PESANTREN KILAT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
XI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL
SMK YPIB KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini kami buat semata – mata untuk menambah ilmu pengetahuan kami selama
diadakannya pesantren kilat ( sanlat ) Makalah ini disusun secara khusus dan sistemik untuk
memenuhi tugas dan penyusunannya dilakukan secara kelompok. Tentunya dari konstruksi
yang ada dalam makalah ini yang merupakan tugas sekolah kami selama diadakannya sanlat
( pesantren kilat )masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karna itu penulis sangat berharap
kerja samanya untuk memberikan saran dan masukan untuk makalah ini .
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………...
Daftar isi………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan masalah………………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………....
Makna dan arti surah……………………………………………………………...
A.Surah An –
naba…………………………………………………….
B.Surah An –
Naziat…………………………………………………..
C.Surah
abasya………………………………………………………...
D.Surah At-
takwir…………………………………………………….
E. Surah Al –
infitar……………………………………………………….....
F. Surah Al –
mutafifin……………………………………………………….
A. Tausiyah………………………………………………………..................
1. Tema : Muslim milenial cakep, Soleh, prestasi oke………………………
2. Tema : renungan………………………………………………………
A. Kesan………………………………………………………......................
B. Pesan………………………………………………………......................
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan umum, dikenal dengan adanya mata pelajaran agama, dengan mata
pelajaran ini siswa dibekali selain dengan pengetahuan tentang agama juga di didik untuk
berperilaku terpuji. Tapi sayangnya jam belajar untuk pendidikan agama di sekolah terlalu sedikit.
Sehingga untuk mensiasati kurangnya jam belajar agama maka pihak sekolah mengadakan kegiatan
pesantren kilat yang dilaksanakan yang dilaksanakan pada saat libur panjang. Bahkan pada saat
sekarang kegiatan tersebut dilaksanakan setiap seminggu satu kali.
B. Maksud dan tujuan pelaksanaan pesantren kilat :
BAB 2
PEMBAHASAN
12. Dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,
14. Dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,
15. Untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,
ٍ َّو َج ٰن
ت أَ ْلفَافًا
Wajannaatin alfaafaa
17. Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan,
18. (yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,
21. Sungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi
neraka),
ٰ ِّل
لطّ ِغ ْينَ َم ٰـأبًا
Liththooghiina ma-aabaa
۟ ُإنَّهُ ْم كَان
وا اَل يَرْ جُوْ نَ ِح َسابًا ِ
Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa
َ َْى ٍء أَح
صي ْٰنهُ ِك ٰتبًا ْ َو ُك َّل ش
Wakulla syai-in ahshoinaahu kitaabaa
29. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab (buku catatan amalan manusia).
۟ ُفَ ُذوْ ق
وا فَلَ ْن نَّ ِز ْي َد ُك ْم إِاَّل َع َذابًا
Fadzuuquu falan naziidakum illaa ‘adzaabaa
30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain
azab.
ب أَ ْت َرابًا
َ َوك ََوا ِع
Wakawaa’iba atroobaa
ِدهَاقًاwَوكَأْ ًسا
Waka’san dihaaqoo
35. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta,
ك َعطَآ ًء ِح َسابًا
َ َِّج َزآ ًء ِّم ْن َّرب
Jazaa-am mirrobbika ‘athoo-an hisaabaa
36. Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,
37. Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha
Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.
ٓ
ص َوابًا َ َا ۖ اَّل يَتَكَلَّ ُموْ نَ إِاَّل َم ْن أَ ِذنَ لَهُ الرَّحْ مٰ نُ َوقwًّxصًف
َ ال َ ُيَوْ َم يَقُوْ ُم الرُّ وْ ُح َو ْال َم ٰلئِ َكة
Yauma yaquumur ruuhu wal malaa-ikatu shoffaa, laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur
rohmaanu waqoola showaabaa
38. Pada hari, ketika ruh[3] dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata,
kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya
mengatakan yang benar.
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan
kembali kepada Tuhannya.
ت تُ ٰر ۢبًا
ُ ت يَدَاهُ َويَقُوْ ُل ْالكَافِ ُر ٰيلَ ْيتَنِى ُك ْن
wْ إِنَّآ أَ ْن َذرْ ٰن ُك ْم َع َذابًا قَ ِر ْيبًا يَوْ َم يَ ْنظُ ُر ْال َمرْ ُء َما قَ َّد َم
Innaa angdzarnaakum ‘adzaabang qoriibay yauma yangdzurul mar-umaa qoddamat yadaahu
wayaquulul kaafiru yaalaitanii kuntu turoobaa
40. : Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada
hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir
berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”
ٰ
ِ َوٱلنَّ ِز ٰ َع
ت غَرْ قًا
1.wan-nāzi’āti garqā
4. fas-sābiqāti sabqā
ت أَ ْمرًا
ِ فَ ْٱل ُم َدبِّ ٰ َر
5.fal-mudabbirāti amrā
َُّاجفَة
ِ يَوْ َم تَرْ جُفُ ٱلر
6. yauma tarjufur-rājifah
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
Pandangannya tunduk.
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?”
ٌخَاس َرة
ِ ٌك ِإ ًذا َك َّرة ۟ ُقَال
َ وا تِ ْل
12.qālụ tilka iżang karratun khāsirah .
Mereka berkata: “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan”.
Dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari
kesesatan)”.
Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?”
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya
َ ش لَ ْيلَهَا َوأَ ْخ َر َج ض
ُح ٰىهَا َ ََوأَ ْغط
29.wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā .
Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
ض بَ ْع َد ٰ َذلِكَ َد َح ٰىهَٓا
َ َْوٱأْل َر
30.wal-arḍa ba’da żālika daḥāhā .
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya,
Ayyāna mursāhā .
َ ِّإِلَ ٰى َرب
ك ُمنتَهَ ٰىهَٓا
44.ilā rabbika muntahāhā .
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia)
melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
Surat An Naziat merupakan surat ke-79 yang termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena
turun di kota Mekkah. Surat yang terdiri dari 46 ayat ini dinamakan An Naziat karena diambil dari
kata An Naazi’aat yang terdapat pada ayat pertama.
An Naziat artinya malaikat-malaikat yang mencabut. Selain itu, surat An Naziat juga disebut dengan
nama as Saahirah yang diambil dari ayat 14. Tak hanya itu, surat An Naziat juga dinamakan surat Ath
Thaammah yang diambil dari ayat 34
Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir yang mendengar adanya hari
kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada
hari kebangkitan. Karena menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan. Itulah sebanya
mereka bertanya demikian itu.
Diriwayatkan oleh Said bin Manshur yang bersumber dari Muhammad bin Ka’ab bahwa ketika turun
firman ‘Alaa innaa laa marduuduuna fil hafiroh (apakah sesungguhnya kami benar-benar
dikembalikan kepada kehidupan kepada kehidupan yang semula? (An Naziat ayat 10) sebagai
keterangan kepada Rasulullah, dan terdengar oleh kaum kafir quraisy, mereka berkata, “ kalau kita
dihidupkan kembali sesudah mati, tentu kita akan rugi.” Maka turunlah ayat berikutnya (an naziat
ayat 12) sebagai keterangan dari Allah kepada Rasul-Nya tentang ucapan kaum kafir Quraisy itu.
2. Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
7. Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan
pengajaran),
11. Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
ْ ُِّمن ن
١٩:طفَ ٍة َخلَقَهٗ فَقَ َّد َرهۥُ ﴿عبس
Min nuthfatin kholaqohuu faqoddaroh
23. Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah)
perintahkan kepadanya.
33. Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
ٰ َو
٣٦:ص ِحبَتِ ٖهۦ َوبَنِ ْي ِه ﴿عبس
Washoohibatihii wabaniih
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
40. Dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
َ ِولٓئ
٤٢:ك هُ ُم ْال َكفَ َرةُ ْالفَ َج َرةُ ﴿عبس ٰ ُأ
Diri yang murung serta jemu karena seorang buta menemuinya; tahukah kamu barangkali orang itu
ingin memperbaiki diri atau orang itu ingin dinasihati supaya pengajaran tersebut bermanfaat untuk
dirinya
Adapun orang yang mahir, maka kamu meladeni orang tersebut padahal bukan tugasmu sekiranya
diri orang tersebut tidak memurnikan diri
Adapun orang yang berupaya menemuimu sambil berharap-harap cemas maka kamu meremehkan
orang itu, jangan demikian! Sungguh dalam perkara demikian itu terkandung suatu pelajaran; bahwa
barangsiapa yang menghendaki maka orang itu memperhatikan hal ini, yakni lembaran-lembaran
yang mulia, istimewa, kudus di tangan para penulis yang disegani, berkedudukan. (Ayat:1-16)
Celakalah manusia; apakah yang membuat orang itu mengingkar terhadap Dia? Dari bahan apa Dia
telah menciptakan orang itu? Yakni dari setetes mani, maka Dialah yang menciptakan orang itu;
kemudian Dialah yang merancang keadaan orang itu, lalu Dialah yang memudahkan jalan hidup
orang itu; serta Dialah yang mematikan orang itu serta menguburkan orang itu; tatkala Dia
menghendaki, Dia bangkitkan orang itu; kiranya jangan demikian! Apabila orang itu belum
melaksanakan perkara yang telah Dia perintahkan kepada ia. (Ayat:17-23)
Maka hendaklah orang itu mengamati makanannya, bahwa Kamilah yang mencurahkan air yang
berlimpah, kemudian Kamilah yang meresapkan ke dalam tanah yang bercelah-celah lalu Kamilah
yang menumbuhkan dari demikian itu; anggur serta tetumbuhan bermanfaat, zaitun serta kurma,
hutan-hutan lebat, buah-buahan serta sayur-mayur untuk kenyamanan hidup kalian, demikian pula
hewan ternak kalian. (Ayat:24-32)
Dan tatkala Kegemparan terlaksana yakni sebuah Hari ketika manusia membiarkan saudaranya,
ibunya maupun bapaknya, istrinya maupun anak-anaknya, pada hari itu masing-masing dari mereka
mempunyai urusan tersendiri,
Pada hari itu terdapat wajah-wajah riang gembira, tertawa serta bersuka cita;
Pada hari itu terdapat wajah-wajah berduka dinaungi kegelapan yakni orang-orang kafir yang
durhaka. (Ayat:33-42)
1)
ْ ِا َذا ال َّشمْسُ ُكوِّ َر
ت
izasy-syamsu kuwwirot
wa izan-nujuumungkadarot
3).
ْ َو ِا َذا ْال ِج َبا ُل ُسي َِّر
ت
wa izal-jibaalu suyyirot
4)
ِّ َو ِا َذا ْال ِع َشا ُر ع
ْ ُط َل
ت
wa izal-'isyaaru 'uththilat
5)
ْ َو ِا َذا ْالوُ ح ُْوشُ حُشِ َر
ت
wa izal-wuhuusyu husyirot
6)
ْ َو ِا َذا ْال ِب َحا ُر سُجِّ َر
ت
wa izal-bihaaru sujjirot
7)
ْ َو ِا َذا ال ُّنفُ ْوسُ ُزوِّ َج
ت
wa izan-nufuusu zuwwijat
wa izal-mau-uudatu su-ilat
9)
10)
ُّ َو ِا َذا ال
ْ صحُفُ ُنشِ َر
ت
wa izash-shuhufu nusyirot
11)
ْ ء ُكشِ َط/ُ َو ِا َذا ال َّس َمٓا
ت
wa izas-samaaa-u kusyithot
12)
ْ َو ِا َذا ْال َج ِح ْي ُم ُسع َِّر
ت
wa izal-jahiimu su''irot
13)
ْ َو ِا َذا ْال َجـ َّن ُة ا ُ ْزلِ َف
ت
wa izal-jannatu uzlifat
14)
15)
ۤ
ِ َفاَل ا ُ ْقسِ ُم ِبا ْل ُخ َّن
س
16)
al-jawaaril-kunnas
17)
18)
19)
ِا َّن ٗه لَ َق ْو ُل َرس ُْو ٍل َك ِري ٍْم
"sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia
(Jibril),"
20)
"yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki `Arsy,"
21)
22)
23)
"Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang."
24)
ْن
ٍ ض ِني ِ َو َما ه َُو َعلَى ْال َغ ْي
َ ب ِب
wa maa huwa 'alal-ghoibi bidhoniin
"Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib."
25)
26)
fa aina taz-habuun
27)
28).
"(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus."
29).
َو َما َت َشٓاء ُْو َن ِااَّل ۤ اَنْ َّي َشٓا َء هّٰللا ُ َربُّ ْال ٰعلَ ِمي َْن
"Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
seluruh alam."
Makna suratat-takwir:
adalah surah ke-81 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 29 ayat.
Dinamakan At Takwiir yang berarti terbelah dari kata dasar kata ‘’kuwwirat’’ yang terdapat
pada ayat pertama surat ini.
E. Ayat Dan Arti Surat Al-Infithar:
5. (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).
6. Wahai manusia! Apakah yang telah memerdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu Yang Maha Pengasih.
10. Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
Kiroomang kaatibiin
11. Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu),
13. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh)
kenikmatan,
14. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
19. (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan
segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat
An Naazi’aat. Al Infithaar yang dijadikan nama untuk surat ini adalah kata asal dari kata Infatharat
(terbelah) yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok-pokok isinya:
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat; peringatan kepada manusia agar tidak terpedaya
sehingga durhaka kepada Allah; adanya malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal
perbuatan manusia; pada hari kiamat manusia tak dapat menolong orang lain;
hanya kekuasaan Allah-lah yang berlaku pada waktu itu.
Surat Al Infithaar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan
keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka itu akan
mendapat pembalasan.
Wailul lilmuthoffifiin
1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
۟
ِ َّالَّ ِذ ْينَ ِإ َذا ا ْكتَالُوا َعلَى الن
٢:اس يَ ْستَوْ فُوْ نَ ﴿المطففين
2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dicukupkan,
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.
َ ِولٓئ
٤:ك أَنَّهُ ْم َّم ْبعُوْ ثُوْ نَ ﴿المطففين ٰ ُأَاَل يَظُ ُّن أ
Liyaumin ‘adziim
ِ ب ْالفُج
٧:َّار َلفِى ِس ِّج ْي ٍن ﴿المطففين َ َكٓاَّل ِإ َّن ِك ٰت
7. Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan
dalam Sijjin.[1]
Kitaabum marquum
١٢:َو َما يُ َك ِّذبُ ِب ٖ ٓهۦ ِإاَّل ُكلُّ ُم ْعتَ ٍد أَثِي ٍْم ﴿المطففين
12. Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang
melampaui batas dan berdosa,
13. Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “itu adalah dongeng orang-
orang dahulu.”
14. Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.
١٥:َكٓاَّل إِنَّهُ ْم ع َْن َّربِّ ِه ْم يَوْ َمئِ ٍذ لَّ َمحْ جُوْ بُوْ نَ ﴿المطففين
15. Sekali-kali tidak![2] Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat)
Tuhannya.
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka), “inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan.”
ِ ب اأْل َ ْب َر
١٨:ار لَفِى ِعلِّيِّ ْينَ ﴿المطففين َ َكٓاَّل إِ َّن ِك ٰت
18. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan
dalam ‘Illiyyin.[3]
Kitaabumm marquum
22. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh)
kenikmatan,
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
25. Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak
(disegel),
26. Laknya adalah kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
28. (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah).
٢٩:إِ َّن الَّ ِذ ْينَ اَجْ َر ُموْ ا كَانُوْ ا ِمنَ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا يَضْ َح ُكوْ نَ ﴿المطففين
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-
orang beriman.
30. Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas dihadapan mereka, mereka saling
mengedip ngedipkan matanya,
31. Dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.
32. Dan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya
mereka benar-benar orang-orang sesat,”
33. Padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang
mukmin).
ٰ
ِ َّفَ ْاليَوْ َم الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا ِمنَ ْال ُكف
٣٤:ار يَضْ َح ُكوْ نَ ﴿المطففين
34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir,
36. Apakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat
Surah muthaffifin yang ke 085, berisi 36 ayat (1-36), terdapat pada Juz 30 atau Juz Amma.
Diturunkan di kota Mekkah dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyah.
Kandungan surah al-muthafifin adalah tentang orang-orang yang curang dalam hal jual beli, yaitu
apabila menimbang mereka mengurangi dan apabila menakar mereka menambah.
•Alasan kedua)
Masa- masa muda dengan waktu yang cukup panjang (15-40 tahun)
25 tahun masa manusia. Dari segi panjang ny adalah masa pemuda
•Alasan ke-tiga)
Merupakan Tiang" terdahulu sampek sekarang Kisah nabi Musa surah Yunus ayat
83( pengikut ny rata" /mayoritas pemuda).
-Zurriyah(kaum pemuda)
-Al-sahbu Kahfi (Surat ke -18)
-Bersembunyi. Dari pimpinan yang dzolim.Yang berlindung di dlm gua (adalah kaum
pemuda) Umur bin Khatab masuk islam.msuk umur dibawah 30 tahun (±20 yang tahun).
Kaum pemuda dlm agama Islam mendapatkan keutamaan yang sangat banyak dan besar ,,
Intinya definisi milenial :
Bagaimana cara memerhatikan kaum milenial ..
Perhatikan 5 hal sebelum terjadi 5 hal
"Masa mudamu sebelum masa tuamu"
Masa muda kita akan diminta pertanggungjawabannya SMA Allah SWT.
Allah menanyakan 5 hal kepada Kalian:
Umur nya Untuk apa dia habis kan dan masa muda ny Untuk apa?
- Aib adalah suatu keburukan yg buat kita malu..
Pemuda yang Sholeh adalah pemuda yg beramal ikhlas kepada Allah SWT..
Ikhlas inti dakwah dari Rasul .
Definisi ikhlas:
Ikhlas ialah menjadi kan Allah SWT menjadi satu satunya dalam tujuan sebenarnya
Ikhlas Ialah membersihkan' pandangan dari manusia. Pemuda yg Sholeh adalah Pemuda
yang Sholeh yang mengikuti Rasulullah Saw dalam beramal
Pemuda yang Sholeh adalah pemuda yang memiliki akhlak mulia.
Al-Imran ayat 31("jika kalian mencintai Allah maka kalian ikutilah aku ,,dan Allah itu maha
pengampun dan maha penyayang")
Contoh akhlak mulia:
1.berbakti kepada orang tua
Dengan cara menuruti perintah nya, menghormati dan mendoakan yang terbaik buat
mereka. Serta jangan lah sekali-kali berkata “ah”. Sesungguhnya Ridho orang tua adalah
Ridho Allah SWT.
Yang kita mampu adalah sebagai mensyukuri nikmat Kepada Allah swt.
•Surat Ibrahim (firman Allah)” Jika kita mensyukuri Allah akan menambah nya lagi,,
bersyukur kepada nikmat yg sedikit, nikmat kesehatan “
a) Renungan pertama tentang nikmat yang Allah berikan kepada kita manusia
•mata yg diberikan untuk melihat merupakan salah satu nikmat Allah SWT.
•nikmat oksigen ,manusia takkan mampu membeli oksigen yang kita hirup dalam
seharinya.
(firman Allah " jika kalian bersyukur kepada ku maka aku ridhoi kalian ")
•agar kita bisa mengingat kenikmatan Allah SWT lihatlah diluar sana yang tidak
mendapatkan nikmat Allah seperti kesehatan maka tanya lah orang sakit ,,jika kalian ingin
mengetahui nikmatnya mata tanya lah kepada orang buta .
•jika kalian ingin mengetahui nikmat ny mendengar maka tanyalah kepada orang tuli dengar
lah keluh kesah nya selama ini.
Pesan :
Semoga dengan ada nya kegiatan pesantren kilat ini bukan hanya dilakukan saat bulan Ramadhan
tetapi bisa juga dilakukan dalam kegiatan sekolah 1 minggu sekali. Dan bisa juga jadi salah satu
rutinitas kegiatan yang dilakukan siswa-siswi SMK YPIB kotabumi lampung utara. Dan bisa
ditingkatkan lagi kekompakan dalam kerja sama antar siswa. Dan bagi siswa-siswi yang tidak
mengikuti kegiatan sholat Dhuha bersama dimohon jangan membuat keributan.
Kesan :
1.Dapat menambah pengetahuan tentang agama seperti mengetahui surat pendek yang beserta arti
dan makna sesungguhnya.
4.Dapat memperkuat ketaqwaan terhadap Allah SWT kita dalam menjalani ibadah sholat Dhuha
bersama dengan rasa kekeluargaan.