Judul: Pemanfaatan dan Pengelolaan Hewan oleh Masyarakat Lokal
Tujuan:
1. Menganalisis bentuk pemanfaatan dan pengelolaan hewan oleh masyarakat lokal.
Referensi :
Folk name and lore of birds from the Sundanese of West Java, Indonesia: An ethno- ornithological survey ( Untuk mahasiswa dengan nomor absen 16-30)
hasil
No Nama hewan Pengetahuan Lokal Masyarakat Kepercayaan Proses Pemanfaatan
Masyarakat Hewan 1 Burung folklor Burung folklor Contoh cerita rakyat diceritakan di bawah ini. Informasi ini dikumpulkan setelah disebutkan dan muncul secara spontan dalam kehidupan sehari-hari, mengisyaratkan peran penting burung sebagai kendaraan untuk menghubungkan dua dunia yang saling berhubungan. Lagu dan panggilan pasti spesies burung dianggap sebagai perantara antara dunia tak kasat mata dan dunia manusia apakah menceritakan yang baik keberuntungan atau pertanda buruk, kelahiran baru, atau kematian yang akan datang. Dalam kosmologi penduduk desa, dunia lain tidak terpisah tetapi menemani dunia manusia sehari-hari. Burung secara simbolis menengahi dunia ini. Mereka bahkan memiliki kekuatan untuk memberi tahu tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Sunda, seperti halnya Jawa, memiliki berbagai mitologi burung-burung. Orang Sunda Suku Sukasari, misalnya, telah mengetahui tentang tikukur (Spilopelia chinensis Scopoli, Fam of Columbidae) yang biasanya mengeluarkan suara tikukur..kuk..tikukur..kuk. Menurut penduduk desa, jika suara "kuk" diulang dua kali atau lebih, maka diyakini orang yang mendengarnya akan mendapatkan keberuntungan, terutama tentang barang berharga. Meskipun kepercayaan ini terkait dengan alam liar tikukur, banyak penduduk desa yang memelihara burung ini dan menaruhnya di kurungan. Kandang biasanya digantung di beranda, tepat di dekat pintu masuk rumah. Diyakini bahwa burung itu panggilan dapat menarik dan membawa keberuntungan bagi pemilik rumah. Sedangkan orang Jawa memiliki kepercayaan budaya yang perkutut atau kutut (Geopelia striata, Famili Columbidae) dianggap sebagai burung pembawa keberuntungan, sebagai hasilnya, burung ini telah populer disimpan sebagai hewan peliharaan burung dan secara tradisional disebut sebagai 2 3 dst Kelebihan dan Kekurangan teknik pengelolaan hewan oleh masyarakat lokal: