldo Laba 31 Desember 2010 Rp 160,000

Pembentukan Perusahaan Perseroan, Transaksi Saham dan Saldo Laba 317


Karakteristik Modal Saham :
1) Diterbitkan (issued) sesuai dengan akta pendirian.
2) Mempunyai nilai nominal (per value) atau tanpa nilai nominal.

Hak pemegang saham adalah :


1) Hak bersuara (the right to vote),
2) Memperoleh bagian dari laba,
3) Hak prioritas (the preemptive right) dan,
4) Hak atas aset jika terjadi likuidasi.

Jenis Saham
1) Saham atas nama dan atau saham atas unjuk.
2) Saham biasa (common stock), adalah jenis saham yang tidak mempunyai hak lebih atas saham-saham
lain.
3) Saham preferen (preffered stock), adalah jenis saham dengan mempunyai hak istimewa, misalnya bagian
keuntungan (dividen) atau hak-hak yang lain.

Penerbitan Modal Saham


Jurnal mencatat investasi pemegang saham dalam perseroan serupa dengan perusahaan biasa,
Contoh :
Perseroan dengan modal dasar 10.000 lembar saham preferen, nilai nominal @Rp 400 dan 100.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal @Rp 80; Perseroan menerbitkan setengah dari modal dasar dengan
penjualan tunai seharga nilai nominal.
Jurnal
30 Mei 2010 Kas Rp. 6,000,000
Saham preferen . Rp 2,000,000 (1)
Saham biasa Rp. 4,000,000 (2)

(1) (Rp 400 x 10.000 lembar) x 1/2 = Rp 2,000,000


(2) (Rp 80 x 100.000 lembar) x 1/2 = Rp 4,000,000

Premium atas Modal Saham


Dalam hal terjadi harga penerbitan saham lebih besar dari nilai nominal saham, selisihnya merupakan premium
atas saham tersebut. Pencatatan yang dilakukan adalah akun kas atau aset lain sesuai dengan jumlah yang
diterima, dan saham (stock) dikredit sebesar nilai nominal dan kemudian kelebihannnya sebagai tambahan modal
disetor (paid-in capital in excess of par).
Contoh:
PT Ratu Rara Denok menerbitkan 2.000 lembar saham preferen, nilai nominal @ Rp 200; dengan harga
Rp 220 secara tunai.
1 Juli Kas Rp. 440,000 (1)
Saham preferen Rp. 400,000 (2)
Tambahan Modal Disetor Rp. 40,000

(1) (Rp 220 x 2.000 lembar) = Rp 440,000


(2) (Rp 20 x 2.000 lembar) = Rp 40,000

Saham Tanpa Nilai Nominal (No-Par Stock)


Perseroan menerbitkan 10.000 lembar saham tanpa nilai nominal (saham biasa) Rp 320 per lembar. Kemudian,
diterbitkan 1.000 lembar saham tambahan seharga Rp 288 per lembar. Jurnal yang dibuat ialah sebagai berikut:

318 Accounting Principles


1 Oktober Kas Rp. 3.200,000
Saham biasa Rp. 3.200,000

31 Des Kas Rp. 288,000


Saham biasa Rp. 288,000

Penerbitan Saham untuk Memperoleh Aset selain Kas


Harus dicatat menurut harga pasar wajar dari aset atau harga pasar wajar dari saham (stock) yang diterbitkan,
biasanya ditentukan nilainya oleh appraisal indenpenden yang tidak terafiliasi dengan persero.
Contoh :
Perseroan mendapatkan aset tanah yang sulit ditentukan harga pasar wajarnya untuk ditukar dengan
10.000 lembar saham biasa yang diterbitkan perseroan tersebut, nilai nominal Rp. 40; harga pasar Rp. 48 per
lembar.
Jurnal
Tanah Rp. 480,000 (1)
Saham biasa Rp. 400,000
Modal disetor di atas nilai
Nominal Rp. 80,000 (2)
(1) (Rp 48 x 10.000 lembar) = Rp 480,000
(2) (Rp 8 x 10.000 lembar) = Rp. 80,000

Saham Perbendaharaan (Treasury Stock)


Saham perbendaharaan hanya boleh digunakan untuk saham perseroan yang
a. Telah diterbitkan dan dibayar penuh,
b. Telah ditarik oleh perusahaan itu sendiri, dan
c. Tidak diterbitkan kembali.

Terdapat dua metode untuk mencatat transaksi-transaksi saham treasuri yaitu metode harga perolehan
(cost method) dan metode nilai nominal (par method), di antara kedua metode tersebut, metode harga perolehan
yang paling sering digunakan oleh perusahaan.
Contoh:
Suatu perseroan mempunyai modal disetor dari saham biasa yang diterbitkan dengan komposisi sebagai
berikut:
Saham biasa nominal Rp 100 sebesar 20.000 lembar
Diotorisasi dan diterbitkan Rp 2.000,000
Modal disetor di atas nilai nominal Rp 600,000

Transaksi yang berkaitan dengan saham treasuri dan jurnalnya, yaitu:


• Dibeli 1.000 lembar saham perbendaharaan senilai Rp 180 per lembar.
31 Des Saham treasuri Rp. 180,000
Kas Rp. 180,000 (1)
(1) Rp 180 x 1.000 lembar = Rp 1800,000

• Dijual 200 lembar saham perbendaharaan seharga Rp 240 per lembar.


31 Des Kas Rp. 48,000 (2)
Saham treasuri Rp. 36,000 (3)
Modal disetor di atas saham Rp. 12,000
treasuri
(2). Rp 240 x 200 lembar = Rp 48,000
(3). Rp 180 x 200 lembar = Rp 36,000

Pembentukan Perusahaan Perseroan, Transaksi Saham dan Saldo Laba 319


• Dijual 200 lembar saham perbendaharaan seharga Rp 160 per lembar.
31 Des Kas Rp. 32,000 (4)
Modal disetor atas saham treasuri Rp. 4,000
Saham treasuri Rp. 36,000 (5)
(4) Rp 160 x 200 lembar = Rp 32,000
(5). Rp 180 x 200 lembar = Rp 36,000

Ekuitas per Lembar saham (Equity per Share)


Perseroan pada akhir tahun memiliki saham biasa dan saham preferen yang beredar. Perusahaan tidak
ada dividen saham preferen yang tertunggak dan setiap saham akan menerima kas Rp 420 jika perusahaan
dilikuidasi.
Komposisi modal perseroan pada saat itu ialah sebagai berikut :

Modal pemegang saham:


Saham preferen Rp 360, kumulatif; nominal Rp 400
(1.000 lembar yang beredar) Rp 400,000
Modal disetor saham preferen di atas nilai nominal Rp 8,000
Saham biasa, nominal Rp 40 (50.000 lembar yang beredar) Rp 2,000,000
Tambahan modal disetor Rp 200,000
Saldo Laba Rp 1.012,000
Total modal pemegang saham Rp 3.620.000
Alokasi total modal ke saham preferen dan saham biasa:
Total modal pemegang saham Rp 3.620,000
Dialokasikan ke saham preferen seharga nilai likuidasi Rp 420,000
Sisa dialokasikan ke saham biasa Rp 3.200,000

Modal per lembar saham


• Modal per lembar untuk saham preferen
= Total kepemilikan saham preferen
Jumlah saham preferen yang beredar

= Rp 420,000
1.000 lembar

= Rp 420 per lembar

• Modal per lembar untuk saham biasa


= Total kepemilikan saham biasa
Jumlah saham biasa yang beredar

= Rp 3.200.000
50.000 lembar

= Rp 64 per lembar

Saldo Laba (Retained Earning)


Saldo Laba adalah laba bersih yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Ada beberapa unsur
(faktor) yang mempengaruhi perubahan laba ditahan, antara lain aialah sebagai berikut :
1) Timbulnya laba bersih atau rugi bersih ,
2) Terdapat penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustment) dan perubahan kebijakan akuntansi
(change in accounting policy),

320 Accounting Principles


3) Timbulnya dividen (cash dividend, stock dividend, property dividend),
4) Terdapat transaksi treasury stock,
5) Timbulnya penyesuaian akibat quasi reorganization.

Saldo Laba diklasifikasikan menjadi dua unsur yaitu saldo laba yang dicadangkan (appropriated) dan saldo
laba yang tidak dicadangkan (un-appropriated). Cadangan saldo laba merupakan saldo laba yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu.
Beberapa alasan perseroan membentuk cadangan terhadap saldo laba, antara lain :
a. Pembatasan perundang-undangan (legal restriction),
b. Pembatasan kontrak (contractual restriction),
c. Estimasi kemungkinan terjadinya kerugian (existence of possible losses), dan
d. Perlindungan terhadap posisi modal kerja (protection of working capital position).

Berikut ini adalah ilustrasi terkait saldo laba :


a. PT Cicang Kala Badaya Upata mencadangkan saldo laba sebesar Rp 21.600.000.000,0 selama lima
tahun untuk tujuan pelunasan obligasi, jurnalnya :
Saldo Laba Rp. 21.600.000.000
Cadangan pelunasan obligasi Rp. 21.600.000.000

b. Akhir tahun kelima cadangan saldo laba sejumlah Rp 216,000,000 Jika diasumsikan pencadangan
telah terpenuhi perlu dibuat jurnal :
Cadangan pelunasan obligasi Rp. 216.000.000

Saldo Laba Rp. 216.000.000

Kebijakan Dividen (Dividend Policy)


Dividen merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham dalam berbagai bentuk. Alasan perusahaan
membayar dividen yaitu :
1) Ada perjanjian dengan kreditor tertentu,
2) Ada persyaratan dalam perundang-undangan,
3) Ada keinginan untuk mempertahankan aset untuk ekspansi, dan
4) Ada keinginan melakukan pembayaran dividen merata.

Jenis-jenis dividen (types of dividend) yaitu :


1) Dividen tunai (cash dividend),
2) Dividen property (property dividend),
3) Dividen likuidasi (liquidating dividend), dan
4) Dividen saham (stock dividend).

Terdapat tiga tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembayaran dividen, yaitu :
1) Tanggal pengumuman (date of declaration), dimana saat dewan direksi mengumumkan akan membagi
dividen.
2) Tanggal pencatatan (date of record), dimana saat proses administrasi terhadap para pemegang saham yang
berhak memperoleh dividen, dan
3) Tanggal pembayaran (date of payment), dimana saat pembayaran kepada para pemegang saham.

Dividen Tunai (Cash Dividend)


Dividen tunai adalah pembagian laba kepada para pemegang saham yang berupa uang kas. Misal, diumumkan
dan dibayar dividen saham sebesar Rp 180.000 juta jurnal yang harus dibuat ialah sebagai berikut :
a. Saat pengumuman
Saldo Laba Rp. 180.000 juta
Utang dividen Rp. 180.000 juta

Pembentukan Perusahaan Perseroan, Transaksi Saham dan Saldo Laba 321


b. Saat pencatatan
Tidak ada jurnal

c. Saat pembayaran
Utang dividen Rp. 180.000 juta
Kas Rp. 180.000 juta

1) Dividen Property (Property Dividend)


Dividen property adalah pembagian laba kepada para pemegang saham dalam bentuk bukan kas, melainkan
berupa properti seperti persediaan, asset tetap dan lain sebagainya. Diasumsikan, diumumkan property
dividend berupa investasi dalam sekuritas dengan harga perolehan investasi pada saat pengumuman dividen
sebesar Rp 480,000 juta pada saat itu nilai pasar investasi sekuritas sebesar Rp 800,000 juta, Jurnal yang
dibuat adalah sebagai berikut :
a. Saat pengumuman
Saldo Laba Rp. 800,000 juta
Utang dividen properti Rp. 800,000 juta
kemudian
Properti (Investasi) Rp. 320.000 juta
Laba atas kenaikan properti Rp. 320.000 juta

b. Saat pencatatan
Tidak ada jurnal

c. Saat pembayaran
Utang dividen properti Rp. 800.000 juta
Properti (Investasi) Rp. 800.000 juta

2) Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)


Dividen likuidasi merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham yang didasarkan kepada modal
disetor (paid in capital) bukan di dasarkan kepada saldo dividen, dividen seperti ini adalah pengembalian
investasi (return of investment) kepada para pemegang saham. Diasumsikanl, PT Buta Kala mengumumkan
dan membayar dividen sebesar Rp 4.800,000 yang sebesar Rp 2.800,000 merupakan dividen tunai dan
sisanya merupakan dividen likuidasi, jurnalnya :
a. Saat pengumuman
Saldo Laba Rp. 2,800,000
Tambahan modal disetor Rp. 2,000,000
Utang dividen Rp. 4,800,000

b. Saat pencatatan
Tidak ada jurnal

c. Saat pembayaran
Utang dividen Rp. 4.800,000
Kas Rp. 4.800,000

Dividen Saham (Stock Dividen)


Dividen saham adalah pembagian laba kepada para pemegang saham berupa saham (stock) bukan merupakan
aset. Diasumsikan jika PT Megantara mempunyai saham yang beredar 10.000 lembar dengan nilai nominal Rp
40 dan saldo laba Rp 100,000; diasumskani diumumkan 10% dividen saham dengan harga saham pada saat
pengumuman dividen Rp 52; jurnalnya adalah :

322 Accounting Principles


Saat pengumuman
Saldo Laba Rp. 52,000 (1)
Saham biasa yang dibagikan Rp. 40,000 (2)
Tambahan modal disetor Rp. 12,000
(1) Rp 52 x 1.000 lembar = Rp 52,000
(2) Rp 40 x 1.000 lembar = Rp 40,000

Saat pencatatan
Tidak ada jurnal

Saat pembayaran
Saham biasa yang dibagikan Rp. 40,000
Saham biasa Rp. 40,000

Ringkasan
Perusahaan yang berbentuk perseroan, modalnya terdiri dari saham-saham yang bisa dengan nilai nominal
ataupun tanpa nilai nominal. Saldo laba merupakan hasil dari operasional perusahaan yang terakumulasi dalam
bentuk laba yang tidak dibagikan. Saldo laba bisa bertambah dengan adanya laba bersih dan bisa berkurang
dengan adanya rugi bersih dan pembayaran dividen.

Istilah Penting
Dividen Modal Saham Saham Biasa Saham Preferen

Soal Esai

1) Apakah karakterisktik dari saham biasa, saham preferen dan saham perbendaharaan?
2) Mungkinkan saham biasa tidak mempunyai nilai nominal?, apa manfaat dari nilai nominal saham biasa?
3) Terangkan apa yang disebut tambahan modal disetor?, mungkinkah saldonya negatif?
4) Terdapat dua metode untuk mencatat saham perbendahaaraan, mana yang paling sering digunakan?
Mengapa?
5) Dalam kondisi apa saja saham perbendaharaan akan timbul?

Latihan

Soal 1
Pada tanggal 31 Januari tahun berjalan, akun dan saldo berikut ini muncul dalam buku besar PT Sarpa Bangsa,
perusahaan pakan ternak.

Saham Preferen 3%, nilai nominal Rp25.000 (modal dasar 50.000


lembar, ditempatkan dan disetor 30 lembar) Rp 750.000.000
Agio Saham Preferen 90.000.000
Saham Biasa, nilai nominal Rp30.000 (modal dasar 400.000 lembar,
ditempatkan dan disetor 120.000 lembar) 3.600.000.000
Agio Saham Biasa 300.000.000
Saldo Laba 5.794.000.000

Pada rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 2 April, dewan direksi menyajikan rencana untuk
memodernisasi dan mengembangkan pabrik operasi dengan biaya mendekati Rp6.500.000.000. Perusahaan

Pembentukan Perusahaan Perseroan, Transaksi Saham dan Saldo Laba 323


berencana (a) membeli sebuah gedung yang bernilai Rp8.200.000.000, dan tanah di mana gedung tersebut
berdiri, senilai Rp900.000.000, sesuai dengan negosiasi awal dengan menerbitkan 45.000 lembar saham biasa,
(b) menerbitkan 15.000 lembar saham preferen yang belum diterbitkan melalui lembaga penjamin, dan (c)
meminjam dana sebesar Rp2.500.000.000. Rencana tersebut disetujui oleh pemegang saham dan diselesaikan
dengan transaksi berikut ini.

6 Jun Menerbitkan 45.000 lembar saham biasa dengan mempertukarkan tanah dan
sebuah gedung sesuai dengan rencana.
14 Menerbitkan 15.000 lembar saham preferen dan menerima kas sebesar
Rp36.000 per lembar.
30 Meminjam dana sebesar Rp2.500.000.000 dari Bank Nasional Gunung Sejati
dan menyerahkan surat hipotek dengan bunga 7%.

Tidak ada transaksi lain yang terjadi di bulan Juni.

Diminta :
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.

Soal 2
Berikut ini adalah akun-akun terpilih yang muncul dalam buku besar PT Kala Yaksa pada awal tahun fiskal
berjalan tanggal 1 Juli 2010.

Saham Preferen 2%, nilai nominal Rp100.000 (modal dasar 25.000


lembar, ditempatkan dan disetor 18.000 lembar) Rp 1.800.000.000
Agio Saham Preferen 216.000.000
Saham Biasa, nilai nominal Rp40.000 (modal dasar 100.000 lembar,
ditempatkan dan disetor 70.000 lembar) 2.800.000.000
Agio Saham Biasa 700.000.000
Saldo Laba 3.200.000.000

Selama tahun berjalan, perseroan menyelesaikan sejumlah transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemegang
saham yaitu :
a. Menerbitkan 11.000 lembar saham biasa dan menerima kas sebesar Rp620.000.000,-
b. Menjual 4.000 lembar saham preferen 2% seharga Rp124.000.000,-
c. Membeli 8.000 lembar saham treasuri (saham biasa) senilai Rp580.000.000.
d. Menjual 6.000 lembar saham treasuri (saham biasa) seharga Rp457.500.000.
e. Menjual 1.200 lembar saham treasuri (saham biasa) seharga Rp89.750.000.
f. Mengumumkan dividen tunai sebesar Rp4.000 per lembar untuk saham preferen dan Rp750 per
lembar untuk saham biasa.
g. Membayar dividen tunai.

Diminta:
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.

324 Accounting Principles


BAB 14

Utang Jangka Panjang

Dalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan dinyatakan bahwa kewajiban
keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa :
a. Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain atau untuk
mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut;
b. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas dan merupakan suatu nonderivatif atau derivatif.
Salah satu bentuk kewajiban keuangan adalah utang jangka panjang merupakan jenis kewajiban atau
liabilitas yang pembayarannya melebihi satu periode akuntansi umumnya 5 tahun atau lebih. Jenis liabilitas
seperti ini dapat berupa utang obligasi (bonds payable), utang wesel jangka panjang dan utang sewa guna
usaha-modal.

Karakteristik Utang Obligasi.


Karakteristik utang obligasi adalah sebagai berikut :
1) Terdiri dari nilai individual yang bermacam-macam
2) Bunga dibayarkan menurut jangka waktu tertentu, bisa setengah tahun atau setahun penuh,
3) Dapat berpindah kepemilikannya,
4) Pada kondisi tertentu dapat dikonversi dengan surat berharga yang lain misalnya saham.

Bentuk – bentuk Obligasi dalam prakteknya dapat berupa :


1) Utang obligasi dijamin aset tetap dan utang obligasi tidak dijamin.
2) Utang obligasi berseri dan utang obligasi berjangka,
3) Utang obligasi atas unjuk dan utang obligasi atas nama
4) Utang obligasi yang dapat dikonversi dan utang obligasi yang dapat ditarik sebelum jatuh tempo.

Akuntansi untuk Utang Obligasi.


Akuntansi untuk Penerbitan Utang Obligasi
Pada saat penerbitan utang obligasi diakui dan dicatat sebesar nilai pasar, perhitungannya menggunakan kurs
pada saat penerbitan atau menggunakan nilai tunai dari nilai nominal obligasi ditambah dengan nilai tunai dari
sejumlah bunga yang dibayar selama periode obligasi.

Penerbitan Utang Obligasi Dihitung dengan Kurs


Obligasi yang diterbitkan sebesar nilai nominal, seperti contoh berikut :
PT Krakatau menerbitkan utang obligasi tanggal 1 Januari 2010 dengan nilai nominal Rp. 4.000.000,00
dengan bunga utang obligasi 10%, utang obligasi akan dijual dengan kurs 100,00 jangka waktu 5 tahun dengan
pembayaran bunga dilakukan setiap setengahn tahu, yaitu tanggal 1 Januari dan 1 Juli, amortisasi diskon
dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.
Nilai pasar utang obligasi saat penerbitan,
Rp. 4.000.000,00 x 100% = Rp. 4.000.000,00
Nilai nominal utang obligasi = Rp. 4.000.000,00
Diskon (premium) utang obligasi = Rp. 0

Utang Jangka Panjang 325


Jurnal
1 Jan Kas Rp. 4.000.000,00
2010 Utang Obligasi Rp. 4.000.000,00

Penerbitan utang obligasi dengan diskon


PT Krakatau menerbitkan utang obligasi tanggal 1 Januari 2010, dengan nilai nominal sebesar Rp. 4.000.000,00
dengan bunga utang obligasi (coupon) 10%, utang obligasi dijual dengan kurs 98,00, jangka waktu 5 tahun
dengan pembayaran bunga dilakukan setiap setengahtahun, yaitu tanggal 1 Januari dan 1 Juli, amortisasi diskon
dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.
Nilai pasar utang obligasi saat penerbitan
Rp. 4.000.000,00 x 98% = Rp.3.920.000
Nilai nominal utang obligasi = Rp.4.000.000
Diskon utang obligasi = Rp. 80.000

Jurnal
1 Jan Kas Rp 3.920.000
2010 Diskon utang obligasi Rp. 80.000
Utang obligasi Rp.4.000.000

Diskon utang obligasi menggunakan dua metode, yaitu :


1) Metode garis lurus (the straight-line method) atau
2) Metode tarif bunga efektif (the effective interest rate method).

Penggunaan metode garis lurus, pembayaran bunga pertama dan amortisasi diskon akan menyebabkan
beban bunga (interest expense) menjadi lebih besar, dijurnal sebagai berikut :

1 Juli 2010 Beban bunga Rp. 208.000


Diskon utang obligasi Rp. 8.000
Kas Rp. 200.000

(1) = Rp. 80.000 = Rp8.000

10

(2) = Rp.4.000.000 x 10% x 6/12

= Rp. 200.000.
Utang obligasi yang diterbitkan dengan premium:
PT Krakatau menerbitkan utang obligasi tanggal 1 Januari 2010, dengan nilai nominal sebesar Rp. 4.000.000.00
dengan bunga utang obligasi 10%, utang obligasi dijual dengan kurs 105, jangka waktu 5 tahun dengan
pembayaran bunga dilakukan setiap setengah tahun, yaitu tanggal 1 Januari dan 1 Juli, amortisasi diskon
dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Nilai pasar utang obligasi saat penerbitan
Rp. 4.000.000,00 x 105% = Rp.4.200.000
Nilai nominal obligasi = Rp.4.000.000
Premium utang obligasi = Rp. 200.000

Jurnal
1 Jan Kas Rp.4.200.000
2010 Premium utang obligasi Rp. 200.000
Utang obligasi Rp.4.000.000

Amortisasi premium dicatat setiap semester saat terjadi pembayaran bunga, amortisasi premium

326 Accounting Principles


mengakibatkan beban bunga menjadi lebih kecil. Jurnal untuk pencatatan pembayaran bunga dan amortisasi
pada semester pertama tanggal 1 Juli 2010 adalah sebagai berikut :

1 Juli 2010 Beban bunga Rp. 180.000


Premium utang obligasi Rp. 20.000
Kas Rp.200.000
Rp.200.000 = Rp.20.000

10
Penerbitan Utang Obligasi Dihitung dengan Nilai Tunai (Present Value)
Nilai pasar utang obligasi yang diterbitkan dapat diitung dengan nilai tunai (present value) sebagai berikut :
Nilai tunai atas nilai nominal utang obligasi xxx
Nilai tunai atas bunga tengah tahunan xxx
Nilai pasar utang obligasi saat diterbitkan xxx
Terkait penerbitan utang obligasi, ada dua tingkat bunga yang perlu dipertimbangkan, yaitu tingkat bunga
utang obligasi tercetak pada lembar dan tingkat bunga pasar yaitu merupakan tingkat bunga yang diinginkan
investor.

Utang obligasi yang diterbitkan dengan diskon


PT Halimun menerbitkan utang obligasi tanggal 1 Januari 2010, dengan nilai nominal sebesar Rp. 200.000,00
dengan bunga utang obligasi 10%, tingkat bunga pasar 12%, jangka waktu 5 tahun dengan pembayaran bunga
dilakukan setiap semester, yaitu tanggal 1 Januari 2010 dan 1 Juli 2010. Nilai pasar utang obligasi saat penerbitan
dihitung sebagai berikut :
Nilai tunai atas nilai nominal utang obligasi
Rp. 200.000,00 x 0,5584 (1) Rp. 111.680
Nilai tunai atas bunga tengah tahunan
Rp. 200.000,00 x 5% x 7,3601 (2) Rp. 73.601
Nilai pasar utang obligasi saat diterbitkan Rp. 185.281
Nilai nominal utang obligasi Rp. 200.000
Diskon utang obligasi Rp. 14.719
Keterangan :
1) Dapat dilihat pada tabel present value tingkat bunga 6%, periode 10.
2) Dapat dilihat pada tabel present value annuity tingkat bunga 6%, periode 10.

Utang obligasi yang diterbitkan dengan premium


PT Malabar menerbitkan utang obligasi tanggal 1 Januari 2010, dengan nilai nominal Rp. 200.000,00
dengan bunga utang obligasi 10%, tingkat bunga pasar 8%, jangka waktu 5 tahun dengan pembayaran bunga
dilakukan setiap setengah tahun, yaitu tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Nilai pasar utang obligasi saat penerbitan
dihitung sebagai berikut :
Nilai tunai atas nilai nominal utang obligasi
Rp. 200.000,00 x 0,6756 (1) Rp. 135.120
Nilai tunai atas bunga tengah tahunan
Rp. 200.000,00 x 5% x 8,1109 (2) Rp. 81.109
Nilai pasar utang obligasi saat diterbitkan Rp. 216.229
Nilai nominal utang obligasi Rp. 200.000
Premium utang obligasi Rp. 16.229
Keterangan :
1) Dapat dilihat pada tabel present value tingkat bunga 4%, periode 10.
2) Dapat dilihat pada tabel present value annuity tingkat bunga 4%, periode 10.

Akuntansi Selama Utang Obligasi Beredar


Metode amortisasi premium atau diskon dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode garis
lurus dan menggunakan metode tarif bunga efektif.

Utang Jangka Panjang 327


Amortisasi Diskon dengan Menggunakan Metode Garis Lurus
Dari contoh di atas, misalkan terdapat diskon Rp.40.000, jika diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus, dapat disajikan dalam tabel amortisasi seperti di bawah ini :
• Daftar amortisasi diskon utang obligasi menggunakan metode garis lurus :
Tanggal Bunga yang Beban bunga (% Amortisasi Diskon yang Nilai tercatat
Pembayaran Dibayar x Book Value) Diskon belum (200.000 – D)
Bunga (B) diamortisasi
(A) (C) (D) (E)
0 - - - Rp. 40.000 Rp. 160.000
1 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 36.000 Rp. 164.000
2 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 32.000 Rp. 168.000
3 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 28.000 Rp. 172.000
4 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 24.000 Rp. 176.000
5 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 20.000 Rp. 180.000
6 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 16.000 Rp. 184.000
7 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 12.000 Rp. 188.000
8 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 8.000 Rp. 192.000
9 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 4.000 Rp. 196.000
10 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. . 0 Rp. 200.000

Amortisasi Diskon dengan Menggunakan Metode Tarif Bunga Efektif


Contoh :
Utang obligasi sebesar Rp. 200.000,00; tingkat bunga 12%; jangka waktu 5 tahun, tingkat bunga pasar
13%.
Diskon utang obligasi dihitung sebagai berikut :
Nilai nominal utang obligasi 12%; 5 tahun Rp. 200.000
Nilai tunai dari tingkat bunga efektif 13% Rp. 192.806
Diskon utang obligasi Rp. 7.194
Daftar amortisasi diskon utang obligasi menggunakan metode tarif bunga efektif.

Tanggal Bunga yang Beban bunga Amortisasi Diskon yang Nilai tercatat
Pembayaran dibayar (% x Book Value) Diskon belum (200,000 - D)
bunga diamortisasi
(A) (B) © (D) (E)

0 Rp. 10,000 Rp. - Rp. - Rp. 7,194 Rp. 192,816


1 Rp. 10,000 Rp. 12,532 Rp. 532 Rp. 6,662 Rp. 193,338
2 Rp. 10,000 Rp. 12,568 Rp. 568 Rp. 6,094 Rp. 193,906
3 Rp. 10,000 Rp. 12,604 Rp. 604 Rp. 7,490 Rp. 194,510
4 Rp. 10,000 Rp. 12,644 Rp. 644 Rp. 4,846 Rp. 195,154
5 Rp. 10,000 Rp. 12,686 Rp. 686 Rp. 4,160 Rp. 195,840
6 Rp. 10,000 Rp. 12,730 Rp. 726 Rp. 3,430 Rp. 196,570
7 Rp. 10,000 Rp. 12,778 Rp. 778 Rp. 2,652 Rp. 197,348
8 Rp. 10,000 Rp. 12,830 Rp. 826 Rp. 1,822 Rp. 198,178
9 Rp. 10,000 Rp. 12,882 Rp. 882 Rp. 940 Rp. 199,060
10 Rp. 10,000 Rp. 12,940 Rp. 940 Rp. - Rp. 200,000

Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama dan diskon amortisasi :


30 Juni Beban bunga Rp. 12.532
Diskon utang obligasi Rp. 532
Kas Rp. 12.000

328 Accounting Principles


Amortisasi Premium Menggunakan Metode Tarif Bunga Efektif
Contoh :
Seperti contoh di atas penerbitan utang obligasi Rp. 200.000
Nilai tunai dengan tingkat bunga efektif 11% Rp. 207.532
Nilai nominal 12%; 5 tahun; bunga dibayar tiap setengah tahun Rp. 200.000
Premium utang obligasi Rp. 7.552

Daftar amortisasi premium menggunakan metode tarif bunga efektif

Tanggal Bunga yang Beban bunga Amortisasi Diskon yang Nilai terbawa
Pembayaran dibayar (% x Book Value) Diskon belum (200,000 - D)
bunga diamortisasi
(A) (B) © (D) (E)

0 Rp. 12,000 Rp. - Rp. - Rp. 7,194 Rp. 192,816


1 Rp. 12,000 Rp. 12,532 Rp. 532 Rp. 6,662 Rp. 193,338
2 Rp. 12,000 Rp. 12,568 Rp. 568 Rp. 6,094 Rp. 193,906
3 Rp. 12,000 Rp. 12,604 Rp. 604 Rp. 7,490 Rp. 194,510
4 Rp. 12,000 Rp. 12,644 Rp. 644 Rp. 4,846 Rp. 195,154
5 Rp. 12,000 Rp. 12,686 Rp. 686 Rp. 4,160 Rp. 195,840
6 Rp. 12,000 Rp. 12,730 Rp. 726 Rp. 3,430 Rp. 196,570
7 Rp. 12,000 Rp. 12,778 Rp. 778 Rp. 2,652 Rp. 197,348
8 Rp. 12,000 Rp. 12,830 Rp. 826 Rp. 1,822 Rp. 198,178
9 Rp. 12,000 Rp. 12,882 Rp. 882 Rp. 940 Rp. 199,060
10 Rp. 12,000 Rp. 12,940 Rp. 940 Rp. - Rp. 200,000

Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premium :


30 Juni Beban bunga Rp. 11.414
Premium utang obligasi Rp. 586
Kas Rp. 12.000

Akuntansi untuk Penebusan Utang Obligasi


Penghentian utang obligasi dapat diklelompokkan menjadi beberapa cara :
1) Penarikan utang obligasi saat jatuh tempo,
2) Penarikan utang obligasi sebelum jatuh tempo,
3) Penarikan utang obligasi dengan cara dikonversi dengan saham dan,
4) Penarikan utang obligasi melalui cadangan dana pelunasan obligasi.

Penebusan Utang Obligasi pada Saat Jatuh Tempo


Jika utang obligasi dilunasi saat jatuh tempo, harga pelunasan sama dengan nilai jatuh tempo sehingga
tidak terdapat laba (gain) atau rugi (loss) disebabkan pelunasan utang obligasi. Contoh : obligasi senilai Rp.
200.000,00 dilunasi saat jatuh tempo. Jurnalnya adalah sebagai berikut:

30 Juni Utang obligasi Rp.200.000


Kas Rp. 200.000

Pelunasan Utang Obligasi Sebelum Jatuh Tempo


Jika utang obligasi dilunasi sebelum jatuh tempo, Nilai tercatat ini akan dibandingkan dengan nilai pelunasan
untuk menghitung berapa laba atau rugi dari pelunasan tersebut. Misal, pada tanggal 1 Juli 2010 PT Merapi
mempunyai utang obligasi nilai nominal Rp. 200.000,00 dan diskon belum diamortisasi saat itu sebesar Rp.
2.652. Hitung dan susunlah jurnal jika utang obligasi tersebut ditarik senilai
(a) Rp.202.000
(b) Rp.193.000 dan
(c) Rp.197.348.
Utang Jangka Panjang 329
a. Jika harga pelunasan Rp. 202.000,00
Nilai tercatat saat pelunasan = nilai nominal – diskon yang belum diamortisasi
Nilai nominal = Rp. 200.000.
Diskon yang belum diamortisasi = Rp 2.652.
Nilai yang tercatat = Rp. 197.348.
Nilai pelunasan = Rp. 202.000
Rugi pelunasan utang obligasi = Rp. 4.652.

Jurnal pelunasan utang obligasi


1 Juli 2010 Utang obligasi Rp.200.000
Rugi pelunasan obligasi Rp. 4.652
Diskon utang obligasi Rp. 2.652
Kas Rp. 202.000

b. Jika harga pelunasan Rp.193.000


Nilai tercatat saat pelunasan = nilai nominal – diskon yang belum diamortisasi
Nilai nominal = Rp.200.000
Diskon yang belum diamortisasi = Rp. 2.652
Nilai tercatat = Rp.197.348
Nilai pelunasan = Rp.193.000
Laba pelunasan utang obligasi = Rp. 4.348

Jurnal pelunasan utang obligasi


1 Juli 2010 Utang obligasi Rp.200.000
Laba penebusan obligasi Rp. 4.348
Diskon utang obligasi Rp. 2.652
Kas Rp.193.000

c. Jika harga pelunasan Rp.197.348


Nilai tercatat saat pelunasan = nilai nominal – diskon yang belum diamortisasi
Nilai nominal = Rp.200.000
Diskon yang belum diamortisasi = Rp. 2.652
Nilai tercatat = Rp.197.348
Nilai pelunasan = Rp.197.348
Rugi pelunasan utang obligasi = Rp. 0

Jurnal penarikan utang obligasi


1 Juli 2010 Utang obligasi Rp.200.000
Diskon utang obligasi Rp. 2.652
Kas Rp.197.348

Pelunasan Utang Obligasi Dengan Konversi Saham


Dalam hal terjadi pelunasaan utang obligasi dengan cara konversi saham biasa maka nilai pasar utang
obligasi dan nilai pasar saham tidak diperhatikan saat terjadi konversi tersebut dan tidak ada pengakuan laba
atau rugi dari konversi tersebut, cara ini dinamakan dengan carrying (book) value method.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 2010 PT Baju Barat mempunyai utang obligasi dengan nilai nominal Rp.
400.000,00,penerbitkan utang obligasi sebesar nilai nominalnya. Nilai pasar utang obligasi dan nilai pasar saham
sebesar Rp. 440.000,00. Utang obligasi tersebut dikonversi dengan 12.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp 20,00.

Jurnal untuk konversi tersebut adalah sebagai berikut :

330 Accounting Principles


1 Juli 2010 Utang obligasi Rp.400.000
Saham biasa Rp. 240.000 (1)
Tambahan modal disetor Rp. 160.000 (2)
(1) Rp.12.000 x Rp.20 = Rp. 240.000
(2) Rp.400.000 – Rp.240.000 = Rp. 160.000

Penarikan Utang Obligasi dengan Dana Cadangan Utang Obligasi


Dana cadangan pelunasan utang obligasi (bonds sinking fund) adalah sejumlah kas yang dibentuk untuk
tujuan pelunasan utang obligasi saat jatuh tempo. Dengan adanya dana tersebut, investor akan merasa terjamin
karena ada kepastian pada saat jatuh tempo utang obligasi tersebut dapat terbayar oleh penerbit.
Misal :
PT Barat Ketiga menerbitkan utang obligasi dengan nilai nominal Rp. 4.000.000,00, jangka waktu 5
tahun tanggal 1 Januari 2010. Dalam perjanjian penerbitan obligasi tersebut PT Barat Ketiga diwajibkan untuk
mencadangkan dana sebesar Rp.860.000, setiap tahun dimulai sejak akhir tahun 2010.

Jurnal untuk mencatat pencadangan dana setiap akhir tahun sebagai berikut :
31 Des Dana cadangan utang obligasi Rp.860.000
2010 Kas Rp.860.000

Akhir tahun kedua perusahaan tersebut mencatat pendapatan dari dana cadangan tersebut, diasumsikan
Rp. 100.000,00 dan mencatat jurnal sebagai berikut :
31 Des Dana cadangan utang obligasi Rp.960.000
2010 Pendapatan dana cadangan Rp. 100.000
Kas Rp. 860.000

Saat jatuh tempo dana pelunasan utang obligasi digunakan untuk melunasi utang obligasi. Diasumsikan,
total dana yang telah dibentuk sebesar Rp.3.840.000, dan dana cadangan ini akan digunakan untuk melunasi
utang obligasi, dengan jurnal sebagai berikut :
1 Jan 2011 Utang obligasi Rp.4.000.000
Dana cadangan utang obligasi Rp. 3.840.000
Kas Rp. 160.000

Ringkasan
Utang obligasi adalah kewajiban keuangan yang memiliki karakteristik tertentu dalam waktu pelunasan dan cara
pelunasan. Saat diterbitkan, utang obligasi dapat menimbulkan premium atau diskonto, selama periode utang
obligasi terhadap premium dan diskonto harus diamortisasi. Pelunasan utang obligasi dapat dilakukan saat jatuh
tempo atau sebelum jatuh tempo.

Istilah Penting
Amortisasi Diskonto Kewajiban keuangan Premium Utang obligasi

Soal Esai

1) Terangkan yang dimaksud dengan makna “nilai waktu dari uang”?


2) Mana yang memiliki nilai kini lebih tinggi: (a) uang sebesar Rp36.000.000 yang akan diterima di akhir dari dua
tahun mendatang, atau (b) uang sebesar Rp18.000.000 yang akan diterima di akhir setiap tahun selama dua
tahun mendatang?

Utang Jangka Panjang 331


3) Sebuah perusahaan menerbitkan obligasi senilai Rp12.000.000.000 dengan bunga 5% untuk menghasilkan bunga
sebesar 3%. (a) Apakah jumlah kas yang diterima dari penjualan obligasi lebih tinggi atau lebih rendah dari Rp
10.000.000.000? (b) Jelaskan istilah-istilah berikut yang berhubungan dengan penerbitan obligasi: (1) nilai nominal,
(2) suku b pasar atau suku bunga efektif, (3) suku bunga kontrak, dan (4) jumlah saat jatuh tempo.
4) Jelaskan jika obligasi diterbitkan oleh sebuah perusahaan dijual dengan harga premi apakah suku bunga
pasar lebih tinggi atau lebih rendah dari suku bunga kontrak?
5) Diasumsikan obligasi senilai Rp4.000.000.000 dengan bunga 5% untuk periode pembayaran bunga semesteran
terpilih:
Nilai tercatat obligasi pada awal periode Rp 4,250,000,000
Bunga yang dibayarkan selama periode tersebut 320,000,000
Beban bunga yang dapat dialokasikan ke periode tersebut 297,500,000

(a)Apakah obligasi diterbitkan pada harga diskon atau premium? (b) Berapakah jumlah dalam akun diskon atau
premium yang belum diamortisasi pada awal periode.

6) Jelaskan obligasi kupon nihil akan dijual sebesar nilai nominalnya?


7) Utang Obligasi memiliki saldo Rp 1.000.000.000, dan Diskon atas Utang Obligasi memiliki saldo Rp44.000.000. Jika
perusahaan penerbit menebus obligasi harga 95, apakah terdapat laba atau rugi atas penebusan obligasi?

Latihan

Soal 1
Berikut ini adalah transaksi pilihan yang berhubungan dengan surat berharga yang diperoleh PT Pandan Sari,
yang memiliki tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
1 Sep. Membeli obligasi berjangka waktu 20 tahun bertanggal 1 Juli 2007 dengan nilai nominal
Rp1.200.000.000 dan bunga 10% secara langsung dari PT Retna Pengasih sebagai penerbit
sebesar Rp1.050.000.000,- ditambah bunga yang terutang sebesar Rp10.000.000.
31 Des. Menerima pembayaran bunga semesteran dari obligasi PT Retna Pengasih.
31 Mencatat amortisasi diskon obligasi PT Retna Pengasih sebesar Rp720.000. Jumlah
amortisasi ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus.
(Diasumsikan bahwa seluruh transaksi dan penyesuaian telah dicatat dengan benar dan
jumlah obligasi yang dimiliki tidak berubah sejak tanggal 31 Desember 2009 hingga 31
Desember 2013).
30 Jun. Menerima pembayaran bunga semesteran dari obligasi PT Retna Pengasih.
31 Okt. Menjual setengah dari obligasi PT Retna Pengasih pada harga 98 ditambah piutang bunga.
Pialang mengurangi Rp800.000 untuk komisi, dan lain-lain, dan membayarkan sisanya.
Sebelum penjualan, diskon atas setengah bagian obligasi sebesar Rp900.000 telah
diamortisasi, sehingga mengurangi nilai tercatat obligasi menjadi Rp589.080.000.
31 Des. Menerima pembayaran bunga semesteran dari obligasi PT Retna Pengasih.
31 Mencatat amortisasi diskon atas obligasi PT Retna Pengasih sebesar Rp1.080.000.

Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut.

Soal 2
Pada tanggal 1 Juli 2009, PT Retna Marlangen menerbitkan obligasi berjangka waktu 8 tahun dengan
nilai nominal Rp25.000.000.000 dan bunga 10% pada suku bunga efektif 11%, dan menerima kas sebesar
Rp22.564.020.000. Bunga obligasi dibayarkan dua kali setahun setiap tanggal 31 Desember dan 30 Juni.
Buatlah
1) Jurnal untuk mencatat transaksi berikut:
a. Pembayaran bunga semester pertama pada tanggal 31 Desember 2009, dan amortisasi diskon
obligasi dengan menggunakan metode suku bunga.
b. Pembayaran bunga pada tanggal 30 Juni 2010, dan amortisasi diskon obligasi dengan
menggunakan metode suku bunga. (Bulatkan ke rupiah terdekat.)
2) 2. Total beban bunga untuk tahun 2009.

332 Accounting Principles


BAB 15

Laporan Arus Kas

Sesuai PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan yang menyediakan informasi mengenai
penerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode tertentu.

Tujuan Laporan Arus Kas


Menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas bagi investor dan kreditur,
Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara laba bersih (net income)
dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait dengan pendapatan tersebut,
Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan nonkas dari aktivitas pendanaan dan investasi
terhadap posisi keuangan suatu entitas.

Definisi
Kas merupakan terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent)
merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dapat cepat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa mengalami perubahan nilai yang signifikan.

Aktivitas dalam Laporan Arus Kas


Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas operasi, aktivitas investasi (investing activity) dan aktivitas pendanaan (financing activity).
Misalnya :
(+) Penerimaan tunai dari
a. Penjualan (barang/jasa),
b. Pendapatan bunga dan
c. Pendapatan dividen
(-) Pembayaran tunai kepada :
a. Pemasok,
b. Karyawan,
c. Pemerintah
d. Kreditur dan lain – lain.

Aktivitas Investasi (Investing Activities)


Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk
setara kas.
Misalnya :
(+) Penerimaan tunai dari
a. Penjualan aktiva tetap,
b. Penjualan nvestasi,
c. Penjualan aktiva tak berwujud dan
d. Penerimaan hasil penagihan pinjaman.
(-) Pengeluaran tunai untuk
a. Pembelian aktiva tetap,
b. Pembelian investasi dari entitas lain,
c. Pembelian aktiva tak berwujud dan
d. Pemberian pinjaman kepada entitas lain.

Laporan Arus Kas 333


Aktivitas Pendanaan (Financing activities)
Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi
modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan.
Misalnya :
(+) Penerimaan kas dari
a. Menerbitkan surat berharga berupa saham dan
b. Menerbitkan surat utang jangka panjang berupa utang obligasi, wesel bayar jangka panjang.
(-) Pengeluaran kas dari
a. Membayar kas pada pemegang saham,
b. Menarik surat utang jangka panjang dan
c. Membeli saham treasuri

Pelaporan Arus Kas Atas Dasar Arus Kas Neto


Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar
arus kas neto:
a. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih
mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas dan
b. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar dan
dengan jangka waktu singkat.
Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan butir a) diatas adalah :
a. Penerimaan dan pembayaran rekening giro,
b. Dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi dan
c. Rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan selanjutnya disetor kepada, pemilik
property.
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan di butir b) adalah pembayaran dan
penerimaan :
a. Jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah,
b. Pembelian dan penjualan investasi dan,
c. Pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman dengan jangka waktu jatuh tempo dalam tiga bulan
atau kurang.
Arus kas yang berasal dari aktivitas lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas
neto:
a. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pembayaran kembali deposito
berjangka dengan jatuh tempo yang tetap,
b. Penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lain dan
c. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada nasabah.

Pelaporan Arus Kas


Untuk pelaporan arus kas, khusus aktivitas operasi (operating activities) dapat disusun dengan dua metode :
a. Metode langsung (direct method).
Dengan metode ini maka data-data dari buku kas masuk dan buku kas keluar digunakan sebagai dasar untuk
mencatat masing-masing aktivitas baik aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Metode tidak langsung (indirect method).
Metode ini diawali dengan laba (rugi bersih) kemudian disesuaikan dengan unsur-unsur sebagai berikut :
• Beban-beban yang bersifat nonkas,
• Laba (rugi) yang merupakan bagian dari aktivitas selain operasi dan
• Perubahan dalam aset lancar atau utang lancar.
Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba
atau rugi neto dari pengaruh :
1) Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan,
2) Pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang asing yang
belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan dan,
3) Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasi dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung
dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif serta

334 Accounting Principles


perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan utang usaha selama periode.

Penyusunan Laporan Arus Kas


Terdapat lima langkah yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah perubahan kas atau ekuivalen kas,
2) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas operasi,
3) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas investasi,
4) Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas pendanaan dan,
5) Menyusun laporan arus kas secara lengkap.

Lain-lain
• Arus kas dalam mata uang asing
Arus kas dalam mata uang asing yaitu arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing dibukukan dalam
mata uang fungsional entitas dengan cara mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar
antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
Arus kas entitas anak di luar negeri dapat dijabarkan berdasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional
dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan PSAK 10. PSAK 10 tersebut
memperkenankan digunakannya nilai tukar yang mendekati nilai tukar aktual. Misalnya, nilai tukar rata-rata
untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan untuk membukukan transaksi dalam mata uang asing
atau penjabaran arus kas entitas anak di luar negeri. Akan tetapi, PSAK 10 tidak mengizinkan digunakannya
nilai tukar pada akhir periode pelaporan untuk menjabarkan laporan arus kas anak entitas luar negeri.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai tukar mata uang asing
bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam
mata uang asing dilaporkan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas.
Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dan
termasuk perbedaan jika ada seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir
periode.

• Bunga dan Dividen


Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara terpisah.
Masing - masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau
pendanaan.
Jumlah bunga yang dibayarkan selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang telah
diakui sebagai beban. Beban dalam laporan laba rugi maupun yang dikapitalisasi sesuai PSAK 26 (revisi
2008) : Biaya Pinjaman.
Bunga yang dibayarkan serta bunga dan dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan
sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi entitas lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi
arus kas ini. Bunga yang dibayarkan serta bunga dan dividen yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai
atus kas operasi karena mempengaruhi laba atau rugi. Sebagai alternatif, bunga yang dibayarkan serta
bunga dan dividen yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi
karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai imbal hasil investasi.
Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya
perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai
komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud membantu pengguna dalam menilai kemampuan
entitas membayar dividen dari arus kas operasi.

• Pajak Penghasilan
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
dan investasi.
Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan dalam laporan arus kas. Walaupun beban pajak penghasilan
dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan aktifitas investasi atau pendanaan, namun arus kas yang

Laporan Arus Kas 335


bersangkutan sering kali tidak mudah diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan
transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang dibayarkan biasanya diklasifikasikan
sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak tersebut dapat diidentifikasikan
dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas, maka arus kas tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Jika arus kas pajak dialokasikan
pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan pajak yang dibayar diungkapkan.

• Transaksi Nonkas
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas tidak termasuk
dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam laporan keuangan
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi
dan pendanaan tersebut.
Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas periode
berjalan meskipun mempengaruhi struktur aset serta modal entitas. Tidak dimasukkannya transaksi non
kas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas karena transaksi tersebut tidak
mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi nonkas adalah :
a. Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan,
b. Akuisisi suatu entitas melalui emisi saham dan
c. Konversi utang menjadi modal.
Ketiga aktivitas dalam laporan arus kas jika dikaitkan dengan neraca terlihat sebagai berikut.
Neraca
_______________________________________________________________________________
Aset lancar (aktivitas operasi) Utang jangka pendek (aktivitas operasi)
Investasi (aktivitas investasi) Utang jangka panjang (aktivitas pendanaan)
Aktiva tetap (aktivitas investasi) Modal pemilik (aktivitas pendanaan)
Aktiva tak berwujud (aktivitas investasi)

Baik metode langsung ataupun tidak langsung untuk aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan adalah
sama sama langsung, sedangkan untuk aktivitas operasi berbeda, kalau metode langsung diambil datanya dari
buku kas masuk dan buku kas keluar, sedangkan untuk metode tidak langsung dilakukan dengan penyesuaian-
penyesuaian tertentu.

Metode Pelaporan

1) Metode Langsung
PT Bejo
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Penerimaan Kas
Penerimaan Kas dari pelanggan xxx
Penerimaan Kas lainnya (sewa, dividen, komisi) xxx +
Total penerimaan kas xxx

Pengeluaran Kas
Pembayaran untuk pemasok xxx
Pembayaran untuk karyawan (gaji/upah) xxx
Pembayaran untuk beban operasi xxx
Pembayaran untuk pajak xxx
Pembayaran untuk bunga xxx -
Total pengeluaran kas xxx
Arus kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas operasi

336 Accounting Principles


Arus kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas Masuk
Penjualan investasi xxx
Penjualan aktiva tetap xxx
Penjualan aktiva tetap tak berwujud xxx
Penerimaan hasil penagihan pinjaman xxx +
Total arus kas masuk xxx
Arus Kas Keluar
Pembelian aktiva tetap xxx
Pembelian aktiva tetap tak berwujud xxx
Pembelian investasi xxx
Pembelian pinjaman kepada perusahaan lain xxx +
Total arus kas keluar xxx -

Arus kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas investasi xxx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus Kas Masuk
Penerbitan surat berharga (saham preferen, saham biasa) xxx
Penerbitan surat utang (utang obligasi, wesel bayar) xxx +
Total arus kas masuk xxx -
Arus Kas Keluar
Pembelian saham treasuri xxx
Penarikan (pelunasan) surat utang (obligasi, wesel bayar) xxx
Pembayaran dividen xxx +
Total arus kas keluar xxx -
Arus kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas pendanaan xxx +
Kenaikan (penurunan) kas bersih xxx
Saldo kas awal tahun xxx
Saldo kas akhir tahun xxx

Beberapa formula perhitungan yang diperlukan untuk metode langsung ialah sebagai berikut :

Penerimaan kas dari pelanggan :


Penjualan bersih xxx
Dikurangi : kenaikan piutang usaha xxx -

Penerimaan kas dari pelanggan xxx
Atau
Penjualan bersih xxx
Ditambah : penurunan piutang usaha xxx +
Penerimaan kas dari pelanggan xxx

Pengeluaran kas untuk pemasok :


Harga pokok penjualan xxx
Ditambah : kenaikan persediaan xxx +
xxx
Dikurangi kenaikan utang usaha xxx -
Pengeluaran kas untuk pemasok xxx
Atau
Harga pokok penjualan xxx
Dikurangi : penurunan persediaan xxx -
xxx
Ditambah ; penurunan utang usaha xxx +
Pengeluaran kas untuk pemasok xxx
Laporan Arus Kas 337
Pengeluaran kas untuk beban operasi :
Beban operasi selain penyusutan dan amotisasi xxx
Ditambah : kenaikan beban dibayar dimuka xxx +
xxx
Dikurangi : kenaikan beban yang masih harus dibayar xxx -
Pengeluaran kas untuk beban operasi xxx
Atau
Beban operasi selain penyusutan dan amortisasi xxx
Dikurangi : penurunan beban dibayar dimuka xxx -
Ditambah : penurunan beban yang masih harus dibayar xxx +
Pengeluaran kas untuk beban operasi xxx

Pengeluaran kas untuk beban pajak ;


Beban pajak xxx
Ditambah : penurunan utang pajak xxx +
Pengeluaran kas untuk beban pajak xxx
Atau
Beban pajak xxx
Dikurangi : kenaikan utang pajak xxx -
Pengeluaran kas untuk beban pajak xxx

2) Metode Tidak Langsung


PT Tenan
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Laba (rugi bersih) xxx
Penyesuaian
Biaya penyusutan/depresiasi xxx
Amortisasi aktiva tak berwujud xxx
Amortisasi diskon obligasi xxx
Amortisasi premium obligasi (xxx)
Kenaikan aset lancar (xxx)
Penurunan…… lancar xxx
Kenaikan utang lancar xxx
Penurunan utang lancar (xxx)
Keuntungan pelepasan aktiva tetap dan penebusan surat utang (xxx)
Kerugian pelepasan aktiva tetap dan penebusan surat utang xxx
Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi xxx

Arus kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas masuk
Penjualan investasi xxx
Penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud xxx
Penerimaan hasil penagihan pinjaman xxx +
Total arus kas masuk xxx
Arus Kas Keluar
Pembelian aktiva tetap, aktiva tak berwujud xxx
Pembelian investasi xxx
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain xxx +
Total arus kas keluar xxx -
Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas investasi xxx

338 Accounting Principles


Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas masuk
Penerbitan surat berharga xxx
(saham preferen, saham biasa)
Penerbitan surat utang (obligasi, wesel bayar) xxx +
Total arus kas masuk xxx
Arus Kas Keluar
Pembelian saham perbendaharaan xxx
Penarikan (pelunasan) utang obligasi xxx
Pembayaran dividen xxx +
Total arus kas keluar xxx -
Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pendanaan xxx

Kenaikan (penurunan) kas bersih xxx


Saldo kas awal tahun xxx
Saldo kas akhir tahun xxx

Ilustrasi Komprehensif
Di bawah ini terdapat neraca perbandingan (comparative balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement)
PT Merah Delima sebagai berikut :

Aset 2010 2009

Kas 108,000.0 74,000.0


Piutang Usaha 136,000.0 52,000.0
Persediaan 108,000.0 -
Tanah 90,000.0 140,000.0
Bangunan 400,000.0 400,000.0
Akum. Penyusutan (42,000.0) (22,000.0)
Peralatan 386,000.0 136,000.0
Akum. Penyusutan (56,000.0) (20,000.0)
Paten 8,000.0 12,000.0
Total 1,138,000.0 772,000.0

Liabilitas dan Ekuitas


Utang usaha 66,000.0 80,000.0
Utang Obligasi 220,000.0 300,000.0
Saham biasa 440,000.0 120,000.0
Saldo Laba 412,000.0 272,000.0
Total 1,138,000.0 772,000.0

Laporan Arus Kas 339


Laporan Laba Rugi
untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2010

Penjualan bersih 1,780,000


Harga Pokok Penjualan 930,000
Laba Kotor 850,000

Beban Operasional :
Beban penjualan dan umum 372,000
Beban penyusutan dan amortisasi 70,000
Beban bunga 24,000
466,000
Pendapatan opersional 384,000
Rugi atas penjualan peralatan (4,000)
Laba sebelum pajak 380,000
Pajak Penghasilan (130,000)
Laba bersih 250,000

Data tambahan :
a. Peralatan dengan harga perolehan Rp. 82.000; nilai buku Rp. 72.000 dijual Rp. 68.000
b. Tanah dijual seharga nilai bukunya.
c. Selama tahun 2009 perusahaan membayar dividen, membeli peralatan dan melunasi obligasi seharga
nilai bukunya.
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dengan metode langsung dan metode tidak
langsung.
Metode Langsung
Pembayaran kas untuk :
Pemasok 1,052,000
Beban operasi 372,000
Beban bunga 24,000
Pajak pendapatan 130,000 +
1,578,000
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 118,000

Arus kas dari aktivitas investasi:


Arus kas masuk :
Penjualan tanah 50,000
Penjualan peralatan 68,000 +
Total arus kas masuk 118,000
Arus kas keluar :
Pembelian peralatan 332,000
Total arus kas keluar 332,000
Arus kas bersih dari aktivitas investasi 214,000

Arus kas dari aktivitas pendanaan :


Arus kas masuk :
Penerbitan saham 320,000 +

Total arus kas masuk 320,000


Arus kas keluar :
Pelunasan utang obligasi 80,000
Pembayaran dividen 110,000 +
Total arus kas keluar 190,000
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 130,000
Kenaikan kas bersih 34,000
Kas 2009 (awal) 74,000
Kas 2010 (akhir) 108,000

340 Accounting Principles


Keterangan
1 Penjualan bersih 1,780,000
Kenaikan piutang usaha 84,000
Penerimaan kas dari pelanggan 1,696,000

2 Harga pokok penjualan 930,000


Kenaikan persediaan 108,000
1,038,000
Penurunan utang usaha 28,000
Pembayaran kas untuk pemasok 1,066,000

3 Beban operasi 372,000

Beban bunga 24,000

Pajak pendapatan 130,000

Penjualan tanah 50,000

Penjualan peralatan 68,000

Pembelian peralatan
Peralatan tahun 2009 136,000
Dijual 82,000
54,000

Pembelian tahun 2009 332,000


Peralatan tahun 2009 386,000

Laporan Arus Kas 341


Metode tidak langsung

PT Merah Delima
Laporan Arus Kas
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010

Arus kas dari aktivitas operasi :


Laba bersih 250,000
Beban penyusutan gedung 20,000
Beban penyusutan peralatan 46,000
Amortisasi paten 4,000
Rugi peralatan 4,000 +
74,000
Kenaikan piutang usaha 84,000
Kenaikan persediaan 108,000
Penurunan utang usaha 14,000 +
206,000
Arus kas dari aktivitas operasi : 118,000

Arus kas dari aktivitas investasi :


Arus kas masuk :
Penjualan tanah 50,000
Penjualan peralatan 68,000 +
Total arus kas masuk 118,000

Arus kas keluar :


Pembelian peralatan 332,000
Total arus kas keluar 332,000
Arus kas dari aktivitas investasi : 214,000

Arus kas dari aktivitas pendanaan :


Arus kas masuk :
Penerbitan saham biasa 320,000 +
Total arus kas masuk 320,000

Arus kas keluar :


Pelunasan utang obligasi 80,000
Pembayaran dividen 110,000 +
Total arus kas keluar 190,000
Arus kas dari aktivitas pendanaan : 130,000
Kenaikan kas bersih 34,000
Kas 2009 (awal) 74,000
Kas 2010 (akhir) 108,000

RINGKASAN
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran
kas oleh suatu entitas selama periode tertentu. Aktivitas dalam laporan arus kas dibagi menjadi tiga yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Pelaporan arus kas digunakan dalam dua metode
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Baik metode langsung dana tidak langsung maka arus kas
investasi dan arus kas pendanaan adalah langsung sedangkan yang berbeda adalah arus kas operasi, jika
metode langsung, data diambil dari buku kas masuk dan keluar sedangkan jika metode tidak langsung dilakukan
dengan melakukan penyesuaian tertentu.

342 Accounting Principles


Istilah Penting
Kas Metode langsung Metode tidak langsung

Soal Esai

1) Apa saja kelemahan dan kelebihan dari metode langsung untuk pelaporan arus kas dari kegiatan operasi?
2) Perusahaan menerbitkan saham biasa senilai Rp 6.300.000.000 sebagai pertukaran dengan aset tetap
sebesar Rp 6.300.000.000. Transaksi ini akan di laporan arus kas pada aktivitas apa?
3) Jika utang gaji adalah Rp150.000.000 pada awal tahun dan Rp 120.000.000 pada akhir tahun, apakah
penurunan sebesar Rp30.000.000 harus ditambahkan Atau dikurangkan dari laba untuk menentukan jumlah
arus kas dari kegiatan operasi dengan menggunakan metode tidak langsung?
4) Investasi jangka panjang pada obligasi dengan biaya Rp175.000.000 dijual untuk memperoleh kas senilai
Rp184.000.000. (a) Berapakah keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut? (b) Apakah ada pengaruh
transaksi tersebut terhadap arus kas?
5) Sebuah perusahaan menerbitkan obligasi berjangka waktu 10 tahun dengan nilai nominal Rp2.000.000.000
untuk memperoleh kas pada harga 110. Transaksi tersebut akan dilaporkan di laporan arus kas dalam aktivitas
apa?
6) Mesin yang telah disusutkan sepenuhnya dengan biaya Rp900.000.000 dilepaskan. Apa saja pengaruh
transaksi tersebut terhadap arus kas jika (a) diterima kas sebesar Rp24.000.000, (b) tidak ada kas yang
diterima?
7) Sebutkan lima kelompok utama dari penerimaan kas operasi atau pembayaran kas operasi yang disajikan di
laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung.

Latihan
Soal 1
Neraca komparatif milik PT Gendulak Gendulik per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai
berikut.
Tahun Tahun
Aset
2009 2008
Kas Rp 180,000,000 Rp 46,000,000
Piutang usaha (bersih) 60,000,000 54,000,000
Persediaan 48,000,000 42,000,000
Tanah 70,000,000 110,000,000
Perlengkapan 64,000,000 44,000,000
Akumulasi penyusutan-perlengkapan (18,000,000) (10,000,000)
Total Rp 404,000,000 Rp 286,000,000

Liabilitas dan Ekuitas

Utang usaha (kreditor persediaan) Rp 34,000,000 Rp 20,000,000


Utang dividen 2,000,000 -
Saham biasa, nilai nominal Rp1.000 12,000,000 6,000,000
Agio saham biasa 60,000,000 20,000,000
Saldo Laba 296,000,000 240,000,000
Total Rp 404,000,000 Rp 286,000,000

Informasi tambahan berikut diambil dari catatan.


a. Tanah dijual seharga Rp30.000.000.
b. Perlengkapan diperoleh secara tunai.
c. Tidak terdapat perlengkapan yang dijual selama tahun berjalan.
d. Saham biasa diterbitkan untuk memperoleh kas.
e. Terdapat kredit ke Saldo Laba untuk laba bersih sebesar Rp80.000.000.
f. Terdapat debit ke Saldo Laba untuk dividen tunai yang diumumkan seb Rp24.000.000.
Buatlah laporan arus kas, dengan menggunakan metode tidak langsung untuk menyajikan arus kas dari kegiatan
operasi.
Laporan Arus Kas 343
BAB 16

Analisis Laporan Keuangan

Penampilan (performance) dari laporan keuangan dapat menggambarkan posisi dan kondisi serta estimasi ke
depan dari suatu perusahaan terutama dalam kaitan keberlangsungan usahanya. Untuk melihat penampilan dari
laporan keuangan dan kemudian memahaminya kelebihan dan kekurangannnya dapat dilakukan dengan suatu
cara melalui analisis laporan keuangan.
Analisis terhadap laporan keuangan meliputi tiga aspek yaitu likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas. Untuk
itu tiga hal yang dapat dijadikan dasar atau basis perbandingan adalah :
1) Dasar Internal Perusahaan
Membandingkan suatu akun atau item dalam laporan keuangan perusahaan dalam tahun yang sama dan
hubungannya di antara akun yang terkait dalam laporan keuangan satu tahun.
2) Rata-Rata Industri
Membandingkan suatu akun atau item dalam laporan keuangan dengan rata-rata industri yang telah
dipublikasikan oleh badan penyusun peringkat.
3) Dasar Eksternal Perusahaan Sejenis
Membandingkan sebuah akun atau item laporan keuangan dengan akun atau item lain dari satu atau lebih
perusahaan pesaing.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, yaitu melalui :
1) Analisis horisontal, menganalisis data laporan keuangan lebih dari satu periode biasanya data lima
tahunan.
2) Analisis vertikal, mengevaluasi data laporan keuangan dengan cara menjelaskan setuap akun atau item
terkait dalam bagian laporan keuangan yang ditunjukkan dengan nilai persentase.
3) Analisis rasio, menampilkan hubungan di antara akun atau item dalam laporan keuangan.

Analisis Horisontal
Analisis horisontal disebut analisis tren (kecenderungan) merupakan sebuah teknik untuk mengevaluasi
sekumpulan data laporan keuangan lebih dari satu periode akuntansi dengan tujuann untuk menentukan
penambahan atau penurunan yang telah terjadi. Perubahan tersebut berupa nilai nominal atau persentase.
Misalnya, data mengenai penjualan bersih PT Kaliwungu selama 5 tahun sejak tahun 2006 seperti tersebut di
bawah ini.
Dalam milyar rupiah
Tahun 2010 2009 2008 2007 2006
Penjualan bersih 1.600 1.400 1.230 1.200 1.000

Dengan asumsi tahun 2006 sebagai tahun dasar maka data penjualan bersih tersebut di atas dapat
dilakukan analisis untuk mengetahui kenaikan atau penurunan, seperti tersebut di bawah ini.
Tahun 2010 2009 2008 2007 2006
Penjualan bersih 1.600 1.400 1.230 1.200 1.000
Persentase 160 % 140 % 123 % 120%

Analisis horisontal juga bisa dilakukan melalui perbandingan neraca untuk dua periode seperti tersebut :
Tabel

344 Accounting Principles


PT Kalasekti
Neraca Perbandingan
31 Desember 2010 dan 2009

(dalam rupiah)
Perubahan
2010 2009 Jumlah Persen
Harta
Kas 164,000.00 80,000.00 84,000.00 48.78
Piutang usaha 360,000.00 300,000.00 60,000.00 83.33
Persediaan 340,000.00 400,000.00 (60,000.00) 117.65
Peralatan(bersih) 256,000.00 160,000.00 96,000.00 62.50
Total Harta 1,120,000.00 940,000.00 180,000.00 83.93
Kewajiban dan Modal Pemilik
Utang usaha 200,000.00 160,000.00 40,000.00 80.00
Obligasi 200,000.00 100,000.00 100,000.00 50.00
Saham biasa 500,000.00 500,000.00 -
Saldo Laba 220,000.00 180,000.00 40,000.00 81.82
Total kewajiban dan modal 1,120,000.00 940,000.00 180,000.00 83.93

Contoh analisis horisontal melalui laporan laba rugi untuk dua tahun fiskal adalah :
PT Kalasekti
Laporan Laba Rugi
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

(dalam rupiah)
Perubahan
2010 2009 Jumlah Persen
Penjualan(bersih) 690,000.00 1,000,000.00 (310,000.00) 1.45
Harga pokok penjualan 240,000.00 760,000.00 (520,000.00) 3.17
Laba kotor 450,000.00 240,000.00 210,000.00 0.53
Beban penjualan dan umum 200,000.00 132,000.00 68,000.00 0.66
Pendapatan operasi 250,000.00 108,000.00 142,000.00 0.43
Keuntungan penjualan peralatan 10,000.00 4,000.00 6,000.00 0.40
Pendapatan sebelum pajak 260,000.00 104,000.00 156,000.00 0.40
Beban pajak penghasilan 60,000.00 46,000.00 14,000.00 0.77
Laba bersih 200,000.00 58,000.00 142,000.00 0.29

Analisa Laporan Keuangan 345


Analisis Vertikal
Analisis vertikal disebut juga common size analysis, berupa tehnik mengevaluasi data laporan keuangan dengan
menunjukkan bahwa setiap akun dalam laporan keuangan sebagai suatu persentase dari nilai dasar. Contoh
analisis vertikal terhadap neraca dan laporan laba rugi PT Singa Barong untuk tahun 2010 dan 2011 adalah :
PT Singa Barong
Neraca Perbandingan
31 Desember 2010 dan 2009

(dalam rupiah)

2010 Persentase 2009 Persentase


Aset
Kas 164,000.00 14.64% 80,000.00 8.51%
Piutang usaha 360,000.00 32.14% 300,000.00 31.91%
Persediaan 340,000.00 30.36% 400,000.00 42.55%
Peralatan(bersih) 256,000.00 22.86% 160,000.00 17.02%
Total Aset 1,120,000.00 100.00% 940,000.00 100.00%
Liabilitas dan Ekuitas Pemilik
Utang usaha 200,000.00 17.86% 160,000.00 17.02%
Obligasi 200,000.00 17.86% 100,000.00 10.64%
Saham biasa 500,000.00 44.64% 500,000.00 53.19%
Saldo Laba 220,000.00 19.64% 180,000.00 19.15%
Total Liabilitas dan Ekuitas Pemilik1,120,000.00 100.00% 940,000.00 100.00%

PT Singa Barong
Laporan Laba Rugi
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

(dalam rupiah)
Tahun Tahun
2010 Persentase 2009 Persentase
Penjualan(bersih) 690,000.00 100.00% 1,000,000.00 100.00%
Harga pokok penjualan 240,000.00 34.78% 760,000.00 76.00%
Laba kotor 450,000.00 65.22% 240,000.00 24.00%
Beban penjualan dan umum 200,000.00 28.99% 132,000.00 13.20%
Pendapatan operasi 250,000.00 36.23% 108,000.00 10.80%
Keuntungan penjualan peralatan 10,000.00 1.45% 4,000.00 0.40%
Pendapatan sebelum pajak 260,000.00 37.68% 104,000.00 10.40%
Beban pajak penghasilan 60,000.00 8.70% 46,000.00 4.60%
Laba bersih 200,000.00 28.99% 58,000.00 5.80%

Analisis Rasio
Analisis rasio menampilkan hubungan di antara akun-akun atau item laporan keuangan, di samping itu juga
menggambarkan hubungan data kuantitatif suatu data dengan data yang lain. Relasi tersebut dapat dinyatakan
dalam suatu persentase. Analisis rasio keuangan dapat digunakan terkait likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas
keuangan suatu perusahaan.
Berikut ini merupakan ikhtisar beberapa rasio keuangan :

346 Accounting Principles


A. Rasio Likuiditas

No Nama Rasio Tujuan Rumus


1 Rasio lancar Mengukur kemampuan melunasi Aset lancar
kewajiban jangka pendek Utang Jangka Pendek
2 Rasio cepat Mengevaluasi kemampuan Kas + piutang usaha
membayar utang dalam jangka Utang Jangka Pendek
pendek
3 Perputaran piutang Mengukur tingkat likuiditas piutang Penjualan bersih
Rata-rata piutang bersih
4 Perputaran persediaan Mengukur likuiditas persediaan Harga pokok penjualan
Rata-rata persediaan

B. Rasio Profitabilitas

1 Margin laba Mengukur laba bersih yang Laba bersih


dihasilkan dari setiap nilai penjualan Penjualan bersih
2 Pengembalian kas atas Mengukur arus kas bersih yang Kas yang disediakan oleh
penjualan dihasilkan dari setiap penjualan aktivitas operasi
Penjualan bersih
3 Perputaran aset Mengukur efisiensi aset yang Penjualan bersih
digunakan untuk menghasilkan Rat-rata Aset
penjualan
4 Keuntungan atas aset Mengukur seluruh profitabilitas dari Laba bersih
aset Rat-rata aset
5 Keuntungan atas Mengukur profitabilitas dari investasi Laba bersih
saham biasa pemilik Rat-rata modal saham biasa
6 Laba per lembar saham Mengukur laba bersih dari setiap Laba bersih
lembar saham biasa Lembar saham beredar rata-
rata tertimbang
7 Rasio pembayaran Mengukur prosentase laba yang Dividen kas
dividen dibagikan dalam bentuk kas Laba bersih

C. Rasio Solvabilitas

1 Rasio utang terhadap total Mengukur prosentase total aset yang Total utang
aset disediakan untuk kreditor
Total aset
2 Rasio kecukupan kas Mengukur kemampuan membayar uatng Kas yang disediakan oleh aktivitas
terhadap utang jangka panjang (cash basisi) operasi

Rata-rata total utang

Walaupun sekilas analisis laporan keuangan dapat menggambarkan penampilan dari isi dan substansi
serta pertumbuhan perusahaan secara memadai namun tidak dapat dihindarkan adanya beberapa keterbatasan
analisis laporan Keuangan yaitu :
a. Estimasi
Laporan keuangan mengandung angka atau nilai yang jumlahnya diestimasi
b. Biaya
Beberapa bagian laporan keuangan menggunakan asumsi biaya, yang tidak mengenal inflasi.
c. Metode akuntansi
Nilai yang ada dalam laporan keuangan berasal dari creative accounting yang bisa berkonotasi positif ataupun
negatif.

Analisa Laporan Keuangan 347


d. Kemajemukan perusahaan
Perbedaan jenis perusahaan akan membuat manfaat dari analisis laporan keuangan menjadi berkurang.
Industri yang mempunyai variabilitas tinggi dan bersifat konglomerasi akan lebih susah dibandingkan daripada
industri yang bersifat homogen.

Ringkasan
Analisis laporan keuangan diperlukan untuk memahami karakteristik bisnis suatu perusahaan, posisi dan kondisi
keuangan perusahaan serta kemungkinan perusahaan masih tetap dapat mempertahankan keberlangsungan
hidupnya, Walaupun analisis laporan keuangan perusahaan dapat memberikan manfaat yang tidak sedikit
untuk para pembaca laporan keuangan namun terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan dalam analisis
tersebut.

Istilah Penting
Analisis laporan keuangan Analisis horisontal Analisis rasio

Analisis vertikal

Soal Esai

1) Terangkan perbedaan analisis horisontal dengan analisis vertikal terhadap laporan keuangan?
2) Jelaskan kelebihan dari penggunaan laporan keuangan komparatif untuk analisis keuangan dibandingkan
dengan laporan keuangan untuk satu tanggal atau periode tertentu?
3) Terangkan rasio lancar dan rasio cepat untuk sebuah bisnis jasa dapat dibandingkan?
4) Untuk PT Puna Kawan, modal kerja pada akhir tahun berjalan Rp 16.000.000 lebih rendah dibandingkan
dengan modal kerja pada akhir tahun sebelumnya, yang dilaporkan sebagai berikut.

Tahun Tahun
Berjalan Sebelumnya
Aset Lancar
Kas, surat berharga yang dapat
dipasarkan, dan piutang Rp 70,000,000 Rp 72,000,000
Persediaan 110,000,000 84,000,000
Total aset lancar Rp 180,000,000 Rp 156,000,000
liabilitas lancar 100,000,000 60,000,000
Modal kerja Rp 80,000,000 Rp 96,000,000
Apakah posisi lancar mengalami penurunan? Jelaskan!

5) Dari data berikut yang diambil dari neraca komparatif, bagaimanakah kemampuan perusahaan untuk meminjam
dana tambahan secara jangka panjang pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya?
Tahun Tahun
Berjalan Sebelumnya
Aset tetap (bersih) Rp 600,000,000 Rp 600,000,000
Total kewajiban jangka panjang 200,000,000 240,000,000

348 Accounting Principles


Latihan

Soal 1
Berikut ini adalah laporan laba rugi komparatif PT Maja Bodas dalam ribuan $ untuk tahun fiskal 2009 dan 2010
Tahun Tahun
Fiskal 2010 Fiskal 2009
Pendapatan :
Pendaftaran $ 313,436 $ 300,506
Pendapatan dari lapangan 274,148 254,110
Pendapatan tidak 220,032 181,364
Pendapatan lain-lain 85,422 73,078
Total pendapatan 893,038 809,058
Beban dan lain-lain :
Beban langsung acara $ 162,864 $ 155,924
Biaya hadiah 156,946 139,382
Beban langsung lainnya 204,106 202,816
Umum dan admisintrasi 130,304 117,396
Total beban lain-lain $ 654,220 $ 615,518
Laba operasi berjalan $ 238,818 $ 193,540

a. Susunlah laporan laba rugi komparatif untuk tahun fiskal 2009 & 2010 dalam format vertikal, dengan
menyebutkan masing-masing akun sebagai persentase terhadap pendapatan. Buatkanlah ke dua
angka decimal.
b. Buatlah analisis seperlunya berupa komentar atas perubahan-perubahan yang signifikan.

Soal 2
Data laporan laba rugi PT Segaluh untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut.
Tahun Tahun
2010 2009
Penjualan Rp 234,000,000 Rp 300,000,000
Harga pokok penjualan 112,000,000 140,000,000
Laba kotor Rp 122,000,000 Rp 160,000,000
Beban penjualan 72,000,000 75,000,000
Beban administrasi 25,000,000 20,000,000
Total beban operasi Rp 97,000,000 Rp 95,000,000
Laba sebelum pajak penghasilan 25,000,000 65,000,000
Beban pajak penghasilan 4,000,000 20,000,000
Laba bersih Rp 21,000,000 Rp 45,000,000

a. Buatlah laporan laba rugi komparatif dengan analisis horisontal, dengan menunjukkan kenaikan
(penurunan) untuk tahun 2010 saat dibandingkan dengan tahun 2009. Bulatkan ke satu angka desimal.
b. Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari analisis horisontal?

Analisa Laporan Keuangan 349

Anda mungkin juga menyukai