Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN TESTING,TRACING,TREATMENT

PADA KELOMPOK BAYI, BALITA


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DETEKSI MOLEKULER dengan NAAT
• Penegakan diagnosis utamanya menggunakan NAAT
• Penggunaan mengikuti KMK 4794/2021
• Sudah tersedia 786 jejaring laboratorium pemeriksa COVID-19.

RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN


• Alternatif alat diagnosis pada wilayah yang hasil pemeriksaan RT-PCR
delay atau keterbatasan akses pemeriksaan RT-PCR
• Penggunaan RDT-Ag untuk pelacakan kontak, penegakan diagnosis,
dan skrining COVID-19 sesuai dengan kriteria wilayah.
• Penggunaan mengikuti KMK 4794/2021

RAPID TEST ANTIBODI


• Tidak dapat digunakan untuk diagnosis
• Rekomendasi WHO hanya digunakan untuk keperluan penelitian → serosurvei
PELACAKAN KONTAK
Merupakan “kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”

Pelacakan kontak: proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola


(karantina dan pemantauan 14 hari) orang-orang yang berkontak dengan kasus
konfirmasi/probabel untuk memutus rantai transmisi dan mencegah penularan
lebih lanjut.
ALUR
PEMERIKSAAN, PELACAKAN,
KARANTINA DAN ISOLASI

• Dengan meningkatnya kapasitas pemeriksaan (baik NAAT


maupun RDT-Ag), hasil pemeriksaan dapat digunakan
untuk memperpendek masa karantina dan isolasi.

• Setelah diidentifikasi, kontak erat (baik yang bergejala


maupun tidak) wajib diperiksa NAAT/RDT-Ag. Pada kontak
erat yang asimtomatik/ bergejala ringan, dilakukan entry
test saat memasuki karantina pada hari pertama yang
dilanjutkan dengan exit test pada hari kelima.

• Jika hasilnya tetap negatif dan selama karantina tidak


muncul gejala, maka karantina dinyatakan selesai.

• Kontak erat tetap diwajibkan melapor jika muncul gejala


atau gejala lebih parah sampai 14 hari terhitung sejak
tanggal dimulai karantina.
KASUS KONFIRMASI

KONTAK ERAT
DIWAWANCARA
KETENTUAN
PEMERIKSAAN DAN PELACAKAN
KETENTUAN KARANTINA/ISOLASI
Karantina/Isolasi Mandiri
Dapat dilakukan masing-masing jika memenuhi syarat klinis
dan syarat rumah.
Jika tidak memenuhi syarat rumah:
- Kontak erat/suspek yang tidak memerlukan
perawatan RS → karantina shelter karantina desa/kel
- Kasus konfirmasi → isolasi shelter isolasi desa/kel.

Karantina/Isolasi Terpusat
Karantina terpusat → kontak erat/kasus suspek yang
tidak memerlukan perawatan RS termasuk kasus
dengan penyakit penyerta yang terkontrol dan yang
tidak memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.

Isolasi terpusat → kasus suspek yang memerlukan


perawatan RS/kasus konfirmasi COVID-19 tanpa gejala dan
gejala ringan yang tidak memenuhi syarat klinis
dan syarat rumah.
KRITERIA SELESAI ISOLASI/SEMBUH
Kriteria selesai isolasi dan sembuh pada kasus terkonfirmasi COVID-19
menggunakan gejala sebagai patokan utama:
1. Pada kasus terkonfirmasi yang tidak bergejala (asimtomatik), isolasi
dilakukan selama sekurang-kurangnya 10 hari sejak pengambilan
spesimen diagnosis konfirmasi.
2. Pada kasus terkonfirmasi yang bergejala, isolasi dilakukan selama 10
hari sejak muncul gejala ditambah dengan sekurang-kurangnya 3 hari
bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Sehingga, untuk kasus-
kasus yang mengalami gejala selama 10 hari atau kurang harus
menjalani isolasi selama 13 hari.
TARGET & INDIKATOR PENCAPAIAN

• Dalam waktu 24 jam, kasus


konfirmasi harus segera
memulai isolasi dan
diwawancarai untuk
mengidentifikasi kontak erat.
• Dalam waktu 48 jam sejak
kasus terkonfirmasi, kontak erat
harus diwawancarai dan
memulai karantina.
• Dalam waktu 72 jam sejak
kasus terkonfirmasi, kontak erat
harus dilakukan pemeriksaan
dengan NAAT/RDT-Ag.
ISOLASI/KARANTINAMANDIRI • Anak dan orangtua/pengasuh
menggunakan kamar terpisah
• Ventilasi dan pencahayaan • Kamar mandi terpisah, tetapi jika
yangbaik tidak tersedia lakukan disinfeksi
• Jendela dibuka berkala rutin permukaan yg sering
disentuh
• Cucitangan sesering mungkin
• Batasi jumlah orang yang • Disinfektan/ bersihkan permukaan
mengasuh langsung dgn disinfektanberkala
• Orangtua/pengasuh menghindari • Tangani sampah dengan hati-
kontak dengan orang lain serta hati
tidak bepergian. • Buang popok sekali pakai atau
• Tidak menerima tamu bekas buang air besar pasien di
kamar mandi atau bungkus
rapat dengan kantong plastik
lalu buang di tempat sampah
• Gunakan alat-alat
tersendiri (alat • Edukasi kepada orang tua/ pengasuh/ wali
makan/minum/ mandi) • Pemantauan harian gejala
• Selalu gunakan masker • Selalu berkoordinasi dengan puskesmas
termasuk • Jika muncul gejala/makin parah lapor petugas
orangtua/pengasuh • Orang yang merawat perhatikan protokolkesehatan
MENINGKATKAN
IMUNITAS
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai