Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP ILMU PENGETAHUAN DAN PARA ILMUAN MUSLIM

Oleh :

Marina br Sembiring

1810301003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER

KUTACANE

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya Saya telah dapat membuat
makalah berjudul “Konsep Ilmu Pengetahuan dan Para Ilmuan Muslim” walaupun tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang saya hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan
Allah SWT.
Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan
makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb.

Kutacane, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................2
2.1 Pengertian dan Konsep Awal Ilmu .........................................................................2
2.2 Objek Ilmu..............................................................................................................3
2.3 Sumber Ilmu dan Cara Memperolehnya .................................................................4
2.4 Hubungan Sains, Filsafat, dan Agama ....................................................................5
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Masyarakat kaum Muslimīn dewasa ini umumnya menghadapi kesenian sebagai suatu
masalah hingga timbul berbagai pertanyaan, bagaimana hukum tentang bidang yang satu ini,
boleh, makrūh atau harām? Di samping itu dalam praktek kehidupan sehari-hari, sadar atau
tidak, mereka juga telah terlibat dengan masalah seni. Bahkan sekarang ini bidang tersebut telah
menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Seperti contoh yang telah terjadi di beberapa kota,
banyaknya diskotik, dan tempat tongkrongan yang di penuhi oleh suara bising musik dan
dipenuhi oleh muda-mudi yang mencari kesenangan dengan bernyanyi dan menari tanpa
mempedulikan lagi hukum halāl-harām.

Semua keadaan yang kami tuturkan di atas terjadi dan berawal dari kejatuhan seni
budaya dan peradaban Islam.

1.2  Rumusan Masalah

Dari pembahasan diatas, maka dapat di ambil rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Apa pengertian seni dan macam-macam seni ?


2. Bagaimana hukum seni dalam islam ?
3. Seni apa saja yang dibolehkan dan dilarang dalam islam ?

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian seni dan macam-macam seni


2. Untuk mengetahui hukum seni dalam islam
3. Untuk mengetahui seni yang dibolehkan dan dilarang dalam islam

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Seni & Macam-Macam Seni


Secara harfiah, seni merupakan bentuk dari karya manusia yang mengandung keindahan;
mengandung pesona karya dan rasa jika diamati dan dinikmati. Kemudian memberikan kepuasan
dan kesenangan pada setiap jiwa manusia dan seni adalah keindahan yang memberikan kepuasan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka seni dan kesenian adalah suatu jelmaan dari rasa
keindahan yang wujud dari kerja manusia untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Disusun
berdasarkan pemikiran-pemikirannya sehingga ia menjadi suatu karya yang indah dan
menimbulkan kesenangan untuk dinikmati.
Secara filsafat, kalau segala sesuatu yang baik dan buruk dapat dinilai dengan dimensi
etika, maka seni dan keindahan ini selalu dibahas dengan dimensi estetika yaitu melalui
penghayatan dan pengalaman-pengalaman indra manusia.
Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam
bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), indera pendengar (seni lukis),
atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama). Dilihat dari ruh ajaran Islam dan
kaedahnya Islam tidak melarang sesuatu yang baik, indah dan kenikmatan yang diterima akal
sehat. Sebagaimana dalam Surah Al-Maidah ayat 4 "Mereka bertanya kepadamu tentang apa
yang dihalalkan Allah, katakanlah dihalalkan kepadamu segala yang baik-baik". Seni merupakan
fitrah yang Allah ciptakan dalam diri manusia.
Dari segi makna literal, seni ialah halus, indah atau permai. Dari segi istilah, seni ialah
segala yang halus dan indah lagi menyenangkan hati serta perasaan manusia. Dalam pengertian
yang lebih padu, ia membawa nilai halus, indah, baik dan suci : berguna dan bermanfaat serta
mempunyai fungsi dan nilai sosial.
Selain itu, keindahan adalah sesuatu yang wujud di luar diri manusia yang menikmati
keindahan itu. Ia dapat dirasa, ditanggapi dan dihayati. Allah adalah sumber daya dan sumber
pemikiran manusia manakala imaginasi dan keupayaan mencipta yang ada pada manusia adalah
percikan dari daya kreatif Allah. Oleh itu, seni boleh dibahagikan kepada 2 :
a) Seni ciptaan Allah
b) Seni ciptaan manusia

2.2  Sejarah Dan Perkembangan Seni


Kesenian Islam adalah kesinambungan daripada kesenian pada zaman silam yang telah
berkembang dan dicorakkan oleh konsep tauhid yang tinggi kepada Allah S.W.T. Kesenian
Islam memiliki khazanah sejarahnya yang tersendiri dan unik. Kesenian Islam dikatakan telah
berkembang sejak zaman Nabi Daud A.S dan puteranya Nabi Sulaiman A.S dan terus
berkembang di zaman Nabi Muhammad S.A.W dan di zaman selepas kewafatan Baginda

2
sehingga kini. Kesenian Islam terus berkembang di dalam bentuk dan falsafahnya yang
berorientasikan sumber Islam yang menitikberatkan kesejajaran dengan tuntutan tauhid dan
syara’.
2.3  Hukum Seni Dalam Islam
1. Perhatian Islam pada kebutuhan manusia.
Islam merupakan agama realistis, yang  memperhatikan tabiat dan kebutuhan manusia,
baik jasmani, rohani, akal dan perasaannya. Sesuai dengan kebutuhan dalam batasan-batasan
yang seimbang.
Jika olah raga merupakan kebutuhan jasmani, beribadah sebagai kebutuhan rohani, ilmu
pengetahuan sebagai kebutuhan akal, maka seni merupakan kebutuhan rasa (intuisi ) yaitu : seni
yang dapat meningkatkan derajat dan kemulyaan manusia, bukan seni yang dapat
menjerumuskan manusia dalam kehinaan.
2. Pandangan Al quran pada keindahan alam.
Seni adalah perasaan dalam menikmati keindahan, dan inilah yang diungkapkan dalam al
quran untuk di perhatiakan dan di renungkan, yaitu merenungkan keindahan makhluq ciptaan
Allah, dan mengambil manfaat yang di kandungnya, seperti Q.S. an nahl : 5-6, al a'rof : 26.
3. Apresiasi mukmin terhadap keindahan alam.
Jika kita mentadaburi ayat-ayat al quran akan terlihat jelas bahwa al quran ingin
menggugah akal dan hati setiap mukmin untuk menyelami keindahan alam semesta, di angkasa,
dasar samudra dan seisinya, bumi, langit, flora, fauna dan manusia.
4. Al quran mukjizat yang indah.
Al quran adalah bukti yang agung dalam Islam, dan mukjizat terbesar bagi Rasulullah
Salallahu alaihi wasallam, dengan kata lain mukjizat yang sangat indah, di samping sebagia
mukjizat yang rasional, al quran telah melemahkan kesombongan bangsa arab dengan kindahan
ungkapannya, sya'ir dan uslub katanya, serta menpunyai lirik dan lagu tersendiri, sehingga
sebagian mereka menganggapnya sihir.
Ulama' balaghoh dan sastrawan arab menerangkan sisi kemukjizatan ungkapannya atau
keindahan kitab ini sejak Abdul Qohir sampai Ar Rofa'ie, Sayyid Qutb dan sastrawan zaman ini.
Salah satu anjuran dalam mengumandangkan al quran adalah mengkolaborasikan
kemerduan suara memperindah bacaan dan intonasi. Setelah sebelumnya telah dipaparkan
perhatian Islam pada keindahan, serta menganjurkan untuk mengembangkan instuisi sehingga
manusia dapat merasakan dan menikmatinya, keindahan dapat dirasakan oleh pendengaran,
penglihatan dan indra yang lain.
Disini kita akan membahas beberapa contoh seni keindahan yang bisa dirasakan manusia
khususnya pada pendengaran dan indra yang lain. Oleh karena sangat luasnya pembahasan
masalah ini sesuai dengan perkembangan pada zaman modern ini, maka kami membatasi pada
hal yang mempunyai posisi cukup setrategis di mata masyarakat kita yaitu seni musik, suara
(nyanyian dan lagu). Sesuai dengan pemahaman salafus sholeh ummat ini dengan bersandar
pada Al quran dan As sunnah.

3
2.4  Seni Yang Dibolehkan & Seni Yang Dilarang Dalam Islam
2.4.1 Seni Yang Dibolehkan Dalam Islam
1. Seni Membaca Al – Qur’an (Tilawatil atau Qiro’atil Qur’an)
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah
atau sahabat Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin
‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya)
2. Seni Kaligrafi/Tulis

Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan
sebutan “Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu. Sedangkan seni
tulis arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik dan sesuai dengan Islam adalah
seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak
selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam, bangunan, atau kulit.

3.  Seni Beladiri

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu
mempertahankan diri. Selama Bela Diri berazaskan ke-taukhidan, tidak syirik, serta membela
kebenaran dan keadilan, maka Islam membolehkan. Bahkan Allah SWT menyukai mukmin yang
kuat daripada mukmin yang lemah.

4.  Seni Melipat Kertas

Seni melipat kertas atau lebih popular dengan sebutan Origami ini tidak banyak
pengaruhnya, hanya saja bagi ummat Islam ketika memilih kertasnya hendaknya kertas yang
yang tidak ternoda dengan najis.

5.  Seni Arsitektur

Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah seni.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Banyak
manfaatnya dari seni arsitektur ini.

6.  Seni Berpidato

Beripidato (orasi) dalam Islam sering disebut dengan khutbah. Berpidato dalam Islam
tidak sama dengan berpidato biasa, karena dalam khutbah, ada muqaddimah (pembukaan), isi
khutbah, dan penutup. Berbeda dengan berpidato, khubah juga ada seninya agar orang tidak
bosan mendengar, dan apa yang disampaikan juga mudah diserap oleh pendengar.

4
7.  Seni Sastra

Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al
Qur’an termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni sastra
seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu dengan indah.

8.  Seni Merajut

Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan merajut juga dapat
menenangkan pikiran yang sedang kusut. Hati dapat terasa damai karena hanya focus sama
rajutan kita. Yang penting dalam merajut tidak lupa waktu sholat dan hasil rajutannya bukan
untuk maksiyat kepada Allah.

2.4.2 Seni Yang Dilarang Dalam Islam

Ada beberapa seni berikut yang dilarang dalam islam tetapi tidak seluruhnya
haram, tetapi haram dalam kasus-kasus tertentu.

1.  Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama tidak
mengarah kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Namun, para ulama
berpendapat, seni rupa yang dilarang adalah yang menggambarkan makhluk hidup atau manusia.

2.  Menyanyi

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’/at-taghanni).


Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing
mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:

“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
(lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan
jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân
[31]: 6)

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian
yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang
ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya
dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).”

3.  Musik

Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum
bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya. Hal ini
berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

5
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak,
dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].

4.  Tarian

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang
disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau
bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan mengundang nafsu birahi maka
Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang ditujukan untuk memuja sesuatu dan bersifat
ritual syirik.

5.  Vandalisme

Vandalisme adalah contoh seni yang merusak. Bisa jadi kegiatan vandal ini dianggap
sebagai suatu seni bagi pelakunya. Contoh lain dari vandalisme sendiri adalah penambahan,
penghapusan, atau pengubahan isi yang secara sengaja dilakukan untuk mengurangi kualitas
ensiklopedia. Biasanya tulisan yang ada diganti dengan hal-hal yang menyebalkan,
mengosongkan halaman, atau menyisipkan lelucon yang konyol dan hal-hal yang tak berguna
lainnya. Vandalisme yang terjadi pada anak-anak adalah suka mencorat coret dengan cat tembok
di jalan – jalan sebagai bentuk ekspresi dia.

6.  Seni Patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.
Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau
kasting (dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana Hadist Rasulullah saw,
“Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan
para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun
‘alaih).

7.  Tindik (Body Piercing)

Body Piercing atau seni tindik pada tubuh akhir-akhir ini menjadi sangat berkembang di
dunia dan di Indonesia pada khususnya. Sama halnya dengan tatto, maka body piercing telah
mewabah hampir kesemua kalangan. Tindik konvensional yang dahulu hanya dilakukan
diseputar telinga saja, saat ini telah dilakukan pada hampir seluruh bagian tubuh. Seni tindik
tidak sesuai dengan agama Islam.

8.  Operet (Seni Pertunjukan)

Seni Pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di
tempat dan waktu tertentu. Biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman
dan hubungan seniman dengan penonton. Yang tidak diizinkan Islam adalah ketika seseorang
menunjukkan tubuhnya tanpa penutup aurat.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesenian dalam Islam bertunjangkan tauhid, iaitu keEsaan Tuhan yang bertolak dari
pengajaran al-Quran dan as-Sunnah. Di dalam menjaga keseimbangan antara keperluan jasad
dan jiwa, Islam telah menganjurkan sikap sederhana dalam semua perkara dan membawa kepada
bakat-bakat alami di dalam jurusan-jurusan yang benar dan telah mencuba untuk
mengembangkan suatu keseluruhan yang harmonis dalam diri manusia.

Sebagian orang menggambarkan umat islam sebagai masyarakat ahli ibadah dan kerja
keras, maka tak ada tempat bagi orang-orang lalai dan bermain-main, tertawa,  Bergembira ria,
bernyanyi atau bermain musik. tak boleh bibir tersenyum, mulut tertawa, hati senang dan tak
boleh kecantikan terlukis pada wajah-wajah manusia.

Maka tidak ada salahnya jika manusia memiliki seni dalam hidupnya tetapi harus sesuai
dengan syariat islam dan tidak melanggar kaidah atau aturan islam.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pendidikan Agama Islam. Bogor :Ghalia Indonesia.

Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.

As-syam, Umu. 2012. Hukum Seni Dalam Pandangan Islam. Http://Umuassyam.blogspot.com.


30 Mei 2012.

Hermawan. 2010. Seni Dalam Islam. Http://setyahermawan.blogspot.com. 18 Oktober 2010.

Islamid. 2011. Seni Dalam Prepestif Islam. Http://Islamind.blogspot.com. 17 Desember 2011.

Naufal, Abdurahman. 2012. Seni dan Tradisi Halal & Haram Dalam


Islam. Http://arnaufal.blogspot.com. 14 Maret 2012.

8
BAB 3

PENUTUP

9
Kesimpulan

Kesenian dalam Islam bertunjangkan tauhid, iaitu keEsaan Tuhan yang bertolak dari pengajaran
al-Quran dan as-Sunnah. Di dalam menjaga keseimbangan antara keperluan jasad dan jiwa,
Islam telah menganjurkan sikap sederhana dalam semua perkara dan membawa kepada bakat-
bakat alami di dalam jurusan-jurusan yang benar dan telah mencuba untuk mengembangkan
suatu keseluruhan yang harmonis dalam diri manusia.

Sebagian orang menggambarkan umat islam sebagai masyarakat ahli ibadah dan kerja keras,
maka tak ada tempat bagi orang-orang lalai dan bermain-main, tertawa,  Bergembira ria,
bernyanyi atau bermain musik. tak boleh bibir tersenyum, mulut tertawa, hati senang dan tak
boleh kecantikan terlukis pada wajah-wajah manusia.

Maka tidak ada salahnya jika manusia memiliki seni dalam hidupnya tetapi harus sesuai dengan
syariat islam dan tidak melanggar kaidah atau aturan islam.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pendidikan Agama Islam. Bogor :Ghalia Indonesia.

10
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.

As-syam, Umu. 2012. Hukum Seni Dalam Pandangan Islam. Http://Umuassyam.blogspot.com.


30 Mei 2012.

Hermawan. 2010. Seni Dalam Islam. Http://setyahermawan.blogspot.com. 18 Oktober 2010.

Islamid. 2011. Seni Dalam Prepestif Islam. Http://Islamind.blogspot.com. 17 Desember 2011.

Naufal, Abdurahman. 2012. Seni dan Tradisi Halal & Haram Dalam


Islam. Http://arnaufal.blogspot.com. 14 Maret 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai