Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MATEMATIKA PERMINATAN

PENERAPAN FUNGSI EKSPONEN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DARI: X MIPA 3

Anggota kelompok:

1.Dhewan David M.

2.Raden Dipa S.

3.Arya Reza Ramadhan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Kami dengan
menyelesaikan tugas pembuatan karya tulis yang berjudul ‘’bunga majemuk’’

Karya tulis ini adalah salah satu syarat mata pelajaran Matematika Perminatan.

Dalam pembuatan karya tulis ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
mak pada kesempatan ini kami dapat terselesaikandengan baik walaupun dengan kekurangan.

Akhir kata semoga karya tulis ini bias bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna maka dari itu kami memohon maaf. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan . Akhir kata kami sampaikan terima kasih

Samboja, 15 Desember 2019


DAFTAR ISI

Kata
pengantar…………………………………
….…1
Daftar
isi…………………………………………
……..2
BAB I – PENDAHULUAN
A.Latar
belakang…………………………………
…3
B.Masalah………………………………
……………..3
C.Rumus
masalah………………………………….3
D.metologi………………………………
…………….3
BAB II – PEMBAHASAN
A.Pengertian
bunga……………………………….4
B.pengertian bunga
majemuk………………..4
C.perbedaan bunga tunggal dan bunga

Majemuk…………………………………
…………4
D.Contoh bunga
majemuk……………………..5
Daftar
pustaka……………………………………
….5

BAB I – PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Penulis ingin mengetahui penerapan fungsi eksponen dalam kehidupan sehari-hari utamanya
dalam perbankan.
Model bunga pada bank Konvensional kalua dihubungkan dengan matematika ekonomi
ternyata ada hubungannya, Karena pada umum nya bank-bank yang ada di Indonesia banyak yang
menggunakan model perhitungan dengan model bunga majemuk yang digunakan untuk menghitung
besarnya pengembalian kredit di masa datang beserta tingkat bunganya.

Model bunga majemuk sudah tidak asing di dalam bank konvensional, bahkan ada model lain
yang dipergunakan untuk perhitungan pinjam-meminjam, contohnya jika kita meminjam pada rentenir
apabila terlambat mengembalikannya, bunga itu akan bertambah setiap harinya.

B.Masalah
Penerapan fungsi eksponensial dalam kehidupan sehari-hari.

C.Rumus masalah
1.Bagaimana contoh penerapan fungsi eksponensial dalam perbankan?

D.Metodologi
Adalah penyusunan tesis ini adalah:

1.Penentuan materi

2.Pengumpulan data

3.Merangkum

4.Penulisan dalam artikel

PENGETIK: D. Dhewan.M

BAB II – PEMBAHASAN
A.pengertian bunga

Conton 1:
Tuti meminjam uang kepada Bank sebesar Rp.2.000.000,- setelah satu tahun ia mengembalikan
pinjamannya sebesar Rp.2.500.000,- yang terdiri atas Rp.2.000.000,- sebagai pokok pinjaman dan
Rp.500.000,- sebagai bunga/jasa atas simpanan tersebut.

Contoh 2:

Susan menabung uang di Bank sebesar Rp.1.500.000,- setelah 1 tahun susan menjadi Rp.1.800.000,-
yang terdiri atas Rp.1.500.000,- sebagai simpanan dan Rp.300.000,- sebagai bunga jasa atas simpanan
tersebut.

Dari kedua contoh diatas dapat di simpulkan bahwa bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan
yang dibayarnya pada akhir suatu jangka waktu yang di tentukan atas persetujuan Bersama.

Jika besarnya bunga dibandingkan dengan jumlah atau simpanan dan di nyatakan dalam bentuk persen,
maka nilai nya di sebut suku bunga dan biasanya dinyatakan dalam P% perhitungan bunga biasanya
dinyatakan dalam jangka waktu tertentu; Misalnya 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, DLL.

B.Pengertian bunga majemuk

Jika kita menyimpan modal berupa uang di Bank selama periode bunga tertentu, misalnya 1 tahun,
maka setelah1 tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar P% kali modal yang kita bungakan . jika
bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode
berikutnya sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlah nya {menjadi
bunga berbunga} maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.

C.Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk

Bunga tunggal di hitung berdasarkan modal yang sama setiap periode. Sedangkan bunga
majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga.

Bunga majemuk terjadi jika bunga yang dibayarkan selama periode pertama investasi
ditambahkan kepada pokoknya, lalu pada periode kedua, bunga yang diterima dihitung atas nilai
penjumlahan modal dan bunga pertama tadi.

D.Contoh bunga majemuk

Modal sebesar Rp.1.000.000,- dibungakan dengan bunga majemuk 10% per semester (6 bulan),
tentukan nilai akhir pada tahun ke dua!

Diketahui: *n = 2 tahun : 6 bulan

=24 bulan : 6 bulan


=4

*M = Rp.1.000.000,-

*: = 10%

Mn1 = 1.000.000 + 1.000.000x 100:10 = 1.000.000 + 100.000

= 1.100.000

Mn2 = 1.000.000 + 1.100.000x 100:10 = 1.100.000 + 110.000

= 1.210.000

Mn3 = 1.210.000 + 1.210.000x 100:10 = 1.210.000 + 121.000

= 1.331.000

Mn4 = 1.331.000 + 1.332.000x 100:10 = 1.331.000 +133.100

= 1.464.100

Jadi, nilai akhir pada tahun ke 2 adalah Rp.1.464.100

Adapun rumus yang didapat sebagai berikut:

Mn= M (1 +

Keterangan:

Mn = Nilai akhir

M = Modal

I = Bunga

N = Periode (waktu)

Penyelesaian soal di atas dengan menggunakan rumus tersebut:

Mn = M (1+i)x n (x n = pangkat n)

Mn = 1.000.000 (1+ 100:10)x4 (x4 = pangkat 4)

Mn = 1.000.000(1+0,1)x4

Mn = 1.000.000(1,1)x4
Mn = 1.000.000(1,4641) = Rp.1.464.100,-5

Daftar pustaka: https://brainly.co.id/tugas/3245246

https://www.slideshare.net/arjunaahmadi/bunga-majemuk-27699312

http://acehmillano.wordpress.com/2013/03/24/bunga-sederhana/

Terima kasih telah membaca.

Anda mungkin juga menyukai