Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

A. Data Demografi

Hasil penelitian ini disajikan dalam deskripsi data demografi meliputi

umur, jenis kelamin, pendidikan. Penyajian data hasil penelitian meliputi ada atau

tidaknya antara hubungan dan variabel di bawah ini.

Tabel.4.1
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Yang Terkonfirmasi
Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraju

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid 20-30TAHUN 10 50.0 50.0 50.0
31-40TAHUN 5 25.0 25.0 75.0
41-50TAHUN 5 25.0 25.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Tabel 4.1 menunjukan sebagian besar terkonfirmasi covid-19 berusia 20-30 tahun

sebanyak 10 orang (50.0%) dan sebagian kecil berusia 31-40 tahun dan 41-50

tahun dengan masing masing sebanyak 5 orang (25.0%).

43
Tabel.4.2
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Yang
Terkonfirmasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraju

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid LAKI-LAKI 8 40.0 40.0 40.0
PEREMPUAN 12 60.0 60.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan

sebanyak 12 orang (60.0%) dan sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki sebanyak

8 orang (40%).

Tabel.4.3
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Yang
Terkonfirmasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraju

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid SD 10 50.0 50.0 50.0
SMP 2 10.0 10.0 60.0
SMA 7 35.0 35.0 95.0
PERGURUAN TINGGI 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar pendidikan orang yang terkonfirmasi

covid-19 diwilayah kerja Puskesmas Taraju pendidikan jenjang SD sebanyak 10

orang (50.0%) dan sebagian kecil pendidikan dengan jumlah paling sedikit di

jenjang perguruan tinggi sebanyak 1 orang (5.0%).

B. Analisis Univariat

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai pengetahuan tentang

covid-19 dengan pelaksanaan kepatuhan protokol kesehatan pada pasien

53
terkonfirmasi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Taraju dilakukan analisis data

dengan menggunakan komputerisasi SPSS25:

Tabel 4.4
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Covid-19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Taraju

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid BAIK 15 75.0 75.0 75.0
CUKUP 2 10.0 10.0 85.0
KURANG 3 15.0 15.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengetahuan covid-19 dalam kategori baik

sebanyak 15 orang (75%) dan sebagian kecil berada dalam kategori pengetahuan

cukup sebanyak 2 orang (10%) kurang sebanyak 3 orang (15%).

54
Tabel 4.5
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kepatuhan Protokol
Kesehatan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Taraju

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid PATUH 14 70.0 70.0 70.0
CUKUP PATUH 2 10.0 10.0 80.0
TIDAK PATUH 4 20.0 20.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Tabel 4.5 menunjukan bahwa sebagian besar kepatuhan protokol kesehatan pada

pasien terkonfirmasi covid-19 ialah dalam kategori patuh sebanyak 14 orang

(70%) dan sebagian kecil berada dalam kategori kepatuhan cukup patuh sebanyak

2 orang (10%), tidak patuh sebanyak 4 orang (20%) .

55
C. Analisis Bivariat

Hasil penelitian ini mengenai Hubungan Pengetahuan tentang covid-19

dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan pada pasien terkonfirmasi

covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Taraju dilakukan analisis data berdasarkan

komputerisasi SPSS25 mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7
Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan Kepatuhan Pelaksanaan
Protokol Kesehatan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Taraju

KEPATUHAN
PENGETAHUAN
PROTOKOL
COVID-19
KESEHATAN
Spearman's rho PENGETAHUAN COVID-19 Correlation Coefficient 1.000 .624**
Sig. (2-tailed) . .003
N 20 20
KEPATUHAN PROTOKOL Correlation Coefficient .624** 1.000
Sig. (2-tailed) .003 .
KESEHATAN N 20 20

Pada tabel 4.7 menyatakan setelah dilakukan uji statistic rank spearman

didapat nilai p-value =0,003 lebih kecil dari pada a< 0,005 yang berarti Ho ditolak

bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Covid-19 Dengan

Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19

Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraju di dalam penelitian ini menggunakan statistik

rank spearman dikarenakan untuk mencari hubungan antar variabel atau menguji

signifikasi hipotesis yang dihubungkan dengan skala ordinal keseluruhan hasil

statistik komputerisasi SPSS25 terlampir dilampiran.

56
Tabel 4.6
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Dengan
Kepatuhan Protokol Kesehatan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Taraju

KEPATUHAN
Total
PATUH CUKUP PATUH TIDAK PATUH
PENGETAHUAN BAIK Count 13 1 1 15
% within TINGKAT 86.7% 6.7% 6.7% 100.0%

PENGETAHUAN
CUKUP Count 0 1 1 2
% within TINGKAT 0.0% 50.0% 50.0% 100.0%

PENGETAHUAN
KURANG Count 1 0 2 3
% within TINGKAT 33.3% 0.0% 66.7% 100.0%

PENGETAHUAN
Total Count 14 2 4 20
% within TINGKAT 70.0% 10.0% 20.0% 100.0%

PENGETAHUAN

Tabel 4.6 menunjukan bahwa persentasi masing masing pengetahuan covid-19

dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan pada pasien terkonfirmasi

covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Taraju sebagian besar berpengetahuan baik

berjumlah 15 orang dengan kepatuhan yang berkategori patuh berjumlah 13 orang

(86,7%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang berjumlah 2 orang dengan

kepatuhan yang berkategori cukup patuh dan tidak atuh berjumlah 1 orang. .

57
4.2 Pembahasan

A. Pembahasan Univariat

Hasil penelitian ini pada tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar

pasien covid-19 memiliki pengetahuan baik sebanyak 15 orang (75%). Dari hasil

penelitian yang banyak yang terkonfirmasi di wilayah kerja Puskesmas Taraju

dengan tingkat pengetahuan baik tetapi memiliki pendidikan rendah. Hal ini

berdasarkan pengamatan langsung ke pasien terkonfirmasi covid-19 dengan

menggunakan media yaitu pembagian kuisioner dan juga telah mendapatkan

penyuluhan kesehatan dari puskesmas ketika isolasi mandiri di puskesmas begitu

pula dengan media informasi, informasi akan memberikan pengaruh pada

pengetahuan.

Hasil penelitian ini pada tabel 4.5 menunjukan sebagian besar kepatuhan

pelaksanaan protokol kesehatan ialah dalam kategori patuh sebanyak 14 orang

(70%). Berdasarkan penelitian tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan

pasien yang terkonfirmasi covid-19 berdasarkan kuisioner dibagi menjadi 3

kategori yaitu kategori patuh, cukup patuh, dan tidak patuh dapat dikatakan patuh

karena memiliki kepatuhan lebih dari (70%) akan tetapi meskipun hasil penelitian

menunjukan rata-rata pasien patuh masih ada (6,7%) pasien tidak patuh terhadap

protokol kesehatan akibat dari itu pasien tidak patuh di karenakan bahwa terhadap

protokol kesehatan sebagian besar terjadi kar ena kurangnya pemahaman mereka

terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya hambatan dalam

akses kesehatan.

Dari hasil tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam protokol kesehatan

pada pasien terkonfirmasi covid-19 memiliki presentase yang baik sebanyak

58
(75%) dari segi pengetahuan dan (70%) kepatuhan yang patuh terhadap protokol

kesehatan.

Penelitian ini sejalan dengan Natassya Mariz(2020) menunjukan hasil data

yang didapatkan dari penelitian dianalisisi menggunakan uji chi-square dengan

nilai p adalah 0,001 memakai masker , kepatuhan mencuci tangan 0,004 dan

kepatuhan physical distancing 0,003 karena nilai p<0,05 maka artinya ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang covid-19 dengan kepatuhan

memakai masker, mencuci tangan, phisical distancing.

Berdasarkan tingkat pengetahuan dan juga kepatuhan menurut

notoadmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat mem engaruhi

seseorang untuk bertindak. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam

menimbulkan rasa percaya diri maupun sikap dan prilaku setiap hari dan dalam

penelitian ini terdapat responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik, cukup,

dan kurang dan kepatuhan memiliki tingkat patuh, cukup patuh, dan tidak patuh.

Banyak dari beberapa responden yang pengetahuanya baik, dan patuh terhadap

potokol kesehatan tetapi mereka terkonfirmasi covid-19 diantaranya mungkin

mereka mengetahui tentang bahaya covid-19 tapi tetap masih kurangnya

kesadaran masyarakat dalm mematuhi protokol kesehatan menjadi penyebab

utamanya mereka terkonfirmasi covid-19 meskipun pengetahuan dan kepatuhan

mereka baik.

B. Analisis Bivariat

Hasil penelitian ini pada tabel 4.7 menunjukan setelah dilakukan uji

statistic rank spearman dikarenakan untuk mencari hubungan antar variabel atau

59
menguji signifikasi hipotesis yang dihubungkan dengan skala ordinal didapat nilai

p-value=0,003 lebih kecil dari pada a<0,05 yang berarti Ho ditolak bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan covid-19 dengan kepatuhan

pelaksanaan protokol kesehatan pada pasien terkonfirmasi covid-19 di wilayah

kerja Puskesmas Taraju.

Penelitian ini sejalan dengan Natassya Mariz(2020) menunjukan hasil data

yang didapatkan dari penelitian dianalisisi menggunakan uji chi-square dengan

nilai p adalah 0,001 memakai masker , kepatuhan mencuci tangan 0,004 dan

kepatuhan physical distancing 0,003 karena nilai p<0,05 maka artinya ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang covid-19 dengan kepatuhan

memakai masker, mencuci tangan, phisical distancing.

Selain itu dalam beberapa penelitian lainnya menyebutkan penelitian dari

Mujiburrahman, Muskab Eko Riyadi, Mira Utami Ningsih dengan judul

“Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 di

Masyarakat”menggunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi

pada penelitian ini berjumlah 1.634 orang. Sampel sebanyak 104 responden

dipilih menggunakan teknik consecutiv sampling. Data pengetahuan dan perilaku

responden dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji rank

spearmen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang

pencegahan covid-19 sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 86

responden (82.7%). Perilaku responden dalam pencegahan covid-19 sebagian

besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 53 responden (51.0%). Uji rank

spearman terhadap pengetahuan dan perilaku responden menunjukan nilai p

value= 0,001 (p<0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

60
hubungan antara pengetahuan responden dengan perilaku pencegahan covid-19 di

masyarakat. Peningkatan pengetahuan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan

perilaku pencegahan covid-19.

Berdasarkan analisis jurnal tersebut bahwa semakin meningkatnya

pengetahuan covid-19 akan mendorong seseorang untuk berprilaku baik dan patuh

terhadap protokol kesehatan sehingga tetap terjaga dari penyebaran covid-19.

Prilaku yang baik tersebut bisa di terapkan dengan mematuhi protokol kesehatan

dalam sehari hari selama masa pandemi dengan 5M seperti mencuci tangan,

memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas.

Pengetahuan pasien yang tekonfirmasi covid-19 juga berpengaruh pada kepatuhan

pelaksanaan protokol kesehatan dan ketika ada keluhan dan tanda gejala covid-19

langsung menghubungi tenaga kesehatan atau di periksa ke pelayanan kesehatan

terdekat. Pasien yang terkonfirmasi covid-19 dengan tingkat pengetahuan yang

baik tentang covid-19 akan patuh terhadap protokol kesehatan. Seiring dengan

meningkatnya pengetahuan pasien terkonfirmasi covid-19 akan mudah memahami

akan penyakitnya tersebut di mulai dari pencegahan sampai pengobatannya.

Artinya, responden dengan tingkat pengetahuan yang baik akan

menghasilkan sikap dan perilaku yang baik terutama dalam pencegahan covid-19

sedangkan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tidak baik mengenai

covid-19 umumnya rentan penularan covid-19 penyebabnya di karenakan

ketidakdisiplinan mereka dalam kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan

mereka mengetahui anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan mereka

sejak awal adanya penularan covid-19 merasa sehat sehat saja dan kebal terhdap

covid-19 dan merasa tidak percaya adanya covid-19 dan keluar pun tidak

61
memakai masker, tidak mencuci tangan ,banyak yang berkerumun . Karena

pengetahuan dan kesadaran pasien covid-19 tentang penyakitnya merupakan

faktor penting dalam memutus rantai penyebaran dan pengetahuan individu

mengenai covid-19 membantu dalam pengendalian covid-19 dalam menjaga

penularan . Sebab dengan pengetahuan ini individu akan patuh pada isolasi

mandiri yang dijalaninya dan berusaha mencegah penyebaran dengan cara

mengubah pola makan, olahraga rutin, mencuci tangan,menjaga jarak, memakai

masker, menjauhi kerumunan.

Berdasarkan survei penelitian kepada responden dari soal pertanyaan

kuesioner mengenai pengetahuan tentang covid-19 terdapat beberapa dari

responden yang memahami secara benar pertanyaan – pertanyaan yang terlampir

dalam kuisioner diantaranya mengetahui soal pertanyaan mengenai tanda gejala

covid-19, masa inkubasi, penyakit menular, menyerang saluran pernafasan, sesak

nafas,dan menyerang saluran pernafasan yang dapat mengakibatkan kematian.

4.3 Keterbatasan Penelitian

1. keterbatasan penelitian tersebut adanya kebijakan PSBB yang menyulitkan dalam

pengambilan data .

2. Keterbatasan penelitian dalam mencari sumber dan teori yang merupakan kasus

terbaru.

3. Keterbatasan penelitian dikarenakan kondisi masih pandemi sehingga peneliti

terdapat hambatan dalam penggambilan sampel.

62
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Penelitian

Simpulan dari penelitian ini ialah sebagai berikut :

a. Sebagian besar pengetahuan pasien covid-19 ialah pengetahuan dalam kategori

baik sebanyak 15 orang (75%) dan sebagian kecil berada dalam kategori

pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (10%) kurang sebanyak 3 orang (15%) .

63
b. Sebagian besar kepatuhan pelaksanaan protokol kesehataan ialah dalam kategori

patuh sebanyak 14 orang (70%) dan sebagian kecil berada dalam kategori

pengetahuan cukup patuh sebanyak 2 orang (10%) tidak patuh sebanyak 4 orang

(20%).

c. Ada hubungan yang signifikan dengan nilai p-value 0,03 yang artinya ada

hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan Kepatuhan Pelaksanaan

Protokol Kesehatan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Di Wilayah Kerja

Puskesmas Taraju.

5.2 Saran

a. Bagi Institusi Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang berguna bagi

para pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya

mengenai covid-19.

64
44

b. Bagi Puskesmas Taraju.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

informasi dalam meningkatkan perkembangan pengetahuan dan

peningkatan kepatuhan bagi program masyarakat yaitu program edukasi

mengenai 5M, membentuk sigesit di setiap kampung bersama tokoh

masyarakat, memasang baner di setiap kampung dan vaksinasi.

c. Bagi peneliti lain

Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut, dengan

memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi atau faktor-

faktor yang menjadi hambatan dalam kepatuhan pelaksanaan protokol

kesehatan dikarenakan penelitian lebih lanjut penelitian ini mempunyai

kelemahannya yaitu

1. Dalam penelitian ini adalah dalam memberikan kuesioner di perlukan

kewaspadaan dan harus memakai APD

2. Sampelnya sedikit dikarenakan susah untuk mencari rumah pasien yang

terkonfirmasi covid-19 .

d. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan untuk

melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai