Anda di halaman 1dari 58

November 2020

1
OUTLINE 2

5. Indeks
6. Paparan
3. Metode Literasi 7.Kesimpulan
1. Tujuan 2.Kerangka 4. Hasil dan Sikap
Sampling Digital dan dan
Kegiatan Penelitian Pretest 2 terhadap
Survei Faktor Rekomendasi
hoaks
Terkait
2

1. LATAR BELAKANG

3
TUJUAN KEGIATAN 4

Membangun kerangka (framework) untuk mengukur literasi digital di


34 provinsi Indonesia.

Memberikan pemahaman yang obyektif, terukur, dan representatif


terhadap kondisi literasi digital Indonesia berdasarkan data primer.

Memahami kemampuan masyarakat untuk mengenali hoaks (berita


bohong) & membantu perumusan strategi pengendalian hoaks.
KERANGKA PENGUKURAN LITERASI DIGITAL 5

Kegiatan ini mengukur Literasi Digital melalui sebuah kerangka yang mengacu pada “A Global Framework
of Reference on Digital Literacy Skills” (UNESCO, 2018). Melalui survei, responden diminta untuk
mengisi 28 pertanyaan yang disusun menjadi 7 pilar, 4 sub-indeks, dan sebuah Indeks Literasi
Digital:

Indeks Literasi Digital

Sub-indeks 4:
Sub-indeks 1: Sub-indeks 2: Sub-indeks 3:
Kemampuan
Informasi dan Literasi Data Komunikasi dan Kolaborasi Keamanan
Teknologi

Informasi dan Kemampuan Etika dalam Keamanan Keamanan Kemampuan


Berpikir Kritis
Literasi Data Berkomunikasi Teknologi Pribadi Perangkat Teknologi
Sub-indeks 1: Sub-indeks 2: 6
Informasi dan Literasi Data Komunikasi dan Kolaborasi
Sub-indeks 3: Sub-indeks 4: 7
Keamanan Kemampuan Teknologi
8
KUESIONER
1. Kepemilikan Perangkat Digital dan Akses infrastruktur
2. Sumber Informasi dan Kebiasaan Penggunaan Media Sosial
3. Status Literasi Digital
4. Pemahaman Keamanan Data Pribadi
5. Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Pemahaman mengenai Hoaks

8
METODE SAMPLING SURVEI 9
Pengambilan sampel survei dilakukan tanggal 18-31 Agustus 2020 dengan menggunakan multi-stage
random sampling dengan teknik home visit. Total jumlah responden: 1670 orang. Margin of Error
±2,45% , tingkat kepercayaan 95%.
Responden adalah anggota rumah tangga berusia 13 -70 tahun dan mengakses internet dalam 3
bulan terakhir. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 11 Agustus 2020.

PROVINSI

RANDOM KABUPATEN/KECAMATAN

RANDOM DESA/KELURAHAN TARGET

RANDOM RT/RW TARGET

RANDOM KK TARGET

K I SH GR I D RESPONDEN
SEBARAN RESPONDEN BERDASARKAN WILAYAH & PROVINSI
NO. PROVINSI % TOTAL
NO. PROVINSI % TOTAL
10
1 Aceh 2,4 40
1 Bali 2,4 40
2 Sumatera Utara 3,6 60
3 Sumatera Barat 2,4 40 2 Nusa Tenggara Barat 2,4 40

4 Riau 1,8 30 3 Nusa Tenggara Timur 2,4 40


Sebaran proporsi sampel mengacu pada
5 Jambi 1,8 30 4 Kalimantan Barat 2,4 40 proporsi jumlah penduduk menurut
6 Sumatera Selatan 2,4 40 5 Kalimantan Tengah 1,8 30 Badan Pusat Statistik.
7 Bengkulu 1,8 30 6 Kalimantan Selatan 2,4 40
8 Lampung 2,4 40 7 Kalimantan Timur 2,4 40
9 Kep. Bangka Belitung 1,8 30 8 Kalimantan Utara 1,8 30
10 Kep. Riau 1,8 30
9 Sulawesi Utara 1,8 30
11 DKI Jakarta 3,0 50
10 Sulawesi Tengah 1,8 30 NO. PROVINSI % TOTAL
12 Jawa Barat 12,6 210
11 Sulawesi Selatan 2,4 40 1 Maluku 1,8 30
13 Jawa Tengah 9,6 160
12 Sulawesi Tenggara 1,8 30 2 Maluku Utara 1,8 30
14 DI Yogyakarta 1,8 30
13 Gorontalo 1,8 30 3 Papua Barat 1,8 30
15 Jawa Timur 11,4 190
16 Banten 3,0 50 14 Sulawesi Barat 1,8 30 4 Papua 1,8 30

WILAYAH BARAT 63,5 1060 WILAYAH TENGAH 29,3 490 WILAYAH TIMUR 7,2 120

20/11/2020 KATADATA INSIGHT CENTER


20/11/2020
TOTAL = 1670 RESPONDEN 10
PROFIL RESPONDEN 11
Basis: seluruh responden (n = 1670)
PENDIDIKAN TERAKHIR
JENIS KELAMIN
Pasca sarjana (S3) 0,0%
Pasca Sarjana (S2) 0,6%
Sarjana (S1/D4) 10,0%
Diploma 3 3,3%
Diploma 1-2 0,9%
50,1%
SMA/sederajat 56,9%
49,9%
SMP/sederajat 21,6%
SD/sederajat 6,6%
Tidak sekolah 0,1%

PEKERJAAN PENGELUARAN PER BULAN


Ibu rumah tangga 24,0%
Wiraswasta 21,4%
SES A (Lebih dari Rp6.000.000) 2,1%
Karyawan Swasta 16,0%
Pelajar/Mahasiswa 15,3% SES B (Rp4.000.001 - Rp6.000.000) 7,6%
Tidak/Belum bekerja 6,0%
Part time/Freelance 3,2% SES C (Rp2.000.001 - Rp4.000.000) 62,7%
PNS 2,6%
Profesional (dokter/pengacara, dll) 0,2% SES D - E (Kurang dari Rp2.000.000) 27,6%
Lainnya 11,3%
2

2. AKSES DAN
PENGGUNAAN INTERNET

12
KETERJANGKAUAN SINYAL
13
DAN KENDALA AKSES INTERNET

“Apakah di sekitar lokasi rumah Bapak/Ibu/Saudara ”Kendala apa saja yang biasanya Anda alami ketika mengakses
terdapat sinyal telepon seluler?” [SA] internet?” [MA]
Basis: Seluruh responden Basis : Seluruh responden

96,5% Jaringan tidak stabil, sehingga


koneksi sering terputus 76,9%

Jaringan internet tidak selalu


ada 53,7%

Terkendala biaya paket data 33,9%

Listrik padam/hujan sinyal


langsung hilang 0,7%
3,5%

Tidak ada kendala sama sekali 14,3%


Ya Tidak
BIAYA DAN LOKASI MENGAKSES INTERNET 14

“Berapakah perkiraan rata-rata biaya akses internet Anda ”Di mana lokasi/tempat biasanya Anda mengakses internet?” [MA]
pribadi (secara individu) yang dikeluarkan per bulan?” [SA] Basis : Seluruh responden
Basis: Seluruh responden

Rumah sendiri 98,0%


Lebih dari Rp 500.000 0,2%
Tempat kerja 53,7%
Rp 300.001 – Rp 500.000 1,9% Di perjalanan menuju
tempat kerja/sekolah/kuliah 9,3%

Rp 100.001 – Rp 300.000 16,4% Cafe/restoran 7,5%

Sekolah/kampus 5,9%
Rp 50.001 – Rp 100.000 62,0%
Warung internet 4,6%
Kurang dari Rp 50.000 19,5%
Lainnya 4,5%
FREKUENSI MENGAKSES INTERNET 15

“Pada jam berapa Anda paling sering mengakses internet?[SA]


Basis: Seluruh responden
100,0%

90,0%

80,0%
71,9%
70,0%

60,0% 53,6% 50,8% 53,1%


50,0%
47,6%
42,2% 40,6%
40,0%
32,6%
30,0%

20,0% 15,1%
10,0% 4,7%
0,0%
00.01 – 05.00 05.01 – 07.00 07.01 – 10.00 10.01 – 12.00 12.01 – 13.00 13.01 – 15.00 15.01 – 17.00 17.01 – 19.00 19.01 – 21.00 21.01 – 24.00
KONDISI INTERNET SECARA UMUM 16

“Bagaimana kondisi kecepatan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
“Bagaimana kondisi luasan cakupan/jangkauan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
Basis: Seluruh responden

68,7% 71,2%

26,4% 25,3%

4,9% 3,5%

Meningkat Sama saja Menurun


Kecepatan Internet Luasan Cakupan/Jangkauan Internet
AKTIVITAS DALAM BERINTERNET 17
“Seberapa sering Anda mengakses/menggunakan internet untuk kegiatan berikut ini: ” [SA]
Basis: Seluruh responden

0,7%
Berkomunikasi lewat pesan singkat (whatsapp, line, telegram, dll) 34,3% 57,0% 7,3% 0,7%

Mencari informasi atau browsing di internet 12,9% 46,1% 28,7% 6,7% 5,6%

Menggunakan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dll) 16,2% 50,4% 23,9% 2,9% 6,6%

Menonton youtube 9,4% 44,3% 30,9% 7,8% 7,6%

Mengakses portal berita online 2,2% 15,4% 33,7% 16,5% 32,2%

Akses layanan Pendidikan 3,5% 23,8% 22,8% 10,9% 39,0%

Mengirim email 1,9% 12,3% 27,9% 17,1% 40,8%

Akses layanan Kesehatan 0,8% 11,8% 31,6% 14,1% 41,7%

Akses belanja online/ecommerce 1,4% 11,7% 24,9% 12,9% 49,1%

Mendengarkan musik streaming (spotify/podcast) 0,8% 11,1% 21,2% 11,9% 55,0%

Bermain game online 4,8% 13,7% 15,7% 10,6% 55,2%

Akses transaksi perbankan/keuangan 0,8% 9,3% 20,1% 9,9% 59,9%

Meeting online menggunakan zoom, google meets, dll 1,5% 9,9% 17,6% 10,2% 60,8%

Menonton streaming berlangganan (netflix, iflix, viu, dsb) 1,1%6,3% 16,8% 11,1% 64,7%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat sering Sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah


2

3. KEBIASAAN BER-MEDIA
SOSIAL DAN MENCERNA
BERITA ONLINE

18
SUMBER INFORMASI YANG DIAKSES DAN 19
YANG DIPERCAYA
“Manakah dari sumber berikut yang “Sebutkan sumber media yang paling “Sebutkan media sosial yang paling Anda
biasanya Anda akses untuk mendapatkan Anda percaya untuk mendapatkan percaya? [SA]
informasi?” [MA] informasi?” [SA] Basis: Responden yang percaya pada medsos
Basis: Seluruh responden Basis: Seluruh responden sebagai sumber informasi

Telegram;
Media sosial 76,0% Televisi 49,5% 0,3% Youtube;
Twitter; 4,7%
0,9% Instagram;
Televisi 59,5% Media sosial 20,3% 11,9%

Berita Online 25,2% Situs web resmi pemerintah 15,3%


Situs web resmi
14,0% Berita Online 7,0%
pemerintah
Media cetak (koran, Whatsapp;
9,7% Media cetak (koran, majalah, dll) 4,0% 55,2%
majalah, dll) Facebook;
Tidak mengakses informasi sama 27,0%
Radio 2,6% sekali
2,7%
Tidak mengakses
1,6% Radio 0,9%
informasi sama sekali

Lainnya 0,4% Lainnya 0,3%


ALASAN PERCAYA PADA MEDIA INFORMASI 20
“Alasan mengapa sumber tersebut yang dipercaya? [MA]
Basis: Seluruh responden

Televisi Media sosial Situs web resmi pemerintah

Informasi data jelas dan Informasi data jelas dan Informasi data jelas dan
78,5% 67,8% lengkap
79,3%
lengkap lengkap

Terjamin kebenarannya 63,9% Terjamin kebenarannya 46,9% Terjamin kebenarannya 72,7%

Tercantum sumber berita Tercantum sumber berita Tercantum sumber berita


47,3% 40,1% yang jelas
43,0%
yang jelas yang jelas

Portal berita online Media cetak (koran, majalah, dll) Radio

Tercantum sumber berita Informasi data jelas dan Informasi data jelas dan
yang jelas
80,4% lengkap 80,6% lengkap
60,0%

Informasi data jelas dan Tercantum sumber berita


lengkap
41,1% yang jelas
67,2% Terjamin kebenarannya 53,3%

Tercantum sumber berita


Terjamin kebenarannya 38,4% Terjamin kebenarannya 59,7% yang jelas
40,0%
KEBIASAAN POSITIF DAN NEGATIF
21
MENCERNA BERITA ONLINE
“Apakah anda pernah melakukan hal di bawah ini saat membaca berita?” [SA]
Basis: Seluruh responden
Kebiasaan negatif
Membaca berita di web yang memiliki banyak iklan yang
6,3% 33,3% 30,1% 9,9% 20,4%
mengganggu

Membaca berita di web yang tampilannya terlihat seadanya 20,3% 44,5% 11,2% 22,7%

Tetap membaca berita walau terdapat salah eja/salah ketik/typo 16,1% 41,4% 16,1% 25,4%

Membaca berita di web yang menggunakan gambar yang diubah


15,2% 43,5% 13,7% 26,3%
atau dikutip dari sumber lain
Tidak mempermasalahkan pengutipan berita dengan sumber
11,5% 42,3% 16,2% 29,2%
anonim atau tidak ada sumbernya sama sekali
Sharing/berbagi berita yang tidak mencantumkan nama
7,6% 37,4% 17,1% 37,2%
penulisnya
Membaca lebih dari satu sumber media online untuk isu yang 1,6% 19,5% 40,5% 13,5% 24,9%
sama
Memeriksa alamat website/domain berita yang aneh, seperti 8,4% 40,0% 15,2% 35,6%
akun tiruan yang mirip media mainstream seperti…
Membaca informasi about us/tentang kami untuk mengetahui
7,5% 37,5% 14,6% 39,6%
latar belakang media online/website

Kebiasaan positif 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat sering Sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah


DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL 22

“Media sosial apa yang Anda akses/gunakan?” [SA] “Seberapa sering Anda mengakses media sosial tersebut
Basis: Seluruh responden dalam sehari? ” [SA]
Basis: Responden yang mengakses medsos tersebut

Whatsapp 98,9% 1,1% Whatsapp 18,7% 20,5% 35,1% 25,7%

Facebook 89,8% 10,2% Facebook 2,8% 8,5% 31,0% 57,7%

Youtube 87,8% 12,2% Youtube 2,3% 6,2% 29,0% 62,5%

Instagram 47,6% 52,4% Instagram 3,1% 9,9% 25,7% 61,3%

16,7% 5,3%
Tik tok 83,3% Tik tok 15,8% 75,4%
3,5%
12,6% 2,9%12,1%
Telegram 87,4% Telegram 82,6%
2,4%

Twitter 89,3% 3,8% 14,7%


Twitter 3,2% 78,3%
10,7%
4,2%
Line 7,1% 92,9% Line 1,7% 10,2% 83,9%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Punya Tidak Punya Lebih dari 8 jam 5 – 8 Jam 2 – 5 Jam Kurang dari 2 jam
2

4. BERBAGI INFORMASI
DAN KEAMANAN DATA
PRIBADI

23
SUMBER DAN TARGET BERBAGI INFORMASI
24
DI MEDIA SOSIAL
“Media sosial apa yang Anda gunakan untuk ” Siapa orang di media sosial yang sering ”Kepada siapa saja biasanya Anda meneruskan
berbagi, menyebarkan dan meneruskan membagikan informasi atau berita di media sosial berita atau informasi yang Anda terima dari media
informasi?” [MA] Bapak/Ibu?” [MA] sosial?” [MA]
Basis: Seluruh responden Basis : Seluruh responden Basis : Seluruh responden

Whatsapp 90,8%
Keluarga dan saudara 75,6% Keluarga dan
saudara 81,3%
Facebook 50,7% Warga lingkungan /
tetangga 58,1% Teman dekat
Instagram 11,3% 66,1%
Teman alumni 45,6%
Youtube
Pasangan 38,8%
6,5%
Ketua RT/RW 35,0%
Tik tok 1,8%
Grup komunitas 24,3%
Teman kantor 32,0%
Telegram 1,4% Grup alumni 21,2%
Tokoh agama 30,4%
Tidak pernah
Twitter 1,3% Tokoh pemuda 22,6% berbagi informasi 1,0%

Line 0,7% Ketua adat 13,8% Lainnya 0,8%


SUMBER INFORMASI YANG DIPERCAYA 25
“Bagaimana kepercayaan Anda terhadap orang yang membagikan informasi tersebut?” [SA]
Basis: Responden yang mendapatkan informasi dari pihak berikut

Tokoh agama 2,7 34,7 50,6 11,1

Keluarga dan saudara 2,3 38,8 49,3 9,4

Ketua RT/RW 3,2 43,6 49,0 3,5

Ketua adat 5,0 53,2 37,4 3,1

Tokoh pemuda 5,3 64,4 27,4 2…

6,2 1,6
Warga lingkungan / tetangga 70,9 21,2

8,2
Teman kantor 68,4 20,3 2,3
7,7
Teman alumni 75,9 15,3 0,6

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sangat tidak percaya Tidak percaya Biasa saja Percaya Sangat percaya
INFORMASI PRIBADI DI MEDIA SOSIAL 26

“Apakah di akun media sosial Anda tercantum informasi sebagai berikut?” [SA]
Basis: Seluruh responden

Tanggal Lahir 67,4 32,6

Nomor Handphone pribadi 53,7 46,3

Alamat rumah 29,6 70,4

Mencantumkan nama anggota keluarga beserta


22,5 77,5
hubungan keluarga/pekerjaannya

Ya Tidak
INFORMASI & KEBIASAAN BERISIKO DI MEDIA
27
SOSIAL
“Apakah Anda pernah melakukan hal berikut ini di media sosial?” [SA]
Basis: Seluruh responden

Menandai (tag) teman saat posting 4,4 22,8 43,2 29,6

Menambahkan info lokasi terkini saat posting 2,3 18,1 47,2 32,4

Mengunggah foto bersama anak orang lain 1,5 13,0 38,9 46,6

Menggunakan password yang berbeda di setiap akun media sosial 2,2 11,6 33,6 52,6

Mencoba-coba instal aplikasi yang menarik tanpa tahu siapa


1,2 8,4 33,8 56,6
pembuatnya
5,6
Membuat grup dan menambahkan orang tanpa izin 0,4 21,4 72,6

1,0
Mengunggah foto KTP 0,2 13,4 85,4

1,9
Mengunggah tiket pesawat/kereta 0,5 10,5 87,1

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat sering Cukup sering Jarang Tidak pernah


2

5. INDEKS
LITERASI DIGITAL

28
Literasi Digital belum mencapai skor “baik” (4.00);
baru sedikit di atas “sedang” (3.00) 29

Informasi & Literasi Data paling rendah skornya; Wilayah Tengah paling tinggi skornya;
Paling tinggi Kemampuan Teknologi dan Keamanan Barat & Timur cenderung setara
5,00 5,00

4,50 4,50

Baik
4,00 4,00
3,66 3,66 3,57
3,47 3,38 3,50 3,43 3,44
3,50
3,17
Sedang
3,00 3,00

2,50 2,50

Buruk
2,00 2,00

1,50 1,50

1,00 1,00
Indeks Literasi Sub-indeks 1: Sub-indeks 2: Sub-indeks 3: Sub-indeks 4:
Barat Tengah Timur
Digital Informasi & Komunikasi & Keamanan Kemampuan
Literasi Data Kolaborasi Teknologi
Indonesia Wilayah Tengah (Bali, Kalimantan, Sulawesi)
memiliki status Literasi Digital yang relatif lebih baik 30

Wilayah Tengah memimpin di hampir semua sub-indeks, kecuali sub-indeks 1;


Wilayah Timur cenderung dapat skor terkecil, kecuali di sub-indeks 1 skornya terbesar;
Wilayah Barat dapat skor terkecil di sub-index 1.
5,00

4,50

Baik 4,00 3,78


3,63 3,74 3,60 3,61 3,54
3,50
3,50 3,28 3,34 3,33
3,12 3,25
Sedang 3,00

2,50
Buruk
2,00

1,50

1,00
Sub-indeks 1: Informasi & Sub-indeks 2: Komunikasi & Sub-indeks 3: Keamanan Sub-indeks 4: Kemampuan
Literasi Data Kolaborasi Teknologi
Barat Tengah Timur
Di hampir tiap provinsi, skor Informasi & Literasi Data
paling rendah dibanding skor sub-indeks lainnya 31

5,00

4,50

4,00

3,50

3,00

2,50

Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur


2,00

Informasi & Literasi Data Komunikasi & Kolaborasi Keamanan Kemampuan Teknologi
Indeks Literasi Digital yang tinggi cenderung
32
berkorelasi dengan hal-hal berikut…
Usia Muda Laki-laki Pendidikan Tinggi
30% 30% 28% 50% 48%
25% 26%
25% 23% 25% 24%
22% 40% 37%
20% 19% 20%
30%
15% 13% 15%
10% 10% 20%
10% 10%
11%
5% 5% 10%
4%
0% 0% 0%
Gen Z Gen Y Gen X & Boomers Perempuan Laki-laki Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
Indeks Rendah Indeks Tinggi Indeks Rendah Indeks Tinggi Indeks Rendah Indeks Tinggi

Lebih Mampu Kenali hoaks Penggunaan Internet Tidak Intensif Tinggal di Luar Jawa
50% 45% 40% 40%
35% 34%
40% 35% 33% 35% 31%
40%
30% 30%
30% 25% 25% 21%
20% 17% 20%
15% 14%
20% 15% 15%
7% 8% 10% 10%
10%
5% 5%
0% 0% 0%
Kurang Mampu Kenali Hoax Lebih Mampu Kenali Hoax Intensitas Internet Rendah Intensitas Internet Tinggi Luar Jawa Jawa
Indeks Rendah Indeks Tinggi Indeks Rendah Indeks Tinggi Indeks Rendah Indeks Tinggi
Sayangnya, Indeks Literasi Digital berbanding terbalik
dengan beberapa hal yang justru diharapkan 33

Semakin tinggi literasi digital, semakin rendah kecenderungan Semakin tinggi literasi digital, semakin rendah
berkebiasaan positif dalam mencerna berita online kecenderungan untuk tidak menyebarkan hoax
5,00 3,00

2,75
4,50
Kebiasaan Positf dalam Bermedia

Cenderung Tidak Sebarkan Hoax


2,50
4,00

2,25
y = -0,3415x + 3,6608
3,50 R² = 0,0695
2,00
y = -0,5142x + 5,3923
R² = 0,0908
3,00
1,75

2,50 1,50
3,00 3,20 3,40 3,60 3,80 4,00 4,20 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25
Indeks Literasi Digital Indeks Literasi Digital
Kecenderungan untuk tidak menyebarkan hoaks
34
berkorelasi dengan:
Kemampuan Kenali hoaks Tinggi Indeks Literasi Digital Rendah Tinggal di Daerah Perdesaan
60% 30% 30% 27% 28%
26%
50% 25% 25%
40% 20% 20% 18%
30%
15% 15%
20%
10% 10%
10%
0% 5% 5%
Kurang Mampu Kenali Lebih Mampu Kenali Hoax 0% 0%
Hoax Indeks Rendah Indeks Tinggi Rural Urban
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi

Tidak berkebiasaan negatif dalam Tidak berkebiasaan positif dalam


mencerna berita online mencerna berita online
30% 26% 27% 40%
24%
25% 22%
30%
20%
15% 20%
10%
10%
5%
0% 0%
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
Kebiasaan Positif dan Negatif dalam Mencerna
35
Berita Online berkorelasi dengan:
Kebiasaan Positif: Kebiasaan Positif: Kebiasaan Positif:
Tinggal di Daerah Perkotaan Usia Lebih Dewasa Penggunaan Internet Intensif
40% 35% 50%
35% 30%
40%
30% 25%
25% 30%
20%
20%
15% 20%
15%
10% 10%
10%
5% 5%
0% 0% 0%
Rural Urban Gen Z Gen Y Gen X & Boomers Intensitas Internet Rendah Intensitas Internet Tinggi
Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi

Kebiasaan Negatif: Kebiasaan Negatif: Kebiasaan Negatif:


Tinggal di Daerah Perkotaan Tinggal di Jawa Pengeluaran Internet Rendah
35% 40% 35%
30% 30%
25% 30% 25%
20%
20%
20% 15%
15%
10%
10% 10% 5%
5% 0%
0% 0% Pengeluaran Internet Pengeluaran Internet
Rural Urban Luar Jawa Jawa Rendah Tinggi
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi
2

6. PAPARAN, KECENDERUNGAN
MENYEBARKAN DAN
KEMAMPUAN MENGENALI
HOAKS

36
PAPARAN HOAKS 37
“Apakah Anda pernah membaca berita atau informasi tersebut?”
Basis: Seluruh responden

Penculikan Organ 57,3 42,7


anak

Bunuh diri Kelas online 35,9 64,1


gara-gara kelas
online

Bawang putih
menyembuhkan Bawang putih 35,7 64,3
virus corona

Radiasi laser
thermo gun Thermo gun 29,3 70,7

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0


%

Ya Tidak
KEINGINAN MENYEBARKAN 38
“Apakah Anda akan membagikan berita tersebut jika mendapatkan informasi tersebut?”
Basis: Seluruh responden

Bawang putih
menyembuhkan Bawang putih 15,6 38,1 40,4 5,2 0,8
virus corona

13,8 39,6 34,0 11,3 1,4


Penculikan
Organ

anak

0,6
Bunuh diri Kelas online 13,5 37,4 43,0 5,5
gara-gara kelas
online

Radiasi laser
Thermo gun 11,2 32,8 49,8 5,5 0,7
thermo gun

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0


%

1 2 3 4 5

Sangat yakin tidak akan Sangat yakin akan menyebarkan


menyebarkan
IDENTIFIKASI HOAKS 39
“Menurut Anda apakah berita tersebut hoaks?”
Basis: Seluruh responden

Bawang putih
menyembuhkan Bawang putih 6,8 28,9 58,3 5,6 0,4
virus corona

Bunuh diri 0,8


Kelas online 6,6 21,8 59,5 11,3
gara-gara kelas
online

1,3
Penculikan Organ 6,3 21,4 55,3 15,7
anak

Radiasi laser
Thermo gun 3,7 17,8 67,0 10,6 0,9
thermo gun

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0


%

1 2 3 4 5

Sangat yakin berita hoaks Sangat yakin berita benar


PENGALAMAN MENYEBARKAN HOAKS 40

“Apakah Anda pernah menyebarkan berita atau informasi yang di “Apakah alasan Anda menyebarkan berita atau
kemudian hari ternyata memiliki isu hoaks/berita bohong?” [SA] informasi tersebut?” [MA]
Basis: Seluruh responden Basis: Responden yang pernah menyebarkan hoaks

Hanya meneruskan berita yang tersebar


(tidak terlalu dipikirkan apakah hoaks 68,4%
atau bukan)
11,2% Tidak tahu bahwa berita tersebut tidak
benar 56,1%

Tidak tahu sumber berita secara jelas 13,9%


88,8%
Hanya sekedar iseng 9,1%

Untuk mempengaruhi orang lain 2,7%

Ya, pernah Tidak pernah


KONTEN YANG MENGANDUNG HOAKS 41

”Dari konten berikut ini manakah yang biasanya Anda temui ” Media manakah yang sering Anda temui menyajikan isu
mengandung isu hoaks/berita bohong?” [MA] hoaks/berita bohong?” [MA]
Basis : Seluruh responden Basis : Seluruh responden

Politik 67,2% Facebook 71,9%


Whatsapp
Kesehatan 31,5%
46,3% Youtube 14,9%
Agama 33,2% Portal berita Online 10,7%
Kerusuhan 28,1% Instagram 8,1%
TV 7,7%
Lingkungan 21,9% Koran/ Majalah 2,4%
Bencana Alam 12,4% Twitter 1,9%
Radio 0,5%
Lainnya 1,4%
Line 0,4%
Tidak tahu 2,3% Tidak ada/tidak tahu 2,9%
RUJUKAN INFORMASI 42

Keluarga dan saudara 58,7%


Mencari di internet
52,4%
Warga lingkungan / tetangga 28,6%
Mencari di situs pemerintah 25,1%
” Siapa yang menjadi rujukan untuk Ketua RT/RW 12,8%
mengklarifikasi/menilai apakah informasi/berita yang
didapatkan merupakan hoaks atau tidak?” [MA] Teman kantor 11,0%
Basis : Seluruh responden Teman alumni 9,3%
Tokoh agama 7,3%
Tokoh pemuda 3,4%
Dibiarkan/tidak mencari rujukan 2,1%
Teman sekolah/kuliah 0,6%
TV 0,5%
Lainnya 0,2%
LEMBAGA ATAU AKTOR YANG BERPERAN 43
MENCEGAH PENYEBARAN HOAKS
“Manakah dari lembaga atau aktor berikut yang harus bertindak untuk menghentikan penyebaran
hoaks? ” [MA]
Basis: Seluruh responden

Kementerian Komunikasi dan Informatika 54,8%


Semua warga negara 45,0%
TNI/Polri 44,7%
Manajemen pers dan penyiaran 22,7%
Perusahaan platform jejaring online 20,1%
Presiden 15,5%
Jurnalis 14,6%
Ketua RT/RW, tokoh masyarakat lokal 14,1%
BIN 11,6%
Pemimpin agama 9,3%
Tidak tahu 1,7%
2

ANALISIS DAERAH 3T

44
45
SAMPEL WILAYAH 3T
NO. PROVINSI KABUPATEN SAMPEL
Sampel untuk Status Literasi Digital di wilayah
Nusa Tenggara
1
Timur
Kupang 10 3T berjumlah 70 responden dari 7 kabupaten dan
Nusa Tenggara 4 provinsi (lihat table di atas). Sampel ini
2 Belu 10
Timur merupakan bagian (sub-set) dari sampel survei
3 Sulawesi Tengah Sigi 10 Status Literasi Digital di 34 provinsi Indonesia.
4 Sulawesi Tengah Donggala 10
5 Papua Keerom 10
Pada pengacakan sampel di tingkat Kabupaten,
didapatkan 7 Kabupaten yang termasuk kedalam
6 Papua Barat Sorong 10
kategori wilayah tertinggal menurut Perpres Nomor
7 Papua Barat Sorong Selatan 10 23 Tahun 2020. Sementara untuk kategori wilayah
TOTAL 70 terdepan dan terluar tidak terpilih saat proses
pengacakan.
KENDALA AKSES & BIAYA INTERNET 46

”Kendala apa saja yang biasanya Anda alami ketika “Berapakah perkiraan rata-rata biaya akses internet Anda
mengakses internet?” [MA] pribadi (secara individu) yang dikeluarkan per bulan?” [SA]
Basis: Seluruh Responden Basis: Seluruh Responden

0,2%
Jaringan tidak stabil, sehingga 76,9% Lebih dari Rp 500.000
koneksi sering terputus 92,9% 1,4%

53,7% Rp 300.001 – Rp 500.000 1,9%


Jaringan internet tidak selalu ada 0,0%
53,7%
33,9% Rp 100.001 – Rp 300.000 16,4%
Terkendala biaya paket data
20,0% 48,6%
14,3% Rp 50.001 – Rp 100.000 62,0%
Tidak ada kendala sama sekali
2,9% 40,0%
Listrik padam/hujan sinyal 0,7% Kurang dari Rp 50.000 19,5%
langsung hilang 0,0% 10,0%
PERKEMBANGAN KECEPATAN DAN JANGKAUAN 47
INTERNET

“Bagaimana kondisi kecepatan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
“Bagaimana kondisi luasan cakupan/jangkauan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
Basis: Seluruh Responden

NASIONAL DAERAH 3T

Kecepatan Internet 68,7% 26,4%4,9% Kecepatan Internet 77,1% 21,4%1,4%

Luasan Luasan
Cakupan/Jangkauan 71,2% 25,3% 3,5% Cakupan/Jangkauan 77,1% 22,9%
Internet Internet

Peningkatan kecepatan dan jangkauan internet lebih tinggi di Kawasan 3T selama 5 tahun
terakhir.
SUMBER INFORMASI YANG DIPERCAYA 48
“Bagaimana kepercayaan Anda terhadap orang yang membagikan informasi tersebut?” [SA]
Basis: Responden yang mendapatkan informasi dari pihak berikut

NASIONAL DAERAH 3T
Tokoh agama 2,7 34,7 50,6 11,1 Tokoh agama 6,9 75,9 17,2

Keluarga dan saudara 2,3 38,8 49,3 9,4 Ketua adat 12,5 75,0 12,5

Ketua RT/RW 3,2 43,6 49,0 3,5 Ketua RT/RW 27,8 66,7 5,6

Ketua adat 5,0 53,2 37,4 3,1 Tokoh pemuda 28,6 57,1 14,3

Tokoh pemuda 5,3 64,4 27,4 2 Keluarga dan saudara 1,6 30,2 58,7 9,5

Warga lingkungan / tetangga 6,2 8,7


70,9 21,2 1,6 Warga lingkungan / tetangga 47,8 43,5

8,2
Teman kantor 68,4 20,3 2,3 Teman kantor 73,7 26,3
7,7
Teman alumni 75,9 15,3 0,6 Teman alumni 85,4 14,6

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Baik secara nasional maupun di Daerah 3T, tokoh agama adalah pihak yang paling dipercaya
dalam membagikan informasi. Secara nasional keluarga dan saudara nomor dua paling
dipercaya, namun pada daerah 3T tingkat kepercayaan terhadap kepala adat lebih tinggi.
RUJUKAN & MEDIA YANG DIPERCAYA 49

” Siapa yang menjadi rujukan untuk mengklarifikasi/menilai apakah “Sebutkan sumber media yang paling Anda percaya
informasi/berita yang didapatkan merupakan hoaks atau tidak?” [MA] untuk mendapatkan informasi?” [SA]
Basis : Seluruh responden Basis: Seluruh responden

Mencari di internet 52,4% 15,3%


65,7% Situs web resmi pemerintah
44,3%
Keluarga dan saudara 58,7%
40,0% 49,5%
Televisi
Mencari di situs pemerintah 25,1% 28,6%
35,7%
Media Sosial 20,3%
Tokoh agama 7,3% 15,7%
7,1%
Teman kantor 11,0% Radio 0,9%
5,7% 8,6%
Warga lingkungan / tetangga 28,6%
4,3% Media cetak (koran, majalah, dll) 4,0%
1,4%
Ketua RT/RW 12,8%
4,3% 7,0%
Berita Online
Teman alumni 9,3% 1,4%
2,9%
Lainnya 0,3%
Tokoh pemuda 3,4%
0,0% 0,0%

Lainnya 3,4% 2,7%


4,3% Tidak mengakses informasi sama sekali
0,0%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
KATADATA INSIGHT CENTER
PENANGANAN HOAKS “Manakah dari lembaga dan aktor media berikut yang 50
harus bertindak untuk menghentikan penyebaran hoaks?
” [MA]
“Menurut Anda apakah keberadaan berita atau informasi Basis: Seluruh responden
yang salah/tidak sesuai fakta/hoaks adalah merupakan
Semua warga negara 45,0%
permasalahan serius?” 60,0%
Basis: Seluruh responden TNI/Polri 44,7%
55,7%
100% 54,8%
Kementerian Komunikasi dan Informatika 50,0%
80% Presiden 15,5%
70,0% 12,9%
Ketua RT/RW, tokoh masyarakat lokal 14,1%
60% 10,0%
46,4% 9,3%
Pemimpin agama 10,0%
40%
27,2% 24,2% BIN 11,6%
10,0%
20% 12,4% Manajemen pers dan penyiaran 22,7%
9,2% 8,6%
4,8% 2,9% 2,9%
0,0% Perusahaan platform jejaring online 20,1%
0% 2,9%
Sama sekali tidak Masalah kecil Masalah Masalah serius Tidak tahu 14,6%
masalah sedang/moderat Jurnalis 0,0%
Lainnya 0,0%
1,4%
Tidak tahu 1,7%
0,0%
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Responden di daerah 3T cenderung lebih yakin akan kemampuannya mengenali hoaks. Mereka juga
lebih menganggap serius masalah hoaks. Sebanyak 70% responden di Daerah 3T menganggap
KATADATA INSIGHT CENTER
berita hoaks adalah masalah yang serius, sementara secara nasional hanya 46,4%.
Literasi Digital Kawasan 3T juga belum mencapai baik 51
(4.00) tapi lebih tinggi dibanding skor nasional

5,00

4,50
Baik
4,00 3,81 3,81 Indeks Literasi Digital
3,60 3,66 3,66 daerah 3T lebih tinggi
3,47 3,51
3,50 3,38 dari indeks literasi
3,27
3,17
Sedang digital nasional.
3,00
Di semua skor sub-
2,50
indeks daerah 3T lebih
Buruk
2,00
unggul dibandingkan
dengan skor sub-
1,50 indeks Nasional.

1,00
Indeks Literasi Digital Sub-indeks 1 Informasi Sub-indeks 2 Sub-indeks 3 Keamanan Sub-indeks 4
dan literasi data Komunikasi dan Kemampuan Teknologi
Kolaborasi
2

7. KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

52
KESIMPULAN NASIONAL 53
Akses & Penggunaan Kebiasaan Berbagi Informasi Literasi Digital
1. Akses internet semakin cepat, 4. Keluarga dan tetangga sumber 7. Literasi Digital di Indonesia belum sampai
terjangkau, dan tersebar sampai ke sekaligus target utama berbagi level “baik”. Sub-indeks Informasi &
pelosok. Kebanyakan orang informasi. Medianya lewat WA & FB. Literasi Data skornya paling rendah.
menggunakannya untuk Informasi dari tokoh agama paling Responden di wilayah tengah skornya
berkomunikasi lewat pesan singkat, dipercaya, disusul keluarga, lalu lebih tinggi daripada barat dan timur.
bermedia sosial, dan nonton video ketua RT/RW.
online. 8. Indeks Literasi Digital berkorelasi dengan
5. Banyak responden menaruh usia lebih muda, jenis kelamin laki-laki,
2. Medsos yang terbanyak digunakan: informasi pribadi yang sensitif di pendidikan tinggi, kemampuan kenali
Whatsapp, Facebook, dan media sosial. hoaks, penggunaan internet tidak
Youtube. 40% pengguna WA intensif, & tidak tinggal di Jawa. Literasi
memakainya lebih dari 5 jam sehari. 6. 30-60% responden mengaku digital justru berbanding terbalik dengan
pernah terpapar hoaks. 40-55% kebiasaan positif mencerna berita
3. Medsos sumber utama yakin tidak akan menyebarkannya. 21- online, dan kecenderungan tidak
informasi, disusul TV & dan berita 36% dapat mengidentifikasi hoaks. menyebarkan hoaks.
online. Tapi TV paling dipercaya, 11% pernah menyebarkan hoaks
disusul medsos dan situs pemerintah. karena tidak terlalu dipikirkan. 9. Yang tinggal di perkotaan dan intensif
Di antara medsos, WA & FB paling Kebanyakan hoaks yang ditemukan penggunaan internetnya cenderung
dipercaya. terkait isyu politik, kesehatan, lebih terpapar pada kebiasaan positif
agama. Medianya lewat Facebook. maupun negatif.
REKOMENDASI NASIONAL 54
Peningkatan Literasi Digital 4. Perlu kampanye untuk Penanganan hoaks
1. Indonesia perlu menggarap sub- menghilangkan kebiasaan 7. Kementerian Kominfo,
indeks Informasi & Literasi Data, menaruh informasi pribadi yang TNI/Polri, diharap berperan
termasuk di dalamnya berpikir kritis sensitif di media sosial. RUU menghentikan penyebaran
tentang media & data. Ini adalah Perlindungan Data Pribadi dapat jadi hoaks. Facebook & Whatsapp
subindeks yang cenderung tidak/ momentum.’ paling banyak digunakan
belum digarap oleh sektor swasta. sehingga rentan juga
5. Literasi digital perlu dikemas disalahgunakan untuk
2. Perlu perhatian pada penduduk sehingga menjadi topik yang menyebarkan hoaks.
(pinggiran) perkotaan di Jawa dibahas di lingkaran
yang mengakses internet secara keluarga/saudara. Ini adalah orang- 8. Peningkatan kapasitas bagi
sangat intensif. Mereka mengadopsi orang yang menjadi sumber sekaligus media online, terutama di
berbagai kebiasaan positif dan negatif, target berbagi informasi. Perlu juga daerah untuk meningkatkan
tapi kurang kemampuan identifikasi melibatkan tokoh agama, ketua kualitas reportase dan data
hoaks, dan rentan untuk ikut RT/RW, dan tokoh adat, karena journalism, agar informasi lebih
menyebarkan hoaks. mereka sangat dipercaya. jelas & lengkap.

3. Kemampuan mengidentifikasi 6. Pengukuran Literasi Digital


hoaks perlu diperkuat. Kalau orang dilakukan setiap tahun, dengan
bisa mengidentifikasi, mereka metodologi yang konsisten, agar bisa
cenderung tidak menyebarkan hoaks. dilihat progress dan konsistensi
Tapi ini lebih berat karena terkait datanya secara berkala.
kemampuan cognitive.
KESIMPULAN 3T 55
Akses & Penggunaan Kebiasaan Berbagi Informasi Pengetahuan Hoaks
1. Akses internet semakin cepat, 4. Medsos yang terbanyak digunakan di 7. Responden 3T lebih yakin bisa
terjangkau, dan tersebar sampai ke daerah 3T: Facebook, Whatsapp dan mengindentifikasi hoaks
pelosok. Namun kendala yang Youtube. Di antara medsos, Facebook & dibanding responden secara
biasanya dialami di daerah 3T adalah Whatsapp paling dipercaya. Radio masih nasional. Dan juga menganggap Literasi Digital
jaringan tidak stabil. Fasilitas bersama berperan di Kawasan 3T hoaks adalah masalah yang 10. Skor indeks, sub indeks, dan
untuk internet lebih banyak sangat serius dibanding rata-rata pilar Literasi Digital lebih tinggi
digunakan dibanding nasional 5. Medsos sumber utama informasi, nasional di daerah 3T ketimbang
disusul TV & dan situs web resmi nasional. Hipotesis: Secara
2. Kebanyakan orang di daerah 3T pemerintah. Yang paling dipercaya 8. Rujukan untuk memeriksa nasional akses internet lebih
menggunakan internet untuk adalah situs web resmi pemerintah, kebenaran, responden Kawasan menyebar pada semua level
berkomunikasi lewat pesan singkat, disusul TV dan medsos. Kawasan 3T 3T langsung merujuk ke pendidikan dan SES. Cukup
bermedia sosial, dan browsing cenderung percaya situs pemerintah Internet. Bukan keluarga seperti banyak yang berpendidikan
internet. Biaya akses internet di karena terjamin kebenarannya. Mereka pada rata-rata nasional. rendah, bisa mengakses internet
daerah 3T lebih tinggi dibandingkan juga lebih kritis terjadap media social, dengan sangat mudah.
wilayah nasional. dan yang mempercayai kebenaran 9. Tanggungjawab pencegahan Sementara di daerah 3T
media social hanya 9.1% (ketimbang hoaks cenderung dianggap kemungkinan yang bisa akses
3. Kepemilikan perangkat seperti 40.1% secara nasional) tanggungjawab bersama. internet mereka yang
laptop/pc cukup banyak, namun Dibanding nasional lebih pendidikannya lebih tinggi.
kebanyakan laptop/pc tidak terkoneksi 6. Di daerah 3T kepercayaan kepada menyerahkan ke pemerintah
internet. Waktu akses internet di ketua adat tinggi. Cenderung lebih
Kawasan 3T sedikit lebih merata. percaya pada tokoh. Faktor ketokohan
Akses pada siang hari cukup tinggi. sangat kuat soal kepercayaan sumber
informasi.
REKOMENDASI 3T 56
Peningkatan Literasi 3. Perlu kampanye untuk Penanganan Hoax
Digital menghilangkan kebiasaan 7. Tingkat kepercayaan pada
1. Indonesia perlu menggarap menaruh informasi pribadi pemegang otoritas di Kawasan 3T lebih
sub-indeks Informasi & yang sensitif di media sosial. RUU tinggi daripada secara nasional. Dalam
Literasi Data, termasuk di Perlindungan Data Pribadi dapat kampanye anti-hoaks, selain
dalamnya berpikir kritis jadi momentum.’ pelibatan otoritas perlu pelibatan
tentang media & data. Ini tokoh lokal (ketua adat) dan tokoh
adalah subindeks yang cenderung 4. Pengukuran Literasi Digital agama.
tidak/ belum digarap oleh sektor dilakukan setiap tahun,
swasta. dengan metodologi yang 8. Peningkatan kapasitas bagi
konsisten, agar bisa dilihat media online, terutama di daerah
Di daerah 3T, sejalan dengan progress dan konsistensi datanya untuk meningkatkan kualitas reportase
temuan di tingkat nasional, secara berkala. Perlu perluasan dan data journalism, agar informasi
Subindeks Informasi & Literasi responden di wilayah 3T. lebih jelas & lengkap.
Data mendapat skor terendah.
9. Situs pemerintah dirujuk sebagai
2. Kemampuan sumber yang dipercayai kebenarannya.
mengidentifikasi hoax perlu Perlu perbaikan dan promosi situs
diperkuat. Kalau orang bisa pemerintah pusat dan pemerintah
mengidentifikasi, mereka daerah agar mudah dirujuk untuk
cenderung tidak menyebarkan memeriksa hoaks seperti situs
hoax. Tapi ini lebih berat karena Kominfo.
terkait kemampuan cognitive.
TERIMA KASIH
KISH GRID 58
Dalam Survei Literasi Digital mencakup 167
Desa/Kelurahan yang terpilih secara random. Masing- DESA/KELURAHAN
masing Desa/Kelurahan diambil secara acak RW dan RT
terpilih.
Setelah mendapatkan RT terpilih, mengunjungi Ketua RT RW
untuk menanyakan jumlah KK dalam RT-nya. Setelah itu TERPILIH
terpilih secara acak 10 KK.
RT
Untuk memilih orang yang diwawancarai dalam KK TERPILIH
menggunakan Kish Grid dengan ketentuan:
1. Kuesioner Ganjil: yang diinput dalam kish grid adalah
seluruh anggota keluarga laki-laki, usia 13-70 tahun
2. Kuesioner Genap: yang diinput dalam kish grid adalah
seluruh anggota keluarga perempuan, usia 13-70 tahun
KK-1 KK-2 KK-3 KK-4 KK-5 KK-6 KK-7 KK-8 KK-9 KK-10
L P L P L P L P L P
Total keseluruhan anggota rumah tangga yang tercakup
adalah sebanyak 2.767 responden.
Terpilih secara acak sebanyak 1.670 responden yang
mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.

Anda mungkin juga menyukai