Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI SKB KESEHATAN

PUSKESMAS DAN
KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS
fasilitas pelayanan kesehatan yang TUGAS
menyelenggarakan upaya kesehatan
Melaksanakan kebijakan kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama,
untuk mencapai tujuan pembangunan
PUSKESMAS dengan lebih mengutamakan upaya kesehatan di wilayah kerjanya
promotif dan preventif di wilayah
kerjanya UKM UKP

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:


Landasan hukum:
- Permenkes No 43 Tahun 2019 “Puskesmas” a. paradigma sehat
- Permenkes No 46 Tahun 2015 “Akreditas Puskesmas, Klinik b. pertanggungjawaban wilayah
Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter gigi” c. kemandirian masyarakat
- Permenkes No 44 Tahun 2016 “Pedoman Managemen d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Puskesmas”
- Kepmenkes No 128 Tahun 2004 “Kebijakan Dasar e. teknologi tepat guna
Puskesmas” f. keterpaduan dan kesinambungan.
Kategori Puskesmas Bentuk segi enam (hexagonal)
Irisan dua buah bentuk lingkaran
karakteristik wilayah kerja
Stilasi bentuk sebuah bangunan
• Puskesmas kawasan perkotaan
• Puskesmas kawasan perdesaan Bidang segitiga mewakili tiga faktor
• Puskesmas kawasan terpencil
• Puskesmas kawasan sangat terpencil. Bentuk palang hijau

kemampuan pelayanan Warna putih

• Puskesmas nonrawat inap


• Puskesmas rawat inap.
PERSYARATAN
AKREDITASI PUSKESMAS (1) Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan
Akreditasi paling sedikit 3 tahun sekali (2) Dalam kondisi tertentu, pada 1 kecamatan dapat didirikan lebih
dari 1 Puskesmas.
1. Tidak terakreditas (3) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud adalah pertimbangan
Permenkes No 46 Tahun 2015 kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.
2. Terakreditasi dasar “Akreditasi puskesmas, Klinik (4) Puskesmas sebagaimana dimaksud harus memenuhi persyaratan
pratama, Tempat Praktek lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, ketenagaan,
3. Terakreditasi madya
Mandiri Dokter, dan Tempat kefarmasian, dan laboratorium klinik.
4. Terakreditasi utama Prakter Mandiri Dokter Gigi
5. Terkareditasi paripurna
KONSEP DASAR PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Indikator Kecamatan Sehat:
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas: a. Lingkungan sehat
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas: d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
Fungsi
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan 1. Pusat penggerak pembangunan
masyarakat di wilayah kerjanya. berwawasan kesehatan
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga - Pelayanan Kesehatan Perorangan
dan masyarakat berserta lingkungannya - Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan puskesmas


mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
KEDUDUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA

Kedudukan Organisasi
1. Sistem Kesehatan Nasional
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang Struktur Organisasi
bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM di wilayah kerjanya - Kepala Puskesmas
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota - Unit Tata Usaha
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang - Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan - Jarinangan pelayanan puskesmas
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya
3. Sistem Pemerintah Daerah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang Tata Kerja
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang 1. Dengan Kantor Kecamatan
kesehatan di tingkat kecamatan
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama 3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan
- Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan Strata Pertama
kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra (praktek dokter, 4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan Rujukan
masyarakat) 5. Dengan Lintas Sektor
- Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan
kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai
6. Dengan Masyarakat
Pembina (posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK)
UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Upaya Azas penyelenggaraan 2. Azas pemberdayaan masyarakat
3. Azas keterpaduan
1. Upaya Kesehatan Wajib:
4. Azas rujukan
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan Azas pertanggungjawaban wilayah
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan
d. Upaya Perbaikan Gizi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan kegiatan:
Penyakit Menular a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan,
f. Upaya Pengobatan sehingga berwawasan kesehatan
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
2. Upaya Kesehatan Pengembangan: kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
a. Upaya Kesehatan Sekolah c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
b. Upaya Kesehatan Olah Raga diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat kerjanya
d. Upaya Kesehatan Kerja d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata Noted: upaya kesehatan strata pertama oleh Pustu, Pusling, bidan di desa
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung puskesmas lainnya (outreach
activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari pelaksanaan azas
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
pertanggungjawaban wilayah
Azas pemberdayaan masyarakat Azas keterpaduan
a. Keterpaduan lintas program
Kegiatan:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga 1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA
Balita (BKB) dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
b. Upaya pengobatan: posyandu, Pos Obat Desa (POD) 2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
c. Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemulihan gizi, Keluarga lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan
Sadar Gizi (Kadarzi) gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa
d. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan 3. Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
orang tua/wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan promosi kesehatan, kesehatan gigi
Pesantren (Poskestren) 4. Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,
e. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), promosi kesehatan
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
f. Upaya kesehatan usia lanjut: posyandu usila, panti wreda b. Keterpaduan lintas sektor
g. Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
1. Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan
h. Upaya kesehatan jiwa: posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama
Masyarakat (TPKJM)
2. Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian
(TOGA), Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra)
3. Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan
j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): dana sehat,
dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan
kemasyarakatan, PKK, PLKB
4. dll
Azas rujukan

a. Rujukan upaya kesehatan perorangan b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat


Ada tiga fungsi manajemen pusksesmas yang
MANAJEMEN PUSKESMAS
dikenal yakni:
- Perencanaan
- Pelaksanaan dan Pengendalian
- Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Perencanaan Pengawasan dan pertanggungjawaban


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib - Pengawasan
2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan a. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan
langsung.
b. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
Pelaksanaan dan pengendalian kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian pemerintah terkait.
adalah sebagai berikut:
- Pertanggungjawaban
1. Pengorganisasian
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala puskesmas harus
2. Penyelenggaraan
membuat laporan pertanggungjawaban. Laporan tersebut
3. Pemantauan
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta
4. Penilaian
pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui
Badan Penyantun Puskesmas
PEMBIAYAAN
1. Pemerintah
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke
pemerintah kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersana DPRD kabupaten/kota. Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Pendapatan puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan
yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing (retribusi).

3. Sumber lain
Puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain seperti:
1. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada para peserta ASKES.
2. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada peserta Jamsostek.
3. JPSBK/PKPSBBM Untuk membantu masyarakat miskin, pemerintah mengeluarkan dana secara langsung ke
puskesmas.

Apabila sistem Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku, akan terjadi perubahan pada sistem pembiayaan puskesmas. Sesuai
dengan konsep yang telah disusun, direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk
membiayai upaya kesehatan masyarakat, sedangkan untuk upaya kesehatan perorangan dibiayai melalui sistem
Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh pemerintah dalam bentuk
pembayaran premi

Anda mungkin juga menyukai