Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.

3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KONSENTRASI


BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Zainul Arifin1), Etlidawati2)
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Letjen. Soepardjo Roestam
Km. 7 PO. BOX 229 Purwokerto 53181
Email : arifinganteng956@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Letjen. Soepardjo Roestam
Km. 7 PO. BOX 229 Purwokerto 53181
Email : etlidawati@yahoo.co.id

Submitted : 17-04-2020, Reviewer:19-04-2020, Accepted: 19-04-2020


ABSTRAK
Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi belajar.
Mahasiswa keperawatan memiliki beban akademik yang berat sehingga dapat
menggangu kualitas tidur. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi
belajar pada mahasiswa Keperawatan UMP. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan semester I, III, V, &
VII yang masih aktif. Jumlah sampel 90 responden dengan menggunakan teknik
proportionate stratified random sampling. Instrument ini menggunakan lembar
kuesioner, dan di analisis dengan statistik uji Chi-square. Menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berumur 20 tahun sebanyak 26 (28,9%), dan rata-rata umur responden
19,64 tahun dengan minimun 18 tahun dan maksimum 22 tahun. Secara statistik terdapat
hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar dengan p-value = 0,000. Adanya
hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Kata kunci: Konsentrasi Belajar, Kualitas Tidur, Mahasiswa Keperawatan.

ABSTRACT
Poor sleep quality could result in a decreased concentration of learning. Nursing
students had a heavy academic burden so that it could disrupt sleep quality. To figure out
the correlation between sleep quality and learning concentration of nursing students in
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. This research used a quantitative descriptive
method using the cross-sectional method. The populations in this study were the active
students of the Nursing department in the semester I, III, V, and VII. The samples were 90
respondents. They were taken by using a proportionate stratified random sampling
technique.Questionnaire sheets were used as the research instrument. The data then were
analyzed using Chi-square test statistics. The results showed that there were 26
respondents (28.9%) who were mostly aged 20 years. were, and the average age of
respondents was 19.64 years with a minimum of 18 years and a maximum of 22 years.
There was statistically a correlation between sleep quality and concentration of learning
with p-value = 0,000. There is a correlation between sleep quality and learning
concentration of Nursing students in Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Keywords: Learning concentration, sleep quality, nursing students

650
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

PENDAHULUAN sangat mempengaruhi diri anak dan


Tidur merupakan kondisi prestasi belajar, sebab anak yang
dimana persepsi dan reaksi individu sakit atau lemah karena kurang tidur
terhadap lingkungan mengalami akan sukar belajar. Menurut hasil
penurunan (Mubarak,et all. 2015). survei sebuah studi tidur di Inggris
Tidur merupakan keadaan tidak didapati bahwa orang yang kurang
sadar dimana persepsi dan reaksi tidur cenderung 3 kali lebih besar
terhadap lingkungan menurun atau menderita gangguan konsentrasi, 2
hilang, namun individu dapat kali menderita kelelahan, gangguan
dibangungkan kembali dengan mood, produktivitas, dan lain-lain
rangsangan yang cukup (Asmadi, (Marpaung, dkk, 2013).
2008). Kebutuhan tidur yang cukup Konsentrasi belajar
ditentukan oleh dua faktor yaitu jam merupakan kemampuan memusatkan
tidur (kuantitas tidur) dan kedalaman perhatian yang erat kaitannya dengan
tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur memori (ingatan) (Santrock, 2008).
dapat 2 dinilai dari beberapa aspek Konsentrasi memegang peranan
seperti lamanya tidur, waktu yang penting bagi seorang anak untuk
diperlukan untuk dapat tertidur, mengingat, merekam, melanjutkan,
frekuensi terbangun, dan beberapa dan mengembangkan materi
aspek subjektif seperti kedalaman pelajaran yang diperoleh di sekolah.
dan kepulasan tidur (Nilifda et all, Kemampuan untuk mengingat,
2016). merekam, dan mengembangkan
Kurangnya kebutuhan tidur materi pelajaran yang baik
akan berdampak pada menurunnya memungkinkan anak memperoleh
kemampuan untuk berkonsentrasi, prestasi yang optimal (Hakim, 2005).
membuat keputusan dan Tujuan dari penelitian ini
berpartisipasi dalam aktivitas sehari- adalah untuk mengetahui hubungan
hari. Dewasa muda yang mengalami kualitas tidur dengan konsentrasi
hambatan dalam proses belajar belajar pada mahasiswa Keperawatan
disebabkan oleh rasa mengantuk dan UMP.
lelah akibat kurang tidur, sehingga
konsentrasi belajar menurun. Hal ini METODE
perlu mendapatkan perhatian yang Penelitian ini merupakan
serius karena gangguan tidur (sleep penelitian deskriptif kuantitatif
deprivation) dapat mempengaruhi dengan menggunakan metode cross
proses belajar, gangguan memori dan sectional. Penelitian ini hanya
kesehatan emosi. Konsentrasi yang melakukan observasi dan
baik dapat memperoleh hasil prestasi pengukuran variabel pada saat
belajar yang memuaskan (Sobur, tertentu saja. Pengukuran variabel
2006). tidak terbatas harus tepat pada satu
Faktor yang menghambat waktu bersamaan, namun
dalam belajar salah satunya adalah mempunyai makna bahwa setiap
yang berhubungan dengan jasmaniah subjek hanya dikenai satu kali
misalnya faktor kesehatan yang pengukuran, tanpa dikenai tindak

651
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

lanjut atau pengulangan pengukuran besar responden berusia 20 tahun


(Saryono, 2011). sebanyak 26 dengan persentase
Teknik pengambilan sampel (28,9%), rata-rata umur
adalah probability sampling dengan responden adalah 19,64 tahun
menggunakan proportionate dengan minimun 18 tahun dan
stratified random sampling. Menurut maksimum 22 tahun. Sedangkan
Sugiyono (2013), proportionate berdasarkan jenis kelamin
stratified random sampling adalah diperoleh hasil bahwa mayoritas
teknik yang digunakan bila populasi responden berjenis kelamin
mempunyai anggota/unsur yang perempuan yaitu 62 orang
tidak homogen dan berstrata secara (68,9%) dan laki-laki sebanyak
proporsional. 28 orang (31,1%) responden,
Dalam penelitian seperti yang dapat dilihat di
keperawatan, kriteria sampel Tabel 4.1
meliputi kriteria inklusi dan kriteria Tabel 4.1 Karakteristik
eksklusi, dimana kriteria tersebut Responden Berdasarkan Umur
dapat menentukan bisa atau tidaknya dan Jenis kelamin
sampel digunakan (Hidayat 2014).
Adapun kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut,
Kriteria inklusi antara lain :
Mahasiswa yang masih aktif,
Bersedia menjadi responden. Kriteria
eksklusi antara lain : Mahasiswa
yang tidak aktif, Mahasiswa yang
sedang praktek, Mahasiswa yang
sedang cuti
Jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini yaitu 90 2. Gambaran Kualitas Tidur
mahasiswa yang memenuhi syarat a. Kualitas Tidur Mahasiswa
penelitian. Tempat penelitian ini Tabel 4.2 Distribusi
akan dilakukan di Fakultas Ilmu Kualitas Tidur
Kesehatan Universitas Mahasiswa
Muhammadiyah Purwokerto.
Instumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dan teknik
pengumpulan data dengan cara
pengisian kuesioner yang di Berdasarkan tabel
dilakukan sendiri oleh respoden. 4.2 menunjukan bahwa
kualitas tidur yang dimiliki
mahasiswa sebanyak 40
HASIL DAN PEMBAHASAN orang (44,4%) memiliki
1. Karaktersitik responden kualitas tidur yang baik dan
Berdasarkan penelitian 50 orang (55,6%) memiliki
yang telah dilakukan terhadap 90 kualitas yang buruk.
responden menunjukan sebagian b. Kualitas Tidur Subyektif

652
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

Tabel 4.3 Distribusi sebanyak 15 orang (16,7%)


Kualitas Tidur Subyektif yang memiliki lama tidur
yaitu >7 jam, 26 orang
(28,9%) memiliki lama
tidur 6-7 jam, 47 orang
Berdasarkan tabel 4.3 (52,2%) memiliki lama
kualitas tidur subyektif tidur 5-6 jam dan 2 orang
didapatkan bahwa (2,2%) memilki lama tidur
sebanyak 11 orang < 5 jam.
(12,2%) sangat baik, 62 e. Efisiensi Tidur
orang (68,9%) cukup baik, Tabel 4.6 Distribusi
dan 17 orang (18,9%) Efisiensi Tidur
kurang baik.
c. Latensi Tidur (kesulitan
memulai tidur)
Tabel 4.4 Distribusi
Latensi Tidur (kesulitan
memulai tidur) Berdasarkan tabel
4.6 efisiensi tidur
merupakan perbandingan
lama tidur yang
sebenernya dengan lama
berada di tempat tidur.
Berdasarkan tabel Dari hasil penelitian
4.4 latensi tidur terlihat didapatkan bahwa 77
bahwa 24 orang (26,7%) orang (85,6%) memiliki
memiliki latensi tidur yang efisiensi tidur yang baik
sangat baik yaitu ≤ 15 yaitu >85%, 10 orang
menit, 50 orang (55,6%) (11,1%) memiliki efisiensi
memiliki latensi tidur 16-30 tidur 75-84%, 2 orang
menit, 15 orang (16,7%) (2,2%) memiliki efisiensi
memiliki latensi tidur 31-60 tidur 65-74%, dan 1 orang
menit, dan 1 orang (1,1%) (1,1%) memiliki efisiensi
memiliki latensi tidur yang tidur <65%.
buruk yaitu >60 menit. f. Gangguan Tidur Malam
d. Lama Tidur Hari
Tabel 4.5 Distribusi Lama Tabel 4.7 Distribusi
Tidur Gangguan Tidur Malam
Hari

Berdasarkan tabel Berdasarkan tabel


4.5 lama tidur mahasiswa 4.7 gangguan tidur malam
diperoleh hasil bahwa hari, dapat dilihat bahwa

653
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

hanya 7 orang (7,8%) yang sekali seminggu, 29 orang


tidak pernah mengeluh (32,2%) mengeluh adanya
gangguan tidur di malam gangguan aktivitas 2 kali
hari. Sebanyak 67 orang seminggu, 1 orang (1,1%)
(74,4%) mengalami mengeluh adanya gangguan
gangguan tidur sekali aktivitas lebih dari 3 kali
seminggu, 16 orang seminggu. Hampir semua
(17,8%) mengalami responden mengeluh
gangguan tidur 2 kali mengantuk dan lemas pada
seminggu. siang hari akibat kurang
g. Penggunaan Obat Tidur tidur sehingga menggangu
Tabel 4.8 Distribusi aktivitasnya.
Penggunaan Obat Tidur 3. Gambaran
Konsentrasi Belajar
a. Frekuensi Konsentrasi
Belajar
Tabel 4.10 Distribusi
Berdasarkan tabel Frekuensi Konsentrasi
4.8 penggunaan obat tidur, Belajar
didapatkan hasil bahwa 79
orang (87,8%) tidak
pernah mengkonsumsi
obat tidur, 7 orang (7,8%)
mengkonsumsi obat tidur 1 Berdasarkan tabel
kali seminggu, 4 orang 4.10 menunjukkan bahwa
(4,4%) mengkonsumsi konsentrasi belajar yang
obat tidur 1-2 kali dimiliki mahasiswa sebanyak
seminggu untuk membantu 32 orang (35,6%) memiliki
tidurnya. kategori baik, 14 orang
h. Gangguan Aktivitas di (15,6%) memiliki kategori
Siang Hari cukup, dan 44 orang (48,8%)
Tabel 4.9 Distribusi memiliki kategori kurang.
Gangguan Aktivitas di 4. Gambaran Hubungan
Siang Hari Kualitas Tidur Dengan
Konsentrasi Belajar Pada
Mahasiswa
a. Tabel 4.11 Hubungan
Kualitas Tidur Dengan
Berdasarkan tabel Konsentrasi Belajar Pada
4.9 gangguan aktivitas di Mahasiswa
siang hari diperoleh hasil
bahwa 6 orang (6,7%) yang
tidak pernah mengeluh
adanya gangguan aktivitas,
54 orang (60,0%) mengeluh
adanya gangguan aktivitas

654
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

Berdasarkan data Penelitian yang


diatas yang diperoleh dilakukan terhadap 90 responden,
sebanyak 27 orang (30,0%) didapatkan hasil bahwa responden
memiliki kualitas tidur baik berusia 20 tahun sebanyak 26 dengan
disertai dengan konsentrasi presentase (28,9), rata-rata umur
belajar yang baik, 5 orang responden adalah 19,64 tahun,
(5,6%) memiliki kualitas dengan minimum 18 tahun dan
tidur baik disertai dengan maksimum 22 tahun. Lalu jenis
konsentrasi belajar cukup, kelamin didomisili oleh perempuan
dan 8 orang (8,9%) yaitu sebanyak 62 orang (68,9%),
memiliki kualitas tidur baik sedangkan laki-laki sebanyak 28
disertai dengan konsentrasi orang (31,1%). Hal ini menunjukkan
belajar kurang. Sebaliknya, bahwa minat perempuan dalam
5 orang (5,6%) memiliki pendidikan keperawatan memang
kualitas tidur buruk disertai jauh lebih besar dari pada laki-laki.
dengan konsentrasi belajar Profesi keperawatan yang didominasi
baik, 9 orang (10,0%) kaum wanita disebabkan karena
memiliki kualitas tidur sikap dasar wanita yang identik
buruk disertai dengan sebagai sosok yang ramah, sabar,
konsentrasi belajar cukup, telaten, lemah lembut, berbelas
dan sebanyak 36 orang kasih, dan gemar bersosialisasi.
(40,0%) memiliki kualitas Kaum wanita dianggap memiliki
tidur buruk disertai naluri keibuan dan sifat caring
konsentrasi belajar kurang. terhadap orang lain (Gunarsa, 2008).
Hasil analisa 2. Gambaran
bivariat dengan Kualitas Tidur
menggunakan uji Chi- Penelitian yang
square, diperoleh nilai p telah dilakukan terhadap 90
sebesar 0,000. Seperti yang responden, didapatkan hasil bahwa
telah dijelaskan bahwa sebanyak 40 orang (44,4%)
dikatakan ada hubungan memiliki kualitas tidur yang baik
jika nilai p= <0,05 dengan dan 50 orang (55,6%) memiliki
tingkat kepercayaan 95% kualitas tidur yang buruk. Hal ini
sehingga dapat disimpulkan kemungkinan disebabkan oleh
bahwa hipotesis di terima tugas-tugas kuliah yang banyak dan
atau ada hubungan kualitas jadwal kuliah yang padat akan
tidur dengan konsentrasi menyebabkan mahasiswa
belajar pada mahasiswa kekurangan waktu untuk tidur. Jika
keperawatan Universitas di hubungkan dengan teori, remaja
Muhammadiyah usia 12-18 tahun memeriukan waktu
Purwokerto. tidur 8-9 jam per hari. Saat
seseorang mencapai tahap dewasa,
PEMBAHASAN mereka cenderung memerlukan
1. Karaktersitik waktu tidur 7-8 jam per hari.
responden Sedangkan lansia cenderung
memerlukan waktu 6-7 jam per hari

655
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

dengan tidur siang yang lebih sering kualitas hidup menurun karena
pada siang hari. Waktu untuk tidur orang tersebut tidak memiliki
pada orang dewasa kebanyakan cukup energi untuk melakukan
bervariasi dari tiap orang ke orang, aktivitas. Salah satu manfaat
dan umumnya berkisar antara 5-11 tidur adalah untuk
jam (Robotham, 2011). mengembalikan energi agar
Penelitian ini ketika bangun di pagi hari badan
sejalan dengan yang dilakukan oleh terasa segar kembali, namun jika
Sofiyya (2015) menyebutkan bahwa seseorang kurang tidur mereka
remaja yang tidurnya kurang dari 7- akan sulit untuk fokus terhadap
8 jam dapat menyebabkan kualitas suatu hal yang dikerjakannya.
tidurnya menjadi buruk dan jika Faktor eksternal merupakan
tidurnya lebih dari 7-8 jam maka faktor yang berasal dari luar
kualitas tidurnya baik. individu yaitu seperti keadaan
3. Gambaran ruangan, peralatan pendukung
Konsentrasi Belajar pembelajaran, dan suasana yang
Berdasarkan hasil kondusif (Olivia, 2010). Menurut
penelitian didapatkan bahwa Peterssen (2004) seseorang akan
konsentrasi belajar yang dimiliki merasa lebih berkonsentrasi jika
mahasiswa sebanyak 32 orang belajar dalam lingkungan yang
(35,6%) memiliki kategori baik, tenang dan nyaman.
14 orang (15,6%) memiliki Penelitian yang
kategori cukup, dan 44 orang dilakukan oleh Melawati (2014)
(48,8%) memiliki kategori menyebutkan bahwa kebisingan
kurang. Tingkat konsentrasi dapat mempengaruhi konsentrasi,
belajar mahasiswa yang hal tersebut disebabkan karena
mengalami kualitas tidur tempat yang bising akan
sebagian besar dalam kategori mempengaruhi seseorang sulit
kurang. Gangguan konsentrasi berfikir sehingga konsentrasi
dapat disebabkan oleh dua faktor, menjadi pudar.
yaitu faktor internal dan faktor 4. Hubungan Kualitas Tidur
eksternal. Faktor internal Dengan Konsentrasi Belajar
merupakan faktor yang berasal Pada Mahasiswa
dari dalam diri sendiri berupa Berdasarkan hasil
minat belajar yang rendah atau penelitian bahwa Hubungan
kondisi kesehatan yang sedang Kualitas Tidur dengan
buruk (Olivia, 2010). Konsentrasi Belajar Pada
Penelitian yang Mahasiswa Keperawatan
dilakukan oleh Putri (2015) di Universitas Muhammadiyah
Universitas ‘Aisyiyah Purwokerto yang dimiliki
Yogyakarta didapatkan hasil mahasiswa sebanyak 27 orang
bahwa mahasiswa yang memiliki (30,0%) memiliki kualitas tidur
kualitas tidur buruk cenderung baik disertai dengan konsentrasi
memiliki konsentrasi belajar belajar yang baik, 5 orang (5,6%)
kurang (60,9%). Kurangnya memiliki kualitas tidur baik
waktu tidur dapat menyebabkan disertai dengan konsentrasi

656
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

belajar cukup, dan 8 orang cepat lelah dan mengalami


(8,9%) memiliki kualitas tidur penurunan konsentrasi.
baik disertai denga konsentrasi Hal ini juga
belajar kurang. Sebaliknya, 5 didukung oleh teori yang
orang (5,6%) memiliki kualitas dikemukakan Maas (2002),
tidur buruk disertai dengan bahwa proses tidur menghasilkan
konsentrasi belajar baik, 9 orang tenaga yang luar biasa. Tidur
(10,0%) memiliki kualitas tidur memulihkan, meremajakan dan
buruk disertai dengan konsentrasi memberi energi tubuh dan otak.
belajar cukup, dan sebanyak 36 Sepertiga hidup manusia yang
orang (40,0%) memiliki kualitas seharusnya dilewati dengan tidur,
tidur buruk disertai konsentrasi berpengaruh besar terhadap dua
belajar kurang. Lalu dijelaskan pertiga lainnya, dalam hal
bahwa ada hubungan antara dua kewaspadaan, suasana hati,
variabel jika nilai p= <0,05. persepsi, daya ingat, daya
Sedangkan analisa bivariat yang pikir/konsentrasi, kecekatan
telah dilakukan dengan reaksi dan lainnya.
menggunakan Uji Chi-square Penelitian ini juga
pada penelitian ini menunjukkan didukung oleh penelitian Taiwo
hasil analisa uji Chi Square dan Ruth (2014) yang berjudul
didapatkan p value = 0,000 (p Sleep As A Determinant Of
value ≤ 0,05). Hal ini sejalan Academic Performance Of
dengan penelitian dari Catur University Students In Ogun
Masyeni (2010) yang State, South West, Nigeria,
memperoleh hasil terdapat menyatakan bahwa kualitas tidur
hubungan antara kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi
dengan konsentrasi belajar siswa proses pembelajaran seperti
dengan nilai p=0,004. terganggunya konsentrasi
Hal ini sejalan sesorang. Selain itu, Penelitian
dengan teori yang dikemukakan ini juga sejalan dengan penelitian
oleh Ulimudiin (2011), bahwa Rika, dkk (2015), yang
tidur merupakan suatu proses menyatakan bahwa ada hubungan
yang sangat penting bagi kualitas tidur dengan kemampuan
manusia, karena dalam tidur konsentrasi belajar mahasiswa
terjadi proses pemulihan, proses program studi ilmu keperawatan
ini bermanfaat mengembalikan universitas riau, dengan hasil
kondisi seseorang pada keadaan analisa uji Chi Square didapatkan
semula, dengan begitu tubuh p value = 0,002 (p value ≤ 0,05).
yang tadinya mengalami Berdasarkan hasil
kelelahan akan menjadi segar penelitian, teori dan studi
kembali. Proses pemulihan yang literature, maka peneliti
terhambat dapat menyebabkan berpendapat bahwa ada
organ tubuh tidak bisa bekerja hubungan antara kualitas tidur
dengan maksimal, akibatnya dengan konsentrasi belajar, hal
orang yang kurang tidur akan ini dikarenakan tidur
mempengaruhi kinerja otak

657
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

sehingga berpengaruh terhadap hubungan antara dua variable


kondisi fisik dan psikologis tersebut.
seseorang. Karena seseorang
yang kurang tidur akan memiliki UCAPAN TERIMA KASIH
masalah pada kecerdasan Pada kesempatan ini penulis ingin
otaknya. Hal ini dikarenakan menyampaikan ucapan terima kasih
konsentrasi melemah dan kepada :
membuat sistem kerja otak 1) Ns. Sri Suparti, S.Kep., M.Kep.,
menjadi tumpul dan sulit untuk selaku Ketua Program Studi Ilmu
digunakan dalam berpikir. Keperawatan Fakultas Ilmu
Menurut Potter & Kesehatan Universitas
Perry (2010), seseorang yang Muhammadiyah Purwokerto;
kurang cukup menjalani tidur 2) Ns. Etlidawati, S.Kep., M.Kep
jenis REM maka esok harinya yang telah memberikan berbagai
akan menunjukkan informasi dan bimbingan yang
kecenderungan untuk hiperaktif, sangat bermanfaat sehingga
kurang dapat mengendalikan diri skripsi ini dapat selesai dengan
dan emosinya, nafsu makan tepat waktu.
bertambah. Tidur NREM yang 3) Ns. Dedy Purwito, S.Kep.
kurang cukup, akan M.Sc., Ph.D selaku Penguji 1
mengakibatkan esok harinya yang telah memberikan berbagai
keadaan fisik menjadi kurang pertanyaan untuk menguji
gesit. kelayakan sebagai sarjana Ilmu
Keperawatan.
KESIMPULAN 4) Ns. Deisy Sri Hardini, M.Kep.,
Berdasarkan pembahasan Sp. Kep.An selaku penguji 2
dalam peneltian ni, peneliti yang telah memberikan berbagai
menyimpulkan beberapa hasil pertanyaan untuk menguji
penelitian sebagai berikut : kelayakan sebagai sarjana Ilmu
1. Sebagian besar responden berusia Keperawatan.
20 tahun sebanyak 28,9% rata- 5) Kedua orang tua dan semua
rata umur responden 19,64 tahun. pihak yang telah memberikan
Sebagian besar responden dukungan dan do’a dalam
memiliki jenis kelamin penyusunan skripsi penelitian ini.
perempuan sebanyak 68,9%.
2. Sebagian besar responden REFERENSI
memiliki kualitas tidur buruk Asmadi (2008). Teknik Prosedural
sebanyak 50 orang (55,6%). Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi
3. Berdasarkan hasil penelitian yang Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
dilakukan untuk mengidentifikasi Salemba Medika.
adanya hubungan antara kualitas
tidur dengan konsentrasi belajar Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi
mahasiswa dengan menggunakan Keperawatan. Jakarta: Gunung
uji Chi-square, diperoleh hasil Mulia.
nilai (p value = 0,000) yang
menujukkan bahwa ada

658
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

Hakim, T.(2005). Belajar Secara Olivia, F. (2010). Mendampingi


Aktif. Jakarta: Puspa Anak Belajar: Bebaskan
Swara. Anak Dari Stres dan
Depresi Belajar. Jakarta:
Hidayat, A. A. 2014. Metodologi PT Elex Media
Penelitian Keperawatan Komputindo. Diakses
dan Teknik Analisa pada tanggal 30
Data. Jakarta: Salemba Desember 2019.
Medika Petersen, L. (2004). Bagaimana
Memotivasi Anak
Nilifda H, Nadjmir, Hardisman. Belajar. Jakarta:
2016. Hubungan kualitas Grasindo.
tidur dengan prestasi Potter dan Perry. (2010).
akademik mahasiswa Fundamental
program studi keperawatan buku. Edisi
pendidikan dokter 7. Jakarta : Salemba
angkatan 2010 FK Medika.
Universitas Andalas. J Putri, A.A. (2015). Hubungan antara
Kes Andalas. 5(1):243-8. Kualitas Tidur dengan
Konsentrasi Belajar dan
Marpaung, P,M. 2013. Gambaran Indeks Prestasi
Lama Tidur Terhadap Mahasiswa Program
Prestasi Belajar Siswa. DIII Kebidanan STIKES
Vol 1, No 1, hal 543-549 'Aisyiyah Yogyakarta.
Maas, J.B. (2002). Power Sleep : STIKES 'Aisyiyah
Kiat-Kiat Sehat untuk Yogyakarta.
Mencapai Kondisi dan Rika Diah, dkk. (2015). Hubungan
Prestasi Puncak. kualitas tidur dengan
Bandung : Kaifa. tekanan darah dan
Melawati, L. (2014). Pengaruh kemampuan konsentrasi
Kebisingan Lalu Lintas belajar mahasiswa PSIK
Terhadap Konsentrasi Universitas Riau. Vol. 2,
Belajar yang di Nilai No 2. Riau.
Secara Subjektif pada
Siswa Sekolah Robotham, D. , Chakkalackal, L. ,
Menengah Atas di Cyhlarova, E., 2011. The
Medan Belawan. Skripsi impact of sleep on health
Strata Satu, Universitas and wellbeing, Mental
Sumatra Utara. Health Foundation.
Mubarak, wahit Iqbal,. Et. all (Http://www.
(2015). Buku Ajar Ilmu howdicfyousleep.org
Keperawatan Dasar. Diakses pada 04 Januari
Jakarta: Salemba 2020]
medika.
Santrock. (2008). Perkembangan
Masa Hidup

659
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 650-660 Jurnal Human Care

(Terjemahan Diana Yogyakarta. Diakses


Angela). Jakarta: pada tanggal 21
Erlangga. September 2019.
http://etd.repository.ugm
Saryono. (2011). Metodologi .ac.id.
penelitian keperawatan. Taiwo M. William. (2014). Sleep As
Purwokerto: UPT. A Determinant Of
Percetakan dan Academic Performance
Penerbitan Universitas Of University Students In
Jenderal Soedirman. Ogun State, South West,
Nigeria. Vol. 10, No 13.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian Journal European
kuantitatif, kualitatif, Scientific.
dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Ulimudiin, B.A. (2011). Hubungan
Tingkat Stress Dengan
Sobur A. Psikologi umum. Bandung: Kejadian Insomnia Pada
Pustaka Setia; 2006 Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan
Sofiyya, I. (2015). Hubungan Universitas Diponegoro.
Kualitas Tidur dengan Jurnal : Fakultas
Konsentrasi Belajar Kedokteran Universitas
pada Remaja di Diponegoro.

660

Anda mungkin juga menyukai