Anda di halaman 1dari 2

NASKAH STORY TELLING KUTIPAN ALKITAB

Selamat pagi/siang/malam semuanya, Nama saya Felicia dari lingkungan Delman,


Santa Marta. Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan sebuah bacaan dalam kitab
suci dengan mengambil tema yaitu “Bagaimana murid-murid menganggapi ilmu pada
sistem pembelajaran jarak jauh?”. Saya memiliki perikop Perumpamaan tentang seorang
penabur ( Markus 4 ayat 1-20) karena perumpamaan ini menceritakan mengenai bagaimana
benih-benih yang ditaburkan oleh si penabur dapat berbuah dengan baik.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada suatu hari, Yesus sedang mengajarkan banyak orang di tepi danau mengenai
perumpamaan. Yesus bercerita kepada mereka :

Ada seorang penabur yang pergi keluar untuk menabur benih. Ia menaburnya di
berbagai macam tempat. Sebagian ia taburkan di jalan, lalu datanglah burung-burung yang
memakan benih-benih itu dan mereka memakannya sampai habis. Ada lagi sebagian benih
ditaburkannya di tanah yang berbatu-batu. Ketika benih itu mulai tumbuh, benih itu tidak
dapat lanjut untuk tumbuh karena tanahnya yang tipis sehingga tidak bertumbuh akar dan
mulai layu. Sebagian lagi ditaburkan di semak-semak berduri, namun semak-semak berduri
itu pun menghimpitnya sampai mati sehingga tidak tumbuh. Dan sebagiannya lagi jatuh di
tanah yang subur sehingga benih pun tumbuh dan berbuah menjadi sangat banyak.
Lalu banyak yang bingung dengan perumpamaan yang diceritakan Yesus, sehingga
mereka bertanya “Apa maksud dari perumpamaan yang Engkau ceritakan, Guru?” Yesus
pun menjawab pertanyaan mereka.
Firman yang ditaburkan di pinggir jalan diterimalah oleh orang-orang, lalu datanglah
Iblis dan mengambil firman tersebut di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di
tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera
menerimanya dengan baik, tetapi mereka tidak berakar dan hanya bertahan sebentar saja,
kemudian datanglah kekerasan dan penindasan sehingga mereka pun tidak meninggalkan
firman itu. Dan yang ditaburkan di semak berduri adalah mereka yang mendengar firman itu,
lalu godaan-godaan duniawi datang dan menghimpit firman itu hingga mati. Dan akhirnya
yang ditaburkan di tanah yang baik, adalah orang yang mendengar dan menyambut firman
itu dengan baik lalu berbuah.

*silent for some seconds*

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nah, dari bacaan tersebut, saya dapat menangkap bahwa firman Tuhan pasti akan berbuah
apabila kita mau mendengar dan menanggapinya dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari
hal ini juga berlaku, contohnya seperti pada kehidupan pembelajaran jarak jauh pada saat
ini. Ada sebagian murid-murid yang ingin memperoleh ilmu, lalu datanglah godaan untuk
tidak memperhatikan guru dan bermain games/ chat dengan temannya saat pembelajaran.
Ada juga yang memperhatikan pelajaran itu, namun hanya untuk beberapa saat saja dan
selanjutnya tidak memperhatikan guru. Lalu, ada juga yang benar-benar memperhatikan
pelajaran itu dan menangkap ilmunya dengan baik sehingga ilmunya berkembang.

Demikian perumpamaan tentang seorang penabur


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai